HPK 1 1
HPK 1.1 1
2
3
HPK 1.2 1
5
6
HPK 1.3 1
HPK 1.4 1
HPK 2 1
2
HPK 2.1 1
6
7
HPK 2.2 1
HPK 2.3 1
3
4
HPK 2.4 1
HPK 2.5 1
HPK 2.6 1
HPK 3 1
2
HPK 4 1
HPK 5 1
2
3
HPK 5.1 1
HPK 5.2 1
3
4
EP Final 59
Elemen Penilaian
Ada regulasi tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga. [R]
Pimpinan rumah sakit memahami hak dan kewajiban pasien dan keluarga sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. (R]
Rumah sakit menghormati hak serta kewajiban pasien dan keluarga sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan. (D,W)
Semua staf memperoleh edukasi dan memahami tentang hak serta kewajiban pasien dan
keluarga, juga dapat menjelaskan tanggung jawabnya melindungi hak pasien. (D,W)
Staf memberikan asuhan dengan cara menghormati agama, keyakinan dan nilainilai pribadi
pasien. (D,W)
Rumah sakit menanggapi permintaan rutin, termasuk permintaan kompleks terkait dukungan
agama atau bimbingan kerohanian. (D,W,S)
Ada regulasi tentang kewajiban simpan rahasia pasien dan menghormati kebutuhan privasi
pasien. (R)
Ada bukti pasien diberitahu bahwa segala informasi tentang kesehatan pasien adalah rahasia
dan kerahasiaan itu akan dijaga sesuai peraturan perundang-undangan. (D,W)
Pasien diminta persetujuannya untuk pelepasan informasi yang tidak tercakup dalam
peraturan perundangundangan. (D,W)
Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama pelayanan dan pengobatan.
(D,W)
Keinginan akan kebutuhan pasien untuk privasi dihormati saat wawancara klinis,
pemeriksaan, prosedur, pengobatan dan transfer pasien. (O,W)
Ada regulasi tentang penyimpanan barang milik pasien yang dititipkan dan barang milik
pasien dimana pasiennya tidak dapat menjaga harta miliknya. Rumah sakit memastikan
barang tersebut aman dan menetapkan tingkat tanggung jawabnya atas barang milik pasien
tersebut. (R)
Pasien menerima informasi tentang tanggung jawab rumah sakit dalam menjaga barang milik
pasien. (D,W)
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melakukan identifikasi populasi pasien yang rentan
terhadap risiko kekerasan dan melindungi semua pasien dari kekerasan.[R]
Daerah terpencil, daerah terisolasi, dan rawan terjadinya tindak kekerasan di rumah sakit
dimonitor.
Staf rumah sakit memahami peran mereka dalam tanggung jawabnya dalam melaksanakan
proses perlindungan. (D,W)
Ada regulasi tentang rumah sakit mendorong partisipasi pasien dan keluarga dalam proses
asuhan dan memberi kesempatan pasien untuk melaksanakan second opinion. [R]
Staf dilatih dan terlatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam mendukung hak pasien
dan keluarga untuk berpartisipasi dalam proses pelayanannya. (D,W)
Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi, diagnosis
pasti, rencana asuhan dan dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan serta
diberitahu tentang hasil asuhan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga. (R)
Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka dan diagnosis pasti. (D,W)
Pasien diberi informasi tentang rencana asuhan dan tindakan yang akan dilakukan dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. (D,W)
Pasien diberi tahu bilamana “persetujuan tindakan” (informed consent) diperlukan dan
bagaimana proses memberikan persetujuan. (D,W)
Pasien dijelaskan dan memahami tentang hasil yang diharapkan dari proses asuhan dan
pengobatan. (D,W)
Pasien dijelaskan dan memahami bila terjadi kemungkinan hasil yang tidak terduga. (D,W)
Pasien dan keluarga dijelaskan dan memahami tentang haknya dalam berpartisipasi membuat
keputusan terkait asuhan jika diinginkan. (W)
Ada regulasi yang mengatur pelaksanaan proses untuk menjawab pertanyaan informasi
kompetensi dan kewenangan dari Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
Pasien diberi informasi tentang elemen a) sampai j) yang relevan dengan kondisi dan rencana
tindakan (D,W)
DPJP, PPJA dan PPA lainnya harus memperkenalkan diri saat pertama kali bertemu pasien.
(W,S)
Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk menolak
atau tidak melanjutkan pengobatan. (D,W)
Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang konsekuensi dari keputusan
mereka.
Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang tanggung jawab mereka
berkaitan dengan keputusan tersebut. (D,W)
Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang tersedianya alternatif
pelayanan dan pengobatan. (D,W)
Ada regulasi rumah sakit pada saat pasien menolak pelayanan resusitasi, menunda atau
melepas bantuan hidup dasar sesuai peraturan perundangundangan, norma agama dan
budaya masyarakat. (R)
Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien dengan melakukan asesmen dan
manajemen nyeri yang sesuai. (D,W)
Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya, sosial dan spiritual tentang hak pasien
untuk melaporkan rasa nyeri, serta asesmen dan manajemen nyeri secara akurat. (D,W)
Rumah sakit mengakui dan mengidentifikasi pasien yang menghadapi kematian dengan
kebutuhan yang unik. (D,W)
Staf rumah sakit diberi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di dalam dan di luar rumah
sakit yang relevan untuk meningkatkan kemampuannya. (D,W)
Ada regulasi yang mendukung konsistensi pelayanan dalam menghadapi keluhan, konflik atau
beda pendapat. (R)
Pasien diberitahu tentang proses menyampaikan keluhan, konflik atau perbedaan pendapat.
(D,W)
Keluhan, konflik dan perbedaan pendapat ditelaah dan ditindaklanjuti oleh rumah sakit serta
didokumentasikan. (D,W)
Pasien dan atau keluarga pasien ikut serta dalam proses penyelesaian. (D,W)
Ada regulasi bahwa setiap pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang hak dan
kewajiban pasien. (R)
Ada bukti bahwa informasi tentang hak serta kewajiban pasien diberikan tertulis kepada
pasien, terpampang, atau tersedia sepanjang waktu. (D,W)
Rumah sakit menetapkan proses pemberian informasi hak dan kewajiban pasien jika
komunikasi tidak efektif atau tidak tepat. (W,S)
Ada regulasi tentang persetujuan umum dan pendokumentasiannya dalam rekam medis
pasien diluar tindakan yang membutuhkan persetujuan khusus (informed consent) tersendiri.
(R)
Persetujuan umum (general consent) diminta saat pertama kali pasien masuk rawat jalan atau
setiap masuk rawat inap. (D,W)
Pasien dan atau keluarga diminta untuk membaca dan kemudian menandatangani
persetujuan umum (general consent). (D,W)
Ada regulasi yang dijabarkan dengan jelas mengenai persetujuan khusus (informed consent).
(R)
DPJP menjelaskan informasi tindakan yang akan diambil dan bila perlu dapat dibantu staf
terlatih. (D,W)
Ada regulasi tentang persetujuan khusus (informed consent) yang harus diperoleh sebelum
operasi atau prosedur invasif, sebelum anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah dan
produk darah, serta pengobatan risiko tinggi lainnya. (R)
Ada bukti pelaksanaan tentang persetujuan khusus (informed consent) yang harus diperoleh
sebelum operasi atau prosedur invasif, sebelum anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah
dan produk darah, serta pengobatan risiko tinggi lainnya. (D, W)
Rumah sakit menyusun daftar semua pengobatan / tindakan / prosedur yang memerlukan
persetujuan khusus (informed consent). (D,W)
Identitas DPJP dan orang yang membantu memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
dicatat di rekam medik pasien. (D,W)
POKJA HPK
5
Draft MOU Pelayanan Kerohanian sudah ada, realisasi
kerjasama/kontrak pelayanan kerohanian dan dokumentasi
pelayanan kerohanian yang sudah dilaksanakan belum ada
5
Sudah ada pelaksanaan, tetapi belum ada dokumentasinya
5
Sudah ada pelaksanaan, tetapi belum ada dokumentasinya
5
Sudah ada pelaksanaan, tetapi belum ada dokumentasinya
10
Sudah ada pelaksanaan, tetapi belum ada dokumentasinya
5
Rekomendasi Pengingat
Wawancara (W):
Staf klinis
Pasien/keluarga
Wawancara (W):
Pelaksana Diklat
Staf RS
Wawancara (W):
Staf RM
Pasien/Keluarga
Wawancara (W):
Staf Klinis dan Pasien/Keluarga
Dokumentasi (D) : Harus ada kerjasama/kontrak/MoU yang
Bukti kerjasama dengan rohaniawan dibuat antara RSBC dengan Tokoh agama
Bukti permintaan pelayanan rohani untuk pelayanan agama pasien/keluarga
Bukti pelaksanaan pelayanan rohani
Wawancara (W):
Staf klinis dan Pasien/Keluarga
Simulasi (S):
Foto Pelaksanaan kegiatan pelayanan
kerohaninan
Wawancara (W):
Staf Klinis IGD, Ranap dan Pasien
Wawancara (W):
Staf RM, dan Pasien
Wawancara (W):
Staf Klinis, RM dan Pasien
Dokumnetasi (D):
Formulir yang sudah terisi di foto/scan
Wawancara (W):
Staf Klinis, RM dan Pasien
Observasi (O): Melengkapi kebutuhan sarana praarana yang
Lihat kelengkapan dan pelaksanaan akan menunjang privasi pasien/keluarga
privasi pada lokasi pelayanan di ruang rawat
jalan, IGD, rawat inap, dan kelengkapan
transfer pasien, dsb
Wawancara (W):
Staf Klinis dan Pasien/keluarga
Dokumentasi (D):
1. Bukti pemberian informasi tentang
tanggung jawab RS dalam menjaga barang
milik pasien
2. Bukti pelaksanaan penitipan barang
pasien/keluarga
Wawancara (W):
Staf Klinis
Pasien/keluarga
Wawancara (W):
Staf terkait
Wawancara (W):
Staf terkait
Dokumentasi (D): Harus ada dokumntasi permintaan second
1. Surat Rujukan opinion dan pelaksanaan diklat HPK
2. Pelatihan/Diklat HPK
Wawancara (W):
Staf terkait
Wawancara (W):
DPJP, PPJA dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, PPJA dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, dan Pasien
Dokumentasi (D):
Bukti pelaksanaan pemberian informasi
tentang a) sampai j) yang relevan dengan
kondisi pasien dan rencana tindakan
Wawancara (W):
DPJP, PPJA, Staf klinis, Pasien/kel
Wawancara (W):
Staf klinis dan Pasien/kel
Wawancara (W):
DPJP, PPJA dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, PPJA dan Pasien
Dokumentasi (D): Harus ada dokumentasi formulir yang sudah
Bukti pelaksanaan edukasi tentang hak untuk diisi tentang penolakan pasien atas anjuran
menolak atau tidak melanjutkan anjuran RS ( Anjuran RS dirujuk, tapi pasien Menolak
asuhan dari RS (foto) dan tetap bertahan)
Wawancara (W):
DPJP, PPJA dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, PPJA dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, PPJA, Staf klinis, Pasien/kel
Wawancara (W):
Komite keperawatan, Customer service dan
staf terkait
Wawancara (W):
Komite keperawatan, Customer service dan
staf terkait
Wawancara (W):
Customer service, staf terkait dan
pasien/keluarga
Wawancara (W):
Staf Rekam Medis dan Pasien
Dokumentasi (D): scan general consent dan dokumentasi
1. Bukti pelaksanaan tentang pelaksanaan permintaan persetujuan
persetujuan umum
2. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan
Wawancara (W):
Staf Rekam Medis dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP dan Pasien
Wawancara (W):
DPJP, Dokter Anastesi dan Pasien
Dokumentasi (D):
Bukti daftar
pengobatan/tindakan/prosedur yang
memerlukan informed consent
Wawancara (W):
DPJP dan Pasien
Dokumentasi (D): scan informed consent dan dokumentasi
Bukti dalam rekam medis tentang identitas pelaksanaan permintaan persetujuan khusus
staf medis dan staf yang membantu
memberikan informasi dalam informed
consent
Wawancara (W):
DPJP, Dokter Anastesi dan Pasien
100%
100%
0%
50%
50%
50%
30%
100%
0%
0%
50%
50%
50%
100%
50%
100%
50%
50%
100%
50%
100%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
100%
100%
50%
50%
50%
50%
50%
100%
50%
100%
100%
100%
100%
0%
0%
100%
0%
0%
0%
100%
50%
100%
100%
50%
50%
100%
50%
50%
100%
50%
100%
50%
61%
Standar No urut
ARK.1 1
ARK .1.1 1
2
3
4
Elemen Penilaian
Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan kemampuan rumah
sakit (lihat juga TKRS 3.1, EP.1). (D,W)
Pasien diterima bila rumah sakit dapat memberi pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang
dibutuhkan pasien.(D,O,W)
10
5
Rekomendasi
47.47%