Anda di halaman 1dari 9

Makalah Bisnis Kehutanan Medan, Juni 2022

MIKRO PROJECT WISATA ALAM PANTAI MANGROVE


KAMPUNG NIPAH SERDANG BERDAGAI

Dosen Penanggung Jawab:


Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si

Oleh:
Firda Yolanda
191201016
MNH 6

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022

i
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah
Agroforestry ini dengan baik. Makalah Mata Kuliah Bisnis Kehutanan yang
berjudul “Mikro Project Wisata Alam Pantai Mangrove Kampung Nipah Serdang
Berdagai” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bisnis Kehutanan
pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Penanggung Jawab yaitu Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si yang telah memberikan
dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah, semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk
memperbaiki isi Makalah ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Medan, Juni 2022

Firda Yolanda

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Karakteristik Sumberdaya Hutan......................................................2
2.2 Potensi Ekonomi...............................................................................3
2.3 Potensi Pengembangan Bisnis...........................................................3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................5
Saran........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan yang
potensial dan perioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara
berkembang seperti Indonesia. Ada beberapa alasan yang mendasari sektor
pariwisata dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan nasional adalah
keinginan untuk meningkatkan kepariwisataan yang ada di Indonesia.
Industri pariwisata merupakan suatu susunan organisasi, baik pemerintah
maupun swasta, yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran
produk suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang berpergian
(Hadinoto, 2010). Industri pariwisata sifatnya kompleks yang harus didukung
oleh sektor-sektor yang lain. Orisinalitas alam suatu daerah pariwisata dapat
ditingkatkan nilainya jika paket-paket wisata dirangkum dan dikemas secara
professional dan manajemen yang baik dengan daya dukung sarana dan prasarana
yang memadai. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek
dan daya tarik wisata, usaha barang pariwisata, dan usaha lain yang terkait
dibidang tersebut sesuai dengan bunyi UU Nomor 9 tahun 1990 tentang:
kepariwisataan, Pasal 1 Ayat 5.
Masyarakat Kampung Nipah banyak menjadikan hutan mangrove
sebagai tempat mata pencaharian, dengan memanfaatkan berbagai potensi
yang terdapat di hutan mangrove seperti menjadikan kawasan mangrove
sebagai kawasan wisata, dimana para wisatawan yang berkunjung kurang
memahami potensi yang dimiliki mangrove sebagai pelindung abrasi dari
terjangan gelombang air laut. Untuk menjaga kelestarian hutan mangrove
di daerah ini maka dirasakan perlu untuk diketahui tentang kondisi struktur
komunitas mangrove serta lingkungannya. Dengan mengetahui keadaan hutan
mangrove di daerah ini, masyarakat lebih mudah untuk memanfaatkan potensi
fauna hutan mangove dengan tidak merusak habitat maupun ekosistem yang
ada sehingga hutan mangrove dapat dilestarikan keberadaannya (Saragi, 2017).
2

BAB II ISI

2.1 Karakteristik Sumberdaya Hutan


Desa Sei Nagalawan memiliki pantai berpasir dan berlumpur yang terdapat
kawasan ekosistem mangrove yang jika ditinjau secara fisik memiliki potensi
sumberdaya ekosistem mangrove yang dapat dikembangkan untuk menjadi
ekowisata bahari. Selain itu ada banyak pohon mangrove yang tersusun rapih dan
bangunan unik yang di sediakan pengelola untuk penginapan wisatawan. Pantai
mangrove ini juga memiliki pulau kecil yang dapat di kunjungi menggunakan
perahu sehingga dapat menambah keindahan dan kelengkapan ekowisata.
Kawasan ekosistem mangrove Kampoeng Nipah di Desa Sei Nagalawan juga
memiliki potensi wisata yang berbeda dari objek wisata lainnya dapat dilihat dari
pemandangan yang indah yang memiliki pasir pantai yang putih serta wisatawan
bisa melakukan berbagai wisata yakni : wisata keluarga, wisata mancing, wisata
edukasi dan wisata kuliner. Sehingga pantai mangrove Kampoeng Nipah Desa Sei
Nagalawan sangat potensial dikembangkan menjadi Ekowisata.
3

