Anda di halaman 1dari 21

 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK II

NURAPITA SURYANI
MUPLIHUN MAULANA
RIRI FEBRINA
RUBIANTI
SITI SRIYANTI
WAYAN SENANTI
WAHYUNA

MAYA CITRA YANTI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
2008

1
 

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas
limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi “ tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kamii mengha
kam mengharap
rapkan
kan saran
saran dan kritik
kritik perbai
perbaikan
kan yang
yang bersif
bersifat
at memban
membangun
gun demi
demi
sempurnanya makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, September 2008

Penyusun

2
 

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hi
Hipe
pert
rten
ensi
si meru
merupa
paka
kan
n resik
resiko
o morb
morbid
idit
itas
as da
dan
n mert
mertali
alita
tass pr
prem
ematu
aturr ya
yang
ng
meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi
 penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83
 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak 
menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. Penyakit hipertensi sering disebut
sebag
sebagai
ai th
thee sil
silen
entt di
disea
sease.
se. Um
Umum
umny
nyaa pe
pend
nder
erit
itaa tid
tidak
ak me
meng
ngeta
etahu
huii di
dirin
rinya
ya
mengid
mengidap
ap hip
hipert
ertensi
ensi seb
sebelu
elum
m mem
memerik
eriksak
sakan
an tek
tekana
anan
n dar
darahn
ahnya.
ya. Pen
Penyak
yakit
it ini
dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang
siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi.
Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja akan merusak pembuluh
darah diseluruh tubuh, yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal dan otak. Maka
konsekwensi yang biasa pada penderita hipertensi yang lama dan tidak terkontrol
adalah terjadinya
terjadinya gangguan
gangguan pengelihatan,
pengelihatan, oklusi
oklusi koroner,
koroner, gagal ginjal dan stoke.
Selain itu terjadi pembesaran jantung karena jantung dipaksa untuk meningkatkan
 beban kerja jantung saat memompa melawan tinggimya tekanan darah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah seminar mahasiswa diharapkan dapat mengelola asuhan keperawatan pada


klien dengan hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah seminar mahasiswa diharapkan mampu untuk 
a. Memah
Memahami
ami definisi,
definisi, etiologi
etiologi,, patofisiolo
patofisiologi,
gi, manifesta
manifestasi
si klinik dan
dan pena
penatalaksa
talaksanaan
naan
 pada hipertensi.
 b. Memahami asuhan keperawatan pada k
klien
lien dengan hipertensi.
c. Menerapkan
Menerapkan tindakan
tindakan keperaw
keperawatan
atan pada klien dengan
dengan hiperten
hipertensi.
si.

3
 

C. BATASAN MASALAH
Pembahasan makalah ini
ini membatasi pada “ Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler Hipertensi”.

4
 

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFIN
EFINIISI

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas


14
140
0 mmHg
mmHg da dann teka
tekana
nan
n dias
diasto
toli
likn
knya
ya diata
diatass 90 mmHg
mmHg dadan
n pa
pada
da us
usia
ia la
lanj
njut
ut
hipertensi
hipertensi dapat didefinisik
didefinisikan
an sebagai
sebagai tekanan
tekanan sistololik
sistololik 160 mmHg dan tekanan
tekanan
diastolik 90 mmHg.
Menurut WHO (1978), batas tekan darah yang masih dianggap normal adalah
14
140/
0/90
90 mmHg
mmHg da
dan
n teka
tekana
nan
n da
dara
rah
h sama
sama de
deng
ngan
an at
atau
au di
diat
atas
as 16
160/
0/95
95 mmHg
mmHg
dinyatakan sebagai Hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi
disebut borderline hypertension.
hypertension.
Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung, stroke dan

gagal ginjal.
gagal ginjal. Dalam
Dalam peneli
penelitia
tian
n didapa
didapatka
tkan
n angka
angka sekita
sekitarr 20% popula
populasi
si orang
orang
dewasa mengalami hipertensi, 90% diantara mereka menderita hipertensi primer 
atau esensial, dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya. Oleh karena itu,
upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapat prioritas.

B. ETI
ETIOLOG
OLOGII
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi adalah :

♦Gangguan emosi

♦Obesitas

♦Mengkonsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan

♦Perokok 

♦Keturunan

♦Obat-obatan

♦Proses penuaan

5
 

C. DIAG
IAGNOS
NOSA
Diagnosa hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran, hanya
dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang
 berbeda kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis.

