Peduli Lingkungan, GAPKI Rehabilitasi Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU dan Perjanjian Kerja
Sama antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
Mangrove di Desa Sabuai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta berbagai asosasi termasuk GAPKI, yang telah Minggu, 12 Desember 2021 | 17:54 WIB menyepakati untuk melakukan penanaman dan rehabilitasi mangrove di beberapa lokasi. “Desa Sabuai mengalami abrasi yang semakin luas. Oleh karena itu, GAPKI memilih Desa Sabuai sebagai lokasi penanaman,” ungkap Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono dalam keterangan persnya, Minggu (12/12/2021). Setelah melakukan pengamatan, GAPKI mencoba melakukan penanaman lebih dalam agar mangrove yang ditanam dapat terus hidup.
Menurut Mukti, penanaman 10 hektare di Desa Sabuai adalah
bagian dari komitmen GAPKI untuk rehabiitasi Mangrove sebesar 50 hektare di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Sejalan dengan Mukti, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat, Fitriyana menyatakan bahwa penanaman yang dilakukan oleh GAPKI diharapkan mampu menjawab tantangan. “Penaman ini, dengan strategi yang disesuai dengan alam agar tingkat kesuksesasnnya lebih baik,” ungkapnya. Menurut Fitriyana, beberapa waktu lalu, Desa Sebuai menjalankan program penanaman Mangrove di pantai. Akibatnya, mangrove tersebut mati karena air rob. Fitriyana menambahkan pihaknya sangat mendukung program yang Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono tegaskan komitmen GAPKI untuk menjaga lingkungan, termasuk dicanangkan oleh GAPKI. melakukan rehabilitasi hutan mangrove. Foto: GAPKI “Kita perlu meningkatkan sinergitas agar program ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya. TROPIS.CO, KOTAWARINGIN BARAT – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melakukan penanaman perdana rehabilitasi Ditambahkan Fitriyana, program ini akan menjadi sarana untuk mangrove bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Mangrove di Desa pihaknya melakukan inventarisasi kembali jumlah mangrove yang ada di Sabuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan wilayahnya. Tengah. Ia menyatakan bahwa mangrove dapat menjadi sumber ekonomi dengan pengelolaan dan pengolahan berbagai macam produk. “Mudah-mudahan bisa menjadi role model bagi yang lain,” harapnya. Menurut Kepala Desa Sebuai, Tohari, program penanaman mangrove merupakan program yang memiliki manfaat yang luar biasa. “Mungkin tidak saat ini, tapi lima sampai sepuluh tahun lagi kita akan merasakan manfaatnya,” jelasnya. Dia menyatakan, mangrove dalam mengurangi efek rob, mengaringi gelombang dan mengurahi kecepatan angin. Ia berharap, program ini bisa berhasil dengan minimal 80 persen mangrove yang ditanam tetap hidup. “Kita wariskan untuk generasi berikutnya,” pungkas Tohari.