Anda di halaman 1dari 21

KLIPING

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)


Berita Konflik dan Integritas yang ada Di
Indonesia

Di
S
U
S
U
N

Oleh :

Nama : Widya Fitri Muthahara


NIS : 0082120298
Kelas : VIII.A
No. Urut : 35

SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA


GOWA 2021/2022
5 Berita Konflik di Indonesia.
Konflik Perusahaan Tambang, Warga Adat Toruakat di
Sulut Tewas Ditembak, 4 Luka-luka
Agung Sandy Lesmana | Stephanus Aranditio

Kamis, 30 September 2021 | 13:00 WIB

Konflik
Perusahaan Tambang, Warga Adat Toruakat di Sulut Tewas Ditembak, 4 Luka-luka. Ilustrasi penembakan. [Antara]

Suara.com - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mengecam peristiwa


pembunuhan seorang warga Adat Toruakat, di Kabupaten Bolaang Mongondow,
Sulawesi Utara yang diduga dilakukan oleh preman bayaran  perusahaan tambang
emas, PT Bulawan Daya Lestari  (PT BDL).
Seorang warga Adat Toruakat itu tewas ditembak pada bagian dada dan 4 orang
lainnya mengalami luka-luka dalam konflik tanah adat dengan perusahaan tersebut.

Peristiwa ini bermula saat warga Adat Toruakat ingin bermusyawarah dengan pihak
perusahaan karena dianggap telah memasuki wilayah adat.

Warga Adat Toruakat lalu meminta Polres Bolaang Mongondow untuk mengamankan
jalannya musyawarah dan pengecekan batas wilayah adat dan PT BDL.

Namun, saat tiba di lokasi, warga Adat Toruakat tiba-tiba diserang oleh sekelompok
orang diduga preman, sayangnya polisi tidak melakukan tindakan pencegahan.

Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi mengatakan pemerintah harus menyelesaikan


permasalahan tanah adat dan PT BDL ini, serta mengusut tuntas kasus penembakan
oleh sekelompok preman tersebut.

Dia meminta seluruh aparat dan warga yang bukan Masyarakat Adat setempat harus
ditarik dan Komnas HAM harus mendampingi mengusut pelanggaran HAM di daerah
tersebut.

"Masyarakat Adat Toruaka sudah ada yang meninggal dan yang lainnya luka-luka,
Komnas HAM harus segera bergerak dan melakukan pendampingan. Tindakan hari
ini telah melanggar prinsip-prinsip HAM yang dilakukan oleh perusahan maupun
pihak-pihak terkait terhadap Masyarakat Adat Toruakat," kata Rukka, Kamis
(30/9/2021).
Rukka menambahkan, peristiwa ini merupakan cerminan dari banyaknya kasus
konflik wilayah adat yang tidak diselesaikan secara baik oleh pemerintah, polisi yang
seharusnya melindungi warga justru diam saat melihat warga diserang preman dari
perusahaan.

“Izin diobral secara serampangan demi mengejar investasi tanpa peduli lokasi yang
ditunjuk tersebut milik siapa dan tidak ada pengawasan serta evaluasi apakah
perusahaan pertambangan tersebut melakukan perusakan lingkungan atau tidak,”
jelasnya.

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mencatat sejak awal kehadiran dan kegiatan
penambangan di daerah tersebut sudah terekam dan tersebar di berbagai media
pada awal 2019.

Tapi, Kementerian ESDM tidak melakukan pengecekan informasi dan tidak


menyelesaikan masalah di lokasi tersebut dan justru memberikan sertifikat Clean and
Clear (CnC) Tahap 1, sehingga menjadi pembenaran bagi perusahaan diklasifikasi
seolah bebas masalah.

Jatam mempertanyakan Gubernur dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu


Satu Pintu (DPMPTSP) Sulut  mengeluarkan SK 503/DPMPTSP/IUP-OP/241/X/2020
dan melakukan pencatatan pada sistem Mineral One Data Indonesia (MODI)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada entitas pertambangan
bermasalah ini yang diduga juga masih belum memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan (IPPKH).
“Gubernur, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Energi Sumberdaya Mineral Sulawesi
Utara harus segera melakukan evaluasi, mencabut dan membatalkan pemberian izin
pertambangan emas PT Bulawan Daya Lestari ini, apalagi telah memicu konflik
berdarah dan diiringi pelanggaran hak asasi manusia dan hak Masyarakat Adat.
Kami pun mendesak agar dokumen-dokumen tersebut harus dibuka ke public”, ujar
Koordinator JATAM, Merah Johansyah.

