Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelanggaran HAM yang sering terjadi yaitu kekerasan dalam rumah tangga sering
terjadi di Indonesia. Kekerasan ini sering terjadi pada wanita dan anak-anak. Kekerasaan
dalam rumah tangga biasanya disebabkan oleh kondisi ekonomi yang kurang membaik
dalam rumah tangga sehingga jika kondisi ekonomi memburuk maka emosinya tidak
stabil sehingga sering marah-marah dan terjadi kekerasan . perbedaan pendapat dalam
keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak buruk terhadap kondisi fisik,
psikis dan keharmonisan hubungan sesuai yang tercantum dalam pasal 1 UU Nomor 23
tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan dalam
rumah tangga dibagi 4 jenis yaitu kekerasan dalam rumah tangga secara fisik, kekerasan
dalam rumah tangga secara psikis, kekerasana rumah tangga secara seksual dan
kekerasan rumah tangga secara ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian HAM dan Negara hukum?
2. Apa yang dimaksud dengan kekerasan dalam rumah tangga?
3. Apa hubungan KDRT dengan HAM?
4. Apa penyebab KDRT terjadi?
5. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan KDRT?

TINJAUAN PUSTAKA
Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan yaitu :

1. Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia, bahwa kodrat manusia
adalah sama derajat dan martabatnya. Semua manusia adalah sederajat tanpa
membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya.
2. Landasan yang kedua dan lebih dalam, yakni Tuhan menciptakan manusia. Bahwa semua
manusia adalah mahkluk dari pencipta yang sama yakni Tuhan Yang Maha Esa. Karena
itu dihadapan Tuhan manusia adalah sama kecuali nanti saat amalnya.

(Winarno, 2013, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan edisi 3, hal 154)

Di dalam Undang-undang No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia tersebut menetapkan 10
hak dasar manusia yang tertuang dalam pasal 9 s/d 66 yang diantarantanya:

1. Hak atas kebebasan pribadi meliputi hak untuk tidak diperbudak keutuhan pribadi, bebas
memeluk agama dan kepercayaannya, keyakinan politik, berserikat, menyampaikan
pendapat, status kewarganegaraan dan bebas bergerak dan bertempat tinggal.
2. Hak atas rasa aman meliputi hak suaka, hak rasa aman, tidak diganggu tempat kediaman,
rahasia surat menyurat, bebas dari penyiksaan, tidak ditangkap sewenang wenang dan
hidup damai dan tentram.
3. Hak kesejahteraan meliputi hak mempunyai milik, tidak dirampas hak miliknya,
pekerjaan yang layak dan upah yang adil, mendirikan serikat pekerja, tempat tinggal yang
layak, jaminan sosial dan hak perawatan, pendidikan, dan bantuan hokum bagi lansia dan
orang cacat.
4. Hak wanita meliputi hak keterwakilan wanita dalam pemerintahan, kewearganegaraan,
pendidikan memilih atau dipilih, perbuatan hokum sendiri, dan hak tanggung jawab yang
sama dengan suami dalam keluarga.
5. Hak anak meliputi hak perlindungan, hak untuk hidup, nama dan kewarganegaraan
perawatan , pendidikan, beribadah, mengetahui orang tuanya, dipelihara orang tuanya,
perlindungan hokum, tidak dipisah dari orang tua, beristirahat dan bermain, mendapat
kesehatan, perlindungan ekploitasi ekonomi dan seksual, bebas dari penganiayaan,
mendapatkan bantuan hokum dan tidak di rampas milik dan kebebasannya.
(Petrus Soerjowinoto, 2014, Pendidikan Kewarganegaraan, hal 18-19)
II. PEMBAHASAN

Negara hukum adalah Negara penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya berdasarkan atas


hukum maka negara termasuk didalamnya pemrintah dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan
oleh hukum

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia
sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi juga merupakan hak-hak
dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai makhluk dan wakil Tuhan
(Gazalli, 2004). Menurut Pasal 1 butir 1 UU no 39 tahun 1999 hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia makhluk Tuhan dan
merupak anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh Negara, hukum, pemerintahan
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah tindakan yang dilakukan dalam rumah tangga baik oleh
suami, istri, maupun anak yang berdamapak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis dan
keharmonisan hubungan.

HAM merupakan hak yang dimiliki manusia sejak hidup jadi manusia berhak mendapat
keamanan, kesejahteraan, kebebasan pribadi. Ketika terjadi KDRT berarti orang tersebut
melanggar HAM dan melanggar Hukum. Karena rasa aman, kesejahteraan, dan kebebasan
pribadi tersebut direbut dengan kekerasan dalam bentuk kekerasan fisik dan psikis.

Penyebab KDRT sering terjadi karena seorang suami dan istri tidak dalam posisi yang setara,
masyarakat menganggap laki-laki dengan menanamkan anggapan bahwa laki-laki harus kuat
berani dan tanpa ampun. KDRT dianggap bukan sebagai permasalahan sosial tetapi persoalan
pribadi antara suami dan istri. Dan pemahaman keliru terhadap ajaran agama sehingga timbul
anggapan bahwa laki-laki dapat menguasi perempuan.
III. PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Anda mungkin juga menyukai