Anda di halaman 1dari 22

BAB 9

Pendahuluan

Motor dibagi menjadi 3 grup : small (125 – 575 v, 250 hp, 187 kW ), medium( 2,3 – 4 kV, 250 – 1500
hp, 1120 kW) , dan high (4 – 13,8 kV, 1500 - 3000hp, 1120 kW)

9.1 karakteristik beban

Mayoritas peralatan penggerak jatuh pada 2 kategori :

1. Konstan torsi gambar 9.1


2. Torsi sebagai fungsi kecepatan gambar 9.2

Kondisi steady state dapat dengan mudah dihitung untuk memnentukan peringkat motor.
Namun pada beberapa aplikasi, kondisi transient terkait dengan starting motor dan
kombinasi beban lebih kritir daripada kondisi steady state.

9.1.1 Kategori Beban

9.1.1.1 penggerak Torsi konstan

Torsi konstan untuk kondisi beban apapun ; daya sebanding dengan kecepatan

9.1.1.2penggerakl Torsi sebagai fungsi kecepatan

Daapat dilihat pd gmb 9.2. mesin ini memiliki persyaratan torsi yang tergantung pada kecepatan.
Biasanya Biasanya penggerak ini tuh kayak blower, pompa, kompresor sentrifugal.

9.1.2 Kondisi Steady state

Dayya stabil paada poros motor dapat dihuitung menggunakan


persamaan berikut. Untuk daya output pada kecepaatan operasi
yang sedang berjalan.
9.1.3 rata rata percepatan dan torsi pada saat starting

Menunjukan beban dan torsi motor selama akselerasi. Motor harus memberikan torsi yang cukup
untuk mempercepat untuk mempercepatpenggerak dalam peringkat termal.

TL = beban torsi

TM = Motor torsi

TA = TM – TL = kecepatan torsi

N = operasi kecepatan dalam rpm

NS = kecepatan sinkron dalam rpm


kondisi transient pada saat starting dan akslesari dijelaskan dibawah nih cuy

9.1.3.1 Torsi Akselerasi

Torsi diperlukan untuk mempercepat penggerak di sembarang titik pada torsi kecepatan. Kurva
diatas menjelaskan tentang perbedaaan antara torsi motor dengan torsi beban. Torsi motormemiliki
nilai bervariasi akibat tegangan kuadrat, harus didsesuaikan untuk tegangan drop. Jika torsi
akselerasi yang dihasilkan oleh motor tidak mencukupi, motor mungkin akan mengalami kerusakan
pada rotor. Beberapa penggerak dirancang untuk memulai menggunakan air clutch atau kopling
hidrolik

Air clutch = biasanya digunakan pada aplikasi kecepatan rendah. Ketika motor dihidupkan dan
dipercepat hingga kecepatan penuh, maka kopling diaktifkan untuk mempercepat penggerak.

Jkkopling hidrolik: prinsip kerja dan fungsinya sama halnya dengan air clutch, tetapi lebih sering
diterapkan pada aplikasi berkecapatanb tinggi

9.1.3.2 Inertia (kelambanan)

Inersia [ada suatu beban diperlukan torsi untuk membawa beban ke kecepatan. Waktu akselerasi
bebbanding lurus dengan inersia dan berbanding terbalik dengan torsi akselerasi. Jika torsi akselerasi
yang dihasilkan oleh motor tidak cukup mengangkat mesin ke kecepatan dalam waktu yang
diizinkan, motor mungkin mengalami kerusakan pada motor.

9.1.3.3 gesekan

Gesekan bernilai tinggi ketika motor starting jika dibandingkan dalam kondisi berdalam, terutama
turut andil dalam memulai gerakan itu. Dapat terlihat pada mesin berat dengan bantalan lengan
tanpa pelumasan oli, dimana ban berjalan menjadi kaku dalam kondisi suhu rendah.

9.1.3.4 frekuensi mulai

Merupakan faktor pembatas dalam pemanasan motor, terutama pada rotor dan semua motor
singkron. Saat memastikan frekuensi starting, harus dipertimbangkan nilai startnya sebagai tujuan
perawatan.
9.1.3.5 Jaringan peralatan motor induksi

Merupakan kebiasaan untuk menurunkan kinerja


motor induksi berdsarkan jaringan yang sama
seperti yang ditunjukkan pada gambar 9.4 yang
dengan diagram ekicalen untuk motor induksi
sangkat sederhana

9.2 motor induksi squirrel cage

Motor induksi squirrel cage adalah jenis yang paling umu digunakan di industri. Konfigurasi ini mirip
dengan kandang tupai. Standart NEMA menilai rangkaian ini digunakan untuk motor yang memiliki
500 .

9.2.1 karakteristik torsi

Berbagai jenis torsi yang dikembangkan oleh motor didefinisikan sebagai berikut:

1. Breakaway torsi poin a, torsi minimum yang


dikembangkan saat diam untuk semua posisi
sudut dari rotir dengan tegangan pengenal
diterapkan pada frekuensi pengenal
2. Pull- up torque poin b, torsi minimum yang
dikembangkan oleh motor selama periode
akselerasi dari beristirahat dengan kecepatan
dimana torsi breakdown terjadi
3. Breakdoiwn torsi poin c, torsi maksimum yang
dikembangkan dengan tegangan pengenal yang diterapkan pada nilai frekuensi tanpa
penurunan kecepatan yang tiba tiba
4. Full-load torsi poin d, torsi yang diperlukan untuk menghasilkan daya pengenalnya pada
keceapatan beban penuh.

9.2.2 Inersia

Aplikasi high inersia menciptakan termal dan kerusakan


mekanik. Setiap mesin yang memiliki inersia lebih besar
dari lima kali nilai yang diberikan dianggap sebagai beban
high ninersia. Normal beban inersia yang diberikan
sesuai standar foirmula disamping.

9.2.3 Sistem isolasi dan kenaikan suhu

Sistem isolasi kelas 155 (f) telah menjadi standar indsutri. Itu bagus secara praktek untuk membeli
motor dengan sistem isolasi kelas 155 (f) tetap i dengan kenaikan suhu kelas B (80’) di atas
lingkungan sekitar 40’C. Ini akan mengurangi kerugian, meningkatkan masa insulasi motor, dan
memungkinkan kelebihan muatan tanpa melebihi batas suhu. Kenaikan suhu yang disarankan di
atas suhu 40’.
9.2.4 kemampuan surge witchstand

Karena kontaktor vakum dan pemutus sirkuit vakum digunakan untuk switching sirkuit motorm,
sistem insulasi belitan stator harus dirancang untuk mkemampuan menahan gelombang yang lebih
tinggi, nilai yang disarankan adalah 3,5 p.u.

3.2.5 power supply tegangan dan frekuensi

Torsi yang dihasilkan oleh motor pada kecepatan manapun sekitar sebandinmg dengan tegangan
kuadrat dan berbanding terbalik dengan kuadrat frekuensi. Frekuensi tegangan dip 30% atau lebih
tinggi selama beberapa siklus dapat memperlambat siklus pembebanan motor.

3.2.6 enclosures (penutup)

Penutup motor NEMA umumnya tahan tetesan atau tipenya benar benar tertutupo oleh kjipas
pendingin. Besar motor memiliki beberapa opsi, tergantung pada lingkungannya. Penjelasan singkat
tentang penutup yang digunakan dalam pabrik industri :

 Totally enclosed fan cooled (TEFC): Motor TEFC benar-benar tertutup mesin, didinginkan
oleh kipas integral dengan motor tetapi eksternal ke kandang. Motor TEFC lebih disukai
untuk peringkat hingga 500 hp (375 kW). Merekatersedia dalam peringkat hingga 1000 hp
(750 kW); namun, penghematan yang besar dapat direalisasikan dengan menentukan
penutup alternatif untuk peringkat di atas 500 hp (375 kW)
 Weather-protected Type I (WPI) : WPI adalah mesin terbuka dengan lubang berventilasi
dibangun untuk meminimalkan masuknya hujan, salju, dan partikel udara ke bagian listrik
 Totally enclosed air-to-air cooled (TEAAC): Motor TEAAC adalah mesin yang sepenuhnya
tertutup dan didinginkan dengan mengalirkan udara internal melalui penukar panas, yang
didinginkan oleh udara eksternal. Desainnya menggabungkan penukar panas udara-ke-udara
dan digunakan ketika desain motor TEFC konvensional tidak tersedia atau biayanya sangat
tinggi.
 Totally enclosed water-air cooled (TEWAC): Motor TEWAC adalah motor totalmesin tertutup
yang didinginkan oleh sirkulasi udara, yang pada gilirannya didinginkan dengan sirkulasi air.
Penutup TEWAC lebih ekonomis bila air pendingin sudah tersedia. Penggunaan sistem isolasi
tersegel menghilangkan kebutuhan akan pendingin berdinding ganda.
 Totally enclosed pipe or forced ventilated (TEPV/TEFV): TEPV atau Motor TEFV adalah
mesin yang sepenuhnya tertutup, kecuali inlet dan outletnya bukaan disediakan untuk
koneksi ke pipa atau saluran untuk udara pendingin. Itu udara pendingin dapat dibawa dari
luar

9.2.7 motor untuk diklasifikasikan dalam area bahaya

Suhu permukaan selungkup atau bagian apa pun dalam motor tidak boleh melebihi klasifikasi
suhu atau peringkat kode yang dikenal sebagai peringkat "T", didefinisikan oleh standar NEC dan
IEC. Peringkat T, yang tercantum dalam tabel 9.3, digunakan untuk mewakili suhu operasi
maksimum pada permukaan peralatan. Suhu ini tidak boleh melebihi suhu penyalaan atmosfer
sekitarnya.
Perangkat yang peka terhadap suhu seperti RTD tidak menimbulkan masalah. Pemanas ruang
disediakan di motor untuk mencegah kondensasi dapat diterima, asalkan suhu permukaan
maksimum tidak melebihi nilai T. "P" -tipe perlindungan digunakan untuk motor yang beroperasi
di lingkungan yang eksplosif, di mana ada risiko ledakan. Dalam perlindungan tipe-P, gas yang
mudah terbakar dicegah memasuki selungkup dengan membersihkan dan menekan selungkup
motor. Sebelum memberi energi pada motor, enklosur diberi tekanan di atas atmosfer,
dibersihkan menghilangkan jejak gas, dan kemudian tekanan positif dipertahankan untuk
mencegah masuknya gas. Referensi [5] menjelaskan penerapan motor tipe-P yang digunakan di
area rahasia yang memenuhi persyaratan standar NEC dan IEC.

9.2.8 arus pada bearing dan shaft

Bagian ini berlaku untuk semua jenis motor. Jenis bantalan motor yang digunakan untuk aplikasi
motor adalah lengan, antifriction, dan dorong.

9.2.8.1 sleeve bearing

Sleeve bearing dilumasi sendiri atau dilumasi banjir. Bantalan yang dilumasi sendiri menggunakan
cincin oli, yang terletak di atas poros dan terendam dalam reservoir minyak. Ketika poros berputar,
ring oli juga berputar dan mengeluarkan oli dari reservoir ke bantalan. Pelumasan banjir digunakan
saat panas dihasilkan dari beban aksial dan radial tidak dapat dihamburkan oleh konveksi atau
radiasi. Pembantu Sistem minyak pelumas diperlukan untuk pelumasan banjir. Sistem ini terdiri dari
pompa AC, Pompa cadangan DC, reservoir, dan pendingin. Dalam sebagian besar aplikasi, pelumas
tambahan sistem untuk peralatan (mekanis) yang digerakkan juga memasok pelumasan ke bantalan
motor.

9.2.8.2 anti gesekan bearing

Motor dapat mengalami getaran parah yang berjalan melalui kecepatan kritis ketika berakselerasi
dan meluncur turun dari kecepatan operasi. Karena bantalan antifriction memiliki sedikit atau tidak
ada redaman, mereka tidak cocok untuk aplikasi yang memiliki kecepatan kritis rotor di bawah
kecepatan operasi

9.2.8.2 dorongan pada bearing

Bantalan dorong digunakan untuk motor vertikal. Ini dirancang untuk membawa gaya dorong aksial
selain beban radial.

9.2.8.3 perlindungan bearing pada kerusakan

Sensor suhu seperti termokopel, termistor, dan detektor suhu tahan (RTD) digunakan untuk
memantau suhu bantalan. Pengaturan umum berdasarkan kenaikan suhu maksimum 50 ° C di
lingkungan sekitar 40 ° C adalah 85 ° C untuk alarm dan 90 ° C untuk perjalanan. Suhu bantalan
antifriction tidak berubah secara signifikan sampai mode kegagalan dimulai

9.2.8.4 ketidakseimbangan supply tegangan

Motor induksi dirancang untuk beroperasi secara memuaskan tanpa terlalu panas rotor untuk
ketidakseimbangan tegangan suplai <1%. Pemanasan rotor dengan cepat meningkatkan
ketidakseimbangan tegangan, menyebabkan komponen arus rotor dengan rotasi terbalik. Telah
ditemukan bahwa tegangan tidak seimbang dengan komponen urutan negatif 3% akan
menyebabkan penurunan daya motor sebesar 15-20%. Beberapa insiden kegagalan rotor telah
diamati karena ketidakseimbangan tegangan yang berlebihan.

9.2.8.5 poros arus

Arus poros atau arus yang melenceng di motor biasanya disebabkan oleh ketidaksimetrisan dalam
sirkuit magnetik atau oleh celah udara yang tidak rata. Arus ini ada dalam mesin besar dan dapat
menyebabkan kerusakan pada bantalan motor. Lapisan oli pada bantalan lengan bertindak sebagai
isolator dan mencegah aliran arus poros ketika tegangan yang diinduksi kecil. Metode berikut
digunakan untuk menghilangkan arus poros:

 Untuk bantalan tumpuan: Satu atau kedua tumpuan disekat dari pelat dasar.
 Untuk motor vertikal: Insulasi diterapkan antara dorong dan bantalan pemandu dan struktur
pendukung atas.
 Untuk motor dengan bantalan braket: Rumah bantalan diisolasi dari braket ujung.
 Untuk motor tipe mesin: Konsultasikan dengan produsen ketika bantalan adalah bagian dari
kompresor yang digerakkan

9.3 Motor Induksi Wound rotor

Motor jenis ini identik dengan motor induksi sangkar-tupai kecuali rotor, yang terdiri dari belitan
tiga fase simetris. Tiga terminal terhubung ke tiga slip ring. Tiga resistor variabel eksternal
terhubung ke tiga

cincin slip melalui sikat karbon. Koneksi motor dan resistor ditunjukkan dalam gambar. 9.9.
Keausan sikat karbon jauh lebih tinggi di lingkungan yang lembab atau ketika kepadatan arus
lebih rendah dari nilai yang disarankan. Debu karbon tersimpan

cincin selip dan bagian logam yang berdekatan dapat menyebabkan kerusakan pada tanah yang
dapat memicu terjadinya flashover dan kebakaran. Perlindungan flashover slip-ring yang akan
membuka pengontrol motor setelah mendeteksi gangguan tanah diperlukan untuk mencegah
kebakaran di rumahan. Untuk motor besar, rheostat cair digunakan untuk menghilangkan panas
yang dihasilkan dengan lebih efisien.

Motor induksi luka-rotor atau slip-ring digunakan di mana diperlukan torsi tinggi atau variasi
kecil dalam kecepatan. Aplikasi yang paling umum adalah:

 Drive konveyor: Torsi awal yang lebih tinggi diperlukan untuk sistem yang dimuat.
 Derek: Untuk mengangkat beban berat dan mengubah kecepatan.
 Crushers, ball and sag mills: Torsi awal yang tinggi diperlukan.

Namun, motor induksi wound-rotor dengan bank resistor untuk start tidak diminati dan digantikan
oleh tipe lain karena alasan

 Biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan motor induksi sangkar-tupai
 Biaya perawatan lebih tinggi karena slip ring, sikat
karbon, dan resistor cairan
 Efisiensi rendah (kehilangan daya tinggi pada resistor
eksternal) ketika pemulihan energi slip tidak
digunakan. Dua skema, "drive pemulihan energi slip"
dan "drive pengumpanan ganda," digunakan untuk
motor induksi luka-rotor ketika variasi dalam
kecepatan diperlukan. Ini ditunjukkan pada gambar.
Masing-masing 9,10 dan 9,11. Skema pemulihan slip-
energi menggunakan jembatan dioda dan jembatan
regeneratif thyristor. Dalam skema motor induksi luka-
rotor ganda, inverter sumber tegangan termodulasi
lebar (PWM) menggunakan transistor bipolar gerbang
terisolasi (IGBT) digunakan. Skema ini memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan pemulihan slip. Ini
termasuk pengurangan arus harmonik, faktor daya
lebih tinggi (> 90%), dan motor atau regenerasi tanpa
pengereman dinamis.

9.4 motor sinkron

9.4.1 power supply tegangan dan frekuensi

Motor dirancang untuk beroperasi dengan sukses pada beban pengenal dengan variasi tegangan dan
frekuensi seperti dijelaskan untuk motor induksi, dibahas pada bagian 9.3.8. Torsi yang
dikembangkan oleh motor sinkron kira-kira sebanding dengan tegangan atau tegangan kuadrat,
tergantung pada eksitasi sumber. Torsi sebanding dengan tegangan kuadrat (T ≅V2) selama
memulai atau berjalan ketika daya eksitasi diambil dari bus yang sama, dan sebanding dengan
tegangan (T ≅V) selama berjalan ketika daya eksitasi berasal dari sumber yang berbeda .Untuk
ketidakseimbangan tegangan suplai, arus motor akan berada pada urutan 4 hingga 10 kali tegangan
tidak seimbang. Output motor harus dikurangi menggunakan faktor penurunan yang diberikan
dalam [S1]. Karena relay perlindungan motor dikalibrasi untuk ketidakseimbangan arus atau arus
urutan negatif, pengaturan yang tepat berdasarkan ketidakseimbangan tegangan menjadi masalah.
9.4.2 isolasi sistem dan kenaikan suhu

Sistem insulasi harus Kelas F (155) untuk jangkar dan Kelas F atau H (180) untuk belitan medan.
Namun, kenaikan suhu pada beban penuh tidak boleh melebihi:

 Gulungan dinamo: 80 ° C oleh detektor tertanam (RTD)


 Gulungan medan: kutub yang menonjol 80 ° C dengan tahanan
 Gulungan medan: rotor silinder 80 ° C dengan tahanan

9.4.3 karakteristik torsi

Berbagai jenis torsi yang dikembangkan oleh motor sinkron adalah sebagai berikut: Torsi start atau
breakaway: Torsi dikembangkan secara instan mulai dari kecepatan nol dengan voltase pengenal
yang diterapkan pada frekuensi terukur. Torsi torsi: Torsi minimum dikembangkan oleh motor
selama akselerasi dari diam ke kecepatan pull-in. Torsi masuk: didefinisikan sebagai torsi beban
maksimum di mana motor akan menarik inersia beban terhubung (WR2) ke dalam sinkronisme pada
nilai tegangan dan frekuensi saat eksitasi diterapkan. Pada titik pull-in, torsi motor sama dengan
torsi beban. Torsi yang dikembangkan oleh amortisseur dan belitan medan menjadi nol pada
kecepatan sinkron dan tidak dapat menarik motor ke langkah. Torsi yang dikembangkan oleh motor
sinkron (saat beroperasi sebagai motor induksi)
pada kecepatan 95% (slip 5%) didefinisikan
sebagai “torsi pull-in nominal” dan digunakan
sebagai nilai karakteristik motor. Slip dari mana
motor akan melangkah pada penerapan eksitasi
DC dapat diekspresikan oleh rumus.

Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan yang lebih tinggi diperlukan untuk
menyinkronkan motor untuk beban dengan inersia tinggi.

 Torsi sinkron: Torsi status-tunak (bergantung pada beban) dikembangkan selama operasi.
 Torsi keluaran: Torsi kondisi-tunak maksimum yang dikembangkan oleh motor selama 1
menit sebelum menarik keluar dari langkah karena kelebihan beban.
 Torsi maksimum: Puncak torsi-selip kurva pada tegangan pengenal. Rentang pengoperasian
motor yang stabil adalah antara selip yang sesuai dengan torsi maksimum dan kecepatan
sinkron. Jika, selama perubahan transien pada beban, slip meningkat melebihi titik ini, motor
dapat berhenti.

9.4.4 Inersia
9.4.5 Sistem Eksitasi

Eksitasi brushless telah menjadi standar industri. Sistem eksitasi brushless tipikal ditunjukkan pada
gambar. 9.12. Exciter adalah generator AC tanpa sikat yang dilengkapi dengan penyearah jembatan
tiga fase berputar untuk menghasilkan output DC yang terkontrol. Exciter dipasang pada ujung
nondrive poros motor. Saat memulai, bidang belitan disingkat melalui resistor pelepasan untuk
memblokir arus DC sampai rotor mendekati kecepatan penuh. Daya yang diperlukan oleh bidang
exciter brushless berada pada urutan 100 V DC, dengan arus berkisar dari 5 hingga 15 A. Lilitan
medan exciter diberi energi saat menghidupkan motor sinkron. Saat kecepatan motor meningkat,
tegangan AC diinduksi dalam belitan angker exciter. Thyristor dalam keadaan off dan mencegah
aliran arus DC ke medan motor. Gulungan medan motor mengembangkan tegangan tinggi selama
akselerasi, yang dilepaskan melalui resistor yang terhubung secara paralel. Setelah merasakan sudut
fase optimal dan kecepatan putar mendekati kecepatan sinkron, thyristor dihidupkan dan jalur ke
resistor dimatikan. Arus DC diterapkan ke lapangan berliku, dan motor menarik ke sinkronisasi

Sistem eksitasi dilengkapi dengan kontrol manual / otomatis dan dua mode operasi yang dapat
dipilih, faktor daya konstan dan arus konstan atau VAR konstan. Dalam mode faktor daya konstan,
arus medan diatur saat beban berubah untuk mempertahankan faktor daya konstan. Mode faktor
daya konstan digunakan dalam sistem seperti TMP (bubur termomekanis) di pabrik kertas, di mana
motor sinkron besar menyediakan VAR yang cukup untuk sistem. Namun, untuk pembangkit dengan
motor induksi utama atau beban induktif, kontrol eksitasi dalam mode arus konstan diperlukan
untuk mendapatkan lebih banyak VAR dari motor selama operasi beban rendah.

Fitur-fitur berikut direkomendasikan untuk kontrol dan perlindungan sistem eksitasi:

 Panel kontrol eksitasi yang berdiri bebas


 Sakelar pemilih untuk VAR / PF dan kontrol saat ini
 Trafo kontrol tegangan konstan untuk berkendara selama gangguan
 Pengendali arus eksitasi dan VAR / PF dengan pelacak otomatis
 Batas arus bidang maksimum dan minimum
 Aplikasi bidang dengan sensor kecepatan atau sakelar
 PLC dengan fitur diagnostik mandiri, pencatatan kejadian, dan pemantauan
 Umpan balik yang berlebihan
 Urutan tidak lengkap, keluar dari langkah atau tarik keluar, dan di bawah / perlindungan
berlebih
 Indikasi ground dan temperatur medan motor, alarm, dan trip
 Pemantauan diode exciter brushless
 Perlindungan dan pemantauan rotor

9.4.6 proteksi rotor dan monitoring

Sistem pemantauan dan perlindungan rotor motor terdiri dari:

 Pemancar dipasang di rotor


 Modul penerima terpasang di mesin
 Kabel data serial dan PLC untuk pemrosesan dipasang di panel kontrol eksitasi
Sistem ini menawarkan fitur-fitur berikut:

 Perlindungan termal selama start


 Pemantauan suhu dan perlindungan amortisseur dan belitan di lapangan
 Pemantauan dan perlindungan ground-fault rotor

9.4.7 sistem pengembangan power factor

Motor induksi tupai-sangkar mengkonsumsi sekitar 0,3-0,6 kVA per hp untuk magnetisasi, sedangkan
motor sinkron dapat memberikan kapasitif kVA (VAR) jika eksitasi terukur dipertahankan. VAR
tambahan akan meningkatkan faktor daya pembangkit secara keseluruhan atau dapat digunakan
untuk mengurangi flicker tegangan dalam sistem pembangkit listrik. Gambar 9.13 bisa digunakan
untuk memperkirakan kVA atau VAR kapasitif yang tersedia per hp ketika motor beroperasi pada
beban yang berkurang. Kurva ini didasarkan pada pengurangan eksitasi pada beban berlebih untuk
mempertahankan arus stator terukur. Pada pabrik kertas, motor pengolah tersier yang tidak terisi
dapat memasok VAR tambahan untuk mengurangi penurunan tegangan pada saat memulai kilang
primer atau sekunder yang besar.

9.4.8 denyutan torsi saat akselerasi

Selama memulai dan akselerasi sebagai motor induksi,


motor sinkron mengembangkan torsi berdenyut atau
berosilasi yang ditumpangkan pada torsi rata-rata (gbr.
9.14). Frekuensi torsi ini sama dengan dua kali frekuensi
slip. Untuk sistem 60 Hz, torsi osilasi akan melewati semua
frekuensi dari 120 Hz hingga nol. Sistem dengan inertias
memiliki satu atau lebih frekuensi puntir alami, dan
frekuensi apa pun pada atau di bawah dua kali frekuensi
garis akan tereksitasi. Ketika kondisi ini terjadi, ada
kemungkinan resonansi puntir terjadi dengan amplifikasi
torsi. Diperlukan analisis torsi tunak dan transien untuk
drive lengkap latih (termasuk motor, kopling, gir, dan
peralatan yang digerakkan) untuk menentukan besarnya
amplifikasi torsi. Penjual peralatan mekanis atau listrik
atau keduanya harus diminta untuk melakukan analisis ini.
Jika amplifikasi torsi berlebihan diidentifikasi, maka
langkah-langkah yang perlu harus diambil untuk
mengurangi besarnya hingga tingkat yang dapat diterima.
Tindakan korektif dapat mencakup: Mengubah kekakuan
poros motor atau peralatan yang digerakkan untuk
menggeser frekuensi resonansi. Batasi amplifikasi torsi
dengan menggunakan kopling tipe geser yang dapat
disetel ulang sendiri. Sesuaikan redaman dengan
memasukkan kopling elektrometri
9.5.10 CURRENT PULSATION

Pulsasi saat ini adalah perbedaan antara nilai maksimum dan minimum, dinyatakan dalam persen dari
arus beban penuh, yang dapat dihitung dari karakteristik desain motor dan analisis harmonik variasi
torsi yang dihasilkan oleh kompresor. Inersia yang lebih tinggi dalam drive train (kompresor, motor,
dll.) Membantu mengurangi denyut nadi dengan memasok puncak torsi dari energi yang tersimpan

9.5.11 APLICATION

Motor sinkron digunakan pada berbagai aplikasi, terutama ketika output daya tinggi atau kecepatan
rendah. Aplikasi umum adalah penyuling, penggiling, kipas angin, gilingan logam, propulsi laut,
ekstruder, dan kompresor bolak-balik.

9.6 ELECTRIC MOTORS FOR VARIABLE FREQ DRIVES

Pengenalan drive PWM (modulasi lebar-pulsa) menyebabkan peningkatan substansial dalam


kegagalan prematur motor tegangan rendah (≤600 V). Penyebab kegagalan mereka dikaitkan dengan
yang berikut:

Mayoritas pengguna tidak menyadari dampak tegangan output PWM dengan puncak yang lebih tinggi
dan waktu kenaikan yang lebih pendek pada isolasi motor.

Untuk meminimalkan suku cadang, beberapa pengguna menerapkan motor induksi desain tupai-
sangkar standar NEMA untuk aplikasi drive.

Rekomendasi berikut dibuat untuk penerapan motor listrik tujuan tertentu:

-Faktor layanan: 1.0

-Kelas isolasi dan kenaikan suhu

Motor diberi peringkat 500 hp (375 kW) atau kurang: 80 ° C naik oleh tahanan

Motor yang berperingkat di atas 500 hp (375 kW): 80 ° C naik oleh detektor tertanam (RTD)

-Tegangan sistem isolasi motor peringkat dan waktu naik (lihat tabel 9.4)
Pergeseran netral: Perbedaan tegangan antara sumber netral dan motor netral. Besarnya pergeseran
bisa setinggi 2,3 P.U.,

-Pertimbangan torsional: Ketika motor induksi dioperasikan dari inverter, riak torsi pada berbagai
frekuensi mungkin ada selama rentang kecepatan operasi. Identifikasi frekuensi dan amplitudo torsi
dan pencegah ranjau efek yang mungkin terjadi pada motor dan peralatan yang digerakkan.
Mengoperasikan atau menjalankan motor pada atau di dekat kecepatan kritis dapat menyebabkan
getaran berlebihan yang dapat menyebabkan kegagalan bantalan.

-Tegangan poros dan arus bantalan: Tegangan poros tambahan terjadi dari puncak tegangan dan arus,
yang ditumpangkan pada jumlah fase simetris selama operasi inverter. Tegangan ini akan
menyebabkan arus mengalir melalui bantalan. Direkomendasikan agar motor dilengkapi dengan
bantalan berinsulasi atau bahwa poros ditanahkan sesuai jika tegangan poros lebih tinggi dari 300 mV
(puncak) hadir ketika diuji ke IEEE 112.

-Pengumpan motor: Gunakan kabel simetris ketika filter untuk mengubah pulsa menjadi gelombang
sinus tidak disediakan pada output drive. Kabel simetris terdiri dari tiga konduktor dengan tiga
konduktor ground yang ditempatkan secara simetris dan selubung aluminium pengukur berat.

9.7 VOLTAGE DROP AND ACCEL TIME

Untuk motor start: torsi start berkurang (torsi bervariasi sesuai tegangan kuadrat), yang mungkin tidak
cukup untuk mempercepat beban atau mungkin merusak rotor akibat pemanasan.

Untuk motor yang sedang berjalan: torsi muat mungkin melebihi torsi kerusakan motor untuk motor
induksi sangkar-tupai dan torsi tarikan untuk motor sinkron.
Perangkat yang peka terhadap tegangan seperti drive akan putus jika voltase turun

melebihi 15%. Langkah-langkah berikut ini direkomendasikan selama tahap desain awal:

Lakukan penghitungan tegangan-jatuh atau studi sistem jika salah satu dari kondisi berikut ini ada:

1. Motor-starting kVA lebih besar dari 150% dari KAPASITOR transformator peringkat

2. Tingkat kesalahan pada bus motor kurang dari enam kali lonjakan motor awal

3. Tenaga kuda motor melebihi 10–15% dari peringkat generator.

Mengevaluasi dampak pada beban yang sensitif terhadap tegangan jika tegangan turun karena start
motor melebihi 12-15%.

Lakukan perhitungan terperinci, dengan mempertimbangkan komponen resistensi dan beban awal jika
penurunan tegangan 15% atau lebih tinggi. Ini harus dilakukan sebagai bagian dari studi sistem,
menggunakan perangkat lunak analisis sistem tenaga.

Periksa kinerja motor selama akselerasi untuk motor yang menggerakkan beban inersia tinggi atau
jika waktu akselerasi dekat atau melebihi waktu hot-stall motor. Kurva kinerja motor dapat dihasilkan
oleh perancang motor dan harus ditentukan dalam permintaan penawaran.

Penurunan tegangan dan waktu akselerasi dapat dihitung menggunakan perhitungan tangan yang
disederhanakan atau perangkat lunak analisis sistem daya. Bagian berikut ini membahas perhitungan
tangan.

9.7.2 VOLTAGE DROP WITH HAND CALC


9.7.2.3 MOTOR REPRESENTATION

Motor yang sarat muatan cenderung akan menarik arus konstan pada berbagai tegangan
terminal. Motor yang terisi penuh akan cenderung menarik kVA konstan. Motor kW tetap ada dan
relatif konstan saat tegangan turun, tetapi arus input naik:

1.Running motor: mewakili sebagai beban konstan-kVA. Untuk perhitungan tangan, ubah nilai kVA
ini menjadi impedansi untuk kondisi tegangan yang diasumsikan.

2.Motor starter: mewakili shunt yang sesuai dengan impedansi rotor yang dikunci.

9.7.2.4 VOLTAGE DROP CAUSE BY RUNNING LOAD

Untuk perhitungan langsung, ini dapat dipertimbangkan dalam dua cara:

Tambahkan pengaturan tegangan transformator karena beban sebelum memulai motor ke penurunan
tegangan yang dihitung tanpa beban awal.

Asumsikan beban berjalan sebagai beban kVA konstan, konversikan ke impedansi setara, dan ubah
besarnya proporsional dengan tegangan bus selama start motor. Gabungkan impedansi beban berjalan
dengan impedansi motor starting. Rasio impedansi ini terhadap total impedansi akan menentukan
tegangan bus.

9.7.2.5 COMMONLY USED FORMULA


9.7.2.6 EXAMPLE VOLTAGE DROP DUE MOTOR STARTING

9.7.3 VOLTAGE DIP WHEN A SUDDEN LOAD


menunjukkan motor induksi yang terhubung ke generator kecil dan kurva penurunan generator. Kurva
pengurangan generator menunjukkan perubahan arus dengan waktu ketika terminal generator
dihubung pendek atau arus masuk motor ditarik dari mesin selama start. Perubahan arus pada aplikasi
beban yang diberikan tiba-tiba diberikan oleh

9.7.4 VOLTAGE DROP AND ACCEL TIME USING COM SOFTWARE

Data yang diperlukan untuk studi aliran-arus atau hubungan-pendek praktis sama dengan yang
diperlukan untuk studi awal motor. Untuk akurasi yang lebih baik, karakteristik kecepatan versus arus
dan karakteristik kecepatan versus faktor daya dimasukkan dalam model. Tegangan bus dandip
tegangan dapat ditentukan dengan menggunakan program aliran beban konvensional
9.7.5 ESTIMATE WITH HAND CALC

9.7.6 ESTIMATE OF DECLARATION TIME

Dalam kasus motor dan kipas atau pompa yang beroperasi pada kecepatan pengenal dan beban
pada hilangnya sementara pasokan daya ke motor, waktu perlambatan motor dapat dihitung dengan
cara yang sama dengan waktu akselerasi. Karena tegangan motor akan menjadi nol, torsi keluaran
motor dianggap nol. Kipas atau torsi pompa adalah torsi perlambatan yang memiliki nilai yang dapat
dimasukkan ke dalam persamaan interval waktu untuk TL
9.7.7 SIMPLY METHOD OF ESTIMATING THE ACCEL TIME OF CENTRIFUGAL
DRIVES

9.8 MOTOR CONTROLED

9.8.1 FUSED STARTER


Ini adalah unit tertutup logam, dibangun dengan standar NEMA dan dikenal sebagai pengontrol
NEMA Class E2. Pengontrol ini terdiri dari kontaktor vakum tegangan menengah dan sekering
pembatas arus HRC. Sekering mengganggu sirkuit pada arus di atas rating interupsi kontaktor.
Kontaktor tersedia dalam dua peringkat (terbuka), 400 A dan 800 A, dengan peringkat interupsi 25
atau 50 MVA. Peringkat arus kontinu diturunkan masing-masing ke 360 A dan 720 A, untuk
mengimbangi ambient yang lebih tinggi suhu diruangan.
Peringkat sekering diberi nomor "R" (2R, 4R, ..., 24R). Untuk Sebagai contoh, peringkat arus nominal
dari sekering 18 R adalah 390 A. Sekering pengenal “R” akan meleleh dalam kisaran 5 hingga 35
detik pada nilai arus yang sama dengan 100 kali dari angka “R”. Pedoman berikut direkomendasikan
untuk perlindungan terkoordinasi:

1.Peringkat sekering minimum adalah 130% dari arus beban penuh motor. Peringkat kontinyu
sekering mungkin perlu ditingkatkan lebih lanjut jika jumlah jam mulai melebihi empat.

2.Overload / stall relay harus memberikan perlindungan dan membuka kontaktor hingga 12 kali dari
arus motor beban penuh.
3.Kurva lebur minimum sekering harus memotong kurva relai kelebihan / stall sebesar 10% atau lebih
tinggi dari arus motor-rotor yang terkunci dan memotong waktu putus-putus kontaktor pada arus di
bawah nilai interupsi kontaktor kontaktor

Pengontrol NEMA E2 kompak, memungkinkan operasi switching yang lebih banyak sebelum
pemeliharaan, dan lebih ekonomis daripada pengontrol tipe switchgear. Namun, mereka memiliki
batasan bawaan berikut:

1.Batang dan koneksi bus tidak terinsulasi, dan tegangan-frekuensi-daya tahan rendah dibandingkan
dengan peringkat switchgear. Ini membutuhkan inspeksi dan pemeliharaan berkala untuk menghindari
pelacakan.

2.Peringkat hubung singkat dari pengontrol didasarkan pada nilai sekering dan kesalahan yang terjadi
pada sisi beban terminal dengan panjang timah hingga 4 kaki. Arus let-through berkurang secara
substansial karena fitur pembatas arus sekering. Namun, kesalahan pada bus atau antara bus dan
sekering dapat merusak seluruh kerja-bus, kecuali penguat bus tambahan ditentukan dalam spesifikasi
teknis.

3.Untuk motor dengan daya di atas 1500 hp (1120 kW) pada 4.0 kV, sulit untuk berkoordinasi dengan
perangkat pelindung hulu.

Bar bus terisolasi termasuk koneksi dan bracing yang lebih tinggi tersedia sebagai opsi. Sangat
disarankan agar rakitan starter dibeli dengan fitur-fitur berikut:

1.Lengkap pekerjaan bus terisolasi dan menguatkan untuk menahan arus hubung singkat pengenal
untuk durasi satu detik

2.Transformator arus kelas "C" dan akurasi yang tidak akan jenuh pada 12 kali beban penuh motor
atau arus let-through sekering.

9.8.2 SWITCHGEAR-TYPE CONTROLLER

Ini adalah unit berlapis logam yang dibangun dengan standar switchgear ANSI / IEEE. Pemutus
sirkuit vakum atau SF 6 digunakan sebagai perangkat switching. Beberapa fitur keselamatan seperti
operasi gagal-aman, yang melekat pada pengontrol tipe kontaktor, harus diimplementasikan. Ini
termasuk pelepasan undervoltage AC dan DC untuk membuka pemutus sirkuit setelah kehilangan
tegangan kontrol AC atau DC.
9.8.3 METODE STARTING

pada bagian ini akan membahas metode starting motor yang digunakan pada industry, berikut
adalah gambarnya :

1. Direct-on Line Start


DOL merupakan start yang paling sederhana, paling sering digunakan dan paling murah dari
metode starting motor squirrel cage induction dan motor sinkron, dimana DOL memberikan
torsi yang besar dan waktu akselerasi yang singkat, berikut kriteria yang harus di check untuk
motor besar :
A. Sistem tenaga nya harus ketat, juga volage drop nya karena di DOL tidak boleh ada
kedipan voltage di semua level tegangannya
B. Di motor sinkron, akselerasi tinggi dan getaran torsi bisa menjadi masalah bagi
peralatan driver saat starting , perlu dilakukan analisis
C. Di motor squirell cage, starting dan breakdown yang tinggi dapat menyebabkan getaran
kejutan bagi sebagian peralatan driver motor

2. Reactor Start
Reactor start terhubung ke sirkuit motor, bisa diline motor bisa juga dibagian ground saat
motor start, reactor di bypass dengan menswitchnya ketika motor telah mencapai rate
kecepatannya , keuntungan dari reactor start torsinya tinggi dan kecepatan factor daya nya
ditingkatkan. Dimana meningkatkan torsi memberikan turbo pada motor sinkron, dimana torsi
motor akan drop saat akhir akselerasi

3. autotransformer start

Metode ini sama dengan reactor start , intinya sama yatu ada sesi open dan closed

4. Capasitor Start
Kapasitor diaktifkan dengan motor, yang mengkompensasi bagian dari VAR ditarik oleh
motor starter. Ukuran kapasitor biasanya dipilih untuk menyediakan sekitar 50% dari VAR yang
memulai motor. Kapasitor dimatikan pada sekitar 95% dari kecepatan pengenal motor, dan arus motor
turun menjadi sekitar beban penuh. Fitur yang menonjol dari metode ini adalah :
1.ukuran kapasitor yang lebih kecil pada tegangan yang lebih rendah dapat digunakan untuk
mencocokkan dengan tugas motor-start
2. Metode ini meningkatkan torsi akselerasi dan mengurangi waktu akselerasi, yang membuatnya
cocok untuk inersia tinggi atau beban torsi awal tinggi

5. Reactor Kapasitor Start

Metode ini merupakan kombinasi antara reaktor dan kapasitor, sebagai dijelaskan
sebelumnya. Metode ini dapat digunakan di mana jaringan lemah dan reaktif VAR
diperlukan untuk meningkatkan kinerja motor selama akselerasi

6. Kapasitiv Transformer Start


Motor diberi energi melalui transformator dua-belitan. Peralihan dan perlindungan
disediakan hanya di primary. Trafo harus berukuran dan dibangun untuk tugas start motor
(pemuatan impak). Fitur yang menonjol adalah:

1. Dapat digunakan untuk motor besar di mana switching dilakukan pada volt yang lebih tinggi
2. Mengurangi arus hubung singkat dari motor ke sakelar utama dan dari sistem ke motor

3. Pembumian dengan resistansi tinggi dapat disediakan untuk motor, sehingga mengurangi
kerusakan besi

7. Variabel Voltage Start

Metode ini dikenal sebagai "soft start" dan pada dasarnya adalah metode
tegangan rendah mulai mirip dengan start reactor. Dalam metode ini, sebuah penyearah-inverter
menggunakan IGBT diterapkan untuk memvariasikan tegangan di terminal motor untuk mengurangi
start arus. Karena frekuensinya tetap sama, torsi start motor juga berkurang sebanding dengan
tegangan kuadrat
8.Variabel Frequency Start
Dalam metode ini, rasio tegangan ke frekuensi (volt / Hz) dipertahankan
konstan selama periode akselerasi atau rentang kecepatan operasi
9. Part Winding Start
Metode ini dapat digunakan untuk aplikasi di mana motor sinkron sudah mulai diturunkan.
Motor dililit dengan dua set gulungan stator terhubung Wye, dengan ujung netral satu belitan
terhubung melalui kontaktor vakum atau pemutus arus.

Anda mungkin juga menyukai