Anda di halaman 1dari 30

PONDASI TIANG PANCANG

6
REKAYASA PONDASI II
Arintha Indah DS, S.T., M.Sc.
PONDASI TIANG PANCANG
Tiang pancang adalah bagian konstruksi
untuk memindahkan atau mentransfer
beban-beban dari konstruksi di atasnya
(super struktur) ke lapisan tanah keras
yang letaknya sangat dalam.

Penggunaan pondasi tiang pancang


sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan
tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul
berat bangunan beban yang bekerja
padanya (Sardjono HS, 1988).
Tiang pancang kayu
Berdasarkan
pemakaian bahan
dan karakteristik Tiang pancang beton
strukturnya
Tiang pancang baja
Tiang
Pancang
Kayu

• Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang
pancang pada suatu dermaga
• Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan
tiang pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak
mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam
penuh di bawah muka air tanah.
• Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah
dimana sangat banyak terdapat hutan kayu
• Bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak
cacat, contohnya kayu belian/kayu ulin.
Tiang Pancang Kayu

Kelebihan
• Ringan, mudah dalam pengangkatan
• Kuat Tarik besar
• Mudah untuk pemotongannya
• Tekanannya relatif kecil

Kekurangan
• Umur yang relatif singkat
• Penambahan biaya penggalian bila muka air tanah terlalu dalam
• Tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur
• Banyak masalah saat pemancangan, seperti menyebabkan
penyimpangan terhadap arah yang telah di tentukan, ujungnya rusak
terkena tanah berbatu, dsb
Tiang Pancang Beton
Precast Reinforced Concrete Pile

Precast Prestressed Concrete Pile

Cast in Place Pile


Precast Reinforced
Concrete Pile
• Precast renforced concrete pile
adalah tiang pancang dari
beton bertulang yang dicetak
dan dicor dalam acuan beton
(bekisting), kemudian setelah
cukup kuat lalu diangkat dan
dipancangkan.
• Tiang pancang ini dapat
memikul beban yang besar
(>50 ton untuk setiap tiang),
hal ini tergantung dari
dimensinya.
Precast Reinforced Concrete Pile

Kelebihan
• Mempunyai tegangan tekan yang besar
• Tidak memerlukan galian tanah yang banyak
• Tahan lama serta tahan terhadap pengaruh air dan bahan-bahan yang
korosif

Kekurangan
• Biaya transportasinya mahal karena berat sendirinya
• Perlu waktu lama sampai tiang dapat digunakan
• Penyambungan tiang yang sukar
Precast Prestressed Concrete Pile
• adalah tiang pancang
dari beton prategang
yang menggunakan
baja penguat dan
kabel kawat sebagai
gaya prategangnya
• Nilai f’c dari beton
untuk tiang-pancang
prategang dari 35
sampai 55 MPa
Precast prestressed concrete pile

Kelebihan

• Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.


• Tiang pancang tahan terhadap karat.
• Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi

Kekurangan

• Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.


• Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.
• Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk disambung
Proses pengangkatan tiang pancang
Cast in Place Pile
Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di
cetak di tempat dengan jalan dibuatkan lubang
terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor
tanah seperti pada pengeboran tanah pada waktu
penyelidikan tanah. Pada Cast in Place ini dapat
dilaksanakan dua cara:
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam
tanah, kemudian diisi dengan beton dan ditumbuk
sambil pipa tersebut ditarik ke atas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam
tanah, kemudian diisi dengan beton, sedangkan
pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
Cast in Place Pile

Kelebihan
• Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
• Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam
transport.
• Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

Kekurangan
• Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
• Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
• Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
Tiang Pancang Baja
• Kebanyakan tiang pancang baja
ini berbentuk profil H.
• Dalam pengangkutan dan
pemancangan tidak
menimbulkan bahaya patah
seperti halnya pada tiang beton
precast.
• Akan sangat bermanfaat
apabila kita memerlukan tiang
pancang yang panjang dengan
tahanan ujung yang besar.
Tingkat karat pada tiang panjang baja
sangat berbeda-beda terhadap tekstur tanah, panjang tiang yang berada
dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.

