TENTANG
DIREKTUR
RSU ADELLA SLAWI
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keperawatan pada RSU
Adella Slawi Kabupaten Tegal sebagaimana tersebut dalam lampiran – lampiran
KEDUA : Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman kerja sehari – hari di
Keperawatan
Ditetapkan di : Slawi
Pada tanggal :
1. Kepala Ruang
2. Wakil Kepala Ruang
3. Perawat Supervisi/Pengamat
4. Penanggung jawab perawatan Unit Rawat Jalan
5. Tata laksana Rotasi Tenaga Perawat
6. Ketentuan Penunjukkan Perawat Pengganti
7. Pemberian Ijin Belajar
8. Proses Tugas Belajar
9. Rencana Pengadaan Karyawan
10. Orientasi Karyawan Baru / Pindah
11. Ijin tidak masuk kerja
12. Ijin sakit
13. Pembuatan jadwal Dinas Perawat
14. Pembutan jadwal Dinas Perawat di Unit Khusus
15. Pembuatan Jadwal Jaga
16. Ketentuan Tata Tertib bagi Mahasiswa
17. Tata cara permintaan dan Pemberian cuti karyawan
18. Penanganan masalah etik profesi di lingkungan Keperawatan dan Kebidanan
KEPALA RUANG
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengelola pelayanan asuhan
keperawatan di suatu ruang
TUJUAN Terwujudnya kelancaran dan kemudahan pelayanan
keperawatan di unit rawat inap bagi pelanggan dan profesi
keperawatan
KEBIJAKAN Perlu adanya seorang yang ditunjuk untuk memimpin di ruang
pelayanan keperawatan yang ditetapkan dengan SK Direktur
RSU Adella Slawi
PERSYARATAN 1. Seorang lulusan akademi keperawatan/DIII
Keperawatan/S1 Keperawatan
2. Memiliki / pernah mengikuti pelatihan managemen
pelayanan keperawatan
3. Memiliki sertifikat / pernah mengikuti pelatihan sesuai
dengan unit terkait
4. Masa kerja di RSU Adella lebih dari atau sama dengan 8
(delapan) tahun
5. Kondisi fisik sehat
6. Kepemimpinan / managerial yang meliputi
a. Kejujuran
b. Kemampuan memimpin
c. Transparan
d. Hubungan interpersonal (hubungan antar manusia) baik
e. loyalitas
7. Disiplin dan bertanggung jawab
8. Membuat / menandatangani surat pernyataan kesanggupan
TANGGUNG JAWAB 1. Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pelayanan melalui Kepala Sub
Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Secara teknis medis operasional, bertanggung jawab
kepada dokter penanggung jawab ruang (SMF)
DOKUMEN TERKAIT 1. Notulen rapat bidang pelayanan tanggal
2. Daftar / SK Direktur tentang pengangkatan Kepala Ruang
3. Bukti Surat kesanggupan dari masing-masing Kepala
Ruang
WAKIL KEPALA RUANG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang perawat professional yang diberi tanggung jawab
sebagai wakil dari Kepala Ruang dalam mengelola kegiatan
pelayanan keperawatan di satu ruang
TUJUAN 1. Membantu kelancaran tugas Kepala Ruang dalam
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan
2. Menggantikan tugas Kepala Ruang bila Kepala Ruang
berhalangan
KEBIJAKAN Perlu adanya seorang yang ditunjuk sebagai wakil kepala ruang
dan ditetapkan dengan SK Direktur RSU Adella Slawi
PERSYARATAN 1. Seorang lulusan Akademi Keperawatan / Kebidanan atau
seorang lulusan Sekolah Perawat Kesehatan / S1
Keperawatan
2. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan managemen
pelayanan keperawatan
3. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan sesuai dengan unit
terkait
4. Masa kerja di RSU Adella lebih dari atau sama dengan 7
tahun
5. Kondisi fisik sehat
6. Kepemimpinan / managerial yang meliputi :
a. Kejujuran
b. Kemampuan memimpin
c. Transparan
d. Hubungan interpersonal (hubungan antar manusia) baik
e. Loyalitas
7. Disiplin dan bertanggung jawab
8. Membuat / menandatangani surat pernyataan kesanggupan
TANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab kepada Kepala Ruang
DOKUMEN TERKAIT 1. Notulen rapat bidan pelayanan
2. Daftar / SK Direktur tentang pengangkatan Wakil Kepala
Ruang
3. Surat bukti kesanggupan dari masing-masing Wakil Kepala
Ruang
PERAWAT SUPERVISI /
PENGAMAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan di seluruh unit perawat pada sore hari, malam hari
dan hari libur
TUJUAN Agar pelayanan keperawatan dapat berjalan dan terkendali
dengan baik pada sore, malam hari dan hari libur
KEBIJAKAN 1. Ada SK penunjukkan kepada petugas pengamat yang
ditanda tangani oleh Direktur Pengelola RSU Adella
2. Pengamat dalam menjalankan tugasnya mengacu pada
uraian tugas, tata tertib dan sanksi supervisor
PERSYARATAN 1. Pendidikan dan Pengalaman
a. Sarjana muda keperawatan atau lulusan DIII
Keperawatan berpengalaman sebagai pelaksana
perawatan minimal 3 tahun
b. SPK/Bidan yang memiliki pengetahuan yang cukup
untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi
2. Memiliki kemampuan untuk memimpin
3. Beribawa
4. Sehat
5. Memiliki SK sebagai pengamat dari Direktur RSU Adella
TANGGUNG JAWAB Secara administrasi dan fungsional bertanggung jawab kepada
Kepala Sub Bidang Pelayanan Keperawatan
DOKUMEN TERKAIT 1. Hasil rapat team pengamat dalam memproses revisi protap
pengamat
2. SK Direktur tentang pengangkatan petugas
supervise/pengamat
3. Daftar tenaga pengamat / supervisor
4. Jadwal pengamat tiap bulan
5. Presensi pengamat
6. Buku serah terima tugas jaga pengamat
7. Chek list pelaksanaan tugas kepengamatan
PENANGGUNG JAWAB PERWATAN
UNIT RAWAT JALAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan
ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di unit
rawat jalan (poliklinik)
TUJUAN Terwujudnya kelancaran dan kemudahan pelayanan asuhan
keperawatan di unit rawat jalan bagi pelanggan dan perawat
KEBIJAKAN Perihal adanya seorang yang ditunjuk sebagai penanggung
jawab poliklinik dan ditetapkan dengan SK Direktur RSU
Adella
PERSYARATAN 1. Seorang lulusan Akademi Keperawatan/Kebidanan atau
seorang lulusan Sekolah Perawat Kesehatan/Kebidanan
2. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan sesuai dengan unit
terkait
3. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan managemen
keperawatan
4. Masa kerja di RSU Adella lebih dari atau sama dengan 7
tahun
5. Kondisi fisik sehat
6. Kepemimpinan / managerial yang meliputi
a. Kejujuran
b. Kemampuan memimpin
c. Transparan
d. Hubungan interpersonal (hubungan antar manusia) baik
e. Loyalitas
7. Disiplin dan tanggung jawab
8. Membuat/menandatangani surat pernyataan kesanggupan
TANGGUNG JAWAB 1. Secara administratife dan fungsional bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pelayanan melalui Kepala Sub
Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada
dokter poliklinik di unit rawat jalan
DOKUMEN TERKAIT 1. Notulen Rapat Bidang Pelayanan
2. Daftar / SK Direktur tentang penetapan penanggung jawab
poliklinik
3. Surat bukti kesanggupan dari masing-masing penanggung
jawab
PENGUKURAN SUHU
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh
merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat
diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral,
rektal, maupun axila dan menggunakan termometer digital
TUJUAN Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang
suhu tubuh.
