Anda di halaman 1dari 3

 Nama Pabrikan atau tanda lainnya yang akan memudahkan untuk

mengidentifikasikan pabrikan dari trafo tersebut. Pada contoh gambar1, nama pabrikan
ditunjukan dengan huruf A, yaitu PT Esitas Pasific
 nomer seri atau tipe produk, dan akan lebih baik jika kedua informasi tersebut
dimuat. Pada contoh gambar1, ditunjukan dengan huruf B1 adalah nomer seri dari trafo,
yaitu : 2014/P14404 dan tipe produk adalah ATB 20-B, seperti ditunjukan dengan huruf
B2. 
 mencantumkan Frekuensi kerja dari trafo tersebut, seperti ditunjukan pada
gambar1, huruf C. Pada contoh tersebut, frekuensinya adalah 50Hz. Hal yang perlu
diperhatikan, CT dengan frekuensi kerja 50Hz bisa digunakan untuk keperluan 60Hz,
tetapi tidak dengan sebaliknya. CT yang dengan frekuensi 60Hz tidak bisa digunakan
untuk 50Hz. 

 Kelas insulasinya jika trafo arus yang dibuat berbeda dengan kelas insulasi A
(pada gambar1, ditunjukan dengan huruf D). pada contoh, kelas insulasinya
adalah E. Kelas insulasi terkait dengan kemampuan terhadap kenaikan
suhu trafo. 
 Nameplate harus mengandung rating factor (RF) dari Trafo Arus. Pada contoh,
nilai rating factor adalah 1.2 seperting ditunjukan pada gambar1, huruf E. Parameter
rating factor terkait dengan kemampuan trafo untuk dialiri arus primer maksimal secara
terus-menerus tanpa menyebabkan kerusakan pada trafo. 
 F Nameplate harus mencantumkan kemampuan trafo terhadap Arus Short circuit 

 Name plate harus mengandung tentang kemampuan tegangan


tertinggi dari produk, misal 12 KV atau 24KV. Pada contoh, seperti
ditunjukan pada gambar1 huruf H, besarnya tegangan tertinggi adalah 24KV.
Parameter ini mengindikasikan tegangan maksimum yang boleh diterima oleh
trafo arus. 
 Name plate juga harus mengandung kemampuan insulasi dari produk,
misal 50/125KV. Pada contoh gambar2, huruf H adalah nilai dari kemampuan
insulasi dari sebuah trafo arus. Nilai 50 adalah tegangan Uji ketahanan insulasi
selama 1 menit, sedangkan angka 125 adalah nilai tegangan impuls.
 Informasi penting lainnya yang harus dicantumkan dalam nameplate adalah
Arus primer pengenal dan arus sekunder pengenal dan biasa dikenal sebagai rasio
pengenal. Biasa ditulis “ rated primary/rated secondary”. Pada contoh yang ditunjukan
pada gambar3 huruf J, rasio pengenalnya adalah 400-800/1-1.
 Nameplate juga harus menspesifikasikan Terminal marking dari kumparan
sekunder. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan polarity. Terminal marking
ditunjukan pada gambar3 huruf K.
 Name plate harus mencantumkan besarnya Arus Sekunder pengenal. Pada
contoh, besarnya arus sekunder adalah 1A, seperti yang ditunjukan pada gambar3 huruf
L.
 Nameplate juga harus mencantumkan Daya keluaran pengenal (rated Output).
 Name plate harus mencantumkan kelas ketelitian dari masing-masing core.
 Parameter penting lainnya adalah factor keselamatan FS untuk kelas metering
atau Akurasi limit Faktor (ALF) untuk kelas proteksi seperti ditunjukan pada gambar3
huruf O. Parameter ini sangat berperan penting dalam melindung peralatan yang
terbugung pada rangkaian sekunder.

Anda mungkin juga menyukai