Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

PERENCANAAN PENGAJARAN BS. PENDIDIKAN AKUNTANSI

OLEH :

ANDI AINUN LADY RAMADHANI

( A1A620018)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
1. Based Learning

2. Kooperatif (Cooperative Learning)


3. Ekspositori
Wina Sanjaya (2010: 185) menyatakan model ekspositori memiliki 5 langkah
yaitu: (1) Persiapan (preparation); (2) Penyajian (presentation); (3) Menghubungkan
(correlation); (4) Menyimpulkan (generalization); dan (5) Penerapan (aplication).

4. Kontektual (Contextual Teaching and Learning)


Model pembelajaran kontekstual memiliki langkah-langkah pembelajaran yang
meliputi: kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan,
refleksi, penilaian sebenarnya. Dengan diterapkannya tiap langkah model pembelajaran
Kontekstual dengan baik maka siswa akan terlibat secara aktif dan menyenangkan,
sehingga pembelajaran materi bangun datar akan mengalami peningkatan sesuai dengan
indikator capaian penelitian yang telah ditentukan.

5. Project Based Learning


Langkah-langkah pembelajaran model based learning adalah :
a) Penentuan pertanyaan mendasar
b) Mendesain perencanaan proyek
c) Menyusun jadwal
d) Memonitor siswa dan kemajuan proyek
e) Menguji hasil
f) Mengevaluasi pengalaman
6. Model Pembelajaran PAIKEM

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran PAIKEM menurut Subroto


(2003:21), yaitu: (1) tahap perencanaan, guru menentukan jenis mata pelajaran dan
jenis keterampilan yang dipadukan kemudian memilih kajian materi, standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator; (2) tahap pelaksanaan, pada tahap ini
pembelajaran mengikuti skenario pembelajaran; (3) tahap evaluasi, tahap ini berupa
evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.

Trianto (2010:122), langkah-langkah model pembelajaran PAIKEM Gembrot


antara lain: (1) tahap pendahuluan; (2) tahap presentasi materi; (3) tahap membimbing
pelatihan; (4) menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik; (5)
mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan; (6) menganalisis dan mengevaluasi.
Prabowo (dikutip Ahmadi dan Amri, 2011a:33) mengemukakan bahwa
langkahlangkah model pembelajaran PAIKEM Gembrot yaitu: (1) tahap perencanaan,
guru menentukan kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar; (2) tahap pelaksanaan,
guru menyampaikan konsep pokok yang harus dikuasai peserta didik juga
menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan; (3) tahap evaluasi yang meliputi
evaluasi proses dan evaluasi hasil.

7. Model Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran tematik dilakukan dengan langkah-langkah seperti yang


diungkapkan oleh Sulhan (2010:57), yaitu: (1) membuat pemetaan kompetensi dasar
pada tema-tema; (2) menentukan tema sentral; (3) mempetakan pokok bahasan
berdasarkan GBPP dan kurikulum yang berlaku; (4) mengalokasikan waktu dalam
pembelajaran; (5) membuat bagan/skema keterpaduan melalui tema sentral; (6)
merumuskan tujuan pembelajaran; (7) membuat skenario pembelajaran; (8)
menentukan alat dan media pembelajaran; (9) merencanakan evaluasi.

8. Model Pembelajaran Kuantum

Langkah-langkah modelquantum teachingdikenal dengan singkatan


TANDUR yaitu : (1) Tumbuhkan: Tumbuhkan minat dengan memuaskan
"Apakah Manfaatnya BAgiKu" (AMBAK);(2) Alami: Ciptakan atau datangkan
pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar; (3) Namai: Sediakan kata
kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah masukan; (4) Demonstrasikan: Sediakan
kesempatan bagi pelajar untuk "menunjukkan bahwa mereka tahu." (5) Ulangi:
Tunjukan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, "aku tahu bahwa
memang aku tahu ini". (6) Rayakan: Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan
pemerolehan ketrampilan.

9. Model Pembelajaran Terpadu Modifikasi Wolfinger


a) Memilih topik luas yang akan dipelajari oleh siswa sebagai bagian
pembelajaran terpadu.
b) Menentukan konsep beserta kegiatan apa saja yang akan dipelajari oleh siswa
dalam satu tema.
c) Menentukan mata pelajaran lain yang terkait pada konsep
d) Membagi kegiatan secara individu atau kelompok lalu mengurutkannya secara
sistematis.
e) Mengadakan evaluasi atas serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan oleh siswa
10. TGT (Teams Games Tournament)

Adapun langkah-langkah model pembelajaran TGT menurut Slavin dalam


Kadir (2013) sebagaiberikut: (1) Guru mengajar seperti biasa. (2) Siswa-siswa
belajar dalam kelompok yang heterogen. (3) Masing-masing siswa menuju kemeja
turnamen untuk bertanding. Setiap meja turnamen terdiri dari wakil dari tiap
kelompok, memiliki kemampuan yang sama. (4)Setelah pertandingan selesai,
semua siswa kembali ke kelompok masing-masing. (5) Guru mengumumkan
dan memberi penghargaan kepada kelompok yang menjadi juara.

