Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM MODUL-1

MENGENAL, MEMBACA DAN MENJELASKAN INFORMASI


PAPAN NAMA (NAME PLATE) SEBUAH MOTOR LISTRIK.

I. Tujuan

 Mengenal name plate /papan nama pada motor listrik


 Mengetahui cara membaca informasi yang terdapat dalam Name Plate sebuah Motor
Listrik
 Mampu menjelaskan informasi yang terdapat dalam Name Plate sebuah Motor Listrik

II. Teori Dasar


Sebelum melakukan instalasi motor 3-phasa (Phase/fasa) maka seorang enginer perlu
mengetahui informasi yang tertera pada body motor atau lebih dikenal dengan nameplate
motoran, secara keseluruhan informasi yang tertera pada motor tiga phasa meliputi 3 data
penting yaitu data pabrikan : Merk, Type, Nomor katalog, model motor, type. data elektrik
: frekuensi, conn (connection), voltage, current (arus), daya, cosQ, kecepatan putaran motor
dan berbagai informasi tambahan lainnya seperti massa, ISOL, suhu, dll.  data mekanis :
frame. berikut adalah penjelasan bagian-bagian pada name plate motor.

Gambar 1. Nameplate Motor standart 3 phasa – 1

Gambar 2. Nameplate Motor standart 3 phasa – 2


Gambar 2. Nameplate Motor standart 3 phasa – 3

Keterangan:
A. DATA PABRIKAN
1. merk : memberikan informasi pabrik pembuatnya, perhatikan gambar 2 memiliki
merek elektrim sedangkan gambar 3 dengan merk nord.
2. Series dan Type: menunjukkan standart yang di keluarkan oleh pabrikan
pembuatnya sehingga series dan Type setiap pabrikan pasti berbeda-beda, Series
dan Type terdiri dari huruf/angka maupun keduanya yang akan menunjukkan
spesifikasi keseluruhan dari produk yang di buat oleh pabrikan pembuatnya
sehingga tidak perlu menulis spesifikasi saat membeli cukup dengan series dan
type nya. contoh gambar 2: series:H, Type: EM 100L-4 sedangkan gambar 3:
hanya memiliki type yaitu: SK 90L/4.
3. Nomor Katalog: biasanya haya ditulis denga “No” kemudian diikuti oleh
deretan angka misalnya gambar 3 = No 34713400

B. DATA ELEKTRIK
1. Phase (3~Mot) : perhatikan gambar 3 terdapat tulisan 3~Mot yang menunjukkan
jika motoran merupakan motor 3-Phase.
2. Voltage (230/200) : angka ini menunjukkan tegangan motor saat beroperasi,
perhatikan urutan gambar  /\ / Y ( segitiga (delta) / bintang), hal ini berhubungan
dengan tegangan operasinya saat terhubung delta ( /\ ) tegangan operasinya
sebesar 230 dan saat terhubung start/bintang (Y) tegangan operasinya 200 V.
apabila tertulis dengan strip misalnya U 220-240D/380-415Y hal ini
menunjukkan U/V (voltage),  220 sampai 240 adalah tegangan operasi normal
saat terhubung delta dan 380 sampai 415 adalah tegangan saat operasi bintang.
pada motor tiga phasa tegangan diukur dari line to line (VLL) bukan dari phasa
ke netral (VLN), informasi tegangan ini sangat erat hubungannya dengan suplay
tegangan saat terkoneksi jadi jangan memberikan suplay dibawah ataupun diatas
tengangan yang diizinkan, informasi ini juga menjadi referensi penentuan kabel.
(note: kebutuhan voltage harus menyesuaikan frekuensi yang di pakai, lihat
gambar 3: ada perbedaan tegangan saat menggunakan frekuensi 50/60hz.)
3. Connection (/\ / Y) : ini adalah simbol koneksi (connection), simbol ini harus
sangat di perhatikan, tidak semua motor memiliki koneksi /\ / Y , beberapa motor
terkadang hanya memiliki salah satu simbol saja star atau hanya delta saja.  jadi
yang perlu anda perhatikan adalah apakah motor anda memiliki dua simbol ini,
jika tidak motor anda berarti hanya bisa satu koneksi saja, misalnya koneksi
motor anda adalah star (Y) , maka anda hanya bisa menggunakan untuk motor
terhubung bintang (tidak bisa untuk starter star/delta) jika anda hubungkan
dengan koneksi delta maka akan menyebabkan motor 3-phasa anda akan panas
sekali (akan tercium bau panas motor) dan kemudian terbakar.
4. Current (14.5/8.5 A) : huruf A pada bagian ini adalah ampere (arus), perhatikan
urutan simbol /\ / Y  dan 14.5/8.5 artinya motoran ini saat beroperasi normal
membutuhkan arus 14.5 A ( saat terkoneksi /\) dan 8.5 A ( saat terkoneksi Y),
informasi ini juga merupakan acuan penting dalam penentuan type dan ukuran
kabel. (note: perhatikan frekuensi yang di pakai 50/60hz, lihat gambar 3: arus
bisa jadi berbeda pada frekuensi yang berbeda).
5. Duty Rating (S1) : arti simbol s1 pada nameplate atau papan nama motor
menunjukkan duty cycles motor yang didasar pada standart IEC (International
Electrotechnical Commision) S1: continous duty, motor tahan di operasikan
secara terus menerus dengan syarat motor di operasikan dengan beban
tetap/waktu dan mencapai temperature equilibriumnya. simbol duty cycles IEC
terdiri dari S1 sampai S8.
6. DAYA (4.0 kW). merupakan angka yang menunjukkan  kapasitas tenaga yang
dikeluarkan oleh motor NEMA menyatakan dengan HP sedangkan IEC
menyatakan dengan KW. 1 HP = 746 Watt = 0.746 kW.
7. Power Factor (CosQ 0.82) , cos phi atau power faktor yang tertulis pada name
plate merupakan power factor yang didapat dari test motor pada beban penuh/full
load, jadi power factor ini akan berubah menjadi tinggi seiring dengan
bertambahnya persentase beban motor. (note: power factor akan berbeda pada
frekuensi referensi yang berbeda)
8. Kecepatan Motor (1410 min-1), informasi ini menunjukkan kecepatan putaran
motor dalam RPM, sekaligus menunjukkan jumlah kutub/pole motoran. pada
frekuensi 50Hz kecepatan putaran motor 2 pole sekitar 2850 RPM, 4 pole: 1425
RPM, 6 pole:950 RPM, dan 8 pole: 750 RPM. atau secara rumus kecepatan
putaran motor dapat diketahui dengan rumus: Ns = 120 x F / P, dimana
F=frekuensi, dan P= jumlah pole.
9. Frekuensi (50 Hz), menunjukkan frekuensi kerja motoran selain frekuensi 50
ada juga negara seperti amerika yang memakai frekuensi 60 hz, pengaruh
frekuensi ini akan sangat berpengaruh pada kinerja motor terutama kecepatan
motor.
10. Insulation Class (iso.KI F), menunjukkan kelas isolasi yang memberikan
informasi tentang ketahanan winding dapat tahan pada temperature secara
kontinu tanpa penurunan rating, kebanyakan class motor industri yaitu B/F.
berikut adalah kelas isolasi: class A: (105 oC/221 oF), cotton, silk paper. class B:
(130 oC/266oF) mica, fiberglass, asbestos. class E: 120oC/248oF (hanya IEC,
NEMA tidak ada kelas E), class F: (155oC/311oF) mica, fiberglass, asbestos
dan class H:(180oC/356oF)
11. Ingress Protection (IP 54), merupakan ingres protection (IEC standard) terdiri
dari dua digit, digit pertama 0: tidak di proteksi, 1: object ukuran >= 50 mm, 2:
object >=12.5mm, 3: object ukuran >=2.5 mm, 4: object >= 1mm, 5: proteksi
debu, 6: debu ketat.  sedang kan untuk digit kedua: 0: tidak di proteksi, 1:  air
menetes vertical 2: air menetes hingga kemiringan 15 derajat, 3: semprotan air
hingga 60 derajat dari vertikal 4: percikan air dari segala arah 5: aliran air dari
segala arah, 6: aliran air kuat dari segala arah, 7: terendam dalam air sementara,
8: terendam dalam air secara terus-menerus.  berdasarkan name plate diatas IP 54
artinya adalah motor terproteksi dari debu dan percikan air dari segala arah.
12. Effisiensi (77,5%), menunjukkan nilai perbandingan antara daya output terhadap
daya input yang dinyatakan dalam persen. nilai effisiensi menunjukkan rugi-rugi
motor yang tidak bisa di ubah ke energi mekanik. lihat gambar 3 effisiensi pada
frekuensi 50 Hz = 77.5% hal ini menunjukkan dari total energi input hanya
77.5% energi yang bisa di keluarkan oleh motor tersebut (note: effisiensi berbeda
pada tiap frekuensi acuannya).
13. Torque/Torsi : menunjukkan angka kekuatan putar dari motor memiliki satuan
kgm atau Inch Pounds (tidak ada pada name plate diatas).
14. Maximum Ambient Temperature (+40C atau 104F), menunjukkan suhu
operasi bagi motor baik pada ruang terbuka maupun ruang tertutup, jika melebihi
dari nilai tersebut maka beban motor harus diturunkan dari spesifikasinya
(derating).
15. Temperature Rise, menunjukkan nilai pemanasan yang dialami winding motor
akibat arus listrik pada nameplate umumnya ditulis dengan “Temperature Rise”
misalnya 70, berarti kenaikan terhadap suhu ruang + kenaikan suhu winding.
16. Service Factor, merupakan nilai yang menunjukkan persen toleransi terhadap
beban / ampere yang dapat di operasikan melebihi nilai yang tertera pada name
plate misalnya berdasarkan standart NEMA : motor 10 HP dengan 1.25 SF maka
motor dapat menanggung beban 12.5 HP (1.25 x 10).
17. Altitude: merupakan ketinggian yang disarankan dalam mengoperasikan motor
misalnya sesuai dengan aturan NEMA operasi normal motor dipasang pada
ketinggian maksimum 3300 feet atau 1000 m, lebih dari itu perlu di derating
(penurunan kapasitas rating).
Tinggi Permukaan (altitude) 1,0 SF (100%) 1,15 SF (115%)

Ketinggian dalam meter - -

1000 - 2700 93% 100%

2700 - 3000 91% 98%

3000 - 4000 86% 92%

4000 - 5000 75% 85%

> 5000 silahkan Hubungi pabrikan motor

misalnya motor dengan SF 1 jika dipasang pada ketinggian 1200 maka perlu menurunkan SF
menjadi 0,93 atau 93%.