KEBIJAKAN Alat dan Bahan :
1. Termometer
2. Tiga buah botol
a. Botol pertama berisi larutan sabun
b. Botol kedua berisi larutan desinfektan
c. Botol ketiga berisi larutan air bersih
3. Bengkok
4. Kertas / tissue
5. Vaselin / jellyn
6. Buku catatan suhu
7. Sarung tangan
PROSEDUR 1. Pemeriksaan Suhu Oral
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak bawah lidah.
f. Turunkan suhu termometer dibawah 34 o C – 35 o C.
g. Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
h. Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
i. Angkat termaometer dan baca hasilnya.
j. Catat hasil.
k. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
l. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan denyut nadi. Denyut nadi
merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler
TUJUAN 1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan).
PROSEDUR 1.
IZIN SAKIT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Yang dimaksud izin sakit adalah Surat Keterangan Dokter yang
diberikan oleh pegawai yang bersangkutan selama 2 (dua)
sampai 3 (tiga) hari
TUJUAN Untuk memberitahukan bahwa pegawai yang bersangkutan
tidak dapat melakukan tugas
KEBIJAKAN Bila lebih dari 3 (tiga) hari harus ada keterangan dari dokter
spesialis
PROSEDUR 4. Pegawai yang bersangkutan harus diperiksa
dokter, selanjutnya hasil pemeriksaan diserahkan kepada
unit kerja
5. Kepala Unit Kerja memberitahukan kepada
Direktur
6. Mencatat pada buku daftar hadir pegawai dan
kemudian diberikan tanda / keterangan sakit.
UNIT TERKAIT Semua karyawan
2. Secara Khusus
a. Perawatan secara terbuka
- membuka baju
- membersihkan luka
- debridement jaringan lepas (nekrotik)
- luka dicuci dengan antiseptic
- luka dibiarkan terbuka
Cara ini hanya baik untuk luka bakar dangkal dan unutk
daerah-daerah yang dapat dibiarkan terbuka seperti ;
muka atau daerah perineal
PERAWATAN TRANSFUSI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memindahkan darah dari seorang ke orang lain
TUJUAN 1. Mencukupi kebutuhan oksigen jaringan dengan
memperbaiki
2. Mencukupi volume darah dalam tubuh
3. Mencukupi jumlah sel-sel darah dalam tubuh
4. Mencukupi jumlah protein yang kurang
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Sebelum dan sesudah transfuse sebaiknya cek darah hbs Ag
2. Pengambilan contoh darah untuk cross mate secara aseptic
3. Pada waktu penerimaa darah dilakukan pengecekan, nama,
golongan darah, jenis permintaan, waktu permintaan, dan
expired date, nomor register pada label darah, jumlah yang
diterima apakah sudah sesuai dengan permintaan
4. Darah yang belum dipakai disimpan di lemari es dengan
suhu 4C bila darah tidak dipakai diusahakan kembali ke
PMI sebelum 24 jam dan mencatat di status yang telah
tersedia.
5. Darah diberikan sesuai suhu tubuh normal (37C), tranfusi
boleh diberikan apabila suhu tubuh kurang dari 38C
kecuali instruksi lain.
6. Bila memakai cairan infuse yang berkadar osmotic tinggi
harus menggunakan venocath/abocath
7. Blood transfuse set yang mengandung cairan
glucose/protein sebelum dipakai untuk tranfusi darah
dibilas dulu dengan cairan NaCl 0,9% atau Ringer lotat atau
sejenisnya
8. Tetesan darah pada ½ jam pertama diberikan secara
perlahan-lahan 15 tetes per menit dengan pemantauan ketat
bila reaksi negatif darah diberikan sesuai dengan program
9. Memantau reaksi yang kemungkinan yang bisa terjadi
urtikaria, bila terjadi tetesan dipelankan kemudian diberi
antihistamin. Sesudah urtikaria darah dijalankan kembali,
bila tetap terjadi urtikaria darah dibuang dan tranfusi set
diganti, masukkan cairan NaCl 0,9% sampai urtikaria
hilang, kemudian jalankan darah baru.
10. Mengiggil, darah dihentikan kecuali ada perintah dokter,
diberi antihistamin, corticosteroid, xylamidon sesuai
dengan program.
11. Anaphilatic shok, pemberian darah dihentikan dulu
langsung adrenalin 0,3 ml cc. Pasien tidak boleh ditinggal
sendirian, pasien tiduran tidak pakai bantal diberi oksigen,
bila perlu adrenalin diulang, monitor tensi, nafas,
kesadaran, bila sirkulasi sudah stabil baru diberi
antihistamin costikotiroid untuk mencegah kolaps.