Sebagai informasi, PT. Bulawan Daya Lestari (BDL) tercatat memiliki Izin Usaha
Pertambangan seluas 99.84 hektar.

Berdasarkan penelusuran yang ada, PT BDL merupakan milik perseorangan atas


nama Edwin Efraim Tanesia (95 persen saham kepemilikan) dan Denny Ramon
Karwur (5 persen saham kepemilikan).

Sementara dalam struktur perusahaan, Edwin Efraim Tanesia menjabat sebagai


Komisaris, Denny Ramon Kawur sebagai Direktur Utama bersama Jetty Roeroe S.IK
dan Michael Tumbol sebagai Direktur.
Konflik Keraton Solo, Gusti Moeng: Kami Ingin
Menyelamatkan Sinuhun
Siswanto

Sabtu, 13 Februari 2021 | 18:35 WIB

Warga

berebut gunungan pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Jawa

Tengah, Sabtu (9/11). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Suara.com - “Kami ingin menyelamatkan Sinuhun, yang lain kami tidak peduli karena
bukan siapa-siapa. Yang bukan siapa-siapa ojo melu omongan [jangan ikut bicara].
Membuat runyam keadaan, ini saatnya menyelamatkan Keraton Solo  apapun
caranya. Semoga pandemi segera selesai, dan kembali masuk bekerja,” kata Gusti
Kanjeng Ratu Wandansari Koes Moertiyah atau biasa disapa Gusti Moeng , Sabtu
(13/2/2021).
Gusti Moeng berharap semua bersedia mengakhiri konflik yang terjadi di dalam
keluarga Keraton Kasunanan Solo (Keraton Solo).

Keraton Solo merupakan warisan dinasti Mataram  Karaton Surakarta Hadiningrat dan


bukti tapak sejarah peradaban bangsa dan itu sebabnya harus diselamatkan, kata
Gusti Moeng.
Gusti Moeng berharap penyelesaian konflik yang terjadi sejak 2004 di Keraton Solo
dapat dilakukan keluarga dengan damai.

Sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat, dia mengajak semua pihak seperti sentono
dalem, budayawan, dan masyarakat untuk mencintai Keraton Solo.

“Kepada Keluarga besar Dinasti Mataram Karaton Surakarta Hadiningrat diimbau


untuk tetap kompak bersatu bergotong royong sesuai kemampuan dan kapasitasnya
untuk menyelamatkan Karaton Surakarta Hadiningrat bersama-sama pemerintah
Indonesia, para pecinta dan pemerhati budaya, juga segenap abdidalem maupun
kawuladalem di dalam dan luar negeri,” kata Gusti Moeng dalam laporan
Solopos.com.

Pesan tersebut disampaikan setelah dia bersama Gusti Timoer Rumbai, serta dua
orang abdi dalem penari dan seorang sentono dikurung di Keraton Solo sejak Kamis
(11/2/2021) yang membuat konflik kembali memanas.
Mereka mengaku dikurung tanpa diberi logistik maupun listrik hingga terpaksa makan
dedaunan serta tidur beralas tikar.

Belakangan, kegaduhan mereda setelah lima orang tersebut berhasil keluar pada
Sabtu siang sekitar pukul 14.50 WIB.

Perlu Peran Jokowi


Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma, Heri Priyatmoko, menilai konflik yang
terjadi di dalam Keraton Kasunanan Surakarta  tidak memberi teladan kepada
masyarakat.
Menurut dia dibutuhkan peran Presiden Joko Widodo untuk meredam konflik di
Keraton Solo.

“Gegeran kali ini bukan hanya memperlihatkan ketidakakuran mereka, tapi juga
kondisi fisik Keraton Solo yang rusak parah. Itu cukup mengagetkan publik. Presiden
saya kira harus secepatnya bertindak (mengatasi kondisi fisik Keraton Solo),” kata
dia.

