Anda di halaman 1dari 37

Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

BAB 6
PENENTUAN LUAS PENAMPANG &
KAPASITAS PENGAMAN INSTALASI MOTOR LISTRIK

6.1 Pendahuluan
Berdasar PUIL 2000, KHA adalah Kemampuan Hantar Arus adalah arus
maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu yang melampaui nilai tertentu.
Sedangkan menurut PUIL 2011, istilah KHA bukan lagi Kemampuan Hantar Arus, tapi
sudah berubah menjadi Kapasitas Hantar Arus. KHA adalah arus yang dihantarkan
oleh setiap konduktor untuk periode berkesinambungan selama operasi normal
harus sedemikian sehingga batas suhu yang sesuai yang ditentukan menurut tabel
6.1 dibawah ini tidak dilampaui. Tabel 6.2 menunjukkan contoh metode instalasi
yang memberikan pedoman untuk memperoleh KHA

Tabel 6.1 Suhu operasi maksimum untuk jenis insulasi

88
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.2 Contoh metode instalasi yang memberikan pedoman


untuk memperoleh KHA (Tabel 52-3 PUIL 2011)

89
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.2 (lanjutan)

90
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.2 (lanjutan)

91
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.2 (lanjutan)

92
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.2 (Lanjutan)

93
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.2 (lanjutan)

94
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Persyaratan dari tabel 6.2 dianggap dipenuhi jika arus untuk konduktor
berinsulasi dan kabel tanpa armor tidak melebihi nilai yang sesuai yang dipilih dari
tabel pada Lampiran A dengan acuan Tabel 52-3, dikenai setiap faktor koreksi yang
perlu yang diberikan dalam Lampiran A-PUIL 2011.
Nilai KHA yang sesuai juga dapat ditentukan seperti diuraikan dalam IEC
60287, atau dengan pengujian, atau dengan perhitungan dengan menggunakan
metode yang dikenal, asalkan metode itu dinyatakan Jika sesuai, harus
diperhitungkan karakteristik beban dan untuk kabel tertanam, resistans termal
efektif dari tanah.
Suhu ambien adalah suhu medium sekitar ketika kabel atau konduktor
berinsulasi yang dalam pertimbangan dianggap tidak berbeban.

6.1.1 Kelompok yang terdiri atas lebih dari satu sirkit


Faktor reduksi kelompok dapat diterapkan pada kelompok konduktor berinsulasi
atau kabel yang mempunyai suhu operasi maksimum yang sama. Untuk kelompok
yang terdiri atas kabel atau konduktor berinsulasi yang mempunyai suhu operasi
maksimum yang berbeda, KHA semua kabel atau konduktor berinsulasi pada
kelompok harus didasarkan pada suhu operasi maksimum terendah dari setiap kabel
dalam kelompok bersama-sama dengan faktor reduksi kelompok yang sesuai.
Jika karena kondisi operasi yang diketahui, kabel atau konduktor berinsulasi
diperkirakan menghantarkan arus tidak lebih besar dari 30 % peringkat
kelompoknya, hal itu dapat diabaikan untuk keperluan memperoleh faktor reduksi
untuk sisa kelompok.

95
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

6.1.2 Jumlah konduktor berbeban


Jumlah konduktor yang dipertimbangkan dalam suatu sirkit adalah yang
menghantarkan arus beban. Jika dapat diasumsikan bahwa konduktor dalam sirkit
polifase menghantarkan arus seimbang, konduktor netral terkait tidak perlu
dipertimbangkan. Pada kondisi ini kabel 4-inti diberi kapasitas yang sama seperti
kabel 3-inti yang mempunyai luas penampang yang sama untuk setiap konduktor
fase. Kabel 4-inti dan 5-inti dapat mempunyai KHA lebih tinggi jika hanya tiga
konduktor yang dibebani.
Jika konduktor netral pada kabel multiinti menghantarkan arus sebagai hasil
ketakseimbangan dalam arus fase, kenaikan suhu karena arus netral diimbangi
dengan reduksi pada bahang yang ditimbulkan oleh satu atau lebih konduktor fase.
Dalam hal ini ukuran konduktor harus dipilih berdasarkan arus fase tertinggi. Dalam
semua hal konduktor netral harus mempunyai luas penampang yang memadai
untuk mendapatkan kesesuaian dengan tabel 6.3.
Jika konduktor netral menghantarkan arus tanpa reduksi terkait pada beban
konduktor fase, konduktor netral harus memperhitungkan kepastian peringkat sirkit.
Arus tersebut dapat disebabkan oleh arus harmonik yang signifikan dalam sirkit
trifase. Jika kadar harmonik lebih besar dari 10 %, konduktor netral tidak boleh lebih
kecil dari konduktor fase.
Pengaruh termal karena keberadaan arus harmonik dan faktor reduksi
terkait untuk arus harmonik yang lebih tinggi diberikan dalam Lampiran D PUIL 2011.
Konduktor yang hanya merupakan konduktor proteksi (konduktor PE) tidak
dipertimbangkan.
Jika dua konduktor atau lebih dihubungkan paralel pada fase atau kutub
sistem yang sama maka:
harus diambil tindakan untuk mencapai arus beban yang sama yang terbagi
rata; Persyaratan ini dianggap terpenuhi jika konduktor berbahan sama,

96
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

mempunyai luas penampang sama, panjang kira-kira sama dan tidak


mempunyai sirkit cabang sepanjang jalurnya, dan
konduktor paralel merupakan kabel multiinti atau kabel inti tunggal pilin atau
konduktor berinsulasi, atau
konduktor paralel merupakan kabel inti tunggal nirpilin atau konduktor
berinsulasi dalam trefoil atau formasi datar dan mempunyai luas penampang
kurang dari atau sama dengan 50 mm2 tembaga atau 70 mm2 aluminium;
atau (jika konduktor paralel merupakan kabel inti tunggal nirpilin atau
konduktor berinsulasi dalam trefoil atau dalam formasi datar dan
mempunyai luas penampang lebih besar dari 50 mm2 tembaga atau 70 mm2
aluminium) diadopsi konfigurasi khusus yang diperlukan untuk formasi
tersebut. Konfigurasi ini terdiri atas kelompok dan spasi yang sesuai dari fase
atau kutub yang berbeda.
atau harus diberikan pertimbangan khusus pada pembagian arus beban
untuk memenuhi persyaratan Tabel 6.2.
6.1.3 Variasi kondisi instalasi sepanjang rute
Jika disipasi bahan berbeda pada salah satu bagian rute terhadap yang lain,
KHA harus ditentukan sedemikian sehingga sesuai untuk bagian rute yang
mempunyai kondisi yang paling merugikan.
Luas penampang konduktor lin dalam sirkit arus bolak-balik dan konduktor aktif
dalam sirkit arus searah tidak boleh kurang dari nilai yang diberikan dalam Tabel 6.3

97
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.3 Luas penampang minimum konduktor

Konduktor netral, jika ada, harus mempunyai luas penampang yang sama
seperti konduktor lin:
dalam sirkit fase tunggal, dua kawat, berapapun penampangnya;
dalam sirkit polifase dan fase tunggal tiga kawat, jika ukuran konduktor lin
kurang dari atau sama dengan 16 mm2 tembaga atau 25 mm2 aluminium.
Untuk sirkit polifase jika setiap konduktor fase mempunyai luas penampang
lebih besar dari 16 mm2 tembaga atau 25 mm2 aluminium, konduktor netral
dapat mempunyai luas penampang lebih kecil dari konduktor lin, jika kondisi
berikut secara serentak dipenuhi:
arus maksimum yang diperkirakan termasuk harmonik, jika ada, pada
konduktor netral selama pelayanan normal tidak lebih besar dari KHA luas
penampang konduktor netral yang dikurangi;

98
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

konduktor netral diproteksi terhadap arus lebih menurut persyaratan 431.2


Bagian 4-43;
ukuran konduktor netral sekurangnya sama dengan 16 mm2 tembaga atau 25
mm2 aluminium.

6.2 Perhitungan luas penampang dengan metode rapat arus (metode


KHA)
Untuk menentukan KHA dan luas penampang penghantar yang diperlukan,
pertama-tama harus ditentukan arus yang dipakai berdasarkan daya dari beban
yang digunakan. Persamaan yang dapat digunakan, yaitu :

- Untuk arus searah :

- Untuk arus bolak-balik fasa-satu :

- Untuk arus bolak-balik fasa-tiga :

Dimana I = Arus (ampere)


P = Daya aktif (Watt)
V = Voltase (Volt), untuk voltase bolak-balik fasa-satu, V adalah voltase
fasa, dimana umumnya 220 V sedangkan untuk voltase fasa-tiga, V adalah
voltase antara fasanya, umumnya 380 V.
Setelah arus yang dipakai dihitung, maka sesuai dengan PUIL 2011, untuk
konduktor sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh
perlu digunakan konduktor yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi jatuh voltase
yang berlebihan. Konduktor sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja
dapat menyimpang dari persyaratan di atas asalkan jenis dan penampang konduktor
serta pemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut.

99
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Untuk konduktor sirkit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak
boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu
ditambah 25 % dari arus beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok
tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah yang mempunyai arus beban penuh
tertinggi.
Bila pemanasan konduktor berkurang karena motor bekerja dengan daur
kerja tertentu, seperti pembebanan singkat, intermiten, atau karena tidak semua
motor bekerja bersamaan, dapat digunakan konduktor utama yang lebih kecil,
asalkan konduktor tersebut mempunyai KHA cukup untuk beban maksimum yang
ditentukan oleh ukuran dan jumlah motor yang disuplai, sesuai dengan sifat beban
dan daur kerjanya.
Contoh 6.1 :
Gambar 6.1 memperlihatkan saluran suplai untuk perlengkapan hubung bagi I, II
dan III. Beban I = 22 kW, Beban II = 11 kW dan Beban III = 6,6 kW. Dengan
mengunakan metode KHA (metode rapat arus), tentukan luas penampang
penghantar yang diperlukan, jika saluran dihubungkan dengan :
a. Jaringan arus searah 220 V;
b. Jaringan arus bolak-balik fasa-satu 220 Volt;
c. Jaringan arus bolak-balik fasa-tiga 380 Volt,
Cos untuk arus bolak-balik fasa satu dan fasa tiga adalah 0,8

A 60 m 40 m 50 m

22 kW 11 kW 6,6 kW

Gambar 6.1 Saluran suplai ke tiga beban

100
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Jawab :
Dengan menggunakan persamaan 6.1, 6.2 dan 6.3,maka diperoleh :
a. Jaringan arus searah
Nilai arus ke masing-masing perlengkapan hubung bagi dapat dihitung
dengan persamaan (6.1)

Arus pada PHB 1 diperoleh, = 100 A

Arus pada PHB 2 diperoleh, = 50 A

Arus pada PHB 3 diperoleh, = 30 A

Total arus pada instalasi tersebut = 100 + 50 + 30


= 180 A
Dengan asumsi beban pada tiap panel merupakan beban penerangan,
maka KHA tiap-tiap PHB didapatkan KHA = Inominal
Untuk menentukan luas penampang dengan metode rapat arus (metode
KHA), maka dipergunakan Tabel 6.4, Tabel 6.5, Tabel 6.6 (Tabel 7.3-1, Tabel
7.3-4 dan Tabel 7.3-5 PUIL 2011).
Luas penampang Kabel NYA pemasangan dalam pipa instalasi = 95 mm 2
Luas penampang Kabel NYA pemasangan di udara = 50 mm 2
Luas penampang Kabel NYM = 70 mm2
Luas penampang Kabel NYY / NYFGbY pemasangan di udara = 50 mm 2
Luas penampang Kabel NYY / NYFGbY pemasangan di tanah = 25 mm 2

101
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.4 KHA kabel NYA

102
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.5 KHA kabel NYM

103
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.6 KHA kabel NYY / NYFGbY

104
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

b. Jaringan arus bolak-balik fasa satu 220 Volt


Nilai arus ke masing-masing perlengkapan hubung bagi dapat dihitung
dengan persamaan (6.2)

Arus pada PHB 1 diperoleh, = 125 A

Arus pada PHB 2 diperoleh, = 52,5 A

Arus pada PHB 3 diperoleh, = 37,5 A

Total arus pada instalasi tersebut = 125 + 52,5 + 37,5


= 225 A
Dengan asumsi beban pada tiap panel merupakan beban penerangan,
maka KHA tiap-tiap PHB didapatkan KHA = Inominal
Untuk menentukan luas penampang dengan metode rapat arus (metode
KHA), maka dipergunakan Tabel 6.4, Tabel 6.5, Tabel 6.6 (Tabel 7.3-1, Tabel
7.3-4 dan Tabel 7.3-5 PUIL 2011).
Luas penampang Kabel NYA pemasangan dalam pipa instalasi = 120 mm2
Luas penampang Kabel NYA pemasangan di udara = 70 mm 2
Luas penampang Kabel NYM = 95 mm2
Luas penampang Kabel NYY / NYFGbY pemasangan di udara = 70 mm2
Luas penampang Kabel NYY / NYFGbY pemasangan di tanah = 70 mm 2

c. Jaringan arus bolak-balik fasa tiga 380 Volt


Nilai arus ke masing-masing perlengkapan hubung bagi dapat dihitung
dengan persamaan (6.3)

105
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Arus pada PHB 1 diperoleh, = 41,8 A

Arus pada PHB 2 diperoleh, = 20,9 A

Arus pada PHB 3 diperoleh, = 12,5 A

Total arus pada instalasi tersebut = 41,8 + 20,9 + 12,5


= 75,2 A
Dengan asumsi beban pada tiap panel merupakan beban penerangan,
maka KHA tiap-tiap PHB didapatkan KHA = Inominal
Untuk menentukan luas penampang dengan metode rapat arus (metode
KHA), maka dipergunakan Tabel 6.4, Tabel 6.5, Tabel 6.6 (Tabel 7.3-1, Tabel
7.3-4 dan Tabel 7.3-5 PUIL 2011).
Luas penampang Kabel NYA pemasangan dalam pipa instalasi = 25 mm 2
Luas penampang Kabel NYA pemasangan di udara = 16 mm 2
Luas penampang Kabel NYM = 16 mm2
Luas penampang Kabel NYY / NYFGbY pemasangan di udara = 16 mm 2
Luas penampang Kabel NYY / NYFGbY pemasangan di tanah = 16 mm 2

Dari hasil perhitungan di atas terlihat, bahwa untuk beban yang sama,
dengan kondisi pemasangan yang berbeda maka akan dihasilkan luas penampang
yang berbeda pula. Hal ini disebabkan nilai KHA suatu penghantar dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
a. Suhu sekeliling
Makin tinggi suhu sekeliling pemasangan penghantar, maka makin rendah
KHA kabel yang bersangkutan. Kalau suhu sekelilng berbeda dengan 300C,
maka nilai KHA harus dikoreksi. Nilai faktor koreksi untuk berbagai suhu
dapat dilihat pada tabel 6.7, 6.8, (Tabel 7.3-2, A.52-14, A.52-15 PUIL 2011).

106
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.7 Faktor koreksi KHA terus menerus

Tabel 6.8 Faktor koreksi untuk suhu udara selain 300C

107
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tabel 6.8 Faktor koreksi untuk suhu tanah selain 200C

b. Cara pemasangan kabel


Cara pemasangan kabel menpengaruhi panyaluran panas yang ditimbulkan
dalam kabel. Makin baik penyaluran panas ini, makin tinggi kapasitas hantar
arus kabel yang bersangkutan.
KHA kabel NYA yang dipasang di udara misalnya lebih besar daripada KHA
kabel NYA yang dipasang dalam pipa instalasi (lihat tabel 6.4). Hal ini
disebabkan penyaluran panas kabel yang dipasang di udara lebih baik
daripada kabel yang dipasang dalam pipa.
KHA sebuah kabel juga akan berkurang, jika kabel ini dipasang menempel
pada dinding misalnya, atau menempel pada kabel-kabel lain.
Jumlah kabel yang dipasang atau ditanam berkelompok juga
mempengaruhi KHA kabel-kabel yang bersangkutan. Makin besar jumlah ini,
makin rendah KHA kabel-kabel tersebut (Lihat tabel 6.5 dan 6.6)
c. Jumlah urat kabel dalam kabel
Makin besar jumlah urat sebuah kabel, makin rendah kapasitas hantar arus
kabel ini. Hal ini disebabkan makin besar jumlah urat, maka makin sulit untuk

108
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

penyaluran panas yang timbul dalam kabel. Selain itu, panas yang
ditimbulkan dalam satu meter kabel, akan juga lebih banyak kalau jumlah
uratnya besar.
d. Keadaan kelembaban tanah untuk kabel tanah
Tanah yang lembab memiliki tahanan panas jenis yang rendah. Hal ini
menyebabkan kondisi seperti ini mampu menyalurkan panas dengan baik.
Karena itu kapasitas hantar arus kabel tanah akan lebih besar jika ditanam
dalam tanah lembab, yaitu dengan tahanan jenis 50 - 700 C cm/W.
Makin kering tanahnya, makin rendah kapasitas hantar arus kabel yang
bersangkutan. Tanah yang sangat kering memiliki tahanan panas jenis 200 0 C
cm/W atau lebih. Nilai faktor koreksi untuk kabel dalam talang tertanam
dapat dilihat pada tabel 6.9.
Tabel 6.9 Nilai faktor koreksi untuk kabel dalam talang tertanam

e. Cara pembebanan
Hal ini terutama mempengaruhi KHA kabel yang ditanam dalam tanah. Kabel
tanah yang diberi beban tetap secara terus menerus, akan membuat tanah
disekelilingnya menjadi kering. Karena itu, untuk beban tetap terus menerus,
kapasitas hantar arus kabel ini akan lebih rendah.

