Anda di halaman 1dari 14

MODUL

KONSEP TEORI, MODEL DAN


METODE PEMBELAJARAN

“Workshop Penyusunan RPP ABAD 21 Guru Madrasah


Se Kota Lhokseumawe

PEMATERI:
FAJRI, S.PD.I. M.AG

KEMENTERIAN AGAMA
KOTA LHOKSEUMAWE
TAHUN 2019

1
TEORI, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

I. Teori Belajar adalah konsep dasar atau seperangkat konsep dalam pelaksanaan
aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar
1. Teori Behaviorisme
2. Teori Kognitivisme
3. Teori Konstruktivisme
4. Teori Humanisme
II. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar  yang
meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang
dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar

III. Metode Pembelajaran ialah metode yang digunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan
metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan
metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan
kegiatan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif.

Adapun model dan metode pembelajaran PAI antara lain:

A. METODE CARD SOFT

Card Sort berasal dari dua kata yaitu card dan sort. Card bermakna kartu (John M
Ecols, - : 98) dan sort bermakna sortir atau pilih (John M. Ecols, - : 541). Menurut Melvin
L Siiberman (2009 : 157) card sort berarti memilah dan memilih kartu. Card Sort adalah
kartu yang cara menggunakannya dengan disortir.

Langkah-langkah penggunaan metode card sort  sebagai berikut :

1. Guru meyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/KD mata pelajaran;
Perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah siswa, Isi kartu terdiri dari kartu
induk / topik utama dan kartu rincian.
2. Seluruh kartu diacak/ dikocok agar campur.
3. Bagikan kartu kepada siswa dan pastikan masing-masing  memperoleh satu
kartu.
4. Mintalah siswa bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada
teman sekelasnya.
5. Mintalah masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di
papan secara urut.
6. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempel hasilnya.
7. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir
kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lain.
8. Berilah apresiasi setiap hasil kerja siswa.

2
9. Lakukan klasifikasi, penyimpulan, dan tindak lanjut (Ismail SM, 2008 : 88).

B. PICTURE AND PICTURE


Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunaan media
gambar. Dalam oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi
di urutkan menjadi urutan yang logis.

1) Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Menyajikan materi sebagai pengantar
3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan
materi
4) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7) Kesimpulan/rangkuman

C. BERMAIN PERAN
1. Diskripsi
Metode bermain peran adalah metode dengan cara memberikan peran-peran tertentu
atau serangkaian situasi belajar kepada murid dalam bentuk keterlibatan pengalaman
sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan didramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah
pentas.
2. Langkah-langkah
a. Persiapan kelompok:
1) Mengidentifikasi dan memaparkan masalah
2) Menjelaskan masalah
3) Menafsirkan masalah
4) Menjelaskan bermain peran
b. Memilih partisipan:
1) Menganalisis peran
2) Memilih pemain yang akan melakukan peran
c. Mengatur setting:
1) Mengatur sesi-sesi tindakan
2) Kembali menegaskan peran
3) Lebih mendekat pada situasi yang bermasalah
d. Mempersiapkan peneliti:
1) Memutuskan apa yang akan dicari
2) Memberikan tugas pengamatan
e. Pemeranan:
1) Memulai bermain peran
2) Mengukuhkan bermain peran
3) Menyudahi bermain peran
f. Berdiskusi dan mengevaluasi
1) Mereview pemeranan
2) (Kejadian, posisi, kenyataan)

3
3) Mendiskusikan fokus-fokus utama
4) Mengembangkan pemeranan selanjutnya
g. Memerankan kembali:
1) Memainkan peran yang diubah,
2) Memberi masukan atau alternatif
3) Perilaku dalam langkah selanjutnya
h. Diskusi dan evaluasi: Sebagaimana dalam tahap enam
i. Berbagi dan menggeneralisasi Pengalaman
Menghubungkan situasi yang bermasalah dengan kehidupan di dunia nyata serta
masalah-masalah yang baru muncul. Menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku.

