Anda di halaman 1dari 21

i

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
1.4 Luaran yang diharapkan..............................................................................................
1.5 Manfaat........................................................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA...........................................
BAB III METODE PELAKSANA.................................................................................
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.............................................................
4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, serta Dosen Pendamping......................................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan....................................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Peambagian Tugas......................
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana..............................................................
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra.................................
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program, dengan google map yang
menunjukkan jarak dengan kampus.........................................................

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana program ini bermanfaat untuk pengembangan wisata dan
lingkungan.
b. Bagaimana kolaborasi lintas sektor untuk menjaga keberlanjutan program.
1.3 Tujuan
1. Memanfaatkan potensi wisata mangrove di wilayah pesisir pantai Kuri Caddi
secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
ekosistem mangrove dan kepentingan masyarakat setempat.
2. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan wisatawan
mengenai pentingnya keberlangsungan ekosistem mangrove di wilayah pesisir
pantai Kuri Caddi.
1.4 Luaran yang diharapkan
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Buku Pedoman Pembuatan gantungan kunci mangrove
4. Akun Media Sosial
1.5 Manfaat
Manfaat yang di hasilkan apabila program terlaksana di wilayah pesisir pantai
kuri caddi akan mendapatkan goals yang sangat menguntungkan dalam
perekonomian, seperti pembuatan gantungan kunci dari mangrove sebagai ciri
khas daerah wisata Pantai Kuri Caddi. Serta mengajak masyarakat setempat
untuk tetap membudidayakan pohon mangrove agar proses pembuatan gantungan
kunci tetap terealisasikan tanpa merusak budidaya mangrove.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA


2.1 Profil Mitra
Mitra tim penulis berada di wilayah Pantai kuri Caddi yang berada pada
wilayah Kabupaten Maros, tepatnya di Kecamatan Marusu, Desa Nisombalia.
Mitra dalam PKM-PM kami adalah Pokdarwis (kelompok sadar wisata),
pokdarwis ini di ketuai oleh bapak Danial.

Kabupaten Maros merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang


masih
memiliki kawasan mangrove. Berdasarkan hasil penelitian Pranata et al.,
(2016) Luas mangrove di Kabupaten Maros sekitar 457,75 Ha yang tersebar di
wilayah 4 kecamatan, salah satunya Kecamatan Marusu. Salah satu kawasan
mangrove di Kecamatan Marusu berada di Dusun Kuri Caddi. Keadaan
2

ekosistem mangrove di Dusun Kuri Caddi saat ini mengalami tekanan dari
masyarakat yaitu dilakukannya pembabatan pohon mangrove untuk
pembuatan jalan dari Dusun Kuri Caddi menuju Dusun Kuri Lompo.
Pembabatan mangrove dapat memberikan dampak pada penurunan
produktivitas
ekosistem mangrove. Salah satunya berdampak pada struktur komunitas
mangrove. Menurut Prasetya, (2012) bahwa kerusakan mangrove dapat
berakibat terganggunya keseimbangan ekosistem pantai dan keanekaragaman
hayati dapat menurun karena musnahnya habitat flora fauna tertentu
2.2 Kondisi dan Potensi Wilayah
Pantai kuri caddi memiliki 20 jenis mangrove, tetapi hanya satu jenis
mangrove yang di lestarikan yaitu mangrove jenis akantos biasa orang sekitar
menyebutnya mangrove kalli-kalli yang dimana mangrove kalli-kalli diolah
menjadi teh untuk mengobati penyakit diabetes dan asma. Namun, potensi
yang cukup besar itu tidak ditunjang dengan ketersediaan pengembangan
pengelolaan yang memadahi agar potensi yang ada dapat tergarap lebih
maksimal. Kebanyakan masyarakat sekitar hanya mengetahui sedikit
mengenai pemanfaatan mangrove, untuk itu perlu adanya perhatian khusus
terhadap masyarakat sekitar pantai kuri caddi agar lebih mendalami mengenai
pengembangan pengelolaan mangrove.

2.3 Permasalahan dan Ruang Lingkup Solusi


Terdapat permasalahan pada mitra yaitu, belum mengetahui jenis dan cara
membuat souvenir dari mangrove . Untuk mengatasi masalah tersebut maka
tim PKM-PM kami mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan serta adanya
buku panduan cara membuat souvenir agar mudah di pahami oleh mitra.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra
dalam membuat souvenir dari mangrove. Kegiatan ini juga diharapkan
menjadi potensi dan peluang usaha kelompok mitra kedepannya.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Perencanaan
a. Sosialisasi
Memberikan penyuluhan kepada Pokdarwis mengenai pentingnya menjaga
kelestarian mangrove dengan cara memanfaatkan dan mengelola
mangrove, karena mangrove ini memiliki potensi yang sangat besar
sehingga bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat. Kegiatan
ini juga akan fokus untuk membuat souvenir (gantungan kunci) sebagai
ciri khas dari Pantai Kuri Caddi.
b. Penyediaan sarana dan prasarana
Alat yang dibutuhkan dalam pelatihan pembuatan souvenir (gantungan kunci)
dari mangrove, sedangakan bahan yang dibutuhkan adalah ranting kayu
mangrove
3