C. Data Mekanis
1. Massa : menunjukkan massa dari motoran tersebut biasa dituliskan dalam
satuan Kg. perhatikan gambar 2 terdapat tulisan 180 Kg, informasi tersebut
menunjukkan massa dari motoran tersebut sebesar 180 Kg.
2. Frame: fungsi kode frame yaitu menjelaskan ukuran fisik motor dengan melihat
kode frame (misal Frame F145T) dari kode tersebut dapat diketahui tinggi shaft,
jarak baut, diameter shaft, panjang shaft, tinggi dan panjang motor dll,
berdasarkan standar yang diikutinya (NEMA, IEC, JIS, Dll) data tersebut dapat
dilihat  pada  tabel standartnya.

NOTE: sebagian kode tidak tertera pada name plate yang diberikan contoh namun terdapat
pada beberapa bagian motor yang lebih detail nameplate nya. sekian tulisan ini
semoga bermanfaat, meskipun masih banyak kurang disana sini.

Referensi:
Adibroto, Soemarno. 2008. Name Plate, Data Plat Nama sebagai data penting. dikutip dari
laman daring http://soemarno.org/2008/07/15/name-plate/ diakses pada 20 mei 2018.

Bagaimana cara membaca informasi yang terdapat dalam Name Plate sebuah Motor
Listrik, berikut penjelasannya!
Kita dapat menjumpai banyak sekali jenis, Tipe, Model dan Ukuran Motor Listrik
(Electromotor), dan tentunya ini diubahsuaikan menggunakan kebutuhan konsumen yg pula
beraneka ragam.
Motor Listrik (Electro motor), bisa kita jumpai baik pada penggunaan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya misalnya Kipas Angin, Pompa air, Blender, Mixer, dan lain sebagainya,
Selain itu penggunaan Motor Listrik dalam skala besar di bidang industri. Di bidang industri
Motor listrik sebagai penggerak beroperasinya suatu Pabrik/Industri, Berbagai contoh
penggunaan Motor listrik di dunia industri misalnya Penggerak Blower, Conveyor, Elevator,
Agitator, Stirrer, Pompa, dan lain sebagainya.

Cara membaca name plate motor listrik.


Jenis-jenis Motor Listrik jua sangat beraneka ragam, berdasarkan mulai berukuran yg paling
mini sampai dengan yg paling besar , tak hanya ukuran, Motor listrik pula tidak sama beda
menurut penggunaan dayanya, Kebutuhan tegangannya, Kecepatan putarannya,
Ketahanannya, Pemasangannya, Frekuensi listrik yg digunakan, Faktor dayanya, serta lain
sebagainya.
Penjelasan tentang spesifikasi lengkap sebuah Motor Listrik (Electromotor), bisa kita
temukan dalam Name-Plate yang menempel pada Motorlistrik tadi.
Setiap Motor Listrik yang diproduksi berdasarkan Pabrikannya Masing-masing, tentunya
dilengkapi dengan keterangan lengkap tentang Motor Listrik tersebut, yg secara lebih
jelasnya dituliskan dalam Name Plate Motor listrik tadi.
Lalu Apa-apa saja data yg tertera pada Name Plate Motor listrik tadi?
Dan Bagaimana cara membaca Name Plate, beserta penerangan berdasarkan data yang
terdapat dalam Name Plate Motor Listrik?