D. THINK, PAIR AND SHARE


1. Deskripsi
Metode pembelajaran Think, Pairand Share (TPS) melatih siswa bagaimana
mengutarakan sebuah pendapat dan belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap
mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengingat suatu informasi, siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu,
penggunaan metode pembelajaran Think,Pair and Share (TPS) dapat memperbaiki rasa percaya
diri siswa karena semua siswa diberi kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kelas.
2. Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam metode pembelajaran Think,Pair, and Share (TPS) adalah
sebagai berikut:
a. Langkah 1: Berfikir (Thinking) 
1) Guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan yang dikaitkan dengan
materi
2) Guru meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir
sendiri jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diberikan. ( 5’)
3) Siswa menuliskan jawabannya di kertas yang telah disediakan (2’)
b. Langkah 2: Berpasangan (Pairing) 
1) Guru meminta siswa untuk berpasangan, maksimal 6 siswa per kelompok
2) Siswa secara bergantian menyampaikan ide atau gagasannya atas pertanyaan
atau masalah (10’)
3) kelompok tersebut menyimpulkan gagasan baru dari hasil diskusi ( 10’) dan
dituliskan di kertas plano berupa kata kunci yang dibatasi dan dengan gambar
atau simbol
c. Langkah 3: Berbagi (Sharing) 
1) kelompok Siswa mempresentasikan hasil kesimpulan gagasan atau idenya di
depan kelas, ( tiap kelompok 5’).
2) Kelompok lain memberikan tanggapan .
3) Guru memberikan penguatan dan motivasi sesuai content

E. MAKE A MATCH
1. Deskripsi:
Make a match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran pembelajaran dengan
mencari pasangan melalui kartu  pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan
didiskusikan oleh peserta didik. Model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) dalam
bukunya Language Arts and Cooperative Learning Lessons for The Little One . Inti dari model
tersebut bagaimana peserta didik dapat mencocokkan kartunya dalam waktu yang telah
ditentukan.
2. Tahapan:

4
a. Guru menyampaikan kompetensi siswa
b. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
c. Guru menjelaskan tahapan make a match.
d. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
e. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
f. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
g. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya:
pemegang kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan
deskripsinya.
h. Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada pasangan.
i. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
j. Guru menunjuk pasangan untuk presentasi.
k. Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka,
sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan koreksi.
l. Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan.
m. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
dari sebelumnya, demikian seterusnya.
n. Penguatan oleh guru
o. Tugas

5
F. EXPERT GROUP
1. Deskripsi
Metode Expert Group adalah metode pembelajaran melalui pembentukan kelompok
peserta didik yang berperan sebagai ahli dalam materi yang akan dibahas.Materi pelajaran yang
paling cocok dilaksanakan melalui Metode Expert Group adalah materi yang mengandung unsur
perbedaan atau pembagian misalnya Prinsip dan praktek ekonomi Islam (perbedaan strategi
antar bank Islam), Sejarah Peradaban Islam (perbedaan prinsip dan strategi antar kerajaan
Islam).
3. Tahapan
a. Guru memberikan pendahuluan (sekitar 10 menit) mengenai Euthanasia
b. Pembagian kelompok peserta didik Expert; dilakukan dengan cara mempersilahkan
2 orang peserta didik mewakili gereja tertentu (ada 4 gereja) sehingga jumlah
peserta didik Expert menjadi 8 orang. (8 menit)
c. Guru memberikan 4 amplop yang berisi rangkuman pendapat masing-masing gereja
kepada peserta didik yang mewakili gereja-gereja tersebut (5 menit)
d. Guru memberikan waktu kepada peserta didik Expert untuk mempelajari
rangkuman pendapat masing-masing (sekitar 10 menit)
e. Bersamaan dengan kegiatan no 4, guru mempersilahkan peserta didik yang bukan
expert untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Euthanasia
f. Tanya-Jawab, pertanyaan disampaikan oleh peserta didik bukan expert dan
ditujukan kepada gereja yang dia inginkan (15 menit)
g. Peserta didik diminta mengisi worksheet berisi argument yang mendukung dan
menolak mengenai Euthanasia yang disampaikan dalam tanya jawab sebelumnya (8
menit) – lihat contoh worksheet
h. Peserta didik menempelkan worksheet yang sudah terisi tersebut di atas buku
catatannya (2 menit)
i. Peserta didik dipersilahkan keluar kelas per kelompok sambil membawa buku PR
yang sudah disiapkan di atas meja dekat pintu keluar
j. Di dalam buku PR sudah disisipkan worksheet yang harus diisi pendapat keluarga
peserta didik yang bersangkutan mengenai Euthanasia.

G. SNOWBALL THROWING
1. Deskripsi
Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi
yang sulit kepada siswa, juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan
siswa dalam menguasai materi tersebut.Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok; dipilih
ketua kelompok yang akan mewakili untuk menerima tugas dari guru; masing-masing siswa
membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa
lain kemudian siswa menjawab pertanyaan dari bola yang didapatkan. Snowball Throwing
melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan
tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan menggunakan kertas
berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas kemudian dilemparkan kepada
siswa lain. Siswa yang menerima bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.
2. Tahapan
Tahapan yang dilakukan dalam menerapkan metode Snowball Throwingdalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.

6
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa
yang lain selama ±15 menit.
f. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Evaluasi.
h. Penutup.

H. CENTERPIECE
1. Diskripsi
Centerpiece yaitu pusat perhatian. Dalam istilah metode pembelajaran, centerpiece
yaitu metode pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk mengeluarkan ide/gagasannya
yang berbeda atau melengkapi ide dari siswa lain dan sebagai wahana untuk mengenal
perbedaan pendapat yang berkembang di lingkungannya.
2. Langkah/tahapan:
a. Siswa berkelompok 4 sampai 5 kelompok. Masing-masing siswa mendapatkan satu
lembar kartu/kertas.
b. Guru menyiapkan pertanyaan yang merangsang berpikir kritis baik melalui kuis
atau tertulis.
c. Setiap siswa menuliskan jawaban di kartu tersebut. Siswa yang selesai menuliskan
jawaban meletakkan kartu tersebut di tengah meja.
d. Setiap siswa menukarkan kartu miliknya dg kartu di meja kemudian membacanya
lalu memberikan tanggapan sehingga setiap siswa membaca semua jawaban teman-
temannya.
e. Guru meminta konfirmasi siswa dengan ungkapan kunci ‘andaikata’ ( what if)……
apa yang terjeadi?

I. INKUIRI (DISCOVERY LEARNING)


1. Deskripsi
Inkuiri berarti siswa terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari
informasi, dan melakukan penyelidikan.Metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan
pelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah di mana siswa
mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya.Metode inkuiri
bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan
intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.
2. Tahapan
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan): 15 menit
1) Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdo’a,
2) Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya),
3) Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari, yakni
serta metode pembelajaran yang akan digunakan.
5) Guru melakukan appersepsi (sejauh mana peserta didik memahami hubungan
pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan
diajarkan)
6) Guru memberi motivasi peserta didik.
b. Kegiatan Inti (110 menit)
1) Pembagian kelompok (Peserta didik membagi diri menjadi 5 kelompok
dansetiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan duduk sesuai dengan
kelompoknya) pembagian kelompok dilakukan secara acak. (5 menit)
2) Guru membagi materi atau isu (masalah) yang akan dipecahkan sesuai dengan
tingkat perkembangan kognitif peserta didik (perumusan masalah) (5 menit)

7
3) Peserta didik (setiap kelompok) menetapkan jawaban sementara (hipotesis)
terhadap isu atau masalah yang ditugaskan (10 menit)
4) Peserta didik (setiap kelompok) harus mencari dan menemukan konsep atau
prinsip melalui proses penyelidikan untuk mengumpulkan data. (45 menit)
5) Peserta didik(setiap kelompok) membuat kesimpulan jawaban secara tertulis
(15 menit)
6) Peserta didik mempresentasikan hasil temuannya. (30 menit)
7) Terjadinya proses tanya jawab
8) Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari konsep atau data yang
ditemukan.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1) Gurumemberi umpan balik dan penguatan materi di akhir pembelajaran.
2) Peserta didik menyimak penjelasan tentang topik materi pada pembelajaran
selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait pembelajaran selanjutnya.
3) Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
4) Diakhir pembelajaran ada penguatan dari guru.

J. TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)


1. Deskripsi
TGT adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada pertandingan permainan
kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Slavin
2. Tahapan
a. Penyajian kelas
Pengelolaan kelas meliputi: pengkondisian tempat duduk, dan penyampaian tujuan.
b. Kelompok (team)
Pembentukan kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya
heterogen.
c. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa
memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini
yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
d. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir pertemuan atau pada setiap unit setelah
guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja.
Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga
siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya
pada meja II dan seterusnya.
e. Team Recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi criteria yang
ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih,
“Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-
ratanya 30-40.

8
K. MARKET PLACE (MP)/ BELANJA MATERI
1. Deskripsi
Market Place merupakan metode pembelajaran berupa kegiatan pasar, dimana siswa
dapat melakaukan aktivitas jual beli informasi. Terdapat kelompok siswa pemilik informasi
untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok siswa yang membeli informasi. Informasi
yang diperjualbelikan adalah materi yang dipelajari pada hari itu.
2. Tahapan
a. Setiap kelompok mempersiapkan barang yang akan dijual (pokok/sub pokok adalah
hasil pembagian guru, masing-masing kelompok berbeda kontennya), Pada tahap ini
siswa mengamati, menanya dan mengeksplorasi pokok/sub pokok bahasan melalui
refferensi yang akurat antar sesama kelompok. Satu konten lebih dari satu referensi.
b. Barang yang dijual harus menarik (bisa menggunkan mind map, peta konsep, desain
gambar dll). Siswa mengasosiasi dan mengomunikasikan hasil eksplornya melalui
produk seperti mind map, peta konsep, desain gambar dll.
c. Setiap kelompok dibagi menjadi dua bagian (kelompok penjual dan kelompok
pembeli) Kelompok penjual menjelaskan kehebatan produknya secara detail.
Kelompok pembeli menilai atau mendengarkan penjelasan dan mencatatnya
d. Pembeli akan berkunjung ke stan penjual (diberi kesempatan 5-6 menit) Pembeli
mengunjungi penjual dan mencatat apa yang dijelaskan penjual, ini harus dicatat
karena pembeli ini harus menjelaskan kepada penjual di kelompoknya.
e. Pembeli menyampaikan laporan hasil kunjungannya kepada kelompoknya Pembeli
menjelaskan hasil kunjungan kepada penjual dikelompoknya. Pembeli dan penjual
menilai mana kelompok terbaik pada saat kunjungan dan dikunjungi.
f. refleksi

L. TESTIMONI
1. Deskripsi
Siswa menulis pengalaman pribadi yang terkait dengan materi yang diajarkan kemudian
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Langkah-langkah
a. Appersepsi (absen, motivasi dan Instruksi awal, pretest).
b. Pengamatan tekstual (tadarus Al Quran yang berhubungan dengan materi).
c. Pengamatan kontekstual (video pembelajaran terkait tema).
d. Menulis bebas di kertas kerja (siswa tidak perlu menulis identitas, namun sudah
diberi kode yang hanya diketahui guru) yang telah di sediakan tentang pengalaman
pribadi yang terkait dengan materi yang realistis dan kontekstual.
e. Guru membagi kelompok dengan cara hitung deret angka 1 – 6, kemudian di ulangi
kembali sampai siswa habis.
f. Kemudian siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing berdasarkan
angka yang sama.
g. Guru mengumpulkan kertas kerja testimoni perkelompok kemudian guru
mendistribusikan kertas kerja tersebut kepada kelompok lain.
h. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk mencermati, mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan testimoni kelompok lain. Klasifikasi dibuat dalam bentuk kata
kunci yang dibatasi jumlahnya baik kelebihan, kekurangan, maupun tantangan serta
solusi atau saran pemecahan masalah pada kertas plano yang sudah disediakan.
Klasifikasi dapat ditambahkan gambar maupun simbol yang relevan.
i. Masing-masing kelompok menempelkan pekerjaannya di dinding atau papan tulis
kemudian presentasi secara bergiliran dan beri kesempatan untuk tanya jawab.
j. Guru yang telah membuat catatan-catatan dari masing-masing kelompok, kemudian
memberikan penguatan dari seluruh aspek (keaktifan siswa ketika diskusi,
pembuatan map dan gambar, penulisan komentar, presentasi, dan tanya jawab,
serta yang terkait dengan konten materi).