109
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

6.3 Perhitungan Luas Penampang dengan metode rugi voltase


Untuk instalasi dengan saluran-saluran yang sangat panjang, nilai akibat rugi
voltase harus diperhitungkan. Persamaan-persamaan dasar yang dapat digunakan
untuk menentukan luas penampang penghantar berdasarkan rugi voltase yaitu :

- Untuk arus searah : A=

- Untuk arus bolak-balik fasa-satu : A=

- Untuk arus bolak-balik fasa-tiga : A=

dimana :
A = Luas penampang nominal penghantar yang diperlukan (m2)
I = Kuat arus dalam penghantar (Ampere)
V = rugi voltase dalam penghantar (Volt)
L = jarak dari permulaan penghantar hingga ujung (m)
daya hantar jenis dari bahan penghantar yang digunakan (S/m)
untuk tembaga : = 56.2 x 106 S/m
untuk aluminium : = 33 x 106 S/m

Contoh 6.2 :
Dengan menggunakan data yang sama pada contoh 6.1, tentukan luas penampang
penghantar tembaga yang digunakan berdasarkan metode rugi voltase. Rugi voltase
yang diizinkan adalah 4 %.
Jawab :
a. Suplai dari jaringan arus searah
Dengan menggunakan hasil perhitungan arus seperti pada contoh 6.1, maka
diperlihatkan pembagian arus dalam intalasi tersebut, seperti ditunjukkan Gambar
6.2.

110
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

A 60 m 40 m 50 m

100 A 50 A 30 A

Gambar 6.2 Pembagian arus dalam instalasi


Luas penampang penghantar yang digunakan dapat dihitung dengan
persamaan 6.4 :

A= jumlah (I x L)

dimana :
V = rugi voltase yang diperbolehkan
= 4 % x 220 Volt = 8,8 Volt
50 x 106 S/m
Jumlah (I x L) adalah jumlah dari momen arus terhadap titik suplai A
dalam satuan ampere-meter.
Jadi, untuk luas penampang penghantar yang diperlukan diperoleh:

A=

A= = 70 x 10-6 m2

A = 70 mm2
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rugi voltase yang diperbolehkan di atas, maka
luas penampang penghantar yang digunakan adal 70 mm 2.

Kecuali digunakan kabel NYA dalam pipa instalasi, harus selalu digunakan kabel
dengan luas penampang 70 mm2. Kalau digunakan kabel NYA dalam pipa instalasi
harus digunakan kabel NYA 95 mm2.

111
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

b. Suplai dari jaringan arus bolak-balik fasa-satu 220 Volt


Dengan menggunakan hasil perhitungan arus seperti pada contoh 6.1, maka
diperlihatkan pembagian arus dalam intalasi tersebut, seperti ditunjukkan Gambar
6.3

A 60 m 40 m 50 m

125 A 62,5 A 37,50 A

Gambar 6.3 Pembagian arus dalam instalasi


Luas penampang penghantar yang digunakan dapat dihitung dengan
persamaan 6.5 :

A= jumlah (I x L)

dimana :
V = rugi voltase yang diperbolehkan
= 4 % x 220 Volt = 8,8 Volt
50 x 106 S/m
Jumlah (I x L) adalah jumlah dari momen arus terhadap titik suplai A
dalam satuan ampere-meter.
Jadi, untuk luas penampang penghantar yang diperlukan diperoleh:

A=

A= = 70 x 10-6 m2

A = 70 mm2

112
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rugi voltase yang diperbolehkan di atas, maka
luas penampang penghantar yang digunakan adalah 70 mm 2.