Klasifikasi Tekanan Darah untuk yang berumur 18 Tahun atau lebih


Katagori Sistoliok Diastolik  
Optimal < 120 Dan < 80
 Normal < 130 Dan < 85
 Normal-tinggi 130-139 Atau 85-89
Hipertensi
Derajat 1 140-159 Atau 90-99
Derajat 2 160-179 Atau100-109
Derajat 3 ≥ 180 ≥ 110
 

Rekomendasi untuk Observasi Lebih Lanjut Setelah Pengukuran Tekanan


Darah Pertama Kali
Tekanan Dara Pertama Kali(mmHg) Observasi yang dianjurkan
Sistolik Diastolik 
< 130 < 85 Pemeriksaan ulang dalam 2 tahun
130.139 85-89 Pemeriksaan ulang dalam 1 tahun
140-159 90-99 Dipastikan dalam 2 bulan

160-179 100-109 Evaluasi dalam 1 bulan


≥ 180 ≥ 110 Evaluasi segera / dalam 1 minggu,
tergantung situasi klinis

D. PATO
PATOFI
FISI
SIOL
OLOG
OGII
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

6
 

FAKTOR PENDUKUNG: FAKTOR PENCETUS


GENETIK  PENY GINJAL
GENDER & USIA GG THYROID
DIET Koping KONTRASEPSI ORAL
OBESITAS Tdk  FR NEUROGENIK (TMOR OTAK)
LIFE STYLE Effektif  KEHAMILAN

Perub Keb MEMPENGARUHI SISTEM KONTROL


SISTM BARORESEPTOR ARTERI T D:
 Nutrisi PENGATURAN VOL CAIRANN TBH
SISTM R A
AUTOREGULASI VASKULER 

PENGARUH YG TERUS KEGAGALAN STM KONTROL


MENERUS

PE ↑ TKN ARTERI SISTEMIK PERUBAHAN VOL CAIRAN

PE ↑ ALIRAN BALIK VENA COP MENINGKAT


KE JANTUNG

PE ↑ AKT N TRANMITER  PE ↑ AKTVITAS SRF SIMPATIK 

PEMB DARAH JANTUNG GINJAL


PE ↑ VASOKONTRIKSI HR ME↑ PLPSAN RENIN MRBH
PE ↑ ALDOSTERON KONTRAKSI ME ↑ ANGIOTENSINOGEN
ANGIOTENSIN I
ACE ANGIOTENSIN II

 RASA NYAMAN   PE ↓ VASO PELEPASAN


 NYERI  CO KONTRIKSI ALDOSTERON

 INTOLERAN AKTIVITAS 
AKTIVITAS 

RETENSI DARAH
DAN AIR 
HIPERTENSI
 

E. MANIF
MANIFEST
ESTAS
ASII KLINIS
KLINIS

7
 

• Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik jarang
jarang dijumpai selain peningkat
peningkatan
an tekanan
tekanan darah, dapat
 pula ditemukan perubahan pada retina seperti perdarahan, exudat,
 penyempitan pembuluh darah dan pada kasus hipertensi barat dapat ditemukan
edema pupil.
• Sakit kepala, epistaksis, pusing, dan migren, cepat marah, telinga berdenging,

sukar tidur, rasa berat ditengkuk dam mata berkunang-kunang.


• Gejala
Gejala lai
lain
n yang
yang diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh kompli
komplikas
kasii hiperte
hipertensi
nsi seperti
seperti gan
ganggu
gguan
an
 pengelihatan, gangguan neurologi, gagal jantung, dan gangguan fungsi ginjal.
Ganggu
Gangguan
an serebra
serebrall yang
yang diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh hipert
hipertens
ensii dapat
dapat berupa
berupa kejang
kejang,,
gejala akibat perdarahan pembuluh darah otak berupa kelumpuhan, gangguan
kesadaran bahkan sampai koma.

