Anda di halaman 1dari 127

KEPUTUSAN DIREKTUR

RSU ADELLA SLAWI KAB. TEGAL


Nomor : /KD/RSA/VII/2010

TENTANG

PEMBERLAKUAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEPERAWATAN PADA RSU ADELLA SLAWI – KAB. TEGAL

DIREKTUR
RSU ADELLA SLAWI

Menimbang : a. bahwa untuk melancarkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan pada


masyarakat secara lebih efektif dan efisien perlu ditetapkan pemberlakuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) keperawatan pada RSU Adella Slawi –
Kabupaten Tegal
b. bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur RSU
Adella Slawi – Kabupaten Tegal

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan ;


2. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Rebuplik Indonesia Nomor 340/MENKES/
PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keperawatan pada RSU
Adella Slawi Kabupaten Tegal sebagaimana tersebut dalam lampiran – lampiran

KEDUA : Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman kerja sehari – hari di
Keperawatan

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Slawi
Pada tanggal :

Direktur RSU Adella

dr.H.M. Abdul Djalil, M.Kes

Tembusan kepada Yth.


1. Para pejabat struktural
2. Ketua Komite Medik
3. Ketua Komite Keperawatan
4. Ketua Panitia Akreditasi
5. Ketua Pokja Akreditasi
6. Arsip
DAFTAR ISI
SOP KETENAGAAN KEPERAWATAN

1. Kepala Ruang
2. Wakil Kepala Ruang
3. Perawat Supervisi/Pengamat
4. Penanggung jawab perawatan Unit Rawat Jalan
5. Tata laksana Rotasi Tenaga Perawat
6. Ketentuan Penunjukkan Perawat Pengganti
7. Pemberian Ijin Belajar
8. Proses Tugas Belajar
9. Rencana Pengadaan Karyawan
10. Orientasi Karyawan Baru / Pindah
11. Ijin tidak masuk kerja
12. Ijin sakit
13. Pembuatan jadwal Dinas Perawat
14. Pembutan jadwal Dinas Perawat di Unit Khusus
15. Pembuatan Jadwal Jaga
16. Ketentuan Tata Tertib bagi Mahasiswa
17. Tata cara permintaan dan Pemberian cuti karyawan
18. Penanganan masalah etik profesi di lingkungan Keperawatan dan Kebidanan

SOP TINDAKAN KEPERAWATAN


19. Perawatan luka bersih
20. Perawatan luka kotor
21. Mengangkat Jahitan Luka
22. Perawatan Pada Pasien yang baru meninggal
23. Perawatan Pasien pada Traksi
24. Perawatan Tranfusi
25. Pemeliharaan atau Perawatan Dekubitus
26. Glaucoma
27. Trauma mata
28. Katarak
29. Ulcus Cornea
30. Ruptur Cornea / Sclera
31. Mengganti Cairan Infus
32. Menyiapkan dan memberikan Cairan Infus
33. Menghitung Tetesan Infus
34. Memberikan Transfusi Darah
35. Menyiapkan Suntikan dari Flacon
36. Suntikan Intracutan
37. Menyiapkan Suntikan dari Ampul
38. Melakukan Injeksi Intravena
39. Melakukan Suntikan Intramusculer
40. Melakukan Injeksi Subcutan
41. Pemberian obat melalui hidung
42. Pemberian obat Tetes Mata
43. Pemberian obat melalui Oral
44. Memberi obat melalui anus/Suppositaria
45. Pemberian obat melalui telinga
46. Pemberian obat melalui vagina
47. Persiapan tindakan BNO IVP
48. Menyiapkan dan memberikan Huknah rendah
49. Pelepasan NGT
50. Menyiapkan dan memberikan Huknah Tinggi
51. Pemasangan NGT
52. Cara Mengukur Tekanan Darah
53. Pemberian Oksigen
54. Memberikan dan menyiapkan Kompres Hangat
55. Pemberian buli-buli panas (WWZ)
56. Pemberian Zat Asam
57. Penggunaan Inkubator
58. Menyiapkan dan memasang bantal angin (Wendring)
59. Pemakaian Kirbat Es
60. Bantuan Pernapasan / Resusitasi
61. Penanganan Henti Jantung
62. Pertolongan pada pasien muntah
63. Resusitasi Kardio Pulmonal (RKP)
64. Penatalaksanaan Pasien Gawat di Ruang Perawatan
65. Penanganan Keracunan Makanan
66. Penanganan Keracunan Ectasy
67. Cara menghentikan perdarahan
68. Penanganan pasien AFP (Acute Flacid Paralyse)
69. Penanganan Anafilatik Syok
70. Mencuci tangan dengan cara steril
71. Mencuci tangan dengan cara biasa
72. Sterilisasi bahan tenun dan instrument kedokteran
73. Gerakan aktif
74. Gerakan pasif
75. Sika Trendelenburg
76. Sikap Fowler
77. Sikap Sim
78. Sikap Dorsal Recumbent
79. Sikap Lithotomi (Dorsal Sakral)
80. Membantu pasien untuk istirahat / tidur
81. Memiringkan penderita
82. Membantu pasien menggunakan tongkat (cruk)
83. Menjaga keselamatan pasien di tempat tidur
84. Membawa penderita menggunakan brankar
85. Memindahkan pasien dari kereta dorong ke tempat tidur oleh 2 atau 3 orang perawat
86. Membantu pasien dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
87. Mengeluarkan Tinja dengan manual
88. Pengambilan Feces untuk pemeriksaan
89. Pengambilan urine untuk pemeriksaan laboratorium
90. Cara pengambilan Darah Vena
91. Mengambil darah untuk pemeriksaan preparat Malaria/Filaria
92. Mencuci tangan dengan cara Desinfectan
93. Pemesanan Rawat Inap
94. Desinfeksi dan Sterilisasi
95. Pengiriman pasien ke ruangan
96. Mempersiapkan Larutan Desinfektan
97. Pengiriman pasien untuk rongten
98. Retur obat atau alat
99. Pelayanan Gizi di ruang Rawat Inap
100.Pasien pulang atas permintaan sendiri
101.Pasien yang akan pulang
102.Pasien pulang dengan tanggungan administrasi
103.Administrasi pasien pulang Rawat Inap
104.Petunjuk Operasional Lampu Poli Mata
105.Petunjuk Operasional Sterilisator Basah
106.Penggunaan Alat Slym Secher
107.Operasional HB Meter (Sahli)
108.Petunjuk Operasional Stetoskop
109.Petunjuk Operasional Menggungakan DC Syok
110.Petunjuk Operasional cara menggunakan Tensi Monitor
111.Petunjuk Operasional menggunakan Matras / Alpa Bed
112.Petunjuk Operasional Alat Sterilisator
113.Petunjuk Operasional Alat Oksigen
114.Petunjuk Operasional alat EKG
115.Petunjuk Operasional Suction Pump
116.Petunjuk Operasional Timbangan Badan
117.Petunjuk Operasional Perawatan Alpha Bed / Matras
118.Petunjuk Operasional Tensi meter
SOP
(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
KETENAGAAN KEPERAWATAN

RSU ADELLA SLAWI


Jl. Prof. Moh. Yamin No.77 Slawi
Kabupaten Tegal
Telp./Fax. : (0283) 491154, 491773, 492689 Fax. (0283) 491354

KEPALA RUANG
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengelola pelayanan asuhan
keperawatan di suatu ruang
TUJUAN Terwujudnya kelancaran dan kemudahan pelayanan
keperawatan di unit rawat inap bagi pelanggan dan profesi
keperawatan
KEBIJAKAN Perlu adanya seorang yang ditunjuk untuk memimpin di ruang
pelayanan keperawatan yang ditetapkan dengan SK Direktur
RSU Adella Slawi
PERSYARATAN 1. Seorang lulusan akademi keperawatan/DIII
Keperawatan/S1 Keperawatan
2. Memiliki / pernah mengikuti pelatihan managemen
pelayanan keperawatan
3. Memiliki sertifikat / pernah mengikuti pelatihan sesuai
dengan unit terkait
4. Masa kerja di RSU Adella lebih dari atau sama dengan 8
(delapan) tahun
5. Kondisi fisik sehat
6. Kepemimpinan / managerial yang meliputi
a. Kejujuran
b. Kemampuan memimpin
c. Transparan
d. Hubungan interpersonal (hubungan antar manusia) baik
e. loyalitas
7. Disiplin dan bertanggung jawab
8. Membuat / menandatangani surat pernyataan kesanggupan
TANGGUNG JAWAB 1. Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pelayanan melalui Kepala Sub
Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Secara teknis medis operasional, bertanggung jawab
kepada dokter penanggung jawab ruang (SMF)
DOKUMEN TERKAIT 1. Notulen rapat bidang pelayanan tanggal
2. Daftar / SK Direktur tentang pengangkatan Kepala Ruang
3. Bukti Surat kesanggupan dari masing-masing Kepala
Ruang
WAKIL KEPALA RUANG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang perawat professional yang diberi tanggung jawab
sebagai wakil dari Kepala Ruang dalam mengelola kegiatan
pelayanan keperawatan di satu ruang
TUJUAN 1. Membantu kelancaran tugas Kepala Ruang dalam
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan
2. Menggantikan tugas Kepala Ruang bila Kepala Ruang
berhalangan
KEBIJAKAN Perlu adanya seorang yang ditunjuk sebagai wakil kepala ruang
dan ditetapkan dengan SK Direktur RSU Adella Slawi
PERSYARATAN 1. Seorang lulusan Akademi Keperawatan / Kebidanan atau
seorang lulusan Sekolah Perawat Kesehatan / S1
Keperawatan
2. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan managemen
pelayanan keperawatan
3. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan sesuai dengan unit
terkait
4. Masa kerja di RSU Adella lebih dari atau sama dengan 7
tahun
5. Kondisi fisik sehat
6. Kepemimpinan / managerial yang meliputi :
a. Kejujuran
b. Kemampuan memimpin
c. Transparan
d. Hubungan interpersonal (hubungan antar manusia) baik
e. Loyalitas
7. Disiplin dan bertanggung jawab
8. Membuat / menandatangani surat pernyataan kesanggupan
TANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab kepada Kepala Ruang
DOKUMEN TERKAIT 1. Notulen rapat bidan pelayanan
2. Daftar / SK Direktur tentang pengangkatan Wakil Kepala
Ruang
3. Surat bukti kesanggupan dari masing-masing Wakil Kepala
Ruang
PERAWAT SUPERVISI /
PENGAMAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan di seluruh unit perawat pada sore hari, malam hari
dan hari libur
TUJUAN Agar pelayanan keperawatan dapat berjalan dan terkendali
dengan baik pada sore, malam hari dan hari libur
KEBIJAKAN 1. Ada SK penunjukkan kepada petugas pengamat yang
ditanda tangani oleh Direktur Pengelola RSU Adella
2. Pengamat dalam menjalankan tugasnya mengacu pada
uraian tugas, tata tertib dan sanksi supervisor
PERSYARATAN 1. Pendidikan dan Pengalaman
a. Sarjana muda keperawatan atau lulusan DIII
Keperawatan berpengalaman sebagai pelaksana
perawatan minimal 3 tahun
b. SPK/Bidan yang memiliki pengetahuan yang cukup
untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi
2. Memiliki kemampuan untuk memimpin
3. Beribawa
4. Sehat
5. Memiliki SK sebagai pengamat dari Direktur RSU Adella
TANGGUNG JAWAB Secara administrasi dan fungsional bertanggung jawab kepada
Kepala Sub Bidang Pelayanan Keperawatan
DOKUMEN TERKAIT 1. Hasil rapat team pengamat dalam memproses revisi protap
pengamat
2. SK Direktur tentang pengangkatan petugas
supervise/pengamat
3. Daftar tenaga pengamat / supervisor
4. Jadwal pengamat tiap bulan
5. Presensi pengamat
6. Buku serah terima tugas jaga pengamat
7. Chek list pelaksanaan tugas kepengamatan
PENANGGUNG JAWAB PERWATAN
UNIT RAWAT JALAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan
ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di unit
rawat jalan (poliklinik)
TUJUAN Terwujudnya kelancaran dan kemudahan pelayanan asuhan
keperawatan di unit rawat jalan bagi pelanggan dan perawat
KEBIJAKAN Perihal adanya seorang yang ditunjuk sebagai penanggung
jawab poliklinik dan ditetapkan dengan SK Direktur RSU
Adella
PERSYARATAN 1. Seorang lulusan Akademi Keperawatan/Kebidanan atau
seorang lulusan Sekolah Perawat Kesehatan/Kebidanan
2. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan sesuai dengan unit
terkait
3. Memiliki/pernah mengikuti pelatihan managemen
keperawatan
4. Masa kerja di RSU Adella lebih dari atau sama dengan 7
tahun
5. Kondisi fisik sehat
6. Kepemimpinan / managerial yang meliputi
a. Kejujuran
b. Kemampuan memimpin
c. Transparan
d. Hubungan interpersonal (hubungan antar manusia) baik
e. Loyalitas
7. Disiplin dan tanggung jawab
8. Membuat/menandatangani surat pernyataan kesanggupan
TANGGUNG JAWAB 1. Secara administratife dan fungsional bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pelayanan melalui Kepala Sub
Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada
dokter poliklinik di unit rawat jalan
DOKUMEN TERKAIT 1. Notulen Rapat Bidang Pelayanan
2. Daftar / SK Direktur tentang penetapan penanggung jawab
poliklinik
3. Surat bukti kesanggupan dari masing-masing penanggung
jawab
PENGUKURAN SUHU
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh
merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat
diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral,
rektal, maupun axila dan menggunakan termometer digital
TUJUAN Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang
suhu tubuh.
KEBIJAKAN Alat dan Bahan :

1. Termometer
2. Tiga buah botol
a. Botol pertama berisi larutan sabun
b. Botol kedua berisi larutan desinfektan
c. Botol ketiga berisi larutan air bersih
3. Bengkok
4. Kertas / tissue
5. Vaselin / jellyn
6. Buku catatan suhu

7. Sarung tangan
PROSEDUR 1. Pemeriksaan Suhu Oral
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak bawah lidah.
f. Turunkan suhu termometer dibawah 34 o C – 35 o C.
g. Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
h. Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
i. Angkat termaometer dan baca hasilnya.
j. Catat hasil.
k. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
l. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

2. Pemeriksaan Suhu Rektal


a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan
vaselin jelly
f. Letakkan telapak tangan pada pada sisi glutea pasien dan
masukkan termometer ke dalam rektal jangan sampai
berubah tempatnya dan ukur suhu.
g. Setelah 3-5 menit angkat termaometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

3. Pemeriksaan Suhu Aksila


a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
dengan menggunakan tisu.
f. Letkkan termometer p[ada daerah aksila dan lengan
pasien fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan baca
hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
DOKUMEN TERKAIT 1. Unit kerja / ruang keperawatan
2. Sub bidang pelayanan keperawatan
PEMERIKSAAN DENYUT NADI

Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan denyut nadi. Denyut nadi
merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler
TUJUAN 1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan).

2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.


KEBIJAKAN Alat dan bahan :
1. Arloji (jam) / Stopwatch
2. Buku catatan nadi
3. Pena
PROSEDUR 1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien.
4. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensi
permenit, keteraturan irama dan kekuatan denyutan.
7. Catat hasil.

8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan


DOKUMEN TERKAIT Jadwal Dinas Perawat
PEMERIKSAAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi PERNAPASAN
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan pernapasan. Pernapasan
merupakan salah satu indikator untuk mengetahui sistem
pernapasan.
TUJUAN 1. Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan.

2. Menilai kemampuan fungsi pernapasan


KEBIJAKAN Alat dan bahan :
1. Arloji (jam) / stopwatch
2. Buku catatan nadi
3. Pena
PROSEDUR 1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien.
4. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
5. Catat hasil.

6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan


DOKUMEN TERKAIT
PEMERIKSAAN TEKANAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi DARAH
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah
merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler
bersamaan dengan pemeriksaan nadi.
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1.

UNIT TERKAIT 1. Bagian / Unit kerja RSU Adella


2. PT. Adella Ananda Mulya

RENCANA PENGADAAN PEGAWAI


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Rencana Pengadaan pegawai adalah perencanaan kegiatan untuk
mengisi formasi pegawai pada masing-masing unit sesuai
kebutuhan
TUJUAN Supaya jumlah tenaga kerja seimbang dengan beban kerja
KEBIJAKAN Mengupayakan terpenuhinya tenaga kerja agar sesuai dengan
beban kerja
PROSEDUR 1. Sekretaris Rumah Sakit cq Ka.Sub.Bag. Kepegawaian
menganalisis kebutuhan pegawai masing-masing unit kerja.
2. Hasil analisis disusun dalam daftar rencana kebutuhan
pegawai sebagai masukan bagi Direktur dalam menentukan
kebijaksanaan mengenai pengadaan pegawai
3. Sekretaris Rumah Sakit menyiapkan bahan-bahan untuk
menyelenggarakan rapat koordinasi dengan unsur terkait
meliputi Bidang Pelayanan, Bidang Penunjang, Komite
Medik, Komite Perawatan.
4. Hasil Rapat Koordinasi dirumuskan sebagai rencana
kebutuhan pengadaan pegawai
5. Rencana kebutuhan pegawai pengadaan selanjutnya
diusulkan kepada pejabat yang berwenang
UNIT TERKAIT 1. Sekretaris/Kabid-kabid, Komite Medis, Komite
Keperawatan
2. Team Pengadaan Pegawai

ORIENTASI PEGAWAI BARU /


PINDAHAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Orientasi adalah pengenalan lokasi, situasi dan kondisi
lingkungan serta system kerja
TUJUAN Agar pegawai baru/pindahan bisa segera adaptasi dengan
pekerjaan, rekan kerja dan lingkungan yang baru
KEBIJAKAN Mengupayakan agar penempatan pegawai sesuai dengan
kemampuan / ketrampilannya.
PROSEDUR 1. Setiap pegawai baru/pindahan menghadap Kasubag
Kepegawaian
2. Kasubag Kepegawaian mendampingi pegawai
baru/pindahan menghadap ke Direktur
3. Kasubag Kepegawaian untuk memberikan pengarahan
tentang visi, Misi, Motto, Budaya Kerja di lingkungan
Rumah Sakit
4. Kasubag Kepegawaian bersama-sama pegawai baru
mengadakan orientasi keruangan-ruangan untuk
diperkenalkan didampingi oleh team diklat
5. Setelah orientasi ruangan, team diklat menyerahkan pegawai
baru ke Bidang Pelayanan/bagian kepegawaian sesuai
dengan keahlian dari pegawai baru tersebut
6. Bidang pelayanan/Komite Medik/Kepegawaian membuat
jadwal orientasi
7. Setelah selesai Orientasi, Kasubag Kepegawaian membuat
SPT kepada karyawan yang bersangkutan sesuai dengan
keahlian/pendidikan yang dimiliki
UNIT TERKAIT 1. Bidang pelayanan
2. Komite medik
3. Kasubag, Kasubid, Ka. Instalasi, Ka. Ruang

IZIN TIDAK MASUK KERJA


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Izin adalah surat pemberitahuan bahwa pegawai yang
bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas, karena ada
halangan / kepentingan
TUJUAN Untuk mempermudah bagi pegawai yang tidak dapat
melaksanakan tugas
KEBIJAKAN Diberikan paling lama 2 (dua) hari

PROSEDUR 1. Pegawai yang bersangkutan membuat surat ijin


2. Mengisi blangko ijin yang telah disediakan oleh Ka. Sub.
Bag Kepegawaian
3. Surat ijin tersebut diberikan kepada Kepala / Unit kerja
yang bersangkutan
4. Dicatat pada buku daftar hadir pegawai kemudian diberikan
tanda atau keterangan izin
UNIT TERKAIT 1. Semua unit kerja RSU Adella
2. Semua karyawan RSU Adella

IZIN SAKIT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Yang dimaksud izin sakit adalah Surat Keterangan Dokter yang
diberikan oleh pegawai yang bersangkutan selama 2 (dua)
sampai 3 (tiga) hari
TUJUAN Untuk memberitahukan bahwa pegawai yang bersangkutan
tidak dapat melakukan tugas
KEBIJAKAN Bila lebih dari 3 (tiga) hari harus ada keterangan dari dokter
spesialis
PROSEDUR 4. Pegawai yang bersangkutan harus diperiksa
dokter, selanjutnya hasil pemeriksaan diserahkan kepada
unit kerja
5. Kepala Unit Kerja memberitahukan kepada
Direktur
6. Mencatat pada buku daftar hadir pegawai dan
kemudian diberikan tanda / keterangan sakit.
UNIT TERKAIT Semua karyawan

PEMBUATAN JADWAL DINAS


PERAWAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Ketentuan dalam mengatur tugas jaga bagi perawat

TUJUAN Tersusunnya jadwal dinas sesuai ketentuan yang berlaku


KEBIJAKAN 4. Kelancaran Pelayanan Keperawatan
5. Adanya jadwal dinas perawat
PROSEDUR 1. Jadwal dinas dibuat oleh Kepala Ruang
2. Tiap shift terdiri dari
3. Jika dalam satu shift ada beberapa tenaga yang memenuhi
syarat untuk jadi Kepala shift, maka Kepala Shift ditunjuk
sesuai kepangkatan (DUK)
4. Putaran Shift adalah :
a. Shift Pagi jam 07.00 – 14.00 WIB
b. Shift Sore jam 14.00 – 21.00 WIB
c. Shift Malam jam 21.00 – 07.00 WIB
5. Lama putaran shift 3 – 5 hari
a. Setiap satu pecan berhak libur 1 hari
b. Libur bagi shift/dinas malam diperhitungkan sesuai
kelebihan jam dinasnya
c. Libur Hari Raya dan hari – hari besar nasional diberikan
menyesuaikan kondisi dan situasi ruangan
6. Jadwal dinas harus diserahkan ke Kantor Pelayanan satu
minggu sebelum diberlakukan
UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap
2. Instalasi Gizi
3. Pokja Admen

PEMBUATAN JADWAL DINAS


PERAWAT DI UNIT KHUSUS
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Ketentuan dalam mengatur tugas jaga bagi perawat yang
bertugas di unit khusus
TUJUAN Tersusunnya jadwal dinas sesuai persyaratan
KEBIJAKAN 1. Untuk unit yang melaksanakan pelayanan 24 jam ada
pengaturan tugas jaga
2. Pada setiap unit khusus harus ada petugas terlatih /
berpengalaman
PROSEDUR 1. Jadwal dinas dibuat oleh Kepala Ruang masing – masing
2. Tiap shift dalam satu ruangan terdiri dari :
a. Satu kepala unit
b. Satu atau dua anggota shift
3. Pada setiap tugas jaga shift ditunjuk seorang kepala jaga
dengan syarat sudah pelatihan sesuai bidang tugasnya
4. Apabila dalam satu tugas jaga shift semuanya belum terlatih
yang ditunjuk sebagai kepala jaga adalah perawat
berpengalaman
5. Putaran shift adalah :
a. Shift Pagi jam 07.00 – 14.00 WIB
b. Shift Sore jam 14.00 – 21.00 WIB
c. Shift Malam jam 21.00 – 07.00 WIB
6. Lama putaran shift 3 – 5 hari
7. Ketentuan libur shift
a. Setiap satu pecan berhak libur 1 hari
b. Libur bagi shift/dinas malam diperhitungkan sesuai
kelebihan jam dinasnya
c. Libur Hari Raya dan hari – hari besar nasional diberikan
menyesuaikan kondisi dan situasi ruangan
UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap
2. Instalasi Gizi
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Pokja Admen

PEMBUATAN JADWAL JAGA


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
(CITO) DI KAMAR OPERASI
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Ketentuan dalam mengatur tugas jaga (CITO) bagi perawat di
kamar operasi
TUJUAN Tersusunnya jadwal dinas sesuai persyaratan
KEBIJAKAN 1. Untuk unit yang melaksanakan pelayanan 24 jam ada
pengaturan tugas jaga
2. Pada setiap unit khusus harus ada petugas terlatih /
berpengalaman
PROSEDUR 1. Dibuat oleh kepala ruang
2. Jadwal dibuat untuk periode satu bulan
3. Putaran / pergantian jaga tiap satu minggu
4. Tiap team jaga (CITO) ditunjuk perawat penanggung jawab
yang sudah terlatih
5. Jika dalam team jaga semua petugas/perawat belum terlatih,
penanggung jawabnya adalah perawat berpengalaman.
6. Perawat jaga (CITO) melakukan kegiatan operasi CITO
baik pagi, sore dan malam hari/hari libur.
UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap
2. Instalasi Gizi
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Pokja Admen

TATA CARA PERMINTAAN DAN


PEMBERIAN CUTI PEGAWAI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Cuti adalah memberi kesempatan kepada pegawai negeri untuk
istirahat tidak masuk bekerja atau libur
TUJUAN Untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk
kepentingan pegawai guna peningkatan potensi kerja
KEBIJAKAN 1. Cuti diberikan kepada semua karyawan yang telah bekerja
sekurang – kurangnya 1 (satu) tahun
2. Lama cuti tahunan adalah 12 hari kerja dapat diambil
sebagian-sebagian maksimal 3 hari kerja, apabila lebih dari
3 hari pimpinan dapat mempertimbangkan
3. Lama cuti bersalin/besar adalah 3 bulan, bagi anak pertama
dan kedua
PROSEDUR 1. Karyawan yang bersangkutan mengajukan permohonan cuti
dengan mengisi blanko yang telah disediakan oleh Kasubag
Kepegawaian.
2. Adapun jenis cuti karyawan adalah :
a. Cuti tahunan
b. Cuti besar
c. Bersalin
d. Cuti karena alasan penting
e. Cuti diluar tanggungan
3. Blanko permohonan cuti ditanda tangani oleh karyawan
yang bersangkutan dan atasan langsung diketahui oleh
Sekretaris, Kabid, Ka.Instalasi, setelah diisi dan ditanda
tangani yang bersangkutan kemudian diserahkan kepada
Kasubag Kepegawaian untuk dibukukan dan diproses lebih
lanjut.
4. Kasubag Kepegawaian menyerahkan permohonan cuti yang
bersangkutan kepada Sekretaris untuk diketahui dan diparaf
5. Sekretaris menyerahkan permohonan cuti kepada Direktur
6. Setelah diketahui dan ditandan tangani oleh Direktur,
dikembalikan lagi ke Sekretaris untuk diberi nomor dan
diagendakan
7. Sekretaris mengembalikan permohonan cuti kepada
Kasubag Kepegawaian untuk selanjutnya diserahkan
kepada karyawan yang bersangkutan.
8. Karyawan yang mengajukan cuti dicatat dalam buku
agenda cuti
9. Karyawan yang sedang menjalankan cuti dapat dipanggil
kembali untuk bekerja apabila kepentingan dinas mendesak
10. Dalam hal dianggap perlu/penting, Direktur menangguhkan
segala macam permintaan cuti
11. Permohonan cuti diajukan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sebelum tanggal pelaksanaan cuti
UNIT TERKAIT 1. Sekretaris, Kabid
2. Kasubag, Kasubid
3. Ka. Instalasi RSU Adella

PENANGANAN MASALAH ETIKA


PROFESI DI LINGKUNGAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
PERAWAT/BIDAN
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu panduan untuk memecahkan masalah etik profesi di
keperawatan dan kebidanan
TUJUAN 1. Meningkatkan keprofesionalisme
2. Meningkatkan kedisiplinan
KEBIJAKAN Masalah penanganan etika profesi di keperawatan dan
kebidanan
PROSEDUR 1. Jika ada petugas (perawat/bidan) melanggar kode etik
profesi yang bersangkutan di bina oleh kepala ruangan yang
bersangkutan dengan berpegang pada kode etik profesi
keperawatan atau kebidanan
2. Jika sudah dibina oleh kepala ruang sebanyak 3 kali
berturut-turut masih melakukan pelanggaran dibina oleh
koordinator keperawatan yang bersangkutan dengan
berpegang pada kode etik profesi
3. Jika sudah dibina oleh koordinator sebanyak 3 kali berturut-
turut masih melakukan pelanggaran, dibina oleh Ka. Sub.
Bid. Keperawatan
4. Jika sudah dibina oleh Ka. Sub. Bid. Keperawatan sebanyak
3 kali berturut-turut masih melakukan pelanggaran, dibina
oleh Kasub, Yan/Komite Keperawatan
5. JIka telah dibina oleh Kabid Yan masih melakukan
pelanggaran diserahkan kepada Direktur
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Kepegawaian

PERAWATAN LUKA BERSIH


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Luka bersih adalah luka terbuka ataupun vulnus tanpa
menunjukkan adanya peradangan
TUJUAN Untuk menghindari terjadinya infeksi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten / uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pada luka terbuka yang sempit dilakukan kompres dengan
boorwater
2. Apabila luka terbuka luas dengan granulasi baik, rujuk ke
medis skin graff
3. Pada luka dengan jahitan, tutup dengan kasa steril dan
sebelumnya diolesi zat antibiotika
4. Pada luka post operasi dan pada keadaan tertentu, dibuka
sewaktu – waktu bila ada perdarahan dan sebagainya
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PERAWATAN PADA LUKA KOTOR


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Luka kotor adalah luka terbuka atau vulnus yang menunjukkan
adanya peradangan
TUJUAN Untuk mencegah infeksi lebih lanjut
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten / uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Luka dicuci / dibersihkan
2. Kompres luka dengan bethadin cair
3. Balutan luka selalu basah atau diganti apabila tampak kotor
4. Apabila ada tanda-tanda nekrose, rujuk ke medis untuk
nekrotomi
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PERAWATAN LUKA BAKAR


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Luka bakar adalah suatu kerusakan jaringan tubuh terutama
kulit yang dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain :
a. Api
b. Air panas
c. Uap panas
d. Zat kimia
e. Listrik
f. Radiasi dan sebagainya
TUJUAN 1. Mengurangi rasa sakit
2. Melindungi luka dari trauma dan infeksi
3. Mengurangi dan menahan hilangnya cairan dan panas tubuh
4. Membantu mempercepat tumbuhnya sel-sel epitel
5. Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya cacat
karena kerusakan fungsi alat-alat tubuh disebabkan adanya
“scar” (jaringan parut)
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Secara Umum
a. Pemeriksaan keadaan umum/pernapasan/sirkulasi
penderita
b. Pemeriksaan luka, kedalaman dan luas luka bakarnya
c. Penimbangan berat badan (untuk pasien anak-anak
khususnya) guna pertimbangan cairan
d. Pencucian luka secara aseptic
e. Penderita dirawat dalam ruangan khusus, aseptik,
perawatan secara aseptic
f. Bila perlu segera pasang infuse
g. Membuat catatan intake dan output cairan
h. Dilakukan pemeriksaan laboratorium, fungsi ginjal
(BUN, ureum creatinin), fungsi hati, elektrolit dan
laboratorium dasar
i. Dijaga fungsi organ lainnya

2. Secara Khusus
a. Perawatan secara terbuka
- membuka baju
- membersihkan luka
- debridement jaringan lepas (nekrotik)
- luka dicuci dengan antiseptic
- luka dibiarkan terbuka
Cara ini hanya baik untuk luka bakar dangkal dan unutk
daerah-daerah yang dapat dibiarkan terbuka seperti ;
muka atau daerah perineal

b. Perawatan secara tertutup


- membuka baju
- membersihkan luka
- debridement jaringan lepas (nekrotik)
- luka dicuci dengan antiseptic
- luka ditutup dengan pembalut steril yang telah
mengandung obat-obat topical atau kompres
Cara ini bisa diterapkan pada setiap jenis luka bakar
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENGANGKAT JAHITAN LUKA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Jahitan luka adalah penutupan jaringan yang robek dengan
menggunakan benang
TUJUAN Membersihkan luka dari bahan asing
Mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Pengangkatan jahitan luka dilakukan pada hari ke 7 – 10 setelah
penjahitan secara bertahap atau sekaligus
PROSEDUR 1. Setiap pasien yang diangkat jahitannya, perhatikan prinsip
aseptic dan antiseptic dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut
2. Pengangkatan jahitan luka dilaksanakan
3. Bila perlu pengangkatan jahitan dilakukan selang-seling
dengan selang waktu 1-3 hari
4. Untuk pasien yang diperbolehkan pulang setelah angkat
jahitan dan melakukan perawatan di rumah, maka bekas
jahitannya diusahakan terjaga kesterilannya
5. Selanjutnya pasien dianjurkan untuk control ulang sesuai
dengan program medis dan sewaktu-waktu bila ada
kelainan
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PERAWATAN PADA PASIEN YANG


BARU MENINGGAL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi (PERAWATAN JENAZAH)
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberi perawatan khusus kepada pasien yang baru meninggal

TUJUAN 1. Membersihkan dan merapikan jenazah


2. Memberi rasa puas kepada keluarga pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Keluarga pasien diberitahu dengan seksama bahwa jenazah
akan dibersihkan
2. Petugas memakai pakaian khusus (barok schort)
3. Jenazah dibersihkan dan dirapikan sesuai kebutuhan
misalnya ada luka yang perlu dijahit
4. Letak tangan pasien diatur menurut agamanya /
kepercayaan
5. Kelopak mata dirapatkan dan lubang hidung ditutup dengan
kapas lembab begitu juga lubang telinga dll
6. Mulut dirapatkan dengan cara mengikat dagu ke kepala
dengan verband
7. Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki dan kedua ibu jari
diikat dengan verband
8. Jenazah ditutup rapi dengan kain penutup
9. Surat kematian harus diisi dengan lengkap oleh dokter
bersangkutan atau penanggung jawab ruangan jika
diperlukan visum et repertum sesuai peraturan yang berlaku
10. Jenazah dibawa ke kamar mayat, oleh petugas sesuai
peraturan rumah sakit sekurang-kurangnya 2 jam setelah
dinyatakan meninggal
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keparawatan

PERAWATAN PASIEN DENGAN


TRAKSI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemakaian gaya tarik pada bagian tubuh yang mengalami patah
tulang atau penyakit, immobilisasi pada posisi anatomis tubuh
TUJUAN 1. Memperbaiki atau mempertahankan kelurusan tulang sendi
fraktur
2. Mengistirahatkan sendi yang inflamasi dan
mempertahankannya pada posisi fungsional
3. Menghilangkan nyeri yang disebabkan oleh spasme otot
4. Mengurangi diskolasi sendi
5. Koreksi kontraktur jaringan lunak secara terus menerus dan
konsistensi dalam jangka waktu tertentu
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Menempatkan posisi untuk menjamin kelurusan tulang
secara baik
2. Apabila diperlukan beban traksi dapat dilepas untuk
mengurangi ketegangan jaringan jika terdapat luka
3. Perhatikan daerah yang menekan pada tempat tidur untuk
mencegah terjadinya penyulit
4. Perawatan permukaan kulit secara benar
5. Untuk sekelatal traksi daerah insersi pins harus selalu
tertutup kasa steril, dan tiap 3 hari sekali harus selalu
diolesi anti septic sebelum ditutup kembali dengan kasa
steril. Bila terjadi infeksi pada daerah insersi pins kasa steril
diganti tiap pagi dan sore dengan antiseptic
6. Observasi tanda – tanda vital :
a. Observasi neurovaskuler
b. Shock
c. Emboli lunak
d. Kontrol rasa nyeri
e. Perawatan psikologis
f. Edukasi tentang traksi
g. Perawatan eleminasi pasien
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keparawatan

PERAWATAN TRANSFUSI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memindahkan darah dari seorang ke orang lain
TUJUAN 1. Mencukupi kebutuhan oksigen jaringan dengan
memperbaiki
2. Mencukupi volume darah dalam tubuh
3. Mencukupi jumlah sel-sel darah dalam tubuh
4. Mencukupi jumlah protein yang kurang
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Sebelum dan sesudah transfuse sebaiknya cek darah hbs Ag
2. Pengambilan contoh darah untuk cross mate secara aseptic
3. Pada waktu penerimaa darah dilakukan pengecekan, nama,
golongan darah, jenis permintaan, waktu permintaan, dan
expired date, nomor register pada label darah, jumlah yang
diterima apakah sudah sesuai dengan permintaan
4. Darah yang belum dipakai disimpan di lemari es dengan
suhu 4C bila darah tidak dipakai diusahakan kembali ke
PMI sebelum 24 jam dan mencatat di status yang telah
tersedia.
5. Darah diberikan sesuai suhu tubuh normal (37C), tranfusi
boleh diberikan apabila suhu tubuh kurang dari 38C
kecuali instruksi lain.
6. Bila memakai cairan infuse yang berkadar osmotic tinggi
harus menggunakan venocath/abocath
7. Blood transfuse set yang mengandung cairan
glucose/protein sebelum dipakai untuk tranfusi darah
dibilas dulu dengan cairan NaCl 0,9% atau Ringer lotat atau
sejenisnya
8. Tetesan darah pada ½ jam pertama diberikan secara
perlahan-lahan 15 tetes per menit dengan pemantauan ketat
bila reaksi negatif darah diberikan sesuai dengan program
9. Memantau reaksi yang kemungkinan yang bisa terjadi
urtikaria, bila terjadi tetesan dipelankan kemudian diberi
antihistamin. Sesudah urtikaria darah dijalankan kembali,
bila tetap terjadi urtikaria darah dibuang dan tranfusi set
diganti, masukkan cairan NaCl 0,9% sampai urtikaria
hilang, kemudian jalankan darah baru.
10. Mengiggil, darah dihentikan kecuali ada perintah dokter,
diberi antihistamin, corticosteroid, xylamidon sesuai
dengan program.
11. Anaphilatic shok, pemberian darah dihentikan dulu
langsung adrenalin 0,3 ml cc. Pasien tidak boleh ditinggal
sendirian, pasien tiduran tidak pakai bantal diberi oksigen,
bila perlu adrenalin diulang, monitor tensi, nafas,
kesadaran, bila sirkulasi sudah stabil baru diberi
antihistamin costikotiroid untuk mencegah kolaps.
12. Selesai tranfusi infuse dipertahankan dulu, setelah 6-8 jam
dilakukan pemeriksaan Hb
13. Bagi bayi yang memerlukan tranfusi digunakan spuit darah
langsung diambil di bagian slang darah setelah desinfeksi
jumlah darah dan kecepatan pemberian tergantung dari
perintah dokter.
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMELIHARAAN/PERAWATAN
DECUBITAS
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Adanya luka yang disebabkan karena trauma baring local
biasanya di daerah sacrum
TUJUAN Membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah
keadaan yang lebih parah
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Luka kotor bersihkan dan kompres basah dengan
rivanol/bethadine tiap hari
2. Luka bersih kompres dan bersihkan tiap 2-3 hari sekali
dengan rivanol/bethadine
3. Miringkan posisi tidur penderita ke kanan/kiri tiap 2-4 jam
sekali
4. Beri talk/bedak daerah potensial basah untuk menghindari
iritasi
5. Ganti balut setiap saat bila balut basah/kotor
6. Jaga kebersihan penderita dan lingkungan sekitarnya
7. Kolaborasi dengan dokter
8. Melaksanakan instruksi dokter
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

GLAUKOMA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu penyakit dengan gejala tekanan intra okuler meningkat
penggaungan cawan optic dan kerusakan lapang pandangan
yang khas
TUJUAN Menurunkan tekanan intra okuler dengan obat/operasi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pre Operasi
a. Upayakan penurunan T10 dengan miotikum, Topikal,
CKI sistemik, Simptomalik (analgetik, anti emetik dsb)
b. Diet kurangi untuk cairan dari makanan maupun
minuman
c. Cukur bulu mata
d. Mandi keramas
2. Perawatan Post Operasi
a. Atur posisi pasien dengan tirah baring/miring pada
posisi yang sehat
b. Pemberian obat miotikum dan CAI
c. Ganti balut tiap hari
d. Lama perawatan 5 – 7 hari
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

TRAUMA MATA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Ruda paksa yang mengenai bola mata dan jaringan sekitarnya
TUJUAN Mengembalikan fungsi indra penglihatan dan anatominya
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Perawatan Pre Operasi
Cukur bulu mata
2. Perawatan Post Operasi
a. Tirah baring setengah duduk
b. Mandi biasa wajah cukup dengan seka
c. Kompres mata sesuai advis dokter
d. Pemberian obat-obat analgetik, haemostatic
e. CAI (Carbonic Anhidrase Inhibitor) sistemik
f. Topikal mata sesuai dengan perintah dokter
g. Eye toilet
h. Ganti balut tiap hari
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

KATARAK
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Kekeruhan pada lensa mata
TUJUAN Untuk mempersiapkan perawatan pasien sebelum dan sesudah
dilakukan operasi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pre Operasi
a. Mandi keramas
b. Cukur bulu mata
c. Pemberian obat-obat
- Antibiotik > sistemik 1 hari pre operasi
- Analgetik > sistemik 1 hari pre operasi
- CAI
- Tetes mata mediatikum > agar dilatasi maksimal
- Halmostatik > sistemik
- Moinor Tranguilizer > sistemik
2. Perawatan Post Operasi
a. Atur posisi pasien dengan tidur terlentang tanpa bantal
selama 24 jam (boleh miring pada posisi sehat)
b. Bersihkan Palpabae pasien dengan kapas basah steril
c. Ganti balut setiap hari
d. Berikan OTM Xytrol 5 x 1 tetes/hari
e. Diet tergantung penyakit sistemik yang diderita
f. Lama perawatan 3 – 4 hari
g. Selama 2 minggu tidak diperbolehkan melakukan
tindakan dengan posisi membungkuk
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

ULCUS CORNEA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Terdapatnya infeksi dan radang pada kornea akibat ruda paksa
TUJUAN Untuk mencegah infeksi lebih parah
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Perawatan Pra Operasi
a. Mandi keramas
b. Cukur bulu mata
2. Perawatan Post Operasi
a. Tirah baring/miring ke sisi sehat
b. Eye toilet, antibiotic topical
c. Ganti balut tiap hari
d. Lama perawatan 5-7 hari
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

RUPTUR KORNEA / SCLERA


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu keadaan robeknya kornea/sclera akibat trauma tumpul,
tajam, atau tembus
TUJUAN Mengembalikan fungsi biologis dan anatomis terhadap kornea
untuk mencegah kerusakan lebih parah
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Perawatan Pre Operasi
a. Tirah baring/miring kesisi sehat
b. Eye toilet
c. Pemberian obat-obat antibiotic topical
d. Ganti balut tiap hari
e. Lama perawatan 3-5 hari
2. Perawatan Post Operasi
UNIT TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENGGANTI CAIRAN INFUS


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengganti cairan missal ; Dex 10% - RL sesuai program,
instruksi dokter
TUJUAN Untuk melanjutkan pemberian cairan infuse
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Membaca, melihat status penderita cairan infuse apa yang
harus diganti misal ; Dex 10% RL 8 jam/kolf
2. Tutup botol cairan dibuka didesinfeksi dengan kapas alcohol
lalu masukan infus set pada cairan infuse (sebelum itu
pengatur pada infuse set ditutup dulu)
3. Cairan infus yang telah terpasang gantungkan kembali pada
standar infus
4. Atur tetesan sesuai dengan program yang diminta dokter
5. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan, pasien
dirapikan dan posisi tidur seenak mungkin
UNIT TERKAIT

MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN


CAIRAN INFUS
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah
vena dalam jumlah banyak dan waktu yang lama dengan
menggunakan infus set
TUJUAN 1. Sebagai pengobatan
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
3. Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak
dapat/tidak boleh makan melalui mulut
KEBIJAKAN 1. Maksimal tiga hari setelah pemasangan infuse, jarum dan
infuse set diganti dengan yang baru (steril)
2. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien, dan
konsisten/uniform dan aman
3. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu akan dipasang infus
2. Alat-alat yang sudah disiapkan dibawa ke dekat pasien
3. Perlak dan alasnya dipasang di bawah anggota tubuh yang
akan dipasang infuse
4. Botol cairan digantungkan pada standar infus tutup botol
cairan didesinfeksi dengan kapas alcohol lalu masukkan
infus set pada cairan infuse
5. Tutup set dibuka cairan dialirkan sampai keluar sehingga
udara tidak ada pada selang infus set, lalu pengatur infus set
pada cairan infus
6. Lengan pasien bagian atas dibendung dengan karet
pembendung
7. Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
8. Daerah / tempat untuk masuk vena didesinfeksi lalu jarum
ditusukkan ke vena dengan lubang jarum menghadap ke atas
9. Bila berhasil, darah akan keluar (dapat dilihat pada pipa
saluran) maka pembendung dilepaskan, klem dilonggarkan
untuk melihat kelancaran cairan/tetesan. Bila tetesan lancer,
pangkal jarum direkatkan pada kulit dengan plester
10. Kemudian tetesan diatur sesuai dengan yang diprogramkan
11. Jarum dan tempat tusukan ditutup dengan kasa steril dan
diplester
12. Anggota yang dipasang infus diatur letaknya supaya jangan
digerak-gerakan selama infus dipasang agar jarum infus
tidak bergeser, bila perlu dipakai splak
13. Bereskan alat-alat yang telah dipergunakan
14. Pasien dirapikan dan letaknya diusahakan seenak mungkin
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENGHITUNG TETESAN INFUS


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menghitung tetesan infus yang masuk ke dalam tubuh manusia
dalam satu menit/jam
TUJUAN Untuk menentukan jumlah cairan yang akan dimasukkan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Cara Penghitungan tetesan :

CC / 24 Jam CC / Jam Tetes / Menit


1440 cc / 24 jam 60 cc / jam 20 tetes / menit
1320 cc / 24 jam 55 cc / jam 18 tetes / menit
1200 cc / 24 jam 50 cc / jam 17 tetes / menit
1080 cc / 24 jam 45 cc / jam 15 tetes / menit
960 cc / 24 jam 40 cc / jam 13 tetes / menit
840 cc / 24 jam 35 cc / jam 12 tetes / menit
720 cc / 24 jam 30 cc / jam 10 tetes / menit
600 cc / 24 jam 35 cc / jam 8 tetes / menit
480 cc / 24 jam 20 cc / jam 7 tetes / menit
360 cc / 24 jam 15 cc / jam 5 tetes / menit
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memindahkan/memasukkan darah seseorang (donor) kepada
orang lain (pasien yang memerlukannya) melalui vena
TUJUAN 1. Untuk menggantikan jumlah darah pasien yang hilang
melebihi dari jumlah tertentu
2. Untuk menggantikan kadar HB dalam tubuh
3. Untuk menggantikan darah yang tidak cocok pada bayi
neanatus
4. Untuk mengganti darah pasien yang keracunan dengan
darah yang baru
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Untuk contoh darah (menentukan golongan darah pasien dan
lain-lain) diambil darahdari vena sebanyak lebih kurang 3
cc, lalu dimasukkan ke dalam botol yang sudah tersedia dan
diberi etiket yang jelas
2. Formulir permintaan darah diisi dan dikirim segera bersama
contoh darah ke PMI. Bila darah yang diperlukan unutk
tranfusi tersebut sudah ada
3. Lakukan pemasangan infus dengan cairan NaCl yang
tersedia
4. Bila aliran/tetesan sudah lancar, selang infus dipindahkan ke
botol darah, caranya dahulukan memindahkan slang
infusnya ke botol darah
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENYIAPKAN SUNTIKAN
DARI FLACON
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan obat suntik dalam bentuk flacon
TUJUAN Mempermudah penyuntikan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Bak steril berisi
1. Bak steril berisi beberapa spuit dengan berbagai ukuran
(disini digunakan spuit Dysposible)
2. Obat-obatan yang diperlukan dalam berbagai flacon
3. Kapas alcohol dalam baskom steril
4. Aquadest steril untuk melarutkan obat
5. Karet pembendung
6. Perlak atau alasnya
7. Bemgkok kosong
8. Mangkok steril dengan tutup untuk aquades
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

SUNTIKAN INTRACUTAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit
TUJUAN 1. Untuk melakukan uji coba kulit (skin test) dari obat-obatan
tertentu misal ; Penicilin procain
2. Untuk obat-obatan tertentu yang pemberiannya khusus cara
ini untuk observasi penyakit TBC (Tuberculin Test)
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Jarum yang digunakan adalah no.18, 20 atau jarum khusus
2. Spuit 1 cc atau dengan ukuran khusus
3. Kulit di desinfeksi, lalu ditegangkan (diregang) dengan
tangan kiri
4. Jarum ditusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dan membuat sudut antara 15 - 20 dengan permukaan kulit
5. Lalu obat disemprotkan sampai terjadi gelembung pada
tempat tersebut
6. Kemudian jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapus dengan
kapas alcohol dan tidak boleh dilakukan massage
7. Reaksinya dilihat/dicatat, setelah jangka waktu yang
ditentukan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENYIAPKAN SUNTIKAN DARI


