Anda di halaman 1dari 284

AHMAD SAIFUDIN MALANGYUDO

CINTA BERASA DUA


PERJOANGAN SPIRITUALIITAS MULTIKULTUR

Kado Kawin Perak | SO 1 Maret 1992 2017


AHMAD SAIFUDIN MALANGYUDO

CINTA BERASA DUA


PERJOANGAN SPIRITUALIITAS MULTIKULTUR

Kado Kawin Perak | SO 1 Maret 1992 - 2017


CINTA BERASA DUA

CINTA BERASA DUA


Ahmad Saifudin Malangyudo

Selaras Kata & Tata Letak:


Yuni Purnamawati
Qanita Qamarani

Promosi:
Baleajar Tanjungsari

Pracetak:
ARH Library

Sampul:
Fadhil Ahmad Qamar

Cetakan Pertama: 01 Maret 2017

ii
CINTA BERASA DUA

DAFTAR ISI

PAYUNG | V
I SEABAD HAMENGKU BUWONO IX
1. Tahta Untuk Rakyat | 2
2. Songsong Agung Kawula Mataram | 15
3. Perjalanan Ritual Budaya & Kebhinnekaan | 38
II QADIAN
1. Keturunan Barlas | 73
2. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari | 81
3. Cerita Masa Kecil dan Dewasa | 88
4. Ilham dan Perjoangan | 94
5. Deklarasi Masih Mauud | 101
6. Taman Sorga | 104
III PERSAHABATAN MULTIKULTUR
1. Kelompok Sosial Pembentuk Multikultur | 111
2. Forum Persaudaraan Umat Beriman | 113
3. Perjoangan Ayodya | 123
4. Komunitas Jogja Semesta | 127
5. Mewujudkan Tata Ruang Jogja Istimewa | 128

iii
CINTA BERASA DUA

IV SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA


1. Sang Penabur Benih | 139
2. Mubaligh Yang Mencerahkan | 143
3. Masa Konsolidasi JAI | 158
4. International Peace Symposium | 161
V BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA
1. Ajakan Sahabat | 171
2. Kesan dan Pesan Tokoh Indonesia | 181
3. Pesan Damai Khutbah Huzur | 195
4. Jalan-jalan di Singapura | 209
VI ROMANSA LONDON
1. Seabad Khilafat Islam Ahmadiyah | 221
2. Tamu Khalifah | 230
3. Jalsah Salanah UK 2015 | 249
4. Wisata Kota London | 259
VII DIALOG DAN TOLERANSI
1. Membangun Damai | 263
2. Ukhuwah Dan Toleransi | 275
3. Keadilan Sosial dan Kesejahteraan | 277
4. Persatuan Kebangsaan | 280

Tentang Baleajar Tanjungsari

iv
CINTA BERASA DUA

PAYUNG
CINTA BERASA DUA adalah catatan lima tahun terakhir
lanjutan dari dua puluh tahun perjalanan perjoangan
multikultur sebelumnya yang dikemas dalam buku saku
CINTA BERASA oleh Baleajar Tanjungsari. Bahasa lisan
yang ditulis dipilih untuk memudahkan para pembaca
yang beragam, mulai dari tukang parkir, sopir becak
hingga master dan doktor bahkan profesor. Catatan kali
ini dimulai dengan usaha memperjoangkan ikon Jogja
the City of Tolerance yang mengalami tantangan yang
makin menguat. Dampak peristiwa persekusi Cikeusik
2011 masih kuat dirasakan, pasalnya adalah proses
pengadilan terhadap para pelaku disinyalir tidak berdiri
tegak sehingga sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat
menyebutnya dengan pengadilan sesat harus
dihentikan. Beberapa anggota koalisi ini antara lain
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), The
Wahid Institute, SETARA Institute, Lembaga Bantuan
Hukum (LH) Jakarta, Center for Marginalized
Communities Studies Surabaya (CMARs) Serikat Jurnalis
untuk Keberagaman (SEJUK) dan Komisi Nasional Hak

v
CINTA BERASA DUA

Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka mencontohkan


kasus yang dialami Deden Sujana, anggota jemaat
Ahmadiyah Cikeusik, Jawa Barat dan kasus yang dialami
Tajul Muluk, pimpinan jemaat Syiah Sampang, Jawa
Timur1.
Pemerintah kala itu dipimpinan seorang berlatar-
belakang tentara, namun tidak dapat dirasakan
keteladanannya yang tegas khas militer dalam
menegakan keadilan. Apalagi diberbagai daerah,
terutama di Jawa bagian Barat banyak lahir peraturan-
peraturan daerah yang diskriminatif yang bertentangan
dengan konstitusi dengan alasan sebagai usaha
melindungi warga. Namun di Yogyakarta sikap Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan karakter
kenegarawanannya dengan menyatakan semua warga
mendapat perlindungan hukum yang sama. Sri Sultan
Hamengkubuwono X mengatakan tidak akan
mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait larangan
jemaah Ahmadiyah di Yogyakarta. Sudahlah, Yogyakarta
jangan diprovokasi. Yogya aman-aman saja kok. Tidak
ada masalah, kata Sultan di Pantai Pandan Simo Bantul
Yogyakarta, Kamis (3/3/2011). Keberadaan jemaah

1
Sumber:
http://indonesia.ucanews.com/2013/11/01/hentikan-
peradilan-sesat-kasus-kebebasan-beragama-dan-
berkeyakinan/

vi
CINTA BERASA DUA

Ahmadiyah di Yogyakarta, kata Sultan, tidak bergejolak


seperti wilayah-wilayah lain. Saat disinggung provinsi lain
yang sudah mengeluarkan peraturan pelarangan aktivitas
Ahmadiyah, Sultan kembali menegaskan tidak akan
mengikuti langkah tersebut. Tidak ada SK larangan
jemaah Ahmadiyah di Yogyakarta. Selama ini kan kita
hidup selalu berdampingan, tidak ada gejolak, ucap Raja
Ngayogyakarta Hadiningrat ini menegaskan. Sebelumnya
sudah dua provinsi, Jawa Timur, Jawa Barat serta satu
kabupaten yaitu Pandeglang yang sudah mengeluarkan
SK atau peraturan daerah terkait larangan aktivitas
jemaah Ahmadiyah. Aturan tersebut diharapkan dapat
meredam konflik dan kekerasan yang belakangan marak
terjadi terhadap warga Ahmadiyah2.
Meskipun demikian tekanan terhadap Sri Sultan pun tak
kalah garang datang dari Front Pembela Islam Yogyakarta
dan Majelis Mujahidin. Pada hari Rabu 9 Maret 2011,
sebulan setelah peristiwa Cikeusik sekitar 350 anggota
Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi di depan
Kepatihan, kompleks kantor Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta. Mereka minta Sultan Hamengkubuwono X
mengeluarkan larangan pembubaran Ahmadiyah. Jika
tidak, FPI mengancam akan mendukung Rancangan
Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta versi

2
Sumber:
http://news.okezone.com/read/2011/03/03/340/431138/s
ultan-yogya-tak-perlu-sk-larang-ahmadiyah

vii
CINTA BERASA DUA

Pemerintah. Namun, para pendemo tidak berhasil


menemui langsung Sri Sultan Hamengkubuwono X3.
Demikian pula Majelis Mujahidin menolak dan
memprotes sikap Sri Sultan Hamengku Buwono X,
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tidak akan
mengeluarkan aturan pelarangan Ahmadiyah. Menurut
Majelis Mujahidin, justru dengan pembiaran ajaran
Ahmadiyah di Yogyakarta akan merusak keistimewaan,
yaitu toleran terhadap kemungkaran. Pembiaran ajaran
Ahmadiyah di Yogyakarta juga melanggar surat
keputusan bersama 3 menteri yang melarang
penyebaran ajaran Ahmadiyah, kata Irfan S Awwas,
4
Ketua Tanfidziyah Majelis Mujahidin, Jumat (4/3) .
Tampaknya Sri Sultan Hamengkubuwono X tetap
memegang janji dawuh dalem untuk meneruskan sikap
mengayomi seperti Ngarso Dalem Kaping Sanga sebagai
Songsong Agung Kawula Mataram. Sebagai Gubernur DIY
beliau perpegang teguh pada konstitusi negara untuk
melindungi warganya serta memberi kebebasan
beragama sesuai keyakinan agamanya. Seperti

3
Sumber:
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/208631-fpi-
kami-akan-kembali-demo-sri-sultan

4
Sumber: http://www.majelismujahidin.com/majelis-
mujahidin-protes-sultan-soal-ahmadiyah/

viii
CINTA BERASA DUA

dicontohkan oleh orang tuanya, Sultan Hamengku


Buwono IX, beliau sosok pemimpin yang diteladani dan
dirindukan. Terinspirasi dari buku biografi Sri Sultan HB IX
yang berjudul Tahta Untuk Rakyat. Dalam visi
kepemimpinannya sangat jelas lebih mendahulukan
kepentingan rakyat di atas segala-galanya. Sikap
kepemimpinannya jarang sekali dimiliki oleh pemimpin
Negara kita akhir-akhir ini yang lebih mementingkan
pribadi maupun golongannya. Banyak pemikiran dan
kebijakan beliau yang berpihak pada kepentingan dan
kesejahteraan rakyat. Walaupun dilahirkan sebagai
bangsawan namun sifatnya sangat merakyat, sifat Sri
Sultan HB IX inilah yang dapat menginspirasi generasi
muda kita saat ini. Dilain sisi jiwa nasionalisme terhadap
tanah air juga sangat besar meskipun beliau dibesarkan
dan menempuh pendidikan tinggi di negeri Belanda.
Seperti kisah yang dikenal bahwa pemerintah Belada
kecele atas penobatan Dorojatun sebagai Sultan
Hamengku Buwono IX. Semula Belanda menyangka
mereka dapat dengan mudah mengendalikan beliau
ketika hendak dinobatkan menjadi raja menggantikan
ayahnya karena dengan latar belakang didikan keluarga
Belanda. Namun ketika Belanda mengajukan kontrak
politik sebelum adanya pelantikan raja, Dorodjatun
sebagai calon raja tidak mau begitu saja menandatangani
kontrak yang terlalu menguntungkan pihak Belanda.
Sehingga harus terjadi perundingan empat mata antara

ix
CINTA BERASA DUA

Dorodjatun dengan perwakilan Belanda 5. Kisah


diplomasi patriotik seperti ini dibutuhkan dimasa kini
sebagai pemicu tumbuhnya kepedulian warga bangsa
terhadap keadaan negerinya, kotanya dan lingkungannya
serta semangat kebangsaan.
Sangat senang rasanya ketika memperoleh mandat dari
Forum Persaudaraan Umat Beriman untuk menjadi Ketua
Pelaksana Peringatan Seabad Hamengkubuwono IX.
Setelah bersama-sama para tokoh agamawan lintas iman
sowan dan mohon restu kepada Sri Sultan Hamengku
Buwono X untuk mengadakan kegiatan Peringatan
Seabad Hamengku Buwono IX marem rasanya memikul
tanggung jawab yang tak sederhana ini. Kegiatan yang
berdurasi cukup panjang mempunyai bermacam-macam
acara, seperti: Pengobatan Masal Gratis, Pasar Murah,
Pengajian Akbar, Misa Agung, Laku Ritual mBisu, dan
Pergelaran Wayang Kulit. Alhamdulillah wa syukurillah,
semua acara berjalan lancar dan kegiatan memberi
manfaat bagi warga masyarakat berkat kerjasama semua
sahabat dan kehendak ridlo Tuhan Yang Mahakuasa,
Allahswt. Meskipun demikian, perjoangan Jogja the City
of Tolerance masih terus menerus diupayakan tanpa

5
Sumber :
http://www.kompasiana.com/hendricuswidi/negeri-ini-
merindukan-pemimpin-seperti-hb-
ix_5528d3ee6ea834de668b45b3

x
CINTA BERASA DUA

henti. Kelompok kaum muda yang cinta Joga menyebut


dirinya komunitas Jogja Damai dan kelompok pemuda
lainnya yang menyebut dirinya sebagai Young Interfaith
Peacemaker Community (YIPC), bahu membahu
mengkampanyekan Jogja damai dan multikultur. Secara
personal kaum muda Muslim Ahmadi, Majelis Khudamul
Ahmadiyah Indonesia (MKAI) pun tergabung dalam
gerakan kedua kelompok kaum muda ini melalui
kegiatan diskusi, nonton film dan dialog keagamaan
dengan moto love for all hatred for none.
Sebenarnya kalau membicarakan tentang komunitas
Islam Ahmadiyah tak bisa dipisahkan dengan tempat
kelahiran Sang Pendiri Jamaah Islam Ahmadiyah, yakni
Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad, yang diyakini sebagai
Masih Mauud as adalah kota kecil bernama Qadian.
Karena asal muasal nama kota ini, maka orang-orang
Islam Ahmadiyah sering dikatakan dengan sebutan
Qadiani. Sedikit mengenal kota Qadian, Gurdhaspur,
Punjab, India, yang didirikan pada tahun 1530 oleh Mirza
Hadi Baig, seorang bangsawan keturunan Kesultanan
Mughal. Karena keimanan dia, dia menamakan kota ini
Islampur Qadhi, lalu namanya hanya Qadi, dan kahirnya
berubah menjadi Qadian karena logat daerah setempat.
Di Qadian ada banyak sekolah dan universitas, namun
terdapat 2 (dua) universitas yang terkenal, yaitu: Sikh
National College Qadian dan Jamia Ahmadiyya Qadian.
Sikh National College berdiri pada tahun 1938, dan Jamia
Ahmadiyya Qadian berdiri pada 1906. Kesempatan

xi
CINTA BERASA DUA

bertandang ke Qadian untuk tujuan ziarah kubur, yakni di


tanah pekuburan Bahesti Maqbarrah atau Taman Sorga
dapat terlaksana tahun 2012. Kesan yang kuat atas kota
kecil Qadian ini adalah kota multikultur, warganya
beragam keyakinan agamanya dan mereka saling
menghormati satu dengan lainnya. Prof. Qasim Mathar,
Guru Besar UIN Makasar menyebut Ahmadiyah adalah
sekte ketiga terbesar dalam Islam setelah Sunni dan
Syiah. Secara umum di India dalam hal ini kaum Muslimin
bermazhabkan Imam Hanafi, yang berbeda dengan
mayoritas kaum Muslimin di Indonesia yang bermahzab
pada Imam Syafii. Qasim menjelaskan sekalipun banyak
perbedaan di antara mereka, mereka tetap disebut umat
Islam. Seseorang disebut Islam antara lain karena
mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan, Nabi
Muhammad sebagai pesuruh-Nya, melaksanakan salat,
menunaikan zakat, berpuasa dan berhaji sebagaimana
diajarkan Alquran dan hadis. Tapi, jangan dikira salat,
zakat, puasa dan haji umat Islam sama pada semua
bagian cabang dan rantingnya. Adapun pokok-pokoknya,
bukan cabang-rantingnya, pasti sama. Yang pokok-pokok,
itulah yang pasti sama pada mereka yang disebut
kelompok Sunnah (Sunni), Syiah (Syii) dan Ahmadiyah
(Ahmadi). Yang pokok pada salat orang Islam pasti
tampak pada salat orang Sunnah, Syiah dan Ahmadiyah.
Rumah ibadah ketiga kelompok itu disebut masjid.
Mereka sama-sama melakukan puasa di bulan suci

xii
CINTA BERASA DUA

Ramadhan. Mereka juga sama-sama berniat dan pergi


berhaji ke Tanah Suci Mekah6. Ada beberapa orang
mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Jamia
Ahmadiyya Qadian untuk belajar agama Islam dan
Ahmadiyah. Umumnya setelah mereka menyelesaikan
tugas belajar, pulang ke Indonesia menjadi mubaligh.
Setiap tamu resmi yang membawa surat dari Pengurus
Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) untuk
berkunjung beberapa waktu lamanya selalu dilayani di
asrama yang disebut Langgar Kana secara gratis. Tamu-
tamu dilayani oleh Bagian Dhiafat mulai dari fasilitas
menginap, kebutuhan makan-minum, berkeliling dan
hingga masuk ke dalam perpustakaan serta tempat-
tempat yang pernah dahulu digunakan oleh Masih
Mauud as untuk berdoa (Baitud Dua); masjid Al-Aqsa
dan masjid Mubarak. Sampai hari ini tempat-tempat ini
masih tetap berfungsi seperti sediakala, dan masjid juga
digunakan sebagai masjid jami. Jemaat Ahmadiyah
Indonesia merencanakan untuk membangun sebuah
penginapan yang mampu menampung 100 (seratus)
orang lebih. Dengan penginapan yang baik, maka akan
lebih banyak lagi tamu-tamu berasal dari Indonesia dapat
memanfaatkan fasilitas ini pada saat kegiatan tahunan
Jalsah Salanah. Kegiatan pertemuan tahunan Jalsah
Salanah di Qadian dilaksanakan pada tanggal tertentu

6
Sumber:
http://wahaijiwayangtenag.blogspot.co.id/2014/10/syiah-
sesat-bukan-syiah-bagian-dari.html

xiii
CINTA BERASA DUA

setiap tahun yakni 26,27,28 Desember dan sudah barang


tentu suhu luar ruangan bisa mencapai 5-7 derajat
Celcius. Kegiatan Jalsah Salanah berupa ceramah-
ceramah keagamaan, shalat berjamaah dan doa bersama
yang dilakukan dalam tenda besar dan sebagian lainnya
terbuka beratapkan langit saja.
Kembali dalam usaha memperjoangkan Jogja Istimewa,
berbagai perkumpulan warga masyarakat pun dibentuk,
seperti Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB),
komunitas Jogja Semesta (JS) dan Ayodya. FPUB yang
dibidani KH Abdul Muhaimin, Romo Yatno dan Pdt
Bambang Subagyo, berfokus pada membangun
persaudaraan sejati lintas iman, sedangkan komunitas JS
yang ikonnya budayawan sepuh Ki Hari Dendi,
dikembangkan sebagai sebuah ajang dialog kultural yang
dikemas dalam bentuk gelar budaya dan seni. Ayodya
suatu perkumpulan warga Jogja yang terdiri dari para elit
dari berbagai komunitas dan pejabat pemerintah dan
wakil rakyat berfokus pada UU Keistimewaan DIY.
Dengan cara-cara dialogis seperti inilah, Jogajakarta
tumbuh menjadi kota multikultur yang didalamnya
diwarnai kental oleh beragam perbedaan suku, etnis,
golongan dan agama. Jogjakarta seolah-olah dapat
menjadi barometer bagi keseluruhan Indonesia,
keberhasilan proses dialogis akan menjadi inspirasi bagi
daerah lain untuk berupaya membangunan suasana
guyub rukun dan damai. Namun sebaliknya, kegagalan
dalam dialog akan berakibat fatal terjadinya perpecahan

xiv
CINTA BERASA DUA

dimasyarakat yang dilatar-belakangi issue SARA.


Kenyataan ini telah dirasakan bersama akhir-akhir ini
semenjak terjadinya peningkatan suhu politik dalam
kontestasi calon kepala daerah jelang Pilkada tahun
2017. Bahkan imbasnya telah merasuk ke wilayah
kampus yang mempunyai kebebasan akademik, mulai
dari peristiwa penolakan atas kegitan akademik di CRCS
UGM dan UIN Sunan Kalijaga, hingga perkara sederhana
seputar ketersinggungan atas penampilan gambar
promosi baliho di UKDW dan USD. Sejumlah aktivis hak
asasi manusia di Yogyakarta mencatat telah terjadi
puluhan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di
daerah tersebut sepanjang 2016. Pelanggaran hak
kebebasan berekspresi dan beragama di antaranya
dilakukan oleh kelompok intoleran, dan disebabkan
kurangnya perlindungan dari aparat keamanan terhadap
kelompok minoritas yang menjadi korban. Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mencatat terdapat 35
kasus pelanggaran sepanjang tahun ini, 10 diantaranya
adalah pelanggaran hak sipil dan politik, serta 25 kasus
pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya. Tak
berbeda jauh, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika
(ANBT), mencatat terdapat 23 kasus pelanggaran hak
kebebasan beragama dan berkespresi yang dilakukan
oleh kelompok intoleran di Yogykarta. Jumlah itu diyakini
meningkat dibanding pelanggaran di tahun lalu.
Sedikitnya ada dua kasus kebebasan beragama yang
menimpa kelompok minoritas, dan kami tangani, yaitu
gugatan pembangunan Goa Maria di Gunung Kidul dan

xv
CINTA BERASA DUA

aksi intimidasi kelompok waria di Ponpes Al Fatah, kata


Staf Advokasi Divisi Sipil dan Politik LBH Yogyakarta, Epri
Wahyudi7.
Di tengah meningkatnya tindakan radikal dan praktek
intoleran di berbagai kota di Indonesia, Majelis Syuro
Nasional tahun 2012 mencanangkan program tasyakur
Seabad jemaat Ahmadiyah di Indonesia yang jatuh tempo
pada tahun 2025. Rumusan visi dan misi ditetapkan pada
saat itu, dimana Ketua Tim Perumus adalah Tuan Haji
Haryana Soeroer, seorang Muslim Ahmadi yang mukhlis
dan menjabat sebagai Amir Daerah DIY. Adapun rumusan
visi dimaksud adalah Eksistensi Sosial Jemaat
Ahmadiyah di Indonesia semakin mantap secara Rohani
dan secara Jasmani dalam kerangka Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara. Selanjutnya setahap demi
setahap melakukan kegiatan untuk meluruskan kesalah-
pahaman; membangun kemitraan; meningkatkan peran
sosial dan menciptakan suasana kondusif hingga akan
tercapai eksistensi sosial JAI di Indonesia sebagaimana
visi di atas. Kemudian pada kesempatan Majelis
Musyawarah tahun 2013 dibentuk Badan Penyelenggara
Tasyakur Jemaat Ahmadiyah di Indonesia yang Ketua
Pelaksana Nasional diamanahkan kepada Ahmad Saifudin
Mutaqi Malangyudo. Ada sejumlah kegiatan yang

7
Sumber:
http://www.rappler.com/indonesia/berita/156775-
intoleransi-yogyakarta-meningkat-2016

xvi
CINTA BERASA DUA

dilaksanakan yang bersifat kognitif; afektif dan


psikomotorik, seperti: International Peace Symposium
(bersifat tahunan); Kerjasama dengan institusi Perguruan
Tinggi dalam penyelenggaraan diskusi-diskusi publik;
investasi fasilitas kesehatan pada remote area;
mempersiapkan sekolah jamiah yang lebih handal dan
usaha-usaha menghadirkan Khalifah Muslim Ahmadiyah.
Kampanye damai dan mengenalkan moto love for all
hatred for none secara intensif dilakukan diberbagai
kesempatan, hasilnya positif masyarakat lebih banyak
yang kenal Ahmadiyah dari sumber orisinalnya bukan
dari sumber yang jelas-jelas anti-Ahmadiyah.
Kerinduan kepada Sang Khalifah sebagai juru kampanye
damai tak terelakkan. Dalam lawatannya ke negara-
negara Asia, Hadzrat Mirza Masroor Ahmad atba tinggal
beberapa hari berada di negeri jiran, Singapura. Negara
kota ini dipilih sebagai base camp perjalanan selain
karena kemudahan aksesabilitas dan posisinya yang
berada ditengah-tengah ASEAN, negara ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik dalam menegakan hukum
internasional dalam perlindungan tamu-tamu asing
mereka. Khalifah ke -5 Komunitas Jemaat Ahmadiyah se-
dunia, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad tokoh berbagai
latar belakang dalam suatu pertemuan di Hotel Mandarin
Oriental Singapura, Kamis (26/09/2013) malam.
Pertemuan digelar secara santai sambil makan malam.
Kegiatan ini bukan hanya mengundang tokoh berbagai
latar belakang yang beragama Islam, tetapi juga dari

xvii
CINTA BERASA DUA

agama-agama lain dari negara-negara se-Asia Tenggara.


Dari Yogya sendiri diundang 14 tokoh, antara lain KH
Abdul Muhaimin (PP Nurul Ummahat Kotagede/FPUB),
Dr Zuly Qodir (UIN Suka), Dr Muhammad Shodiq (UIN
Suka), KH Syarif Masyhur Ridlo, Julius Felicanius, Martha
Sasongko dan Timotiyus Apriyanto. Sedang dari Jawa
Tengah hadir Bupati Wonosobo Drs M Abdul Kholik Arif.
Dalam sambutannya Khalifah Hadhrat Mirza Masroor
Ahmad antara lain mengatakan, persepsi atau opini
terhadap Islam, selama ini masih banyak yang salah. Hal
ini berdampak pada sikap dan perilaku terhadap agama
yang mempunyai penganut terbesar di dunia ini. Karena
itu pihaknya ingin meluruskan salah persepsi ini. Selain
itu pihaknya juga ingin berperan dalam mewujudkan
perdamaian dunia. Karena pada dasarnya peperangan
hanya akan merugikan umat manusia8. Sebagai salah
peserta Peace Symposium, DR. Najib Burhani, peneliti
Maarif Insitute memberi kesan Hal lain yang cukup
mengesankan saya adalah upaya Ahmadiyah untuk
menunjukkan keindahan Islam, keberagamaan yang
penuh disiplin, dan pengorbanan materi demi agama.
Tentang keindahan dan kedamaian Islam ini, misalnya,
ditekankan berkali-kali oleh khalifah dalam khutbah
Jumat dan Mulaqat. Meski Ahmadiyah mendapat

8
Sumber:
https://www.kaskus.co.id/thread/524e3f00c3cb17c21f0000
03/quotsymposium-perdamaianquot-di-singapura-undang-
tokoh-asia-tenggara/

xviii
CINTA BERASA DUA

tekanan dan serangan dimana-mana, mereka diminta


tetap menunjukkan semangat love for all and hatred for
none. Slogan ini pun bisa ditemukan hampir di seluruh
tempat pada acara symposium ini. Kecintaan orang-
orang Ahmadiyah kepada khalifah dan semangat mereka
berkorban demi agama ditunjukkan dengan berbondong-
bondongnya mereka ke Singapura untuk menghadiri
acara ini. Sementara kedisiplinan ditunjukkan dalam
acara-acara dan dalam mengatur seluruh peserta yang
hadir di symposium ini 9.
Mengenang kerinduan kepada Khalifah, maka mengikuti
Jalsah Salanah berskala internasional adalah obat
mujarabnya. Jalsah Salanah di Hadiqatul Mahdi, London
adalah pertemuan tahunan yang paling banyak dihadiri
orang-orang Islam Ahmadiyah dari 90 negara asal. Dalam
pesan persiapan Jalsah Salanah UK2015 Khalifah Muslim
Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba bersabda:
Satu ciri khusus dari suatu negara atau kelompok yang
sukses adalah bahwa mereka selalu berusaha untuk
mencari cara untuk memperbaiki dan meningkatkan diri
mereka sendiri. Jadi, meskipun Anda telah punya banyak
pengalaman dan keahlian selama bertahun-tahun,
masing-masing seksi Jalsah Salanah harus berusaha untuk

9
Sumber:
https://artikelwanitaislam.wordpress.com/2013/11/22/kesa
n-dan-pesan-untuk-peace-symposium-di-singapura-dan-
mulaqat-dengan-khalifah-ahmadiyah/

xix
CINTA BERASA DUA

memperbaiki diri dan lebih meningkatkan kualitas.


Semoga Allah memberi karunia untuk persiapan dan
pelaksanaan Jalsah Salanah dalam segala aspek.
Sebelumnya, Huzur juga memeriksa persiapan Jalsah
Salanah di Masjid Baitul Futuh, London, di lokasi Jamiah
Ahmadiyah UK, Haslemere dan di Islamabad,Tilford10.
Berkhidmat kepada para tamu penuh keikhlasan dalam
melayani adalah cirikhas orang-orang Islam Ahmadiyah.
Pesan-pesan damai yang didengarkan secara langsung
dalam Jalsah Salanah maupun yang disimak melalui
saluran televisi Muslim Television Ahmadiyya (MTA)
dengan live report-nya keseluruh muka bumi mendorong
dan menginspirasi jemaat-jemaat lokal dimana pun
berada untuk berperan serta mengkampanyekan damai
pula menurut kapasitas kemampuannya. Dampak pesan
damai ini sangat beragam, ada diantara mereka menjadi
mengerti dan bersimpati serta ada pula yang merasa
terpanggil untuk bergabung. Dalam tahun 2015
dilaporkan lebih dari 500 ribu orang bergabung dalam
jemaat Islam Ahmadiyah, lebih dari 450 masjid baru
dibangun, 720 cabang jemaat lokal baru dan 2500 rumah
misi dibangun. Kampanye damai dengan mengajak umat
manusia meneladani Sang Khatamunnabiyyin
Muhammad Rasulullahsaw dalam kehidupan sehari-hari.
Kehidupan Rasulullahsaw sendiri adalah lambang

10
Sumber: http://ahmadiyah.id/siaran-pers/pelaksanaan-
inspeksi-jalsah-salanah-inggris-2015

xx
CINTA BERASA DUA

pemahaman empatik kepada orang-orang yang berbeda


dengan beliau dan jauh melampaui sekedar toleransi
belaka. Contoh pribadi beliau adalah seorang yang
senantiasa berdoa untuk musuh-musuhnya yang tidak
hanya menghina, tetapi telah menganiaya dan bahkan
mencoba untuk membunuh beliau. Beliau adalah contoh
terbesar dari semua yang kita sebut sebagai humanisme
modern dan lebih jauh, semua itu muncul dari cinta yang
mendalam dan kasih sayang bagi umat manusia.

xxi
CINTA BERASA DUA

Panitia FPUB Peringatan Seabad Hamengku Buwono IX


Bersama Gubernur DIY

Tokoh Pendiri FPUB audiensi kepada


Direktur Utama Koran Harian KR Yogyakarta

xxii
SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

SEABAD HAMENGKUBUWONO IX
Terdorong bacaan dari buku biografi Sri Sultan
Hamengku Buwono IX yang berjudul Tahta Untuk
Rakyat, dalam visi kepemimpinannya sangat jelas lebih
mendahulukan kepentingan rakyat di atas segala-
galanya. Sikap kepemimpinannya jarang sekali dimiliki
oleh pemimpin Negara kita akhir-akhir ini yang lebih
mementingkan pribadi maupun golongannya. Banyak
pemikiran dan kebijakan beliau yang berpihak pada
kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Walaupun
dilahirkan sebagai bangsawan namun sifatnya sangat
merakyat, sifat Sri Sultan HB IX inilah yang dapat
menginspirasi generasi muda kita saat ini. Dilain sisi jiwa
nasionalisme terhadap tanah air juga sangat besar
meskipun beliau dibesarkan dan menempuh pendidikan
tinggi di negeri Belanda. Jiwa nasionalis Sri Sultan HB IX
patut menjadi teladan bagi kaum pejoang Indonesia,
terutama kawula muda perlu diuri-uri dan terus menerus
disemangatkan. Peringatan seabad Ngarso Dalem IX
adalah upaya mengingatkan dan terus memelihara asa
semangat patriotik dan jiwa nasionalis seorang Raja Jawa
yang andhap asor.

CINTA BERASA DUA | 1


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

1. Tahta Untuk Rakyat


Ada tulisan menarik dalam rubrik komunitas Kompasiana
yang berjudul Negeri Ini Merindukan Pemimpin Seperti
HB IX karya Hendricus Widi (2003)1 mengingatkan kita
betapa negeri ini membutuhkan seorang pemimpin yang
didedikasikan untuk rakyatnya. Widi memulainya dengan
mengenang kisah-kisah Ngarso Dalem IX yang bisa jadi
telah banyak diketahui masyarakat, sepenggal kisah-kisah
yang menggambarkan betapa mulia kepribadian dari raja
Yogyakarta ini.
Sekilas Riwayat HB IX Dilahirkan di kampung Sompilan,
Ngasem dan diberi nama Dorodjatun, yang artinya
derajat yang tinggi dan selalu berbudi baik walau
memegang kekuasaan yang besar. Merupakan putra dari
Gusti Pangeran Haryo Puruboyo (di kemudian hari
dikenal sebagai Sri Sultan HB VIII). Meskipun seorang
bangsawan, namun masa kecilnya dihabiskan diluar
lingkungan istana. Sejak usia 4 tahun dirinya sudah
dititipkan kepada keluarga guru Belanda. Ini merupakan
kebijakan dari ayahandanya, bahwa seluruh putra
lelakinya dititipkan di luar istana pada keluarga Belanda
dengan pesan supaya putra-putranya dididik sebagai
orang biasa yang tidak diistimewakan, hidup sederhana

1
Sumber:
http://www.kompasiana.com/hendricuswidi/negeri-ini-
merindukan-pemimpin-seperti-hb-
ix_5528d3ee6ea834de668b45b3

CINTA BERASA DUA | 2


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

dan disiplin. Kepada Dorodjatun ayahandanyapun


berpesan agar dia benar-benar menyelami kehidupan
orang Belanda karena suatu saat sangat berguna baginya.
Setelah menghabiskan masa studi sekolah dasar di
Yogyakarta, sekolah menengah di Semarang dan sekolah
menengah atas di Bandung, Dorodjatun akhirnya
menimba ilmu sampai ke negeri Belanda, dan untuk
perguruan tinggi ia mengambil fakultas Indologi, yaitu
gabungan dari bidang hukum dan ekonomi. Beliau tidak
sempat meneruskan ke jenjang doctoral karena harus
kembali ke tanah air dan diangkat menjadi raja setelah
Sultan HB VIII meninggal. Setelah kemerdekaan
Indonesia, Sultan HB IX ini juga sangat aktif masuk dalam
pemerintahan dengan menjabat beberapa posisi Menteri
Pertahanan, Menteri Negara, Menteri Koordinator
Ekonomi, dan Wakil Presiden. Kurang lebih dari 30 tahun
mengabdi pada Negara dan menjadi bagian dalam
kabinet akhirnya Sri Sultan mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai Wakil Presiden dan kembali ke
Yogyakarta. Sederhana Sri Sultan HB IX tak segan makan
di warung pinggir jalan Hasil buah dari didikan keluarga
Belanda sejak masih kanak-kanak, Dorodjatun tumbuh
menjadi anak yang sederhana, berangkat ke sekolah
dengan bersepeda dan pergaulannya pun tidak pilih
kasih. Kegemarannya pada olah raga sepakbola
membuatnya sering mengumpulkan keluarga dan anak
abdi dalem keraton yang umurnya sebaya untuk
membentuk sebuah perkumpulan sepakbola. Dia tidak
risih untuk bergaul dengan anak-anak lain yang derajat

CINTA BERASA DUA | 3


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

keningratan lebih rendah daripada dirinya. Ketika


ayahandanya dinobatkan menjadi Hamengku Buwono
VIII, Dorodjatun baru duduk di kelas 3 sekolah dasar.
Sikap sederhananya tetap tak berubah meski pondokan
tempat dia dititipkan tidak jauh dari Keraton, dan
ayahnya merupakan raja yang dapat memberikan apapun
keinginannya, tapi ternyata ia tetap bersekolah seperti
biasa dengan bersepeda dan bersekolah seperti murid-
murid yang lain. Sikap kesederhanaan ini tetap ia bawa
bahkan ketika sudah dinobatkan menjadi raja sebagai Sri
Sultan HB IX dan menjabat di pemerintahan. Meskipun
menjadi pejabat Negara, dan pada umumnya pejabat
negara itu mempunyai sopir pribadi namun Sri Sultan HB
IX tetap mengendarai mobil sendiri tanpa sopir. Ketika
melakukan perjalanan jauhpun tetap ia lakukan tanpa
sopir dan ada kalanya jika rasa lapar telah menghadang,
tak segan-segannya dia berhenti makan di warung
sederhana di pinggir jalan untuk melepas lelah dan
laparnya. Sri Sultan HB IX merupakan orang yang rendah
hati sehingga tidak ingin orang menghormatinya secara
berlebihan, meskipun ia sudah menjadi orang besar yang
berkedudukan dipemerintahan maupun sebagai raja.
Salah satu contoh peristiwanya, ketika beliau mendapat
kenaikan pangkat menjadi Jenderal penuh, seperti biasa
ia mengendarai mobil sendiri dari Jakarta ke Yogyakarta.
Ketika akan memasuki jembatan Tempel, tampak dari
jauh banyak mobil diparkir di tepi jalan dan puluhan
orang berdiri di kiri-kanan jalan. Ternyata tanpa
sepengetahuan Sultan, penduduk Yogya bermaksud

CINTA BERASA DUA | 4


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

mengadakan penyambutan. Namun tampaknya Sultan


tidak menyukai, mendadak gas ditekan dalam-dalam dan
melaju kencang menuju Yogya untuk menghindari
penyambutan itu. Nasionalis Sejati Sri Sultan HB IX saat
dinobatkan menjadi raja Jiwa nasionalisme terhadap
tanah air juga sangat besar meskipun beliau dibesarkan
dan menempuh pendidikan tinggi di negeri Belanda.
Semula Belanda menyangka mereka dapat dengan
mudah mengendalikan beliau ketika hendak dinobatkan
menjadi raja menggantikan ayahnya karena dengan latar
belakang didikan keluarga Belanda. Namun ketika
Belanda mengajukan kontrak politik sebelum adanya
pelantikan raja, Dorodjatun sebagai calon raja tidak mau
begitu saja menandatangani kontrak yang terlalu
menguntungkan pihak Belanda. Sehingga harus terjadi
perundingan empat mata antara Dorodjatun dengan
perwakilan Belanda. Proses ini berjalan cukup alot karena
sang putra mahkota sangat keras kepala dalam
mempertahankan pendiriannya. Setelah berlangsung
selama empat bulan, dan selama itu pula terjadi
perundingan secara maraton dari pagi hingga malam,
Dorodjatun telah memperoleh wisik bahwa Belanda tak
lama lagi menguasai tanah air, akhirnya
ditandatanganilah perjanjian tersebut. Dan segera
setelah penandatanganan kontrak tersebut, Dorodjatun
dinobatkan sebagai raja dengan gelar Sampeyan Dalem
Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing
Alogo Abdurachman Sayidin Panatagama Kalifatulah
Ingkang Jumeneng Kaping Songo.

CINTA BERASA DUA | 5


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Kisah ini tidak berhenti sampai pada penobatannya


sebagai Raja Jawa Ngayogjakarto Hadiningrat tetapi
inilah awal pengabdiannya sebagai pemimpin yang
melayani yang saat ini sudah langka di negeri Indonesia.
Lihat apa yang disampaikan Ngarso Dalem IX pada awal
pidato pertamanya Walaupun saya telah mengenyam
pendidikan barat yang sebenarnya, namun pertama-
tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa.
Cuplikan pidato penobatan Sri Sultan HB IX tersebut
menegaskan bahwa Sultan HB IX tetap menjunjung tinggi
tanah airnya meskipun sejak kanak-kanak sudah
menerima pendidikan ala Barat dan mengenyam
pendidikan tinggi di Negara Barat. Dan teks pidato
tersebut selengkapnya sebagai berikut:
Dat de taak die op mij rust, moeilijk en zwaar
is, daar ben ik mij tenvolle van bewust, vooral
waar het hier gaat de Westerse en de Oosterse
geest tot elkaar te brengen, deze beide tot een
harmonische samenwerking te doen overgaan
zonder de laatste haar karakter doen verliezen.
Al heb ik een uitgesproken Westerse opvoeding
gehad, toch ben en blijf ik in de allereerste
plaats Javaan. Zo zal de adat, zo deze niet
remmend werkt op de ontwikkeling, een
voorname plaats blijven innemen in de
traditierijke Keraton. Moge ik eindigen met de
belofte dat ik de belangen van Land en Volk zal
behartigen naar mijn beste weten en kunnen

CINTA BERASA DUA | 6


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Sepenuhnya saya menyadari bahwa tugas


yang ada dipundak saya adalah sulit dan berat,
terlebih-lebih karena ini menyangkut
mempertemukan jiwa Barat dan Timur agar
dapat bekerja sama dalam suasana harmonis,
tanpa yang Timur harus kehilangan
kepribadiannya. Walaupun saya telah
mengenyam pendidikan Barat yang
sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah
dan tetap adalah orang Jawa. Maka selama tak
menghambat kemajuan, adat akan tetap
menduduki tempat yang utama dalam Keraton
yang kaya akan tradisi ini. Izinkanlah saya
mengakhiri pidato saya ini dengan berjanji
semoga saya dapat bekerja untuk memenuhi
kepentingan Nusa dan Bangsa, sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang ada pada
saya (Pidato Sri Sultan Hamengku Buwono IX,
pada saat dinobatkan sebagai Raja Yogyakarta,
tanggal 18 Maret 1940).
Melki AS (2011)2 memandang atas teks pidato diatas
perlu disajikan secara utuh agar dipahami maknanya dan
dapat direfleksikan kembali tentang bagaimana suasana
kebatinan Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada saat itu.
Sebagaimana diungkapkan dalam pidato yang singkat,

2
Sumber: http://bangmelki.blogspot.co.id/2011/01/sri-
sultan-hamengku-buwono-ix-pelopor.html

CINTA BERASA DUA | 7


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

padat namun cukup visioneer telah mencakup dan


menggambarkan pandangan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX mengenai posisi dirinya, kraton,
pemerintahan kolonial, adat istiadat, tradisi barat serta
nasib masa depan nusa, bangsa dan negaranya.
Sebelum Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945, Sri Sultan Hemangku Buwono IX sudah
merumuskan kebijakan yang menyangkut hubungan
antar dua peradaban, yaitu mempertemukan jiwa Barat
dan Timur agar dapat bekerja sama dalam suasana
harmonis, tanpa yang timur harus kehilangan
kepribadiannya. Sebagian besar masyarakat Yogyakarta
generasi 45 sampai dengan generasi 66 sangat
memahami sejarah perjalanan dan karir politik BRM
Dorojatun (nama kecil Sri Sultan Hamengku Buwono IX,
sebelum dinobatkan menjadi raja), dimana masa kecilnya
hingga studi tingkat doktoralnya di fakultas Indologi, Rijks
Universiteit, Leiden, Belanda.
Akan tetapi aneksasi kolonial dan pendidikannya di
negeri Belanda tidak mempengaruhi jiwa dan
kepribadiannya, sehingga pernyataan : Walaupun saya
telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya,
namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah
orang Jawa ditegaskan kembali dalam pidato penobatan
sebagai raja yang cukup sakral dan dihadapan para
pejabat pemerintahan kerajaan Belanda yang dinilai
sangat fenomenal.

CINTA BERASA DUA | 8


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Catatan penting Widi (2003) tentang kisah Ngarso Dalem


IX antara lain pada masa pendudukan Belanda setelah
kemerdekaan, nasionalisme Sultan HB IX diuji benar. Di
waktu itu hampir seluruh wilayah Republik Indonesia
jatuh ke tangan Belanda, dan dengan terpaksa
memindahkan pemerintahan ke Sumatra. Sultan HB IX
pun menjadi tahanan rumah dengan tidak diperbolehkan
melakukan kegiatan di luar lingkungan kraton. Dalam
situasi yang sangat sulit tersebut, Belanda datang ke
kraton menemui Sultan HB IX dan menawarkan
kepadanya untuk bergabung mendukung Belanda. Jika
hal itu disetujui, Sultan akan diberikan kekuasaan atas
beberapa wilayah di pulau Jawa ini. Namun Sultan
menolak mentah-mentah tawaran ini dan mengatakan
hanya mau merundingkan tentang penarikan pasukan
Belanda dari Yogyakarta.
Demokratis? Ya, jika kita mendengar kata raja, tentulah
identik dengan suatu feodalisme yang sangat kental.
Namun Sultan HB IX yang merupakan raja Yogyakarta
yang ternyata tidaklah demikian, ia adalah seorang raja
yang sangat demokratis. Sejak pertama akan diangkat
menjadi raja, ia telah menunjukkan sikap yang
demokratis. Meskipun pada saat kembali dari Belanda,
ayahnya telah menunjuk Dorodjatun menjadi putra
mahkota, tetapi ketika Sultan HB VIII telah benar-benar
mangkat ia mengumpulkan seluruh kerabat kraton.
Kepada mereka Dorodjatun bertanya siapa yang bersedia
diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya.Ternyata

CINTA BERASA DUA | 9


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

semua kerabat mendukung Dorodjatun untuk


menggantikan HB VIII menjadi raja. Hal ini menunjukkan
bahwa beliau mau mendengarkan pendapat orang lain
meskipun sebenarnya ia telah ditunjuk menjadi putra
mahkota. Ketika sudah diangkat menjadi raja, beberapa
perubahan beliau lakukan. Adat yang sekiranya sudah
tidak relevan lagi ia tinggalkan, namun yang masih
memiliki nilai tinggi tetap dipertahankan. Sikap
demokratis Sultan HB IX ditunjukkan secara nyata dengan
mengubah sistem pengangkatan perangkat desa dengan
cara pemilihan bukan penunjukan. Kebijakan yang benar-
benar membuat rakyatnya sangat yakin bahwa rajanya
ini akan banyak membawa perubahan adalah dengan
menurunkan pajak yang harus dibayarkan sehingga
rakyat jadi merasa lebih ringan bebannya. Selain itu
Sultan juga menerapkan sistem subsidi silang, dengan
memberlakukan pajak pada desa yang lebih produktif
lebih tinggi dari pajak desa yang kurang produktif dan
kelebihan pajak tersebut digunakan untuk memberi
subsidi pada desa yang membutuhkan.
Melki AS (2011) menyebutnya refleksi sejarah diatas
menggambarkan bahwa seorang Sultan yang dilahirkan
dan dibesarkan ditengah tengah adat tradisi yang
sangat ketat (monarkhi), masih sempat memikirkan
proses demokratisasi dari level desa/kelurahan,
kota/kabupaten, propinsi hingga pemerintah pusat,
sehingga wajar apabila seorang pengamat politik Amerika
bernama Harry J Benda menyatakan bahwa sejak jaman

CINTA BERASA DUA | 10


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

awal kerajaan Nusantara tidak pernah ada demokrasi,


kecuali sejak tahun 1949 dan setelah dicetuskan oleh Sri
Sultan Hamengku Buwono IX. Dalam peran sejarah
kemudian, Sri Sultan turut serta membidani lahirnya
universitas Gajahmada dari pagelaran Kraton Yogyakarta,
lahirnya TNI dari Alun alun utara, memfasilitasi Seminar
Pancasila I di Sasana Hinggil Dwi Abad, mendirikan
Pramuka, Membuat selokan Mataram utk
menyelamatkan rakyat dari romusha, membiayai
pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta,
menyelamatkan NKRI dari badai federalisme dan
memfasilitasi Gedung Agung Yogyakarta untuk ibukota
serta membagikan gulden miliknya untuk menggaji para
pejabat negara saat itu.
Sangat peduli terhadap Pendidikan Sultan HB IX
merupakan raja yang sangat terpelajar, ia sedang
menjalani pendidikan doctoral ketika secara mendadak
ayahnya memanggil pulang seluruh putranya dari negeri
Belanda karena gejolak perang dunia I telah membuat
Eropa dikuasai oleh Nazi. Meskipun dengan perasaan
kecewa karena ia sebenarnya telah menyiapkan thesis
doktoralnya, namun beliau dapat memaklumi
kekhawatiran ayahnya dan berharap suatu saat dapat
kembali untuk melanjutkan studinya. Namun manusia
boleh merencanakan namun kenyataan berkata lain,
setelah menginjakkan kaki di tanah air Dorodjatun
mendapati dirinya telah ditunjuk sebagai putra mahkota.
Dan ternyata tidak lama berselang ayahnya meninggal

CINTA BERASA DUA | 11


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

karena telah lama menderita sakit diabetes yang parah.


Maka meski merasa belum siap, ia harus menggantikan
kedudukan ayahnya dan itu berarti tidak ada waktu lagi
untuk meneruskan pendidikannya. Karena telah
menerima pendidikan tinggi di Negara barat, ia merasa
pendidikan sangat diperlukan bagi generasi penerus pada
masa perjuangan. Maka ketika beliau telah menjadi raja
dan republik ini masih sangat hijau, ia turut
memprakarsai didirikannya lembaga pendidikan
universitas tertua di negeri ini yaitu Universitas Gadjah
Mada. Sultan rela meminjamkan pagelaran kraton dan
beberapa lingkungan kraton lainnya seperti nDalem
Mangkubumen untuk dijadikan tempat belajar. Kraton
yang masih disakralkan itu telah berubah menjadi tempat
yang ramai untuk mahasiswa dengan segala
kelakuannya.Konon pagelaran kraton waktu itu jadi
terlihat kotor, namun Sultan HB IX tidak mempersoalkan
hal tersebut asal proses belajar tetap berlangsung.
Pagelaran Kraton, di tempat inilah dahulu mahasiswa
Universitas Gadjah Mada belajar. Demi kemajuan
Universitas Gadjah Mada, kemudian Sultan dengan
sukarela menghibahkan tanah milik kraton di daerah
Bulaksumur untuk dijadikan kampus permanen
Universitas Gadjah Mada.
Masa sulit yang menentukan Kemerdekaan RI dikisahkan
dalam catatan Melki AS (2011) antara lain pada tahun
1940 sampai dengan tahun 1945 adalah masa masa
yang sangat sulit bagi dirinya, dalam usia yang relatif

CINTA BERASA DUA | 12


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

masih sangat muda sudah harus berhadapan dengan


seorang Gubernur yang memiliki keahlian sebagai
antropologi Jawa, bernama DR. Lucien Adam dan
mewakili/atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Peristiwa penobatan sebagai raja bukanlah sebagai
kemenangan bagi Sultan, namun justru sebagai
momentum strategis Belanda untuk memperpanjang
kontrak politiknya dalam memperlemah posisi
pemerintah kerajaan Ngayogyakarto Hadiningrat.
Bargaining position yang tidak seimbang ini sangat
menggelisahkan Sultan Yogyakarta yang baru saja
dinobatkan, karena perjanjian (overeenkomst) antara
pemerintah Hindia Belanda dengan Kesultanan
Yogyakarta yang harus ditanda tangani pada tanggal 18
Maret 1940 sangat merugikan pihak Kasultanan. Dalam
buku Tahta untuk Rakyat (Atmakusumah, dkk), cukup
lama Sri Sultan mempertimbangkan hal yang cukup
dilematis ini, namun karena mendengar bisikan hati
sanubari yang paling dalam maka dibubuhkanlah tanda-
tangan sebagai tanda persetujuan kontrak politik dengan
keyakinan bahwa tidak akan lama lagi Belanda
meninggalkan Yogyakarta.
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus
1945 telah mengubah sejarah dan membuka lembaran
baru bagi Indonesia, setelah mendengar Ki Hajar
Dewantoro berkeliling naik sepeda mengumumkan
dengan suka-cita Kemerdekaan RI Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII pada tanggal 18

CINTA BERASA DUA | 13


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Agustus 1945 mengirimkan surat kawat kepada Pjs.