12. Selesai tranfusi infuse dipertahankan dulu, setelah 6-8 jam
dilakukan pemeriksaan Hb
13. Bagi bayi yang memerlukan tranfusi digunakan spuit darah
langsung diambil di bagian slang darah setelah desinfeksi
jumlah darah dan kecepatan pemberian tergantung dari
perintah dokter.
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMELIHARAAN/PERAWATAN
DECUBITAS
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Adanya luka yang disebabkan karena trauma baring local
biasanya di daerah sacrum
TUJUAN Membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah
keadaan yang lebih parah
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Luka kotor bersihkan dan kompres basah dengan
rivanol/bethadine tiap hari
2. Luka bersih kompres dan bersihkan tiap 2-3 hari sekali
dengan rivanol/bethadine
3. Miringkan posisi tidur penderita ke kanan/kiri tiap 2-4 jam
sekali
4. Beri talk/bedak daerah potensial basah untuk menghindari
iritasi
5. Ganti balut setiap saat bila balut basah/kotor
6. Jaga kebersihan penderita dan lingkungan sekitarnya
7. Kolaborasi dengan dokter
8. Melaksanakan instruksi dokter
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
GLAUKOMA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu penyakit dengan gejala tekanan intra okuler meningkat
penggaungan cawan optic dan kerusakan lapang pandangan
yang khas
TUJUAN Menurunkan tekanan intra okuler dengan obat/operasi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pre Operasi
a. Upayakan penurunan T10 dengan miotikum, Topikal,
CKI sistemik, Simptomalik (analgetik, anti emetik dsb)
b. Diet kurangi untuk cairan dari makanan maupun
minuman
c. Cukur bulu mata
d. Mandi keramas
2. Perawatan Post Operasi
a. Atur posisi pasien dengan tirah baring/miring pada
posisi yang sehat
b. Pemberian obat miotikum dan CAI
c. Ganti balut tiap hari
d. Lama perawatan 5 – 7 hari
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
TRAUMA MATA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Ruda paksa yang mengenai bola mata dan jaringan sekitarnya
TUJUAN Mengembalikan fungsi indra penglihatan dan anatominya
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Perawatan Pre Operasi
Cukur bulu mata
2. Perawatan Post Operasi
a. Tirah baring setengah duduk
b. Mandi biasa wajah cukup dengan seka
c. Kompres mata sesuai advis dokter
d. Pemberian obat-obat analgetik, haemostatic
e. CAI (Carbonic Anhidrase Inhibitor) sistemik
f. Topikal mata sesuai dengan perintah dokter
g. Eye toilet
h. Ganti balut tiap hari
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
KATARAK
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Kekeruhan pada lensa mata
TUJUAN Untuk mempersiapkan perawatan pasien sebelum dan sesudah
dilakukan operasi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pre Operasi
a. Mandi keramas
b. Cukur bulu mata
c. Pemberian obat-obat
- Antibiotik > sistemik 1 hari pre operasi
- Analgetik > sistemik 1 hari pre operasi
- CAI
- Tetes mata mediatikum > agar dilatasi maksimal
- Halmostatik > sistemik
- Moinor Tranguilizer > sistemik
2. Perawatan Post Operasi
a. Atur posisi pasien dengan tidur terlentang tanpa bantal
selama 24 jam (boleh miring pada posisi sehat)
b. Bersihkan Palpabae pasien dengan kapas basah steril
c. Ganti balut setiap hari
d. Berikan OTM Xytrol 5 x 1 tetes/hari
e. Diet tergantung penyakit sistemik yang diderita
f. Lama perawatan 3 – 4 hari
g. Selama 2 minggu tidak diperbolehkan melakukan
tindakan dengan posisi membungkuk
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
ULCUS CORNEA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Terdapatnya infeksi dan radang pada kornea akibat ruda paksa
TUJUAN Untuk mencegah infeksi lebih parah
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Perawatan Pra Operasi
a. Mandi keramas
b. Cukur bulu mata
2. Perawatan Post Operasi
a. Tirah baring/miring ke sisi sehat
b. Eye toilet, antibiotic topical
c. Ganti balut tiap hari
d. Lama perawatan 5-7 hari
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENYIAPKAN SUNTIKAN
DARI FLACON
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan obat suntik dalam bentuk flacon
TUJUAN Mempermudah penyuntikan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Bak steril berisi
1. Bak steril berisi beberapa spuit dengan berbagai ukuran
(disini digunakan spuit Dysposible)
2. Obat-obatan yang diperlukan dalam berbagai flacon
3. Kapas alcohol dalam baskom steril
4. Aquadest steril untuk melarutkan obat
5. Karet pembendung
6. Perlak atau alasnya
7. Bemgkok kosong
8. Mangkok steril dengan tutup untuk aquades
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SUNTIKAN INTRACUTAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit
TUJUAN 1. Untuk melakukan uji coba kulit (skin test) dari obat-obatan
tertentu misal ; Penicilin procain
2. Untuk obat-obatan tertentu yang pemberiannya khusus cara
ini untuk observasi penyakit TBC (Tuberculin Test)
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Jarum yang digunakan adalah no.18, 20 atau jarum khusus
2. Spuit 1 cc atau dengan ukuran khusus
3. Kulit di desinfeksi, lalu ditegangkan (diregang) dengan
tangan kiri
4. Jarum ditusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dan membuat sudut antara 15 - 20 dengan permukaan kulit
5. Lalu obat disemprotkan sampai terjadi gelembung pada
tempat tersebut
6. Kemudian jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapus dengan
kapas alcohol dan tidak boleh dilakukan massage
7. Reaksinya dilihat/dicatat, setelah jangka waktu yang
ditentukan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MELAKUKAN INJEKSI
INTRA VENA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat suntik ke dalam pembuluh darah vena
TUJUAN Untuk obat – obatan yang pemberiannya melalui intra vena
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Setelah tempatnya ditentukan lakukan pembendungan di
bagian atas daerah yang akan disuntik
2. Pasang pengalas di bawahnya dan bengkok didekatkan
3. Daerah yang akan disuntik di desinfektan, lalu kulit
diregangkan
4. Dengan lubang jarum
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MELAKUKAN SUNTIKAN
INTRA MUSKULER
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat ke dalam jaringan otak (Musculus)
TUJUAN Untuk obat-obatan yang pemberiannya melalui suntikan
intramuskuler
