KEGIATAN PROGRAM
TB PARU
PUSKESMAS SRIKATON
2022
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU
A. PENDAHULUAN
Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dalam
kerangka otonomi dengan Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program, yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan
sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana). Pengendalian TB dilaksanakan dengan
menggunakan strategi DOTS sebagai kernangka dasar dan memperhatikan srategi global untuk
mengendalikan TB (Global Stop TB Strategy).
Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun telah terjadi 583.000 kasus baru
dengan kematian karena TB sekitar 140.000. secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk
Indonesia terdapat 130 penderita baru TB BTA positif. Sedangkan berdasarkan hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan
penyebab kematian nomor tiga, setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan
pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi.
Penemuan dan pengobatan dalam rangka pengendalian TB dilaksanakan oleh seluruh
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
(FKRTL), meliputi: Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Rumah Sakit Umum,
Klinik Pengobatan serta Dokter Praktik Mandiri (DPM).
Pengobatan untuk TB tanpa penyulit dilaksankan di FKTP. Pengobatan TB dengan
tingkat kesulitan yang tidak dapat ditatalaksana di FKTP akan dilakukan di FKTRL dengan
mekanisme rujuk balik apabila faktor penyulit telah dapat ditangani. Pengendalian TB
dilaksankan melalui penanggalangan kerjasama dan kemitraan diantara sektor pemerintah, non
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional Pengendalian TB
(Gerdunas TB). Peningkatan kemampuan laboraturium di berbagai tingkat pelayanan ditujukan
untuk peningkatan mutu dan akses layanan. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk pengendalian
TB diberikan secara cuma-cuma dan dikelola denganmanajemen logistik yang efektif demi
menjamin ketersediannya.
Oleh karena itu,sesuai dengan visi puskesmas srikaton sebagai pusat pelayanan
kesehatan yang bermutu
Petugas pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas Srikaton diharapkan bisa bersikap
“PRIMA”Profesional,Ramah,Inovasi,Dan kerjasama sesuai dengan Tata nilai yang ada
dipuskesmas srikaton
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan temuan dan deteksi dini pasien TBC dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah penularan pada kontak keluarga penderita TB.
b. Meningkatkan kepatuhan minum obat.
c. Meningkatkan kesadaran dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Memberikan pelayanan pasien suspek TB.
C. PROSES KEGIATAN
1. Metode Pelaksanaan
Wawancara
Penyuluhan/KIE(komunikasi,Informasi,Edukasi)
Kunjungan rumah
Pemeriksaan BTA (+)
Rujukan Faskes Lanjutan
2. Tahapan kegiatan
Persiapan
Pengumpulan data daftar tersangka TB/suspek tb
Pengolahan data
Penentuan jadwal kegiatan
Proses kegiatan
Evaluasi
Penyusunan laporan
3. SASARAN
Sasaran Penemuan Orang terduga TB,pasien dengan tanda dan gejala batuk lama
lebih dari 2 minggu tidak sembuh-sembuh atau pasien suspek TB.
D. ORGANISASI/TIM
1. Dokter
2. Pj Program Tb Paru
3. Pj Program Gizi
4. Pj Program Kesling
5. Pj Program Hiv Aids
6. Pj.Laboratorium
7. Survailen
8. Pj Perkesmas
9. Petugas Wilayah
3 Pemeriksaan x x x x x x x x x x x x Sasaran
Follow up BTA Perkasus
pasien TB ke
puskesmas srikaton
4 Edukasi penyakit Sasaran
TB terintegrasi perkasus
dengan program
Gizi,Kesling,dan
Jiwa.
F. PEMBIAYAAN
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan luar gedung dapat diperoleh dari dana Biaya
Operasional Kesehatan (BOK).