TIM PENYUSUN
﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.2 Meyakini adanya Allah SWT. 2.2 Menunjukkan sikap peduli
Tempat Meminta, Maha sebagai implementasi
Berkuasa, Maha pemahaman makna Asmaul
Mendahulukan, dan Maha Husna: Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Kekal Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
3.2 Memahami makna Asmaul 4.2 Membaca Asmaul Husna:
Husna: Ash-Shamad, Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
dan Al-Baqi dengan jelas dan benar
Indikator:
3.1.1 Menunjukkan hafal Asmaul Husna: Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Al-Muqaddim, Al-Baqi dan artinya.
A. Ash-Shamad
“Allah tempat meminta”
Allahlah tempat bergantung dan bersandar semua makhluk-Nya. Sebagai
manusia segala sesuatunya tentu bersandar kepada-Nya.
Allah SWT. adalah pemenuh semua kebutuhan makhluk-Nya. Dialah
satu-satunya penolong, tempat memohon bantuan, dan tempat
manusia dapat membebaskan dirinya dari semua kesulitan dan
mendapatkan semua yang dibutuhkannya melalui rahmat nama/asma
﴾ ﴿
ini. Adanya sifat Ash Shamad pertanda Allah membagikan kekayaan
yang tidak habis-habisnya kepada seluruh makhluk sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Allah selalu ada dan mengetahui semua kebutuhan makhluk-Nya sebelum
makhluk tersebut mengetahui kebutuhannya. Allah memenuhi semua
kebutuhan makhluk-Nya sebagaimana mestinya, bukan dengan cara
yang kita inginkan, tetapi menurut kehendak Allah sendiri. Manusia harus
menyadari kebutuhannya dan memohon kepada-Nya agar semua
kebutuhannya terpenuhi, namun ia harus bersyukur atas apapun yang
telah ia terima. Hal tersebut dikarenakan Allah SWT. Maha Mengetahui,
Pemurah, Penyayang, dan Pemenuh semua kebutuhan makhluk-Nya.
Ya Rabb, Engkaulah Yang Maha Dibutuhkan dan menjadi tujuan, Tuhan
yang menguatkan dan yang memberi nikmat bagi semua keinginan. Aku
hadapkan wajahku kepada-Mu sehingga aku berlari menuju-Mu, semoga
aku bertemu dengan-Mu melalui risalah ke-esaan-Mu. Jadikan aku hanya
bersandar kepada-Mu. Pancarkan hati kami dengan cahaya Ash-Shamad,
liputi hati kami dengan cahaya-Mu yang Maha Luhur dan Agung,
jadikanlah totalitas kami hanya kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
B. Al-Muqtadir
Al-Muqtadir artinya: Yang Memegang
Kekuasaan, yaitu Dia yang memegang
kekuasaan di alam semesta ini dengan
tiada masa berakhirnya.
Allah SWT. yang menciptakan semua kekuatan
dan sepenuhnya menguasai semua kekuatan
itu. Allah SWT. memberikan kekuatan dan
memampukan segala sesuatu yang berada di bumi dan langit. Jika Allah
SWT. berkehendak, Dia dapat menguatkan yang lemah dan melemahkan
yang kuat. Allah SWT. adalah penolong atas niat baik manusia yang
mengabdi kepada-Nya dan Dia menjadi musuh bagi kaum yang zhalim.
﴾ ﴿
C. Al-Muqaddim
D. Al-Baqi
﴾ ﴿
ْ ْ َ َ َْ َ ْ قى َوٰ
َ جهىى َر ِّب ى
كىذوىاْلَللىىواْلكرامى َو َيبْ ى
“Dan tetaplah Wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan” (QS. Ar Rahman [55]: 27)
Ya Rabb, wahai Tuhan yang memenuhi segala kebutuhan, yang
mengabulkan segala doa, jangan Engkau biarkan dosa-dosa kami kecuali
Engkau ampuni, jangan Engkau biarkan aib kami kecuali Engkau tutupi,
jangan Engkau biarkan sakit kami kecuali Engkau sembuhkan dan jangan
Engkau biarkan kematian menghampiri kami kecuali Engkau rahmati.
Sebagai hamba Allah SWT., alangkah baiknya dalam kehidupan
sehari-hari kita mampu mengamalkan intisari dari asmaul husna:
Ash Shamad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi, supaya segala
usaha dan ibadah yang kita lakukan selalu disandarkan pada ketentuan
Allah SWT. melalui cerminan asmaul husna tersebut.
Beberapa hal penting dari keempat asmaul husna tersebut di atas adalah:
1. Ash-Shamad, mengingatkan kita agar senantiasa terus menerus
hanya bergantung kepada Allah SWT., menghindari sifat syirik dan
ketergantungan terhadap selain Allah SWT. Tidak boleh bergantung
kepada makhluk.
2. Al-Muqtadir, menunjukkan kekuasaan Allah SWT. yang tak
terbatas, yang mengendalikan semua jenis kekuasaan di alam
semesta ini hanyalah Allah. Tidak ada satu makhluk pun yang
mampu memegang kekuasaan seperti asma Allah tersebut.
3. Al-Muqaddim, memberikan pemahaman kepada kita, bahwa segala
sesuatu yang terjadi terlebih dahulu sudah ada Allah, sebelum
yang lain ada. Apapun yang terjadi, yang kita alami, yang kita
rasakan sesungguhnya sudah terlebih dahulu diketahui dan
ditetapkan oleh Allah SWT.
4. Al-Baqi, menguatkan keimanan kita, bahwa segala sesuatu yang
ada di alam semesta ini akan rusak dan binasa, yang Maha Kekal
hanyalah Allah SWT. Manusia, benda-benda, dan makhluk apapun
akan mengalami kepunahan, karena bersifat tidak kekal (fana).
ٰ ْ ْ ٓ َ ْ َ ْ َ ِّ َ ْ ْ َ ْ ٰ َ
نىىيسبحى ل ٗـهى
ا ِّ َ َ
اّللىاْلالقىىاْلارئىىالمصورىىىلىىاْلسماءىىاْلس ى
ه ىوى ى
َ
َ ْ اواتىى َو ْاْل ْرضىىى َوه َىوىالْ َعزيْزىى
ْاْلكيمى َّ َماىفىى
َ الس َم
Artinya: ”Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang mempunyai Asmaul Husna. Bertasbih
kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr [59]: 24)
﴾ ﴿
4. Asmaul husna: Al-Baqi mengandung arti bahwa....
A. Allah akan binasa bersama makhluk-Nya
B. semua makhluk akan kekal sesuai kehendak Allah
C. alam semesta akan rusak binasa, yang kekal hanya Allah
D. malaikat tidak mati karena Allah yang menghendaki
ْ َْ َ َ ي َس ِّبح
َّ ىماىف
10. Maksud kandungan dari ayat ىالس ٰم َواتىواْلرضى adalah
bahwa yang bertasbih kepada Allah ialah....
A. manusia dan jin
B. malaikat dan para rasul
C. tanah dan udara
D. langit dan bumi
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.3 Meyakini adanya hari akhir 2.3 Menunjukkan perilaku
sebagai implementasi rendah hati yang
pemahaman Rukun Iman. mencerminkan iman kepada
hari akhir.
3.3 Memahami hikmah beriman 4.3 Menunjukkan contoh hikmah
kepada hari akhir yang dapat beriman kepada hari akhir
membentuk perilaku akhlak yang dapat membentuk
mulia. perilaku akhlak mulia.
Indikator:
3.2.1 Menjelaskan pengertian hari akhir.
3.2.2 Menyebutkan dalil naqli tentang kiamat.
3.2.3 Menyebutkan nama-nama hari akhir dan artinya.
3.2.4 Menjelaskan tanda-tanda hari akhir.
3.2.5 Menyebutkan nama-nama surga dan neraka.
Percaya kepada hari akhir termasuk rukun iman ke-5. Orang yang
beriman kepada hari akhir dengan sepenuh hati, tentu akan mengisi hari-
hari kehidupan di dunia ini dengan amal kebaikan. Dan tidak mau mengisi
waktu luang dengan hal-hal yang tidak berguna.
Allah SWT. telah memberitahukan bahwa hari akhir (kiamat) pasti terjadi,
tetapi tidak seorang pun diberi kemampuan untuk mengetahui kapan
terjadinya. Hanya Allah SWT. yang berkuasa menentukannya. Tentang
kepastian datangnya kiamat, Allah SWT. berfirman:
ْفىالْقبو ىر ْ َ َ ْ َ َ ٰ َّ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ٰ َ َ َّ َّ َ َ
ثىمنىى ىنىاّللىىيبع ى
بىفيهاىوأ ى
نىالساعةىىاىتيةىىّلىىري ى
وأ ى
”Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan
padanya dan bahwasanya Allah SWT. akan membangkitkan semua orang
yang ada di dalam kubur”. (QS. Al Hajj [22]: 7)
﴾ ﴿
ْ ُْ َْ َ َ ْ َ ُ َّ ُ ْ ُ َ َ ْ َ
﴾٤﴿ اش المبثو لث يوم يكون انلاس َكلفر ل
ْ ُْ َْ ْ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ ُ ََ
﴾٥﴿ اْلبال َكل لعه لن المنفو لشوتكون ل
”Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-
gunung seperti bulu-bulu yang dihamburkan”. (QS. Al Qari’ah [101]: 4-
5).
َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ل ْ َ َ َّ ٓ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ل
yaitu:
َ ََْ َْ
اتىَحلىىَحلهاى كىذ ى تىوتضعىى ىيو ىمىترونهاىتذهلىىكىىمرضعةىىعماىىأرضع ى
ٰ َ َ َ َّ ٰ َ ٰ َ ْ َ َ ٰ َ
ْاّللىى َشدي ىد َ
نىعذابىى َوت َرىىانلَّ َ ى
اسىسَكرىىىوماىه ىمىبسَكرىىىولىك ى
”(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah
semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia
dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan
tetapi azab Allah SWT. itu sangat keras.” (QS. Al Hajj [22]: 2)
﴾ ﴿
D. Nama-nama Surga dan Neraka
1. Surga
Salah satu bukti keadilan dan kekuasaan Allah SWT. di akhirat kelak
adalah adanya surga. Surga adalah tempat segala kenikmatan yang tak
terhingga dan tak berkesudahan. Surga tak dapat dibayangkan oleh hati,
pikiran, dan panca indera manusia, karena surga di luar batas
kemampuan akal manusia.
َيْ َّ ْ ْ َّ ْ َْ َ َّ َ َ َّ َ ِّ ِّ ْ َ ٓ ْ
اتىواْلرضىىأعدتىىللمتق ى َ َ ْ َ ْ َّ ْ َ
ٰلىمغفرةىىمنىىربكمىىوجنةىىعرضهاىالسماو ى َو َسارعواىإ ى
Allah SWT. menciptakan surga dan neraka sebagai bukti bahwa Allah
SWT. Maha Adil. Siapa yang berbuat kejahatan seberat zarrah pun, maka
mereka akan melihat balasannya. Orang kafir termasuk manusia yang
menentang terhadap aturan dan kehendak Allah SWT. Oleh karenanya,
tempat kembali orang-orang kafir adalah Neraka Jahannam. Dalam hal
ini, Allah SWT. berfirman:
َ
َ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َ َ َ ْ َّ َّ
نىفيهاۚىى
نىاَّلينىىكفرواىمنىىأهلىىالكتابىىوالمْشكيىى لفىنارىىجهنمىىخاِلي ى إى
َّشىىالْ ََبيةى َ ٓ
كىىه ْمىى َ ل ولئ
أ ى
”Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik akan masuk neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 6)
1. Neraka Jahannam
2. Neraka Lazha
3. Neraka Hutamah
4. Neraka Sa’ir
5. Neraka Saqar
6. Neraka Jahim
7. Neraka Hawiyah
﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.14 Menunaikan ibadah shalat 2.14 Menunjukkan sikap istiqamah
dalam berbagai keadaan dalam menunaikan ibadah
dengan baik dan benar. shalat dalam berbagai keadaan
dengan baik dan benar.
Indikator:
3.5.1 Menjelaskan kaifiyat shalat jama’ dan qashar.
3.5.2 Menjelaskan kaifiyat shalat di dalam kendaraan.
3.5.3 Menjelaskan kaifiyat shalat bagi orang yang sakit.
4.11.1 Memeragakan tata cara shalat jama’ dan qashar.
4.11.2 Memeragakan tata cara shalat di dalam kendaraan.
4.11.3 Memeragakan tata cara shalat bagi orang yang sakit.
A. Shalat Fardhu
Shalat fardhu adalah shalat yang wajib
dilaksanakan oleh setiap orang Islam laki-laki
dan perempuan, lima waktu dalam sehari-
semalam, yaitu: subuh, zhuhur, ashar,
maghrib, dan isya. Oleh karena itu
laksanakanlah kaifiyat shalat fardhu dengan
sempurna, dengan cara memahami betul
syarat-syarat shalat, rukun shalat, sunah
shalat, gerakan dan bacaan shalat yang benar
serta mengetahui hal-hal yang
membatalkan shalat.
Kerjakanlah shalat fardhu yang lima waktu itu dengan kesadaran diri
sendiri, khusyu’, rutin, dan tepat waktu, serta tidak lupa untuk mengiringi
﴾ ﴿
shalat fardhu itu dengan shalat sunah rawatib dan shalat sunah
lainnya. Alangkah lebih baiknya jika shalat fardhu yang lima waktu itu
dilaksanakan dengan berjamaah bersama ayah, ibu, kakak, adik dan
anggota keluarga lainnya yang serumah atau lebih utama di masjid atau
mushalla.
َ َّ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ
untuk mengqashar shalat dan atau menjama’nya. Allah SWT. berfirman:
َ
َ َ ِإَوذاى
نىالصَلةى
نىتقُصواىم ى
سىعليكمىىجناحىىأ ى َضبْت ْمىىفىىاْلر ى
ضىفلي ى
Artinya: ”Apabila kamu berjalan di muka bumi, maka tidak ada halangan
bagimu untuk mengqashar shalat.” (QS. An-Nisa [4]: 101).
1. Shalat Jama’
Shalat jama’ ada dua macam, yaitu jama’ taqdim dan jama’ takhir.
a. Jama’ Taqdim
Contoh: mengerjakan shalat zhuhur dan ashar yang digabung dalam satu
waktu, dikerjakan pada waktu zhuhur. Caranya mengerjakan shalat
zhuhur terlebih dahulu. Setelah salam langsung iqamah (apabila
b. Jama’ Ta’khir
2. Shalat Qashar
Contoh shalat qashar: mengerjakan shalat zhuhur, ashar, atau isya hanya
dua rakaat. Semua kaifiyatnya sama seperti mengerjakan dua rakaat
shalat subuh, hanya niatnya yang berbeda.
﴾ ﴿
C. Shalat dalam Berbagai Keadaan
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa
shalat fardhu tidak boleh ditinggalkan
sama sekali, walau dalam keadaan
yang bagaimanapun juga. Dalam
keadaan tertentu kita boleh
melaksanakan shalat fardhu semampu
kita, sesuai keadaan kita pada waktu
itu. Misalnya boleh melaksanakannya
sambil duduk, berbaring, dan lain
sebagainya, tetapi kita tetap harus memenuhi syarat sahnya shalat, antara
lain dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun hadats besar, suci
badan, pakaian, dan tempat dari segala macam najis, menutup aurat,
sudah masuk waktu shalat, dan menghadap kiblat (jika memungkinkan).
َنى ٰ ى
ْاّللى َواسعىى َعلي ىم َّ ٰ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ل ْ َْ َ ْ َْ ٰ َ
اّللۚىىإ ى
ّللىالمْشقىىوالمغربىۚىىفأينماىتولواىفث ىمىوجهىى ى
و ى
Artinya: ”Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun
kamu menghadap di situlah wajah Allah SWT.” (QS. Al Baqarah [2]: 115)
﴾ ﴿
b. Cara melaksanakan shalat sambil berbaring
Apabila kita tidak mampu mengerjakan shalat dengan semua cara tersebut
di atas, maka boleh mengerjakannya dengan isyarat kepala atau mata.
Dan apabila tidak mampu juga, maka boleh dikerjakan di dalam hati saja,
selama akal kita masih ingat atau masih sadar dan jiwa kita masih ada.
﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!
1. Bila kita dalam perjalanan jauh, maka kita diperbolehkan ... shalat.
A. mengqasar C. menunda
ٰ َّ ٰ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ل
B. meninggalkan D. melalaikan
ْ َاّلل َ ع
َ ْ ْ ْ ْ ٰ َ
2. ّللىال َمْشقىى َوال َمغربىۚىىفأينماىتولواىفث ىمىوجهىى ى
اّللۚىىإ ىنى ىىواسعىى ليمىىىى ىىو ى
Maksud yang terkandung dalam ayat tersebut adalah....
A. setiap orang musyrik najis dan tidak boleh mendekati masjidil
haram
B. setiap bumi adalah masjid dan boleh digunakan sebagai tempat
shalat
C. boleh menghadap arah mana saja bila tidak tahu arah kiblat yang
pasti
D. manusia makhluk yang bernyawa dan pasti mengalami kematian
4. Shalat fardhu yang tidak boleh diqashar dan dijama’ adalah shalat....
A. subuh C. ashar
B. zhuhur D. maghrib
10. Karena dalam bepergian jauh, Rijal melakukan shalat zhuhur di waktu
ashar dengan cara digabung. Shalat yang dikerjakan Rijal disebut
shalat....
A. jama’ taqdim C. qashar
B. jama’ ta’khir D. rawatib
﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!
1. Apa saja bentuk-bentuk rukhsah dalam beribadah?
2. Sebutkan tiga syarat diperbolehkannya mengqashar shalat!
3. Sebutkan shalat fardhu yang dapat diqashar!
4. Bagaimanakah cara melaksanakan shalat dalam kendaraan?
Sebutkan urutan tata caranya!
5. Jelaskan tata cara shalat bagi orang sakit dalam keadaan yang hanya
bisa berbaring!
Indikator:
4.1.1. Menunjukkan contoh perilaku toleran.
4.1.2. Menunjukkan contoh perilaku simpati.
4.1.3. Menunjukkan contoh sikap berbaik sangka.
4.1.4. Menunjukkan contoh perilaku hidup rukun.
ً ْ َ ْ َ ً َ ْ َْ ْ ْ َ ْ َ
أكملىالمؤمنيىإيـماناىأحسنهمىخلقا
Artinya: ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang
yang paling baik akhlaqnya”. (HR.Abu Daud dan Tirmizi).
َ َ ْ َ ْ َ ِّ َ ْ َ َّ
ـماىبعثتىْلتـممىاْلخَل ى
ق إن
Artinya: ”Sesungguhnya aku diutus, hanya untuk menyempurnakan
akhlak mulia.” (HR. Al-Bayhaqi)
Sifat-sifat terpuji yang akan kita pelajari kali ini antara lain:
toleran, simpati, berbaik sangka, dan hidup rukun.
﴾ ﴿
A. Toleran (Tasamuh)
QS. Al-Kafirun [109]: 1-6
َ﴾ َو َل أَ ْنتُ ْم ََعب ُد ْو َن ما٢﴿ ﴾ َل أَ ْعبُ ُد َما َت ْعبُ ُد ْو َن١﴿ قُ ْل يَا َأ ُّي َها الْ ََكف ُر ْو َن
ل ل
ُ ُ ْ َ َ َ ُ َ ُْ َ ََ ْ ُّ َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ
﴾٥﴿ ﴾ ول أنتم َعبلدون ما أعبد٤﴿ ﴾ ول أنا َعبلد ما عبدتم٣﴿ أعبد
“Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
(QS. Al Kafirun [109]: 1-6).
Bukan hanya umat Islam saja yang harus mengamalkan sikap tasamuh
atau toleransi, tetapi seluruh masyarakat Indonesia harus mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Indonesia merupakan negara yang
penuh dengan keberagaman dan di dalam keberagaman ini pasti banyak
sekali hal-hal yang berbeda.
Perlu diingat bahwa toleransi atau tasamuh tidak dalam bidang ritual
ibadah, karena hal ini sangat dilarang di dalam agama Islam. Pada masa
Rasulullah SAW, orang-orang kafir Quraisy mengajak nabi untuk
melakukan toleransi dalam masalah ibadah. Orang-orang kafir Quraisy
mengajak untuk saling menyembah tuhan masing-masing, kemudian hal
ini langsung ditolak dengan tegas oleh nabi. Di dalam agama Islam
toleransi sangat dianjurkan tetapi tidak dalam permasalahan ibadah.
﴾ ﴿
B. Simpati
QS. Al-Maidah [5]: 2
َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ٰ ْ َّ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ
ان
َعىاْلث ىمىوالعدو ى
ّلىتعاونواى ى
َبىواتلق ىوىىۚىو ى
وتعاونواىَعىىال ى
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran”.
Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap
pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan
diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting.
Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah
pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan,
hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa
simpati pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari
ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.
Empati
Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan
kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat
dalam, seolah-olah kita sendiri sedang mengalaminya. Contoh bila sahabat
kita orangtuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
Empati bahkan lebih powerfull jika kita pernah mengalami kejadian yang
sama atau minimal orang terdekat dengan kita. Contoh kita berempati
dengan korban banjir karena orangtua atau rekan dekat pernah mengalami
dan kita ikut dalam penangannya. Walau begitu empati tidak harus pernah
kita alami sendiri.
﴾ ﴿
Dengan simpati kita belum dikatakan bisa merasakan apa yang dirasakan
orang lain. Oleh karena itulah kedua rasa ini (simpati dan empati) harus
terus kita asah, karena dengan bisa bersimpati atau berempati terhadap
orang lain, hal ini akan bisa membuat kita lebih menghargai & mensyukuri
arti kehidupan yang diberikan Allah SWT.
َ َ ْ ِّ َّ َ ْ َ َّ ِّ َّ َ ِّ ً ْ َ ْ َ ْ َ ٰ َ ْ َّ َ َ ٓ َ ل
نىبعضىىالظنىىإث ىمۚىىوّلىى يىاىأيهاىاَّلينىىاىمنواىاجتنبواىكثْياىمنىىالظنىىإ ى
َ َ َْ ْ َ ْ
َْلْمىى َ َ ْ َْ ً َ ل ْ َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ
بىبعضكمىىبعضاۚىىأُيبىىأحدكمىىأنىىيأكلىى َتسسواىوّلىىيغت ى
ْابى َّرحيمى َّ َ َ ٰ َّ َ ٰ َّ َ ْ ْ َ َ ً ْ َ ْ َ
اّللۚىىإنىىاّللىىتو ى
أخيهىىميتاىفكرهتموهىۚىىواتقواى ى
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang”.
﴾ ﴿
Husnuzhan terhadap sesama juga merupakan kunci sukses dalam
pergaulan, baik pergaulan di sekolah, di tempat bermain, di rumah maupun
di tempat bekerja. Sebab tidak akan ada pergaulan yang rukun dan
harmonis tanpa ada prasangka baik antar satu individu dengan individu
lainnya.
Misalnya, ketika kamu mendapat nilai buruk pada suatu mata pelajaran,
kamu tidak menuduh pak guru atau bu guru yang mengajar mata pelajaran
itu telah berbuat curang atau menuduh teman kamu yang merasa tidak
senang dengan prestasimu yang bagus.
Sebaliknya kamu memiliki pikiran yang positif bahwa bapak guru atau ibu
guru mata pelajaran itu telah melakukan tugasnya dengan baik, hanya saja
ada kekurangan atau kelemahan dalam diri kamu pada waktu itu, sehingga
kamu gagal mendapatkan nilai yang sempurna. Namun demikian kamu
tidak boleh berputus asa, melainkan semakin bersemangat untuk
belajar lebih giat dan tekun, agar kegagalan pada saat ini dapat terganti
dengan kesuksesan di masa yang akan datang.
َ َََ ًْ ْ َ ْ َ َ َ ٰ َّ َ َ ْ ِّ ْ َ ْ َ َ َّ َ ل َ َٓ
لى
نثىوجعلناك ىمىشعوباىوقبائ ى َّ
يىاىأيهاىانلاسىىإناىخلقناكمىىمنىىذكرىىوأ ى
ْْي َ ْ َ َ ٰ َّ ْ َ ْ َ ٰ َ ْ ْ َ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ
اّللىعلي ىمىخب ى
نىأكرمك ىمىعندىىاّللىىأتقاك ىمىۚىإنىى ى تلعارفواىۚىإ ى
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Kerukunan sebagai istilah yang mudah untuk disebut setiap orang, tetapi
menjadi rumit untuk diwujudkan. Al-Qur’an telah memberikan petunjuk
dalam memelihara kerukunan, diantaranya dengan mengembangkan
sikap terbuka sesama muslim, betapapun besarnya perbedaan personal
dalam paham ataupun tingkah laku. Setiap orang harus tetap menunjukkan
sikap hidup rukun (solid). Hal ini bukanlah perkara mudah, memerlukan
tingkat ketulusan dalam pandangan Islam.
﴾ ﴿
1. Pengertian kerukunan
2. Karakteristik Kerukunan
Islam tidak mengenal unsur-unsur paksaan. Hal ini berlaku mengenai cara,
tingkah laku, dan sikap hidup dalam segala keadaan, serta dipandang
sebagai satu hal yang pokok/esensial. Islam bukan saja mengajarkan
supaya tidak melakukan kekerasan dan paksaan, tetapi diwajibkannya
pula supaya seorang muslim menghormati agama lain serta menghargai
pemeluk-pemeluknya dalam pergaulan.
﴾ ﴿
Islam mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada
hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah
merupakan salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan
bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan
cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan
pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islam.
ْ ِّ َّ َ ْ َ َّ
7. نىإثمى
ضىالظ ى
نىبع ى
إى Arti dari potongan ayat tersebut adalah....
A. sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa
B. sesungguhnya sebagian prasangka itu menipu
C. sesungguhnya sebagian prasangka itu tercela
D. sesungguhnya sebagian prasangka itu menyakitkan
9. Hidup rukun itu dapat diketahui apabila antara satu orang dengan
orang lain tidak....
A. berbahagia C. ikut dalam pergaulan
B. menepati janji D. memaksakan kehendak
﴾ ﴿
Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang
singkat dan tepat!
Indikator:
3.11.1. Menjelaskan pengertian sewa menyewa.
3.11.2. Menyebutkan ketentuan sewa menyewa.
3.11.3. Menyebutkan manfaat sewa menyewa.
4.10.1. Mempraktikkan sewa menyewa.
Kegiatan pelayanan bidang jasa, seperti loundry, wartel, warnet dan lain
sebagainya, yang memerlukan pembayaran ongkos atau upah dalam
jumlah tertentu, termasuk juga dalam kegiatan sewa menyewa.
Sewa menyewa adalah akad atas manfaat suatu barang atau jasa
dengan memberikan imbalan sejumlah uang dalam jangka waktu
tertentu. Sewa menyewa disebut juga “ijarah” dalam istilah agama Islam.
Hukum sewa menyewa adalah mubah.
﴾ ﴿
Syarat barang yang disewakan
Ada manfaatnya
Dapat diserahterimakan
Tahan lama/tidak habis dipakai
Jelas jenis dan bentuknya
ْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ٰ ْ َّ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ
SWT.
ان َ
َعىاْلث ىمىوالعدو ى
ّلىتعاونواى ى
َبىواتلق ىوىىۚىو ى
وتعاونواىَعىىال ى
”Dan tolong-menolonglah kamu sekalian dalam berbuat kebaikan dan
taqwa, dan jangan kamu sekalian tolong-menolong dalam perbuatan dosa
dan permusuhan.” (QS. Al Maidah [5]: 2)
﴾ ﴿
Apabila kita memanfaatkan tenaga atau jasa orang lain dalam
jangka waktu tertentu hendaklah upahnya dibayarkan segera,
jangan sampai lupa atau melewati batas waktunya, sementara
upahnya belum diberikan.
َّ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ
Dalam hal ini Rasulullah SAW. menegaskan:
َ َ ْ
أعطواىاّلجرهىقبلىأنىَيفىعرقهى
Artinya: ”Berikanlah upah buruh sebelum keringatnya kering”. (HR.
Abu Dawud dan An Nasa’i)
Mufradat
• Akad = perjanjian.
• Mubah = boleh.
• Mumayyiz = anak yang sudah bisa membedakan baik dan
buruk, benar dan salah.
• Sighat = ucapan/ perkataan.
• Ijab = ucapan penyewa.
• Qabul = ucapan pemilik barang/ orang yang
menyewakan.
ُ ُ َ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ
3. َيف عرقه أعطوا اْلجره قبل أن ل
Hadits tersebut menyuruh kita untuk segera….
A. melaksanakan shalat C. memenuhi janji
B. membayar hutang D. membayar upah
﴾ ﴿
7. Salah satu manfaat sewa menyewa bagi pemilik barang adalah
melatih....
A. berbisnis C. berkomunikasi
B. menepati janji D. jual-beli
8.
Ketentuan Ketentuan
No. No. No. Ketentuan Ijarah
Ijarah Ijarah
1 penyewa 4 pemilik 7 milik sendiri
2 ada manfaat 5 ijab qabul 8 bertanggung jawab
3 barang 6 berakal 9 mumayyiz
10. Khusus bagi penyewa, manfaat yang dapat dirasakan dalam kegiatan
sewa-menyewa ialah....
A. mendapatkan uang sewa C. menghindari pemborosan
B. melatih menepati janji D. mendapatkan barang
1. Sighat artinya....
2. Menghindari pemborosan adalah manfaat sewa menyewa bagi....
3. Salah satu syarat akad atau transaksi sewa menyewa adalah....
4. Ijab kabul pada zaman sekarang bisa berupa....
5. Dalam istilah Agama Islam, sewa menyewa disebut....
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.7 Meyakini kebenaran 2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab
kisah Nabi Yunus AS. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yunus AS.
1.8 Meyakini kebenaran 2.8 Menunjukkan sikap kasih sayang sebagai
kisah Nabi Zakariya AS. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Zakariya AS.
1.9 Meyakini kebenaran 2.9 Menunjukkan sikap patuh dan taat
kisah Nabi Yahya AS. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yahya AS.
1.10 Meyakini kebenaran 2.10 Menunjukkan sikap peduli sebagai
kisah Nabi Isa AS. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa AS.
3.7 Memahami kisah 4.7 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
keteladanan Nabi Yunus Yunus AS.
AS.
3.8 Memahami kisah 4.8 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
keteladanan Nabi Zakariya AS.
Zakariya AS.
Indikator:
3.7.1.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat utama yang ada pada kisah
Nabi Yunus AS.
﴾ ﴿
A. Kisah Nabi Yunus AS.
Beliau adalah Nabi yang mulia yang bernama Yunus bin Mata. Nabi
Muhammad SAW bersabda: ”Janganlah kalian membanding-bandingkan
aku atas Yunus bin Mata.”
Mereka menamakannya Yunus, Dzun Nun, dan Yunan, yang diutus oleh
Allah SWT. kepada kaumnya. Beliau menasihati dan membimbing
kaumnya ke jalan kebenaran dan kebaikan; mengingatkan akan
kedahsyatan hari kiamat, menakut-nakuti dengan neraka dan
mengiming-imingi dengan surga; dan memerintahkan kaumnya dengan
kebaikan dan mengajak hanya menyembah Allah SWT.
Dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat Ash Shaffat, suatu ketika Nabi Yunus
menaiki perahu dalam keadaan guncang jiwanya. Beliau tidak mengetahui
bahwa dirinya lari dari ketentuan Allah SWT. menuju ketentuan Allah
SWT. yang lain; tidak ada seorang pun dari teman-temannya yang
menemaninya; beliau benar-benar sendirian; beliau melangkahkan
kakinya di atas permukaan perahu.
Nahkoda itu merasakan dan mengetahui bahwa Nabi Yunus lari dari
sesuatu. Nahkoda itu membayangkan bahwa Nabi Yunus melakukan suatu
kesalahan tetapi ia tidak berani untuk mengungkapkan kesalahan
kepada pelakunya kecuali jika pelakunya seorang yang bangkrut. Ia
meminta kepada Nabi Yunus untuk membayar ongkos sebanyak tiga kali
lipat dari yang biasa dibayar musafir.
Nabi Yunus saat itu merasakan kesempitan dalam dadanya dan diliputi
dengan kemarahan yang keras dan keinginan kuat untuk
meninggalkan negerinya sehingga ia pun memberikan apa yang diminta
oleh si nahkoda.
Nabi Yunus berkata: “Tuan berikan untukku sebuah kamar. Aku letih dan
ingin istirahat sebentar.” Si nahkoda berkata: “Memang itu tampak
di raut wajahmu. Itu kamarmu,” sambil ia menunjuk dengan tangannya.
Nabi Yunus mengetahui bahwa ini adalah tradisi dari tradisi-tradisi yang
biasa dilakukan oleh awak perahu jika mereka menghadapi angin yang
keras. Tetapi saat itu beliau terpaksa harus mengikutinya. Episode
penderitaan Nabi Yunus akan dimulai. Nabi Yunus pun terpaksa
mengikuti undian itu. Nama beliau dimasukkan bersama dengan nama
penumpang lainya, dan dilakukanlah undian. Yang keluar justru namanya.
﴾ ﴿
Lalu diadakan undian yang kedua, dan kali ini pun yang keluar nama
Nabi Yunus. Akhirnya, diadakan undian yang ketiga. Lagi-lagi yang
keluar nama Nabi Yunus. Kemudian ditetapkan bahwa Nabi Yunus harus
dibuang ke lautan.
Saat itu para awak penumpang memperhatikan Nabi Yunus. Nabi Yunus
mengetahui bahwa beliau berbuat kesalahan ketika meninggalkan
kaumnya dalam keadaan marah. Nabi Yunus mengira bahwa Allah
SWT. tidak akan menurunkan hukuman padanya. Namun ia dianggap
salah karena meninggalkan kaumnya tanpa izin-Nya. Allah SWT.
memberikan pelajaran kepadanya.
Nabi Yunus berdiri di samping perahu dan melihat lautan yang dipenuhi
dengan ombak yang mengerikan. Dunia saat itu gelap dan di sana tidak
ada cahaya bulan. Bintang-bintang bersembunyi di balik kegelapan.
Warna air tampak gelap dan hawa dingin menembus tulang. Alhasil, air
menutupi segala sesuatu. Kemudian nahkoda perahu berteriak:
Lompatlah wahai musafir yang misterius.” Tiupan angin semakin
kencang. Nabi Yunus berusaha menjaga keseimbangannya, dan beliau
menampakkan keberaniannya saat ingin terjun ke lautan. Nabi Yunus pun
terjun dan berada di permukaan lautan laksana sampan yang
mengambang. Ikan paus berada di depannya. Ikan itu mulai tersenyum
karena Allah SWT. telah mengirim padanya makanan malam. Kemudian
ikan itu menangkap Nabi Yunus di tengah-tengah ombak. Ikan itu lalu
kembali ke dasar lautan, kembali dalam keadaaan puas setelah memenuhi
perutnya.
Nabi Yunus sangat terkejut ketika mendapati dirinya dalam perut ikan.
Ikan itu membawanya ke dasar lautan dan lautan membawanya ke dalam
kegelapan malam. Tiga kegelapan: kegelapan di dalam perut ikan,
kegelapan di dasar lautan, dan kegelapan malam. Nabi Yunus
merasakan bahwa dirinya telah mati. Beliau mencoba menggerakkan
panca indranya dan anggota tubuhnya masih bergerak. Kalau begitu,
beliau masih hidup. Beliau terpenjara dalam tiga kegelapan. Allah SWT.
berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap;
bahwa “Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiya [21]: 87)
Nabi Yunus tetap tinggal di dalam perut ikan selama beberapa waktu.
Selama itu juga beliau selalu memenuhi hatinya dengan bertasbih kepada
Allah SWT. dan selalu menampakkan penyesalan dan menangis: “Tiada
Tuhan selain Engkau Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berbuat zhalim.” Allah SWT. melihat ketulusan
taubat Nabi Yunus. Allah SWT. mendengar tasbihnya di dalam perut
ikan. Kemudian Allah SWT. menurunkan perintah kepada ikan itu agar
mengeluarkan Yunus ke permukaan laut dan membuangnya di suatu
pulau yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Ikan itu pun menaati perintah
Allah.
Tubuh Nabi Yunus merasakan kepanasan setelah keluar dari perut ikan.
Beliau tampak sakit, lalu matahari bersinar dan menyentuh badannya
yang kepanasan itu. Beliau mengeluh karena tidak kuatnya menahan
rasa sakit namun beliau mampu menahan diri dan kembali bertasbih.
Kemudian Allah SWT. menumbuhkan pohon Yaqthin, yaitu pohon yang
daun-daunnya lebar yang dapat melindungi dari sinar matahari. Dan Allah
SWT. menyembuhkannya dan mengampuninya, karena tasbih yang
diucapkannya, jika tidak niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan sampai
hari kiamat. Allah SWT. berfirman:
﴾ ﴿
tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia
kepada 100 orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami
anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang
tertentu.” (QS. Ash Shaffat [37]: 139-148).
﴾ ﴿
B. Kisah Nabi Zakariya AS.
https://catatanislamiyah.blogspot.com
Nabi Zakariya adalah ayah dari Nabi Yahya, putera tunggalnya yang lahir
setelah ia mencapai usia sembilan puluh tahun. Sejak beristri Hanna,
ibu saudaranya Maryam, Zakariya mendambakan lahirnya seorang anak
yang akan menjadi pewarisnya. Siang dan malam tiada henti-hentinya ia
memanjatkan doanya dan permohonan kepada Allah agar dikaruniai
seorang putra yang akan dapat meneruskan tugasnya memimpin Bani
Israil. Ia khawatir bahwa bila ia mati tanpa meninggalkan seorang
pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali
kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan kemungkaran
dan kemaksiatan, bahkan mungkin mereka akan mengubah syariat
Nabi Musa dengan menambah atau mengurangi isi kitab Taurat
sekehendak hati mereka. Selain itu, ia sebagai manusia, ingin pula agar
keturunannya tidak terputus dan terus bersambung dari generasi ke
generasi.
﴾ ﴿
keluarga. Ia sangat menginginkan akan keturunan sehingga bila ia
melihat seorang ibu mengandung bayinya atau burung memberi makan
kepada anaknya, ia merasa iri hati dan terus menjadikan kenangan yang
tak kunjung lepas dari ingatannya.
Tahun demi tahun berlalu, usia makin hari makin lanjut, namun keinginan
tetap tinggal keinginan dan idam-idaman tetap tidak menjelma
menjadi kenyataan. Berbagai cara dicobanya dan berbagai nasihat dan
petunjuk orang diterapkannya, namun belum juga membawa hasil. Dan
setelah segala daya upaya yang bersumber dari kepandaian dan
kekuasaan manusia tidak membawa hasil yang diharapkan, sadarlah istri
Imran bahwa hanya Allah tempat satu-satunya yang berkuasa memenuhi
keinginannya dan sanggup mengaruniainya dengan seorang anak yang
didambakan walaupun rambutnya sudah beruban dan usianya sudah
lanjut. Maka ia bertekad membulatkan harapannya hanya kepada Allah
bersujud siang dan malam dengan penuh khusyu’ dan kerendahan hati
bernadzar dan berjanji kepada Allah bila permohonannya dikabulkan,
akan menyerahkan dan menghibahkan anaknya ke Baitul Maqdis
untuk menjadi pelayan, penjaga dan memelihara rumah suci itu dan
sesekali tidak akan mengambil manfaat dari anaknya untuk kepentingan
dirinya atau kepentingan keluarganya.
Harapan istri Imran yang dibulatkan kepada Allah tidak sia-sia. Allah telah
menerima permohonannya dan mengabulkan doanya sesuai dengan apa
yang telah disuratkan dalam takdir-Nya bahwa dari suami istri Imran akan
diturunkan seorang nabi besar. Maka tanda-tanda permulaan
kehamilanpun dirasakan oleh istri Imran. Alangkah bahagia si istri yang
sedang hamil itu, bahwa idam-idamannya itu akan menjadi kenyataan dan
kesunyian rumah tangganya akan terpecahlah bila bayi yang
dikandungnya itu lahir. Ia bersama suami mulai merancang apa yang
akan diberikan kepada bayi yang akan datang itu. Jika mereka sedang
duduk berduaan tidak ada yang diperbincangkan selain soal bayi yang
akan dilahirkan. Suasana suram sedih yang selalu meliputi rumah tangga
Imran berbalik menjadi riang gembira, wajah sepasang suami istri
Imran menjadi berseri-seri tanda suka cita dan bahagia, dan rasa putus
asa yang mencekam hati mereka berdua berbalik menjadi rasa penuh
harapan akan hari kemudian yang baik dan cemerlang.
﴾ ﴿
menyediakan segala sesuatu yang membawa ketenangan dan
kegembiraan baginya.
Yahya adalah seorang Nabi yang Allah SWT. sendiri bersaksi bahwa
sebelumnya tak seorang pun yang serupa dengannya. Yaitu seorang Nabi
yang Allah SWT. berkata tentangnya:
Sebagaimana Nabi Khidzir diberi ilmu dari sisi Allah SWT., maka
Yahya diberi rasa cinta dari sisi Allah SWT. Al Hanan artinya ilmu yang
luas, yang terkandung di dalamnya suatu kecintaan yang dalam terhadap
makhluk dan alam. Hanan ialah salah satu dari tingkat cinta yang
bersumber dari ilmu. Yahya adalah seorang Nabi yang menjadi cermin
dari ibadah, zuhud, dan cinta. Nabi Yahya mengungkapkan cinta kepada
﴾ ﴿
semua makhluk. Ia dicintai oleh manusia, burung-burung, binatang
buas, bahkan gurun dan gunung. Darah Nabi Yahya tertumpah ketika
beliau berusaha mempertahankan kebenaran yang disampaikannya di
istana raja yang zhalim. Peristiwa tragis itu berkaitan dengan tuduhan
seseorang terhadap Nabi Yahya. Para ulama banyak menyebutkan
keutamaan Yahya. Yahya hidup sezaman dengan Nabi Isa dan termasuk
kerabat dekatnya dari sisi ibu.
﴾ ﴿
Beliau mengajak manusia untuk bertaubat dari dosa mereka; beliau
mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT., tidak terdapat
seorangpun yang tidak suka kepada Yahya atau menginginkan keburukan
baginya. Yahya adalah seseorang yang sangat dicintai oleh
masyarakatnya karena ia memang seorang yang penyayang, seorang
yang bertakwa, seorang yang alim, dan seorang yang berbudi mulia.
Beliau keluar dan pergi ke gunung dan kebun bahkan gurun dan tinggal
di dalamnya selama berbulan-bulan untuk menyembah Allah SWT. dan
menangis di hadapan-Nya serta shalat. Beliau merasakan kedamaian di
daratan, bahkan beliau tidak memperhatikan makanannya. Beliau makan
dari daun-daun pohon dan minum dari air sungai. Bahkan beliau makan
belalang dan juga rumput. Beliau tidur di goa manapun yang ditemuinya,
di gunung dan lubang manapun yang didapatinya di bumi.
Pada suatu hari, Nabi Yahya keluar menemui manusia. Masjid tampak
ramai dipenuhi orang-orang. Nabi Yahya berdiri dan beliau mulai
berbicara: “Sesungguhnya Allah SWT. memerintahkan aku untuk
menyampaikan kalimat-kalimat yang telah aku kerjakan dan aku telah
memerintahkan kalian untuk juga mengerjakannya. Hendaklah kalian
menyembah Allah SWT. dan tidak menyekutukan-Nya. Barang siapa
yang menyekutukan Allah SWT. dan menyembah selain-Nya, maka
ia seperti seorang budak yang dibeli oleh majikannya lalu ia bekerja
dan memberikan tenaganya kepada tuan selain tuannya. Siapakah di
antara kalian yang ingin memiliki budak seperti itu?. Dan aku
memerintahkan kalian untuk melaksanakan shalat. Sesungguhnya Allah
SWT. melihat hamba-Nya saat ia shalat. Oleh kerana itu, jika kalian
Nabi Yahya mengakhiri nasihatnya lalu ia turun dari mimbar dan kembali
ke gurun. Di gurun itu hanya terdapat pasir yang berterbangan dan tiada
suara lain selain suara angin dan nafas pohon serta suara kaki-kaki
binatang buas dan gerakan batu-batu gunung. Di sanalah Yahya
berdiri di tengah-tengah kesunyian ini. Beliau melaksanakan shalat dan
menangis.
﴾ ﴿
Keteladanan Nabi Yahya AS.
Sebagai seorang Nabi yang dibekali rasa kasih sayang dan hikmah dari
Allah SWT. sejak beliau masih anak-anak, maka beberapa keteladanan
yang dapat ditiru adalah:
﴾ ﴿
Allah SWT. berfirman:
Atas izin Allah SWT. bayi dalam gendongan Siti Maryam menjawab semua
tuduhan itu dan menyatakan bahwa ia membawa kebenaran dan
dijadikan Allah SWT. sebagai seorang Nabi.
﴾ ﴿
Pada dasarnya secara umum semua Nabi dan Rasul itu memiliki
sifat-sifat keteladanan yang hampir mirip, karena semua akhlak dan
perilakunya dilandasi oleh keimanan dan jiwa tauhid yang dalam,
sehingga setiap mengemban tugas kerasulan, mereka selalu
menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Demikian juga
keteladanan dari Nabi Yunus AS., Nabi Zakariya AS., Nabi Yahya AS.,
dan Nabi Isa AS., kesemuanya mempunyai keselarasan prinsip aqidah
dan prinsip akhlaqul karimah. Namun dari keempatnya juga mempunyai
keistimewaan masing-masing, antara lain:
1. Nabi Yunus AS., mendapatkan tugas untuk berda’wah pada suatu
kaum yang tidak mau mengikuti ajaran/wahyu Allah yang
disampaikannya, menyebabkan beliau kurang bersabar dan justru
meninggalkan kaumnya itu. Akhirnya Allah memberikan pelajaran
kepadanya dengan cara ditelan oleh ikan paus. Pada saat
menghadapi ujian tersebut, Nabi Yunus hanya pasrah dan tawakkal
kepada Allah SWT.
3. Berikut ini adalah nama lain dari Nabi Yunus AS., kecuali....
A. Dzun Nurain C. Yunan
B. Dzun Nun D. Yunus bin Mata
5. Nabi Zakariya AS. merasa heran dan menegur Maryam binti Imran
karena di dalam mihrab terdapat....
A. air minum beraneka macam
B. pakaian indah yang menawan
C. aneka buku & kitab suci
D. banyak buah & makanan
﴾ ﴿
7. Pada saat Nabi Yahya AS. berda’wah dengan cara menghadapi
kaumnya supaya mereka menyembah Allah, maka mereka akan....
A. menentangnya
B. menangis & khusyu’ mengikutinya
C. menghalanginya
D. menghentikan da’wahnya
5. Salah satu isi ajaran yang disampaikan oleh Nabi Isa AS. adalah....
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.4 Meyakini adanya qadha dan 2.4 Menunjukkan perilaku berserah
qadar. diri kepada Allah SWT. yang
mencerminkan iman kepada
qadha dan qadar.
3.4 Memahami hikmah beriman 4.4 Menunjukkan contoh hikmah
kepada Qadha dan Qadar yang beriman kepada Qadha dan
dapat membentuk perilaku Qadar yang dapat membentuk
akhlak mulia. perilaku akhlak mulia.
Indikator:
3.3.1 Menjelaskan pengertian qadha dan qadar.
3.3.2 Menyebutkan dalil naqli tentang qadha dan qadar.
3.3.3 Menyebutkan contoh qadha dan qadar.
3.3.4 Menyebutkan upaya-upaya atau cara menghadapi qadha dan qadar.
4.2.1 Menunjukan perilaku beriman kepada qadha dan qadar.
4.2.2 Menunjukan peristiwa yang menjadi contoh qadha dan qadar.
ل لإنا
Artinya: ”Sesungguhnya Kami ciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
َّ ُ َ َ َ َ
ْ َ ك
(QS. Al Qamar [54]: 49)
ًَشء َف َق َّد َر ُه َت ْق لديْرا وخلق
Artinya: ”Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan
ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan [25]: 2)
Pengertian qadha dan qadar dalam arti luas adalah bahwa qadha
merupakan ketentuan Allah SWT. sejak zaman azali tentang suatu
makhluk yang menyangkut baik dan buruk, senang dan susah, manfaat dan
mudharat, sehat dan sakit, serta berbagai macam bentuk nasib lainnya.
Contoh qadha adalah matahari terbit dari timur dan terbenam di
sebelah barat. Peredaran itu merupakan ketentuan Allah SWT. untuk
selama-lamanya. Sedangkan yang dimaksud qadar adalah ketetapan
﴾ ﴿
Allah SWT. yang telah berlaku atau telah terjadi di alam ini. Contoh qadar
antara lain manusia lahir di dunia ini ada yang laki-laki, ada perempuan,
ada yang pandai, kaya, miskin, meninggal dunia di usia tua atau masih
muda, dan lain-lain. Qadar yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. ada yang
bersifat tetap/permanen, tetapi ada juga yang bisa diubah dengan cara
berikhtiar.
Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT. pasti ada dalam perhitungan,
peraturan dan ketetapan-Nya. Semua itu sudah dilengkapi dengan hukum
sebab akibat. Misalnya, jika Allah SWT. hendak menjadikan seseorang itu
sakit, maka di sana pasti ada faktor yang menyebabkan orang itu sakit.
Penyakit malaria atau demam berdarah disebabkan gigitan nyamuk,
sakit perut disebabkan oleh bakteri yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsi oleh manusia. Selain kedua contoh penyakit di atas, kita bisa
melihat berbagai penyakit yang masing-masing memiliki penyebab yang
berbeda-beda.
Jika kita tidak melihat penyebab dari suatu penyakit, maka itu tidak berarti
bahwa penyebabnya tidak ada, tetapi kitalah yang belum dapat
mengetahuinya. Demikian pula, jika Allah SWT. hendak memberikan
kesembuhan, kesembuhan itu tentu didahului dengan usaha dan proses
penyembuhan.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah ditentukan Allah SWT. Ketentuan
itu ada yang baik, menyenangkan, dan sesuai harapan, seperti lulus ujian,
naik kelas, dan lain sebagainya. Ada pula ketentuan buruk yang tidak
diharapkan, misalnya, seseorang terserempet mobil, padahal ia sudah
berjalan dengan hati-hati dan berada di pinggir jalan. Atau seorang murid
sudah belajar dengan maksimal, tetapi hasil yang dia dapat kurang
memuaskan.
Apabila kita berhasil dan sukses, kita harus bersyukur dengan cara
bertasbih, bertahmid, dan beristigfar, tidak boleh sombong, karena itu
semua karunia Allah SWT. Sebaliknya, bila kita mengalami kegagalan dalam
usaha, kita harus bersabar, karena di balik setiap peristiwa pasti terkandung
hikmah.
ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ً ْ َ ٰ َ
Hal ini dinyatakan Allah SWT. dalam firman-Nya:
ْ اكتَ َس َب ِّ َ
تى ّلىوسعهاۚىىلهاىماىكسبتىىوعليهاىماى
ّلىيكلفىىاّللىىنفساىإ ى
ى
Artinya: ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah
[2]: 286)
Keimanan kita kepada qadha dan qadar tidak boleh membuat kita menjadi
pasrah secara mutlak kepada nasib atau takdir, sehingga kita menjadi
manusia yang malas dan lalai. Misalnya, jika kita pergi ke suatu
tempat dengan membawa kendaraan, hendaknya kendaraan itu diparkir di
tempat aman yang telah disediakan dan harus dipastikan bahwa
kendaraan sudah terkunci sebelum meninggalkan tempat parkir. Setelah
semua usaha untuk mengamankan kendaraan sudah kita lakukan, kita
pasrah kepada takdir Allah SWT.. Tindakan ceroboh misalnya tidak
mengunci kendaraan, dengan alasan hilang tidaknya kendaraan sudah
ditentukan dalam takdir bukanlah bukti dari keimanan kepada qadha dan
qadar.
﴾ ﴿
* Takdir baik, yang berakhir menyenangkan
Nasib kita di dunia juga sudah ditentukan oleh Allah SWT. Namun, kita tidak
tahu bagaimana kehidupan kita kelak. Karena itu, kita harus berusaha agar
kehidupan kita kelak menjadi baik dan sesuai harapan.
Beberapa usaha yang sebaiknya kita lakukan untuk mencapai takdir dan
hari esok yang lebih baik adalah:
Berusaha secara maksimal untuk mencapai kemuliaan yang dicita-
citakan.
Menaati hukum-hukum Allah SWT.
Menaati hukum sebab akibat.
Beribadah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.
Berdoa selalu di setiap saat dengan kekhusyu’an.
Selalu berserah diri hanya kepada Allah SWT.
Bersabar apabila tidak memperoleh hasil yang diharapkan.
Bersyukur apabila telah berhasil dan sukses dalam kehidupan.
ُ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ً َ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ
ًت َغدا واعمل لْل لخرتلك كأنك تمو، لإعمل لِلنياك كأنك ت لعيش أبدا
﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!
4. Pada dasarnya manusia hanya bisa berusaha, tetapi Allah SWT. yang....
A. mengujinya C. maha kuasa
B. menentukan D. mengawasinya
5. Dalil Al-Qur’an tentang qadha dan qadar terdapat dalam QS. … ayat....
A. Al-Qamar: 45 C. Al-Qamar: 2
B. Al-Furqan: 2 D. Al-Furqan: 12
َِّ ً َ َل
َّلىوسى َىعها ِّ َ َ
9. ّللىنفىساىإ ى
ّلىيك ىلفىٱ ى
Maksud kandungan dari ayat tersebut adalah....
A. Allah SWT. tidak membebani seseorang di luar kemampuannya
B. Allah SWT. menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran
C. nasib baik dan buruk manusia telah ditentukan Allah SWT.
D. persiapkanlah untuk dunia dan akhirat dengan seimbang
َ ْ َ َ ْ َ َّ َّ
10. ىَشءىخلق َناهىبق َد ىر إناىك
﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!
Indikator:
3.4.1. Menjelaskan pengertian zakat, infaq, dan sedekah.
3.4.2. Menyebutkan ketentuan zakat, infaq, dan sedekah.
3.4.3. Menyebutkan mustahiq zakat, infaq, dan sedekah.
3.4.4. Menyebutkan waktu berzakat, infaq, dan sedekah.
3.4.5. Menjelaskan manfaat dan hikmah zakat, infaq, dan sedekah.
4.12.1. Mempraktikkan zakat, infaq, dan sedekah.
Zakat secara bahasa artinya tumbuh, suci, dan berkah. Zakat wajib
dikeluarkan oleh orang yang mampu, memiliki kelebihan harta, diberikan
kepada fakir miskin, untuk menyucikan jiwa, menumbuhkan atau
mengangkat derajat, dan menambah keberkahan pada harta yang kita
miliki.
2. Macam-macam Zakat
a. Zakat Fitrah (zakat jiwa) yaitu zakat yang dikeluarkan untuk
menyucikan jiwa dan memberi makan fakir miskin.
b. Zakat Mal (zakat harta) yaitu zakat yang dikeluarkan untuk
membersihkan harta benda yang dimiliki oleh muzakki setelah mencapai
syarat-syarat tertentu.
ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah yaitu mengeluarkan sebagian harta berupa makanan
pokok kepada fakir miskin dengan syarat-syarat tertentu. Hukumnya
wajib atas setiap orang Islam, laki-laki maupun perempuan, dewasa
maupun anak-anak, budak maupun merdeka. Karena kewajibannya
terkena pada setiap orang, maka zakat fitrah disebut juga zakat jiwa.
﴾ ﴿
Kewajiban zakat fitrah terdapat dalam Al-Qur’an surat Al A’la ayat 14-15:
ٰ َ َ ِّ َ َ ْ َ َ َ َ ٰ ََ َ َََْ ْ َ
﴾١٥﴿ ﴾ وذكر اسم ربل له فصّل١٤﴿ قد أفلح من تزّك
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan diri dan yang
menyebut nama Tuhannya lalu mengerjakan shalat” (QS. Al A’la [87]: 14-
15)
Hal ini kita lakukan agar tidak ada orang yang kelaparan saat
pelaksanaan Idul Fitri.
Rukun zakat fitrah adalah segala sesuatu yang harus ada dalam
pelaksanaan zakat fitrah. Adapun rukun zakat fitrah adalah sebagai
berikut:
Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas, semata-mata
karena Allah SWT.
Ada orang yang menunaikan zakat fitrah.
Ada orang yang menerima zakat fitrah.
Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan.
Zakat fitrah yang kita keluarkan dalam bentuk makanan pokok, sebesar
satu sha’ atau satu sukat dari gandum, kurma, beras, dan sebagainya, yang
dianggap sebagai bahan makanan pokok masyarakat.
Hadits Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. menjelaskan
tentang zakat fitrah sebagai berikut:
﴾ ﴿
Ukuran satu sha’ atau satu sukat jika disetarakan dengan ukuran
yang dipakai masyarakat Indonesia kurang lebih setara dengan 3,5 liter
atau 2,6 kg, maka zakat fitrah yang dikeluarkan kurang lebih 3,5 liter atau
2,6 kg beras atau jagung atau gandum atau makanan pokok lainnya
yang dimakan oleh masyarakat Indonesia.
Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. Orang yang berhak
menerima zakat fitrah adalah golongan fakir miskin sebagaimana sabda
Rasulullah SAW:
َّ ً َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ ٰ َّ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ
فرض رسول صّل اَّلل علي له وسلم زَكة ال لفط لر طهرة لللصائل لم
ْ َ َ ْ ً َ ْ ُ َ َ َّ َ ْ َّ َ
يث وطعمة لللمسا لك ل لمن اللغ لو والرف ل
“Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan bagi
orang yang berpuasa dari perkataan tercela dan untuk memberi makan bagi
orang-orang miskin.” (HR. Ibnu Abbas)
Hendaklah zakat fitrah diberikan pada waktu yang utama. Akan tetapi kita
harus hati-hati, jangan sampai menunaikan zakat fitrah melewati waktu
yang utama, yaitu sesudah pelaksanaan shalat Idul Fitri. Karena zakat fitrah
yang dikeluarkan melewati waktu yang utama akan dihitung sebagai
sedekah biasa. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW:
﴾ ﴿
ZAKAT MAL
ْۚلى َعلَيْهمىى ِّ َ َ َ ْ ْ ِّ َ َ ْ ِّ َ ً َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ
Allah SWT. berfirman:
2. Harta Perniagaan
Nisabnya seharga nisab emas, zakatnya 2,5 % (1/40).
5. Binatang Ternak
Binatang ternak yang telah ditentukan (ditetapkan) untuk
dizakatkan ialah:
Kambing atau domba: minimal 40 ekor, zakatnya 1 ekor
kambing
Sapi atau kerbau: minimal 30 ekor, zakatnya 1 ekor sapi jantan
Unta: minimal 5 ekor, zakatnya 1 ekor unta
﴾ ﴿
e. Penerima Zakat
Terkait dengan infaq ini, Rasulullah SAW. bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan Bukhari dan Muslim, ada malaikat yang senantiasa berdoa
setiap pagi dan sore: “Ya Allah, berilah orang yang berinfaq, gantinya. Dan
berkata yang lain: “Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infaq,
kehancuran”. (HR. Bukhari-Muslim)
Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan bukan zakat.
Infaq ada yang bersifat wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya
zakat, kafarat, nadzar, dan lain-lain. Sedangkan infaq sunnah
diantaranya; infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana alam,
infaq masjid, infaq kemanusiaan, infaq kotak amal kelas, dan lain-lain.
Melakukan amal kebajikan agar bernilai pahala di sisi Allah SWT.
semuanya tergantung pada niat. Rasulullah SAW bersabda:
”Sesungguhnya sahnya perbuatan itu hanyalah dengan niat”. (HR.
Muslim). Jika seseorang mengeluarkan harta diniatkan sedekah, maka
akan bernilai ibadah sedekah yang besar ganjarannya dari Allah SWT.
Demikian juga jika diniatkan berinfaq, akan bernilai sebagai pahala infaq.
Tentulah hendaknya terlebih dahulu dimantapkan niat yang manakah amal
yang dikeluarkan tersebut (sedekah atau infaq) yang dipilih dan yang
ditunaikan.
﴾ ﴿
2. Prinsip Umum Pelaksanaan Infaq
ٰ َ ٰ َّ ْ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ِّ َ َ ْ ْ ْ
قىذوىىسع ىةىمنىىسعتهىۚىىومنىىقىد ىرىعليهىىرزق ىهىفلينفقىىمماىأتى ىاهىاّللىىۚى
ِلنف ى
ٰ َ ْ َ َ َ َ ٰ َ َّ ً ْ َ ٰ
ًاّللى َب ْع َىدىع ْسىىي ْسا ِّ َ َ
لى ى ّلىماىأتاهاۚىىسيجع ى
اّللىنفساىإ ى
فى ى ّلىيكل ى ى
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya,
dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari
harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban
kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.
Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath-
Thalaq [65]: 7)
Dalam berinfaq tidak ada batasan tertentu berapa besarnya yang harus
dikeluarkan. Karena infaq berbeda dengan zakat. Infaq dikeluarkan oleh
setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun
rendah, apakah ia berada di saat lapang maupun di saat sempit. Allah SWT.
َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ٓ َّ َّ َ ٓ َّ َّ َ ْ ْ َ ْ َّ
berfirman:
﴾ ﴿
C. SHADAQAH
1. Pengertian Shadaqah
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bershadaqah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun
secara pengertian syariat Islam, shadaqah adalah pemberian semata-mata
karena Allah SWT. Ketika memberikan shadaqah, utamakan kerabat
(saudara) terdekat yang membutuhkan bantuan. Karena bershadaqah
kepada saudara ada dua manfaat, yaitu manfaat karena shadaqahnya
dan mempererat tali silaturahmi. Menyerahkan shadaqah, sebenarnya
bukan semata-mata kebaikan orang yang memberikan hartanya, tetapi
sudah menjadi hak orang yang membutuhkan.
ِّ َ ْ َ ْ َ َ
Allah SWT. berfirman:
ْ َ ْ َ َّ
لىوالمحرومى قىللسائ ىوفىىأمواله ىمىح ى
”Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak meminta.” (QS. Adz Dzariyat [51]: 19)
ََ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
ك صدقةتبَ ُّس ُمك لِف وج له أخي ى
”Senyuman yang kamu berikan terhadap saudaramu adalah shadaqah.”
(HR. Tirmidzi)
2. Ketentuan Shadaqah
Ketika bershadaqah, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi,
yaitu:
a. Niat bershadaqah karena Allah SWT.
b. Hati ikhlas dan penuh kerelaan.
c. Barang yang dishadaqahkan mengandung manfaat.
d. Lebih utama kepada orang yang membutuhkan.
e. Barang milik sendiri.
3. Manfaat Shadaqah
a. Meringankan beban penderitaan saudara kita yang mengalami
kesulitan.
b. Mempererat hubungan persaudaraan.
c. Menghilangkan sifat kikir.
d. Mendapat keberkahan (bertambah nilai kebaikannya).
e. Meningkatkan ketaqwaan.
f. Mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan di tengah
masyarakat.
g. Menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
h. Mengurangi jurang pemisah antara kaya dan miskin.
i. Memupuk rasa persatuan.
j. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
﴾ ﴿
Semakin banyak bershadaqah,
rezeki semakin bertambah
dan hidup semakin berkah.
Itulah janji Allah SWT.
ْلىف َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ٰ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ َّ
مثلىىاَّلينىىينفقونىىأموالهمىى لف سبيلىىاّللىىكمثلىىحبةىىأنبتتىىسبعىىسناب ى ل
َ ٰ ٓ َ َّ َ ٰ َ َ ْ ِّ
كىسنبل ىةى ِّمائةىى َح َّبةىۚىى َواّللىىيضاع ى
فىل َم ْنىىيشاءىۚىى َواّللىى َواس ىعىعليْ ىم ى
﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk jawaban
yang paling tepat!
A B C D
10. Waktu yang paling utama untuk menunaikan zakat fitrah adalah....
A. sesudah terbenam matahari akhir Ramadhan
B. sesudah shalat Subuh sampai menjelang shalat Idulfitri
C. akhir bulan Ramadhan
D. awal bulan Ramadhan
﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!
Indikator:
3.6.1. Menjelaskan pengertian haji dan umrah.
3.6.2. Menjelaskan ketentuan pelaksanaan haji dan umrah.
3.6.3. Menjelaskan tata cara pelaksanaan haji dan umrah.
3.6.4. Menjelaskan perbedaan antara haji dan umrah.
4.9.1. Mempraktikkan manasik haji atau umrah.
ً ْ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َْ ل ََ ٰ َ
Allah SWT. berfirman:
َلىۚى
اعىإِلهىىسبي ى
نىاستط ى تىم ى
جىاْلي ىاسىح ى َّ
وّللىىَعىىانل ى
َيْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ ٰ َ َ ي
نىالعالم ىاّللىغ لنىع ى
نى ى نىكفرىىفإ ى وم ى
Artinya: ”Hanya karena Allah wajib mengerjakan haji, yaitu bagi orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam ” (QS. Ali Imran [3]: 97)
﴾ ﴿
Arti haji atau umrah menurut bahasa adalah berkunjung atau mengunjungi.
Adapun pengertian haji menurut istilah adalah mengunjungi Baitullah untuk
melakukan ibadah thawaf, sa’i, melontar jumrah, wukuf di Arafah, dan
amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah
SWT. dan mengharapkan keridhaan-Nya. Sedangkan pengertian umrah
menurut istilah adalah mengunjungi Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i,
dan tahallul demi mengharap keridhaan Allah SWT.
1. Niat
2. Wuquf
﴾ ﴿
3. Thawaf
4. Sa’i
6. Tertib
﴾ ﴿
C. Wajib Haji
Wajib haji adalah bagian utama ibadah haji yang wajib dilaksanakan ketika
menunaikan ibadah haji, apabila salah satunya ditinggalkan, maka hajinya
tetap sah, namun harus diganti dengan membayar dam, dengan cara
menyembelih seekor kambing. Apabila kesulitan mendapatkan kambing,
maka boleh diganti dengan berpuasa 10 hari, yaitu 3 hari di tanah suci dan
7 hari di tanah air.
Sedangkan dalam ibadah umrah itu hanya ada rukun umrah, tidak ada
wajib umrah.
PETA MIQAT
c. Dzulkhulaifah (Bir Ali), miqat bagi jamaah haji yang datang dari
Madinah.
d. Juhfah, miqat bagi jamaah haji yang datang dari Syiria dan Mesir.
e. Qarnul Manazil, miqat bagi jamaah haji yang datang dari Nejed.
f. Zatu Irqin, miqat bagi jamaah haji yang datang dari Iraq.
﴾ ﴿
E. Memeragakan Pelaksanaan Manasik Haji/Umrah
ْ َ َ َ َِّ َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
َ َ
،ٰلىالعمرىةىكفارىةىلماىبينهماى العمرةىىإ ى
َ ْ ّلى
َاْل ِّن ىة َِّ َ َ
سىلىىجزاءىىإ ى
َ َ َْ ْ َ ْ َ َْ ل
جىالمَبورىىلي ىىواْل ى
Artinya: ”Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya, dan
tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga.” (Muttafaq ’Alaihi)
﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!
8. Dzatu Irqin adalah tempat miqat bagi jamaah haji yang datang dari....
A. Indonesia C. Irak
B. Mesir D. Madinah
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.11 Meyakini kebenaran 2.11 Menunjukkan sikap semangat dalam
kisah Nabi Muhammad belajar sebagai implementasi
SAW. pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW.
3.11 Memahami kisah Nabi 4.11 Menceritakan kisah keteladanan
Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW.
Indikator:
3.4.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat fathanah yang ada
pada kisah Nabi Muhammad SAW.
4.5.1. Menceritakan keteladanan Nabi Muhammad SAW. pada saat
perjuangan di Madinah.
4.5.2. Menceritakan akhir hayat Nabi Muhammad SAW.
﴾ ﴿
Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. dalam
membangun masyarakat Madinah antara lain:
Kaum Yahudi hidup damai dengan kaum Muslimin serta bebas untuk
memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
Kaum Yahudi dan kaum Muslimin harus tolong-menolong dan saling
menasihati berbuat kebaikan.
Kaum Yahudi dan kaum muslimin bersama-sama menghadapi musuh
yang menyerang Madinah.
Jika terjadi perselisihan, maka penyelesaian terakhir dikembalikan
kepada Allah SWT. dan rasul-Nya.
Semua orang wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang yang
bersalah atau berlaku zhalim.
﴾ ﴿
1. Perang Badar
Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2H/624M. Perang ini
disebabkan karena terjadinya bentrokan antara 12 orang utusan Nabi
Muhammad SAW. dengan kafilah Quraisy di Nakhlah. Dalam perang Badar
kaum kafir Quraisy menyiapkan pasukan sebanyak 1.000 orang di bawah
pimpinan Abu Jahal (100 pasukan berkuda, 700 orang mengendarai unta,
dan selebihnya berjalan kaki). Adapun pasukan muslimin berjumlah 313
orang (2 orang diantaranya berkuda) dipimpin langsung oleh Rasulullah
SAW. Perang ini terjadi di bukit Badar. Dalam perang ini pasukan Muslimin
berhasil mengalahkan pasukan kafir Quraisy dan menawan 70 orang.
Bahkan, pimpinan perang kafir Quraisy, Abu Jahal tewas di tangan Mu’az
bin Jabal.
2. Perang Uhud
3. Perjanjian Hudaibiyah
﴾ ﴿
B. Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah)
Pada tahun 8 H, kafir Quraisy Makkah menyerang Bani Khuza’ah yang
telah masuk Islam. Dengan terjadinya peristiwa ini, mereka telah
melanggar salah satu isi perjanjian Hudaibiyah yakni kedua belah pihak
tidak akan saling menyerang selama 10 tahun.
ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝﮞ
”Dan katakanlah kebenaran telah datang dan
kebatilan telah lenyap.”(QS. Al Isra [17]: 81)
Hati kaum Quraisy tersentuh oleh kebesaran jiwa Rasulullah SAW. Mereka
menyadari kesalahan mereka selama ini. Lantas mereka berbondong-
bondong menyatakan diri masuk Islam.
Abu Sofyan
Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq)
Muawiyah (anak Abu Sofyan)
Kebesaran jiwa Rasulullah SAW. merupakan teladan yang tiada bandingan
dan tandingannya dalam sejarah. Peristiwa Fathu Makkah diabadikan
Allah SWT. dalam Al-Qur’an surat An Nashr:
﴾ ﴿
ٰ ْ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َّ َ ْ َ َ َ ُ ْ َْ َ ٰ ُ ْ َ َ َ َ
اَّلل
﴾ ورأيت انلاس يدخلون لف لدي لن ل١﴿ اَّلل والفتح لإذا جاء نص ل
َْ
ً َّ
﴾٣﴿ نىتوابا
َ َ َ
ى ْ ْ َ ْ َ َ ِّ َ ْ َ ْ ِّ َ َ ً
﴾ فس لبح لِبم لد ربلك واستغفرهىىۚىإن َّهٗ َك ى٢﴿ أفواجا َ
ِ
”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat
manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.”
(QS. An-Nashr [110]: 1-3)
Setahun setelah turunnya wahyu yang terdapat pada surat At Taubah [9]
ayat 28, yakni tahun 10 H, barulah Rasulullah SAW. menunaikan ibadah
haji. Ketika itu berduyun-duyunlah bangsa Arab dari segala penjuru pergi
ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah SAW.,
alangkah indahnya pemandangan saat itu.
Betapa besar rasa syukur Rasulullah SAW. menyaksikan lebih dari 100.000
umatnya melakukan wuquf dengan mudah dan penuh rasa khusyu’, sujud
berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Di tempat ini dahulu Nabi
Muhammad SAW. dicaci maki dan dianiaya, di sana pula beliau dan
para pengikutnya diasingkan dan bahkan nyaris dibunuh karena tetap
teguh pada pendiriannya, mempertahankan ketauhidan dan ke-Esa-an
Allah SWT. Akan tetapi setelah sepuluh tahun ditinggalkan, beliau
datang kembali dengan membawa kemenangan, semua musuh yang
dahulunya mendustakannya, kini telah mengikuti ajarannya dan taat
kepada Allah SWT. dengan penuh keikhlasan.
2. Khutbah Wada’
Setelah menyaksikan dengan penuh rasa haru dan bangga, Rasulullah SAW.
berdiri di hadapan umatnya yang sedang melaksanakan wuquf di Arafah
untuk menyampaikan khutbah. Khutbah beliau pada kesempatan ini dikenal
dengan istilah Khutbah Wada’ atau khutbah perpisahan, karena ini
khutbah terakhir kali yang beliau sampaikan di tengah umatnya. Setiap
kalimat yang diucapkan Rasulullah SAW. diulang kembali dengan suara
﴾ ﴿
keras dan lantang oleh Rabi’ bin Umayyah, yang didengarkan seluruh
umatnya dengan khusyu’ dan khidmat.
”Hai kaum muslimin sekalian! darah dan harta sesama muslim itu haram
bagimu, sebagaimana haramnya hari ini dan tempat ini. Dan ingatlah bahwa
muslim yang satu dengan muslim lainnya itu bersaudara, tidak ada yang
paling mulia di antara kamu, selain yang paling bertaqwa kepada Allah
SWT.”
Setelah itu, tiba-tiba unta Rasulullah SAW. terhenyak ke tanah, dan ketika
itulah turun wahyu terakhir, yang kemudian beliau bacakan sebagai
penutup dari Khutbah Wada’nya.
Wahyu yang terakhir itu terdapat dalam surat Al Maidah ayat 3, turun pada
hari Jum’at, tanggal 9 Dzulhijjah 10 H, di padang Arafah, Makkah.
ْ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ََ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َْ
تى
تىعليك ىمىنلعم لتىورضي ى
تىلك ىمىدينك ىمىوأتمم ى اِلو ىمىأكمل ى
ًلَكمىى ْاْل ْس ََل َىمىدينا
﴾ ﴿
dimakamkan di kamar beliau sendiri, yang sekarang menjadi bagian dari
Masjid Nabawi Madinah.
ِّ َ َ َّ َ ٰ َ َ َ ْ ْ َّ َ َ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ل ََْ
)ىكتابىىاّللىوسن ىةىنبي ىهى(رواهىمالك،نىتمسكت ىمىبهما لىإ ى
نىتض ى
تركتىىفيك ىمىأمرينىىل ى
Artinya: ”Telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan
tersesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah
dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik)
﴾ ﴿
4. Kaum muslimin yang ikut hijrah bersama Nabi Muhammad SAW. dari
Makkah ke Madinah disebut....
5. Fathu Makkah artinya....
﴾ ﴿
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Profil Abu Bakar Ash-Shiddiq
Ali bin Abi Thalib berkata: ”Ketika peristiwa perang Badar, kami membuat
tempat berteduh, kami berkata: ”Siapa yang akan menemani Rasulullah
SAW agar musuh tidak ada yang berani mendekatinya?” Saat itu tidak
ada yang berani mendekat, kecuali Abu Bakar sambil menghunus pedang
mendampingi Rasulullah SAW.”. Dalam kesempatan lain, Abu Bakar
pernah menghadang ’Uqbah bin Abi Mu’it ketika dia bermaksud
mencekik Rasulullah SAW. yang sedang shalat.
Ketika Abu Bakar masuk Islam, beliau memiliki harta sebanyak empat
puluh ribu dinar. Kemudian beliau infakkan kepada Rasulullah SAW.,
sehingga Rasulullah SAW. mempergunakan harta milik Abu Bakar
sebagaimana mempergunakan miliknya sendiri. Selain itu Abu Bakar pernah
memerdekakan semua budak yang disiksa kaum kafir Quraisy, karena para
budak itu beriman dan membenarkan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.
Sebagai seorang pemimpin, Abu Bakar memiliki sifat yang tegas dalam
mengahadapi hal-hal yang akan mengganggu ketertiban dan
ketenangan rakyatnya. Oleh sebab itu, Abu Bakar segera menumpas
pemberontakan, orang-orang murtad, orang yang membangkang/enggan
membayar zakat dan para nabi palsu. Untuk penumpasan tersebut, beliau
mempercayakan kepada panglima terhandal saat itu, yaitu Khalid bin Walid
dan Amr bin Ash. Berkat rahmat Allah SWT. yang bisa mewujudkan
keberanian dan kepiawaian para panglima tersebut, akhirnya semua
rintangan dapat dimusnahkan dan akhirnya wilayah kekuasaan Islam
bertambah luas hingga ke Syiria dan Palestina pada saat itu.
﴾ ﴿
B. Umar bin Khattab
1. Profil Umar bin Khattab
”Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang
lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam.”
Sebelum masuk Islam, terdapat persitiwa penting pada diri Umar, yaitu
ketika Umar bin Khattab sudah berniat ingin membunuh Rasulullah
SAW., dalam perjalanannya menuju rumah Rasulullah, ia bertemu dengan
Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim bertanya kepada Umar, ”Mau kemana hai
Umar?”, ”Aku mau membunuh Muhammad”, jawab Umar. Nu’aim berkata
lagi, ”Iparmu Sa’id bin Zaid dan adikmu Fatimah sudah masuk Islam
duluan”. Umar marah keras dan mukanya memerah mendengar kabar
tersebut, kemudian ia pulang menuju ipar dan adiknya. Umar langsung
menghajar iparnya hingga berdarah. Melihat tindakan Umar yang
demikian, adiknya berkata: ”Ya, kami sudah masuk Islam dan beriman
kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya. Sekarang lakukanlah
sekehendakmu!”. Setelah melihat ekspresi dan mendengar ucapan adiknya
Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah, ada sesuatu yang luar biasa
menakjubkan umat Islam, yaitu apabila Umar mengangkat pejabat
yang membantunya, beliau membuat peraturan tegas yang pantas
diteladani oleh setiap pemimpin di dunia ini. Peraturan tersebut antara lain:
Siapa yang akan memenggal leherku apabila aku curang dan tidak adil.
Orang yang paling aku cintai adalah orang yang mau menunjukan
keburukanku. Kematian, cukup sebagai pelajaran bagiku. (kalimat ini
tertulis pada cincin beliau)
﴾ ﴿
Pada tahun 14 H menaklukkan Damaskus dengan jalan damai.
Pada tahun 15 H menaklukkan Yordania dengan cara perang.
Pada tahun 16 H menaklukkan kota Al Madain dan Al Ahwaz.
Pada tahun 17 H memperluas Masjid Nabawi.
Pada tahun 20 H menaklukkan Mesir dengan peperangan.
Pada tahun 21 H menaklukkan Iskandariyah dengan cara peperangan.
Pada tahun 22 H menaklukkan Azerbaijan dengan peperangan.
Pada tahun 23 H menaklukkan pegunungan Karman dan Makran.
Sebagai seorang khalifah, sudah tentu Umar bin Khattab harus menjadi
panutan dan disegani rakyatnya. Kebijakan apapun yang diputuskannya,
harus menguntungkan rakyat banyak. Dari itulah, sosok Umar bin Khattab
dapat kita lihat berbagai langkah strategis yang dilakukannya sebagai
seorang pemimpin, yaitu:
Utsman bin Affan dilahirkan pada tahun keenam setelah tahun Gajah.
Beliau enam tahun lebih muda dari pada Nabi Muhammad
SAW. Seperti anak-anak dan remaja Quraisy di
lingkungannya, ia hidup serba ada, karena harta dan
kekayaannya berlimpah. Setelah Nabi Muhammad SAW.
diutus sebagai rasul Allah, Utsman termasuk yang
mula-mula masuk Islam (golongan Assabiqunal Awwalun).
Utsman bin Affan adalah sosok khalifah penghafal Al-Qur’an ini telah
berhasil menyatukan dan membukukan Al-Qur’an menjadi utuh satu kitab,
yang dikenal dengan nama Mush-haf Utsmani. Berkat jasa Utsman
bin Affan, kita bisa menikmati kesamaan bacaan Al-Qur’an di seluruh
pelosok dunia.
Bahkan dalam kesempatan lain, Utsman bin Affan menyediakan 300 ekor
unta lengkap dengan sarananya untuk jihad di jalan Allah.
﴾ ﴿
2. Perjuangan Utsman bin Affan
Dalam masa kepemimpinan Utsman bin Affan, ada beberapa hal penting
yang telah dilakukan oleh beliau sebagai khalifah, antara lain:
Ali bin Abi Thalib dilahirkan pada hari Jum’at, 13 Rajab, sekitar tahun
600 Masehi di kota Makkah, dekat Masjid Al Haram. Pria keturunan Bani
Hasyim ini adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan remaja.
Ali diasuh oleh Nabi Muhammad SAW. sejak usia enam tahun, bahkan
dianggap sebagai keluarga sendiri.
﴾ ﴿
Tekun beribadah, rajin belajar, sering menahan lapar dan suka
menahan urusan dunia.
Bagi Ali bin Abi Thalib, kepemimpinan merupakan amanah dari Allah
SWT. Seorang pemimpin harus menciptakan perdamaian, keamanan dan
kesejahteraan bagi rakyatnya. Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin
yang istiqamah, teguh pendirian dalam kebenaran, adil, jujur, terus terang,
dan tegas dalam berbicara dan bertindak, tidak suka berliku-liku dan tidak
suka main-main dalam masalah kepemimpinan. Ali bin Abi Thalib RA
mengatakan bahwa seorang pemimpin haruslah orang yang mau
menjauhkan diri dari segala perbuatan dosa (bertaqwa), kuat, dan
berwibawa. Semasa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib yang relatif tidak
lama karena kondisi pemerintahan dan gejolak politik yang tidak stabil,
maka sekuat kemampuannya, Ali bin Abi Thalib berusaha meletakkan
kembali dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang adil dan tenteram
sesuai dengan model pemerintahan dan pengelolaan negara yang
dikembangkan oleh dua khalifah pendahulunya, yakni Khalifah Abu Bakar
dan Umar bin Khattab, yang telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh
rakyat.
Secara ringkas hasil perjuangan Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sebagai
berikut:
﴾ ﴿
Selain hal-hal yang telah disebut di atas, ada beberapa kata hikmah yang
pernah diucapkan oleh Ali bin Abi Thalib, di antaranya:
﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!
10. Salah satu Khulafaur Rasyidin yang ahli dalam bidang ilmu waris
ialah....
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq C. Utsman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Ali bin Abi Thalib
1. Khalifah artinya....
2. Syarat sebagai khalifah haruslah orang yang....
3. Ali bin Abi Thalib wafat dalam usia....
4. Asadullah artinya....
5. Utsman bin Affan lahir pada tahun....
﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!
Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam
goa, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka
sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah
SWT.
ً َ َ َ َ ٰ ْ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ
﴾ى٩﴿فىوالرقي ىمىَكنواىمنىىىاياتناىعجباى
ابىالكه ى
نىأصح ى
تىأ ى
أ ىمىحسب ى
َئى ى َنلىاى
ْ َح ًىة ى َو َه ِّي
َ ْ ك ى َرَ ْ َّ َ ٰ ٓ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َْ ْ ََ ْ
ف ىفقالوا ىربنىا ىاىتنا ىمن ىِلن ى
ٰل ىالكه ى
إ ىذ ىأوى ىالفتي ىة ىإ ى
ً ََ َ َْ ْ
﴾ى١٠﴿نىأمرناىرشداى مى
﴾ ﴿
Artinya: “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami goa dan
(yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan
Kami yang mengherankan? (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari
tempat berlindung ke dalam goa lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS. Al Kahfi [18]: 9-10)
Kisah Ashhabul Kahfi merupakan berita dari Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad SAW. atas pertanyaan beberapa orang Yahudi untuk
membuktikan kebenaran kenabian Muhammad SAW.
“Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Khalifah
Umar. “Jelaskan kepada kami tentang sejumlah orang yang pada zaman
dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali
oleh Allah. Bagaimana hikayat tentang mereka itu?” tanya pendeta tadi.
Ali bin Abi Thalib yang turut hadir pada pertemuan tersebut diminta oleh
Umar untuk menjelaskannya. Ali bin Abi Thalib menjawab: “Hai pendeta
Yahudi, mereka itu ialah para penghuni goa (Ashhabul Kahfi). Hikayat
tentang mereka itu sudah dikisahkan oleh Allah SWT. kepada Rasul-Nya.
Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu.”
Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dan dikerumuni oleh
semua hulubalang dan para punggawa.
﴾ ﴿
berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat
atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh
sebab itu semua orang terpaksa mengiakan kemauannya. Dalam masa yang
cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan
dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Allah SWT.
Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah
seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan - seorang cerdas yang
bernama Tamlikha - memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh
pikiran. Ia berpikir, lalu berkata di dalam hati: “Kalau Diqyanius itu benar-
benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan
sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua
bukanlah sifat-sifat Tuhan.”
Tujuh orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan
di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada suatu hari
tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan teman-temannya.
﴾ ﴿
D. Menghindari Kekejaman Raja yang Zhalim
Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma,
dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu
kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan
kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.
Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-
temannya: “Saudara-saudara, kita sekarang sudah terlepas dari raja
dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan
marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Allah akan memudahkan
urusan kita serta memberikan jalan keluar.”
“Ah…, susahnya orang ini,” jawab mereka. “Kami sudah memeluk suatu
agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika
kami mengatakan yang sebenarnya?”
﴾ ﴿
Kemudian Allah SWT. memerintahkan malaikat maut supaya mencabut
nyawa mereka. Kepada masing-masing orang dari mereka Allah
SWT. mengirimkan dua malaikat untuk bertugas membolik-balik tubuh
mereka dari kanan ke kiri. Allah lalu memerintahkan matahari supaya
pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam goa dari arah
kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai
meninggalkan mereka dari arah kiri.
Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya
tentang para pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu
melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan
berkuda ia cepat-cepat berangkat menyelusuri jejak para pembantunya
yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati goa. Ia
melihat para pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring
di dalam goa. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa orang-orang itu
benar-benar sedang tidur.
Dalam goa yang tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun.
Setelah masa lampau yang amat panjang itu berlalu, Allah SWT.
mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah
mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari
tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya:
“Malam tadi kami lupa beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mata air!”
“Kalau yang kau katakan itu benar,” kata Tamlikha, “urusanku ini sungguh
aneh sekali! Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku!”
Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa
Tamlikha itu uang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih
berat. Jika dibandingkan, bahwa uang yang dibawa oleh Tamlikha dengan
uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga
dirham baru.”
Ali bin Abi Thalib kemudian melanjutkan ceritanya: Penjual Roti lalu
berkata kepada Tamlikha: “Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya
﴾ ﴿
engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa uang itu kepadaku!
Kalau tidak, engkau akan kuhadapkan kepada raja!”
“Aku tidak menemukan harta karun,” sangkal Tamlikha. “Uang ini ku dapat
tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham!
Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya
menyembah Diqyanius!”
Penjual roti itu marah. Lalu berkata: “Apakah setelah engkau menemukan
harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku?
Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang
mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300
tahun yang silam! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok
aku?” Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap
raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap
adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha:
“Bagaimana cerita tentang orang ini?”
“Adakah orang yang kau kenal?” tanya raja lagi. “Ya, ada,” jawab Tamlikha.
ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang
hadir mendengarkan. Mereka berkata: “Ah…, semua itu bukan nama
Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat
lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih
dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia
terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang:
“Kalian ada perlu apa?”
Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut: “Orang muda ini mengaku
rumah ini adalah rumahnya!”
Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di
depan kaki Tamlikha sambil berucap: “Ini adalah datukku! Demi Allah, ia
salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja
durhaka.”
Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian dilaporkan kepada
raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat
Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat
Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat
ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan
﴾ ﴿
dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya: “Hai Tamlikha, bagaimana
keadaan teman-temanmu?”
“Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Dua
orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa
Tamlikha menuju ke goa,” demikian Ali bin Abi Thalib melanjutkan
ceritanya.
Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam goa.
Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan
Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata: “Puji dan
syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!”
“Tidak!” sangkal Tamlikha. “Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun!
Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah
lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah
yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!”
Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa
hebatnya kekuasaan Allah SWT. Dua orang bangsawan itu memandang
semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni goa, sebagai
peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka.
Allah berfirman:
Sampai di situ Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni
goa. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu:
“Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah,
sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang kuceritakan
itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?”
﴾ ﴿
Pendeta Yahudi itu menjawab: “Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah
dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun! Sekarang engkau jangan
menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah
serta Rasul-Nya. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling
berilmu di kalangan ummat ini!”
﴾ ﴿
8. Penyebab utama para pemuda pergi menghindari raja adalah....
A. takut ditangkap tentara raja C. melakukan ibadah
B. tidak nyaman tinggal di istana D. mempertahankan aqidah
﴾ ﴿
Abd. Hadi AR. 2002. Kisah 25 Nabi dan Rasul. Jakarta: Wangsa Merta.
Abdul Kadir Nuhuyanan. et. al., Pedoman dan Tuntunan Solat Lengkap.
Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Abul Hasan Ali Al Hasani An Nadawi. 2001. Kisah Para Nabi untuk Anak.
Jakarta: Rabbani Press.
Achmad Sunarto at. al. 1992. Terjemah Shahih Bukhari. Semarang: C.V.
Asy Syifa.
Ali Audah, Ali bin Abi Thalib, Bogor: Lentera Antarnusa, 2003.
Hamka. Prof., DR., Tafsir Al Azhar. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1994.
SUMBER GAMBAR
http://upz.mtt.or.id
http://www.hrl-int.co.id
http://pngimg.com
http://prasko17.blogspot.com
http://www.slideshare.net
http://fashions-cloud.com
http://arifnurzaman.wordpress.com
http://www.shutterstock.com
﴾ ﴿