Presiden Soekarno sebagai ungkapan rasa syukur dan
ucapan selamat atas upaya perjuangan kemerdekaan,
kemudian mendapat balasan dan disusul kemudian
dengan mengirimkan Amanat pada tanggal 5 September
1945 yang bunyinya :
Kami Hamengku Buwono IX, Sultan Negeri
Ngayogyakarto Hadiningrat menyatakan :
Pertama, bahwa Negeri Ngayogyakarto
Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah
daerah istimewa dari Negara Republik
Indonesia. Kedua, bahwa kami sebagai Kepala
Daerah memegang segala kekuasaan dalam
Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat, dan oleh
karena itu berhubung dengan keadaan pada
dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam
Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat mulai saat
ini ada ditangan kami dan kekuasaan
kekuasaan lainnya kami pegang seluruhnya.
Ketiga, bahwa perhubungan antara Negeri
Ngayogyakarto Hadiningrat dengan Pemerintah
Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat
langsung dan Kami bertanggung-jawab atas
Negeri Kami langsung kepada Presiden
Republik Indonesia.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII secara bersama

CINTA BERASA DUA | 14


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

sama mengirimkan amanat serupa dengan


menekankan adanya pembentukan Badan Pekerja yaitu
Badan Legislatif (Badan Pembikin Undang-undang) untuk
mengatur jalannya pemerintahan dimasa-masa yang
akan datang. Secara Bottom-Up pada tanggal 6
Desember 1945, Negeri Kasultanan Yogyakarta dan Praja
Pakualaman Daerah Istimewa Negara Republik Indonesia
mengeluarkan Maklumat No. 7 tentang Pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat Kelurahan yang ditanda
tangani oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai
Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Paduka Paku
Alam VIII sebagai Wakil Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Sdr. Moh Saleh sebagai Ketua Badan
Pekerja Komite Nasional Indonesia Daerah Istimewa
Yogyakarta. Setelah empat bulan kemudian menyusun
Maklumat No. 14 yang mengatur tentang Dewan
Perwakilan Rakyat Kelurahan dan Majlis
Permusyawaratan Desa.

2. Songsong Agung Kawula Mataram


Sikap melindungi dan mengayomi rakyatnya juga
dipraktek Sultan Hamengku Buwono IX dalam memimpin
Ngayogyakarto Hadiningrat menandai karakter seorang
pemimpin yang melayani. Ada cerita yang sangat heroik
sekaligus mengharukan bagaimana justru dulu Ngarso
Dalem IX menyelamatkan rakyat Yogyakarta dari
perbudakan Jepang. Kalau Ngarso Dalem IX tak bergerak,
entah bagaimana nasib ribuan rakyat Yogyakarta yang

CINTA BERASA DUA | 15


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

akan dikirim untuk kerja paksa ke luar Jawa. Zaman


pendudukan Jepang dari tahun 1942-1945 sungguh
membuat rakyat Indonesia menderita. Bahan makanan,
pakaian, bahkan besi pagar diangkut Jepang untuk
kepentingan perang. Tak cuma itu, Jepang juga memaksa
puluhan ribu rakyat Indonesia untuk kerja paksa. Mereka
dinamakan romusha. Kebanyakan Romusha dikirim ke
luar Jawa, bahkan hingga Burma, Singapura dan Filipina.
Tentara Jepang memperlakukan anjing mereka lebih baik
dari Romusha. Mereka memeras tenaga rakyat tanpa
makanan yang cukup, apalagi fasilitas seperti pakaian
atau kesehatan. Tentara Jepang menyiksa mereka lebih
buruk dari budak. Tak heran, ribuan orang mati
mengenaskan. Sebagian besar karena kelaparan dan
penyakit. Ngarso Dalem IX tak mau rakyat Yogyakarta
diperlakukan seperti itu. Maka Ngarso Dalem IX bersiasat
membuat data kependudukan bahwa Yogyakarta adalah
daerah yang tandus, miskin dan kekurangan pangan.
Harapan Ngarso Dalem IX, Jepang tak akan terlalu banyak
merampas makanan rakyat Yogyakarta. Demi
menghindari Romusha, Ngarso Dalem IX berkilah tenaga
pria Yogyakarta sangat dibutuhkan untuk membangun
saluran irigasi. Untuk memuluskan rencananya, Ngarso
Dalem IX malah meminta bantuan pada pemerintah

CINTA BERASA DUA | 16


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Jepang untuk membangun saluran irigasi yang disebut


Selokan Mataram itu3.
Dan berhasil, Jepang takluk atas siasat Ngarso Dalem IX.
Apalagi mereka dijanjikan jika hasil panen meningkat,
tentu Jepang yang untung. Maka dimulailah
pembangunan Gunsei Hasuiro dan Gunsei Yosuiro itu.
Saluran air tersebut mengalirkan air dari Kali Progo ke
Sleman dan daerah-daerah kering lain di arah Timur.
Selokan Mataram, saluran irigasi primer yang membelah
kota Yogyakarta Sudah merupakan kewajiban dari
seorang pemimpin untuk melindungi dan mengayomi
rakyat yang dipimpinnya agar merasa aman. Demikian
juga Sultan HB IX selalu ingin melindungi rakyatnya agar
terbebas dari kesulitan. Pada waktu pendudukan Jepang,
Yogyakarta terancam dirampas hasil bumi dan ternaknya
seperti yang telah dilakukan pada daerah-daerah yang
lain. Namun dengan cerdik Sultan dapat meyakinkan
pemerintah pendudukan Jepang bahwa daerah
Yogyakarta merupakan daerah minus sehingga tidak
dapat menghasilkan bahan pangan yang memadai.
Bahkan dengan alasan agar dapat membantu
menyumbang hasil bumi untuk Jepang, Sultan
mengajukan permintaan bantuan dana untuk pembuatan
saluran irigasi. Ternyata usahanya berhasil, dana dapat
diperoleh dari Jepang dan dengan alasan pembangunan

3
Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-sultan-
hb-ix-selamatkan-rakyat-yogyakarta-dari-perbudakan.html

CINTA BERASA DUA | 17


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

saluran irigasi ini Sultan dapat menolak pengiriman


penduduk untuk dijadikan romusha karena seluruh
rakyatnya dikerahkan untuk membantu pembangunan
saluran ini. Saluran ini sekarang dikenal sebagai Selokan
Mataram, yang membentang melintasi kota Yogyakarta
dengan Menghubungkan Sungai Progo dan Sungai Opak.
Dengan pembangunan proyek saluran irigasi ini rakyat
Yogyakarta dapat terhindar dari kekejaman romusha,
selain itu lahan pertanian di Yogyakarta menjadi semakin
produktif karena tidak lagi menggantungkan diri pada
hujan.
Inilah gambaran bagaimana karakter pemimpin yang
mengayomi, dengan cerdik dan cerdas menggunakan
akal budi dan hati nurani mengambil keputusan yang
melindungi rakyatnya dari bahaya eksploitasi sumber
daya manusia. Demikian pula halnya dalam menyikapi
toleransi dalam beragama, Ngarso Dalem IX selalu
memberi kebebasan beragama dan melindungi mereka
yang lemah. Dalam catatan Widi (2003), kisah Gereja St.
Antonius Kotabaru, keberadaannya berkat jasa Sri Sultan
HB IX. Dalam adat Kasultanan Yogyakarta, seorang Sultan
merupakan sekaligus pemuka agama, dalam gelarnyapun
disebut sebagai Abdurrachman Sayidin Panatagama.
Tetapi meski demikian beliau sangat menghormati
agama yang lain dan tetap memberikan kesempatan
untuk berkembang. Contoh nyata sikap Sultan tersebut
adalah dengan mengijinkan adanya penginjilan di wilayah
kekuasaannya. Beliau sangat mendukung

CINTA BERASA DUA | 18


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

terselenggaranya proses tersebut, dengan mengijinkan


diadakannya Konggres Ekaristi I di Yogyakarta sekaligus
memberikan ijin untuk penggunaan stadion Kridosono
untuk dijadikan tempat penyelenggaraan. kesuksesan
penyelenggaraan Konggres ini memegang peranan
penting dalam perkembangan Gereja di wilayah
Yogyakarta. Untuk mendukung tumbuh kembangnya
Gereja, maka Sultan HB IX dengan sukarela memberikan
tanah Kraton dan dihibahkan untuk pembangunan
gereja. Salah satu gereja yang tanahnya hasil hibah dari
kraton adalah gereja Santo Antonius Kotabaru, sebuah
gereja yang berada di tengah kota Yogyakarta. Gereja
Kotabaru sekarang sudah berkembang pesat dengan
umat yang datang dari segala penjuru Yogyakarta tidak
hanya dari lingkungan sekitar saja. Toleransi antar umat
di negeri ini dewasa ini sangat memprihatinkan, terlalu
banyak kelompok-kelompok fanatik yang menutup
peluang adanya perkembangan dari agama yang lain.
Situasi ini sangat memprihatinkan karena negara kita
sangat majemuk dari suku, agama dan ras jika sikap
fanatisme yang berlebihan ini terus dipupuk maka akan
sangat mudah terjadi perselisihan.
Sikap sang ayah yang menghargai perbedaan dan
memberi ruang yang cukup bagi rakyatnya untuk
melaksanakan keyakinan agamanya telah nurun kepada
Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai penerusnya. Sri
Sultan Hamengkubuwono X tetap memegang janji dawuh
dalem untuk meneruskan sikap mengayomi seperti

CINTA BERASA DUA | 19


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Ngarso Dalem IX sebagai Songsong Agung Kawula


Mataram. Sebagai Gubernur DIY beliau perpegang teguh
pada konstitusi negara untuk melindungi warganya serta
memberi kebebasan beragama sesuai keyakinan
agamanya. Dalam tekanan kelompok kecil yang bersuara
lantang mengenai ketidak-setujuan keberadaan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia di Yogyakarta kepada Gubernur DIY
maka sikap Sri Sultan HB X tetap bersikukuh menjaga
konstitusi yang mengamanahkan melindungi seluruh
Warga Negara Indonesia melaksanakan keyakinan
agamanya dengan merdeka. Sebenarnya secara normatif
tentang sikap seorang Gubernur melaksanakan konstitusi
negara tidaklah istimewa karena memang begitulah
kewajiban aparatur negara melaksanakan tugas dan
kewenangannya menjalankan konstitusi. Namun ketika
dibeberapa daerah lain menunjukkan sikap yang
bertentangan terhadap konstitusi dipilih oleh para
pemimpin daerah maka sikap menjalankan konstitusi
menjadi contoh penting bagi berjalannya roda
pembangunan bangsa terlebih lagi dalam membangun
peradaban mulia.
Untuk mengenali sikap Sri Sultan HB X yang meneladani
sikap ayahndanya dapat dibaca melalui Orasi Budaya
Ngarso Dalem X yang disampaikan 15 Februari 2013

CINTA BERASA DUA | 20


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

dengan judul Jogja Rumah Kita Bersama4 sebagai


berikut:
SEDERET bait lirik lagu Kla Project,
Yogyakarta, membayangkan kita akan
Yogyakarta yang merupakan kota penuh
kenangan, bersahabat, inspiratif dan kreatif.
Memang, Yogyakarta tidak pernah berubah
dari segi kultur sosial masyarakat --masih
seperti duludemikian bait lagu yang
dinyanyikan Katon Bagaskara. Citra Yogya tetap
melekat dengan kekhasan budaya yang dimiliki
yang menawarkan keIstimewaannya tersendiri.
Inspirasi KeIndonesiaan
Bumi Mataram, Bumi Ibu, mengesankan sifat
seorang Ibu yang baik. Yogyakarta, yang
berpijak di Bumi Mataram, dengan
kebudayaannya yang khas sejak lama telah ikut
memperkaya khasanah kebhinnekaan budaya
Indonesia.Yogyakarta sendiri telah menjadi
pilihan para bijak yang dengan sadar
menjadikannya tempat hidup dengan cara
hidup dan gaya hidup yang baik dan benar di
bawah lindungan-Nya.

4
Sumber: Orasi Budaya Sarasehan Kebangsaan HUT Ke-13
GKI Gejayan Yogyakarta, 15 Februari 2013

CINTA BERASA DUA | 21


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Yogyakarta berasal dari bahasa Jawa


Ngayogyakarta, yang berarti di Ayogya,
sebuah nama desa yang menjadi tempat
mesanggrah Pangeran Mangkubumi setelah
meninggalkan Surakarta, akibat konflik dengan
Sri Pakoe Boewono III. Underan-nya adalah
masalah pembagian cacah paksaan Belanda.
Nama Ayogya yang kemudian menjadi
Yogyakarta, sejatinya adalah Yogyakarta yang
makmur, yakni sebuah tempat yang diharapkan
memberikan daya hidup bagi penduduknya .
Yogya bernuansa kultural yang terbayangkan
dinamika pemikiran, ekspresi, dan capaian-
capaian kreatif berupa karya bagi bangsa.
Yogya juga disebut kawah candradimuka,
tempat penyemaian dan penggodogan
kepribadian manusia Indonesia menjadi subyek
berkualitas. Dinamika itu berlangsung di ruang
Yogyakarta yang berada dalam kosmos penuh
aura spiritualitas .
Yogyakarta berakar pada sejarah
kelahirannya, cikal-bakal kota yang berproses
dengan penuh dinamikanya. Di balik kata
Yogya terbayang jelujur sejarah sebagai kota
budaya dan kota perjuangan. Yogyakarta
penuh suasana nostalgi yang cocok sebagai
ruang kontemplatif yang dipenuhi oleh irama
kehidupan yang relatif lambat. Mat-matan tapi

CINTA BERASA DUA | 22


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

intens, warung-warung lesehan dan angkringan


tradisional yang ramah dan murah, tapi
dilengkapi hot spot. Tempat bersantai dimana
seniman dan intelektual muda berkarya kreatif
yang kemudian mengenalkan kata Jogjakarta
untuk memudahkan memasuki dunia global
lewat media teknologi informasi dan
komunikasi modern.
Rumah Besar Bersama
Mengandaikan Yogyakarta sebagai Rumah
Bersama --seakan sebuah keluarga besar--
konsekuensinya di antara para anggota
keluarganya satu sama lain harus memiliki
sikap mutual-understanding, mutual-trust,
mutual-respect, sekaligus untuk tempat
berbagi yang harus dijaga bersama.
Dalam konsepsi Jawa, rumah lebih dari sekadar
bangunan fisik, tetapi adalah satuan simbolis,
lambang status. Dalam kehidupan Jawa,
kosakata omah (rumah) bukan hanya bangunan
hunian, melainkan juga merangkum segenggam
gagasan tentang menetap untuk membentuk
bale somah (keluarga), pelestarian hidup
generasi baru lewat omah-omah (pernikahan),
dan upaya mengada agar eksis dalam ruang, di
atas pomahan (tanah) .

CINTA BERASA DUA | 23


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Keluarga menjadi tempat orang belajar tata-


krama dan sopan-santun. Dalam keluarga
mentalitas seseorang dibentuk, prinsip dan
nilai-nilai kehidupan ditanamkan. Keluarga
menjadi tempat belajar berpolitik, di mana
dihadirkan suasana saling menghargai dan
mendengarkan, belajar berdiskusi dan berbeda
pendapat secara sehat. Dalam keluarga
dicetak kepribadian seseorang. Keluarga juga
menjadi tempat orang belajar dan mengalami
cinta, perhatian, toleransi, dan kesediaan untuk
berbagi. Keluarga adalah agen perubahan
keberadaban bangsa yang efektif, atau agen
utama rekonstruksi peradaban .
Keberadaban seseorang diwarnai oleh
keberadaban keluarganya. Keberadaban publik
adalah kompleksitas keberadaban keluarga.
Kini saatnya kita menyumbangkan peran
masing-masing dengan cara membentuk
keberadaban bagi keluarga masing-masing. Jika
keluarga-keluarga berantakan, jangan harap
akan tumbuh generasi baru yang memiliki
keberadaban lebih baik. Dengan kata lain,
rekonstruksi peradaban baru bangsa Indonesia
adalah tanggung jawab dan tugas bersama.
Rekonstruksi peradaban bangsa adalah
rekonstruksi keberadaban diri dan setiap
keluarga.

CINTA BERASA DUA | 24


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Lalu, apa maknanya dalam konteks kota


Yogyakarta?Satuan-satuan keluarga-keluarga
itu tersebar di seluruh kampung-kampung kota.
Mereka berada di dalam keluarga aseli Yogya
dan keluarga pendatang, atau mahasiswa-
pelajar daerah yang berkumpul di asrama-
asrama bercirikan etnis-etnis Nusantara.
Karena itu layak jika para penghuni Indonesia
Mini ini saling mengenal, memberi dan
menerima untuk berbagi dengan tetap
menghormati identitas diri masing-masing.
Proses akulturasi ini tidak bisa dihindari, karena
terjadi dengan sendirinya dalam pergaulan di
masyarakat.
Terjadinya akulturasi budaya antaretnik --
layaknya sebuah pernikahan-- melebur menjadi
satu entitas baru, karena adanya saling
memberi dan menerima. Maka, kita tidak
heran jika di Yogyakarta, ada seorang Batak,
Aceh atau Rote, yang keJawaannya --ekspresi
kehalusan budi bahasanya-- bisa melebihi Jawa
aseli. Meski demikian, ia tetap seorang Batak,
Aceh atau yang berasal dari Rote. Dalam
kebudayaan, memang, perubahan nilai agaknya
bisa saja terjadi, seperti halnya aktualisasi
ruang di sebuah rumah.Kecuali bagi mereka
yang sengaja mengasingkan diri dengan
menutup diri menjadi kelompok yang eksklusif

CINTA BERASA DUA | 25


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

di tengah masyarakatnya. Hal ini harus kita


hindari tidak terjadi di Yogyakarta.
City of Tolerance
Yogyakarta, tidak hanya bermakna sebuah
kota, tetapi kawasan, meliputi seluruh wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta. Embrionya adalah
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang
didirikan oleh Pangeran Mangkubumi pada
1755. Sebuah wilayah yang bertahan selama
berabad-abad membuktikan sebagai wilayah
yang memang istimewa.Keistimewaannya itu,
karena dirancang, dikerjakan dan dibangun
dengan niat baik untuk menciptakan harmoni
kehidupan antarmanusia, dengan alam
semesta dan dengan Sang Maha Pencipta.
Lebih dari dua ratus lima puluh tahun usia
Yogyakarta sepertinya tak membuat kota ini
menjadi terlihat tua. Tetapi justru semakin
tampak kaya akan pesona. Kota tua ini terus
mencipta banyak konstruksi, yang mewujud
dalam struktur harmoni, antara yang modern
dengan yang tradisional, antara yang etnis dan
Indonesia, antara global dan lokal, bahkan
antara Islam dan non-Islam.
Yogyakarta, adalah juga simbol koeksistensi
dan toleransi hidup antaragama dan
pemeluknya. Di kawasan Kotabaru, terdapat

CINTA BERASA DUA | 26


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

bangunan Masjid Syuhada, Gereja Kristen


HKBP, dan Gereja Katolik yang saling
berdekatan. Bahkan sejak masa silam sudah
disimbolkan oleh keberadaan Candi Prambanan
yang Hindu berdampingan Candi Sewu yang
Buddha, membayangkan suasana kehidupan
beragama yang penuh toleransi. Karena itu,
oleh para pemuka lintas agama dunia,
Yogyakarta dianggap layak menyandang atribut
City of Tolerance.
Pengalaman masa silam dan pelajaran sejarah
ini sangat berguna bagi tiga universitas, UGM
yang sekuler, UIN Sunan Kalidjaga yang Islam
dan UKDW yang Kristen, untuk melakukan
kajian demi hidup keagamaan yang rukun dan
damai dengan membentuk pendidikan Pasca
Sarjana Program Doktor di Bidang Studi Agama-
agama (CRCS: Center for Religion and Cultural
Studies). Kesepakatan tahun 2006 itu baru
pertama kali terjadi di dunia pendidikan
Yogyakarta, bahkan mungkin di dunia.
Setiap agama selalu mengajarkan anti
kekerasan dan pro perdamaian. Ras, suku,
bangsa hanyalah soal demografis, geografis,
dan administratif, yang akan mencair oleh
cahaya kebenaran dan aturan-Nya. CRCS
memberikan pelajaran berharga bagi
kehidupan keagamaan yang penuh toleran dan

CINTA BERASA DUA | 27


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

saling menghargai.Tradisi keagamaan yang


berbeda-beda pada ummat manusia ibarat
warna yang hampir tak terbatas jumlahnya,
yang kelihatan tatkala cahaya putih jatuh di
atas prisma pengalaman manusia: cahaya putih
itu menyebar ke dalam tradisi, ajaran dan
agama yang juga tak terhitung alirannya.
Merah memang bukanlah kuning, sama halnya
Hinduisme bukanlah Buddhisme. Namun pada
perbatasannya orang tidak tahu pasti, kecuali
dibuat dalil sebelumnya, di mana merah
berakhir dan kuning mulai. Demikian juga
proses yang kemudian dengan kedatangan
agama Islam, bahwa di samping warna hijau
masih ada nuansa warna merah maupun warna
kuning tadi.
Dialog Antar Agama
Setiap kita melakukan dialog antaragama,
selain menyadarkan diri kita akan ke-beragam-
an keyakinan agama kita, agar juga dihayati
sebagai momentum peneguhan tekad guna
merekatkan semangat persatuan-kesatuan
bangsa. Gereja sebagai duta wacana yang
bermakna utusan firman, menyandang misi
guna mewujudkan perdamaian, kemerdekaan
dan keadilan atas dasar kasih Tuhan Yang Maha
Memberi. Oleh karena itu, menjadi kewajiban

CINTA BERASA DUA | 28


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

setiap insan Nasrani untuk mendialogkan ilmu,


amal dan firman yang diserapnya dalam
wacana kritis dengan masyarakat, melewati
batas-batas tembok gereja, yang telah termuat
dalam jiwa-semangat: gereja tanpa dinding.
Pada hakekatnya konsep itu memang ada
koherensi dan relevansinya dengan pertanyaan
yang mengandung tema besar kemanusiaan:
Siapakah sesamamu? Sebagai rumah
Tuhan, para jemaatnya berkewajiban
memberikan pelayanan kemanusiaan kepada
sesama, tanpa membeda-bedakan golongan,
keyakinan dan strata dalam masyarakat, karena
itu adalah tuntutan yang universal sifatnya.
Dalam pelayanan yang bercirikan pengabdian
itu, diharapkan dapat lebih menjangkau
sesama ummat sampai masyarakat lapisan
bawah, yang memang perlu perhatian khusus.
Secara umum inti ajaran setiap agama selalu
mengandung nilai-nilai substansial dengan
corak yang universal. Tetapi dapat dimengerti,
jika antaragama juga memiliki perbedaan-
perbedaan dogmatis. Oleh karena itu, dialog
keagamaan dalam negara-bangsa, hendaknya
diarahkan sebagai pengakuan arti pentingnya
agama dan kewajiban memeluk agama serta
menjalankan ritual keagamaan bagi setiap
individu.

CINTA BERASA DUA | 29


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Di samping itu, hendaknya juga diarahkan


untuk mencapai saling pengertian dan toleransi
beragama dalam menjalankan praktik
keagamaan. Karena apabila saling pengertian
dan toleransi tersebut telah hidup di kalbu
masyarakat, maka agama dapat berperan
secara konkrit untuk membina persatuan dan
kesatuan dalam hidup membangsa dan
menegara. Esensi dari pengertian ini adalah
tumbuhnya kerukunan hidup beragama dan
kerukunan antarummat beragama.
Dalam kaitan itu, maka pendalaman dan
penghayatan terhadap ajaran agama-agama
perlu terus dikembangkan oleh ummatnya.
Dengan demikian dapat memperluas cakrawala
wawasan, lebih arif dalam melihat perbedaan-
perbedaan, serta dapat menempatkan
keberadaan ummat beragama dalam konteks
pluralisme masyarakat dan pluralisme agama-
agama yang hidup di Indonesia. Dalam
kerangka itulah, hendaknya kita sambut baik
dialog antar agama dalam percaturan
keagamaan di Indonesia sekarang ini.
Dengan memilih tema dialogis, terlebih dulu
memerlukan pemahaman yang mendalam akan
agama-agama dari telaah teologis. Dengan
menyadari keragaman masyarakat, pada
tingkat pertama memerlukan dialog

CINTA BERASA DUA | 30


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

antarpemeluk seagama. Kendati pun seiman,


ini pun memerlukan proses karena masih
adanya perbedaan internal dalam tafsir agama.
Kita menyadari, bahwa aliran-aliran dalam satu
agama pun masih akan tetap hidup di
masyarakat yang plural.
Karena sifatnya yang peka, dialog ini pun hanya
layak dilakukan di kalangan terbatas, misalnya
dalam telaah teologis-akademis. Dengan
memahami kendala struktural dan kultural
bangsa kita, dialog antaragama hendaknya
dilakukan dengan teramat hati-hati. Interaksi
antara keduanya --dialog tingkat pertama dan
kedua-- mungkin di suatu saat membutuhkan
dialog tingkat ketiga --antara agama-agama
dengan masyarakat-- yang justru lebih
mengandung potensi kerawanan.
Di sini amat diperlukan derajat kearifan yang
tinggi, dengan menyadari bahwa syarat dialogis
haruslah bersifat dua-arah dalam suasana
keterbukaan. Justru di sinilah yang memerlukan
kesiapan yang mendalam sebelum kita
melangkah. Karena jikalau tidak, maksud yang
baik ini pun akan bisa berakibat yang
sebaliknya. Suasana keakraban dan iklim saling
percaya adalah syarat mutlak untuk suatu
dialog apa pun. Konsekuensinya, memang
dialog semacam ini masih harus menunggu saat

CINTA BERASA DUA | 31


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

yang tepat untuk disosialisasikan, karena


melibatkan massa ummat dari berbagai level
pemikiran dan kesadaran keagamaan yang
berbeda-beda.
Oleh sebab itu, kita diminta menunggu dengan
sabar munculnya momentum dialog, tanpa
harus dipaksakan dalam bentuk rekayasa apa
pun. Karena ini memerlukan kesediaan hati,
keterbukaan pikiran dan kepercayaan timbal-
balik serta wawasan yang luas di antara
pemeluknya, dengan tetap menjaga semangat
persatuan-kesatuan bangsa. Dan kesemuanya
itu, tergantung pada ummat-ummat beragama
sendiri.
Refleksi Sejarah
Apakah gagasan dan praktik hidup masyarakat
yang multikultural di Yogyakarta yang
diwariskan oleh generasi pendahulu itu
mengalami kemunduran? Apakah timbulnya
berbagai gesekan-gesekan sosial yang
menimbulkan riak-riak kecil menyimpan
potensi yang eksplosif? Bukankah gejala-gejala
semacam itu pernah terjadi pada tahun 1950-
an antarasrama dan antara penghuni asrama
dengan penduduk setempat? Oleh sebab itu,
swargi Sri Sultan Hamengku Buwono IX waktu
itu mengambil kebijakan menyatukan asrama

CINTA BERASA DUA | 32


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

dalam Asrama Dharma Putra di Kawasan


Baciro dan Asrama Ratnaningsih di Kawasan
Sagan. Bahkan setiap asrama di rumah-rumah
penduduk yang umumnya penghuninya multi
etnis, juga memperoleh pinjaman tempat tidur
berikut perlengkapannya dari pihak UGM.
Tetapi kini keadaan sudah berubah banyak.
Daya tampung asrama bersama itu sudah tidak
mencukupi lagi untuk mengakomodasi
kenaikan jumlah mahasiswa-pelajar yang
meneruskan studinya di Yogyakarta. Maka,
nyaris semua provinsi membangun asrama-
asramanya sendiri untuk menampung
mahasiswa-pelajar dari asal daerahnya masing-
masing. Tetapi, apakah terjadi lagi gesekan-
gesekan antarasrama seperti tahun 1950-an
itu? Ternyata tidak!
Kalau dulu kebijakannya adalah sentralisasi
asrama, sekarang ini secara organis telah
terjadi desentralisasi asrama. Tetapi meski
demikian, pergaulan antara penghuni asrama
dengan penduduk sekitar sudah berlangsung
lebih akrab, karena adanya kegiatan-kegiatan
olahraga, atau kesenian antarmereka. Selain
pergaulan antaretnis di kampus-kampus atau
sekolah-sekolah yang telah membangun rasa
kebersamaan dalam semangat keIndonesiaan.
Kalau pun terjadi kesalahpaham pribadi yang

CINTA BERASA DUA | 33


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

memicu perkelahian antarkelompok, itu pun


selalu dilokalisir, dan bisa ditangani oleh
pemimpin formal dan informal setempat,
dengan menyertakan sesepuh kelompok
etnisnya sebagai mediator.
Oleh sebab itu, Pemda DIY mendukung
diselenggarakannya gelar seni Sabang-
Merauke secara rutin. Dalam hal ini, Pemda
DIY siap memfasilitasinya untuk digelar di
Bangsal Kepatihan, karena akhir-akhir ini saya
rasakan pentas bersama itu kurang digarap
secara intens. Selain gelar seni, hendaknya juga
diselenggarakan dialog budaya antaretnis, agar
dengan demikian setiap etnis bisa saling
mengenal dan memahami nilai-nilai budaya
yang melatari setiap bentuk gelar seni.
Dialog budaya untuk penyelesaian konflik yang
bernuansa etnis dan agama, memang
membutuhkan kesabaran dan konsistensi, serta
perlu dukungan energi dari berbagai gerakan
perdamaian yang sangat besar. Energi yang
terpisah-pisah perlu diikat dan dipersatukan
dan menjadikannya sinergi untuk resolusi
konflik lewat pembangunan perdamaian
berbasis masyarakat.
Ketika kita jenuh menjalani hidup, jalan yang
bijak adalah menyelam ke danau kebudayaan.

CINTA BERASA DUA | 34


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Di sana airnya jernih, sejernih Sang Kudus,


sebiru nirmala Yang Maha Pencipta. Dengan
metafora jernihnya air kebudayaan itu,
pendekatan kultural seharusnya menjadi aras
utama upaya solusi konflik sosial, agar tidak
meluas menjadi kekerasan kolektif tanpa hati.
Pendekatan kultural pada hakikatnya adalah
mediasi kemanusiaan yang bersumber dari hati
nurani guna tercapainya perdamaian yang
berkelanjutan.
Dialog Budaya Antaretnik
Dalam upaya membangun semangat
keIndonesiaan itu, dialog budaya antaretnik
semacam itu, dimana setiap etnik bisa saling
menyapa dan mengenal untuk saling memberi
dan menerima. Misalnya, dari sistem nilai Jawa,
etnis Bugis bisa mendewasakan prinsip siri,
agar tidak terkungkung pada masalah-masalah
sempit kekeluargaan, tapi menjangkau hal-hal
yang lebih besar artinya bagi bangsa. Dari etnis
Minang, orang Bugis dapat belajar tentang
prinsip musyawarah, karena mereka terbiasa
menyelesaikan persoalan secara kaku, pantang
berubah, sebab siri memerlukan pemenuhan
seketika. Dari budaya Batak misalnya, etnik-
etnik Nusantara dapat belajar transparansi dan
demokratisasi yang egaliter.

CINTA BERASA DUA | 35


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Sebaliknya, dari sistem nilai Jawa, orang Bugis


dapat belajar tentang tenggang rasa dan
kekuatan di dalam kalbu. Kelompok etnis Jawa
dan Minang pun dapat belajar dari sistem nilai
Bugis-Makasar dalam penekanan kesetiaan
pada kata (kana). Orang Bugis tidak suka
melebih-lebihkan kata . Demikian juga,
masyarakat etnik yang lain agar belajar dari
budaya malu (al-haya) dan berkata yang benar
(quli al-haq), dua integritas pribadi Muslim
Aceh yang khas . Sehingga jika budaya malu itu
terserap menjadi kesadaran diri bagi setiap
pejabat publik, ia akan merasa malu jika
melakukan kesalahan, dan siap mengundurkan
diri dari jabatan, ketika terlibat proses hukum.
Catatan Akhir
Alangkah besarnya manfaat jika pluralitas
budaya dianyam menjadi serat-serat yang
saling menguatkan. Dalam kaitan ini kita juga
bisa berbicara dalam hubungan Islam-Kristen
dan Melayu-Cina. Dengan begitu kita bukan
hanya akan hidup bersama secara lebih rukun
dengan kepekaan akan hak/kewajiban
individual-sosial yang lebih tinggi. Lebih dari
itu, kita juga akan sanggup melaksanakan
rencana-rencana pembangunan dengan
sesedikit mungkin distorsi, saling curiga dan
kesalahmengertian.

CINTA BERASA DUA | 36


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Kita semua tentu sepakat bahwa Rumah


Indonesia adalah ibarat pohon yang berdiri
tegak, rimbun dan berbuah lebat, pengandaian
Indonesia yang maju dan beradab. Indonesia
haruslah mampu memakmurkan, memajukan
dan memberi rasa keadilan bagi seluruh
rakyatnya dari generasi ke generasi. Dengan
kita mampu menerapkan sasanti Bhinneka
Tunggal Ika sebagai strategi budaya guna
membangun keIndonesiaan, tentu setiap etnik
akan merasa bangga memiliki negeri yang
namanya Indonesia ini.
Semua itu harus dikembangkan dari nilai-nilai
yang kita miliki yang mengalir di pembuluh
darah masyarakat sendiri. Melupakan nilai-nilai
budaya-budaya etnik hanya akan menciptakan
Indonesia tumbuh tanpa jiwa dan identitas.
Yang pada akhirnya kita tidak akan
memperoleh hasil pembangunan kebudayaan
yang konstruktif, visioner, antisipatif, progresif,
kritis dan berkelanjutan sebagai kekuatan dan
pemersatu bangsa Indonesia. Jika kita
membaca sejarah tentang perbedaan atau
kebhinnekaan itu sudah sejak dulu kala ditulis
oleh Mpu Tantular: Bhinneka Tunggal Ika, Tan
Hana Dharma Mangrwa. Karena hanya
dengan penghormatan akan perbedaanitulah
wacana bisa dikembangkan untuk tujuan yang

CINTA BERASA DUA | 37


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

mulia. Gus Dur bisa menjadi rahmatan lil


alamin. Rama Mangunwidjaja bekerja dan
berdoa untuk kaum Muslim papa. TH
Sumartana mendirikan lembaga antariman
DIAN-Interfidei. Dalam padang terbuka mereka
berupaya dengan penuh pengabdian dan rasa
kemanusiaan untuk mencapai kemuliaan
bersama.
Semoga kita dapat melanjutkan perjuangan
mereka demi kehidupan lintas iman dan lintas
etnik yang lebih rukun dan damai dengan
penuh penghargaan antar sesama anak bangsa
dalam rangka Membangun Yogyakarta
Sebagai Rumah Bersama.
Catatan:
*) Istilah Yogyakarta untuk menyebut nama
tempat/kota. Sedangkan istilah Jogja (yang
dipanjangkan menjadi Jogjakarta), berasal dan
merupakan bagian dari slogan JOGJA Never
Ending Asia untuk promosi pariwisata. Penulisan
nama Jogja hanya khusus dimaksudkan untuk
memudahkan pengucapannya oleh orang turis
asing.

3. Perjalanan Ritual Budaya & Kebhinnekaan


Peduli terhadap Budaya Prabu Jayengrana, tokoh utama
dalam Wayang Golek Menak dengan kostum perpaduan

CINTA BERASA DUA | 38


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

budaya Arab dan Jawa Keraton Yogyakarta merupakan


merupakan salah satu lambang budaya Jawa yang sangat
kaya.Berbagai adat yang telah turun temurun
dilaksanakan sejak awal kerajaan Mataram tetap
langgeng. Hal ini tak lepas dari peran Sultan HB IX, ia
adalah putra raja Jawa yang lahir da lam istana yang
menjadi pusat budaya Jawa, walaupun sempat
menempuh pendidikan barat namun hal itu malah
memberikan pandangan yang luas. Budaya Jawa di
bawah pimpinan Sultan HB IX tidaklah stagnan tetapi
justru semakin berkembang.Akulturasi budaya juga
dilakukan oleh Sultan agar budaya Jawa dapat lebih
berkembang lagi.Salah satu bukti dari adanya akulturasi
budaya ini salah satu wujudnya adalah diciptakannya
wayang golek menak oleh Sultan HB IX sendiri.wayang
golek menak merupakan perpaduan antara wayang golek
yang merupakan budaya Sunda dengan tari klasik gaya
Yogyakarta. Inspirasi awal dari wayang golek menak
adalah ketika Sultan suatu saat melihat pertunjukan
wayang golek dan beliau sangat terkesan akan gerakan
dari wayang tersebut. Maka ia memiliki gagasan untuk
membuat wayang orang dengan gerak dasar dari wayang
golek. Sesaat setelah memperoleh ide, maka Sultan
mengumpulkan para pakar tari gaya Yogyakarta dan
mengamanatkan untuk dibuat sebuah gerak tari baru
yang masih berpangkal pada gerak tari klasik gaya
Yogyakarta. Para pakar tari tersebut kemudian
mempresentasikan hasil ciptaannya dan akhirnya
terbentuklah sebuah gerak dasar wayang golek menak

CINTA BERASA DUA | 39


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

yang sangat artistik dan dinamis. Merupakan perpaduan


dari gerak wayang golek dengan tari klasik gaya
Yogyakarta dan di dalamnya disisipkan pula gerak bela
diri yang diambil dari Sumatra Barat. Adapun cerita yang
diambil oleh wayang golek menak ini berasal dari serat
Menak.Inti cerita di dalamnya merupakan sebuah usaha
penyebaran agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Akulturasi budaya sangat kental dalam karya ciptaan
Sultan HB IX ini, selain menggabungkan budaya Sunda,
Jawa dan Sumatra, juga memasukkan budaya Arab dan
Cina yang berupa bentuk pakaian yang digunakan.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa penghargaan
terhadap multikulturalitas bangsa melalui budaya sangat
tinggi. Kesadaran bahwa Indonesia ada dikarenakan oleh
kekuatan kebhinekaan, dan meyakini bahwa perbedaan
adalah rahmat Tuhan Yangmaha Pencipta
Robbulalamiin. Suri tauladan Ngarso Dalem IX pun
menjadi inspirasi bagi penerusnya Sri Sultan Hameku
Buwono X dalam menyikapi kesetaraan gender dan
gerakan perdamaian yang mengedepankan dialog dan
penghargaan terhadap perbedaan suku, agama, ras etnik,
aliran dan golongan. Ngarso Dalem X menyampaikan
Orasi Budaya dalam menyambut HUT 20 tahun DIAN-
Interfidei yang mengambil tema Merayakan Perbedaan
untuk Keadilan dalam Satu Bangsa5 sebagai berikut:

5
Sumber: Orasi Budaya HUT DIAN Interfidei, UC UGM, 2013.

CINTA BERASA DUA | 40


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Menurut AM Ghazali, seorang pengamat muda


Islam, banyak orang pesimis dan putus
pengharapan perihal masa depan pluralisme
agama di Indonesia. Pesimisme ini didasarkan
pada beberapa indikator utama. Pertama, telah
berpulangnya para tokoh agama yang gigih
tanpa lelah memperjuangkan pluralisme,
sementara tokoh baru dengan militansi yang
sama tak segera matang dan dewasa.
Meninggalnya Abdurrahman Wahid, Nurcholish
Madjid, Eka Darmaputra, TH Sumartana,
Mangunwijaya, Gedong Bagus Oka, dan lain-
lain sering dianggap pertanda matinya
pluralisme agama di Indonesia. Di lingkungan
umat Islam, kepergian Almarhum Gus Dur
dipandang sebagai pukulan telak bagi gerakan
pluralisme. Mereka berpendirian, dengan
wafatnya Gus Dur, maka langit pluralisme akan
kian kelam dan buram.
Kedua, terjadi surplus kekerasan berbasis
agama dan teologi. Seperti dilansir the WAHID
Institute, Setara Institute, CRCS UGM, dalam
laporan akhir tahun 2009 tentang indeks
kebebasan beragama dan kekerasan berbasis
agama, ditemukan fakta tentang kian
meratanya kekerasan dan diskriminasi
terhadap umat beragama dan pengikut mazab
tertentu.

CINTA BERASA DUA | 41


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Pelakunya pun sangat beragam, mulai dari


individu sampai kelompok organisasi
keagamaan tertentu. Mulai dari dipersulitnya
ijin pendirian rumah ibadah sampai pada
pembakaran dan penghancuran rumah ibadah.
Juga ada kelompok Ahmadiyah yang hak-hak
sipilnya sampai sekarang masih dirampas. Tak
sedikit dari mereka yang tinggal di tempat-
tempat pengungsian.
Ketiga, masih dipertahankannya sejumlah
kebijakan dan perundang-undangan yang tak
toleran terhadap kelompok minoritas dan
agama-agama lokal. UU PNPS/I/1965 tentang
Penodaan Agama yang mengandung pasal
diskriminatif itu tetap dipertahankan oleh
beberapa tokoh agama, dan tak sedikit juga
dari kalangan akademisi. Alih-alih dihapuskan,
bahkan peraturan-peraturan daerah yang bias
dan diskriminatif terus bermunculan di
beberapa wilayah di Indonesia.
Memang benar bahwa Gus Dur dan Cak Nur
sudah tiada, tapi pikiran-pikiran pluralis
keduanya sudah terlembagakan ke dalam
berbagai institusi dan diterjemahkan ke dalam
program-program yang lebih terstruktur dan
sistematis. Beberapa waktu lalu berdiri Forum
Pluralisme Indonesia, sebuah forum yang
dibentuk oleh sejumlah intelektual muda lintas

CINTA BERASA DUA | 42


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

agama untuk memperbanyak pangkalan


pendaratan pluralisme agama di Indonesia.
Kini sebenarnya tokoh-tokoh muda yang gigih
memperjuangkan pluralisme agama kian
tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Mereka bekerja biasanya tanpa sorotan kamera
dan publisitas media, sehingga tampak kurang
populer. Tapi, memperhatikan kerja-kerja
advokasi mereka sangat mencengangkan.
Melihat mereka, saya cukup optimis perihal
gerakan pluralisme di Indonesia.
Para Pejuang Gerakan Pluralisme yang saya
hormati,
SEJARAH telah memberikan pelajaran
berharga, dimana hidup dalam perbedaan yang
penuh toleran dan saling menghargai dapat
menjadi sumber kemajuan. Di Spanyol
Andalusia adalah simbol kerukunan hidup
antara Yahudi, Nasrani dan Islam. Saat itu,
semua orang berbeda suku dan agama bisa
hidup bebas. Ilmu pengetahuan dan
kebudayaan berkembang maju, karena semua
saling belajar dari kebudayaan yang lain.
Berbagai penemuan baru didapatkan dari kerja
bersama ahli fisika Islam, ahli matematika
Yahudi dan ahli filsafat Kristen.

CINTA BERASA DUA | 43


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Banyak hasil masterpiece seni diproduksi dari


perpaduan kebudayaan ketiga agama. Hal yang
sama juga pernah berlangsung di India, di
zaman Moghul Empire. Adanya kerukunan
hidup, hasilnya adalah produksi seni dan
budaya, serta Taj Mahal yang menjadi salah
satu istana terindah di dunia. India saat itu juga
menjadi pusat perkembangan peradaban yang
tinggi. Keberadaan Prambanan di antara candi-
candi Hindu, adalah buah koeksistensi agama
Hindu dan Buddha.
Ketika semua merayakan perbedaan dari suku,
bahasa dan agama sebagai sesuatu yang baik
bagi kehidupan, hal itu akan menjadi sumber
kemajuan. Tetapi sebaliknya, ketika
permusuhan yang dikembangkan hasilnya
adalah kematian dan peperangan.
Kemajemukan adalah salah satu alasan dari
sejarah kemajuan beberapa negara besar
sekarang, termasuk Amerika dan Eropa.
Ilustrasi itu pernah saya sampaikan di Banda
Aceh pada Kongres Kebudayaan Aceh 2006,
bahwa pengalaman dunia dan pelajaran
sejarah berguna bagi Aceh. Palembang, seperti
juga Aceh, berada di persimpangan
kebudayaan dan interaksi beragam manusia,
karena menjadi tempat singgah dari banyak
orang. Anthony Reid, sejarawan Aceh,

CINTA BERASA DUA | 44


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

menggambarkan saudagar China, Eropa, Arab


dan India adalah pengunjung rutin kota
pelabuhan Aceh seakan bayangan Singapura
masa kini.
Demikian juga Palembang, merupakan bandar
perdagangan yang strategis dan aktif
mengembangkan hubungan dagang ke Persia,
China, India dan Jawa. Armada Sriwijaya telah
melayari jalur perdagangan dari Teluk Parsi
hingga ke China. Kekuatan maritimnya dapat
dilacak dari peninggalan kemudi kapal yang
ditemukan di Sungai Buah, Palembang, pada
tahun 1960-an, yang diduga digunakan untuk
mengemudikan kapal besar guna mengarungi
samudra.

Pengembara China, I Tsing, datang ke Sriwijaya


pada tahun 672 Masehi mencatat, Sriwijaya
saat itu telah menjadi kota dagang, kota
pelajar, dengan penduduk dan raja beragama
Buddha. Sarjana China itu sempat tinggal tujuh
tahun di bumi Sriwijaya dan sempat belajar
bahasa Sanskerta.
Pada tahun 700 Masehi, Sriwijaya telah
menjadi pusat pengembangan agama Buddha
dan ilmu pengetahuan. Bahkan pendeta

CINTA BERASA DUA | 45


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Buddha yang ingin ke India dianjurkan untuk


belajar terlebih dulu di Sriwijaya.
Sejarah menunjukkan, proses integrasi
berbagai budaya dan bangsa adalah
keniscayaan dalam sejarah Nusantara, mereka
bisa hidup bertetangga, saling menghormati.
Sriwijaya terbuka bagi siapa pun, tanpa
memandang agama, suku dan warna kulit.
Islam yang menjadi agama mayoritas tidak
pernah membuat takut pihak luar dan
kelompok minoritas. Islam tidak pernah
menjadi hambatan bagi pergaulan dengan
berbagai bangsa dan suku, juga tidak pernah
memaksakan agama. Hasilnya adalah Islam
yang inklusif dan tidak beraliran keras.
Setiap budaya punya sisi baik dan buruknya.
Memadukan yang baik, menjadikannya sebagai
sintesis baru adalah cara yang bijak, daripada
menolaknya semena-mena. Terhadap budaya
orang dan diri sendiri, filosofi yang baik adalah
tidak merasa inferior, tetapi juga tidak merasa
superior dengan budaya sendiri. Beranilah
belajar dari budaya orang lain dan budaya
sendiri. Filosofi ini penting bagi masa depan
kebudayaan Indonesia di dunia yang global
yang multikultural ini. Kita bisa belajar banyak
hal positif dari keberagaman manusia, agama,
dan suku bangsa.

