َأ ْش َه ُد َأ ْن اَل اِلَهَ ِإاَّل اهلل،رمي ِ َوَأْف َه َمنَا بِ َش ِر ْي َع ِة النَّيِب ال َك،هلل الّذي َه َدانَا ُسبُل السالَِم
ّ ّ َ
ِ هلل اْحلم ُد ِ
ْ َ اْحلَ ْم ُد
اللّ ُه َّم، َوَأ ْش َه ُد َأ ّن َسيِّ َدنَا َونَبَِّينَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َرسولُه،الل َواإل ْكرام ِ ذُو اْجل،وح َده ال َش ِريك لَه
َ ُ َْ
ََّأما،سان إىَل َي ْوِم الدِّين ِ ص ِّل و سلِّم وبا ِر ْك علَى سيِّ ِدنا حُمَم ٍد وعلَى الِه وأصحابِِه والتَّابِعني بِإح
ْ َ َ ْ َ ََ ّ َ َ َْ َ َ
ال اهللُ َت َعاىل يِف
َ َ َ ق،اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو ْن ِ ِ
َ َصْي ُك ْم َو َن ْفس ْي بَِت ْق َوى اهلل َوط ُ ْأو، َفيَايُّ َها اِإل ْخ َوان:َب ْع ُد
ِ َّ ِ َّ ان ِ بِس ِم،الر ِجيم
ِ اهلل الرَّمْح ِ َّاهلل ِمن ال ِ ِ
ين آَ َمنُوا َّات ُقوا َ يَا َأيُّ َها الذ:الرحْي ْم َ ْ ْ َّ شيطَان ْ َ ِ َأعُ ْوذُ ب:اْل ُق ْران اْل َك ِر ْمي
َأع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع اهلل َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز ْ صل ْح لَ ُك ْم
ِ ي،يدا ِ
ْ ُ ً اهلل َوقُولُوا َق ْواًل َسد
.يما وقال تعاىل يَا اَيُّ َها الَّ ِذيْ َن َآمُن ْوا َّات ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن ِ
ً َف ْو ًزا َعظ
الع ِظي
َ ُص َد َق اهلل َ
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Rasulullah ﷺbersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa umat Islam
mendapatkan lima keistimewaan dengan datangnya bulan Ramadhan sebagaimana beliau tegaskan
berikut ini:
ِ ِْ
َاُألم ِم َقْبلَها َ ص ٍال يف َر َم
َ ضا َن مَلْ ُت ْعطَ ُه َّن َّأمةٌ من َ مخس خ
َ
ت َُّأميِت
ْ َُأعطي
Artinya: “Di bulan Ramadhan umatku diberi lima keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat-
umat sebelumnya.”
Pertama,
Perlu kita sadari bahwa bau mulut yang tak sedap itu sesungguhnya memiliki hikmah atau
manfaat tertentu. Misalnya, bau itu menjadi salah satu pembeda antara orang berpuasa dengan yang
tidak berpuasa. Dengan bau seperti itu orang yang berpuasa akan cenderung lebih banyak diam dari
pada bicara yang tidak perlu. Apalagi berkata jorok, jelas hal seperti itu sangat tidak pantas keluar dari
mulut orang yang berpuasa karena hanya akan mengurangi kualitas ibadah puasanya.
Maka dengan bau tak sedap seperti itu orang-orang berpuasa diharapkan dapat menyadari
keadaanya sehingga bisa menjaga mulutnya dengan baik dari kata-kata kotor, misalnya dengan
memperbanyak tadarus Al-Qur’an, membaca dzikir, istighfar, shalawat dan sebagainya. Dengan
memperbanyak ibadah lisan seperti itu sudah pasti bau tak sedap itu akan mendapat perimbangan dan
kemudian diganti oleh Allah dengan bau-bau wangi yang bahkan lebih wangi dari pada minyak misik
atau yang juga dikenal dengan minyak kasturi yang berasal dari rusa jantan.
Keistimewaan Kedua,
Keistimewaan kedua ini, menjadi keuntungan besar bagi orang-orang yang berpuasa. Kita semua tahu
bahwa malaikat adalah makhluk yang tak kenal maksiat kepada Allah ﷻsehingga doa-donya mudah
dikabulkan. Para malaikat secara terus-menerus dari saat imsak hingga berbuka senantiasa
memintakan ampunan kepada Allah ﷻagar orang-orang berpuasa diampuni dosa-dosanya.
