Anda di halaman 1dari 3

ALUR PASIEN TB RESISTEN OBAT (RO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1.5/1.0/09 01 1/3

Ditetapkan,
Direktur RSUD Tarakan

STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
15 Juni 2022
OPERASIONAL
drg. Dian Ekowati, MARS
NIP. 196409221992032003

Tuberkulosis resisten obat (TB RO) adalah tuberkulosis yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang telah resistan obat
Pengertian
anti tuberkulosis (OAT). Oleh karena itu, diperlukan alur pelayanan
pasien TB Resisten Obat (RO) secara khusus
Sebagai acuan dalam pelayanan TB Resisten Obat (RO) di RSUD
Tarakan Jakarta, sehingga pasien TB RO dapat sembuh dengan
Tujuan
kualitas hidup yang lebih baik, serta menurunkan risiko penularan dan
kambuh TB RO.
1. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis
Resistan Obat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67
Kebijakan
Tahun 2016 tentang Penanggulanan Tuberkulosis;
5. Surat Edaran Nomor: HK.01.02/III/9753/2020 tentang Panduan
Pengobatan Pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) di
Indonesia;
6. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan
No. 148 Tahun 2019 tentang Kebijakan Pelayanan RSUD
Tarakan.
Prosedur 1. Pasien TB Resisten Obat datang sesuai jadwal yang
ditentukan oleh petugas TB Resisten Obat
ALUR PASIEN TB RESISTEN OBAT (RO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1.5/1.0/09 01 2/3

2. Petugas keamanan memberikan nomor antrian kepada pasien


dan mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu
3. Petugas Administrasi Klinik TB Resisten Obat memanggil
pasien dengan microphone sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien. Setelah itu, pasien kembali menunggu di
ruang tunggu
4. Perawat memanggil pasien ke ruang periksa dokter
5. Perawat melakukan anamnesis dan pengukuran berat badan,
tekanan darah, frekuensi nadi, dan hasil pemeriksaan
dituliskan di formulir assestment rawat jalan
6. Dokter Tim Ahli Klinis (TAK) melakukan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dan menetapkan pengobatan yang
diberikan bagi pasien dan didokumentasikan dalam formulir
assestmen rawat jalan. Bila pasien memerlukan konsultasi
dengan Dokter Spesialis Lain, Dokter TAK memberikan form
konsultasi internal kepada pasien.
7. Perawat menjadwalkan pemeriksaan konsultasi internal sesuai
dengan jadwal dokter yang dituju
8. Perawat mengedukasi pasien untuk melakukan pemeriksaan
penunjang di laboratorium di dalam Klinik TB Resisten Obat
dan pemeriksaan radiologi di Unit Radiologi dengan tetap
memakai masker dan dijadwalkan setelah jam 11
9. Pasien TB Resisten Obat yang membutuhkan pemeriksaan
penunjang EKG dilakukan pemeriksaan EKG di Ruang
Observasi Klinik TB Resisten Obat
10. Petugas Farmasi TB Resisten Obat memberikan obat sesuai
regimen yang telah ditentukan kepada pasien TB Resisten
Obat
11. Pasien TB Resisten Obat meminum obat yang diberikan
dihadapan perawat di ruang minum obat dan pasien
menunggu selama maksimal 2 jam untuk pemantauan efek
samping obat. Apabila pasien mengalami efek samping,
ALUR PASIEN TB RESISTEN OBAT (RO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1.5/1.0/09 01 3/3

perawat mencatat di lembar Efek Samping Obat


12. Perawat melaporkan kondisi pasien kepada Dokter TAK dan
mengijinkan pulang bagi pasien TB Resisten Obat yang tidak
mengalami efek samping obat
13. Petugas Klinik TB Resisten Obat mengisi Buku Pengobatan
pasien TB RO, Formulir TB 02 RO, Formulir TB 05, Formulir
TB 03 TB RO, dan Formulir Efek Samping Obat (bila terjadi
efek samping), serta menginput di Sistem Informasi
Tuberkulosis (SITB)
1. Kepala Instalasi Rawat Jalan
2. KSPK Rawat Jalan
3. Kepala Instalasi Diagnostik
Unit Terkait
4. Kepala Instalasi Farmasi
5. Kepala Instalasi Rekam Medis
6. Tim TB RO

Anda mungkin juga menyukai