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Setelah alat-alat dan obat-obat disiapkan, dibawa ke tempat
pasien
2. Tentukan tempat yang akan disuntik, lalu kulit di desinfeksi
3. Jarum ditusukkan tegak lurus dengan permukaan kulit 90
derajat
4. Penghisap ditarik sedikit (bila ada darah, obat jangan
diteruskan)
5. Obat disemprotkan perlahan-lahan
6. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik keluar dengan
cepat kulit ditahan dengan kapas alcohol sambil dilakukan
massage.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MELAKUKAN INJEKSI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
SUBCUTAN
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat di bawah kulit, misalnya penyuntikan insulin
pada pasien diabetes militus
TUJUAN Untuk obat-obatan yang pemberiannya melalui suntikan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Tempat penyuntikan didesinfeksikan lalu diangkat sedikit
dengan tangan kiri
2. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, jarum ditusukkan
membentuk sudut 45 dengan permukaan kulit
3. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan
disemprotkan, bila tidak ada, obat disemprotkan perlahan-
lahan
4. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik keluar dengan
cepat, bekas tusukan ditahan dengan kapas alcohol
5. Pada tempat tersebut dilakukan massage
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMBERIAN OBAT
MELALUI HIDUNG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara meneteskan atau menyemprotkan
TUJUAN 1. Mengurangi pembengkakan pada selaput lendir hidung
2. Mengurangi rasa sakit
3. Sebagai pengobatan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR A. Pemberian obat dengan cara meneteskan
Persiapan alat :
1. Obat tetes hidung dalam tempatnya
2. Pipet bila perlu
3. Kertas tisu
4. Bengkok
5. Lampu dahi atau senter bila perlu
6. Bak instrument kecil berisi :
a. Spekulan hidung
b. Pinset hidung
c. Bulatan kapas
7. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
8. Membawa alat-alat ke dekat pasien
9. Mengatur posisi pasien, duduk di kursi dengan kepala
menengadah atau berbaring di tempat tidur dengan bahu
diganjal bantal
10. Mencuci tangan
11. Membersihkan lubang hidung dengan kapas dan pinset
hidung, buang kapas bekas ke dalam bengkok
12. Meneteskan obat ke dalam lubang hidung sesuai
program dan selama penetesan obat, pasien dianjurkan
bernafas melalui mulut. Bila pada botol tidak ada
penetesnya gunakan pipet.
13. Selesai penetesan posisi pasien tetap menengadah
selama kurang lebih 3-5 menit, agar obat tidak mengalir
keluar lubang hidung
14. Membersihkan sekitar hidung bila basah
15. Merapikan pasien, alat-akat dan mencuci tangan
Pelaksanaan :
a. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
b. Mengatur pasien dalam posisi menengadah
c. Mencuci tangan
d. Memasukkan obat ke dalam alat penyemprot
e. Menyemprotkan obat ke punggung tangan perawat,
untuk mengetahui lancar tidaknya penyemprotan
f. Menenangkan pasien
g. Memberikan kain kasa kepada pasien
h. Menyemprotkan obat ke dalam hidung dengan cara :
- Ujung hidung diangkat ke atas
- Masukan ujung penyemprot ke dalam hidung jangan
terlalu dalam dan diarahkan ke bagian belakang
i. Selesai penyemprotan pasien jangan langsung bangun
j. Merapikan pasien, alat-alat dan mencuci tangan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMBERIAN OBAT TETES MATA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat-obatan atau cairan tertentu ke dalam mata
dengan cara meneteskan / mengoleskan
TUJUAN Untuk membersihkan mata yang kotor/mengobati mata yang
sakit
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Boorwater 3% atau obat lain yang steril di dalam
tempatnya
b. Kapas basah steril pada tempatnya
c. Kasa steril
2. Persiapan pasien
Pasien diberitahu dan disiapkan dalam posisi terlentang
3. Pelaksanaan
a. Mata yang akan ditetes dilap dengan kapas basah steril
dari arah luar ke dalam
b. Kelompak mata dibuka dengan kapas basah
c. Obat diteteskan pada mata yang sakit sesuai dengan
program terapi
d. Bila ada cairan yang keluar dari mata segera dilap
dengan kasa steril
e. Kemudian pasien dan alat-alat dirapikan kembali
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMBERIAN OBAT
MELALUI ORAL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan dan memberikan obat-obatan untuk pasien yang
dapat diberikan melalui mulut dan ditelan
TUJUAN Memudahkan proses pemasukan obat ke dalam tubuh (lewat
mulut) pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Siapkan meja/baki obat lengkap dengan beberapa gelas obat
sesuai dengan jumlah pasien, dan obat yang diperlukan
2. Obat – obatan yang telah disiapkan beserta kartu-kartunya
untuk masing-masing pasien dicek kembali, lalu diberikan
langsung kepada pasien dan ditunggu sampai obat ditelan
habis, bila perlu perawat membantu
3. Catatlah pada kartu obat, bahwa obat tersebut sudah
diberikan sesuai dengan ketentuan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMBERIAN OBAT
MELALUI TELINGA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Yang dimaksud dengan pemberian obat ke dalam rongga telinga
bagian luar adalah dengan menggunakan obat tetes atau salep
TUJUAN 1. Sebagai pengobatan
2. Membasmi mikro organisme
3. Mengurangi rasa sakit
4. Melunakkan kotoran telinga/crumen
5. Membunuh serangga yang masuk ke dalam liang telinga
6. Sebagai anestesi lokal
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien, berbaring dengan telinga yang
akan diobati menghadap ke atas
4. Mencuci tangan
5. Membersihkan liang telinga luar dengan kapas lidi
lembab
6. Menarik daun telinga ke atas sedikit dan sedikit ke
belakang untuk meluruskan liang telingga sehingga jelas
terlihat
7. Meneteskan obat/memberikan salep ke dinding liang
telinga lalu ditutup dengan bulatan kapas yang longgar
8. Setelah penetesan, pasien tetap berbaring dengan posisi
tetap beberapa menit untuk mencegah merembesnya
obat dari telinga
9. Merapikan pasien dan mencuci tangan
10. Mencatat reaksi pasien, keadaan umum dan keadaan
telinga sebelum dan sesudah pengobatan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBERIKAN OBAT
MELALUI VAGINA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat-obat melalui vagina dengan cara dioleskan
Suppositorium atau irigasi (mengumbah).
Mengumbah vagina ; membersihkan vagina dengan cairan obat
yang dialirkan/disemprotkan ke dalamnya
TUJUAN Untuk membersihkan dan mengobati vagina
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Semua obat-obat yang diperlukan dibawa ketempat pasien
2. Sampiran dipasang
3. Cairan dihangatkan dan dimasukkan ke dalam irrigator
(slang) diklem terlebih dahulu
4. Irrigator digantungkan setinggi 30 cm dari permukaan kasur,
kanula dipasang, cairan dialirkan lalu slang diklem dan
kanula diletakkan pada tempat yang steril
5. Pakaian bagian bawah dibuka, lalu bagian tersebut ditutup
dengan selimut posisi pasien “Dorsal Recumbent”
6. Alas bokong dan pispot dipasang
7. Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat, ibu jari dan
telunjuk kiri dibalut dengan kapas sublimat lalu vulva
dibuka, tangan kanan memasukkan kanula ke vagina
8. Klem dibuka, kanula diputar, cairan dialirkan perlahan-
lahan sampai habis
9. Kanula dikeluarkan dan dilepas dari slang lalu dimasukkan
ke dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan
10. Pispot diangkat setelah cairan tidak mengalir lagi dari
vagina
11. Pasien dan alat-alat dibereskan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PELEPASAN NGT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN NGT adalah alat yang digunakan untuk memasukkan atau
mengeluarkan cairan dari lambung
TUJUAN Mengentikan pemasukan atau pengeluaran cairan ked an dari
lambung
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR 1. Alat – alat yang disiapkan dibawa ke dekat pasien
2. Pasien diberitahu
3. Perlak dan atasnya diletakkan di bawah dagu di atas dada
kemudian plester dilepas
4. Setelah itu pipa dilepas dengan menggunakan pinset sambil
pasien disuruh tarik nafas panjang
5. Setelah itu pipa ditaruh di atas bengkok
6. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMASANGAN NGT
(NASO GASTRIK TUBE)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengeluarkan cairan/kotoran dari lambung dengan
menggunakan pipa lambung/sonde lambung
TUJUAN 1. Untuk mengeluarkan cairan/kotoran dari lambung
2. Untuk pengobatan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Alat – alat yang telah disiapkan dibawa ke dekat pasien
2. Pasien diberitahu
3. Kemudian selang/NGT diukur dari atas telinga melalui
depan hidung sampai pergelangan pipa dan umbilical,
kemudian batas diklem
4. Pasien dianjurkan mengulur lidah sepanjang mungkin (bila
sadar) supaya ujung pipa sampai pada pangkal lidah
5. Pipa dimasukkan melalui lubang hidung dengan cara pasien
disuruh menelan kemudian menarik nafas panjang sampai
pipa masuk semua di batas klem
6. Kemudian diperiksa apakah pipa/NGT benar-benar masuk
lambung dengan cara memasukkan pangkalnya ke dalam
klem yang berisi air dan kalau gagal, air akan
menggelembung
7. Setelah pipa/NGT benar-benar masuk kemudian diplester
8. Pasien dirapikan dan alat-alat dibersihkan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
CARA MENGUKUR
TEKANAN DARAH
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengukur desakan darah pada dinding arteri berdasarkan
kembang kempisnya jantung
TUJUAN 1. Mengetahui kerja jantung
2. Untuk menentukan diagnosa
3. Untuk membantu memberikan therapy
4. Untuk melihat keadaan umum penderita
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Komunikasi jika pasien sadar diberitahu maksud dan