2.2 Potensi Ekonomi


Objek wisata yang ditawarkan ekosistem mangrove di Kampoeng Nipah
Desa Sei Nagalawan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai ini
adalah menikmati pemandangan alam, berkemah, dan yang tidak kalah penting
adalah pihak pengelola objek wisata menyediakan paket studi mangrove, dimulai
dengan pengenalan mangrove, cara pembibitan dan penanaman mangrove sampai
dengan pengolahan bahan makanan yang diolah dari tumbuhan mangrove. Objek
wisata mangrove ini memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar, dimana
dapat diartikan sebagai suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh manusia.
Dalam pemanfaatannya sumber daya alam dapat menghasilkan keuntungan
berkelanjutan secara regenerasi. Dari sudut ekonomi, kegiatan pariwisata dapat
memberikan sumbangan terhadap penerimaan daerah bersumber dari pajak,
retribusi parkir dan karcis atau dapat mendatangkan devisa dari para wisatawan
berkunjung.

2.3 Potensi Pengembangan Bisnis


Selain melihat laut lepas dan keindahan dari seluruh ekowisata nya, pantai
mangrove di Kampoeng Nipah Desa Sei Nagalawan kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai ini memiliki porensi pengembangan bisnis dari:
a. Kuliner
Kuliner nya dapat di kembangkan dengan melengkapi makanan paket keluarga
karena mayoritas wisatawan adalah keluarga besar jadi perlu di lengkapi menu
paket keluarga seperti seafood tumpah, paket ayam dan masih banyak lagi
menu makanan keluarga.
4

b. Oleh-Oleh Produk Mangrove


Selain itu jika menjual produk makanan untuk oleh-oleh yang terbuat dari
pohon mangrove akan menjadi potensi pengembangan bisnis di pantai
mangrove ini seperti keripik buah mangrove, dodol mangrove dan sirup
mangrove.

c. Fasilitas
Pantai mangrove bisa jadi alternatif destinasi alam yang menyegarkan. Dengan
menyediakan beberapa perahu wisatawan dapat menikmati udara pantai
mangrove tentunya sangat menyenangkan. Ditambah lagi pemandangan yang
begitu menyegarkan mata, pastinya membuatmu betah. Menyusuri bibir pantai
yang membelah hijaunya hutan bakau menjadi daya tarik tersendiri .
Menyediakan lapangan voli sebagai tambahan fasilitas untuk pengembangan
bisnis di pantai mangrove Kampoeng Nipah Desa Sei Nagalawan kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Potensi pengembangan bisnis di kawasan pantai mangrove Kampoeng
Nipah Desa Sei Nagalawan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
yang dapat dikembangkan masyarakat mengacu pada beberapa potensi yang
berperan dalam mendukung lingkungan dan masyarakat yaitu pengembangan
kuliner dengan menambahkan beberapa menu tambahan paket keluarga, Oleh-
oleh produk mangrove seperti keripik buah mangrove, dodol mangrove dan sirup
mangrove yang dapat diolah oleh masyarakat sekitar sehingga dapat menambah
potensi penegmbahan bisnis serta penambahan fasilitas seperti menambahkan
beberapa perahu dan tourguide untuk menemani wisatawan yang ingin berkeliling
menggunakan perahu, penambahan lapangan voli untuk wisatawan agar mereka
dapat bermain dengan keluarga, sewa lapangan voli dapat di berlakukan per jam.

Saran
Adapun saran dari penerapan ide-ide di atas yaitu dengan melakukan
penyuluhan dari instansi yang ingin mengembangkan wisata pantai mangrove
Kampoeng Nipah Desa Sei Nagalawan kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai, di awali dengan sosialisasi pengembangan potensi bisnis hingga
pelaksanaan nya. Selain itu jika semua ide-ide terlaksanakan maka dilakukan
pemasaran wisata via online sehingga menarik pengunjung yang penasaran
dengan adanya fasilitas baru.
6

DAFTAR PUSTAKA

Hadinoto, K, (2010), Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata.


Universitas Indonesia Press, Edisi Revisi: Jakarta.

Saragi.2017. Struktur Vegetasi Mangrove Di Kampung Nipah Desa Sei


Nagalawan Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai Provinsi
Sumatera Utara. Jurnal Aquacoastmarine. 5(2) 1-7.

Anda mungkin juga menyukai