PDF Askep Hipertensi Compress
PDF Askep Hipertensi Compress
NURAPITA SURYANI
MUPLIHUN MAULANA
RIRI FEBRINA
RUBIANTI
SITI SRIYANTI
WAYAN SENANTI
WAHYUNA
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas
limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi “ tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kamii mengha
kam mengharap
rapkan
kan saran
saran dan kritik
kritik perbai
perbaikan
kan yang
yang bersif
bersifat
at memban
membangun
gun demi
demi
sempurnanya makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hi
Hipe
pert
rten
ensi
si meru
merupa
paka
kan
n resik
resiko
o morb
morbid
idit
itas
as da
dan
n mert
mertali
alita
tass pr
prem
ematu
aturr ya
yang
ng
meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi
penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83
per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak
menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. Penyakit hipertensi sering disebut
sebag
sebagai
ai th
thee sil
silen
entt di
disea
sease.
se. Um
Umum
umny
nyaa pe
pend
nder
erit
itaa tid
tidak
ak me
meng
ngeta
etahu
huii di
dirin
rinya
ya
mengid
mengidap
ap hip
hipert
ertensi
ensi seb
sebelu
elum
m mem
memerik
eriksak
sakan
an tek
tekana
anan
n dar
darahn
ahnya.
ya. Pen
Penyak
yakit
it ini
dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang
siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi.
Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja akan merusak pembuluh
darah diseluruh tubuh, yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal dan otak. Maka
konsekwensi yang biasa pada penderita hipertensi yang lama dan tidak terkontrol
adalah terjadinya
terjadinya gangguan
gangguan pengelihatan,
pengelihatan, oklusi
oklusi koroner,
koroner, gagal ginjal dan stoke.
Selain itu terjadi pembesaran jantung karena jantung dipaksa untuk meningkatkan
beban kerja jantung saat memompa melawan tinggimya tekanan darah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
3
C. BATASAN MASALAH
Pembahasan makalah ini
ini membatasi pada “ Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler Hipertensi”.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFIN
EFINIISI
gagal ginjal.
gagal ginjal. Dalam
Dalam peneli
penelitia
tian
n didapa
didapatka
tkan
n angka
angka sekita
sekitarr 20% popula
populasi
si orang
orang
dewasa mengalami hipertensi, 90% diantara mereka menderita hipertensi primer
atau esensial, dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya. Oleh karena itu,
upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapat prioritas.
B. ETI
ETIOLOG
OLOGII
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi adalah :
♦Gangguan emosi
♦Obesitas
♦Perokok
♦Keturunan
♦Obat-obatan
♦Proses penuaan
5
C. DIAG
IAGNOS
NOSA
Diagnosa hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran, hanya
dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang
berbeda kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis.
D. PATO
PATOFI
FISI
SIOL
OLOG
OGII
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
6
INTOLERAN AKTIVITAS
AKTIVITAS
RETENSI DARAH
DAN AIR
HIPERTENSI
E. MANIF
MANIFEST
ESTAS
ASII KLINIS
KLINIS
7
• Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik jarang
jarang dijumpai selain peningkat
peningkatan
an tekanan
tekanan darah, dapat
pula ditemukan perubahan pada retina seperti perdarahan, exudat,
penyempitan pembuluh darah dan pada kasus hipertensi barat dapat ditemukan
edema pupil.
• Sakit kepala, epistaksis, pusing, dan migren, cepat marah, telinga berdenging,
F. PE
PENA
NATA
TALA
LAKS
KSAN
ANAA
AAN
N
Penanggulangan Hipertensi
Hipertensi secara garis besar dibagi dua jenis penatalaksanaan :
8
dan jika diperlukan dapat dinaikkan sampai dosis 2000 mg tiap hari. Efek
sampin
sampingg dapat
dapat berupa
berupa anemia
anemia hemoli
hemolitik
tik,, ganggu
gangguan
an faal hati
hati dan kadang
kadang--
kadang depat timbul hepatitis kronis.