Keistimewaan Ketiga,
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ُ وتُصف
ُ ص ْو َن فْيه ِإىَل َما كاَنُ ْوا خُيْل
ص ْو َن يِف َغرْيِ ه ُ َوالَ خُيْل، ِ َّد فْيه َمَر َّدةُ الشَّياَطنْي َ َ
Artinya: “Di bulan ini para setan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya.”
Kita semua tentu merasakan di bulan Puasa kita menjadi seperti malas untuk berbuat apa saja
kecuali ibadah. Semangat kita untuk beribadah meningkat dibandingkan dengan di.luar Ramadhan.
Hal ini terjadi karena setan-setan dibelenggu hingga selesainya Ramadhan. Ini semua merupakan
kemurahan Allah ﷻdalam rangka memberi kesempatan kepada kita untuk menambah pundi-pundi
amal ibadah kita.
Keistimewaan Keempat,
Keistimewaan keempat ini dimana Allah menghiasai surga dengan indahnya untuk
menyambut para hamba-Nya yang berpuasa menunjukkan bahwa ibadah puasa memiliki nilai
spiritualitas yang sangat tinggi. Allah berfirman kepada surga, “Para hamba-Ku yang berpuasa hampir
menemukan hasil dari jerih payahnya hingga sampai kepadamu.” Kalimat ini mengandung arti bahwa
tak ada balasan bagi orang-orang berpuasa kecuali surga karena ibadah puasa memang untuk Allah
sehingga Allah sendiri yang akan membalasnya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
diriwayatkan Imam Bukhari:
Hadits tersebut mengungkapkan bahwa ibadah puasa urusannya dengan Allah ﷻ. Allah yang
memerintahkan, Dia pula yang mengatur segala sesuatunya.
Keistimewaan Kelima,
الْ َع ِام َل ِإمَّنَا َولَ ِك َّن، َ ال: قَ َال، اَ ِه َي لَْيلَةُ اْل َق َد ِر ؟: اهلل
ِ يا رسو َل: قِيل، آخ ِر لَيلَ ٍة
ُْ َ َ َ ْ ْ
ِ وي ْغ ِفر هَل م يِف
ْ ُْ ُ َ َ
ُضى َع َملَه َ ََأج ُرهُ ِإ َذا ق
ْ يُ َوىَّف
Artinya: “Dan di akhir malam bulan Ramadhan Allah memberikan ampunan. Kemudian
Rasul ﷺ. ditanya apakah itu malam Lailatul Qodar? Beliau. menjawab: “Bukan, hanya saja bagi
orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya.”
Lailatul qadar adalah malam ampunan bagi hamba Allah disetiap akhir malam dibulan
Ramadhan. Artinya Orang-orang berpuasa berhak mendapatkan ampunan sebagai imbalan ibadahnya
kepada Allah ﷻ. Sedangkan Lailatul qadar diberikan kepada orang-orang tertentu sesuai dengan
pilihan Allah sendiri. Maka beruntunglah mereka yang selain mendapatkan ampunan dari Allah tetapi
juga mendapatkan kebaikan lailatul qadar yang nilainya lebih tinggi dari pada kebaikan seribu bulan.
Jika keistimewaan kelima ini dihubungkan dengan keistimewaan kedua diatas, yakni Malaikat
memintakan ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang berpuasa, maka menjadi klop dan jelas
bahwa orang-orang berpuasa diampuni dosa-dosanya sebagaimana juga disabdakan Rasulullah ﷺ
dalam hadits beliau yang diriwayatkan dari Abi Hurairah:
ِ ات
إنّ هُ تَع اَىَل.وذ ْك ِر احلَ ِكْي ِم ِ و َن َفعيِن وِإي ا ُكم بِاآلي،آن الع ِظي ِم
ِ
ْ ّ َ ْ َ َ ْ َ لكم يِف ال ُق ْر ْ ب اََر َك اهللُ يِل ْ َو
ف َر ِحْي ٌم ٌ َِج ّو ٌاد َك ِرمْيٌ َمل
ٌ ك َبٌّر َرُؤ ْو
Khutbah II