CINTA BERASA DUA | 46


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Para Pejuang Gerakan Kesetaraan yang saya


hormati,
SECARA kesejarahan bangsa Indonesia
bukanlah bangsa yang bebas dari konflik
sosial. Jatuh bangun dan perluasan kekuasaan
pemerintahan kerajaan-kerajaan Hindu, seperti
Majapahit, dan Islam-Mataram sangat kental
dengan potensi konflik sosial yang bahkan
menjadi mode of struggle mereka.
Hingga detik ini pun, konflik sosial bahkan terus
terjadi secara berulang dan terus-menerus
mereplikasi-dirinya dari satu tempat ke lain
tempat dengan bentuk yang beraneka-rupa di
seluruh penjuru Indonesia. Konflik sosial,
seolah kini telah menjadi bagian dari rutinitas
dan keseharian masyarakat. Intensitas dan
persebaran konflik sosial menguat sejalan
dengan multiplikasi konflik yang dihembuskan
melalui berita-berita tentang konflik di media
massa.
Pemberitaannya seakan menjadi proses
sosialisasi, yang tanpa disadari membentuk
opini tentang perbedaan kepada warga
masyarakat di lain tempat untuk meniru dan
mengimitasi jalan kekerasan bagi persoalan
serupa yang dijumpai di lokalitas masing-
masing.Melihat proses-proses konflik sosial

CINTA BERASA DUA | 47


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

yang demikian tertanam dalam sejarah, dan


terus disegarkan dalam ingatan tiap warga
melalui media informasi dan pendidikan,
sesungguhnya konflik sosial di Indonesia
bukanlah barang baru dan aneh. Ia hanya
berubah bentuk dan semangat.
Kecenderungan konflik sosial di Maluku, Poso,
Kalimantan Barat, dan Papua pun mengikuti
pola konflik sosial yang terjadi di Indonesia,
baik dalam bentuk, latar belakang atau akar-
masalah, kedalaman, dan skala konflik. Konflik
memang sesuatu yang nyaris tidak mungkin
bisa dilepaskan dari kehidupan. Selama
masyarakat masih memiliki kepentingan,
kehendak, serta cita-cita, konflik senantiasa
mengikuti mereka.
Dalam upaya mewujudkan apa yang mereka
inginkan pastilah ada hambatan-hambatan
yang menghalangi, dan halangan tersebut
harus disingkirkan. Tidak menutup
kemungkinan akan terjadi benturan-benturan
kepentingan antara individu dengan kelompok,
atau kelompok dengan kelompok. Jika hal ini
terjadi, maka konflik niscaya akan terjadi dalam
masyarakat.
Konflik antarbudaya yang multidimensional
yang kemudian mencuat dalam berbagai

CINTA BERASA DUA | 48


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

kejadian yang memprihatinkan dewasa ini


bukanlah konflik yang muncul begitu saja. Akan
tetapi, merupakan akumulasi dari
ketimpangan-ketimpangan dalam
menempatkan hak dan kewajiban yang
cenderung tidak terpenuhi dengan baik. Konflik
merupakan gesekan yang terjadi antara dua
kubu atau lebih yang disebabkan adanya
perbedaan nilai, status, kekuasaan, kelangkaan
sumberdaya, serta distribusi tidak merata, yang
dapat menimbulkan deprivasi relatif:
kesenjangan antara apa yang diharapkan oleh
masyarakat dengan kenyataan yang didapat.
Istilah konflik itu sendiri dikonotasikan negatif,
yang cenderung diartikan sebagai lawan kata
dari pengertian keserasian, kedamaian, dan
keteraturan. Konflik lalu diasosiasikan dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan.
Pandangan yang sempit mengenai konflik yang
demikian, tidak mudah untuk diubah. Konflik
bukanlah sesuatu yang dapat dihindari atau
disembunyikan, tetapi harus diakui
keberadaannya, dikelola, dan diubah menjadi
suatu kekuatan bagi perubahan positif
masyarakat ke arah perdamaian yang
berkelanjutan.
Jangan sampai manajemen politik berubah
menjadi manajemen bisnis politik konflik untuk

CINTA BERASA DUA | 49


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

mendapatkan kekuasaan yang lebih besar bagi


kepentingan kelompok politik tertentu.
Keterbukaan dan keseriusan dalam mengurai
akar masalah konflik ditunjang komunikasi yang
baik dan terbuka antarpihak merupakan cara
penanganan konflik yang perlu dikedepankan.
Adanya data dan informasi yang jujur dan
dapat dipahami oleh semua pihak yang
berkonflik merupakan syarat bagi terjalinnya
komunikasi tersebut.
Keragaman budaya bisa juga berarti keragaman
nilai-nilai, yang seharusnya dipandang sebagai
modal bangsa, bukan sebagai sumber konflik.
Komunikasi dalam wujud persentuhan dan
interaksi lintas budaya yang apresiatif dan
komunikatif, seharusnya diusahakan agar
melahirkan sintesa-sintesa budaya yang lebih
bermutu, bukannya konflik.
Umumnya konflik identitas cenderung lebih
rumit, bertahan lama dan sulit dikelola,
sedangkan konflik yang berciri primordial sulit
dipecahkan karena sangat emosional. Untuk
mengatasinya, tidak ada resep mujarab yang
langsung menyembuhkan, karena selalu
muncul interaksi rumit antarkekuatan berbeda
di samping variabel kondisi sosial wilayah tanah
air. Makanya, pola solusi konflik di satu daerah
tak mungkin diterapkan di daerah lain.

CINTA BERASA DUA | 50


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang


memiliki keragaman budaya. Dan setiap
budaya memiliki kearifan lokal dalam
menyikapi penyelesaian konflik. Dimana
penentuan langkahnya perlu dicermati dan
dianalisis, tidak saja berdasarkan teori-teori
konflik universal, tetapi juga menggunakan
paradigma nasional atau lokal, agar objektivitas
tetap berada dalam bingkai kondisi, nilai, dan
tatanan kehidupan bangsa kita.
Penyelesaian konflik lebih tepat jika
menggunakan model-model yang disesuaikan
dengan kondisi wilayah dan budaya setempat,
dan ideal jika dilakukan atas inisiatif penuh dari
masyarakat bawah yang sadar akan pentingnya
budaya lokal dalam menjaga dan menjamin
keutuhan masyarakat. Tradisi dan kearifan lokal
itu, berpotensi mendorong keinginan hidup
rukun dan damai, karena mengajarkan
perdamaian dengan sesama, lingkungan, dan
Tuhan. Oleh karena kearifan lokal adalah
sesuatu yang sudah mengakar dan biasanya
tidak hanya berorientasi profan semata, tetapi
juga berorientasi sakral, sehingga
pelaksanaannya bisa lebih cepat dan mudah
diterima oleh masyarakat, sehingga tidak ada
lagi konflik laten yang tersembunyi di
masyarakat.

CINTA BERASA DUA | 51


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Para Pejuang Gerakan Perdamaian yang saya


hormati,
SELAMA ini budaya cenderung diposisikan
sekedar latar belakang dalam wacana serta
praktik kenegaraan dan kemasyarakatan.
Kurang terartikulasinya budaya itu, karena
cenderung memahami budaya secara sempit
sebagai benda peninggalan dan mentalitas
yang selalu dikaitkan dengan kelampauan.
Padahal, budaya itu memiliki sifat kekinian dan
aktif sebagai proses penataan sosial, ekonomi,
politik, dan teknologi. Selama ini ditanggapi
secara sektoral dan terkotak-kotak, yang pada
dasarnya dilandasi dan tak terpisahkan dari
faktor budaya. Ketidakselarasan
perkembangannya dengan budaya lokal bisa
berpotensi melahirkan konflikdalam berbagai
bentuk.
Dialog budaya untuk penyelesaian konflik,
apalagi yang bernuansa agama, memang
membutuhkan kesabaran dan konsistensi, serta
perlu dukungan energi dari berbagai gerakan
perdamaian yang sangat besar. Energi yang
terpisah-pisah perlu diikat dan dipersatukan
dan menjadikannya sinergi untuk resolusi
konflik lewat pembangunan perdamaian
berbasis masyarakat.

CINTA BERASA DUA | 52


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Ketika kita jenuh menjalani hidup, jalan yang


bijak adalah menyelam ke danau kebudayaan.
Di sana airnya jernih, sejernih Sang Kudus,
sebiru nirmala Yang Maha Pencipta. Dengan
metafora jernihnya air kebudayaan itu,
pendekatan kultural seharusnya menjadi aras
utama upaya solusi konflik sosial, agar tidak
meluas menjadi kekerasan kolektif tanpa hati.
Pendekatan kultural pada hakikatnya adalah
mediasi kemanusiaan yang bersumber dari hati
nurani guna tercapainya perdamaian yang
berkelanjutan.
Alkisah dalam Negarakertagama, Hayam Wuruk
juga melakukan kirab ke berbagai padepokan
tempat para guru Buddha dan Siwa. Mereka
juga melakukan doa bersama --sekalipun
perpaduan Siwa-Budha sudah lebih dulu ada
dalam zaman sebelumnya, di masa
Kertanegara.
Bhinneka Tunggal Ika tidak menafikan
keutuhsatuan masing-masing agama dengan
otoritasnya atau mempromosikan sinkretisme,
seperti nampak dalam Tan Hana Dharma
Mngrwa, tetapi menyiratkan dengan tegas
penghormatan pada masing-masing yang
berbeda agama, seperti misalnya yang
disuratkan Gereja Katolik modern melalui

CINTA BERASA DUA | 53


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

ensikliknya: Bahwa di luar Katolik ada jalan


penyelamatan lain.
Lalu, bagaimana dengan sumbangan Jawa
untuk pluralisme ini? Berbagai ungkapan yang
memuliakan misteri manusia, seperti janma
tan kena kinira, jadi aja ngilani liyan,
bukanlah sekadar pepali demi etika Jawa.
Pernyataan ini mengungkapkan keyakinan
kosmis-mistis Jawa nampak dari para pujangga
yang momong para raja Jawa. Seperti Jayabaya
dengan duet Empu Sedah dan Empu Panuluh
yang merampungkan Kitab Bharatayuda, sama
sekali jauh dari maksud penghapusan satu
agama oleh agama yang lain.
Juga Hayam Wuruk, dengan dua pujangga
pamomong-nya Empu Prapanca dengan
Negarakertagama --dari mana Pancasila diambil
serta Empu Tantular dengan Sutasoma --dari
mana Bhinneka Tunggal Ika itu berasal. Dari
tradisi inilah lahir keyakinan akan mungkinnya
kolaborasi kemanusiaan antara dua atau
lebih agama, misalnya dalam doa syukur,
seperti dulu juga telah melahirkan mantra,
suluk, wirid, bahkan lakon-lakon wayang
sekaligus dengan wayangnya. Tanpa ruh
pluralisme tak mungkin wayang yang sekarang
diakui sebagai World Heritage.

CINTA BERASA DUA | 54


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Memang, kita sedang berada di persimpangan


jalan, atau di permulaan jalan baru yang penuh
onak-duri dan masih panjang berliku. Saya
berharap di usianya yang ke-20 ini, DIAN-
Interfidei mampu memerankan diri dalam
upaya-upaya harmonisasi hubungan lintas iman
yang bermartabat di Yogyakarta, dalam
berupayakan Merayakan Perbedaan untuk
Keadilan dalam Satu Bangsa, seraya
melekatkan citra diri Yogyakarta sebagai The
City of Tolerance dengan menghidupkan
Peradaban Multikultural di tengah masyarakat.
Dengan harapan seperti itulah, semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan
berkah serta rahmat-Nya kepada bangsa
Indonesia, agar segera bisa menapaki
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang lebih rukun dan damai serta
bermartabat.
Dirgahayulah DIAN-Interfidei di usianya yang
ke-20, agar konsisten dalam menunaikan misi
kemanusiaannya!

Membaca atas sikap dan pernyataan Ngarso Dalem X


rasanya menjadi yakin bahwa sebagian besar teladan
ayahandanya telah mendarah-daging dan terekspresikan
dari pengambilan keputusan-keputusan strategis dalam

CINTA BERASA DUA | 55


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

dirinya sebagai Gubernur DIY yang berorientasi pada


pemimpin yang melayani rakyatnya.
Peringatan seabad Hamengku Buwono IX yang digelar
Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) mengambil
tema Spiritualitas Kepemimpinan Sayidin Panatagama
Kalifatullah Membangun Indonesia Mulia. Kegiatan
Peringatan 100 tahun lahirnya Sri Sultan Hamengku
Buwono IX ditujukan untuk menumbuhkan semangat
kebangsaan dan menyadari kekuatan keberagaman
dalam membangun Indonesia Mulia. Membangun nilai
spiritualitas kepemimpinan pada generasi penerus
sebagai landasan mencapai Indonesia Adil dan Beradab.
Catatan sejarah yang dikuatkan oleh FPUB sehingga
mendorong ikut aktif menggelar hajatan peringatan
seabad ini antara lain:
Hari Jumat di bulan April 1912 tepat pukul
22.30 telah lahir seorang putra dari rahim
seorang wanita putri Pangeran Mangkubumi
yang kelak bergelar Kanjeng Raden Ayu Adipati
Anom. Bayi lelaki itu setelah berumur sepasar
kemudian diberi nama Dorodjatun, yang kelak
akan menjadi pemimpin besar, Raja Jawa.
Prosesi itu terjadi pada pagi hari tanggal 18
Maret 1940 semua siap menyambut penobatan
Raja Yogyakarta yang baru. Mulai dari Alin-Alun
Kidul sampai ke Alun-Alun Lor tampak
pemandangan yang indah dan meriah. Di

CINTA BERASA DUA | 56


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Bangsal Kencana para tamu dalam pakaian


kebesaran masing-masing mulai memenuhi
ruangan.
Demikianlah suasana pagi bersejarah itu,
Gubernur Adam atas nama Pemerintah
Belanda melakukan dua kali penobatan
sekaligus. Pertama, tepat pukul 11.00 pagi itu
menobatkan GRM Dorodjatun sebagai
Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara
Sudibya Raja Putra Narendra Mataram, yakni
putra mahkota Kasultanan Yogyakarta. Kedua,
lima menit kemudian menobatkan putra
mahkota yang baru itu sebagai Sultan
Yogyakarta, yang lengkapnya bergelar:
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng
Sultan Hamengku Buwono Senopati Ingalaga
Ngabdurakhman Sayidin Panatagama
Kalifatullah Kaping IX.
Kecuali suasana indah dan khidmat selama
upacara penobatan, masih ada hal lain yang
mengesankan kebanyakan yang hadir pada saat
itu dan mengejutkan para pejabat Belanda.
Raja muda yang baru dinobatkan itu
mengucapkan pidato yang nadanya progresif,
antara lain:
Sepenuhnya saya menyadari bahwa tugas yang
ada di pundak saya adalah sulit dan berat,

CINTA BERASA DUA | 57


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

terlebih-lebih karena ini menyangkut


mempertemukan jiwa Barat dan Timur agar
dapat bekerjasama dalam suasana harmonis,
tanpa yang Timur harus kehilangan
kepribadiannya. Walaupun saya telah
mengeyam pendidikan Barat yang sebenarnya,
tetapi pertama-tama saya adalah dan tetap
orang Jawa. Maka selama tak menghambat
kemajuan, adat akan tetap menduduki tempat
yang utama dalam Kraton yang kaya akan
tradisi ini.
Ijinkanlah saya mengakhiri pidato saya ini
dengan berjanji, semoga saya dapat bekerja
untuk memenuhi kepentingan nusa dan
bangsa, sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang ada pada saya. (Referensi:Tahta untuk
Rakyat, hal. 46-47).
Menyimak pernyataan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX di atas, tak salah kiranya bahwa
Ngarso Dalem Kaping IX patut menjadi suri
tauladan bagi para pemimpin Indonesia masa
kini dan masa datang. Kegiatan peringatan 100
tahun lahirnya Raja Jawa, Sultan Hamengku
Buwono IX menjadi salah satu cara
penghargaan terhadap kepemimpinan luhur
yang dikenal Tahta untuk Rakyat. Nilai
spiritualitas kepemimpinan Ngarso Dalem
Kaping IX akan mampu menyadarkan sekaligus

CINTA BERASA DUA | 58


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

membangkitkan semangat pengabdian seorang


Pemimpin kepada rakyatnya dalam
menegakkan prinsip-prinsip keadilan bagi
kepentingan nusa dan bangsa Indonesia.
Beragam kegiatan pun digelar, antara lain: Ziarah ke
Makam Raja-Raja Jawa Imogiri di Bantul, Pasar Murah
untuk rakyat di Kawasan Rawan Bencana Gunung
Merapi, Pengobatan Masal untuk masyarakat lereng
Gunung Merapi, Pengajian Akbar yang diisi kesenian dan
ceramah keagamaan (Islam), Misa Akbar yang diisi ritual
doa dan misa (Katholik), Kirab Lampah Wening, dan
Orasi Budaya yang didahului oleh beragam kesenian dan
gelar budaya. Dalam sambutan Pengajian Akbar, Ketua
Panitia yang dipercayakan kepada elemen FPUB yang
minoritas, yakni berasal dari komunitas muslim Jemaat
Ahmadiyah Indonesia, menyampaikan sebagai berikut:
Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu,
Ashaduallaha ilallah wahdahulasyarikallah, wa
ashaduanna Muhammadan abduhu wa rasulluh, ama
badu.

Yang saya muliakan Bapak Bupati Kabupaten


Sleman, demikian pula KH Hasan, yang saya
hormati Bu Camat, Pak Lurah, Pak Dukuh dan
Tokoh2 Masyarakat berikut seluruh hadirin
serta yang saya cintai teman2 semua dari
berbagai komunitas dan para relawan. Salam
sejahtera, Om Swastiatu, Namo budhayo,
Sampurasun dan Selamat Malam.

CINTA BERASA DUA | 59


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Marilah kita panjatkan puji syukur


alhamdulillah atas karunia kesempatan dan
kesehatan sehingga dengan rahmatNYA-lah
majelis berberkah ini insya Allah dapat kita
laksanakan dengan sebaik-baiknya, amin.
Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB)
setiap tahun mengadakan peringatan Hari
Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei.
Kebangkitan nasional dimaknai sebagai
semangat perubahan menuju perbaikan dalam
kehidupan. Kita memahami siapa orang-orang
yang beruntung, adalah mereka yang pada hari
ini lebih baik daripada hari yang lalu. Sedang
yang hari ini sama dengan hari kemarin
digolongkan orang-orang yang merugi. Dan
sudah barang tentu kita tidak menginginkan
hari ini lebih buruk dari yang lalu agar terhindar
sebagai orang-orang yang celaka.
Pada peringatan Kebangkitan Nasional kali ini,
terdorong oleh energi besar karena bertepatan
dengan Se-abad Lahirnya Pemimpin Bangsa Sri
Sultan Hamengku Buwono IX pada 12 April
1912 seratus tahun yang lalu. Sewaktu kami
FPUB menghadiri undangan Penanaman Pohon
di lokasi Banyumili memperoleh kesempatan
Romo Yatno bisa matur kepada Ngarso Dalem
menyampaikan gagasan melaksanakan
peringatan Se-Abad Wiyosan Dalem Hamengku

CINTA BERASA DUA | 60


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Buwono IX memperoleh sinyal positif.


Kemudian kami mengumpulkan seluruh elemen
komunitas yang tergabung dalam FPUB untuk
membentuk kepanitiaan dan merumuskan
tema kegiatan. Alhamdulillah saya bersyukur
pada rapat itu mempercayakan amanah kepada
saya untuk memimpin melayani kegiatan ini.
Saya merasa terhormat, meskipun saya berasal
dari kelompok minoritas Jemaat Ahmadiyah
Indonesia, memperoleh kepercayaan dari
teman2 semua. Sehingga saya tidak perlu
merasa terpinggirkan karena justru saya telah
berada ditengah-tengah teman2 semua untuk
berhidmat bersama dalam hidup berbagi untuk
kemanusiaan.
Sri Sultan Hamengku Buwono adalah Songsong
Agung Kawulo Mataram. Kenyataannya telah
dapat kita rasakan bersama sikap melindungi
seluruh warga masyarakat Jogjakarta tanpa
kecuali. Tidak memandang berasalah dari
golongan siapapun, dari etnis manapun dan
keyakinan apapun semua memperoleh
perlindungan yang sama dan hak yang sama
pula. Prinsip kehidupan Hamemayu Hayuning
Bawono menjadi inspirasi warga masyarakat
untuk hidup dalam bingkai keindahan. Hal ini
selaras dengan prinsip keindahan kehidupan
milik Tuhan Yang Maha Indah. Salah satu

CINTA BERASA DUA | 61


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

sarana untuk mengenal Tuhan antara lain


dengan mengenal keindahan Tuhan. Dengan
mengenal keindahanNYA kejuwitaanNYA maka
akan tumbuh perasaan cinta yang menjauhkan
kita dari rasa benci. Kehidupan kita akan
terbangun dengan landasan cinta untuk semua
tanpa rasa benci. Cinta berarti membangun
sedangkan benci berarti merusak, cinta adalah
masa depan dan kerusakan adalah masa lalu,
serta cinta berarti kehidupan sedang kerusakan
adalah kematian. Prinsip Hamemayu Hayuning
Bawono menumbuhkan sikap kita untuk
memelihara keindahan alam hasil ciptaanNYA
yang memang indah. Inilah misi kita sebagai
khalifatul-ard, khalifah dimuka bumi,
pemelihara kehidupan penuh kecintaan
kepadaNYA.
Perkenankan kami laporkan kegiatan yang
telah berlangsung hingga hari ke-empat hari ini.
Kami mengawali kegiatan dengan Ziarah Kubur
ke Makam Raja2 Mataram, khususnya ke
makam Sri Sultan Hamengku Buwono IX di
Imogiri yang diikuti lebih dari 500 orang pada
hari Minggu yang lalu. Kemudian hari Senin dan
Selasa kemarin kegiatan dipusatkan di dua
lokasi yakni Pengobatan Masal dan Pasar
Murah di Posko Somohitan Girikerto dan di
halaman SD Tritis Purwobinangun. Pengobatan

CINTA BERASA DUA | 62


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

metoda Homeopathy dilaksanakan oleh


Humanity First Indonesia dari teman2 Jemaat
Ahmadiyah Indonesia dan pengobatan
konvensional metoda allopathy dari teman2
Gereja Kristen Indonesia berlangsung lancar
dan baik. Rabu ini kegiatan Pengajian Akbar
dan besok Kamis kegiatan Misa Akbar akan
dilaksanakan di tenda besar ini. Puncak
kegiatan akan berlangsung pada hari Sabtu
mendatang dengan acara Lampah Wening
bergerak dari pertigaan Candi Purwobinangun
hingga disini di lapangan Tritis. Kemudian
malam itu akan disampaikan Orasi Budaya oleh
Sri Sultan Hamengku Buwono X didahului
dengan doa Lintas Iman dan diakhiri dengan
pentas Wayang Kulit oleh Ki Dalang Suranto
dari Kulonprogo. Mohon Bapak Bupati kerso
rawuh, nuwun.
Yang terakhir kami mengucapkan terima kasih
kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang telah banyak membantu,
Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah
setempat yang memberi dukungan kegiatan ini.
Tidak lupa kepada para donatur, sponsor dan
relawan yang berasal dari berbagai elemen
masyarakat serta masyarakat lereng Merapi,
saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya.

CINTA BERASA DUA | 63


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Mudah2an Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha


Memberi meridhoi dan memberkatinya, amin.
Mohon maaf apabila banyak salah kata dan
salah atur, semata-mata karena kelemahan
saya.
Wabilahi taufik wal hiyah wassalamualaikum wa
6
Rahmatulahi wa Barakatuhu.

Dalam reportasenya Ladrang Rampak Panuluh, seorang


anggota Jamaah Maiyah Mocopat Syafaat, Lulusan ISI
Yogyakarta Jurusan Etnomusikologi melalui situs
CAKNUN.COM mengabarkan bahwa peringatan seabad
Hamengkubuwono IX beberapa hari yang lalu (12 April
2012) menyiratkan pesan bahwa masyarakat sedang
benar-benar merindukan sosok seorang pemimpin yang
serius memegang tanggung jawab yang diembannya.
Kalau membicarakan kedudukan raja, kebanyakan orang
sekarang akan dengan sangat mudah
menghubungkannya dengan feodalisme. Tetapi jika kita
sedikit saja melacak sejarah hidup Hamengkubuwono IX
maka kita akan sampai pada pengertian bahwa secara
substantif, Beliau bukan sekedar seorang raja, bukan
berhenti pada predikat ulil amri namun Beliau juga
memiliki kapasitas sebagai ulama. Sebagaimana Imam Ali

6
Sumber: Arsip dokumen FPUB, Sambutan Ketua Panitia
Peringatan Seabad Hamengku Buwono IX

CINTA BERASA DUA | 64


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

pernah mengatakan untuk melihat seseorang itu ulama


atau bukan, lihatlah apa yang ditinggalkan. Jumat
malam itu, Cak Nun dan Kiai Kanjeng ikut hadir di
pagelaran Keraton Yogyakarta untuk ikut mangayubagyo
peringatan seabad HB IX. Sebelumnya, sejak pagi telah
tampil berbagai macam sajian seni dan budaya di
pagelaran Keraton Yogyakarta. Beberapa saat setelah
melewati pukul 10 malam, Kiai Kanjeng mendapat giliran
naik ke panggung dan langsung membawakan sajian
medley lagu-lagu nusantara yang dikemas melalui
aransemen musik yang memadukan nuansa diatonik-
pentatonik yang memikat. Sajian musik pembuka dari
Kiai Kanjeng sangat efektif menghipnotis para
pengunjung yang memenuhi halaman pagelaran Keraton
Yogyakarta malam itu ke dalam sebuah kohesi dan
keintiman batiniah setelah setiap hari di ceraiberaikan
oleh begitu banyak problematika dan abrasi
kemanusiaan.
Selesai lantunan tembang-tembang Kiai Kanjeng, Cak
Nun segera memulai pembicaraan. Kalau Anda masuk
Keraton, Anda harus siap untuk belajar. Nah, Siapkah
Anda belajar malam ini?, tanya Cak Nun mengawali
acara. Pada kesempatan malam itu, Cak Nun terlebih
dahulu mengajak seluruh hadirin untuk membaca Al-
Fatihah bagi HB IX. Perihal pertama yang disampaikan
oleh Cak Nun adalah menegaskan mengenai kedudukan
antara keraton dan istana negara. Membandingkan
kedua hal tersebut, Cak Nun menuturkan bahwa keraton

CINTA BERASA DUA | 65


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Jogja sangat berbeda dengan istana negara. Keraton


punya konsep tentang manusia, alam, dan Tuhan.
Sementara istana negara tidak memiliki itu semua.
Keraton mengandung ajaran nilai-nilai yang jelas
konsepsinya yakni mamayu hayuning buwana
(memelihara dan menjaga hidupnya/keberlangsungan
alam semesta), sedangkan negara tidak, tutur Cak Nun.
Cak Nun menandaskan bahwa tidak mungkin keraton
mendirikan sesuatu atau melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan alam. Bahwa kita selalu
mempertimbangkan keserasian dengan alam ketika
mendirikan sesuatu, ungkap Cak Nun. Menjelaskan
pernyataan ini, Cak Nun menyebutkan tata letak antara
gunung Merapi Keraton Laut Selatan yang memang
sengaja diposisikan segaris. Untuk lebih mempertegas
mengenai konsepsi keraton tersebut, Cak Nun kembali
menguraikan lebih lanjut dengan menelaah tahap-tahap
perjalanan menuju istana, yakni dari Margoutama
Malioboro Margomulyo Pangurakan. Bahwa untuk
sampai ke istana terlebih dahulu harus melewati jalan
keutamaan, yaitu sebuah jalan di mana seorang
manusia harus ngerti paugeran (mengerti
peraturan/hukum dsb), tahu pagar (batas-batas),
mengerti baik-buruk dan sebagainya agar kemudian
manusia meraih keutamaan. Selesai melalui
Margautama, manusia masuk ke Jalan Malioboro.
Seorang manusia utama saja tidak cukup, ia harus
melalui Jalan Malioboro terlebih dahulu. Manusia utama

CINTA BERASA DUA | 66


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

harus mengambil peran sebagai seorang wali yang


bertebaran kemanapun untuk mewakili kasih sayang
Tuhan kepada banyak manusia. Kalau Jalan Malioboro
telah terlewati, maka seorang manusia akan memasuki
Jalan Kemuliaan/Margomulyo. Mulia/mulyo itu kalau
dalam bahasa Arab adalah Karomah. Siapapun dia yang
setelah menjadi manusia utama lalu menjadi wakilnya
Tuhan untuk menebarkan kasih sayang di dunia, maka
kemudian manusia itu akan masuk pada level mulia
(karim). Kemudian, ketika manusia hampir purna sebagai
insan kamil dan masuk ke istana, justru semua yang ia
peroleh, apa-apa yang melekat pada dirinya itu harus
dibersihkan. Inilah yang menyebabkan sehingga jalan
dari kantor pos besar hingga ke depan pagelaran Keraton
ini namanya Jalan Pangurakan, demikian jelas Cak Nun.
Dalam kaitannya dengan peringatan seabad HB IX ini, Cak
Nun merefleksikan bahwa seluruh yang ada dalam
sejarah panjang eksistensi Keraton Yogyakarta
menggambarkan pengetahuan Yogya tentang Sangkan
Paran. Kalau sudah Jumeneng Ratu itu sudah tidak
melihat sesuatu secara hitam-putih, itulah yang
dilakukan Hamengkubuwono IX secara besar-besaran
pada masa lalu. Menggaris bawahi hal ini, Cak Nun
mengajak hadirin untuk mengingat apa yang telah
dilakukan oleh Hamengkubuwono, baik sebagai raja
maupun dalam kapasitasnya sebagai manusia. Dengan
mengambil contoh dari apa yang telah dilakukan HB IX
terhadap berlangsungnya pendidikan tinggi UGM di

CINTA BERASA DUA | 67


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

masa-masa awal berdirinnya dahulu dan keputusan


Beliau untuk mau bergabung di bawah Republik
Indonesia. Maka adanya Indonesia itu karena digendong
oleh Jogja. Jadi istimewanya Jogja bukan karena
Indonesia, sehingga ada tidaknya Indonesia, Jogja tetap
istimewa., urai Cak Nun menjelaskan.
Pada kesempatan malam itu, Gusti Joyo yang
menyempatkan diri hadir dipersilahkan oleh Cak Nun
untuk ikut berbicara. Dalam momentum mengenang
seabad HB IX ini, Gusti Joyo mengingatkan kepada
masyarakat Jogja pada umumnya agar senantiasa
melakukan penggalian-penggalian nilai dan kepribadian
yang telah dimiliki oleh Hamengkubuwono IX.
Menambahkan apa yang telah disampaikan oleh Gusti
Joyo, Cak Nun mengajak hadirin untuk mengambil ilmu
dari asma atau nama dan gelar yang disandang raja
keraton Yogyakarta. Jejuluk Raja Keraton Yogyakarta
adalah Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang
Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono Ngabdurrahman
Sayyidin Panetep Panatagama Kalifatullah Ingkang
Jumeneng Ing Ngayogyakarta Hadiningrat. Perhatikan,
kita ambil salah satunya saja, misalnya kata
Ngabdurrahman (Abdurrahman). Sengaja dipilih sifat
rahman itu karena adanya kesadaran nilai bahwa
manusia itu harus mengabdi kepada orang banyak
dahulu sebelum mengabdi kepada diri sendiri
(Ngabdurrahiim), terang Cak Nun (pengetahuan tentang
rahman dan rahiim diambil Cak Nun dengan

CINTA BERASA DUA | 68


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

menganalogi kalimat Basmalah,


Bismillahirrahmanirrahiim).
Menyambung kemudian, Cak Nun memaparkan tentang
konsep Manunggaling Kawulo Gusti yang seringkali
disalahfahami. Dalam pandangan Cak Nun, konsep
Manunggaling Kawulo Gusti adalah sebuah keadaan dan
pilihan sikap serta kesadaran ketika di dalam hati dan
jiwa seorang pemimpin berhasil menyemayamkan di
dalamnya rakyat-raja-Tuhan. Seorang pemimpin tidak
akan melakukan segala sesuatu yang menyakiti hati
rakyat sebab kalau rakyat disakiti, Tuhan akan marah.
Demikian pula bahwa seorang raja pun tidak akan sekali-
kali melakukan perbuatan yang mengecewakan Tuhan,
karena kalau demikian, rakyatlah yang akan bergerak7.

7
Sumber: https://www.caknun.com/2012/seabad-
hamengkubuwono-ix/

CINTA BERASA DUA | 69


SEABAD HAMENGKUBUWONO IX

Masjid Mubarak Qadian Ruang Doa Masih Mauud as

Masjid Al-Aqsa dilihat dari Minaratul Masih Qadian

CINTA BERASA DUA | 70


QADIAN

QADIAN
Babat alas Mentaok, adalah kisah awal terbentuknya
kerajaan Mataram setting lokasinya saat ini di wilayah
Kotagede sekarang. Suatu kota yang didalamnya terdapat
akulturasi budaya Hindu dan Islam sebagai suatu
kekuatan untuk berkembang hingga menjadi Kerajaan
Mataram yang hebat itu. Setelah serah terima wilayah
Alas Mentaok dilakukan oleh Sultan Hadiwijaya atau
Sultan Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan, kemudian
Alas Mentaok yang saat itu berupa hutan lebat dibuka
menjadi sebuah desa oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki
Juru Martani. Desa di Alas Mentaok tersebut selanjutnya
dinamai Mataram dan berstatus sebagai tanah perdikan
atau swatantra atau daerah bebas pajak. Seiring

CINTA BERASA DUA | 71


QADIAN

berjalannya waktu, wilayah Alas Mentaok semakin


berkembang, penduduknya bertambah, dan akhirnya
menjadi sebuah daerah yang makmur. Sejarah mencatat
bahwa di kawasan Alas Mentaok ini, tepatnya di daerah
Kotagede saat ini, pernah menjadi pusat pemerintahan
Kesultanan Mataram, seiring runtuhnya Kesultanan
Pajang. Kini, bekas wilayah Alas Mentaok menjadi bagian
dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten
Sleman, di mana juga terdapat Keraton Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat di wilayah Kota Yogyakarta.

Demikian juga Qadian, sebuah kota kecil yang terletak di


distrik Gurdaspur, sebelah Timur laut Amritsar, yaitu 18
kilometer (11 mil) di arah Timur laut kota Batala di
negara bagian Punjab, India. Kota kecil yang sama sekali
tidak terkenal dimasa lalu, dimasa penjajahan Inggris di
India. Adalah Mirza Hadi Beg, seorang cerdik pandai,
yang dikarenakan ia diangkat oleh pemerintah pusat
Delhi sebagai qadhi (hakim) untuk daerah sekelilingnya.
Oleh sebab kedudukannya sebagai qadhi itulah maka
tempat tinggalnya disebut Islampur Qadhi. Kemudian
lambat laun kata Islampur hilang, tinggal Qadhi saja. Dan
dikarenakan logat daerah setempat, akhirnya disebut
sebagai Qadi atau Qadian. Pada gilirannya kemudian
Qadian dikenal sebagai kota kelahiran Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad dan ia juga adalah pendiri Jemaat Muslim
Ahmadiyah dan diyakini pengikutnya sebagai Masih
Mawud as yang kedatangannya dijanjikan oleh Nabi
Muhammad SAW.

CINTA BERASA DUA | 72


QADIAN

1. Keturunan Barlas

Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad as adalah keturunan Haji


Barlas, raja kawasan Qesh, yang merupakan paman Amir
Tughlak Temur. Kisahnya, tatkala Amir Temur menyerang
Qesh, Haji Barlas sekeluarga terpaksa melarikan diri ke
Khorasan dan Samarkand, dan mulai menetap disana.
Tetapi pada abad kesepuluh Hijriah atau abad
keenambelas masehi, seorang keturunan Haji Barlas,
bernama Mirza Hadi Beg beserta 200 orang pengikutnya
hijrah dari Khorasan ke India karena beberapa hal, dan
tinggal di kawasan sungai Bias dengan mendirikan
sebuah perkampungan bernama Islampur, 9 km jauhnya
darii sungai tersebut. Dalam kisahnya keluarga Barlas
tesebut pindah dari Khorasan ke Qadian secara
permanen. Selama kerajaan Moghul berkuasa, keluarga
ini senantiasa memperoleh kedudukan mulia dan
terpandang dalam pemerintahan negara. Setelah
kejatuhan kerajaan Moghul, keluarga ini tetap menguasai
kawasan 60 pal sekitar Qadian, sebagai kawasan
otonomi. Tetapi lambat laun bangsa Sikh mulai berkuasa
dan kuat, dan beberapa suku Sikh dari Ramgarhia,
setelah bersatu mulai menyerang keluarga ini. Selama itu
buyut Hadzrat Ahmad as. tetap mempertahankan diri
dari serangan musuh. Tetapi di zaman kakek beliau,
daerah otonomi keluarga ini menjadi sangat lemah, dan
hanya terbatas di dalam Qadian saja yang menyerupai
benteng dengan tembok pertahanan di sekelilingnya.
Daerah-daerah lain telah jatuh ke tangan musuh.

CINTA BERASA DUA | 73


QADIAN

Akhirnya bangsa Sikh dapat juga menguasai Qadian


dengan jalan mengadakan kontak rahasia dengan
beberapa penduduk Qadian, dan semua anggota
keluarga ini ditawan oleh bangsa Sikh. Tetapi setelah
beberapa hari, keluarga ini diiziinkan meninggalkan
Qadian, lalu mereka pergi ke Kesultanan Kapurtala dan
menetap disana selama 12 tahun. Setelah itu tibalah
zaman kekuasaan Maharaja Ranjit Singh yang berhasil
menguasai semua raja kecil, dan beliau mengembalikan
sebagian harta benda keluarga tersebut kepada ayah
Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad as yang bekerja dalam
tentara Maharaja itu beserta saudara-saudaranya.
Kemudian datanglah bangsa Inggris yang mengalahkan
pemerintah Sikh, dan merampas segala kekayaan
keluarga ini, kecuali satu daerah Qadian yang amat kecil
dibiarkan dalam kepemilikan keluarga tersebut.

Baiklah sekarang kami cantumkan di bawah iini apa yang


ditulis oleh Sir Lepel Griffin dalam bukunya The Punjab
Chiefs, tentang keluarga Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad as
:

"Pada tahun 1530, tahun-tahun terakhir


pemerintahan kaisar Babar, Hadi Beg, seorang
Moghul dari Samarkand , hijrah ke Punjab dan
menetap di daerah Gurdaspur. Ia adalah
seorang terpelajar serta bijak, dan diangkat
oleh pemerintah menjadi qazi atau magistrate
untuk 70 kampung di sekitar Qadian. Dialah

CINTA BERASA DUA | 74


QADIAN

yang mendirikan Qadian, dan mula-mula


dinamainya Islampur Qazi, yang lambat laun
berubah menjadi Qadian. Keluarga ini tetap
memegang kedudukan dan pangkat yang
pantas serta terpandang dalam pemerintahan
hingga beberapa turunan. Hanya waktu
pemerintahan Sikh keluarga ini jatuh miskin."

"Gul Muhammad dan puteranya yang bernama


Ata Muhammad, terus menerus bertempur
dengan Ramgarhia serta Kanahaya Misals yang
menguasai kawasan-kawasan sekitar Qadian.
Akhirnya semua daerah itu lepas dari tangan
mereka, dan Ata Muhammad melarikan diri ke
Begowal meminta perlindungan pada Sardar
Fateh Singh Ahluwalia (buyut kepala suku
penguasa kawasan Kapurtala sekarang), dan ia
menetap disana selama 12 tahun. Ketika
(Maharaja) Ranjit Singh menaklukkan seluruh
kawasan Ramgarhia Misal, ia mengundang
Ghulam Murtaza kembali ke Qadian dan
mengembalikan sebagian warisan kekeyaan
nenek moyangnya kepadanya."

"Kemudian Ghulam Murtaza dan saudaranya


menjadi tentara Maharaja, dan menjalankan
tugas-tugas pentingnya di tapal batas Kashmir
serta tempat-tempat lainnya."

CINTA BERASA DUA | 75


QADIAN

"Pada zaman Nao Nihal Singh dan Darbar,


Ghulam Murtaza rutin memegang jabatan (di
ketentaraan). Pada tahun 1841, ia dikirim ke
daerah Mandi dan Kulu beserta Jenderal
Ventura. Pada tahun 1843 ia memimpin tentara
yang dikirim ke Peshawar dan dalam kerusuhan
di Hazarah ia berjasa besar. Dalam
pemberontakan tahun 1848, ia tetap setia pada
pemerintah dan bersama saudaranya, Ghulam
Muhyiddn, ikut membantu pemerintah. Tatkala
Bhai Maharaj Singh sedang membawa
pasukannya ke Multan untuk menolong Diwan
Mul Raj, waktu itu Ghulam Muhyiddin beserta
kepala suku lainnya, Langer Khan Sahiwal dan
Sahib Khan Tiwana menggerakan orang-orang
Islam, dan dengan tentara Misra Sahib Dayal
menyerang kaum pemberontak dan
mengalahkan mereka secara total; mengusir
mereka sampai ke [sungai] Chenab, disana
mereka 600 orang mati tenggelam."

"Ketika Inggris menguasai Punjab, harta benda


dan tanah milik keluarga ini dirampas kembali.
Hanya satu, pensiun sebesar 700 rupis, dan hak
miliik untuk Qadian serta beberapa kampung
sekitarnya ditetapkan bagi Ghulam Murtaza
serta saudara-saudaranya. Dalam
pemberontakan tahun 1857, keluarga ini
memainkan peran yang terpuji. Ghulam

CINTA BERASA DUA | 76


QADIAN

Murtaza memasukkan banyak orang ke dalam


tentara, dan anaknya yang bernama Ghulam
Qadir ikut dalam tentara Jendral Nicholson di
Trimughat ketika menghancurkan para
pemberontak 46 Native Infantry melarikan diri
dari Sialkot."

"Jendral Nicholson telah memberikan sebuah


surat penghargaan kepada Ghulam Qadir yang
menyatakan bahwa dalam tahun 1857
keluarganya di Qadian distrik Gurdaspur betul-
betul telah membantu dan setia kepada
pemerintah, melebih keluarga-keluarga lain di
kawasan itu."

Begitulah sepenggal kisah yang bisa dibaca dari catatan


lama tentang kota Qadian, kota yang dihuni beragam
warga dengan latarbelakang agama yang berbeda-beda,
antara lain: Hindu, Sikh, Nasrani, Islam dan agama lokal
lainnya. Ada sejumlah landmark kota di Qadian, seperti:
Masjid Al-Aqsa yang dibangun oleh Mirza Ghulam
Murtaza, dengan menara menjulang berwarna putih,
yang kemudian dikenal sebagai Minaratul Masih, terlihat
dari berbagai sudut kota. Kemudian Masjid Mubarak,
masjid yang didalamnya selain ruang shalat berjamaah,
juga terdapat ruang-ruang lain, seperti: Baitud Dua
(ruang berdoa), Baitul Fikr (ruang membaca buku), Baituz
Zikir (ruang berdzikir). Di ruang Baitul Doa, tempat doa
Hadhrat Masih Mauud as seakan tampak beliau sedang

CINTA BERASA DUA | 77


QADIAN

tekun berdoa, berkeluh kesah seorang diri memohon


kepada Ilahi, untuk kebahagiaan umat manusia.
Sedangkan di ruang Baitul Fikri, seakan beliau tampak
berkerut dahi, memikirkan bagaimana mestinya
memecahkan persoalan kemanusiaan di dunia ini. Dan di
ruang Baitul Zikr, beliau terbayang kepada kami sedang
duduk berzikir dengan segala kekhusuan. Dan di tempat
beliau terkena cipratan tinta merah Ilahi, seolah kami
melihat beliau terlena beristirahat dari segala kelelahan.
Kemanapun kami menengok seolah tampak wujud suci
beliau dengan segala bentuk pekerti yang agung,
sehingga terasa di hati ini suatu keikhlasan untuk setia
dan iman kepadanya. Alhamdulillah, ketika berada di
Masjid Mubarak, kami berkesempatan tunaikan shalat-
shalat sunnat dan berdoa di ruang-ruang tersebut.
Suasana dalam ruang tersebut cahaya terasa kurang
terang karena sedikit bukaan khas arsitektur India dari
bangunan lama. Namun demikian, suasana gelap seperti
itulah justru yang mendukung pada kegiatan
kontemplatif seseorang bermunajat kepada Allah SWT.

Dalam catatan Mutia Sidiqa (2017) yang bersumber dari


seorang novelis beragama Katholik, Iain Adamson,
penulis buku Mirza Ghulam Ahmad of Qadian
mengetengahkan judul Sang Ahmad Yang Humanis1
mengisahkan sosok yang lahir di Qadian pada tanggal 13
Februari 1835 ini dianggap berbeda. Mengapa tidak,

1
Sumber: http://rajapena.org/sang-ahamd-yang-humanis/

CINTA BERASA DUA | 78


QADIAN

pembeda utama dari beliau adalah keyakinannya yang


total dan tak pernah goyah bahwa beliau adalah Al-Masih
Yang Dijanjikan. Keyakinan kuatnya ini menjadi
kontroversi hingga saat ini. Terlahir dari keluarga yang
serba berkecukupan tak membuatnya hidup dalam zona
kenyamanan dan kemewahan. Kesederhanaan tingkah
laku beliau banyak dikenang oleh para sahabatnya dalam
berbagai cerita. Sebut saja, kamar tempat beliau tidur.
Sudah menjadi suguhan sehari hari ketika beliau
hendak beristirahat, sebuah kamar sempit dan kosong
tanpa selembar pun tikar di lantai, yang ada hanyalah
selimut tercabik dengan kapas yang mengintip keluar.
Namun, apa yang beliau katakan Orang berfikir mereka
tidak bisa tidur tanpa tempat tidur. Dengan karunia
Tuhan aku menikmati tidur pulas di atas lantai tanpa
alas. Prinsipnya, Keshalehan dan kemewahan tidak
dapat berjalan seiring. Beliau pun menyatakan kekayaan
di dunia ini kerajaan kerajaan dan kebesarannya, tidak
perlu didambakan. Yang orang harus benar benar
dambakan ialah pengamalan ibadah semata demi Tuhan.

Mendeklarasikan diri sebagai Al-Masih Yang Dijanjikan


tak pernah membuat diri beliau menjadi merasa superior
terhadap siapa saja. Tak pernah sekali pun beliau berlaku
layaknya pimpinan yang hanya mendikte. Beliau tak
pernah merasa terlalu mulia untuk melakukan pekerjaan
apa pun. Sebut saja dalam hal pelayanan terhadap tamu.
Siapa pun yang hendak bertamu ke rumah beliau selalu
dilayani dengan sepenuh hati. Tanpa terkecuali kapan

CINTA BERASA DUA | 79


QADIAN

pun itu, beliau tetap melayaninya. Pernah suatu ketika, di


malam yang larut seorang tamu datang. Beliau tetap
melayaninya dengan menyuguhkan segelas susu dan
meminta tamunya duduk dengan nyaman. Kala itu,
beliau pun menyiapkan tempat tidur untuk tamunya.
Pelayanannya menjadi sama terkenalnya dengan
kerendahan hatinya. Perlakuan beliau terhadap orang
lain begitu luar biasa. Tanpa mengenal suku, ras, dan
agama, begitu dimuliakannya.

Kehidupan keluarga beliau juga menjadi suatu yang


menarik untuk ditelisik. Merupakan seorang bapak yang
memanjakan tetapi penuh kedewasaan. Kedekatan
dengan anak anaknya pun begitu akrab. Beliau pun
menyatakan bahwa para ayah yang memukul anak
anak mereka sama halnya dengan melakukan dosa syirik.
Para ayah yang berani memukul anaknya sama saja
menempatkan diri mereka sejajar dengan Tuhan. Unik
memang untuk ditelaah lebih dalam karena menjadi
suatu hal yang absolut bahwa seorang anak adalah
titipan Tuhan. Lalu sebagai orang tua, hendaknya
menjaga titipannya dengan semaksimal mungkin. Bukan
menghakiminya dengan pukulan pukulan. Analoginya,
jika saja dititipkan sebuah barang katakanlah oleh
seorang presiden, pasti betapa luar biasanya kita
menjaganya. Apalagi titipan Tuhan, sudah sepantasnya
kita menjaganya dengan sangat luar biasa.

CINTA BERASA DUA | 80


QADIAN

Perlakuan beliau terhadap ibu dan istri juga menjadi poin


yang luar biasa. Selaras dengan sabda Nabi Muhammad
SAW
berkenaan dengan surga terkletak di bawah telapak
kaki ibu, beliau menanamkan dalam diri anak anaknya
penghormatan dan kecintaan yang besar terhadap ibu
mereka. Berkenaan dengan perlakuan terhadap istri,
para pengikutnya selalu dinasehati untuk selalu
menghargai dan berbaik budi kepada istri. Dalam
kesehariannya, beliau pun tidak pernah campur tangan
dalam hal istri mengelola rumah tangga. Sudah menjadi
wewenang seorang istri untuk mengelola rumah tangga.
Berorientasi pada nama Al-Masih yang menempel pada
nama beliau, timbul kecaman kecaman dari kaum
muslim lain. Bahkan tidak hanya kecaman, ancaman
pembunuhan pun datang silih berganti. Namun beliau
tidak menghiraukan semua ancaman yang mengarah
kepada beliau karna tekad kuatnya hanyalah
mempersembahkan setiap nyawanya kepada Allah Taala.
Dan tak lekang oleh waktu, beliau pun selalu
mengajarkan para pengikutnya untuk senantiasa
mengendalikan kemarahan sesempurna mungkin,
sehingga tidak ada lagi daya marah yang tersisa.

2. Gerhana Bulan dan gerhana Matahari

Qadian adalah suatu kota saksi sejarah peristiwa


fenomenal gerhana bulan dan gerhana matahari yang
terjadi dalam satu bulan Ramadhan sebagai Tanda
datang Al-Masih yang dijanjikan. Untuk mengenali orang

CINTA BERASA DUA | 81


QADIAN

yang dijanjikan itu Rasulullah SAW telah menerangkan


berbagai macam tanda. Diantaranya adalah tanda-tanda
berupa gerhana bulan dan matahari, diterangkan bahwa
pada abad keempat Hijriah hidup seorang muhaddis
terkemuka, Ali bin Umar-Al-Baghdadi Ad-Daaru Quthni
(306 H 385 H /9l8 M 995 M). Di dalam Sunan Daaru
Quthni beliau menuliskan hadis berikut ini dari riwayat
Imam Baqir Muhammad bin Ali ra (yang merupakan putra
Imam Zainal Abidiyn ra):

Bagi Mahdi kami telah ditetapkan dua buah


Tanda. Dan semenjak langit serta bumi
diciptakan, Tanda ini tidak pernah zahir untuk
utusan/rasul manapun. Diantaranya adalah,
bahwa di zaman Mahdi yang dijanjikan, bulan
akan bergerhana di bulan Ramadhan pada
malam pertama (dari malam-malam yang telah
ditetapkan baginya) dan matahari akan
bergerhana pada pertengahan (dari hari-hari
yang sudah ditentukan baginya). Dan ini adalah
Tanda yang belum pernah zahir bagi seorang
utusan pun semenjak Allah menciptakan langit
dan bumi.