Kisah 'putri terkunci' baru-baru ini adalah bagian dari perseteruan anak keturunan
Pakubuwono XII yang belum juga berakhir. Dilansir dari solopos.com, konflik
penguasa Keraton Solo sudah berlangsung hampir 17 tahun.

Konflik berawal dari perebutan tahta setelah PB XII mangkat pada 12 Juni 2004. Kala
itu Sang Raja yang tak memiliki permaisuri dan tidak menunjuk putra mahkota.
Akibatnya anak keterunan PB XII saling klaim sebagai pewaris tahta. Dua kubu
saling mendeklarasikan diri sebagai raja Keraton Solo.

Mereka adalah Hangabehi yang kala itu didukung kerabat Keraton lainnya dan
Tedjowulan. Hangabehi yang merupakan putra tertua dari selir ketiga PB XII
mendeklarasikan diri sebagai PB XIII pada 31 Agutsus 2004.

Sedangkan Tedjowulan, yang juga putra PB XII namun dari selir yang berbeda,
mendeklarasikan diri sebagai PB XIII pada 9 November 2004. Saat itu Tedjowulan
masih aktif sebagai anggota TNI berpangkat Letkol (Inf). Sejak itulah, Keraton Solo
mulai memiliki dua raja alias raja kembar.

Kisruh Kreaton Solo terus berlanjut meski kedua kubu sepakat berdamai. Pada 2012
Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo dan anggota DPR Mooryati Sudibyo
mendamaikan dua kubu anak raja di Jakarta.

Hasilnya, Hangabehi dan Tedjowulan sepakat berdamai dan menandatangani akta


rekonsiliasi. Hangabehi yang merupakan putra tertua PB XII tetap menjadi raja,
sedangkan Tedjowulan menjadi mahapatih dengan gelar KGPH (Kanjeng Gusti
Pangeran Haryo) Panembahan Agung.

Meski sudah ada rekonsiliasi, kisruh Keraton Solo belum berakhir. Sejumlah
keturunan PB XII menolak rekonsiliasi dan mendirikan Lembaga Dewan Adat
Keraton. Lembaga itu memberhentikan sang raja.

Lembaga Dewan Adat Keraton Solo berpandangan selama memerintah, Hangabehi


beberapa kali melakukan pelanggaran. Salah satu pelanggaran yang sempat jadi
perhatian adalah raja tersebut tersangkut tindak pelecehan seksual.

Dewan Adat melarang raja dan pendukungnya memasuki keraton. Sejumlah pintu
masuk raja menuju gedung utama Keraton Solo dikunci dan ditutup dengan pagar
pembatas. Akibatnya, PB XIII Hangabehi yang sudah bersatu dengan Tedjowulan tak
bisa bertahta di Sasana Sewaka Keraton Solo.

Lembaga Dewan Adat sendiri didukung oleh GKR Wandansari, GKRAy Koes
Moertiyah, GKR Retno Dumilah, GKR Indriyah serta putri PB XIII, GKR Timur Rumbai
Kusumadewayanti dan lainnya.

Pemerintah sebenarnya tak tinggal diam. Presiden Jokowi pernah mengutus anggota
Watimpres, Jenderal Purn Subagyo HS, melakukan upaya rekonsiliasi pada 2017.
Namun, upaya ini gagal. PB XII-Tedjowulan tetap berseteru dengan Lembaga Dewan
Adat Keraton Solo.

Hampir empat tahun kemudian, atau pada Februari 2021, kisruh Keraton Solo
kembali mencuri perhatian setelah lima orang, di antaranya anak keturunan PB XII,
terkurung di Istana.

Lima orang tersebut harus bertahan hidup tanpa listrik dan hanya makan seadanya.
Kerabat Keraton Solo yang hendak mengirim makanan pun tak bisa lantaran terkunci
di luar pagar.
Pansus Penyelesaian Konflik Lahan DPRD Riau Resmi
Dibentuk
Eko Faizin
Senin, 01 November 2021 | 22:20 WIB

Kantor
DPRD Riau. (Antara Riau)

SuaraRiau.id - Panitia Khusus atau Pansus penyelesaian konflik


lahan antara perusahaan dengan masyarakat DPRD Riau resmi dibentuk.

