BERBASIS EKOWISATA
DISUSUN OLEH :
IRPAL GUSNADI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Pemilik dari seluruh ilmupengetahuan,
shalawat dan salam bagi junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw.atassegala rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Perencanaan Kawasan
Pesisir Berbasis Ekowisata.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan tugas ini adalah
sebagai tugas untuk bidang study Perencanaan Kawasan Pesisir. Universitas Islam Riau
Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota di Pekanbaru. Dalam penulisan
makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dankekurangan yang ada. Serta
penulis menyadari betul bahwa penulisan makalah ini tidak akan berhasil tanpa adanya usaha,
bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, sudah sepantasnya
penulis menghanturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
Tiada kata-kata yang lebih selain ucapan terima kasih, semoga Allah SWTmemberikan
balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata penulis berharap
semoga hasil penyusunan laporan ini bermanfaat bagikita semua. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
berdasarkan
pengertian
dari
ekowisata.
dan
Setelah
area yang memiliki kriteria sebagai sumberdaya kritis, vegetasi dan fauna yang
langka dan terancam punah, kawasan lindung dan berfungsi lindung serta areal
rawan bencana. Hasil identifikasi kemudian dikelompokkan kedalam ruang inti
dan ruang penyangga konservasi. Identifikasi zona wisata ditentukan
berdasarkan kriteria kondisi awal sumberdaya sebagai obyek wisata, nilai
estetik (view) dan keinginan wisatawan akan kegiatan wisata lain selain yang
sudah ada. Zona sosial-ekonomi bertujuan untuk menghindari kompetisi
kepentingan antara ekonomi dan lingkungan, mengikutsertakan masyarakat
setempat dalam menjalankan pariwisata secara lokal serta sebagai alternatif
mata pencaharian selain dari sektor wisata. Identifikasi yang dilakukan terdiri
atas identifikasi mata pencaharian penduduk dan kondisi eksisting fasilitas
sosial-ekonomi. Jalur sirkulasi dilakukan untuk membatasi pengunjung masuk
kedalam satu zona dan mengatur waktu perjalanan berupa alternatif - alternatif
jalur wisata. Jalur jalur penghubung dalam tata sirkulasi ini adalah jalur utama,
jalur wisata dan jalur alternatif. Jalur utama menghubungkan zona dan melalui
lima desa dalam kawasan. Jalur wisata menghubungkan titik-titik atraksi wisata
dan didalamnya terdapat jalur - jalur alternatif yang merupakan variasi
perjalanan bagi pengunjung kawasan pariwisata daerah pesisir. Fungsinya
adalah untuk mengurangi jumlah pengunjung untuk masuk dalam zona inti
konservasi secara bersamaan dan dalam jumlah banyak. Selanjutnya juga
berfungsi untuk variasi rute peIjalanan sehingga tiap pengunjung memiliki
pilihan untuk beIjalan sesuai dengan kemampuannya. Zona ekowisata di
kawasan pesisir Tulamben mempunyai beberapa atraksi wisata yaitu, alam
bawah laut untuk olahraga diving, habitat tanaman lontar, pantai berpasir halus,
desa nelayan serta aktivitas yang dapat dilakukan seperti berkemah dan
berkuda. Atraksi dapat berada di dalam zona inti konservasi dan juga di
penyangga konservasi. Dua atraksi yang berada di dalam inti konservasi
mempunyai akses sendiri untuk jalur wisata sehingga pengunjung yang ingin
masuk dapat terkontrol. Atraksi wisata yang berada di luar zona inti konservasi
dilengkapi dengan fasilitas pelayanan temporer sementara fasilitas pelayanan
permanen dipusatkan pada satu areal. Fungsinya adalah untuk mengurangi
dampak negatif pembangunan pada kealamian tapak. Perencanaan kawasan
ekowisata ini mengakomodasi kebutuban wisata dengan meminimalkan
1.6 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa
definisi dari kawasan pariwisata daerah pesisir, lalu prinsip yang digunakan
dalam perencanaannya serta bagaimana manfaat dan dampak yang
ditimbulkan oleh kawasan pariwisata daerah pesisir. Dan bagaimana hasil dari
kawasan pariwisata daerah pesisir yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
pencinta
lingkungan,
rumusan
yang
setempat.
untuk
10
2.3
11
Aspek
suprastruktur
merupakan
fasilitas
penunjang
untuk
12
akses ke airport, jalan, pelabuhan, dll. Tanpa adanya kedua aspek tersebut, maka
pariwisata akan menyebabkan dampak negatif (Amanah dan Utami, 2006).
Setyadi dkk (2012) juga mengungkapkan kendala dalam pengembangan
ekowisata diantaranya adalah mengenai jarak, aksesibilitas, peran pelaku
pembangungan, pengetahuan tentang konsep ekowisata yang masih terbatas, dan
tingkat kunjungan wisatawan yang masih rendah.
2.4
13
kawasan pantai ini antara lain : burung Elang Laut (Helicetus leucogaster),
burung Dara Laut (Sterna albiforn), Biawak (Varanus sp), Umang Laut dan
lain-lain.
Gambar 1.1
Atraksi pulau sempu
Tabel 1.1
Beberapa unsur dan variabel dalam Analisis SWOT Ekowisata
c. Ekosistem Danau. Daratan Cagar Alam Pulau Sempu memiliki dua buah
danau yaitu Danau Telaga Lele dengan areal seluas 2 Ha, yang merupakan
danau air tawar. Danau Segoro anakan dengan areal seluas 4 Ha yang
merupakan danau asin. Danau Air Tawar Telaga Lele terletak dibagian
timur kawasan Cagar Alam, sedangkan Segoro Anakan berada dibagian
14
Dengan ekosistem yang ada di Pulau Sempu, flora dan fauna yang terdapat
di sana juga khas dan berbeda dengan daerah yang lain. Untuk flora, Pulau Sempu
memiliki 223 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 144 marga dan 60 suku.
Dari 60 suku tersebut, telah diketahui lima suku Moraceae, Euphorbiaeceae,
Ancardiaceae, Annonaceae, Sterculiaceae), yang memiliki jumlah ndividu, jenis
dan marga yang relatif cukup banyak. Sedangkan fauna, terdapat Satwa liar yang
hidup di dalam kawasan Cagar Alam Pulau Sempu sekitar 51 jenis yang terdiri
dari 36 jenis Aves, 12 jenis mamalia dan 3 jenis reptil. Yang paling sering di
jumpai diantaranya Babi hutan Sus scopa), Kera hitam (Presbytis cristata), Belibis
(Dendrosyqna sp) dan burung Rangkong Buceros undulatus).
Gambar 1.2
Kawasan pesisir pulau sempu
15
Pulau Sempu sebagai salah satu wilayah wisata yang menarik tidak hanya
dikenal secara nasional, namun juga dikenal kiprahnya di dunia internasional.
Bahkan beberapa website travelling ujukan dunia
www.planetmole.org,
www.prlog.org,
(www.travbuddy.com,
www.lomography.com.
16
17
kesejahteraan
mengembangkan
dan
masyarakat
menguatkan
sekitar.
konsep
Namun
dalam
Ecotourism
untuk
18
(SDM),
karena ketidakmerataan
pendidikan yang diperoleh. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan
melibatkan pemerintah lokal dalam pengeloalaan, seperti dalam gambar
1.3
d. Mendorong
unit-unit
usaha
yang
strategis.
Dengan
semakin
19
20
BAB III
PENUTUP
3.2 KESIMPULAN
Menyangkut kelangsungan pertumbuhan kawasan ekowisata pada wilayah
pesisir dan juga tentunya akan menyangkut kelangsungan para pelaku wisata
yang ada dalam kawasan tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah: jumlah
wisatawan; karakteristik wisatawan dengan berbagai keinginan untuk
berwisata; tipe dari aktivitas ekowisata yang dapat ditawarkan pada sebuah
kawasan ekowisata; struktur masyarakat yang berada pada kawasan
ekowisata; kondisi lingkungan sekitar yang berada pada kawasan tersebut;
kemampuan
masyarakat
untuk
beradatasi
terhadap
perekembangan
21
DAFTAR PUSTAKA
Produk
PariwisataDirektorat
Jenderal
Pengembangan
http://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/definisi-dan-deliniasi-kawasanpesisir.html
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdltusyaugust-30760
22