Hamil anggur atau yang dikenal juga sebagai mola hidatidosa adalah kelainan
kehamilan yang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan
plasenta tidak berkembang secara normal. Akibatnya, sel-sel abnormal tersebut
membentuk sekumpulan kista yang bentuknya menyerupai anggur putih.
Hamil anggur dibagi menjadi dua jenis, yaitu hamil anggur parsial dan hamil anggur
lengkap. Pada hamil anggur lengkap, jaringan plasenta tidak normal dan membengkak,
serta tampak membentuk kista berisi cairan. Selain itu, tidak ada juga pembentukan
jaringan janin.
Sedangkan hamil anggur parsial, kemungkinan ada jaringan plasenta normal bersama
dengan jaringan plasenta tidak normal. Mungkin juga ada janin yang terbentuk, tapi
janin tidak mampu bertahan hidup. Gangguan kehamilan tersebut biasanya gugur
di awal kehamilan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah hamil anggur dapat menyebabkan komplikasi
serius, termasuk terbentuknya jaringan abnormal yang berujung pada kanker. Ibu hamil
yang mengalami kondisi ini memerlukan langkah perawatan sesegera mungkin,
sehingga komplikasi dapat dicegah.
Dalam kondisi tersebut, kromosom dari sel telur ibu hilang atau tidak aktif, sehingga
kromosom ayah digandakan. Pada hamil anggur parsial atau tidak lengkap, kromosom
ibu dalam jumlah tetap, tetapi ayah menyediakan dua set kromosom. Akibatnya, embrio
memiliki 69 kromosom, bukan 46.
Ada sekitar 1 dari 1000 kehamilan yang didiagnosis sebagai hamil anggur. Berikut
beberapa faktor terkait dengan hamil anggur:
Usia ibu. Wanita yang hamil di usia di atas 40 tahun atau di bawah 20 tahun berisiko
tinggi mengalami hamil anggur.
Memiliki riwayat sebelumnya. Seseorang yang sudah pernah mengalami hamil
anggur, kemungkinan besar akan mengalaminya lagi di kemudian hari.
Mengalami keguguran. Seorang wanita yang mengalami lebih dari dua kali keguguran
memiliki risiko tinggi.
Tempat tinggal. Risiko hamil anggur lebih tinggi ketika bertempat tinggal di lokasi
geografis tertentu, termasuk Filipina, Asia Tenggara, dan Meksiko.
Hamil anggur pada awalnya terasa mirip seperti kehamilan normal. Namun, setelah
beberapa waktu, hamil anggur akan menimbulkan gejala-gejala berikut:
Kuret. Prosedur ini dilakukan dengan melebarkan serviks agar dokter dapat
mengangkat jaringan abnormal dengan alat khusus. Kuret menjadi pilihan terbaik jika
pengidap berencana untuk hamil kembali.
Histerektomi atau pengangkatan rahim. Prosedur ini hanya dilakukan jika pengidap
tidak berencana untuk hamil kembali atau berisiko tinggi mengalami penyakit berbahaya
seperti gestational trophoblastic neoplasia (GTN).
Pemantauan HCG. Setelah jaringan abnormal diangkat, dokter akan memeriksa kadar
HCG pengidap selama 6-12 bulan. Tujuannya untuk memastikan tidak ada sel-sel
abnormal yang kembali tumbuh. Pengidap dianjurkan untuk menunda kehamilan
selama pengobatan berlangsung.
Gestational trophoblastic neoplasia persistent. Jaringan molar yang masih tetap ada
dan terus tumbuh setelah prosedur pengangkatan disebut dengan gestational
trophoblastic neoplasia (GTN) persistent. Komplikasi ini terjadi pada sekitar 15-20
persen pengidap hamil anggur lengkap dan 5 persen dari pengidap hamil anggur
parsial.
Choriocarcinoma. Choriocarcinoma adalah GTN yang sudah berkembang menjadi
kanker. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada pengidap hamil anggur lengkap.
Hamil anggur berulang. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wanita yang
pernah mengalami hamil anggur berisiko tinggi mengalaminya kembali pada kehamilan
berikutnya.
Sejauh ini tidak ada cara efektif untuk mencegah terjadinya hamil anggur. Namun, jika
pernah mengalami kehamilan ini sebelumnya, kamu dapat menurunkan risikonya
dengan menghindari kehamilan selama satu tahun. Lakukan pemeriksaan rutin agar
dokter memantau kadar HCG dalam tubuh.
Tujuan prosedur tersebut adalah membantu memastikan tidak ada jejak kehamilan
anggur yang tersisa di dalam rahim. Khusus bagi wanita sedang dalam masa
kehamilan, disarankan untuk memeriksakan kandungan secara rutin, agar dapat
mengetahui tanda awal kelainan yang dialami.
Jika sedang hamil dan mengalami pendarahan dari vagina, mual dan muntah yang
parah, atau keluarnya kista seperti anggur dari vagina, segera tanyakan pada
dokter untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Pasalnnya,
evaluasi dan pengobatan diperlukan segera untuk mencegah komplikasi.
Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup
sehat lainnya, silahkan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Molar pregnancy – Symptoms and causes.
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Molar pregnancy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Molar Pregnancy.