DPRD Riau pun langsung melaksanakan rapat internal perdana untuk menyatukan


persepsi dan tujuan dalam menyelesaikan sengketa agraria yang memicu perselisihan
antara masyarakat dan perusahaan di Riau.

Ketua Pansus Marwan Yohanis mengatakan pihaknya terlebih dahulu menginventarisir


seluruh sengketa lahan yang pernah dilaporkan masyarakat ke kelembagaan DPRD
Riau.

Selain itu juga mengacu pada hasil temuan pansus monitoring dan perizinan lahan
yang telah dibentuk beberapa tahun lalu.

"Rapat perdana tadi kita satukan persepsi tentang penyelesaian sengketa lahan
perusahaan dan masyarakat. Jadi agar ini tidak melebar ke mana-mana, misalnya
kalau ada persoalan yang berkaitan dengan RTRW(Rencana Tata Ruang Wilayah),
atau status lahan, tapi tidak menimbulkan konflik dengan masyarakat. Maka ini tidak
termasuk. Kita sedang memetakan," kata Marwan kepada Antara, Senin (1/11/2021).

Ia mengungkapkan bahwa data penyelesaian konflik lahan ini akan diproyeksikan


berdasarkan kriteria prioritas. Mengingat waktu yang sangat terbatas hanya 6 bulan,
sehingga pihaknya memetakan berdasarkan klasterisasi yang ditetapkan.

Yakni berdasarkan klaster bidang (perkebunan, kehutanan dan lain-lain), selanjutnya


klaster kualitas dan kuantitas yang mencakup waktu sengketa serta dampak sosial
yang ditimbulkan.

"Kita tidak mungkin menyelesaikan semua karena waktu terbatas. Makanya ada
klasterisasi persoalan yang menghadirkan konflik baik itu kehutanan, perkebunan
termasuk perluasan jalan apabila itu dianggap memicu konflik sosial," ujar Marwan.

Pansus juga akan mendengarkan pendapat para ahli dan pakar yang dapat
memberikan masukan tentang penyelesaian konflik.

Kemudian pansus akan melakukan kunjungan ke daerah yang telah berhasil dalam
menyelesaikan kisruh lahan antara masyarakat dan perusahaan.
"Kita juga akan memanggil pihak-pihak yang berkaitan seperti pemerintah, ahli dengan
riset yang mereka miliki terkait konflik lahan, pihak swasta, NGO (Non government
organization), pemerhati, lembaga adat kalau ini berkaitan dengan tanah ulayat," kata
dia.

Dia mengatakan target dari pansus ini untuk membuat rekomendasi. Bahkan pihaknya
bisa mengeluarkan rekomendasi untuk mencabut izin HGU perusahaan yang
bermasalah.

Diharapkan, melalui rekomendasi yang dilahirkan pansus ini menjadi langkah kongkret
untuk mengurai potret buram tingginya konflik lahan yang memicu bentrokan korporasi
dengan masyarakat di Riau.

"Kita lihat tingkat kesalahannya seperti apa. Nanti setelah rekomendasi ini keluar. Kami
akan mengawal hasil rekomendasi ini untuk ditindaklanjuti oleh pihak eksekutif," kata
dia. (Antara)
Palestina Memanas, Indonesia Diminta Kirim Pasukan
Perdamaian
Iwan Supriyatna | Bagaskara Isdiansyah

Sabtu, 15 Mei 2021 | 11:41 WIB

Warga Palestina membawa bendera Hamas saat pemakaman Rashid Abu Ara, remaja 16 tahun yang tewas dalam
bentrokan dengan militer Israel di Aqaba, dekat Nablus, Tepi Barat, Rabu (12/5/2021). [AFP/Jaafar Ashtiyeh]

Suara.com - Kondisi Palestina  pasca bentrokan di Komplek Masjid Al-Aqsa


semakin genting setelah Israel melakukan pengeboman serangan udara di
wilayah Jalur Gaza, sejumlah korban pun berjatuhan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Sukamta, mendesak
pemerintah Indonesia mendorong PBB menerjunkan pasukan perdamaian  untuk
mencegah terjadinya konflik yang lebih luas antara Israel dan Palestina.
Menurutnya penempatan pasukan perdamaian di beberapa negara yang alami
konflik selama ini terbukti berhasil menurunkan eskalasi konflik. Ia mengatakan,
langkah tersebut memang agak sulit, pasalnya selalu terganjal oleh Amerika
Serikat.