F. PE
PENA
NATA
TALA
LAKS
KSAN
ANAA
AAN
N
Penanggulangan Hipertensi
Hipertensi secara garis besar dibagi dua jenis penatalaksanaan :

1. Penatalaksanaan Non Farmakologis


• Penurunan berat badan dan pengurangan asupan garam

• Diet rendah lemak jenuh

• Olahraga yang teratur 

• Menghindari faktor resiko seperti merokok, minum alkohol, hiperlipidemia


dan stres.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
 Diuretik 
Diuretik mempunyai efek antihipertensi dengan cara menurunkan volume
ekstraselular dan plasma sehingga
s ehingga terjadi penurunan curah jantung. Dosis yang
sering dipakai adalah 25-50 mg, 1-2 kali tiap hari. Penggunan diureti pada
orang tua sebaiknya menggunakan furosemid umumnya 40 mg tiap hari tetapi
 beberapa pasien dibutuhkan dosis sampai 160 mg. Efek samping yang serng
dijumpai adalah hipokalemia, hiponatremia, hiperuresemia dan ganggua lain
seperti kelemahan otot, muntah, dan pusing.

Golongan Penghambat Simpatetik 

8
 

Penghambat aktivitas simpatik dapat terjadi pada pusat vasomotor otak,


seperti pada pemberian metildopa dan klonidin atau pada ujung saraf perifer 
seperti reserpin dan guanetidin.
Metild
Metildopa
opa mempun
mempunyai
yai efek
efek antihi
antihiper
perten
tensi
si dengan
dengan menuru
menurunk
nkan
an tonus
tonus
simpatik secara sentral. Dosis yang dipakai adalah 250 mg, 2-3 kali tiap hari

dan jika diperlukan dapat dinaikkan sampai dosis 2000 mg tiap hari. Efek 
sampin
sampingg dapat
dapat berupa
berupa anemia
anemia hemoli
hemolitik
tik,, ganggu
gangguan
an faal hati
hati dan kadang
kadang--
kadang depat timbul hepatitis kronis.
Klonidin mempunyai cara kerja yang sama dengan metildopa, dosis yang
diperl
diperluka
ukan
n 0,1-1,
0,1-1,2
2 mg tiapha
tiaphari
ri dengan
dengan do
dosis
sis terbag
terbagi.
i. Efek
Efek sampin
samping
g yang
yang
timbul adalah sedasi, rasa lelah, rasa kering pada mukosa mulut dan bibir,
impotensi dan pusing.

 Penyeket Beta

Mekanisme antihipertensi obat ini adalah melalui penurunan curah jantung


dan penekanan sekresi renin. Berdasarkan kelarutan dalam air dan lemak,
 penyekat beta dibedakan menjadi dua golongan
golongan :
(1) golongan yang larut dalam lemak seperti asebutolol, alprenolol,
metoprolol, oksprenolol, pindolol, propranolol, dan timilol yang mempunyai
waktu paruh yang relatif pendek, yaitu 2-6 jam.
(2) golongan yang lebih larut dalam air dan dieliminasi melalui ginjal
seperti atenolol, nadolol, praktolol dan satalol yang mempunyai waktu paruh
yang lebih panjang, yaitu 6-24 jam, sehingga dapat diberikan satu kali sehari.

Vasopresin
Yang
Yang termasu
termasuk
k golong
golongan
an ini adalah
adalah doksazo
doksazosin,
sin, prazos
prazosin,
in, hidrala
hidralazin
zin,,
minoks
minoksidi
idil,
l, diazok
diazoksid
sid dan sodium
sodium nitrop
nitroprus
rusid.
id. Obat
Obat golong
golongan
an ini bekerj
bekerjaa
langsung pada pembulu darah dengan cara relaksasi otot polos yang akan
meng
mengak
akib
ibatk
atkan
an pe
penu
nuru
runa
nan
n resis
resiste
tens
nsii pe
pemb
mbul
uluh
uh da
darah
rah ak
akan
an di
diik
ikut
utii ol
oleh
eh
 peningkatan aktifitas simpatik dan akan menimbulkan takikardia dan
 peninggian kontraktilitas otot miokard yang akan mengakibatkan peningkatan
curah jantung.

9
 

Sodium
Sodium nitroprusid
nitroprusid biasanya diberikan
diberikan dengan
dengan infus dengan kecepatan
kecepatan
rata
rata-r
-rat
ataa 3 mikro
ikrog
gra
ram/
m/k
kgBB/
gBB/m
menit
enit den
enga
gan
n kisar
isaran
an an
anta
tara
ra 0,
0,5-
5-8
8
microgram/kgBB/menit.

