Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KAPAL PENANGKAP IKAN

NAMA : LA ODE FITO AFRIYANTO

PRODI : ILMU PERIKANAN


BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam rangka pemanfaatan sumberdaya perairan terkhususnya di perairan laut,


nelayan menggunakan kapal sebagai alat untuk membantu dalam proses penangkapan
ikan. Di Indonesia sendiri hampir seluruh nelayannya masih menangkap ikan dengan
cara cara tradisional dikarenakan minimnya modal yang mereka miliki, padahal rata
rata di negara negara Eropa sudah menggunakan alat alat yang canggih atau bisa kita
sebut modern ketika menangkap ikan. Negara tetangga kitapun yaitu Malaysia sudah
menggunakan kapal kapal perikanan yang canggih, apakah ini karena masyarakatnya
yang memiliki modal yang banyak atau karena pemerintahannya yang memiliki
kepedulian terhadap sumberdaya yang mereka miliki. Oleh karena, itu sudah
sepantasnya nelayan kita memiliki kapal penangkap ikan yang modern dan sesuai
dengan Medan geografis yang ada di daerahnya atau DPI untuk mengelola
sumberdaya secara optimal.

B. Tujuan

Untuk mengetahui Jenis Jenis kapal penangkapan ikan dan beberapa karakteristiknya.
BAB 2

PEMBAHASAN
Jenis jenis kapal penangkap ikan Menurut kepmen nomor : KEP.02/MEN/2002 Kapal
perikanan adalah kapal atau perahu Atau alat apung lainnya yang dilakukan untuk melakukan
Penangkapan ikan termasuk melakukan survey atau eksplorasi kelautan. Kapal perikanan
secara umum terdiri dari: Kapal penangkap ikan, kapal pengangkut hasil tangkapan, kapal
survey, kapal latih dan kapal pengawas perikanan.

Jenis kapal penangkap ikan antara lain ;

1. Kapal pukat cincin (Purse sein)


Karakteristik :
1. Kapasitas kapal: 30-600
GT.
2. Awak kapal: 20-35 orang.
3. Sistem operasi: Satu kapal
(One Boat)- dua kapal (two
boat).
4. Jenis: Kapal pukat cincin
Pantai
Kapal pukat cincin adalah Kapal yang paling penting dan efektif untuk menangkap
sekumpulan (schooling) ikan yang berada di dekat permukaan. Sebagai sarana pengamatan
ikan dibangun tempat panjarwala (crows net) di tiang utama pada kapal pukat cincin
berukuran besar diberi juga fasilitas bangunan pengamatan dan helipad.

Kapal purseine yang digunakan di Indonesia adalah kapal kapal purseine kayu tanpa
menggunakan power block . Purseine biasanya menggunakan tenaga manusia

2. Kapal pukat Hela belakang ( stern trawl )

Jenis kapal ini dapat berukuran hingga 200 GT. Kapal kapal berukuran ≥ 300 GT dilengkapi
dengan slipway dan buritan, yang berfungsi sebagai alur pukat hela dari dan ke kapal.

3. Kapal pukat Hela samping ( side trawl )


Kapal pukat Hela samping adalah kapal yang di desain untuk mengoperasikan kapal pukat
Hela dari samping terutama saat setting dan hauling. Sedangkan bagian towing dI belakang
kapal Seperti pada kapal kapal pada umumnya

4. Kapal pukat Hela rig ganda ( Double rigger trawl )

Kapal pukat Hela rig ganda atau biasa disebut juga dengan kapal Hela udang, Di desain untuk
menghela dua atau lebih pukat Hela untuk menangkap udang di belakang kapal melalui dua
buah rig yang di pasang menjorok ke kiri dan kanan lambung kapal.

5. Kapal pukat garuk

Kapal pukat garuk termasuk dalam kategori kapal pukat Hela dasar. Kapal ini di rancang
untuk mengoperasikan pukat Hela garuk sebagai pengumpul kerang kerangan yang berada di
dasar perairan.