AMPUL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan obat suntik dalam bentuk ampul
TUJUAN Mempermudah penyuntikan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Baksi Suntikan berisi :
1. Baksi steril yang di alasi kasa berisi beberapa skuit yang
sesuai dengan ukuran
2. Obat – obatan yang diperlukan dalam ampul
3. Gergaji ampul
4. Soples berisi kaca
5. Kapas alkohol dalam tempatnya
6. Karet pembendung
7. Perlak atau alas
8. Bengkok kosong
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MELAKUKAN INJEKSI
INTRA VENA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat suntik ke dalam pembuluh darah vena
TUJUAN Untuk obat – obatan yang pemberiannya melalui intra vena
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Setelah tempatnya ditentukan lakukan pembendungan di
bagian atas daerah yang akan disuntik
2. Pasang pengalas di bawahnya dan bengkok didekatkan
3. Daerah yang akan disuntik di desinfektan, lalu kulit
diregangkan
4. Dengan lubang jarum
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MELAKUKAN SUNTIKAN
INTRA MUSKULER
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat ke dalam jaringan otak (Musculus)
TUJUAN Untuk obat-obatan yang pemberiannya melalui suntikan
intramuskuler
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Setelah alat-alat dan obat-obat disiapkan, dibawa ke tempat
pasien
2. Tentukan tempat yang akan disuntik, lalu kulit di desinfeksi
3. Jarum ditusukkan tegak lurus dengan permukaan kulit 90
derajat
4. Penghisap ditarik sedikit (bila ada darah, obat jangan
diteruskan)
5. Obat disemprotkan perlahan-lahan
6. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik keluar dengan
cepat kulit ditahan dengan kapas alcohol sambil dilakukan
massage.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MELAKUKAN INJEKSI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
SUBCUTAN
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Penyuntikan obat di bawah kulit, misalnya penyuntikan insulin
pada pasien diabetes militus
TUJUAN Untuk obat-obatan yang pemberiannya melalui suntikan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Tempat penyuntikan didesinfeksikan lalu diangkat sedikit
dengan tangan kiri
2. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, jarum ditusukkan
membentuk sudut 45 dengan permukaan kulit
3. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan
disemprotkan, bila tidak ada, obat disemprotkan perlahan-
lahan
4. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik keluar dengan
cepat, bekas tusukan ditahan dengan kapas alcohol
5. Pada tempat tersebut dilakukan massage
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMBERIAN OBAT
MELALUI HIDUNG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara meneteskan atau menyemprotkan
TUJUAN 1. Mengurangi pembengkakan pada selaput lendir hidung
2. Mengurangi rasa sakit
3. Sebagai pengobatan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR A. Pemberian obat dengan cara meneteskan
Persiapan alat :
1. Obat tetes hidung dalam tempatnya
2. Pipet bila perlu
3. Kertas tisu
4. Bengkok
5. Lampu dahi atau senter bila perlu
6. Bak instrument kecil berisi :
a. Spekulan hidung
b. Pinset hidung
c. Bulatan kapas
7. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
8. Membawa alat-alat ke dekat pasien
9. Mengatur posisi pasien, duduk di kursi dengan kepala
menengadah atau berbaring di tempat tidur dengan bahu
diganjal bantal
10. Mencuci tangan
11. Membersihkan lubang hidung dengan kapas dan pinset
hidung, buang kapas bekas ke dalam bengkok
12. Meneteskan obat ke dalam lubang hidung sesuai
program dan selama penetesan obat, pasien dianjurkan
bernafas melalui mulut. Bila pada botol tidak ada
penetesnya gunakan pipet.
13. Selesai penetesan posisi pasien tetap menengadah
selama kurang lebih 3-5 menit, agar obat tidak mengalir
keluar lubang hidung
14. Membersihkan sekitar hidung bila basah
15. Merapikan pasien, alat-akat dan mencuci tangan

B. Pemberian obat dengan cara


Persiapan alat :
a. Satu set alat penyemprot (spray)
b. Obat yang diperlukan
c. Kain kasa dalam tempatnya
d. Bengkok

Pelaksanaan :
a. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
b. Mengatur pasien dalam posisi menengadah
c. Mencuci tangan
d. Memasukkan obat ke dalam alat penyemprot
e. Menyemprotkan obat ke punggung tangan perawat,
untuk mengetahui lancar tidaknya penyemprotan
f. Menenangkan pasien
g. Memberikan kain kasa kepada pasien
h. Menyemprotkan obat ke dalam hidung dengan cara :
- Ujung hidung diangkat ke atas
- Masukan ujung penyemprot ke dalam hidung jangan
terlalu dalam dan diarahkan ke bagian belakang
i. Selesai penyemprotan pasien jangan langsung bangun
j. Merapikan pasien, alat-alat dan mencuci tangan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PEMBERIAN OBAT TETES MATA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat-obatan atau cairan tertentu ke dalam mata
dengan cara meneteskan / mengoleskan
TUJUAN Untuk membersihkan mata yang kotor/mengobati mata yang
sakit
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Boorwater 3% atau obat lain yang steril di dalam
tempatnya
b. Kapas basah steril pada tempatnya
c. Kasa steril
2. Persiapan pasien
Pasien diberitahu dan disiapkan dalam posisi terlentang
3. Pelaksanaan
a. Mata yang akan ditetes dilap dengan kapas basah steril
dari arah luar ke dalam
b. Kelompak mata dibuka dengan kapas basah
c. Obat diteteskan pada mata yang sakit sesuai dengan
program terapi
d. Bila ada cairan yang keluar dari mata segera dilap
dengan kasa steril
e. Kemudian pasien dan alat-alat dirapikan kembali
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMBERIAN OBAT
MELALUI ORAL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan dan memberikan obat-obatan untuk pasien yang
dapat diberikan melalui mulut dan ditelan
TUJUAN Memudahkan proses pemasukan obat ke dalam tubuh (lewat
mulut) pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Siapkan meja/baki obat lengkap dengan beberapa gelas obat
sesuai dengan jumlah pasien, dan obat yang diperlukan
2. Obat – obatan yang telah disiapkan beserta kartu-kartunya
untuk masing-masing pasien dicek kembali, lalu diberikan
langsung kepada pasien dan ditunggu sampai obat ditelan
habis, bila perlu perawat membantu
3. Catatlah pada kartu obat, bahwa obat tersebut sudah
diberikan sesuai dengan ketentuan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MEMBERIKAN OBAT MELALUI


ANUS / SUPPOSITORIA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat yang tertentu melalui reetum dengan cara
dioleskan, memasukkan obat-obat suppositorium dan
mengalirkan cairan obat semisal chysma dan lain-lain.
TUJUAN 1. Untuk pengobatan dan mengurangi rasa sakit
2. Untuk melancarkan B.A.B
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Semua obat-obat yang diperlukan dibawa ke tempat pasien
2. Sampiran dipasang
3. Pakaian bagian bawah dibuka, lalu bagian tersebut ditutup
dengan selimut
4. Alas bokong dipasang
5. Sarung tangan dipakai dan sebelum dimasukkan rectum
supaya dibersihkan dengan kapas sublimat
6. Setelah obat dimasukan pasien dan alat-alat dibereskan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMBERIAN OBAT
MELALUI TELINGA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Yang dimaksud dengan pemberian obat ke dalam rongga telinga
bagian luar adalah dengan menggunakan obat tetes atau salep
TUJUAN 1. Sebagai pengobatan
2. Membasmi mikro organisme
3. Mengurangi rasa sakit
4. Melunakkan kotoran telinga/crumen
5. Membunuh serangga yang masuk ke dalam liang telinga
6. Sebagai anestesi lokal
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien, berbaring dengan telinga yang
akan diobati menghadap ke atas
4. Mencuci tangan
5. Membersihkan liang telinga luar dengan kapas lidi
lembab
6. Menarik daun telinga ke atas sedikit dan sedikit ke
belakang untuk meluruskan liang telingga sehingga jelas
terlihat
7. Meneteskan obat/memberikan salep ke dinding liang
telinga lalu ditutup dengan bulatan kapas yang longgar
8. Setelah penetesan, pasien tetap berbaring dengan posisi
tetap beberapa menit untuk mencegah merembesnya
obat dari telinga
9. Merapikan pasien dan mencuci tangan
10. Mencatat reaksi pasien, keadaan umum dan keadaan
telinga sebelum dan sesudah pengobatan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MEMBERIKAN OBAT
MELALUI VAGINA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian obat-obat melalui vagina dengan cara dioleskan
Suppositorium atau irigasi (mengumbah).
Mengumbah vagina ; membersihkan vagina dengan cairan obat
yang dialirkan/disemprotkan ke dalamnya
TUJUAN Untuk membersihkan dan mengobati vagina
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Semua obat-obat yang diperlukan dibawa ketempat pasien
2. Sampiran dipasang
3. Cairan dihangatkan dan dimasukkan ke dalam irrigator
(slang) diklem terlebih dahulu
4. Irrigator digantungkan setinggi 30 cm dari permukaan kasur,
kanula dipasang, cairan dialirkan lalu slang diklem dan
kanula diletakkan pada tempat yang steril
5. Pakaian bagian bawah dibuka, lalu bagian tersebut ditutup
dengan selimut posisi pasien “Dorsal Recumbent”
6. Alas bokong dan pispot dipasang
7. Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat, ibu jari dan
telunjuk kiri dibalut dengan kapas sublimat lalu vulva
dibuka, tangan kanan memasukkan kanula ke vagina
8. Klem dibuka, kanula diputar, cairan dialirkan perlahan-
lahan sampai habis
9. Kanula dikeluarkan dan dilepas dari slang lalu dimasukkan
ke dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan
10. Pispot diangkat setelah cairan tidak mengalir lagi dari
vagina
11. Pasien dan alat-alat dibereskan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PERSIAPAN TINDAKAN COLLON


IN LOOP
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Collon In Loop adalah pemeriksaan untuk melihat keadaan usus
TUJUAN Agar terlaksana pemeriksaan rongten collon in loop dengan baik
KEBIJAKAN Semua tindakan yang bersifat khusus dipersiapkan dengan
khusus
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu akan dilakukan tindakan collon in loop 3
hari sebelumnya
2. 3 x 24 jam pasien diberikan bubur kecap dan minum air
putih saja
3. Pasien diberitahu agar membatasi komunikasi lisan/bicara
4. 1 hari sebelumnya dilakukan huknah tinggi pada sore hari
jam 16.00 WIB
5. 12 jam sebelum pemeriksaan diberikan minuman garam
inggris 30 gr dilarutkan dalam 1 gelas air putih/matang
(250cc)
6. Malam hari sebelum tindakan pasien dipuasakan, batasi
bicara, tidak boleh merokok dan istirahat yang cukup
7. Pagi hari sebelum dilakukan tindakan (jam 06.00 WIB)
dilakukan huknah tinggi
8. Setelah persiapan selesai pasien dibawa ke kamar rongten
untuk tindakan collon in loop dalam keadaan puasa
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PERSIAPAN TINDAKAN BNO IVP


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN BNO IVP adalah pemeriksaan untuk menilai keadaan Tractus
Urinarius
TUJUAN Agar terlaksana pemeriksaan BNO IVP dengan baik
KEBIJAKAN Semua tindakan yang bersifat khusus dipersiapkan dengan
khusus
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu akan dilakukan tindakan BNO IVP 3 hari
sebelumnya
2. 3 x 24 jam pasien diberikan bubur kecap, dan minum air
putih saja
3. 1 hari sebelumnya dilakukan huknah tinggi pada sore hari
jam 16.00 WIB
4. 12 jam sebelum pemeriksaan diberikan minuman garam
inggris 30 gr dilarutkan ke dalam 1 gelas air putting/matang
(250cc) kemudian minum air putih yang banyak sesuai
kemampuan pasien
5. Malam hari sebelum tindakan pasien dipuasakan, tidak
boleh merokok dan istirahat yang cukup
6. Pagi hari sebelum dilakukan tindakan (jam 06.00 WIB)
dilakukan huknah tinggi
7. Setelah persiapan selesai pasien dibawa ke kamar rongten
dalam keadaan puasa dengan disertai alat dan obat :
a. 2 ampul Urografin / Ultravist
b. 1 ampul Avil
c. 1 spuit 20 cc
d. 1 spuit 30 cc
e. 1 wing neede No.22
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN


HUKNAH RENDAH
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memasukkan cairan hangat ke dalam colon descendens dengan
mempergunakan kanula recti melalui anus
TUJUAN 1. Merangsang peristaltik usus sehingga dapat buang air besar
2. Membersihkan usus pada persiapan suatu tindakan/operasi
3. Untuk pengobatan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pintu ditutup/pasang korden bila perlu
2. Perlak dipasang
3. Pasang selimut mandi/pakaian bawah dibuka
4. Irrigator diisi air hangat sesuai suhu badan
5. Kanula dipasang diolesi pelumas, udara dikeluarkan slang
diklem
6. Tangan kiri memegang irrigator setinggi 50 cm dari kasur,
tangan kanan memasukkan kanula lebih kurang 15 cm ke
dalam rectum sambil pasien disuruh tarik nafas panjang
7. Jepitan/klem dibuka cairan masuk perlahan
8. Bila cairan habis diklem kanula dicabut
9. Kanula dilepas dan ditaruh dibengkok yang berisi
desinfektan
10. Pasien tetap miring menahan sebentar, pasu najir dipasang
11. Pasien dirapikan alat-alat dibereskan
12. Perawat cuci tangan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PELEPASAN NGT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN NGT adalah alat yang digunakan untuk memasukkan atau
mengeluarkan cairan dari lambung
TUJUAN Mengentikan pemasukan atau pengeluaran cairan ked an dari
lambung
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR 1. Alat – alat yang disiapkan dibawa ke dekat pasien
2. Pasien diberitahu
3. Perlak dan atasnya diletakkan di bawah dagu di atas dada
kemudian plester dilepas
4. Setelah itu pipa dilepas dengan menggunakan pinset sambil
pasien disuruh tarik nafas panjang
5. Setelah itu pipa ditaruh di atas bengkok
6. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN


HUKNAH TINGGI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memasukkan cairan hangat melalui anus sampai ke kolom
unerendem dengan kanula usus
TUJUAN 1. Membersihkan usus untuk tindakan
2. Untuk pengobatan
3. Membantu menegakkan diagnosa
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Sama dengan huknah rendah hanya dimasukkan lebih dalam
2. Tinggi irigator 30 cm, kanula lebih dalam supaya jangan
mengalir lebih cepat
3. Cairan dimasukkan lebih kurang 20 menit
4. Tinggi cairan 30 cm dari anus
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMASANGAN NGT
(NASO GASTRIK TUBE)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengeluarkan cairan/kotoran dari lambung dengan
menggunakan pipa lambung/sonde lambung
TUJUAN 1. Untuk mengeluarkan cairan/kotoran dari lambung
2. Untuk pengobatan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Alat – alat yang telah disiapkan dibawa ke dekat pasien
2. Pasien diberitahu
3. Kemudian selang/NGT diukur dari atas telinga melalui
depan hidung sampai pergelangan pipa dan umbilical,
kemudian batas diklem
4. Pasien dianjurkan mengulur lidah sepanjang mungkin (bila
sadar) supaya ujung pipa sampai pada pangkal lidah
5. Pipa dimasukkan melalui lubang hidung dengan cara pasien
disuruh menelan kemudian menarik nafas panjang sampai
pipa masuk semua di batas klem
6. Kemudian diperiksa apakah pipa/NGT benar-benar masuk
lambung dengan cara memasukkan pangkalnya ke dalam
klem yang berisi air dan kalau gagal, air akan
menggelembung
7. Setelah pipa/NGT benar-benar masuk kemudian diplester
8. Pasien dirapikan dan alat-alat dibersihkan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

CARA MENGUKUR
TEKANAN DARAH
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengukur desakan darah pada dinding arteri berdasarkan
kembang kempisnya jantung
TUJUAN 1. Mengetahui kerja jantung
2. Untuk menentukan diagnosa
3. Untuk membantu memberikan therapy
4. Untuk melihat keadaan umum penderita
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Komunikasi jika pasien sadar diberitahu maksud dan
tujuannya dan dianjurkan supaya berbaring dengan tenang
2. Lengan baju dibuka/digulung ke atas
3. Pembalut (manset) dipasang pada lengan atas + 20 cm
diatasnya
4. Pompa dipasangkan.
5. Denyut arteri brachialis diraba, lalu stetoskop ditekankan
pada daerah tersebut
6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka lalu
kita pompa hingga air raksa didalam pipa gelas naik
(memompannya jangang terlalu tinggi kecuali pada
penderita hipertensi berat)
7. Kemudian sekrup balon kita buka perlahan-lahan sambil
melihat turunnya air raksa, denyutan yang pertama disebut
SYSTOLE
8. Dengan terus sampai terdengar denyutan yang terakhir
disebut DYASTOLE
9. Catat hasil pengukurannya
10. Contoh : tensi systole 120 mm Hg
11. Tensi Dyastole 80 mm Hg menulisnya : 120/80 mmHg
12. Pembalut dibuka penderita dan semua alat-alat dibereskan
kembali
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMBERIAN OKSIGEN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan O2 lewat selang pada pasien
TUJUAN 1. Agar pasien tidak sesak nafas
2. Untuk memenuhi kebutuhan O2 pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu tentang kegunaan O2 (pasien yang sadar)
2. Menyiapkan alat dekat pasien
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi pasien
5. Isi tabung O2 dikontrol dan dicoba
6. Memasang O2 pada pipa tabung
7. Pipa O2 dihubungkan dengan kateter hidung
8. Pengatur aliran dibuka sampai flow meter menunjukkan
angka sesuai dengan dosis
9. Mengawasi keadaan pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MEMBERIKAN DAN MENYIAPKAN


KOMPRES
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberi rasa hangat dengan mempergunakan cairan atau alat
yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi/menghilangkan rasa nyeri/sakit
3. Memperlancar pengeluaran cairan (transudat)
4. Merangsang peristaltik
5. Memberi ketenangan dan kesenangan pada pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Kompres hangat basah
1. Seperangkat alat steril
a. Pinset
b. Kasa secukupnya
c. Mangkok berisi cairan hangat
2. Alat on steril
Pembalut
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMBERIAN BULI-BULI PANAS