Kalau digunakan kabel NYA yang dipasang di udara, atau kabel tanah berurat dua,
harus digunakan luas penampang penghantar 70 mm 2. Jika digunakan kabel NYM
harus digunakan luas penampang penghantar 95 mm 2, dan jika digunakan kabel NYA
dalam pipa instalasi harus digunakan kabel NYA 120 mm2.
c. Suplai dari jaringan arus bolak-balik fasa-tiga 380 Volt
Dengan menggunakan hasil perhitungan arus seperti pada contoh 6.1, maka
diperlihatkan pembagian arus dalam intalasi tersebut, seperti ditunjukkan Gambar
6.4.

A 60 m 40 m 50 m

41,8 A 20,9 A 12,5 A

Gambar 6.4 Pembagian arus dalam instalasi


Luas penampang penghantar yang digunakan dapat dihitung dengan
persamaan 6.6 :

A= jumlah (I x L)

dimana :
V = rugi voltase yang diperbolehkan
= 4 % x 380 Volt = 15,2 Volt
50 x 106 S/m
Jumlah (I x L) adalah jumlah dari momen arus terhadap titik suplai A
dalam satuan ampere-meter.

113
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Jadi, untuk luas penampang penghantar yang diperlukan diperoleh:

A=

A= = 11,8 x 10-6 m2

A = 11,8 mm2
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rugi voltase yang diperbolehkan di atas, maka
luas penampang penghantar yang digunakan adalah 16 mm 2 (ukuran pertama di
atas 11.8 mm2 yang dibakukan adalah 16 mm2).
Kecuali apabila digunakan kabel NYA yang dipasang dalam pipa instalsi, harus
selalu digunakan kabel dengan luas penampang penghantar 16 mm 2. Kalau
digunakan NYA dalam pipa instalasi, harus digunakan kabel NYA 25 mm 2.

Untuk instalasi besar yang dipasangi sirkit yang besar sebagai persediaan
bagi perluasan atau perubahan di masa datang, proteksi arus lebih dapat didasarkan
pada KHA konduktor sirkit tersebut.
Contoh 6.3
Sirkit cabang motor dengan voltase kerja 230 V menyuplai motor berikut:
a) Motor sangkar dengan pengasutan bintang-delta, arus pengenal beban
penuh 42 A;
b) Motor serempak dengan pengasutan autotransformator, arus pengenal
beban penuh 54 A;
c) Motor rotor lilit, arus pengenal beban penuh 68 A.
Masing-masing motor diproteksi terhadap hubung pendek dengan pemutus sirkit.
Tentukan :
1. KHA konduktor sirkit cabang ;
2. Setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang ;

114
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

3. Setelan proteksi saluran utama dari hubung pendek bila sirkit cabang itu
disuplai oleh satu saluran utama yang juga menyuplai motor rotor lilit
dengan arus pengenal beban penuh 68 A.

Jawab :
Menurut standar PUIL 2011, arus pengenal GPAL masing-masing motor adalah
sebagai berikut (diambil 115% arus pengenal motor ):
motor sangkar : 115 % x 42 A = 48,3 A,
diambil 50 A (sesuai standar yang berlaku).
motor serempak: 115 % x 54 A = 62,1 A,
diambil 63 A (sesuai standar yang berlaku).
motor rotor lilit: 115 % x 68 A = 78,2 A,
diambil 80 A (sesuai standar yang berlaku).

KHA masing-masing kabel sirkit akhir motor berlaku ketentuan PUIL 2011, yaitu
rus pengenal beban penuh motor, KHA =
ilai sebagai berikut :
(misalnya NYY 3-inti di udara, lihat Tabel 6.4):
motor sangkar: 125 % x 42 A = 52,5 A, diambil 60 A
Menurut tabel 6.4, maka luas penampang penghantar NYY adalah 10 mm2.
motor serempak: 125 % x 54 A = 67,5 A, diambil 80 A
Menurut tabel 6.4, maka luas penampang penghantar NYY adalah 16 mm2.
motor rotor lilit: 125 % x 68 A = 85 A, diambil 106 A
Menurut tabel 6.4, maka luas penampang penghantar NYY adakah 25 mm2.
Menurut standar PUIL 2011, maka In gawai proteksi Iz.
1) motor sangkar, In gawai proteksi diambil 50 A;
2) motor serempak, In gawai proteksi diambil 63 A;

115
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

3) motor rotor lilit, In gawai proteksi diambil 100 A.