Klonidin mempunyai cara kerja yang sama dengan metildopa, dosis yang
diperl
diperluka
ukan
n 0,1-1,
0,1-1,2
2 mg tiapha
tiaphari
ri dengan
dengan do
dosis
sis terbag
terbagi.
i. Efek
Efek sampin
samping
g yang
yang
timbul adalah sedasi, rasa lelah, rasa kering pada mukosa mulut dan bibir,
impotensi dan pusing.
Penyeket Beta
Vasopresin
Yang
Yang termasu
termasuk
k golong
golongan
an ini adalah
adalah doksazo
doksazosin,
sin, prazos
prazosin,
in, hidrala
hidralazin
zin,,
minoks
minoksidi
idil,
l, diazok
diazoksid
sid dan sodium
sodium nitrop
nitroprus
rusid.
id. Obat
Obat golong
golongan
an ini bekerj
bekerjaa
langsung pada pembulu darah dengan cara relaksasi otot polos yang akan
meng
mengak
akib
ibatk
atkan
an pe
penu
nuru
runa
nan
n resis
resiste
tens
nsii pe
pemb
mbul
uluh
uh da
darah
rah ak
akan
an di
diik
ikut
utii ol
oleh
eh
peningkatan aktifitas simpatik dan akan menimbulkan takikardia dan
peninggian kontraktilitas otot miokard yang akan mengakibatkan peningkatan
curah jantung.
9
Sodium
Sodium nitroprusid
nitroprusid biasanya diberikan
diberikan dengan
dengan infus dengan kecepatan
kecepatan
rata
rata-r
-rat
ataa 3 mikro
ikrog
gra
ram/
m/k
kgBB/
gBB/m
menit
enit den
enga
gan
n kisar
isaran
an an
anta
tara
ra 0,
0,5-
5-8
8
microgram/kgBB/menit.
Penghambat Enzim
Enzim Konversi Angiotensin
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENG
PENGKA
KAJI
JIAN
AN
1. Kelihan utama
Pada klien hipertensi keluhan utamanya sakit kepala/pusing yang disertai
dengan peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan
vaskular serebral.
2. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat yang menyebabkan klien masuk rumah sakit saat ini. Klien biasa
mengeluh sakit kepala/pusing disertai peningkatan tekanan darah.
3. Riwayat penyakit yang lalu
Merupa
Merupakan
kan gambar
gambaran
an keadaa
keadaan
n keseha
kesehatan
tan klien
klien dimasa
dimasa lal
lalu
u apabil
apabilaa telah
telah
dike
diketa
tahu
huii adan
adanya
ya hipe
hipert
rten
ensi
si se
sebe
belu
lumn
mnya
ya,, pe
perl
rlu
u in
info
form
rmas
asii meng
mengen
enai
ai
pengobatannya, mengenai efektivitas, dan efek samping obat yang dipakai.
Selain itu, diperlukan keterangan tentang penyakit yang diderita lainnya seperti
DM, penyak
penyakit
it ginjal
ginjal,, serta
serta faktor
faktor resiko
resiko terjadi
terjadinya
nya hipert
hipertensi
ensi seperti
seperti rokok,
rokok,
alkohol, faktor stress, dan data berat badan.
4. Riwayat penyakit keluarga
Apaka
Apakah
h terdapa
terdapatt riwayat
riwayat penyak
penyakit
it keluar
keluarga,
ga, gejala
gejala-gej
-gejala
ala penyak
penyakit
it yang
yang
berkaitan dengan hipertensi seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan
lain-lain.
5. Riwayat Psikologis
Meliputi kondisi ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, dan emosional dari
klien
klien dan keluar
keluarga
ga terhad
terhadap
ap kondis
kondisii klien
klien pada
pada saat pengk
pengkajia
ajian
n dan selama
selama
dirawat dirumah sakit.
6. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : keadaan umum,
• Palpasi
11
8. Pemeriksaan Penunjang
Hb atau hematokrit, BUN keratin, glukosa, kalium serum, kolesterol dan
TG, kadar aldosteron urine atau serum, urinalisa, asam urat, Ivp, foto thorak dan
EKG ( peninggian gelombang P).
B. DIAGNO
DIAGNOSA
SA KEPERA
KEPERAWA
WATAN
TAN
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan bagi pasien dapat
mencangkup hal sebagai berikut:
1. Ganggu
Gangguan
an rasa nyaman
nyaman atau nyeri berhubu
berhubunga
ngan
n dengan
dengan peningk
peningkatan
atan tekanan
tekanan
vaskular serebral.
2. Resik
Resiko
o ting
tinggi
gi pe
penu
nuru
runa
nan
n cu
cura
rah
h jant
jantun
ung
g be
berh
rhub
ubun
unga
gan
n de
deng
ngan
an pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n
afterload, vasokontriksi iskemia miokardia.
3. Intoleran
Intoleran aktifitas
aktifitas berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan kelemahan
kelemahan umum,
umum, ketidakse
ketidakseimban
imbangan
gan
C. RENCAN
RENCANA
A ASUHAN
ASUHAN KEPERAW
KEPERAWATA
ATAN
N
1. Gangguan
Gangguan rasa nyaman
nyaman atau
atau nyeri
nyeri berhubung
berhubungan
an dengan
dengan peningka
peningkatan
tan tekanan
tekanan
vaskular serebral.
Kriteria evaluasi:
12
Intervensi
No Intervensi Rasional
Mandiri
a Mempertahankan tirah baring selama fase meminimal
alk
kan stimulus atau
akut meningkatkan relaksasi
Intervensi
13
c Observasi adanya perubahan warna kulit, adanya warna pucat, dingin, kulit
kelembaban, suhu, dan masa pengisian lembab
lembab,, dan masa
masa mengis
mengisii kapiler
kapiler
kapiler lambat
lambat mungki
mungkin
n berkai
berkaitan
tan dengan
dengan
vasokontri
vasokontriksi
ksi atau penurunan
penurunan curah
jantung
14
ataskeberhasilan pengobatan
Kolaborasi
i Beri
Berika
kan
n pemb
pembat
atas
asan
an ca
cair
iran
an dan
dan diet
diet mengurangi retensi cairan sehingga
natrium mengurangi beban kerja jantung
Interensi
No Intervensi Rasional
Mandiri
a Kaji respon pasien terhadap kemampuan respo
respon
n fisio
fisiolo
logi
giss terha
terhada
dap
p str
stress
ess
aktifitas, peningkatan tekanan darah dan aktifi
aktifitas
tas merupa
merupakan
kan indika
indikator
tor dari
dari
nadi kelebihan beban kerja yang
berkaitan dengan tingkat aktifitas.
15
jantung.
Intervensi
No Intervensi Rasional
Mandiri
garam, dan gula sesuai dengan indikasi dan kegemukan, yang merupakan
predisposisiuntuk hipertensi dan
ko
komp
mpli
lika
kasi
sin
nya se
sepe
pert
rtii sto
stoke
ke,,
penyakit ginjal dan gagal jantung.
Kelebihan masukan garam
memp
memper
erba
bany
nyak
ak vo
volu
lume
me ca
cair
iran
an
intrav
intravask
askula
ularr dan dapat
dapat merusa
merusak
k
gi
ginj
njal
al se
sehi
hing
ngga
ga memp
memper
erbu
buru
ruk
k
hipertensi
16
h Kolaborasi
Rujuk ke ahli gizi memberikan konsling dan bantuan
17
b Catat
atat seti
setiap
ap lapo
lapora
ran
n gang
anggu
guan
an tidur, mekanisme maladaptive mungkin
tidur,
peningkatan keletihan, kerusakan merupakan indikator marah yang
ko
kons
nsen
entra
trasi
si,, pe
peka
ka rangs
rangsan
ang,
g, pe
penu
nuru
runa
nan
n ditekan dan telah diketahui dapat
toleransi sakit kepala, dan katidakmampuan menjad
menjadii penent
penentu
u utama
utama tekana
tekanan
n
menyelesaikan masalah darah diastolik
terhadap stresor
18
d Libatkan
Libatkan pasien dalam rencana
rencana perawatan
perawatan keterlibatan
keterlibatan memberikan
memberikan pasien
da
dan
n be
beri
ri do
doro
rong
ngan
an pa
part
rtis
isip
ipasi
asi maks
maksimal perasaan
imal kontrol diri yang
dalam rencana pengobatan berkelanjutan, memperbaiki
ke
ketr
tram
ampi
pila
lan
n kopi
koping
ng da
dan
n da
dapa
patt
meningkat
meningkatkan
kan kerjasa
kerjasama
ma dalam
dalam
regimen terapiutik
f Bantu
Bantu pasien
pasien untuk
untuk mengid
mengident
entifi
ifikasi
kasi dan perubahan yang perlu harus
6.Kurang
6.Kurang pengetahuan
pengetahuan tentang kondisi
kondisi dan rencana
rencana pengobatan
pengobatan berhubungan
berhubungan
dengan mis intepretasi, menyangkal diagnosis.
Kriteria evaluasi:
• Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen penyakit
Intervensi:
No Intervensi Rasional
Mandiri
a Kajii kesi
Kaj kesiapa
apan
n dan
dan ham
hambat
batan
an dalam
dalam belajar
belajar kesalah
kesalahan
an konsep
konsep dan menyan
menyangka
gkall
di
diag
agno
nosa
sa da
dapa
patt memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi
mina
minatt pa
pasie
sien
n da
dala
lam
m memp
mempel
elaja
ajari
ri
19
meningkatkan
meningkatkan keberhasilan
keberhasilan pasien
dalam menyelesaikan tugas
pengobatan
c Jelaska
Jelaskan
n tentan
tentang
g obat
obat yang
yang diresep
diresepkan
kan informasi yang adekuat dan adanya
bersama dengan rasional, dosis, dan efek pemahaman tentang obat dapat
samping yang ada meni
mening
ngka
katk
tkan
an ke
kerj
rjaa sa
sama
ma da
dalam
lam
proses pengobatan
d Berik
erikan
an info
inform
rmas
asii ten
tentang
tang su
sum
mber
er-- sumber-su
-sumber kese
seh
hatan di
sumb
sumber
er dima
dimasy
syar
arak
akat
at dandan duku
dukung
ngan
an mamasy
syar
arka
katt da
dan
n te
temp
mpat
at ko
konnslin
sling
g
pasien dalam membuat perubahan pola dap
apat
at mem
memba
ban
ntu pas
asie
ien
n dal
alam
am
hidup upaya mengawali dan
memper
mempertah
tahank
ankan
an peruba
perubahan
han pola
pola
hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA
Doenges.
Doeng es. M.E,dk
M.E,dkk.
k. 1999.
1999. Rencan
Rencanaa asuhan
asuhan keperaw
keperawata
atan
n : pedoma
pedomann un
untuk
tuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, edisi 3. Jakarta. EGC.
Mansjoer. M.E, dkk. Kapita selekta kedokteran. Jakarta : Media aesculapius.
Pring
Pring,, silvia
silvia andder
andderson
son.. 1990.
1990. patofi
patofisio
siolog
logii : konsep
konsep klinis
klinis proses-
proses-pro
proses
ses
penyakit. Jakarta, EGC.
Tarwot
Tar wotoo Arif.
Arif. 2000.
2000. Kebutu
Kebutuhan
han dasar
dasar manusi
manusiaa dan proses
proses keperaw
keperawata
atan.
n.
Jakarta : salemba medika.
20
21