meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah
yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan
Thabarani dan sanadnya dinilai hasan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam
Maknanya: “Barang siapa yang diberi lalu bersyukur, diuji lalu bersabar,
menzalimi lalu meminta maaf dan dizalimi lalu memaafkan,” kemudian Nabi
terdiam. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, ada apa dengannya (apa yang
keamanan (dari siksa kubur dan akhirat) dan mendapatkan petunjuk” (HR ath
Thabarani).
sifat berikut :
Pertama, bersyukur ketika memperoleh nikmat Syukur ada dua: Syukur wajib
dan syukur sunnah. Syukur wajib adalah tidak menggunakan berbagai nikmat
memanfaatkan nikmat sebagai sarana dalam berbuat taat kepada Allah. Di antara
nikmat yang sering dilalaikan banyak orang adalah nikmat kesehatan dan waktu
ِ أالبخ
)َُاري (ر َو ُاه
َ َُو أالف ََراغ ُالصحة
ِّ ِ ُاس
ِ الن َُمِن ُ َك ِثي
أر ِف أي ِه َما َُم أغب أون َُان
ِ ُِن أع َمت
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan hadits di atas
kesehatannya dalam berbuat taat kepada Allah, maka ia maghbuuth (orang lain
patut menginginkan seperti dia tanpa rasa dengki), dan barang siapa yang
maghbuun (tertipu).
Jika seseorang tidak mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat,
maka ia akan menyibukkannya dengan hal-hal yang tidak ada kebaikannya. Imam
Karenanya, marilah kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat bagi
kita di kehidupan akhirat, yaitu amal-amal kebaikan seperti belajar ilmu agama
mendapatkan nikmat tertentu, terhindar dari suatu musibah atau ketika melihat
orang lain terkena musibah sedangkan dirinya tidak tertimpa. Sujud syukur
waktu tertentu dan tidak disunnahkan untuk dilakukan setiap saat untuk
kenikmatan yang terus menerus sebagaimana hal itu dijelaskan oleh Imam an-
itu adalah seperti saat istri melahirkan dengan selamat, ketika seseorang
itu. Seseorang yang melakukan sujud syukur disyaratkan dalam keadaan suci,
Ketika seorang muslim rajin dalam melakukan kebaikan lalu terkena musibah,
musibah, maka musibah itu adalah siksaan yang disegerakan di dunia yang
adalah kebaikan bagi seorang muslim. Syaratnya adalah Islam, sabar dan ridha.
Berbuat zalim kepada orang lain adalah seperti mencacinya tanpa hak,
lain sebagainya.
Artinya: “Tiga hal apabila seseorang bersifat dengannya, maka ia akan dihisab
oleh Allah dengan hisab yang ringan dan dimasukkan ke dalam surga dengan
rahmat-Nya.” Para sahabat bertanya: Bagi siapa itu wahai Rasulullah?. Nabi
“Barang siapa yang pernah berbuat zalim kepada saudaranya baik berkaitan
dengan kehormatan dirinya atau yang lain, maka hendaklah ia meminta kehalalan
darinya di dunia ini sebelum datang kehidupan akhirat. Jika ia memiliki amal
shalih maka diambil darinya sesuai kadar kezalimannya, dan jika ia tidak memiliki
yang penuh keberkahan ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat
ُالرحِ يأم أالغَف أو ُر ه َُو ِإن ُه ،فَا أستَ أغفِر أوه ،َولَك أم ُي
ِل أ َُهللا ُ َوأَ أستَ أغف
ِر ٰهذَا قَ أو ِل أ
ُي ُأَق أول.
Khutbah II