Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, populer dengan nama penanya
Hamka adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia berkarier sebagai wartawan, penulis,
dan pengajar.Wikipedia
Masa Muda
Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka lahir di Agam, Sumatra Barat, 17
Februari 1908.
Dididik dalam keluarga Muslim, ayahnya adalah Abdul Karim Amrullah, seorang
ulama pembaharu Islam di Minangkabau.
Ibunya bernama Siti Shafiyah, berasal dari keluarga seniman asal Minangkabau.
Lalu, saat ia berusia enam tahun, Hamka pindah untuk tinggal bersama ayahnya di
Padang Panjang.
Sesuai dengan tradisi Minang, Hamka harus belajar Al- Qur'an dan tidur di masjid
dekat rumah keluarganya.
Setelah itu, pada 1915, Hamka mendaftar di SMKA Sultan Muhammad, sekolah di
mana ia belajar mengenai ilmu pengetahuan umum.
Karena merasa tidak puas dengan kondisi pendidikannya saat itu, ia sering
mengunjungi perpustakaan yang dikelola oleh salah satu gurunya, Afiq Aimon
Zainuddin.
Hamka kerap membaca buku-buku yang mengulas tentang Jawa Tengah. Akibatnya,
ia pun berkeinginan untuk pindah ke Jawa.
Setelah empat tahun sekolah, pada 1922, Hamka pindah ke Parabek untuk belajar di
bawah asuhan Aiman Ibrahim Wong.
Namun, proses belajarnya bersama Aiman tidak berlangsung lama, karena ia segera
berangkat ke Jawa. keahlian Hamka?
Hamka adalah seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti filsafat,
sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat.