Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk
melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan,
pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi
perikanan.
Kapal pukat cincin adalah kapal yang paling penting dan efektif untuk menangkap
sekumpulan (schooling) ikan yang berada di dekat permukaan. Sebagai sarana pengamatan
ikan dibangun tempat panjarwala (crows nest) di tiang utama, pada kapal pukat cincin
berukuran besar diberi juga fasilitas bangunan pengamatan dan helipad. Kapal purse seine
yang digunakan di Indonesia adalah kapal purse seine kayu tanpa menggunakan power block.
Purse seine biasanya menggunakan tenaga manusia sebagai penggerak .
Karakteristik :
3. Sistem Operasi : - Satu Kapal (One Boat) - Dua Kapal (Two Boat)
4. Jenis - Kapal Pukat Cincin Pantai - Kapal Pukat Cincin Lepas Pantai
Kapal Pukat Hela (trawler) adalah kapal yang didisain untuk menarik pukat hela di belakang
kapal. Umumnya kapal-kapal pukat hela memiliki geladak kerja di buritan kecuali untuk
kapal hasil modifikasi dari kapal lain (kapal-kapal niaga) yang digunakan untuk
mengoperasikan kapal pukat hela samping (side trawl).
Kapal pukat hela belakang (Stern trawl) dan kapal pukat hela samping
dapat digunakan untuk mengoperasikan trawl dasar, pertengahan, dan permukaan. Hasil
tangkapan ada yang langsung ditangani di atas dek dan untuk kapalkapal pukat hela yang
berukuran besar di lakukan di bawah dek (working spaces). Kapal Pukat Hela Belakang
(Stern Trawl) Jenis kapal ini dapat berukuran hingga 200 GT. Kapal-kapal berukuran ≥ 300
GT dilengkapi dengan slip way dan roller di buritan, yang berfungsi sebagai alur pukat hela
dari dan ke kapal.
Kapal Pukat Hela Samping (Side Trawl) adalah kapal yang didisain untuk mengoperasikan
pukat hela dari samping terutama saat setting dan hauling. Sedangkan bagian towing di hela
di belakang seperti kapal-kapal pukat pada umumnya.
Kapal Pukat Hela Rig Ganda (Double Rigger Trawl) disebut juga kapal hela udang. Didesain
untuk menghela dua atau lebih pukat hela untuk menangkap udang di belakang kapal melalui
dua buah rig yang dipasang menjorok ke kiri dan kanan lambung kapal.
Kapal pukat garuk termasuk kategori kapal pukat hela dasar. Kapal ini dirancang untuk
mengoperasikan pukat garuk sebagai pengumpul kerangkerangan di dasar laut dengan cara
menghelanya di belakang kapal.
Kapal jaring angkat (Lift netter) adalah kapal yang didisain dan dilengkapi peralatan yang
digunakan untuk mengoperasikan lift net berukuran besar. Peralatan ini ditata di geladak
untuk menaik-turunkan lift net di lambung kanan dan lambung kiri kapal secara bergantian.
Kapal-kapal ini juga dilengkapi dengan lampu-lampu penarik perhatian ikan baik
dipermukaan maupun di bawah air (underwater fishing lamp).
Kapal Jaring Insang (gill netter) adalah kapal yang didisain sangat sederhana, umumnya
berukuran kecil dan memiliki geladak terbuka hingga yang berukuran besar yang beroperasi
di lautan terbuka. Jenis kapal ini tidak banyak memerlukan perlengkapan penangkapan.
Kapal gillnet kecil umumnya memiliki kamar kemudi di bagian belakang yang sekaligus
berfungsi sebagai ruang akomodasi.
Karakteristik :
1. Kapasitas kapal : ≤ 30 GT
3. Jaring : 10 – 30 Pis
4. Jenis :
Kapal pancing joran (Pole and Line/huhate) memiliki dua tipe, yaitu tipe Amerika dan tipe
Jepang. Huhate yang dioperasikan di Indonesia umumnya menggunakan tipe Jepang karena
pemancingan dilakukan di haluan. Pada kapal ini kamar kemudi dan akomodasi ditempatkan
di bagian buritan. Kapal ini dilengkapi dengan tangki umpan hidup dan water sprayer yang
digunakan untuk menarik perhatian ikan.
Karakteristik :
1. Kapasitas kapal : 10 – 80 GT
5. Jenis :
Kapal rawai adalah kapal yang dilengkapi dengan pancing dibedakan atas tipe Eropa dan tipe
Jepang. Longline umumnya ditarik dari lambung kapal (bow side) dengan menggunakan line
hauler sedangkan setting dan penataan komponen longline ditentukan oleh tipe longline yang
digunakan.
Karakteristik :
4. Perlengkapan :
- Palka 5. 50-100