Dalam buku Anjaum-e-Atham, halaman 293-294


disimpulkanbahwa Dari sekian tanda-tanda, sebuah
Tanda adalah terjadinya gerhana bulan dan gerhana
matahari di dalam bulan Ramadhan. Sebab di dalam Daru
Quthni dengan jelas tertulis bahwa untuk membuktikan

CINTA BERASA DUA | 82


QADIAN

kebenaran Mahdi yang dijanjikan, dari Allah Taala akan


ada sebuah Tanda, bahwa di dalam bulan Ramadhan
akan terjadi gerhana bulan dan gerhana matahari2.
Ternyata demikianlah gerhana itu telah terjadi. Dan tidak
ada seorang pun yang dapat membuktikan bahwa
sebelum saya ada juga orang yang mendakwakan diri
dimana pada saat pendakwaannya itu telah terjadi
gerhana bulan dan matahari dalam bulan Ramadhan.
Jadi, ini adalah suatu Tanda yang sangat berbobot yang
telah dizahirkan dari langit oleh Allah Taala. Tidak ada
suatu kemusykilan di dalam hadis Daru Quthni.
Sebagaimana yang telah terjadi gerhana bulan dan
gerhana matahari itu, pada hakikatnya adalah
bersesuaian dengan kata-kata hadis. Demikianlah bahwa
saya telah menulis sebuah buku dalam bahasa Arab
berkenaan dengan gerhana bulan dan gerhana matahari
di bulan Ramadhan. Di dalamnya telah diuraikan dengan
rinci hadis tersebut. Selanjutnya di halaman 330
menjelaskan Semenjak dunia ini diciptakan, tidak
pernah dialami oleh seorang pendakwa pun bahwa pada
saat pendakwaannya telah terjadi gerhana bulan dan
gerhana matahari di dalam bulan Ramadhan pada
tanggal-tanggal tersebut. Sabda Rasulullah saw. itu
bukanlah bermaksud supaya gerhana bulan dan gerhana
matahari itu muncul bertentangan dengan hukum-
hukum qudrat; serta bukan pula di dalam hadis itu

2
Sumber: http://ahmadiyah.id/imam-mahdi-dan-masih-
mauud/gerhana-bulan-dan-matahari

CINTA BERASA DUA | 83


QADIAN

terdapat kata yang demikian. Justru maksudnya hanyalah


bahwa sebelum sang Mahdi itu tidak pernah terjadi bagi
seorang pendakwa yang benar maupun yang pendusta,
bahwa dia melakukan pendakwaan ke-mahdi-an maupun
kerasulan sementara pada saat itu telah terjadi gerhana
bulan dan gerhana matahari di dalam bulan Ramadhan
pada tanggal-tanggal tersebut. Jadi, para maulwi ini jika
menyangsikan keabsahan nubuatan itu, maka mereka
hendaknya memaparkan sebuah contoh dari zaman
sebelumnya melalui suatu kitab dimana tertulis bahwa
pendakwaan yang seperti ini sudah pernah terjadi dan
pada saat itu gerhana bulan serta gerhana matahari
seperti ini pun telah terjadi. Akan tetapi mereka tidak
pernah berpaling ke arah ini .

Berdasarkan penelitan dan sain diketahui bahwa bumi


dan bulan saling mengitari satu sama lainnya. Dan
putaran itu baru penuh dalam masa satu bulan. Pasangan
bumi dan bulan, berputar mengitari matahari. Dan satu
putaran mereka itu baru sempurna dalam satu tahun.
Sedangkan matahari, bersama dengan segenap
pasangannya yangmana di dalamnya termasuk
pasangan bumi dan bulan berputar mengitari pusat
galaksi. Dan satu putaran itu baru selesai setelah sekitar
dua ratus juta tahun. Seperti halnya matahari kita, tidak
terhitung banyaknya bintang-bintang yang tengah
beredar di dalam galaksi ini dengan waktunya masing-
masing. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Quran
Majid dan sain pun menjelaskannya matahari serta

CINTA BERASA DUA | 84


QADIAN

bulan tidak bisa keluar dari batas-batas orbit yang telah


ditetapkan bagi mereka. Mereka bergerak/berputar di
bawah hukum-alam. Dan sesuai dasar-dasar hukum-
alam, matahari serta bulan itu mengalami gerhana.
Apabila bulan mengitari bumi dan posisinya berada di
depan matahari sedemikian rupa, sehingga ia
menghalangi sinar matahari yang jatuh ke bumi, maka
terjadilah gerhana matahari. Dan apabila bumi berada
diantara bulan dan matahari sehingga bayangan bumi
jatuh ke bulan, maka terjadilah gerhana bulan.

Di dalam istilah Astronomi, gerhana bulan terjadi pada


waktu bulan-penuh (full moon), sedangkan gerhana
matahari terjadi pada waktu bulan-muda/baru (new
moon). Untuk terjadinya suatu gerhana, adalah mutlak
bahwa matahari, bulan, dan bumi itu berada di dalam
satu baris sejajar. Atau hampir-hampir berada sejajar
dalam satu baris. Antara lapisan/garis peredaran bulan
dan bumi mengitari satu sama lainnya, dengan
lapisan/garis peredaran keduanya dalam mengitari
matahari, terdapat perbedaan sekitar lima derajat. Jika
perbedaan ini tidak ada, maka setiap bulan terpenuhi lah
syarat untuk terjadinya gerhana. Dan gerhana matahari
serta gerhana bulan akan terjadi setiap bulan.

Di dalam tahun syamsiah paling banyak bisa terjadi tujuh


gerhana (yang mana diantaranya adalah empat atau lima
gerhana matahari, dan tiga atau dua gerhana bulan). Dan
paling sedikit bisa terjadi dua gerhana. Dan keduanya ini

CINTA BERASA DUA | 85


QADIAN

bisa saja berupa gerhana matahari. Jumlah gerhana


matahari adalah lebih banyak daripada gerhana bulan.
Akan tetapi apabila bulan bergerhana, ia dapat kelihatan
dari kawasan-yang lebih luas. Sedangkan gerhana
matahari hanya dapat dilihat dari kawasan yang sempit.
Oleh sebab itulah pada suatu tempat tertentu gerhana
bulan lebih kelihatan dibandingkan dengan gerhana
matahari. Gerakan/peredaran bulan cukup rumit. Jarak
antara bulan dengan bumi serta kecepatannya,
senantiasa berkurang dan bertambah dalam batas-batas
tertentu. Kadang-kadang kecepatan peredaran bulan
lebih cepat di awal bulan, dan kadang-kadang pada
bagian akhir bulan ia semakin cepat. Di dalam jarak serta
kecepatan matahari pun terjadi pengurangan dan
penambahan dalam batas-batas tertentu. Akan tetapi
segala sesuatunya terjadi dengan perhitungan tepat,
sebagaimana yang telah (.cb) dikatakan oleh Quran
Majid. Para astronom memulai perhitungan bulan dari
bulan-baru (new moon), tatkala matahari dan bulan
berada pada garis-bujur (longitude) yang sama. Pada saat
itu bulan benar-benar tidak kelihatan. Akan tetapi
permulaan bulan hijriah dimulai dari saat ketika bulan
sedemikian rupa besarnya sehingga kelihatan. Jika
kalender Hijriah yang dipakai, maka gerhana bulan bias
terjadi pada salah satu tanggal dari tanggal-tanggal 13,
14, atau 15 bulan qomarih. Sedangkan gerhana matahari
bisa terjadi pada salah satu dari tanggal-tanggal 27, 28,
atau 29.

CINTA BERASA DUA | 86


QADIAN

Di dalam nubuatan itu diberitahukan bahwa gerhana


bulan akan terjadi di malam pertama pada bulan
Ramadhan dan gerhana matahari pada pertengahannya.
Oleh karena itulah untuk gerhana bulan telah ditetapkan
tanggal 13 Ramadhan sedangkan untuk gerhana
matahari tanggal 28 Ramadhan. Yang dimaksud dengan
malam pertama adalah tanggal ke-13 bulan itu, bukan
tanggal pertama. Dan juga terbukti bahwa yang telah
digunakan di dalam hadis adalah kata qamar, bukannya
hilal. Bulan pada tanggal pertama, kedua, dan ketiga, di
dalam Bahasa Arab dikatakan hilal. Dari tanggal
keempat sampai akhir, barulah ia disebut qamar
(Aqrabul Mawarid vol.II). Dan peristiwa fenomenal
tersebut terjadi sesuai dengan nubuatan Rasulullah saw,
yakni pada tahun 1311 Hijriyah atau 1894 Masehi, telah
terjadi gerhana bulan dan matahari di dalam bulan
Ramadhan pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan.
Gerhana bulan terjadi tepat tanggal 13 Ramadhan (21
Maret) pada bagian permulaan malam, sedangkan
gerhana matahari terjadi tepat pada hari Jumat tanggal
28 Ramadhan (6 April). Sementara itu pada akhir tahun
1890 Allah Taala melalui ilham telah memberitahukan
kepada Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad bahwasanya Nabi
Isa as telah wafat dan janji kedatangannya yang kedua kali
akan terpenuhi melalui seorang masil (duplikat) dan
masil itu adalah beliau sendiri orangnya3. Maka setahun

3
Sumber: Masih ibnu Maryam Rasul Allah telah wafat, dan
engkau telah datang dalam wamanya sesuai dengan janji.

CINTA BERASA DUA | 87


QADIAN

kemudian tahun 1891 atau tiga tahun sebelum terjadi


peristiwa fenomenal tahun 1894 gerhana bulan dan
gerhana matahari dalam satu bulan Ramadhan, Hadzrat
Mirza Ghulam Ahmad telah mengumumkan bahwa
beliaulah Al-Masih yang dijanjikan (Masihil Mauud) yang
melalui perantaraannya, sesuai dengan nubuatan
Rasulullah saw , telah ditakdirkan kebangkitan Islam yang
kedua kalinya.

Selain di dalam Jantari (Almanac) 1894, tentang gerhana


ini dimuat juga di dalam surat-kabar Azad dan Civil &
Military Gazette. Di dalam buku Prof.T.R.Von Oppolzer,
Canon of Eclipses, dimuat tanggal-tanggal masehi
gerhana-gerhana yang terjadi dari tahun sebelum dan
sesudahnya. Dari buku itu pun terdapat bukti kebenaran
gerhana-gerhana tersebut di atas. Buku itu ada di
perpustakaan Osmaniah University, Hyderabad, India,
seksi Astronomy. Dari Nautical Almanac London 1894 pun
bukti itu bisa didapati juga.

3. Cerita Masa Kecil dan Dewasa

Tiga tahun setelah Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad lahir,


Maharaja Ranjit Singh meninggal dunia, dan kerajaan
Sikh mulai melemah. Kejadian ini mempengaruhi
keadaan ayah beliau. Dan ketika seluruh Punjab jatuh ke

Sesungguhnya janji Allah itu pasti sempurna (Tazkirah:


186-187).

CINTA BERASA DUA | 88


QADIAN

tangan Inggris, tanah-tanah pusaka dirampas kembali.


Meskipun ayah beliau membelanjakan puluhan ribu rupis
untuk mengambil kembali tanah-tanah pusaka tersebut,
tetap tak berhasil. Dan hal ini sangat menyedihkan
hatinya. Beliau sendiri telah menerangkan hal itu dalam
sebuah buku beliau sebagai berikut:

Ayahanda berduka dan bersedih hati karena


kekalahan-kekalahan yang dialaminya dalam
perkara-perkara untuk mendapatkan kembali
tanah-tanah pusakanya. Beliau telah
membelanjakan 70.000 rupis dalam perkara-
perkara semacam itu, yang kesemuanya tidak
berhasil sedikit pun. Kehilangan semua harta
pusaka dari tangan kami yang tidak mungkin
diperoleh kembali. Kerugian ini sangat
menyedihkan ayahanda, dan beliau menjalani
hidupnya dengan penuh duka dan penyesalan
yang amat dalam. Melihat keadaan ayahanda
demikian, saya mendapat gerakan dan
kesempatan untuk mengadakan perubahan
suci dan sejati dalam diri saya. Pengalaman
yang sedih dan pahit dari kehidupan ayahanda
menjadi pelajaran bagi saya untuk mencari
kehidupan yang suci dan bersih dari kekotoran
dunia. Walaupun ayahanda masih memiliki
beberapa kampung dan mendapat hadiah
tahunan dari pemerintah serta menerima pula
pensiun dari dinasnya, namun kesemuanya itu

CINTA BERASA DUA | 89


QADIAN

tidak berarti baginya dibandingkan dengan


kejayaannya dahulu. Oleh karena itulah beliau
selalu sedih dan berduka. Biasanya ayahanda
suka mengatakan: Usaha dan perjuangannya
yang telah aku lakukan untuk dunia yang kotor
ini aku sudah menjadi wali atau orang suci.

Demikian pula beliau sering membaca syair-syair yang


menyatakan betapa dalam penyesalan hati beliau atas
kehidupannya sendiri yang sebagian besar disia-
siakannya dalam urusan dunia belaka. Dan hati beliau
berhasrat untuk mendapat rahmat serta karunia Allah.

Penyesalan beliau karena tidak mengusahakan apa-apa


untuk menghadap ke hadirat Ilahimakin lama semakin
bertambah kuat di hati beliau. Dengan sedih beliau sering
berkata: Sayang aku telah merusak hidupku untuk
urusan dunia yang sia-sia belaka.

Tulisan tentang keadaan ayah beliau tersebut, sewaktu


beliau masih kanak-kanak sampai baligh, menyatakan
bahwa Allah Taala telah menciptakan kondisi tertentu
sebagai pelajaran dan pendidikan bagi beliau sehingga
kecintaan terhadap dunia tidak timbul di hati beliau.
Ayah serta kakek beliau pada waktu itu memiliki
kedudukan tinggi dan terhormat di masyarakat dunia,
dan para pejabat negara sangat hormat serta tazim
kepada mereka. Tetapi upaya mereka seumur hidup
untuk merebut kemuliaan dan kekayaan dunia

CINTA BERASA DUA | 90


QADIAN

sebagaimana yang mereka inginkan menurut hak


keluarga itu akhirnya gagal semua. Hal ini menjadi
pelajaran bagi seorang yang hatinya suci dari segala
kekotoran, bahwasanya dunia ini tidak kekal dan akhirat-
lah yang disukai oleh Allah. Maka Hadzrat Ahmad as pun
tidak melupakan pelajaran ini sampai wafat. Walau dunia
mencoba menarik beliau dengan berbagai cara untuk
menyesatkan beliau dari tujuan, beliau tetap tidak
pernah tergoda untuk keluar setapak pun dari jalan yang
benar.

Pendek kata, Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad sewaktu


kanak-kanak telah menyaksikan contoh-contoh yang
begitu pahit dalam kehidupan ayah beliau, sehingga
kemauan untuk dunia telah padam dari sanubari beliau.
Ketika masih kecil sekali, segala keinginan dan cita-cita
beliau ditujukan pada keridhoan Ilahi. Dan singkatnya
sejak kecil beliau hidup ditengah-tengah keluarga yang
condong kepada dunia belaka, namun hanya keinginan
yang kuat untuk selalu bermunajat kepada Allah SWT
dengan shalat dan percaya bahwa taufik untuk
menyempurnakan keinginan itu hanya Allah lah yang
dapat memberikannya.

Di masa itu di lingkungan kota Qadian dan sekitarnya


dalam keadaan yang buruk, kejahilan dan kebodohan
benar-benar dominan. Orang-orang umumnya tidak
memberikan perhatian pada pelajaran dan pengetahuan
sedikitpun. Pada zaman pemerintahan Sikh, jarang

CINTA BERASA DUA | 91


QADIAN

terdapat orang yang pandai membaca dan menulis.


Sebagian besar orang-orang kaya dan terpandang pun
buta huruf. Tetapi karena Allah Taala hendak
menggunakan beliau untuk suatu pekerjaan yang sangat
agung, maka Dia menanamkan kemauan yang cukup
kepada beliau.

Berbagai macam hambatan dan keadaan jahiliyah zaman


itu tidak melalaikan sang ayah dari kewajibannya
menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya.
Waktu beliau masih kanak-kanak, ayah beliau telah
mempekerjakan seorang guru bernama Fazal Ilahi untuk
mengajar beliau mengaji Al-Quran serta beberapa kitab
bahasa Farsi (1841). Setelah berusia 10 tahun, dipanggil
lagi seorang guru bernama Fazal Ahmad yang amat baik
dan benar-benar beragama (1845). Beliau sendiri
menuliskan bahwa guru itu mengajarkan beberapa kitab
shoraf-nahwu (gramatika) bahasa Arab, dengan giat dan
penuh kecintaan. Setelah beliau berusia 17 tahun,
ditetapkan seorang guru lain bernama Gul Ali Shah,
untuk mengajarkan beberapa kitab nahu dan mantik (
logika). Ilmu ketabihan beliau pelajari dari ayah beliau
sendiri yang merupakan seorang tabib mahir dan pandai.
Pelajaran semacam ini pada zaman itu terpandang cukup
tinggi, namun bila dibandingkan dengan kewajiban yang
akan beliau emban, hal itu tidak berarti sedikit pun.
Ketika para pemuda dari berbagai keluarga telah mulai
bekerja di kantor-kantor pemerintah. Dalam situasi
demikian, Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad sama sekali

CINTA BERASA DUA | 92


QADIAN

tidak tertarik pada pekerjaan pertanian, namun atas


kehendak ayahnda beliau berangkat di kantor Bupati
Sialkot. Di tengah pekerjaannya sebagian besar waktu
beliau digunakan untuk menimba ilmu. Waktu di luar
beliau pakai untuk menelaah buku-buku atau mengajar
orang lain, berdiskusi tentang agama. Walupun beliau
masih muda dalam usia 28 tahun dan hanya karena
takwa dan kesucian amal beliau, para orang tua dari
golongan Islam maupun Hindu sama-sama menghormati
beliau. Pada waktu itu beliau jarang bepergian, justru
suka menyendiri dan menyepi. Para pendeta Kristen pun
pada waktu itu mulai menyebarkan agama mereka di
Punjab. Sebagian besar orang Islam tidak dapat
menjawab serangan-serangan mereka. Tetapi ketika
berdiskusi dengan Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad as
senantiasa saja orang-orang Kristen mengalami
kekalahan dan dari antara pendeta Kristen, mereka yang
mencintai kebenaran sangat hormat terhadap beliau.
Seorang pendeta Kristen bernama Mr. Butler M.A. yang
bekerja di Scoth Mission di kota Sialkot, sering bertukar
pikiran dengan beliau , dan sangat tertarik. Tatkala Mr.
Butler hendak kembali ke negerinya, ia datang ke kantor
kabupaten Sialkot untuk berjumpa dengan Hadzrat
Ahmad Ahmad as . Bupati menanyakan, untuk apa tuan
datang ke kantor kami? Dijawab oleh Mr. Butler, bahwa
ia datang hanya untuk berjumpa dengan Tuan Mirza
Ghulam Ahmad saja. kemudian ia terus pergi ke tempat
beliau dan setelah berbincang-bincang beberapa saat, ia
pun pulang.

CINTA BERASA DUA | 93


QADIAN

Ayah beliau sering mengatakan dengan sedih,


Bagaimanakah anakku ini akan memperoleh
penghidupannya, dan juga sangat sedih kalau nanti untuk
keperluan hidupnya ia memerlukan pemberian kakaknya
saja. Melihat Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad siang
malam hanya membaca buku saja, sang ayah sering gusar
hati, dengan menamakan beliau maulvi (kiai) sang ayah
mengatakan: Dari mana pula maulvi yang satu ini telah
muncul di rumah kita?

Walau pun begitu, sang ayah sangat terkesan oleh


kesucian dan ketakwaan beliau as. Apalagi ketika
merasakan dan teringat akan kekalahan dalam usaha-
usaha duniawinya. Sang ayah gembira juga melihat
beliau as begitu giat dalam keagamaan dengan
mengatakan, Inilah sebenarnya pekerjaan yang tengah
dikerjakan oleh anakku ini. Disebabkan ayah beliau
seumur hidup berjuang hanya untuk dunia saja, maka
rasa penyesalan sering mempengaruhi beliau. Tetapi hal
itu sama sekali tidak menghalangi beliau dari tujuan yang
sebenarnya. Bahkan beliau sering membacakan Al-Quran
dan Hadis bagi ayahnya.

4. Ilham dan Perjoangan

Pada tahun 1876 Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad berusia


kurang lebih 40 tahun ketika ayah beliau sakit, dan
penyakitnya tidaklah begitu berbahaya. Tetapi Allah
Taala menurunkan ilham kepada beliau berisi -

CINTA BERASA DUA | 94


QADIAN

persumpahan demi Langit yang merupakan sumber


takdir, dan demi peristiwa yang akan terjadi setelah
tenggelamnya matahari pada hari ini.

Beriringan dengan itu kepada beliau diberikan pengertian


bahwa ilham ini mengabarkan tentang kewafatan
ayahanda yang akan terjadi setelah Maghrib. Sebelum
ilham ini, sudah lama Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad
sering mendapat ruya shalihah (mimpi yang benar) yang
telah sempurna dengan jelas pada waktunya, dan
disaksikan pula oleh orang-orang Sikh dan Hindu. Tetapi
sebagai kabar ghaib, inilah ilham yang pertama beliau
terima, dan dengan perantaraan ilham ini, Allah Taala
dengan cinta-Nya seolah-olah menyatakan bahwa
ayahmu di dunia ini akan wafat sekarang, dan mulai hari
ini Aku dari Langit akan menjadi ayah bagimu.
Demikianlah ilham pertama yang diterima beliau yang
mengabarkan tentang kewafatan sang ayah. Sudah wajar
khabar ini membuat hati beliau sedih, bahkan kesedihan
itu ditambah dengan kekhawatiran tentang siapa yang
akan mengurus penghidupan beliau as selanjutnya?
Dalam kesedihan itu Allah Taala memberikan ilham
kedua kepada beliau as untuk menenteramkan hati,
seperti beliau menuturkan sendiri:

Ketika saya diberi khabar oleh-Nya bahwa


ayahanda akan wafat setelah matahari
terbenam, sebagai manusia hati saya sangat
sedih dan gelisah. Sebagian besar penghidupan

CINTA BERASA DUA | 95


QADIAN

kami bergantung pada ayahanda. Sebab beliau


biasa mendapat pensiun dan hadiah yang agak
besar dari pemerintah, yang tentu akan
dihentikan setelah beliau wafat. Maka
timbullah di dalam pikiran, apa yang akan
terjadi setelah ayahanda wafat? Hati merasa
khawatir kalau dalam hari-hari mendatang
kami akan menderita kesusahan dan
kesukaran. Semua pikiran ini secepat kilat
melewati diri saya, tiba-tiba saya rasakan
seperti tidur dan menerima ilham yang kedua
ini : Apakah Allah tidak cukup bagi hamba-
Nya? Dari ilham ini hati saya menjadi teguh,
bagai luka parah yang tiba-tiba menjadi
sembuh dan pulih karena suatu obat. Setelah
mendapat ilham Alaisallaahu bikaafin abdahu
saya yakin bahwa Allah Taala pasti akan
menolong saya. Kemudian saya memanggil
seorang warga Hindu penduduk Qadian,
bernama Malawa Mal yang hingga kini masih
hidup, dan menceritakan semua kejadian itu
kepadanya. Lalu saya serahkan tulisan ilham itu
kepadanya dan menyuruhnya pergi ke Amritsar
minta tolong Hakim Maulvi Muhammad Syarif
Kalanauri untuk mengukirkan ilham tersebut
pada sebuah mata cincin berupa stempel (cap).
Untuk menyelesaikan urusan ini saya sengaja
memilih orang Hindu supaya ia menjadi saksi
tentang khabar ghaib itu. Maka cincin cap itu

CINTA BERASA DUA | 96


QADIAN

diselesaikan oleh Maulvi tersebut dengan harga


5 rupis, kemudian oleh Malawa Mal diserahkan
pada saya.

Pada hari beliau mendapat ilham-iham itu, ayahanda pun


wafat setelah Maghrib, dan mulailah suatu era baru
dalam kehidupan beliau. Kakanda menggantikan peran
sebagai yang dituakan dalam keluarga. Namun tak
berapa lama pun sang kakak meninggal dunia. Maka
dapat dikatakan Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad mendapat
cobaan yang berat dalam tahun-tahun itu. Meskipun
demikian beliau tetap sabar dan teguh menghadapi
cobaan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa beliau
tangguh, sangat mulia dan tinggi dalam kerohaniannya.

Selanjutnya Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad mengkhidmati


agama Islam dengan mengarang buku yang berisi
keterangan-keterangan untuk melawan agama Kristen
dan Hindu Ariya. Karangan-karangan beliau diterbitkan
juga di surat-surat kabar. Karena karangan-karangan
inilah nama Hadzrat Ahmad as populer di masyarakat
umum, meski pun beliau sendiri jarang keluar dari
ruangan yang kecil dan sunyi itu. Malah para tamu sering
beliau terima di dalam mesjid, atau suka berdiam di
rumah saja. Pada waktu tu nama Hadzrat Ahmad as telah
mulai dikenal dan tersiar, tetapi beliau sendiri tidak
tampil di hadapan umum, dan tetap dalam suasana yang
sunyi dan terpisah itu.

CINTA BERASA DUA | 97


QADIAN

Ketika beliau tengah menjalankan mujahidah tersebut,


Allah Taala sering memberi ilham kepada beliau yang
mengandung kabar-kabar ghaib, dan menjadi sempurna
pada waktunya. Hal-hal ini menambah keimanan serta
keyakinan beliau maupun rekan-rekan beliau yang
diantaranya terdapat juga orang-orang Sikh serta Hindu.
Mereka amat heran dan takjub melihat kejadian-kejadian
itu. Mula-mula beliau memuat karangan dalam surat-
surat kabar saja. Tetapi ketika beliau melihat bahwa
musuh Islam menyerang dengan lebih hebat dan orang-
orang Islam tidak mampu menjawab serangan-serangan
itu, hingga ghairat Islam bergolak di dada beliau. Maka
berdasarkan ilham dan wahyu Ilahi, beliau bangkit untuk
mengarang sebuah buku yang menerangkan perkara-
perkara tentang kebenaran agama Islam, yang betul-
betul tidak dapat dijawab oleh para musuh Islam untuk
selamanya. Tiap-tiap orang Islam dapat mempergunakan
keterangan-keterangan itu untuk menjawab segala
serangan terhadap Islam. Dengan kemauan dan tujuan
itulah beliau as mulai mengarang buku yang terkenal
dengan nama Barahiyn Ahmadiyah, yang tidak ada
bandingannya dari karangan-karangan orang lain. Ketika
sebagian karangan telah selesai, beliau as menganjurkan
agar dicetak, dan atas pertolongan orang-orang yang
sangat gemar dan memuji karangan-karangan beliau,
dapatlah tercetak bagian pertama berupa suatu
pengumuman dan seruan. Bagian yang pertama itu saja
telah menggoncangkan dan menggemparkan seluruh
negeri. Walau pun bagian pertama itu hanya berupa

CINTA BERASA DUA | 98


QADIAN

pengumuman dan seruan, tetapi di dalamnya


diterangkan juga hal-hal tertentu untuk membuktikan
kebenaran Islam, yang amat menarik dan mendapat
pujian dari para pembaca buku tersebut.

Dalam pengumuman itu Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad


mengemukakan suatu syarat, bahwa keindahan-
keindahan Islam yang akan beliau terangkan, jika hal
demikian dapat dipaparkan oleh seorang pengikut suatu
agama lain dalam agamanya, atau setengahnya saja, atau
malah seperempatnya saja sekali pun, maka beliau akan
menghadiahkan seluruh harta pusaka beliau yang
berharga 10.000 rupis kepada orang itu. Inilah pertama
kali beliau menggunakan harta pusaka beliau dengan
menetapkannya sebagai hadiah demi memaparkan
keindahan-keindahan Islam, supaya para pengikut agama
lain memberanikan diri tampil melawan Islam, yang
akhirnya akan membuktikan keunggulan serta
kemenangan Islam.

Bagian pertama buku ini dicetak pada tahun 1880, bagian


kedua pada tahun 1881, bagian ketiga tahun 1880 dan
bagian keempat pada tahun 1884. Sebelum selesai
penulisan seluruh buku ini, Allah Taala telah memberi
ilham bahwa beliau akan membela dan menyiarkan Islam
dengan cara yang lain lagi. Tetapi apa yang telah ditulis
dalam buku tersebut pun cukuplah untuk membukakan
mata dunia. Setelah tersiarnya buku itu, lawan mau pun
kawan memuji serta yakin akan kecakapan beliau. Tidak

CINTA BERASA DUA | 99


QADIAN

seorang pun musuh-musuh Islam dapat menyanggah


buku itu. Orang-orang Islam sangat bergembira hati dan
mulai menganggap beliau sebagai mujaddid, padahal
waktu itu beliau as. belum mendakwahkan apa-apa. Para
alim ulama pun mengaku kepandaian beliau. Maulvi
Muhammad Hussein Batalwi yang memimpin golongan
Ahli-hadiis dan Wahabi yang dihormati pemerintah
waktu it, menulis komentar panjang lebar yang memuji
buku Barahiyn Ahmadiyah, dan menerangkan bahwa
dalam 13 abad sebelumnya, tidak pernah terbit sebuah
buku yang membela Islam sedemikian rupa seperti buku
tersebut. Di dalam buku itu, Hadzrat Mirza Ghulam
Ahmad mencantumkan beberapa ilham yang beliau
terima, sebagian diantaranya kami paparkan disini
supaya dapat terlihat bukti-bukti kebenarannya :

Seorang nabi telah datang ke dunia, namun


dunia tidak menerimanya.
Akan datang kepadamu hadiah-hadiah dari
tempat-tempat yang jauh, dan orang-orang
banyak akan datang dari tempat-tempat yang
jauh.
Raja-raja akan mencari berkat dari pakaian-
pakaianmu.

Ilham-ilham ini telah dicetak dalam Barahiyn Ahmadiyah


pada tahun 1884, ketika beliau masih hidup dalam
suasana yang sepi dan terpisah dari dunia ramai. Tetapi

CINTA BERASA DUA | 100


QADIAN

setelah terbitnya buku itu, nama Hadzrat Mirza Ghulam


Ahmad mulai tersiar ke seluruh India. Banyak pula yang
menaruh harapan bahwa pengarang Barahiyn
Ahmadiyah akan membela Islam menjawab segala
serangan serta tuduhan yang dilontarkan kepada Islam.

Dengan tersiarnya Barahiyn Ahmadiyah orang-orang dari


berbagai tempat mulai simpati kepada Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad, Qadian yang terletak jauh dan terpencil
mulai sering dikunjungi para tamu dari tempat-tempat
jauh. Para cendekiawan seperti Hadzrat Maulvi
Nuruddin, yang dipuji dan dijunjung oleh kawan maupun
lawan karena ilmunya, sangat tertarik pula pada Barahiyn
Ahmadiyah, sewaktu menjadi tabib istimewa Maharaja
Jammu dan Kashmir. Hadzrat Maulvi Nuruddin ini
kemudan tidak terpisahkan lagi dari Hadzrat Ahmad as
untuk selama-lamanya. Barahiyn Ahmadiyah makin lama
semakin mengambil tempat di hati umat, bahkan banyak
yang mengajukan permintaan supaya beliau mengambil
baiat. Tetapi permintaan itu senantiasa beliau tolak,
dengan menjawab bahwa segala urusan beliau berada di
tangan Allah.

5. Deklarasi Masih Mauud

Tibalah akhirnya pada bulan Desember 1888 ketika


melalui ilham Ilahi, Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad
diperintahkan untuk mengambil baiat dari orang-orang.
Baiat yang pertama diselenggarakan di kota Ludhiana

CINTA BERASA DUA | 101


QADIAN

pada tanggal 23 Maret 1889 di rumah seorang mukhlis


bernama Mia Ahmad Jaan. Dan orang yang baiat
pertama kali adalah Hadzrat Maulvi Nuruddin. Pada hari
itu kurang lebih 40 orang telah baiat. Setelah itu
berangsur-angsur semakin banyak yang baiat.
Pada tahun 1891 telah terjadi suatu perubahan yang
amat besar. Yakni beliau mendapat ilham dari Allah
Taala bahwasanya Nabi Isa as yang ditunggu-tunggu
kedatangannya kedua kali kali itu telah wafat dan tidak
akan datang lagi ke dunia ini. Kedatangan Nabi Isa as
kedua, adalah orang lain yang akan datang dengan sifat
dan cara seperti Nabi Isa as , yaitu Hadzrat Mirza Ghulam
Ahmad sendiri orangnya. Ketika hal ini telah betul-betul
jelas, dan ilham Ilahi berulang-ulang menyatakan supaya
beliau mengumumkannya, maka mulailah beliau
menjalankan kewajiban yang baru dan suci ini. Ilham
tersebut turun ketika beliau berada di Qadian, lalu beliau
menerangkan kepada anggota keluarga beliau bahwa kini
beliau telah diserahi suatu kewajiban yang akan
menimbulkan perlawanan dari orang-orang. Setelah itu
Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad pergi ke Ludhiana, dan
pada tahun 1891 mengumumkan pendakwaan sebagai
Masih Mauud (Isa Al-Masih yang dijanjikan) melalui
sebuah selebaran.

Pengumuman itu tersiar secepat kilat, dan di seluruh


India timbul perlawanan serta kehebohan yang sangat
hebat terhadap pendakwaan tersebut. Para alim ulama
yang dahulu simpatik dan memuji, kini serentak berdiri

CINTA BERASA DUA | 102


QADIAN

menentang beliau. Maulvi Muhammad Hussein Batalwi


yang dahulu dalam majalahnya Isyaatus Sunnah sangat
memuji Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad, kini
menggunakan segala kekuatannya untuk menentang
beliau. Dengan sombong dia berkata Saya yang dahulu
telah memajukan orang ini, maka saya lah sekarang yang
akan menjatuhkannya. Yakni, dahulu karena pertolongan
dan pujian dari saya lah orang ini mendapat kehormatan,
dan sekarang saya akan menentangnya dengan gigih,
sampai orang ini akan dibenci dan dihina orang-orang.

Maulvi Muhammad Hussein Batalwi bersama beberapa


ulama lainnya pergi ke Ludhiana menantang Hadzrat
Masih Mauud as untuk berdebat. Hal itu diterima oleh
beliau. Tetapi dalam perdebatan itu, pihak mereka
memakai bermacam cara untuk mengacau, sehingga
acara itu gagal. Oleh karena keributan dan kekacauan
tersebut, pihak yang berwajib memerintahkan Maulvi
Muhammad Hussein Batalwi agar meninggalkan kota
Ludhiana pada hari itu juga. Dan hari-hari berikutnya
adalah hari-hari perjoangan, perdebatan, siar Islam
damai, pencetakan buku-buku hingga pem-baiat-an
orang-orang yang terpanggil masuk dalam Islam
Ahmadiyah. Hingga akhir hayatnya, Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad, Masih Mauud as telah menulis buku
sebanyak 80 judul yang dipublikasikan hingga kemudian
dijuluki Sultanul Qalam atau Raja Pena.

CINTA BERASA DUA | 103


QADIAN

6. Taman Surga

Menjelang kewafatannya, Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad,


Masih Mauud as menulis sebuah buku yang berjudul Al-
Wasiyat. Pesan kuat yang disampaikan dalam buku
tersebut adalah pengorbanan harta, beliau
menuliskannya bahwa Dalam zaman sekarang, Allah SWT
telah berfirman bagi orang-orang yang mau memperoleh
surga hakiki, yaitu hendaknya mereka mengorbankan
mulai dari 1/10 hingga 1/3 dari penghasilan dan harta
benda mereka sebagai wasiyat. Kemudian anjuran bagi
seluruh anggota jemaat untuk melakukan pengorbanan
harta sebagaimana firman Allah Taala yang
memerintahkan belanjakanlah sebahagian dari rezeki
yang telah kau terima di jalan Allah. Anjuran
pengorbanan harta semacam ini pun telah pernah
dicontohkan dimasaKanjeng nabi Muhammad, Rasulullah
SAW
. Beliau telah menerima pengorbanan harta para
sahabat, seperti Hadzrat Umar Bin Khatab ra yang
menghibahkan setengah dari hartanya, Hadzrat Abu
bakar Ash-Shidq ra yang menghibahkan sepertiga harta
kekayaannya kepada perjoangan Islam.

Pengorbanan harta bagi kaum Muslim Ahmadiyah


merupakan infaq yang ditujukan untuk menyebarkan
ajaran Islam yang penuh rahmanur rakhim untuk
memperbaiki akhlaq manusia ke seluruh dunia. Pada
tahun 1902, Hadzrat Masih Mauud as menerbitkan
sebuah majalah bulanan untuk pertablighan kepada

CINTA BERASA DUA | 104


QADIAN

orang-orang Eropa, yang hingga sekarang masih berjalan,


dengan nama Review of Religions. Terbit dalam dua
bahasa, Inggris dan Urdu. Majalah ini menyiarkan tabligh
Islam ke Eropa dan Amerika, dengan jalan yang sebaik-
baiknya. Para musuh pun memuji karangan-karangan
yang sangat bermutu di dalamnya. Pada masa
permulaan, Hadzrat Masih Mauud as sendiri sering
memuat karangan-karangan beliau di majalah tersebut,
dari bahasa Urdu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Karangan-karangan beliau sangat menarik para pembaca.
Dan karena karangan-karangan itu lah dalam tempo satu
tahun saja majalah Review of Religions telah terkenal
dimana-mana. Pada tahun 1903 Jemaat Ahmadiyah mulai
mengalami kemajuan yang luar biasa. Kadang-kadang
dalam satu hari saja sekitar 500 orang baiat kepada
Hadzrat Masih Mauud as. Sedangkan pengikut beliau
sudah ratusan ribu banyaknya. Orang-orang dari segala
lapisan mulai baiat kepada beliau. Jemaat Ahmadiyah
mulai maju dengan sangat cepat dan pesat, dari kawasan
Punjab sampai ke daerah-daerah lainnya. Dan kemudian
mulai tersebar ke benua-benua lain 4.

Begitulah pesan kuat Al-Wasiyat yang menyadarkan


umat pentingnya pengorbanan harta untuk siar kebaikan
dan kemuliyaan Islam, ajaran yang dibawa oleh Kanjeng
Nabi Muhammad, Rasulullah SAW sebagai syariat yang

4
Sumber: http://ahmadiyah.id/imam-mahdi-dan-masih-
mauud/sejarah-hz-masih-mauud-as

CINTA BERASA DUA | 105


QADIAN

sempurna dan paripurna. Kepada mereka yang


memperoleh karunia-illahi berkorban harta 1/10 hingga
1/3 hartanya akan memperoleh Taman Surga dan
berkubur di Bahesti Maqbarah. Suatu situs yang sering
dikunjungi dalam ziarah kubur tempat dimana makam
Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mauud as
dimakamkan di Qadian. Di pekuburan ini pula termasuk
makam Hadzrat Mirza Basheer-ud-Din Mahmood Ahmad
dan Hadzrat Mirza Nasir Ahmad, mereka adalah khalifah
kedua dan khalifah ketiga dari Komunitas Muslim
Ahmadiyah dan penerus kepemimpinan Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad. Model situs pekuburan semacam
Bahesti Maqbarah ini juga dibangun diberbagai tempat
selain di Qadian. Pemenang Nobel Abdus Salam
dimakamkan di Bahisti Maqbara, di Rabwah, Pakistan, di
sebelah makam orang tuanya. Batu nisan di makamnya
bertuliskan diawalnya terbaca "Pertama Muslim Nobel
Laureate" namun karena kepatuhan Abdus Salam untuk
Komunitas Muslim Ahmadiyah, kata "Muslim" kemudian
dihapus atas perintah seorang hakim lokal di bawah
Ordonansi XX yang menyatakan Ahmadiyah non-Muslim.
Itulah bentuk persekusi negara terhadap warganya,
sekalipun ia berkaliber dunia. Setelah kematiannya pada
tanggal 21 November 1996, lebih dari 13.000 hadir
memberi penghormatan terakhir dan lebih dari 30.000
orang mengantarkan doa pemakamannya.

CINTA BERASA DUA | 106


QADIAN

Muhammad Zafarullah Khan, Presiden Asia pertama


Pakistan dari Mahkamah Internasional juga dimakamkan
di Bahisti Maqbara, Rabwah.

Al Wasiyat adalah jalan bagi Allah SWT untuk memberikan


karunia surga di akhirat kelak dan menggenapkan janji-
Nya yakni kemenangan Islam di akhir zaman, seperti yang
tertera pada Quran Majid, surat Ash-Shaf ayat 10-13 :

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu


aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta
dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu
jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan
kamu ke dalam syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan
kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam
syurga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Dan karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu)
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang
dekat . Dan sampaikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang beriman.

Inilah gambar singkat tentang Qadian, dimana penulis


berkunjung kesana untuk berziarah sekaligus untuk
melihat secara langsung riwayat-riwayat yang telah

CINTA BERASA DUA | 107


QADIAN

pernah dibaca dan berkesempatan menikmati asyiknya


shalat dan tahajud di masjid dimana Hadzrat Masih
Mauud as berada. Waktu satu minggu tidaklah cukup
rasanya untuk menghilangkan rindu atas suasana
khusyuk dalam doa dan pengkhidmatan. Penulis
mempersiapkan perencanaan dan perancangan
bangunan asrama yang dapat menampung para peziarah
asal Indonesia yang setiap tahun semakin bertambah
banyak. Asrama tersebut berlantai tiga dan mampu
menampung 200 orang lebih kurang berlokasi tak jauh
dari lapangan yang biasanya digunakan untuk pertemuan
tahunan Jalsah Salanah di Qadian.

CINTA BERASA DUA | 108


QADIAN

LI, Gusdurians dan DIAN Interfidei Pejoang Jogja Istimewa Ayodya

Silaturahim Lintas Iman FPUB - JAI Kelas Lintas Iman di ARH Library

Peringatan Harlah Forum Persaudaraan Umat Beriman tahun 2014

CINTA BERASA DUA | 109


QADIAN

FPUB di Ponpes Kotagede HARLAH FPUB 18tahun

Perjoangan Ayodya KH. Agil Siraj & Kelg. KH. Al-Hasny

Forum Yogya untuk Semesta bersama Adi Moersid, Laretna Sita dan
seorang arkeolog dipandu Ki Hari Dendi

CINTA BERASA DUA | 110


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA


Awal pergolakan kemerdekaan berproses mencari jalan
keluar, disaat yang sama Ahmadiyah yang bukan
organisasi politik menginspirasi para pemuda tentang
pentingnya pembebasan dari kolonialisme yang sudah
lama membelenggu negara-negara seperti India,
Malaysia dan Indonesia. Perjoangan kemerdekaan
melalui pergerakan sosial politik mulai menemukan
bentuknya yang elegan. Di Indonesia dikenal Boedi
Oetomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan
oleh Dr.Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu
Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal
20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan
tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Boedi Oetomo
menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai
kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu

CINTA BERASA DUA | 135


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan


berpendidikan Jawa1.
Kemudian lahir organisasi Muhammadiyah yang
didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman
Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah
1330 H). Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk
mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan
ajaran Islam yang menurut anggapannya, banyak
dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya
juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum
muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu
peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian
sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai
Hogere School Moehammadijah dan selanjutnya berganti
nama menjadi Kweek School Moehammadijah (sekarang
dikenal dengan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah
Yogyakarta khusus laki-laki, yang bertempat di Jalan S
Parman no 68 Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan
Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta khusus
Perempuan, di Suronatan Yogyakarta yang keduanya
sekarang menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah) yang
bertempat di Yogyakarta dan dibawahi langsung oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah2.

1
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo
2
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah

CINTA BERASA DUA | 136


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Merespon kebangkitan nasional tersebut, Nahdlatul


Wathan (Kebangkitan Tanah Air) dibentuk pada 1916.
Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau
dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan
pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik
kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian
didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan kaum saudagar).
Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki
perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar
itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok
studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang
sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.
Berangkat dari munculnya berbagai macam komite dan
organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka
setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi
yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk
mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah
berkordinasi dengan berbagai kyai, karena tidak
terakomodir kyai dari kalangan tradisional untuk
mengikuti konperensi Islam Dunia yang ada di Indonesia
dan Timur Tengah akhirnya muncul kesepakatan dari
para ulama pesantren untuk membentuk organisasi yang
bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16
Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Kota Surabaya.
Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasjim Asy'ari sebagai
Rais Akbar3.

3
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_'Ulama

CINTA BERASA DUA | 137


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Tanpa didasarkan atas semangat berpolitik namun lebih


didorong oleh keinginan mencari ilmu tiga pemuda dari
Sumatera Thawalib yakni suatu pesantren di
Padangpanjang, Sumatera Barat meninggalkan negerinya
untuk menuntut Ilmu. Mereka adalah (alm) Abubakar
Ayyub, (alm) Ahmad Nuruddin, dan (alm) Zaini Dahlan.
Awalnya meraka akan berangkat ke Mesir, karena saat
itu Kairo terkenal sebagai Pusat Studi Islam. Namun Guru
mereka menyarankan agar pergi ke India karena negara
tersebut mulai menjadi pusat pemikiran Modernisasi
Islam. Sampailah ketiga pemuda Indonesia itu di Kota
Lahore dan bertemu dengan Anjuman Isyaati Islam atau
dikenal dengan nama Ahmadiyah Lahore. Setelah
beberapa waktu disana, merekapun ingin melihat
sumber dan pusat Ahmadiyah yang ada di desa Qadian.
Dan setelah mendapatkan penjelasan dan keterangan,
singkat kata akhirnya mereka Bai'at di tangan Khalifatul
Masih II r.a., Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad.
Kemudian tiga pemuda itu memutuskan untuk belajar di
Madrasah Ahmadiyah yang kini disebut Jamiah
Ahmadiyah. Merasa puas dengan pengajaran disana,
Mereka mengundang rekan-rekan pelajar di Sumatera
Thawalib untuk belajar di Qadian. Tidak lama kemudian
duapuluh tiga orang pemuda Indonesia dari Sumatera
Thawalib bergabung dengan ketiga pemuda Indonesia
yang terdahulu, untuk melanjutkan studi juga baiat
masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah. I nilah awal Islam
Ahmadiyah dikenal para pemuda Sumatra yang
kemudian mulai tahun 1925 menyebar ke berbagai

CINTA BERASA DUA | 138


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

pelosok negeri oleh seorang mubaligh Maulana Rahmat


Ali, HAOT seorang sahabat Masih Mauud as Hadzrat
Mirza Ghulam Ahmad4.

1. Sang Penabur Benih


Maulana Rahmat Ali, HAOT atau biasa disebut Tuan
Rahmat Ali adalah seorang Mubalig Ahmadiyah dan ia
juga sahabat dari Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad. Ia
adalah mubalig Ahmadiyah pertama yang diutus ke
Indonesia dari Qadian, India, oleh Khalifatul Masih II,
Hadzrat Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad. Ia
dikenal sebagai Sang Penabur Benih Ahmadiyah di
Indonesia, juga seorang yang memiliki kedudukan
istimewa yaitu sebagai sahabat dari Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad, Masih Mauud as. Maulana Rahmat Ali
dilahirkan pada tahun 1893. Setelah lulus sebagai salah
satu pelajar generasi pertama dari Madrasah Ahmadiyah
di Qadian pada tahun 1917, ia kemudian menjadi
menjadi guru Bahasa Arab dan Agama pada Ta'limul
Islam High School (setingkat SMA) di Qadian. Pada tahun
1924, ia kemudian dipindahkan ke Departemen
Pertabligan (Nazarat Da'wat-o-Tabligh). Lalu sejak bulan
Juli 1925, ia dikirim ke Indonesia untuk menjadi mubalig,
hingga kembalinya ke Rabwah, Pakistan pada Mei 1950.
Dari bulan Juli 1925 sampai April 1950 bertugas sebagai

4
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyyah

CINTA BERASA DUA | 139


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

mubaligh di Indonesia. Setelah itu, ia masih ditugaskan


sebagai mubalig selama beberapa tahun di Pakistan
Timur (Kini Pakistan). Pada tanggal 31 Agustus 1958, ia
wafat di Rabwah dan dimakamkan di Bahisyti Maqbarah5.
Atas undangan pelajar-pelajar Indonesia yang sedang
belajar di Qadian, tepatnya pada tanggal 2 Oktober 1925,
ia tiba pertama kali di Tapaktuan, Aceh, setelah
sebelumnya ditahan di Sabang, Aceh, karena polisi
mengira buku-buku agama berbahasa arab dan urdu
yang ia bawa adalah buku doktrin komunisme. Di latar
belakangi kepercayaan akan datangnya Imam Mahdi, dan
surat yang sering dikirimkan para pelajar Indonesia di
Qadian agar apabila utusan pertama dari Imam Mahdi
datang supaya diterima baik-baik, tibanya Maulana
Rahmat Ali di pantai Tapaktuan disambut oleh ratusan
penduduk yang menunggu kedatangan utusan Imam
Mahdi. Di antara mereka ada yang menerima dan masuk
menjadi pengikut Ahmadiyah. Selaku juru bahasa dalam
bahasa Arab pada waktu itu adalah seorang pemuda
bernama Abdul Wahid, yang kemudian hari pemuda
tersebut belajar ke Qadian dan mewakafkan hidupnya
menjadi Muballigh Ahmadiyah.
Tidak lama kemudian Maulana Rahmat Ali berangkat
menuju Padang. Di Padang, ia tidak tinggal diam
bertabligh kemana-mana menyampaikan Ahmadiyah

5
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Maulana_Rahmat_Ali

CINTA BERASA DUA | 140


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

sampai ke daerah-daerah Bukitinggi, Padang Panjang dan


Payakumbuh yang berakibat dakwahnya selain mendapat
reaksi penentangan, juga simpati. Dari situ kaum
intelektual, ulama Islam dan tokoh-tokoh masyarakat
sepakat mendirikan sebuah komite yang bernama
"KOMITE PENCAHARI HAQ" yang dipimpin oleh seorang
tokoh masyarakat bernama Tahar Sutan Marajo. Tujuan
komite ini adalah untuk mempertemukan Muballigh
Ahmadiyah Maulana Rahmat Ali dengan Ulama
Minangkabau. Pada awal tahun 1926 Komite tersebut
telah berusaha mengundang para alim ulama
Minangkabau dan Muballigh Ahmadiyah, bertempat di
Pasar Gadang, pada sebuah gedung pertemuan milik
Bagindo Zakaria. Pada waktu yang sudah ditentukan
untuk mengadakan perdebatan antara Muballigh
Ahmadiyah dan para alim ulama Minangkabau itu
ternyata yang disebut belakangan tidak muncul dan
hanya diwakili oleh murid-murid mereka saja. Setelah
peristiwa di Pasar Gadang tersebut, "KOMITE PENCAHARI
HAQ" dengan serta merta membubarkan diri dan
bersamaan dengan peristiwa tersebut berdirinya
Ahmadiyah sebagai suatu jemaat atau organisasi di
Padang, dengan beranggotakan seluruh anggota Komite
dan simpatisan lainnya sebanyak 15 orang termasuk
antara lain Muhammad Tahar Sutan Marajo, Daud gelar
Bangso Dirajo dan juga Bagindo Zakaria seorang
pengusaha terkemuka di Padang asal Pariaman.