11. Model Pembelajaran Portofolio

Tahap perencanaan ini meliputi langkah-langkah model pembelajaran portofolio


seperti berikut ini.

1) Mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat


2) Memilih masalah sebagai bahan kajian kelas
3) Mengumpulkan informasi masalah yang akan dikaji
4) Mengembangkan portofolio kelas
5) Menyajikan portofolio
6) Merefleksikan pengalaman belajar.
12. Model Pembelajaran take and give
Menurut Hanafiah dan Suhana (210: 53-54) langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe take and give adalah sebagai berikut:
1) Siapkan kelas sebgaimana mestinya.
2) Jelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran.
3) Untuk memantapkan penguasaan peserta, setiap peserta didik diberi satu kartu
untuk dipelajari (dihafal) lebih kurang 5 menit
4) Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling
memberi informasi. Setiap peserta harus mencatat nama pasangannya pada
kartu.
5) Demikian seterusnya sampai setiap peserta dapat saling memberi dan
menerima materi masing-masing (take and give)
6) Untuk mengevaluaso keberhasilan belajar, berikan peserta didik pertanyaan
yang tidak sesuai dengan materi pada kertunya (kartu orang lain)
13. Model Pembelajaran Role Playing
Adapun langkah-langkahpokok model pembelajaran role playingmenurut (Fitry et
al., 2019; Yulianto et al., 2020)yaitu (1) memilih stuasi bermain peran,
(2) mempersiapkan kegiatan bermain peran, (3) memiliki peserta atau pemain
peran, (4) mempersiapkan penonton, (5) memainkan peran (melaksanakan kegiatan
bermain peran, (6) mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran.
14. Model Pembelajran Scramble
Perbaikan tindakan yang dilakukan adalah: (1) menjelaskan kembali kepada
siswa langkah-langkah pembelajaran Scramble, (2) memberikan dukungan kepada
siswa untuk lebih bekerjasama pada kelompoknya masing-masing pada hal menyusun
huruf yang telah diacak agar menjadi sebuah jawaban dari pertanyaan yang telah
disediakan, (3) memberikan masing-masing siswa LKS untuk dijawab.
15. Model Pembelajaran Talking stick
Langkah-langkah model pembelajaran Talking Stick menurut Imas dan Berlin
(2016:83) adalah sebagai berikut. 1) Guru menyiapkan tongkat, 2) sajian materi
pokok, 3) siswa membaca materi lengkap pada wacana, 4) guru mengambil tongkat
dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab
pertanyaan dari guru, 5) tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan
pertanyaan lagi dan seterusnya, 6) guru membimbing kesimpulan refleksi-evaluasi.
16. Model Pembelajaran Snowball Throwing
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing Menurut Aqib
langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2) Guru membentuk kelompokkelompok dan memanggil masingmasing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masingmaisng,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit.
6) Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
bola tersebut secara bergantian.
7) Evaluasi.
8) Penutup.
17. Model Pembelajaran STAD
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: 1)
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, 2) mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 orang, 3)
menyampaikan informasi, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5)
mengevaluasi hasil belajar siswa, 6) memberi penghargaan.
18. Model Pembelajaran Jigsaw
Adapun langkah-langkah model pembelajaran jigsaw tersebut adalah tahap
pertama menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, tahap kedua menyampaikan
informasi, tahap ketiga membentuk kelompok asal, tahap keempat membentuk
kelompok ahli, tahap kelima kelompok ahli kembali ke kelompok asal, tahap keenam
evaluasi, dan tahap ketujuh memberi penghargaan.
19. Course Review Horay
Langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay (CRH) menurut
Suprijono (2012: 129) yaitu: (1) Guru meyampaikan kompetensi yang ingin diacapai;
(2) Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi; (3) Memberikan kesempatan siswa
tanya jawab; (4) Menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai
dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing
siswa; (5) Guru membaca soal secara acak dan sisiwa menulis jawaban di dalam
kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi
tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang (x); (6) Siswa yang sudah mendapat tanda
(√) vertikal atau horizontal atau diagonal harus berteriak hore atau yel-yel lainnya; (7)
Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah hore yang diperoleh; (8) Penutup.
20. Model Pembelajaran Make a match
Shoimin (dalam Riyanti, 2018 memaparkan beberapa langkah-langkah
pelaksanaan model make a match yaitu:
1) Guru melakukan persiapan dengan beberapa kartu yaitu kartupertanyaan dan
jawaban.
2) Setiap siswa mendapatkan satu jenis kartu.
3) Siswa berpikir mengenai pertanyaan dan jawaban kartu yang dipegang.
4) Siswa mencari kartu apabila memiliki kecocokan dengan kartunya.
5) Bagi siswa yang sudah mencocokkan sebelum mencapai waktumaksimum,
maka diberikan poin.
6) Apabila permainan sudah selesai satu sesi, maka akan dilakukan