6. Kapal jaring angkat

l jaring angkat atau lift netter adalah kapal


yang di desain dan dan dilengkapi peralatan
yang digunakan untuk mengoperasikan lift
net berukuran besar. Peralatan ini di tata di
geladak untuk menaik turunkan lift net di
lambung kanan dan kiri kapal secara
bergantian. Kapal kapal ini juga di lengkapi
dengan lampu lampu penarik ikan baik di
permukaan maupun di kolom perairan
(Underwater fishing lamp).
7. Kapal jaring insang ( Gill netter )

Karakteristik;
1. Kapasitas kapal: ≤ 30GT
2. Awak kapal: 7-12 orang
3. Jaring: 10 - 30 pis
4. Jenis :- kapal jaring insang
permukaan (Surface Gill net) Kapal
jaring insang pertengahan ( mid Gill
net ) dan Kapal jaring insang dasar (
bottom Gill net ).

Kapal jaring insang adalah kapal yang di


desain dengan sangat sederhana, umumnya berukuran kecil dan memiliki geladak terbuka
hingga yang berukuran besar dan beroperasi di lautan terbuka. Jenis kapal ini tidak terlalu
memerlukan banyak perlengkapan penangkapan . Kapal gillnet kecil umunya memiliki kamar
kemudi di bagian belakang yang sekaligus berfungsi sebagai ruang akomodasi.

8. Kapal pancing joran

Karakteristik
1. Kapasitas kapal: 10 - 80 GT
2. Awak kapal: 15 - 30 orang
3. Anjungan menjorok kedepan
4. Bak umpan hidup dan penyemprot air
5. Jenis : kapal huhate perairan pantai : ≤
30 GT . Kapal huhate perairan lepas 30 - 50
GT. Kapal huhate perairan samudra ≥ 50
GT.

Kapal pancing joran memiliki dua tipe yaitu tipe Amerika dan tipe Jepang , huhate yang di
operasikan di Indonesia umumnya menggunakan tipe Jepang karena pemancingan dilakukan
di haluan. Pada kapal ini kamar kemudi dan ruang akomodasi di tempatkan di bagian buritan
kapal. Kapal ini dilengkapi dengan tangki umpan hidup dan water sprayer yang digunakan
untuk menarik perhatian ikan.
9. Kapal Rawai ( Long line )

Kapal Rawai adalah kapal yang dilengkapi dengan pancing dibedakan atas tipe Eropa dan
tipe Jepang. Longkine umumnya ditarik dari lambung kapal (bow side) dengan menggunakan
line hauler sedangkan setting dan penataan komponen longline ditentukan oleh tipe longline
yang dipakai.

Karakteristik ;

Kapasitas kapal : 50-200 GT Awak kapal : 10 - 25 orang Operasi penangkapan : 10 -


60 hari/trip Perlengkapan : pelempar tali (line Thrower) , pengatur tali (Line
arranger),penarik tali (linehauler),Palka 50-100 basket jaring , 5-15 pancing perbasket

10. Kapal Tonda


Karakteristik
1. Kapasitas kapal : ≤ 15 GT
2. Awak kapal : 5 - 7 orang
3. Tali pancing 5 - 30 buah
4. Umpan buatan
5. Jenis : Tonda permukaan ( Tonda
surface ) Tonda mid water (pertengahan)

Kapal Tonda adalah kapal penangkapan ikan dengan pancing yang ditarik Sepanjang
permukaan. Ukuran kapal Tonda sangat bervariatif dari yang berukuran kecil dengan geladak
yang terbuka hingga berukuran besar yang dilengkapi dengan sistem refrigasi sepanjang 25 -
30 meter.
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan

Kapal penangkap ikan memiliki banyak jenis sesuai dengan kebutuhan dan Medan geografis
yang ada. Untuk di Indonesia sendiri rata rata kapal penangkap ikannya masih berbasis
tradisional dalam artian bahwa dalam proses penangkapan ikan keseluruhannya masih
menggunakan tenaga manusia, ada beberapa kapal penangkap ikan ada di dunia yaitu ;kapal
pukat cincin, kapal pukat Hela,kapal jaring angkat, kapal jaring insang, kapal pancing joran,
kapal Rawai dan kaapal Tonda serta masih banyak lagi jenis jenis kapal penangkap ikan.

Anda mungkin juga menyukai