CINTA BERASA DUA | 141


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Pada tahun 1931 Maulana Rahmat Ali berangkat menuju


Jakarta atau Batavia waktu itu. Melalui diskusi-diskusi
perorangan yang ingin mengetahui tentang Ahmadiyah
maupun diskusi secara terbuka, dakwah Ahmadiyah di
tanah jawa mendapat perhatian yg luar biasa.
Perdebatan-perdebatan resmi terjadi antara Ahmadiyah,
Ulama Islam, Pendeta di Jakarta, Bogor, Bandung, sampai
Garut. Dalam tahun 1933 telah terjadi tiga kali
perdebatan pihak Ahmadiyah Muballigh Maulana
Rahmat Ali, Maulana Abu Bakar Ayyub HA, Maulana
Mohammad Sadiq HA dengan Pembela Islam yang
diwakili dari organisasi Persis (Persatuan Islam) yang
dipimpin oleh A. Hassan yang lebih dikenal dengan
"Hassan Bandung" guru dari Almarhum Mohammad
Natsir mantan Ketua Rabithah Alam Islami dan Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang terkenal. Diawali
surat menyurat diskusi Ahmadiyah lewat majalah
bulanan Ahmadiyah "Sinar Islam" dan majalah "Pembela
Islam" yang merupakan media Persis waktu itu, yang
selanjutnya menimbulkan kesepakatan di antara kedua
belah pihak untuk mengadakan suatu pertemuan yang
ketika itu disebut "Openbare Debatvergadering
(Pertemuan Debat Terbuka) yang pertama kalinya
diadakan pada tanggal 14, 15, dan 16 April, 3 hari
berturut-turut, bertempat di gedung Sociteit "Ons
Genoegen" Naripanweg, Bandung, dengan pengunjung
lebih kurang 1000 orang. Perdebatan kedua adalah
lanjutan dari perdebatan pertama, dan menarik
perhatian masyarakat kurang lebih 2000 orang, terjadi di

CINTA BERASA DUA | 142


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Batavia pada bulan September, 3 hari berturut-turut dari


tanggal 28, 29, 30, tepatnya di Gedung Permufakatan
Nasional di Gang Kenari Salemba, Batavia Centrum. Luar
biasa keadaban masyarakat Indonesia secara umum,
Aceh, Sumatra dan Jakarta serta Jawa Barat mampu
berdialog dengan cerdas dalam bersama membangun
peradaban mulia berdasarkan ilmu dan nilai-nilai agama
Islam.
Ketika Maulana Rahmat Ali tinggal di Batavia, tepatnya
pada masa perjuangan kemerdekaan RI beberapa tokoh
perjuangan seperti Ir. Sukarno, Sutan Syahrir, dan Tan
Malaka pernah mendatanginya (Maulana Rahmat Ali)
untuk mendiskusikan berbagai hal di antaranya mengenai
Islam, Nasionalisme dan Tatanan Dunia Baru. Juga pada
masa lalu Haji Agus Salim sering merekomendasikan
orang-orang yang ingin mendalami Islam agar datang ke
mesjid Gang Gerobak. Disebut mesjid Gang Gerobak,
karena pada masa itu gang di mana mesjid ini berada
selalu penuh dengan berbagai macam gerobak, tempat
itu sekarang dikenal dengan alamat Jalan Balikpapan I/10
Masjid Al-Hidayah milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

2. Mubaligh Yang Mencerahkan


Dalam catatan lain, seorang muballigh yang lain Mln.
Sayyid Syah Muhammad al-Jaelani merupakan salah satu
tokoh penting sehingga Soekarno, Presiden pertama
Republik Indonesia, di kemudian hari menganugerahkan
gelar veteran kepada dia untuk dedikasi dia kepada

CINTA BERASA DUA | 143


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

negara. Riwayat singkat dituliskan dalam sebuah blog


oleh Nadri Saaddin yang mengisahkan ketika pecah
Revolusi kemerdekaan Indonesia pada waktu itu seorang
Muballigh Ahmadiyah didaerah Purwokerto dan
berdomisili di Kebumen, Sayyid Shah Muhammad al-
Jaelani sempat berkenalan dengan Mr. Widagdo seorang
aktifis perjuangan kemerdekaan RI. Karena beliau
berdomisili di Kebumen, beliau juga pernah diangkat
sebagai Wakil Ketua Badan Sosial Kabupaten Kebumen
yang bertugas menyelenggarakan dapur umum bagi
pejuang-pejuang dan rakyat di Kabupaten itu yang ketika
itu banyak yang menderita kekurangan makanan dan
pakaian yang terutama kaum ibu-ibu yang ketika itu tidak
bisa keluar rumah karena tak mempunyai sehelai
benangpun yang menutupi auratnya. Sang Muballigh
kemudian menghubungi Sekjen Kementrian Pertanian
dan Perkebunan waktu itu, Mr. Amin dan kemudian
berhasil memperoleh rekomendasi dari beliau untuk
selanjutnya menghubungi beberapa pabrik gula di Jawa
Tengah. Dengan surat rekomendasi dari Mr. Amin
tersebut Muballgih Ahmadiyah mendatangi dua buah
pabrik gula di daerah Surakarta dan memberikan
sumbangan beratus-ratus karung goni yang digunakan
untuk membuat sarung bagi kaum ibu dan celana kolor
bagi kaum prianya. Penyelenggaraan penjahitan pakaian-
pakaian dan dapur umum tersebut mendapat bantuan
juga dari perkumpulan ibu-ibu "fujinkai" yang dikoodinir
oleh isteri dari Dokter Gularso.

CINTA BERASA DUA | 144


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Dalam sepucuk suratnya kepada Sekretaris Negara, Mr.


A.G. Pringgodigdo menyatakan bahwa Sayyid Shah
Muhammad al Jaelani Mubaligh Ahmadiyah untuk
daerah Purwokerto dan Kebumen telah banyak
menyumbangkan darma bakti dan usahanya untuk
membantu kelancaran roda pemerintahan di daerah
kabupaten Kebumen dan Purwokerto dan ia bermaksud
akan menghadap Bapak Presiden dan Perdana Menteri
Sutan Syahrir dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk
menyampaikan hadiah berupa buku "Ahmadiyyat of the
true Islam". Dalam surat itu juga disebutkan bahwa
Mubaligh Ahmadiyah tersebut telah mengurus dan
mendidik 42 orang cacat serta membekali mereka
dengan bebrapa keterampilan sehingga dapat mencari
nafkah sendiri. Kemudian pada tanggal 10 Maret 1947,
Sayyid Shah Muhammad al-Jaelani menerima surat dari
Sekretaris Negara yang menyatakan bahwa Paduka Yang
Mulia Presiden Sukarno berkenan menerima Mubaligh
Ahmadiyah itu dan memintanya menghadap di
Kepresidenan Yogyakarta pada jam 11.00 pagi tanggal 11
Maret 1947. Pada kesempatan itu Sayyid Shah
Muhammad al-Jaelani telah mempersembahkan sebuah
buku "Ahmadiyyat of the true Islam kepada Presiden
Republik Indonesia yang pertama itu. Lebih lanjut
Mubaligh Ahmadiyah itu menceritakan pertemuannya
dengan Presiden Sukarno, sebagai berikut:
"Tuan akan berbicara dalam bahasa apa?",
demikian Bapak Presiden Sukarno membuka

CINTA BERASA DUA | 145


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

percakapan setelah kami bersalaman. "Dalam


bahasa persatuan bangsa Indonesia", jawab
saya. Atas jawaban itu nampak benar beliau
sangat tereksan dan muka beliau berseri-seri.
Waktu saya menyerahkan bingkisan kepada
beliau saya ucapkan kata-kata demikian "Kami
menghadiahkan kitab ini kepada Bung Karno
dengan khidmat dan penuh hormat dengan
penghargaan agar Paduka Yang Mulia sudi
mempelajari kitab ini. Dikala kena peluru
karena isi kitab ini, kami harap Paduka Yang
Mulia berani memproklamirkan keimananan
kesuciannya sebagaimana Paduka yang Mulia
berani memproklamirkan kemerdekaan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945". Mendengar kata-kata yang diucapkan
dengan penuh kesungguhan dan khidmat tapi
sederhana itu, beliau tersentak berdiri dari
duduknya lalu sambil memegang tangan saya
mengucapkan kata-kata, "la haula wala
quwwata illa billah ... minta didoakan... minta
didoakan". Kata-kata itu diucapkan dengan
berulang-ulang sedang mata beliau tampak
berkaca-kaca seakan-akan air mata beliau mau
keluar. Sementara kami minum-minum beliau
(Bung Karno) mengatakan "Saya sangat
gembira dan berterima kasih kepada tuan atas
segala bantuan dan perjoangan serta darma
bakti pada bangsa kami dan pemerintah di

CINTA BERASA DUA | 146


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

daerah kabupaten Kebumen. Selanjutnya


beliau mengatakan, "Ahmadiyah sangat kurang
dikenal terutama dikalangan kaum nasionalis"
dan beliau menganjurkan, "Baiklah tuan pindah
di Yogyakarta saja, supaya kita dapat sering
bertemu dan membicarakan soal-soal agama".
Saya menjawab: "Saya akan akan istikharah
dahulu, setelah itu baru dapat mengambil
keputusan". Setelah melakukan sembahyang
istikharah diambillah keputusan untuk pindah
ke Yogyakarta sesuai anjuran Bung Karno.
Semenjak itu mulailah saya memberikan
sumbangan tenaga dan pikiran dalam
perjuangan memperthankan kemerdekaan...6.
Dalam catatan Nadri Saaduddin dijelaskan bahwa untuk
pertama kalinya Jemaat Ahmadiyah mengadakan
kongresnya di Jogyakarta pada awal tahun 1947 yang
dihadiri oleh beberapa utusan yang ada di pulau Jawa.
Konperensi juga memikirkan langkah-langkah yang akan
diambil sehubungan dengan pertablighan Jemaat
Ahmadiyah. Pada pertemuan itu juga dibicarakan
perintah dari Hazrat Khalifatul Masih II, Hadzrat Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad, Imam Jemaat Ahmadiyah
agar sermua orang Ahmadi diseluruh dunia membantu
perjoangan Republik Indonesia yang pada waktu itu

6
Sumber: Kutipan dari Majalah Sinar Islam nomor Jubilium,
Maret 1976.

CINTA BERASA DUA | 147


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

belum mendapat pengakuan dari dunia luar. Status tanah


air Indonesia ketika itu masih dipersengketakan dengan
Belanda. Hal kedua yang menajdi pokok acara pada
pertemuan itu adalah masalah Anggaran Dasar &
Anggaran Rumah Tangga Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Pada konperensi itu telah terpilih R. Hidayat sebagai
Ketua Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia di
daerah Republik Indonesia dan Ahmad Sarido sebagai
Sekretari Jendral dan beberapa anggota Jdemaat lainnya
seperti Sukri Barmawi dan Suroso Malangyudo duduk
dalam Dewan Komisaris. Dan Badan inilah yang menjadi
wadah bagi jemaat (anggota Jamaah Muslim Ahmadiyah)
untuk membantu perjoangan kemerdekaan bangsa
Indonesia pada masa itu. Sebagaimana lazimnya sebuah
organisasi yang memerlukan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai landasan
untuk mendapatkan pengakuan sebagai Badan Hukum,
maka hal demikian juga dirasakan oleh Jemaat
Ahmadiyah Indonesia. Maka dalam rapat Majlis Syura
Mubalighin bersama Pengurus Besar JAI pada tanggal 17
Nopember 1949 telah dibentuk sebuah Panitia Perumus
untuk merumuskan AD/ART tersebut. Kongres
selanjutnya diadakan di Jakarta pada tangal 9, 10, dan 11
Desember 1949 yang memutuskan untuk menyetujui
AD/ART rancangan Panitia Perumus dan menetapkan
nama organisasi sebagai JEMAAT AHMADIYAH
INDONESIA. Menteri Kehakiman RI dengan surat
keputusan nomor: JA./5/23/13 tanggal 13 Maret 1953
telah mensahkan Jemaat Ahmadiyah Indonesia sebagai

CINTA BERASA DUA | 148


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Badan Hukum yang mendapat perlindungan dalam


negara Republik Indonesia. Surat Keputusan ini dimuat
dalam Tambahan Berita Negara RI. Jemaat Ahmadiyah
Indonesia mendapatkan legalitas menjadi satu Organisasi
keormasan di Indonesia, yakni dengan diterbitkannya
Surat Keputusan Badan Hukum oleh Menteri Kehakiman
RI No. JA./5/23/13 tertanggal 13-3-1953.
Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan berpolitik,
meskipun ketegangan politik di Indonesia pada tahun
1960-an sangat tinggi. Pergulatan politik ujung-ujungnya
membawa kejatuhan Presiden pertama Indonesia,
Soekarno, juga memakan banyak korban. Satu simbol era
revolusi baru di Indonesia pada masa itu adalah
gugurnya mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia,
Arif Rahman Hakim, yang tidak lain melainkan seorang
khadim pemuda Ahmadiyah. Dia terbunuh di tengah
ketegangan politik masa itu dan menjadi simbol bagi era
baru pada masa itu. Dan oleh karena itu Arif Rahman
Hakim diberikan penghargaan sebagai salah satu
Pahlawan Ampera.
Di Era 70-an, melalui Rabithah Alam al-Islami semakin
menjadi-jadi di awal 1970-an, para ulama Indonesia
mengikuti langkah mereka. Maka ketika Rabithah Alam
al-Islami menyatakan Ahmadiyah sebagai non muslim
pada tahun 1974, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI)
memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah. Sebagai
akibatnya, banyak mesjid Ahmadiyah yang dirobohkan
oleh massa yang dipimpin oleh orang yang mengaku

CINTA BERASA DUA | 149


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

ulama. Namun belakangan diketahui bahwa massa itu


adalah orang-orang bayaran yang sengaja digerakkan
oleh orang-orang yang anti-Ahmadiyah. Selain itu,
banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik.
Mereka menjadi korban dari ketidak-pahaman tentang
Ahmadiyah, dan umumnya informasi yang diperoleh
tidak bersumber dari Jemaat Ahmadiyah. Salah satu
bagian proses seseorang menjadi anggota Jemaat
Ahmadiyah dimanapun berada melalui ritual pernyataan
diri bergabung atau disebut baiat. Dalam pernyataan
baiat didahului oleh persaksian dalam syariat Islam
dalam lafadz dua kalimat syahadat - Asyhadu an-laa
ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan
rasuulullaah kemudian mereka berjanji akan berusaha
sekuat kemampuannya untuk melaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
1) Orang yang baiat, berjanji dengan hati jujur
bahwa dimasa yang akan datang hingga
masuk ke dalam kubur, senantiasa akan
menjauhi syirik.
2) Akan senantiasa menghindarkan diri dari
segala corak bohong, zina, pandangan birahi
terhadap bukan muhrim, perbuatan fasik,
kejahatan, aniaya, khianat, huru-hara,
pemberontakan; serta tidak akan dikalahkan
oleh gejolak-gejolak hawa nafsunya meskipun
bagaimana juga dorongan terhadapnya.

CINTA BERASA DUA | 150


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

3) Akan senantiasa mendirikan salat lima waktu


tanpa putus-putusnya, semata-mata karena
mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan
dengan sekuat tenaga akan senantiasa
mengerjakan salat tahajjud, dan mengirimkan
shalawat kepada Yang Mulia Rasulullah saw,
dan memohon ampun dari kesalahan dan
memohon perlindungan dari dosa; akan ingat
setiap saat kepada nikmat-nikmat Allah, lalu
mensyukuri dengan hati tulus, serta memuji
dan menjunjung-Nya dengan hati yang penuh
kecintaan.
4) Tidak akan kesusahan apapun yang tidak
pada tempatnya terhadap makhluk Allah
umumnya dan kaum Muslimin khususnya
karena dorongan hawa nafsunya, baik dengan
lisan atau dengan tangan atau dengan cara
papaun juga.
5) Akan tetap setia terhadap Allah Taala baik
dalam segala keadaan susah ataupun senang,
dalam duka atau suka, nikmat dan musibah;
pendeknya, akan rela atas putusan Allah. Dan
senatiasa akan bersedia menerima segala
kehinaan dan kesusahan di dalam jalan Allah.
Tidak akan memalingkan mukanya dari Allah
Taala ketika ditimpa suatu musibah, bahkan
akan terus melangkah ke muka.
6) Akan berhenti dari adat yang buruk dan dari
menuruti hawa nafsu. Dan benar-benar akan

CINTA BERASA DUA | 151


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

menjunjung tinggi perintah al Quran Suci atas


dirinya. Firman Allah dan sabda Rasul-Nya itu
akan menjadi pedoman baginya dalam setiap
langkahnya.
7) Meninggalkan takabur dan sombong; akan
hidup dengan merendahkan diri, beradat
lemah lembut, berbudi pekerti halus, dan
sopan santun.
8) Akan menghargai agama, kehormatan agama
dan mencintai Islam lebih daripada jiwanya,
hartanya, anak-anaknya, dan dari segala yang
dicintainya.
9) Akan selamanya menaruh belas kasihan
terhadap makhluk Allah umumnya, dan akan
sejauh mungkin mendatangkan faedah
kepada umat manusia dengan kekuatan dan
nikmat yang dianugerahkan Allah Taala
kepadanya.
10) Akan mengikat tali persaudaraan dengan
hamba ini Imam Mahdi dan al Masih
Mauud, semata-mata karena Allah dengan
pengakuan taat dalam hal maruf dan akan
berdiri di atas perjanjian ini hingga mautnya,
dan menjunjung tinggi ikatan perjanjian ini
melebihi ikatan duniawi, baik ikatan keluarga,
ikatan persahabatan, ataupun ikatan kerja.
Janji melaksanakan 10 kebaikan di atas menunjukkan
sikap seorang Muslim yang taat kepada perintah

CINTA BERASA DUA | 152


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

agamanya, taqwa kepada Allah SWT dan Rasulullah


Muhammad SAW serta menunjukkan sikap cintanya
kepada tanah air dimanapun mereka menjadi warga
negara, termasuk sebagai Warga Negara Indonesia yang
baik dan taat hukum.
Periode 90-an menjadi periode pesat perkembangan
Ahmadiyah di Indonesia bersamaan dengan
diluncurkannya Muslim Television Ahmadiyya (MTA)
dekade terakhir di abad 20. Meskipun dalam tekanan
politis dan psikologis, Jemaat Ahmadiyah Indonesia
tumbuh berkembang dikarenakan semangat tabligh
anggota dan pengurus menyambut rencana kehadiran
Khalifah Muslim Ahmadiyah, Khalifatul Masih ke Empat,
Hadzrat Mirza Thahir Ahmad aba. Penyiaran 24 jam tanpa
henti dan tanpa iklan menjadi cirikhas kampanye Islam
damai Jemaat Ahmadiyah ke seluruh pelosok dunia telah
dimulai. Siaran bahasa Indonesia dialokasikan setiap hari
jam 17.00 sampai dengan 18.00 dengan beragam acara,
antara lain: Kajian Al-Quran, Teladan Rasulullah, Kajian
Hadits, Kristologi, dan acara ringan seputar anak,
keluarga serta memasak.
Pusat penyiaran dipancarkan dari pedalaman Selatan
London, kubah hijau pucat dari sebuah mesjid nampak
jelas, sekilas nampak tak kongruen, diatas bagian dari
sebuah restoran tak bernama dan bergaya semi Tudor. Di
dasar mesjid terdapat saluran satelit yang terkenal di
dunia internasional, mengudara sejak 1992. Muslim
Television Ahmadiyya (MTA) hampir seluruhnya

CINTA BERASA DUA | 153


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

diselenggarakan oleh sukarelawan yang berasal dari


komunitas Ahmadiyah. Produser acara Berita Tehmeena
Luqman, salah satu dari sedikit staff yang diberi gaji dan
satu-satunya pegawai penuh waktu, terlihat merasa
sangat tidak enak harus menerima gaji. Aku memiliki
seorang anak laki-laki yang membutuhkan biaya, kalau
tidak, aku tidak mau menerima gaji, katanya.
Sebelumnya ia bekerja di ABC, stasiun tv lokal Amerika,
sehingga ia terbiasa dengan lingkungan kerja yang serba
cepat di bagian berita. Kita bukannya melakukan lima
atau enam siaran berita dalam sehari, bukan tekanan
kerja semacam itu ini tekanan yang berbeda, karena
kita melapor pada otoritas/atasan yang berbeda. Atasan
tersebut adalah Hadzrat Mirza Masroor Ahmad,
Khalifatul Masih ke Lima, Khalifah Muslim Ahmadiyah,
yang memonitor seluruh program stasiun tv tersebut7.
Segala kegiatan Khalifah dimanapun berada, maka
liputan penyiaran berita dan khutbah-khutbahnya
disiarkan ke seluruh dunia. Seolah-olah semua anggota
Jemaat Ahmadiyah akan selalu terhubung dengan
Imamnya dengan mudah dan murah.
Pada tanggal 22 Juni 2000 Hadzrat Mirza Tahir Ahmad,
Imam Jemaat Ahmadiyah International tiba di Jakarta
atas undangan IFIS (International Forum On Islamic

7
Sumber: http://muslim-
ahmadi.blogspot.co.id/2009/09/ahmadiyah-menyebarkan-
islam-melalui.html

CINTA BERASA DUA | 154


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Studies), sebuah organisasi yang diketuai oleh Prof Dr


Dawam Rahardjo, salah seorang cendekiawan Muslim
yang juga ketua ICMI. Dalam kunjungannya di Indonesia,
Hazrat Mirza Tahir Ahmad bertemu dengan sejumlah
pejabat di tanah air saat itu seperti Ketua MPR Amin Rais,
Presiden Abdurrachman Wahid, dan berdiskusi tentang
banyak hal. Selain itu beliau Hazrat Mirza Tahir Ahmad
juga mendapat undangan seminar-seminar baik di
Jakarta maupun daerah, yang membahas dari
Homeophaty, salah satu pengobatan alternatif masa kini,
sampai seminar keagamaan yang diselenggakan oleh
Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan
IAIN Imam Bonjol Padang. Kehadiran beliau sangat
mendapat sambutan hangat di tengah-tengah kaum
cendekiawan saat itu. Dalam dialognya, pertanyaan
mereka para cendekiawan Muslim begitu lugas, bebas,
dan hangat. Suasana diskusi saat itu benar-benar dapat
diterima oleh kalangan intelektual. Bahkan Prof Amin
Rais sangat mengagumi perjuangan Jemaat Ahmadiyah
sebagai Jemaat yang masih menyebarkan Islam di zaman
ini. Jemaat Ahmadiyah telah mendapat simpati di
kalangan cendekiawan Muslim karena telah sukses
bertabligh salah satu negara Eropa seperti Jerman, kilas
Amin Rais saat itu. Ibu Khofifah Indarparawangsa, yang
saat itu menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan
Wanita juga mengagumi Jemaat Ahmadiyah karena
Ahmadiyah benar-benar menjunjung tinggi perdamaian.
Kaum wanitanya dalam Jemaat juga sangat aktif turut
serta dalam menggalakkan pengobatan Homeophaty,

CINTA BERASA DUA | 155


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

begitu katanya. Pendek kata, pendapat-pendapat


tentang Jemaat Ahmadiyah saat itu sangat positif di
kalangan cendekiawan Muslim tanah air8. Keberadaan
Jemaat Ahmadiyah Indonesia mendapatkan posisi setara
dimasa pemerintahan Presiden RI KH Abdurahman
Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur.
Saat berada di Jogjakarta, Huzur (sebutan untuk
Khalifatul Masih) tinggal di komplek perumahan dosen
Universitas Gadjah Mada Bulaksumur. Beberapa rumah
disewa untuk tinggal Huzur dan keluarga serta beberapa
staf ahli dan staf sekuriti yang dipimpin Mayor Mahmud
dibantu khudam Didit Hadibarianto. Ketua Panitya
Penyambutan Huzur di Jogjakarta ditangan Haji Haryana
Soeroer, yang juga pejabat Koordinator Kopertis Wilayah
V DIY. Sedangkan koordinator pelaksana mulaqat dan
shalat Jumat ditangani oleh Ahmad Saifudin
Malangyudo. Tempat penyelenggaraan seminar bersama
Fakultas Filsafat UGM dilaksanakan di Ghrasaba Permana
lantai satu, mulaqat anggota JAI di Ghrasaba Permana
lantai dua dan jamaah shalat Jumat di Gedung Olahraga
Amongrogo, Baciro. Namun pada tahun-tahun
berikutnya, konspirasi orang-orang yang ingin membuat
onar negara pun berulah sehingga terjadi penyerangan
besar tahun 2005 di Pusat Pendidikan JAI - Sekolah
Jamiah Parung Bogor. Euforia reformasi yang mengusung

8
Sumber: https://news.detik.com/opini/d-876776/ketika-
sang-imam-di-indonesia

CINTA BERASA DUA | 156


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

demokrasi berbasis musyawarah yang khas Pancasila pun


berubah menjadi demokrasi murni berbasis one man
one vote yang lahir di Yunani 4000 tahun yang lalu.
Semangat musyawarah untuk mufakat yang dicontohkan
oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang diadaptasi
oleh para founding fathers Indonesia melalui Pancasila
pun berganti. Pertumbuhan partai politik pun sangat
dahsyat, pasca pembrangusan berkepanjangan semangat
berdemokrasi selam lebih dari 30 tahun. Majelis Ulama
Indonesia mengeluarkan fatwa sesat, Pemerintah Pusat
menerbitkan SKB 3 Menteri, dan Pemerintah Daerah
melahirkan pelarangan-pelarangan peribadatan yang
bertentangan dengan konstitusi negara UUD 1945.
Dalam konstitusi kita pasal 29 UUD 1945 Tentang
Kebebasan Beragama yang berisi:
1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa.
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
Dijelaskan dari kedua pasal di atas berisi (Pasal 29 ayat 1)
ideologi negara Indonesia dalah Ketuhanan yang Maha
Esa, oleh karena segala kegiatan di negara Indonesia
harus berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan itu
besifat mutlak. Prinsip Ketuhanan yang ditanamkan
dalam UUD 1945 merupakan perwujudan dari pengakuan
keagamaan. Oleh karena itu, setiap orang bebas

CINTA BERASA DUA | 157


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

memeluk agama dan beribadah menurut agamanya yang


warganya anggap benar dan berhak mendapatkan
pendidikan yang layak, serta hak setiap warga negara
untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan
nyaman untuk tinggal dan berhak menentukan
kewarganegaraan sendiri. Berikutnya isi (pasal 29 ayat 2)
dijelaskan bahwa setiap warga negara memiliki agama
dan kepercayaanya sendiri tanpa ada unsur paksaan dari
pihak manapun. Dan tidak ada yang bisa melarang orang
untuk memilih agama yang diyakininya. Setiap agama
memiliki cara dan proses ibadah yang bermacam-macam,
oleh karena itu setiap warga negara tidak boleh untuk
melarang orang beribadah. Supaya tidak banyak konflik-
konflik yang muncul di Indonesia.

3. Masa Konsolidasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia


Pasca peristiwa memilukan yang merenggut tiga nyawa
tanggal 6 Februari 2011, Muslim Ahmadiyah di Cikeusik,
Banten, Jawa Barat yang dibantai oleh ratusan orang
yang menyerang secara mendadak, mengusik kepedihan
rasa kemanusiaan seluruh dunia. Tayangan video yang
super dahsyat menggugah rasa kemanusiaan dan
memicu simpati luar biasa kepada Jemaat Ahmadiyah
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mereka
(Muslim Ahmadiyah) yang menjadi korban, tapi mereka
pula yang kini dkorbankan. Media berperan besar dalam
proses pembusukan. Perburuan Ahmadiyah berlangsung
secara intensif. Sejumlah pemerintah daerah, setidaknya

CINTA BERASA DUA | 158


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta, sudah


menyatakan sikap akan melarang Ahmadiyah. Menteri
Agama Suryadharma Ali kembali meminta Ahmadiyah
dibubarkan. Sebuah apel akbar berlangsung pada 1
Maret 2011 untuk menuntut pembubaran Ahmadiyah.
Dalam kasus pengadilan penyerangan terhadap
Ahmadiyah di Cikeusik itu sendiri, sudah terdapat 12
tersangka yang ditahan saat ini. Namun salah satu di
antaranya adalah pria bernama Deden Sujana, yang
disebut-sebut sebagai Ketua Keamanan Nasional Jemaat
Ahmadiyah. Ia memang adalah salah satu dari belasan
jemaat Ahmadiyah yang harus menghadapi serbuan
massa di Cikeusik. Menurut polisi, ia diduga
memprovokasi konflik. Perkembangan ini menimbulkan
pertanyaan: mengapa ada kecenderungan untuk
menjadikan Ahmadiyah sebagai pelaku kejahatan, dan
bukan sebagai korban9?
Spirit love for all hatred for none menepis semua
tuduhan jahat dan fitnah tak berdasar, pengadilan yang
berat sebelah tidak dibalas namun diterima serta
dimaknai sebagai bagian dari proses tumbuhnya
Ahmadiyah di Indonesia. Jemaat Ahmadiyah Indonesia
merefleksi dan melakukan konsolidasi kedalam untuk
terus menumbuhkan semangat ati ullaha wa atiurrasul

9
Sumber: http://www.madinaonline.id/c907-
editorial/mengubah-ahmadiyah-dari-korban-menjadi-
pelaku-kejahatan/

CINTA BERASA DUA | 159


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

wa ulil amri minkum taat kepada Allah SWT, dan taat


kepada rasul-rasul Allah serta taat kepada pemimpin
yang berpegang teguh pada konstitusi negara.
Pembelajaran dan praktek hidup dengan mencontoh
akhlaq junjungan Kanjeng nabi Muhammad Rasulullah
SAW
terus digelorakan. Puasa nafal, shalat tahajud,
membaca Al-Quran, bersedekah harta, menyembelih
hewan qurban dan praktek hidup berbagi terus menerus
digelorakan dan dilaksanakan disamping kewajiban Lima
Rukun Islam dan keimanan Enam Rukun Iman. Jika
kemudian terdapat peristiwa intimidasi di masyarakat
terhadap keberadaan Jemaat Ahmadiyah lokal tertentu,
pengurus dan mubaligh mulai taktis menghadapinya.
Penyerangan fisik sebagai bentuk anarki masa adalah
wujud dari tindakan pengecut tidak dihadapi secara
konfrontatif, melainkan dilaporkan kepada kepolisian
setempat. Provokasi dan intimidasi dihadapi dengan
dialog dan ajakan untuk berdamai meskipun dalam
perbedaan. Respon semaca ini dinilai cukup berhasil,
meskipun terdapat juga yang tidak berhasil. Masjid-
masjid Jemaat Ahmadiyah, terutama di Jawa Barat
digunakan dengan lebih terbuka, perpustakaan disetiap
jemaat lokal pun dibangun dan diisi dengan literatur-
literatur Ahmadiyah. Penterjemahan buku-buku karya
Masih Mauud as, Khalifatul Masih, dan tulisan tokoh-
tokoh inspiratif dunia seperti Prof. Abdus Salam seorang
Muslim Ahmadiyah yang mukhlis, diproduksi, dicetak
dan diterbitkan. Peneletian-penelitian akademik pun
meningkat tajam, para mahasiswa Sarjana (S1), Magister

CINTA BERASA DUA | 160


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

(S2) dan Doktor (S3) banyak belajar, riset dan membabat


habis buku-buku bersumber Ahmadiyah. Seminar, diskusi
dan bedah buku digelar diberbagai kampus, seperti:
UGM, UIN Sunan Kalijaga, UNPAR, UIN Syarif
Hidayatullah, UNPAD, UNMER, dan masih banyak lagi.
Sejumlah Doktor terlahir dengan desertasi tentang
Ahmadiyah dari berbagai sudut pandang, misal: DR
Muhammad Shodiq (Fisipol UGM)10, DR Flavius Adres MA
(CRCS UGM), DR Nina Mariani Noor MA (UIN Suka)11.

4. International Peace Symposium di Indonesia


Dalam usahanya memberikan pandangan tentang tema-
tema perdamaian, kemanusiaan dan toleransi serta
informasi mengenai Islam Ahmadiyah yang memadai,
Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengadakan kegiatan di
kampus-kampus dengan bekerjasama mengadakan
seminar dan simposium inetrnasional. Penyelenggaraan
International Peace Symposium pada tahun 2014
melibatkan Sociology Research Center (SOREC)
bekerjasama dengan Tim Humanity First dalam
menginisiasi acara yang bertemaDiscourses and

10
Sumber: http://warta-ahmadiyah.org/melawan-stigma-
sesat-ahmadiyah-antar-sodiq-raih-gelar-doktor.html
11
Sumber: http://crcs.ugm.ac.id/id/berita-wednesday-
forum/1610/perjuangan-identitas-perempuan-ahmadiyah-
indonesia-2.html

CINTA BERASA DUA | 161


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Practices of Multiculturalism and Peace in


Indonesiaserta menghadirkan sejumlah narasumber
yang memang ahli dan menjadikan isu multikuturalisme
sebagai focus mereka. Nara sumber berasal dari
Ahmadiyyah Muslim Community UK - DR Sir Iftikhar
Ahmad Ayaz MA, DR Siti Ruhayati Dulyatin (OKI), Khofifah
Indarparawansa MA (NU Fatayat), Romo Patrict
(Misionaris Katholik Cilacap), Muhammad Ali (Ahmadiyah
Lombok), Prof Sunyoto Usman (UGM), Alissa Wahid
(Founder Gusdurians), Lambang Triyono MA (SOREC)12.
Event ini dirasa penting ketika usaha penguatan
kesadaran akan pentingnya perdamaian dan inklusivitas
mulai tumbuh, ditambah dengan desakan untuk
memperkokoh sistuasi perdamaian, inklusvitas dan
multikulturalisme di level lokal dan global saat ini
menjadi salah satu poin inti dalam agenda global
Sustainable Development Goals (SDGs). Seminar ini
diadakan pada Rabu, 8 Oktober 2014 bertempat di Hall
University Club UGM. Sociology Research Center (SOREC)
bekerjasama dengan Humanity First Indonesia
mengadakan International Peace Symposium dengan
tema Discourses and Practices of Multiculturalism and
Peace in Indonesia. Tumbuhnya usaha penguatan

12
Sumber:
http://sosiologi.fisipol.ugm.ac.id/main/international-peace-
symposium-dengan-temadiscourses-and-practices-of-
multiculturalism-and-peace-in-indonesia/

CINTA BERASA DUA | 162


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

kesadaran akan pentingnya perdamaian dan inklusivitas,


ditambah munculnya beberapa desakan mengenai isu
perdamaian dan inklusivitas di level lokal dan global saat
ini menjadi salah satu poin yang diperhatikan oleh PBB.
Berlatar belakang situasi tersebut, melalui International
Peace Symposium, Sociology Research Center (SOREC)
bekerja sama dengan Humanity First Indonesia ingin
mengeksplorasi, mencermati, dan memperluas konsep-
konsep multikulturalisme dan perdamaian yang
berkembang selama ini untuk menyesuaikan dengan
tantangan terbaru dunia hari ini.
Pada tahun 2015, International Peace Symposium
dilaksanakan bekerjasama dengan UIN Syarif
Hidayatullah pada 30 September 201513. Para pembicara
yang diundang hadir adalah kembali DR Sir Iftikhar
Ahmad Ayaz mewakili Ahmadiyya Muslim Community
UK, Haji Abdul basyit Shd (Amir nasional JAI), Prof Franz
Magnis Suseno (Rohaniwan Katholik), Ulil Abshor Abdala
(JIL), DR Ahmad Najib Burhani (Maarif Insitute), Zuhairi
Misrawi (Intelktual NU). Tema yang diusung adalah
Implementasi Toleransi bagi Kemanusiaan dan Harmoni,
dimana pada kesempatan itu Haji Abdul Basyit Shd

13
Sumber: http://warta-ahmadiyah.org/international-peace-
symposium-di-uin-syarif-hidayatullah-dihadiri-800-orang-
lebih.html

CINTA BERASA DUA | 163


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

berkesempatan memaparkannya14. Antusiastik civitas


akademika UIN Syarif Hidayatullah membludak
mencapai hampir 1000 orang sehingga ruang tidak lagi
mampu menampungnya.
Dan pada tahun 2016, Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga
menyelenggarakan International Peace Symposium
2016 Sabtu (29/10/2016). Bekerja sama dengan Dewan
Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FISHUM dan Badan
Penyelenggara Tasyakur Seabad jemaat Ahmadiyah
Indonesia, acara ini diselenggarakan di Convention Hall.
Beberapa Pembicara dalam acara ini menegaskan akan
pentingnya perdamaian. Seperti disampaikan oleh Prof.
Dr. H. Machasin, MA dalam sambutannya sebagai
Keynote Speaker bahwa di Indonesia sendiri memegang
teguh Pancasila sebagai Idiologi. Pancasila as a gentle
agreement. As a basic pholosophy, Jelasnya. Hal senada
juga di jelaskan oleh perwakilan dari Jemaat Ahmadiyah,
Maulana Azhar Haneef, Shd bahwa menurutnya
semangat perdamaian sebaiknya tidak berhenti di acara
ini saja. Namun juga bisa disebarluaskan kepada seluruh
dunia. When talking about the issue of peace in this
conference we also speak of peace in the world, Ujarnya.
Ia juga memahamkan bahwa Walaupun dalam keyakinan
masyarakat memiliki perbedaan, namun kita ialah

14
Sumber: http://warta-ahmadiyah.org/implementasi-
toleransi-bagi-kemanusiaan-dan-harmoni.html

CINTA BERASA DUA | 164


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

makhluk dengan satu pencipta (creator). Maka


perdamaian menjadi keharusan bagi kehidupan. Maka
acara kali ini perlu menjadi perhatian bagi seluruh
peserta maupun tamu undangan yang hadir.
Dengan tema Implementation of Pancasila in Freedom
of Religions as Inspiration for The World, semua pihak
yang terlibat dalam acara ini mengharapkan adanya
Implementasi Pancasila terhadap masalah perdamaian di
Indonesia maupun dunia. Menurut, Dr. Siti Ruhaini
Dzuhayatin, MA selaku pembicara, ia menyatakan bahwa
perlu adanya perbaikan cara berfikir masyarakat. Karena
selama ini yang logika yang tertanam ialah bahwa
perbedaan itu sesuatu yang salah. Logika yang tidak
benar di kalangan masyarakat mengenai perbedaan ialah
sesuatu yang menyimpang dan hal yang menyimpang itu
sesuatu yang tidak benar. Yang perlu di pahamkan ke
masyarakat adalah bahwa perbedaan ialah perbedaan.
Bukan sebuah kesalahan. Untuk menjadikan kepercayaan
kita benar tidak perlu menyalahkan kepercayaan orang
lain, jelas Dr. Siti Ruhaini. Acara ini juga dihadiri oleh
Dekan FISHUM, Dr. Mochamad Sodik, S.Sos dan Achmad
Zainal Arifin, M.A., Ph.d selaku ketua panitia Symposium.
Serta dihadiri pula oleh pembicara lain seperti, Prof. Drs.
KH. Yudian Wahyudi, Ph.D , Dr. Yayah Khizbiyah, MA , Dr.
Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA , Maulana Ainul Yaqeen, Shd

CINTA BERASA DUA | 165


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

, Ahmad Suaedy, MA , Ahmad Najib Burhaini, MA, Phd ,


Serta Maulana Haji Abdul Basit, Shd15.
Disadari pula bahwa membangun pemahaman yang
orisinal ditengah fitnah yang masif dikuatkan oleh fatwa-
fatwa yang berdasar informasi yang tidak orisinal pula
adalah sulit. Oleh karena itu perjoangan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia dalam usianya menuju seratus
tahun harus dapat diukur keberhasilannya. Ada sejumlah
indikator yang dapat dikenali untuk mengetahui
sejauhmana program tasyakur dinilai berhasil16 yang
berarti menghapus stigma buruk yang terbangun dan
memahamkan perbedaan menjadi rahmat bagi proses
membangun peradaban mulia, antara lain:
1. Masyarakat mengenal Jemaat Ahmadiyah
lebih baik dikarenakan memperoleh informasi
dari sumber2 JAI (Perpustakaan & Muslim
Television Ahmadiyya),
2. Pemerintah (pusat & daerah) mengenal
Jemaat Ahmadiyah lebih baik dengan tidak

15
Sumber: http://isoshum.uin-
suka.ac.id/index.php/page/berita/detail/130/pancasila-
sebagai-landasan-perdamaian-international-peace-
symposium-2016
16
Sumber: Program Tasyakur Seabad Jemaat Ahmadiyah di
Indonesia, 2013.

CINTA BERASA DUA | 166


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

mengeluarkan berbagai bentuk pelarangan


kegiatan ibadah JAI dll,
3. Anggota JAI lebih terbuka menyampaikan
identitasnya sebagai penganut Islam
Ahmadiyah,
4. Penegakkan hukum lebih baik (perijinan;
pengadilan dan perlindungan) oleh Aparat
Hukum dan Pemerintah lokal.

CINTA BERASA DUA | 167


SEABAD AHMADIYAH DI INDONESIA

Bertemu Khalifatul Masih V dalam berbagai kesempatan saat


Huzur berada di Singapura dalam lawatan ke negara2 ASEAN
dan tradisi penghidmatan tamu-tamu dalam Langgar Kana

CINTA BERASA DUA | 168


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA


Merupakan karunia Allah Taala bahwasannya sekali lagi
Dia telah memberi saya taufik untuk bertemu dengan
para Ahmadi di wilayah ini. Kondisi di Malaysia dan
Indonesia dari segi Kejemaatan adalah sedemikian rupa,
sehingga saya sulit pergi ke sana. Karena itu, Singapura
itulah tempat dimana Allah Taala telah meyediakan
sarana untuk pertemuan dengan para anggota Jemaat
tersebut. Semoga Allah Taala segera menciptakan
kondisi demikian rupa, sehingga di negara-negara
tersebut tercipta kemudahan, bagi Jemaat juga tercipta
kemudahan dan Khalifah-e-Waqt bisa pergi kesana
dengan mudah. Hadzrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah
Islam Ahmadiyah mengawali pesan khutbahnya. Hari itu
adalah hari Jumat tanggal 27 September 2013, Masjid

CINTA BERASA DUA | 169


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Thaha milik Komunitas Muslim Ahmadiyah Singapura


penuh sesak meluber hingga ke halaman parkir bertenda
untuk menampung jamaah yang berasal dari berbagai
pelosok Indonesia. Mereka datang dengan antusias yang
tinggi semata-mata untuk bertemu Sang Kekasih di
Singapura. Dalam lawatannya ke negara-negara ASEAN
dipilih Singapura sebagai rendezvous tempat pertemuan
karena faktor kemudahan aksesabilitas tamu luar negeri
dan keamanan mereka yang dijamin oleh negara secara
maksimal dengan hadirnya aparat keamanan. Huzur,
begitu komunitas muslim ini memanggil pimpinan ruhani
mereka, datang ke wilayah ini semata-mata untuk
mengunjungi dan bertemu dengan anggota Jemaat
Ahmadiyah yang berada di wilayah negara-negara
ASEAN. Beberapa kegiatan utama disusun oleh Panitia
Lokal Komunitas Muslim Ahmadiyah Singapura, antara
lain: International Peace Symposium, mulaqat anggota
Jemaat Ahmadiyah bakda shalat Jumat, pertemuan
dengan tokoh-tokoh berasal dari Indonesia, Malaysia dan
negara ASEAN lainnya. Dan sudah barang tentu bagi
anggota Jemaat Ahmadiyah yang sangat dirindukan
shalat jamaah di-imam-i Huzur, Khalifatul Masih Al-
Khamis (Kelima). Sejumlah tokoh menulis kesan-
kesannya setelah bertemu langsung dengan Huzur
sebagai berikut:

CINTA BERASA DUA | 170


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

1. Ajakan Sahabat

Prof. Muhammad Qasim Mathar

Awan hitam yang cukup tebal menyelimuti Bandar Udara


Changi, Singapura. Kaca jendela pesawat AirAsia tampak
basah. Setelah terbang sekitar dua setengah jam dari
Makassar, pesawat mendarat dengan baik. Pak Ibnu Sidi
Umar, tokoh dan aktifis Ahmadiyah, bersama putranya,
Budiman yang kuliah di Singapura, menjemput saya dan
isteri di pintu keluar bandara. Tak lama kemudian diantar
oleh Budiman. Mobil melaju menembus hujan yang
mengguyur Singapura menuju Hotel "V" di kawasan
Lavendar. Di hotel, sudah ada Pak Anis Ahmad dan isteri,
orang Ahmadiyah Jakarta, menunggu dan mengurus
kamar kami. Bukan hanya kami, tapi puluhan kalau tidak
ratusan tamu undangan dari Indonesia juga ditempatkan
di hotel tersebut. Banyak sekali orang-orang bukan-
Ahmadiyah dan bukan-Muslim dari Jogyakarta, Jakarta,
Makassar, dan kota lain di Indonesia. Juga dari Malaysia,
Myanmar, dan negara lainnya, selain Singapura, yang
datang sebagai tamu undangan. Sebuah hotel lainnya,
tak jauh dari Mesjid Toha Ahmadiyah, juga menampung
jemaat Ahmadiyah dan tamu mereka. Orang-orang itu
datang ke Singapura dalam rangka perhelatan akbar
"Simposium dan Mulaqat Perdamaian" yang

CINTA BERASA DUA | 171


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

diselenggarakan oleh Ahmadiyya Muslim Community


(AMC). Disebut akbar, bukan saja karena ratusan atau
ribuan orang yang hadir, tapi terutama karena dihadiri
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih ke-5,
Pemimpin umat Muslim Ahmadiyyah sedunia yang
berkedudukan di London. Saya mendapat kehormatan
untuk duduk di samping kiri Hadhrat Khalifatul Masih
pada acara Mulaqat (Silaturrahmi) makan malam di Hotel
Mandarin Oriental di depan para undangan lainnya.
Duduk di samping Hadhrat Khalifatul Masih, saya
manfaatkan untuk bercakap dengannya lebih dari hati ke
hati dari dua orang Muslim. Dengan tulus saya katakan
kepada beliau, rasa terima kasihku yang tak terhingga
atas undangan dan kehormatan yang diberikan. Sebelum
makan malam dihidangkan, Hadhrat Khalifatul Masih
menyampaikan pidato yang menguraikan tentang
kebajikan-kebajikan dalam ajaran Islam. Kedamaian
sebagai tema simposium adalah dambaan semua
manusia. Namun, kenyataannya, kedamaian menjadi
sesuatu yang amat mahal pada beberapa negeri muslim.

1) Dunia Islam

Pada sisi lain, orang-orang Muslim belum mengenal


sesama diri mereka, terutama mazhab-mazhab dan
aliran-aliran mereka. Ketidaksalingmengenal atau

CINTA BERASA DUA | 172


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

keterasingan sesama Muslim itulah yang menjelaskan,


kenapa sesama muslim atau sesama negeri Muslim saling
mencerca dan bertengkar. Mereka seperti musuh besar
antara yang satu dan yang lainnya. Kepada Khalifatul
Masih saya katakan bahwa peta dunia Islam sekarang ada
tiga yakni: dunia Islam Ahmadiyah, Syiah, dan Sunni.
Beliau tidak membantah ketiga peta tersebut, namun
berkomentar bahwa Muslim Ahmadiyah tidak terpecah-
pecah kepada firqah-firqah atau sekte-sekte
sebagaimana yang terjadi pada Syiah dan Sunni. Saya
mengiyakan komentar beliau. Sebenarnya perpecahan di
kalangan sesama Syiah atau sesama Sunni lebih
disebabkan oleh perbedaan di antara mereka dalam
aspirasi politik atau haluan negara di mana ummat Syiah
atau Sunni hidup sebagai warga negara. Dalam soal
agama, perbedaan mendasar antara Muslim Ahmadiyah
dan Muslim bukan-Ahmadiyah ialah keyakinan Muslim
Ahmadiyah bahwa Mirza Ghulam Ahmad, pendiri
Ahmadiyah, adalah nabi atau pembaru yang dijanjikan
kedatangannya pada akhir zaman berdasarkan naskah-
naskah suci. Perbedaan antara Muslim Syiah dan Muslim
bukan-Syiah ialah keyakinan Muslim Syiah bahwa
kepemimpinan kaum Muslimin setelah Nabi Muhammad
adalah berdasarkan wasiat Nabi yang menunjuk Ali bin
Abi Thalib, dan selanjutnya kepemimpinan itu diteruskan

CINTA BERASA DUA | 173


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

oleh anak keturunannya. Keyakinan Syiah ini disebut


dengan prinsip Imamiyah. Sebenarnya tidak otomatis
seorang muslim disebut Sunni kalau dia tidak menganut
keyakinan Ahmadiyah dan Syiah tersebut. Pada zaman
sekarang, terdapat orang-orang Muslim, banyak di
antaranya adalah kalangan terdidik-terpelajar, tidak
tertarik untuk memetakan kemusliman mereka kepada
Ahmadiyah, Syiah, dan Sunni. Bagi generasi ini, sudah
cukup kalau mereka berkata bahwa "saya Muslim".

2) Ke Indonesia

Saya melihat mata Hadhrat Khalifatul Masih tajam


memerhatikan wajahku ketika kubilang kepadanya: "Saya
sangat berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama,
Allah mengizinkan dan memberi kesempatan kepada
Hadhrat Khalifatul Masih untuk berkunjung ke Indonesia,
negeri yang sudah mengenal kehadiran Ahmadiyah di
Indonesia sejak tahun 1940-an. Saya percaya, kehadiran
Yang Mulia Khalifah Ahmadiyah ke Indonesia akan
meluaskan pandangan kita semua sebagai umat Allah di
bumi-Nya yang luas ini". Saya sadar bahwa lawatan
Hadhrat Khalifatul Masih kali ini adalah ke negara-negara
Persemakmuran. Ahad kemarin, beliau ke Australia.
Artinya, besar dugaan bahwa keamanan beliau di dalam
pengawasan negara-negara Persemakmuran, khususnya

CINTA BERASA DUA | 174


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Inggris. Bolehkah Pemimpin Ahmadiyah itu juga


mendapat jaminan keamanan di Indonesiaku, negeri di
mana kelompok warga yang minoritas belum merasa
nyaman ber-Indonesia, bahkan polisi pun menjadi
sasaran tembak orang kriminal? Seraya mengangguk-
angguk dan dengan tersenyum simpatik itulah respons
Hadhrat Khalifatul Masih atas "undangan"ku agar beliau
mau ke Indonesia. Seraya mencicipi hidangan keempat,
"Roasted chicken with crispy shallot and curry leaf", dan
setelah membaca daftar empat lagi hidangan yang akan
menyusul, Hadhrat Khalifatul Masih meletakkan
tangannya di atas pahaku dan berbisik: "Beginilah acara
makan malam di hotel, kita harus sabar melewati waktu
yang amat panjang untuk menikmati setiap sesi hidangan
yang dihidangkan". Minuman terus dituangkan ke gelas
setiap kali isi gelas berkurang. Setelah hidangan
kedelapan (terakhir), yaitu "Chocolate fondant", sudah
kami cicipi, Hadhrat Khalifatul Masih berdiri dari
kursinya, isyarat acara makan malam sudah usai. Saya
dan segenap undangan ikut berdiri menyambut salam
penutup dan perpisahan dari Pemimpin Ahmadiyah itu.
Saya menjabat tangannya dan mendoakan keselamatan
perjalanannya ke Australia dan pulang ke London.
"Terima kasih!", katanya berulang-ulang. Pemimpin
sebuah kutub dunia Islam itu, Hadhrat Khalifatul Masih

CINTA BERASA DUA | 175


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

akan terbang ke Australia melintasi Indonesia, negeri


yang kucintai, meski di situ, ummatnya, orang-orang
Muslim Ahmadiyah, dan juga orang-orang Muslim Syiah,
belum menghirup udara kemerdekaan beragama yang
benar-benar sehat. Duduk bersama isteriku di atas taksi
yang mengantar kami pulang ke hotel, sebuah mimpi
boleh dirancang; perhelatan akbar Sunni, Syiah, dan
Ahmadiyah di Indonesia! Semoga Allah mengizinkan!1
(QM).

Prof. Qasim mendapat kehormatan duduk di samping


Khalifah V Ahmadiyah di acara Resepsi Makan Malam di
Singapura 26 Sep 2013, beberapa pernyataan beliau yang
disampaikan, antara lain:

"First of all, I would like to express my highest


gratitude on the invitation of this dinner party,
organized by the Ahmadiyya Muslim
Community in Singapore. I fail to hide my
joyfulness being here, at this important and
respected dinner party"
"May Allah bestow His blessing on you and your
precious as well as continous activities. I

1
Sumber:
http://makassar.tribunnews.com/2013/10/01/sebuah-
mimpi-dari-singapura

CINTA BERASA DUA | 176


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

sincerely hope that the presence of Ahmadiyah


will be beneficially manifested by greater
outcome to wider population in the world."
"With Allahs willing, I hope in the near future,
the Honoroble Hadharat Khalifatul Masih Mirza
Masroor Ahmad will have the opportunity to
visit Indonesia, a country that has recognized
the presence of Ahmadiyah since 1940s
(nineteen forties). I believe that the presence of
Ahmadiyah in Indonesia will expand our insight
and perspective, as Gods people in this vast
earth."
"We need to put more effort and help each
other in education field. By providing adequate
education, better young moslem generation will
flourish, those who wisely well accept that the
different school, thought, and stream are the
inherent and nature of moslem's body. As
Prophet Muhammad said: moslem is similar to
a building, its parts support each other."
Finally, I pray May Allah always be the Caliphs
shield, grant the Caliph and all of us with His
protection. Again, I am very grateful of the
Ahmadiyah consideration on me."
Dan ketika ditanyakan apalagi yang dibicarakan saat itu,
beliau cerita selain itu, kami juga berbincang sedikit ttg
keluarga masing-masing. Saya punya 9 org anak, sedang

CINTA BERASA DUA | 177


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Khalifah punya 2 orang. Dan, bagaimana anak2 itu


sekarang, masih kuliah, sdh berkeluarga, dan kerja di
mana. Tentu senang mendengar beliau juga berkomentar
tentang 8 tahap hidangan makan malam kita malam itu,
... "Too much time...", "kita harus patuh dg waktu lama
untuk makan malam di hotel...", kata beliau. Khalifah
juga bercerita pendek, setelah saya tanya, tentang
bagaimana beliau di rumah:.. "Selesai salat subuh, beliau
berolahraga dengan mengayuh sepeda sport di rumah
beliau, istirahat-minum, ...tidur sekitar sejam, bangun,
membersihkan diri dan sarapan, lalu bekerja sesuai
agenda yg sdh disiapkan.... Beliau juga bilang, setelah
saya tanya berapa umat Ahmadiyah di dunia, "...more
than 150 million...", kata Khalifah. Akhirnya, saya berdoa
bagi keselamatan perjalanan beliau, khusus ke Australia
pada hari Ahad ini. Beliau berdiri dan kami ikut berdiri,
acara makan malam selesai. Inilah kesan mendalam yang
dikisahkan oleh Guru Besar UIN Alauddin Makasar.

Ahmad Najib Burhani, Ph.D.

Sejak saya mulai menulis disertasi di University of


California, Santa Barbara (UCSB) tentang Ahmadiyah
pada awal tahun 2011 yang lalu, saya selalu berharap
untuk bisa bertemu dengan dengan Khalifah Ahmadiyah,
Mirza Masroor Ahmad. Harapan itu baru terwujud

CINTA BERASA DUA | 178


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

beberapa minggu setelah saya menyelesaikan disertasi


dan secara resmi menjadi doktor dalam kajian agama.
Saya sangat bersyukur diundang hadir ke Peace
Symposium, shalat jumat bersama Huzur, dan berbialog
langsung dengan Huzur di Singapura. Ada tiga kegiatan
utama yang saya ikut dengan penuh perhatian selama
berada di Singapura, yaitu: 1) Peace Symposium pada
hari Kamis (26/9), 2) Mendengarkan secara langsung
khutbah Jumah yang disampaikan Huzur dan Sholat
Jumah yang diimami Huzur pada hari Jumat (27/9), dan
3) Mulaqat atau bertemu langsung dan berdialog dengan
Huzur pada hari Sabtu (28/9).

Meski saya bukan seorang Ahmadi, namun saya bisa


merasakan kharisma dari Hadrat Mirza Masroor Ahmad.
Kharisma itulah yang saya lihat mampu menyatukan
pengikut Ahmadiyah di seluruh dunia, memperkokoh
keberadaan Ahmadiyah sebagai organisasi keagamaan di
dalam Islam, dan membangun ketaatan beragama yang
luar biasa bagi pengikut gerakan ini. Jika dibandingkan
antara kharisma Huzur dengan kharisma ulama NU
(Nahdlatul Ulama) yang paling khos sekalipun, maka
kharisma Huzur akan terlihat jauh lebih tinggi. Hal lain
yang cukup mengesankan saya adalah upaya Ahmadiyah
untuk menunjukkan keindahan Islam, keberagamaan

CINTA BERASA DUA | 179


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

yang penuh disiplin, dan pengorbanan materi demi


agama. Tentang keindahan dan kedamaian Islam ini,
misalnya, ditekankan berkali-kali oleh khalifah dalam
khutbah Jumat dan Mulaqat. Meski Ahmadiyah
mendapat tekanan dan serangan dimana-mana, mereka
diminta tetap menunjukkan semangat love for all and
hatred for none. Slogan ini pun bisa ditemukan hampir
di seluruh tempat pada acara symposium ini. Kecintaan
orang-orang Ahmadiyah kepada khalifah dan semangat
mereka berkorban demi agama ditunjukkan dengan
berbondong-bondongnya mereka ke Singapura untuk
menghadiri acara ini. Sementara kedisiplinan ditunjukkan
dalam acara-acara dan dalam mengatur seluruh peserta
yang hadir di symposium ini. Terakhir, kesediaan khalifah
untuk berdialog dengan kami adalah cukup memuaskan
dan membahagiakan. Meski tak semua pertanyaan saya
menemukan jawaban seperti yang saya harapkan, seperti
mengenai family life dari Huzur, namun secara umum
apa yang ditanyakan oleh peserta yang hadir mendapat
jawaban yang jelas. Meski beberapa pertanyaan cukup
sensitif, Huzur bersedia memberikan jawaban dengan
dingin. Pertanyaan yang cukup sensitif itu diantaranya
adalah tentang sistem khilafah di Ahmadiyah, reformasi
keagamaan di gerakan ini, dan kemashuman (infallible)
khalifah. Secara singkat, Huzur menegaskan bahwa

CINTA BERASA DUA | 180


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

sistem khilafah itu berbeda dari demokrasi karena


khilafah hanya untuk urusan agama. Tentang reformasi
keagamaan di Ahmadiyah, Huzur mengatakan bahwa apa
yang diajarkan oleh Ahmadiyah adalah ajaran dari Allah
dan Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) dan kerena itu visi
ini tak perlu di reformasi. Huzur menegaskan bahwa jika
Ahmadiyah itu harus berubah, maka itu menunjukkan
bahwa we fear more to people than to Allah. Tentang
kemashuman khalifah, Huzur menggarisbawahi bahwa
mashum itu hanya berlaku untuk Nabi, bukan orang
lain2.

2. Kesan Mendalam Tokoh Indonesia

1) KH. Imam Azis (Ketua PB-NU Jakarta)

Salam, kepemimpinan Khalifah Jemaat Ahmadiyah sangat


efektif untuk mewujudkan masyarakat Islam yang kuat,
baik dalam kehidupan soial, budaya dan ekonomi, tanpa
harus terlibat dalam politik. Oleh karena itu gagasan
Hazrat Mirza Masroor Ahmad untuk sebuah tatanan
sosial ekonnomi dunia yang adil bukan suatu hal yang

2
Sumber:
https://artikelwanitaislam.wordpress.com/2013/11/22/kesa
n-dan-pesan-untuk-peace-symposium-di-singapura-dan-
mulaqat-dengan-khalifah-ahmadiyah/

CINTA BERASA DUA | 181


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

mustahil. Gema dan imbauan masyarakat yang adil


disertai cinta dan kedamaian, dapat diciptakan tanpa
hiruk pikuk polemik politik. Saya sungguh terkesan dan
mempunyai concern yang sama dengan cita-cita jemaat
Ahmadiyah.

2) Pitoyo (CEO Koran Tribun Jabar Bandung)

Saya merasa kagum dengan Khalifah Mirza Masroor


Ahmad, ekspresi wajahnya tenang dan senyum, memberi
kedamaian bagi siapa saja yg bertemu, termasuk saya.
Saya baru menyadari betapa perlunya seorang pemimpin
yang selalu menyuarakan perdamaian dan
mendengarkan suara hati jemaahnya dari satu negara ke
negara lain. Islam akan menjadi rahmat bagi semua
orang. Secara pribadi saya bangga dan bersyukur bisa
bertemu dengan Khalifah dan bisa mengajukan 3
pertanyaan yang selalu menarik perhatian saya yakni:

Mengapa yg mulia Mirza Ghulam Ahmad


mengaku sebagai nabi bukan mujadid?
Apa yg menyebabkan Yang Mulia Mirza Ghulam
Ahmad merasa dirinya menjadi imam mahdi?
Mengapa Ahmadiyah melarang Jihad pada
umatnya? Ketiganya dijawab dengan lengkap
oleh Khalifah.

CINTA BERASA DUA | 182


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Jawaban dan foto2 Khalifah akan menjdi bahan disertasi


saya di fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran
Bandung, dengan judul, Konstruksi Makna Nabi Baru
dan Wafatnya Isa Almasih -Jemaat Ahmadiyah pada
Umat Islam di Kota Bandung, tahun 2008-2013. Di
tengah Jemaat Ahmadiyah di Singapura kemarin selama
3 hari, saya bertanya dalam hati kenapa di Indonesia
demikian keras umat Islam yg lain menyikapi Ahmadiyah,
padahal saya dengar sendiri tidak ada syahadat dg
tambahan kalimat yg lain, sebagai mana ditudingkan
Menteri Agama. Saya begitu yakin dengan motto yg
diambil dari Al QURAN, love for all, hatred for none,
Jemaah Ahmadiyah menjadi potret Islam yang damai di
dunia.

3) Firman Sebastian Priatno (Protestan, KLI Jakatarub,


Bandung):

Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan


menghadiri Symposium Ahmadiyya di Singapore,
merupakan suatu kehormatan untuk dapat ikut serta dan
menyaksikan langsung bahkan berjumpa dengan His
Holiness. Saya sangat terkesan dengan pesan yang
dipaparkan oleh His Holiness sebagai figur religius yang
disegani di dunia, terutama dengan semangatnya dalam
meluruskan kembali pandangan dunia mengenai citra

CINTA BERASA DUA | 183


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Islam sebagai agama yang damai. Sebagai seorang non-


Muslim (Nasrani) dan penggiat keberagaman/pluralisme,
saya sangat terkejut ketika menemukan kesamaan isi
pesan His Holiness yang mewakili seluruh gerakan
Ahmadiyya ini, dengan isi pesan yang saya dapatkan di
ruang lingkup institusi keagamaan saya (WCC/World
Council of Churches); bahwa, institusi keagamaan harus
memfokuskan aktivitas ke arah Social Justice and Peace
sebagai intisari spiritualitas; yang senantiasa
mengingatkan kita semua bahwa Yang Empunya seluruh
kekayaan alam di dunia ini hanyalah Allah semata, kita
(umatNya) hanya diberi kepercayaan untuk
mengelolanya dalam rangka menghasilkan kemakmuran
bagi sesama, bukan untuk dikuasai segelintir orang yang
malah mengakibatkan kesenjangan bahkan merenggut
ruang hidup bersama. Tema "Love for All, Hate for None"
dari Ahmadiyya dan isi pesan His Holiness tersebut
sangat relevan dan selaras dengan tema "God of Life,
Lead Us to Justice And Peace" dari World Council of
Churches. Sangat penting dan saya berharap ada
kerjasama antara kedua institusi tersebut yang dapat
termanifestasi nyata, sebagai bukti bahwa kita bisa
bersinergi dalam perbedaan sekaligus sebagai ajakan
terhadap semua umat masing-masing yang tergabung ke
dalamnya untuk memfokuskan energi mereka bukan

CINTA BERASA DUA | 184


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

pada privatisasi keselamatan, namun pada tujuan2 yang


mencipta ruang untuk perdamaian dan keadilan.

4) Mohammad Sodik (Dosen UIN Sunan Kalijaga,


Yogyakarta)

Selamat atas suksesnya Simposium perdamaian di


tengah-tengah suburnya rasa permusuhan. Jemaat
menunjukkan eksistensinya sebagai pioner "agama
cinta". Cinta Allah, Rasulullah, Sesama manusia, dan
Kehidupan semesta.

5) Irwan Masduki (Pimpinan Ponpes Mlangi,


Jogjakarta)

Saya sekarang mengerti benar tentang Ahmadiyah,


setelah mendengar langsung pidato dan khutbah
Khalifah. Bagaimana Ahmadiyah meletakkan Al-Qur'an;
kedudukan Nabi Muhammad SAW; Hadist dan Sunnah.
Ini semua menjawab tuduhan yang tidak benar tentang
kenabian Mirza Ghulam Ahmad dan Tadzkirah. Saya
sudah merasakan suasana hati pembaiatan yang
didahului dengan dua kalimat syahadat Islam dan
pertobatan serta janji setia kepada Al-Masih, maka
Ahmadiyah memang benar2 Islam.

CINTA BERASA DUA | 185


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

6) KH Abdul Muhaimin (ICRP, FPUB dan Ponpes Nurul


Ummahat, Kotagede, Jogjakarta)

Yang paling menarik ttg visi perdamaian love for all


hatred for none yg kadang hilang di ruang publik, ini
perlu dikumandangkan. Perbedaan bukan saja perlu
toleransi tetapi perlu pengakuan dan apresiasi. Mestinya
dgn visi khalifah huzur speech yang inspiratif diteruskan
dimana-mana.

7) Julius Felicianus (Penerbit Galang Press, Jogjakarta)

Selamat pagi pak UUD (Ahmad Saifudin M): hari ini berita
mancanegara di Harian Kedaulatan Rakyat Jogja halaman
17 memuat acara Peace Symposium Singapore...
terimakasih telah diberi kesempatan untuk terlibat
langsung dan bertemu dg Khalifah... dari berita di Harian
KR yang memuat foto saya dan pak Bupati Wonosobo
telah banyak sekali respon yg positif dan membahagiakan
yang ditujukan kepada saya dari banyak teman dan
kolega... sekali lagi terimakasih.

8) Kunto Sofianto, Ph.D (Dosen Universitas


Padjadjaran Bandung)

Huzur memancarkan wajah yang tulus dan menerima


semua umat. Saya harap orang Indonesia yang anti

CINTA BERASA DUA | 186


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Ahmadiyha bisa bertemu langsung dengan Huzur agar


terbuka hatinya, mendengarkan keterangan Huzur dan
lebih dari itu, hanya Khalifah Ahmadiyah yang membawa
Islam ke arah perdamaian.

9) Asep Rizal Asyari (Banser NU, Tasikmalaya)

Kesempatan yang luar biasa yang bisa saya dapat lewat


persahabatan dunia untuk kedamaian..Ini bukti bahwa
kebersamaan itu indah, Islam itu damai dan Rahmatan lil
alamin. Pesan ini harus tersampaikan kepada publik
Indonesia agar pemahaman terhadap agama Islam tidak
salah, kerukunan dan keragaman menjadi sesuatu yang
mutlak dilaksanakan.

10) KH Saeful Abdulah (Pengurus Muhammadiyah Jawa


Barat, Bandung)

Saya sangat berbahagia bisa bertemu dan bersalaman


dengan Khalifah. Ini adalah sesuatu yang direncanakan
Allah swt. Semoga Ahmadiyah berkembang dengan sikap
sabar dan ikhlas, seperti yang ditunjukkan Khalifah yang
luar biasa hebat.

11) Yunita (Katolik, KLI Jakatarub, Bandung)

CINTA BERASA DUA | 187


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Saya sangat terkesan pada acara ini. Setelah mendengar


pidato Huzur, saya menjadi mengerti bahwa Islam sangat
mengutamakan kemanusiaan, keadilan dan kedamaian.
Dunia saat ini membutuhkan lebih banyak tokoh agama
yang menyerukan perdamaian dan mendorong umatnya
untuk membela kemanusiaan, sebagaimana yang
disampaikan Huzur.

12) Wahyu Iryana (Dosen UIN, Bandung)

Dari pidato Khalifah, saya bisa menangkap bahwa nilai


kedamaian adalah hal yang utama untuk memupuk
kebersamaan, wewujudkan persatuan umat untuk
membangun dan saling mendukung satu sama lain.

13) Fauz Noor (Lapeksdam NU, Tasikmalaya)

Puji syukur saya bisa berjumpa dengan Khalifah


Ahmadiyah. Kharisma beliau sangat luar biasa.
Kehangatan dan ketulusan beliau dalam membangun
persahabatan antar sesame umat manusia, ini yang harus
diteladani. Saya sangat patut menguycapkan terima kasih
kepada saudara-saudara dari Ahmadiyah. Semoga
persaudaraan kita tetap terjaga. Semoga Jemaat
Ahmadiyah bisa kembali tenang menjalankan keyakinan
mereka, tiada lagi kekerasan dan kenistaan. Amin.

CINTA BERASA DUA | 188


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

14) Muhamad Sulhan (Peneliti, Dosen UIN, Bandung)

Saya sangat senang dan berterimakasih atas undangan


panitia untuk bertemu dengan Khalifah Jemaat
Ahmadiyah. Saya setuju dengan pandangan perlunya
memperhatikan kondisi krisis dunia saat inii yang
dipenuhi dengan kekerasan, dan juga perlunya
membangun Pilar Islam di tengah maraknya kasus-kasus
intoleransi. Kemudian, Keharusan memahami
perdamaian serta kehidupan saling menghargai
sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam. Yang
juga menjadi catatan penting saya adalah kebutuhan
pendidikan bagi anak-anak tanpa membedakan latar
belakang suku dan agama; juga keharusan negara
berkembang bisa menikmati kemajuan kemajuan ilimu
pengetahuan dan teknologi.

15) Muhamad Isnur (LBH Jakarta)

Pidato yang disampaikan Khalifah begitu mengena dan


tepat sasaran, khususnya yang terkait dengan isyu
perdamaian dan konflik yang berasal dari ketidakadilan
dan keserakahan penguasaan sumber alam. Khutbah
Khalifah tentang pentingnya menghargai agama
Kristen/Katolik yang juga menggunakan istilah Allah,
pentingnya bersatu dan bersabar, menjadi lambang
kemajuan serta penguat bagi Jemaat. Kesabaran dan

CINTA BERASA DUA | 189


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

keterbukaan dalam menjawab setiap pertanyaan,


semakin menunjukkan keteduhan dan kesejukan.
Kemudian kesigapan dan kedisiplinan panitia, pengurus
dan anggota Jemaat, mencerminkan adanya ukhuwah,
solidaritas dan persaudaraan yang kuat, ikhlas serta juga
memperlihatkan Jemaat sebagai organisasi yang rapi dan
solid.

16) Abdul Rozak (Ketua GP Ansor, Kota Bandung)

Saya baru tahu kalau pembaiatan itu, anggota Jemaat


sangat khidmat mengikutinya. Kalimat syahadatnya juga
sama dengan umat Islam yang lain. Saya mendengar dan
melihat langsung Syahadat orang-orang Ahmadiyah, hal
ini menepis isyu di luar tentang syahadat Ahmadiyah
katanya berbeda dengan syahadat umat Islam lainnya.

17) Ahmad Syafei Mufid (Litbang Departemen Agama,


FKUB Jakarta)

Saya sangat terkesan dengan Jemaat Ahmadiyah yang


sangat memuliakan para tamunya, menghargai
perbedaan dan pengorbanannya yang tinggi untuk
sebuah keyakinan. Khalifah Ahmadiyah sangat sederhana
dalam bertutur kata, tidak terdengar keluhan maupun
kebencian terhadap orang lain atau kelompok lain yang

CINTA BERASA DUA | 190


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

memusuhi Ahmadiyah sekali pun. Terima kasih saya telah


menjadi bagian yang memberi testimony ini.

18) Zuly Qodir (Maarief Institute, Dosen UMY)

"Pertemuan dalam Internasional Symposium Islam and


Peace merupakan upaya yang harus didukung oleh
semua pihak sebab Islam pada hakekatnya adalah
perdamaian. Islam bukanlah agama yang mentolerir
kekerasan dan ketidakadilan maupun diskriminasi atas
kelompok tertentu seperti Ahmadiyah. Sungguh
merupakan upaya yang sangat mulia dan perlu disambut
oleh khalayak tanpa memandang darimana datangnya.
Manfaatnya akan jauh lebih banyak ketimbang
madharatnya mengkampanyekan perdamaian dalam
Islam ketimbang kekerasan. Sebuah pertemuan yang
mendamaikan." Ditambahkan mantap, setuju bangets
diadakan (pen: Peace Symposium) di Jogja atau Manado,
saya udah kirim komentar kemaren saya tambahin
sekarang:

pertemuan yang menarik dan memberikan


penjelasan bahwa ahmadiyah tetap bekerja
sekalipun dalam lindasan diskriminasi negara
dan sbagian warga negara sipil di beberapa
Negara

CINTA BERASA DUA | 191


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

cara yang dilakukan Ahmadiyah patut dicontoh


organisasi lain atau kelompok lain, yang
menghadirkan kedamaian pada publik, tidak
membalas kekerasan dengan kekerasan. karya
nyata Ahmadiyah patut kita acungi jempol
memberikan rasa aman adalah hal yang bisa
dan harusnya dilakukan oleh negara dan warga
masyarakat utuk semua kelompok keagamaan
termasuk Ahmadiyah.

19) Joane Elga Sarapung (Direktur DIAN Interfidei)

Pak Saifudin yang baik, pertama-tama, saya


menyampaikan terima kasih atas undangan kepada
Interfidei (interfaith dialogue) untuk mengikuti
symposium itu. Paling tidak bisa melihat dari dekat,
Pimpinan Jemaat Ahmadiyah Internasional dan
mendengar pemikiran Beliau tentang beberapa hal yang
disampaikan dalam pidatonya. Terima kasih banyak atas
semua pelayanan yang luar biasa. Pengalaman berada
selama beberapa jam dengan umat Ahmadiyah dari
beberapa negara, memperkaya pengetahuan dan
pemahaman saya tentang Jemaat Ahmadiyah
internasional dan secara khusus Indonesia. Jumat pagi
akan saya share (secara resmi) kepada teman-teman
dalam rapat.

CINTA BERASA DUA | 192


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Kedua, bagi saya, pertemuan di Singapore itu, bila sampai


ke "telinga" para pejabatan negara RI, mudah-mudahan
dianggap sebagai kritik positif dan konstruktif, bukan
sebagai tampilan "cari gara-gara". Mengapa? Harusnya
pertemuan semacam ini bisa diadakan di Indonesia (lagi)
seperti yang terjadi pada tahun 2001 (?) atau saya keliru
kah? Saya sama sekali tidak melihat "kesesatan", atau
"bukan Islam yang benar", bahkan tidak merasa aneh
ketika berada bersama dengan dan berada di tengah-
tengah umat Muslim Ahmadiyah. Tetapi, mengapa di
negara kita menganggap dan memperlakukan, bukan saja
tidak Konstitusional tetapi juga tidak manusiawi. Dan
paling parah, karena negara mengikuti tuntutan dari
kelompok kecil orang yang sok beragama dan memakai
kekerasan untuk mengekspresikan "kesombongan
beragama" mereka itu? Anyway! Mungkin kali berikut
kita coba adakan di Yogya (atau, atas permbicaraan Pak
Kyai Husein dan saya, kita coba adakan di Manado atau
di Bali deh. He...he....

Ketiga, dalam kaitan dengan hal ini, saya sangat terkesan


dengan "remarks" dari pidato yang mewakili Pemerintah
Singapore dan mantan DUBES Singapore di beberapa
negara Islam (yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, termasuk Indonesia), Bagi saya, harusnya begitulah

CINTA BERASA DUA | 193


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

negara harus bersikap: jelas, tegas, berani. Sebenarnya


kalau ada transkrip juga dari remarks mereka akan sangat
baik.

Keempat, terkait dengan itu, terus terang sejak dari


Yogya, berharap sekali untuk mendengar, apa kata
"BELIAU" tentang kenyataan tantangan yang dihadapi
Jemaat Ahmadiyah di beberapa negara termasuk di
Indonesia. Tetapi, boleh jadi itu merupakan - lagi-lagi
"cara" Jemaat Ahmadiyah. Sengaja tidak disampaikan
atau disampaikan secara internal saja, di mesjid selama
shalat Jumat atau hanya di kalangan para petinggi
Ahmadiyah di 3 negara. Mengapa saya penasaran? Ini
terkait dengan pertanyaan saya selalu, yang juga pernah
saya sampaikan dalam sambutan acara di Perpustakaan
Arif Rahman Hakim tahun lalu. Mengapa Jemaat
Ahmadiyah hanya "diam" terhadap apa yang
diperlakukan kepada mereka? Begitulah! Tapi, tidak apa-
apa. Namanya harapan kadang-kadang tidak terkabul
juga toh? he...he...he...

Kelima, karena saya tidak ikut di hari Jumat. Saya


berharap teman-teman dari Indonesia (yang non-
Ahmadiyah... kata mas Zuly sudah dibaiat??? he..he..
bergurau) jadi bertemu Beliau dan sempat ngobrol.
Sekali lagi terima kasih banyak atas undangan kepada

CINTA BERASA DUA | 194


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Interfidei dan saya senang bisa hadir sekali pun hanya


untuk hari pertama. Tolong kalau ada transkrip dari 2
remarks itu, sekaligus ada bahasa Indonesianya, dikirim
ya. Sampaikan salam hangat untuk semua Ibu/Bapak dan
anak-anak muda yang sudah ikut bersibuk-sibuk
membantu dan melayani saya/kami semua. Semoga
semuanya menjadi berkat bagi orang banyak. Kita tetap
berjalan bersama-sama dan saling menguatkan.

Demikianlah 21 orang tokoh yang berhasil diminta kesan


dan pesannya tentang, Huzur, Jemaat Ahmadiyah, dan
kampanye perdamaian serta membawa wajah Islam
damai dalam berbagai kesempatan di seluruh dunia.
Begitu banyak harapan mereka agar International Peace
Symposium dapat dilaksanakan di Indonesia akhirnya
terwujud. Alhamdulillah, mulai tahun 2014, 2015 dan
2016 International Peace Symposium diadakan di
Indonesia dengan bekerjasama (UGM, UIN Syarif
Hidayatullah, UIN Sunan Kalijaga) dan menghadirkan
wakil-wakil Huzur, yakni: Sir Iftikhar Ahmad Ayaz, MA,
PhD (UK) dan Maulana Azhar Haneef (USA).

3. Pesan Damai Khubah Huzur

Adalah dengan rahmat Allah Ta'ala bahwa sekali lagi Dia


telah memberi taufik kepada saya untuk bertemu dengan

CINTA BERASA DUA | 195


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

para Ahmadi di wilayah ini. Situasi di Malaysia dan


Indonesia berkaitan dengan Jemaat adalah sedemikian
rupa sehingga sulit bagi saya untuk pergi ke sana.
Singapura adalah salah satu tempat dimana Allah Ta'ala
memfasilitasi pertemuan anggota Jamaat. Semoga Allah
Ta'ala menjadikan situasi sedemikian rupa sehingga
kondisi menjadi mudah di negara-negara ini dan Khalifah-
e-waqt bisa pergi ke sana.

Kali ini lebih dari tiga ribu warga Ahmadiyah datang dari
Indonesia dan Malaysia, kebanyakan dari mereka berasal
dari Indonesia. Selain itu, para Ahmadi juga datang dari
Thailand, Myanmar (Burma) dan Filipina. Beberapa ghair
Ahmadi juga datang. Bagaimanapun ini adalah karunia
Allah Ta'ala bahwa Dia telah memfasilitasi pertemuan ini.
Indonesia merupakan salah satu negara di wilayah ini di
mana anggota Jemaat dianiaya dengan buruk karena
(menjadi) Ahmadi, dan ada pensyahidan. Penganiayaan
terjadi dan memang masih berlangsung di hadapan
aparat pemerintah. Ini bukan hanya terjadi sekali.

Saya datang ke sini pertama kali sekitar tujuh tahun yang


lalu. Penganiayaan terhadap para Ahmadi di Indonesia
sudah mulai beberapa waktu sebelum [kunjungan saya].
Mesjid diserang, ada amukan massa, properti Jemaat
dirusak dan para Ahmadi diserang dan mereka

CINTA BERASA DUA | 196


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

mengalami korban jiwa dan harta benda. Gelombang


permusuhan tumbuh semakin sengit setelah itu, dan
hilangnya nyawa dan harta benda terus berlanjut. Kalian
semua tahu betapa kejam dan brutal para Ahmadi
disyahidkan dalam pengawasan polisi. Kebiadaban itu
sedemikian rupa sehingga media lokal yang berpikiran
adil juga mengutuknya. Saat ini dunia (seolah-olah) telah
menyusut begitu banyak (demikian dekat) karena media,
sehingga detail penganiayaan ini mencapai semua orang
dan perhatian dunia ditarik kepada hal itu dan banyak
suara yang muncul menentangnya.

Kita berterima kasih kepada semua organisasi atau


individu yang berbicara menentang penganiayaan
terhadap Jemaat. Namun, Allah Ta'ala dengan cara lain
membawa beberapa hasil yang baik dari setiap episode
penganiayaan terhadap Jemaat. Karena penganiayaan
terhadap para Ahmadi Indonesia, Jemaat diperkenalkan
secara besar-besaran di seluruh dunia. Ketika video
penganiayaan di mana tiga Ahmadi disyahidkan
ditunjukkan di bagian Afrika yang jauh, seorang besar
terpelajar di sana memutuskan bahwa kekejaman
tersebut hanya dapat dilakukan terhadap mukmin sejati,
dan sebagai hasilnya ia menerima Ahmadiyah, Islam
sejati. Penganiayaan ini tidak hanya berakibat pada bai'at
di Indonesia tetapi juga bai'at di banyak daerah di dunia.

CINTA BERASA DUA | 197


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Setelah Pakistan, Indonesia adalah salah satu negara di


mana kekejaman dan kebiadaban terus dilakukan dan di
mana penganiayaan brutal terhadap Ahmadiyah
berlangsung. Meskipun situasinya agak mereda di
Indonesia, hal ini terus berlangsung di Pakistan, dan
kezaliman ini berlangsung atas nama Allah dan Rasul-Nya
s.a.w.. Atas nama Allah Yang ajaran-Nya penuh dengan
membayar hak-hak umat manusia, atas nama Allah yang
memberikan umat Muslim ajaran kasih sayang dan
keadilan, atas nama Rasul yang merupakan 'rahmatan lil
aalamiin (rahmat bagi seluruh alam), yang tidak
melakukan kekejaman bahkan selama waktu
pertempuran dan yang sangat marah dengan sahabat
beliau karena membunuh orang yang telah mengucapkan
Kalimat syahadat. Ketika sahabat tersebut mengatakan
kepada beliau bahwa orang kafir itu telah mengucapkan
Kalimah syahadat karena takut pada pedang, Rasulullah
s.a.w. bertanya apakah dia telah membelah hati orang itu
dan melihat apakah ia mengucapkan Kalimah karena
takut atau dengan tulus.

Bagaimanapun, penganiayaan di Pakistan kondisinya


ekstrim. Orang yang mengucapkan Kalimah syahadat
sedang dianiaya atas nama Kalimat syahadat dan para
Mullah Pakistan memberikan pengaruh pada Mullah
Indonesia, yang telah melakukan kekejaman dan yang

CINTA BERASA DUA | 198


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

menghasut orang-orang. Setiap kali mereka


mendapatkan kesempatan, pihak-pihak yang memusuhi
kita berusaha dan merugikan kita. Namun, adalah rahmat
Allah Ta'ala bahwa semakin buruk musuh melakukan
penentangan, ketabahan para Ahmadi semakin
meningkat. Para penentang kita tidak tahu bahwa
Ahmadiyah adalah bahwa Islam sejati yang tertanam di
hati kita dan tidak ada penentangan sehebat apapun bisa
memisahkan akar kuat keimanan kita dari kita. Setelah
melihat berkat Allah Ta'ala, bagaimana bisa para Ahmadi
berpaling dari janji yang telah mereka buat dengan
Tuhan! Bagaimana mereka bisa memutuskan ikatan yang
dibuat dengan pecinta sejati Rasulullah s.a.w. ? Ini adalah
hubungan yang semakin memperkuat hubungan kita
dengan Allah Ta'ala dan Rasulullah s.a.w. dan yang telah
menunjukkan kepada kita jalan-jalan kemajuan
keimanan,yang tidak diketahui umat Muslim non
Ahmadi.

Setiap Ahmadi harus terus memperkuat keimanannya


terlepas dari permusuhan pihak-pihak yang memusuhi
dan selalu tetap teguh sebagai teladan ketabahan,
peningkatan keimanan, dan berdoa untuk keteguhan
karena keteguhan itu datang dengan karunia Allah Ta'ala.
Dan untuk meraih karunia-Nya sangat penting untuk
kembali kepada-Nya dan membayar hak ibadah kepada-

CINTA BERASA DUA | 199


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Nya. Demikian pula, amalan juga harus ditingkatkan.


Banyak perhatian harus diberikan untuk hal ini. Berpaling
kepada Allah Ta'ala Taala dan meningkatkan amalan
tidak hanya bagi mereka yang sedang. Bahkan, setiap
Ahmadi harus mengintrospeksi diri. Para Ahmadi
Thailand, Burma, Singapura dan setiap negara tidak akan
bisa meningkat jika mereka tidak mengintrospeksi diri
atas kondisi kerohanian mereka. Dan jika tidak ada
perbaikan/kemajuan dalam Ahmadiyah [secara individu],
maka tidak ada gunanya menjadi seorang Ahmadi. Setiap
Ahmadi hendaknya memberikan perhatian terhadap
peningkatan keimanannya.

Tadi saya menyebutkan Malaysia, ada penentangan di


sana juga. Berulang kali ada kehebohan di sana tapi
situasinya tidak seperti Indonesia. diketahui bahwa
organisasi Muslim telah memasang papan pengumuman
di seluruh tempat yang mengatakan bahwa 'Qadiani'
bukan muslim atau kata-kata seperti itu. Tentu saja
ketika lewat, para Ahmadi melihat ini [papan] dan
perasaan mereka terluka dan melihat kata-kata itu di
semua tempat mengganggu mereka. Namun, para
Ahmadi selalu bersabar dan tidak mengambil hukum di
tangan mereka (tidak main hakim sendiri). Allah Ta'ala
tahu kita adalah Muslim dan kita tahu bahwa kita adalah
muslim yang lebih baik daripada yang lain, kita tahu

CINTA BERASA DUA | 200


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

bahwa hati kita penuh dengan kecintaan kepada Allah


Ta'ala dan Rasulullah s.a.w.. Memang, Rasulullah s.a.w.
bersabda untuk tidak memanggil orang yang menyatakan
'La ilaaha illallahu Muhammadur Rasulullah' orang kafir
karena mengatakan seseorang kafir akan kembali pada
orang yang mengatakannya. Bahkan beliau bersabda
bahwa orang yang hanya mengatakan 'La ilaaha illallahu'
juga seorang Muslim. Dan Al-Qur'an bahkan menyatakan
untuk tidak menyebut orang yang mengucapkan salam
kepadamu bahwa dia bukan orang mukmin. Itulah ajaran
Al-Quran, sedangkan orang-orang ini telah membuat
Islam mereka sendiri. Demi kepentingan dan keinginan
pribadi mereka, mereka telah membuat perintah-
perintah Allah Ta'ala menjadi bahan tertawaan di mata
orang lain.

Saya bertemu Sadr (Ketua) Jemaat Ahmadiyah Malaysia


dan dia mengatakan bahwa meskipun papan-papan itu
ada, orang tidak peduli lagi tentang itu. Orang-orang baik
di luar Jemaat juga telah menyadari bahwa
ungkapan/tulisan ini berasal dari kepentingan pribadi
para Maulwis sehingga mereka membuat Islam menjadi
sumber ejekan di mata orang luar, mereka mencetaknya
(papan pengumuman) bertentangan dengan ajaran Al-
Quran dan sesuai kepentingan mereka sendiri. Namun,
Islam sejati melupakan perintah-perintah Allah Ta'ala dan

CINTA BERASA DUA | 201


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Rasulullah s.a.w.. Beberapa waktu lalu seorang pendeta


Kristen di Malaysia mengatakan bahwa tidak masalah
bagi orang Kristen untuk menggunakan kata 'Allah karena
Dia juga Allah mereka. Umat yang mengaku Muslim itu
yang hanya nama saja Muslim membuat keributan atas
hal ini, dan hal ini dibawa ke pengadilan. Sayangnya
pengadilan memutuskan bahwa hanya umat Islam dapat
menggunakan kata Allah dan tidak ada orang lain yang
memiliki hak untuk mengatakan bahwa Allah adalah milik
mereka. Jadi, orang-orang duniawi membatasi nama
Allah, atas nama Allah! Mereka menganggap bahwa
hanya umat Muslim yang memiliki Allah. Para Maulwi
(ulama) yang tuna ilmu mungkin mengatakan hal-hal
seperti ini, tetapi menakjubkan untuk dicatat bahwa
orang pengambil keputusan yang berpendidikan
memburukkan Islam dengan keputusan semacam itu.
Allah Ta'ala berfirman:

Segala puji bagi Allah, Rabb (Tuhan Pencipta


Pemelihara) semesta alam' ( 1:2) yaitu, Dia adalah Tuhan
semua orang, baik Muslim maupun non-Muslim.

Dia juga berfirman: Allahu yabsuthur rizqa li may


yasyaa-u - "Allah meluaskan rezeki-Nya bagi siapa saja
yang Dia kehendaki ... ' ( 13:26)

CINTA BERASA DUA | 202


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Apakah wujud lain yang memberi rezeki kepada orang


Kristen, Yahudi dan yang lainnya? Berdasarkan keputusan
mereka [pengadilan Malaysia], adalah dosa yang tidak
terampuni jika seorang Kristen mengatakan bahwa Allah
memberikan rezeki kepada-Nya. Allah Ta'ala telah telah
menyatakan dalam Alquran melalui para Rasul
sebelumnya bahwa:

'Allah , Rabb-mu , dan Rabb nenek moyangmu yang


dahulu' (37:126)

Jadi, bagaimana orang Muslim dapat punya kepemilikan


atas Allah? Sesungguhnya Allah Ta'ala menyatakan
tentang umat Kristen, yang mengenainya pengadilan
Malaysia mengeluarkan keputusan bahwa hanya umat
Islam yang dapat menggunakan kata Allah:

Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab! Marilah pada sebuah kata


yang sama antara kami dan kamu - bahwa kita tidak
menyembah selain Allah ... (3:65)

Artinya, kesamaan antara Muslim dan Kristen adalah


Wujud Allah Ta'ala. Sama seperti seorang Muslim
memiliki hak untuk mengatakan Allah, begitu juga
seorang Kristen dan orang lain. Saya telah memberikan
contoh-contoh ini karena beberapa Ahmadi bertanya
kepada saya mengenai hal ini. Al-Qur'an penuh dengan

CINTA BERASA DUA | 203


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

contoh di mana Allah Ta'ala telah menyatakan diri-Nya


Allah semua orang. Tidak ada individu, agama, sekte,
pemerintah, ataupun pengadilan mempunyai
kepemilikan atas Allah. Allah Ta'ala bukan merek dagang,
Dia adalah Rabb sekalian alam.

Hari ini hanya para Ahmadi yang bisa memberitahu dunia


tentang ajaran sejati Islam, dan Wujud serta kedudukan
Allah Ta'ala dan ajaran Al-Qur'an. Orang-orang non
Ahmadi telah menurunkan Islam menjadi sumber ejekan
bagi orang lain. Menjadi tugas para Ahmadi Malaysia
untuk memberitahu secara bijaksana warga senegara
mereka tentang ajaran Islam dan bertanya kepada
mereka mengapa mereka memburukkan ajaran indah
Islam dengan mengikuti Ulama yang hanya nama.
Semoga Allah Ta'ala menyingkirkan tabir kebodohan
mereka

Saya telah menyebutkan Indonesia dan Malaysia. Para


Ahmadi Singapura mungkin bertanya-tanya bahwa saya
datang ke negara mereka tapi saya menyebutkan orang
lain! Pertama kalian para Ahmadi harus ingat bahwa
orang mukmin adalah seperti satu tubuh. Jika satu bagian
menderita sakit yang lain juga merasa sakit. Inilah
sebabnya mengapa rasa sakit para Ahmadi yang tinggal
di negara-negara dimana penganiayaan berlangsung

CINTA BERASA DUA | 204


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

mestinya dirasakan oleh setiap Ahmadi di seluruh dunia.


Saya juga mengatakan kepada para Ahmadi Singapura
bahwa situasi disini baik. Pemerintah di sini tidak
mengizinkan permusuhan atas dasar agama dan
memberikan kebebasan untuk menyatakan poin-poin
positif suatu agama. Jadi para Ahmadi harus memperluas
usaha tabligh mereka dengan bijaksana dan
menyampaikan pesan Islam, yaitu Islam sejati ke semua
lapisan masyarakat .

Para Ahmadi yang duduk di depan saya di sini, apakah


mereka berasal dari Singapura atau tempat lain, dari
manapun mereka berasal, harus ingat bahwa entah
situasinya baik atau buruk, kita harus menunjukkan
wajah sejati Islam kepada dunia dan harus menjelaskan
segi-segi indah kehidupan dan karakter beberkat
Rasulullah SAW dengan mengambil setiap aspek
kehidupan dan karakter beberkat beliau, Allah Ta'ala
menyatakan bahwa itu adalah teladan beberkat untuk
Muslim sejati. Beliau adalah teladan sempurna bagi kita
dalam urusan rumah tangga, masalah sosial, hal-hal yang
berhubungan dengan pihak luar dan hal-hal yang
berkaitan dengan berurusan dengan bangsa dan negara
lain.

CINTA BERASA DUA | 205


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Ketika menyampaikan kehidupan dan karakter beberkat


beliau kepada orang lain, kita juga harus mengamalkan
(cara beliau) dan menarik orang lain dengan amalan kita.
Ketika menyampaikan bentuk sejati 'rahmat bagi seluruh
alam' kepada dunia, kita sendiri harus menunjukkan
teladan cinta dan persaudaraan. Ketika menyampaikan
ajaran sejati Al-Qur'an kepada dunia kita harus
memberitahu dunia bahwa untuk memahami ajaran Al-
Quran di zaman ini Allah Ta'ala telah mengutus orang
yang ditunjuk oleh-Nya, yang merupakan pecinta sejati
Rasulullah s.a.w., dan tanpa terhubung kepada beliau,
seseorang tidak dapat benar-benar memahami ajaran
(Islam). Jika mereka tidak menjalin hubungan dengan
Imam Zaman, mereka hanya akan memberikan fatwa
kufur satu sama lain, dan bukannya menarik orang lain
lebih dekat mereka akan membuat mereka jauh.

Setiap Ahmadi harus bersyukur atas rahmat Allah Ta'ala


bahwa Dia telah memberi taufik kepada kita untuk
menerima Masih dan Mahdi yang dijanjikan as. sesuai
dengan nubuatan Rasulullah s.a.w.. Bagaimana kita bisa
bersyukur? Untuk syukur ini kita harus berusaha dan
menyesuaikan keinginan kita sesuai dengan ajaran Islam,
mengorbankan emosi-emosi kita dan bekerja keras untuk
memahami ajaran sejati. Kita harus sangat
memperhatikan hal ini .

CINTA BERASA DUA | 206


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Ada banyak yang ingin disampaikan tetapi waktu tidak


memungkinkan saya untuk mengungkapkannya. Dengan
rahmat Allah Ta'ala meskipun jarak [jauh] Dia telah
menyambungkan hubungan Jemaat dengan Khilafat
melalui MTA. Untuk ini, Anda harus menetapkan untuk
mendengarkan khotbah saya dan berbagai program lain.
Dalam penilaian saya bahkan beberapa pengurus tidak
mendengarkan khotbah Jumat secara teratur. Saya
berusaha menyampaikan khotbah Jumat sejalan dengan
kebutuhan masa, oleh karena itu kalian harus
menghubungkan diri dengannya (khotbah) sehingga
kesatuan ajaran Ahmadiyah dapat diakui oleh dunia.

Akhirnya saya akan menyampaikan beberapa kutipan


Hadhrat Masih Mau'ud as yang memberitahu kita standar
yang beliau harapkan dari kita. Beliau bersabda:

"Penting untuk terus meneliti pernyataan yang diberikan:


"Saya akan mengutamakan agama diatas hal-hal dunia'
dan kemudian memperlihatkan contoh yang baik dalam
kehidupan nyata. "

'Pertolongan Allah hanya datang kepada orang yang


selalu melangkah dalam kesalehan dan tidak berhenti
ditempat. Mereka inilah yang akhirnya baik.' 'Allah Ta'ala
telah mengajarkan doa dalam Al-Qur'an :

CINTA BERASA DUA | 207


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Rabbi ashlih lii fii dzurriyatii - "Wahai Rabb-ku


perbaikilah keturunanku.' (46:16),

yaitu, perbaikilah juga istri dan anak-anak saya.


Sementara berdoa supaya kondisinya mengalami
perubahan suci, dia juga harus berdoa untuk anak-anak
dan istrinya karena sering kali orang menghadapi orang
menghadapi masalah yang timbul karena anak dan istri,
"perlu bahwa amalanmu menjadi saksi bahwa kamu
seorang Ahmadi."