(WW2)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Yang dimaksud dengan mengisi dan member buli-buli panas
adalah mengisi air panas ke dalam buli-buli panas sehingga
dapat digunakan oleh pasien
TUJUAN 1. Untuk menghangatkan badan pasien
2. Untuk mengurangi rasa sakit setempat
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Memberitahu pasien
2. Mengisi buli-buli panas dengan air panas diisi ½ - ¾ bagian
3. Mengeluarkan udara dengan cara meletakkan buli-buli
panas di tempat yang rata sampai permukaan air tampak
pada lehernya
4. Menutup buli-buli panas
5. Memeriksa buli-buli panas apakah bocor atau tidak, caranya
angkat buli-buli panas dengan tutupnya mengarah ke bawah
6. Dikeringkan dengan lap kerja
7. Dimasukkan ke dalam sarungnya atau dibungkus dengan
kain lainnya
8. Diberikan kepada pasien :
a. Pada bagian perut, tutup mengarah ke atas atau ke
samping
b. Pada bagian bawah, tutup mengarah ke atas atau ke
samping
9. Cuci tangan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMBERIAN ZAT ASAM


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memasukkan zat asam ke dalam paru-paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat khusus
TUJUAN 1. Membantu menambah kekurangan zat asam (O2)
2. Membantu kelancaran metabolizme
3. Pengobatan
4. Mencegah hypoxia (misalnya pada penyelam, penerbang,
antariksawan)
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Pemberian oksigen (O2) yang sederhana dengan mempergunakan
kedok zat asam/kanula hidung ganda
1. Alat didekatkan dan pasien disiapkan dalam sikap semi fowler
2. Isi tabung diperiksa dan dicoba
3. Slang oksigen dihubungkan dengan kedok zat asam/larutan
hidung ganda
4. Bila menggunakan kedok zat asam, kedok
dipasangkan/ditutupkan pada mulut dan hidung, tali kedok
diikatkan di belakang kepala
5. Bila mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula
dimasukkan ke dalam kedua lubang hidung, tali diikatkan ke
belakang kepala
6. Flow meter dibuka dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan (2-3 liter)
7. Pasien dinyatakan apakah sesaknya berkurang
8. Alat yang tidak dipergunakan dikembalikan ke tempat semula
9. Pemberian oksigen ini dapat diteruskan, selang-seling
(intermiten) atau dihentikan tergantung pada program
pemberian
10. Apabila pemberian oksigen tidak diperlukan lagi,
kedok/kanula hidung ganda diikat saluran oksigen ditutup
11. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENGGUNAAN INKUBATOR
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu alat khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah
TUJUAN 1. Memberi kehangatan pada bayi baru lahir yang kedinginan
2. Menghindari faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi
kesehatan bayi
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Hubungkan dengan listrik
2. Cek semua komponen yang ada berfungsi atau tidak
3. Buka tutup incubator
4. Siapkan tempat tidur lengkap dengan perlaknya
5. Beri air pada kotak busa yang ada untuk menjaga
kelembaban incubator, jika kering maka alarm akan
berbunyi
6. Masukkan / letakkan bayi, incubator ditutup
7. Tentukan skala temperatur sesuai kondisi bayi, bila dingin
skala dinaikan dan sebaliknya
8. Ada 2 jendela bisa digunakan untuk :
9. Jika akan mengganti pakaian bayi tutup incubator bisa
dibuka kembali
10. Jika bayi pulang atau meninggal incubator segera dibereskan
11. Jaga kebersihan inkubator
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENYIAPKAN DAN MEMASANG


BANTAL ANGIN (WENORING)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memasang bantal angin (yang sudah diisi) pada bagian tubuh
yang tertekan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya Decubitus
2. Mengurangi tekanan, memperlancar peredaran darah
3. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Bantal angin dipasang di bawah tungging dengan pentil di
sebelah luar. Usahakan agar tungging tepat di tengah-tengah
lubang
2. Tanyakan pada pasien apakah letaknya sudah baik/enak,
kemudian pasien dirapikan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMAKAIAN KIRBAT ES
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukan
dengan menggunakan kirbat es yang telah diisi dengan
potongan-potongan es
TUJUAN 1. Untuk membantu menurunkan suhu panas
2. Untuk mengurangi rasa sakit/nyeri
3. Untuk membantu mengurangi perdarahan
4. Untuk mengatasi peradangan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Kirbat es Biasa
a. Alat – alat didekatkan kepada pasien (dekat pasien)
b. Perlak dan alasnya dipasang
c. Kirbat es dipasang pada bagian tubuh yang memerlukan
2. Kirbat es Leher
a. Perlak dan alasnya dipasang di bawah leher dan bahu
b. Kirbat es dipasang dan diikat pada leher
3. Kirbat es Gantung
a. Lengkungan / busur selimut pasang
b. Kain atau handuk dipasang pada busur agak kendor
sehingga bagian tengah melengkung ke dalam dan
hampir menyentuh perut/kepala pasien
c. Pada ujung-ujung handuk diberi peniti
d. Kirbat es diletakkan di atas handuk/kain tersebut, tepat
di atas bagian yang sakit
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

BANTUAN PERNAFASAN /
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
RESUSITASI
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Melakukan tindakan pemberian nafas pada pasien yang
mengalami gangguan nafas
TUJUAN Memacu jantung untuk bekerja (kontaksi)
KEBIJAKAN 1. Sesuatu tindakan untuk mencoba agar pasien dapat bernafas
kembali dengan normal
2. Resusitasi dapat juga berarti menyelamatkan pasien dari
keadaan kegawatan/maut
PROSEDUR 1. Persiapan bahan dan alat
a. Perlengkapan infus set
b. Penghisap lendir
c. Oksigen O2
d. Ventilator siap pakai
e. Defibrilator
2. Pelaksanaan
a. AIR WAY : pembebasan jalan nafas meliputi
- Letakkan penderita dengan posisi terlentang
- Dengan posisi leher bawah diganjal bantal atau
flabot infus
- Kendorkan segala pakaian, ikat pinggang
- Bersihkan rongga mulut
- Siapkan sleem secher
b. BREATHING (Nafas buatan) dengan cara melalui :
- Mulut ke mulut, pasien dibersihkan dan ditutup pakai
kaos hidung pasien harus ditutup
- Mulut ke hidung, mulut pasien ditutup
- Memberikan O2 dengan memasang masker O2 yang
disambungkan ke tabung O2
- Pasang ET, kemudian dilanjutkan dengan ventilator
c. CIRCULATION : melakukan massage buatan jantung
bersama nafas buatan meliputi :
- 1 (satu) orang penolong : melakukan 15 kali
kompresi jantung kemudian 2 kali nafas buatan
- 2 (dua) orang penolong : orang pertama melakukan
kompresi jantung 15 kali, sedangkan orang kedua
melakukan nafas buatan dan dilakukan secara
bergantian
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENANGANAN HENTI
JANTUNG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghidupkan kembali penderita yang
mengalami henti jantung
TUJUAN 1. Mencegah kematian
2. Mencegah kecacatan
KEBIJAKAN 1. Resusitasi adalah suatu tindakan untuk mencoba
menghidupkan kembali penderita dengan tanda-tanda kritis
mati (tidak ada denyut nadi dan nafas)
2. Resusitasi juga bermakna mencegah kematian pada keadaan
gawat (seperti tenggelam, keracunan, serangan jantung)
PROSEDUR 1. Penderita dibaringkan pada alas yang keras
2. Kedua telapak tangan penolong diletakkan pada 3-5 cm
bagian bawah sternum
3. Tangan kanan penolong diletakkan di atas tangan kiri
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PERTOLONGAN PADA
PASIEN MUNTAH
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan pertolongan kepada pasien yang mengalami
muntah
TUJUAN 1. Untuk membersihkan kulit dari bekas muntah
2. Menghidari pasien dari keadaan shock
3. Memberikan cairan yang masuk
4. Untuk mengukur jumlah cairan yang masuk dan keluar
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Alat – alat yang sudah tersedia didekatkan ke pasien
2. Atur posisi pasien (dimiringkan ke kanan)
3. Perlak dan stick dipasang di bawah kepala
4. Bengkok diletakkan dekat mulut pasien
5. Setelah selesai bekas daerah yang terkena muntah
dibersihkan dengan lap kering, kemudian lap basah, daerah
bawah dagu sampai leher diberi sabun dengan lap basah
6. Setelah itu dikeringkan dengan waslap kering
7. Alat – alat dibereskan, awasi keadaan umum pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

RESUSITASI KARDIO PULMONAL


(RKP)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Resusitasi adalah tindakan untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan atau fungsi sirkulasi yang efektif.
TUJUAN Untuk memacu jantung agar dapat bekerja (kontraksi) secara
normal
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. FASE A : Air Way
a. Tidurkan terlentang di atas alas keras, bersihkan mulut
pharink
b. Kepala diangkat ke atas
c. Tarik rahang bawah ke depan, buka mulut
d. Bila tetap tak bernafas, lakukan tiupan udara langsung
dengan cepat melalui mulut atau dengan hidung
2. FASE B : breathing
a. Posisi seperti A, dorong kepala ke belakang dagu ke atas
b. Dorong dagu dengan mulut terbuka dan bersihkan
c. Mulut penolong dibuka lebar, tarik nafas dalam-dalam
kemudian letakkan ke mulut korban, sambil memijat
rapat hidung korban
d. Kemudian bebaskan mulut korban
e. Angkat mulut penolong :
- Dewasa : 12 x / mt
- Anak : 20 x / mt (tiupan pada anak tidak terlalu
keras)
3. FASE C : Circulation = kompresi jantung luar
a. Korban terlentang di atas alas keras
b. Kepala menengadah
c. Cari ujung tulang dada pasien
d. Letakkan pangkal telapak tangan penolong di atas tulang
dada (2 cm di atas ujung)
e. Telapak tangan yang satunya di atas tangan pertama
f. Tekan ke bawah (3 cm) kendorkan dengan kecepatan
60-80 x / mt
g. Bila penolong 2 orang, irama 1:5 (1x tiupan, 15
kompresi) 1 orang, 2:15 (2x tiupan, 15x kompresi)
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENATALAKSANAAN PASIEN
GAWAT DI RUANG PERAWATAN
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Tata cara menolong pasien yang dalam keadaan gawat
TUJUAN Memberikan bantuan atau pertolongan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dialami dengan cepat dan tepat
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Semua pasien yang dikategorikan gawat, harus dimasukkan
dalam ruangan khusus (ruang pengawasan)
2. Semua pelayanan perawatan di ruang pengawasan dilakukan
oleh perawat yang sudah berpengalaman dan diserahi
tanggung jawab untuk asuhan perawatan pasien tersebut
3. Pasien dirawat di ruang pengawasan boleh ditunggu 1 (satu)
orang penunggu dan maksimal 2(dua) orang penunggu
dengan persetujuan Kepala Ruang Perawatan
4. Ruang Pengawasan harus memenuhi syarat dan ada alat
sesuai kebutuhan pelayanan penunjang dan asuhan
keperawatan
5. Untuk kasus-kasus pelayanan pasien yang khusus, dokumen
asuhan keperawatan harus ditulis secara lengkap, benar dan
berkesinambungan
6. Untuk memindahkan pasien dari Ruang Pengawasan ke
Ruang Perawatan semua berdasarkan persetujuan dokter
yang merawat
7. Kepala Ruang Perawatan harus mengetahui dan mengikuti
perkembangan pasien yang dirawat di Ruang Pengawasan
8. Perawat juga harus membuat laporan secara periodic dan
sewaktu-waktu bisa diperlukan pada buku laporan ruangan.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENANGANAN KERACUNAN
MAKANAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Keracunan adalah keadaan dimana seseorang telah memakan
bahan makanan yang mengandung racun dan menyebabkan
reaksi yang diinginkan
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk atau
kematian
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR A. Mencegah / menghentikan penyerapan racun
1. Encerkan racun dengan air biasa atau air susu
2. Kosongkan lambung dengan :
a. Merangsang dinding faring dengan jari supaya
munta
b. Bila lambung dengan air hangat + 250 cc setiap kali
sampai kira-kira 20 kali
3. Bila usus besar dengan klisma memakai gliserin
perrectal
B. Mengoreksi keseimbangan cairan dengan cairan infus
C. Pengobatan Simtomatik
Kalau terjadi gangguan pernafasan dan sirkulasi darah
dilakukan resusitasi
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENANGANAN KERACUNAN
ECTASY
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Keracunan Ectasy adalah keadaan dimana seseorang
mengkonsumsi obat pshycotropica secara berlebihan atau
melebihi batas kemampuannya
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk atau
kematian
KEBIJAKAN Menyelamatkan jiwa penderita dari efek samping ectasy

PROSEDUR 1. Mengukur tanda-tanda vital


2. Tindakan mengeliminir absorbs dengan :
a. Merangsang penderita supaya muntah agar menghambat
penyerapan di usus halus/besar
b. Melakukan kumbah lambung dengan NGT
Indikasi tindakan bila emesis tidak berhasil, penderita
mengalami kesadaran menurun/mengantuk
3. Memberikan infus glukosa untuk menghindari hipoglikemia
4. Monitoring keadaan pasien ke ruang observasi sampai sadar
penuh
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
CARA MENGHENTIKAN
PENDARAHAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pendarahan adalah suatu proses keluarnya darah dari pembuluh
darah oleh karena kerusakan darah/robeknya pembuluh darah
baik pada pembuluh arteri/vena
TUJUAN Agar tidak terjadi keluarnya darah yang berlebihan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Druke verban (balut tekan)
2. Balut sumbat/tamponade
3. Dengan melipat sendi
4. Menjepit pembuluh darah dengan arteri klem
5. Dengan kompres dingin/es
6. Dengan obat-obatan misal : vitamin K, adona dan lain-lain
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENANGANAN PASIEN AFP
(ACUTE FLACID PARALYSE)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memberikan pertolongan pada pasien yang mengalami AFP
TUJUAN 1. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Untuk mengatasi kecacatan lebih lanjut
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Semua pasien yang didiagnosa AFP (Acute Flaccid
Paralyse/lumpuh mendadak tanpa riwayat trauma) segera
laporkan ke bagian yang terkait yang selanjutnya dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal
2. Batasan umur kasus AFP adalah kurang dari 15 tahun
3. Semua kasus AFP harus diambil specimen faeces dengan
ketentuan
a. Bila kelumpuhan kurang dari 1 hari (sejak terjadinya
lumpuh) specimen diambil dari 2 kali dalam waktu 24-
28 jam
b. Bila kelumpuhan lebih dari 14 hari sampai dengan 2
bulan specimen faeces diambil tetap 2 kali tetapi diambil
dengan kontak terdekat (5 anak serumah, sepermainan,
atau teman sekolah) yang masing-masing 1 spesimen
4. Pelaporan kasus AFP dengan format FPI (terlampir)
berdasarkan anamnesa/wawancara yang dilakukan perawat
kepada pasien/keluarga pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PEMASANGAN ANAFILATIK
SYOK
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Syok adalah gangguan kesadaran akibat suplay darah ke otak
berkurang
TUJUAN Untuk mencegah yang mengalami syok harus ditangani secepat
dan setepat mungkin
KEBIJAKAN Semua pasien yang mengalami syok harus ditangani secepat dan
setepat mungkin
PROSEDUR 1. Posisi pasien tidur terlentang dengan kaki lebih tinggi
2. Adrenalin dengan dosis 0,3-5 ml sub cutan
3. Infus dextreos dan NaCl sama banyak dosis 2000-3000 cc
dalam 24 jam
4. O2 5-10 ltr/menit
5. Resusitasi kardiopulmoner
6. Dopamin 0,3 – 1,2 mg/kg bb/jam dalam 500 cc Dextrose 5
7. Kortikosteroid dosis 7-10 mg/kg bb IV dilanjutkan dengan 5
mg/kg bb/6 jam
8. Instubasi dan trakheatomi jika ada edema laring atau
obstruksi jalan nafas bagian atas
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENCUCI TANGAN DENGAN
CARA STERIL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mencuci tangan secara steril (dudihama) khususnya bila akan
membantu tindakan pembedahan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Menjaga kesehatan perseorangan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Bila memakai cincin atau arloji harus dilepas, lengan baju
digulung sampai di atas siku
2. Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku, disabuni dan
digosok dengan jari sekurang-kurangnya dua menit,
kemudian dibilas (sabun tetap dipegang)
3. Ambil sikat, kemudian tangan disabuni lagi dan disikat
mulai dari jari-jari terutama kuku, sela-sela jaring punggung
dan telapak tangan sekurang-kurangnya 10 kali. Setelah itu
menyabun dan menyikat dilakukan pada kedua lengan
masing-masing sekurang-kurangnya enam kali.
4. Tangan dibilas mulai dari ujung jari sampai ke siku (sabun
dan sikat tetap dipegang)
5. Tangan disabuni, disikat diselingi dengan savlon dan dibilas
lagi seperti tadi, ini diulang beberapa kali dalam waktu
sekurang-kurangnya 15 menit
6. Setelah selesai sabun dan sikat dikembalikan ke tempatnya
tangan dibilas dan tetap diarahkan ke atas sehingga air dari
tangan mengalir ke siku.
7. Kran ditutup dengan siku
8. Tangan dikeringkan dengan lap kering steril, satu bagian
dari lap seyogyanya dipakai untuk satu tangan, dan bagian
yang lain untuk tangan yang sebelah lagi.
9. Selanjutnya sarung tangan dipasang
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

MENCUCI TANGAN DENGAN


CARA BIASA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir atau yang disiram
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
2. Menjaga kebersihan perseorangan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Bila memakai arloji harus dilepas
2. Tangan sampai siku dibasahi, kemudian disabun dan
digosok atau disikat bila perlu
3. Tangan selanjutnya dibilas dengan air bersih dan dilap
sampai kering
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
STERILISASI BAHAN TENUN DAN
INSTRUMEN KEDOKTERAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat dari
kuman pathogen dan apatogen berikut sporanya
TUJUAN 1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran agar dalam
keadaan siap pakai
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Mencegah peralatan cepat rusak
KEBIJAKAN 1. Ada petugas yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
sterilisasi bahan tenun dan alat-alat kedokteran
2. Adanya inventaris bahan tenun dan peralatan kedokteran
dan yang kembali ke ruangan
PROSEDUR 1. Seluruh badan tenun dan peralatan kedokteran yang akan
disterilisasikan dibuatkan daftarnya oleh petugas ruangan,
kemudian dimasukkan ke dalam tromol yang tersedia
2. Bahan tenun dan instrument kedokteran yang akan
disterilkan diantar oleh petugas ruangan ke kamar sterilisasi
3. Daftar sterilisasi dibuatkan rangkap dua, setelah dicek daftar
tadi ditanda tangani
4. Lembar 1 daftar sterilisasi untuk ruangan dan lembar II
untuk bagian kamar sterilisasi
5. Tromol on steril dari ruangan diletakkan pada rak lemari
sesuai dengan rak lemari khusus on steril
6. Setelah dilakukan pencucihamakan, kemudian tromol yang
telah steril diletakkan kembali pada rak lemari steril. Tromol
yang sudah steril diletakkan kembali pada rak lemari steril.
Tromol yang sudah steril diambil oleh petugas ruangan
7. Daftar yang dipegang oleh bagian kamar sterilisasi ditanda
tangani oleh petugas ruangan sebagai bukti penerimaan
kembali.
8. Pengiriman bahan tenun dan alat kedokteran dari ruangan ke
ruangan sterilisasi dilakukan dari pukul 07.00 – 10.00 WIB
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

GERAKAN AKTIF
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Adalah gerakan yang disadari berasal dari tenaga pasien sendiri,
ada perubahan lingkup gerak sendi timbul kontraksi otot
TUJUAN Untuk mempercepat kesembuhan pasien
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR 1. Pasien dalam posisi yang komfortabel
2. Sebelumnya pasien diberikan contoh latihan gerak yang
diinginkan
3. Kemudian pemeriksaan berusaha melakukan gerakan seperti
yang dicontohkan untuk dilakukan berulangkali secara
bersama
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
GERAKAN PASIF
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Adalah gerakan yang timbul oleh tenaga dari luar (bukan dari
tenaga sendiri) ada perubahan lingkup gerak sendi (LGS) tidak
timbul kontraksi otot sebagai mobilisasi awal.
TUJUAN 1. Agar tidak terjadi kontraktur
2. Memberi rasa aman dan nyaman pada pasien
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR Pasien dalam kondisi rileks, seluruh persendian pada
ekstremitas atas dan bawah digerakkan tanpa ada bantuan
tenaga dari pasien sama sekali (semua tenaga untuk
menggerakan berasal dari luar) dengan LGS penuh
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP TRENDELENBURG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi lebih rendah daripada kaki
TUJUAN Melancarkan peredaran darah ke otak memudahkan jalannya
peredaran pada bagian perut
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Tempat tidur di bagian kaki ditinggikan dengan balok
2. Pasien tidur tanpa bantal, di bawah lipatan lutut diberi bantal
3. Pada tempat tidur yang dapat diatur, bagian kakinya dapat
langsung ditinggikan sesuai dengan kebutuhan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP FLOWER
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Flower adalah cara berbaring pasien dengan sikap setengah
duduk
TUJUAN 1. Mengurangi sesak nafas
2. Memberikan rasa senang
3. Membantu memperlancar keluarnya cairan (misal : pada
waterseal drainage)
KEBIJAKAN Untuk member rasa nyaman dan menunjang kesembuhan pasien
maka perlu diberikan sikap yang sesuai dengan keadaan pasien
PROSEDUR 1. Pada tempat tidur khusus
a. Pasien diatur setengah duduk di bawah
b. Lutut ditinggikan sesuai dengan keinginan pasien
2. Pada tempat tidur biasa
a. Pasien didudukan
b. Sandaran punggung/kursi diletakkan di bawah kasur di
bagian kepala diatur sampai setengah duduk dan
dirapikan
c. Bantal disusun menurut kebutuhan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP SIM
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN SIM adalah membaringkan pasien dalam sikap miring dan
setengah telungkup
TUJUAN Untuk member rasa nyaman dan menunjang kesembuhan pasien
KEBIJAKAN 1. Pasien yang memerlukan sikap tidur khusus diatur sesuai
dengan keadaan atau penyakitnya
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien dibaringkan ke kiri, setengah telungkup
2. Kaki kiri lurus
3. Lutut dan paha kanan ditekuk dan ditarik ke arah dada
4. Tangan kiri di atas atau di belakang punggung tangan kanan
di atas tempat tidur
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP DORSAL RECUMBENT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan sikap terlentang dengan kaki
ditekuk dan tumit di atas tempat tidur, kedua kaki
direnggangkan
TUJUAN 1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan
2. Untuk memudahkan mengerjakan parasat tertentu
3. Sikap waktu bersalin
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahukan terlebih dahulu
2. Pasien berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka
3. Kaki ditekuk, paha direnggangkan dan telapak kaki pada
tempat tidur
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
SIKAP LITHOTOMI (DORSAL
SAKRAL)
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membaringkan pasien terlentang dengan kedua paha diangkat
dan ditekuk ke arah bawah membuat sudut 90 terhadap paha
TUJUAN 1. Untuk memudahkan pemeriksaan genetalia
2. Untuk memudahkan persalinan
3. Untuk pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus untuk pemeriksaan kebidanan
b. Selimut/kain penutup
2. Persiapan pasien
Pasien diberitahu
3. Pelaksanaan
a. Pasien berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka
b. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh perawat untuk
meletakkan pada penahan perut
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBANTU PASIEN UNTUK
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi
ISTIRAHAT/TIDUR
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Istirahat adalah suatu keadaan dimana seseorang mengurangi
aktifitasnya
Tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang dalam keadaan
tidak sadar yang ditandai dengan gelombang otak itu lebih
pendek daripada saat sadar
TUJUAN Memberi rasa nyaman pada pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Mengatur posisi pasien yang tepat sesuai dengan keinginan
pasien
2. Mengatur ventilasi dan pencahayaan
3. Menghindarkan kebisingan suara
4. Memelihara kebersihan lingkungan
5. Mempersilahkan tamu untuk meninggalkan pasien
6. Observasi dan mencatat respon pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMIRINGKAN PENDERITA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Miring adalah suatu keadaan dimana tubuh dalam posisi tidak
terlentang
TUJUAN 1. Memperlancar peredaran darah
2. Mencegah terjadinya dicubitus
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan tindakan khusus diberikan atau
dilakukan tindakan sesuai dengan keadaan atau penyakitnya
PROSEDUR Dapat pada sisi yang sehat maupun yang sakit, yang perlu
diperhatikan menjaga agar bahu tidak retraksi (ke belakang)
aduksi, serta rotasi, untuk itu dapat diberikan ganjal bantal di
kedua lengannya. Untuk tungkainya di bawah lurus sedang yang
di atas fleksi di antara kedua tungkai dberi ganjal bantal.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBANTU PASIEN
MENGGUNAKAN TONGKAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi (KRUK)
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Membantu pasien menggunakan tongkat / kruk
TUJUAN Agar pasien mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Membantu pasien untuk menyangga tungkai yang sakit
(misalnya fraktur) pada posisi tungkai lurus
2. Pasien dalam posisi duduk, kedua tungkai di bawa keluar
bad
3. Pasien diajarkan menggeser pantat sampai keluar bad,
hingga tungkai yang sehat menampak pada lantai
4. Pasien untuk sesaat berdiri di tepi bad dengan tumpuhan
pada tungkai yang sehat
5. Membantu meletakkan kedua tongkat (kruk) kedua sisi
tubuh pasien, setelah itu mengawasi cara jalan pasien secara
benar, misalnya kondisi fraktur NWB, maka kaki yang sakit
harus digantung (tak menapak) untuk Hemiparase pasien
menggunakan tripod pada posisi yang sehat.
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENJAGA KESELAMATAN
PASIEN DI TEMPAT TIDUR
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengkondisikan seseorang agar merasa nyaman dan aman
TUJUAN Mencegah terjadinya pasien jatuh
KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat dijamin keselamatannya

PROSEDUR 1. Tempat tidur lengkap disiapkan


2. Bed plang dipasang
3. Pasien ditidurkan dengan posisi yang aman
4. Keluarga diberi penjelasan
5. Bila perlu tangan dan kaki pasien diikat dengan posisi
bergantian setiap tiga jam
6. Pasien diawasi secara teratur sesuai keadaan
7. Bila perlu keluarga diijinkan menunggu
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBAWA PENDERITA
MENGGUNAKAN BRANKAR
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memindahkan pasien ke tempat lain dengan menggunakan
brankar
TUJUAN Mempermudah memindahkan pasien ke tempat lain
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Brankar disiapkan dengan kondisi layak pakai yaitu :
2. Brankar dialasi dengan sprei dan pengalas yang bersih
3. Penderita ditidurkan sesuai dengan posisi kebutuhan
pasien
4. Letak kepala pasien pada bagian belakang dari brankar
menghadap ke arah perjalanan brankar
5. Semua pasien yang dibawa dengan brankar harus ditutup
dengan selimut yang bersih
6. Cara membawa brankar di bawa oleh 2 orang
7. Tidak dibenarkan meletakkan botol infus di atas badan
pasien maupun di atas brankar, bagi penderita yang
dipasang infus
8. Pasien dengan gangguan muntah harus dengan posisi
kepala miring dan disediakan bengkok penampung
9. Pasien gelisah, tidak sadar dan pasien dipasang infus
tidak dibenarkan dibawa oleh satu orang petugas
10. Petugas harus menjaga sopan santun
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMINDAHKAN PASIEN DARI KERETA
DORONG KE TEMPAT TIDUR OLEH 2
ATAU 3 ORANG PERAWAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memindahkan pasien dari branker ke tempat tidur dengan 2 atau
3 perawat
TUJUAN Memudahkan pemindahan pasien dari tempat brankar ke tempat
tidur
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Menempatkan kereta dorong sedemikian rupa sehingga
bagian kepala penderita membentuk sudut 90C dengan
bagian kaki tempat tidur
2. Penolong berdiri berjajar di sebelah kanan penderita dan
memajukan masing-masing kaki kiri sedikit ke depan
punggung, bokong, paha dan kaki dengan telapak tangan
penolong menghadap ke atas sampai mencapai sisi lain
penderita, rapatkan telapak tangan penolong ke badan pasien
dengan sedikit menekan untuk menahan agar tidak terlepas
3. Penolong yang berdiri di bagian kepala memberi aba-aba
serentak pasien diangkat
4. Penolong harus melangkah kaki menuju ketempat tidur
secara teratur dan hati-hati
5. Meletakkan pasien perlahan-lahan ke tempat tidur
6. Merapikan pasien
7. Mengembalikan kereta dorong ke tempat semula
8. Mencuci tangan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MEMBANTU PASIEN DARI
TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
DAN SEBALIKNYA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Memindah pasien dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
TUJUAN Mempermudah memindah pasien dari tempat tidur ke tempat
lain
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Letakkan tempat tidur dengan posisi rendah
2. Letakkan kursi di samping tempat tidur agak ke sudut di
depan kepala atau kaki dari tempat tidur
3. Bantulah pasien untuk memakai selimut mandi atau pasien
cukup ditutupi dengan pakaiannya
4. Posisi daripada slang jika pasien menggunakan dijauhkan
sehingga tidak mempersulit dalam memindahkan pasien
5. Bantu pasien untuk pindah ke sisi tempat tidur memapah
dan menahan pasien
6. Pasien disuruh berdiri pada tempatnya pada kekuatan terus
ditahan lutut dan kaki
7. Pasien disuruh berputar dengan poros pada kaki yang jauh
dari kursi dan menggeser kaki yang lain ke arah sisi yang
dekat dari kursi
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENGELUARKAN TINJA
DENGAN MANUAL
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengeluarkan tinja dengan jari tangan karena pasien sembelit
(tak bisa mengeluarkan sendiri)
TUJUAN 1. Untuk pemeriksaan laboratorium
2. Untuk pengobatan
3. Mengeluarkan tinja pada pasien karena sembelit
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahukan dianjurkan posisi miring ke kanan atau
ke kiri disesuaikan kerjanya
2. Handscoon dipakai di tangan kanan, pasu najis disiapkan di
dekat pasien
3. Handscoon diberi pelumas jari dimasukkan ke anus
dikeluarkan tinja sampai bersih
4. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
5. Perawat cuci tangan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan Dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENGAMBILAN FAECES
UNTUK PEMERIKSAAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan tinja (faeces) untuk pemeriksaan laboratorium
dengan cara pengambilan tertentu
TUJUAN Untuk membantu menegakkan diagnose
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pada pasien yang tidak kuat/tidak bisa berjalan, sebelumnya
pasien diberitahu bahwa akan mengambil tinjanya sedikit
untuk pemeriksaan
2. Bila pasien akan B.A.K berikan dulu urine/pispot untuk
B.A.K kemudian baru pispot yang kering setelah selesai
B.A.B. sebelum pasien cebok, tinjanya diambil sedikit
dengan lidi, lalu dimasukkan dalam tempat yang sudah
disediakan, pasien dibersihkan dan dirapikan alat-alat
dibereskan.
3. Beri etiket yang jelas pada botol, formulir diisi dan segera
ke laboratorium
4. Pada pasien yang dapat berjalan yang diperlukan diletakkan
di dalam kamar mandi. Beritahu pasien bahwa sesudah
B.A.K pasien harus B.A.B di dalam pispot yang telah
tersedia dan jangan sampai tinja tersebut tercampur dengan
air.
5. Pada pasien yang tidak dapat B.A.B tidak boleh dilakukan
luknah/clyzona atau obat pencahar, tetapi harus diambil
langsung dengan jari yang memakai sarung tangan
6. Pasien diberitahu bahwa tinjanya akan diambil sedikit untuk
pemeriksaan
7. Pakaian bagian bawah dilepaskan
8. Pasien tiduran dengan posisi dorsal recumben, sampiran
dipasang kalau perlu
9. Pakai sarung tangan dan bagian telunjuk diberi vaselin, lalu
telunjuk dimasukkan perlahan ke dalam anus dengan arah ke
atas kemudian diputar kekiri dan kanan sampai teraba tinja.
10. Setelah dapat, keluarkan perlahan lalu masukkan ke dalam
tempatnya.
11. Anus dibersihkan dengan kapas lembab
12. Sarung tangan dibuka dan diletakkan dalam bengkok
13. Pasien dan alat dirapihkan kembali
14. Beri etiket pada botol, formulir laboratorium diisi lalu
segera dikirim ke laboratorium
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENGAMBILAN URINE UNTUK


