Anda di halaman 1dari 5

FR KHUSUS (BUKAN UNTUK YANG LAEN) AK14

1. Sampel Untuk Penyakit Kusta (M. Leprae) diambil pada bagian ?


Jawab : cuping telinga, lengan, punggung, bokong dan paha
2. Jumlah Pengambilan sediaan apus jaringan kulit minimum dilakukan pada 3 tempat
yaitu..
Jawab : Cuping telinga Kiri, cuping telinga kanan dan bercak yang paling aktif
3. Sampel yang diambil pada pasien sinusitis untuk pemeriksaan Histopatologi adalah..
Jawab : Jaringan (Biopsi)
4. Sampel yang diambil pada pasien sinusitis untuk pemeriksaan sitologi adalah...
Jawab : Swab Hidung (cairan hidung)
5. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaa Sinusitis aspergillus adalah......
Jawab : Swab Nasopharing
6. Cara kerja pemeriksaan sinusitis aspergillus
Jawab : Teteskan KOH 10% pada slide, oleskan sampel, tutup dengan cover
glass, Baca
7. Pemeriksaan biakan darah pada demam tifoid sebaiknya dilakukan pada ?
Jawab: Minggu 1 atau 2 sakit
8. Pemeriksaan biakan urine/tinja pada demam tifoid sebaiknya dilakukan pada ?
Jawab : Minggu 2 atau 3 sakit
9. Media untuk kultur demam tifoid ?
Jawab : Gall Kultur
10. Media Kultur BTA adalah..
Jawab: Ogawa / Lowenstein Jensen (37℃ )
11. Pemeriksaan BTA dengan Konsentrasi menggunakan reagen apa saja ?
Jawab : NaOH 4% putar 3000 rpm-15 menit
12. Pengawet Sampel Sputum ?
Jawab : CPC 1% : NaCl 2% /(sodium chloride)
13. Sputum dengan konsentrasi untuk pemeriksaan ?
Jawab : Paragonomiasis
14. Cara memisahkan dahak yang bercampur liur ?
Jawab : Diambil spesimen yg mukopurulen, jika sedikit maka Sputum
BTA+NaOH (1:1) diputar, diambil endapan.
15. Pengolahan sputum sebelum diwarnai ?
Jawab : dibuat sediaan preparat dan diberi identitas
16. Sediaan Preparat yg baik ?
Jawab : Mukopurulen, berbentuk spiral kecil berulang yg tersebar merata,
Ukuran 2x3 cm, tidak terlalu tebal/tipis
17. Cara penanganan sputum yg bercampur darah ?
Jawab: Jika darah sedikit= dipilih bagian dahak yg tidak mengandung darah
kemudiaan dibuat sediaan. Jika darah sedang= dibuat sediaan, Fiksasi, genangi
aquades sambil digoyang sampai warna merah darah hilang.
18. Bakteri MTB stabil pada suhu ?
Jawab : 4℃ - (-70℃ )
19. Cara pengambilan sampel Suspek Enterebius V ?
Jawab : Swab anal/ Rectal
20. Letak pengambilan sampel Nocardia teunis (gram positif) ?
Jawab : Darah, infeksi dikulit= kerokan kulit, infeksi diparu=sputum/biopsi,
infeksi diotak=biopsi otak.
21. Sampel untuk pemeriksaan Elephantiasis menggunakan ?
Jawab : darah kapiler yg diambil malam hari (20.00-23.00). pewarnaan
Giemsa/Hematoxylin dan Eosin.
22. Bagaimana penanganan sampel difteri (gram positif) ?
Jawab : diambil dengan metode swab tenggorokan, kemudian ditanam ke media
pemupuk Tellurite
23. Sampel untuk nematoda jaringan ?
Jawab : Darah Kapiler
24. Media untuk Staphylococcus ?
Jawab : Manitol Salt Agar (MSA)
25. Media untuk streptococcus ?
Jawab : Blood Agar Plate (BAP)
26. Fungsi Media MCA ?
Jawab : membedakan kuman yg meragi laktosa dan yg tidak.