 Penghambat Enzim
Enzim Konversi Angiotensin

Kaptopril yang dapat diberikan secara oral menurunkan tekanan darah


dengan cara menghambat enzim konversi angiotensin sehingga terjadi
 penurunan kadar angiotensin II, yang mengakibatkan penurunan aldosteron
dan dilatasi arteriol.
Pada hipertensi ringan dan sedangdapat diberikan dosis 2 kali 12,5 mg tiap
hari. Dosis yang biasa adalah 25-50 mg tiap hari.
Efek samping yang timbul adalah kemerahan kulit, gangguan pengecapan,
agranulasi, proteinuria, dan gagal ginjal.

10
 

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENG
PENGKA
KAJI
JIAN
AN

1. Kelihan utama
Pada klien hipertensi keluhan utamanya sakit kepala/pusing yang disertai
dengan peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan
vaskular serebral.
2. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat yang menyebabkan klien masuk rumah sakit saat ini. Klien biasa
mengeluh sakit kepala/pusing disertai peningkatan tekanan darah.
3. Riwayat penyakit yang lalu
Merupa
Merupakan
kan gambar
gambaran
an keadaa
keadaan
n keseha
kesehatan
tan klien
klien dimasa
dimasa lal
lalu
u apabil
apabilaa telah
telah
dike
diketa
tahu
huii adan
adanya
ya hipe
hipert
rten
ensi
si se
sebe
belu
lumn
mnya
ya,, pe
perl
rlu
u in
info
form
rmas
asii meng
mengen
enai
ai
 pengobatannya, mengenai efektivitas, dan efek samping obat yang dipakai.
Selain itu, diperlukan keterangan tentang penyakit yang diderita lainnya seperti
DM, penyak
penyakit
it ginjal
ginjal,, serta
serta faktor
faktor resiko
resiko terjadi
terjadinya
nya hipert
hipertensi
ensi seperti
seperti rokok,
rokok,
alkohol, faktor stress, dan data berat badan.
4. Riwayat penyakit keluarga
Apaka
Apakah
h terdapa
terdapatt riwayat
riwayat penyak
penyakit
it keluar
keluarga,
ga, gejala
gejala-gej
-gejala
ala penyak
penyakit
it yang
yang
 berkaitan dengan hipertensi seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan
lain-lain.
5. Riwayat Psikologis
Meliputi kondisi ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, dan emosional dari
klien
klien dan keluar
keluarga
ga terhad
terhadap
ap kondis
kondisii klien
klien pada
pada saat pengk
pengkajia
ajian
n dan selama
selama
dirawat dirumah sakit.
6. Pemeriksaan Fisik 
• Inspeksi : keadaan umum,

• Palpasi

• Auskultasi : Bunyi Nafas, Nadi, Tekanan darah, frekuensi jantung


meningkat, perubahan irama jantung, takipnu, bunyi jantung.

11
 

8. Pemeriksaan Penunjang
Hb atau hematokrit, BUN keratin, glukosa, kalium serum, kolesterol dan
TG, kadar aldosteron urine atau serum, urinalisa, asam urat, Ivp, foto thorak dan
EKG ( peninggian gelombang P).

B. DIAGNO
DIAGNOSA
SA KEPERA
KEPERAWA
WATAN
TAN
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan bagi pasien dapat
mencangkup hal sebagai berikut:
1. Ganggu
Gangguan
an rasa nyaman
nyaman atau nyeri berhubu
berhubunga
ngan
n dengan
dengan peningk
peningkatan
atan tekanan
tekanan
vaskular serebral.
2. Resik
Resiko
o ting
tinggi
gi pe
penu
nuru
runa
nan
n cu
cura
rah
h jant
jantun
ung
g be
berh
rhub
ubun
unga
gan
n de
deng
ngan
an pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n
afterload, vasokontriksi iskemia miokardia.
3. Intoleran
Intoleran aktifitas
aktifitas berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan kelemahan
kelemahan umum,
umum, ketidakse
ketidakseimban
imbangan
gan

antara suplai dan kebutuhan oksigen.