9
M. PROJECT BASED LEARNING (PBL)
1. Deskripsi
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar
2. Tahapan
a. Pendahuluan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
b. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil
topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah
investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk
para peserta didik.
c. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project).
Perencanaan projeck dan monitoring dilakukan secara kolaboratif antara pengajar
dan peserta didik. Dengan  demikian peserta didik diharapkan akan merasa
“memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta  mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
d. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline
untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3)
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing
peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,
dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
e. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek ( Monitor the Students and the
Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta
didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi
peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi
mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat
sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang  penting.
f. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
g. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.
Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran.

10
N. INFORMATION SEARCH/BERBURU INFORMASI
1. Deskripsi
Suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh guru maupun dari peserta didik
sendiri. Kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi
yang akurat.
2. Tahapan
a. Pembagian kelompok (4-5 orang).
b. Guru membagikan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok siswa untuk dicari
jawabannya.
c. Peserta didik dalam kelompok mencari informasi di buku teks dan sumber belajar
lain seperti Handout, Dokumen, Informasi dari internet, Perangkat keras (CD/DVD,
dan alat-alat lain).
d. Tiap Kelompokmenyusun jawaban yang sudah didapatkan dari referensi.
e. Jawaban tiap kelompok didiskusikan.
f. Setiap peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi semua kelompok.
g. Kegunaan
h. Membiasakan peserta didik untuk membaca secara cermat.
i. Melatihberpikir kritis.
j. Membantu menghidupkan materi yang membosankanmenjadi lebih menarik.

O. STICKNAME
1. Deskripsi
Menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan banyak melibatkan peserta didik secara
merata baik secara lisan maupun tulisan dengan berpatokan kepada stick yang bertuliskan
nama masing-masing peserta didik

11
2. Tahapan
a. Pembukaan pelajaran dengan berdoa
Menyiapkan doa yang akan dibaca dalam bentuk lembar kertas atau tayangan
Salah satu peserta didik memimpin doa yang diikuti semua
b. Absen kesiapan peserta didik
Menanyakan kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran dengan menggunakan
stickname sebagai alat penunjukannya Menjawab sesuai yang difahami atau yang
dibaca
c. Pengantar Materi Pelajaran
 Telah menyiapkan bahan materi dengan media atau tidakmenyampaikan materi
 Memperhatikan materi yang disampaikan guru
d. Tanggapan peserta didik secara lisan; memperhatikan tanggapan peserta didik
 mencatat poin-poin penting di papan tulis
 mengontrol jalannya tanggapan agar tidak terfokus pada satu dua anak saja
dengan menggunakan stickname
 Menanggapi apa yang difahami dari pengantar guru
e. Catatan poin-poin penting guru atas tanggapan peserta didik
 Menguraikan lebih lanjut berkaitan dengan catatan poin-poin penting dari
peserta didik
 Memperhatikan uraian atau tanggapan guru
f. Tanggapan balik dari guru
 Memfokuskan kembali diskusi yang telah dilakukan kepada topic pembahasan
 Mengasosiakan apa yang difahami dengan uraian guru
g. Peserta didik menulis berdasarkan instruksi guru
 Menyiapkan intruksi-instruksi yang akan dikerjakan peserta didik secara tertulis
 Melaksanakan instruksi guru secara tertulis
h. Guru memberi penguatan materi
 Menyiapkan alat/media yang dibutuhkan untuk penguatan materi
 Menyampaikan penguatan materi -
 Mencermati penguatan yang diberikan oleh guru
 Menyimpulkan dari apa yang difahami dari proses KBM dari awal sampai akhir