Pasir (pada
Kasar Liat lapisan
dalam)

Hampir mendekati
keadaan karat yang Tingkat karat yang Menghasilkan karat
terjadi pada udara mendekati keadaan yang kecil sekali
terbuka karena adanya karat yang terjadi pada tiang pancang
sirkulasi air dalam karena terendam air. baja.
tanah .
• Biasanya tiang pancang baja akan
berkarat di bagian atas yang
dekat dengan permukaan tanah.
• Hal ini dapat ditanggulangi
dengan memoles tiang baja
tersebut dengan (coaltar) atau
dengan sarung beton sekurang-
kurangnya 20” (± 60 cm) dari
muka air tanah terendah.
• Korosi pada bagian tiang di atas
tanah dapat dicegah dengan
pengecatan seperti pada Coal Tar Epoxy Coated Piling

konstruksi baja biasa.


Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Data
Data Tanah
pembebanan

Spesifikasi
tiang pancang
Menurut data NSPT
Daya Dukung
Pondasi
Menurut data CPT
PONDASI TIANG PANCANG

7
REKAYASA PONDASI II
Arintha Indah DS., ST., M.Sc.
Menurut data NSPT
Daya Dukung
Pondasi
Menurut data CPT
Nilai N-SPT
• Data N-SPT yang sudah didapatkan di lapangan, perlu dikoreksi
dengan persamaan :

N’ = 15 + 0,5 (N-15)

Dimana : N = jumlah kenyataan pukulan (blows) di lapangan


Kapasitas dukung ijin tiang berdasarkan
data SPT
• Metode Meyerhof

𝟏 Nb = nilai N rata-rata di sekitar ujung tiang,


𝑸𝒖 = 𝟒. 𝑵𝒃. 𝑨𝒃 + . 𝑵. 𝑨𝒔 … . (𝒕𝒐𝒏) besarnya diambil 3 nilai N
𝟓𝟎 𝑁 = nilai rata − rata uji SPT di sepanjang tiang

𝑳 𝑁1 + 𝑁2
𝑸𝒃 = 𝟑𝟖. 𝑨𝒃. 𝑵. ≤ 𝟑𝟖𝟎. 𝑵. 𝑨𝒃 … . (𝒌𝑵) 𝑁=
2
𝒅 N1= nilai N rata−rata di sekitar ujung tiang, 8d
diatas ujung tiang
N2= nilai N rata−rata di sekitar ujung tiang, 4d
dibawah ujung tiang
Contoh soal
• Tentukan kapasitas dukung ijin tiang tunggal berdasarkan data SPT berikut
• Jika diketahui panjang tiang L = 16,5 m dan diameter tiang 0,5 m dan faktor aman,
SF = 3
No. Kedalaman (m) Nilai N terkoreksi
1 2 - 2,45 2
2 4 - 4,45 10
3 6 - 6,45 7
4 8 - 8,45 14
5 10 - 10,45 20
6 12 - 12,45 17
7 14 - 14,45 29
8 16 - 16,45 33
9 18 - 18,45 30
Penyelesaian
1
 𝑄𝑢 = 4. 𝑁𝑏. 𝐴𝑏 + . 𝑁. 𝐴𝑠 … . (𝑡𝑜𝑛)
50
• Diameter tiang (d) = 0,5 m = 1,64 ft
• Panjang tiang (L) = 16,5 m = 54,134 ft
• Ab = ¼. π.d2 = ¼. π. 1,642 = 2.112 ft2
𝑄𝑢 351,14
𝑄𝑎𝑙𝑙 = = = 117,05 𝑡𝑜𝑛
• As = π.d. L = π. 1,64. 54,134 = 278,91 ft2 𝑆𝐹 3
2+10+7+14+20+17+29+33
• 𝑁= = 16,5
8
29+33+30
• 𝑁𝑏 = = 30.67
3
1
• 𝑄𝑢 = 4. 30,67. 2,112 + . 16,5. 278,91 = 351,14 𝑡𝑜𝑛
50
𝐿
 𝑄𝑏 = 38. 𝐴𝑏. 𝑁. ≤ 380. 𝑁. 𝐴𝑏 … . 𝑘𝑁
𝑑
𝑁1+𝑁2
•𝑁=
2
• 8𝑑 = 8. 0,5 = 4 𝑚
𝑁12 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑁16 17+29+33
• 𝑁1 = = = 26,33
𝑛 3
• 4𝑑 = 4. 0,5 = 2 𝑚
𝑁16 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑁18 33+30 𝑁1 + 𝑁2 26,33 + 31,5
• 𝑁2 = = = 31,5 𝑁= =
𝑛 2 2 2
𝐿 54,134 = 𝟐𝟖, 𝟗𝟐
• = = 𝟑𝟑
𝑑 1,64
𝐿 𝑄𝑏
• 𝑄𝑏 = 38. 𝐴𝑏. 𝑁. ≤ 380. 𝑁. 𝐴𝑏 𝑄𝑎𝑙𝑙 =
𝑑 𝑆𝐹
= 38. 2,112. 28,92. 33 ≤ 380. 28,92. 2,112 23206
=
3
= 76579 ≤ 23206 𝑘𝑁, Pakai Qb = 23206 kN = 7735 𝑘𝑁
Data
Sondir
atau
CPT
Contoh soal Kedalaman
Perlawanan konus,
qc (kg/cm2)
0 50
• Tentukan kapasitas dukung ijin 2 90
tiang berdasarkan hasil sondir 4 80
berikut apabila ujung tiang pada 6 95
kedalaman 16 m dari muka tanah 8 45