pengocokan kartu lagi supaya seluruh siswa memeroleh kartu yang tidak
sama dengan kartu sebelumnya.
7) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
21. Model Pembelajaran Group investigation
Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation (GI) menurut Sharan dan
Sharan (1989) adalah (1) Identifying the topic to be investigated and organizing
students into research groups (Menentukan Topik), (2) Planning the investigation
in groups (Perencanaan Kooperatif), (3) Carrying out the investigation
(Implementasi), (4) Preparing a final report (Analisis dan Sintesis), (5) Presenting
the final report (Presentasi Hasil Final), (6) Evaluation (Evaluasi).
22. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
Langkah-langkah model pembelajaran pencapaian konsep terdiri dari 3 tahap,
yaitu:
1) Tahap pertama, melibatkan penyajian data pada pembelajar. Setiap unit data
merupakan contoh dan noncontoh konsep yang terpisah. Para pelajar diberi
tahu contoh positif memiliki satu gagasan umum, tugas mereka adalah
mengembangkan satu hipotesis tentang sifat dari konsep tersebut. Para pelajar
diminta untuk membandingkan dan memverifikasi sifat-sifat dari contoh-
contoh yang berbeda itu yangselanjutnya diminta untuk menamai konsep-
konsep mereka dan menyampaikan aturan-aturan atau definisi-definisi konsep
menurut sifat-sifatnya yang paling esensial.
2) Tahap Kedua, pada tahap ini siswa menguji penemuan konsep mereka,
pertama-tama dengan mengidentifikasi secara tepat contoh-contoh tambahan
yang tidak dilabeli dari konsep itu dan kemudian dengan membuat contoh-
contoh mereka. Setelah itu, guru (dan siswa) dapat membenarkan atau tidak
membenarkan hipotesis mereka, merevisi pilihan konsep atau sifat-sifat yang
mereka tentukan sebagaimana mestinya.
3) Tahap ketiga, pada ini, siswa mulai menganalisis strategi-strategi dengan
segala hal yang mereka gunakan untuk mencapai konsep. Ada beberapa siswa
yang pada mulanya mencoba konstruk-konstruk yang luas dan secara bertahap
mempersempit konstruk-konstuk itu; ada pula yang memulai dengan konstruk-
konstruk yang lebih berbeda (Joyce Bruce, 2009).
23. Model Pembelajaran Latihan Penelitian
1) Menghadapkan masalah
2) Mencari dan mengkaji data
3) Eksperimentasi dan menkaji data
4) Penarikan kesimpulan data dam rekomendasi
24. Model Pembelajaran Sinektiks
Saputri, 2019) adapun langkah langkah model pembelajaran sinektik
adalah sebagai berikut :
1) Tahap persiapan: pada tahap ini, dilakukan aktivitas yang memusatkan
perhatian siswa pada aktivitas pembelajaran. Guru memberikan gambaran
tentang teknis pelaksanaan pembelajaran menggunakan model sinektik.
2) Latihan-Latihan Peregangan: latihan-latihan peregangan ini lebih
ditekankan pada pengenalan analogi langsung, analogi personal dan analogi
konfllik padat keda siswa melalui kegiatan mempelajari gambar yang
diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan sebagai usaha awal dalam proses
membangkitkan pola pikir kreatif khususnya pada pemecahan masalah.
3) (Aztry, 2012)Tahap pengenalan konsep: Pada tahap ini, guru
memberikan masalah-masalah tentang konsep-konsep geometri yang dapat
membuka dimensi metaforsi dalam diri siswa. Pada tahap ini prinsip teori dan
pengetahuan yang dibangun didasarkan pada pengalaman estetis yang pernah
dialami siswa.
4) Tahap berkreasi: Sealanjutnya guru meminta siswa untuk berkreasi mencoba
membuat analogi langsung dan personal serta membuat analogi konflik padat
dari masalah yang disajikan dan analogi-analogi yang telah dihasilkan
sebelumnya.
5) Presentasi karya: tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam kegiatan
pembelajaran sinektik. Pada tahap ini, siswa diminta untuk menulis dan
menyajikan hasil diskusi mereka yang berhubungan dengan masalah yang
telah disajikan serta kesimpulan akhir dari pembelajaran yang diperoleh.
Hal ini merupakan tahapan penting dalam upaya mengembangkan
kepercayaan diri, penghargaan pada usaha serta kemampuan membuat
generalisasi dan mempertimbangkan hasil generalisasi.
25. Model Pembelajaran Pertemuan Kelas
1) Siklus pertama mengacu pada enam langkah model pertemuan kelas yaitu :
(a) menciptakan situasi yang kondusif, (b) pemancingan munculnya
masalah, (c) memaparkan konteks masalah, (d) identifikasi nilai dibalik
tindakan, (e) pemancingan munculnya alternative tindakan, (f) kaji
komitmen siswa terhadap perilaku.
2) Siklus kedua melalui cara menyiapkan lembar kerja dan sebuah artikel,
menyiapkan tim kerja kelompok, menentukan kegiatan diskusi dalam satu
kelompok, presentasi kelompok dan tanya jawab.
3) Siklus ketiga melalui cara menyiapkan lembar tugas kelompok dengan
materi yang berbeda, menyiapkan tim kerja kelompok, menentukan kegiatan
diskusi dalam satu kelompok, presentasi kelompok dan tanya jawab.
4) Siklus keempat melalui cara menyiapkan lembar tugas kelompok dengan
materi yang berbeda dan studi masalah, menyiapkan tim kerja kelompok,
menentukan kegiatan diskusi dalam satu kelompok, presentasi kelompok
dan tanya jawab.
26. Model Pembelajaran Kelas Rangkap
Penerapan model pembelajaran kelas rangkap dalam pembelajaran PAI
dikelas, diantaranya sebagai berikut:

1) Pada bagian pendahuluan 10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan


dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis bagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan.

2) Pada kegaiatan inti 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan
pemantapan, bimbingan, balikan sesuai keperluan.

3) Pada kegiatan penutup 10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi


kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru
berlaku.

27. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok


Sugiyanto ( 2009 : 47 ) mengungkapkan langkah-langkah metode investigasi
kelompok sbb :
1) Seleksi topik
2) Merencanakan kerja sama
3) Implementasi
4) Analisis dan Sintesis
5) Penyajian hasil akhir
6) Evaluasi selanjutnya
28. Model Pembelajaran Jurisprudensial
Alam Zaenal (2014) dikatakan bahwa langkah-langkah Model
Pembelajaran Jurisprudensial yang harus dilaksanakan oleh guru adalah sebagai
berikut ini.
1) Orientasi Terhadap Kasus
(a) Pengajaran mengenalkan bahan-bahan
(b) Pengajaran melihat ulang data yang tersedia
2) Mengidentifikasi Isu atau Kasus
(a) Siswa mengungkakan fakta-fakta yang ada ke dalam isu yang
dihadapi
(b) Siswa memilih salah satu isu atau kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk didiskusikan bersama rekan kelompoknya
(c) Siswa dituntut untuk mampu mengidentifikasikan nilai-nilai yang ada
dan konflik yang terjadi
(d) Siswa menggali fakta yang melatarbelakangi kejadian tersebut
dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang dijabarkan
29. Model Pembelajaran Latihan Laboratoris
Adapun langkah-langkah dari strategi pembelajaran laboratory training terdiri
dari pembentukan kelompok, penyajian materi, pemberian tugas, dan latihan atau
praktik pada masalah yang nyata.
30. Model Pembelajaran Kontrol Diri
Adapun langkah-langkah dari strategi pembelajaran penelitian sosial adalah :
1) Guru memperkenalkan program kontrol diri dan beberapa prinsip kontrol
diri.
2) Menetapkan dasar pijakan.
3) Membuat program. Terutama membuat keputusan dalam stimulus
lingkungan dan penguatan. Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka
pendek. Siswa menyusun program kontrol diri dan dibantu oleh guru.
4) Memonitor dan memodifikasi program
31. Model Pembelajaran Simulasi
Joyce (1980: 442), menjelaskan model pembelajaran simulasi ini memiliki
tahapan atau langkahlangkah tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tahap I. Orientasi

1) Menyediakan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan


diintegrasikan dalam proses simulasi.
2) Menjelaskan prinsip Simulasi dan permainan.
3) Memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses simulasi

Tahap II. Latihan bagi peserta

1) Membuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk


keputusan yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai.
2) Menugaskan para pemeran dalam simulasi
3) Mencoba secara singkat suatu episode

Tahap III. Proses simulasi

1) Melaksanakan aktivitas permainan dan pengaturan kegiatan tersebut.


2) Memperoleh umpan balik dan evaluasi dari hasil pengamatan terhadap
performan si pemeran.
3) Menjernihkan hal-hal yang miskonsepsional
4) Melanjutkan permainan/simulas

