I. Tujuan
Keterangan:
A. DATA PABRIKAN
1. merk : memberikan informasi pabrik pembuatnya, perhatikan gambar 2 memiliki
merek elektrim sedangkan gambar 3 dengan merk nord.
2. Series dan Type: menunjukkan standart yang di keluarkan oleh pabrikan
pembuatnya sehingga series dan Type setiap pabrikan pasti berbeda-beda, Series
dan Type terdiri dari huruf/angka maupun keduanya yang akan menunjukkan
spesifikasi keseluruhan dari produk yang di buat oleh pabrikan pembuatnya
sehingga tidak perlu menulis spesifikasi saat membeli cukup dengan series dan
type nya. contoh gambar 2: series:H, Type: EM 100L-4 sedangkan gambar 3:
hanya memiliki type yaitu: SK 90L/4.
3. Nomor Katalog: biasanya haya ditulis denga “No” kemudian diikuti oleh
deretan angka misalnya gambar 3 = No 34713400
B. DATA ELEKTRIK
1. Phase (3~Mot) : perhatikan gambar 3 terdapat tulisan 3~Mot yang menunjukkan
jika motoran merupakan motor 3-Phase.
2. Voltage (230/200) : angka ini menunjukkan tegangan motor saat beroperasi,
perhatikan urutan gambar /\ / Y ( segitiga (delta) / bintang), hal ini berhubungan
dengan tegangan operasinya saat terhubung delta ( /\ ) tegangan operasinya
sebesar 230 dan saat terhubung start/bintang (Y) tegangan operasinya 200 V.
apabila tertulis dengan strip misalnya U 220-240D/380-415Y hal ini
menunjukkan U/V (voltage), 220 sampai 240 adalah tegangan operasi normal
saat terhubung delta dan 380 sampai 415 adalah tegangan saat operasi bintang.
pada motor tiga phasa tegangan diukur dari line to line (VLL) bukan dari phasa
ke netral (VLN), informasi tegangan ini sangat erat hubungannya dengan suplay
tegangan saat terkoneksi jadi jangan memberikan suplay dibawah ataupun diatas
tengangan yang diizinkan, informasi ini juga menjadi referensi penentuan kabel.
(note: kebutuhan voltage harus menyesuaikan frekuensi yang di pakai, lihat
gambar 3: ada perbedaan tegangan saat menggunakan frekuensi 50/60hz.)
3. Connection (/\ / Y) : ini adalah simbol koneksi (connection), simbol ini harus
sangat di perhatikan, tidak semua motor memiliki koneksi /\ / Y , beberapa motor
terkadang hanya memiliki salah satu simbol saja star atau hanya delta saja. jadi
yang perlu anda perhatikan adalah apakah motor anda memiliki dua simbol ini,
jika tidak motor anda berarti hanya bisa satu koneksi saja, misalnya koneksi
motor anda adalah star (Y) , maka anda hanya bisa menggunakan untuk motor
terhubung bintang (tidak bisa untuk starter star/delta) jika anda hubungkan
dengan koneksi delta maka akan menyebabkan motor 3-phasa anda akan panas
sekali (akan tercium bau panas motor) dan kemudian terbakar.
4. Current (14.5/8.5 A) : huruf A pada bagian ini adalah ampere (arus), perhatikan
urutan simbol /\ / Y dan 14.5/8.5 artinya motoran ini saat beroperasi normal
membutuhkan arus 14.5 A ( saat terkoneksi /\) dan 8.5 A ( saat terkoneksi Y),
informasi ini juga merupakan acuan penting dalam penentuan type dan ukuran
kabel. (note: perhatikan frekuensi yang di pakai 50/60hz, lihat gambar 3: arus
bisa jadi berbeda pada frekuensi yang berbeda).
5. Duty Rating (S1) : arti simbol s1 pada nameplate atau papan nama motor
menunjukkan duty cycles motor yang didasar pada standart IEC (International
Electrotechnical Commision) S1: continous duty, motor tahan di operasikan
secara terus menerus dengan syarat motor di operasikan dengan beban
tetap/waktu dan mencapai temperature equilibriumnya. simbol duty cycles IEC
terdiri dari S1 sampai S8.
6. DAYA (4.0 kW). merupakan angka yang menunjukkan kapasitas tenaga yang
dikeluarkan oleh motor NEMA menyatakan dengan HP sedangkan IEC
menyatakan dengan KW. 1 HP = 746 Watt = 0.746 kW.
