Analisa UU 18 Tahun 2017 TERHADAP KEKARANTINAAN KESEHATAN.
N0 Pasal dan Ayat dalam UU.. Jenis Kewenangan Argumentasi Hukum
01 Pasal 11 ayat 1 Atribusi Ayat 1: Penyelengaraan kekarantinaan kesehatan pada kedaruratan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh pemerintah pusat secara cepat dan tepat berdasarkan besarannya ancaman, efektivitas, dukungan sumber daya, dan teknik operasional dengan mempertimbangkan kedaulatan negara, keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa pemerintah pusat bertanggung jawab penuh untuk memenuhi kekarantinaan kesehatan bagi masyarakat. 02 Pasal 59 ayat 1 dan ayat 3 Delegrasi Ayat 1: Menyebutkan bahwa pembatasan sosial berskala besar merupakan bagian dari respons kedaruratan kesehatan masyarakat. Ayat 3: Menyebutkan bahwa pembatasan sosial berskala besar paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan/atau, pembatasan kegiatan ditempat atau fasilitas umum. Dalam hal ini dapat kita ketahui pemerintahan buat pembatasan skala besar merupakan respon yang sangat baik untuk mencegah penyebaran penyakit kepada masyarakat agar tidak terjadi lonjakan yang sakit maupun meninggal. 03 Pasal 55 ayat 1 dan 2 Mandat Ayat 1: menyebutkan selama dalam karantina wilayah, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Ayat 2: Menjelaskan bahwa tanggung jawab pemerintah pusat dalam penyelenggaraan karantina wilayah dengan melibatkan pemerintah daerah dan pihak yang terkait. Dalam hal ini kita lihat dalam pasal 55 ayat 1 pemerintahan pusat berusaha maksimal mungkin memberikan fasilitas yang baik untuk para masyarakat yang terkena penyakit dalam kekarantinaan. Dan ayat 2 menjelaskan juga bahwa bukan hanya saja pemerintah pusat memberikan fasilitas kenyamaan buat para kekarantinaan dalam kesehatan, pemerintahan pusat memberikan tugas ke pemerintahan daerah ikut serta dalam kegiatan kekarantinaan memberikan pelayanan yang baik untuk kesehatan bagi masyakarat. 04 Pasal 10 ayat 1 Diskresi Ayat 1: karantina wilayah atau lockdown berarti pembatasan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk wilayah pintu masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. Dalam hal ini pemerintah daerah bisa memerintahkan melalui polisi pamong praja bersama Polisi melakukan tindakan memaksa dalam konteks penegakan ketertiban umum di tengah situasi penyebaran penyakit atau virus. Contohnya: virus covid 19.