4. Peruba
Perubahan
han nutrisi
nutrisi lebih dari kebutuha
kebutuhan
n tubuh
tubuh berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan masukan
masukan
 berlebihan, pola hidup monoton,
monoton, keyakinan budaya.
5. Kopi
Koping
ng in
indi
divi
vidu
du tida
tidak
k efekt
efektif
if be
berh
rhub
ubun
unga
gan
n de
deng
ngan
an kr
kris
isis
is sit
situa
uasi
sion
onal
al at
atau
au
maturasional, relaksasi tidak adekuat, sistem pendukung tidak adekuat, nutrisi
 buruk, olahraga tidak teratur, harapan tidak terpenuhi, kerja berlebihan, metoda
koping tidak efektif.
6. Kuran
Kurang
g penget
pengetahu
ahuan
an tentan
tentang
g kondis
kondisii dan rencana
rencana pengob
pengobatan
atan berhubu
berhubunga
ngan
n
dengan mis intepretasi, menyangkal diagnosis.

C. RENCAN
RENCANA
A ASUHAN
ASUHAN KEPERAW
KEPERAWATA
ATAN
N

1. Gangguan
Gangguan rasa nyaman
nyaman atau
atau nyeri
nyeri berhubung
berhubungan
an dengan
dengan peningka
peningkatan
tan tekanan
tekanan
vaskular serebral.
Kriteria evaluasi:

• Melaporkan rasa nyer atau ketidaknyamanan hilang atau terkontrol

• Mengungkapkan metoda yang memberikan pengurangan

• Mengikuti regimen farmakologi yang diresepkan

12
 

Intervensi
 No Intervensi Rasional
 Mandiri 
a Mempertahankan tirah baring selama fase meminimal
alk
kan stimulus atau
akut meningkatkan relaksasi

 b Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi menuru


menurunka
nkan
n rangsa
rangsanga
ngan
n simpat
simpatis
is
yang menimbulkan stress, membuat
ef
efek
ek te
tena
nan
ng guna men
enur
uru
unk
nkan
an
tekanan darah.

c Meminimalkan aktifitas vasokontriksi mengur


mengurang
angii pening
peningkat
katan
an tekana
tekanan
n
vaskular 

d Bantu ambulasi sesuai kebutuhan  pusing dan pengelihatan kabur 


sering
sering berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan sakit
sakit
kepala, pasien juga dapat
men
menga
gala
lami
mi ep
epis
iso
oda hi
hip
pot
oten
ensi
si
 postural

e Berikan makanan lunak, minum dan meningkatkan kenyamanan umum


 perawatan mulut
 Kolaborasi 
f  Berikan obat sesuai indikasi ke
ketep
tepat
atan
an pe
pemb
mberi
erian
an ob
obat
at se
sesu
suai
ai
indikasi dapat membantu
mempercepat proses penyembuhan.

2. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan


afterload, vasokontriksi iskemia miokardia.
Kriteria evaluasi:
• Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan beban kerja jantung

• Mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal

• Mempertahankan irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang normal

Intervensi

13
 

 No Intervensi Rasional


 Mandiri   
a Observasi tekanan darah secara berkala  perbandingan dari tekanan darah
dapat memberikan gambaran lebih
engkap tentang keterlibatan masalah
vaskuler 

 b Observasi adanya oedema umum atau adanya


adanya oedema
oedema mengin
mengindik
dikasik
asikan
an
tertentu terjadinya gagal jantung, kerusakan
ginjal atau vaskular 

c Observasi adanya perubahan warna kulit, adanya warna pucat, dingin, kulit
kelembaban, suhu, dan masa pengisian lembab
lembab,, dan masa
masa mengis
mengisii kapiler 
kapiler 
kapiler  lambat
lambat mungki
mungkin
n berkai
berkaitan
tan dengan
dengan
vasokontri
vasokontriksi
ksi atau penurunan
penurunan curah
 jantung

d Atur lingkungan secara nyaman dan membantu menurunkan rangsangan


 batasi pengunjung simp
simpati
atiss da
dan
n da
dapt
pt meni
mening
ngka
katk
tkan
an
relaksasi

e Pertahankan pembatasan aktifitas dan menurunkan stress dan ketegangan


istirahat yang mempengaruhi tekanan darah

f  Atur posisi secara nyaman men


enu
uru
run
nkan ketegangan dan
menurunkan rangsangan simpatis

g Ajarkan teknik relaksasi distraksi men


enu
uru
runk
nkan
an ra
rang
ngsa
san
nga
gan
n ya
yan
ng
meni
menimb
mbul
ulka
kan
n stre
stress
ss,, memb
memban
antu
tu
efek tenang, dan membantu
menurunkan tekanan darah