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengambil urine/air jernih sebagai bahan pemeriksaan
laboratorium
TUJUAN 1. Membantu menentukan diagnosa sehingga memudahkan
pengobatan
2. Mengetahui reaksi obat
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Botol bersih/steril ditutup
2. Air kemih
3. Formulir laboratorium
4. Etiket
5. Bengkok
6. Buku exspedisi
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
CARA PENGAMBILAN
DARAH VENA
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Darah vena adalah darah yang mengalir menuju jantung
TUJUAN Memberi kepuasan pelayanan kepada pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahukan apa yang akan kita lakukan dan
tujuannya
2. Alat-alat dibawa ke tempat pasien
3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan ditusuk
4. Raba vena yang dimaksud, lalu karet pembendung dipasang
dan pasien dianjurkan untuk mengepa tangannya
5. Kulit didisisfektan dengan kapas alkohol
6. Tegangkan kulit di atas vena, lalu ditarik penghisap
sehingga darah masuk ke dalam tabung sebanyak yang
diinginkan
7. Lepaskan karet pengikat
8. Letakkan kaps alkohol di atas jarum lalu jarum dicabut
bersama spuitnya, bekas tusukan ditahan dengan kapas
alkohol
9. Lepaskan jarum dari spuit dan letakkan dalam bengkok
10. Lepaskan jarum dair spuit dan letakkan dalam bengkok
11. Darah dipindahkan dalam botol yang tersedia waktu
memasukan darah dalam botol agar dimiringkan, jangan
terlalu keras menyemprotkan darah ke dalamnya
12. Setelah selesai, penghisap dikeluarkan dari tabung spuit dan
meletakkan keduan ke dalam bengkok
13. Dalam bekerja harus cepat dan cermat sehingga tidak terjadi
bekuan darah di dalam spuit. Bila darah dimasukkan ke
dalam botol yang berisi tepung oksalat, harus segera
dikocok supaya jangan terjadi bekuan, dengan jalan
menggoyang-goyangkan botol lebih kurang 30 detik
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENGAMBIL DARAH UNTUK
PEMERIKSAAN PREPARAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi MALARIA / FILARIA
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 No. Dokumen Revisi Halaman
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mengambil darah pasien untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium malaria
TUJUAN Untuk mengetahui Plasmodium yang ada di tubuh pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu
2. Pegang bagian yang akan ditusuk
3. Kulit dihapushamakan dengan kapas alkohol biarkan
sebentar supaya kering, baru cepat-cepat ditusuk dengan
lenset darah. Untuk menghilangkan rasa sakit, pegangan kita
pada bagian tersebut agak dikencangkan sedikit. Darah yang
baru keluar dihapus cepat-cepat dengan kapas kering, darah
berikutnya dioleskan pada kaca obyek yang telah tersedia
4. Setelah selesai, bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol
5. Alat-alat dibereskan kembali
6. Bahan segera dikirim ke laboratorium beserta formulinya
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
MENCUCI TANGAN DENGAN
CARA DISINFEKTAN
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Mencuci tangan dengan larutan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Menjaga kebersihan perseorangan
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Tangan mulai dari ujung jari sampai siku dibasahi dengan air
mengalir atau dalam baskom, setelah itu direndam sekurang-
kurangnya dua menit di dalam larutan desinfektan, kemudian
dibilas dengan air bersih dan dikeringkan dengan handuk atau
lap kering
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PROTAP PEMESANAN RUANG
RAWAT INAP
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pemesanan tempat bagi pasien di rawat inap
TUJUAN Member pelayanan yang menyenangkan kepada pasien
KEBIJAKAN 1. Pasien yang layak di rawat inap diberi kebebasan untuk
memilih kelas perawatan
2. Bagi pasien yang dirawat di ICU sesuai aturan pasien yang
berlaku
PROSEDUR 1. Petugas UGD menawarkan kepada pasien baru di UGD
memilih kelas perawatannya dan menginformasikan ruangan
atau kelas yang tersedia
2. Apabila kelas yang diinginkan pasien ternyata tidak tersedia,
maka petugas menawarkan kelas di atas/di bawahnya untuk
perawatan sementara dan keluarga dianjurkan memesan
ruangan yang diinginkan
3. Bila pasien atau keluarga bersedia maka petugas
memberitahu kepada petugas ruangan untuk menyiapkan
tempat bagi pasien yang akan dirawat
4. Pasien atau keluarganya menandatangani surat pernyataan
kelas yang ditempati
5. Bagi pasien dari ruang rawat inap lain yang memesan kamar
perawatan namun pasien menunda padahal kamar sudah
tersedia maka diberi waktu 1 x 24 jam, apabila tidak diisi
maka dianggap batal
UNIT TERKAIT 1. Ka. Instalasi Gizi
2. Ka. Instalasi ICU
3. Ka. Instalasi Rawat Darurat
DESINFEKSI DAN STERLISASI

Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Desinfeksi adalah suatu usaha untuk membunuh atau
menghambat perkembangan aktivitas kuman patogen dan
apatogen dengan menggunakan bahan desinfektan, tetapi
separonya tidak mati.
Steriisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat dari
kuman patogen dan apatogen berikut sporanya.
TUJUAN 1. Untuk menghindari penularan
2. Agar alat – alat dapat digunakan sewaktu-waktu
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR Cara melakukan desinfeksi alat-alat dari logam :
1. Alat-alat direndam dalam larutan Lysol 3-5% selama 2 jam
2. Dibilas dengan air bersih
3. Disikat satu persatu dalam larutan sabun hangat, alat yang
dapat dilepas, dilepas dulu lalu disikat melalui jalur alat
4. Dibilas dengan air bersih
Sterilisasi dengan cara membakar (flamber) hanya dilakukan
secara insidentil (dalam keadaan yang mendesak)

Cara melaksanakan sterilisasi alat-alat dari karet :


1. Desinfeksi kateter, endotracheal tube :
a. Direndam dalam larutan Lysol 3-5% selama 2 jam
b. Dibilas dengan air bersih
c. Disikat dalam larutan air sabun dan dalamnya dibilas
dengan cara menyemprotkan air memakai semprit
d. Disikat dengan air bersih (air mengalir) kemudian
digantung di rak sampai kering
2. Desinfeksi sarung tangan
a. Direndam dalam larutan Lysol 3-5% selama 2 jam
(bekas nanah direndam selama 3 jam)
b. Dibilas dengan air mengalir
c. Disikat dengan air bersih (air mengalir) kemudian
digantung di rak sampai kering
Disikat dengan air bersih (air mengalir) kemudian digantung
di rak sampai kering
3. Sterlisasi sarung tangan
a. Dimasukkan ke dalam stoples yang berisi tablet formalin
selama 24 jam, menutup stoples dengan baik agar uap
formalin tidak keluar
b. Dimasukkan ke dalam kantong, sarung tangan kiri dan
kanan diletakkan terpisah, kemudian dimasukkan ke
dalam tromol dan disterilkan dalam autoclave
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

PENGIRIMAN PASIEN KE
RUANGAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pengiriman pasien dari ruang perawatan satu ke ruang
perawatan yang lain
TUJUAN 1. Memberi pelayanan yang sesuai dengan keadaan pasien
2. Mempermudah pelayanan dan perawatan pasien
KEBIJAKAN Memberi pelayanan rawat inap komprehensif