7. Power Factor (CosQ 0.82) , cos phi atau power faktor yang tertulis pada name
plate merupakan power factor yang didapat dari test motor pada beban penuh/full
load, jadi power factor ini akan berubah menjadi tinggi seiring dengan
bertambahnya persentase beban motor. (note: power factor akan berbeda pada
frekuensi referensi yang berbeda)
8. Kecepatan Motor (1410 min-1), informasi ini menunjukkan kecepatan putaran
motor dalam RPM, sekaligus menunjukkan jumlah kutub/pole motoran. pada
frekuensi 50Hz kecepatan putaran motor 2 pole sekitar 2850 RPM, 4 pole: 1425
RPM, 6 pole:950 RPM, dan 8 pole: 750 RPM. atau secara rumus kecepatan
putaran motor dapat diketahui dengan rumus: Ns = 120 x F / P, dimana
F=frekuensi, dan P= jumlah pole.
9. Frekuensi (50 Hz), menunjukkan frekuensi kerja motoran selain frekuensi 50
ada juga negara seperti amerika yang memakai frekuensi 60 hz, pengaruh
frekuensi ini akan sangat berpengaruh pada kinerja motor terutama kecepatan
motor.
10. Insulation Class (iso.KI F), menunjukkan kelas isolasi yang memberikan
informasi tentang ketahanan winding dapat tahan pada temperature secara
kontinu tanpa penurunan rating, kebanyakan class motor industri yaitu B/F.
berikut adalah kelas isolasi: class A: (105 oC/221 oF), cotton, silk paper. class B:
(130 oC/266oF) mica, fiberglass, asbestos. class E: 120oC/248oF (hanya IEC,
NEMA tidak ada kelas E), class F: (155oC/311oF) mica, fiberglass, asbestos
dan class H:(180oC/356oF)
11. Ingress Protection (IP 54), merupakan ingres protection (IEC standard) terdiri
dari dua digit, digit pertama 0: tidak di proteksi, 1: object ukuran >= 50 mm, 2:
object >=12.5mm, 3: object ukuran >=2.5 mm, 4: object >= 1mm, 5: proteksi
debu, 6: debu ketat. sedang kan untuk digit kedua: 0: tidak di proteksi, 1: air
menetes vertical 2: air menetes hingga kemiringan 15 derajat, 3: semprotan air
hingga 60 derajat dari vertikal 4: percikan air dari segala arah 5: aliran air dari
segala arah, 6: aliran air kuat dari segala arah, 7: terendam dalam air sementara,
8: terendam dalam air secara terus-menerus. berdasarkan name plate diatas IP 54
artinya adalah motor terproteksi dari debu dan percikan air dari segala arah.
12. Effisiensi (77,5%), menunjukkan nilai perbandingan antara daya output terhadap
daya input yang dinyatakan dalam persen. nilai effisiensi menunjukkan rugi-rugi
motor yang tidak bisa di ubah ke energi mekanik. lihat gambar 3 effisiensi pada
frekuensi 50 Hz = 77.5% hal ini menunjukkan dari total energi input hanya
77.5% energi yang bisa di keluarkan oleh motor tersebut (note: effisiensi berbeda
pada tiap frekuensi acuannya).
13. Torque/Torsi : menunjukkan angka kekuatan putar dari motor memiliki satuan
kgm atau Inch Pounds (tidak ada pada name plate diatas).
14. Maximum Ambient Temperature (+40C atau 104F), menunjukkan suhu
operasi bagi motor baik pada ruang terbuka maupun ruang tertutup, jika melebihi
dari nilai tersebut maka beban motor harus diturunkan dari spesifikasinya
(derating).
15. Temperature Rise, menunjukkan nilai pemanasan yang dialami winding motor
akibat arus listrik pada nameplate umumnya ditulis dengan “Temperature Rise”
misalnya 70, berarti kenaikan terhadap suhu ruang + kenaikan suhu winding.
16. Service Factor, merupakan nilai yang menunjukkan persen toleransi terhadap
beban / ampere yang dapat di operasikan melebihi nilai yang tertera pada name
plate misalnya berdasarkan standart NEMA : motor 10 HP dengan 1.25 SF maka
motor dapat menanggung beban 12.5 HP (1.25 x 10).