"Tetapi saya harap setiap usaha guna mencegah meluasnya kekerasan dan
konflik harus tetap diupayakan dengan sekuat tenaga. Pemerintah RI bisa
mendorong usulan penerjunan pasukan perdamaian di wilayah konflik Israel-
Palestina ini melalui sidang darurat OKI maupun PBB," kata Sukamta kepada
wartawan, Sabtu (15/5/2021).

Di lain sisi, Sukamta juga meminta pemerintah Indonesia bisa menyiapkan


pasukan perdamaian untuk diturunkan di wilayah Palestina. Menurutnya, TNI
bakal antusias dalam misa perdamaian tersebut.

"Saya kira jika ada penugasan ke wilayah Palestina tentu akan disambut dengan
antusias oleh TNI karena Pemerintah Indonesia selama ini berkomitmen kuat
untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan solusi 2 negara sebagai langkah
perdamaian di sana," tuturnya.

Adapun terkait konflik yang terjadi, Sukamta menilai jika terus menerus terjadi
maka akan menjadikan situasi tidak terkendali. Menurutnya, konflik tersebut bisa
berubah menjadi perang terbuka.

"Jika ini terjadi, maka bisa dipastikan akan semakin banyak jatuh korban dari
kalangan warga sipil. Sebagaimana saat agresi militer Israel ke wilayah Gaza
pada tahun 2014, menewaskan 2.251 warga Palestina," tandasnya.
Pangeran Syarif Machmud Sebut Pengusiran Ratu Nina
Salahi Adat Kesultanan Pontianak
Chandra Iswinarno
Jum'at, 05 November 2021 | 14:33 WIB

Momen pengusiran Ratu Nina saat penobatan Tanaya Ahmad sebagai Maha Ratu Kesultanan Kadriah
Pontianak pada Minggu (31/10/2021). [Tangkapan layar]

SuaraKalbar.id - Insiden pengusiran Maha Ratu Mas Mahkota Sati Nina Widiastuti,
saat berlangsungnya penobatan Tanaya Ahmad menjadi Maha Ratu Kesultanan
Pontianak yang dilakukan Sultan ke-IX Kesultanan Kadariah Pontianak PYM Syarif
Machmud Melvin Alkadrie, menjadi sorotan kerabat kesultanan.

Respons tersebut disampaikan Pangeran Seri Negara Kesultanan Pontianak Syarif


Machmud Alkadrie dalam video yang beredar di media sosial.

Dalam unggahan tersebut, Pangeran Seri Negara mengungkap permintaan maaf atas
kejadian tersebut. Bahkan dia meminta semua keturunan Kesultanan Pontianak
mengambil sikap. Ia menilai, rangkaian peristiwa yang terjadi tersebut sudah menyalahi
adat istiadat Kesultanan Pontianak.

"Saya meminta waris dan ahli waris Kesultanan Pontianak lainnya untuk bersama-sama
mengambil sikap karena kejadian rangkaian itu menyalahi adat istiadat dan semangat
pendiri Kesultanan Pontianak," katanya seperti dikutip Suara.com pada Jumat
(5/11/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Pangeran Seri Negara mengungkapkan permohonan


maaf lantaran menimbulkan kegaduhan.

"Sekali lagi, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak atas kejadian tersebut."

Diketahui sebelumnya, Pangeran Seri Negara Kesultanan Pontianak Syarif Machmud


Alkadrie melalui rekaman video yang disebar ke media sosial mengucapkan
permohonan maaf kepada warga Kota Pontianak.

"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat se-nusantara


khususnya Kota Pontianak atas insiden itu," katanya pada Kamis (4/11/2021) malam.

Menurut Syarif Machmud, insiden tersebut sangat tidak pantas terjadi di tempat yang
sakral. Sebab, Istana Kesultanan Kadriah Pontianak yang didirikan Sultan Syarif
Abdurrahman bukan milik perorangan. Melainkan milik semua keturunan Sultan Syarif
Abdurrahman.

“Maka dari itu, saya sebagai Pangeran Seri Negara Kesultanan Pontianak mendukung
pernyataan sikap Zuriat Alkadrie yang disampaikan di Makam Kesultanan Pontianak
Batu Layang. Karena insiden tersebut sangat berdampak terhadap marwah Kesultanan
Pontianak,” katanya.
5 Berita integrasi di Indonesia.

Single System Beroperasi, Produk dan


Layanan BSI Kini Resmi Terintegrasi
Kompas.com - 01/11/2021, 14:55 WIB
Direktur Utama BSI Hery Gunardi.(DOK. BSI)

Penulis Rully R. Ramli | Editor Bambang P. Jatmiko

JAKARTA, Kompas.com, - PT Bank Syariah Indonesia Tbk resmi mengoperasikan


single system terhitung mulai Senin (1/11/2021) hari ini. Dengan dioperasikannya
sistem ini, seluruh produk dan layanan yang tersedia di 3 bank syariah pembentuk
sudah dapat dilayani dalam satu sistem BSI.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, dengan single system ini, BSI memiliki
satu core banking system, satu enterprise data, satu sandi kode bank di 451, dan satu
pelaporan keuangan, semua dengan nama Bank Syariah Indonesia.

Pengoperasian sistem ini juga menandai tahap akhir dari proses migrasi nasabah di 3
bank syariah pembentuk, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.

"Artinya BSI single system betul-betul bank hasil merger dengan single system, dan
sudah running mulai tanggal 1 November," kata Hery, dalam konferensi pers virtual,
Senin.

Hery menyebutkan, sejak melakukan merger, bisnis model yang dimiliki oleh 3 bank
legacy belum tentu sesuai dengan tuntutan nasabah saat ini.

"Oleh karenanya, BSI melakukan tuning untuk memperbaiki, mengimprove bisnis model
yang ada di BSI saat ini, baik itu di segmen bisnis, teknologi dan delivery channel," ujar
dia.

Melalui pengoperasian single system ini, Hery berharap nasabah perusahaan dapat
menikmati layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dari sisi perusahaan, BSI menargetkan adanya pertumbuhan kinerja positif dari
penerapan sistem terintegrasi itu.

Sebagai informasi, pada triwulan III-2021 BSI membukukan laba bersih sebesar Rp
2,26 triliun, naik 37,01 persen secara tahunan (year on year/YoY).
Integrasi Tarif Transportasi,
Penumpang Bisa Bayar Tiket Berbasis
Akun
Kompas.com - 18/10/2021, 15:30 WIB

Th
ales akan mengembangkan sistem pembayaran terintegrasi berbasis ABT untuk semua transportasi
antarmoda (Dok. Thales)

Penulis Muhdany Yusuf Laksono | Editor Hilda B Alexander

JAKARTA, Kompas.com - Transportasi umum antar-moda yang beroperasi di


Jabodetabek bakal menerapkan sistem pembayaran dan tarif terintegrasi secara
elektronik.

PT Jakarta Lingko Indonesia (JakLingko) melalui konsorsium PT Jatelindo Perkasa


Abadi yang terdiri dari Thales, Lyko dan PT Aino Indonesia akan mengimplementasikan
platform tiket dan solusi mobilitas sebagai Layanan atau Mobility-as-a-Service (MaaS).

Thales akan merancang dan mengembangkan sistem pembayaran terintegrasi yang


menggunakan solusi Tiket Berbasis Akun atau Account-Based Ticketing (ABT) untuk
transportasi antarmoda.

Penumpang yang menggunakan jaringan transportasi berbeda akan dapat


menggunakan smartphone atau kartu perjalanan nirkontak (contactless) untuk
memasuki transportasi umum.

Dengan menggunakan ABT, pengguna transportasi umum dapat memanfaatkan


teknologi di aplikasi JakLingko yang bisa membaca profil penumpang dan mengusulkan
tarif yang berbeda.