PROSEDUR 1. Petugas ruangan menanyakan kepada petugas ruangan yang


akan ditempati, apakah sudah menyiapkan ruangan yang
akan ditempati pasien pindahan
2. Apabila tempat sudah disiapkan maka petugas ruangan
memberitahu kepada pasien bahwa ruangan yang dipesan
sudah siap. Maka keluarga pasien atau pasien segera
dipindah ke ruangan yang diinginkan
3. Pasien disiapkan dan di kirim ke ruangan yang sesuai
dengan pesanan/keadaan pasien
4. Petugas ruangan harus saling memberikan informasi atau
status yang tertulis misalnya keadaan pasien, obat, diet dan
lain-lain yang dianggap perlu
DOKUMEN TERKAIT 1. Kepala Instalasi Gizi
2. Kepala Instalasi Rawat Inap
MEMPERSIAPKAN LARUTAN
DISINFEKTAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Menyiapkan atau membuat larutan desinfektan sesuai ketentuan
TUJUAN Menyediakan larutan desinfektan yang dapat digunakan secara
tepat guna dan aman serta dalam keadaan siap pakai
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Membuat larutan Lysol atau creolin 0,5% (5 cc Lysol atau
creolin dicampur ke dalam satu liter air)
2. Membuat larutan Lysol atau creolin 2% atau 3% (20 cc atau
30 lysol atau creolin dicampur ke dalam satu liter air
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENGIRIMAN PASIEN
UNTUK RONTGEN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Rontgen adalah pemotretan organ tubuh dengan menggunakan
sinar X-ray
TUJUAN Untuk kepuasan pelayanan kepada pasien
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Memberitahu pasien tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
2. Mempersiapkan pasien
3. Mengecek blanko pemeriksaan rontgen sudah komplit atau
belum
4. Mengirim pasien ke bagian radiologi tentang pemeriksaan
apa yang akan dilakukan
5. Menunggu pasien sampai selesai dilakukan tindakan
6. Mengirim pasien kembali ke ruangan
7. Mengambil hasil tindakan
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
RETUR OBAT ATAU ALAT
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Retur obat atau alat dilaksanakan apabila ada sisa pemakaian
obat atau alat dari resep dokter yang sudah dibeli pasien
TUJUAN Memberikan kepuasan pelayanan pelanggan
KEBIJAKAN Perlu dibuat suatu aturan administrasi pasien untuk menghindari
hilangnya data
PROSEDUR 1. Petugas memeriksa atau mencocokkan antara obat atau alat
yang sudah dipakai dan yang telah dibeli pasien
2. Jika obat/alat yang sudah dibeli masih ada sisa, petugas
ruangan mengiri formulir retur obat rangkap dua
3. Pasien/keluarga membawakan sisa obat/alat dan formulir
retur (rangkap dua) ke apotik RSU Adella
4. Pasien/keluarga menunjukkan bukti retur dari apotik kepada
petugas ruangan
5. Petugas ruang mengarsipkan bukti retur obat/alat pada status
pasien
DOKUMEN TERKAIT 1. Instalasi Farmasi
2. Bagian keuangan
3. Instalasi Rawat Inap
PELAYANAN GIZI RUANG
RAWAT INAP
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pelayanan pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk pasien di ruang
rawat inap
TUJUAN Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan program
diet yang telah ditentukan
KEBIJAKAN Ada daftar diet dari masing-masing ruangan
PROSEDUR 1. Perawat menulis daftar permintaan diet di buku diet dan
diblangko permintaan diet
2. Daftar permintaan diet diserahkan kepada petugas pelayanan
gizi ruangan terkait
3. Petugas pelayanan gizi ruangan
menginformasikan/melaporkan program diet kepada
penanggung jawab gizi rawat inap yang ada di Instalasi Gizi
4. Petugas Instalasi Gizi menyiapkan kebutuhan diet ruangan
sesuai daftar
5. Petugas pelayanan gizi ruangan menyajikan diet atas
sepengetahuan perawatan ruangan
6. Setelah selesai jam makan, petugas pelayanan gizi
mengambil dan membersihkan peralatan makan dan minum
DOKUMEN TERKAIT Instalasi Gizi
PASIEN PULANG ATAS
PERMINTAAN SENDIRI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pasien pulang yang tidak atas persetujuan dokter yang merawat
TUJUAN Memberikan kemudahan pelayanan administrasi pasien pulang
paksa
KEBIJAKAN Perlu dibuat suatu aturan administrasi pasien untuk menghindari
hilangnya data
PROSEDUR 1. Memotivasi pasien/keluarga agar tidak pulang paksa
2. Jika tetap minta pulang paksa, maka pasien/keluarga
mengisi dan menandatangani formulir pernyataan pulang
paksa
3. Petugas membuat rincian biaya perawatan
4. Petugas memeriksa / mengontrol pemakaian obat/alat
yang telah digunakan pasien
5. Petugas memberitahu jumlah biaya rawat inap dan
pemakaian obat dan atau alat
6. Bila pasien masih mempunyai pinjaman obat/alat maka
dibuatkan resep agar dibeli sebagai pengganti dan
serahkan kepada petugas ruang bersangkutan
7. Bila pasien masih mempunyai kelebihan obat/alat maka
dibuatkan surat retur ke apotik
8. Pasien/keluarga membayar biaya rawat inap di loket
pembayaran
9. Pasein/keluarga menunjukkan tanda bukti pembayaran
kepada petugas ruang bersangkutan
10. Petugas menyerahkan surat ijin pulang pasien
11. Pasien boleh pulang
DOKUMEN TERKAIT 1. Bagian Keuangan
2. Bagian Umum
3. Bagian Farmasi
PASIEN YANG AKAN PULANG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Pasien yang akan pulang karena sudah diperbolehkan pulang
oleh doker yang merawat maupun atas permintaan sendiri
TUJUAN Pasien mampu melakukan perawatan diri di rumah
KEBIJAKAN Perlu dibuat suatu aturan administrasi pasien untuk menghindari
hilangnya data
PROSEDUR 1. Petugas memberitahu pasien/keluarga bahwa pasien
dipersiapkan untuk pulang
2. Petugas mempersiapkan resep yang dibutuhkan
3. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang aturan
pemakaian obat
4. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang diet di
rumah, jika perlu merujuk ke ahli gizi
5. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
aktifitas sehari-hari yang boleh dan tidak boleh dilakukan
6. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang kapan
harus diperiksa ulang/control
7. Petugas mengajarkan ketrampilan tertentu jika diperlukan,
misalnya injeksi, perawatan luka dan lain-lain.
DOKUMEN TERKAIT 1. Bagian Gizi
2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Rawat Inap
PASIEN PULANG DENGAN
TANGGUNGAN ADMINISTRASI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Tanggungan administrasi pasien pualng merupakan kondisi
dimana pasien telah mendapatkan pelayanan RS namun belum
bisa memenuhi ketentuan kompensasi/pembayarannya sehingga
masih menjadi catatan
TUJUAN Memberikan kemudahan pelayanan administrasi pasien pulang
KEBIJAKAN Perlu dibuat suatu aturan administrasi pasien untuk menghindari
hilangnya data
PROSEDUR 1. Petugas ruangan menjelaskan kepada pasien/keluarga
tentang tanggungan administrasi yang harus diselesaikan
2. Apabila pasien/keluarga tidak dapat menyelesaikan
tanggungan biaya perawatan pada saat itu maka petugas
ruangan mengantar pasien/keluarga disertai rincian biayanya
ke bagian keuangan (loket pembayaran)
3. Pasien yang masih mempunyai tanggungan obat dan atau
alat maka resep/turunan resep dimintakan harga pada
instalasi farmasi oleh petugas dan serahkan untuk diketahui
(diparaf) oleh petugas loket pembayaran
4. Di bagian keuangan, pasien/keluarga menandatangani surat
pernyataan rangkap 3 (tiga)
5. Pasien/keluarga menyerahkan resep yang telah diparaf oleh
petugas loket pembayaran dan lembar kedua surat
pernyataan pasien kepada petugas ruang yang bersangkutan
6. Petugas menyerahkan surat ijin pulang pasien
7. Pasien boleh pulang
8. Resep/turunan resep yang sudah diparaf oleh petugas loket
pembayaran dan lembar kedua surat pernyataan dari pasien
sebagai alat bukti petugas ruangan mengambil obat ke
instalasi farmasi
DOKUMEN TERKAIT 1. Bagian Keuangan
2. Instalasi Farmasi
3. Bagian Umum
ADMINISTRASI PASIEN
PULANG RAWAT INAP
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Segala sesuatu yang harus diselesaikan oleh pasien/keluarga
pada saat akan pulang
TUJUAN Memberi kemudahan pelayanan administrasi pada saat pasien
akan pulang
KEBIJAKAN Perlu dibuat suatu aturan administrasi pasien untuk menghindari
hilangnya data
PROSEDUR 1. Petugas ruangan memberitahu bahwa pasien dipersiapkan
untuk pulang
2. Petugas membuat rincian biaya rawat inap
3. Petugas memeriksa atau mengontrol pemakaian obat atau
alat
4. Petugas memberitahu jumlah biaya rawat inap dan
pemakaian obat/alat
5. Bila pasien masih mempunyai kelebihan obat/alat maka
dibuatkan resep agar dibeli sebagai pengganti
6. Bila pasien masih mempunyai kelebihan obat/alat diretur ke
apotik
7. Pasien atau keluarga menyerahkan obat/alat sebagai
pengganti (sesuai penggunaan) kepada petugas ruang
bersangkutan
8. Pasien atau keluarga membayar biaya rawat inap di loket
pembayaran
9. Pasien atau keluarga menunjukkan tanda bukti pembayaran
kepada petugas ruang bersangkutan
10. Petugas menyerahkan surat ijin pulang kepada pasien atau
keluarga
11. Pasien boleh pulang
DOKUMEN TERKAIT 1. Bagian Keuangan
2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Gizi
4. Instalasi Rawat Inap
PETUNJUK OPERASIONAL
LAMP POLI MATA
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Lamp adalah lampu
TUJUAN Agar pemeriksaan dan diagnose tepat dan akurat
KEBIJAKAN Dikerjakan oleh dokter spesialis mata dan perawat terlatih
PROSEDUR 1. Pastikan alat telah mendapatkan tegangan listrik yang benar
2. Masukan steker listriknya sebelum menghidupkan pesawat
3. Lakukan pengecekan bahwa semua lampunya dapat
menyala
4. Setelah selesai matikanlah pesawat sebelum menarik steker
listriknya
5. Lakukan pembersihan pada kabinetnya secara teratur
DOKUMEN TERKAIT Klinik mata
PETUNJUK OPERASIONAL
STERILISATOR BASAH
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Sterilisator basah adalah alat yang digunakan untuk
mensucihamakan bahan/alat dengan media air
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya kerusakan alat dengan cepat
2. Untuk mempermudah prosedur kerja
KEBIJAKAN Agar peralatan keperawatan terawat dengan baik maka perlu
dibuat prosedur opersional penggunaan
PROSEDUR 1. Sebelum digunakan, isi atau tambahkan air pada level yang
telah dianjurkan
2. Pastikan alat telah mendapat tegangan listrik yang benar
3. Pastikan steker listrik terhubung ke jala-jala dengan baik
4. Atur lamanya waktu pensterilan baru ON kan pesawat
5. Setelah selesai, switch OFF kan baru cabut steker dari jala-
jala
6. Buang air sisa dan bersihkan tempat penampungannya setiap
hari setelah pemakaian
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PENGGUNAAN ALAT
SLYM SECHER
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Slym Secher adalah seperangkat alat yang digunakan untuk
menyedot/menghisap cairan/secret tubuh dengan menggunakan
tenaga listrik
TUJUAN Agar penyedotan berjalan lancar
KEBIJAKAN Untuk menghindari kesalahan
PROSEDUR 1. Siapkan tabung penampung kotoran/lendir, isi dengan air
dan cairan desinfektan sebatas garis merah
2. Pasang selang ke dalam tabung penampung, tancapkan
saklar
3. Siapan slang penyedot lendir
4. Siapkan air dalam bengkok untuk membersihkan slang
5. Kontrol slang slym dengan menyedot air dalam bengkok,
apakah bisa menyedot atau tidak
6. Bila siap pakai gunakan sesuai dengan kebutuhan
7. Bila dalam pemakaian dalam slang ada kotoran yang
menyumbat segera slang ditarik dari pasien dan bersihkan
dengan menyedot air dalam bengkok, hal ini bisa dilakukan
berulangkali sampai bersih
8. Jika tabung penampung penuh, hentikan dulu penyedotan
buang isi tabung, bersihkan, isi kembali dengan cairan
desinfektan
9. Bila selesai digunakan tutup kembali dan keringkan untuk
pemakaian berikutnya
UNIT TERKAIT ICU, IBS, UGD, IRNA, R. PERISTI, Kamar Bersalin
OPERASIONAL HB
METER SAHLI
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk mengukur kadar HB secara sahli
TUJUAN Agar pemeriksaan tepat dan akurat
KEBIJAKAN Agar tidak terjadi kesalahan
PROSEDUR 1. Masukkan kira-kira 5 tetes HCL O, I, N ke dalam tabung
pengecer Hemometer
2. Isaplah darah dengan pipet Haemoglobin sampai garis tanda
0,02 ML
3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar unjung pipet
4. Catatlah waktunya dan segeralah alirkan darah dari pipet ke
dalam dasar tabung pengecer yang berisi HCI itu, hati-hati
jangan sampai terjadi gelembung udara
5. Angkat pipet itu sedikit lalu isap asam HCL yang jernih itu
ke dalam pipet 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah
yang masih tinggal dalam pipet
6. Campurlah isi tabung itu sampai darah dan asam
bersenyawa, warna campuran menjadi coklat tua
7. Tambahkan air tetes demi tetes tiap kali diaduk dengan
batang pengaduk yang tersedia, persamaan warna campuran
dan batang standar harus dicapai 5 menit, setelah saat darah
dan HCL dicampur dalam alat Sahli, pada usaha
mempersamakan warna hendaknya tabung diputar demikian
sehingga garis bagi tidak terlihat
8. Bacalah kadar HB dengan gram/100 ml (gr%) Wanita 12-14
gr%, Pria 13-16 gr%
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PETUNJUK OPERASIONAL
STETOSKOP
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Stetoskop adalah alat kedokteran yang digunakan pada saat
pemeriksaan fisik pasien untuk mendengarkan bunyi organ
dalam tubuh
TUJUAN Agar hasil pemeriksaan tepat dan akurat
KEBIJAKAN Untuk menghindari terjadinya kesalahan
PROSEDUR 1. Pasang bagian ear tips di telinga
2. Lakukan sek daya dengar dengan cara mengetuk tangan
ujung jari telunjuk pada bagian membrane
3. Bila suara sudah ada, tempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa
4. Setelah pemakaian bersihkan segera membrannya dengan
lembut
5. Letakkan stetoskop dengan cara digantungkan bagian
logamnya
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan
PETUNJUK OPERASIONAL
DC SHOCK
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN DC Shock adalah alat yang digunakan untuk membangkitkan
kerja jantung pada pasien yang mengalami henti jantung
TUJUAN Agar pemakaian tepat dan hasilnya memuaskan
KEBIJAKAN Untuk menghindari terjadinya kesalahan
PROSEDUR Ada 2 cara
1. Defibrilasi
a. Sambungkan aliran listrik ke Dc shock
b. Tekan tombol power ON
c. Angkat ke 2 pedle
d. Ke 2 pedle diberi jelly secukupnya dan merata
e. Kita stel diposisi synchronizer
f. Tentukan joule yaitu 200 joule / pada kejutan pertama
g. Letakkan ke 2 pedle yang telah diberi jelly
h. Satu di atas sternum dada kiri yang dipegang tangan kiri
i. Satu diapek jantung yang dipegang tangan kanan
j. Tentukan bahwa tidak ada seorangpun yang
memegang/menempel baik OS/TT
k. Tekan tombol tangan kanan dengan kuat untuk
mendapatkan kejutan
l. Evaluasi hasil rekaman EKG di monitor, apabila belum
ada hasil bisa diulang sampai 4 x yaitu 300, 300 dan 300
joule
2. Kardioversi
a. Sambungkan aliran listrik ke Dc Shock
b. Tekan tombol ON
c. Angkat kedua pedle
d. Kedua pedle diberi jelly secukupnya dan merata
e. Kita stel di posisi Asychron
f. Tentukan joule yaitu 50 joule / pada kejutan pertama
g. Letakkan kedua pedle yang telah berisi jelly
h. Satu di atas sternum dada kiri yang dipegang tangan kiri
i. Satu diapek jantung yang dipegang tangan kanan
j. Tentukan bahwa tidak ada seorangpun yang
memegang/menempel baik OS/TT
k. Lihat rekaman EKG dan tunggu sampai muncul
komplek QRS
DOKUMEN TERKAIT Buku catatan frekuensi penggunaan alat
UNIT TERKAIT UGD, ICU, IBS
CARA MENGGUNAKAN
TENSI METER
No. Dokumen Revisi Halaman
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi ……………… ….. ……
Telp. (0283) 491154, Fax 491354
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Alat untuk mengukur tekanan darah yang dilengkapi dengan
monitor
TUJUAN Agar pemeriksaan tepat dan akurat
KEBIJAKAN Digunakan pada pasien yang dirawat di ICU
PROSEDUR 1. Tancapkan saklar ke stop kontak
2. Tekan tombol ON dan tunggu sampai layar pesawat
menyala
3. Sambungkan slang pada pesawat
4. Pasangkan mansat pada lengan pasien dan sambungkan pada
slang yang ada pada badan pesawat
5. Tekan tombol program sesuai yang dikehendaki (5’, 10’,
15’, 20’, 30’, 60’, 120’)
6. Kemudian tekan tombol star
7. Tunggu sampai hasil tensi tampak di layar monitor
8. Tekan tombol chek turen / Traeni turen untuk menyimpan
hasil tensi sesuai program yang dikehendaki
DOKUMEN TERKAIT IRI (Instalasi Rawat Intensif)
CARA MENGGUNAKAN
MATRAS / ALPA BED
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Alat / materas yang digunakan pada pasien yang bed rest total
dalam jangka waktu yang lama
TUJUAN Agar alat dapat berfungsi maksimal
KEBIJAKAN Digunakan pada pasien yang dirawat di ICU
PROSEDUR 1. Letakkan materas di atas kasur secara merata
2. Pasang mesinnya di daerah tempat tidur
3. Sambungkan slang antara mesin dengan matras
4. Tancapkan jek dengan stop kontak
5. Tekan tombol ON, maka lampu akan menyala
6. Atur tekanan yang dikehendaki
7. Tunggu sampai matras terisi angin semua
8. Apabila matras sudah terisi angin semua, kita pasang seprei.
9. Matras sudah siap untuk ditempati
DOKUMEN TERKAIT IRI & ICU
PETUNJUK OPERASIONAL
ALAT STERILISATOR
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk mensucihamakan peralatan
kesehatan
TUJUAN Agar alat berfungsi dengan baik
KEBIJAKAN Untuk menghindari terjadinya kesalahan
PROSEDUR 1. Buka tutup sterilisator, isi sterilisator dengan air bersih 500
cc / secukupnya
2. Masukkan alat-alat yang akan disucihamakan ke dalam
tempatnya
3. Tutup sterilisator dengan baik dan kencang
4. Tutup pembuang uap (cara menutup sesuai arah jarum jam)
5. Atur tekanan jika 1 kg=40 menit, 2 Kg=25 menit
6. Tancapkan / hubungkan dengan sumber arus listrik
7. Bila telah selesai alarm akan berbunyi sampai lampu padam
8. Pembukaan uap dibuka sampai tekanan 0 (nol)
9. Tutup dibuka tunggu sementara sampai alat-alat dingin
10. Ambil bahan/alat yang disterilkan dengan bantuan penjepit
steril
11. Putuskan hubungan dengan sumber arus listrik
DOKUMEN TERKAIT Catatan frekuensi pemakaian alat
PETUNJUK OPERASIONAL
ALAT OKSIGEN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Oksigen adalah zat asam yang sangat penting dalam metabolism
tubuh manusia
TUJUAN Agar pemberian oksigen tepat sesuai kebutuhan
KEBIJAKAN Dilakukan oleh dokter, perawat dan pembantu perawat yang
terlatih
PROSEDUR 1. Pasang flowmeter / Insertflator oksigen outlet yang
tersedia dengan jalan memutar ke arah kanan hingga
sempurna
2. Periksa dan isi gelas Hemudifier dengan Aquabidest/air
dingin yang sudah dimasak sebanyak ¾ ukuran gelasnya
3. Pasang slang atau masker ke hidung pasien
4. Putar regulator oksigen ke arah kanan sehingga bola
menunjukkan angka sesuai ukuran yang dibutuhkan
5. Bila pemakaian sudah selesai putar regulator oksigen ke
arah kiri sehingga bola menunjukkan angka nol (berada
di dasar gelas ukur)
6. Lepas slang atau masker dari hidung pasien
7. Buka gelas Humidifier dibuang sisa aqua yang ada
8. Cuci dan keringkan gelas Humidifier untuk pemakaian
berikutnya
DOKUMEN TERKAIT IRDA, IRNA, ICU, IBS, PERISTI
PETUNJUK OPERASIONAL
ALAT EKG
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN EKG adalah alat yang digunakan untuk merekam potensial
listrik jantung
TUJUAN Agar hasil rekaman tepat dan akurat
KEBIJAKAN 1. Agar kerja rutin terlaksana dengan efektif, efisien,
konsisten/uniform dan aman
2. Meningkatkan mutu pelayanan
PROSEDUR 1. Operator cuci tangan
2. Elektroda-elektroda diberi jelly atau kertas khusus yang
dibasahi
3. Elektroda dipasang pada lokasi :
a. Merah pada pergelangan tangan kanan
b. Kuning pada pergelangan tangan kiri
c. Hijau pada pergelangan kaki kiri
d. Hitam pada pergelangan kaki kanan
4. Elektroda dada dipasang pada tempatnya
5. Kabel elektroda dipasang pada alat masing-masing
6. Usahakan kabel jangan sampai tertekuk/tegang
7. Penderita diberitahu pada saat direkam harus tenang
8. Periksa dahulu :
a. Posisi kertas harus pada posisi Stop / Instant
b. Lead sector harus pada speed 0,5 – 1 DC
c. Tombol power pada posisi OFF
9. Kemudian tombol di ON kan biarkan sebentar agar ada
pemanasan
10. Dilakukan kalibrasi dengan menekan tombol RUN
11. Lead selector dipindahkan :
Lead I, II, III, AVF, AVL s/d V6
12. Setelah selesai perekam lead selector pindahkan kalibrasi ke
tombol INSTANT, tombol Power di OFF kan
13. Tulis pada pinggir atas kiri, nama, umur, jam dan tanggal
pembuatan perekaman
14. Pinggir kiri bawah paraf perekam/nama perekam
15. Setiap lead ditulis tanda, misal I, II dst
16. Hasil rekaman diserahkan dokter
17. Alat dan kabel dirapikan kembali dan operator cuci tangan
DOKUMEN TERKAIT IRJA, IRNA, UGD, ICU
PETUNJUK OPERASIONAL
SUCTION PUMP
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Suction Pump adalah seperangkat alat yang digunakan untuk
menyedot/menghisap cairan/secret tubuh dengan menggunakan
tenaga listrik
TUJUAN Agar penyedotan berjalan lancar
KEBIJAKAN Untuk menghindari kesalahan
PROSEDUR 1. Pastikan agar alat tidak salah dalam pemakaian tegangan
listrik
2. Pada waktu menghidupkan, masukkan steker listrik terlebih
dahulu, lalu switch ON kan
3. Periksa cairan di dalam botol, setiap hendak dicapai. Cairan
yang sudah terlalu penuh bisa masuk ke dalam motor
penghisap, yang dapat merusakan unit
4. Setelah selesai, switch OFF kan terlebih dahulu pesawat,
baru lepaskan steker listriknya
5. Buang cairan dalam botol, setiap selesai pemakaian dan
bersihkan kembali
DOKUMEN TERKAIT IGD, IBS, Kamar bersalin, ICU
PETUNJUK OPERASIONAL
TIMBANGAN BADAN
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan
TUJUAN Agar hasil pengukuran tepat dan akurat
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang kondisinya memungkinkan
PROSEDUR 1. Letakkan timbangan pada permukaan yang rata
2. Setiap kali sebelum dipakai, pastikan jarum penunjuk pada
angka nol. Jika diperlukan lakukan kalibrasi dengan
mengadakan pengaturan
3. Diupayakan titik berat terletak pada tengah tempat berpijak
4. Lakukan pembersihan bila dirasa cukup
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. ICU
5. Instalasi Bedah Sentral
PETUNJUK OPERASIONAL
PERAWATAN ALPA BED / MATRAS
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Alpa bed / matras adalah alas tidur pasien untuk mencegah
terjadinya dekubitus
TUJUAN 1. Agar alat siap pakai
2. Agar alat tetap berfungsi dengan baik dan tahan lama
KEBIJAKAN 1. Dilakukan oleh petugas di ICU
2. Untuk menghindari kesalahan prosedur
PROSEDUR 1. Setelah bebas dari arus listrik (stop kontak) lepas
sambungan pada Alpabed / matras pada mesin
2. Keluarkan isi udara dengan memencet gelembung-
gelembung pada alpa bed/matras hingga rata
3. Bersihkan kotoran pada Alpa bed/matras dengan lap basah
4. Keringkan dengan lap kering kemudian ditaburi dengan
talk/bedak tipis-tipis agar tidak berbau
5. Lihat alpa bed/matras dengan rapi
6. Simpan alpa bed/matras dan mesin pada tempat yang sejuk,
tidak terlalu panas
7. Alpa bed/matras siap untuk dipakai kembali
UNIT TERKAIT IRI (ICU)
DOKUMEN TERKAIT Daftar catatan frekuensi pemakaian alat
PETUNJUK OPERASIONAL
TENSI METER
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Slawi No. Dokumen Revisi Halaman
Telp. (0283) 491154, Fax 491354 ……………… ….. ……
Tanggal Terbit Disahkan Oleh :
PROSEDUR TETAP ………………. Direktur RSU ADELLA
PELAYANAN
KEPERAWATAN
dr.H. M. Abdul Djalil, M.Kes
PENGERTIAN Tensi meter adalah alat untuk mengukur tekanan darah
seseorang
TUJUAN Untuk mengetahui tekanan darah seseorang
KEBIJAKAN Pengukuran tensi meter dilakukan setiap jaga shift atau
sewaktu-waktu bila diperlukan
PROSEDUR 1. Letakkan tensi pada permukaan yang rata
2. Buka kran air dan pastikan penunjukkan pada angka nol
3. Setelah pemakaian masukan kembali semua air raksa
dan tutup krannya
4. Rapikan lipatan manset sebelum menutupnya
5. Lakukan pembersihan seperlunya bila dirasakan perlu
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan dokter
2. Catatan Rencana Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai