Pada gambar diatas untuk cara baca name plate motor induksi sangat mudah tentu bro-
bro sekalian pasti paham dengan type motor 3 phase dan outputnya , tepat sekali type
adalah untuk jenis motor yang dikeluarkan dari suatu pabrikan, berdasarkan kode jenis
motor tersebut. sedangkan cara baca pada output motor 3 phase ini tentang kekuatan
atau horse power sama dengan 3 hp x 745 = 2,2 kw ( kekuatan 3 hp), memiliki 4 kutub
(4P) dan beroprasi pada tegangan 3 phase ( 3PH)
Pada gambar diatas adalah penunjukan cara membaca name plate motor listrik pada
daya, arus dan tipe isolasi ketahanan dari suatu gulungan motor 3 phase. Nanti Saya
coba jelaskan satu persatu agar teman-teman bisa memahami. gambar diatas
penunjukan angka 2,2 kw berarti motor elektric ini memiliki daya 2200 watt atau
dianotasikan dengan motor listrik ini memakan daya sebesar 2200 watt masimal.
Sedangkan untuk cara baca motor 3 phase pada gambar diatas angka 8,7 / 5.0 A (arus
besaran yang digunakan untuk motor type seperti gambar diatas) kita melihat pada
rangkaian sambungan apa yang digunakan start atau delta, maka untuk delta arus yang
di gunakan 8,7 Amper maksimal, (terbaca dialat ukur harus kurang dari 8,7 Amper )
karna ini adalah batasan maksimal yang diperbolehkan untuk menjaga umur oprasional
motor listrik 3 phase.
Catatan :
8,7 A (arus max, jika lebih maka motor listrik akan terbakar) begitupun 5.0 A.
8,7 A adalah untuk connection Delta
5.0 A untuk conection Star.
280/380V,1716r/min,S1
Jika kita melihat gambar diatas maka kita masuk pada cara membaca name plate
motor induksi pada tegangan, speed (r/min) dan S1 = dutty cycles motor
berdasarkan standart IEC (international electrotechnical commision)
220/380V untuk cara baca name plate motor induksi 3 phasa / motor listrik pada
tegangan yang dimana toleransi naik turun tegangan yang perbolehkah sekitar 10
persen.
1716 r/min untuk cara baca name plate motor listrik maksudnya nilai speed atau
putaran per menit dari suatu motor 3 phase.
S1 maksud dari s1 adalah cara baca simbol dutty rating motor continus dutty yang
dimaksudkan motor akan tahan beroprasi secara terus menerus syaratnya motor
dengan beban/waktu tetap, simbol duty cycles terdiri dari S1 sampai S8.
Hz,NOserialnumber,IP44
50 Hz (frekuesi) pada name plate motor 3 phase ini sebagai cara membaca pada
name plate motor listrik, yang dimana frekuensi nilai besaranya 50 hertz (HZ), next
Berikutnya lagi ke serial Number. Yang dimana serial number name plate motor 3
phase ini menunjukan pada NO keluaran dari pabrikanya.
IP44 pada name plate motor listrik penunjukan ini dimaksudkan motor listrik ini
bekerja berdasarkan (ingrees protection) pada tingkat keamanan
Perlindungan dari berbagai ganguan.
Baca disini artikodeipigressprotection
Catatan :
Masing-masing motor listrik 3 phase memiliki perbedaan cara baca pada name
platenya. Namun kita harus melihat secara keseluruhan agar pembacaan pada name
plate motor listrik 3 phase benar-benar kita pahami.
Gambar 2
Tulisan “3-PHASE INDUCTION MOTOR” yang berada pada bagian atas name plate
menginformasikan bahwa motor listrik tersebut merupakan motor listrik induksi yang
menggunakan listrik 3 phasa.
CODE
Tulisan “CODE” menginformasikan tentang tipe atau model dari motor listrik tersebut,
yakni bertipe ZENNSS
4 POLE
Tulisan “4 POLE” pada name plate menginformasikan tentang gulungan motor listrik
tersebut memiliki empat (4) kutub (Pole).
15 HP
Tulisan “20 HP” pada name plate menginformasikan tentang daya yang dikomsumsi /
dipakai oleh motor listrik tersebut sebesar 20 HP. Satuan daya HP adalah (Horse Power)
atau biasa disebut dengan power kuda (PK).
15 KW
Sama dengan keterangan sebelumnya bahwa Tulisan “15 KW” menginformasikan tentang
daya yang dikomsumsi / dipakai oleh motor listrik tersebut sebesar 15 KW, namun dalam
satun KW (Kilo Watt).
50 HZ
Tulisan “50 HZ” name plate menginfromasikan tentang besaran frekuensi yang digunakan
pada motor listrik tersebut.
1500 RPM
Tulisan “1500 RPM” pada name plate menginformasikan tentang kecepatan putaran
motor dalam dalam satu menit (RPM atau Radian Per Minute). Sehingga motor listrik
tersebut memiliki kecepatan putaran sebesar 1500 RPM.
INS. CLASS H
Tulisan “INS. CLASS H” pada name plate menginformasikan tentang kelas isolasi
(Insulation Class) pada motor listrik, yaitu kelas H. Kelas isolasi H menandakan motor
listrik mampu bekerja pada suhu maksimum 180 derajat celcius. Untuk lebih jelasnya bisa
lihat penjelasn Class Insulation Ini.
AMB. 40o C
Tulisan “AMB. 40o C” pada name plate menginformasikan tentang suhu ruangan yang
diperbolehkan untuk dijadikan tempat motor listrik dipasang, yaitu sebesar 40o C. AMB.
Merupakan singkatan dari Ambient atau suhu ruangan yang diperbolehkan untuk motor
listrik.
CONT. RATING
Tulisan “CONT RATING” pada name plate menginformasikan tentang motor listrik yang
dapat dioperasikan terus menerus (Countinuous Rating) dengan sayarat seluruh parameter
yang ada pada name plate telah terpenuhi.
Tulisan “BRG 7671ZZ 7670ZZ” pada name plate menginformasikan tentang nomor atau
tipe bearing yang digunakan sebagai bantalan shaft motor listrik. Pada motor listrik
tersebut menggunakan bearing tipe 7671ZZ untuk bantalan shaft depan dan menggunakan
bearing tipe 7670ZZ untuk bantalasn shaft belakang.
SER. NO 987654
Tulisan “SER. NO 987654” menginfromasikan tentang serial number dari motor listrik
tersebut yang dikeluarkan dari pabrikannya.
IP 54
Tulisan “IP 54” menginfrormasikan tentang Ingress Protection atau tingkat perlindungan
dari motor listrik tersebut. Kode angka pertama merupakan perlindungan dari benda padat
dan kode angka kedua merupakan perlindungan dari benda cair.
Sehingga arti IP name plate adalah Kode angka pertama, yaitu 5 berarti memiliki
perlindungan dari masuknya debu dan kontak langsung. Sedangkan kode angka kedua,
yaitu 4 memiliki perlindungan terhadap percikan airyang datang dari segala arah.
Lambang “SEGITIGA” pada name plate menginformasikan tentang motor listrik yang
juga dapat dioperasikan dengan sambungan segiiga (delta).
Catatan
Apabila pada name plate terdapat lambang bintang dan segitiga maka motor listrik
tersebut dapat dioperasikan dengan sambungan segitiga atau delta bahkan bisa juga
dengan sambungan segitiga-bintang. Sedangkan apabila hanya terdapat satu lambang saja
misal bintang maka motor listrik tersebut hanya bisa menggunakan sambungn bintang.
220 - 240 V
Tulisan “220 – 240 V” berkaitan dengan lambang yang ada diatasnya, yaitu BINTANG
yang berarti tegangan yang mengalir melalui gulungan motor listrik ketika menggunakn
sambungan BINTANG. Toleransi (naik atau turunnya) tegangan sebesar 10 % ( 220 – 240
V).
380 - 415 V
Tulisan “380 - 415 V” berkaitan dengan lambang yang ada diatasnya, yaitu DELTA yang
berarti tegangan yang mengalir melalui gulungan motor listrik ketika menggunakn
sambungan DELTA. Toleransi (naik atau turunnya) tegangan sebesar 10 % (380 - 415 V).
Pada name plate terdapat rangkaian dari star dan delta. Rangkaian STAR tepat berada
pada di bawah lambang STAR sedangkan Rangkaian BINTANG tepat berada pada di
bawah lambang BINTANG.
WT. 80 KG
Gambar 3.
1. Apabila tertulis dengan strip misalnya U 220-240D/380-415Y hal ini menunjukkan
U/V (voltage), 220 sampai 240 adalah tegangan operasi normal saat terhubung delta
dan 380 sampai 415 adalah tegangan saat operasi bintang. pada motor tiga phasa
tegangan diukur dari line to line (VLL) bukan dari phasa ke netral (VLN), informasi
tegangan ini sangat erat hubungannya dengan suplay tegangan saat terkoneksi jadi
jangan memberikan suplay dibawah ataupun diatas tengangan yang diizinkan, informasi
ini juga menjadi referensi penentuan kabel. (note: kebutuhan voltage harus
menyesuaikan frekuensi yang di pakai, lihat gambar 3: ada perbedaan tegangan saat
menggunakan frekuensi 50/60hz.)
2. Connection (/\ / Y) : ini adalah simbol koneksi (connection), simbol ini harus sangat
di perhatikan, tidak semua motor memiliki koneksi /\ / Y , beberapa motor terkadang
hanya memiliki salah satu simbol saja star atau hanya delta saja. jadi yang perlu anda
perhatikan adalah apakah motor anda memiliki dua simbol ini, jika tidak motor anda
berarti hanya bisa satu koneksi saja, misalnya koneksi motor anda adalah star (Y) ,
maka anda hanya bisa menggunakan untuk motor terhubung bintang (tidak bisa untuk
starter star/delta) jika anda hubungkan dengan koneksi delta maka akan menyebabkan
motor 3-phasa anda akan panas sekali (akan tercium bau panas motor) dan kemudian
terbakar.
3. Current (14.5/8.5 A) : huruf A pada bagian ini adalah ampere (arus), perhatikan
urutan simbol /\ / Y dan 14.5/8.5 artinya motoran ini saat beroperasi normal
membutuhkan arus 14.5 A ( saat terkoneksi /\) dan 8.5 A ( saat terkoneksi Y), informasi
ini juga merupakan acuan penting dalam penentuan type dan ukuran kabel. (note:
perhatikan frekuensi yang di pakai 50/60hz, lihat gambar 3: arus bisa jadi berbeda pada
frekuensi yang berbeda).
4. Duty Rating (S1) : arti simbol s1 pada nameplate atau papan nama motor
menunjukkan duty cycles motor yang didasar pada standart IEC (International
Electrotechnical Commision) S1: continous duty, motor tahan di operasikan secara terus
menerus dengan syarat motor di operasikan dengan beban tetap/waktu dan mencapai
temperature equilibriumnya. simbol duty cycles IEC terdiri dari S1 sampai S8.
5. DAYA (4.0 kW). merupakan angka yang menunjukkan kapasitas tenaga yang
dikeluarkan oleh motor NEMA menyatakan dengan HP sedangkan IEC menyatakan
dengan KW. 1 HP = 746 Watt = 0.746 kW.
6. Power Factor (CosQ 0.82) , cos phi atau power faktor yang tertulis pada name plate
merupakan power factor yang didapat dari test motor pada beban penuh/full load, jadi
power factor ini akan berubah menjadi tinggi seiring dengan bertambahnya persentase
beban motor. (note: power factor akan berbeda pada frekuensi referensi yang berbeda)
7. Kecepatan Motor (1410 min-1), informasi ini menunjukkan kecepatan putaran motor
dalam RPM, sekaligus menunjukkan jumlah kutub/pole motoran. pada frekuensi 50Hz
kecepatan putaran motor 2 pole sekitar 2850 RPM, 4 pole: 1425 RPM, 6 pole:950 RPM,
dan 8 pole: 750 RPM. atau secara rumus kecepatan putaran motor dapat diketahui
dengan rumus: Ns = 120 x F / P, dimana F=frekuensi, dan P= jumlah pole.
8. Frekuensi (50 Hz), menunjukkan frekuensi kerja motoran selain frekuensi 50 ada
juga negara seperti amerika yang memakai frekuensi 60 hz, pengaruh frekuensi ini akan
sangat berpengaruh pada kinerja motor terutama kecepatan motor.
9. Insulation Class (iso.KI F), menunjukkan kelas isolasi yang memberikan informasi
tentang ketahanan winding dapat tahan pada temperature secara kontinu tanpa
penurunan rating, kebanyakan class motor industri yaitu B/F. berikut adalah kelas
isolasi: class A: (105 oC/221 oF), cotton, silk paper. class B: (130 oC/266oF) mica,
fiberglass, asbestos. class E: 120oC/248oF (hanya IEC, NEMA tidak ada kelas E), class
F: (155oC/311oF) mica, fiberglass, asbestos dan class H:(180oC/356oF)
10. Ingress Protection (IP 54), merupakan ingres protection (IEC standard) terdiri dari
dua digit, digit pertama 0: tidak di proteksi, 1: object ukuran >= 50 mm, 2: object
>=12.5mm, 3: object ukuran >=2.5 mm, 4: object >= 1mm, 5: proteksi debu, 6: debu
ketat. sedang kan untuk digit kedua: 0: tidak di proteksi, 1: air menetes vertical 2: air
menetes hingga kemiringan 15 derajat, 3: semprotan air hingga 60 derajat dari vertikal
4: percikan air dari segala arah 5: aliran air dari segala arah, 6: aliran air kuat dari segala
arah, 7: terendam dalam air sementara, 8: terendam dalam air secara terus-menerus.
berdasarkan name plate diatas IP 54 artinya adalah motor terproteksi dari debu dan
percikan air dari segala arah.
Gambar 4.
Diketahui :
1. 0,75 Kw
2. 5.21 A
Maka, Dari Ampere saja kita sudah tahu dimana batas maksimum motor Current
adalah 10 % dari Ampere Nominal motor,
TOR = A x 10 %
= 5.21 x 0.1
= 0.521 A