Anda di halaman 1dari 4

SELISIP BERITA SINWIL EDISI MARET 2022 (2)

S B S - net
BPMSW GEREJA KRISTEN INDONESIA SINWIL JAWA BARAT
Jl. Tanjung Duren Raya 4 Gd.E Lt.4 Jakarta 11470
email: sbsgkijb@gmail.com - website: http://selisip.com| www.satuharapan.com

PERANAN, KOMPLEKSITAS, DAN PEMBERDAYAAN


PENATUA GKI

"P ara penatua dipanggil untuk pem-


bangunan tubuh Kristus. Mereka mem-
bangun Jemaat dalam iman, pengharapan, dan
kasih. Mereka mendorong dan memimpin Jemaat
melaksanakan misi gereja sebagai peran serta
dalam perwujudan misi Allah. Mereka melayani
dengan membangun kehidupan spiritual Jemaat,
Pnt. Rubby Tan menjaga pengajaran gereja dengan ajaran yang
sehat, dan melaksanakan perkunjungan pastoral kepada anggota untuk
berbagi suka dan duka, menghibur yang susah, menguatkan yang lemah,
membalut yang terluka, mencari yang terhilang dan tersesat, serta me-
nolong yang sakit dan yang menghadapi kematian. Mereka menjadi
teladan dalam iman: berjuang untuk perdamaian, keadilan, dan keutu-
han ciptaan, berjuang untuk keesaan gereja dan keesaan umat manusia,
serta berjuang menantikan penggenapan kerajaan Allah."
Untaian kalimat yang menyatu dalam satu paragraf di atas merupakan
kutipan langsung dari bagian Pengantar Liturgi Peneguhan Penatua
Gereja Kristen Indonesia (GKI). Menyimak dengan seksama rangkaian
kalimat yang ada itu mirip dengan rangkaian kalimat pada bagian
Pengantar Liturgi Peneguhan/ Penahbisan Pendeta. Tentu saja ada

KLASIS GKI SINODE WILAYAH JAWA BARAT


Klasis Jakarta Barat - Klasis Jakarta Timur - Klasis Jakarta Selatan - Klasis
Jakarta Utara - Klasis Bandung - Klasis Priangan - Klasis Cirebon - Klasis Banten

SBS-net Edisi Maret 2022 (2) - hal. 1


beberapa rangkaian kata yang berbeda secara tersurat, khususnya hal
yang terkait dengan pemberitaan Firman Allah dan pelayanan sakra-
men. Namun demikian, dapat disimpulkan secara tersirat bahwa Pena-
tua dan Pendeta GKI memiliki panggilan yang sama terkait dengan
pembangunan tubuh Kristus.
Pada bagian sebelumnya, masih dalam rangkaian Pengantar Liturgi
Peneguhan Penatua, tertulis penjelasan bahwa GKI berada dalam suatu
tradisi di mana Allah memanggil dan memberdayakan para Pendeta
dan Penatua GKI untuk memimpin gereja dalam menjalankan misinya
di tengah dunia, sebagai peran serta gereja dalam misi Allah. Hal ini
dapat dipandang bahwa pendeta dan penatua menganut prinsip kolek-
tif kolegial dalam kepemimpinan gereja untuk mewujudnyatakan
kepemimpinan yang melayani di setiap lingkup pelayanan GKI.
Beberapa waktu lalu, pada Minggu, 5 Februari 2022, muncul tema
khotbah minggu "Dipanggil Jangan Menolak". Tema yang relevan dan
kontekstual dengan kegiatan jemaat GKI di setiap bulan Maret, yaitu
Peneguhan Penatua. Berbicara tentang panggilan penatua, betapa
pentingnya seorang Penatua GKI memahami dan menghayati pang-
gilannya. Panggilan kepada penatua yang disampaikan oleh Allah,
melalui umat-Nya. Meskipun diakui bahwa menjadi penatua di GKI
memang "sukarela", namun setelah menerima panggilan, seorang
penatua tidak bisa melakukan peranannya dengan "sesuka-sukanya".
Kompleksitas kehidupan Jemaat GKI memang variatif. Ada jemaat
berlatar belakang kota besar, dan ada pula jemaat berlatar belakang
kota kecil. Ada jemaat memiliki jumlah anggota jemaat yang angkanya
besar (meski kadang "palsu" karena jemaat malas memperbarui data,
maaf), ada pula jemaat memiliki jumlah anggota jemaat yang angkanya
kecil. Ada jemaat memiliki tantangan pelayanan berat (bahkan terasa
semakin berat dari waktu ke waktu), ada pula jemaat memiliki
tantangan pelayanan ringan. Namun demikian, apa pun kondisi suatu
Jemaat GKI, di tengah kompleksitas jemaat dan dengan melihat kemba-
li panggilan penatua, pemberdayaan para penatua tidaklah boleh dia-
baikan begitu saja. Pemberdayaan penatua menjadi salah satu cara
untuk mempertahankan keberlanjutan proses pembangunan tubuh
Kristus.
SBS-net Edisi Maret 2022- (2) hal. 2
Terkait dengan jabatan gerejawi, Penatua, khususnya pembahasan
tentang beratnya jabatan Penatua, Pdt Nanang menulis satu artikel
yang berjudul “Mengenal Jabatan Gerejawi, Penatua”. Artikel yang di-
tulis pada tahun 2015 itu boleh menjadi bahan referensi kita untuk
meningkatkan pengenalan kita akan jabatan gerejawi, Penatua GKI.
Mohon ijin, pada kesempatan ini saya mengelaborasikan beberapa bagi-
an dari tulisan beliau.
Sejak gereja abad pertama, jabatan Penatua sudah bermuatan fungsi
yang sangat berat, salah satu sebutannya adalah “presbuteros”. Dari
kata ini, yang kata bendanya “presbutes” yang berarti “orang yang tua,
atau orang yang lebih tua”. Jadi, semenjak awal hal yang diharapkan
seorang Penatua adalah sikap seorang sesepuh, sikap yang sudah
matang, yaitu orang yang dituakan atau dipandang tua karena sifat-
sifatnya yang bijak. Tetapi kemudian dari arti harafiah ini banyak orang
yang terjebak di dalam definisi yang salah, yaitu seorang Penatua harus-
lah seorang yang sudah tua, kalau bisa seseorang yang sudah berusia
lima puluh tahun ke atas. Maka kalau ada orang yang berusia tiga puluh
tahunan, banyak orang yang merasa bahwa orang ini tidak tepat, kurang
pantas menjadi Penatua. Mengenai hal ini, Pdt. Nanang mengklarifikasi-
kan bahwa hal yang lebih dipentingkan dari kata presbutes itu adalah
sifat atau sikap bijak, sehingga ia bisa menjadi panutan, menjadi contoh,
menjadi teladan didalam hidup berjemaat.
Lebih lanjut Pdt. Nanang menguraikan tentang ada tiga tugas utama
dalam diri para Penatua. Tugas yang pertama, Penatua terpanggil untuk
memelihara, menggembalakan anggota-anggota jemaat. Seorang Pena-
tua pertama-tama dipanggil sebagai orang yang harus memperdulikan,
harus mengindahkan, harus memelihara, sama seperti seseorang yang
merawat tanaman. Dia akan menyiapkan ladangnya, dia akan men-
cangkul, dia akan memilih benih yang terbaik, dia akan menanam, lalu
menyiram, menjaga dari hama dan lain sebagainya. Tugas yang kedua,
Penatua memimpin dan mengatur jemaat. Para Penatua berfungsi un-
tuk mengelolah jemaat supaya menjadi hidup dan dinamis, berkem-
bang, tertib dan teratur, tidak hidup semau-maunya. Karena Alkitab
juga menyadari bahwa setiap gereja, rumah Tuhan, akan dipenuhi oleh
orang-orang dari berbagai kalangan, latar belakang dan lain sebagainya,

SBS-net Edisi Maret 2022 (2) - hal. 3


dan ini tidak bisa membawa semau-maunya sendiri. Gereja harus berkem-
bang tetapi juga harus tertib dan teratur. Tugas yang ketiga, Penatua
menjaga kemurnian ajaran gereja. Dalam Kisah Rasul 20:29-31, Paulus
mengingatkan kemungkinan adanya orang-orang di dalam atau pun di luar
gereja yang berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar. Dalam
rangka menjaga ajaran ini nampaknya di gereja mula-mula diadakan pem-
bagian tugas (presbiter), pembagian tugas Penatua, ada Penatua yang
bertugas mengatur, tetapi ada juga penatua yang bertugas mengajar.
Wabah Covid19 telah memasuki tahun kedua. Wabah telah memporak
porandakan berbagai sektor kehidupan, termasuk kehidupan pelayanan
gereja. Gereja perlu melakukan penyesuaian, restorasi, atau revitalisasi,
pola/model atau bentuk pelayanan gerejawi yang ada selama ini. Para
penatua, bersama pendeta, tetap setia mendorong dan memimpin jemaat
melaksanakan misi gereja sebagai peran serta dalam perwujudan misi
Allah, di tengah wabah yang masih melanda hingga saat ini. Peran
pemimpin gereja, terkhusus para penatua (yang melayani bersama dengan
pendeta, dan juga bersama badan-badan pelayanan, kelompok/ tim kerja,
dan aktivis gereja lainnya) diharapkan terus bersinergi dan berkolaborasi
dalam suatu bentuk kepemimpinan kolektif kolegial saat menjalankan
peran dalam pelayanan gereja.
Pemberdayaan penatua adalah sebuah keniscayaan bagi gereja, kebu-
tuhan bagi jemaat, dan proses berkelanjutan dari generasi ke generasi.
Mencakup beberapa elemen yang ada, yaitu pencerahan/ pemurnian misi
pelayanan, peningkatan keterampilan, kreativitas dalam mengelola
sumber daya pelayanan, perenungan kembali oleh para penatua akan
anugerah dan berkat Allah yang menyelamatkan, dan kebersediaan untuk
menata rapi dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab setiap
rencana tindakan/ keputusan yang diambil bersama.

Pnt. Rubby Tan adalah


Anggota Bidang Persekutuan - BPMK GKI Klasis Jakarta Utara

SBS-net Edisi Maret 2022- (2) hal. 4

Anda mungkin juga menyukai