'Jemaat kita hendaknya ingat supaya tidak melupakan


Allah Ta'ala dalam kondisi apapun. Pertolongan
hendaknya dimohonkan dari-Nya setiap saat. Manusia
tdiak ada apa-apanya tanpa Dia. '

Kita semua perlu mengintrospeksi diri sampai sejauh


mana kita telah menanamkan perubahan suci dan
sampai sejauh mana kita berusaha untuk
menghubungkan anak-anak kita ke Jemaat dan sampai
sejauh mana kita berusaha untuk mengamalkan ajaran
Al-Qur'an; amalan kita [atas Al-Quran] harus sedemikian
rupa sehingga setelah melihat kita, bahkan orang lain
menyatakan bahwa kita adalah Muslim yang lebih baik
dari mereka! Apakah teladan kita sedemikian rupa
sehingga musuh-musuh Islam akan cenderung ke Islam
setelah melihat kita? Jika kita mencapai standar tersebut

CINTA BERASA DUA | 208


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

maka Insya Allah sementara amalan itu akan


mendekatkan kita kepada Allah Ta'ala, ia juga akan
meningkatkan jumlah kita dan penentangan terhadap
Jemaat suatu hari akan tersapu angin. Semoga Allah
Ta'ala meningkatkan keimanan kalian semua dan saya
dan semoga Dia menjaga kalian semua dalam
perlindungan-Nya setiap menit dan menghancurkan
skema musuh.3'

4. Jalan-jalan di Singapura

Anak lelakiku mengawal Ibu dan Adik perempuannya


bersama rombongan anggota Jemaat Ahmadiyah
Indonesia Majelis Yogyakarta berangkat untuk bertemu
Huzur di Singapura. Rombongan Jogja dipimpin oleh Mas
Didit Endut Hadibarianto menggunakan pesawat Tiger
Airways yang mendarat di Changi Airport jam 21.00
waktu setempat. Kami sudah berangkat terlebih dahulu
bersama rombongan tamu-tamu undangan, antara lain:
KH. Abdul Muhaimin, DR. Zuly Qodir, Julius Felicianus,
Martha Sasongko, Gus Irwan Masduki, dan dua orang
lainnya yang masuk daftar undangan dari Jogja yakni

3
Kompilasi Empat Khotbah Jumat Tanggal 6, 13, 20 dan 27
Tabuk 1392 HS/September 2013 Vol. VII, Nomor 34, 1
Nubuwwah 1392/November 2013

CINTA BERASA DUA | 209


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Joane Elga Sarapung dan Alissa Wahid. Mengelola


perjalanan para tokoh ini tidak mudah, Elga Sarapung
akhir datang dari arah Makasar dan Alissa Wahid batal
hadir karena urusan Ibunya yang mendadak memintanya
berada di Jakarta.

Panitia lokal Singapura melakukan penjemputan semua


tamu-tamu berasal dari Indonesia, dari kota-kota Jakarta,
Jogjakarta dan Makasar. Tamu-tamu undangan menginap
di Hotel V sedangkan anggota JAI menginap di dormitory
yang jumlah kamarnya jauh lebih banyak. Kegiatan
berbeda yang diikuti tamu undangan adalah acara
International Peace Symposium bersama Huzur dan
undangan lainnya dari berbagai negara ASEAN.
Sedangkan kegiatan anggota lebih berfokus pada asyik
masyuk shalat berjamaah yang di-imam-i Huzur dan
mendengarkan nasihat-nasihat Beliau. Shalat lima waktu
dan shalat Tahajud dilakukan di Masjid Thaha, sebuah
bangunan masjid dua lantai lengkap dengan ruang-ruang
penginapan, ruang hall pertemuan, perpustakaan, dan
ruang layanan lainnya. Secara keseluruhan pemanfaatan
ruang-ruang yang ada mampu menampung 2.000 orang
dengan menambahkan tenda pada halamannya.

Kegembiraan terlihat dari sorot mata para anggota


jemaat, demikian juga anak lelakiku, Ibu dan Adik

CINTA BERASA DUA | 210


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

perempuannya. Nampaknya mereka juga bertemu


dengan Keluarga Ahmad Widodo Malangyudo (kakak
lelakiku), Keluarga Sutan Diapari Siregar (suami kakak
perempuanku) dan Keluarga Mubarik Ahmad dan adik-
adiknya (anak kakak perempuanku). Sedangkan kakak
perempuanku Sutji Lestari, Bibiku Bu Sri Suwignyo serta
kakak iparku Haryana Soeroer dan anaknya Mas Aki
berangkat bersama rombongan anggota jemaat dari
Jogjakarta. Suasana kekeluargaan dan kegembiraan
selalu datang disaat mereka berkumpul bertemu di
masjid dan di Langgar Kana atau ruang aula makan
setiap hari selama tiga hari. Disaat kami masih mengurus
tamu-tamu undangan dengan menemani acara-acara
bersama Huzur, ketiga anggota keluargaku asyik bergiat
bersama sanak keluarga dan anggota jemaat lainnya yang
berasal dari berbagai kota lain di Indonesia dan beberapa
dari negeri jiran. Dan diatara waktu yang ada tersisa
waktu yang kami bisa bersama berempat untuk jalan-
jalan menelusur tempat-tempat wisata Singapura,
seperti: Orchad Road Pedestrian; Raffless Land Site;
Pulau Sentosa; Marina Bay Sands dan lain-lain. Naik
turun MRT dan jalan menelusur pedestrian diantara
gedung-gedung ber-arsitektur bagus menjadi sasaran
hampiran dan untuk memotretnya.

CINTA BERASA DUA | 211


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Beberapa obyek yang kami kunjungi selama jadi


wisatawan di Singapura adalah patung singa. Merlion
adalah sebuah patung dengan kepala singa dan berbadan
ikan yang sudah menjadi maskot Singapura. Nama
Merlion merupakan gabungan dari mermaid dan lion
atau dalam bahasa Indonesia adalah ikan duyung dan
singa. Taman Merlion Park buka 24 jam setiap hari dan
tidak dipungut biaya bagi siapapun yang ingin
berkunjung, sehingga anda dapat menghemat biaya
perjalanan anda. Selain berfoto-foto juga dapat
menikmati sungai di lokasi ini karena Merlion Park
terletak di depan Singapore River.

Berdua di Orchad Road Berlatar Art Science Museum

CINTA BERASA DUA | 212


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Orchard Road atau Jalan Orchard adalah nama sebuah


jalan di Singapura yang sangat terkenal dengan wisata
belanjanya. Selain dipenuhi pusat belanja, Orchard Road
juga dipenuhi restoran, spa, dan lain-lain. Untuk
berkunjung ke Orchard Road tentu saja gratis apabila
hanya melihat-lihat saja. Orchard Road juga tempat
tujuan utama di Singapura, biasanya disarankan carilah
hotel di sekitar Orchard Road supaya tidak kesulitan
membawa barang belanjaan menggunakan kendaraan
umum. Di sepanjang Sentosa Island ada 3 buah stasiun
MRT jadi tidak perlu kuatir jauh dari stasiun. Orchard
Road adalah salah satu tempat wisata di Singapura yang
wajib dikunjungi, walaupun hanya melihat-lihat saja.

Raffless Landing Site mungkin tidak umum di telinga


wisatawan Indonesia karena wisata sejarah memang
tidak banyak peminatnya. Raffless adalah nama dari
pendiri sekaligus gubernur Singapura modern, sedangkan
Raffless Landing Site adalah tempat untuk mengenang
jasa-jasa dari Raffless. Di tempat ini dapat melihat patung
replika dari Raffless, mengenal sejarah Singapura,
melihat diorama sejarah dan budaya Singapura, serta
berfoto-foto di sebelah patung Raffless dengan latar
belakang sungai dan kota Singapura. Berkunjung ke
Raffless Landing Site, stasiun MRT terdekat adalah
stasiun Raffless Place.

CINTA BERASA DUA | 213


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Sentosa Island adalah sebuah tempat wisata di Singapura


yang lengkap, namun tidak menyatu dengan pulau utama
Singapura, melainkan berada di pulau yang terpisah.
Banyak cara untuk mencapai Sentosa Island, yang paling
menarik adalah dengan menggunakan kereta gantung
karena dapat juga menikmati pemandangan kota
Singapura dari ketinggian. Harga menaiki kereta gantung
memang cukup mahal, yaitu sekitar 300,000 Rupiah,
namun menaiki kereta gantung ini dapat memberikan
pengalaman yang menarik. Kami mencapainya dengan
berhemat, ada cara lain untuk mencapai Sentosa Island
yaitu dengan berjalan kaki, menaiki monorail Sentosa
Express, dan menggunakan bus. Yang bisa ditemukan di
Sentosa Island adalah pantai, hotel, spa, restoran, tempat
belanja, tempat bermain golf, berbagai macam atraksi
hiburan, kasino, dan lain-lain.

Fadhil di Patung Merlion Qanita di Universal Studio

CINTA BERASA DUA | 214


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Universal Studios adalah taman hiburan seperti Dufan di


Jakarta dan merupakan salah satu tempat wisata di
Singapura yang paling terkenal bagi warga Indonesia.
Harga tiket Universal Studios pada akhir pekan, tanggal
merah, dan musim liburan cukup mahal, bisa sampai
dengan sekitar 1 juta Rupiah untuk orang dewasa. Kami
berhemat, cukup berfoto di depan bola dunia Universal
Studios saja dan kedua anakku masuk untuk bermain di
Universal Studios, kami datang pada pagi hari untuk
hindari antrian permainan di Universal Studios yang bisa
sangat panjang, kecuali mempunyai tiket prioritas
sehingga tidak perlu mengantri panjang, namun tentu
saja harga tiket ini lebih mahal dari tiket biasa.

Marina Bay Sands adalah ikon sekaligus tempat wisata di


Singapura yang terbaru. Hampir semua wisatawan dari
Indonesia yang datang ke Singapura berfoto-foto dengan
latar belakang Marina Bay Sands. Marina Bay Sands
adalah sebuah pusat hiburan dan resort terpadu yang
dibuka sejak tahun 2010. Penampilan visual bangunan
Marina Bay Sands sangatlah unik dan tiada duanya di
dunia dengan 3 gedung utama yang dihubungkan dengan
bangunan berbentuk kapal di atasnya. Marina Bay Sands
memiliki ribuan kamar hotel, kasino, teater, ruang
kesenian, restoran, klub malam, taman, hingga mall
mewah dan lain-lain, semuanya dalam satu lokasi. Selain

CINTA BERASA DUA | 215


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

itu di bangunan berbentuk perahu yang ada di atas


gedung, terdapat kolam renang yang merupakan kolam
renang terpanjang di dunia dengan panjang sekitar 150
meter, dan berada di ketinggian 200 meter. Di ketinggian
tersebut, dapat melihat Singapura, Indonesia, dan
Malaysia. Apabila ingin naik ke atas Marina Bay Sands,
harus membayar sekitar 250,000 Rupiah. Pada malam
hari, Marina Bay Sands mempertontonkan atraksi cahaya
yang menarik dan dipantulkan oleh danau Marina Bay.
Stasiun MRT terdekat dari Marina Bay Sands adalah
stasiun Marina Bay dan stasiun Promenade.

Art Science Museum adalah sebuah museum yang


berlokasi di Marina Bay Sands. Berlokasi di tepi danau
Marina Bay, Art Science Museum memiliki bentuk
menyerupai bunga teratai. Tidak hanya itu saja keunikan
dari desain bunga teratai Art Science Museum, desain
teratai ini juga mempunyai fungsi mengumpulkan air
hujan, dan mengalirkannya menjadi sebuah air terjun.
Art Science Museum adalah tempat pameran seni kelas
dunia berlangsung sehingga sangat menarik untuk
dikunjungi.

Pada hari keempat kami berempat pulang ke Jogja


bersama dengan rombongan anggota jemaat. Terdengar
cerita masing-masing yang merasakan kegembiraan

CINTA BERASA DUA | 216


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

setelah kita semua bertemu sang kekasih Hadzrat Mirza


Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V atba. Mengenang saat
mulaqat dan berfoto bersama Huzur menjadi cerita yang
diulang-ulang. Kami berdelapan ketika foto bersama
Huzur, yakni Kakak ipar Haryana Soeroer dan anaknya
Nuraksa Aki Makodian, Kakak perempuan Sutji Lestari
Damar dan Bibi Sri Suwignyo, serta kami berempat
Fadhil, Qanita, Yuyun dan saya.

Mulaqat dan foto bersama Khalifatul Masih V Hadzrat Mirza


atba
Masroor Ahmad di komplek Masjid Thaha Singapura

CINTA BERASA DUA | 217


BERTEMU KEKASIH DI SINGAPURA

Rombongan anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang


berkesempatan hadir dalam Jalsa Salana Internasional di
Hadiqatul Mahdi tinggal di Islamabad London

Berkunjung di Masjid Al-Fazl yang dibangun tahun 1924 saat


Khalifatul Masih II - Hadzrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad
siar Islam Ahmadiyah di London

CINTA BERASA DUA | 218


ROMANSA LONDON

ROMANSA LONDON
Genap satu abad Khilafat Islam Ahmadiyah pada tahun
2008 diperingati diseluruh dunia, demikian pula pada
pertemuan tahunan Jalsah Salanah di United Kingdom
Inggris. Huzur dalam khutbahnya 25 Juli 2008
menjelaskan bahwa pada hari ini Jalsah Salanah Jemaat
Ahmadiyah UK akan segera dimulai, insya Allah!! Jalsah
pada tahun ini kita berkumpul disni untuk mensyukuri
genapnya seabad Khilafat Ahmadiyah dan untuk
mensyukuri karunia-karunia, rahmat dan pertolongan-
pertolongan yang turun dari Allah SWT selama seratus
tahun, jalsah ini merupakan sebuah jalsah yang sangat
penting. Jalsah ini dirasakan sangat penting oleh setiap
orang tua, pemuda-pemudi, lelaki maupun perempuan.
Disebabkan pentingnya itu, dan mengingat akan
melimpahnya jumlah para tetamu dari dalam maupun

CINTA BERASA DUA | 219


ROMANSA LONDON

luar negeri yang akan datang menghadiri Jalsah ini,


Jemaat Ahmadiyah Britania telah meningkatkan
persiapan-persiapannya lebih luas lagi. Dan saya harap
persiapan-persiapan tahun ini secara keseluruhan akan
jauh lebih baik, sekalipun terdapat kelemahan-
kelemahan yang kecil yang pada umumnya biasa terjadi.
Dengan pengalaman yang sudah cukup lama yang dimiliki
oleh para pegawai dan para petugas relawan Jalsah
dengan karunia Allah SWT telah membuat mereka menjadi
sangat mahir dan terampil didalam menjalankan tugas-
tugas mereka masing-masing. Dan dalam hal itu jika
terdapat penilaian seorang Ahmadi dengan nuansa
keimanan yang tinggi, maka artinya terdapat ketekunan
yang amat sangat didalam pekerjaan yang dilakukan oleh
para pegawai dan petugas relawan Jalsah Salanah. Jalsah
pada tahun ini adalah Jalsah Jubili Khilafat juga. Didalam
hati setiap petugas baik anak-anak, pemuda-pemudi dan
orang-orang tua tertanam perasaan yang khas diwaktu
mereka menjalankan pengkhidmatan. Dan dimanapun
jalsah sedang dilaksanakan pada tahun ini dan
dimanapun saya telah mengunjungi mereka perasaan
mereka ini nampak sekali kepada saya dari air muka
mereka. Baik pada Jalsa Salanah yang diselenggarkan di
Ghana di Nigeria atau pada Jalsah Salanah di Bennin,
sebuah Jemaat baru dan Jalsah Salanah-pun baru

CINTA BERASA DUA | 220


ROMANSA LONDON

diadakan disana, dan juga jalsah di Amerika dan Kanada.


Demikian Huzur mengawali khutbahnya yang
disampaikan bertepatan dengan hari pertama
pembukaan Jalsah Salanah UK 2008 yang mengambil
lokasi di Hadiqatul Mahdi, Green Street, East Worldham
Alton, Hampshire, London sebuah ladang pertanian
seluas 27 hektar milik Jemaat Ahmadiyah UK.

1. Seabad Khilafat Islam Ahmadiyah

Inilah alasan yang paling mendasar, mengapa kami pergi


ke London untuk bertemu Huzur, Khalifatul Masih Al-
Khamis atba Hadzrat Mirza Masroor Ahmad. Kami bertiga
bersama kakak perempuanku Sutji Lestari dan suaminya,
Damar Harjotirto berangkat langsung dari Jogjakarta ke
London dengan transit di Kuala Lumpur menumpang
penerbangan Malaysian Airways. Bersyukur rasanya saat
itu dapat penerbangan langsung dari Jogjakarta ke
London, yang sekarang penerbangan tersebut sudah
tidak ada lagi. Setibanya di Airport Heathrow London,
tampaknya rombongan anggota Jemaat Ahmadiyah
Indonesia berasal dari Jakarta dan sekitarnya telah lebih
dahulu sampai. Dan senang rasanya bertemu dengan
kakak ipar perempuanku, Farida Ahmad Widodo dan
adiknya, Farhat Qiqi Saleh berada diantara rombongan
Jakarta. Alangkah bahagianya andaikan saja kuajak istriku

CINTA BERASA DUA | 221


ROMANSA LONDON

hadir di acara jalsah salanah ini, namun alasan mengurus


anak-anak yang masih perlu banyak bantuan memupus
pengandaian ini.

Catatan sedikit tentang pengertian Jalsah Salanah atau


dapat diartikan Pertemuan Tahunan adalah pertemuan
resmi tahunan Jamaah Muslim Ahmadiyah yang
diprakarsai oleh Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad, pendiri
Ahmadiyah dan mengaku sebagai Al-Masih yang
dijanjikan dan Imam Mahdi di akhir zaman. Biasanya,
acara ini berlangsung selama 3 hari, dimulai pada hari
jum'at setelah Salat Jum'at. Dan secara khusus, upacara
pengibaran bendera dilaksanakan untuk menandai
dimulainya pertemuan. Walaupun ada Jalsah Salanah
internasional yang dihadiri oleh Ahmadi dari seluruh
dunia, banyak negara-negara yang mengadakan jalsah
nasional di negara masing-masing, dan acap kali dihadiri
oleh Khalifatul Masih. Pada tahun 1891, Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad dari Qadian mendakwakan diri bahwa
beliau adalah Al-Masih yang dijanjikan dan Imam Mahdi,
seperti yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam
tahun yang sama, beliau mengambil keputusan untuk
mengadakan pertemuan tahunan pertama, Jalsah
Salanah, pada tanggal 27 sampai 29 Desember di Qadian,
India. Jumlah orang yang hadir berjumlah 75 orang. Pada
1907, angka tersebut bertambah hingga 2000 kaum

CINTA BERASA DUA | 222


ROMANSA LONDON

Muslim Ahmadiyah ikut serta di dalam Jalsah, tak lama


sebelum wafatnya Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad. Pada
Jalsah Salanah tahun 1983, jalsah yang dilaksanakan di
kota Rabwah, lebih dari 200.000 anggota ikut serta.
Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad memaksudkan Jalsah
Salanah sebagai tempat untuk menambah kegiatan
beribadah, memajukan rohani dan silaturahmi.

Tujuan utama Jalsah ini ialah agar setiap


orang yang tulus ikhlas, secara pribadi dapat
memperoleh pengalaman kerohanian; mereka
dapat menambah ilmu, dan karena mereka
diberkahi oleh Allah Taala, pemahaman
mereka tentang Allah makin bertembah maju.
Di antaramanfaatmanfaat lain-nya, bahwa
pertemuan di dalam Jalsah Salanah ini, akan
menjadi ajang saling kenal-mengenal antar
sesama saudara rohani, sehingga makin
memperkokoh ikat persaudaraan di dalam
Jemaat...1.

Pada Jalsah Salanah UK 2008, peserta rombongan


Indonesia menempati tenda sedang berjajar dua buah,
satu untuk kaum pria dan satu lainnya untuk kaum

1
Sumber: Isytihar (Selebaran), tanggal 7 Desember 1892,
Majmu`ah Isytiharat Vol. I, Hal. 340

CINTA BERASA DUA | 223


ROMANSA LONDON

wanita. Tenda terbuat dari kain terpal tebal warna putih,


berlantai yang ditinggikan dengan papan plywood dan
tamu tidur beralaskan kasur dan selimut tebal untuk
masing-masing orang. Di negara yang intensitas hujannya
cukup tinggi, saat itu iklim cukup bersahabat, sehingga
selama kami bertenda di ladang pertanian keadaan jalan
setapak yang dibuat untuk menuju tenda besar Gah
dalam keadaan kering. Secara keseluruhan terhampar
ratusan tenda sedang dan tenda-tenda privat
menampung jumlah tamu sebanyak 30.000 orang. Sistem
sanitary terkelola secara sistemik menggunakan mobil-
mobil kamar mandi dan toilet. Sehingga limbah manusia
tidak menjadi masalah, layanan kebutuhan air mandi dan
cuci sempurna disediakan panitia.

Pesan Huzur berkumandang dengan ajakan damai,


disiarkan langsung keseluruh dunia melalui Muslim
television Ahmadiyya (MTA). Dalam pesan beliau, antara
lain mengingatkan pada kesempatan Jalsah ini beliau
ingin menganjurkan kepada semua para anggauta
Jemaat khasnya hadirin Jalsah agar banyak-banyak
memanjatkan doa untuk negara Pakistan, pertama untuk
negara secara keseluruhan yang sedang kacau, kita tidak
tahu para penguasa pemerintahan disana mau dibawa
kearah mana negara itu, dan apa pula yang dikehendaki
oleh negara itu. Didalam pemilihan umum yang belum

CINTA BERASA DUA | 224


ROMANSA LONDON

lama diadakan tahun ini tidak ada seorang maulvi-pun


yang mendapat kedudukan di dalam pemerintahan,
masyarakat awam disana sudah tidak suka kepada para
Mullah disana. Maka sesuai dengan fitrat para Mullah
sekarang mereka sedang melancarkan balas dendam
diseluruh kawasan negara itu. Mereka sedang berusaha
menguras setiap potensi yang ada pada negara dengan
melancarkan berbagai macam kerusuhan di seluruh
wilayah negara Pakistan.

Sedangkan para pemimpin dan para ahli politik negara


itu merasa takut dari para mullah yang sudah
disingkirkan dan ditolak oleh masyarakat awam didalam
pemilihan umum tahun ini, sehingga sekalipun perbuatan
makar para mullah itu jelas nampak di hadapan mata
kepala para pemimpin dan para penguasa negara namun
mereka tidak berani mengambil sebarang tindakan
terhadap mereka itu. Mereka bukan menumpas
perbuatan makar dan tindakan pemberontakan yang
dipimpin oleh para mullah yang sudah melampaui batas
itu, namun sebaliknya para pemimpin itu menundukkan
kepala dihadapan para mullah dan mulai bercakap-cakap
dengan merendahkan diri dihadapan mereka itu, seakan-
akan berada dibawah kekuasaan mereka.

CINTA BERASA DUA | 225


ROMANSA LONDON

Bagaimanapun keadaannya semoga Allah swt


mengasihani negara kita itu. Selain itu saudara-saudara
harus banyak-banyak memanjatkan doa bagi saudara-
saudara ruhani kita disana, acara apapun yang mau
mereka adakan semoga dapat dilaksanakannya dengan
baik dan aman. Semoga mereka dapat melaksanakan
jalsah dengan sangat gemilang. Semoga Allah swt
menghapuskan undang-undang zalim yang dilancarkan
terhadap Jemaat disana. Semoga Allah swt memberi akal
kepada para pemimpin disana, yang tidak paham kearah
mana mereka sedang membawa negara ini dan apa
akibatnya Pada hari-hari Jalsah ini orang-orang Ahmadi
yang datang dari Pakistan harus banyak-banyak berdoa
untuk orang-orang Ahmadi disana dan juga untuk negara
Pakistan sendiri.

Keadaan cuaca pada tahun ini sangat baik sekali


dibanding dengan keadaan cuaca ditahun yang lepas.
Dan semoga terus baik selama Jalsah ini berlangsung.
Berdoalah terus untuk itu. Memang segala sesuatu
berada dibawah kekuasaan Allah swt. Tanpa ada karunia
dari pada-Nya kita tidak bisa memperoleh sesuatu. Jika
Dia kehendaki tentu semua ramalan cuaca akan ternyata
benar. Manusia hanya meng-agak-agak berasaskan
kepada suatu perkiraan tertentu kemudian mereka

CINTA BERASA DUA | 226


ROMANSA LONDON

mengumumkan keadaan cuaca yang akan terjadi sesuai


perkiraan mereka.

Akan tetapi dari keadaan cuaca buruk ditahun yang lalu


dirasakan ada juga faedahnya bagi Jemaat, yaitu
Khuddam sempat memperoleh pengalaman-pengalaman
baru. Khuddam yang sudah mempunyai kemahiran
melaksanakan tugas diatas jalan-jalan yang bersih dan
lancar, menjadi mahir dalam menghadapi suasana jalan
yang berlumpur. Sekarang, menurut pikiran saya jika ada
sebuah kereta (kendaraan) terperosok kedalam lumpur
Khuddam akan mampu menarik atau mengeluarkannya
dengan mudah berkat adanya pengalaman di tahun
lepas.

Disamping itu sekarang saya ingin menasihati para tamu


yang akan datang untuk menghadiri Jalsah, sedangkan
para pegawai dan para petugas, dengan karunia Allah swt
mampu bekerja dengan sangat cermat serta giat dan
keadaan mereka akan bekerja tetap seperti itu, insya
Allah swt. Akan tetapi para tamu juga mempunyai
beberapa tanggung jawab. Pertama-tama yang harus
diingat adalah, maksud menghadiri Jalsah Salanah ini
semata-mata karena Allah swt. Oleh sebab itu jangan
lupa kepada maksud itu dan harus selalu tertanam
didalam pikiran mereka. Dan didalam hal itu yang paling

CINTA BERASA DUA | 227


ROMANSA LONDON

penting lagi adalah tentang menunaikan sembahyang.


Dengan mendengarkan ceramah sambil duduk dengan
baik dan tekun saja, belum mencapai maksud dan tujuan
menghadiri Jalsah. Bahkan setiap orang selama
menghadiri Jalsah harus berusaha untuk mengadakan
perobahan suci didalam diri masing-masing.

Dan semua amal soleh dan ibadah sembahyang yang


dilakukan selama Jalsah harus menjadi bahagian tetap
didalam kehidupan sehari-hari orang-orang yang
menghadiri Jalsah. Ibadah sembahyang dilaksnakan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan khusyu dan
khudhu (sangat merendahkan diri). Bahkan sembahyang-
sembahyang itu selain harus dilaksankan dengan khusyu
dan khudhu, harus dilaksanakan tepat pada waktunya
juga. Dan harus dibiasakan menunaikan sembahyang
dengan berjamaah. Pada umumnya disni bazaar dan
kedai-kedai selalunya ditutup diwaktu-waktu
sembahyang sedang dilaksanakan. Selama Jalsah
berlangsung dan juga selama waktu-waktu sembahyang
semua kedai dan bazaar harus ditutup. Oleh sebab itu
para tamu yang sudah biasa datang dan juga para tamu
yang baru pertama kali datang jangan mencoba untuk
pergi ke bazaar atau ketempat-tempat berjualan.
Kadangkala terjadi secara diam-diam, tanpa alasan kuat
bazaar-pun telah dibuka yang semata-mata melanggar

CINTA BERASA DUA | 228


ROMANSA LONDON

peraturan. Dengan adanya perbuatan pelanggarn


demikian bisa menimbulkan kesulitan terhadap petugas
yang bersangkutan.

Selain itu selama hari-hari Jalsah pada umumnya


diadakan juga sembahyang tahajjud berjamaah dan pada
waktu itu selalu ramai orang-orang yang ikut
sembahyang. Dan ditempat-tempat tinggal para tamu
yang terpisah juga harus diadakan sembahyang tahajjud
bersama dengan teratur. Di Islam Abad terdapat tempat
penampungan para tamu, tentu di Baitul Futuh juga
banyak para tamu. Dikedua tempat itu juga harus
diselenggarakan secara teratur baik sembahyang fajar
maupun sembahyang tahajjud secara berjamaah. Selain
itu para tamu dalam jumlah besar yang tinggal dirumah-
rumah. Jika mereka tinggal dekat dengan central atau
masjid dan mudah untuk pergi kesana, jika mereka sudah
sampai kerumah sebelum Maghrib atau Isya, disanapun
harus diusahakan untuk sembahyang Maghrib dan Isya
secara berjamaah. Orang-orang yang tinggal di London
harus menepati waktu-waktu sembahyang itu dan
mereka harus mengajak para tamu juga untuk
menunaikan sembahyang bersama-sama. Jika tidak ada
perhatian penuh terhadap ibadah sembahyang dan
ibadah-ibadah lainnya, tentu maksud dan tujuan
kedatangan mereka ke Jalsah tidak dapat terpenuhi.

CINTA BERASA DUA | 229


ROMANSA LONDON

Pidato atau ceramah-ceramah Jalsah tidak akan memberi


faedah atau seseorang tidak akan dapat memetik faedah
dengan sesungguhnya dari ceramah-ceramah yang
disampaikan diwaktu Jalsah jika ibadah sembahyang
mereka tidak dilaksanakan dengan tekun dan penuh
tanggaung jawab. Jalsah ini adalah Jalsah Jubili Khilafat,
karena itu jumlah pengunjung sangat banyak sekali. Dan
Jalsah ini adalah Jalsah pertama yang diadakan didalam
tahun Jubili Khilafat. Dan banyak para peserta datang
karena menganggap Jalsah ini sangat penting dan
istimewa sekali yang berkaitan dengan Jalsah Jubili
Khilafat2.

2. Tamu Khalifah

Setiap penyelenggaraan Jalsah Salanah Internasional


selalu mengundang tamu-tamu dari berbagai negara,
termasuk tamu berasal dari Indonesia. Tamu yang hadir
pada Jalsah Salanah UK 2008 memperoleh undangan
khusus dari Khalifatul Masih V atba Hadzrat Mirza Masroor
Ahmad, antara lain: Prof. Qasim Mathar MA beserta ibu,
dan Zuhairi Misrawi MA seorang intelektual muda NU.
Keberangkatan kedua tamu ini bersama dengan Amir

2
Sumber: http://islamasli.blogspot.co.id/2008/08/jalsah-
salanah-uk-2008.html

CINTA BERASA DUA | 230


ROMANSA LONDON

Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), H. Abdul


Basyit Shd. dan beberapa anggota Pengurus Besar JAI (PB
JAI). Rombongan JAI diterima mulaqat dengan Huzur
setelah mengikuti Jalsah Salanah selama tiga hari yang
penuh siraman ruhani dan shalat berjamaah di-imam-i
Huzur. Bagi kedua tamu ini dan saya secara pribadi, baru
pertama kali bertemu langsung dengan Huzur, bertatap
muka, berjabat tangan dan memeluknya. Saya tak pernah
melupakan perasaan aman dan nyaman dalam
genggaman tangan Huzur dan hangat dalam pelukannya.
Perasaan yang kurang lebih sama terjadi pula pada diri
Gus Mis begitu panggilan Zuhairi Misrawi, hal itu tampak
justru dari begitu banyak pernyataannya dan tulisannya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Islam
Ahmadiyah. Salah satu tulisannya adalah pengatar buku
Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian3, karya Iain Adamson,
seorang novelis beragama Kristen yang diterjemahkan
oleh Haji Suhadi seorang budayawan dan pencipta lagu.
Gus Mis memberi judul Mengenal Keutamaan Mirza
Ghulam Ahmad yang naskahnya saya sertakan dibawah
ini:

3
Adamson, Iain, Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian (terjemah
Indonesia oleh Suhadi BA), Pustaka Marwa Gallang Press,
Yogyakarta, 2010.

CINTA BERASA DUA | 231


ROMANSA LONDON

Pengenalan saya terhadap sosok Mirza Ghulam


bermula saat saya masih kuliah di Universitas
al-Azhar, Kairo, Mesir. Dalam sebuah literatur
yang saya baca saat duduk di bangku kuliah,
bahwa Mirza Ghulam Ahmad masuk dalam
katagori sebagai salah satu pembaru dalam
sejarah Islam, yang disebut-sebut dalam
sebuah hadis, bahwa dalam seratus tahun akan
datang seorang pembaru, yang melanjutkan
dan merevitalisasi ajaran Nabi Muhammad
SAW. Pengenalan saya tersebut hanya sampai
di situ. Setelah itu, tidak banyak karya-karyanya
yang bisa diakses oleh para peneliti dan
kalangan mahasiswa secara luas. Hingga
akhirnya, para awal tahun 2007, saya
mendapatkan tafsir Mirza Ghulam Ahmad
terhadap surat al-Fatihah dalam bahasa Arab.
Kesan saya pada waktu itu, karya ini cukup
istimewa, karena disampaikan dengan bahasa
Arab yang indah, sarat sastra dan kaya makna.
Konon, karya Mirza Ghulam hampir mencapai
seratus buku. Kemudian, saya semakin
penasaran untuk menelaah karya-karyanya dan
karya para penerusnya, yang biasa dikenal
dengan khalifah. Saya terheran-heran, karena

CINTA BERASA DUA | 232


ROMANSA LONDON

banyak sekali karya yang ditulis. Selain tafsir


atas Surat al-Fatihah tersebut, saya menerima
buku lainnya, yaitu Filsafat Ajaran Islam, karya
Mirza Ghulam Ahmad; Hayatu Muhammad,
karya Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad;
Dakwatul Amir: Seruan pada Kebenaran, karya
Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Fi al-Qawl
al-Sharih fi Dzuhur al-Mahdi al-Masih, karya
Nadzir Ahmad; Islams Response to
Contemporary Issues, karya Mirza Thahir
Ahmad; Mahzarnamah:
Penjelasan/Pembuktian Akidah Jemaat
Ahmadiyah, dan yang terakhir Tadzkirah, yang
berisi ilham yang diterima oleh Mirza Ghulam
Ahmad. Saya pun hanya bisa bergumam sendiri
di dalam hati, Kenapa karya-karya ini tidak
tersedia di toko buku, perpustakaan dan
lembaga-lembaga kajian di republik ini?
Bukankah Jemaat Ahmadiyah sudah lama
berada di republik ini? Setelah membaca
buku-buku tersebut, saya sampai pada
kesimpulan, bahwa Islam telah memberikan
inspirasi kepada banyak kalangan untuk
mengais lautan makna dan nilai yang tidak
terhingga. Meskipun sejarah inkuisisi dan

CINTA BERASA DUA | 233


ROMANSA LONDON

diskriminasi dari dulu hingga sekarang tidak


pernah surut, tapi khazanahnya terus
berkembang sesuai dengan konteks dan
zamannya. Paradigma Islam sebagai rahmatan
lil lamn akan terus menembus batasbatas
ras, suku, aliran, bangsa, bahkan juga agama.

Salah satu karakter Islam di Asia yang hampir


terlupakan oleh para peneliti adalah karakter
Islam di Qadian, India. Yaitu karakter Islam
yang mempunyai kekhasan dan kekhususan,
karena mengambil satu dimensi yang tidak
disentuh oleh kelompok muslim lainnya, yaitu
keyakinan terhadap al-Masih al-Mawud. Yaitu
Sosok Penyelamat yang dijanjikan Tuhan.
Selama ini, studi keislaman hanya difokuskan di
wilayah Arab, Afrika Utara, Asia Tenggara,
Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan kajian
atas fenomena Islam di India tidak banyak
peneliti yang menggalinya. Padahal pengikut
Jemaat Ahmadiyah saat ini sudah mencapai
200 Juta di kurang lebih 193 negara. Semua
anggotanya tercatat dan terorganisir. Dan salah
satu karakter dari dakwah mereka adalah
mendirikan masjid dan memakmurkannya.

CINTA BERASA DUA | 234


ROMANSA LONDON

Dalam sebuah pertemuan tahunan yang


dilaksanakan di London (pen: Jalsah Salanah
UK 2008), penulis melihat langsung betapa
organisasi (jamiyyah) dan komunitas (jamaah)
ini mempunyai keistimewaan, setidaknya jika
dibandingkan dengan sejumlah organisasi
lainnya. Hal tersebut bisa dilihat dari tiga hal:
Pertama, jemaat Ahmadiyah merupakan
organisasi yang dibangun di atas visi yang jelas.
Mereka meyakini khilafah sebagai kesejatian
untuk membangun spiritualitas dan
kebersamaan yang disarikan dari pemikiran dan
pandangan Mirza Ghulam Ahmad dan
penerusnya. Kedua, jemaat Ahmadiyah
mengambil satu dimensi yang penting dalam
Islam, yaitu visi perdamaian dan anti-
kekerasan. Slogan mereka yang sangat
terkenal, yaitu love for all hatred for none.
Cinta untuk semua manusia dan tanpa
ancaman. Sikap ini sangat tegas, bahkan di saat
mereka diperlakukan secara diskriminatif
sekalipun, mereka tidak melakukan
perlawanan. Mereka ingin meneladani
Rasulullah SAW, yang dalam beberapa riwayat,
ketika dilecehkan dan dihina justru membalas

CINTA BERASA DUA | 235


ROMANSA LONDON

dengan senyuman, terutama pada periode


Mekah. Ketiga, jemaah Ahmadiyah merupakan
organisasi yang mandiri, karena jaringan dan
keanggotaan yang begitu besar itu dibangun di
atas swadaya pengikutnya. Mereka mempunyai
sistem filantropi yang sudah terbilang sukses,
yang dikenal dengan sistem candah. Dari
kesukarelaan dan kedermawanan anggotanya,
mereka tidak hanya menghidupi roda internal
jemaat mereka, tetapi juga membantu
sejumlah negara-negara miskin, seperti negara-
negara Afrika. Sebab itu, Jemaat Ahmadiyah
mempunyai pengikut yang relatif besar di
negaranegara tersebut. Di Tanah Air, mereka
menggelontorkan bantuan yang tidak sedikit
untuk korban Tsunami, korban gempa di
Jogjakarta dan lain-lain. Melihat keistimewaan
tersebut, saya bertanya kepada pimpinan
Jemaah Ahmadiyah Indonesia, apa
sesungguhnya yang membuat Ahmadiyah
begitu besar, solid, mandiri dan inovatif? Dia
menjawab, karena kita mempunyai visi dan
pandangan yang kuat, yaitu ajaran dan
pandangan Mirza Ghulam Ahmad. Bagi mereka,

CINTA BERASA DUA | 236


ROMANSA LONDON

Mirza Ghulam Ahmad adalah al-Masih al-


Mawud, sebagaimana dijelaskan tadi.

Jawaban tersebut semakin membuat


penasaran penulis untuk segera membaca
karya-karyanya. Bagi saya yang mempunyai
latarbelakang Nadlatul Ulama pasti akan
menganggap karya ulama-ulama ilmu kalam,
fikih, tafsir, dan tasawuf sebagai rujukan
utama. Tapi, bagi jemaat Ahmadiyah, Mirza
Ghulam Ahmad dan penerusnya merupakan
alim wa lam al-ahd, atau sebuah keniscayaan.
Salah satu buku Mirza Ghulam Ahmad yang
paling banyak menjadi rujukan mereka adalah
Filsafat Ajaran Islam. Buku ini merupakan
pidato yang dibacakan dalam Konferensi
Agama-Agama Besar di Lahore pada tahun
1896. Ia mewakili dari kalangan muslim. Pada
saat itu, pidato tersebut banyak dipuji oleh
semua kalangan, karena mampu menjelaskan
lima hal, yaitu keadaan thabii, akhlaqi dan
rohani manusia; keadaan manusia sesudah
mati; tujuan hidup; karma; dan saran-sarana
untuk mendapatkan makrifat. Kelima
pembahasan tersebut dikupas tuntas dengan
menggunakan al-Quran dan Hadis, layaknya

CINTA BERASA DUA | 237


ROMANSA LONDON

pandangan kalangan muslim pada umumnya.


Yang membuat penulis tertarik dengan buku
tersebut, karena mampu menjelaskan visi Islam
dengan sistematis dan mendalam. Di
antaranya, bagaimana Islam mampu mewarnai
kehidupan, baik pada tataran personal
mampun impersonal. Islam adalah agama yang
mengajarkan umatnya untuk percaya diri dan
mempunyai keutamaan. Dan hal tersebut
tercermin pada setiap anggota jemaat
Ahmadiyah, yang mempunyai percaya diri yang
tinggi. Mereka meyakini di setiap kesulitan
pasti ada kemudahan. Di setiap kegelisahan
pasti ada kebahagiaan. Saya akan kutip salah
satu ungkapan Mirza Ghulam sebagai bukti dari
komitmen dan kecintaannya kepada Rasulullah
SAW
, Dan kadang-kadang manusia ingin
membantu sesamanya dengan menggunakan
tangan atau kakinya, perasaan dan pikirannya,
serta membelanjakan harta bendanya untuk
kesejahteraan mereka. Maka sejalan dengan
gerakan itu terdapat di dalam hatinya suatu
kekuatan yang disebut dengan kedermawanan.
Pendeknya, apabila manusia menggunakan
semua kekuatan sesuai dengan tempat dan

CINTA BERASA DUA | 238


ROMANSA LONDON

keadaan, maka pada waktu itu kekuatan-


kekuatan tersebut dinamakan akhlak. Allah
SWT berfirman di dalam al-Quran, Sungguh
engkau mempunyai akhlak yang agung (QS. al-
Qalam [68]: 5).

Tentu pandangan tersebut merupakan sesuatu


yang umum diketahui oleh umat Islam. Tetapi,
yang menarik dari pandangan tersebut, bahwa
Mirza Ghulam Ahmad tidak hanya
mengungkapkan dalam tulisan, tetapi
menjadikan ungkapan tersebut sebagai
kekuatan transformasi sosial, yang
diterjemahkan dalam laku, khususnya di dalam
organisasi Jemaat Ahmadiyah. Bahkan,
kedermawanan, sebagaimana dijelaskan di
atas, merupakan salah satu karakter dari
jemaat yang mana usianya sudah mencapai
lebih dari 100 tahun itu. Kekuatan Mirza
Ghulam Ahmad tidak hanya pada tulisan dan
penuturan lisannya, tetapi bagaimana nilai dan
pandangannya betul-betul diterjemahkan
dalam kehidupan sosial yang nyata. Iman dan
amal shaleh dijadikan sebagai salah satu
kekuatan untuk memakmurkan dunia.

CINTA BERASA DUA | 239


ROMANSA LONDON

Buku Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, yang


ditulis oleh Ian Adamson menemukan
momentumnya, terutama agar publik
mengetahui lebih lebih jelas dan mendalam
tentang sosok yang telah menginspirasikan
hampir 200 juta umat Islam di 193 penjuru
dunia itu. Bahkan, Jemaat Ahmadiyah tidak
hanya berkembang di negeri-negeri yang
mayoritas muslim, tetapi juga berkembang di
negeri-negeri yang mayoritas non-muslim,
seperti di Eropa dan Amerika.

Seperti yang dijelaskan oleh H. Suhadi


Madyohartono, penerjemah buku ini, bahwa
buku yang memotret ketokohan Mirza Ghulam
Ahmad ditulis oleh seorang non-Ahmadiyah,
yang berlatar belakang Kristen. Dalam
kapasitasnya sebagai novelis, Adamson sebagai
seorang novelis memungkinkan dapat
menyampaikan keutamaan dan keluhuran budi
yang terdapat dalam diri Mirza Ghulam Ahmad.
Barangkali akan sangat berbeda, jika biografi
Mirza Ghulam Ahmad ditulis oleh orang dari
dalam Jemaah Ahmadiyah sendiri. Beberapa
hal yang menarik dari perjalanan dan
pengalaman hidup Mirza Ghulam Ahmad,

CINTA BERASA DUA | 240


ROMANSA LONDON

bahwa hidupnya diisi dan dilalui dalam rangka


ibadah kepada Allah SWT. Memang, tidak mudah
bagi seorang muslim pada zaman itu untuk
meneguhkan keimaan pada Allah dan ajaran
Rasulullah SAW. Letak geografis yang sangat jauh
dengan lokus Islam datang di Tanah Arab. Tapi,
hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan
komitmennya untuk senantiasa beribadah
SWT
kepada Allah , hingga akhirnya
mendapatkan ilham, yang berbunyi, Tuhan
berkehendak mendirikan suatu komunitas
(jamaah) orang-orang takwa untuk
menyatakan keagungan dan keperkasaan-Nya.
Dia akan membuat komunitas ini berkembang
dan mengokohkan kasihsayang Tuhan,
ketulusan, kesucian, kesalehan, damai dan
kerjasama antar sesama manusia. Ini akan
terdiri dari atas sekelompok orang-orang yang
mengabdi semata bagi Tuhan. Dia akan
memperkokoh mereka dengan ruh-Nya sendiri
sendiri serta akan memberkati dan mensucikan
mereka.

Adamson menambahkan, bahwa di dalam


ilham tersebut disebutkan, bahwa komunitas
mereka akan berlipat ganda dalam jumlah yang

CINTA BERASA DUA | 241


ROMANSA LONDON

sangat besar. Sejauh ini, ilham tersebut telah


menjadi menyatakaan, setidaknya bila dilihat
dari aspek kuantitas. Meskipun demikian,
dalam perjalanannya ilham yang diterima oleh
Mirza Ghulam Ahmad untuk membentuk
komunitas tidak berjalan mulus. Tantangan,
hambatan, bahkan ancaman datang dari
berbagai pihak. Hambatan tersebut
dihadapinya dengan bijaksana, dan bagi
mereka yang mau berdebat, ia layani
perdebatan tersebut dengan cara-cara yang
bersifat akademik, yang mana tidak
menghilangkan etika dan kesopanan. Hal
tersebut jika dilacak, sebagaimana ditulis oleh
Adamson, bahwa Mirza Ghulam Ahmad sejak
keciladalah seorang pembelajar yang tekun. Ia
gemar membaca. Selain gemar membaca al-
Quran dan Hadis, ia juga suka membaca buku-
buku keislaman lainnya, seperti kitab Dalail al-
Khayrat; Masnawi, karya Jalaluddin al-Rumi;
Tadzkiratul awliya; Futhuhul Ghaib dan Safarus
Saadat.

Dari penjelasan ini, tidak diragukan lagi bahwa


Mirza Ghulam Ahmad tumbuh dalam tradisi
keilmuan Islam yang pada umumnya

CINTA BERASA DUA | 242


ROMANSA LONDON

berkembang di dunia Islam lainnya. Setidaknya


, bisa dicermati, bahwa ia berkomunikasi dan
mengenali khazanah Islam dengan baik, bahkan
mendalaminya. Bahkan ia tidak hanya
membaca khazanah keislaman, tetapi juga
membaca khazanah dari agama-agama lain,
terutama Hindu dan Kristen. Hal tersebut
membuatnya mempunyai wawasan yang luas.
Dalam perjalanan selanjutnya, Mirza Ghulam
Ahmad menulis buku Barahin Ahmadiyah, yang
di dalamnya menjelaskan tentang pandangan
dan keyakinannya. Yang paling penting di
dalam buku ini, ia memberikan penjelasan
tentang kebenaran al-Quran dan keagungan
SAW
Nabi Muhammad . Dalam hal ini, harus
diakui, pada zamannya Mirza Ghulam Ahmad
merupakan salah satu pembela Islam yang
sangat gigih, yang tentu tidak mudah bagi
siapapun untuk melakukan itu.

Pada tanggal 12 Januari, 1889, Mirza Ghulam


Ahmad menyampaikan 10 syarat baiat bagi
terbentuknya Jemaat Ahmadiyah, yaitu
meneguhkan ketauhidan; menjauhkan dari
kebohongan, penyelewengan, moral,
kekejaman, ketidakjujuran dan pemberontakan

CINTA BERASA DUA | 243


ROMANSA LONDON

yang didasarkan pada hawa nafsu;


melaksanakan shalat lima waktu; tidak
melakukan kekerasan, baik yang dilakukan oleh
tangan, lidah maupun cara apapun; kesetiaan
kepada Tuhan, baik dalam suka maupun duka;
tidak mengikuti kebiasaan-kebiasaan buruk;
membuang jauh takabur dan menjalani hari-
hari dengan rendah hati, menghormati orang
lain, sopan dan lembut; mengangkat
kehormatan dan keselamatan Islam lebih tinggi
di atas hidup, harta, bahkan keluarga; menaruh
simpati pada semua makhluk Tuhan dan
berkhidmat sepenuhnya untuk kesejahteraan
mereka; dan yang terakhir menjalin
persaudaraan dan ketaatan kepada Mirza
Ghulam Ahmad hingga akhir hayat.

Lalu, dua bulan kemudian, pada tanggal 23


Maret 1889, Ahmadiyah resmi berdiri. Dan
orang yang pertama kali resmi melakukan
pembaiatan, yaitu Nurud-Din, seorang dokter.
Nurud-Din kelak diangkat menjadi penerusnya,
yang dikenal dengan khalifah. Mirza Ghulam
menuturkan tentang ilham/wahyu yang
diterimanya, Aku telah diberi ilmu
pengetahuan bahwa ia adalah pembaru era ini,

CINTA BERASA DUA | 244


ROMANSA LONDON

dan secara ruhani pangkat dan sifat-sifatnya


menyerupai pangkat dan sifat-sifat al-Masih,
putera Maryam, kami berdua dekat dan
sedemikian serupa antara yang satu dengan
yang lain. Berkat dari ketaatan saya terhadap
Nabi Suci Muhammad SAW sebagai contoh
sifat semua Nabi, kepadaku telah
dianugerahkan kekhususan dalam hal tingkat
dan kedudukan yang lebih dari kebanyakan
manusia unggul sebelumnya.

Bagi saya yang tumbuh dari kalangan Sunni


meyakini, bahwa Isa yang dijanjikan akan
bangkit menjelang hari Kiamat nanti dalam
rangka menyelamatkan umat dari gangguan
Dajjal. Tapi Mirza Ghulam Ahmad meyakini
dirinya sebagai sosok yang dianugerahi Tuhan
sebagai Isa yang dijanjikan tersebut. Ia juga
mengaku seorang nabi bayangan yang taat
SAW
kepada Nabi Muhammad . Ia
menggambarkan kecintaannya kepada Nabi
Muhammad SAW, Aku dengan Nabi
Muhammad SAW bagaikan debu di terompah
Nabi.

CINTA BERASA DUA | 245


ROMANSA LONDON

Dalam hal ini ada dua hal yang perlu dicermati


dengan serius. Pertama, keyakinan Mirza
Ghulam Ahmad sebagai al-Masih al-Mawud.
Keyakinan ini bisa saja dibenarkan, dan bisa
juga ditolak. Bagi saya yang tumbuh dari
kalangan Nadhatul Ulama akan menganggap
keyakinan tersebut sebagai sesuatu yang
diperdebatkan (al-mukhtalaf fihi). Dan sejauh
ini tidak ada rujukan yang cukup kuat dan
meyakinkan dari kalangan Ahlussunnah wal
Jamaah yang membenarkan keyakinan
tersebut. Itu tidak lain, karena ilham yang
diterima Mirza Ghulam Ahmad datang pada
abad ke-19, sehingga tidak bisa dikonfirmasi
melalui kitab-kitab kuning yang ditulis pada
abad-abad jauh sebelumnya. Karena itu, dalam
menyikapi masalah ini perlu kearifan,
sebagaimana diteladani para ulama terdahulu,
yaitu menyerahkan soal kebenaran
dankeabsahannya kepada Allah SWT.