c. Penyusunan Jadwal Pelatihan


Tim menyusun timeline yang akan diberikan selama pelatihan yang berisi
praktek yang diajarkan, tujuan pelatihan, alokasi waktu serta output dari
setiap pelatihan.
3.2 Tahap Penelitian
a. Pelatihan Pembuatan Gantungan Kunci
Mitra diajarkan bagaimana pembuatan souvenir gantungan kunci dari
ranting mangrove
b. Pelatihan Pengelolaan Mangrove
Mitra diajarkan bagaimana cara mengelola mangrove yang baik dan benar
sehingga mangrove ini tetap berkelanjutan

3.3 Tahap Evaluasi dan Monitoring


3.4 Keberlanjutan Program
1. Survei lokasi Pantai Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu,
Maros, Sulawesi Selatan:
Berdasarkan hasil survei tim kami di Pantai Kuri Caddi untuk akses jalan ke
wisata tersebut sangatlah sulit dikarenakan akses jalan yang sangat terjal dan
masyarakat di desa tersebut membudiyakan mangrove, yang dimana mangrove
ini sebagai sumber penghasilan masyarakat serta menjadi daya Tarik para
wisatawan yang datang. mangrove yang di budidayakan masyarakat di desa
tersebut memiliki 20 jenis dan 30.000 pohon yang di tanam yang dimana salah
satu jenis mangrove nya diolah dan dijadikan obat untuk mengobati penyakit
diabetes dan asma masyarakat disana menyebutnya kalli-kalli serta manfaat
dari mangrove ini sangat bagus karena saat kita di sekeliling magrove toksin-
toksin dalam tubuh akan terhisap dan mengeluarkan O2 lebih banyak dari
tanaman yang lain.
2. Permasalahan yang terjadi di mitra yaitu adanya permasalahan tanah sengketa
yang belum terselesaikan, sehingga masyarakat sekitar tidak memiliki hak
sepenuhnya untuk melakukan perubahan. Ada pula kurangnya minat pemuda
untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah tersebut, sehingga
pemanfaatan pengelolaan mangrove tidak terwujud. Dari permasalahan
tersebut, mitra membutuhkan beberapa program kegiatan yang bisa
menumbuhkan kembali minat masyarakat sekitar terutama pemuda untuk
melakukan pemanfaatan mangrove berkelanjutan.
3. Berikut langkah-langkah strategis untuk merealisasikan pemanfaatan
mangrove berkelanjutan, sehingga memiliki dampak positif bagi mitra:
 Pemahaman tentang konsep pembangunan berkelanjutan: Pemahaman
tentang konsep pembangunan berkelanjutan sangat penting untuk
mengelola desa wisata dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengedukasi masyarakat dan pengelola desa wisata mengenai pentingnya
4

menjaga keseimbangan antara aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi


dalam setiap kegiatan pengelolaan desa wisata.
 Konservasi lingkungan: Konservasi lingkungan merupakan hal yang sangat
penting dalam pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Sosialisasi
tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah,
dan penghematan energi dan air dapat dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dan pengelola desa wisata.
 Pemberdayaan masyarakat lokal: Masyarakat lokal harus diberdayakan dan
dilibatkan dalam pengelolaan desa wisata untuk meningkatkan partisipasi
dan penguatan ekonomi lokal. Masyarakat dapat dilibatkan dalam kegiatan
seperti pengelolaan homestay, usaha kuliner, pengrajin, dan lainnya.
4. Rancangan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil kegiatan. Kegiatan ini
akan melibatkan masyarakat dan mitra dalam melestarikan wisata mangrove
dan menambah wawasan masyarakat mengenai mangrove melalui
narasumber. Beberapa solusi lain yang dapat dijadikan inti dari kegiatan ini
antara lain:
 Pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat setempat mengenai teknik
penanaman, pemeliharaan, dan pengelolaan mangrove secara
berkelanjutan.
 Pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam pengolahan hasil
mangrove menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti kerajinan tangan
dan produk makanan.
 Peningkatan kesadaran masyarakat setempat mengenai pentingnya menjaga
ekosistem mangrove dan dampak positif dari kegiatan yang dilakukan
untuk menjaga kelestariannya.
5. Solusi atau inti dari program pemanfaatan mangrove yaitu mengajak dan
mendorong masyarakat dan mitra dalam pengelolaan mangrove agar
kesadaran masyarakat terwujud. Penjagaan dan pelestarian mangrove sangat
penting untuk mangrove agar tetap hidup, mengajak masyarakat untuk
melestarikan mangrove dan memberikan pemahaman kepada masyarakat
bahwa mangrove bisa menjadi sesuatu yang lebih dari tanaman. Dengan
adanya solusi tersebut, diharapkan kegiatan memberikan manfaat jangka
panjang bagi masyarakat setempat dan meningkatkan keberlanjutan ekonomi,
sosial, dan lingkungan di wilayah pesisir Kuri Caddi.
6. Berikut peran dan kontribusi pihak-pihak yang dipertimbangkan yang dapat
membantu kegiatan pengabdian yang diusulkan.
 Pokdarwis: Pokdarwis atau kelompok sadar wisata di wilayah pesisir Kuri
Caddi merupakan pihak yang langsung terlibat dalam kegiatan ini. Sebagai
mitra program, Pokdarwis dapat memberikan masukan dan umpan balik
mengenai kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
pengembangan kegiatan. Pokdarwis juga dapat berkontribusi dalam
5

pelaksanaan kegiatan dan menjadi agen perubahan dalam mempromosikan


pemanfaatan mangrove secara berkelanjutan.
 Masyarakat setempat: Masyarakat setempat merupakan pihak yang menjadi
fokus program. Peran masyarakat setempat dalam kegiatan ini adalah
sebagai peserta dan penerima manfaat dari program. Masyarakat setempat
dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan memberikan masukan dan
umpan balik mengenai kebutuhan dan kepentingan mereka dalam
pengembangan kegiatan.
 Narasumber: Memberikan informasi yang valid serta solusi dari
permasalahan yang terjadi di wilayah pantai kuri caddi terkait
pengembangan mangrove dan terwujudnya kolaborasi lintas sektor untuk
menjaga keberlanjutan program pemanfaatan mangrove.
 Tim: Membuat program pemanfaatan mangrove yang berkelanjutan sehingga
masyarakat sekitar bisa lebih menambah wawasan mengenai potensi sumber daya
yang dimiliki wilayah tersebut serta mendorong masyarakat untuk membangun
desa wisata berkelanjutan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PM

No
. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Bahan Habis Pakai Belmawa 2.500.000
Perguruan Tinggi 330.000
Instansi Lain (jika
ada) -
2 Sewa dan Jasa Belmawa 112.000
Perguruan Tinggi 100.000
Instansi Lain (jika
ada) -
3 Transportasi Lokal Belmawa 2.000.000
Perguruan Tinggi 250.000
Instansi Lain (jika
ada) -
4 Lain-lain Belmawa 1.150.000
Perguruan Tinggi 219.000
Instansi Lain (jika
ada) -
Jumlah 6.661.000
Rekap Sumber Dana Belmawa 5.762.000
Perguruan Tinggi 899.000
Instansi Lain (jika
ada) -
Jumlah 6.661.000
6

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung


Jawab

1 2 3 4 5
1 Pembentukan dan Epriani
pembekalan tim

2 Penentuan mitra dan Bintang Maharani


penyusunan proposal Putri z
3 Observasi dan Fachreiza Rayhan
wawancara awal Al-Syatilla
4 Sosialisasi kepada Bintang Maharani
mitra tentang program Putri Z
5 Penyiapan alat dan Fachreiza Rayhan
bahan pembibitan Al-Syatilla
mangrove
6 Pembuatan jadwal Nirina Nur Ilahi
pelatihan
7 Pelaksanaan program Epriani
8 Evaluasi dan Fachreiza Rayhan
monitoring Al-Syatilla
9 Laporan Akhir Nurfaiza

DAFTAR PUSTAKA
Pandiangan, D., Nainggolan, N., Nainggolan, E. A., & Taghulihi, Y. (2022). PKM
Ibu-Ibu PKK Desa Palaes Minahasa Utara Untuk Pemanfaatan Daun atau
Bunga Mangrove sebagai Minuman Fungsional. 4(September).

Setyaningrum, P., Hudaifah, A., Noviasri, R., Prasetya, F. A., & Cholilie, I. A.
(2021). Community Based Cooperative melalui Pengembangan Desa Wisata
Mangrove ( Bakau Mangrove Center ) Berbasis Edu Eco Wisata di Desa.
Inspirasi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 75–88.

Fitrawahyudi, M. N., & Sofyan. (2019). Pengelolaan Wisata Mangrove Berbasis


Partisipasi Masyarakat Di Desa Marannu. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 3(1),
68–77. https://jurnalpertanianumpar.com/index.php/jdm/article/view/488

ANSAR, R. (2021). Struktur Komunitas Mangrove Di Dusun Kuri Caddi Desa


Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros.
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/9862/%0Ahttp://repository.unhas.ac.id/
id/eprint/9862/2/L21116025_skripsi Bab 1-2.

LAMPIRAN
7

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping


8
9
10
11
12
13
14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga
No. Jenis Pengeluaran Volume Total(Rp)
Satuan(Rp)
1 Belanja Bahan (maks.50%)
Bibit Mangrove 1000 bibit 550.000 550.000
Bambu 5 btg 17.500 87.500
Parang 2 33.000 60.000
P3K lengkap 1 150.000 150.000
Ember 8 26.000 208.000
Spanduk 3x1 Meter 1 90.000 90.000
Sarung Tangan Latex 2 box 58.000 116.000
Kantong Tanah 30 pcs 16.000 480.000
Sekop 2 129.000 258.000
Pupuk Organik 5 kg 25.000 125.000
Trashbag 60 x 100 10 pcs 10.000 100.000
Gunting Stek 2 56.000 112.000
Lem lilin 1 kg 68.000 68.000
Gunting 10 8.500 85.000
Cutter 12 11.000 11.000
Pulpen 1 box 30.000 30.000
Ring gantungan kunci 1 gross 48.000 48.000
Amplas 3 roll 5.000 15.000
Cat kayu 2 30.000 60.000
Kertas HVS A4 1 rim 51.000 51.000
Alat lem tembak 2 43.000 86.000
Penggaris 10 pcs 2.000 20.000
Gergaji besi 2 10.000 20.000
SUB TOTAL 2.830.000
2 Belanja Jasa (maks.15%)
License Capcut Pro 2 16.000 32.000
License Canva Pro 2 75.000 150.000
License PicsArt Premium 1 30.000 30.000
SUB TOTAL 212.000
Perjalanan Lokal
3 (maks.20%)
Kegiatan persiapan survei
lapangan dari Kota Makassar
5 200.000 1.000.000
ke Kabupaten Maros
(transportasi pulang pergi)
Transportasi lokal selama di
kabupaten Maros (selama 5 250.000 1.250.000
dua minggu)
SUB TOTAL 2.250.000
15

4 Lain-lain (maks.15%)
Masker KN95 Pro 2 30.000 60.000
Sabun Cuci Tangan Dettol 2 24.000 48.000
Kuota Internet 4 bulan 4 78.000 312.000
Biaya cetak dan publikasi 1 300.000 300.000
Adsense akun media sosial 1 150.000 150.000
Jasa Publikasi Media Sosial 1 150.000 150.000
Biaya HAKI 1 500.000 500.000
SUB TOTAL 1.370.000
GRAND TOTAL 5.695.500

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas


Alokasi
No Nama/ Program Bidang Waktu
Uraian Tugas
. NIM Studi Ilmu (jam/mingg
u)
1. Epriani Ilmu Ilmu 12 - Ketua
2106055010 Administra Sosial jam/minggu pelaksana
24 si Negara Hukum mengkoordinasi
seluruh
anggota/panitia
tim.
- Mengatur
pembagian
tugas kepada
tim.
- Mengkoordinir
jalannya
program
pengabdian.
- Membuat
laporan akhir.
2. Fachreiza Pendidikan Teknik 12 - Anggota
Rayhan Al- Teknik Informa jam/minggu pelaksana
Syatilla Informatik si - Membuat time-
2102095020 a line kegiatan
18 Komputer - Penanggungjaw
ab kegiatan
- Membuat
laporan akhir.
3. Nurfaiza Ilmu Ilmu 12 - Anggota
2106055020 Administra Sosial jam/minggu pelaksana
24 si Negara Hukum - Membantu
mencari data
- Memberi
masukan dan
16

informasi
- Ikut
melaksanakan
program
pengabdian.
4. Bintang Ilmu Ilmu 12 - Anggota
Maharani Administra Sosial jam/minggu pelaksana
Putri Z si Negara Hukum - Mengatur
penggunaan
anggaran
- Penanggungjaw
ab alat, bahan,
dan tempat.
- Membuat
laporan
anggaran
- Ikut
melaksanakan
program
pengabdian.
5. Nirina Nur Ilmu Ilmu 12 - Anggota
Ilahi Administra Sosial jam/minggu pelaksanaan
2106055020 si Negara Hukum - Membantu
87 membuat
laporan
kemajuan dan
akhir
- Bertanggungja
wab dalam hal
pembelian alat
dan bahan
- Ikut
melaksanakan
program
pengabdian.
17
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


19

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama dari Mitra


20

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program, dengan google map yang
menunjukkan jarak dengan kampus

Anda mungkin juga menyukai