Ketika diagnosis sudah ditegakkan maka semuanya segera memerlukan penanganan yang TEPAT,
CEPAT dan AKURAT....
Agar mencegah tingginya tingkat kecacatan (morbiditas) atau kematian (mortalitas)....
SAYANGNYA......
Pasien dalam kondisi seperti ini kadang mengalami salah diagnosa (MISDIAGNOSE) karena nyeri
dadanya tidak khas (atypical chest pain) sehingga penanganan menjadi TERLAMBAT.....
Menurut penelitian, 33% dari 434.877 pasien infark miokard (serangan jantung koroner) mengalami
NYERI DADA YANG TIDAK KHAS !
Ke-3 populasi di atas kadang TIDAK MENGALAMI NYERI DADA YANG KHAS (ATYPICAL ANGINA)
seperti umumnya serangan jantung koroner !
Mengapa bisa terjadi ?
Literatur menyebutkan bahwa pada populasi :
1. LANSIA
Telah terjadi penurunan persepsi nyeri dan banyaknya komorbiditas karena faktor degeneratif
2. PEREMPUAN
Terjadi peningkatan GEJALA yang terjadi BERSAMAAN (simultan) seperti rasa tidak nyaman di leher
dan bahu, rasa lemas, lelah dan sesak napas, sehingga dianggap tidak khas untuk penyakit jantung
koroner
3. DIABETES MELITUS
Penderita diabetes melitus sering mengalami disfungsi saraf otonom sehingga tidak lagi merasakan
rasa nyeri
Jadi....
JANGAN REMEHKAN keluhan atypical chest pain pada ke-3 populasi di atas.....
Berpikir kritis, belajar, dan bertanya pada ahlinya bila kurang memahami permasalahan, itu LEBIH
BAIK daripada memutuskan sesuatu tanpa pengetahuan dan berakibat fatal.....!
Referensi :
International Journal of Gerontology 2010; 4(1): 1–8