Cara Membaca Name Plate Motor Listrik, beserta penjelasannya


Gambar diatas adalah salah satu contoh bentuk Name plate dan susunan data di dalamnya,
meski ada berbagai jenis name plate serta susunan data yang terlampir didalamnya, tetapi
galat satu model diatas bisa sebagai gambaran secara umum tentang warta yang terdapat pada
sebuah name plate motor listrik serta akan kita jabarkan satu persatu mengenai data dalam
name plate tersebut dan cara membacanya.
3-PHASE INDUCTION MOTOR
Data pertama yang berada pada bagian atas Name Plate menjelaskan bahwa motor listrik
tersebut jenis motor induksi serta memakai listrik tiga Phase.
CODE
Data pada name plate yg kedua, yakni CODE, ini memperlihatkan tipe/model berdasarkan
motor listrik tersebut.
4 POLE
Data selanjutnya tertulis 4 POLE, ini menerangkan bahwa motor listrik mempunyai gulungan
dengan sistem kerja 4 Kutub.
15 HP
Keterangan selanjutnya yang selalu ada pada Name Plate merupakan ukuran konsumsi daya
motor listrik tadi, tertulis pada model diatas yaitu 15 HP, ini menerangkan bahwa daya motor
listrik tadi merupakan 15 HP.
11 KW
Selanjutnya tertulis 11 KW, ini menunjukkan bahwa daya Motor listrik tersebut adalah
sebesar 11 KW, data ini manfaatnya sama dengan data sebelumnya yakni 15 HP = 11 KW,
hanya berbeda satuan dayanya.
50 HZ
Data yang tertulis dalam name plate selanjutnya merupakan 50 HZ, ini memberitahuakn
besaran Frekuensi yang digunakan buat motor listrik tadi merupakan 50 Hertz (HZ).
1450 RPM
1450RPM, maksudnya merupakan motor listrik tadi memiliki kecepatan putaran sebanyak
1450 putaran per mnt (1450 RPM).
Data ini juga berkaitan menggunakan data sebelumnya yakni 4 POLE dan 50HZ, karena
setiap motoran yg memiliki gulungan dengan sistem 4 POLE, 50HZ, maka putarannya adalah
berkisar 1500RPM.
INS.clasS  F
INS.clasS merupakan singkatan dari Insulation Class (Kelas Isolasi), dan Motor ini memiliki
kelas isolasi (Ins,Class) F.
Untuk detail tentang Kelas Isolasi (Insulation Class), bisa ditinjau pada artikel:
Penjelasan mengenai Insulation Class
AMB. 40°C
Keterangan mengenai AMB. 40°C ini merupakan mengungkapkan mengenai suhu ruangan
loka dimana Motor Listrik tadi dipasang atau biasa dianggap menggunakan suhu Ambient,
Pada name Plate tertulis AMB. 40°C, berarti suhu ruangan yg diperbolehkan buat
pengoperasian Motor listrik ini merupakan 40°C.
CONT. RATING
Keterangan ini menyebutkan bahwa Motor Listrik tadi dapat dioperasikan menggunakan
terus menerus (Continuous Rating) dalam syarat seluruh parameter yg ada pada name plate
telah diadaptasi atau nir melebih ambang batas yang terdapat.
BRG 6309ZZ  6308ZZ
Data ini menjelaskan mengenai Nomor/tipe bearing yg digunakan menjadi bantalan shaft
dalam motor listrik tersebut. Motor Listrik ini menggunakan Bearing 6309ZZ buat bantalan
shaft depan, dan bearing 6308ZZ buat bantalan shaft belakang.
SER. NO 12345678
Ini merupakan kabar tentang Nomor Seri (Serial Number), Motor listrik tersebut yang
dikeluarkan serta Pabrikannya.
IP 54
Ini adalah keterangan yang menyebutkan tentang taraf perlindungan Motor listrik tadi dari
aneka macam gangguan, IP (Ingress Protection) ada beberapa tingkat perlindungan terhadap
motor listrik, buat detail dapat dicermati pada artikel: KODE IP Tingkat proteksi
kelistrikan

Lambang SEGITIGA (Delta)


Lambang ini menyebutkan bahwa Motor Listrik ini bisa dioperasikan dengan sistem
sambungan DELTA (Segitiga).
Lambang BINTANG (Star)
Lambang ini berbentuk seperti huruf Y terbalik, menyebutkan bahwa Motor listrik ini jua
bisa dioperasikan menggunakan sistem sambungan Star (Bintang)
Jika hanya satu lambang saja yang terdapat pada Name Plate, contohnya hanya lambang
Bintang (Star), maka Motor listrik tersebut dioperasikan hanya secara Bintang (Star).
Jika ke 2 lambang ini terdapat pada name plate motor listrik, maka berarti motor listrik
tersebut dapat dioperasikan secara sistem DELTA, secara sistem STAR, serta bisa juga
dioperasikan dengan Sistem STAR/DELTA.
220-240V
Data selanjutnya yang permanen berada dibawah Lambang Segitiga (Delta), adalah
mengungkapkan bahwa Tegangan yang mengalir melalui gulungan Motor listrik apabila
memakai sistem sambungan Segitiga (Delta).
Toleransi Naik-turun Tegangan kurang lebih 10% (220V s/d 240V)
380-415V
Sama halnya dengan data sebelumnya, Data selanjutnya yang permanen berada dibawah
Lambang Segitiga (Delta), adalah mengungkapkan bahwa Tegangan yang mengalir melalui
gulungan Motor listrik apabila memakai sistem sambungan Segitiga (Delta).
Toleransi Naik-turun tegangan sekitar 10% (380V s/d 415V).

Rangkaian STAR & DELTA.


Selanjutnya dalam name plate, tertera gambar sistem rangkaian sinkron menggunakan urutan
sejajar kebawah, Rangkain yg tepat dibawah lambang segitiga merupakan rangkaian
sambungan sistem Segitiga (Delta), dan yg sejajar dibawah simbole Star (Bintang)
merupakan rangkaian sistem sambungan Star (Bintang).

WT. 80Kg.
Data ini menjelaskan mengenai bobot dari Motor listrik tersebut, WT (Weight) 80Kg, artinya
adalah Motor listrik tersebut mempunyai bobot 80 Kg.

Cara Membaca Nameplate Motor Listrik.

Pada setiap motor listrik biasanya selalu ditemukan name plate yang berisi informasi -
informasi umum yang penting tentang motor tersebut. Seorang instalatir motor seyogyanya
harus tahu bagaimana cara membaca dan memahami name plate motor tersebut sehingga
motor bisa bekerja sebagaimana mestinya sesuai name plate yang telah diberikan produsen
motor tersebut.
Ada banyak informasi yang disajikan dari nameplate tersebut, mulai dari sisi elektrik, kinerja,
kontruksi, kehandalan, dan lain-lain. Setidaknya dari banyak informasi yang disediakan, ada
beberapa informasi yang wajib kita ketahui.