h Monitor respon terapi obat respon terapi obat dapat


memberikan evaluasi

14
 

ataskeberhasilan pengobatan
 Kolaborasi 
i Beri
Berika
kan
n pemb
pembat
atas
asan
an ca
cair
iran
an dan
dan diet
diet mengurangi retensi cairan sehingga
natrium mengurangi beban kerja jantung

 j Berikan obat-obat sesuai indikasi ketepatan pemberian obat dapat


mempercepat proses penyenbuhan

3. Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Kriteria evaluasi:
• Berpartisipasi dalam aktifitas yang diharapkan

• Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur 


• Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi aktifitas

Interensi
 No Intervensi Rasional
 Mandiri 
a Kaji respon pasien terhadap kemampuan respo
respon
n fisio
fisiolo
logi
giss terha
terhada
dap
p str
stress
ess
aktifitas, peningkatan tekanan darah dan aktifi
aktifitas
tas merupa
merupakan
kan indika
indikator
tor dari
dari
nadi kelebihan beban kerja yang
 berkaitan dengan tingkat aktifitas.

 b Anjurkan teknik penghematan energi mengur


mengurang
angii penggu
penggunaa
naan
n energi
energi
gu
guna
na memb
memban
antu
tu ke
kese
seim
imba
bang
ngan
an
antara suplai dan kebutuhan oksigen

c Berkan dorongan untuk melakukan memb


member
erik
ikan
an ba
bant
ntua
uan
n ha
hany
nyaa
aktivitas serta bantu sesuai kebutuhan sebatas kebutuhan akan mendorong
ke
kema
mand
ndir
iria
ian
n da
dala
lam
m mela
melaku
kuka
kan
n
aktifita
tas.
s.K
Kemajuan aktifitas

 bertahap dapat memberikan


ga
gamb
mbar
aran
an da
dari
ri ke
kema
mamp
mpua
uan
n ke
kerj
rjaa

15
 

 jantung.

4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan


 berlebihan, pola hidup monoton,
monoton, keyakinan budaya.
Kriteria evaluasi:
• Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dengan kegemukan

• Menunjukkan perubahn pola makan

• Mempertahankan program olahraga yang tepat secara individual

Intervensi
 No Intervensi Rasional
 Mandiri 

a Kaji pemahaman pasien tentang hubungan kegemukan adalah resiko


langsung an
anttara hipert
rteensi dengan ta
tamb
mbah
ahan
an pa
pada
da te
teka
kana
nan
n da
dara
rah
h
kegemukan tinggi
tinggi karena
karena dispro
dispropor
porsi
si antara
antara
kapasit
kapasitas
as aorta
aorta dan pening
peningkat
katan
an
curah
curah jantun
jantung
g berkai
berkaitan
tan dengan
dengan
 peningkatan masa tubuh

 b Bicarakan pentingnya menurunkan kesa


sallahan keb
ebiiasa
saaan makan
masukan kalori dan batasi masukan lemak, menunjang terjadinya aterosklesis

garam, dan gula sesuai dengan indikasi dan kegemukan, yang merupakan
 predisposisiuntuk hipertensi dan
ko
komp
mpli
lika
kasi
sin
nya se
sepe
pert
rtii sto
stoke
ke,,
 penyakit ginjal dan gagal jantung.
Kelebihan masukan garam
memp
memper
erba
bany
nyak
ak vo
volu
lume
me ca
cair
iran
an
intrav
intravask
askula
ularr dan dapat
dapat merusa
merusak 

gi
ginj
njal
al se
sehi
hing
ngga
ga memp
memper
erbu
buru
ruk 

hipertensi

c Tetapkan keinginan pasien untuk  motiva


motivasi
si untuk
untuk penuru
penurunan
nan berat
berat

16
 

menurunkan berat badan  badan adalah internal. Individu


harus berkeinginan untuk  
menurunkan berat badan bila tidak 
maka program
program sama
sama sekali tidak 
 berhasil

d Kaji ulang masukan kalori dan pilihan diet meng


mengid
iden
entif
tifik
ikas
asii ke
keku
kuata
atan
n da
dan
n
ke
kele
lema
maha
han
n da
dalam
lam pr
prog
ogra
ram
m di
diet
et
terakhir. Membant dalam
menent
menentuka
ukan
n kebutu
kebutuhan
han indivi
individu
du
untuk penyesuaian guna
 pendidikan kesehatan dalam
 pemberian diet seimbang

e Tetapkan rencana penurunan berat badan penurunan


penurunan masuka
masukan
n kalori
kalori per 
yang relistik dengan pasien hari dapat secara teori
menurunkan berat badan

f  Dorong pasien untuk mempertahankan memb


member
erika
ikan
n da
data
ta da
dasar
sar te
tent
ntan
ang
g
masukan makanan harian keadekuatan nutrisi yang dimakan
dan membantu untuk  
memf
memfok
okus
uska
kan
n pe
perh
rhat
atia
ian
n pa
pada
da
faktor pengontrol perubahan diet

g Intruksikan dan bantu memilih makanan men


mengh
ghin
ind
dar
arii mak
akan
anan
an tin
tingg
ggii
yang tepat lema
emak jenuh dan koleste
sterol
 penting untuk mencegah
 perkembangan aterogenesis

h  Kolaborasi 
Rujuk ke ahli gizi memberikan konsling dan bantuan

dengan memenuhi kebutuhan diet


individu.

17
 

5.Koping individu tidak efektif berhubungan dengan krisis situasional atau


maturasional, relaksasi tidak adekuat, sistem pendukung tidak adekuat, nutrisi
 buruk, olahraga tidak teratur, harapan tidak terpenuhi, kerja berlebihan, metoda
metoda

koping tidak efektif.


Kriteria evaluasi:
• mengidentifikasi prilaku koping efektif dan konsekkuensinya

• menyatakn kesadaran kemampuan koping atau kekuatan pribadi

• mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil langkah untuk 


menghindari atau merubahnya
• mendemontrasikan penggunaan ketrampilan atau metoda koping
efektif 
Intervensi:
 No Intervensi Rasional
   Mandiri 
a Kaji
Kaji ke
keefe
efekt
ktifa
ifan
n str
strat
ateg
egii ko
kopi
ping
ng de
dengan me
ngan meka
kani
nism
smee ad
adap
apti
tiff pe
perl
rlu
u un
untu
tuk 

mengobservasi perilaku mengubah
mengubah pola hidup
hidup seseorang,
seseorang,
mengat
mengatasi
asi hiperte
hipertensi
nsi kronis
kronis dan
men
mengi
gid
den
enti
tifi
fika
kasi
si te
tera
rapi
pi yang
yang
di
diha
haru
rusk
skan
an ke
keda
dalam
lam ke
kehi
hidu
dupa
pan
n
sehari-hari

 b Catat
atat seti
setiap
ap lapo
lapora
ran
n gang
anggu
guan
an tidur, mekanisme maladaptive mungkin
tidur,
 peningkatan keletihan, kerusakan merupakan indikator marah yang
ko
kons
nsen
entra
trasi
si,, pe
peka
ka rangs
rangsan
ang,
g, pe
penu
nuru
runa
nan
n ditekan dan telah diketahui dapat
toleransi sakit kepala, dan katidakmampuan menjad
menjadii penent
penentu
u utama
utama tekana
tekanan
n
menyelesaikan masalah darah diastolik 

c Bntu pasien untuk mengidentifikasi stresor  pe


peng
ngen
enal
alan
an te
terh
rhad
adap
ap streso
stresor 

spesifik dan kemungkinan strategi untuk  ad
adal
alah
ah langk
langkah
ah pe
pert
rtam
amaa da
dalam
lam
mengatasinya meng
mengub
ubah
ah re
resp
spon
on seseo
seseoran
rang
g

terhadap stresor 

18
 

d Libatkan
Libatkan pasien dalam rencana
rencana perawatan
perawatan keterlibatan
keterlibatan memberikan
memberikan pasien
da
dan
n be
beri
ri do
doro
rong
ngan
an pa
part
rtis
isip
ipasi
asi maks
maksimal  perasaan
imal kontrol diri yang
dalam rencana pengobatan  berkelanjutan, memperbaiki
ke
ketr
tram
ampi
pila
lan
n kopi
koping
ng da
dan
n da
dapa
patt

meningkat
meningkatkan
kan kerjasa
kerjasama
ma dalam
dalam
regimen terapiutik 

e Dorong pasien untuk mengevaluasi prioritas fo


foku
kuss pe
perh
rhat
atia
ian
n pa
pasi
sien
en pa
pada
da
dan tujuan hidup reali
realita
tass sit
situa
uasi
si ya
yang
ng ad
adaa re
rela
lati
tif 

terh
rhaadap pan
and
dangan pas
asiien
tentang apa yang diinginkan

f  Bantu
Bantu pasien
pasien untuk
untuk mengid
mengident
entifi
ifikasi
kasi dan  perubahan yang perlu harus

mulai merencanakan perubahan hidup di


dipr
prio
iori
rita
task
skan
an se seca
cara
ra re
real
alis
isti
tik 

un
untu
tukk men
eng
ghi
hin
nda
dari
ri ra
rasa
sati
tid
dak 
menentu dan tidak berdaya

6.Kurang
6.Kurang pengetahuan
pengetahuan tentang kondisi
kondisi dan rencana
rencana pengobatan
pengobatan berhubungan
berhubungan
dengan mis intepretasi, menyangkal diagnosis.
Kriteria evaluasi:
• Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen penyakit

• Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang


 perlu diperhatikan
• Mempertahankan tekanan darah dalam parameter normal

Intervensi:
 No Intervensi Rasional
 Mandiri 
a Kajii kesi
Kaj kesiapa
apan
n dan
dan ham
hambat
batan
an dalam
dalam belajar
belajar kesalah
kesalahan
an konsep
konsep dan menyan
menyangka
gkall
di
diag
agno
nosa
sa da
dapa
patt memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi
mina
minatt pa
pasie
sien
n da
dala
lam
m memp
mempel
elaja
ajari
ri

19
 

 penyakit, kemajuan dan prognosis


 b Ajarkan
Ajarkan cara mengidenti
mengidentifikasi
fikasi cara hidup faktor-faktor resiko dapat
sehat meningkatkan proses penyakit atau
memperburuk gejala dan dukungan,
 petunjuk dan empati dapat

meningkatkan
meningkatkan keberhasilan
keberhasilan pasien
dalam menyelesaikan tugas
 pengobatan

c Jelaska
Jelaskan
n tentan
tentang
g obat
obat yang
yang diresep
diresepkan
kan informasi yang adekuat dan adanya
 bersama dengan rasional, dosis, dan efek   pemahaman tentang obat dapat
samping yang ada meni
mening
ngka
katk
tkan
an ke
kerj
rjaa sa
sama
ma da
dalam
lam
 proses pengobatan

d Berik
erikan
an info
inform
rmas
asii ten
tentang
tang su
sum
mber
er-- sumber-su
-sumber kese
seh
hatan di
sumb
sumber
er dima
dimasy
syar
arak
akat
at dandan duku
dukung
ngan
an mamasy
syar
arka
katt da
dan
n te
temp
mpat
at ko
konnslin
sling
g
 pasien dalam membuat perubahan pola dap
apat
at mem
memba
ban
ntu pas
asie
ien
n dal
alam
am
hidup upaya mengawali dan
memper
mempertah
tahank
ankan
an peruba
perubahan
han pola
pola
hidup sehat

DAFTAR PUSTAKA

 Doenges.
Doeng es. M.E,dk
M.E,dkk.
k. 1999.
1999. Rencan
Rencanaa asuhan
asuhan keperaw
keperawata
atan
n : pedoma
pedomann un
untuk 
tuk 
 perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, edisi 3. Jakarta. EGC.
 Mansjoer. M.E, dkk. Kapita selekta kedokteran. Jakarta : Media aesculapius.
 Pring
Pring,, silvia
silvia andder
andderson
son.. 1990.
1990. patofi
patofisio
siolog
logii : konsep
konsep klinis
klinis proses-
proses-pro
proses
ses
 penyakit. Jakarta, EGC.
 Tarwot
Tar wotoo Arif.
Arif. 2000.
2000. Kebutu
Kebutuhan
han dasar
dasar manusi
manusiaa dan proses
proses keperaw
keperawata
atan.
n.
Jakarta : salemba medika.

20
 

21

Anda mungkin juga menyukai