dengan: 10 75
12 160
a. Metode Meyerhoff 13 350
b. Begemann 14 340

• Jika tiang terbuat dari beton 15 340


16 440
dengan berat volume beton 2,4
17 440
ton/m3, diameter tiang 0,5 m
18 440
Metode meyerhof
• Qult = Qb + Qs – Wp
= Ab.qc + As.fs – Wp
• qc diambil rata-rata 8d diatas ujung tiang dan 4d dibawah ujung tiang
8d= 8.0,5 = 4 m  qc 12 sampai qc 16
𝑞𝑐12 + 𝑞𝑐13 + 𝑞𝑐14 + 𝑞𝑐15 + 𝑞𝑐16 160 + 350 + 340 + 340 + 440
𝑞𝑐1 = = = 326 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
5 5

4d= 4.0,5 = 2 m  qc 16 sampai qc 18


𝑞𝑐16 + 𝑞𝑐17 + 𝑞𝑐18 440 + 440 + 440
𝑞𝑐2 = = = 440 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
3 3
𝑞𝑐1 + 𝑞𝑐2 326 + 440
𝑞𝑐𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 383 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
2 2
𝑞𝑐𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑞𝑐𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
• 𝑓𝑠 = 𝑓𝑠 =
200
(tiang beton/kayu)
200 𝑞𝑐𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
383 𝑓𝑠 = (tiang baja H)
= 400
200
𝑘𝑔
= 1,915 2 • 𝑊𝑝 = 𝑉 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝛾𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛
𝑐𝑚
1
1 = . 𝜋. 0,52.16.2,4
• 𝐴𝑏 = . 𝜋. 0,52 4
4 = 7,5398 𝑡𝑜𝑛
= 0,196 𝑚2 = 7539,8 𝑘𝑔
= 1960 𝑐𝑚2 • 𝑄𝑢𝑙𝑡 = Ab.qc + As.fs – Wp
= 1960.383 + 251330.1,915 – 7539,8
• 𝐴𝑠 = 𝜋. 𝑑. 𝐿 = 750680 + 481239,5 – 7539,8
= 𝜋. 0,5. 16 = 1224379,7 kg
= 25133 𝑚2 = 251330 𝑐𝑚2 = 1224,38 ton
Metode Begemann
• Qult = Qb + Qs – Wp
= Ab.qc + K.Tf – Wp
1
• 𝐴𝑏 = . 𝜋. 0,52
4
= 0,196 𝑚2
= 1960 𝑐𝑚2 • 𝑊𝑝 = 𝑉 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝛾𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛
1
= 4 . 𝜋. 0,52.16.2,4
• qc pada kedalaman ujung bawah tiang = 7,5398 𝑡𝑜𝑛
(16m)  440 kg/cm2 = 7539,8 𝑘𝑔
• 𝐾𝑒𝑙𝑙. 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔 = 𝜋. 𝑑 • 𝑄𝑢𝑙𝑡 = Ab.qc + K.Tf – Wp
= 1960.440 + 157,1.1220 – 7539,8
= 1,571 𝑚 = 862400 + 191662 – 7539,8 = 1046522,2 kg
= 157,1 𝑐𝑚 = 1046,5222 ton
𝑄𝑢𝑙𝑡
• 𝑄𝑎𝑙𝑙 = 𝑆𝐹
• Total friction (Tf) pada kedalaman ujung 1046,5
bawah tiang (16m)  1220 kg/cm = 3
= 348,84 𝑡𝑜𝑛

Anda mungkin juga menyukai