Berikut ini kita ulas tentang name plate motor sesuai dengan nomor yang sudah saya tandai
pada gambar diatas :

1. Phase
Simbol angka 3 dan gelombang sinus sebagaimana tertera di gambar name plate motor diatas
adalah menandakan bahwa motor tersebut merupakan motor 3 phasa, maka instalasinya pun
harus memakai sumber 3 phasa. Standar untuk penamaan ini biasanya antara 1 phasa atau 3
phasa berdasarkan jenis motornya.

2. Frekuensi
Merupakan besaran frekuensi yang harus diterima motor agar motor berputar dengan jumlah
putaran sesuai name plate nya. Frekuensi masukan untuk motor pada umumnya adalah 50 Hz
dan 60 Hz. Jika mempunyai variable frekuensi  pada name plate harus tertulis juga. Untuk
name plate motor diatas menggunakan frekuensi sumber 50 Hz. Untuk standar sumber yang
ada di Indonesia angka 50 Hz sudah memenuhi.

3. Daya
Menunjukan besarnya Output daya motor dalam satuan kW ( kilo Watt ), pada motor lain
terdapat juga satuan daya HP ( Horse Power ). Jika anda menemukan satuan daya dalam HP,
anda tidak perlu bingung, silahkan konversikan satuan HP tersebut kedalam Watt, dimana
konversi 1 HP = 746 Watt. Name plate motor diatas menunjukan besarnya Output daya motor
P2 = 1,50 kW. Adapun besarnya input daya motor (P1) yang dibutuhkan bisa mengacu pada
besarnya effisiensi motor.

Effisiensi motor = (P2 / P1) * 100%


P1 = P2 * 100 / Effisiensi motor

jadi berdasarkan name plate motor diatas P1 = 1,5 kW * 100 / 82 = 1,8 kW, Ini menandakan
bahwa daya yang diserap tidak seluruhnya dikonversi menjadi energimekanik, ada rugi-rugi
daya motor seperti panas dan lain-lain.

4. Tegangan kerja motor


Dilambangkan dengan simbol U atau pada name plate lain sudah dilambangkan dalam simbol
V. Nilai tegangan pada name plate ini menunjukan tegangan kerja motor untuk bisa
beroperasi normal. Jika tegangan kerja tersebut tidak terpenuhi maka kinerja motor akan
terpengaruh. Karena name plate motor tersebut untuk sistem 3 phase, maka penunjukan
tegangan yang tertera merupakan tegangan sumber line to line ( VLL ) bukan line to netral
(VLN) yang besarnya menyesuaikan berdasarkan hubungan belitan motor ketika diinstalasi.
Nilai V hubungan delta berbeda dengan V hubungan bintang. Sangat penting mengetahui
parameter tegangan ini sebagai acuan anda menentukan hubungan belitan apa yang akan
diinstalasi pada motor disesuaikan antara name plate tegangan dengan tegangan sumber yang
ada. Ketidaksesuaian penyambungan belitan motor terhadap tegangan sumber bisa
mempengaruhi kinerja motor bahkan bisa menyebabkan motor terbakar. Adapun cara
memahami hubungan belitan motor yang disesuaikan terhadap tegangan sumber akan saya
Jelaskan diartikel selanjutnya.

5. Arus
Menunjukan besarnya arus nominal saat motor bekerja pada beban penuh. Parameter arus ini
penting untuk diketahui sebagai acuan untuk pemilihan jenis dan besar kabel untuk instalasi
motor dan juga untuk penentuan proteksi motor. Pada name plate diatas terdapat 2 parameter
arus dimana I 1/1 menunjukan arus nominal saat motor bekerja beban penuh, dan Imax
merupakan batas arus maximal yang bisa diterima motor. Jika arus motor melebihi batas I
max maka kinerja motor akan terpengaruhi bahkan motor tersebut bisa rusak atau terbakar.

6. Power Factor / cos phi


Power factor atau cos phi yang tertulis pada name plate merupakan power factor yang didapat
pada test motor pada beban penuh. besarnya power factor akan berubah sesuai dengan berapa
persen motor tersebut memikul beban. semakin tinggi persen beban yang dipikul motor maka
semakin tinggi pula persen power factor yang dihasilkan.
7. Effisiensi
Menunjukkan nilai perbandingan antara daya output terhadap daya input, dinyatakan dalam
persen. Secara tidak langsung effisiensi menunjukan besarnya rugi - rugi motor yang tidak
bisa dikonversikan dalam bentuk energi mekanik. Penjelasan singkatnya ada lihat poin 3
tentang daya.

8. Putaran per menit atau Rpm


Menunjukan jumlah putara motor permenit pada saat motor bekerja normal. Ini juga
merupakan batas max putaran yang diijinkan untuk motor. Jumlah putaran ini dipengaruhi
langsung oleh jumlah kutub dan frekuensi. Karena jumlah kutub tetap sesuai desain motor
maka putaran motor akan berubah sesuai dengan besarnya frekuensi. Putaran yang tertera di
name plate adalah nilai yang bisa dicapai saat motor dihubungkan pada besaran frekuensi
sesuai name plate juga.

putaran motor ( n ) = 120 * f / p

dimana n = putaran motor (Rpm)


            f = frekuensi sumber (Hz)
            p = jumlah kutub motor

9. Kelas Isolasi
Menunjukan klasifikasi standar toleransi thermal dari isolasi belitan motor. Kelas isolasi
menunjukan kemampuan isolasi belitan bertahan pada suhu operasi tertentu. semakin jauh
alfabetnya maka kehandalan isolasi semakin tinggi. Misalkan pada name plate ini kelas
isolasinya adalah "F" tentu saja lebih baik kelas isolasinya daripada kelas "B"
Demikianlah artikel tentang cara membaca dan memahami name plate motor yang berisi
tentang penjelasan dari beberapa poin yang tertera pada name plate motor. Sebenarnya masih
banyak parameter lain dari sebuah name plate motor. 9 poin dalam name plate ini sudah lebih
dari cukup untuk tahap awal dalam pemilihan motor dan instalasi motor serta melengkapi
proteksinya. Adapun data-data tambahan lainnya yang mungkin anda butuhkan bisa anda
lihat pada manual book atau data sheet motor tersebut. 

KODE IP Tingkat proteksi kelistrikan


Apa yg dimaksud menggunakan kode - IP dalam ilmu kelistrikan?
Kode IP (Ingress Protection)
Seperti yg kita ketahui beserta, listrik adalah suatu tenaga yg banyak kita pakai, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun pada dunia industri.
Oleh karena itu, sebisa mungkin setiap peralatan listrik yg dipakai wajib memiliki proteksi
atas keselamatan baik terhadap penggunanya maupun buat keselamatan alat listrik itu sendiri.
Setiap hal yang berhubungan dengan listrik, berdasarkan mulai cara pemasangan, bahan,
fungsi pengaman, bentuk dan ukurannya, wajib dilindungi dari segala macam resiko bahaya
terhadap keselamatan dan kerusakan.
Dalam sistem kelistrikan kita mengenal sebuah istilah yg diklaim dengan IP. Menjadi
standarisasi mengenai Tingkat proteksi banyak sekali peralatan listrik yg kita gunakan.

Apa itu kode IP?


Apa yang dimaksud dengan kode IP dalam sistem kelistrikan?
IP adalah singkatan dari Ingress Protection atau International Protection.
IP merupakan suatu kode yang umumnya terdiri berdasarkan Kode IP diikuti menggunakan
dua angka tertentu serta terkadang diikuti jua menggunakan satu atau 2 kode alfabet .
Kode IP ini memiliki arti yg berbeda-beda sesuai menggunakan kode yg tertulis buat
memberitahuakn taraf perlindungan suatu indera listrik terhadap banyak sekali sumber
bahaya.
Perlindungan yg diatur pada IP mencakup aneka macam kemungkinan potensi bahaya yang
mungkin terjadi, misalnya :
Perlindungan alat listrik terhadap bahaya sentuhan langsung, proteksi terhadap masuknya
benda ke dalam alat listrik misalnya Air, debu , serangga, serta berita tambahan lainnya yg
berkaitan menggunakan proteksi listrik.
Kode IP sangat diperlukan buat menaruh keterangan tentang keselamatan serta seberapa
besar tingkat proteksi yg dapat diberikan suatu alat listrik.
Selain itu, dengan mengetahui Kode IP, dapat menjadi panduan untuk memilih pemilihan alat
listrik yang baik sinkron menggunakan kebutuhan serta keselamatan penggunanya.
Kode IP (Ingress Protection)
Sebagai model :
Jika kita ingin membeli suatu indera listrik seperti lampu penjelasan jalan yg pastinya pada
pasang diluar ruangan (Out door), kita wajib menentukan lampu yang dilengkapi
menggunakan penutup yang tahan terhadap siraman air hujan.
Perlindungan penutup lampu menurut siraman air hujan ini akan dituliskan dalam penutup
lampu tadi menjadi simbol IP, dan biasanya IP yang baik untuk lampu out door adalah lampu
dengan taraf proteksi minimal IP55.
Untuk mengetahui aneka macam tingkat perlindungan pada sistem kelistrikan, kita dapat
melihat penjelasan tentang Arti berbagai kode IP dibawah ini:
Penjelasan Tingkat perlindungan kelistrikan berdasarkan Kode IP (ingress Protection) yg
tertera:
Kode Utama digit pertama
Kode IP (Ingress Protection)
Pada setiap kode IP masih ada 2 digit kode angka, kode nomor yg pertama diklaim dengan
kode primer digit pertama, kode ini memperlihatkan seberapa akbar tingkat proteksi suatu
peralatan listrik terhadap gangguan masuknya benda padat kedalam indera listrik tadi.
Arti kode angka digit pertama dalam kode IP

 Angka 0 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut Tidak memiliki proteksi


terhadap kontak serta masuknya objek.
 Angka 1 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan dari benda
menggunakan ukuran lebih akbar dari 50 mm, seperti tangan, akan tetapi nir ada
proteksi terhadap hubungan langsung yg disengaja dengan bagian tubuh (contoh tanpa
sengaja tersentuh sang tangan).
 Angka 2 mempunyai arti bahwa alat listrik tersebut mempunyai Perlindungan
menurut benda menggunakan ukuran lebih besar dari 12,5 mm, seperti jari atau benda
semacam itu.
 Angka 3 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi mempunyai Perlindungan dari benda
menggunakan ukuran lebih besar dari dua,lima mm, seperti indera-alat, kabel tebal,
serta lainnya.
 Angka 4 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut memiliki Perlindungan dari
benda menggunakan ukuran lebih besar dari 1 mm, seperti sekrup, baut, kabel, dan
lainnya.
 Angka 5 memiliki arti bahwa alat listrik tersebut memiliki Perlindungan menurut
masuknya debu serta proteksi lengkap terhadap kontak langsung. Pada tingkatan ini
debu masih bisa dijinkan masuk tetapi dalam batas normal selama nir mengganggu
pengoperasian alat-alat.
 Angka 6 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut mempunyai Perlindungan secara
ketat menurut masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap hubungan
langsung.

Kode utama Digit kedua


Kode IP (Ingress Protection)
Pada setiap kode IP terdapat 2 digit kode nomor , kode nomor yang kedua diklaim dengan
kode utama digit ke 2, kode ini menunjukkan tingkat proteksi peralatan listrik terhadap
masuknya air.

 Angka 0 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut tidak mempunyai perlindungan.


 Angka 1 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap
tetesan air yang jatuh eksklusif secara vertikal.
 Angka 2 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap
tetesan air yg jatuh langsung dengan kemiringan 15°.
 Angka 3 memiliki arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap
percikan air yg jatuh dengan kemiringan 60°.
 Angka 4 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap
percikan air yang tiba dari segala arah.
 Angka 5 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap
semprotan air yang datang menurut segala arah, contohnya semprotan air menurut
pipa air atau keran.
 Angka 6 mempunyai arti bahwa alat listrik tersebut memiliki Perlindungan terhadap
semprotan air bertekanan yg datang dari segala arah, contohnya semprotan air
berdasarkan water jet.
 Angka 7 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut mempunyai Perlindungan
dampak perendaman dalam air dalam kedalaman air antara 15 centimeter sampai
dengan 1 m.
 Angka 8 memiliki arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan dampak
perendaman pada air yg bertekanan serta dilakukan dalam jangka saat eksklusif
ataupun terus-menerus. Biasanya, ini berarti bahwa alat ini tertutup rapat. Tetapi, pada
beberapa jenis peralatan, itu bisa berarti bahwa air mampu masuk tetapi hanya dalam
sedemikian rupa sehingga nir menimbulkan pengaruh yg berbahaya.

Kode Tambahan berupa kode huruf


Kode IP (Ingress Protection)
Selain dua digit kode angka yang terdapat dalam setia kode IP, terkadang masih ada jua suatu
kode tambahan berupa satu atau 2 kode huruf, yang berada dalam Digit ketiga kode IP
tersebut.
Kode alfabet digit ketiga ini merupakan kode tambahan pertama berupa notasi huruf yg
memperlihatkan perlindungan bagian-bagian berbahaya dari akses manusia.

 A - Tangan
 B - Jari
 C - indera-alat
 D - kabel

Kode huruf yg berada pada Digit keempat pada kode IP, adalah kode tambahan kedua yg juga
berupa notasi alfabet buat memberikan liputan tambahan pada pengguna yang terkait dengan
perlindungan peralatan tersebut.

 H - perangkat tegangan tinggi.


 M - perangkat berkecimpung (selama uji air).
 S - perangkat membisu (selama uji air).
 W- syarat cuaca

Kode IK
Kode IP (Ingress Protection)
Selain empat digit yang masih ada dalam kode IP, terdapat kode tambahan buat memilih
ketahanan perlatan listrik terhadap impak mekanis yg diklaim dengan kode IK.
Kode IK, merupakan kode angka tambahan yg dipakai buat memilih ketahanan peralatan
buat impak mekanis.
Dampak mekanis ini diidentifikasi dengan energi yang diperlukan buat memenuhi syarat
tingkat ketahanan yg dipengaruhi, yg diukur dalam joule (J), berdasarkan pada EN 50102 -
VDE 0470 Part 100 serta EN 62262 dan sudah menggantikan baku kode IP buat ketahanan
alat-alat yg dinotasikan menggunakan nomor 0 s/d 9.
Kita dapat mengetahui penjelasan tentang Kode IK pada tabel di bawah ini:
Sebagai model :
Dalam mengetahui tingkat perlindungan suatu alat-alat listrik terhadap keselamatan
menggunakan membaca KODE IP yang tertera pada alat listrik tadi, yaitu :
Jika kita melihat sebuah elektronik motor atau motor listrik, pada name plate tertera kode IP
55.
Kita bisa melihat berdasarkan liputan mengenai arti kode IP diatas, bahwa Kode IP 55 ini
memiliki arti :
Kode angka pertama adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tadi memiliki Perlindungan menurut
masuknya debu serta perlindungan lengkap terhadap kontak eksklusif. Pada tingkatan ini
debu masih bisa dijinkan masuk namun dalam batas normal selama nir mengganggu
pengoperasian peralatan
Kode nomor ke 2 adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tersebut mempunyai Perlindungan terhadap
semprotan air yg datang berdasarkan segala arah, contohnya semprotan air dari pipa air atau
keran. Memiliki arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap semprotan
air yg tiba dari segala arah, misalnya semprotan air dari pipa air atau keran.
Dengan kata lain sebuah elektro motor atau motor listrik yang mempunyai kode IP 55,
memiliki proteksi dari masuknya debu dan tahan terhadap semprotan air yg datang menurut
segala arah.
Setelah kita mengetahui arti kode IP suatu peralatan listrik, tentunya hal ini sangat
memudahkan kita buat menentukan peralatan listrik yg sinkron menggunakan kebutuhan kita.
Demikianlah Artikel tentang penerangan Kode Ingress Protection (IP) pada ilmu kelistrikan.
Semoga bermanfaat !

III. Peralatan yang digunakan :

 Motor Listrik AC 3 Phasa 1 buah


 Motor Listrik AC 1 Phasa 1 buah
 Camera (HP) 1 buah

IV. Gambar Praktikum Modul I :

Gambar 1. Nameplate Motor standart 3 phasa – 1


Gambar 2. Nameplate Motor standart 3 phasa – 2

V. Langkah Percobaan :
1. Amati Gambar 1 (pada Gambar praktikum modul-1) di atas ! Selanjutnya baca, kenali dan
jelaskan arti tulisan-tulisan pada nameplate motor tsrebut, hasil pengamatan masukkan
ke dalam Tabel 1.
2. Amati Gambar 2 (pada Gambar praktikum modul-1) di atas ! Selanjutnya baca, kenali dan
jelaskan arti tulisan-tulisan pada nameplate motor tersebut, hasil pengamatan masukkan
ke dalam Tabel 2.
3. Amati Gambar 2 (pada Gambar praktikum modul-1) di atas ! Selanjutnya baca, kenali dan
jelaskan arti tulisan-tulisan pada nameplate motor tersebut, hasil pengamatan masukkan
ke dalam Tabel 3.
4. Lengakapi isian keterangan pada Tabel 4.

VI. Hasil Percobaan :

Tabel 1.
A. DATA PABRIKAN
1. MERK KETERANGAN
     
> Elektrim  
     
> Nord  
     
2. SERIES & TYPE KETERANGAN
     
> Seiies H, Type EM 100L-4  
     
> SK 90L/K  
     
3. NOMOR KATALOG KETERANGAN
     
> No 34713499  
     
Tabel 2.    
  B. DATA ELEKTRIK KETERANGAN
1. PHASE (3͠~Mot)  
     
Voltage (220/380) V, 230/200
2. V  
     
3. Connection ∆ /Ү  
     
4. Current (14,5 /8,5)A  
     
5. Duty Rating (S1)  
     
6. Daya (4.0 kW)  
     
7. Power Factor (Cos Q 0.82)  
     
8. Kecepatan Motor (1410 min-1)  
     
9. Frekuensi (50 Hz)  
     
10. Insulation Class (Iso Kl F)  
     
11. Ingress Protection (IP 54)  
     
12. Effisiensi (77.5 %)  
     
13. Torque /Torsi  
     
Maximum Ambient
14. Temperature  
  (+40 C /104 F)  
     
15. Temperatur Rise  
     
16. Service Factor  
     
17. Altitude  
     
Tabel 3.    
  C. DATA MEKANIS KETERANGAN
1. Massa  
     
2. Frame  
     

Tabel 4.
NO. TEGANGAN PADA HUBUNGAN KETERANGAN
  NAMEPLATE MOTOR    
       
1 220 /380 V ∆ /Ү  
2 380 /660 V ∆ /Ү  
3 400 /690 V ∆ /Ү  
       

Tugas dan Pertanyaan :

1. Pilih Obyek Motor Listrik AC 3 phasa yang ada di Laboratorium Listrik (tempat
praktikum), kemudian photo nameplate motor tersebut menggunakan Camera saudara.
Jelaskan bagaimana cara membaca nameplate pada motor listrik tersebut !

2. Pilih Obyek Motor Listrik AC 1 phasa yang ada di Laboratorium Listrik (tempat
praktikum), kemudian photo nameplate motor tersebut menggunakan menggunakan
Camera saudara. Jelaskan bagaimana cara membaca nameplate pada motor listrik
tersebut !

3. Buat Kesimpulan dari hasil praktikum !


NAMA (KELOMPOK) :
NRP. :
PRODI (UNIT) :

TABEL DATA PRAKTIKUM-1


CARA MEMBACA NAMEPLATE PADA MOTOR LISTRIK

Tabel 1. Data Pabrikan.


A. MERK
NO. MERK KETERANGAN
1

B. SERIES & TYPE


NO. SERIES & TYPE KETERANGAN
1

C. NOMOR KATALOG
NO. NOMOR KATALOG KETERANGAN
1

2
Tabel 2. Data Elektrik
NO. DATA ELEKTRIK KETERANGAN
1

10
Lanjutan Tabel 2. Data Elektrik
NO. DATA ELEKTRIK KETERANGAN
11

12

13

14

15

16

17

Tabel 3. Data Mekanis.


NO. DATA MEKANIS KETERANGAN
1

2
Tabel 4.
NO. TEGANGAN PADA HUBUNGAN KETERANGAN
  NAMEPLATE MOTOR    
       
1 ......... /......... V ...... /.......  
2 ......... /......... V ...... /.......  
3 ......... /......... V ...... /.......  
       

Anda mungkin juga menyukai