17. Altitude: merupakan ketinggian yang disarankan dalam mengoperasikan motor
misalnya sesuai dengan aturan NEMA operasi normal motor dipasang pada
ketinggian maksimum 3300 feet atau 1000 m, lebih dari itu perlu di derating
(penurunan kapasitas rating).
Tinggi Permukaan (altitude) 1,0 SF (100%) 1,15 SF (115%)
misalnya motor dengan SF 1 jika dipasang pada ketinggian 1200 maka perlu menurunkan SF
menjadi 0,93 atau 93%.
C. Data Mekanis
1. Massa : menunjukkan massa dari motoran tersebut biasa dituliskan dalam
satuan Kg. perhatikan gambar 2 terdapat tulisan 180 Kg, informasi tersebut
menunjukkan massa dari motoran tersebut sebesar 180 Kg.
2. Frame: fungsi kode frame yaitu menjelaskan ukuran fisik motor dengan melihat
kode frame (misal Frame F145T) dari kode tersebut dapat diketahui tinggi shaft,
jarak baut, diameter shaft, panjang shaft, tinggi dan panjang motor dll,
berdasarkan standar yang diikutinya (NEMA, IEC, JIS, Dll) data tersebut dapat
dilihat pada tabel standartnya.
NOTE: sebagian kode tidak tertera pada name plate yang diberikan contoh namun terdapat
pada beberapa bagian motor yang lebih detail nameplate nya. sekian tulisan ini
semoga bermanfaat, meskipun masih banyak kurang disana sini.
Referensi:
Adibroto, Soemarno. 2008. Name Plate, Data Plat Nama sebagai data penting. dikutip dari
laman daring http://soemarno.org/2008/07/15/name-plate/ diakses pada 20 mei 2018.
Bagaimana cara membaca informasi yang terdapat dalam Name Plate sebuah Motor
Listrik, berikut penjelasannya!
Kita dapat menjumpai banyak sekali jenis, Tipe, Model dan Ukuran Motor Listrik
(Electromotor), dan tentunya ini diubahsuaikan menggunakan kebutuhan konsumen yg pula
beraneka ragam.
Motor Listrik (Electro motor), bisa kita jumpai baik pada penggunaan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya misalnya Kipas Angin, Pompa air, Blender, Mixer, dan lain sebagainya,
Selain itu penggunaan Motor Listrik dalam skala besar di bidang industri. Di bidang industri
Motor listrik sebagai penggerak beroperasinya suatu Pabrik/Industri, Berbagai contoh
penggunaan Motor listrik di dunia industri misalnya Penggerak Blower, Conveyor, Elevator,
Agitator, Stirrer, Pompa, dan lain sebagainya.
WT. 80Kg.
Data ini menjelaskan mengenai bobot dari Motor listrik tersebut, WT (Weight) 80Kg, artinya
adalah Motor listrik tersebut mempunyai bobot 80 Kg.
Pada setiap motor listrik biasanya selalu ditemukan name plate yang berisi informasi -
informasi umum yang penting tentang motor tersebut. Seorang instalatir motor seyogyanya
harus tahu bagaimana cara membaca dan memahami name plate motor tersebut sehingga
motor bisa bekerja sebagaimana mestinya sesuai name plate yang telah diberikan produsen
motor tersebut.
Ada banyak informasi yang disajikan dari nameplate tersebut, mulai dari sisi elektrik, kinerja,
kontruksi, kehandalan, dan lain-lain. Setidaknya dari banyak informasi yang disediakan, ada
beberapa informasi yang wajib kita ketahui.
Berikut ini kita ulas tentang name plate motor sesuai dengan nomor yang sudah saya tandai
pada gambar diatas :
1. Phase
Simbol angka 3 dan gelombang sinus sebagaimana tertera di gambar name plate motor diatas
adalah menandakan bahwa motor tersebut merupakan motor 3 phasa, maka instalasinya pun
harus memakai sumber 3 phasa. Standar untuk penamaan ini biasanya antara 1 phasa atau 3
phasa berdasarkan jenis motornya.
2. Frekuensi
Merupakan besaran frekuensi yang harus diterima motor agar motor berputar dengan jumlah
putaran sesuai name plate nya. Frekuensi masukan untuk motor pada umumnya adalah 50 Hz
dan 60 Hz. Jika mempunyai variable frekuensi pada name plate harus tertulis juga. Untuk
name plate motor diatas menggunakan frekuensi sumber 50 Hz. Untuk standar sumber yang
ada di Indonesia angka 50 Hz sudah memenuhi.