Misalnya akan tersedia 14 kategorisasi tarif, termasuk penumpang pelajar dan lansia.
Sehingga akan ada kesesuian tarif perjalanan untuk semua penumpang.
Thales TRANSCITY™ menjadi platform utama sistem dengan Thales yang bekerja di
dalam konsorsium untuk menyelesaikan proyek dalam beberapa fase. Termasuk
kontrak Operasi dan Pemeliharaan selama delapan tahun.

Pada fase pertama proyek, Thales akan menyediakan sistem tiket kode QR baru untuk
pemungutan tarif, menghubungkan solusi MaaS dan aplikasi seluler.

Sistem ini akan mencakup fitur mobilitas yang ditingkatkan mengarah pada “end-to-end
ticketing solution” di fase akhir, yang dapat menangani 5 juta transaksi setiap hari.

Konsorsium akan melakukan migrasi arsitektur berbasis kartu yang sudah ada ke
system ABT sepenuhnya.

Adapun penumpang diperkirakan dapat mulai menggunakan solusi terintegrasi ini mulai
Agustus 2022. 

Platform tiket baru yang dikembangkan oleh Thales ini diharapkan dapat mencapai 2
juta perjalanan setiap harinya.

Seiring target Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan pangsa penggunaan


transportasi umum menjadi 60 persen dari semua pergerakan dan memperluas
cakupannya menjadi 80 persen dari semua jalan di Jabodetabek pada 2029.
Angkasa Pura II Lakukan Integrasi Audit
Internal ke Anak Usahanya
Kompas.com - 12/10/2021, 22:19 WIB

Pel
uncuran program Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi (SKAIT) serta penandatanganan Piagam
Audit Internal Angkasa Pura II.(dok. Angkasa Pura II)

Penulis Muhammad Choirul Anwar | Editor Muhammad Choirul Anwar

JAKARTA, Kompas.com - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memberlakukan


audit internal terintegrasi terhadap anak perusahaannya.

Kebijakan ini ditandai dengan peluncuran program Satuan Kerja Audit Internal
Terintegrasi (SKAIT) serta penandatanganan Piagam Audit Internal pada Senin, 11
Oktober 2021.

President Director of AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan program ini merupakan


salah satu bentuk komitmen AP II dalam menciptakan BUMN bersih dan berintegritas.

“Diperlukan upaya memperkuat dan menjaga tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance/GCG) guna memastikan pengendalian yang terintegrasi di
lingkungan AP II Group,” jelas Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Selasa
(12/12/2021).

Terkait hal ini, dia menegaskan bahwa bisnis inti AP II adalah pengelolaan bandara.
Meski demikian, pihaknya memperkuat bisnis inti tersebut dengan memperluas bisnis
dan portofolio usaha.

Langkah tersebut antara lain melalui anak usaha, guna membuat bandara-bandara
yang dikelola dapat terus meningkatkan daya saing.

“Perluasan bisnis dan portofolio melalui anak usaha ini juga sebagai upaya dalam
pengembangan inovasi guna memaksimalkan pendapatan (top line innovation),
memaksimalkan alat produksi (asset maximizing) dan penghematan biaya operasi (cost
leadership),” bebernya.
Anak usaha yang mayoritas sahamnya dipegang AP II dan lahir dari program
transformasi perseroan sejak 2016 adalah PT Angkasa Pura Kargo dengan bidang
usaha logistik dan kargo; PT Angkasa Pura Propertindo dengan bidang usaha properti
termasuk pengelolaan hotel; PT Angkasa Pura Aviasi yang bertugas menjajaki peluang
kerja sama.

Pada 2019, AP II secara resmi juga telah menjadi pemegang saham pengendali PT
Gapura Angkasa dengan kepemilikan saham 46,62 persen. Pemegang saham lainnya
adalah PT Garuda Indonesia Tbk (45,62 persen) dan PT Angkasa Pura I (7,76 persen).