tujuannya dan dianjurkan supaya berbaring dengan tenang
2. Lengan baju dibuka/digulung ke atas
3. Pembalut (manset) dipasang pada lengan atas + 20 cm
diatasnya
4. Pompa dipasangkan.
5. Denyut arteri brachialis diraba, lalu stetoskop ditekankan
pada daerah tersebut
6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka lalu
kita pompa hingga air raksa didalam pipa gelas naik
(memompannya jangang terlalu tinggi kecuali pada
penderita hipertensi berat)
7. Kemudian sekrup balon kita buka perlahan-lahan sambil
melihat turunnya air raksa, denyutan yang pertama disebut
SYSTOLE
8. Dengan terus sampai terdengar denyutan yang terakhir
disebut DYASTOLE
9. Catat hasil pengukurannya
10. Contoh : tensi systole 120 mm Hg
11. Tensi Dyastole 80 mm Hg menulisnya : 120/80 mmHg
12. Pembalut dibuka penderita dan semua alat-alat dibereskan
kembali
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMBERIAN OKSIGEN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan O2 lewat selang pada pasien
TUJUAN 1. Agar pasien tidak sesak nafas
2. Untuk memenuhi kebutuhan O2 pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu tentang kegunaan O2 (pasien yang sadar)
2. Menyiapkan alat dekat pasien
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi pasien
5. Isi tabung O2 dikontrol dan dicoba
6. Memasang O2 pada pipa tabung
7. Pipa O2 dihubungkan dengan kateter hidung
8. Pengatur aliran dibuka sampai flow meter menunjukkan
angka sesuai dengan dosis
9. Mengawasi keadaan pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENGGUNAAN INKUBATOR
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu alat khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah
TUJUAN 1. Memberi kehangatan pada bayi baru lahir yang kedinginan
2. Menghindari faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi
kesehatan bayi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Hubungkan dengan listrik
2. Cek semua komponen yang ada berfungsi atau tidak
3. Buka tutup incubator
4. Siapkan tempat tidur lengkap dengan perlaknya
5. Beri air pada kotak busa yang ada untuk menjaga
kelembaban incubator, jika kering maka alarm akan
berbunyi
6. Masukkan / letakkan bayi, incubator ditutup
7. Tentukan skala temperatur sesuai kondisi bayi, bila dingin
skala dinaikan dan sebaliknya
8. Ada 2 jendela bisa digunakan untuk :
9. Jika akan mengganti pakaian bayi tutup incubator bisa
dibuka kembali
10. Jika bayi pulang atau meninggal incubator segera dibereskan
11. Jaga kebersihan inkubator
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMAKAIAN KIRBAT ES
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukan
dengan menggunakan kirbat es yang telah diisi dengan
potongan-potongan es
TUJUAN 1. Untuk membantu menurunkan suhu panas
2. Untuk mengurangi rasa sakit/nyeri
3. Untuk membantu mengurangi perdarahan
4. Untuk mengatasi peradangan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Kirbat es Biasa
a. Alat – alat didekatkan kepada pasien (dekat pasien)
b. Perlak dan alasnya dipasang
c. Kirbat es dipasang pada bagian tubuh yang memerlukan
2. Kirbat es Leher
a. Perlak dan alasnya dipasang di bawah leher dan bahu
b. Kirbat es dipasang dan diikat pada leher
3. Kirbat es Gantung
a. Lengkungan / busur selimut pasang
b. Kain atau handuk dipasang pada busur agak kendor
sehingga bagian tengah melengkung ke dalam dan
hampir menyentuh perut/kepala pasien
c. Pada ujung-ujung handuk diberi peniti
d. Kirbat es diletakkan di atas handuk/kain tersebut, tepat
di atas bagian yang sakit
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
BANTUAN PERNAFASAN /
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
RESUSITASI
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Melakukan tindakan pemberian nafas pada pasien yang
mengalami gangguan nafas
TUJUAN Memacu jantung untuk bekerja (kontaksi)
KEBIJAKAN 1. Sesuatu tindakan untuk mencoba agar pasien dapat bernafas
kembali dengan normal
2. Resusitasi dapat juga berarti menyelamatkan pasien dari
keadaan kegawatan/maut
PROSEDUR 1. Persiapan bahan dan alat
a. Perlengkapan infus set
b. Penghisap lendir
c. Oksigen O2
d. Ventilator siap pakai
e. Defibrilator
2. Pelaksanaan
a. AIR WAY : pembebasan jalan nafas meliputi
- Letakkan penderita dengan posisi terlentang
- Dengan posisi leher bawah diganjal bantal atau
flabot infus
- Kendorkan segala pakaian, ikat pinggang
- Bersihkan rongga mulut
- Siapkan sleem secher
b. BREATHING (Nafas buatan) dengan cara melalui :
- Mulut ke mulut, pasien dibersihkan dan ditutup pakai
kaos hidung pasien harus ditutup
- Mulut ke hidung, mulut pasien ditutup
- Memberikan O2 dengan memasang masker O2 yang
disambungkan ke tabung O2
- Pasang ET, kemudian dilanjutkan dengan ventilator
c. CIRCULATION : melakukan massage buatan jantung
bersama nafas buatan meliputi :
- 1 (satu) orang penolong : melakukan 15 kali
kompresi jantung kemudian 2 kali nafas buatan
- 2 (dua) orang penolong : orang pertama melakukan
kompresi jantung 15 kali, sedangkan orang kedua
melakukan nafas buatan dan dilakukan secara
bergantian
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENANGANAN HENTI
JANTUNG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghidupkan kembali penderita yang
mengalami henti jantung
TUJUAN 1. Mencegah kematian
2. Mencegah kecacatan
KEBIJAKAN 1. Resusitasi adalah suatu tindakan untuk mencoba
menghidupkan kembali penderita dengan tanda-tanda kritis
mati (tidak ada denyut nadi dan nafas)
2. Resusitasi juga bermakna mencegah kematian pada keadaan
gawat (seperti tenggelam, keracunan, serangan jantung)
PROSEDUR 1. Penderita dibaringkan pada alas yang keras
2. Kedua telapak tangan penolong diletakkan pada 3-5 cm
bagian bawah sternum
3. Tangan kanan penolong diletakkan di atas tangan kiri
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PERTOLONGAN PADA
PASIEN MUNTAH
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan pertolongan kepada pasien yang mengalami
muntah
TUJUAN 1. Untuk membersihkan kulit dari bekas muntah
2. Menghidari pasien dari keadaan shock
3. Memberikan cairan yang masuk
4. Untuk mengukur jumlah cairan yang masuk dan keluar
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Alat – alat yang sudah tersedia didekatkan ke pasien
2. Atur posisi pasien (dimiringkan ke kanan)
3. Perlak dan stick dipasang di bawah kepala
4. Bengkok diletakkan dekat mulut pasien
5. Setelah selesai bekas daerah yang terkena muntah
dibersihkan dengan lap kering, kemudian lap basah, daerah
bawah dagu sampai leher diberi sabun dengan lap basah
6. Setelah itu dikeringkan dengan waslap kering
7. Alat – alat dibereskan, awasi keadaan umum pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENATALAKSANAAN PASIEN
GAWAT DI RUANG PERAWATAN
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Tata cara menolong pasien yang dalam keadaan gawat
TUJUAN Memberikan bantuan atau pertolongan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dialami dengan cepat dan tepat
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Semua pasien yang dikategorikan gawat, harus dimasukkan
dalam ruangan khusus (ruang pengawasan)
2. Semua pelayanan perawatan di ruang pengawasan dilakukan
oleh perawat yang sudah berpengalaman dan diserahi
tanggung jawab untuk asuhan perawatan pasien tersebut
3. Pasien dirawat di ruang pengawasan boleh ditunggu 1 (satu)
orang penunggu dan maksimal 2(dua) orang penunggu
dengan persetujuan Kepala Ruang Perawatan
4. Ruang Pengawasan harus memenuhi syarat dan ada alat
sesuai kebutuhan pelayanan penunjang dan asuhan
keperawatan
5. Untuk kasus-kasus pelayanan pasien yang khusus, dokumen
asuhan keperawatan harus ditulis secara lengkap, benar dan
berkesinambungan
6. Untuk memindahkan pasien dari Ruang Pengawasan ke
Ruang Perawatan semua berdasarkan persetujuan dokter
yang merawat
7. Kepala Ruang Perawatan harus mengetahui dan mengikuti
perkembangan pasien yang dirawat di Ruang Pengawasan
8. Perawat juga harus membuat laporan secara periodic dan
sewaktu-waktu bisa diperlukan pada buku laporan ruangan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENANGANAN KERACUNAN
MAKANAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Keracunan adalah keadaan dimana seseorang telah memakan
bahan makanan yang mengandung racun dan menyebabkan
reaksi yang diinginkan
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk atau
kematian
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR A. Mencegah / menghentikan penyerapan racun
1. Encerkan racun dengan air biasa atau air susu
2. Kosongkan lambung dengan :
a. Merangsang dinding faring dengan jari supaya
munta
b. Bila lambung dengan air hangat + 250 cc setiap kali
sampai kira-kira 20 kali
3. Bila usus besar dengan klisma memakai gliserin
perrectal
B. Mengoreksi keseimbangan cairan dengan cairan infus
C. Pengobatan Simtomatik
Kalau terjadi gangguan pernafasan dan sirkulasi darah
dilakukan resusitasi
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENANGANAN KERACUNAN
ECTASY
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Keracunan Ectasy adalah keadaan dimana seseorang
mengkonsumsi obat pshycotropica secara berlebihan atau
melebihi batas kemampuannya
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk atau
kematian
KEBIJAKAN Menyelamatkan jiwa penderita dari efek samping ectasy
PEMASANGAN ANAFILATIK
SYOK
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Syok adalah gangguan kesadaran akibat suplay darah ke otak
berkurang
TUJUAN Untuk mencegah yang mengalami syok harus ditangani secepat
dan setepat mungkin
KEBIJAKAN Semua pasien yang mengalami syok harus ditangani secepat dan
setepat mungkin
PROSEDUR 1. Posisi pasien tidur terlentang dengan kaki lebih tinggi
2. Adrenalin dengan dosis 0,3-5 ml sub cutan
3. Infus dextreos dan NaCl sama banyak dosis 2000-3000 cc
dalam 24 jam
4. O2 5-10 ltr/menit
5. Resusitasi kardiopulmoner
6. Dopamin 0,3 – 1,2 mg/kg bb/jam dalam 500 cc Dextrose 5
7. Kortikosteroid dosis 7-10 mg/kg bb IV dilanjutkan dengan 5
mg/kg bb/6 jam
8. Instubasi dan trakheatomi jika ada edema laring atau
obstruksi jalan nafas bagian atas
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENCUCI TANGAN DENGAN
CARA STERIL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mencuci tangan secara steril (dudihama) khususnya bila akan
membantu tindakan pembedahan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Menjaga kesehatan perseorangan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Bila memakai cincin atau arloji harus dilepas, lengan baju
digulung sampai di atas siku
2. Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku, disabuni dan
digosok dengan jari sekurang-kurangnya dua menit,
kemudian dibilas (sabun tetap dipegang)
3. Ambil sikat, kemudian tangan disabuni lagi dan disikat
mulai dari jari-jari terutama kuku, sela-sela jaring punggung
dan telapak tangan sekurang-kurangnya 10 kali. Setelah itu
menyabun dan menyikat dilakukan pada kedua lengan
masing-masing sekurang-kurangnya enam kali.
4. Tangan dibilas mulai dari ujung jari sampai ke siku (sabun
dan sikat tetap dipegang)
5. Tangan disabuni, disikat diselingi dengan savlon dan dibilas
lagi seperti tadi, ini diulang beberapa kali dalam waktu
sekurang-kurangnya 15 menit
6. Setelah selesai sabun dan sikat dikembalikan ke tempatnya
tangan dibilas dan tetap diarahkan ke atas sehingga air dari
tangan mengalir ke siku.
7. Kran ditutup dengan siku
8. Tangan dikeringkan dengan lap kering steril, satu bagian
dari lap seyogyanya dipakai untuk satu tangan, dan bagian
yang lain untuk tangan yang sebelah lagi.
9. Selanjutnya sarung tangan dipasang
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
GERAKAN AKTIF
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Adalah gerakan yang disadari berasal dari tenaga pasien sendiri,
ada perubahan lingkup gerak sendi timbul kontraksi otot
TUJUAN Untuk mempercepat kesembuhan pasien
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR 1. Pasien dalam posisi yang komfortabel
2. Sebelumnya pasien diberikan contoh latihan gerak yang
diinginkan
3. Kemudian pemeriksaan berusaha melakukan gerakan seperti
yang dicontohkan untuk dilakukan berulangkali secara
bersama
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
GERAKAN PASIF
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Adalah gerakan yang timbul oleh tenaga dari luar (bukan dari
tenaga sendiri) ada perubahan lingkup gerak sendi (LGS) tidak
timbul kontraksi otot sebagai mobilisasi awal.