P. QUESTION STUDENT HAVE


1. Deskripsi
Strategi Questions Student Have digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan
harapan peserta didik sebagai dasar untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki.
Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik melalui
tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan
pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.
2. Langkah-langkah
a. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu dilakukan setting kelas dengan
membagi kelompok (4-5 orang anggota).
b. Mengadakan pre tes sebelum pembelajaran dimulai, terkait dengan KD yang akan
diajarkan.
c. Memberi penjelasan secara singkat tentang strategi dan tatacaraQuestions Student
Have yang akan diterapkan
d. Peserta didik diberi waktu 20 menit untuk membaca materi pembelajaran pada
buku panduan atau sumber belajar yang telah disiapkan.
e. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menuliskan pertanyaan dari materi yang
belum dipahami dengan diberi waktu 5 menit pada belangko lembar pertanyaan
yang telah disiapkan.
f. Melalui aba-aba guru, masing-masing diminta untuk memberikan pertanyaan yang
telah ditulis kepada teman dalam kelompoknya searah jarum jam untuk dibaca
selanjutnya diberi tanda centang () jika pertanyaan tersebut juga ingin ditanyakan

12
dan jika tidak diminta memberi tanda strip (-), diputar hingga blangko tersebut
kembali kepada pemiliknya.
g. Pemilik lembar pertanyaan diminta menghitung tanda centang yang ada pada
blangkonya dan dihitung jumlah tanda centang yang diperoleh di samping kanan
pertanyaan.
h. Pertanyaan yang paling banyak mendapat tanda centang mendapat prioritas utama
untuk dijawab. Cara yang dilakukan adalah peserta didik diminta mengacungkan
tangan apabila guru menyebutkan jumlah-jumlah tertentu kemudian membacakan
pertanyaannya.
i. Peserta didik lain diminta mengidentifikasi kemungkinan ada pertanyaan yang sama
dari yang dibacakan.
j. Setelah pertanyaan dibacakan, maka kesempatan menjawab pertama diberikan
kepada peserta didik yang tidak memberi tanda centang pada pertanyaan.
k. Semua kertas pertanyaan dikumpulkan, karena kemungkinan ada pertanyaan yang
perlu dijawab pada pertemuan berikutnya, sekaligus untuk direkapitulasi dan
diidentifikasi serta dihitung kuantitas dan kualitas pertanyaan masing-masing
peserta didik.
l. Setelah selesai semua proses penerapan strategi pembelajaran dengan Questions
Student Have, maka peserta didik diberi penilain pos tes untuk dua aspek, yaitu
kognitif dan afektif.
m. Untuk aspek kognitif, peserta diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal post test
yang telah disiapkan.
n. Sedangkan penilain afektif, peserta didik diminta menilai teman satu bangku tentang
perilaku pelaksanaanshalatsunnah berjamaah dan munfarid selama satu minggu ke
belakang dengan cara memberi tanda centang pada kolom yang tersedia terhadap
pernyataan yang telah dibuat.

Q. PEMBELAJARAN DENGAN MODEL GRUP INVESTIGASI


1. Deskripsi
Group Investigationn merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi
(informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari
buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet.
2. Langkah-langkah
a. Tahap I: Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok

Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan
mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
b. Tahap II: Merencanakan tugas.

Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat
perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa
yang akan dipakai.
c. Tahap III: Membuat penyelidikan.

Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat


kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam
mencapai solusi masalah kelompok.
d. Tahap IV: Mempersiapkan tugas akhir.

Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan


kelas.

13
e. Tahap V:Mempresentasikan tugas akhir.

Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.


f. Tahap VI:Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan
dipresentasikan.

R. PROBLEM BASED LEARNING (BERFIKIR KRITIS)


1. Deskripsi
Pembelajaran ini menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
hari sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus
mengembangkan kemampuan berfikir kritis. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus
dipecahkan. Masalah bisa disajikan dalam bentuk gambar, tulisan, film pendek atau power
point.
2. Tahapan
a. Pembagian kelompok (4-5 orang)
b. Instruksi guru sangat jelas apa yang harus dilakukan siswa dan apa yang harus
dilakukan guru
c. Membagikan materi dan melakukan penelaahan terhadap masalah-masalah yang
akan dipecahkan.
d. Mengklarifikasi kesulitan yang diangkat dari masalah.
e. Peserta didik diajak menjawab pertanyaan tentang ”apa yang perlu kita ketahui
tentang masalah yang kita hadapi? setelah melakukan diskusi dan konsultasi
f. Menyusun rencana tindakan yang didasarkan papada hasil temuan mereka
g. Belanja informasi
h. Peserta didik menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan masalah (tulisan,
gambar dll)
i. Penguatan oleh guru

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

14

Anda mungkin juga menyukai