Tak hanya itu, AP II juga telah memiliki anak usaha pertama yakni PT Angkasa Pura
Solusi yang sejak 2021 dan kini telah memberikan kontribusi besar dengan bidang
usaha penyediaan fasilitas di bandara, perparkiran, SDM dan ritel.
Komisi II DPR Dukung Integrasi Satu
Data di Indonesia
Kompas.com - 05/10/2021, 12:59 WIB

Ket
ua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu
(11/12/2019).(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Penulis Sania Mashabi | Editor Krisiandi

JAKARTA, Kompas.com  - Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia mendukung adanya
integrasi satu data kependudukan di Indonesia. Menurut dia, integrasi data di Indonesia
harus segera terwujud.

"Saat ini kita sering kali masih terhambat oleh adanya ego-ego sektoral, setiap instansi
memiliki databasenya sendiri," Kata Doli dikutip dari keterangan tertulis, Selasa
(5/10/2021).

"Sehingga penanggulangan berbagai masalah sering bermuara pada tidak adanya data
yang valid, sistematis, dan akurat," lanjut dia.

Oleh karena itu, kata Doli, apabila tidak ingin mengusik ego sektoral dalam hal data
penduduk di masing-masing instansi perlu dibentuk suatu badan khusus yang
bertanggung jawab pada Presiden.

Namun terkait pengadaan, Kemendagri yang seharusnya menjadi integrator satu data.

"Namun bila berbicara yang existing, maka Kemendagri ini lah yang harusnya menjadi
integrator satu data," ujar politisi Partai Golkar itu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian


Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengatakan batu pertama
pembangunan era satu data telah dimulai sejak tahun 2013.

Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi


Kependudukan, Kemendagri berperan sebagai integrator data.
"Pada tahun 2013, telah dilakukan kerja sama pemanfaatan hak akses verifikasi data
kependudukan yang dilakukan oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri dengan 10 lembaga
pengguna," kata Zudan.

Sejak saat itu, jumlah lembaga pengguna hak akses verifikasi data Dukcapil terus
meningkat pesat.

Di tahun 2017, jumlah pemanfaat data kependudukan Dukcapil meningkat drastis


menjadi 716 lembaga, hingga per September tahun ini sudah ada 3.904 lembaga.

"Baik lembaga pusat, maupun daerah," ucap dia.


Menhub Senang Ada Integrasi Tarif KRL,
Transjakarta, MRT dan LRT
Jakarta Kompas.com - 29/09/2021, 19:09 WIB

Me
nteri Perhubungan Budi Karya Sumadi(www.dephub.go.id)

Penulis Muhammad Choirul Anwar | Editor Muhammad Choirul Anwar

JAKARTA, Kompas.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi


mendukung penuh dilakukannya pengintegrasian transportasi massal di Jabodetabek.

Hal tersebut disampaikan Menhub saat meresmikan integrasi transportasi Jabodetabek


di Stasiun Tebet pada Rabu (29/9/2021).

Budi Karya menilai, integrasi tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan


konektivitas antarmoda di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya seperti Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.

“Konsep transportasi adalah konektivitas antarmoda. Di Jabodetabek ada Kereta Rel


Listrik (KRL), Bus Rapid Transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan kendaraan yang
lebih kecil seperti sepeda motor dan lainnya sebagainya,” jelasnya.

“Konektivitas tersebut bisa dilaksanakan melalui konsep Transit Oriented Development


(TOD) atau sebuah pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem
transportasi massal,” sambung Budi Karya.

Pada kesempatan tersebut, ia mengapresiasi dilaksanakannya empat kegiatan dalam


upaya mengintegrasikan transportasi massal di Jabodetabek.

Pertama, pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko sebagai pertiketan dan tarif
terintegrasi di sejumlah transportasi massal yakni KRL, MRT, Transjakarta, dan LRT
Jakarta dan akan dikembangkan ke moda transportasi lainnya.

Kedua, pencanangan pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang


menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun Sudirman.
Ketiga, peresmian penataan kawasan stasiun tahap 2 yaitu di Stasiun Tebet dan
Sudirman. Keempat, penandatanganan Dokumen Integrasi Transportasi Jabodetabek
antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT MRT Jakarta (Perseroda).

“Kami mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Kemenhub, KemenBUMN,


Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, dan pihak terkait lainnya dalam upaya bersama
membangun transportasi massal di Jabodetabek yang terintegrasi,” katanya.

Anda mungkin juga menyukai