3. Daya
Menunjukan besarnya Output daya motor dalam satuan kW ( kilo Watt ), pada motor lain
terdapat juga satuan daya HP ( Horse Power ). Jika anda menemukan satuan daya dalam HP,
anda tidak perlu bingung, silahkan konversikan satuan HP tersebut kedalam Watt, dimana
konversi 1 HP = 746 Watt. Name plate motor diatas menunjukan besarnya Output daya motor
P2 = 1,50 kW. Adapun besarnya input daya motor (P1) yang dibutuhkan bisa mengacu pada
besarnya effisiensi motor.
jadi berdasarkan name plate motor diatas P1 = 1,5 kW * 100 / 82 = 1,8 kW, Ini menandakan
bahwa daya yang diserap tidak seluruhnya dikonversi menjadi energimekanik, ada rugi-rugi
daya motor seperti panas dan lain-lain.
5. Arus
Menunjukan besarnya arus nominal saat motor bekerja pada beban penuh. Parameter arus ini
penting untuk diketahui sebagai acuan untuk pemilihan jenis dan besar kabel untuk instalasi
motor dan juga untuk penentuan proteksi motor. Pada name plate diatas terdapat 2 parameter
arus dimana I 1/1 menunjukan arus nominal saat motor bekerja beban penuh, dan Imax
merupakan batas arus maximal yang bisa diterima motor. Jika arus motor melebihi batas I
max maka kinerja motor akan terpengaruhi bahkan motor tersebut bisa rusak atau terbakar.
9. Kelas Isolasi
Menunjukan klasifikasi standar toleransi thermal dari isolasi belitan motor. Kelas isolasi
menunjukan kemampuan isolasi belitan bertahan pada suhu operasi tertentu. semakin jauh
alfabetnya maka kehandalan isolasi semakin tinggi. Misalkan pada name plate ini kelas
isolasinya adalah "F" tentu saja lebih baik kelas isolasinya daripada kelas "B"
Demikianlah artikel tentang cara membaca dan memahami name plate motor yang berisi
tentang penjelasan dari beberapa poin yang tertera pada name plate motor. Sebenarnya masih
banyak parameter lain dari sebuah name plate motor. 9 poin dalam name plate ini sudah lebih
dari cukup untuk tahap awal dalam pemilihan motor dan instalasi motor serta melengkapi
proteksinya. Adapun data-data tambahan lainnya yang mungkin anda butuhkan bisa anda
lihat pada manual book atau data sheet motor tersebut.
A - Tangan
B - Jari
C - indera-alat
D - kabel
Kode huruf yg berada pada Digit keempat pada kode IP, adalah kode tambahan kedua yg juga
berupa notasi alfabet buat memberikan liputan tambahan pada pengguna yang terkait dengan
perlindungan peralatan tersebut.
Kode IK
Kode IP (Ingress Protection)
Selain empat digit yang masih ada dalam kode IP, terdapat kode tambahan buat memilih
ketahanan perlatan listrik terhadap impak mekanis yg diklaim dengan kode IK.
Kode IK, merupakan kode angka tambahan yg dipakai buat memilih ketahanan peralatan
buat impak mekanis.
Dampak mekanis ini diidentifikasi dengan energi yang diperlukan buat memenuhi syarat
tingkat ketahanan yg dipengaruhi, yg diukur dalam joule (J), berdasarkan pada EN 50102 -
VDE 0470 Part 100 serta EN 62262 dan sudah menggantikan baku kode IP buat ketahanan
alat-alat yg dinotasikan menggunakan nomor 0 s/d 9.
Kita dapat mengetahui penjelasan tentang Kode IK pada tabel di bawah ini:
Sebagai model :
Dalam mengetahui tingkat perlindungan suatu alat-alat listrik terhadap keselamatan
menggunakan membaca KODE IP yang tertera pada alat listrik tadi, yaitu :
Jika kita melihat sebuah elektronik motor atau motor listrik, pada name plate tertera kode IP
55.
Kita bisa melihat berdasarkan liputan mengenai arti kode IP diatas, bahwa Kode IP 55 ini
memiliki arti :
Kode angka pertama adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tadi memiliki Perlindungan menurut
masuknya debu serta perlindungan lengkap terhadap kontak eksklusif. Pada tingkatan ini
debu masih bisa dijinkan masuk namun dalam batas normal selama nir mengganggu
pengoperasian peralatan
Kode nomor ke 2 adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tersebut mempunyai Perlindungan terhadap
semprotan air yg datang berdasarkan segala arah, contohnya semprotan air dari pipa air atau
keran. Memiliki arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap semprotan
air yg tiba dari segala arah, misalnya semprotan air dari pipa air atau keran.
Dengan kata lain sebuah elektro motor atau motor listrik yang mempunyai kode IP 55,
memiliki proteksi dari masuknya debu dan tahan terhadap semprotan air yg datang menurut
segala arah.
Setelah kita mengetahui arti kode IP suatu peralatan listrik, tentunya hal ini sangat
memudahkan kita buat menentukan peralatan listrik yg sinkron menggunakan kebutuhan kita.
Demikianlah Artikel tentang penerangan Kode Ingress Protection (IP) pada ilmu kelistrikan.
Semoga bermanfaat !
V. Langkah Percobaan :
1. Amati Gambar 1 (pada Gambar praktikum modul-1) di atas ! Selanjutnya baca, kenali dan
jelaskan arti tulisan-tulisan pada nameplate motor tsrebut, hasil pengamatan masukkan
ke dalam Tabel 1.
2. Amati Gambar 2 (pada Gambar praktikum modul-1) di atas ! Selanjutnya baca, kenali dan
jelaskan arti tulisan-tulisan pada nameplate motor tersebut, hasil pengamatan masukkan
ke dalam Tabel 2.
3. Amati Gambar 2 (pada Gambar praktikum modul-1) di atas ! Selanjutnya baca, kenali dan
jelaskan arti tulisan-tulisan pada nameplate motor tersebut, hasil pengamatan masukkan
ke dalam Tabel 3.
4. Lengakapi isian keterangan pada Tabel 4.
Tabel 1.
A. DATA PABRIKAN
1. MERK KETERANGAN
> Elektrim
> Nord
2. SERIES & TYPE KETERANGAN
> Seiies H, Type EM 100L-4
> SK 90L/K
3. NOMOR KATALOG KETERANGAN
> No 34713499
Tabel 2.
B. DATA ELEKTRIK KETERANGAN
1. PHASE (3͠~Mot)
Voltage (220/380) V, 230/200
2. V
3. Connection ∆ /Ү
4. Current (14,5 /8,5)A
5. Duty Rating (S1)
6. Daya (4.0 kW)
7. Power Factor (Cos Q 0.82)
8. Kecepatan Motor (1410 min-1)
9. Frekuensi (50 Hz)
10. Insulation Class (Iso Kl F)
11. Ingress Protection (IP 54)
12. Effisiensi (77.5 %)
13. Torque /Torsi
Maximum Ambient
14. Temperature
(+40 C /104 F)
15. Temperatur Rise
16. Service Factor
17. Altitude
Tabel 3.
C. DATA MEKANIS KETERANGAN
1. Massa
2. Frame
Tabel 4.
NO. TEGANGAN PADA HUBUNGAN KETERANGAN
NAMEPLATE MOTOR
1 220 /380 V ∆ /Ү
2 380 /660 V ∆ /Ү
3 400 /690 V ∆ /Ү
1. Pilih Obyek Motor Listrik AC 3 phasa yang ada di Laboratorium Listrik (tempat
praktikum), kemudian photo nameplate motor tersebut menggunakan Camera saudara.
Jelaskan bagaimana cara membaca nameplate pada motor listrik tersebut !
2. Pilih Obyek Motor Listrik AC 1 phasa yang ada di Laboratorium Listrik (tempat
praktikum), kemudian photo nameplate motor tersebut menggunakan menggunakan
Camera saudara. Jelaskan bagaimana cara membaca nameplate pada motor listrik
tersebut !
C. NOMOR KATALOG
NO. NOMOR KATALOG KETERANGAN
1
2
Tabel 2. Data Elektrik
NO. DATA ELEKTRIK KETERANGAN
1
10
Lanjutan Tabel 2. Data Elektrik
NO. DATA ELEKTRIK KETERANGAN
11
12
13
14
15
16
17
2
Tabel 4.
NO. TEGANGAN PADA HUBUNGAN KETERANGAN
NAMEPLATE MOTOR
1 ......... /......... V ...... /.......
2 ......... /......... V ...... /.......
3 ......... /......... V ...... /.......