Anda di halaman 1dari 6

Nama: Sunarwoko NIM : 2212081024

Tugas 1 Pengukuran Sistem Tenaga

Transformator Pengukuran
Untuk pengukuran tegangan dan arus yang besar diperlukan trafo pengukuran.
Tujuannya untuk menyesuaikan besaran pengukuran dengan kemampuan alat ukur,
disamping untuk keamanan manusia. Pemakaian trafo pengukuran tidak hanya untuk
voltmeter, ampermeter, kWhmeter saja, tetapi untuk mengoperasikan berbagai
peralatan kontrol relai tegangan, relai arus, relai bimetal, dan sebagainya.
Keuntungan menggunakan trafo pengukuran adalah Alat ukur yang dipakai mempunyai
range yang standart dan memadai Alat ukur terpisah dari jaringan utama khususnya
jaringan tegangan tinggi sehingga amam untuk alat ukur dan operator Daya yang
diserap oleh rangkaian pengukuran nlebih kecil dibanding dengan penggunaan
multiplier atau shunt Beberapa peralatan ukur dapat dioperasikan bersama dengan
menggunakan sebuah trafo ukur

Trafo Pengukuran Tegangan Panel distribusi dengan tegangan menengah 20 KV atau


panel tegangan tinggi 150 KV menggunakan trafo pengukuran tegangan (Potential
Transformer = PT), untuk menurunkan tegangan 150 KV atau 20 KV menjadi 100 V. Untuk
arus beban yang lebih besar 50 A dipakai trafo arus (Current Transformer = CT)
Gambar di bawah untuk menurunkan arus menjadi 1 A atau 5 A.
1. sambungan belitan input 2. belitan input 3. peredam panas 4. inti besi 5.
belitan output 6. name plate 7. terminal belitan input 8. sekrup ground
Untuk pengukuran tegangan 20 KV sistem tiga phasa, digunakan trafo tegangan PT
dengan ratio 20KV/100 V Gambar 4.29. Bagian primer trafo tegangan terminal 1.1 dan
1.2 dipasang pengaman dua sekering yang terhubung dengan jalajala L1 dan L2. Bagian
sekunder trafo tegangan, terminal 2.1 dan 2.2 dihubungkan dengan Voltmeter dengan
batas ukur 100 V. Terminal 2.1 dipasangkan sebuah sekering pengaman, terminal 2.2
dihubungkan dengan bumi sebagai pengaman bahaya tegangan sentuh jika terjadi
gangguan pada trafo tegangan. Data teknis trafo pengukuran tegangan tertera dalam
name plate Gambar 4.30 yang menjelaskan spesifikasi teknis mencakup: Tegangan
primer 10.000 V Tegangan sekunder 100 V Tegangan kerja 12, 28, 35, 75 KV Daya trafo
100 – 150 VA Presisi pengukuran 0,2 – 0,5% Frekuensi 50 Hz

Gambar Pengukuran dengan trafo tegangan (PT)

Gambar Name plate Trafo tegangan

2
Trafo Pengukuran Arus Untuk pengukuran arus beban yang besar digunakan trafo
pengukuran arus (Current Transformer = CT). Trafo CT dipasang pada jala-jala
seperti Gambar 4.31 dengan terminal K menghadap sisi suplai daya, dan terminal L
menghadap sisi beban. Terminal K harus dihubungkan dengan bumi untuk mengamankan
dari tegangan sentuh yang berbahaya jika ada gangguan kerusakan CT. Ampermeter yang
digunakan memiliki batas ukur 1 A atau 5 A dengan skala pengukuran sesuai
kebutuhan. Yang perlu diperhatikan ratio arus primer dan arus sekunder trafo CT (CT
ratio 300 A/5 A). Jika terjadi kerusakan pada alat ukur atau alat kontrol yang
dihubungkan dengan trafo pengukuran arus CT, maka sisi sekunder trafo arus harus
dihubung singkatkan. Jika tidak akan berbahaya karena akan menimbulkan tegangan
induksi yang sangat tinggi dan berbahaya. Spesifikasi teknis trafo CT dapat dibaca
pada nameplate yang menempel di bagian badan trafo CT Gambar 4.33. Informasi yang
terkandung mencakup datadata sebagai berikut: Tegangan nominal: 0,5/3/6 kV Ratio
arus: 300 A/5 A Arus thermal: 6 kA Daya trafo: 30–60 VA Presisi pengukuran: 0,5–1,0
% Frekuensi: 50 Hz

Gambar Pengukuran dengan Trafo Arus

Gambar Name Plate Trafo Arus

Gambar Keterangan Name Plate Trafo Arus 3


Gambar aplikasi trafo arus

sebagai meter portable

Trafo arus dalam bentuk portabel untuk kebutuhan pemeriksaan atau pemeliharaan
dipakai jenis tang amper dengan sistem digital Gambar 4.34. Cara penggunaannya
sangat praktis, tekan tang amper masukkan ke salah satu kabel phasa yang akan
diukur, periksa batas ukurnya dan penunjukan amper terbaca secara digital. Tang
amper juga dapat mengukur daya listrik KWmeter denganmenghubungkan kabel clip-on
tegangan ke phasa R, S, T dan N. Tang amper sangat bermanfaat untuk mengukur arus
beban tiaptiap phasa untuk mengetahui keseimbangan arus. Arus beban yang tidak
seimbang berpotensi merusak alat listrik. Dengan metode tertentu tang amper bisa
digunakan untuk melacak jika terjadi pencurian listrik yang disengaja.

4
Referensi
1. A.S. Pabla, Sistem Distribusi Daya Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994 2.
Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000, Yayasan PUIL, Jakarta, 2000 3. Iman Sugandi Cs, Panduan Instalasi Listrik,
Gagasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik Copper Development Centre South East Asia,
2001.

4. http://en.wikipedia.org/wiki/Current_transformer 5.
http://en.wikipedia.org/wiki/Transformer_types#Voltage_transformers

Anda mungkin juga menyukai