Tahap IV. Pemantapan dan debriefing

1) Memberikan ringkasan mengenai kejadian dan persepsi yang timbul selama


simulasi.
2) Memberikan ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan dan wawasan para peserta.
3) Menganalisis proses
4) Membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata.
5) Menghubungkan proses simulasi dengan isi pelajaran.
6) Menilai dan merancang kembali simulasi.
32. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur
Langkah-langkah model pemberian tugas terstruktur yaitu:
1) Fase pemberian tugas
(a) Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan
(b) Tujuan yang akan dicapai
(c) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut sesuai dengan kemampuan siswa
(d) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
(e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut
2) Langkah pelaksanaan tugas
(a) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru
(b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
(c) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri,tidak menyuruh orang lain
(d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik
dan sistemati
3) Fase mempertanggungjawabkan tugas
(a) Laporan siswa baik lisan/tulisan dari apa yang telah dikerjakan
(b) Ada tanya jawab/diskusi kelas (Yenrika Kurniati Rahayu, 2007:38)
33. Model Pembelajaran Direct Instruction (DI)
Dalam model pembelajaran direct instruction menurut Amri & Iif mempunyai
langkah-langkah; 1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, 2)
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, 3) Menyediakan latihan
terbimbing, 4) Menganalisis pemahaman dan memberikan umpan balik, 5)
Memberikan kesempatan latihan mandiri
34. Model Pembelajaran Cooperative Script
Menurut Hamdani dalam kutipan buku Setrategi Belajar Mengajar,langkah-
langkah pelaksanaan model pembelajaran Cooperative Script sebagai berikut:
1) Membagi siswa untuk berpasangan.
2) Guru membagikan wacana/materi kepada siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan.
3) Guru dan siswa menetapkan siapayang pertama berperan sebagai
4) pembicara dan siapa siswa yang berperan sebagai pendengar.
5) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,dengan
memasukkan ide ide pokok dalam ringkasannya, Sementara pendengar
menyimak dan mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghapal id-ide
pokok dengan menghubungkan materi sebelumnnya dengan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
6) Bertukar peran. Siswa yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya.
7) Guru Membuat Kesimpulan Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh
Asih dalam Buku Strategi Pembelajaran Bahasa yang menyatakan
langkah-langkah pembelajaran Cooperative Script.
35. Model Problem Based Instruction (PBI)
Langkah-langkah model pembelajaran problem based instruction yang dimulai
dengan suatu masalah kemudian tiap siswa memperdalam pengetahuannya tentang
apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk
memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap
menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar
36. Model Pembelajaran Latihan Inquiri
Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model) memiliki lima langkah
pembelajaran (Joyce dkk, 2011), yaitu: Tahap pertama adalah mengkonfrontasikan
siswa dengan situasi yang membingungkan. Tahap kedua pengumpulan data untuk
memverifikasi sampai muncul masalah dan menentukan hipotesis. Tahap ketiga
pengumpulan data untuk pengujian hipotesis. Tahap keempat, mengolah informasi
yang didapatkan selama pengumpulan data dan mencoba menjelaskan ketidak
sesuaian- ketidaksesuaian atau perbedaan-pebedaan. Tahap kelima menganalisis
strategi-strategi pemecahan masalah yang telah mereka gunakan selama penelitian.
37. Model Pembelajaran Inquiri Ilmiah
Langkah dalam scientific inquiry and science issues yaitu orientasi pada isu
sains, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji
hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.
38. Model Pembelajaran Artkulasi
Menurut Budiyanto (2016:26) langah-langkah model pembelajaran Artikulasi
yaitu:
1) Diawali dengan penyampaian materi oleh guru,
2) Lalu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (umumnya dua orang).
Salah satu siswa menyampaikan materi yang telah disampaikan guru, kegiatan
tersebut dilakukan secara bergantian pada setiap kelompok.
3) Terakhir siswa menyampaikan hasil wawancara kelompoknya ke depan kelas,
siswa lain berkesempatan memberikan tanggapan.
4) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar yang telah dilakukan
39. Model Pembelajaran Mind Mapping
Model pembelajaran Mind Mapping ada beberapa langkah yangd ijelaskan
oleh Shoimin (2014), langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
2) Guru menyajikan materi,
3) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok yang anggota nya 2 orang,
4) Siswa merancang peta pikiran,
5) Siswa mempresentasekan hasil diskusi secara berkelompok,
6) Kesimpulan
40. Model Pembelajaran Induktif
Adapun langkah-langkah model pembelajaran induktif adalah:
1) Pembentukan konsep,
2) Interpretasi data, dan
3) Aplikasi prinsip. Sedangkan kegiatan pada tahap pembentukan kosep adalah
mengidentifikasi dan menyebutkan satu persatu data yang relevan pada
suatu topik atau masalah serta mengelompokkan objek-objek menjadi
kategori-kategori yang anggotanya memiliki sifat yang umum.
41. Model Pembelajaran Search Solve Create Share
Langkah-langkah dalam metode pembelajaran Search Solve Create Share
(SSCS) yaitu sebagai berikut:
1) Search, Tahap ini berperan untuk mendorong peran aktif siswa dalam
mengajukan pertanyaan yang akan dicari solusinya.
2) Solve, Tahap ini bertujuan untuk mendorong peran aktif siswa dalam mencari
alternatif yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan
3) Create, Tahap ini bertujuan untuk mendorong peran aktif siswa dalam
kegiatan diskusi dan menyimpulkan alternatif jawaban dari permasalahan
4) Share, Tahap ini bertujuan untuk mendorong peran aktif siswa dalam
mempresentasikan dan saling bertukar informasi yang mereka peroleh.
42. Model Pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)
Langkah-langkah pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)
adalah sebagai berikut:
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen.
2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dipelajari
(Auditory).
3) Siswa diberikan soal atau permasalahan yang berkaitan dengan materi.
4) Secara berkelompok siswa menyelidiki, dan memecahkan permasalahan atau
soal yang telah diberikan (Intelectually).
5) Salah satukelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok dan kelompok lainnya menanggapi, dan melengkapi (Auditory).
6) Siswa diberikan kuis secara individu sebagai pengulangan materi (Repitition)
43. Model Pembelajaran Pranata Lanjut (Advance Organizer)
Langkah-langkah Advance Organizer terdiri dari 3 fase yaitu, (1) Presentasi
Advance Organizer; (2) Materi Pembelajaran; dan (3) Penguatan organisasi
kognitif. (Noprianto dalam Reni Novita, 2014)
44. Model Pembelajaran Pengajaran Tidak Langsung (nondirective)
Adapun langkah-langkah pembelajaran Non Directive ini terdiri dari empat
tahap yaitu:
1) Siswa didorong untuk memilah masalah. Guru menerima dan
mengkalrifikasikan perasaan
2) Siswa mendiskusikan masalah. Guru mendukung siswa.
3) Siswa merencanakan pembuatan keputusan. Guru mengklarifikasi
kemungkinan keputusan.
4) Siswa mendapat gambaran lanjutan mengembangkan kegiatan positif. Guru
bersifat mendorong
45. Model Pembelajaran Pertemuan Kelas
Adapun langkah-langkah model pembelajaran pertemuan kelas ini adalah: (1)
menciptakan iklim (suasana) yang kondusif, (2) menyampaikan permasalahan
diskusi, (3) membuat penilaian pribadi, (4) mengidentifikasi alternatif tindakan
solusi, (5) membuat komitmen, dan (6) merencanakan tindak lanjut tindakan
46. Model Pembelajaran inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar)
Adapun langkah-langkah model pembelajaran Inside Outside Circle adalah
seabagai berikut:
1) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 3-4 orang;
2) Tiap-tiap kelompok mendapat tugas mencari informasi berdasarkan
pembagian tugas dari guru;
3) Setiap kelompok belajar mandiri, mencari informasi berdasarkan tugas yang
diberikan;
4) Setelah selesai, seluruh siswa berkumpul membaur (tidak berdasarkan
kelompok);
5) Separuh kelas lalu berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar;
6) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama,
menghadap kedalam;
7) Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi
informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan
dalam waktu yang bersamaan;
8) Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam ditempat, sementara siswa
yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum
jam;
9) Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar berbagi informasi.
Demikian seterusnya, sampai seluruh siswa selesai berbagi informasi;
10) Pergerakan baru dihentikan jika anggota kelompok lingkaran dalam dan luar
sebagai pasangan asal bertemu kembali; dan
11) Guru memberikan evaluasi atau latihan soal mandiri.
47. Model Pembelajaran scaffolding
Menurut Gasong (Mardiyan, 2007:1) langkah-langkah pembelajaran scaffolding
dapat dilihat pada tabel berikut :
1) Menjelaskan materi pembelajaran.
2) Menentukan Zone Of Proximal Development (ZPD) atau level
perkembangan siswa berdasarkan tingkat kognitifnya dengan melihat nilai
hasil belajar sebelumnya.
3) Mengelompokkan siswa menurut ZPD-nya.
4) Memberikan tugas belajar berupa soal-soal berjenjang yang berkaitan
dengan materi pembelajaran.
5) Mendorong siswa untuk bekerja dan belajar menyelesaikan soal-soal secara
mandiri dengan berkelompok.
6) Memberikan bantuan berupa bimbingan, motivasi, pemberian contoh, kata
kunci atau hal lain yang dapat memancing siswa ke arah kemandirian
belajar.
7) Mengarahkan siswa yang memiliki ZPD yang tinggi untuk membantu siswa
yang memilki ZPD yang rendah.
8) Menyimpulkan pelajaran dan memberikan tugas-tugas
48. Model Pembelajaran Examples Non Examples
Langkah-langkah Model Examples Non Examples sebagai berikut
1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pem
belajaran
2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP,
memberikan gambar pada peserta didik
3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
4) Melalui diskusi kelompok hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat
pada kertas
5) Dari beberapa kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6) Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mula menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin di capai
7) Kesimpulan.
49. Model Pembelajaran Picture And Picture
Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1) Menunjukkan gambar yang ada pada power point
2) LKS yang akan dikerjakan menggunakan model Picture and Picture
3) Mengurutkan gambar-gambar yang ada di LKS menjadi urutas yang
sistematis dengan melihat spesimen Invertebrata sebagai pembanding agar
siswa tahu invertebrata lebih nyata bukan hanya dari gambar saja.
4) Menjelaskan gambar yang ada di LKS dan di power point dengan
menggunakan spesimen invertebrata sebagai pembanding
5) Kesimpulan dijelaskan dengan melihat gambar dan spesimen invertebrata
50. Model Pembelajaran Numbered Heads Together
Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran Numbered Head
Together, menurut Huda dalam (Gracia & Anugraheni, 2021) terdapat lima langkah
untuk melakukan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together,
yaitu : 1) siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggotakan empat sampai enam
orang siswa, 2) setiap siswa yang sudah berada dalam kelompok diberi nomor, 3)
masing-masing kelompok yang sudah dibentuk mendapatkan tugas atau pertanyaan
dari guru, 4) setiap kelompok yang sudah diberi tugas atau pertanyaan oleh guru,
maka anggota yang berada dalam kelompok tersebut bisa aling berdiskusi untuk
menemukan jawaban yang paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok
mengetahui jawaban tersebut, 5) setelah berdiskusi dan mendapat jawaban yang
menurut setiap kelompok benar, guru memanggil salah satu nomor secara acak dan
siswa dengan nomor yang dipanggil dapat mempresentasikan jawaban dari
kelompoknya.
51. Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur
Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai
berikut:
1) Model pembelajaran kepala bernomor struktur diawali dengan Siswa dibagi
dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2) selanjutnya Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan
terhadap tugas yang berangkai, misalnya: siswa nomor satu bertugas mencatat
soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan
hasil pekerjaan dan seterusnya. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama
antar kelompok.
3) Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa
siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan
tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama
mereka kemudian Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
4) Langkah terakhir dari model kepala bernomor struktur ini adalah kesimpulan,
guru dan siswa menarik kesimpulan dari proses pembelajaran
52. Model Pembelajaran Think Pair and Share
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dikemukakan oleh Lyman dan
kawan-kawannya (Throboni, 2015: 246):
1) Langkah pertama Berpikir (Thinking), guru mengajukan pertanyaan atau isu
yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi kesempatan beberapa menit
untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut;
2) Langkah kedua Berpasangan (Pairing), guru meminta kepada siswa untuk
berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi
selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan
telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu isu khusus telah
diidentifiaksi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit
untuk berpsangan;
3) Langkah ketiga Berbagi (Sharing), pada langkah akhir ini guru meminta
pasangan-pasangan tersbut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas
secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah
ini, akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke
pasangan yang lain sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan
tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor
53. Model Pembelajaran Debate Make a Match (DMM)
Model pengembangan DMM yang memiliki langkah-langkah, yaitu :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Menyajikan materi sebagai pengantar.
3) Mengelompokkan siswa.
4) Siswa terlebih dahulu mendiskusikan materi/topik yang akan diperdebatkan.
5) Tempatkan kursi dengan posisi berhadapan (tergantung jumlah keseluruhan
siswa di kelas) antara kelompok yang pro dan kontra, dan posisikan
kelompok pengamat di belakang tim debat secara seimbang.
6) Setelah kelompok terbentuk, siswa diminta untuk mendiskusikan serta
memperdebatkan antara kelompok yang pro dan kontra tentang topik yang
sudah di informasikan pada pertemuan sebelumnya, proses debat ini
berlangsung sampai seluruh siswa dari kelompok yang pro dan kontra sudah
mengemukakan pendapatnya
7) Ketika debat berlangsung, pastikan untuk memberikan kesempatan yang
sama antara kedua kelompok, dan anjurkan siswa lain untuk memberikan
catatan yang memuat argument tandingan atau bantahan terhadap pendapat
pihak lain.
8) Beri kesempatan kepada kelompok pengamat untuk bertanya kepada
kelompok yang pro maupun yang kontra
9) Ketika dirasakan sudah cukup, akhiri perdebatan tersebut, tanpa
menyebutkan pemenangnya, kemudian siswa diminta untuk kembali
berkumpul.
10) Lakukan diskusi dalam satu kelas penuh tentang apa yang didapatkan oleh
siswa dari persoalan yang diperdebatkan, serta siswa harus mengenali apa
yang menurut mereka merupakan argument terbaik yang dikemukakan oleh
kedua kelompok
11) Siswa yang berasal dari kelompok yang pro dan kontra kemudian bersatu
menjadi satu kelompok, misal kelompok A, sedangkan kelompok pengamat
menjadi satu kelompok, misal kelompok B
12) Guru memilih dua orang siswa untuk menjadi tim penilai dari kartu yang
nanti harus dicocokkan oleh siswa
13) Kelompok A diberi kartu soal, sedangkan kelompok B diberi kartu jawaban,
yang sebelumnya sudah disiapkan oleh guru sebanyak jumlah siswa yang
hadir di kelas
14) Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu o.
15) Tiap siswa memikirkan soal/jawaban dari kartu yang dipegang
16) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (soal/jawaban), dan menyerahkan kepada tim penilai
17) Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya dan dianggap benar oleh tim
penilai sebelum batas waktu, maka diberi reward
18) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya sampai batas waktu yang
telah ditentukan oleh guru
19) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari
54. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining
Tiga langkah utama dari model pembelajaran ini, yaitu:
1) Peragaan atau penyajian garis besar materi pembelajaran,
2) Pembentukan kelompok, dan
3) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan materi kepada
siswa lain (Kurniasih & Sani, 2015)
55. Model Pembelajaran Course Review Horay
Adapun langkah-langkah model pembelajaran course review horay
meliputi: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, (2) Guru
mendemostrasikan atau menyajikan materi, (3) Memberikan kesempatan siswa
untuk tanya jawab, (4) Untuk menguji pemahaman siswa disuruh membuat
kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai
dengan selera masing-masing siswa, (5) Guru membaca soal secara acak dan
siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan
langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (P) dan salah diisi tanda
silang (x), (6) Siswa yang telah mendapatkan tanda (P) vertikal, horisontal atau
diagonal harus berteriak hore... atau yel-yel lainnya, (7) Nilai siswa dihitung
dari jawaban benar jumlah hore yang diperoleh, (8) Penutup
(Suprijono,2013).
56. Model Pembelajaran Demontsration
Adapun langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi meliputi:
1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta
didik untuk berfikir.
2) Menciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari suasana yang
menegangkan
3) Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi
4) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demosntrasi
57. Model Pembelajaran Explicit Instruction
Langkah-langkah model pembelajaran Explicit Instruction adalah sebagai
berikut: (1) Guru menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa., (2) Guru
mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan. (3) Guru membimbing murid
dalam pelatihan, (3)Guru mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. (4)
Guru memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
58. Model Pembelajaran Tebak Kata
Langkah-langkah model pembelajaran tebak kata adalah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi kurang lebih
45 menit.
2) Guru menyuruh siswa berdiri berpasang-pasangan
3) Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti
dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya berdiri kartu
yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian
ditempelkan didahi atau ditelinnga.
4) Sementara siswa membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang
tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud
dalam kartu 10 x10 cm. Jawab yang tepat sesuai dengan isi kartu yang
ditempelkan didahi atau ditelinga
5) Apabila jawabannya tepat (sesuai yang ditulis dikartu) maka pasangan itu
boleh duduk. Bila belum tepat pada waktunya yang telah ditetapkan boleh
mengarahkan dengan kata-kata lain, asal jangan langsung member
jawabnannya.
59. Model Pembelajaran word square
Dalam menerapkan model pembelajaran word squareada beberapa langkah
yang mesti dilakukan. Langkah-langkah model pembelajaran word squareadalah
sebagai berikut:1)Guru memberikan materi sesuai dengan topic pembahasan yang
dikaji dengan metode ceramah.2)Guru kemudian membagikan lembaran kegiatan
berupa susunan huruf yang mengandung kata yang terdapat dalam materi
ajar.3)Siswa kemudian memilih kata yang tepat dengan soal yang telah
diberikan, setelah itu siswa mengarsir huruf dalam kotak sesuai dengan
jawaban.4)Setelah selesai, guru memberikan nilai sesuai dengan jumlah
jawaban yang benar dari siswa.(Reni Febriani, 2018)
60. Model Pembelajaran concept sentence
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan pembelajaran Concept Sentence ini
menurut Suprijono (2009, h. 132) terdapat tujuh langkah yaitu:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
2) Guru menyampaikan materi secukupnya.
3) Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
4) Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
5) Tiap kelompok membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4
kata kunci.
6) Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali yang dipandu oleh guru.
7) Presentasi.
8) Kesimpulan
61. Model Pembelajaran Treffinger
Langkah-langkah model pembelajaran Treffinger adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan materi sambil memberikan masalah yang dapat merangsang siswa
untuk dapat berpikir secara divergen.
2) Membahas materi pelajaran dengan cara menghadapkan siswa pada masalah
kompleks sehingga menimbulkan ketegangan pada siswa dan dengan situasi
seperti ini maka memacu siswa untuk mengeluarkan potensi kreatifnya dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
3) Melibatkan pemikiran siswa dalam tantangan nyata serta mendorong penggunaan
proses berpikir kreatif hingga siswa menemukan sendiri permasalahan yang
diberikan.
62. Model Pembelajaran Time Token Arends 1998
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan model Time Token Arends
1998 menurut Agus Suprijono (2013), sebagai berikut:
1) Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning/CL)
2) Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi
sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3) Bila telah selesai bicara, kupon yang dipegang siswa diserahkan kepada guru.
Setiap berbicara satu kupon.
4) Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. Yang masih
memegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5) Dan seterusnya.
63. Model Pembelajaran Pair Check
Secara umum, langkah atau sintaks pembelajaran pair check adalah sebagai
berikut : 1) Bekerja berpasangan 2) Pembagian peran partner dan pelatih 3) Pelatih
memberi soal, partner menjawab 4) Pengecekan jawaban 5) Bertukar peran 6)
Penyimpulan 7) Evaluasi 8) Refleksi
64. Model Pembelajaran Keliling Kelompok
Menurut Lie, langkah-langkah pembelajaran keliling kelompok sebagai
berikut:
1) Salah satu siswa perwakilan kelompok yang terpilih maju untuk
mempresentasikan jawaban mereka dengan memberikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan di depan kelas.
2) Kemudian siswa berikutnya dalam kelompok itu juga ikut memberikan
kontribusinya sehingga semua anggota kelompok mendapat giliran untuk
memberikan kontribusinya dalam mempresentasikan hasil kelompoknya, dan
kelompok lainnya menanggapi jawaban temannya.
3) Demikian seterusnya, giliran bicara bisa dilaksanakan menurut perputaran
arah jarum jam atau dari kiri kekanan

Anda mungkin juga menyukai