Kedua, keyakinan sebagai nabi bayangan


yang taat kepada Nabi Muhammad SAW. Lagi-
lagi, sebagai orang yang tumbuh dari tradisi
Nahdlatul Ulama dapat memahami keyakinan
tersebut dengan menggunakan pendekatan

CINTA BERASA DUA | 246


ROMANSA LONDON

tasawuf. Keyakinan tersebut kalau dalam


bahasa pesantren, bahwa Mirza Ghulam
Ahmad adalah seorang waliyullah dan ulama
yang zuhud. Jadi, Jemaat Ahmadiyah
sebenarnya dalam tradisi Nahdlatul Ulama
lebih dekat dengan al-Thariqah al-Shufiyyah.
Tapi bedanya, jika tarekat murni sebagai
gerakan spiritual, tetapi Ahmadiyah memilih
untuk memadukan antara dimensi spiritual dan
dimensi sosial.

Bagi penulis, Mirza Ghulam Ahmad merupakan


salah satu pembaru sebagai dijelaskan di atas,
karena karya pemikiran dan karya sosialnya
telah menginspirasikan umat untuk senantiasa
menjadikan Islam sebagai elan transformasi
sosial. Jasa Ahmadiyah yang sangat baik di
Barat saat ini, misalnya, yaitu menjadi juru
bicara Islam yang damai dan toleran, di tengah
krisis kepercayaan kalangan muslim atas
dirinya. Ahmadiyah patut percaya diri, karena
ia sudah banyak melakukan amal-amal sosial
dalam skala mondial. Maka dari itu, tidak aneh
jika Ahmadiyah di Eropa dan Amerika
mendapatkan apresiasi terhadap karya-karya
mereka. Dan oleh karena itu, sangat aneh jika

CINTA BERASA DUA | 247


ROMANSA LONDON

melihat nasib warga dan pengikut Jemaat


Ahmadiyah di Tanah Air yang sampai saat ini
masih diperlakukan diskriminatif, terutama
saudara saudara Jemaat di Nusa Tenggara
Barat, yang sampai saat ini kabarnya masih di
pengungsian.

Buku Ian Adamson ini akan memberikan latar


historis yang sangat baik dan utuh perihal
sosok Pendiri Jemaat Ahmadiyah dan peran-
peran yang sudah dilakukan untuk kemajuan
dan kebangkitan Islam. Tentu ada perbedaan,
tapi perbedaan tersebut harus dihadapi dengan
menggunakan kacamata toleransi, yang mana
di dalamnya ada elemen pengakuan,
penghormatan dan penghargaan yang setinggi-
tinggi. Menurut keyakinan penulis, tak mungkin
ada masalah yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan kekerasan, baik fisik maupun
non-fisik. Kekerasan hanya akan melahirkan
kekerasan yang lain.

Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan


penjelasan yang jernih dan utuh, sehingga kita
tidak mudah untuk melakukan dan mengambil
sikap yang justru tidak sejalan dengan visi, misi

CINTA BERASA DUA | 248


ROMANSA LONDON

dan etika keislaman. Saatnya kita junjung tinggi


keadaban, keadilan dan kedamaian. Secara
pribadi, saya mengucapkan selamat dan
apresiasi atas terbitnya buku ini untuk
memberikan pengenalan yang sangat baik
perihal perjalanan dan pengalaman hidup salah
satu pembaru dalam Islam.

Naskah di atas saya tampilkan utuh dalam buku ini untuk


menunjukkan betapa pengaruh yang besar telah terjadi
pada diri Gus Mis setelah membaca, mengkaji, dan
bertemu langsung, bertatap muka serta berdialog
dengan Khalifatul Masih al-Khamis atba, Hadzrat Mirza
Masroor Ahmad. Demikian pula pada tamu-tamu lainnya,
seperti Prof. Qasim Mathar, seorang Guru Besar
Universitas Islam Negeri Alawuddin, Makasar, yang
tampil dalam berbagai seminar menjelaskan tentang
Islam Ahmadiyah sebagai salah satu dari tiga mazhab
Islam lainnya yakni Sunni dan Syii.

3. Jalsah Salanah UK 2015

Kerinduan untuk bertemu dengan Khalifah kembali


menggelayut dalam perasaan ini sehingga kami putuskan
untuk hadir dalam Jalsah Salah UK 2015 bersama istri
tercinta, Yuni Purnamawati. Dari Jemaat Ahmadiyah

CINTA BERASA DUA | 249


ROMANSA LONDON

Jogjakarta kami berempat, ditambah dua peserta lainnya,


Dr Giane Panji Putri, seorang dokter muda yang
diwakafkan orang tuanya, waqafee-nou, untuk
berkhidmat dalam jemaat bekerja sebagai dokter sosial
dan Ibu sepuh Mukminah Binti Sarido. Dalam catatan
sejarah awal Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Ahmad Sarido
adalah aktifis anggota organisasi Muhammadiyah yang
berkesempatan belajar Islam ke India, dan bertemu
dengan Khalifatul Masih Kedua, Hadzrat Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad putra Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad. Ahmad Sarido kembali ke Indonesia
setelah empat tahun belajar Islam di India dan baiat
masuk Islam Ahmadiyah ditangan Khalifatul Masih Tsani
pada tahun 1935.

Kehadiran saya pribadi dalam Jalsah Salanah UK 2015


adalah kali kedua dan bagi Yuyun, begitu nama panggilan
untuk istriku, adalah kali yang pertama. Rombongan
besar delegasi Indonesia datang ke pertemuan tahunan
ini dipimpin oleh Maulana Munirul Islam, Shd. Dalam
perjalanan kami dari Jakarta ke London kami bersama
dengan Keluarga Dr Giane lengkap dengan Kapten
Hamzah ayahnya yang seorang pilot senior maskapai
nasional; Ibu Icke ibunya seorang parenting trainer, Dr
Gia dan istrinya Safira, seorang dokter dan public
speaker masalah kesehatan dan pamannya - Pak Iwan.

CINTA BERASA DUA | 250


ROMANSA LONDON

Kami bersembilan menumpang maskapai nasional dari


Jakarta ke London dengan sekali transit di Amsterdam,
sampai di Heathrow Airport London dalam keadaan
bugar, alhamdulillah.

a. Islamabad UK

Delegasi Indonesia yang berjumlah kurang dari seratus


orang ditempatkan di kota kecil diluar kota London
bernama Islamabad. Nama daerah ini mirip sekali dengan
sebuah nama kota di Pakistan karena disini juga sebagai
pusat logistik penyebaran Islam Ahmadiyah di wilayah
United Kingdom. Pengalaman kami yang pertama
sewaktu datang ke Islamabad, Tilford, Surey adalah
ketika kami menggunakan kereta api dari London sampai
ke stasiun Farnham dan ambil taksi lokal siap
mengantarkan langsung ke Islamabad tanpa harus
menerangkan panjang lebar kepada sopir taksi.
Umumnya transportasi lokal dan masyarakat sekitar
sangat paham bahwa area perkebunan seluas 60 hektar
adalah milik Jemaat Ahmadiyah wilayah UK sering tamu
berdatangan silih berganti. Disini pulalah Khalifatul Masih
IVatba Hadzrat Mirza Thahir Ahmad dan istri beliau
dimakamkan dalam pekuburan yang indah sederhana
dan bersifat khusus.

CINTA BERASA DUA | 251


ROMANSA LONDON

Deretan rumah-rumah khas Inggris berdinding kayu


kombinasi dengan bata terhampar diantara area hutan
kecil di pinggir lapangan hijau tempat bermain olahraga
santai. Diantara rumah-rumah tersebut terdapat rumah
para mubaligh dan mubaligh senior Maulana Usman
Chou (90 tahun), seorang Muslim Ahmadi berdarah China
yang pernah bertugas di negara-negara ASEAN sebagai
Missionary in Charge dan China. Beliau bertanggung-
jawab atas penterjemahan Al-Quran dalam bahasa China
sehingga memudahkan Islam Ahmadiyah masuk ke
negara-negara berbahasa China. Pada sisi yang lain
terdapat kantor percetakan buku-buku jemaat yang
disebarkan ke seluruh dunia dan terdapat pula pabrik roti
sedang yang berproduksi terus sebagai pendukung
utama berbagai kegiatan dan tamu-tamu jemaat di
Islamabad. Dan sudah tentu ada Masjid lengkap dengan
Perpustakaan-nya serta dapur dan ruang makan yang
disebut Langgar Kana, tempat berkumpul tamu-tamu
Huzur yang menginap disini.

b. Hadiqatul Mahdi

Kami hadir dalam gelaran pertemuan tahunan


internasional tahun 2008 atau Jalsah Salanah di UK
diselenggarakan di kawasan pertanian wilayah, Oaklands
Farm, East Worldham, Alton. Jemaat Ahmadiyah UK

CINTA BERASA DUA | 252


ROMANSA LONDON

mempunyai ladang pertanian seluas 60an hektar


digunakan untuk Jalsah Salanah dengan memasang
tenda-tenda besar untuk pelaksanaan acara demi acara.
Pengaruh kegiatan Jalsah Salanah sangat positif bagi
masyarakat lokal dan menjadi model untuk dilaksanakan
diberbagai negara lainnya. Kegiatan ini hadir sejak tahun
1989 tercatat sebesar 14.000 pada awalnya dan
meningkat secara bertahap sampai maksimum 40.000
pada tahun 2008 bertepatan saat peringatan Seabad
Khilafat Muslim Ahmadiyah. Awalnya kegiatan ini digelar
di Tilford, UK di sebidang pribadi dikembangkan tanah
bernama Islamabad (Sheephatch Farm), kemudian sejak
tahun 2006 kegiatan Jalsah Salanah diselenggarakan di
Worldham, Hampshire, UK, pada Hadiqat-ul-Mahdi
(Oaklands Farm). Hal ini telah dikembangkan menjadi
sebuah acara berskala internasional di masyarakat
dengan Upacara Kesetiaan (Takreeb-e-Bait) yang
diadakan pernyataan baiat di tangan Hadzrat Khalifah
pada hari ketiga. Seluruh acara, seperti banyak konvensi
masyarakat lainnya yang disiarkan secara langsung di
jaringan penyiaran swasta masyarakat Muslim Television
Ahmadiyah Internasional dan juga tersedia di internet
dengan terjemahan dalam lebih dari 10 bahasa.

Kegiatan Jalsah Salanah UK tahun 2015 dihadiri lebih dari


30,000 orang dari 98 negara dengan acara khas berisi

CINTA BERASA DUA | 253


ROMANSA LONDON

ceramah-ceramah ruhani, pameran buku, foto, sejarah


perkembangan jemaat. Dan kali ini ada pameran khas
tentang Kain Kafan Turin dengan menghadirkan seorang
Ahli Fotografi STURP, Barrie Schwortz. Sebuah replika
seukuran Kain Kafan dari Turin adalah salah satu dari
banyak pameran tentang hak asasi manusia dan Alquran
dipajang di convention. Ahli terkemuka di Kain Kafan dari
Turin, Mr Schwortz berpartisipasi dalam 1978 di
mendalam pemeriksaan ilmiah dari kain oleh STURP, Kain
Kafan dari Turin Research Project. Seperti diketahui
sebagian besar Muslim percaya bahwa Yesus atau Nabi
Isa as adalah seorang nabi yang benar, yang tidak pernah
disalibkan dan, sebaliknya, naik tubuh ke surga,
sementara itu Jamaah Muslim Ahmadiyah percaya
as
bahwa Nabi Isa disalibkan tapi selamat setelah teman
yang juga murid-muridnya memulihkan kesehatannya
dengan penyembuhan salep dan rempah-rempah.

Dilaporkan pada Jalsah Salanah UK 2015 kali ini dimana


kami hadir, tepatnya pada tangggal 22 Agustus 2015,
Khalifatul Masih Kelima atba, Hazrat Mirza Masroor
Ahmad mengumumkan bahwa lebih dari 567 ribu orang
telah bergabung ke Jemaat Muslim Ahmadiyah selama
tahun ini. Huzur memberikan pernyataan ini saat
menyampaikan ceramah di sorehari dalam Jalsah Salanah
ke 49 Jemaat Muslim Ahmadiyah Inggris. Huzur pun

CINTA BERASA DUA | 254


ROMANSA LONDON

mengumumkan bahwa Jemaat Muslim Ahmadiyah telah


membangun lebih dari 400 mesjid baru di seluruh dunia
selama tahun ini. Lebih lanjut, Huzur menyebutkan
bahwa Jemaat Muslim Ahmadiyah saat ini sudah ada di
207 negara di seluruh dunia4.

c. Masjid Fazal London

Kami bersyukur dapat berkunjung ke salah satu masjid


bersejarah di kota London adalah Fazal Mosque, yang
dibangun pada tahun 1924 dan peletakan pondasi
pertama oleh Khalifatul Masih Kedua atba Hadzrat Mirza
Basyiruddin Mahmud Ahmad. Pembangunan masjid
dimulai pada bulan September 1925 dan sepuluh bulan
kemudian pekerjaan itu selesai. Masjid bernama Masjid
Fazal oleh Khalifah (Fazal bermakna Rahmat). Khan
Bahadur Sheikh Adbul Qadir, mantan Menteri Dewan
Legislatif Punjab, secara resmi dibuka Masjid pada bulan
Oktober 1926. Enam ratus tamu terhormat yang
mewakili berbagai negara, serta anggota parlemen lokal
dan pejabat lainnya menghadiri upacara tersebut dan
fungsi baik dilaporkan dalam pers. Masjid Fazl, juga
dikenal sebagai Masjid London adalah sebuah masjid di
Southfields, di Wandsworth. Pembangunan masjid

4
Sumber: http://ahmadiyah.id/siaran-pers/lebih-dari-567-
000-orang-bergabung-ke-jemaat-muslim-ahmadiyah

CINTA BERASA DUA | 255


ROMANSA LONDON

dengan biaya 6.223 saat itu, pembangunan masjid dan


pembelian tanah penduduk, dibiayai seluruhnya oleh
sumbangan perempuan Ahmadi Muslim di Qadian, India.
Sejak 1984, masjid dan bangunan sekitarnya telah
menjadi kediaman para khalifah dari Komunitas Muslim
Ahmadiyah dan oleh karena itu tempat tersebut juga
berfungsi sebagai pusat markas internasional5. Saat kami
berkunjung, kami berkesempatan bertemu Huzur dalam
acara mulaqat setelah shalat berjamaah Dzuhur dan
makan siang. Pada hari berikutnya, saya berkesempatan
untuk hadir mewakili Jemaat Ahmadiyah Indonesia
dalam forum Human Right Committee (HRC) yang
mendiskusikan seputar perlakuan persekusi dan
pengungsian kaum Muslim Ahmadiyah diberbagai negara
konflik, seperti Pakistan, Afganistan, Bangladesh, dan
lain-lain, termasuk Indonesia.

d. Masjid Baitul Futuh

Jemaat Ahmadiyah Internasional tahun 2003


mengembangkan masjid Islam terbesar dan termegah di
Eropa Barat, yaitu masjid Baitul Futuh, yang dibangun
oleh Jemaat Ahmadiyah Inggris di kota Morden, London.
Peletakan batu pondasi pertama masjid Baitul Futuh ini

5
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Fazl_Mosque,_London

CINTA BERASA DUA | 256


ROMANSA LONDON

dilakukan pada tanggal 19 Oktober 1999, oleh Khalifatul


Masih Ke-empat atba Hadzrat Mirza Tahir Ahmad. Masjid
Baitul Futuh ini memiliki ruang shalat baik untuk jamaah
pria maupun wanita yang sangat luas yang mampu
menampung hingga 10 ribu jamaah. Ruang shalatnya
yang luas di desain sedemikian rupa sehingga para
jamaah benar-benar merasa nyaman dan khusuk
beribadah.

Masjid Baitul Futuh ini juga dilengkapi dengan mesin


pengatur suhu ruangan. Pada musim panas, jamaah yang
beribadah di masjid ini tetap dapat beribadah dengan
suhu yang sejuk dan nyaman. Demikian sebaliknya pada
musim dingin, mesin pengatur suhu ini dapat
memberikan suhu yang hangat ke seluruh ruangan shalat
sehingga para Jamaah dapat tetap nyaman beribadah.
Suhu yang diproduksi oleh mesin ini disalurkan melalui
tiang-tiang yang ada di seluruh sudut ruangan masjid,
tiang-tiang di masjid Baitul Futuh ini didisain sedemikian
rupa, yaitu dipasang pipa dan pentilasi khusus sehingga
tiang tiang ini dapat memancarkan suhu udara sesuai
dengan yang dibutuhkan.

Masjid Baitul Futuh ini juga dilengkapi dengan toilet dan


tempat wudhu yang modern. Lampu-lampu di ruang
wudhu misalanya, adalah lampu-lampu magnetic

CINTA BERASA DUA | 257


ROMANSA LONDON

otomatis. Lampu secara otomatis akan segera menyala


pada saat ada jamaah masuk ke ruang wudhu atau toilet.
Dan lampu akan mati dengan sendirinya jika dalam ruang
wudhu sama sekali sudah tidak ada jamaah yang
menggunakan. Demikian juga kran-kran air untuk
berwudhu, di masjid Baitul Futuh ini digunakan kran-kran
air otomatis. Kran secara otomatis mengeluarkan air
tanpa harus memutar atau menekan tombol apapun. Air
akan dengan sendirinya mengucur keluar pada saat
tangan para jamaah berada didekat kran, dan air akan
berhenti sendiri pada saat kran selesai digunakan.

Kompleks Baitul Futuh ini juga digunakan untuk tamu-


tamu menginap lengkap dengan dapur besar dan
perpustakaan serta bookstore sebagai fasilitas
pendukung. Dalam kompleks ini pun terdapat pusat
dakwah Islam Ahmadiyah ke wilayah Eropa Barat dan
kantor penyiaran dan studio Muslim Television
Ahmadiyya (MTA). Selain memiliki ruang khusus untuk
percetakan dan penerbitan media-media dakwah, Masjid
Baitul Futuh ini juga dilengkapi dengan sarana studio
control siaran televisi, untuk menyiarkan berbagai
kegiatan dakwah yang berlangsung di masjid ini dengan
siaran menjangkau ke seluruh penjuru dunia. Studio
siaran Televisi di Masjid Baitul Futuh ini memiliki
berbagai fasilitas penunjang siaran. Ada ruangan studio

CINTA BERASA DUA | 258


ROMANSA LONDON

yang luas, ruangan penerjemahan siaran ke dalam


berbagai bahasa, ruangan untuk editing, ruangan grafis
dan animasi, serta ruang kontrol siaran dengan peralatan
siaran standar professional. Dari studio inilah, berbagai
acara siaran dakwah, disiarkan ke seluruh dunia dengan
menggunakan lebih dari 7 satelit digital, dengan nama
siaran MTA International, atau Televisi Muslim
Ahmadiyah International6.

Kami berkesempatan untuk menginap di kompleks Baitul


Futuh selama satu malam. Dengan begitu maka shalat
wajib dan shalat tahajud serta daras Subuh pun kami ikut
serta. Sarapan pagi, roti khas India, Teh Susu dan Telor
Rebus serta Sayur Kare Daging Sapi mengisi perut saat
dinginnya pagi. Beberapa teman dari Malaysia dan
Singapura bersama kami menginap di Baitul Futuh,
sungguh menyenangkan.

4. Wisata Kota London

Sebagai kota terbesar dan juga pusat Inggris, London


pastinya banyak menyimpan sejarah dan tempat-tempat
wisata yang menarik untuk dikunjungi. Memiliki nama

6
Sumber: http://khalifah-
awwabblog.blogspot.co.id/2011/02/masjid-terbesar-di-
eropa-barat.html

CINTA BERASA DUA | 259


ROMANSA LONDON

asli Elizabeth Tower atau yang lebih dikenal dengan


nama Big Ben merupakan menara jam yang juga menjadi
salah satu landmark kota London yang paling populer
dan banyak dikunjungi wisatawan. Menara ini terletak di
ujung utara Istana Westminster, London dan telah
berusia sekitar 150 tahun. Big Ben sendiri merupakan
nama lonceng raksasa di dalamnya dengan berat
mencapai 13 ton. London Tower Bridge, sebuah
jembatan yang melintas di atas Sungai Thames
merupakan salah satu ikon terpopuler kota London.
Dengan desain yang cukup unik, jembatan ini dibagi
menjadi 2 bagian yang sama besar sehingga kedua sisinya
bisa diangkat ketika kapal dengan tiang tinggi akan
melintas di bawahnya. London Eye atau yang bernama
resmi EDF Energy London Eye adalah sebuah kincir
raksasa yang terletak di tepi selatan Sungai Thames,
tepatnya di Jubilee Gardens. Dari atas kincir setinggi 135
m ini Anda dapat menyaksikan pemandangan kota
London secara keseluruhan. London Eye merupakan
salah satu tempat wisata terpopuler di Inggris, dengan
pengunjung mencapai 3,5 juta orang per-tahun. Selain
berfungsi sebagai kediaman Ratu Inggris di London,
Istana Buckingham juga berfungsi sebagai kantor pusat
administratif kerajaan Inggris. Terletak di antara
St.James Park dan Green Park, tepatnya di ujung jalan

CINTA BERASA DUA | 260


ROMANSA LONDON

The Mall, istana ini juga kerap dijadikan tempat


diadakannya upacara-upacara kerajaan, tempat
menerima kunjungan negara, dan tempat pelantikan
jabatan. Tower of London atau Menara London adalah
sebuah menara tua yang terletak di pusat London yang
menyimpan banyak sejarah dan telah melayani keluarga
kerajaan selama ratusan tahun. Menara ini juga pernah
menjadi penjara, gudang senjata, dan bahkan kebun
binatang.

Jalan kaki, naik turun Mass Rapid Transit (MRT) tertua di


Eropa Barat merupakan keasyikan tersendiri. Lorong-
lorong tunnel dibawah tanah, stasiun-stasiun MRT,
bahkan Stasiun King Cross tempat film Harry Potter
mengambil settingnya kami datangi, lucu, indah dan
menyenangkan. Menyebarang sungai Thames dengan
kereta gantung, berdiri diatas garis Greenwich garis
penetapan waktu dunia dan mengunjungi karya
arsitektur dari para Arsitek terkenal kami sempatkan
datang, sungguh pengalaman yang membahagiakan,
apalagi ditemani istri tercinta.

CINTA BERASA DUA | 261


ROMANSA LONDON

London Tower Bridge melatari jalan-jalan kami di tempat


wisata utama kota London

Makam Hadzrat Mirza Thahir Ahmad dan Istri di


Islamabad, Tilford, Surey, London

CINTA BERASA DUA | 262


DIALOG DAN TOLERANSI

DIALOG DAN TOLERANSI


1. Membangun Damai

Perang saudara Suriah adalah sebuah konflik bersenjata


berbagai pihak dengan intervensi internasional yang
berlangsung di Suriah. Kerusuhan tumbuh sejak protes
kebangkitan dunia Arab tahun 2011, dan meningkat ke
konflik bersenjata setelah kekerasan atas protes kepada
Pemerintah Presiden Bashar al-Assad untuk menekan
pengunduran dirinya. Perang melibatkan Pemerintah
Suriah, kelompok aliansi longgar pemberontak Arab
Suriah, Pasukan Demokratik Suriah, kelompok jihaidst
Salafi (termasuk Front al-Nusra), dan Negara Islam Irak
dan Syam (ISIL). Semua pihak menerima dukungan besar
dari aktor asing, dan banyak yang mengarahkan untuk

CINTA BERASA DUA | 263


DIALOG DAN TOLERANSI

melabelinya sebagai perang proksi yang dilancarkan oleh


negara-negara besar regional dan dunia.

Di bawah rezim Assad, Suriah melalui reformasi ekonomi


neoliberal yang signifikan. Reformasi ini diperburuk
kesenjangan kekayaan, yang dikombinasikan dengan
resesi dan beberapa tahun kekeringan yang
menyebabkan penyebaran kebangkitan dunia Arab untuk
Suriah. Protes cepat menyebar ke daerah-daerah yang
didominasi Kurdi di utara Suriah. Kelompok oposisi Suriah
membentuk Tentara Pembebasan Suriah dan menguasai
daerah sekitar Aleppo dan bagian selatan Suriah. Seiring
waktu, faksi dari Oposisi Suriah pecah dari politik
moderat asli untuk mengejar visi Islam untuk Suriah,
seperti Front al-Nusra dan Negara Islam Irak dan Syam
(ISIL). Di utara, pasukan sebagian besar pemerintah
Suriah menarik untuk melawan FSA, yang memungkinkan
YPG Kurdi untuk bergerak dan melakukan klaim de facto
atas otonomi. Pada tahun 2015, YPG bergabung dengan
Arab, Assyria, kelompok Armenia dan Turkmen
membentuk Pasukan Demokratik Suriah.

Per Februari 2016 pemerintah menguasai 40% Suriah,


ISIL menguasai sekitar 20-40%, kelompok pemberontak
Arab (termasuk Front al-Nusra) 20%, dan 15-20% dikuasai
Pasukan Demokratik Suriah. Baik Pasukan Demokratik

CINTA BERASA DUA | 264


DIALOG DAN TOLERANSI

Suriah maupun Tentara Sruiah telah membuat


keuntungan baru-baru ini terhadap ISIS. Organisasi
internasional telah menuduh pemerintah Suriah, ISIL, dan
pasukan oposisi lainnya melakukan pelanggaran HAM
berat, dengan beberapa pembantaian terjadi. Konflik
menyebabkan cukup banyak perpindahan penduduk.
Pada 1 Februari 2016, sebuah pembicaraan damai Suriah
Jenewa yang dimediasi oleh PBB dimulai, namun
pertempuran terus berlanjut1. Mengapa perang terus
berlanjut (?) karena sesuai janji Nabi Muhammad
Rasulullah SAW yang dapat menghentikan perang di akhir
zaman adalah Nabi Isa Al-Masihil Mauud as 2. Dari Abu
Hurairah RA katanya, Rasulullah Muhammad SAW
bersabda, Demi Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya,
sudah dekat masanya turun kepada kamu Ibnu Maryam

1
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_saudara_Suriah
2
Referensi Hadist: Dari Abu Hurairah RA bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, Ketika mereka sedang bersiap-
siap untuk perang dan merapatkan barisan, tiba- tiba shalat
as
dikumandangkan, lalu Isa bin Maryam turun. Apabila
musuh Allah melihatnya maka dia meleleh seperti garam di
dalam air, seandainya dibiarkan niscaya dia pasti meleleh
sehingga dia binasa, akan tetapi Allah membunuhnya lewat
tangan Isa. Lalu Isa memperlihatkan darahnya di
tombaknya kepada mereka. (HR. Muslim no.2897)

CINTA BERASA DUA | 265


DIALOG DAN TOLERANSI

AS
yang menjadi hakim yang adil. Dia akan memecahkan
salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah dan harta
melimpah ruah sehingga tiada seorang pun yang mahu
menerimanya.(HR Muslim)3.

Tugas pertama Nabi Isa Al-Masih as adalah


memecahkan salib yang bermakna mengembalikan
umat manusia kepada Tauhid Illahi, meyakini Ke-Maha
Esa-an Tuhan, Allah SWT. Dalam firman-Nya dalam Surah
An Nisa ayat 172 artinya Hai Ahlul Kitab jangan engkau
melapaui batas dalam urusan agamamu, dan jangan
kamu berkata mengenai Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya, Al Masih Isa Ibnu Maryam hanya seorang
Rasul Allah dan penggenap Kalimat-Nya yang diturunkan
kepada Maryam, dan rahmat daripada-Nya, maka
berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan jangan
kamu mengatakan Tuhan itu tiga berhentilah dari
ucapan itu! Hal demikian adalah lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah-lah Tuhan Yang Maha Esa.
Mahasuci Dia dari mempunyai anak. Kepunyaan-Nya-lah
segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi.
Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.

3
Sumber: http://www.kompasiana.com/baleajar/nabi-isa-as-
di-akhir-jaman_5529f0d76ea834a00d552d25

CINTA BERASA DUA | 266


DIALOG DAN TOLERANSI

Tugas lain Nabi Isa Al Masih as di akhir jaman adalah


diungkapkan dalam Hadits dengan anak kalimat yang
lugas membunuh babi. Ini mengandung pengertian
bahwa membunuh sifat keji yang ada pada manusia
seperti sifat khas binatang babi. Secara alami memang
manusia memiliki sifat kebinatangan namun sifat keji itu
melebihi sifat alami. Keji tidak hanya sifat melainkan juga
tindakan yang menimbulkan kemudharatan bagi
kemanusiaan dan lingkungannya. Konspirasi jahat adalah
bentuk nyata dari sifat dan tindakan keji manusia, yang
mana hal itu tidak ada pada binatang. Dan korupsi adalah
bentuk lain dari konspirasi jahat yang berdampak pada
hilangnya hak azasi manusia.

Jizyah adalah sistem perpajakan atau upeti yang


memberatkan warga, maka sistem keuangan negara atau
dunia (global) yang berpola kapitalistik sangat
memberatkan pada akhirnya sehingga berpotensi
menimbulkan krisis moneter yang berdampak sistemik.
Negara-negara berhutang kepada lembaga keuangan
internasional terjebak pada besar pengembalian karena
besarnya bunga pinjaman. Sistem keuangan yang
menimbulkan kemudharatan semacam inilah yang akan
dihapuskan diganti dengan sistem berbasis
pengorbanan. Allah SWT menghendaki agar setiap
individu membayarkan sebagian pendapatannya untuk

CINTA BERASA DUA | 267


DIALOG DAN TOLERANSI

pengorbanan harta untuk kepentingan kemanusiaan dan


kemajuan peradaban.

Kalimat lainnya melimpahkan harta cukup jelas


maknanya, yakni dengan mengelola keuangan berbasis
pengorbanan maka satu dengan lainnya akan terjalin
saling membantu. Dengan demikian bagi kebutuhan
pokok (sandang, pangan, papan) sudah mempunyai
solusi yang berkelanjutan. Kemudian dengan teknologi
akan bisa dieksplorasi isi perut bumi sebagai
melimpahnya harta sehingga tidak perlu terjadi krisis
energi (minyak, batubara dan gas). Industri pertanian dan
perikanan menjawab kebutuhan pangan global sehingga
tidak perlu terjadi krisis pangan karena didukung oleh
sistem perdagangan yang jujur dan saling
menguntungkan. Kesejahteraan warga bangsa tidak lagi
dihitung oleh index pendapatan per kapita (nominal)
tetapi diukur nilai tingkat kebahagiaannya (value | level
of happyness).

Bagaimana mungkin Beliau AS dapat melaksanakan tugas


besar yang diamanahkannya jika tidak mempunyai kuasa
memutuskan perkara (hakim)? Maka pengertian hakim
yang adil adalah menunjukkan adanya kepastian suatu
persoalan yang timbul karena perbedaan tafsir, mazhab
dan persepsi alamiah kemanusiaan mendapatkan

CINTA BERASA DUA | 268


DIALOG DAN TOLERANSI

solusinya, yakni kembali kepada dua landasan pokok


yakni Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw. Dijelaskan
pula dalam riwayat bahwa empat mazhab besar dalam
Ahlus Sunnah Waljamaah akan hapus dan kembali pada
tuntunan praktek ber-Islam seperti yang dilaksanakan
Nabi Muhammad saw dan dalam segala konteksnya.
Dalam kedudukan semacam inilah, mengapa Al Masih Al
Mauud bukan Nabi Isa as Israili melainkan Nabi Isa as
Muhhamadi yang melaksanakan syariat Islam sebagai
tuntunan hidup (keputusan-keputusan) yang sempurna
dan paripurna. Oleh karena itu Al Masih Al Mauud juga
disebut Al Mahdi atau Imam Mahdi sebagaimana
Rasulullah saw bersabda La Isa ila Mahdi artinya tidak
ada Isa kecuali Mahdi. Dalam melaksanakan tugasnya
as
Nabi Isa disebut Masih Mauud dan Imam Mahdi tetap
berpangkat nabi, Utusan Allah yang tidak mempunyai
syariat baru namun melaksanakan syariat Islam.

Membangun damai adalah misi utama dimulainya


dengan memenangkan hati manusia untuk mencapai
kedekatan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha
Pengasih (Ar-Rahman Ar-Rakhim). Perjoangan
membangun damai dipraktekkan dengan cara berkirim
surat, mengajak kepada para pemimpin dunia oleh
Khalifatul Masih Ke-empat Islam Ahmadiyah, Hadzrat

CINTA BERASA DUA | 269


DIALOG DAN TOLERANSI

Mirza Masroor Ahmad. Beberapa kutipan surat-surat


tersebut antara lain, kepada:

Paus Benedictus XVI (Pemimpin Dunia Umat


Katholik)

Karena Anda memiliki suara yang berpengaruh


di dunia, saya mendorong Anda untuk juga
menyampaikan kepada dunia yang lebih luas
bahwa dengan menghambat dalam
menempatkan jalan keseimbangan alam yang
ditetapkan oleh Tuhan, maka mereka sedang
bergerak cepat menuju pemusnahan. Semua
agama di dunia membutuhkan kerukunan
diantara umat, dan semua orang di dunia
membutuhkan semangat cinta, kasih sayang dan
persaudaraan | 31 Oktober 2011 (Krisis Dunia
Jalan Menuju Perdamaian, halaman 149)

Benjamin Netanyahu (Israel)

...permohonan saya kepada Anda bahwa dari


pada mengarahkan dunia ke dalam cengkeraman
Perang Dunia, maka lebih baik melakukan upaya
maksimal untuk menyelamatkan dunia dari
bencana global. Daripada menyelesaikan
sengketa dengan kekuatan senjata, Anda harus

CINTA BERASA DUA | 270


DIALOG DAN TOLERANSI

mencoba untuk mengatasinya dengan dialog,


sehingga kita dapat memberikan generasi
mendatang dengan masa depan yang cerah... |
26 Februari 2012 (Krisis Dunia Jalan Menuju
Perdamaian, halaman 154)

Mahmood Ahmadinejad (Iran)

Memang jika negara manapun melampaui batas


terhadap negara Anda, tentu Anda memiliki hak
untuk membela diri. Namun setiap perselisihan
sejauh mungkin harus diselesaikan melalui
diplomasi dan negosiasi | 7 Maret 2012 (Krisis
Dunia Jalan Menuju Perdamaian, halaman 160)

Barrack Obama (Amerika Serikat)

Permohonan saya kepada Anda, dan juga


kepada semua pemimpin dunia, adalah bahwa
daripada menggunakan kekerasan untuk
menekan negara2 lain lebih baik menggunakan
cara diplomasi, dialog dan kebijaksanaan.
Kekuatan utama seperti Amerika Serikat harus
memainkan peran mereka menuju pembentukan
perdamaian | 8 Maret 2012 (Krisis Dunia Jalan
Menuju Perdamaian, halaman 166)

CINTA BERASA DUA | 271


DIALOG DAN TOLERANSI

Stephen Harper (Kanada)

Saat ini senjata nuklir tidak hanya dimiliki oleh


kekuatan utama dunia karena negara2 kecil pun
sudah memiliki senjata pemusnah masal
tersebut, dimana orang2 yang berkuasa sering
menjadi pemimpin yang bertindak tanpa berpikir
panjang. Oleh karena itu, permintaan saya
dengan kerendahan hati agar Anda
menggunakan semua energi dan upaya untuk
mencegah Perang Dunia Ketiga | 8 Maret 2012
(Krisis Dunia Jalan Menuju Perdamaian, halaman
172)

Wen Jiabao (China)

Ini permohonan saya kepada Anda sebagai


negara adidaya besar dunia, hendaklah Anda
memainkan peran Anda untuk membangun
perdamaian dunia. Menyelamatkan dunia dari
dampak mengerikan perang dunia, karena jika
perang semacam itu pecah, akan berakhir
dengan penggunaan senajata nuklir | 9 April
2012 (Krisis Dunia Jalan Menuju Perdamaian,
halaman 184)

CINTA BERASA DUA | 272


DIALOG DAN TOLERANSI

Andrea Merkel (Jerman)

... permohonan saya agar dilakukan upaya


maksimal untuk mencegah terjadinya perang
dunia. Manfaatkanlah semua energi, sumber
daya dan pengaruh Anda untuk menyelamatkan
dunia dari kehancuran yang mengerikan yang
membayang di hadapan kita | 15 April 2012
(Krisis Dunia Jalan Menuju Perdamaian, halaman
197)

Francois Fillon (Prancis)

Permohonan saya kepada Anda, dan juga


kepada semua pemimpin dunia, adalah bahwa
daripada menggunakan kekerasan untuk
menekan negara2 lain lebih baik menggunakan
cara diplomasi, dialog dan kebijaksanaan.
Kekuatan utama seperti Prancis harus
memainkan peran mereka menuju pembentukan
perdamaian | 16 Mei 2012 (Krisis Dunia Jalan
Menuju Perdamaian, halaman 202)

Ayatullah Ali Hoseini Khamenei (Pimpinan


Spiritual Umat Syiah Iran)

Sebagai Muslim, kita harus berusaha untuk


mengajarkan dunia agar hidup dalam damai,

CINTA BERASA DUA | 273


DIALOG DAN TOLERANSI

cinta serta harmoni. Secara khusus para


pemimpin Muslim harus segera memberi
perhatian tentang hal ini (pen: damai, cinta dan
harmoni). Untuk alasan ini adalag permohonan
saya kepada anda memberi perhatian terhadap
Pemerintah Iran dalam tanggung jawabnya untuk
membangun perdamaian di dunia | 14 Mei 2012
(Krisis Dunia Jalan Menuju Perdamaian, halaman
213)

Dan Huzur juga menyampaikan dalam pidato bersejarah


didepan Parlemen Eropa di Brussel dengan pesan yang
jepas ...ajaran Islam yang benar adalah pembentukan
perdamaian jangka panjang di dunia. Muslim sejati
adalah orang yang dari lidah dan tangannya bisa
membuat orang lain selamat.... Sedangkan pada
kesempatan di Washington DC, Huzur menyampaikan
pesan ... Islam telah menarik perhatian kita pada
berbagai cara untuk membangun perdamaian. Hal ini
membutuhkan untuk selalu memberi kesaksian yang
benar, tidak iri dan ... membantu tanpa pamrih4.
Langkah ini diikuti oleh seluruh anggota dan pengurus

4
Kumpulan surat-surat Hadzrat Khalifatul Masih Ke-lima
dalam buku Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian,
Neratja Press, Bandung, 2015.

CINTA BERASA DUA | 274


DIALOG DAN TOLERANSI

Jamaah Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia dengan


caranya masing-masing mengkampanyekan perdamaian
dunia.

2. Ukhuwah dan Toleransi

Perdamaian akan tercapai bila terdapat semangat yang


tinggi untuk mewujudkan ukhuwah dan toleransi. Dalam
pesan-pesan ruhaniahnya Huzur merujuk pada Kitab Suci
Al-Quran, antara lain:

Sesungguhnya, orang-orang mukmin adalah bersaudara


karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertakwalah kepada Allh supaya kamu mendapat
rahmat. (QS Al-Hujurt:10)

Pendiri Jemaat Ahmadiyah bersabda berkaitan dengan


ukhuwah, Segeralah berdamai antara satu sama lain
dan maafkanlah kesalahan saudaramu. Sebab, jahatlah
orang yang tidak sudi berdamai dengan saudaranya. Ia
akan diputuskan perhubungannya sebab ia menanam
benih perpecahan. Tinggalkanlah keinginan hawa
nafsumu dalam keadaan apapun dan lenyapkanlah
ketegangan antara satu dengan yang lain. Walau pun
seandainya kamu ada di pihak yang benar, bersikaplah

CINTA BERASA DUA | 275


DIALOG DAN TOLERANSI

merendah diri seakan-akan kamu bersalah agar kamu


diampuni. (Bahtera Nuh, halaman 20).

Berkenaan dengan toleransi, arat Khalifatul Masih IV


RH
bersabda Hari penaklukan Makkah adalah hari yang
untuk selama-lamanya akan meniadakan tuduhan
paksaan dari pihak wujud suci Rasulullah saw.. Kesaksian
hari itu merupakan kesaksian yang begitu indah dan
gamblang sehingga meskipun telah lewat berabad-abad
lamanya. Namun, hari ini pun, telinga para ahli sejarah
mendengarkannya dan hati mereka membenarkannya.
Kesaksian didengar pula oleh umat Kristen dan diterima
oleh umat Hindu. (Penumpahan Darah Atas Nama
Agama, halaman 69).

Selanjutnya dalam konteks musyawarah dan dialog


(asy-syr), sesuai dengan firman Allh SWT:

Dan [bagi) orang-orang yang menerima [mematuhi]


seruan Tuhannya dan mendirikan alt, sedang urusan
mereka [diputuskan] dengan musyawarah antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami berikan kepada mereka. (QS. Asy-Syr: 38).

Berkenaan dengan azas ini arat Khalifatul Masih Ke-


lima ATBA bersabda, Oleh karena itu, di antara Anda,
belajarlah untuk menghormati satu sama lain, saling

CINTA BERASA DUA | 276


DIALOG DAN TOLERANSI

meminta musyawarah, dan menganggap penting


musyawarahnya karena itu musyawarah yang baik. Tidak
harus demikian bahwa - karena saya besar maka
musyawarah saya yang baik dan dia ini kecil oleh karena
itu musyawahnya tidak bisa baik - Walhasil, seyogianya
memberikan perhatian kepadanya dan memberikan
penilaian itu penting (Khobah Jumat, tanggal 5
Desember 2003 di Masjid Baitul Futuh)5.

3. Keadilan Sosial dan Kesejahteraan

Azasi berikutnya adalah keadilan sosial dan


kesejahteraan (al-adlu). Asas ini sejalan dengan firman
Allh SWT sebagai berikut:

Hai, orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu


menjadi orang-orang yang selalu menegakkan
*kebenaran+ karena Allh, menjadi saksi dengan adil.
Dan, janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah! Karena, adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan,
bertakwalah kepada Allh. Sesungguhnya, Allh Maha

5
Sumber: http://rajapena.org/asas-dakwah-global-jamaah-
muslim-ahmadiyah-toleransi-ukhuwah-musyawarah-dan-
dialog/

CINTA BERASA DUA | 277


DIALOG DAN TOLERANSI

Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Maidah:


8).

Sehubungan dengan poin yang ini, pendiri Jamaah


Muslim Ahmadiyah bersabda, Engkau tidak cukup
dengan hanya merasakan penderitaan dari seorang
mukmin lainnya. Tapi, jika di dalam hatimu itu timbul
rasa kasih sayang bagi yang lainnya maka perasaan ini
akan terus berkembang lebih jauh lagi. Janganlah engkau
membatasi pada perasaan hatimu saja, tetapi engkau
juga harus memperlihatkannya dan mengamalkannya.
Bagaimanakah caranya untuk memperlihatkan dan
memanifestasikannya? Cara yang terbaik adalah bahwa
engkau harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk
berbuat kebaikan bagi kesejahteraan manusia, bahkan
walaupun engkau harus berkurban untuk melakukan
amal baik kepada orang lain. Maka, engkau pun harus
melakukannya (Dikutip: Khobah Jumat arat
Khalfatul Mas Ke-lima atba tanggal 10 Agustus 2007)6.

6
Sumber: http://rajapena.org/keadilan-sosial-dan-
kesejahteraan-dalam-asas-asas-dakwah-global-jamaah-
muslim-ahmadiyah/

CINTA BERASA DUA | 278


DIALOG DAN TOLERANSI

Azas cinta dan kasih sayang (al-mawaddah war-ramah)


yang menjadikan dunia dipenuhi dengan orang-orang
yang hatinya bersih sehingga perilakunya menjamin
keselamatan alam. Hal inipun sesuai dengan firman Allh
SWT
:

Dan tiadalah Kami mengutus engkau, melainkan untuk


[menjadi] rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiy:
107)

Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah bersabda, Berbelas-


kasihlah kepada sesama hamba-Nya. Janganlah berbuat
aniaya terhadap mereka, baik dengan mulutmu atau
dengan tanganmu, maupun dengan cara-cara lain.
Hendaklah kamu selamanya berusaha menyampaikan
kebaikan bagi sesama makhluk. Janganlah berlaku
sombong terhadap siapa pun, sekalipun terhadap
bawahanmu juga. Janganlah mencaci-maki orang lain,
sekalipun ia mencaci-makimu. Hendaklah bersikap
merendah-rendah, lemah-lembut, berkeniatan suci, kasih
sayang terhadap sesama makhluk sehingga kamu
dihargai Allh (Bahtera Nuh, halaman 19).

CINTA BERASA DUA | 279


DIALOG DAN TOLERANSI

4. Persatuan Kebangsaan

Azas yang menumbuhkan harapan berikutnya adalah


kepedulian terhadap lingkungan hidup (ubbul-bah) dan
persatuan untuk ikatan kebangsaan (al-wahdatul-
waaniyyah). Allh SWT berfirman supaya kita memiliki
kepedulian terhadap lingkungan hidup:

Kami tidak menciptakan keduanya *langit dan bumi+


melainkan dengan hak, tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui. (QS. Ad-Dukhn: 39)

Kemudian, Allh swt. juga berfirman berkenaan dengan


persatuan untuk ikatan kebangsaan. Ia menekankan
supaya kita tunduk dan taat terhadap pemerintah:

Hai, orang-orang yang beriman! Taatilah Allh dan


taatilah Rasul-[Nya], dan ulil amri (penguasa) di antara
kamu. Kemudian, jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allh (Al-Qurn)
dan rasul (Sunnah-Nya) apabila kamu benar-benar
beriman kepada Allh dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama [bagimu] dan lebih baik akibatnya. (QS.
An-Nis: 59)

Hadhrat Khalifatul Masih Ke-lima ATBA bersabda : Bagi


setiap orang di dalam urusan politik Negara, kita itu
harus memastikan bahwa setiap orang harus ikut serta di

CINTA BERASA DUA | 280


DIALOG DAN TOLERANSI

dalam politik negaranya dengan damai. (Khutbah Jumat


Hadhrat Khalifatul Masih V ABA tanggal 29 Juni 2007,
Baitul Futuh-UK). Beliau juga bersabda : Tetapi seluruh
anggota Jamaat harus tetap tunduk pada undang-
undang, bagaimana pun juga kami tidak akan berdemo
menentang kepada Pemerintahan yang sedang berkuasa
dan kami pun tidak akan ikut serta di dalam kegiatan apa
pun dalam kerusuhan menetang pemerintahan
(Khobah Jumat arat Khalfatul Mas V tanggal 23
November 2007).

Keberhasilan dakwah global Jamaah Muslim Ahmadiyah


yang saat ini telah tersebar di lebih dari 200 negara
sangat terkait erat dengan delapan azas yang
mendasarinya. Jamaah Muslim Ahmadiyah akan terus
berjuang mendakwahkan Islam yang damai dan
memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya bagi
kemaslahatan umat manusia hingga Islam yang ramatan
lil-lamn dapat memenangkan hati umat manusia di
seluruh dunia7.

7
Sumber: http://rajapena.org/kasih-sayang-dan-peduli-
lingkungan-hidup-dalam-azas-dakwah-global-jamaah-
muslim-ahmadiyah/

CINTA BERASA DUA | 281


DIALOG DAN TOLERANSI

Muslim Ahmadi Afganistan Muslim Ahmadi Palestina

Muslim Ahmadi Arab Muslim Ahmadi Rusia

Kontingen Jepang Muslim Ahmadi Nigeria

Replika Kain Kafan Turin Ahmadi Malaysia & China

CINTA BERASA DUA | 282


BALEAJAR TANJUNGSARI
Baleajar jauh digagas seiring berjalannya waktu bahwa wajib
belajar sepanjang hayat menjadi pemicu mewujudkannya.
Tanjungsari adalah desa pilihan yang dirasakan mampu
menjadi tempat berlabuhnya beragam pemikiran dan
gagasan. Pondasi perdananya bertepatan dengan ikrar
sumpah setia merebut kemenangan hati melalui Serangan
Oemoem Satu Maret 1992. Sobat kami Pak Dana Hendra
mengawal berdirinya dinding dan berakhirnya atap tuntas.
Baleajar menjadi sarana pembelajaran siapapun yang ingin
menjelajah khasanah arsitektur, kebudayaan, filsafat dan
agama secara mandiri. Dari ruang belajar telah lahir beragam
gagasan, karya dan rembug desa dalam mewujudkan cita-cita,
mulai dari masjid, mushola, pesantren dan bangunan publik.
CINTA BERASA DUA
PERJOANGAN SPIRITUALITAS MULTIKULTUR

Buku ini dipersembahkan untuk Kado Kawin Perak


Ahmad Saifudin Malangyudo dan Yuni Purnamawati
yang telah melewati beragam suka dan duka.
Diantara suka yang mereka dapatkan adalah
hadirnya generasi penerus seorang lelaki yang lembut
hatinya dan santun tindak perilakunya,
Fadhil Ahmad Qamar namanya. Dan seorang
perempuan manis yang tangguh bertipe pejoang,
cerdas dan berkarakter, Qanita Qamarani.
Kegembiraan lain adalah ketika satu keluarga
lengkap berempat dapat bergenggam erat dengan
kekasih cinta mereka, Khalifah Islam Ahmadiyah
Hadzrat Mirza Masroor Ahmad ATBA
Duka mendalam disaat Ibu Suroso Malangyudo
dan Bapak Ashadi Anwar meninggalkan mereka
untuk kembali ke sorga haribaan Allah Taala.

Ya Allah kasihanilah kedua orang tuaku seperti


saat mereka mengasihiku ketika aku kecil, amiin.

Anda mungkin juga menyukai