TUJUAN 1. Agar tidak terjadi kontraktur
2. Memberi rasa aman dan nyaman pada pasien
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR Pasien dalam kondisi rileks, seluruh persendian pada
ekstremitas atas dan bawah digerakkan tanpa ada bantuan
tenaga dari pasien sama sekali (semua tenaga untuk
menggerakan berasal dari luar) dengan LGS penuh
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP TRENDELENBURG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi lebih rendah daripada kaki
TUJUAN Melancarkan peredaran darah ke otak memudahkan jalannya
peredaran pada bagian perut
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Tempat tidur di bagian kaki ditinggikan dengan balok
2. Pasien tidur tanpa bantal, di bawah lipatan lutut diberi bantal
3. Pada tempat tidur yang dapat diatur, bagian kakinya dapat
langsung ditinggikan sesuai dengan kebutuhan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP FLOWER
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Flower adalah cara berbaring pasien dengan sikap setengah
duduk
TUJUAN 1. Mengurangi sesak nafas
2. Memberikan rasa senang
3. Membantu memperlancar keluarnya cairan (misal : pada
waterseal drainage)
KEBIJAKAN Untuk member rasa nyaman dan menunjang kesembuhan pasien
maka perlu diberikan sikap yang sesuai dengan keadaan pasien
PROSEDUR 1. Pada tempat tidur khusus
a. Pasien diatur setengah duduk di bawah
b. Lutut ditinggikan sesuai dengan keinginan pasien
2. Pada tempat tidur biasa
a. Pasien didudukan
b. Sandaran punggung/kursi diletakkan di bawah kasur di
bagian kepala diatur sampai setengah duduk dan
dirapikan
c. Bantal disusun menurut kebutuhan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP SIM
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN SIM adalah membaringkan pasien dalam sikap miring dan
setengah telungkup
TUJUAN Untuk member rasa nyaman dan menunjang kesembuhan pasien
KEBIJAKAN 1. Pasien yang memerlukan sikap tidur khusus diatur sesuai
dengan keadaan atau penyakitnya
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien dibaringkan ke kiri, setengah telungkup
2. Kaki kiri lurus
3. Lutut dan paha kanan ditekuk dan ditarik ke arah dada
4. Tangan kiri di atas atau di belakang punggung tangan kanan
di atas tempat tidur
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP DORSAL RECUMBENT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan sikap terlentang dengan kaki
ditekuk dan tumit di atas tempat tidur, kedua kaki
direnggangkan
TUJUAN 1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan
2. Untuk memudahkan mengerjakan parasat tertentu
3. Sikap waktu bersalin
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahukan terlebih dahulu
2. Pasien berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka
3. Kaki ditekuk, paha direnggangkan dan telapak kaki pada
tempat tidur
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP LITHOTOMI (DORSAL
SAKRAL)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membaringkan pasien terlentang dengan kedua paha diangkat
dan ditekuk ke arah bawah membuat sudut 90 terhadap paha
TUJUAN 1. Untuk memudahkan pemeriksaan genetalia
2. Untuk memudahkan persalinan
3. Untuk pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus untuk pemeriksaan kebidanan
b. Selimut/kain penutup
2. Persiapan pasien
Pasien diberitahu
3. Pelaksanaan
a. Pasien berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka
b. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh perawat untuk
meletakkan pada penahan perut
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBANTU PASIEN UNTUK
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
ISTIRAHAT/TIDUR
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Istirahat adalah suatu keadaan dimana seseorang mengurangi
aktifitasnya
Tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang dalam keadaan
tidak sadar yang ditandai dengan gelombang otak itu lebih
pendek daripada saat sadar
TUJUAN Memberi rasa nyaman pada pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Mengatur posisi pasien yang tepat sesuai dengan keinginan
pasien
2. Mengatur ventilasi dan pencahayaan
3. Menghindarkan kebisingan suara
4. Memelihara kebersihan lingkungan
5. Mempersilahkan tamu untuk meninggalkan pasien
6. Observasi dan mencatat respon pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMIRINGKAN PENDERITA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Miring adalah suatu keadaan dimana tubuh dalam posisi tidak
terlentang
TUJUAN 1. Memperlancar peredaran darah
2. Mencegah terjadinya dicubitus
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR Dapat pada sisi yang sehat maupun yang sakit, yang perlu
diperhatikan menjaga agar bahu tidak retraksi (ke belakang)
aduksi, serta rotasi, untuk itu dapat diberikan ganjal bantal di
kedua lengannya. Untuk tungkainya di bawah lurus sedang yang
di atas fleksi di antara kedua tungkai dberi ganjal bantal.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBANTU PASIEN
MENGGUNAKAN TONGKAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi (KRUK)
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membantu pasien menggunakan tongkat / kruk
TUJUAN Agar pasien mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Membantu pasien untuk menyangga tungkai yang sakit
(misalnya fraktur) pada posisi tungkai lurus
2. Pasien dalam posisi duduk, kedua tungkai di bawa keluar
bad
3. Pasien diajarkan menggeser pantat sampai keluar bad,
hingga tungkai yang sehat menampak pada lantai
4. Pasien untuk sesaat berdiri di tepi bad dengan tumpuhan
pada tungkai yang sehat
5. Membantu meletakkan kedua tongkat (kruk) kedua sisi
tubuh pasien, setelah itu mengawasi cara jalan pasien secara
benar, misalnya kondisi fraktur NWB, maka kaki yang sakit
harus digantung (tak menapak) untuk Hemiparase pasien
menggunakan tripod pada posisi yang sehat.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENJAGA KESELAMATAN
PASIEN DI TEMPAT TIDUR
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengkondisikan seseorang agar merasa nyaman dan aman
TUJUAN Mencegah terjadinya pasien jatuh
KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat dijamin keselamatannya
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Desinfeksi adalah suatu usaha untuk membunuh atau
menghambat perkembangan aktivitas kuman patogen dan
apatogen dengan menggunakan bahan desinfektan, tetapi
separonya tidak mati.
Steriisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat dari
kuman patogen dan apatogen berikut sporanya.
TUJUAN 1. Untuk menghindari penularan
2. Agar alat – alat dapat digunakan sewaktu-waktu
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Cara melakukan desinfeksi alat-alat dari logam :
1. Alat-alat direndam dalam larutan Lysol 3-5% selama 2 jam
2. Dibilas dengan air bersih
3. Disikat satu persatu dalam larutan sabun hangat, alat yang
dapat dilepas, dilepas dulu lalu disikat melalui jalur alat
4. Dibilas dengan air bersih
Sterilisasi dengan cara membakar (flamber) hanya dilakukan
secara insidentil (dalam keadaan yang mendesak)
PENGIRIMAN PASIEN KE
RUANGAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pengiriman pasien dari ruang perawatan satu ke ruang
perawatan yang lain
TUJUAN 1. Memberi pelayanan yang sesuai dengan keadaan pasien
2. Mempermudah pelayanan dan perawatan pasien
KEBIJAKAN Memberi pelayanan rawat inap komprehensif