KHA sirkit cabang


Menurut PUIL 2011, kabel sirkit cabang berlaku ketentuan :
Sirkit penghantar motor yang mensuplai 2 motor atau lebih, minimal jumlah arus
beban penuh semua motor + 25 % arus beban penuh motor terbesar ( arus beban

42 A + 54 A + 1,25 x 68 A = 181 A, diambil 202 A


Maka untuk sirkit cabang digunakan kabel NYY 70 mm2.
Sakelar sirkit cabang harus mempunyai arus pengenal 200 A
Arus pengenal gawai proteksi untuk sirkit cabang:
Motor lilit kedua:
Arus pengenal GPAL adalah
: 115 % x 68 A = 78,2 A,
Maka diambil 80 A (sesuai standar yang berlaku).
KHA kabel = 125 % x 68 A = 85 A,
diambil 106 A . Sesuai standar yang berlaku digunakan kabel NYY 25 mm2.
Sedangkan In gawai proteksi diambil 100 A.

Untuk Sirkit utama;


KHA kabel = 181 A + 68 A = 249 A, diambil 244 A
Sesuai tabel 6.4, digunakan kabel NYA dengan luas penampang 95 mm 2
lArus pengenal sakelar sirkit utama diambil 250 A.
Arus pengenal gawai proteksi diambil 200 A.

116
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Rangkuman hasil perhitungan luas penampang akhir motor, luas penampang sirkit
cabang, luas penampang sirkit utama serta gawai proteksi masing-masing
penghantar dapat dilihat pada gambar 6.5.

117
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Gambar 6.5 Rangkuman hasil perhitungan

118
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

6.4 Latihan dan Tugas


1. Sebuah motor fasa tiga dari 18,5 kW (n=1500), dihubungkan dengan jaringan
3 x 380 V. Kabel yang digunakan adalah kabel NYM. Panjang kabel ini 60 m.
Tentukan luas penampang pengantar yang digunakan, kalau :
a. Motor ini dihubungkan langsung dengan jaringan
b. Motor tersebut diasut dengan menggunakan sakelar bintang-segitiga
2. Sebuah villa mendapat suplai tegangan bolak-balik fasa satu 220 V. Panjang
kabel suplai yang diperlukan sama dengan 110 m. Beban yang
diperhitungkan untuk penerangan dan alat-alat rumah tangga 2,2 kW,
dengan cos = 1.
Tentukan luas penampang penghantar kabel suplai yang diperlukan, kalau
digunakan kabel NYFGbY yang ditanam dalam tanah !
3. Sebuah motor fasa tiga dengan arus nominal 46 A, diasut dengan
menggunakan sakelar bintang-segitiga. Kabel suplainya diamankan dengan
pengaman termis yang dipasang pada permulaan kabel. Arus asut sama
dengan Ia=2 x In.
Tentukan luas penampang penghantar kabel suplai yang diperlukan bilamana
digunakan kabel NYM !
4. Gambar 6.6 berikut memperlihatkan sebuah instalasi untuk penerangan.
Sebagai kabel suplai digunakan kabel NYM. Tegangan suplai untuk instalasi
ini ialah tegangan fasa tiga 380/220.
Tentukan luas penampang penghantar yang diperlukan !
( = 0,02 x 10 -6 ohm-meter)

119
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

A 20 m 30 m 40 m

22 kW 22 kW 11 kW

Gambar 6.6 Diagran instalasi untuk soal 4


5. Empat perlengkapan hubung bagi cabang untuk instalasi penerangan,masing-
masing I, II, III dan IV diberi suplai dengan satu kabel NYFGbY yang ditanam
dalam tanah.
Jarak dari titik suplai (A) ke masing-masing perlengkapan hubung bagi
tersebut dengan :
Ke titik I : 50 m
Ke titik II : 90 m
Ke titik III : 140 m
Ke titik IV : 200 m
Beban yang diperhitungkan untuk masing-masing perlengkapan hubung bagi
adalah : Untuk beban I : 26,4 kVA
Untuk Beban II : 39,6 kVA
Untuk Beban III : 19,8 kVA
Untuk Beban IV : 13,2 kVA
Tegangan suplai yang digunakan ialah tegangan fasa-tiga 380 / 220 V
Tentukan luas penampang penghantar yang diperlukan ( = 0,02 x 10 -6 ohm-
meter)
6. Sebuah motor fasa tiga dengan empat kutub memiliki data sebagai berikut :
Daya poros nominal : 30 kW
Tegangan : 380 V hubung segitiga
Rendemen : 0,88
Cos : 0,87

120
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Sebagai kabel suplai digunakan kabel NYM


Tentukanlah luas penampang penghantar yang diperlukan berdasarkan
metode rapat arus untuk keadaan-keadaan berikut ini :
a. Motor tersebut diasut dengan menggunakan sakelar bintang segitiga,
arus asutnya Ia = 2 In. Beban motor kontinyu
b. Seperti sub a, tetapi untuk pengamanan kabel suplai ke motor sekarang
digunakan patron lebur yang dipasang pada permulaan kabel
c. Seperti sub b, tetapi sekarang kabel yang digunakan diikat bersama-sama
dengan empat kabel alin dan diletakkan dalam saluran kabel. Suhu
sekeliling sekarang 35oC.
7. Dari gambar 6.7, Tentukan Luas penampang tiap sirkit akhir, sirkit cabang
dan sirkit utama bila digunakan kabel NYM atau NYFGbY dengan sumber
voltase 220 Volt dengan data motor sebagai berikut :
M1 = Motor sinkron dengan daya (1000) Watt, cos = 0.8
M2 = Motor induksi dengan daya (1200) Watt, cos = 0.75
M3 = Motor induksi rotor belitan dengan daya (1500) Watt, cos = 0.9
M4 = Motor sinkron dengan daya (1000) Watt, cos = 0.8
M5 = Motor induksi rotor sangkar (900) Watt, cos = 0.6
8. Dua motor fasa-tiga dengan daya masing-masing 37 kW dan 22 kW
dihubungkan dengan sebuah perlengkapan hubung bagi dengan
menggunakan satu kabel. Jarak dari perlengkapan hubung bagi ke masing-
masing motor sama dengan 20 m dan 50 m
Voltase pada motor-motor ini sama dengan 3 x 380 V, dengan cos = 0,85
dengan rendemen = 0,85
Kabel yang digunakan adalah NYFGbY yang ditanam dalam tanah.
Luas penampang penghantar kabel ini di mana-mana sama. = 0,02.10-6 -
meter. Rugi tegangan yang diizinkan sama dengan 5 %.

121
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Tentukanlah luas penampang penghantar yang diperlukan (ukuran yang


dibakukan) !
9. Sebuah instalasi pompa terdiri dari tiga pompa, masing-masing A, B dan C.
Motor-motor pompa ini dihubungkan dengan jaringan 3 x 380 V (dititik suplai
P) dengan menggunakan satu kabel NYFGbY yang ditanam dalam tanah.
Luas penampang penghantar kabel ini dimana-mana sama.
Data motor-motor yang digunakan ialah sebagai berikut :
Motor pompa A : Daya = 10 kW
Cos = 0,8
= 0,8
Jarak P-A = 40 m
Motor pompa B : Daya = 8 kW
Cos = 0,8
= 0,75
Jarak P-B = 70 m
Motor pompa C : Daya = 12 kW
Cos = 0,8
= 0,9
Jarak P-C = 100 M
Rugi tegangan yang diizinkan adalah 5 %, = 0,02.10-6 -meter
Tentukanlah :
a. Arus nominal masing-masing motor
b. Jumlah momen arus terhadap titip suplai
c. Luas penampang penghantar kabel yang harus digunakan (ukuran yang
dibakukan)

122
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Sirkit Utama

Sirkit Cabang Sirkit Cabang

Sirkit Akhir motor

Sirkit Akhir
motor
M3 M4 M5

M1 M2

Gambar 6.7 Diagram instalasi untuk soal no 7

10. Suatu saluran lingkaran diberi suplai di titik A dengan tegangan bolak-balik
380 Volt, dan memberi suplai di titik-titik B, C dan D.
Beban di titik-titik ini dan data lainnya adalah sebagai berikut :
Di titik B : Beban = 21,12 kW
Cos = 0,8
Jarak A B = 15 m
Di titik C : Beban = 7,92 kW
Cos = 0,8
Jarak B C = 53 m
Di titik D : Beban = 26,40 kW

123
Penentuan Luas Penampang Instalasi Motor Listrik

Cos = 0,8
Jarak C D = 36 m
Jarak dari D kembali ke A sama dengan 20 m. Kabel yang digunakan ialah
kabel NYY yang tidak ditanam dalam tanah. Luas penampang penghantar
kabel ini di mana-mana sama. = 0,02.10-6 -meter
Rugi tegangan yang diizinkan adalah 5 %.
Tentukanlah luas penampang penghantar yang diperlukan (ikuti ukuran yang
dibakukan).

124

Anda mungkin juga menyukai