27. Wadah media SSA ?
Jawab : Cawan Petridis
28. Media untuk kultur jamur ?
Jawab : Saboraud Dextrose Agar (SDA)
29. Media Dehidrate disimpan pada ?
Jawab : Gelap, Sejuk, Suhu <25℃
30. Wadah untuk kultur salmonella ?
Jawab : Tutup Ulir dan steril
31. Media Stuart menggunakan sampel ?
Jawab : Faeses
32. Media untuk kuman GO ?
Jawab : Amies (modifikasi stuart)
33. Media untuk kuman Vibrio ?
Jawab : Alkalipepton
34. Sampel GO diambil pada?
Jawab : Sekret Uretra (2 jam setelah buang air kecil terakhir)
35. Stabilitas MTB ?
Jawab : CPC 1% : 2% NaCl – 3 hari, suhu 2℃−8 ℃= < 24 jam
36. Penyimpanan sampel di kulkas harus diberi keterangan apa saja ?
Jawab : Identitas sampel, waktu dan tanggal penyimpanan dan label peringatan
khusus (B20, HbsAg)
37. Stabilitas suhu sampel Kreatinin kinase ?
Jawab : 4℃ ( 24 jam ) ,−20 ℃(8 Bulan)
38. Pengganti media transport ?
Jawab : Alkali pepton, NaCl, Dinatrium Fosfat & Kalsium chlorida
39. Desinfektan yang tidak efektif pada alat gelas ?
Jawab : Iodofor, Paraformaldehid, fenol dan iodium
40. Desinfektan yang tidak efektif pada bakteri ?
Jawab : amonium, fenol, iodofor dan isoprofil
41. Cara pemusnahan sedimen/preparat ?
Jawab : masukkan ke cairan desinfektan (alkohol/lysol) selama 24 jam, bilas
aquades, keringkan, lap dengan kapas.
42. Cara pemusnahan media kultur ?
Jawab : masukkan ke autoklaf 121℃ -30 menit
43. Cara pemusnahan sampel urine ?
Jawab : Urine sisa dibuang ke Ipal infeksius
44. Cara pemusnahan sampel darah ?
Jawab : Ditampung dijerigen-diolah petugas penangan sampel infeksius
45. Cara pemusnahan sputum dan faeses ?
Jawab : menimbun/mengubur sampel metode sanitary landpull
46. Cara pemusnahan wadah urine ?
Jawab: Insenerator
47. Cara pemusnahan wadah sputum ?
Jawab : Insenerator
48. Cara pemusnahan limbah sputum ?
Jawab : deberi lysol dimasukkan ke spulhok
49. Media transport rectal swab ?
Jawab : Carry and blair (CBA)
50. Lokasi pengambilan sampel LCS ?
Jawab : pungsi Lumbal (L3-L4, L4-L5)
51. Media untuk sampel LCS ?
Jawab : Stuart
52. Tata cara pengambilan sampel biopsi ?
Jawab : pilih jaringan, desinfeksi dengan Povidone iodine, ambil jaringan
simpan pada larutan Formalin 10%/ larutan Bouin
53. Media Transport Biopsi ?
Jawab : Netral Buffer Formalin (NaCl+Formaldehid)
54. Stabilitas sampel untuk pemeriksaan Hemostasis/koagulasi ?
Jawab : 20℃−25 ℃(4 jam), 37℃ ( 5−10menit ) dan 5℃−15 ℃(2 jam)
55. Tabung vacum untuk pemeriksaan hemostasis/koagulasi ?
Jawab : Tabung Biru muda (Na Sitrate 3,2%), 1:9
56. Penanganan sampel hemostasis yang masih dalam keadaan beku ?
Jawab : didiamkan pada suhu ruang selama ± 30 menit−periksa
57. Syarat pengambilan darah untuk pemeriksaan hemostasis ?
Jawab : tidak minum obat PLT 10 hari, puasa 12 jam, diambil pada pagi hari
(07.00-09.00), posisi terlentang, tidak syok.
58. Sampel ISK ?
Jawab : Urine midstream
59. Sampel untuk Taenia pedis (kutu air) ?
Jawab : kerokan kulit (kaki)
60. Cara pengambilan sampel faeses ?
Jawab : defekasi spontan, colok dubur (rektum)
61. Sampel candida sistemik ?
Jawab : darah, urine & cairan LCS
62. Sampel candida supervisialis ?
Jawab : Kulit, kuku & selaput lendir (pada bayi)
63. Sampel candida vaginalis ?
Jawab : Sekret vagina
64. Sampel kuman Bacillus Antrax ?
Jawab : Darah, kerokan kulit, faeses & pungsi lumbal
65. Bakteri yg terdapat pada faeses kuda ?
Jawab : Clostridium Tetani
66. Schistosoma dapat ditemukan pada sampel ?
Jawab : Darah Kapiler, Urine & Faeses
67. Pengolahan serum yg baik ?
Jawab : Biarkan 20-30 menit sampai beku, putar 3000 rpm-5-15 menit, paling
lambat dipisah 2 jam setelah pengambilan
68. Penanganan sampel SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital) ?
Jawab : Pengiriman tidak boleh > 7 hari, perjalanan pengiriman tidak boleh > 3
hari.
69. Tekanan yang dipakai pada pemeriksaan ivy ?
Jawab : 40 mmHg
70. Pemeriksaan Masa perdarahan (BT) metode ivy diambil pada ?
Jawab : lengan bawah
71. Alat untuk pengambilan sampel kulit yg susah dikerok ?
Jawab : Skalpel
72. Pengambilan sampel mikrofilaria sebaiknya dilakukan pada ?
Jawab : Malam hari (20.00-23.00)
73. Letak pengambilan sampel darah kapiler ?
Jawab : jari tengah, jari manis, 1/3 bagian tepi telapak kaki dan cuping telinga
74. Torniquet dipasang setelah ?
Jawab : mengepalkan tangan
75. Bahan pemeriksaan asam laktat, CO2 ?
Jawab : Darah Arteri
76. Prinsip pemeriksaan POCT ?
Jawab : menggunakan sel pengukuran dimana reaksi tertentu dapat
berlangsung yg berupa matriks berpori, chamber atau suatu permukaan. POCT
menggunakan teknologi biosensor
77. Bagaimana penyimpanan penundaan pemeriksaan sputum ?
Jawab : simpan dikulkas 2℃−8 ℃, > 3 hari tambahkan 2% Sodium Chloride
78. Penundaan pemeriksaan sampel sputum ?
Jawab : disimpan dalam wadah tertutup dengan suhu ruang < 24 jam
79. Parasit yang ditemukan dalam sampel urine adalah..
Jawab : Trichomonas Vaginalis, Schistosoma haematobium, Schistosoma
mansoni
80. Parasit yang ditemukan pada sputum ?
Jawab : Pneumocystis Carini, Paragonimus Sp
81. Berapa lama waktu sampel difteri harus dikirim ?
Jawab : maksimal 1 jam setelah pengambilan, 4 ℃>24 jam
82. Berapa lama stabilitas suhu reagen kreatinin ?
Jawab : 2 ℃−8℃ (1 bulan)
83. Apa yang mempengaruhi hasil pemeriksaan LED ?
Jawab : pemipetan dan sikap tegak lurus pipet yang harus benar
84. Apa yang mempengaruhi hasil pemeriksaan LED pada pasien ?
Jawab : makan dan minum, aktifitas fisik, jenis kelamin
85. Tabung Vacum Hijau ?
Jawab : Heparin
86. Tabung untuk pemeriksaan kimia klinik ?
Jawab : Merah
87. Tabung untuk pemeriksaan Glukosa ?
Jawab : Abu-abu ( NaF)
88. Tabung untuk pemeriksaan Lee and white ?
Jawab : Tabung berdiameter 7-8 cm
89. Dislipidemia sebagai Penanda hipoalphaprotein ?
Jawab : Kurangnya HDL dan tingginya LDL
90. Tujuan Sputum ditambah KOH ?
Jawab : penetralan sputum yang bersifat asam dan melarutkan protein pada
sputum
91. Penanganan Sampel Biopsi ?
Jawab : pastikan sampel sesuai identitas dan keterangan klinis biopsi, sampel yg
diterima dalam keadaan fiksasi.
92. Biopsi Sitologi ?
Jawab : Formalin 10%
93. Biopsi Jaringan ?
Jawab : NBF 10% (N Buffer Formalin)
94. Bagaimana tahapan sputum sebelum ditanam ke media ogawa ?
Jawab : sputum+NaOH 4% (1:1), putar- buang supernatan, dilakukan 2x.
Filtrat yang ke 2 ditambah NaCl Fisiologis (homogenkan)
95. Sampel untuk mendeteksi adanya kanker paru ?
Jawab : Biopsi Jaringan Paru=mendeteksi jenis kanker, Darah= mendeteksi
infeksi, Dahak=kemungkinan infeksi disaluran nafas, Pungsi pleura=penyedotan
cairan diruang antara selaput paru

Anda mungkin juga menyukai