Anda di halaman 1dari 188

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿

TIM PENYUSUN

﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿

﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿
﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.2 Meyakini adanya Allah SWT. 2.2 Menunjukkan sikap peduli
Tempat Meminta, Maha sebagai implementasi
Berkuasa, Maha pemahaman makna Asmaul
Mendahulukan, dan Maha Husna: Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Kekal Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
3.2 Memahami makna Asmaul 4.2 Membaca Asmaul Husna:
Husna: Ash-Shamad, Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
dan Al-Baqi dengan jelas dan benar

Indikator:
3.1.1 Menunjukkan hafal Asmaul Husna: Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Al-Muqaddim, Al-Baqi dan artinya.

3.1.2 Menunjukkan contoh/bukti dari Asmaul Husna: Ash-Shamad,


Al-Muqtadir, Al-Muqaddim dan Al-Baqi.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Mengenal Allah SWT. dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
salah satunya adalah dengan mengenal nama-nama-Nya yang disebut
Asmaul Husna. Jumlah asmaul husna seluruhnya ada 99. Seorang
muslim harus memahami bahwa dengan mengenal asmaul husna,
maka ia akan dapat mewujudkan sikap hidupnya sehari-hari sebagai
cerminan dari makna asmaul husna tersebut. Allah SWT. juga senang
apabila hamba-hamba-Nya berdoa dengan menyebutkan asmaul
husna.

A. Ash-Shamad

Ash-Shamad artinya Yang Maha


Dibutuhkan atau Tempat Meminta
Manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada
selain Allah SWT. misalnya meminta pertolongan
kepada benda pusaka, meminta kekuatan
kepada kuburan, meminta keselamatan kepada
dukun, meminta rezeki kepada batu besar, dan
lain sebagainya.
Manusia hanya boleh meminta sesuatu kepada Allah SWT. Allah SWT.
akan mengabulkan permintaan hamba-Nya yang diungkapkan dengan
sungguh-sungguh. Hanya kepada Allah SWT. hendaknya manusia
memohon pertolongan, keselamatan, dan segala sesuatu yang mereka
butuhkan.
Kata Ash-Shamad disebutkan oleh Allah SWT. di dalam Al-Qur’an surat Al
Ikhlas ayat kedua yaitu:

 
 
“Allah tempat meminta”
Allahlah tempat bergantung dan bersandar semua makhluk-Nya. Sebagai
manusia segala sesuatunya tentu bersandar kepada-Nya.
Allah SWT. adalah pemenuh semua kebutuhan makhluk-Nya. Dialah
satu-satunya penolong, tempat memohon bantuan, dan tempat
manusia dapat membebaskan dirinya dari semua kesulitan dan
mendapatkan semua yang dibutuhkannya melalui rahmat nama/asma

﴾ ﴿
ini. Adanya sifat Ash Shamad pertanda Allah membagikan kekayaan
yang tidak habis-habisnya kepada seluruh makhluk sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Allah selalu ada dan mengetahui semua kebutuhan makhluk-Nya sebelum
makhluk tersebut mengetahui kebutuhannya. Allah memenuhi semua
kebutuhan makhluk-Nya sebagaimana mestinya, bukan dengan cara
yang kita inginkan, tetapi menurut kehendak Allah sendiri. Manusia harus
menyadari kebutuhannya dan memohon kepada-Nya agar semua
kebutuhannya terpenuhi, namun ia harus bersyukur atas apapun yang
telah ia terima. Hal tersebut dikarenakan Allah SWT. Maha Mengetahui,
Pemurah, Penyayang, dan Pemenuh semua kebutuhan makhluk-Nya.
Ya Rabb, Engkaulah Yang Maha Dibutuhkan dan menjadi tujuan, Tuhan
yang menguatkan dan yang memberi nikmat bagi semua keinginan. Aku
hadapkan wajahku kepada-Mu sehingga aku berlari menuju-Mu, semoga
aku bertemu dengan-Mu melalui risalah ke-esaan-Mu. Jadikan aku hanya
bersandar kepada-Mu. Pancarkan hati kami dengan cahaya Ash-Shamad,
liputi hati kami dengan cahaya-Mu yang Maha Luhur dan Agung,
jadikanlah totalitas kami hanya kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

B. Al-Muqtadir
Al-Muqtadir artinya: Yang Memegang
Kekuasaan, yaitu Dia yang memegang
kekuasaan di alam semesta ini dengan
tiada masa berakhirnya.
Allah SWT. yang menciptakan semua kekuatan
dan sepenuhnya menguasai semua kekuatan
itu. Allah SWT. memberikan kekuatan dan
memampukan segala sesuatu yang berada di bumi dan langit. Jika Allah
SWT. berkehendak, Dia dapat menguatkan yang lemah dan melemahkan
yang kuat. Allah SWT. adalah penolong atas niat baik manusia yang
mengabdi kepada-Nya dan Dia menjadi musuh bagi kaum yang zhalim.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


َ ْ ُّ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ِّ ُ ِ ٰ ْ ُ َّ َ
‫كذبوا بِأ اَيتنااكلها فأخذناهم أخذ ع لزيز مقت لدر‬
“Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami
azab mereka sebagai azab dari yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa
(QS. Al Qamar [54]: 42)
Allah SWT. memberi kemudahan, ilmu, kesabaran, ketekunan dan
kekuatan kepada hamba-hamba-Nya yang baik. Semua makhluk diberi
kadar kekuatan tertentu oleh Al-Muqtadir, tidak ada yang dapat
mengalahkan kekuatan Al-Muqtadir.
Jika kekuatan Al-Muqtadir menolong seorang hamba mendapatkan
kemenangan maka hendaklah dia selalu bersyukur dan lebih bertobat lagi
atas kesalahan-kesalahannya, bersikap adil, dermawan, pemaaf bahkan
kepada musuh-musuhnya.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan ilmu-Mu agar
diberi kemampuan dengan kekuasaan-Mu dan karunia-Mu yang agung,
karena Engkau sesungguhnya berkuasa dan aku tidak memiliki apapun
dan Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahui perkara-perkara
yang nyata maupun yang ghaib.
Ya Allah Rabbul’Izzati, perjelaslah cahaya Al-Muqtadir agar aku dapat
selamat karena limpahan rahmat-Mu terhadap diri dan nafsuku. Jadikan
aku hamba yang selalu taat kepada-Mu dan memelihara sunnah Rasul-
Mu, senantiasa penuhilah diri kami dengan cahaya Kuasa-Mu, jangan
halangi kami dari segala pengaruhnya. Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

﴾ ﴿
C. Al-Muqaddim

Al-Muqaddim artinya: Yang Maha


Mendahului, yaitu Dia sudah ada sebelum
alam semesta beserta isinya ini ada,
sebab Dia yang menciptakannya.
Allah SWT. mendahulukan siapa yang
dikehendaki-Nya. Allah SWT. menganugerah-
kan kepada sebagian hamba-Nya cinta yang
tenang yang diciptakan-Nya dalam hati
manusia.
Orang yang beriman harus sadar bahwa sekalipun Allah SWT. dapat
mendahulukan orang yang dikehendaki-Nya, namun hukum-hukum
Allah tetap berlaku. Untuk itu kita harus belajar berselaras dengan Allah
SWT. dan bekerja sesuai hukum-hukum-Nya. Walaupun seorang hamba
memiliki niat yang baik di dunia dan telah mengusahakan yang terbaik,
jika Allah SWT. tidak mengizinkan, maka apa yang diusahakannya tidak
akan terjadi sesuai keinginan hamba tersebut, karena Allah SWT.
mengetahui apa yang terbaik untuk hamba tersebut. Jika seorang hamba
menerima apa yang ditetapkan oleh Allah SWT. tentang yang telah
diusahakannya, ia merupakan hamba yang maju karena membuatnya
semakin dekat kepada Allah SWT. Sebab ukuran kemajuan seseorang
itu diukur dari derajat kedekatannya dengan Allah SWT.
Ya Allah, Engkaulah Al-Muqqaddim, Engkau Al-Muakhkhir, dan Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu (HR Bukhari Muslim)
Ya Allah, untuk-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu
aku berserah diri, wajahku bersujud kepada yang telah menciptakannya,
yang telah memberi bentuk sebaik-baiknya dan memberikan
pendengaran dan penglihatan. Berikanlah kemampuan untuk memelihara
ciptaan-Mu ini sebaik-baiknya, Maha Suci Allah sebaik-baiknya Pencipta.
Ya Allah, ampuni dosa-dosaku yang terdahulu maupun yang akan datang,
yang aku rahasiakan dan yang terang-terangan dan Engkau lebih
mengetahuinya dari diriku sendiri. Engkau Maha Mendahulukan dan Maha
Mengakhirkan, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Ya
Rabb.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Ya Allah, ya Tuhanku, Engkau yang Maha mendahulukan Ruh yang suci
dan jiwa yang senantiasa ingat kepada-Mu, angkatlah tabir dari mata
hatiku yang dapat memperdayai penglihatanku kepada-Mu, dahulukanlah
setiap orang yang mendahulukan-Mu, muliakan setiap orang yang
memuliakan-Mu. Jadikanlah cinta-Mu di dalam hatiku dapat selalu
mengutamakan-Mu, memuliakan Nabi-Mu, mencintai para kekasih-Mu
dan mencintai orang-orang fakir sebagai pintu kesembuhan,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

D. Al-Baqi

Al-Baqi artinya Yang Maha Kekal, yaitu


Dia yang kekal wujud Dzatnya, yang
tidak berkesudahan, keberadaan-Nya
sebagaimana yang dialami hamba-
hamba-Nya.

Allahlah Tuhan yang Maha Kekal. Dunia ini hanyalah tempat


persinggahan bagi hamba-hamba-Nya, tempat menanam yang waktu
memanennya adalah di akhirat kelak. Mataa’ul Ghurur, hidup ini adalah
senda gurau belaka, hingga semua nanti akhirnya sirna. Hanya Allah
SWT. yang Maha Kekal.
Untuk mendapatkan kehidupan yang kekal, seorang hamba harus dapat
melepaskan hatinya dari kehidupan dunia, dan menempatkan hatinya
hanya kepada Allah SWT. Hamba yang menginginkan kekekalan hanya
dapat dicapai dengan mendapat keridhaan Allah SWT., melakukan hal-
hal yang bermanfaat bagi makhluk Allah. Sehingga ketika tubuh menjadi
tanah maka amalnya akan membawanya kepada keabadian.

﴾ ﴿
ْ ْ َ َ َْ َ ْ ‫قى َو‬ٰ
َ ‫جهىى َر ِّب ى‬
‫كىذوىاْلَللىىواْلكرامى‬ ‫َو َيبْ ى‬
“Dan tetaplah Wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan” (QS. Ar Rahman [55]: 27)
Ya Rabb, wahai Tuhan yang memenuhi segala kebutuhan, yang
mengabulkan segala doa, jangan Engkau biarkan dosa-dosa kami kecuali
Engkau ampuni, jangan Engkau biarkan aib kami kecuali Engkau tutupi,
jangan Engkau biarkan sakit kami kecuali Engkau sembuhkan dan jangan
Engkau biarkan kematian menghampiri kami kecuali Engkau rahmati.
Sebagai hamba Allah SWT., alangkah baiknya dalam kehidupan
sehari-hari kita mampu mengamalkan intisari dari asmaul husna:
Ash Shamad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi, supaya segala
usaha dan ibadah yang kita lakukan selalu disandarkan pada ketentuan
Allah SWT. melalui cerminan asmaul husna tersebut.
Beberapa hal penting dari keempat asmaul husna tersebut di atas adalah:
1. Ash-Shamad, mengingatkan kita agar senantiasa terus menerus
hanya bergantung kepada Allah SWT., menghindari sifat syirik dan
ketergantungan terhadap selain Allah SWT. Tidak boleh bergantung
kepada makhluk.
2. Al-Muqtadir, menunjukkan kekuasaan Allah SWT. yang tak
terbatas, yang mengendalikan semua jenis kekuasaan di alam
semesta ini hanyalah Allah. Tidak ada satu makhluk pun yang
mampu memegang kekuasaan seperti asma Allah tersebut.
3. Al-Muqaddim, memberikan pemahaman kepada kita, bahwa segala
sesuatu yang terjadi terlebih dahulu sudah ada Allah, sebelum
yang lain ada. Apapun yang terjadi, yang kita alami, yang kita
rasakan sesungguhnya sudah terlebih dahulu diketahui dan
ditetapkan oleh Allah SWT.
4. Al-Baqi, menguatkan keimanan kita, bahwa segala sesuatu yang
ada di alam semesta ini akan rusak dan binasa, yang Maha Kekal
hanyalah Allah SWT. Manusia, benda-benda, dan makhluk apapun
akan mengalami kepunahan, karena bersifat tidak kekal (fana).

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Bertasbih kepada-Nya, apa yang di langit dan di bumi.

ٰ ْ ْ ٓ َ ْ َ ْ َ ِّ َ ْ ْ َ ْ ٰ َ
‫نىىيسبحى ل ٗـهى‬
‫ا‬ ِّ َ َ
‫اّللىاْلالقىىاْلارئىىالمصورىىىلىىاْلسماءىىاْلس ى‬
‫ه ىوى ى‬
َ
َ ْ ‫اواتىى َو ْاْل ْرضىىى َوه َىوىالْ َعزيْزىى‬
ْ‫اْلكيمى‬ َّ ‫َماىفىى‬
َ ‫الس َم‬
Artinya: ”Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang mempunyai Asmaul Husna. Bertasbih
kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr [59]: 24)

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk


jawaban yang paling tepat!

1. Allah SWT. mempunyai nama-nama yang baik, yang disebut....


A. asmaul sifat C. asmaul husna
B. asab’ut tiwal D. ashabus samaniyah

2. Sebelum adanya semua alam semesta ini, yang terlebih


dahulu adalah Allah, karena Allah memiliki asmaul husna....
A. Al-Baqi C. Al-Muqtadir
B. Al-Muqaddim D. Ash-Shamad

3. Manusia hanya boleh bersandar dan bergantung kepada Allah


SWT., karena Allah mempunyai asmaul husna….
A. Al-Baqi C. Al-Muqtadir
B. Al-Muqaddim D. Ash-Shamad

﴾ ﴿
4. Asmaul husna: Al-Baqi mengandung arti bahwa....
A. Allah akan binasa bersama makhluk-Nya
B. semua makhluk akan kekal sesuai kehendak Allah
C. alam semesta akan rusak binasa, yang kekal hanya Allah
D. malaikat tidak mati karena Allah yang menghendaki

5. Kekuasaan manusia di dunia ini sangat terbatas, karena


sesungguhnya yang Maha Memegang Kekuasaan adalah Allah,
asmaul husna-Nya….
A. Al-Muqtadir C. Ash-Shamad
B. Al-Muqaddim D. Al-Baqi

6. Ayat Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa Allah adalah tempat


meminta, terdapat dalam surat...
A. Al-Hasyr C. Al-Ikhlash
B. Ar-Rahman D. Al-Qamar

7. Kehidupan di dunia ini dalam Al-Qur’an disebut sebagai mataa’ul


ghurur, Artinya....
A. bekerja dan beribadah C. perjuangan terus menerus
B. permainan belaka D. bersenang-senang saja

8. Sikap perbuatan yang harus kita lakukan setelah memahami fungsi


asmaul husna adalah....
A. cukup mengimani adanya asmaul husna
B. berusaha mewujudkan makna asmaul husna
C. memahami saja bahwa Allah mempunyai asmaul husna
D. mempraktikkan pesan yang ada dalam asmaul husna
ٰ
َّ ‫اّللى‬
9. ‫الص َمدى‬ ‫ى‬ maksud ayat tersebut adalah bahwa Allah....
A. tempat berdoa C. tempat meminta
B. tempat menyembah D. tempat mengadu

ْ َْ َ َ ‫ي َس ِّبح‬
َّ ‫ىماىف‬
10. Maksud kandungan dari ayat ‫ىالس ٰم َواتىواْلرضى‬ adalah
bahwa yang bertasbih kepada Allah ialah....
A. manusia dan jin
B. malaikat dan para rasul
C. tanah dan udara
D. langit dan bumi

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang
singkat dan tepat!

1. Meyakini bahwa Allah SWT. mempunyai asmaul husna hukumnya....


2. Allah-lah Yang Memegang Kekuasaan. Asmaul husnanya....
3. Salah satu bukti bahwa Allah disebut Al-Baqi yaitu....
4. Contoh perbuatan yang menunjukkan ”Ash-Shamad” ialah....
5. Semua yang tidak kekal disebut juga....

Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Jelaskan pengertian dari asmaul husna ”Al-Muqaddim”!


2. Mengapa kita tidak boleh meminta dan bergantung kepada selain
Allah?
3. Bagaimana perbedaan kekuasaan Allah dengan kekuasaan manusia?
4. Sebutkan dua bukti bahwa Allah mempunyai asmaul husna ”Al-Baqi”!
5. Sebutkan empat contoh perilaku terpuji yang harus dilakukan sesuai
dengan asmaul husna: Ash-Shamad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan
Al-Baqi!

﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.3 Meyakini adanya hari akhir 2.3 Menunjukkan perilaku
sebagai implementasi rendah hati yang
pemahaman Rukun Iman. mencerminkan iman kepada
hari akhir.
3.3 Memahami hikmah beriman 4.3 Menunjukkan contoh hikmah
kepada hari akhir yang dapat beriman kepada hari akhir
membentuk perilaku akhlak yang dapat membentuk
mulia. perilaku akhlak mulia.

Indikator:
3.2.1 Menjelaskan pengertian hari akhir.
3.2.2 Menyebutkan dalil naqli tentang kiamat.
3.2.3 Menyebutkan nama-nama hari akhir dan artinya.
3.2.4 Menjelaskan tanda-tanda hari akhir.
3.2.5 Menyebutkan nama-nama surga dan neraka.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


A. Pengertian Hari Akhir
Hari akhir disebut juga hari kiamat, yaitu hari berakhirnya seluruh
kehidupan di dunia. Percaya kepada hari akhir artinya yakin dengan
sepenuh hati bahwa Allah SWT. akan mendatangkan hari akhir (kiamat).

Percaya kepada hari akhir termasuk rukun iman ke-5. Orang yang
beriman kepada hari akhir dengan sepenuh hati, tentu akan mengisi hari-
hari kehidupan di dunia ini dengan amal kebaikan. Dan tidak mau mengisi
waktu luang dengan hal-hal yang tidak berguna.

Allah SWT. telah memberitahukan bahwa hari akhir (kiamat) pasti terjadi,
tetapi tidak seorang pun diberi kemampuan untuk mengetahui kapan
terjadinya. Hanya Allah SWT. yang berkuasa menentukannya. Tentang
kepastian datangnya kiamat, Allah SWT. berfirman:

ْ‫فىالْقبو ىر‬ ْ َ َ ْ َ َ ٰ َّ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ٰ َ َ َّ َّ َ َ
‫ثىمنىى ى‬‫نىاّللىىيبع ى‬
‫بىفيهاىوأ ى‬
‫نىالساعةىىاىتيةىىّلىىري ى‬
‫وأ ى‬
”Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan
padanya dan bahwasanya Allah SWT. akan membangkitkan semua orang
yang ada di dalam kubur”. (QS. Al Hajj [22]: 7)

Kiamat ada dua macam:

 Kiamat sugra, artinya kiamat kecil, yaitu hancurnya sebagian alam


dunia.

Contoh: gempa bumi, tsunami, banjir bandang, longsor, dan lain-


lain.

 Kiamat kubra, artinya kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh


kehidupan di dunia.

Peristiwa kiamat sangat mengerikan, sehingga tidak ada satu


makhluk pun yang mampu bertahan hidup. Allah SWT. menjelaskan
keadaan kiamat ini melalui firman-Nya:

﴾ ﴿
ْ ُْ َْ َ َ ْ َ ُ َّ ُ ْ ُ َ َ ْ َ
﴾٤﴿ ‫اش المبثو لث‬ ‫يوم يكون انلاس َكلفر ل‬
ْ ُْ َْ ْ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ ُ ََ
﴾٥﴿ ‫اْلبال َكل لعه لن المنفو لش‬‫وتكون ل‬
”Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-
gunung seperti bulu-bulu yang dihamburkan”. (QS. Al Qari’ah [101]: 4-
5).

B. Tanda-tanda Hari Kiamat


Sebelum kiamat terjadi, didahului dengan adanya beberapa tanda
yang mengisyaratkan semakin dekat datangnya kiamat. Tanda-tanda
hari kiamat itu antara lain:
 Banyak anak memperbudak orangtuanya.
 Manusia berlomba-lomba mencari kekayaan semata, lupa dengan
urusan akhiratnya.
 Banyak kekacauan dan pembunuhan.
 Kebenaran dijauhi dan dibenci.
 Lebih banyak wanita daripada pria.
 Bencana sering terjadi di mana-mana.
 Kemaksiatan dilakukan secara terang-terangan.
 Akhlak manusia semakin merosot.
 Mabuk dan judi merajalela.

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT. menjelaskan keadaan pada hari akhir,

َ ‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ل ْ َ َ َّ ٓ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ل‬
yaitu:
َ ََْ َْ
‫اتىَحلىىَحلهاى‬ ‫كىذ ى‬ ‫تىوتضعىى ى‬‫يو ىمىترونهاىتذهلىىكىىمرضعةىىعماىىأرضع ى‬
ٰ َ َ َ َّ ٰ َ ٰ َ ْ َ َ ٰ َ
ْ‫اّللىى َشدي ىد‬ َ
‫نىعذابىى‬ ‫َوت َرىىانلَّ َ ى‬
‫اسىسَكرىىىوماىه ىمىبسَكرىىىولىك ى‬
”(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah
semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia
dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan
tetapi azab Allah SWT. itu sangat keras.” (QS. Al Hajj [22]: 2)

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Alam kehidupan yang dilalui manusia:
• Alam rahim, yaitu kehidupan dalam kandungan Ibu.
• Alam dunia, yaitu alam yang sedang kita nikmati saat ini.
• Alam barzah, yaitu alam kubur.
• Alam akhirat, yaitu kehidupan akhir yang abadi.

C. Nama Lain Hari Akhir


Allah SWT. adalah hakim yang Maha Adil. Salah satu maksud dari
hadirnya alam akhirat adalah untuk menunjukkan keadilan Allah SWT.
Setiap perbuatan manusia akan mendapat balasan dengan seadil-
adilnya. Di alam akhirat kelak, Allah SWT. tidak akan menzalimi orang-
orang yang beriman. Perbuatan baik akan memperoleh balasan pahala,
sedangkan perbuatan buruk akan mendapat azab yang berat.
Bermohonlah perlindungan kepada Allah SWT. agar kita diberi
kemampuan untuk selalu berbuat baik sesuai kehendak Allah SWT. Yang
Maha Kuasa.

Sesuai dengan informasi yang terdapat dalam Al-Qur’an, ketika manusia


dibangkitkan kembali di alam akhirat, keadaan mereka bermacam-
macam sesuai amal perbuatannya. Tahapan yang dilalui bermacam-
macam pula. Mulai dari dibangkitkan hingga pembalasan amal perbuatan.
Adapun yang dimaksud nama-nama lain hari akhir yaitu:
 Yaumul Ba’ats, artinya hari kebangkitan manusia dari alam kubur.
 Yaumul Mahsyar, artinya hari berkumpulnya seluruh manusia di
akhirat.
 Yaumul Hisab, artinya hari perhitungan amal perbuatan manusia.
 Yaumul Mizan, artinya hari pengadilan dan penimbangan amal
manusia.
 Yaumul Jaza, artinya hari pembalasan seluruh amal manusia selama
di dunia.
 Yaumul Qiyamah, artinya hari ditegakkannya hukum dan keadilan.

﴾ ﴿
D. Nama-nama Surga dan Neraka
1. Surga

Salah satu bukti keadilan dan kekuasaan Allah SWT. di akhirat kelak
adalah adanya surga. Surga adalah tempat segala kenikmatan yang tak
terhingga dan tak berkesudahan. Surga tak dapat dibayangkan oleh hati,
pikiran, dan panca indera manusia, karena surga di luar batas
kemampuan akal manusia.

Surga diciptakan dan disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa


kepada Allah dengan benar. Allah SWT. berfirman:

َ‫ي‬ْ َّ ْ ْ َّ ْ َْ َ َّ َ َ َّ َ ِّ ِّ ْ َ ٓ ْ
‫اتىواْلرضىىأعدتىىللمتق ى‬ َ َ ْ َ ْ َّ ْ َ
‫ٰلىمغفرةىىمنىىربكمىىوجنةىىعرضهاىالسماو ى‬ ‫َو َسارعواىإ ى‬

”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada


surga yang luasnya seluas langit dan bumi, disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa.” (QS. Ali Imran [3]: 133)

Bermacam-macam tingkatan surga sesuai dengan yang Allah SWT.


kehendaki. Hal itu dimaksudkan agar sesuai dengan tingkatan
kesungguhan manusia selama berada (beramal) di dunia.
Adapun nama-nama surga yang dapat kita ketahui adalah:
1. Surga Firdaus
2. Surga Ma’wa
3. Surga Khuldi
4. Surga Na’im
5. Surga ’Adn
6. Surga Darussalam
7. Surga Darul Qarar

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


2. Neraka

Neraka adalah tempat kembalinya orang-orang kafir. Di dalamnya hanya


ada kesengsaraan dan kepedihan yang sangat mengerikan. Dahsyatnya
azab di dalam neraka tak dapat dibandingkan dengan kesengsaraan yang
ada di dunia.

Allah SWT. menciptakan surga dan neraka sebagai bukti bahwa Allah
SWT. Maha Adil. Siapa yang berbuat kejahatan seberat zarrah pun, maka
mereka akan melihat balasannya. Orang kafir termasuk manusia yang
menentang terhadap aturan dan kehendak Allah SWT. Oleh karenanya,
tempat kembali orang-orang kafir adalah Neraka Jahannam. Dalam hal
ini, Allah SWT. berfirman:
َ
َ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َ َ َ ْ َّ َّ
‫نىفيهاۚىى‬
‫نىاَّلينىىكفرواىمنىىأهلىىالكتابىىوالمْشكيىى لفىنارىىجهنمىىخاِلي ى‬ ‫إى‬
َّ‫شىىالْ ََبيةى‬ َ ٓ
‫كىىه ْمىى َ ل‬ ‫ولئ‬
‫أ ى‬
”Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik akan masuk neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 6)

Keadaan di dalam neraka bermacam-macam pula sesuai tingkat


kejahatan yang dilakukannya. Yang pasti tidak ada satu neraka pun yang
ringan azabnya.

Adapun nama-nama neraka yang dapat kita ketahui adalah:

1. Neraka Jahannam
2. Neraka Lazha
3. Neraka Hutamah
4. Neraka Sa’ir
5. Neraka Saqar
6. Neraka Jahim
7. Neraka Hawiyah

﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Iman kepada hari akhir termasuk rukun iman yang ke....


A. tiga C. lima
B. empat D. enam

2. Salah satu nama surga adalah....


A. Lazha C. Sa’ir
B. Khuldi D. Saqar

3. Nama surat dalam Al-Qur’an yang menerangkan tentang kepastian


datangnya hari kiamat adalah....
A. Al Qari’ah: 5 C. Al-Hajj: 2
B. Al Hajj: 7 D. Zalzalah: 8

4. Surga itu diperuntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa kepada


Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surat....
A. Al-Qari’ah: 4 C. Al-Hajj: 2
B. Zalzalah: 8 D. Ali Imran: 133

5. Setiap perbuatan manusia pasti akan mendapat balasan kelak di


akhirat. Hari pembalasan seluruh amal perbuatan manusia disebut
dengan Yaumul....
A. Mizan C. Hisab
B. Jaza D. Ba’ats

6. Nama lain dari alam kubur adalah....


A. alam rahim C. alam akhirat
B. alam dunia D. alam barzah

7. Salah satu nama neraka adalah....


A. Firdaus C. Makwa
B. Laza D. Khuldi

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


8. Hari berkumpulnya seluruh manusia di akhirat disebut dengan
Yaumul....
A. Mizan C. Hisab
B. Mahsyar D. Ba’ats

9. Pada peristiwa kiamat manusia dalam keadaan....


A. tenang C. takut
B. sabar D. aman

10. Dahsyatnya kejadian hari kiamat, diterangkan dalam Al-Qur’an


surat....
A. Al-Qari’ah: 4-5 C. Al-Hajj: 2
B. Al-Hajj: 7 D. Zalzalah: 8

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Luas surga adalah seluas....


2. Salah satu contoh kiamat sugra adalah....
3. Kehidupan yang abadi adanya di alam....
4. Hancurnya sebagian alam disebut....
5. Firdaus adalah salah satu nama....

Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Jelaskan pengertian iman kepada hari akhir!


2. Sebutkan lima nama surga!
3. Apa arti dari Yaumul Hisab?
4. Sebutkan lima tanda hari akhir!
5. Bagaimana perilaku orang yang beriman kepada hari akhir?

﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.14 Menunaikan ibadah shalat 2.14 Menunjukkan sikap istiqamah
dalam berbagai keadaan dalam menunaikan ibadah
dengan baik dan benar. shalat dalam berbagai keadaan
dengan baik dan benar.

3.14 Memahami ketentuan ibadah 4.14 Menunaikan ibadah shalat


shalat dalam berbagai keadaan dalam berbagai keadaan dengan
dengan baik dan benar. baik dan benar.

Indikator:
3.5.1 Menjelaskan kaifiyat shalat jama’ dan qashar.
3.5.2 Menjelaskan kaifiyat shalat di dalam kendaraan.
3.5.3 Menjelaskan kaifiyat shalat bagi orang yang sakit.
4.11.1 Memeragakan tata cara shalat jama’ dan qashar.
4.11.2 Memeragakan tata cara shalat di dalam kendaraan.
4.11.3 Memeragakan tata cara shalat bagi orang yang sakit.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Shalat yang mutlak tidak boleh ditinggalkan adalah shalat fardhu yang lima
waktu, walau bagaimanapun situasi dan kondisinya. Namun demikian Allah
SWT. Yang Maha Rahman dan Rahim tidak ingin memberatkan hamba-
Nya, asalkan hamba-Nya itu mau menjalankan perintah-Nya dengan
penuh ketaatan dan keikhlasan. Dalam keadaan tertentu Allah SWT.
memberikan rukhshah atau keringanan di dalam melaksanakan kewajiban
tertentu seperti: tayammum, shalat qashar, shalat jama’, shalat sambil
duduk, atau berbaring dan lain sebagainya.

Setiap orang Islam diwajibkan melaksanakan shalat dalam keadaan


bagaimanapun juga, kecuali ada udzur yang membolehkannya untuk
tidak mengerjakannya. Dalam keadaan sakitpun kita tidak boleh
meninggalkan shalat, apalagi dengan sengaja. Dalam hal ini Rasulullah
SAW bersabda:
َ ََ ََ َ َ َّ َ َ َ ْ َ
‫ىالصَلةىم َت َع ِّم ًداىفق ْدىكف َرىجها ًرا‬‫منىترك‬
Artinya: ”Barang siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka ia telah
menjadi kafir secara terang-terangan.” (HR. Muslim).

A. Shalat Fardhu
Shalat fardhu adalah shalat yang wajib
dilaksanakan oleh setiap orang Islam laki-laki
dan perempuan, lima waktu dalam sehari-
semalam, yaitu: subuh, zhuhur, ashar,
maghrib, dan isya. Oleh karena itu
laksanakanlah kaifiyat shalat fardhu dengan
sempurna, dengan cara memahami betul
syarat-syarat shalat, rukun shalat, sunah
shalat, gerakan dan bacaan shalat yang benar
serta mengetahui hal-hal yang
membatalkan shalat.

Kerjakanlah shalat fardhu yang lima waktu itu dengan kesadaran diri
sendiri, khusyu’, rutin, dan tepat waktu, serta tidak lupa untuk mengiringi

﴾ ﴿
shalat fardhu itu dengan shalat sunah rawatib dan shalat sunah
lainnya. Alangkah lebih baiknya jika shalat fardhu yang lima waktu itu
dilaksanakan dengan berjamaah bersama ayah, ibu, kakak, adik dan
anggota keluarga lainnya yang serumah atau lebih utama di masjid atau
mushalla.

B. Shalat Jama’ dan Qashar


Dalam keadaan tertentu, seperti dalam perjalanan jauh kita diperbolehkan

َ َّ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ
untuk mengqashar shalat dan atau menjama’nya. Allah SWT. berfirman:
َ
َ َ ‫ِإَوذاى‬
‫نىالصَلةى‬
‫نىتقُصواىم ى‬
‫سىعليكمىىجناحىىأ ى‬ ‫َضبْت ْمىىفىىاْلر ى‬
‫ضىفلي ى‬
Artinya: ”Apabila kamu berjalan di muka bumi, maka tidak ada halangan
bagimu untuk mengqashar shalat.” (QS. An-Nisa [4]: 101).

1. Shalat Jama’

Shalat jama’ adalah menggabungkan dua shalat fardhu yang


dikerjakan dalam satu waktu. Shalat fardhu yang dimaksud yaitu
mengerjakan shalat zhuhur dan shalat ashar yang dikerjakan pada waktu
zhuhur atau waktu ashar, dan mengerjakan shalat maghrib dan isya
dikerjakan pada waktu maghrib atau waktu isya. Sebelum melaksanakan
shalat jama’, disunahkan mengumandangkan iqamah pada setiap
mengawali shalatnya apabila shalatnya berjamaah.

Shalat jama’ ada dua macam, yaitu jama’ taqdim dan jama’ takhir.

a. Jama’ Taqdim

Taqdim artinya mengedepankan atau mendahulukan. Shalat jama’


taqdim artinya menggabungkan dua shalat fardhu yang dikerjakan pada
waktu shalat yang pertama dari kedua shalat tersebut.

Contoh: mengerjakan shalat zhuhur dan ashar yang digabung dalam satu
waktu, dikerjakan pada waktu zhuhur. Caranya mengerjakan shalat
zhuhur terlebih dahulu. Setelah salam langsung iqamah (apabila

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


berjama’ah), kemudian shalat ashar. Atau mengerjakan shalat maghrib
dan isya, dikerjakan pada waktu maghrib, dengan mendahulukan shalat
maghrib.

b. Jama’ Ta’khir

Ta’khir artinya menunda atau mengakhirkan. Shalat jama’ ta’khir


artinya menggabungkan dua shalat fardhu yang dikerjakan pada
waktu shalat yang terakhir atau pada shalat yang kedua dari kedua shalat
tersebut.

Contoh: mengerjakan shalat zhuhur dan ashar, dikerjakan pada waktu


ashar, dengan mendahulukan shalat ashar. Atau mengerjakan shalat
maghrib dan isya, dikerjakan pada waktu isya, dengan mendahulukan
shalat isya.

2. Shalat Qashar

Shalat qashar adalah meringkas bilangan rakaat shalat fardhu yang


4 rakaat menjadi 2 rakaat, yaitu shalat zhuhur, shalat ashar, dan shalat
isya. Sedangkan shalat maghrib dan shalat subuh tidak boleh diqashar.

Contoh shalat qashar: mengerjakan shalat zhuhur, ashar, atau isya hanya
dua rakaat. Semua kaifiyatnya sama seperti mengerjakan dua rakaat
shalat subuh, hanya niatnya yang berbeda.

Syarat-syarat dibolehkannya shalat qashar antara lain:


a. Dalam perjalanan jauh, sekurang-kurangnya 89
km.
b. Perjalanannya bukan untuk maksiat.
c. Sudah berniat mengqashar shalat.
d. Shalat yang dapat diqashar adalah shalat
zhuhur, ashar, dan isya.

Shalat jama’ dan shalat qashar atau yang disebut


dengan shalat jama’ qashar dapat dilaksanakan secara bersamaan, selagi
tidak menyalahi ketentuan atau syarat-syarat dibolehkannya shalat qashar
sebagaimana tersebut di atas.

﴾ ﴿
C. Shalat dalam Berbagai Keadaan
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa
shalat fardhu tidak boleh ditinggalkan
sama sekali, walau dalam keadaan
yang bagaimanapun juga. Dalam
keadaan tertentu kita boleh
melaksanakan shalat fardhu semampu
kita, sesuai keadaan kita pada waktu
itu. Misalnya boleh melaksanakannya
sambil duduk, berbaring, dan lain
sebagainya, tetapi kita tetap harus memenuhi syarat sahnya shalat, antara
lain dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun hadats besar, suci
badan, pakaian, dan tempat dari segala macam najis, menutup aurat,
sudah masuk waktu shalat, dan menghadap kiblat (jika memungkinkan).

Marilah kita bahas, pelajari, dan praktikkan tentang shalat dalam


berbagai keadaan, shalat dalam kendaraan dan shalat bagi orang sakit.

1. Shalat dalam kendaraan

Ketika berada dalam kendaraan, kita


diperbolehkan melaksanakan shalat
dalam kendaraan itu dengan cara
yang memungkinkan pada saat itu,
sambil duduk atau berdiri, boleh dengan
cara shalat qashar, dijama’, atau
dijama’ qashar sekaligus, tanpa
meninggalkan syarat sah shalat, seperti
yang telah disebutkan di atas.

Berwudhu dapat dilakukan sedapatnya


atau dengan cara yang
memungkinkan, seperti dengan cara
mengusapkan air suci pada semua
anggota wudhu, dan jika tidak

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


memungkinkan wudhu, maka dapat diganti dengan bertayamum,
menggunakan debu yang menempel pada dinding kendaraan.

Menghadapnya (ketika shalat) boleh ke arah mana saja atau searah


dengan laju kendaraan, yang penting niat dan hati kita harus yakin
menghadap kiblat, karena semua arah adalah milik Allah SWT, hal ini
dijelaskan di dalam kitab suci Al-Qur’an dengan firman-Nya:

َ‫نى ٰ ى‬
ْ‫اّللى َواسعىى َعلي ىم‬ َّ ٰ ْ َ َّ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ َ َ ل‬ ْ َْ َ ْ َْ ٰ َ
‫اّللۚىىإ ى‬
‫ّللىالمْشقىىوالمغربىۚىىفأينماىتولواىفث ىمىوجهىى ى‬
‫و ى‬
Artinya: ”Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun
kamu menghadap di situlah wajah Allah SWT.” (QS. Al Baqarah [2]: 115)

2. Shalat bagi orang sakit

Apabila kita sedang sakit, kita masih tetap berkewajiban


melaksanakan shalat, selama akal dan ingatan kita masih sadar, selama
itu pula kita tidak boleh meninggalkan shalat.

Laksanakanlah shalat itu semampu kita, jika kita tidak mampu


melaksanakan shalat sambil berdiri boleh sambil duduk, jika tidak kuat
sambil duduk boleh sambil berbaring atau dengan isyarat saja, yang
penting niat dan hati kita sungguh-sungguh melaksanakan shalat.

a. Cara melaksanakan shalat sambil duduk

1) Dimulai dengan melakukan takbiratul ihram dengan sikap duduk


iftirasy.
2) Melakukan ruku’nya dengan membungkukkan badan sedikit ke
depan.
3) Melakukan sujud dan lainnya, sama seperti cara shalat biasanya.

Apabila tidak mampu dengan cara duduk iftirasy, diperbolehkan


dengan cara duduk semampunya, sementara cara ruku’ dan sujudnya
menyesuaikan.

﴾ ﴿
b. Cara melaksanakan shalat sambil berbaring

1) Arahkan kedua kaki ke arah kiblat.


2) Ganjal kepala dengan bantal agak lebih tinggi sedikit.
3) Melakukan ruku’nya, dengan mengangkat kepala sedikit.
4) Melakukan sujudnya dengan mengangkat kepala agak lebih
tinggi atau lebih ke depan.

c. Mengerjakan shalat dengan cara lain

Jika kita tidak mampu mengerjakan shalat


dengan cara duduk atau dengan cara berbaring.
Maka kita boleh mengerjakannya dengan cara
seluruh anggota badan dihadapkan ke arah
kiblat. Ruku’ dan sujudnya cukup dengan
cara menggerakkan kepala saja.

d. Cara mengerjakan shalat dengan isyarat

Apabila kita tidak mampu mengerjakan shalat dengan semua cara tersebut
di atas, maka boleh mengerjakannya dengan isyarat kepala atau mata.
Dan apabila tidak mampu juga, maka boleh dikerjakan di dalam hati saja,
selama akal kita masih ingat atau masih sadar dan jiwa kita masih ada.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Rasulullah SAW. memerintahkan kepada umatnya agar
menyuruh anak-anak sejak berusia 7 tahun sudah harus diajarkan,
dididik dan disuruh melaksanakan shalat. Rasulullah SAW.
bersabda:
َ ْ ََ ْ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ ْ َ ََْ ْ
‫ىواَضبوه ىمىعليهاى‬،‫يى‬ ‫مرواىأوّلدك ىمىبالصَلةىىوه ىمىأبناءىىسبعىىسن ى‬
َ َْ ْ َ ْ َ ْ ِّ ََ ْ َ ََْٓ ْ َ
‫ىوفرقواىبينه ىمىفىىالمضاجعى‬،‫ْشى‬ ‫وه ىمىأبناءىىع ى‬
”Suruhlah anak-anakmu untuk melaksanakan shalat, ketika
mereka berusia 7 tahun, dan pukullah mereka karena
meninggalkan shalat, ketika mereka berusia 10 tahun.” (HR. Abu
Daud dan Ahmad).

﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Bila kita dalam perjalanan jauh, maka kita diperbolehkan ... shalat.
A. mengqasar C. menunda

ٰ َّ ٰ ْ َ َّ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ َ َ ل‬
B. meninggalkan D. melalaikan
ْ َ‫اّلل َ ع‬
َ ْ ْ ْ ْ ٰ َ
2. ‫ّللىال َمْشقىى َوال َمغربىۚىىفأينماىتولواىفث ىمىوجهىى ى‬
‫اّللۚىىإ ىنى ىىواسعىى ليمىىىى‬ ‫ىىو ى‬
Maksud yang terkandung dalam ayat tersebut adalah....
A. setiap orang musyrik najis dan tidak boleh mendekati masjidil
haram
B. setiap bumi adalah masjid dan boleh digunakan sebagai tempat
shalat
C. boleh menghadap arah mana saja bila tidak tahu arah kiblat yang
pasti
D. manusia makhluk yang bernyawa dan pasti mengalami kematian

3. Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berusia ...


tahun.
A. 5 C. 9
B. 7 D. 10

4. Shalat fardhu yang tidak boleh diqashar dan dijama’ adalah shalat....
A. subuh C. ashar
B. zhuhur D. maghrib

5. Shalat fardhu yang boleh dijama’, tetapi tidak boleh diqashar


adalah shalat....
A. subuh C. ashar
B. zhuhur D. maghrib

6. Barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, berarti ia


telah menjadi....
A. musyrik C. fasiq
B. munafik D. kafir

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


7. Selama akal dan ingatannya masih sadar, melaksanakan shalat bagi
orang yang sedang sakit hukumnya....
A. wajib C. sunah
B. makruh D. mubah

8. Diperbolehkan menjama’ atau mengqashar shalat apabila


menempuh perjalanan minimal sejauh....
A. 99 km C. 80 km
B. 89 km D. 79 km

9. Keringanan untuk mengqasar shalat diterangkan dalam surat dan


ayat....
A. An Nisa: 58 C. An Nisa: 100
B. An Nisa: 59 D. An Nisa: 101

10. Karena dalam bepergian jauh, Rijal melakukan shalat zhuhur di waktu
ashar dengan cara digabung. Shalat yang dikerjakan Rijal disebut
shalat....
A. jama’ taqdim C. qashar
B. jama’ ta’khir D. rawatib

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!
1. Melaksanakan shalat lima waktu hukumnya....
2. Meringkas bilangan rakaat shalat fardhu disebut....
3. Menggabungkan dua shalat fardhu, dilaksanakan dalam satu
waktu disebut....
4. Shalat jama’ dibagi menjadi dua, yaitu ... dan....
5. Melaksanakan shalat maghrib dan isya, pada waktu isya disebut....

﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!
1. Apa saja bentuk-bentuk rukhsah dalam beribadah?
2. Sebutkan tiga syarat diperbolehkannya mengqashar shalat!
3. Sebutkan shalat fardhu yang dapat diqashar!
4. Bagaimanakah cara melaksanakan shalat dalam kendaraan?
Sebutkan urutan tata caranya!
5. Jelaskan tata cara shalat bagi orang sakit dalam keadaan yang hanya
bisa berbaring!

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
 Perilaku Toleran dan Simpati
 Sikap Berbaik Sangka Kepada Sesama
 Hidup Rukun

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Meyakini bahwa perilaku toleran, 2.1 Menunjukkan perilaku toleran,
simpati, waspada, berbaik simpati, waspada, berbaik
sangka, dan hidup rukun sebagai sangka, dan hidup rukun Sebagai
implementasi pemahaman implementasi pemahaman
Q.S. Al-Kafirun, QS. Al-Maidah [5]: Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-Maidah[5]:
2-3 dan Q.S. Al-Hujurat [49]:12-13 2-3 dan Q.S. Al-Hujurat[49]:12-13
3.1 Memahami perilaku toleran, 4.1 Mempraktikkan perilaku toleran,
waspada, berbaik sangka dan waspada, berbaik sangka dan
hidup tukun sebagai hidup tukun sebagai implementasi
implementasi pemahaman pemahaman
QS. Al Kafirun, QS Al Maidah [5] : QS. Al-Kafirun, QS Al-Maidah [5] :
2-3 dan QS Al Hujurat[49]: 12-13 2-3 dan QS Al Hujurat [49]: 12-13

Indikator:
4.1.1. Menunjukkan contoh perilaku toleran.
4.1.2. Menunjukkan contoh perilaku simpati.
4.1.3. Menunjukkan contoh sikap berbaik sangka.
4.1.4. Menunjukkan contoh perilaku hidup rukun.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Sifat terpuji adalah perilaku orang-orang yang berbudi pekerti luhur,
atau suatu sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang berbudi mulia.
Sebagai orang yang beriman haruslah memiliki sifat-sifat terpuji,
karena hal itu merupakan tolok ukur keimanan seseorang. Ukuran tinggi
atau rendahnya iman seseorang dan ukuran sempurna atau tidaknya
keimanan seseorang dapat dilihat dari akhlaqnya. Semakin tinggi dan
sempurna iman seseorang, maka semakin mulialah akhlaqnya. Ukuran
untuk mengetahui baik buruknya akhlaq bisa diketahui dari ucapan, sikap,
perbuatan, dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW. bersabda:

ً ْ َ ْ َ ً َ ْ َْ ْ ْ َ ْ َ
‫أكملىالمؤمنيىإيـماناىأحسنهمىخلقا‬
Artinya: ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang
yang paling baik akhlaqnya”. (HR.Abu Daud dan Tirmizi).

Rasulullah SAW bersabda pula:

َ َ ْ َ ْ َ ِّ َ ْ َ َّ
‫ـماىبعثتىْلتـممىاْلخَل ى‬
‫ق‬ ‫إن‬
Artinya: ”Sesungguhnya aku diutus, hanya untuk menyempurnakan
akhlak mulia.” (HR. Al-Bayhaqi)

Sifat terpuji disebut juga akhlak mahmudah atau akhlak


karimah.

Sifat-sifat terpuji yang akan kita pelajari kali ini antara lain:
toleran, simpati, berbaik sangka, dan hidup rukun.

﴾ ﴿
A. Toleran (Tasamuh)
QS. Al-Kafirun [109]: 1-6

َ‫﴾ َو َل أَ ْنتُ ْم ََعب ُد ْو َن ما‬٢﴿ ‫﴾ َل أَ ْعبُ ُد َما َت ْعبُ ُد ْو َن‬١﴿ ‫قُ ْل يَا َأ ُّي َها الْ ََكف ُر ْو َن‬
‫ل‬ ‫ل‬
ُ ُ ْ َ َ َ ُ َ ُْ َ ََ ْ ُّ َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ
﴾٥﴿ ‫﴾ ول أنتم َعبلدون ما أعبد‬٤﴿ ‫﴾ ول أنا َعبلد ما عبدتم‬٣﴿ ‫أعبد‬
“Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
(QS. Al Kafirun [109]: 1-6).

Menurut bahasa tasamuh artinya toleransi atau tenggang rasa.


Menurut istilah, tasamuh adalah perilaku tidak memaksakan kehendak
dan kemauan diri sendiri kepada orang lain. Orang yang bersifat
tasamuh akan menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian,
pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya.

Islam merupakan agama yang memandang perbedaan sebagai


sebuah rahmat. Perbedaan yang dimaksud yaitu perbedaan yang bukan
menjadi dasar Islam, tetapi perbedaan dalam bidang pemikiran dan
pendapat. Oleh karena itu, kaum muslimin dituntut untuk lebih
mengamalkan sifat tasamuhnya agar kehidupan beragama menjadi lebih
baik dan damai.

Dalam agama Islam toleransi antarumat beragama merupakan suatu


keharusan. Toleransi atau tenggang rasa merupakan wujud pengamalan
dalam hidup bermasyarakat yang diajarkan oleh agama Islam. Dalam
kehidupan bermasyarakat harus saling menghormati dan menghargai
semua perbedaan termasuk perbedaan dalam memeluk agama.
Agama Islam tidak pernah mengajarkan untuk memaksa orang lain,
apalagi agar orang tersebut memeluk agama Islam, hal ini merupakan
sesuatu yang sangat dilarang.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


ْ ِّ َ َ ْ َٓ
‫ّلىإكر ىاهىفىىاِلينى‬
‫ى‬
”Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam) ….”
(QS. Al Baqarah [2]: 256)

Bukan hanya umat Islam saja yang harus mengamalkan sikap tasamuh
atau toleransi, tetapi seluruh masyarakat Indonesia harus mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Indonesia merupakan negara yang
penuh dengan keberagaman dan di dalam keberagaman ini pasti banyak
sekali hal-hal yang berbeda.

Apabila seluruh masyarakat Indonesia telah menerapkan sikap tasamuh


atau toleransi kepada orang lain, maka kehidupan yang aman, damai,
dan bahagia akan terwujud. Oleh sebab itu, tumbuhkanlah sifat
toleransi dalam dirimu demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang
lebih baik.

Perlu diingat bahwa toleransi atau tasamuh tidak dalam bidang ritual
ibadah, karena hal ini sangat dilarang di dalam agama Islam. Pada masa
Rasulullah SAW, orang-orang kafir Quraisy mengajak nabi untuk
melakukan toleransi dalam masalah ibadah. Orang-orang kafir Quraisy
mengajak untuk saling menyembah tuhan masing-masing, kemudian hal
ini langsung ditolak dengan tegas oleh nabi. Di dalam agama Islam
toleransi sangat dianjurkan tetapi tidak dalam permasalahan ibadah.

Toleransi beragama dapat diwujudkan dengan cara:


 Saling menghormati antar pemeluk agama.
 Tidak boleh memaksakan kepercayaan agama seseorang
terhadap pemeluk agama yang lain.
 Toleransi tidak boleh dilakukan dalam hal yang menyangkut
urusan ritual ibadah agama.

﴾ ﴿
B. Simpati
QS. Al-Maidah [5]: 2

َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ٰ ْ َّ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ
‫ان‬
‫َعىاْلث ىمىوالعدو ى‬
‫ّلىتعاونواى ى‬
‫َبىواتلق ىوىىۚىو ى‬
‫وتعاونواىَعىىال ى‬
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran”.

Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap


pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan
dan diderita orang lain.

Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan


berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak.
Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan
bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati
terhadap orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya. Bersimpati maksudnya adalah melakukan sesuatu untuk
orang lain, dengan menggunakan cara yang menurut kita baik,
menurut kita menyenangkan, menurut kita benar. Dan orang yang
menerima sikap simpati kita ikut merasakan bahwa sebenarnya masih
ada teman-teman mereka yang sama-sama memberikan perhatian dalam
setiap berhubungan atau dalam pergaulan sehari-hari, sehingga tidak
perlu khawatir ada perasaan mungkin akan dijauhi beberapa temannya.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Sikap simpati dapat diterapkan melalui beberapa perbuatan
sebagai berikut:
 Saling menghormat  Senang berbagi.
 Menjenguk yang sakit.  Berbuat baik.
 Berbaik sangka.  Berlapang dada.
 Menolong orang.  Tidak mencela.
 Tenggang rasa.

Perbedaan sikap simpati dan empati:

Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap
pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan
diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting.
Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah
pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan,
hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa
simpati pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari
ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.

Empati
Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan
kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat
dalam, seolah-olah kita sendiri sedang mengalaminya. Contoh bila sahabat
kita orangtuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
Empati bahkan lebih powerfull jika kita pernah mengalami kejadian yang
sama atau minimal orang terdekat dengan kita. Contoh kita berempati
dengan korban banjir karena orangtua atau rekan dekat pernah mengalami
dan kita ikut dalam penangannya. Walau begitu empati tidak harus pernah
kita alami sendiri.

﴾ ﴿
Dengan simpati kita belum dikatakan bisa merasakan apa yang dirasakan
orang lain. Oleh karena itulah kedua rasa ini (simpati dan empati) harus
terus kita asah, karena dengan bisa bersimpati atau berempati terhadap
orang lain, hal ini akan bisa membuat kita lebih menghargai & mensyukuri
arti kehidupan yang diberikan Allah SWT.

C. Berbaik Sangka (Husnuzhan)


QS. Al Hujurat [49]: 12

َ َ ْ ِّ َّ َ ْ َ َّ ِّ َّ َ ِّ ً ْ َ ْ َ ْ َ ٰ َ ْ َّ َ ‫َ ٓ َ ل‬
‫نىبعضىىالظنىىإث ىمۚىىوّلىى‬ ‫يىاىأيهاىاَّلينىىاىمنواىاجتنبواىكثْياىمنىىالظنىىإ ى‬
َ َ َْ ْ َ ْ
َ‫ْلْمىى‬ َ َ ‫ْ َْ ً َ ل‬ ْ َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ
‫بىبعضكمىىبعضاۚىىأُيبىىأحدكمىىأنىىيأكلىى‬ ‫َتسسواىوّلىىيغت ى‬
ْ‫ابى َّرحيمى‬ َّ َ َ ٰ َّ َ ٰ َّ َ ْ ْ َ َ ً ْ َ ْ َ
‫اّللۚىىإنىىاّللىىتو ى‬
‫أخيهىىميتاىفكرهتموهىۚىىواتقواى ى‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang”.

Husnuzhan artinya berprasangka baik, berpikiran positif, berpandangan


mulia terhadap sesuatu yang ada di hadapannya. Maksudnya, selalu
berprasangka baik dan selalu berpikiran positif terhadap sesuatu yang
menimpa dirinya, meskipun sesuatu itu sangat membebaninya. Orang
yang memiliki sikap perilaku Husnuzhan tidak mudah menuduh orang lain
apalagi melempar kesalahan kepada orang lain dengan maksud menutupi
kelemahan dan kekurangan dirinya sendiri. Sebaliknya, jika ada
sesuatu menimpa dirinya, ia segera melakukan koreksi terhadap dirinya
sendiri, dan rela mengakui kesalahan yang telah dilakukannya. Sehingga
hidupnya tidak pernah memiliki musuh dan terhindar dari sikap putus asa.
Kebalikan sikap ini adalah Su’uzhan atau berprasangka buruk.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Perilaku Husnuzhan dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:
 Husnuzhan terhadap Alah SWT.
 Husnuzhan terhadap diri sendiri.
 Husnuzhan terhadap sesama manusia.

1. Perilaku Husnuzhan terhadap Allah SWT.

Perilaku Husnuzhan terhadap Allah SWT. artinya berprasangka baik kepada


apapun yang Allah berikan kepada kita. Semua nikmat yang kita terima
dari Allah harus disikapi dengan baik sangka, sehingga kita rela dan ikhlas
menerima nikmat-Nya tersebut. Jika kita selalu berprasangka baik
kepada Allah SWT. niscaya kita akan selalu merasa bersyukur atas apa
yang Allah berikan kepada kita, dan kita yakin bahwa itu adalah yang
terbaik bagi kita menurut Allah, sebab yang baik menurut kita belum tentu
baik menurut Allah SWT.

2. Perilaku Husnuzhan terhadap diri sendiri

Perilaku Husnuzhan terhadap diri sendiri artinya berprasangka baik


terhadap kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Dengan kata lain,
senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah di depan orang lain. Orang
yang memiliki perilaku Husnuzhan terhadap diri sendiri, akan memiliki
semangat tinggi untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya. Sebab ia
telah mengenal dengan baik kemampuan yang dimiliki, sekaligus
memahami kelemahan yang ada. Sehingga ia dapat mengetahui, kapan
harus maju dan tampil ke depan dan kapan harus menahan diri karena
merasa tidak memiliki kemampuan di bidang itu.

3. Perilaku Husnuzhan terhadap sesama manusia

Perilaku Husnuzhan terhadap sesama manusia artinya berprasangka baik


terhadap semua orang dan tidak meragukan kemampuan orang lain
atau bersikap apriori. Semua orang dipandang baik, sebelum terbukti
kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan
dalam pergaulan. Orang yang memiliki sikap perilaku husnuzhan terhadap
sesama manusia, akan memiliki banyak teman, disukai semua kawan dan
disegani lawan.

﴾ ﴿
Husnuzhan terhadap sesama juga merupakan kunci sukses dalam
pergaulan, baik pergaulan di sekolah, di tempat bermain, di rumah maupun
di tempat bekerja. Sebab tidak akan ada pergaulan yang rukun dan
harmonis tanpa ada prasangka baik antar satu individu dengan individu
lainnya.

Misalnya, ketika kamu mendapat nilai buruk pada suatu mata pelajaran,
kamu tidak menuduh pak guru atau bu guru yang mengajar mata pelajaran
itu telah berbuat curang atau menuduh teman kamu yang merasa tidak
senang dengan prestasimu yang bagus.

Sebaliknya kamu memiliki pikiran yang positif bahwa bapak guru atau ibu
guru mata pelajaran itu telah melakukan tugasnya dengan baik, hanya saja
ada kekurangan atau kelemahan dalam diri kamu pada waktu itu, sehingga
kamu gagal mendapatkan nilai yang sempurna. Namun demikian kamu
tidak boleh berputus asa, melainkan semakin bersemangat untuk
belajar lebih giat dan tekun, agar kegagalan pada saat ini dapat terganti
dengan kesuksesan di masa yang akan datang.

 Husnuzhan adalah berbaik sangka atau lebih dikenal dengan


positive thinking. Adapun lawan kata dari husnuzhan adalah
su’uzhan yang artinya berburuk sangka atau yang dikenal
dengan negative thinking.

 Berhusnuzhan kepada sesama sangatlah penting karena


berhusnuzhan tersebut sangat banyak membawa kebaikan
dalam kehidupan kita dan janganlah sekali-kali kita
berprasangka buruk terhadap sesama, karena justru
prasangka buruk itulah yang akan membuat kita celaka.

POSITIVE THINKING ► YES


NEGATIVE THINKING ► NO

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


D. Hidup Rukun
QS. Al Hujurat [49]: 13

َ َََ ًْ ْ َ ْ َ َ َ ٰ َّ َ َ ْ ِّ ْ َ ْ َ َ َّ َ ‫ل‬ َ َٓ
‫لى‬
‫نثىوجعلناك ىمىشعوباىوقبائ ى‬ َّ
‫يىاىأيهاىانلاسىىإناىخلقناكمىىمنىىذكرىىوأ ى‬
ْ‫ْي‬ َ ْ َ َ ٰ َّ ْ َ ْ َ ٰ َ ْ ْ َ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ
‫اّللىعلي ىمىخب ى‬
‫نىأكرمك ىمىعندىىاّللىىأتقاك ىمىۚىإنىى ى‬ ‫تلعارفواىۚىإ ى‬
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Kerukunan sebagai istilah yang mudah untuk disebut setiap orang, tetapi
menjadi rumit untuk diwujudkan. Al-Qur’an telah memberikan petunjuk
dalam memelihara kerukunan, diantaranya dengan mengembangkan
sikap terbuka sesama muslim, betapapun besarnya perbedaan personal
dalam paham ataupun tingkah laku. Setiap orang harus tetap menunjukkan
sikap hidup rukun (solid). Hal ini bukanlah perkara mudah, memerlukan
tingkat ketulusan dalam pandangan Islam.

﴾ ﴿
1. Pengertian kerukunan

Kerukunan dalam bahasa Arab disebut dengan kata tawaafuqun,


tawaddun, ittifaqul kamilati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kerukunan diartikan dengan kelapangan dada, dalam arti suka rukun
kepada siapapun, membiarkan orang berpendapat atau berpendirian lain,
tak mau mengganggu kebebasan berpikir dan berkeyakinan lain/yang
beda. Kerukunan itu adalah satu tata pikir atau sikap hidup (thalent
attitude) yang menunjukkan kesabaran dan kelapangan dada
menghadapi pikiran-pikiran, pendapat-pendapat, dan pendirian orang.

Dalam istilah agama Islam, kerukunan itu dinamakan tasamuh, yaitu


membiarkan secara sadar terhadap pikiran atau pendapat orang lain.
Orang yang demikian dinamakan toleran.

Kerukunan itu membentuk sikap lahiriah manusia dalam kaitannya


dengan hubungan antar manusia dalam masyarakat. Ciri-ciri kerukunan
diantaranya tergambar dalam kebesaran jiwa seseorang, keluasan paham
dan pengertiannya, serta lapang dada dan sabar menghadapi pendapat-
pendapat atau pendirian orang lain yang bertentangan dengan pendapat
dan pikirannya sendiri.

2. Karakteristik Kerukunan

Sifat kerukunan menghendaki bahwa perbedaan agama, kepercayaan,


keyakinan dan pendirian, serta paham dan penilaian tidak boleh membuat
satu garis pemisah yang memengaruhi hubungan di segala bidang
kehidupan. Semua harus senantiasa diciptakan hubungan yang harmoni
serta menjauhkan sikap yang kaku dan konfrontatif. Kerukunan
membentuk watak manusia supaya bersikap menahan diri, lapang dada,
dan luwes (flexibility).

Islam tidak mengenal unsur-unsur paksaan. Hal ini berlaku mengenai cara,
tingkah laku, dan sikap hidup dalam segala keadaan, serta dipandang
sebagai satu hal yang pokok/esensial. Islam bukan saja mengajarkan
supaya tidak melakukan kekerasan dan paksaan, tetapi diwajibkannya
pula supaya seorang muslim menghormati agama lain serta menghargai
pemeluk-pemeluknya dalam pergaulan.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Kerukunan dalam ajaran Islam memiliki batas-batas yang harus
diperhatikan. Sikap kerukunan ini tidak boleh memaksa atau merugikan
kepada kaum muslimin sendiri. Islam memberikan perlindungan terhadap
pemeluk lain yang ingin hidup secara damai dalam masyarakat atau
pemerintahan yang dikuasai oleh kaum muslimin. Mereka akan
diperlakukan dengan baik dan adil sebagaimana orang Yahudi dan Nasrani
pada zaman pemerintahan Rasulullah SAW. di Madinah. Kaum muslimin
diikat oleh suatu peraturan supaya hidup bertetangga dan bersahabat
dengan orang yang memeluk agama lain. Hak-hak meraka tidak boleh
dikurangi dan tidak boleh dilanggar.

﴾ ﴿
Islam mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada
hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah
merupakan salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan
bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan
cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan
pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islam.

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk


jawaban yang paling tepat!

1. Surat Al Kafirun mengandung petunjuk bagi orang Islam agar


mempunyai sifat....
A. simpati C. hidup rukun
B. toleran D. berbaik sangka

2. Latar belakang turunnya ayat tentang toleransi dalam


beragama adalah ketika Rasulullah SAW. menghadapi ajakan dari
kaum....
A. Yahudi C. kafir Quraisy
B. Nasrani D. Munafiq

3. Contoh sikap simpati yang benar adalah.…


A. membantu teman mengerjakan PR
B. menghapus papan tulis kelas tanpa disuruh
C. bersedih karena kalah dalam perlombaan
D. menjenguk teman yang sedang sakit

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


4. Orang lain yang mendapat simpati dari kita, tentu dia akan
merasa....
A. senang C. bingung
B. sedih D. malu

5. Selalu berprasangka baik dan berfikiran positif disebut....


A. su’uzhan C. husnuzhan
B. tasamuh D. tawadhu’

6. Perilaku husnuzhan terhadap Allah akan melahirkan sikap....


A. qana’ah C. taubat
B. tawadhu’ D. tabah

ْ ِّ َّ َ ْ َ َّ
7. ‫نىإثمى‬
‫ضىالظ ى‬
‫نىبع ى‬
‫إى‬ Arti dari potongan ayat tersebut adalah....
A. sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa
B. sesungguhnya sebagian prasangka itu menipu
C. sesungguhnya sebagian prasangka itu tercela
D. sesungguhnya sebagian prasangka itu menyakitkan

8. Tujuan Allah SWT. menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan


bersuku-suku adalah supaya....
A. ada perbedaan C. saling mengenal
B. mencari pasangan D. saling percaya

9. Hidup rukun itu dapat diketahui apabila antara satu orang dengan
orang lain tidak....
A. berbahagia C. ikut dalam pergaulan
B. menepati janji D. memaksakan kehendak

10. Kerukunan akan membentuk watak manusia seperti berikut ini,


kecuali....
A. pemberani C. lapang dada
B. luwes D. menahan diri

﴾ ﴿
Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang
singkat dan tepat!

1. Sikap toleran tidak boleh dilakukan dalam hal....


2. Suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak
lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan,
dan diderita orang lain disebut....
3. Lawan dari sifat husnuzhan adalah....
4. Ciri-ciri kerukunan diantaranya dapat dilihat dari....
5. Tujuan utama hidup rukun adalah....

Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Apa saja dampak kebaikan yang diperoleh dari sifat tasamuh?


2. Tulislah satu ayat dari surat Al-Kafirun beserta artinya, yang
menegaskan adanya ajaran Islam tentang toleransi!
3. Sebutkan lima perbuatan yang dapat diterapkan sebagai perwujudan
dari sikap simpati!
4. Sebutkan tiga jenis pengelompokan sifat husnuzhan!
5. Bagaimana cara mempertahankan kondisi masyarakat agar selalu
hidup rukun?

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.16 Memahami ketentuan 2.16 Menunjukkan sikap jujur dan
muamalah dalam kegiatan sewa santun dalam melaksanakan
menyewa. ketentuan muamalah pada
kegiatan sewa menyewa.
3.16 Memahami ketentuan 4.16 Mempraktikkan ketentuan
muamalah dalam kegiatan sewa muamalah dalam kegiatan sewa
menyewa. menyewa.

Indikator:
3.11.1. Menjelaskan pengertian sewa menyewa.
3.11.2. Menyebutkan ketentuan sewa menyewa.
3.11.3. Menyebutkan manfaat sewa menyewa.
4.10.1. Mempraktikkan sewa menyewa.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Dalam kehidupan sehari-hari, kalian pernah meminjam barang untuk
beberapa hari dengan membayar sejumlah uang. Kalian menumpang
kendaraan umum, peSAWat terbang, kapal laut, kereta api, bus, mikrolet,
taksi, mobil antar jemput sekolah atau motor ojek menuju suatu
tempat tertentu dengan membayar ongkos. Orangtua kalian meminjam
gedung atau aula untuk acara pernikahan, para pecinta olahraga futsal
meminjam lapangan futsal dan lain sebagainya dengan membayar
sejumlah uang. Semua kegiatan tersebut dinamakan sewa-menyewa.

Kegiatan pelayanan bidang jasa, seperti loundry, wartel, warnet dan lain
sebagainya, yang memerlukan pembayaran ongkos atau upah dalam
jumlah tertentu, termasuk juga dalam kegiatan sewa menyewa.

Sewa menyewa adalah akad atas manfaat suatu barang atau jasa
dengan memberikan imbalan sejumlah uang dalam jangka waktu
tertentu. Sewa menyewa disebut juga “ijarah” dalam istilah agama Islam.
Hukum sewa menyewa adalah mubah.

A. Ketentuan Sewa Menyewa


Agar sewa menyewa dapat dilaksanakan dengan baik, maka
pelakunya harus memperhatikan beberapa ketentuannya.

Adapun ketentuan sewa menyewa adalah sebagai berikut:

Rukun sewa menyewa


 Penyewa
 Pemilik (orang yang menyewakan)
 Barang yang disewa
 Ongkos sewa
 Sighat (ijab dan qabul)

Syarat bagi penyewa dan orang yang menyewakan


 Baligh/mumayyiz
 Berakal
 Merdeka
 Kehendak sendiri
 Sukarela

﴾ ﴿
Syarat barang yang disewakan
 Ada manfaatnya
 Dapat diserahterimakan
 Tahan lama/tidak habis dipakai
 Jelas jenis dan bentuknya

Syarat akad transaksi atau perjanjian


 Jelas besar imbalan ongkos sewanya
 Jelas batas waktunya
 Jelas resiko kerusakan/kehilangan

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


B. Manfaat Sewa Menyewa
Secara umum, kegiatan sewa menyewa mengandung unsur tolong-
menolong dalam kebaikan yang dibolehkan bahkan dianjurkan oleh Allah

ْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ٰ ْ َّ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ
SWT.

‫ان‬ َ
‫َعىاْلث ىمىوالعدو ى‬
‫ّلىتعاونواى ى‬
‫َبىواتلق ىوىىۚىو ى‬
‫وتعاونواىَعىىال ى‬
”Dan tolong-menolonglah kamu sekalian dalam berbuat kebaikan dan
taqwa, dan jangan kamu sekalian tolong-menolong dalam perbuatan dosa
dan permusuhan.” (QS. Al Maidah [5]: 2)

Manfaat sewa menyewa bagi penyewa:


a. Mendapatkan barang yang dibutuhkan.
b. Dapat memenuhi kebutuhan secara mudah.
c. Menghindari pemborosan.
d. Dapat menggunakan barang dalam jangka waktu tertentu.
e. Dapat mengambil manfaat dari barang yang disewa.

Manfaat sewa menyewa bagi pemilik barang:


a. Mendapatkan uang sewa/keuntungan.
b. Dapat menolong orang yang membutuhkan.
c. Dapat memanfaatkan barang secara maksimal.
d. Melatih diri menepati janji dan menjaga kepercayaan.

﴾ ﴿
Apabila kita memanfaatkan tenaga atau jasa orang lain dalam
jangka waktu tertentu hendaklah upahnya dibayarkan segera,
jangan sampai lupa atau melewati batas waktunya, sementara
upahnya belum diberikan.

َّ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ
Dalam hal ini Rasulullah SAW. menegaskan:
َ َ ْ
‫أعطواىاّلجرهىقبلىأنىَيفىعرقهى‬
Artinya: ”Berikanlah upah buruh sebelum keringatnya kering”. (HR.
Abu Dawud dan An Nasa’i)

Mufradat
• Akad = perjanjian.
• Mubah = boleh.
• Mumayyiz = anak yang sudah bisa membedakan baik dan
buruk, benar dan salah.
• Sighat = ucapan/ perkataan.
• Ijab = ucapan penyewa.
• Qabul = ucapan pemilik barang/ orang yang
menyewakan.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Akad (perjanjian) atas manfaat suatu barang atau jasa dengan


memberikan imbalan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu
disebut....
A. pinjam meminjam C. sewa menyewa
B. jual beli D. pegadaian

2. Dapat diserahterimakan adalah salah satu syarat ... dalam kegiatan


sewa menyewa.
A. penyewa C. barang
B. pemilik D. akad

ُ ُ َ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ
3. ‫َيف عرقه‬ ‫أعطوا اْلجره قبل أن ل‬
Hadits tersebut menyuruh kita untuk segera….
A. melaksanakan shalat C. memenuhi janji
B. membayar hutang D. membayar upah

4. Berikut ini yang bukan merupakan syarat akad transaksi dalam


kegiatan sewa menyewa adalah….
A. jelas besar imbalan ongkosnya
B. harta yang disewa tahan lama
C. jelas batas waktunya
D. jelas resiko kehilangan/kerusakan

5. Salah satu rukun sewa menyewa di bawah ini adalah....


A. berakal C. sighat
B. sukarela D. bermanfaat

6. Ketentuan barang yang dapat disewakan antara lain....


A. milik orang lain C. tahan lama
B. berkualitas rendah D. baru

﴾ ﴿
7. Salah satu manfaat sewa menyewa bagi pemilik barang adalah
melatih....
A. berbisnis C. berkomunikasi
B. menepati janji D. jual-beli

8.
Ketentuan Ketentuan
No. No. No. Ketentuan Ijarah
Ijarah Ijarah
1 penyewa 4 pemilik 7 milik sendiri
2 ada manfaat 5 ijab qabul 8 bertanggung jawab
3 barang 6 berakal 9 mumayyiz

Berdasarkan tabel di atas yang termasuk syarat barang dalam sewa


menyewa ditunjukkan nomor....
A. 1 dan 4 C. 5 dan 9
B. 2 dan 7 D. 6 dan 8

9. Hukum asal sewa menyewa adalah....


A. halal C. mubah
B. haram D. makruh

10. Khusus bagi penyewa, manfaat yang dapat dirasakan dalam kegiatan
sewa-menyewa ialah....
A. mendapatkan uang sewa C. menghindari pemborosan
B. melatih menepati janji D. mendapatkan barang

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Sighat artinya....
2. Menghindari pemborosan adalah manfaat sewa menyewa bagi....
3. Salah satu syarat akad atau transaksi sewa menyewa adalah....
4. Ijab kabul pada zaman sekarang bisa berupa....
5. Dalam istilah Agama Islam, sewa menyewa disebut....

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Sebutkan lima rukun sewa menyewa!


2. Sebutkan lima syarat bagi penyewa dan orang yang menyewakan!
3. Bagaimana sikapmu jika barang yang kamu sewa rusak atau hilang?
4. Bagaimana sikapmu terhadap barang yang kamu sewa?
5. Bagaimana cara membayar upah buruh sebagaimana yang diajarkan
Rasulullah SAW.?

﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.7 Meyakini kebenaran 2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab
kisah Nabi Yunus AS. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yunus AS.
1.8 Meyakini kebenaran 2.8 Menunjukkan sikap kasih sayang sebagai
kisah Nabi Zakariya AS. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Zakariya AS.
1.9 Meyakini kebenaran 2.9 Menunjukkan sikap patuh dan taat
kisah Nabi Yahya AS. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yahya AS.
1.10 Meyakini kebenaran 2.10 Menunjukkan sikap peduli sebagai
kisah Nabi Isa AS. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa AS.
3.7 Memahami kisah 4.7 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
keteladanan Nabi Yunus Yunus AS.
AS.
3.8 Memahami kisah 4.8 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
keteladanan Nabi Zakariya AS.
Zakariya AS.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


3.9 Memahami kisah 4.9 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
keteladanan Nabi Yahya Yahya AS.
AS.
3.10 Memahami kisah 4.10 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa
keteladanan Nabi Isa AS. AS.

Indikator:
3.7.1.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat utama yang ada pada kisah
Nabi Yunus AS.

4.5.1. Menceritakan keteladanan Nabi Yunus AS. dalam menghadapi ujian


berat yang menimpanya.
3.7.2.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat utama yang ada pada kisah
Nabi Zakariya AS.

4.5.2. Menceritakan keteladanan Nabi Zakariya AS. ketika berikhtiar dan


menunggu takdir Allah berkenaan dengan anak keturunan sebagai
pewaris kenabian/ kerasulannya.
3.7.3.1 Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat utama yang ada pada kisah
Nabi Yahya AS.

4.5.3 Menceritakan keteladanan Nabi Yahya AS. dalam berdakwah dan


menghadapi hukuman mati yang menimpanya.
3.7.4.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat utama yang ada pada kisah
Nabi Isa AS.

4.5.4. Menceritakan keteladanan Nabi Isa AS. dalam membimbing umatnya


dan menghadapi hukuman dari penguasa.

﴾ ﴿
A. Kisah Nabi Yunus AS.
Beliau adalah Nabi yang mulia yang bernama Yunus bin Mata. Nabi
Muhammad SAW bersabda: ”Janganlah kalian membanding-bandingkan
aku atas Yunus bin Mata.”

Mereka menamakannya Yunus, Dzun Nun, dan Yunan, yang diutus oleh
Allah SWT. kepada kaumnya. Beliau menasihati dan membimbing
kaumnya ke jalan kebenaran dan kebaikan; mengingatkan akan
kedahsyatan hari kiamat, menakut-nakuti dengan neraka dan
mengiming-imingi dengan surga; dan memerintahkan kaumnya dengan
kebaikan dan mengajak hanya menyembah Allah SWT.

Dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat Ash Shaffat, suatu ketika Nabi Yunus
menaiki perahu dalam keadaan guncang jiwanya. Beliau tidak mengetahui
bahwa dirinya lari dari ketentuan Allah SWT. menuju ketentuan Allah
SWT. yang lain; tidak ada seorang pun dari teman-temannya yang
menemaninya; beliau benar-benar sendirian; beliau melangkahkan
kakinya di atas permukaan perahu.

Nahkoda perahu itu memperhatikan Nabi Yunus. Ia adalah seorang yang


berpengalaman di mana ia sering mondar-mandir dari satu pelabuhan
ke pelabuhan yang lain. Seringnya ia mengunjungi suatu tempat ke
tempat yang lain menjadikannya seorang lelaki yang mampu menangkap
perasaan manusia.

Nahkoda itu merasakan dan mengetahui bahwa Nabi Yunus lari dari
sesuatu. Nahkoda itu membayangkan bahwa Nabi Yunus melakukan suatu
kesalahan tetapi ia tidak berani untuk mengungkapkan kesalahan
kepada pelakunya kecuali jika pelakunya seorang yang bangkrut. Ia
meminta kepada Nabi Yunus untuk membayar ongkos sebanyak tiga kali
lipat dari yang biasa dibayar musafir.

Nabi Yunus saat itu merasakan kesempitan dalam dadanya dan diliputi
dengan kemarahan yang keras dan keinginan kuat untuk
meninggalkan negerinya sehingga ia pun memberikan apa yang diminta
oleh si nahkoda.

Nabi Yunus berkata: “Tuan berikan untukku sebuah kamar. Aku letih dan
ingin istirahat sebentar.” Si nahkoda berkata: “Memang itu tampak
di raut wajahmu. Itu kamarmu,” sambil ia menunjuk dengan tangannya.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Kemudian Nabi Yunus membaringkan diri di atas kasur dan beliau
berusaha untuk tidur tetapi usahanya itu sia-sia, karena gambaran ikan
kecil yang hancur berbenturan dengan batu menyebabkan beliau tidak
dapat tidur dengan tenang. Nabi Yunus merasakan bahwa atap kamar
akan jatuh menimpa dirinya.

Kemudian perahu itu berjalan sepanjang siang dan ia memecah


airnya dengan tenang, dan angin pun bertiup padanya dengan sangat
lembut dan baik. Lalu kegelapan menyelimuti perahu itu dan tiba-tiba
lautan pun berubah.

Bertiuplah angin yang cukup kencang yang sangat mengerikan, nyaris


menghancurkan perahu dan bergolaklah ombak yang dahsyat laksana
orang yang kehilangan akalnya. Ombak itu meninggi bagaikan gunung
dan menurun bagaikan lembah.

Mulailah gelombang ombak menyapu permukaan perahu sehingga


para awak perahu itu pun mulai terkena air. Dan di belakang perahu itu
terdapat ikan paus besar yang mulai mengintai. Ia membuka mulutnya.
Kemudian terdapat perintah kepada ikan paus itu untuk bergerak menuju
permukaan laut. Ikan paus itu menaati perintah dari Allah SWT. dan ia
segera menuju permukaan laut. Ia mulai mengikuti perahu itu
sebagaimana perintah yang diterimanya.

Angin yang keras tetap bertiup, kemudian nahkoda perahu


mengisyaratkan dengan tangannya agar beban perahu dikurangi. Dan
angin semakin bertiup kencang. Sementara itu, Nabi Yunus merasakan
ketakutan. Dalam tidurnya beliau melihat segala sesuatu berguncang di
kamarnya. Beliau berusaha berdiri tegak, tetapi tidak mampu. Kemudian
nahkoda perahu berteriak dan berkata: “Sungguh angin kencang bertiup
tidak seperti biasanya. Bersama kita seseorang lelaki yang salah sehingga
karenanya angin ini bertiup dengan kencang. Kita akan melakukan undian
pada semua awak. Barangsiapa yang namanya keluar, kami akan
membuangnya ke lautan.”

Nabi Yunus mengetahui bahwa ini adalah tradisi dari tradisi-tradisi yang
biasa dilakukan oleh awak perahu jika mereka menghadapi angin yang
keras. Tetapi saat itu beliau terpaksa harus mengikutinya. Episode
penderitaan Nabi Yunus akan dimulai. Nabi Yunus pun terpaksa
mengikuti undian itu. Nama beliau dimasukkan bersama dengan nama
penumpang lainya, dan dilakukanlah undian. Yang keluar justru namanya.

﴾ ﴿
Lalu diadakan undian yang kedua, dan kali ini pun yang keluar nama
Nabi Yunus. Akhirnya, diadakan undian yang ketiga. Lagi-lagi yang
keluar nama Nabi Yunus. Kemudian ditetapkan bahwa Nabi Yunus harus
dibuang ke lautan.

Saat itu para awak penumpang memperhatikan Nabi Yunus. Nabi Yunus
mengetahui bahwa beliau berbuat kesalahan ketika meninggalkan
kaumnya dalam keadaan marah. Nabi Yunus mengira bahwa Allah
SWT. tidak akan menurunkan hukuman padanya. Namun ia dianggap
salah karena meninggalkan kaumnya tanpa izin-Nya. Allah SWT.
memberikan pelajaran kepadanya.
Nabi Yunus berdiri di samping perahu dan melihat lautan yang dipenuhi
dengan ombak yang mengerikan. Dunia saat itu gelap dan di sana tidak
ada cahaya bulan. Bintang-bintang bersembunyi di balik kegelapan.
Warna air tampak gelap dan hawa dingin menembus tulang. Alhasil, air
menutupi segala sesuatu. Kemudian nahkoda perahu berteriak:
Lompatlah wahai musafir yang misterius.” Tiupan angin semakin
kencang. Nabi Yunus berusaha menjaga keseimbangannya, dan beliau
menampakkan keberaniannya saat ingin terjun ke lautan. Nabi Yunus pun
terjun dan berada di permukaan lautan laksana sampan yang
mengambang. Ikan paus berada di depannya. Ikan itu mulai tersenyum
karena Allah SWT. telah mengirim padanya makanan malam. Kemudian
ikan itu menangkap Nabi Yunus di tengah-tengah ombak. Ikan itu lalu
kembali ke dasar lautan, kembali dalam keadaaan puas setelah memenuhi
perutnya.
Nabi Yunus sangat terkejut ketika mendapati dirinya dalam perut ikan.
Ikan itu membawanya ke dasar lautan dan lautan membawanya ke dalam
kegelapan malam. Tiga kegelapan: kegelapan di dalam perut ikan,
kegelapan di dasar lautan, dan kegelapan malam. Nabi Yunus
merasakan bahwa dirinya telah mati. Beliau mencoba menggerakkan
panca indranya dan anggota tubuhnya masih bergerak. Kalau begitu,
beliau masih hidup. Beliau terpenjara dalam tiga kegelapan. Allah SWT.
berfirman:

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap;
bahwa “Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiya [21]: 87)

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Ketika terpenjara di perut ikan, beliau tetap bertasbih kepada Allah SWT.
Ikan itu sendiri tampak kelelahan saat harus berenang cukup jauh.
Kemudian ikan itu tertidur di dasar lautan. Sementara itu, Nabi Yunus
masih bertasbih kepada Allah SWT. Beliau tidak henti-hentinya
bertasbih dan menangis. Beliau tidak makan, tidak minum, dan tidak
bergerak. Ikan-ikan yang lain dan tumbuh-tumbuhan serta semua
makhluk yang hidup di dasar lautan mendengar tasbih Nabi Yunus. Tasbih
itu berasal dari perut ikan paus ini. Kemudian semua makhluk itu
berkumpul di sekitar ikan paus itu dan mereka pun ikut bertasbih kepada
Allah SWT. Setiap dari mereka bertasbih dengan caranya dan bahasanya
sendiri.

Nabi Yunus tetap tinggal di dalam perut ikan selama beberapa waktu.
Selama itu juga beliau selalu memenuhi hatinya dengan bertasbih kepada
Allah SWT. dan selalu menampakkan penyesalan dan menangis: “Tiada
Tuhan selain Engkau Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berbuat zhalim.” Allah SWT. melihat ketulusan
taubat Nabi Yunus. Allah SWT. mendengar tasbihnya di dalam perut
ikan. Kemudian Allah SWT. menurunkan perintah kepada ikan itu agar
mengeluarkan Yunus ke permukaan laut dan membuangnya di suatu
pulau yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Ikan itu pun menaati perintah
Allah.

Tubuh Nabi Yunus merasakan kepanasan setelah keluar dari perut ikan.
Beliau tampak sakit, lalu matahari bersinar dan menyentuh badannya
yang kepanasan itu. Beliau mengeluh karena tidak kuatnya menahan
rasa sakit namun beliau mampu menahan diri dan kembali bertasbih.
Kemudian Allah SWT. menumbuhkan pohon Yaqthin, yaitu pohon yang
daun-daunnya lebar yang dapat melindungi dari sinar matahari. Dan Allah
SWT. menyembuhkannya dan mengampuninya, karena tasbih yang
diucapkannya, jika tidak niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan sampai
hari kiamat. Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika


ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia
termasuk orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar
dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-
orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di
dalam perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan
dia ke daerah tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami

﴾ ﴿
tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia
kepada 100 orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami
anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang
tertentu.” (QS. Ash Shaffat [37]: 139-148).

Hikmah Keteladanan dari Kisah Nabi Yunus AS.


Nabi Yunus pergi meninggalkan desanya yang banyak dipenuhi oleh
orang-orang yang menentang dakwahnya. Seandainya ini dilakukan oleh
orang biasa atau oleh orang yang shaleh selain Nabi Yunus, maka hal itu
merupakan suatu kebaikan dan karenanya ia diberi pahala. Sebab, ia
berusaha menyelamatkan agamanya dari kaum yang durhaka. Tetapi
Nabi Yunus adalah seorang Nabi yang diutus untuk mereka.
Maka Allah SWT. memberikan suatu pelajaran kepada Yunus dalam hal
dakwah di jalan-Nya. Allah SWT. mengutusnya hanya untuk
berdakwah. Inilah batasan dakwahnya dan beliau tidak perlu peduli
dengan kaumnya yang tidak mengikutinya dan karena itu beliau tidak
harus menjadi sedih dan marah. Nabi Yunus keluar meninggalkan
kaumnya tanpa izin dari Allah SWT. Lalu perhatikan apa yang terjadi pada
kaumnya. Mereka justru telah beriman setelah keluarya Nabi Yunus dari
wilayah mereka. Allah SWT. berfirman:
“Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu
imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka
(kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang
menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan
kepada mereka sampai waktu yang tertentu.” (QS. Yunus [10]: 98).
Demikianlah, kaum Nabi Yunus beriman. Seandainya ia tetap tinggal
bersama mereka niscaya ia akan mengetahuinya dan hatinya menjadi
tenang serta kemarahannya akan menjadi hilang. Tampaknya beliau
tergesa-gesa dan tentu sikap tergesa-gesa ini berangkat dari
keinginannya agar manusia beriman. Usaha Nabi Yunus untuk
meninggalkan mereka adalah sebagai ungkapan kebenciannya kepada
mereka atas ketidakimanan mereka. Maka Allah SWT. menghukumnya
dan memberikan pelajaran bahwa tugas seorang nabi hanya berda’wah.
Seorang nabi tidak dibebani urusan keimanan manusia; seorang nabi
tidak bertanggung jawab atas pengingkaran manusia; dan seorang nabi
tidak dapat memberikan hidayah (petunjuk) kepada mereka.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


َ‫ي‬ْ َّ َ ْ ِّ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ ٰ َّ
‫نىالظالم ى‬
‫تىم ى‬
‫نىكن ى‬
‫كىإ ى‬
‫تىسبحان ى‬
‫لىإّلىىأن ى‬
‫ّلىإ ى‬
‫ى‬
”Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha
Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim”.

﴾ ﴿
B. Kisah Nabi Zakariya AS.

https://catatanislamiyah.blogspot.com

Nabi Zakariya adalah ayah dari Nabi Yahya, putera tunggalnya yang lahir
setelah ia mencapai usia sembilan puluh tahun. Sejak beristri Hanna,
ibu saudaranya Maryam, Zakariya mendambakan lahirnya seorang anak
yang akan menjadi pewarisnya. Siang dan malam tiada henti-hentinya ia
memanjatkan doanya dan permohonan kepada Allah agar dikaruniai
seorang putra yang akan dapat meneruskan tugasnya memimpin Bani
Israil. Ia khawatir bahwa bila ia mati tanpa meninggalkan seorang
pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali
kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan kemungkaran
dan kemaksiatan, bahkan mungkin mereka akan mengubah syariat
Nabi Musa dengan menambah atau mengurangi isi kitab Taurat
sekehendak hati mereka. Selain itu, ia sebagai manusia, ingin pula agar
keturunannya tidak terputus dan terus bersambung dari generasi ke
generasi.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Nabi Zakariya tiap hari mempunyai tugas rutin pergi ke mihrab
besar melakukan shalat serta menjenguk Maryam anak iparnya yang
diserahkan kepada mihrab oleh ibunya sesuai dengan nadzarnya sewaktu
ia masih dalam kandungan. Dan Zakariya-lah yang ditugaskan oleh
para pengurus mihrab untuk mengawasi Maryam sejak ia diserahkan
oleh ibunya. Tugas pengawasan atas diri Maryam diterima oleh Zakariya
melalui undian yang dilakukan oleh para pengurus mihrab di kala
menerima bayi Maryam. Bayi yang diserahkan pengawasannya
kepadanya itu adalah anak saudara istrinya sendiri.

Suatu peristiwa yang sangat menakjubkan dan mengherankan


Zakariya telah terjadi pada suatu hari ketika ia datang ke mihrab
sebagaimana biasa. Ia melihat Maryam di salah satu sudut mihrab sedang
khusyu dalam shalatnya sehingga tidak menghiraukan datangnya Nabi
Zakariya yang menjenguknya. Di depan Maryam yang sedang asyik shalat
itu terlihat oleh Zakariya berbagai jenis buah-buahan musim panas.
Bertanya-tanya Nabi Zakariya dalam hatinya, dari mana datangnya buah-
buahan musim panas ini, padahal mereka masih berada pada musim
dingin. Ia tidak sabar menanti Maryam selesai shalat, ia lalu mendekatinya
dan menegur Maryam, seraya berkata: “Wahai Maryam, dari manakah
engkau dapat ini semua?”

Maryam menjawab: “Ini adalah pemberian Allah yang aku dapat


tanpa kucari dan aku minta. Di waktu pagi di kala matahari terbit aku
mendapatkan rezekiku ini sudah berada di depan mataku, demikian
pula bila matahari terbenam di waktu senja. Mengapa Nabi Zakariya
merasa heran dan takjub? Bukankah Allah berkuasa memberikan
rezeki-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan?”

Maryam binti Imran


Maryam yang disebut-sebut dalam kisah Zakariya adalah anak
tunggal dari Imran, merupakan salah seorang dari pemuka-pemuka dan
ulama Bani Isra’il. Ibunya saudara ipar dari Nabi Zakariya adalah
seorang perempuan yang mandul, yang sejak bersuamikan Imran
belum merasa berbahagia jika belum memperoleh anak. Ia merasa hidup
tanpa anak adalah sunyi dan membosankan. Ia sangat mendambakan
keturunan untuk menjadi pengikat yang kuat dalam kehidupan
bersuami-istri, pelipur duka dan pembawa suka di dalam kehidupan

﴾ ﴿
keluarga. Ia sangat menginginkan akan keturunan sehingga bila ia
melihat seorang ibu mengandung bayinya atau burung memberi makan
kepada anaknya, ia merasa iri hati dan terus menjadikan kenangan yang
tak kunjung lepas dari ingatannya.

Tahun demi tahun berlalu, usia makin hari makin lanjut, namun keinginan
tetap tinggal keinginan dan idam-idaman tetap tidak menjelma
menjadi kenyataan. Berbagai cara dicobanya dan berbagai nasihat dan
petunjuk orang diterapkannya, namun belum juga membawa hasil. Dan
setelah segala daya upaya yang bersumber dari kepandaian dan
kekuasaan manusia tidak membawa hasil yang diharapkan, sadarlah istri
Imran bahwa hanya Allah tempat satu-satunya yang berkuasa memenuhi
keinginannya dan sanggup mengaruniainya dengan seorang anak yang
didambakan walaupun rambutnya sudah beruban dan usianya sudah
lanjut. Maka ia bertekad membulatkan harapannya hanya kepada Allah
bersujud siang dan malam dengan penuh khusyu’ dan kerendahan hati
bernadzar dan berjanji kepada Allah bila permohonannya dikabulkan,
akan menyerahkan dan menghibahkan anaknya ke Baitul Maqdis
untuk menjadi pelayan, penjaga dan memelihara rumah suci itu dan
sesekali tidak akan mengambil manfaat dari anaknya untuk kepentingan
dirinya atau kepentingan keluarganya.

Harapan istri Imran yang dibulatkan kepada Allah tidak sia-sia. Allah telah
menerima permohonannya dan mengabulkan doanya sesuai dengan apa
yang telah disuratkan dalam takdir-Nya bahwa dari suami istri Imran akan
diturunkan seorang nabi besar. Maka tanda-tanda permulaan
kehamilanpun dirasakan oleh istri Imran. Alangkah bahagia si istri yang
sedang hamil itu, bahwa idam-idamannya itu akan menjadi kenyataan dan
kesunyian rumah tangganya akan terpecahlah bila bayi yang
dikandungnya itu lahir. Ia bersama suami mulai merancang apa yang
akan diberikan kepada bayi yang akan datang itu. Jika mereka sedang
duduk berduaan tidak ada yang diperbincangkan selain soal bayi yang
akan dilahirkan. Suasana suram sedih yang selalu meliputi rumah tangga
Imran berbalik menjadi riang gembira, wajah sepasang suami istri
Imran menjadi berseri-seri tanda suka cita dan bahagia, dan rasa putus
asa yang mencekam hati mereka berdua berbalik menjadi rasa penuh
harapan akan hari kemudian yang baik dan cemerlang.

Akan tetapi sangat benarlah kata mutiara yang berbunyi: “Manusia


merencanakan, Tuhan menentukan. Imran yang sangat dicintai dan

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


disayangi oleh istrinya dan diharapkan akan menerima putra
pertamanya serta mendampinginya di kala ia melahirkan, meninggal
dunia dan tinggallah istrinya seorang diri dalam keadaan hamil tua, pada
saat dimana biasanya rasa cinta kasih sayang antara suami istri menjadi
makin mesra. Rasa sedih yang ditinggalkan oleh suami yang disayangi
bercampur dengan rasa sakit dan letih menunggu kelahiran si bayi,
menimpa istri Imran di saat-saat dekatnya masa melahirkan.

Maka setelah segala persiapan untuk menyambut kedatangan bayi telah


dilakukan dengan sempurna lahirlah ia dari kandungan ibunya. Agak
kecewalah si ibu janda Imran setelah mengetahui bahwa bayi yang lahir
itu adalah seorang putri padahal ia menanti seorang putra yang telah
dijanjikan dan bernadzar untuk dihibahkan kepada Baitul Maqdis. Dengan
nada kecewa dan suara sedih berucaplah ia seraya menghadapkan
wajahnya ke atas: “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan seorang
puteri, sedangkan aku bernazar akan menyerahkan seorang putera yang
lebih layak menjadi pelayan dan pengurus Baitul Maqdis. Allah akan
mendidik puterinya itu dengan pendidikan yang baik dan akan
menjadikan Zakariya, iparnya dan bapak saudara Maryam sebagai
pengawas dan pemeliharanya”.

Tatkala Maryam diserahkan oleh ibunya kepada pengurus Baitul Maqdis,


para rahib berebutan masing-masing ingin ditunjuk sebagai wali yang
bertanggung jawab atas pengawasan dan pemeliharaan Maryam. Karena
tidak ada yang mau mengalah, maka terpaksalah diundi di antara mereka
yang akhirnya undian jatuh kepada Zakariya sebagaimana dijanjikan oleh
Allah kepada ibunya.

Tindakan pertama yang dilakukan oleh Zakariya sebagai petugas


yang diwajibkan menjaga keselamatan Maryam ialah menjauhkannya dari
keramaian sekeliling dan dari jangkauan para pengunjung yang tiada
henti-hentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Ia
ditempatkan oleh Zakariya di sebuah kamar di atas loteng Baitulmaqdis
yang tinggi tidak dapat dicapai melainkan dengan menggunakan sebuah
tangga. Zakariya merasa bangga dan bahagia memenangkan undian
memperoleh tugas mengawasi dan memelihara Maryam yang secara sah
adalah anak saudaranya sendiri. Ia mencurahkan cinta dan kasih
sayang sepenuhnya kepada Maryam untuk menggantikan anak
kandungnya yang tidak kunjung datang. Tiap ada kesempatan ia datang
menjenguknya, melihat keadaannya, mengurus keperluannya dan

﴾ ﴿
menyediakan segala sesuatu yang membawa ketenangan dan
kegembiraan baginya.

Rasa cinta dan kasih sayang Zakariya terhadap Maryam sebagai


anak saudara istrinya yang ditinggalkan ayahnya meningkat menjadi
rasa hormat dan ta’zhim tatkala terjadi suatu peristiwa yang menandakan
bahwa Maryam adalah wanita pilihan Allah untuk suatu peranan besar di
kemudian hari.

Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai mukjizat


bagi Maryam, gadis suci, yang dipersiapkan oleh-Nya untuk melahirkan
seorang nabi besar yang bernama Isa Almasih AS. Kisah lahirnya Maryam
dan pemeliharaan Zakariya terhadapnya dapat dibaca dalam QS. Ali
Imran [3]: 35, 36, 37 dan 42, 43, 44.

Keteladanan Nabi Zakariya AS.


1. Sabar dalam menunggu terkabulnya doa dan permohonannya
agar Allah SWT. mengaruniai seorang putra yang akan melanjutkan
dakwahnya.
2. Amanah dalam menjalankan tugas merawat, membesarkan dan
mendidik Maryam binti Imran hingga Maryam mencapai usia dewasa.
3. Tabayyun (meminta penjelasan) kepada Maryam tatkala terjadi
keanehan pada ruang mihrab yang biasa digunakan Maryam untuk
beribadah tiba-tiba terdapat makanan dan buah-buahan yang tidak
sesuai dengan musim panennya.
4. Rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam karena Nabi Zakariya
AS merawat Maryam yang menjadi anak yatim/ditinggal wafat
ayahnya sebelum ia dilahirkan.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


C. Kisah Nabi Yahya AS.

Allah SWT. berfirman:

“Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: ‘Ya


Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. Kemudian Malaikat (Jibril)
memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab
(katanya): ‘Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran
(seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah, menjadi panutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi
termasuk keturunan orang-orang shaleh.” (QS. Ali Imran [3]: 38-39)

“Hai Yahya, ambillah al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan


Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak, dan
rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari
dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan banyak berbakti kepada
kedua orangtuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong dan durhaka.
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari itu ia
meninggal dan pada hari ia dibangkitkan kembali.” (QS. Maryam [19]: 12-
15)

“Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu


akan (memperoleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang
sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan
dia.” (QS. Maryam [19]: 7)

Yahya adalah seorang Nabi yang Allah SWT. sendiri bersaksi bahwa
sebelumnya tak seorang pun yang serupa dengannya. Yaitu seorang Nabi
yang Allah SWT. berkata tentangnya:

“Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami.”

Sebagaimana Nabi Khidzir diberi ilmu dari sisi Allah SWT., maka
Yahya diberi rasa cinta dari sisi Allah SWT. Al Hanan artinya ilmu yang
luas, yang terkandung di dalamnya suatu kecintaan yang dalam terhadap
makhluk dan alam. Hanan ialah salah satu dari tingkat cinta yang
bersumber dari ilmu. Yahya adalah seorang Nabi yang menjadi cermin
dari ibadah, zuhud, dan cinta. Nabi Yahya mengungkapkan cinta kepada

﴾ ﴿
semua makhluk. Ia dicintai oleh manusia, burung-burung, binatang
buas, bahkan gurun dan gunung. Darah Nabi Yahya tertumpah ketika
beliau berusaha mempertahankan kebenaran yang disampaikannya di
istana raja yang zhalim. Peristiwa tragis itu berkaitan dengan tuduhan
seseorang terhadap Nabi Yahya. Para ulama banyak menyebutkan
keutamaan Yahya. Yahya hidup sezaman dengan Nabi Isa dan termasuk
kerabat dekatnya dari sisi ibu.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah pergi dan menemui


para sahabatnya. Pada suatu hari, beliau mendapati mereka sedang
menyebut-nyebut keutamaan para nabi. Ada yang mengatakan, Musa
kalimullah (seorang nabi yang diajak bicara oleh Allah SWT.). Ada yang
mengatakan, Isa ruhullah (tiupan ruh Allah SWT.). Dan ada juga yang
mengatakan, Ibrahim khalilullah (seorang kekasih Allah SWT.).

Ketika Rasulullah SAW. mendapati mereka tidak menyebut nama Yahya,


beliau berkata: “Dimanakah putra seorang syahid yang mendapatkan
banyak penderitaan, yang memakan pohon karena takut dosa, di
manakah Yahya bin Zakariya?”

Nabi Yahya AS mempunyai belas kasih yang mendalam

 19:12. Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-


sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-
kanak.
 19:13. Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami
dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertaqwa.
 19:14. Dan banyak berbakti kepada kedua orangtuanya, dan bukanlah
ia orang yang sombong lagi durhaka.
 19:15. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada
hari ia meninggal, dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

Kelahiran Nabi Yahya AS.


Suatu saat, datanglah musim semi di Palestina dan bumi tampak semakin
menghijau dan langit semakin terang. Bulan dengan cahayanya
menembus puncak-puncak pohon dan kebun. Bunga-bunga mawar
dan jeruk semakin berkembang dan baunya tersebar ke udara. Dan
burung-burung yang sedang berterbangan tampak bernyanyi dan

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


melantunkan lagu-lagu kegembiraan di tengah-tengah suasana yang ceria
dan penuh keindahan.

Kemudian lahirlah Yahya. Kelahiran Yahya dipenuhi banyak mu’jizat.


Beliau lahir pada saat ayahnya Zakariya berusia lanjut sehingga tampak
seakan-akan ia putus asa karena tidak akan mempunyai keturunan.
Beliau lahir melalui doa yang suci yang bersumber dari hati Nabi Zakariya
yang suci dan tulus. Nabi Yahya lahir di tengah-tengah masa yang
dipenuhi dengan puncak kesucian sebagaimana juga dihiasi dengan
puncak kezhaliman.

Yahya dilahirkan dengan masa kecilnya tidak seperti lazimnya masa


yang dilalui oleh anak-anak. Umumnya anak-anak saat itu bermain
hal-hal yang tidak berguna, sedangkan Yahya tampak serius sejak beliau
kecil. Anak-anak kecil saat itu merasa senang dan terhibur ketika mereka
menyiksa binatang, sementara Yahya justru memberi makan bintang-
binatang dan burung dari makanannya sebagai bentuk belas kasihan
darinya, bahkan terkadang Yahya sendiri makan dari daun-daun pohon
atau buahnya. Ketika beliau menginjak usia dewasa, maka cahaya
wajahnya semakin bersinar dan hatinya penuh dengan hikmah dan cinta
kepada Allah SWT. serta kedamaian. Yahya adalah seseorang yang
menyukai membaca sejak usia dini. Beliau rajin membaca dan menggali
ilmu. Ketika beliau masih kecil, Allah SWT. memanggilnya: “Hai Yahya,
ambillah al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan
kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak.” (QS. Maryam [19]: 12)

Yahya mendapatkan perintah saat beliau masih kecil untuk mengambil


Kitab dengan kekuatan. Yakni, hendaklah ia belajar kitab dengan
penuh ketelitian, yaitu kitab syariat. Allah SWT. memberinya kemampuan
untuk mengetahui syariat dan memutuskan perkara manusia saat
beliau masih kecil. Yahya adalah orang yang paling alim di zamannya dan
paling banyak menerima hikmah. Beliau mempelajari syariat secara
sempurna. Oleh karena itu, Allah SWT. memberinya kekuasaan saat beliau
masih kecil. Beliau mampu menyelesaikan persoalan di antara manusia dan
menjelaskan mereka rahasia-rahasia agama, bahkan beliau mengenalkan
mereka jalan kebenaran dan mengingatkan mereka dari jalan kesalahan
atau kebatilan. Kemudian Yahya semakin dewasa dan ilmunya makin
bertambah serta kasih sayangnya pun makin meningkat, baik kepada
kedua orangtuanya maupun kepada binatang. Kasih sayang Nabi Yahya
meliputi segala sesuatu.

﴾ ﴿
Beliau mengajak manusia untuk bertaubat dari dosa mereka; beliau
mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT., tidak terdapat
seorangpun yang tidak suka kepada Yahya atau menginginkan keburukan
baginya. Yahya adalah seseorang yang sangat dicintai oleh
masyarakatnya karena ia memang seorang yang penyayang, seorang
yang bertakwa, seorang yang alim, dan seorang yang berbudi mulia.
Beliau keluar dan pergi ke gunung dan kebun bahkan gurun dan tinggal
di dalamnya selama berbulan-bulan untuk menyembah Allah SWT. dan
menangis di hadapan-Nya serta shalat. Beliau merasakan kedamaian di
daratan, bahkan beliau tidak memperhatikan makanannya. Beliau makan
dari daun-daun pohon dan minum dari air sungai. Bahkan beliau makan
belalang dan juga rumput. Beliau tidur di goa manapun yang ditemuinya,
di gunung dan lubang manapun yang didapatinya di bumi.

Pada kesempatan yang lain, Nabi Yahya memberi makan binatang-


binatang buas dengan penuh kasih sayang. Bahkan beliau tidak makan di
malam harinya karena makanannya diberikan kepada binatang-
binatang itu. Beliau merasa puas saat menjadikan shalat dan zikir
sebagai makanan dari hatinya sebelum beliau memberi makanan pada
tubuhnya. Beliau makan dari daun-daun pohon. Beliau bermalam atau
begadang dalam keadaan air matanya berlinangan saat berzikir kepada
Allah SWT. dan tenggelam dalam lautan cinta dan bersyukur kepada-Nya.
Ketika Nabi Yahya berdiri di depan manusia untuk mengajak mereka
menyembah Allah SWT., maka beliau mampu membuat mereka
menangis karena cinta dan khusyu’. Beliau mampu mempengaruhi hati
mereka dengan kebenaran yang dibawanya dan beliau menampakkan
kedekatannya dengan Allah SWT.

Pada suatu hari, Nabi Yahya keluar menemui manusia. Masjid tampak
ramai dipenuhi orang-orang. Nabi Yahya berdiri dan beliau mulai
berbicara: “Sesungguhnya Allah SWT. memerintahkan aku untuk
menyampaikan kalimat-kalimat yang telah aku kerjakan dan aku telah
memerintahkan kalian untuk juga mengerjakannya. Hendaklah kalian
menyembah Allah SWT. dan tidak menyekutukan-Nya. Barang siapa
yang menyekutukan Allah SWT. dan menyembah selain-Nya, maka
ia seperti seorang budak yang dibeli oleh majikannya lalu ia bekerja
dan memberikan tenaganya kepada tuan selain tuannya. Siapakah di
antara kalian yang ingin memiliki budak seperti itu?. Dan aku
memerintahkan kalian untuk melaksanakan shalat. Sesungguhnya Allah
SWT. melihat hamba-Nya saat ia shalat. Oleh kerana itu, jika kalian

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


shalat, maka hendaklah kalian berusaha untuk khusyu’. Aku pun
memerintahkan kalian untuk berpuasa, maka siapa yang melakukan
demikian, maka ia seperti seseorang lelaki yang mempunyai bingkisan
dari misik yang baunya harum. Setiap lelaki ini berjalan, maka akan
terpancarlah bau harum misik darinya. Aku pun memerintahkan kalian
agar banyak melakukan dzikir kepada Allah SWT., maka orang seperti itu
seperti seorang lelaki yang dicari-cari oleh musuhnya lalu ia segera
berlindung dalam benteng yang kuat. Dan benteng yang paling kuat
adalah dzikrullah dan tiada keselamatan tanpa benteng itu.”

Nabi Yahya mengakhiri nasihatnya lalu ia turun dari mimbar dan kembali
ke gurun. Di gurun itu hanya terdapat pasir yang berterbangan dan tiada
suara lain selain suara angin dan nafas pohon serta suara kaki-kaki
binatang buas dan gerakan batu-batu gunung. Di sanalah Yahya
berdiri di tengah-tengah kesunyian ini. Beliau melaksanakan shalat dan
menangis.

Kemudian terjadilah pergulatan hebat antara Nabi Yahya dan pemerintah


yang berkuasa. Salah seorang penguasa di zaman itu adalah seorang
yang zhalim dan sempit akalnya. Kerusakan tersebar di istananya. Ia
mendengar berita tentang Yahya. Ia heran karena banyaknya manusia
yang memberikan penghargaan dan penghormatan yang luar biasa
kepada Yahya sedangkan ia sebagai seorang raja tidak mendapatkan
penghormatan yang demikian besar.

Raja bertanya kepada Yahya, apakah ia boleh menikahi isteri saudaranya.


Yahya menjawab, itu tidak diperbolehkan. Raja tetap berbicara kepada
Yahya dan mendesak kepadanya agar membolehkannya menikah dengan
wanita yang disukainya itu, dan hendaklah Yahya mencari solusi atau
fatwa yang sangat memuaskannya. Namun Yahya menolak keras untuk
memenuhi permintaan raja itu. Kemudian Yahya pun meninggalkannya.
Akhirnya, raja tampak marah kepada Yahya dan memerintahkan agar
Yahya dipenjara selama beberapa lama, dan akhirnya sang raja
mengeluarkan perintah kepada anak buahnya untuk membunuh Yahya.
Kemudian Yahya menemui ajalnya dan mati syahid dalam penilaian Allah
SWT.

﴾ ﴿
Keteladanan Nabi Yahya AS.
Sebagai seorang Nabi yang dibekali rasa kasih sayang dan hikmah dari
Allah SWT. sejak beliau masih anak-anak, maka beberapa keteladanan
yang dapat ditiru adalah:

1. Kasih sayang beliau meliputi segala hal (kepada manusia,


binatang, tumbuhan, alam lingkungan, dan sebagainya).
2. Kehidupan masa kecilnya sudah terbiasa dengan membaca dan
menambah ilmu dan hikmah sebanyak-banyaknya.
3. Nasihat dan fatwanya telah diterima oleh semua umatnya,
sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan bermasyarakat.
4. Keteguhan prinsip dan keimanan beliau dalam menghadapi
penguasa zhalim yang telah memenjarakannya.
5. Kesanggupan beliau untuk menghadapi hukuman raja, sehingga
beliau mati syahid di jalan dakwah.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


D. Kisah Nabi Isa AS.
Nabi Isa AS adalah
putra Maryam binti
Imran bin Matsan. Nabi
Isa AS lahir pada tahun
622 sebelum tahun
Hijrah. Maryam adalah
wanita yang shalihah.
Sejak kecil hidupnya
berada dalam
pemeliharaan dan
pengawasan pamannya;
Nabi Zakariya AS di
Baitul Maqdis.

Pada suatu hari Allah


SWT. menyampaikan
kabar gembira kepada
Maryam melalui
malaikat Jibril, bahwa ia
akan dikaruniai bayi
laki-laki. “Sungguh
Allah SWT. akan menggembirakanmu dengan kelahiran seorang putra
bernama Isa Al Masih. Ia adalah orang terkemuka di dunia dan di akhirat.
Ia berbicara kepada manusia saat bayi. Ketika dewasa ia menjadi salah
seorang di antara orang-orang yang shaleh”. Siti Maryam merasa kaget,
bagaimana mungkin ia bisa mempunyai seorang putra sementara dirinya
belum bersuami.

Dengan kekuasaan Allah SWT. ruh ditiupkan oleh malaikat Jibril.


Maka mengandunglah Siti Maryam. Ketika kandungan Siti Maryam
sudah mulai besar, ia meninggalkan tempat yang selama ini ditempati
untuk menghindari fitnah dan tuduhan yang macam-macam dari
penduduk setempat. Dan setelah berjalan jauh dengan letih dan
perasaan yang tidak menentu, Siti Maryam mulai merasakan sakit
pada perutnya sebagai tanda-tanda akan melahirkan, kemudian ia
bersandar di bawah pohon kurma, tak lama kemudian lahirlah
seorang bayi laki-laki yang diberi nama Isa.

﴾ ﴿
Allah SWT. berfirman:

“Wahai Maryam, janganlah engkau bersedih. Sesungguhnya Tuhanmu


telah menjadikan anak sungai di bawahmu, goyangkanlah pohon
kurma itu, niscaya berjatuhan kurma-kurma masak untukmu. Maka
makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang
manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernadzar
berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” (QS. Maryam [19]:
24-26). Kemudian malaikat Jibril menyampaikan pesan dari Allah SWT.
“Jika engkau bertemu dengan seseorang yang mengajakmu berbicara,
katakanlah bahwa engkau sedang berpuasa karena Allah”.

Ketika kelahiran itu diketahui oleh masyarakat, maka tuduhan buruk


diarahkan kepada Siti Maryam.

Atas izin Allah SWT. bayi dalam gendongan Siti Maryam menjawab semua
tuduhan itu dan menyatakan bahwa ia membawa kebenaran dan
dijadikan Allah SWT. sebagai seorang Nabi.

Mu’jizat Nabi Isa AS.


Pada usia 30 tahun Nabi Isa AS. diberi mu’jizat dan diangkat menjadi
nabi dan rasul bagi bangsa Bani Israil. Ia menerima Kitab Injil. Kitab
yang mengajarkan ketauhidan (mengesakan Allah SWT.), mendirikan
shalat, membayar zakat, dan berbakti kepada orangtua. Sebagai rasul,
Nabi Isa AS. juga diberikan beberapa keistimewaan/mu’jizat.

Dakwah Nabi Isa AS. terhadap kaumnya mendapat tantangan dari


penguasa Romawi dan kaum Rahib (pendeta) Yahudi. Mereka membuat
persekongkolan untuk menghambat dakwah Nabi Isa AS. dengan
membuat rencana keji untuk membunuh Nabi Isa AS. dibantu oleh salah
seorang murid Nabi Isa AS. yang berkhianat bernama Yahuda. Usaha
pembunuhan terhadap Nabi Isa AS. pun dilakukan. Namun Allah SWT.
Maha Kuasa, Yahuda murid Nabi Isa AS. yang berkhianat diserupakan
wajahnya oleh Allah SWT. mirip dengan wajah Nabi Isa AS, sedangkan
Nabi Isa AS. sendiri diangkat oleh Allah SWT. ke sisi-Nya. Adapun
muridnya yang berkhianat, akhirnya yang ditangkap, disalib dan disiksa
sehingga mati dalam keadaan yang hina.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Hal ini ditegaskan Allah SWT. dalam surat An Nisa ayat 157, yang artinya:
“Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi
yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa.”

Mu’jizat Nabi Isa AS.:

1. Dapat menurunkan makanan dari langit.


2. Dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta.
3. Dapat membuat burung dari tanah liat.
4. Dan dapat menghidupkan orang yang telah meninggal dunia.

Keteladanan Nabi Isa AS.

1. Tidak sombong, walaupun sejak kecil sudah menampakkan


kemu’jizatan dari Allah SWT. tapi dia tidak sombong/tetap rendah
hati.
2. Berbakti pada orangtuanya, Nabi Isa AS adalah Nabi yang sangat
terkenal baktinya pada ibunya.
3. Kuat teguh pendirian, walau ditentang oleh penguasa Bani Israil, Nabi
Isa AS. tetap teguh menyebarkan agama Tauhid kepada Bangsa Bani
Israil.

﴾ ﴿
Pada dasarnya secara umum semua Nabi dan Rasul itu memiliki
sifat-sifat keteladanan yang hampir mirip, karena semua akhlak dan
perilakunya dilandasi oleh keimanan dan jiwa tauhid yang dalam,
sehingga setiap mengemban tugas kerasulan, mereka selalu
menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Demikian juga
keteladanan dari Nabi Yunus AS., Nabi Zakariya AS., Nabi Yahya AS.,
dan Nabi Isa AS., kesemuanya mempunyai keselarasan prinsip aqidah
dan prinsip akhlaqul karimah. Namun dari keempatnya juga mempunyai
keistimewaan masing-masing, antara lain:
1. Nabi Yunus AS., mendapatkan tugas untuk berda’wah pada suatu
kaum yang tidak mau mengikuti ajaran/wahyu Allah yang
disampaikannya, menyebabkan beliau kurang bersabar dan justru
meninggalkan kaumnya itu. Akhirnya Allah memberikan pelajaran
kepadanya dengan cara ditelan oleh ikan paus. Pada saat
menghadapi ujian tersebut, Nabi Yunus hanya pasrah dan tawakkal
kepada Allah SWT.

2. Nabi Zakariya AS., tetap bersabar dan berdoa agar Allah


memberikan kepadanya keturunan yang akan melanjutkan
risalah/tugas kerasulannya, meskipun usianya telah lanjut. Dan
akhirnya Allah SWT. mengabulkan doanya itu.

3. Nabi Yahya AS., sebagai pewaris kenabian dari ayahnya


(Zakariya), beliau mempunyai karakter dan jiwa kasih sayang
yang meliputi segalanya. Prinsip tauhid yang sangat kuat
mendorong Nabi Yahya AS. untuk tetap mempertahankan
pendapatnya, meskipun akhirnya beliau dihukum mati oleh
penguasa yang zhalim.

4. Nabi Isa AS., menyebarkan ajaran tauhid, ketaatan, berbakti


pada orangtua dan tata cara beribadah yang benar. Dengan
beberapa mu’jizatnya beliau membuktikan tugas kerasulannya.
Muridnya, Yahuda menghianatinya, mengakibatkan Yahuda-lah
yang disalib.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Nabi Yunus AS. pergi meninggalkan kaumnya karena....


A. diusir dari rumahnya C. mendapat ancaman
B. diperintah oleh Allah D. tidak ada yang mengikuti
ajarannya

2. Untuk menenangkan jiwanya, kegiatan yang dilakukan Nabi Yunus


AS. ketika berada di dalam perut ikan paus adalah....
A. menangis C. meratapi nasibnya
B. bertasbih D. meminta tolong

3. Berikut ini adalah nama lain dari Nabi Yunus AS., kecuali....
A. Dzun Nurain C. Yunan
B. Dzun Nun D. Yunus bin Mata

4. Kegelisahan yang dialami oleh Nabi Zakariya AS., sehingga beliau


selalu berdoa khusus adalah tentang....
A. umatnya yang tidak menerimanya
B. anak keturunan yang belum ada
C. penguasa yang zhalim
D. istrinya yang mandul

5. Nabi Zakariya AS. merasa heran dan menegur Maryam binti Imran
karena di dalam mihrab terdapat....
A. air minum beraneka macam
B. pakaian indah yang menawan
C. aneka buku & kitab suci
D. banyak buah & makanan

6. Allah SWT. memerintahkannya untuk segera mengambil al Kitab dan


telah diberikan hikmah selagi ia masih kanak-kanak. Nabi yang
dimaksud tersebut adalah....
A. Nabi Yunus AS. C. Nabi Yahya AS.
B. Nabi Zakariya AS. D. Nabi Isa AS.

﴾ ﴿
7. Pada saat Nabi Yahya AS. berda’wah dengan cara menghadapi
kaumnya supaya mereka menyembah Allah, maka mereka akan....
A. menentangnya
B. menangis & khusyu’ mengikutinya
C. menghalanginya
D. menghentikan da’wahnya

8. Dalam berda’wah, Nabi Isa AS. mendapat tantangan dari....


A. penguasa Israel C. penguasa Romawi
B. penguasa Yahudi D. penguasa Persia

9. Untuk menjawab tuduhan dari kaumnya yang diarahkan kepada


Maryam binti Imran karena memiliki bayi tanpa ayah, maka yang
dilakukan Maryam adalah....
A. menunjuk ke arah bayi yang digendongnya
B. diam saja seperti sedang puasa bicara
C. menangis dan pergi meninggalkan kaumnya
D. meminta pamannya untuk menjawab tuduhan kaumnya

10. Sesungguhnya yang ditangkap dan disalib bukanlah Nabi Isa


AS., tetapi yang benar ialah muridnya yang....
A. berkhianat
B. diserupakan wajahnya dengannya
C. murtad
D. mengaku sebagai Nabi Isa

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!
1. Untuk menebus kesalahannya, Nabi Yunus AS. melakukan....
2. Putra dari Nabi Zakariya AS. adalah Nabi....
3. Salah satu karakter khusus Nabi Yahya AS. adalah sifat....
َِّ َ ُ ْ ُ ِّ َ َ َ ْ ُ َ َ َِّ َ َ َ
َ‫الظالمي‬
4. ‫لل‬ ‫ سبحانك لإ لِن كنت لمن‬، ‫ل لإَل لإل أنت‬ adalah doa Nabi....

5. Salah satu isi ajaran yang disampaikan oleh Nabi Isa AS. adalah....

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!
1. Sebutkan tiga kegelapan yang dialami oleh Nabi Yunus AS.!
2. Sebutkan tiga mu’jizat Nabi Isa AS.!
3. Sebutkan tiga keistimewaan Nabi Yahya AS.!
4. Mengapa Nabi Zakariya AS. khawatir jika tidak mempunyai anak?
5. Sebutkan dua keteladanan sifat dari Nabi Yunus dan Zakaria!

﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.4 Meyakini adanya qadha dan 2.4 Menunjukkan perilaku berserah
qadar. diri kepada Allah SWT. yang
mencerminkan iman kepada
qadha dan qadar.
3.4 Memahami hikmah beriman 4.4 Menunjukkan contoh hikmah
kepada Qadha dan Qadar yang beriman kepada Qadha dan
dapat membentuk perilaku Qadar yang dapat membentuk
akhlak mulia. perilaku akhlak mulia.

Indikator:
3.3.1 Menjelaskan pengertian qadha dan qadar.
3.3.2 Menyebutkan dalil naqli tentang qadha dan qadar.
3.3.3 Menyebutkan contoh qadha dan qadar.
3.3.4 Menyebutkan upaya-upaya atau cara menghadapi qadha dan qadar.
4.2.1 Menunjukan perilaku beriman kepada qadha dan qadar.
4.2.2 Menunjukan peristiwa yang menjadi contoh qadha dan qadar.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Seorang muslim harus percaya kepada qadha dan qadar, karena
keduanya merupakan rukun iman ke-6. Dengan percaya kepada qadha
dan qadar, seorang muslim akan menjalani kehidupan ini dengan penuh
ketenangan dan kebahagiaan, terhindar dari stres dan kesengsaraan.
Karena apapun yang ia terima kemarin, hari ini, dan esok, ataupun yang
akan datang, tidak terlepas dari qadha dan qadar ini.

A. Pengertian Qadha dan Qadar

Qadha dan qadar artinya keputusan, ukuran, peraturan, dan ketetapan

َ‫َشء َخلَ ْق َن ُاه ب َقدر‬ َّ ُ َّ


ْ َ ‫ك‬
Allah SWT. terhadap semua makhluk-Nya. Allah berfirman:

‫ل‬ ‫لإنا‬
Artinya: ”Sesungguhnya Kami ciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

َّ ُ َ َ َ َ
ْ َ ‫ك‬
(QS. Al Qamar [54]: 49)
ً‫َشء َف َق َّد َر ُه َت ْق لديْرا‬ ‫وخلق‬
Artinya: ”Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan
ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan [25]: 2)

Pengertian qadha dan qadar dalam arti luas adalah bahwa qadha
merupakan ketentuan Allah SWT. sejak zaman azali tentang suatu
makhluk yang menyangkut baik dan buruk, senang dan susah, manfaat dan
mudharat, sehat dan sakit, serta berbagai macam bentuk nasib lainnya.
Contoh qadha adalah matahari terbit dari timur dan terbenam di
sebelah barat. Peredaran itu merupakan ketentuan Allah SWT. untuk
selama-lamanya. Sedangkan yang dimaksud qadar adalah ketetapan

﴾ ﴿
Allah SWT. yang telah berlaku atau telah terjadi di alam ini. Contoh qadar
antara lain manusia lahir di dunia ini ada yang laki-laki, ada perempuan,
ada yang pandai, kaya, miskin, meninggal dunia di usia tua atau masih
muda, dan lain-lain. Qadar yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. ada yang
bersifat tetap/permanen, tetapi ada juga yang bisa diubah dengan cara
berikhtiar.

Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT. pasti ada dalam perhitungan,
peraturan dan ketetapan-Nya. Semua itu sudah dilengkapi dengan hukum
sebab akibat. Misalnya, jika Allah SWT. hendak menjadikan seseorang itu
sakit, maka di sana pasti ada faktor yang menyebabkan orang itu sakit.
Penyakit malaria atau demam berdarah disebabkan gigitan nyamuk,
sakit perut disebabkan oleh bakteri yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsi oleh manusia. Selain kedua contoh penyakit di atas, kita bisa
melihat berbagai penyakit yang masing-masing memiliki penyebab yang
berbeda-beda.

Jika kita tidak melihat penyebab dari suatu penyakit, maka itu tidak berarti
bahwa penyebabnya tidak ada, tetapi kitalah yang belum dapat
mengetahuinya. Demikian pula, jika Allah SWT. hendak memberikan
kesembuhan, kesembuhan itu tentu didahului dengan usaha dan proses
penyembuhan.

B. Qadar Baik dan Buruk dari Allah SWT.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah ditentukan Allah SWT. Ketentuan
itu ada yang baik, menyenangkan, dan sesuai harapan, seperti lulus ujian,
naik kelas, dan lain sebagainya. Ada pula ketentuan buruk yang tidak
diharapkan, misalnya, seseorang terserempet mobil, padahal ia sudah
berjalan dengan hati-hati dan berada di pinggir jalan. Atau seorang murid
sudah belajar dengan maksimal, tetapi hasil yang dia dapat kurang
memuaskan.

Namun demikian, sebagian besar kejadian buruk yang dialami manusia


disebabkan oleh kelalaian manusia itu sendiri. Oleh karena itu, agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan atau agar mencapai sesuatu
yang dicita-citakan, manusia perlu berikhtiar dan bertawakal.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


ْ‫نى‬ َ َ ِّ َ َ َ َ َ ٓ َ َ ٰ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ٓ َّ
‫اّللىۚىومىاىأصابكىىمنىسيئ ىةىفم ى‬ ‫نى ى‬
‫نىحسن ىةىفم ى‬ ‫كىم ى‬
‫مىاىأصاب ى‬
ً‫اّللىى َشهيْدا‬
ٰ ٰ ََ ًْ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َّ
‫فىب‬‫ّلىۚىوك ى‬
‫اكىللناسىىرسو ى‬
‫كىۚىوأرسلن ى‬ ‫نفس ى‬
Artinya: ”Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa
saja bencana yang menimpamu, maka itu kesalahan dari dirimu sendiri.
Dan Kami mengutusmu menjadi rasul kepada segenap manusia, dan
cukuplah Allah menjadi saksi” (QS. An Nisa’ [4]: 79)

Apabila kita berhasil dan sukses, kita harus bersyukur dengan cara
bertasbih, bertahmid, dan beristigfar, tidak boleh sombong, karena itu
semua karunia Allah SWT. Sebaliknya, bila kita mengalami kegagalan dalam
usaha, kita harus bersabar, karena di balik setiap peristiwa pasti terkandung
hikmah.

Allah SWT. tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya.

ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ً ْ َ ٰ َ
Hal ini dinyatakan Allah SWT. dalam firman-Nya:
ْ ‫اكتَ َس َب‬ ِّ َ
‫تى‬ ‫ّلىوسعهاۚىىلهاىماىكسبتىىوعليهاىماى‬
‫ّلىيكلفىىاّللىىنفساىإ ى‬
‫ى‬
Artinya: ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah
[2]: 286)

Keimanan kita kepada qadha dan qadar tidak boleh membuat kita menjadi
pasrah secara mutlak kepada nasib atau takdir, sehingga kita menjadi
manusia yang malas dan lalai. Misalnya, jika kita pergi ke suatu
tempat dengan membawa kendaraan, hendaknya kendaraan itu diparkir di
tempat aman yang telah disediakan dan harus dipastikan bahwa
kendaraan sudah terkunci sebelum meninggalkan tempat parkir. Setelah
semua usaha untuk mengamankan kendaraan sudah kita lakukan, kita
pasrah kepada takdir Allah SWT.. Tindakan ceroboh misalnya tidak
mengunci kendaraan, dengan alasan hilang tidaknya kendaraan sudah
ditentukan dalam takdir bukanlah bukti dari keimanan kepada qadha dan
qadar.

﴾ ﴿
* Takdir baik, yang berakhir menyenangkan

* Takdir buruk, yang berakhir menyedihkan

Nasib kita di dunia juga sudah ditentukan oleh Allah SWT. Namun, kita tidak
tahu bagaimana kehidupan kita kelak. Karena itu, kita harus berusaha agar
kehidupan kita kelak menjadi baik dan sesuai harapan.

Beberapa usaha yang sebaiknya kita lakukan untuk mencapai takdir dan
hari esok yang lebih baik adalah:
 Berusaha secara maksimal untuk mencapai kemuliaan yang dicita-
citakan.
 Menaati hukum-hukum Allah SWT.
 Menaati hukum sebab akibat.
 Beribadah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.
 Berdoa selalu di setiap saat dengan kekhusyu’an.
 Selalu berserah diri hanya kepada Allah SWT.
 Bersabar apabila tidak memperoleh hasil yang diharapkan.
 Bersyukur apabila telah berhasil dan sukses dalam kehidupan.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Apabila Allah SWT. menghendaki sesuatu, maka tidak ada satu makhluk
pun yang mampu mencegahnya. Pada dasarnya, manusia hanya dapat
berusaha dan Allah SWT.-lah yang menentukan hasilnya.

Sahabat Rasulullah SAW. yang bernama Abdullah bin Amr bin


’Ash berkata:

ُ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ً َ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ
ً‫ت َغدا‬ ‫ واعمل لْل لخرتلك كأنك تمو‬، ‫لإعمل لِلنياك كأنك ت لعيش أبدا‬

Artinya: ”Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan kamu akan hidup


selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan
mati besok.”

﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Percaya kepada qadha dan qadar merupakan rukun iman ke....


A. tiga C. lima
B. empat D. enam

2. Ketetapan/ketentuan dari Allah SWT. sejak zaman azali disebut....


A. qadha C. qadar
B. taqdir D. nasib

3. Seseorang yang berserah diri terhadap taqdir Allah SWT., setelah


berusaha untuk mencapai keinginannya, berarti orang tersebut sudah
melakukan....
A. sabar C. tawakal
B. ikhtiar D. qana’ah

4. Pada dasarnya manusia hanya bisa berusaha, tetapi Allah SWT. yang....
A. mengujinya C. maha kuasa
B. menentukan D. mengawasinya

5. Dalil Al-Qur’an tentang qadha dan qadar terdapat dalam QS. … ayat....
A. Al-Qamar: 45 C. Al-Qamar: 2
B. Al-Furqan: 2 D. Al-Furqan: 12

6. Salah satu hikmah beriman kepada qadha dan qadar adalah....


A. terhindar dari stress C. harapan menjadi hampa
B. semangat hidup berkurang D. hidup bertambah gelisah

7. Berikut ini cara-cara bersyukur ketika kita memperoleh keberhasilan


atau kesuksesan, kecuali....
A. bertasbih C. bertahmid
B. bertakbir D. bertakabur

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


8. Sikap perbuatan yang harus kita lakukan untuk mencapai takdir dan
hari esok yang lebih baik adalah....
A. mengikuti kemauan diri sendiri C. bersabar dan pasrah tanpa usaha
B. beribadah sekedarnya saja D. menaati hukum sebab akibat

َِّ ً َ َ‫ل‬
َ‫ّلىوسى َىعها‬ ِّ َ َ
9. ‫ّللىنفىساىإ ى‬
‫ّلىيك ىلفىٱ ى‬
Maksud kandungan dari ayat tersebut adalah....
A. Allah SWT. tidak membebani seseorang di luar kemampuannya
B. Allah SWT. menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran
C. nasib baik dan buruk manusia telah ditentukan Allah SWT.
D. persiapkanlah untuk dunia dan akhirat dengan seimbang

َ ْ َ َ ْ َ َّ َّ
10. ‫ىَشءىخلق َناهىبق َد ىر‬ ‫إناىك‬

Terjemahan dari ayat tersebut adalah....


A. sesungguhnya segala sesuatu itu telah diciptakan
B. sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran
C. sesungguhnya Kami menetapkan segala sesuatu secara seksama
D. sesungguhnya telah diciptakan segala sesuatu menurut kehendak-
Nya

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Beriman kepada qadha dan qadar Allah SWT. hukumnya....


2. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang
diharapkan disebut....
3. Lulus ujian dengan hasil baik merupakan contoh takdir....
4. Takdir buruk biasanya disebabkan oleh….
5. Kita dapat mengetahui takdir setelah....

﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Jelaskan secara lengkap pengertian qadha dan qadar!


2. Apa saja yang harus kita lakukan untuk mencapai takdir baik?
3. Bagaimana sikap kalian apabila mendapat takdir baik?
4. Bagaimana sikap kalian apabila mendapat takdir buruk?
5. Sebutkan lima contoh perilaku terpuji yang harus dilakukan
sebelum datangnya takdir!

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
http://www.nu.or.id

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.6 Menjalankan kewajiban 2.6 Menunjukkan sikap peduli
berzakat sebagai implementasi sebagai implementasi
pemahaman rukun Islam. pemahaman hikmah zakat,
infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
3.6 Memahami hikmah zakat, infaq 4.6 Menunjukkan hikmah zakat,
dan sedekah sebagai infaq, dan sedekah sebagai
implementasi dari rukun Islam. implementasi rukun Islam.

Indikator:
3.4.1. Menjelaskan pengertian zakat, infaq, dan sedekah.
3.4.2. Menyebutkan ketentuan zakat, infaq, dan sedekah.
3.4.3. Menyebutkan mustahiq zakat, infaq, dan sedekah.
3.4.4. Menyebutkan waktu berzakat, infaq, dan sedekah.
3.4.5. Menjelaskan manfaat dan hikmah zakat, infaq, dan sedekah.
4.12.1. Mempraktikkan zakat, infaq, dan sedekah.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


A. ZAKAT
1. Pengertian Zakat

Zakat artinya menyucikan atau membersihkan. Menurut istilah agama


Islam, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta kepada yang berhak
menerimanya (mustahik), dengan syarat-syarat tertentu. Tujuan
berzakat adalah untuk menyucikan harta dan jiwa.

Mengeluarkan zakat termasuk rukun Islam ke-3, hukumnya wajib.


Kewajiban menunaikan zakat dimulai pada tahun ke-2 Hijriah. Allah SWT.
berfirman:
َ‫ي‬ْ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ٰ َ َ َّ ْ ََ
َ
‫وأقيمواىالصَلةىىوىأتواىالزَك ىةىواركعواىمعىىالراكع ى‬
“Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (QS. Al Baqarah [2]: 43)

Zakat secara bahasa artinya tumbuh, suci, dan berkah. Zakat wajib
dikeluarkan oleh orang yang mampu, memiliki kelebihan harta, diberikan
kepada fakir miskin, untuk menyucikan jiwa, menumbuhkan atau
mengangkat derajat, dan menambah keberkahan pada harta yang kita
miliki.

2. Macam-macam Zakat
a. Zakat Fitrah (zakat jiwa) yaitu zakat yang dikeluarkan untuk
menyucikan jiwa dan memberi makan fakir miskin.
b. Zakat Mal (zakat harta) yaitu zakat yang dikeluarkan untuk
membersihkan harta benda yang dimiliki oleh muzakki setelah mencapai
syarat-syarat tertentu.

ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah yaitu mengeluarkan sebagian harta berupa makanan
pokok kepada fakir miskin dengan syarat-syarat tertentu. Hukumnya
wajib atas setiap orang Islam, laki-laki maupun perempuan, dewasa
maupun anak-anak, budak maupun merdeka. Karena kewajibannya
terkena pada setiap orang, maka zakat fitrah disebut juga zakat jiwa.

﴾ ﴿
Kewajiban zakat fitrah terdapat dalam Al-Qur’an surat Al A’la ayat 14-15:

ٰ َ َ ِّ َ َ ْ َ َ َ َ ٰ ََ َ َََْ ْ َ
﴾١٥﴿ ‫﴾ وذكر اسم ربل له فصّل‬١٤﴿ ‫قد أفلح من تزّك‬
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan diri dan yang
menyebut nama Tuhannya lalu mengerjakan shalat” (QS. Al A’la [87]: 14-
15)

Pada malam terakhir bulan Ramadhan, di tengah kesibukan


kita menjelang pelaksanaan Idul Fitri, hal yang tidak boleh
dilupakan adalah menunaikan zakat fitrah.

Jika kita seorang muslim, memiliki kelebihan makanan pokok


pada saat akhir Ramadhan, maka kita wajib mengeluarkan
zakat fitrah.

Hal ini kita lakukan agar tidak ada orang yang kelaparan saat
pelaksanaan Idul Fitri.

Ketentuan Zakat Fitrah

a. Syarat zakat fitrah

Orang yang mempunyai kewajiban membayar zakat fitrah adalah yang


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Beragama Islam.
 Mempunyai kelebihan makanan.
 Masih hidup sewaktu terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan.

Dalam sebuah keluarga, maka kepala keluarga bertanggung jawab


mengeluarkan zakat fitrah atas semua orang yang menjadi tanggungannya,
seperti istri, anak-anak, ayah, ibu, mertua serta pembantunya. Adapun
orang yang wajib mengeluarkan zakat disebut muzakki.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


b. Rukun zakat fitrah

Rukun zakat fitrah adalah segala sesuatu yang harus ada dalam
pelaksanaan zakat fitrah. Adapun rukun zakat fitrah adalah sebagai
berikut:
 Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas, semata-mata
karena Allah SWT.
 Ada orang yang menunaikan zakat fitrah.
 Ada orang yang menerima zakat fitrah.
 Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan.

c. Banyaknya zakat fitrah

Zakat fitrah yang kita keluarkan dalam bentuk makanan pokok, sebesar
satu sha’ atau satu sukat dari gandum, kurma, beras, dan sebagainya, yang
dianggap sebagai bahan makanan pokok masyarakat.

Hadits Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. menjelaskan
tentang zakat fitrah sebagai berikut:

ً‫اَع م ْن َت ْمر أَ ْو َصاَع‬


ً ‫اَّلل َعلَيْه َو َسلَّ َم َز ََك َة الْف ْطر َص‬ َّ ُ ُ َ َ َ َ
ُ َّ ‫اَّلل َص َّّل‬
‫ل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬ ‫فرض رسول ل‬
َ‫كبري م ْن ال ْ ُم ْسلمي‬ َ ْ َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ َ ِّ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ
‫لل‬ ‫ري وال ل ل ل‬ ‫لمن ش لعري لَع العب لد واْلر واذلك لر واْلنَث والص لغ ل‬
“Rasulullah SAW. mewajibkan zakat fitrah satu sha’ korma atau satu sha’
syair (gandum) atas hamba sahaya, orang merdeka, laki-laki, perempuan,
anak-anak, dan orang dewasa yang beragama Islam.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Beras Jagung Gandum

﴾ ﴿
Ukuran satu sha’ atau satu sukat jika disetarakan dengan ukuran
yang dipakai masyarakat Indonesia kurang lebih setara dengan 3,5 liter
atau 2,6 kg, maka zakat fitrah yang dikeluarkan kurang lebih 3,5 liter atau
2,6 kg beras atau jagung atau gandum atau makanan pokok lainnya
yang dimakan oleh masyarakat Indonesia.

d. Mustahiq zakat fitrah

Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. Orang yang berhak
menerima zakat fitrah adalah golongan fakir miskin sebagaimana sabda
Rasulullah SAW:

َّ ً َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ ٰ َّ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ
‫فرض رسول صّل اَّلل علي له وسلم زَكة ال لفط لر طهرة لللصائل لم‬
ْ َ َ ْ ً َ ْ ُ َ َ َّ َ ْ َّ َ
‫ي‬‫ث وطعمة لللمسا لك ل‬ ‫لمن اللغ لو والرف ل‬
“Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan bagi
orang yang berpuasa dari perkataan tercela dan untuk memberi makan bagi
orang-orang miskin.” (HR. Ibnu Abbas)

e. Waktu berzakat fitrah

Allah SWT. memberikan kemudahan kepada kita tentang waktu


mengeluarkan zakat. Ada beberapa waktu yang dapat kita pilih untuk
mengeluarkan zakat fitrah. Waktu-waktu tersebut yaitu:
 Waktu yang diperbolehkan, yaitu mulai awal bulan Ramadhan sampai
akhir bulan Ramadhan.
 Waktu yang wajib, yaitu sesudah terbenam matahari akhir bulan
Ramadhan sampai menjelang shalat subuh (tanggal 1 Syawal).
 Waktu yang utama (terbaik), yaitu sesudah shalat subuh sampai
menjelang shalat Idul Fitri.

Hendaklah zakat fitrah diberikan pada waktu yang utama. Akan tetapi kita
harus hati-hati, jangan sampai menunaikan zakat fitrah melewati waktu
yang utama, yaitu sesudah pelaksanaan shalat Idul Fitri. Karena zakat fitrah
yang dikeluarkan melewati waktu yang utama akan dihitung sebagai
sedekah biasa. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW:

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ ْ َ َ َّ َ ْ َ
‫من أداها قبل الصَل لة ف لِه زَكة مقبولة‬
َ َ َّ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ ْ َ َ َّ َ ْ َ َ
‫ات‬
‫ومن أداها بعد الصَل لة ف لِه صدقة لمن الصدق ل‬
“Siapa yang membayarnya sebelum shalat Idul Fitri, ia adalah zakat yang
diterima, dan siapa yang membayarnya sesudah shalat Idul Fitri maka
hanya menjadi sedekah di antara berbagai sedekah” (HR. Abu Dawud dan
Ibnu Majah).

Zakat fitrah dikeluarkan saat bulan Ramadhan.


Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah
1 sha = 3,5 liter = 2,6 kg.
Muzakki adalah orang yang wajib mengeluarkan zakat.
Mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat.

﴾ ﴿
ZAKAT MAL

a. Pengertian Zakat Mal

Menurut istilah agama Islam, zakat mal adalah mengeluarkan sebagian


harta kepada yang berhak menerimanya untuk menyucikan harta benda,
dengan syarat-syarat tertentu.

ْۚ‫لى َعلَيْهمىى‬ ِّ َ َ َ ْ ْ ِّ َ َ ْ ِّ َ ً َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ
Allah SWT. berfirman:

‫نىأمواله ىمىصدق ىةىتطهره ىمىوتزكيه ىمىبهاىوص ى‬ ‫خ ىذىم ى‬


ٰ َ ْ َّ َ َ َ َ َ َ َّ
ْ‫اّللى َسميْعىى َعليمى‬
‫نىلهمىۚىىو ى‬
‫كىسك ى‬
‫نىصَلت ى‬‫ىإ ى‬
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At Taubah [9]:
103)

b. Syarat Wajib Zakat Mal

Orang yang berkewajiban mengeluarkan zakat disebut muzakki.


Sedangkan syarat wajib zakat mal antara lain:
* Beragama Islam
* Merdeka
* Milik sendiri
* Mencapai nisab
* Mencapai setahun (haul)

c. Harta yang wajib dizakatkan

* Emas, Perak, dan Uang (barang-barang berharga)


* Harta perniagaan
* Barang tambang dan rikaz
* Hasil pertanian (hasil bumi)
* Binatang ternak

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


d. Nisab Zakat Mal

1. Emas, Perak, dan Uang (Barang Berharga Lainnya)


 Emas, nisabnya: 85 gram. Zakatnya 2,5 % (1/40),
 Perak, nisabnya: 500 gram. Zakatnya 2,5 % (1/40),
 Uang (barang berharga lainnya), nisabnya seharga nisab
emas, zakatnya 2,5 % (1/40).

2. Harta Perniagaan
 Nisabnya seharga nisab emas, zakatnya 2,5 % (1/40).

3. Barang Tambang dan Rikaz


 Barang Tambang, nisabnya sebesar nisab emas, zakatnya
2,5% (1/40)
 Barang Rikaz, nisabnya tidak ada, sedangkan zakatnya 20%
(1/5).

* Barang rikaz maksudnya harta dari hasil temuan/peninggalan


zaman purbakala.

4. Hasil Pertanian (hasil bumi)


Hasil pertanian, makanan pokok seperti padi, nisabnya 930 kg.
 Tanpa biaya pengairan, zakatnya 10 %,
 Memakai biaya pengairan, zakatnya 5 %.
Sedangkan hasil pertanian lainnya, nisab dan zakatnya sama
dengan nisab dan zakat barang perniagaan.

5. Binatang Ternak
Binatang ternak yang telah ditentukan (ditetapkan) untuk
dizakatkan ialah:
 Kambing atau domba: minimal 40 ekor, zakatnya 1 ekor
kambing
 Sapi atau kerbau: minimal 30 ekor, zakatnya 1 ekor sapi jantan
 Unta: minimal 5 ekor, zakatnya 1 ekor unta

﴾ ﴿
e. Penerima Zakat

Yang berhak menerima zakat disebut Mustahik. Mustahik zakat jumlahnya


ada delapan golongan (kelompok) yang disebut “Ashabus Samaniyah”.
Delapan golongan tersebut adalah:

1. Fakir : orang yang tidak mempunyai harta dan usaha.

2. Miskin : orang yang


mempunyai harta dan
usaha, tetapi tidak
mencukupi kebutuhan
hidupnya.

3. Amil : orang yang bertugas


mengelola zakat (menerima dan membagikan zakat)
atau disebut juga panitia zakat.

4. Muallaf : orang yang baru masuk Islam (dan kondisi imannya


belum kuat).

5. Riqab : budak yang dijanjikan tuannya, ia boleh menebus


dirinya/menjadi orang merdeka.

6. Gharim : orang yang dililit hutang untuk kebaikan.

7. Fi sabilillah: orang yang berjuang untuk menegakkan agama Islam.

8. Ibnu Sabil : orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan


menuju kebaikan.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


B. INFAQ
1. Pengertian Infaq

Infaq berasal dari kata bahasa Arab: “anfaqa” yang berarti


mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Menurut
pengertian syariat Islam, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta
atau pendapatan (penghasilan) untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal nishab.
Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan
tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. Ali
Imran [3]: 134). Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu
(8 ashnaf), maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk
kedua orangtua, anak-yatim, dan sebagainya. (QS. Al Baqarah [2]: 215).

Infaq adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang, setiap kali ia


memperoleh rizki, sebanyak yang ia kehendaki. Allah SWT. memberi
kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa
jumlah yang sebaiknya diserahkan.

Terkait dengan infaq ini, Rasulullah SAW. bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan Bukhari dan Muslim, ada malaikat yang senantiasa berdoa
setiap pagi dan sore: “Ya Allah, berilah orang yang berinfaq, gantinya. Dan
berkata yang lain: “Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infaq,
kehancuran”. (HR. Bukhari-Muslim)

Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan bukan zakat.
Infaq ada yang bersifat wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya
zakat, kafarat, nadzar, dan lain-lain. Sedangkan infaq sunnah
diantaranya; infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana alam,
infaq masjid, infaq kemanusiaan, infaq kotak amal kelas, dan lain-lain.
Melakukan amal kebajikan agar bernilai pahala di sisi Allah SWT.
semuanya tergantung pada niat. Rasulullah SAW bersabda:
”Sesungguhnya sahnya perbuatan itu hanyalah dengan niat”. (HR.
Muslim). Jika seseorang mengeluarkan harta diniatkan sedekah, maka
akan bernilai ibadah sedekah yang besar ganjarannya dari Allah SWT.
Demikian juga jika diniatkan berinfaq, akan bernilai sebagai pahala infaq.
Tentulah hendaknya terlebih dahulu dimantapkan niat yang manakah amal
yang dikeluarkan tersebut (sedekah atau infaq) yang dipilih dan yang
ditunaikan.

﴾ ﴿
2. Prinsip Umum Pelaksanaan Infaq

Infaq, menurut pengertian syari’at berarti mengeluarkan sebagian dari


harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan
oleh ajaran Islam. Jika zakat ada nishab, infaq tidak mengenal nishab.
Sedangkan pengertian sedekah menurut syara’ adalah sama dengan
pengertian infaq, hanya saja jika infaq berkaitan dengan materi,
sedekah memiliki arti yang lebih luas menyangkut hal yang juga bersifat
non materi.

Seringkali kata-kata sedekah dipergunakan dalam Al-Qur’an, tetapi maksud


sebenarnya adalah zakat, misalnya dalam QS. At Taubah [9]: 60 dan
103. Dalam Al Qur’an juga didapati istilah infaq wajib, dalam artian
memberikan nafkah kepada keluarga.

ٰ َ ٰ َّ ْ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ِّ َ َ ْ ْ ْ
‫قىذوىىسع ىةىمنىىسعتهىۚىىومنىىقىد ىرىعليهىىرزق ىهىفلينفقىىمماىأتى ىاهىاّللىىۚى‬
‫ِلنف ى‬
ٰ َ ْ َ َ َ َ ٰ َ َّ ً ْ َ ٰ
ً‫اّللى َب ْع َىدىع ْسىىي ْسا‬ ِّ َ َ
‫لى ى‬ ‫ّلىماىأتاهاۚىىسيجع ى‬
‫اّللىنفساىإ ى‬
‫فى ى‬ ‫ّلىيكل ى‬ ‫ى‬
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya,
dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari
harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban
kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.
Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath-
Thalaq [65]: 7)

Dalam berinfaq tidak ada batasan tertentu berapa besarnya yang harus
dikeluarkan. Karena infaq berbeda dengan zakat. Infaq dikeluarkan oleh
setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun
rendah, apakah ia berada di saat lapang maupun di saat sempit. Allah SWT.

َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ٓ َّ َّ َ ٓ َّ َّ َ ْ ْ َ ْ َّ
berfirman:

‫فىالساءىىوالَّضا ىءىوالَكظميىىالغيظى‬ ‫نى ى‬


‫نىينفقو ى‬‫اَّلي ى‬
َ‫ي‬ ْ ْ ْ ‫ل‬ ٰ َ َّ َ َْ َْ َ
‫اّللىُيبىىالمحسن ى‬
‫اسۚىىو ى‬‫نىانل ى‬ ‫يىع ى‬ ‫ىوالعاف ى‬

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (QS. Ali Imran [3]: 134)

Tatkala Nabi Muhammad SAW. menyeru kepada para sahabatnya agar


menginfaqkan hartanya untuk kepentingan perang Tabuk, Umar bin
Khattab RA menginfaqkan sebagian hartanya, sedangkan Abu Bakar Ash
Shiddiq RA menginfaqkan semua harta yang dimilikinya untuk kepentingan
perang Tabuk. Apa yang dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab RA
dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA dalam menginfaqkan hartanya bukan
karena unsur paksaan, akan tetapi karena tingkat keimanannya kepada
Allah. Perlu diketahui juga bahwa dalam mengeluarkan infaq tidak ada
unsur paksaan.

Dalam berinfaq, perlu diperhatikan hal-hal berikut:


1. Mengeluarkan infaq sesuai dengan kemampuan.
2. Memperhatikan agar hak-hak yang lebih penting tidak terabaikan.
3. Menunaikan kewajiban pokok terlebih dahulu, seperti menafkahi
hidup keluarga.
4. Tidak ada dalil atau ketentuan lain yang menyatakan berapa besarnya
infaq yang harus dikeluarkan oleh seseorang.

﴾ ﴿
C. SHADAQAH
1. Pengertian Shadaqah

Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bershadaqah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun
secara pengertian syariat Islam, shadaqah adalah pemberian semata-mata
karena Allah SWT. Ketika memberikan shadaqah, utamakan kerabat
(saudara) terdekat yang membutuhkan bantuan. Karena bershadaqah
kepada saudara ada dua manfaat, yaitu manfaat karena shadaqahnya
dan mempererat tali silaturahmi. Menyerahkan shadaqah, sebenarnya
bukan semata-mata kebaikan orang yang memberikan hartanya, tetapi
sudah menjadi hak orang yang membutuhkan.

ِّ َ ْ َ ْ َ َ
Allah SWT. berfirman:

ْ َ ْ َ َّ
‫لىوالمحرومى‬ ‫قىللسائ ى‬‫وفىىأمواله ىمىح ى‬
”Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak meminta.” (QS. Adz Dzariyat [51]: 19)

Memberi shadaqah. selain dalam bentuk memberikan harta, ada


shadaqah bentuk lain, yaitu ramah, sopan santun, bermuka manis
atau memberi senyum. Rasulullah SAW bersabda:

ََ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
‫ك صدقة‬‫تبَ ُّس ُمك لِف وج له أخي ى‬
”Senyuman yang kamu berikan terhadap saudaramu adalah shadaqah.”
(HR. Tirmidzi)

Ada shadaqah yang pahalanya tidak pernah putus, mengalir terus


meskipun orang yang memberi shadaqah itu sudah meninggal dunia.
Shadaqah itu disebut “Shadaqah Jariyah”. Yang termasuk bentuk
shadaqah jariyah seperti: membangun masjid, rumah sakit, jalan umum,
dan sebagainya. Rasulullah SAW. bersabda:

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


َ َ ْ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ
،‫لإذا مات ابن آدم لانقطع عمله لإل لمن ثَلث‬
ُ‫َص َدقَة َجار َية أَ ْو علْم يُنْتَ َف ُع به أَ ْو َو َِل َصالح يَ ْد ُع ْوا ََل‬
‫ل‬ ‫لل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
”Apabila manusia telah meninggal dunia, maka semua amal perbuatannya
terputus, kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak shaleh yang mendoakannya”. (HR. Muslim)

2. Ketentuan Shadaqah
Ketika bershadaqah, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi,
yaitu:
a. Niat bershadaqah karena Allah SWT.
b. Hati ikhlas dan penuh kerelaan.
c. Barang yang dishadaqahkan mengandung manfaat.
d. Lebih utama kepada orang yang membutuhkan.
e. Barang milik sendiri.

Hindari hal-hal yang dapat menghilangkan pahala sedekah, yaitu:


a. Tidak ikhlas.
b. Menyakiti perasaan yang menerima.
c. Menyebut-nyebut sesuatu yang telah diberikan.
d. Riya’ (ingin memperoleh pujian orang lain).
e. Sombong dan merendahkan orang lain.

3. Manfaat Shadaqah
a. Meringankan beban penderitaan saudara kita yang mengalami
kesulitan.
b. Mempererat hubungan persaudaraan.
c. Menghilangkan sifat kikir.
d. Mendapat keberkahan (bertambah nilai kebaikannya).
e. Meningkatkan ketaqwaan.
f. Mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan di tengah
masyarakat.
g. Menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
h. Mengurangi jurang pemisah antara kaya dan miskin.
i. Memupuk rasa persatuan.
j. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.

﴾ ﴿
Semakin banyak bershadaqah,
rezeki semakin bertambah
dan hidup semakin berkah.
Itulah janji Allah SWT.

Dalam ajaran agama Islam, umat Islam dianjurkan untuk gemar


memberikan shadaqah atau infaq. Suka memberi adalah sifat yang dimiliki
oleh Allah SWT. Untuk itu, kita sebagai hamba-Nya sepantasnya berusaha
untuk meniru sifat mulia tersebut. Dan balasan bagi orang yang gemar
memberi adalah pahala yang luar biasa dari Allah SWT. Firman Allah
SWT. dalam Al-Qur’an:

ْ‫لىف‬ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ٰ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ َّ
‫مثلىىاَّلينىىينفقونىىأموالهمىى لف سبيلىىاّللىىكمثلىىحبةىىأنبتتىىسبعىىسناب ى ل‬
َ ٰ ٓ َ َّ َ ٰ َ َ ْ ِّ
‫كىسنبل ىةى ِّمائةىى َح َّبةىۚىى َواّللىىيضاع ى‬
‫فىل َم ْنىىيشاءىۚىى َواّللىى َواس ىعىعليْ ىم‬ ‫ى‬

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah


adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui“. (QS. Al Baqarah [2]: 261)

4. Hikmah Zakat, Infaq, dan Shadaqah

Zakat, Infaq, dan Shadaqah mengandung beberapa hikmah, di


antaranya:
a. Menolong yang lemah, agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Membersihkan diri dari sifat kikir.
c. Mencegah timbulnya kejahatan di tengah masyarakat.
d. Menumbuhkan jiwa pemurah.
e. Menciptakan hubungan yang baik antara orang kaya dan miskin.
f. Sebagai tanda syukur atas segala nikmat Allah SWT.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


ُ ‫ )ا َّنلم‬atau “pensucian”
 Zakat menurut bahasa artinya “berkembang” (‫اء‬
َ َ
ْ ْ َّ َ
(‫)اتلط لهري‬. Adapun menurut syara’, zakat adalah hak yang telah
ditentukan besarnya yang wajib dikeluarkan pada harta-harta
tertentu.
 Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan bukan
zakat. Infaq ada yang wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib
diantaranya zakat, kafarat, nadzar, dan lain-lain. Infaq sunnah
diantaranya; infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana
alam, infaq kemanusiaan, infaq masjid, infaq kotak amal kelas, dan
lain-lain.
 Shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang
yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima
shadaqah, tanpa disertai imbalan.
 Shadaqah identik dengan zakat. Ini merupakan makna kedua dari
َ َ َ
shadaqah, sebab dalam nash-nash syara’ terdapat lafazh “‫قةى‬‫”صى ىد ى‬
َ ْ ‫الص َدقَاتىىللْف َق َرا ٓ ىءى َوال ْ َم َساك ْيىى َوالْ َعامل‬
َ‫يىى َعلَيْها‬
yang berarti zakat. Misalnya firman Allah SWT:
َّ ‫إ َّن َماى‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu adalah bagi orang-orang fakir,
orang-orang miskin, amil-amil zakat …” (QS. At Taubah [9]: 60)
 Shadaqah termasuk sesuatu yang ma’ruf (benar dalam pandangan
syara’). Pengertian ini didasarkan pada Hadits shahih riwayat Imam
َ َ َ َ َ ‫ل‬
Muslim bahwa Nabi SAW bersabda: “ ‫ىص َدقةى‬ ‫ك ىحسنة‬ ” : “Setiap
kebajikan adalah shadaqah”.
 Hadiah atau hibah atau kado adalah pemberian uang, barang, jasa,
dan lain-lain yang dilakukan tanpa ada kompensasi balik seperti yang
terjadi dalam perdagangan, walaupun dimungkinkan pemberi hadiah
mengharapkan adanya imbal balik, ataupun dalam bentuk nama baik
(prestise) atau kekuasaan.

﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk jawaban
yang paling tepat!

1. Sepulang melaksanakan ibadah haji, Pak Haji Rijal memberikan


uang kepada pengurus masjid Al Azhar sebesar Rp 50.000.000,00.
Pemberian yang dilakukan Pak Haji Rijal disebut....
A. infak C. hadiah
B. wakaf D. zakat

2. Shadaqah yang pahalanya mengalir terus menerus disebut


shadaqah....
A. jariyah C. ariyah
B. maliyah D. hadiah

3. Golongan yang paling utama menerima shadaqah adalah orang


yang....
A. saudara terdekat C. berhutang
B. membutuhkan D. masih saudara

4. Membayar zakat termasuk salah satu bentuk ibadah yang memiliki


nilai....
A. moral C. sosial
B. ekonomis D. budaya

5. Di bawah ini adalah jenis hewan ternak yang wajib dikeluarkan


zakatnya apabila telah mencapai nisab, kecuali….

A B C D

6. Batas penghitungan dikeluarkannya zakat disebut....


A. nasab C. nisab
B. nasib D. hisab

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


7. Zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin itu berupa....
A. makanan ringan C. makanan hasil bumi
B. makanan pokok D. makanan kesukaan

8. Zakat fitrah yang harus dikeluarkan tiap-tiap orang sebesar....


A. 1 liter beras C. 3,5 liter beras
B. 2 liter beras D. 5 liter beras

9. Apabila kita menunaikan zakat fitrah sesudah shalat Idulfitri maka


zakat fitrah yang kita berikan hanya bernilai....
A. shadaqah biasa C. bantuan sukarela
B. sumbangan sosial D. zakat fitrah

10. Waktu yang paling utama untuk menunaikan zakat fitrah adalah....
A. sesudah terbenam matahari akhir Ramadhan
B. sesudah shalat Subuh sampai menjelang shalat Idulfitri
C. akhir bulan Ramadhan
D. awal bulan Ramadhan

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Zakat menurut bahasa artinya....


2. Nisab zakat emas sebesar....
3. Dalam sebuah keluarga yang bertanggung jawab menunaikan zakat
adalah....
4. Banyak bershadaqah dapat mencegah....
5. Menyinggung perasaan orang yang menerima shadaqah, meng-
akibatkan pahala shadaqahnya….

﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Sebutkan hal-hal yang dapat menghilangkan pahala shadaqah!


2. Jelaskan 2 syarat shadaqah yang akan mendapatkan pahala!
3. Tulislah ayat yang mewajibkan zakat beserta artinya!
4. Sebutkan 3 syarat wajib membayar zakat fitrah!
5. Sebutkan 5 jenis harta benda yang wajib dizakatkan!

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.15 Menunaikan kewajiban berhaji 2.15 Menunjukkan sikap kerelaan
dan umrah sebagai dalam menjalankan kewajiban
implementasi dari pemahaman sebagai implementasi dari
rukun Islam. pemahaman rukun Islam.
3.15 Memahami ketentuan berhaji 4.15 Mempraktikkan manasik haji
dan umrah sebagai dan umrah sebagai
implementasi rukun Islam. implementasi dari pemahaman
rukun Islam.

Indikator:
3.6.1. Menjelaskan pengertian haji dan umrah.
3.6.2. Menjelaskan ketentuan pelaksanaan haji dan umrah.
3.6.3. Menjelaskan tata cara pelaksanaan haji dan umrah.
3.6.4. Menjelaskan perbedaan antara haji dan umrah.
4.9.1. Mempraktikkan manasik haji atau umrah.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Sebagai penyempurna pelaksanaan ajaran Islam adalah melaksanakan
rukun Islam kelima, yaitu menunaikan ibadah haji dan umrah. Hukumnya
wajib ’ain atau fardu ’ain satu kali seumur hidup bagi orang Islam yang
mampu.

ً ْ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َْ ‫ل‬ ََ ٰ َ
Allah SWT. berfirman:

‫َلىۚى‬
‫اعىإِلهىىسبي ى‬
‫نىاستط ى‬ ‫تىم ى‬
‫جىاْلي ى‬‫اسىح ى‬ َّ
‫وّللىىَعىىانل ى‬
َ‫ي‬ْ َ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ َ َ َ َّ ٰ َ َ ي‬
‫نىالعالم ى‬‫اّللىغ لنىع ى‬
‫نى ى‬ ‫نىكفرىىفإ ى‬ ‫وم ى‬
Artinya: ”Hanya karena Allah wajib mengerjakan haji, yaitu bagi orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam ” (QS. Ali Imran [3]: 97)

﴾ ﴿
Arti haji atau umrah menurut bahasa adalah berkunjung atau mengunjungi.
Adapun pengertian haji menurut istilah adalah mengunjungi Baitullah untuk
melakukan ibadah thawaf, sa’i, melontar jumrah, wukuf di Arafah, dan
amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah
SWT. dan mengharapkan keridhaan-Nya. Sedangkan pengertian umrah
menurut istilah adalah mengunjungi Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i,
dan tahallul demi mengharap keridhaan Allah SWT.

Ibadah haji mulai disyari’atkan pada tahun 6 Hijriyah. Untuk kesempurnaan


pelaksanaan ibadah haji dan umrah, maka perlu diperhatikan
ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan ajaran Islam.

A. Syarat Wajib Haji dan Umrah


1. Beragama Islam.
2. Berakal sehat.
3. Baligh.
4. Merdeka.
5. Mampu, yaitu:
a. Cukup biaya untuk pergi, pulang, dan untuk keluarga yang
ditinggalkan.
b. Ada kendaraan atau alat transportasi.
c. Aman jalan yang dilalui.
d. Sehat jasmani.
e. Bagi wanita ada mahramnya.

B. Rukun Haji dan Umrah


Rukun haji adalah bagian pokok ibadah haji yang harus dilaksanakan pada
waktu menunaikan ibadah haji, apabila salah satunya ditinggalkan, maka
hajinya tidak sah. Sedangkan Rukun umrah adalah bagian pokok dari
ibadah umrah yang harus dilaksanakan pada saat menunaikan ibadah
umrah, apabila salah satunya ditinggalkan, maka umrahnya tidak sah.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Rukun haji ada enam yaitu: niat, wuquf, thawaf, sa’i, tahallul, tertib.

1. Niat

Yakni ikatan hati untuk masuk dalam prosesi


ibadah haji, ditandai secara fisik dengan memakai
pakaian ihram.

2. Wuquf

Yaitu berdiam diri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

﴾ ﴿
3. Thawaf

Yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.

4. Sa’i

Yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan bukit Marwah


sebanyak tujuh kali.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


5. Tahallul

Maksudnya penghalalan, yaitu memotong rambut sedikitnya 3


helai, sebagai tanda berakhirnya prosesi ibadah haji/umrah.

6. Tertib

Yaitu melakukan kegiatan haji secara berurutan sesuai dengan


kaifiyatnya.

Rukun umrah ada lima yaitu:


1. Niat 4. Tahallul
2. Thawaf 5. Tertib
3. Sa’i

﴾ ﴿
C. Wajib Haji
Wajib haji adalah bagian utama ibadah haji yang wajib dilaksanakan ketika
menunaikan ibadah haji, apabila salah satunya ditinggalkan, maka hajinya
tetap sah, namun harus diganti dengan membayar dam, dengan cara
menyembelih seekor kambing. Apabila kesulitan mendapatkan kambing,
maka boleh diganti dengan berpuasa 10 hari, yaitu 3 hari di tanah suci dan
7 hari di tanah air.

Sedangkan dalam ibadah umrah itu hanya ada rukun umrah, tidak ada
wajib umrah.

Adapun hal-hal yang termasuk ke dalam wajib haji adalah:


1. Memulai ihram dari miqat.
2. Bermalam di Muzdalifah, pada tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Melontar jumrah ’Aqabah pertama, pada tanggal 10 Dzulhijjah.
4. Bermalam di Mina, pada tanggal 11-13 Dzulhijjah.
5. Melontar 3 jumrah, pada tanggal 11-13 Dzulhijjah.
6. Tidak melanggar larangan haji, seperti; memakai harum-haruman,
memotong rambut/kuku, memetik/mematahkan ranting pohon,
membunuh binatang, mengenakan pakaian yang berjahit bagi pria,
memakai penutup kepala, dan lain sebagainya.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


D. Miqat

Miqat artinya batas memulai ihram.


Miqat terbagi menjadi dua, yaitu Miqat Zamani dan Miqat Makani.
1. Miqat zamani adalah batas waktu memulai ihram.
2. Miqat zamani haji (musim haji) adalah batas waktu diperbolehkan
melaksanakan ihram haji. Waktunya mulai tanggal 1 Syawwal sampai
dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Miqat zamani umrah (musim umrah) adalah waktu diperbolehkan
untuk melaksanakan ihram umrah. Miqat zamani umrah tidak terbatas,
bisa kapan saja, di luar musim haji.
4. Miqat makani adalah batas tempat memulai ihram, yaitu:
a. Jeddah atau Yalamlam, miqat bagi jamaah haji yang datang
dari Indonesia, Pakistan, Malaysia, dan Australia.
b. Makkah, miqat bagi penduduk Makkah sendiri.

PETA MIQAT

c. Dzulkhulaifah (Bir Ali), miqat bagi jamaah haji yang datang dari
Madinah.
d. Juhfah, miqat bagi jamaah haji yang datang dari Syiria dan Mesir.
e. Qarnul Manazil, miqat bagi jamaah haji yang datang dari Nejed.
f. Zatu Irqin, miqat bagi jamaah haji yang datang dari Iraq.

﴾ ﴿
E. Memeragakan Pelaksanaan Manasik Haji/Umrah

Sebagai muslim/muslimah apabila suatu saat mendapatkan kesempatan


untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, kita wajib melaksanakannya.
Sebelum melakukan beberapa rangkaian ibadah haji, terlebih dahulu kita
harus mengetahui tata cara pelaksanaan manasik haji, sebagaimana berikut
ini:
1. Ihram dari miqat.
2. Thawaf.
3. Sa’i dan Tahallul.
4. Wuquf di Arafah.
5. Mabit di Muzdalifah.
6. Melontar Jumrah Aqabah di Mina.
7. Melakukan Tahallul.
8. Mabit di Mina.
9. Melontar tiga jumrah.
10. Thawaf Ifadah, yaitu thawaf wajib pada saat haji.
11. Thawaf Wada’, yaitu thawaf perpisahan.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Kegiatan manasik haji/umrah ini sebaiknya dipraktikkan langsung di
sekolah masing-masing.

F. Hikmah Haji dan Umrah


Hikmah haji dan umrah antara lain:
1. Mendidik berjiwa teguh dan sabar.
2. Mempertebal kecintaan kepada Allah SWT.
3. Mempererat ukhuwah islamiyyah.
4. Menumbuhkan perasaan persamaan derajat.
5. Mensyukuri nikmat Allah SWT.
6. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. semakin bertambah.
7. Menyaksikan bukti kebesaran Allah SWT. dan peninggalan sejarah.

ْ َ َ َ َِّ َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
َ َ
،‫ٰلىالعمرىةىكفارىةىلماىبينهماى‬ ‫العمرةىىإ ى‬
َ ْ ‫ّلى‬
َ‫اْل ِّن ىة‬ َِّ َ َ
‫سىلىىجزاءىىإ ى‬
َ َ َْ ْ َ ْ ‫َ َْ ل‬
‫جىالمَبورىىلي ى‬‫ىواْل ى‬
Artinya: ”Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya, dan
tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga.” (Muttafaq ’Alaihi)

﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Melaksanakan ibadah haji merupakan rukun Islam ke....


A. dua C. empat
B. tiga D. lima

2. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah....


A. mubah C. sunnah
B. wajib D. makruh

3. Ibadah haji mulai disyari’atkan pada tahun ... H.


A. 2 C. 8
B. 6 D. 10

4. Bermalam di Mina pada tanggal 10-12 Dzulhijjah termasuk ... haji.


A. syarat C. sunnah
B. rukun D. wajib

5. Melaksanakan wuquf di Padang Arafah tanggal 9 Dzulhijjah termasuk


...haji.
A. syarat C. sunnah
B. rukun D. wajib

6. Miqat makani jamaah haji yang berasal dari Indonesia adalah....


A. Dzulkhulaifah C. Yalamlam
B. Makkah D. Juhfah

7. Melontar jumrah aqabah pertama dilaksanakan pada tanggal ...


Dzulhijjah.
A. 10 C.12
B. 11 D.13

8. Dzatu Irqin adalah tempat miqat bagi jamaah haji yang datang dari....
A. Indonesia C. Irak
B. Mesir D. Madinah

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


9. Berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali
disebut....
A. sa’i C. wuquf
B. tahallul D. thawaf

10. Ketika baru datang di Masjidil Haram, disunahkan melaksanakan....


A. niat C. thawaf
B. ihram D. sa’i

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Istilah ”haji” menurut bahasa artinya....


2. Miqat artinya....
3. Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali disebut....
4. Miqat zamani haji yaitu mulai tanggal ... sampai tanggal....
5. Cara pelaksanaan tahallul adalah....

Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Sebutkan lima syarat wajib haji!


2. Apa yang dimaksud dengan mampu dalam melaksanakan haji?
3. Jelaskan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji!
4. Apa perbedaan antara haji dan umrah?
5. Sebutkan tiga hikmah haji/umrah!

﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.11 Meyakini kebenaran 2.11 Menunjukkan sikap semangat dalam
kisah Nabi Muhammad belajar sebagai implementasi
SAW. pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW.
3.11 Memahami kisah Nabi 4.11 Menceritakan kisah keteladanan
Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW.

Indikator:
3.4.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat fathanah yang ada
pada kisah Nabi Muhammad SAW.
4.5.1. Menceritakan keteladanan Nabi Muhammad SAW. pada saat
perjuangan di Madinah.
4.5.2. Menceritakan akhir hayat Nabi Muhammad SAW.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


A. Perjuangan Nabi Muhammad SAW. di Madinah
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW., kota Madinah masih disebut
Yatsrib. Kemudian setelah beliau memasuki kota ini, beliau mengubah nama
Yatsrib menjadi Madinah atau Madinatun Nabi yang berarti ”kota Nabi”.
Kota Madinah disebut juga Madinah Munawwarah yang berarti ”kota yang
bersinar”. Nabi Muhammad SAW. menyusun rencana untuk membentuk
masyarakat Islam yang berdaulat, merdeka, serta bebas dari ancaman dan
tekanan.

Peristiwa Hijrahnya Rasulullah SAW. dan kaum muslimin dari Makkah ke


Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 622 M dijadikan sebagai
permulaan perhitungan tahun Hijriyah. Permulaan tahun Hijriyah ini
ditetapkan oleh Umar bin Khattab pada saat ia memegang jabatan khalifah
pada tahun 17H/ 638 M. atas usulan Ali bin Abi Thalib.

﴾ ﴿
Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. dalam
membangun masyarakat Madinah antara lain:

 Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Beliau menyuruh


mereka untuk berjanji saling membantu, saling menopang, saling
melindungi, dan hidup sepenanggungan. Beliau mempersaudarakan
kedua kaum tersebut melalui para tokohya. Misalnya, Abu Bakar
dipersaudarakan dengan Haritsah bin Zaid, Umar bin Khattab dengan
Utbah bin Malik, Usman bin Affan dengan Aus bin Najjar, Ali bin Abi Thalib
dengan Muaz bin Jabal dan lain sebagainya.
 Mempersatukan mereka dengan cara pernikahan. Melalui cara
tersebut, hilanglah kesedihan kaum Muhajirin yang timbul
karena meninggalkan harta benda di Makkah. Kekhawatiran dan
ketakutan kaum Muhajirin menjadi lenyap, dan para musuh tidak
berani merongrong mereka, karena mereka mendapat perlindungan
dari saudaranya, yaitu kaum Anshar. Nabi Muhammad SAW mengikat
setiap pengikut Islam yang terdiri dari bermacam-macam suku dan
kabilah ke dalam naungan masyarakat Islam yang kuat, dengan
semangat gotong-royong, senasib-sepenanggungan, dilandasi akidah
dan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim).
 Membina masyarakat Madinah. Setelah menetap di Madinah, Nabi
Muhammad SAW. mulai mengadakan pembinaan di berbagai bidang.
Langkah pertama yang Beliau lakukan adalah membangun masjid
yang diberi nama masjid Nabawi. Masjid ini merupakan masjid kedua
yang dibangun Nabi Muhammad SAW. setelah masjid Quba. Masjid
Nabawi sangat penting peranannya untuk menunjang kegiatan Nabi
Muhammad SAW. dalam membina masyarakat Madinah. Selain sebagai
tempat ibadah dan tempat berkumpulnya para sahabat, masjid tersebut
juga digunakan untuk mendidik umat Islam, menyampaikan ajaran
Islam, mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar, menyusun kekuatan
Islam, mengatur siasat perang, serta memecahkan masalah sosial,
ekonomi, politik dan budaya.
Untuk menciptakan suasana tenteram, damai, dan aman di Madinah,
Rasulullah SAW. mengadakan perjanjian persahabatan dan perdamaian
dengan kaum Yahudi Madinah. Perjanjian ini dikenal dengan nama Piagam
Madinah.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


» Isi Piagam Madinah adalah:

 Kaum Yahudi hidup damai dengan kaum Muslimin serta bebas untuk
memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
 Kaum Yahudi dan kaum Muslimin harus tolong-menolong dan saling
menasihati berbuat kebaikan.
 Kaum Yahudi dan kaum muslimin bersama-sama menghadapi musuh
yang menyerang Madinah.
 Jika terjadi perselisihan, maka penyelesaian terakhir dikembalikan
kepada Allah SWT. dan rasul-Nya.
 Semua orang wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang yang
bersalah atau berlaku zhalim.

Kaum Yahudi yang mengadakan perjanjian dengan Rasulullah SAW adalah


Bani Qainuqa, Bani Nadzir, dan Bani Quraizah. Di kemudian hari,
ketiga kelompok tersebut satu persatu diperangi oleh Rasulullah SAW.
karena mereka mengkhianati isi perjanjian tersebut. Sebagai buktinya,
mereka menyiksa kaum muslimin yang berada di lingkungan mereka, serta
berusaha membunuh Rasulullah SAW, namun usahanya gagal. Kaum Yahudi
bahkan mengajak kaum kafir Quraisy untuk bersama-sama memerangi
kaum muslimin di Madinah.

Di Madinah, Rasulullah SAW. dihormati sebagai pemimpin yang bijaksana


dan berwibawa, yang menyayangi umatnya. Kepribadian Rasulullah SAW.
yang mulia ini membuat penduduk Madinah tertarik untuk memeluk Islam.
Jumlah kaum muslimin di Madinah semakin bertambah banyak dan
kekuatan mereka semakin besar. Melihat kenyataan bahwa perkembangan
Islam di Madinah semakin pesat, maka pihak kafir mencoba
menghalanginya, sampai akhirnya berulang kali terjadi peperangan antara
mereka dengan kaum muslimin.

Adapun jumlah peperangan seluruhnya yang telah terjadi adalah sebanyak


62 kali perang, 27 kali diantaranya diikuti dan dipimpin langsung oleh
Rasulullah SAW. Perang tersebut dinamakan Gazwah, (seperti: perang
Badar, Uhud, Tabuk, dan lain-lain). Sedangkan 35 kali perang lainnya
tidak diikuti oleh Rasulullah SAW. yang dinamakan Sariyyah.

﴾ ﴿
1. Perang Badar

Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2H/624M. Perang ini
disebabkan karena terjadinya bentrokan antara 12 orang utusan Nabi
Muhammad SAW. dengan kafilah Quraisy di Nakhlah. Dalam perang Badar
kaum kafir Quraisy menyiapkan pasukan sebanyak 1.000 orang di bawah
pimpinan Abu Jahal (100 pasukan berkuda, 700 orang mengendarai unta,
dan selebihnya berjalan kaki). Adapun pasukan muslimin berjumlah 313
orang (2 orang diantaranya berkuda) dipimpin langsung oleh Rasulullah
SAW. Perang ini terjadi di bukit Badar. Dalam perang ini pasukan Muslimin
berhasil mengalahkan pasukan kafir Quraisy dan menawan 70 orang.
Bahkan, pimpinan perang kafir Quraisy, Abu Jahal tewas di tangan Mu’az
bin Jabal.

2. Perang Uhud

Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 3H/625M di


bukit Uhud. Perang ini disebabkan oleh rasa dendam kaum kafir atas
kekalahan mereka pada Perang Badar. Pasukan kafir Quraisy berjumlah
3.000 orang, dipimpin oleh Abu Sofyan. Sedangkan pasukan muslimin
dipimpin oleh Rasulullah SAW. berjumlah 700 orang (50 orang di antaranya
pasukan pemanah jitu yang dipimpin oleh Ibnu Zubair). Pasukan pemanah
ini ditugaskan menjaga puncak Uhud. Pada mulanya pasukan Muslimin
berhasil memukul mundur pasukan Quraisy. Tetapi, karena mereka
kurang disiplin dan tergiur oleh harta rampasan perang, akhirnya pasukan
Muslimin terdesak dan mengalami kekalahan. Dalam perang ini, Hamzah
bin Abdul Muthallib, paman Rasulullah SAW., gugur sebagai syahid. Hamzah
sangat berjasa pada awal perkembangan Islam.

3. Perjanjian Hudaibiyah

Tahun 6 H adalah awal permulaan disyariatkannya ibadah haji. Rasulullah


SAW. beserta ribuan kaum muslimin menuju Makkah untuk melaksanakan
ibadah haji. Mendengar kabar itu, kaum kafir Quraisy merasa takut. Mereka
yakin, apabila terjadi peperangan, mereka akan mengalami kekalahan. Oleh
karena itu, kaum kafir Quraisy mengutus Suhail bin Amr menghadap
Rasulullah SAW. untuk mengadakan perjanjian damai.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Akhirnya terjadilah perundingan damai di suatu tempat yang bernama
Hudaibiyah. Karena mengambil tempat di Hudaibiyah, perjanjian itu
dinamakan Perjanjian Hudaibiyah. Selain itu, Perjanjian Hudaibiyah
disebabkan oleh kekalahan kafir Quraisy yang berturut-turut setelah
peperangan Badar, Uhud, Ahzab/Khandaq dan lain sebagainya.

Mereka mengetahui adanya sumpah setia kaum Muslimin kepada Nabi


Muhammad SAW akan membela agama Islam sampai titik darah
penghabisan, sumpah tersebut diberi nama Bai’atur Ridwan.

Perjanjian Hudaibiyah terjadi pada tahun 6 H./628 M. Isinya adalah


sebagai berikut:

 Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang selama 10 tahun.


 Apabila ada orang Islam yang ingin tinggal di Makkah, maka ia
harus diizinkan, tetapi bagi penduduk Makkah yang ingin ke Madinah
harus dicegah.
 Kaum Arab dari golongan lain bebas memilih pihak mana yang
mereka sukai.
 Tahun ini orang Islam tidak boleh mengerjakan haji, tahun depan
baru boleh datang ke Makkah, tanpa senjata dan tidak boleh lebih dari 3
hari.
Perjanjian ini sebenarnya merugikan kaum Muslimin, namun Rasulullah
SAW. menerimanya, karena Islam adalah agama yang cinta damai.
Kesempatan perdamaian ini beliau pergunakan dengan sebaik-baiknya
untuk berdakwah mengembangkan Islam. Rasulullah SAW. mengirim
utusan kepada para raja dan kepala suku di wilayah sekitar jazirah Arab.

Tetapi sayang sekali baru 2 tahun perjanjian Hubaidiyah berlangsung,


kaum kafir Quraisy sudah melakukan pelanggaran. Mereka sering
membajak dan merampok kafilah dagang kaum muslimin. Dengan
demikian, perjanjian Hudaibiyah itu menjadi batal.

﴾ ﴿
B. Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah)
Pada tahun 8 H, kafir Quraisy Makkah menyerang Bani Khuza’ah yang
telah masuk Islam. Dengan terjadinya peristiwa ini, mereka telah
melanggar salah satu isi perjanjian Hudaibiyah yakni kedua belah pihak
tidak akan saling menyerang selama 10 tahun.

Karena peristiwa itulah, maka pada tanggal 10 Ramadan 8 H/630 M,


berangkatlah Rasulullah SAW. bersama 10.000 orang laki-laki menuju
Makkah. Ketika sampai di mata air Al Khalid, Rasulullah SAW. meminum
seteguk air dan berkata ”Umat Islam boleh berbuka puasa, apabila sedang
sakit atau dalam perjalanan jauh dan menggantikannya pada hari yang
lain.”

Sementara itu, kafir Quraisy menjadi gentar melihat banyaknya pasukan


muslimin. Mereka kini merasa ketakutan dan putus asa. Akhirnya, Abu
Sofyan, pemimpin kafir Quraisy yang semula ingin mengintai pasukan
muslimin, pergi menemui Rasulullah SAW. di luar kota Makkah untuk
menyerah. Ia menyatakan keislamannya tanpa syarat. Setelah itu,
Rasulullah SAW. memerintahkan Abu Sofyan agar segera kembali ke
Makkah untuk membacakan pengumuman yang berisi sebagai berikut:

 Barang siapa memasuki Masjidil Haram dia akan aman.


 Barang siapa masuk ke rumah Abu Sofyan, dia akan aman.
 Barang siapa masuk ke dalam rumahnya sediri dan menutup pintunya,
dia akan aman.
Sementara itu, sebelum memasuki kota Makkah, Rasulullah SAW. berpesan
kepada tentara muslimin. Pesan beliau antara lain adalah:

 Jangan membunuh orang kafir yang tidak melawan.


 Jangan merampas senjata, kecuali senjata yang digunakan untuk
berperang.
 Bersihkan Ka’bah dari semua berhala.
Rasulullah SAW. dan kaum muslimin memasuki kota Makkah tanpa
perlawanan berarti, kecuali pasukan Khalid bin Walid yang mendapat
perlawanan dari kaum pembangkang di bawah pimpinan Sofyan bin Umayah

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


dan Ikrimah bin Abu Jahal. Setelah seluruh kota berhasil dikuasai kaum
muslimin, Rasulullah SAW. dan pasukannya masuk ke Masjidil Haram dan
langsung menuju Ka’bah.

Beliau segera melaksanakan thawaf diikuti


para sahabat dan kaum muslimin. Kemudian
mereka membersihkan tempat suci tersebut
dari semua berhala. Sambil berseru, mereka
mengucapkan:

‫ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝﮞ‬
”Dan katakanlah kebenaran telah datang dan
kebatilan telah lenyap.”(QS. Al Isra [17]: 81)

Kaum kafir Quraisy tertunduk malu dan ketakutan, karena mengingat


kekejaman mereka terhadap Rasulullah SAW. dan kaum muslimin di masa
lalu. Di hadapan mereka, Rasulullah SAW. berseru, ”Hai kaum Quraisy,
pulanglah ke rumah kalian masing-masing! Kalian bebas dan merdeka.
Mulai hari ini hilanglah permusuhan dan lenyaplah segala celaan atas diri
kalian”.

Hati kaum Quraisy tersentuh oleh kebesaran jiwa Rasulullah SAW. Mereka
menyadari kesalahan mereka selama ini. Lantas mereka berbondong-
bondong menyatakan diri masuk Islam.

Diantara tokoh-tokoh Quraisy yang masuk Islam pada peristiwa Fathu


Makkah ialah:

 Abu Sofyan
 Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq)
 Muawiyah (anak Abu Sofyan)
Kebesaran jiwa Rasulullah SAW. merupakan teladan yang tiada bandingan
dan tandingannya dalam sejarah. Peristiwa Fathu Makkah diabadikan
Allah SWT. dalam Al-Qur’an surat An Nashr:

﴾ ﴿
ٰ ْ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َّ َ ْ َ َ َ ُ ْ َْ َ ٰ ُ ْ َ َ َ َ
‫اَّلل‬
‫﴾ ورأيت انلاس يدخلون لف لدي لن ل‬١﴿ ‫اَّلل والفتح‬ ‫لإذا جاء نص ل‬
َْ
ً َّ
﴾٣﴿ ‫نىتوابا‬
َ َ َ
‫ى‬ ْ ْ َ ْ َ َ ِّ َ ْ َ ْ ِّ َ َ ً
‫﴾ فس لبح لِبم لد ربلك واستغفرهىىۚىإن َّهٗ َك ى‬٢﴿ ‫أفواجا‬ َ
ِ
”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat
manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.”
(QS. An-Nashr [110]: 1-3)

C. Akhir Hayat Nabi Muhammad SAW.


Walaupun seluruh tanah Arab sudah
bernaung di bawah panji-panji Islam,
namun belum semua bangsa Arab memeluk
agama yang suci ini. Oleh karena itu Nabi
Muhammad SAW. belum mau mengerjakan
ibadah haji pada tahun 9 Hijriyah. Beliau
tidak suka melaksanakan ibadah haji
berbaur dengan kaum musyrik penyembah berhala, yang mengerjakan
haji menurut kemauan dan ucapan mereka sendiri.

Pada tahun tersebut, Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mengawali


pelaksanaan ibadah haji dengan memimpin 300 orang jamaah dari
Madinah ke Makkah. Ketika Abu Bakar beserta rombongan baru sampai
di Dzulkhulaifah, Nabi Muhammad SAW. menerima wahyu Allah yaitu:

َ‫َلى َي ْق َربواىال ْ َم ْسج َىد ى ْى‬


َ‫اْل َرامىى‬ ََ َ َ َ ْ ْ ْ َ َّ ْ َ ٰ َ ْ َّ َ ‫َ ٓ َ ل‬
‫س ىف ى‬
‫ن ىَن ى‬
‫نىأىمنواىإنماىالمْشكو ى‬
‫يىاىأيهاىاَّلي ى‬
َٰ ْ َ ََْ
‫بع ىدىَعمهمىىهىذا‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu
najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini.“
(QS. At Taubah [9]: 28)

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


1. Haji Wada’

Setahun setelah turunnya wahyu yang terdapat pada surat At Taubah [9]
ayat 28, yakni tahun 10 H, barulah Rasulullah SAW. menunaikan ibadah
haji. Ketika itu berduyun-duyunlah bangsa Arab dari segala penjuru pergi
ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah SAW.,
alangkah indahnya pemandangan saat itu.

Betapa besar rasa syukur Rasulullah SAW. menyaksikan lebih dari 100.000
umatnya melakukan wuquf dengan mudah dan penuh rasa khusyu’, sujud
berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Di tempat ini dahulu Nabi
Muhammad SAW. dicaci maki dan dianiaya, di sana pula beliau dan
para pengikutnya diasingkan dan bahkan nyaris dibunuh karena tetap
teguh pada pendiriannya, mempertahankan ketauhidan dan ke-Esa-an
Allah SWT. Akan tetapi setelah sepuluh tahun ditinggalkan, beliau
datang kembali dengan membawa kemenangan, semua musuh yang
dahulunya mendustakannya, kini telah mengikuti ajarannya dan taat
kepada Allah SWT. dengan penuh keikhlasan.

Mendengar gemuruh takbir membelah angkasa, tahmid membahana


memuji kebesaran Allah SWT. dan tasbih berkumandang mensucikan Allah
SWT. serta tahlil menggema teguh meng-Esakan Allah SWT.,
meniadakan Tuhan selain Dia. Melihat kenyataan ini, terasa lega dan
puaslah hati beliau, karena telah melaksanakan kewajiban yang
dipikulnya dengan sempurna, yakni mengeluarkan manusia dari jalan
kesesatan menuju jalan yang terang dan lurus. Itulah saat-saat haji
perpisahan, yakni haji yang terakhir kali dilakukan Rasulullah SAW. yang
dinamakan Haji Wada’.

2. Khutbah Wada’

Setelah menyaksikan dengan penuh rasa haru dan bangga, Rasulullah SAW.
berdiri di hadapan umatnya yang sedang melaksanakan wuquf di Arafah
untuk menyampaikan khutbah. Khutbah beliau pada kesempatan ini dikenal
dengan istilah Khutbah Wada’ atau khutbah perpisahan, karena ini
khutbah terakhir kali yang beliau sampaikan di tengah umatnya. Setiap
kalimat yang diucapkan Rasulullah SAW. diulang kembali dengan suara

﴾ ﴿
keras dan lantang oleh Rabi’ bin Umayyah, yang didengarkan seluruh
umatnya dengan khusyu’ dan khidmat.

Setelah mengucapkan takbir dan tahmid, beliau berkata, ”Hai, kaum


muslimin sekalian! Perhatikanlah perkataanku baik-baik, karena aku tidak
tahu, masih dapatkah setelah ini bertemu dengan kalian di tempat ini.
Janganlah kamu berlaku kasar terhadap istrimu, karena istri itu adalah
amanat Allah SWT. yang patut kamu jaga dan pimpin sebaik-baiknya.”

”Hai kaum muslimin sekalian! darah dan harta sesama muslim itu haram
bagimu, sebagaimana haramnya hari ini dan tempat ini. Dan ingatlah bahwa
muslim yang satu dengan muslim lainnya itu bersaudara, tidak ada yang
paling mulia di antara kamu, selain yang paling bertaqwa kepada Allah
SWT.”

Setelah itu, tiba-tiba unta Rasulullah SAW. terhenyak ke tanah, dan ketika
itulah turun wahyu terakhir, yang kemudian beliau bacakan sebagai
penutup dari Khutbah Wada’nya.

Wahyu yang terakhir itu terdapat dalam surat Al Maidah ayat 3, turun pada
hari Jum’at, tanggal 9 Dzulhijjah 10 H, di padang Arafah, Makkah.

ْ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ََ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َْ
‫تى‬
‫تىعليك ىمىنلعم لتىورضي ى‬
‫تىلك ىمىدينك ىمىوأتمم ى‬ ‫اِلو ىمىأكمل ى‬
ً‫لَكمىى ْاْل ْس ََل َىمىدينا‬

Artinya: ”Pada hari ini telah Ku-sempurnakan agamamu, telah Aku


cukupkan nikmat-Ku atasmu dan Aku rela Islam menjadi agamamu.” (QS.
Al Maidah [5]: 3)

Selesai melaksanakan haji wada’, para sahabat bergembira karena


mendengar khutbah di Padang Arafah, namun rasa gembira mereka
berkurang ketika didapati Abu Bakar menangis di rumahnya, sehingga
seorang sahabatnya bertanya: ”Mengapa engkau menangis hai Abu Bakar,
sedangkan kita semua bergembira? Bukankah Rasulullah SAW. telah
menyampaikan kabar gembira, bahwa agama kita telah sempurna?”. Abu

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Bakar menjawab: ”Bagaimana saya tidak menangis dan akan merasa
gembira, kalau ternyata kita akan berpisah dengan Rasulullah SAW.
tercinta. Bukankah dengan telah sempurnanya agama Islam, berakhir
pulalah tugas beliau, berarti beliau akan dipanggil Allah SWT. menghadap-
Nya dan meninggalkan kita semua untuk selamanya?”

3. Nabi Muhammad SAW Wafat

Sekembali dari melaksanakan haji wada’, Rasulullah SAW. mempersiapkan


pasukan yang akan dikirim ke negeri Syam (Syiria) guna menjaga
keamanan dan keutuhan wilayah dari serangan pasukan kerajaan Romawi
Timur. Beliau menunjuk Usamah bin Zaid, seorang pemuda berusia 19
tahun sebagai pemimpin pasukan tersebut. Dalam kesibukan
mempersiapkan pasukan tersebut, Rasulullah SAW. mengalami kelelahan
dan akhirnya sakit. Karena cukup berat penyakitnya, beliau tidak kuat
lagi mengimami shalat jamaah, lalu ditunjuknyalah Abu Bakar untuk
mengganti beliau menjadi Imam. Berita sakitnya Rasulullah SAW.
mencemaskan kaum muslimin. Pada hari ke-14 dari sakitnya, kesehatan
Rasulullah SAW. membaik dan dapat melaksanakan shalat berjamaah.

Setelah shalat, beliau menyempatkan diri untuk berbicara di hadapan kaum


muslimin. ”Hai kaum muslimin, saya
dengar kalian cemas kalau-kalau nabimu
akan wafat. Pernahkah ada seorang nabi
yang hidup selamanya? Kalau ada, saya
pun akan hidup selamanya. Tentu tidak
ada yang hidup selamanya, saya akan
menemui Allah SWT., kalian pun semua
akan menyusul.” Hari berikutnya penyakit
beliau bertambah parah, dan akhirnya
beliau wafat pada hari Senin, 12 Rabi’ul
awal 11 H. bertepatan dengan tanggal 8
Juni 632 M. Beliau meninggal dunia pada
usia kurang lebih 63 tahun. Setelah dishalatkan, jenazah Rasulullah SAW.

﴾ ﴿
dimakamkan di kamar beliau sendiri, yang sekarang menjadi bagian dari
Masjid Nabawi Madinah.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW. terjadilah perselisihan di kalangan kaum


muslimin, karena ada yang tidak percaya bahwa Rasulullah SAW telah
wafat. Seperti Umar bin Khattab sendiri tidak percaya dengan wafatnya
Nabi, karena cintanya kepada beliau. Sambil menghunus pedangnya
Umar berteriak: ”Barang siapa yang berani mengatakan Rasulullah SAW
wafat, ia akan berhadapan dengan pedangku”. Untunglah Abu Bakar segera
menenangkan Umar dan kaum muslimin, seraya berkata: ”Barangsiapa
yang memuja Muhammad SAW., maka Muhammad SAW. telah wafat,
tetapi barang siapa yang memuja Allah SWT., maka sesungguhnya Allah
SWT. hidup selamanya, tidak pernah mati”. Setelah mendengar
penjelasan Abu Bakar, akhirnya Umar dan umat Islam menjadi tenang
kembali.

Sebelum wafat, Nabi Muhammad SAW. pernah berpesan untuk terakhir


kalinya, yaitu ”jangan sekali-kali meninggalkan shalat” dan ”berpegang
teguhlah kepada Al Kitab dan As Sunnah”. Rasulullah SAW bersabda:

ِّ َ َ َّ َ ٰ َ َ َ ْ ْ َّ َ َ ْ ‫ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ل‬ ََْ
)‫ىكتابىىاّللىوسن ىةىنبي ىهى(رواهىمالك‬،‫نىتمسكت ىمىبهما‬ ‫لىإ ى‬
‫نىتض ى‬
‫تركتىىفيك ىمىأمرينىىل ى‬

Artinya: ”Telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan
tersesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah
dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik)

 Keteladanan Nabi Muhammad SAW.


 Rasulullah SAW. adalah pemimpin, panutan dan teladan bagi kaum
muslimin.
 Rasulullah SAW. selalu patuh terhadap perintah Allah SWT., tekun
dalam berda’wah, berjiwa pemaaf dan mengutamakan perdamaian.
 Rasululullah SAW. sangat mencintai umatnya, hingga pada akhir
hayatnya yang disebut adalah “ummatku, ummatku”.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Sahabat Nabi yang memimpin jamaah haji pada tahun 9 Hijriyah


ialah....
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq C. Usman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Ali bin Abi Thalib

2. Keadaan yang membedakan kaum muslimin di sisi Allah SWT.


adalah....
A. ketampanan/kecantikan C. iman dan taqwa
B. harta kekayaan D. pangkat dan jabatan

3. Salah satu isi pesan terakhir Rasulullah SAW. adalah agar


selalu melaksanakan....
A. shalat C. puasa
B. zakat D. haji

4. Ucapan terakhir Rasulullah SAW. pada saat wafat adalah mewasiatkan


tentang....
A. keluarganya C. umatnya
B. sahabatnya D.warisannya

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


5. Wahyu terakhir terdapat pada surat ... ayat....
A. Al ’Alaq: 1-5 C. Al Maidah: 3
B. An Nas: 1-6 D. Al Isra: 1

6. Berikut ini adalah isi kandungan wahyu terakhir, kecuali....


A. penyempurnaan agama Rasulullah
B. mensyukuri keberhasilan Rasulullah
C. Allah mencukupkan nikmat-Nya
D. Agama Islam adalah agama yang diridhai Allah

7. Khutbah wada’ disampaikan ketika pelaksanaan....


A. sa’i C. thawaf
B. tahallul D. Wuquf

8. Perjanjian damai antara kaum muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah


SAW. dengan penduduk Yahudi yang tinggal di Madinah disebut....
A. Bai’atur Ridwan C. Hilful Fudhul
B. Perjanjian Hudaibiyah D. Piagam Madinah

9. Berikut ini yang tidak termasuk tokoh kaum Quraisy yang


masuk Islam pada saat peristiwa Fathu Makkah, yaitu....
A. Abu Quhafah C. Muawiyah bin Abu Sofyan
B. Khalid bin Walid D. Abu Sofyan

10. Di antara tempat berlindung yang aman bagi kaum kafir


Quraisy ketika Fathu Makkah adalah berikut ini, kecuali....
A. masjidil Haram C. rumah Abu Sofyan
B. masjid Nabawi D. rumah masing-masing

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. ”Haji wada’” menurut bahasa artinya....


2. Rasulullah SAW. wafat pada hari ... tanggal....
3. Dua wasiat yang ditinggalkan Rasulullah SAW. adalah....

﴾ ﴿
4. Kaum muslimin yang ikut hijrah bersama Nabi Muhammad SAW. dari
Makkah ke Madinah disebut....
5. Fathu Makkah artinya....

Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Mengapa Rasulullah SAW. tidak mau melaksanakan haji pada tahun 9


H.?
2. Sebutkan dua pesan terakhir Rasulullah SAW. sebelum wafat!
3. Sebutkan tiga isi pokok khutbah wada’!
4. Apa sajakah usaha-usaha Rasulullah SAW. dalam membina masyarakat
Madinah?
5. Sebutkan isi Piagam Madinah!

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.12 Meyakini kebenaran kisah 2.12 Menunjukkan sikap peduli
sahabat-sahabat Nabi sebagai implementasi
Muhammad SAW. pemahaman kisah keteladanan
sahabat-sahabat Nabi
Muhammad SAW.
3.12 Memahami kisah keteladanan 4.12 Menceritakan kisah
sahabat-sahabat Nabi keteladanan sahabat-sahabat
Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Indikator:
3.9.1. Menyebutkan contoh keteladanan dari sifat utama yang ada pada kisah
sahabat Nabi; Khulafaur Rasyidin.
4.5.3. Menceritakan keteladanan sahabat Nabi; Khulafaur Rasyidin: Abu Bakar.
4.5.4. Menceritakan keteladanan sahabat Nabi; Khulafaur Rasyidin: Umar bin
Khattab.
4.5.5. Menceritakan keteladanan sahabat Nabi; Khulafaur Rasyidin: Usman bin
Affan.
4.5.6. Menceritakan keteladanan sahabat Nabi; Khulafaur Rasyidin: Ali bin Abi
Thalib.

﴾ ﴿
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Profil Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar lahir dua tahun setelah kelahiran Rasulullah


SAW dan meninggal dunia pada usia 63 tahun
sebagaimana usia Rasulullah SAW. Sejak kecil hingga
dewasa Abu Bakar berada di Makkah dan tidak pernah
keluar dari Makkah, kecuali bila ada urusan dagang.
Beliau memiliki harta yang banyak, kepribadiannya
menarik, dan memiliki kebaikan yang sangat banyak.

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah khalifah pertama setelah wafatnya Rasulullah


SAW. Nama aslinya Abdullah bin Abi Quhafah. Abu Bakar mendapat gelar
Ash-Shiddiq karena beliau yang pertama dan bersegera menyatakan
kebenaran Rasulullah SAW. serta selalu bersikap jujur dan benar. Abu Bakar
melambangkan sosok pemimpin yang lembut, tetapi tegas dalam menyikapi
masalah yang sulit. Keputusan memerangi orang-orang murtad dan yang
tidak mau membayar zakat, merupakan kebijakan bersejarah yang sangat
berharga bagi umat Islam sesudahnya. Abu Bakar berhasil mengumpulkan
Al-Qur’an yang terpisah-pisah, sehingga memudahkan Usman bin ’Affan
untuk menyatukan ke dalam satu mushhaf.

Ali bin Abi Thalib berkata: ”Ketika peristiwa perang Badar, kami membuat
tempat berteduh, kami berkata: ”Siapa yang akan menemani Rasulullah
SAW agar musuh tidak ada yang berani mendekatinya?” Saat itu tidak
ada yang berani mendekat, kecuali Abu Bakar sambil menghunus pedang
mendampingi Rasulullah SAW.”. Dalam kesempatan lain, Abu Bakar
pernah menghadang ’Uqbah bin Abi Mu’it ketika dia bermaksud
mencekik Rasulullah SAW. yang sedang shalat.

Ketika Abu Bakar masuk Islam, beliau memiliki harta sebanyak empat
puluh ribu dinar. Kemudian beliau infakkan kepada Rasulullah SAW.,
sehingga Rasulullah SAW. mempergunakan harta milik Abu Bakar
sebagaimana mempergunakan miliknya sendiri. Selain itu Abu Bakar pernah
memerdekakan semua budak yang disiksa kaum kafir Quraisy, karena para
budak itu beriman dan membenarkan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Rasulullah SAW. pernah berkata: ”Tidak ada seorang pun yang besar
bantuannya kepada kami melebihi pemberian dari Abu Bakar, dia
mengabdikan jiwa dan raganya padaku dan dia menikahkan anaknya
(Aisyah) denganku. Dalam riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW.
bersabda: ”Tidak selayaknya seseorang dari suatu kaum untuk menjadi
imam padahal di tengah-tengah mereka ada Abu Bakar.”

Di antara bukti kecerdasan Abu Bakar adalah:

 Menetapkan fatwa kewajiban zakat sama dengan kewajiban shalat.


 Orang yang paling mengerti Al-Qur’an.
 Orang yang paling mengetahui nasab (silsilah keturunan) orang Arab.
 Orang yang paling faham tentang tafsir mimpi.
 Orang yang paling fasih lidahnya dalam berkhutbah.

2. Perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, pada masa pemerintahannya


mengalami berbagai hambatan yang berat. Rintangan itu antara
lain: pemberontakan, munculnya orang-orang murtad, bertambah
banyak orang-orang yang enggan membayar zakat dan hadirnya nabi-
nabi palsu, seperti Musailamah Al Kadzdzab dan Tulaikhah bin Khuwailid.

Sebagai seorang pemimpin, Abu Bakar memiliki sifat yang tegas dalam
mengahadapi hal-hal yang akan mengganggu ketertiban dan
ketenangan rakyatnya. Oleh sebab itu, Abu Bakar segera menumpas
pemberontakan, orang-orang murtad, orang yang membangkang/enggan
membayar zakat dan para nabi palsu. Untuk penumpasan tersebut, beliau
mempercayakan kepada panglima terhandal saat itu, yaitu Khalid bin Walid
dan Amr bin Ash. Berkat rahmat Allah SWT. yang bisa mewujudkan
keberanian dan kepiawaian para panglima tersebut, akhirnya semua
rintangan dapat dimusnahkan dan akhirnya wilayah kekuasaan Islam
bertambah luas hingga ke Syiria dan Palestina pada saat itu.

﴾ ﴿
B. Umar bin Khattab
1. Profil Umar bin Khattab

Nama lengkapnya, Umar bin Khattab bin Naufal bin


Abdul Uzza bin Rabbah bin Qurth bin Razzah bin Adi bin
Ka’ab bin Lu’ay. Umar mendapat gelar Amirul Mu’minin,
Abu Hafsh Al-Quraisyi, Al-’Adawi, dan Al-Faruq. Semasa
anak-anak, Umar dibesarkan seperti layaknya anak-anak
Quraisy. Yang berbeda adalah ia sempat belajar baca
dan tulis, padahal jarang terjadi di kalangan mereka. Jadi, beliau istimewa
di kalangan teman sebayanya. Seperti pada umumnya anak yang lain, Umar
juga suka menggembalakan unta, hal itu merupakan kebiasaan di kalangan
anak-anak Quraisy.

Dari perkembangan fisiknya, Umar lebih cepat berkembang, sehingga lebih


tinggi dan besar dibandingkan teman sebayanya. Meskipun sebelum
masuk Islam watak Umar sangat keras dan terkenal dengan perilaku yang
jauh dari ajaran Allah SWT. Tetapi atas izin Allah SWT., beliau menjadi
muslim yang sejati. Beliau masuk Islam pada usia 27 tahun. Masuk
Islamnya Umar antara lain juga karena Rasulullah SAW. pernah berdoa:

”Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang
lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam.”

Sebelum masuk Islam, terdapat persitiwa penting pada diri Umar, yaitu
ketika Umar bin Khattab sudah berniat ingin membunuh Rasulullah
SAW., dalam perjalanannya menuju rumah Rasulullah, ia bertemu dengan
Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim bertanya kepada Umar, ”Mau kemana hai
Umar?”, ”Aku mau membunuh Muhammad”, jawab Umar. Nu’aim berkata
lagi, ”Iparmu Sa’id bin Zaid dan adikmu Fatimah sudah masuk Islam
duluan”. Umar marah keras dan mukanya memerah mendengar kabar
tersebut, kemudian ia pulang menuju ipar dan adiknya. Umar langsung
menghajar iparnya hingga berdarah. Melihat tindakan Umar yang
demikian, adiknya berkata: ”Ya, kami sudah masuk Islam dan beriman
kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya. Sekarang lakukanlah
sekehendakmu!”. Setelah melihat ekspresi dan mendengar ucapan adiknya

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


itu, Umar merasa menyesal, kemudian melihat mushhaf yang dipegang
adiknya, lalu dia memintanya. Setelah membaca dan mengetahui isinya,
dia minta diantar oleh Khabbab untuk menemui Rasulullah SAW. Dengan
izin Allah SWT. akhirnya Umar menyatakan masuk Islam di hadapan
Rasulullah SAW.

Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah, ada sesuatu yang luar biasa
menakjubkan umat Islam, yaitu apabila Umar mengangkat pejabat
yang membantunya, beliau membuat peraturan tegas yang pantas
diteladani oleh setiap pemimpin di dunia ini. Peraturan tersebut antara lain:

 Tidak megendarai kuda (kendaraan) amanat rakyat.


 Tidak membiasakan makan makanan yang lezat (mewah).
 Tidak memakai baju yang lembut dan empuk.
 Tidak menutup pintu rumahnya bagi rakyat yang membutuhkannya.
Apabila peraturan tersebut dilanggar, maka sanksi berat dan tegas
dilakukan terhadap pejabat tersebut. Selain itu, ada juga bukti
kesederhanaan Umar sebagai khalifah (pemimpin), yaitu:

 Tidak merasa malu memakai pakaian yang ditambal.


 Pernah tidur di bawah pohon kurma, sehingga rakyat dan tamu yang
datang tidak menyangka bahwa beliau adalah khalifah.

Umar bin Khattab pernah berkata di depan rakyatnya:

Siapa yang akan memenggal leherku apabila aku curang dan tidak adil.
Orang yang paling aku cintai adalah orang yang mau menunjukan
keburukanku. Kematian, cukup sebagai pelajaran bagiku. (kalimat ini
tertulis pada cincin beliau)

Subhanallah! Itulah sosok pemimpin yang kita dambakan bersama.

2. Perjuangan Umar bin Khattab

Ketika Umar bin Khattab mendapatkan amanah dan kepercayaan sebagai


khalifah mulai pada tahun ke-13 Hijriyah, banyak perjuangan sangat
gemilang yang telah beliau capai dalam memperluas wilayah Islam di
berbagai tempat, antara lain:

﴾ ﴿
 Pada tahun 14 H menaklukkan Damaskus dengan jalan damai.
 Pada tahun 15 H menaklukkan Yordania dengan cara perang.
 Pada tahun 16 H menaklukkan kota Al Madain dan Al Ahwaz.
 Pada tahun 17 H memperluas Masjid Nabawi.
 Pada tahun 20 H menaklukkan Mesir dengan peperangan.
 Pada tahun 21 H menaklukkan Iskandariyah dengan cara peperangan.
 Pada tahun 22 H menaklukkan Azerbaijan dengan peperangan.
 Pada tahun 23 H menaklukkan pegunungan Karman dan Makran.
Sebagai seorang khalifah, sudah tentu Umar bin Khattab harus menjadi
panutan dan disegani rakyatnya. Kebijakan apapun yang diputuskannya,
harus menguntungkan rakyat banyak. Dari itulah, sosok Umar bin Khattab
dapat kita lihat berbagai langkah strategis yang dilakukannya sebagai
seorang pemimpin, yaitu:

 Yang pertama menetapkan tahun baru Islam (tahun hijriyah).


 Yang pertama memerintahkan shalat tarawih berjama’ah.
 Yang pertama suka mengawasi rakyat secara langsung di malam hari.
 Yang pertama memberi hukuman bagi orang yang menghujat
pemimpin Islam.
 Yang pertama menyiksa peminum khamr dengan delapan puluh
pukulan.
 Yang pertama melarang adanya nikah kontrak.
 Yang pertama mengumpulkan manusia untuk shalat jenazah
secara berjama’ah.
 Yang pertama membangun kantor pemerintahan Islam.
 Yang pertama membuka kota-kota besar.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


C. Utsman bin ’Affan
1. Profil Utsman bin Affan

Utsman bin Affan dilahirkan pada tahun keenam setelah tahun Gajah.
Beliau enam tahun lebih muda dari pada Nabi Muhammad
SAW. Seperti anak-anak dan remaja Quraisy di
lingkungannya, ia hidup serba ada, karena harta dan
kekayaannya berlimpah. Setelah Nabi Muhammad SAW.
diutus sebagai rasul Allah, Utsman termasuk yang
mula-mula masuk Islam (golongan Assabiqunal Awwalun).

Utsman bin Affan adalah sosok khalifah penghafal Al-Qur’an ini telah
berhasil menyatukan dan membukukan Al-Qur’an menjadi utuh satu kitab,
yang dikenal dengan nama Mush-haf Utsmani. Berkat jasa Utsman
bin Affan, kita bisa menikmati kesamaan bacaan Al-Qur’an di seluruh
pelosok dunia.

Seluruh sahabat Nabi Muhammad SAW. memiliki kelebihan masing-


masing, di antara kelebihan Utsman bin Affan adalah:

 Lebih dari seratus empat puluh hadits yang diriwayatkan beliau.


 Pembicaraannya lebih sempurna, meskipun pemalu dalam berbicara.
 Orang yang lebih mengetahui tentang manasik haji.
 Orang yang berkesempatan menikahi dua putri Rasulullah SAW.
 Memiliki postur tubuh yang sedang, tidak kurus, dan tidak pula gemuk.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW.
bersabda: ”Barang siapa yang mempersiapkan persediaan perang bagi
tentara yang berada dalam kesulitan pada perang Tabuk, maka dia akan
memperoleh surga.” Oleh karena itu, Utsman bin Affan berkata: ”Wahai
Rasulullah SAW. aku akan menanggung seratus ekor unta lengkap
dengan alas pelana pada pelananya untuk berjuang di jalan Allah.”

Bahkan dalam kesempatan lain, Utsman bin Affan menyediakan 300 ekor
unta lengkap dengan sarananya untuk jihad di jalan Allah.

﴾ ﴿
2. Perjuangan Utsman bin Affan

Dalam masa kepemimpinan Utsman bin Affan, ada beberapa hal penting
yang telah dilakukan oleh beliau sebagai khalifah, antara lain:

 Usaha penyeragaman dalam bacaan Al-Qur’an.


 Memberi kelonggaran hidup lebih senang. Hal ini berbeda jika
dibandingkan dengan kebijakan khalifah sebelumnya.
 Pada tahun 26 H. Utsman bin Affan memperluas Masjid Al Haram.
 Pada kesempatan lain, beliau membangun kembali Masjid Nabawi
di Madinah.
Utsman bin Affan telah memberikan andil besar dalam menegakkan hukum
Islam. Pada masa pemerintahannya, banyak wilayah yang suka rela
masuk Islam. Andai kata tidak ada pengkhianatan orang dalam,
terhadap khalifah kaum muslim yang kaya dan dermawan ini, mungkin
sejarah umat Islam akan berbeda. Tetapi Allah SWT. yang maha
berkehendak telah menentukan takdir-Nya.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


D. Ali bin Abi Thalib
1. Profil Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib dilahirkan pada hari Jum’at, 13 Rajab, sekitar tahun
600 Masehi di kota Makkah, dekat Masjid Al Haram. Pria keturunan Bani
Hasyim ini adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan remaja.
Ali diasuh oleh Nabi Muhammad SAW. sejak usia enam tahun, bahkan
dianggap sebagai keluarga sendiri.

Dalam salah satu riwayat shahih, Rasulullah SAW. bersabda:

‫ب َعلِياًّ فَ َق ْد َسبَِّ ْن‬


َّ ‫َم ْن َس‬
”Barang siapa yang mengolok-olok Ali, berarti ia telah mengolok-olok
saya.”

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:


“Sesungguhnya nama yang paling disenangi oleh Ali adalah Abu Turab”. Ini
adalah nama yang diberikan oleh Rasulullah SAW. khusus kepada Ali.
Julukan Abu Turab melekat pada diri Ali, karena suatu ketika Ali pernah
keluar rumah dan duduk bersandar di tembok Masjid Nabawi, pada saat itu
Rasulullah SAW. mendatanginya dan beliau mendapati ada debu yang
menempel di pundak Ali.

Kelebihan dari Ali bin Abi Thalib antara lain:

 Murah hati, lapang dada, tidak pendendam dan berlaku adil.


 Suka silaturahmi dan pemaaf.
 Tidak merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain.
 Dikenang orang yang pernah bergaul dengannya karena kebaikannya.
 Memiliki ketajaman dalam ilmu pengetahuan.
 Ahli dalam bidang ilmu waris.
 Kuat membanting musuh penunggang kuda berikut kudanya.
 Kuat mengangkat daun pintu gerbang besar seorang diri.
 Suaranya lantang bergetar yang dapat menggentarkan musuh.

﴾ ﴿
 Tekun beribadah, rajin belajar, sering menahan lapar dan suka
menahan urusan dunia.

2. Perjuangan Ali bin Abi Thalib

Bagi Ali bin Abi Thalib, kepemimpinan merupakan amanah dari Allah
SWT. Seorang pemimpin harus menciptakan perdamaian, keamanan dan
kesejahteraan bagi rakyatnya. Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin
yang istiqamah, teguh pendirian dalam kebenaran, adil, jujur, terus terang,
dan tegas dalam berbicara dan bertindak, tidak suka berliku-liku dan tidak
suka main-main dalam masalah kepemimpinan. Ali bin Abi Thalib RA
mengatakan bahwa seorang pemimpin haruslah orang yang mau
menjauhkan diri dari segala perbuatan dosa (bertaqwa), kuat, dan
berwibawa. Semasa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib yang relatif tidak
lama karena kondisi pemerintahan dan gejolak politik yang tidak stabil,
maka sekuat kemampuannya, Ali bin Abi Thalib berusaha meletakkan
kembali dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang adil dan tenteram
sesuai dengan model pemerintahan dan pengelolaan negara yang
dikembangkan oleh dua khalifah pendahulunya, yakni Khalifah Abu Bakar
dan Umar bin Khattab, yang telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh
rakyat.

Secara ringkas hasil perjuangan Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sebagai
berikut:

 Melanjutkan jejak langkah dua khalifah pendahulunya, yaitu terbiasa


hidup sederhana.
 Melarang pejabatnya menimbun kekayaan secara berlebihan, sementara
rakyatnya masih banyak yang kekurangan.
 Melarang pejabatnya korupsi, berkhianat, dan memakan harta umat.
 Banyak melakukan pergantian pejabat negara yang dulunya pernah
diangkat oleh khalifah sebelumnya (Utsman bin Affan).
 Mengembalikan kekayaan negara yang pernah dikorupsi oleh para
pejabat sebelumnya, karena para pejabat di masa khalifah Utsman bin
Affan banyak memiliki harta kekayaan secara tidak sah, sehingga
akhirnya Khalifah Ali bin Abi Thalib mengembalikan kekayaan mereka itu
ke Baitul Mal.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


 Menata ulang pembagian kekayaan negara untuk kepentingan umat
dengan seadil-adilnya. Dalam hal ini Khalifah Ali bin Abi Thalib
berpedoman pada pesan Umar bin Khattab dan sesuai pula dengan pesan
hadits nabi yang menjelaskan bahwa barangsiapa mempunyai kelebihan
harta, hendaklah disedekahkan kepada mereka yang tidak berharta.
 Mengorbankan dirinya demi kebenaran dan keadilan.
 Melarang para sahabatnya atau kaum muslimin meminta jatah
jabatan atau duduk di pemerintahan, karena sesungguhnya jabatan itu
merupakan amanah. Jika diminta/diberi amanah maka kerjakanlah,
tetapi tidak meminta-minta jabatan tersebut.
 Memindahkan ibu kota pemerintahan dari Madinah ke Kufah (wilayah
Irak) tahun 36 H.
 Meredam dan mengatasi pemberontakan dan pembelotan yang
dilakukan oleh gubernur atau wilayah-wilayah kekuasaan Islam yang
tidak tunduk pada kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
 Menyelesaikan persoalan hukum tentang peristiwa terbunuhnya
khalifah ketiga (Utsman bin Affan).
 Menjadikan masjid besar Kufah sebagai pusat kegiatan mengendalikan
pemerintahan.
 Selalu mengajak rakyatnya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Ada beberapa pesan yang disampaikan Ali bin Abi Thalib pada awal pidato
beliau saat menjabat sebagai khalifah antara lain:

 Laksanakan segala kewajiban kepada Allah SWT. karena akan


mengantarkan kalian ke surga.
 Beramallah dengan ikhlas dan bersatulah.
 Jagalah lidah agar tidak menyakiti saudaranya, kecuali bicara
kebenaran.
 Utamakanlah kepentingan umum.
 Janganlah berbuat zalim terhadap sesama manusia dan makhluk
lain, karena sekecil apa pun dosa yang dilakukan, akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
 Taatlah kepada Allah SWT. dan jangan melanggar perintah-Nya.
 Bila melihat kebaikan, ambillah dan bila melihat keburukan,
tinggalkanlah.

﴾ ﴿
Selain hal-hal yang telah disebut di atas, ada beberapa kata hikmah yang
pernah diucapkan oleh Ali bin Abi Thalib, di antaranya:

 Orang yang mendatangi orang kaya, lalu merendahkan diri karena


kekayaannya, berarti ia telah kehilangan sepertiga agamanya.
 Hati yang sudah tertutup oleh kebencian akan menjadi buta.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Mufradat

﴾ ﴿
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk
jawaban yang paling tepat!

1. Setelah Rasulullah SAW. wafat, kepemimpinan dilanjutkan oleh


sahabat-sahabat beliau. Istilah yang terkenal untuk pengganti
Rasulullah SAW. memimpin umat adalah....
A. sahabat C. pemimpin
B. khalifah D. presiden

2. Sahabat Rasulullah SAW. yang pernah mendampingi beliau ketika


melakukan hijrah ke Madinah dan sempat beristirahat di Goa Tsur
adalah....
A. Ali bin Abi Thalib C. Utsman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Abu Bakar Ash-Shiddiq

3. Utsman bin Affan selain sebagai khalifah, juga mendapat julukan


khusus yaitu....
A. Ash-Shiddiq C. Dzun Nurain
B. Al Faruq D. Abu Turab

4. Sahabat Rasulullah SAW. yang termuda dan sekaligus sebagai


menantu beliau adalah....
A. Ali bin Abi Thalib C. Usman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Abu Bakar Ash-Shiddiq

5. Selama kepemimpinan Umar bin Khattab berhasil menaklukkan kota-


kota berikut ini, kecuali....
A. Damaskus C. Yordania
B. Iskandariyah D. Andalusia

6. Rasulullah SAW. pernah bersabda;


ْ ‫بى َعلياىى َف َق ْىدى َس َّب‬
‫نى‬ ‫َم ْى‬
‫نى َس َّ ى‬
Barangsiapa yang mencelanya, berarti ia telah mencela saya”,
Sahabat/Khulafaur Rasyidin yang dimaksud rasul tersebut ialah....
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq C. Utsman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Ali bin Abi Thalib

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


7. Khalifah yang mendapat julukan Amirul Mukminin dan Al-Faruq
adalah....
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq C. Utsman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Ali bin Abi Thalib

8. Salah satu bukti kecerdasan Abu Bakar adalah memfatwakan ...


sama dengan shalat.
A. puasa C. zakat
B. qurban D. haji

9. Khalifah Utsman bin Affan mempunyai kemampuan meriwayatkan


hadits sebanyak....
A. 120 C. 240
B. 140 D. 410

10. Salah satu Khulafaur Rasyidin yang ahli dalam bidang ilmu waris
ialah....
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq C. Utsman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Ali bin Abi Thalib

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Khalifah artinya....
2. Syarat sebagai khalifah haruslah orang yang....
3. Ali bin Abi Thalib wafat dalam usia....
4. Asadullah artinya....
5. Utsman bin Affan lahir pada tahun....

﴾ ﴿
Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Apa saja tugas seorang khalifah?


2. Ali bin Abi Thalib dikenal dengan sebutan Abu Turab. Mengapa
dijuluki demikian?
3. Sebutkan tiga hal penting yang berhasil dicapai di masa Utsman bin
Affan menjabat sebagai khalifah!
4. Tuliskan dua keistimewaan Umar bin Khattab!
5. Sebutkan tiga bukti kecerdasan Abu Bakar Ash Siddiq!

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


﴾ ﴿
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.13 Meyakini kebenaran kisah 2.13 Menunjukkan sikap teguh
Ashhabul Kahfi sebagaimana pendirian sebagai implementasi
terdapat dalam Al-Qur’an. pemahaman kisah keteladanan
Ashhabul Kahfi sebagaimana
terdapat dalam Al-Qur’an.
3.13 Memahami kisah keteladanan 4.13 Menceritakan kisah keteladanan
Ashhabul Kahfi sebagaimana Ashhabul Kahfi sebagaimana
terdapat dalam Al-Quran. terdapat dalam Al-Qur’an.
Indikator:
3.10.1 Menyebutkan sifat utama yang ada pada kisah Ashhabul Kahfi.
3.10.2 Menyebutkan contoh keteladanan yang ada pada kisah Ashhabul Kahfi.
4.5.1 Menceritakan kisah Ashhabul Kahfi dalam menyelamatkan aqidahnya
4.5.2 Meneladani sifat-sifat Ashhabul Kahfi.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Dalam surat Al Kahfi, Allah SWT. menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu
kisah Ashhabul Kahfi, kisah pertemuan Nabi Musa AS dan Nabi Khaidir
AS serta kisah Dzulqarnain. Kisah Ashhabul Kahfi mendapat perhatian
lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah
tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashhabul
Kahfi, seperti juga kisah dalam Al-Qur’an lainnya, bukan merupakan kisah
semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran (ibrah) didalamnya.

A. Asal Usul Ashhabul Kahfi


Ashhabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada
masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum
diutusnya Nabi Isa AS. Mereka hidup di tengah masyarakat penyembah
berhala dengan seorang raja yang zhalim. Ketika sang raja mengetahui ada
sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah
lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti
kepercayaan sang raja. Tapi Ashhabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah
mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja,
sampailah mereka di mulut sebuah goa yang kemudian dipakai sebagai
tempat persembunyian mereka.

Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam
goa, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka
sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah
SWT.

Allah SWT. berfirman pada ayat 9-10 Surah Al Kahfi:

ً َ َ َ َ ٰ ْ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ
‫﴾ى‬٩﴿‫فىوالرقي ىمىَكنواىمنىىىاياتناىعجباى‬
‫ابىالكه ى‬
‫نىأصح ى‬
‫تىأ ى‬
‫أ ىمىحسب ى‬

َ‫ئى ى َنلىاى‬
ْ ‫َح ًىة ى َو َه ِّي‬
َ ْ ‫ك ى َر‬َ ْ َّ َ ٰ ٓ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َْ ْ ََ ْ
‫ف ىفقالوا ىربنىا ىاىتنا ىمن ىِلن ى‬
‫ٰل ىالكه ى‬
‫إ ىذ ىأوى ىالفتي ىة ىإ ى‬
ً ََ َ َْ ْ
‫﴾ى‬١٠﴿‫نىأمرناىرشداى‬ ‫مى‬

﴾ ﴿
Artinya: “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami goa dan
(yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan
Kami yang mengherankan? (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari
tempat berlindung ke dalam goa lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS. Al Kahfi [18]: 9-10)

Kisah Ashhabul Kahfi merupakan berita dari Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad SAW. atas pertanyaan beberapa orang Yahudi untuk
membuktikan kebenaran kenabian Muhammad SAW.

Tatkala Umar Ibnul Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin,


pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka
berkata kepada Khalifah: “Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang
kekuasaan sesudah Muhammad SAW. dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami
hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda
dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti
bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar
seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti
agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.”

“Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Khalifah
Umar. “Jelaskan kepada kami tentang sejumlah orang yang pada zaman
dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali
oleh Allah. Bagaimana hikayat tentang mereka itu?” tanya pendeta tadi.

Ali bin Abi Thalib yang turut hadir pada pertemuan tersebut diminta oleh
Umar untuk menjelaskannya. Ali bin Abi Thalib menjawab: “Hai pendeta
Yahudi, mereka itu ialah para penghuni goa (Ashhabul Kahfi). Hikayat
tentang mereka itu sudah dikisahkan oleh Allah SWT. kepada Rasul-Nya.
Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu.”

Pendeta Yahudi itu menyahut: “Aku sudah banyak mendengar tentang


Qur’an kalian itu! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan
nama-nama mereka, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama
raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta goa mereka, dan
semua kisah mereka dari awal sampai akhir!”

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Ali bin Abi Thalib kemudian berkata: “Hai saudara Yahudi, Muhammad
Rasulullah SAW. kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu
terjadi di negeri Romawi, di sebuah kota bernama Aphesus, atau disebut
juga dengan nama Tharsus. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu
ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah
nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki).

B. Ashhabul Kahfi Menghadapi Raja yang Zhalim


Penduduk negeri Aphesus itu dahulunya mempunyai seorang raja yang
baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh
seorang raja Persia bernama Diqyanius. Ia seorang raja kafir yang amat
congkak dan zhalim. Ia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan
pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Olehnya kota
itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana.”

Raja tersebut juga mengangkat 7 orang, terdiri dari anak-anak para


cendekiawan, untuk dijadikan menteri-menteri atau pembantu-
pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa
berunding lebih dulu dengan mereka. Ketujuh orang tersebut adalah
Tamlikha, Maksalmina, Marthunus, Nainunus, Saryunus, Zunuwanus,
Falyastathyunus.”

Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dan dikerumuni oleh
semua hulubalang dan para punggawa.

Demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga


puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun,
tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah
atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan
sehat, ia mulai congkak, durhaka dan zhalim. Ia mengaku-aku diri sebagai
“tuhan” dan tidak mau lagi mengakui adanya Allah SWT.

Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya.


Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan

﴾ ﴿
berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat
atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh
sebab itu semua orang terpaksa mengiakan kemauannya. Dalam masa yang
cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan
dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Allah SWT.

C. Mengenal Allah di Balik Kelemahan Raja yang


Zhalim
Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas
singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah
seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk
menyerbu ke dalam wilayah kerajaannya, dengan maksud hendak
melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya
raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari
kepala.

Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah
seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan - seorang cerdas yang
bernama Tamlikha - memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh
pikiran. Ia berpikir, lalu berkata di dalam hati: “Kalau Diqyanius itu benar-
benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan
sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua
bukanlah sifat-sifat Tuhan.”

Tujuh orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan
di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada suatu hari
tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan teman-temannya.

Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi


Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya:
“Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum?”

“Teman-teman,” sahut Tamlikha, “hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu


yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


tidur.” Teman-temannya mengejar: “Apakah yang merisaukan hatimu, hai
Tamlikha?” “Sudah lama aku memikirkan soal langit,” ujar Tamlikha
menjelaskan.

Aku lalu bertanya pada diriku sendiri: siapakah yang mengangkatnya ke


atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan
dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah?

Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu?

Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?


Kemudian kupikirkan juga bumi ini: “Siapakah yang membentangkan
dan menghamparkannya di cakrawala?”

“Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak


goyah, tidak goncang dan tidak miring?” Aku juga lama sekali
memikirkan diriku sendiri: “Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi
dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan
kepadaku? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan
Diqyanius.”

Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki


Tamlikha diciumi sambil berkata: “Hai Tamlikha dalam hati kami
sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh
karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua!”

“Saudara-saudara,” jawab Tamlikha, “baik aku maupun kalian tidak


menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang zhalim itu, pergi
kepada raja pencipta langit dan bumi!”

“Kami setuju dengan pendapatmu,” sahut teman-temannya.

﴾ ﴿
D. Menghindari Kekejaman Raja yang Zhalim
Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma,
dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu
kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan
kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.

Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-
temannya: “Saudara-saudara, kita sekarang sudah terlepas dari raja
dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan
marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Allah akan memudahkan
urusan kita serta memberikan jalan keluar.”

Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh


7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa
berjalan kaki sejauh itu.

Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada


penggembala itu mereka bertanya: “Hai penggembala, apakah engkau
mempunyai air minum atau susu?”

“Aku mempunyai semua yang kalian inginkan,” sahut penggembala


itu. “Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku
menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku
bagaimana cerita perjalanan kalian itu!”

“Ah…, susahnya orang ini,” jawab mereka. “Kami sudah memeluk suatu
agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika
kami mengatakan yang sebenarnya?”

“Ya,” jawab penggembala itu.

Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada


diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk
lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata:
“Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian.
Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada
kalian.”

Tamlikha bersama teman-temannya berhenti. Penggembala itu segera


pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama
kemudian ia datang lagi berjalan kaki, diikuti oleh seekor anjing
miliknya, anjing itu berwarna kehitam-hitaman dan bernama Qithmir”.

Orang-orang yang dalam pelarian itu melihat seekor anjing, masing-


masing saling berkata kepada temannya: “kita khawatir kalau-kalau anjing
itu nantinya akan membongkar rahasia kita!” Mereka minta kepada
penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu.

Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk


di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan
lancar dan jelas sekali: “Hai orang-orang, mengapa kalian hendak
mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada
sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan
dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah SWT.”
Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi.

Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama


mereka mendekati sebuah goa. “Bukit yang lebih mirip seperti gunung
itu bernama Naglus dan nama goa itu ialah Washid, atau di sebut juga
dengan nama Kheram!”

E. Keajaiban yang Dialami Ashhabul Kahfi


Ali bin Abi Thalib meneruskan ceritanya: secara tiba-tiba di depan
goa itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata air deras sekali.
Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu.
Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung dan tidur di dalam
goa. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka duduk, berjaga-jaga
sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu goa.

﴾ ﴿
Kemudian Allah SWT. memerintahkan malaikat maut supaya mencabut
nyawa mereka. Kepada masing-masing orang dari mereka Allah
SWT. mengirimkan dua malaikat untuk bertugas membolik-balik tubuh
mereka dari kanan ke kiri. Allah lalu memerintahkan matahari supaya
pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam goa dari arah
kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai
meninggalkan mereka dari arah kiri.

Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya
tentang para pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu
melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan
berkuda ia cepat-cepat berangkat menyelusuri jejak para pembantunya
yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati goa. Ia
melihat para pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring
di dalam goa. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa orang-orang itu
benar-benar sedang tidur.

Kepada para pengikutnya ia berkata: “Kalau aku hendak menghukum


mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari
perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam
goa. Panggillah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke
mari!”

Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup


rapat pintu goa dengan batu-batu dan jish (bahan semacam semen).
Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya: “Katakanlah
kepada mereka yang ada di dalam goa, kalau benar-benar mereka itu tidak
berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit,
agar mereka dikeluarkan dari tempat itu.”

Dalam goa yang tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun.

Setelah masa lampau yang amat panjang itu berlalu, Allah SWT.
mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah
mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari
tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya:
“Malam tadi kami lupa beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mata air!”

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Setelah mereka berada di luar goa, tiba-tiba mereka lihat mata air
itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi
kering semuanya. Allah SWT. membuat mereka mulai merasa lapar.
Mereka saling bertanya: “Siapakah di antara kita ini yang sanggup dan
bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa mendapatkan
makanan? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar,
jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi.”

Tamlikha kemudian berkata: “Hai saudara-saudara, aku sajalah yang


berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala,
berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini!”

Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke


kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum
pernah dikenalnya, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui.
Tamlikha berhenti sejenak memandang sekitarnya sambil mengusap-usap
mata, lalu berkata seorang diri: “Kusangka aku ini masih tidur!” Setelah
agak lama memandang dan mengamat-amati keadaan, ia meneruskan
perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang berlalu-lalang.
Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya
di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjaja roti: “Hai tukang roti,
apakah nama kota kalian ini?” “Aphesus,” sahut penjual roti itu.

“Siapakah nama raja kalian?” tanya Tamlikha lagi. “Abdurrahman,” jawab


penjual roti.

“Kalau yang kau katakan itu benar,” kata Tamlikha, “urusanku ini sungguh
aneh sekali! Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku!”

Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa
Tamlikha itu uang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih
berat. Jika dibandingkan, bahwa uang yang dibawa oleh Tamlikha dengan
uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga
dirham baru.”

Ali bin Abi Thalib kemudian melanjutkan ceritanya: Penjual Roti lalu
berkata kepada Tamlikha: “Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya

﴾ ﴿
engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa uang itu kepadaku!
Kalau tidak, engkau akan kuhadapkan kepada raja!”

“Aku tidak menemukan harta karun,” sangkal Tamlikha. “Uang ini ku dapat
tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham!
Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya
menyembah Diqyanius!”

Penjual roti itu marah. Lalu berkata: “Apakah setelah engkau menemukan
harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku?
Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang
mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300
tahun yang silam! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok
aku?” Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap
raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap
adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha:
“Bagaimana cerita tentang orang ini?”

“Dia menemukan harta karun,” jawab orang-orang yang membawanya.


Kepada Tamlikha, raja berkata: “Engkau tak perlu takut! Tuhan
memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta
karun itu. Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya
engkau akan selamat.”

Tamlikha menjawab: “Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta


karun! Aku adalah penduduk kota ini!”

Raja bertanya sambil keheran-heranan: “Engkau penduduk kota ini?” “Ya.


Benar,” sahut Tamlikha.

“Adakah orang yang kau kenal?” tanya raja lagi. “Ya, ada,” jawab Tamlikha.

“Coba sebutkan siapa namanya,” perintah raja.

Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak

ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang
hadir mendengarkan. Mereka berkata: “Ah…, semua itu bukan nama

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau
mempunyai rumah di kota ini?”

“Ya, tuanku,” jawab Tamlikha. “Utuslah seorang menyertai aku!”

Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi.


Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi
di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang
mengantarkan: “Inilah rumahku!”

Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat
lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih
dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia
terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang:
“Kalian ada perlu apa?”

Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut: “Orang muda ini mengaku
rumah ini adalah rumahnya!”

Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamat-


amati ia bertanya: “Siapa namamu?” “Aku Tamlikha!” Orang tua itu lalu
berkata: “Coba ulangi lagi!”

Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di
depan kaki Tamlikha sambil berucap: “Ini adalah datukku! Demi Allah, ia
salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja
durhaka.”

Kemudian diteruskannya dengan suara haru: “Ia lari berlindung kepada


Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa AS, dahulu
telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa
mereka itu akan hidup kembali!”

Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian dilaporkan kepada
raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat
Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat
Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat
ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan

﴾ ﴿
dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya: “Hai Tamlikha, bagaimana
keadaan teman-temanmu?”

Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih


berada di dalam goa.

“Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Dua
orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa
Tamlikha menuju ke goa,” demikian Ali bin Abi Thalib melanjutkan
ceritanya.

Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam goa itu.


Setibanya dekat goa, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan
para pengikut mereka: “Aku khawatir kalau sampai teman-temanku
mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti
menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena
itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui
dan memberitahu mereka!”

Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam goa.
Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan
Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata: “Puji dan
syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!”

Tamlikha menukas: “Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian,


sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?” “Kami tinggal sehari atau
beberapa hari saja,” jawab mereka.

“Tidak!” sangkal Tamlikha. “Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun!
Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah
lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah
yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!”

Teman-teman Tamlikha menyahut: “Hai Tamlikha, apakah engkau hendak


menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?”

“Lantas apa yang kalian inginkan?” Tamlikha balik bertanya.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


“Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga,”
jawab mereka.

Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa: “Ya


Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang
keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali
nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain!”

Allah SWT. mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan


malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Allah SWT.
melenyapkan pintu goa tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang
menunggu-nunggu segera maju mendekati goa, berputar-putar selama
tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat
ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam goa.

Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa
hebatnya kekuasaan Allah SWT. Dua orang bangsawan itu memandang
semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni goa, sebagai
peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka.

Allah berfirman:

“Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka,


agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa
kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-
orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata:
“Dirikan sebuah bangunan di atas (goa) mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka.” Orang-orang yang berkuasa atas urusan
mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah
peribadatan di atasnya.” (QS. Al Kahfi [18]: 21)

Sampai di situ Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni
goa. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu:
“Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah,
sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang kuceritakan
itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?”

﴾ ﴿
Pendeta Yahudi itu menjawab: “Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah
dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun! Sekarang engkau jangan
menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah
serta Rasul-Nya. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling
berilmu di kalangan ummat ini!”

Demikianlah hikayat tentang para penghuni goa (Ashhabul Kahfi), kutipan


dari kitab Qishashul Anbiya yang tercantum dalam kitab Fadha ‘ilul
Khamsah Minas Shihahis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadha Al Huseiniy Al
Faruz Aabaad, dalam menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang
diperoleh Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D untuk jawaban
yang paling tepat!

1. Ashhabul Kahfi artinya....


A. para penghuni rumah C. para penghuni masjid
B. para penghuni goa D. para penghuni surga

2. Raja zhalim yang berkuasa pada masa hidupnya Ashhabul Kahfi


adalah....
A. Columbus C. Dominicus
B. Martelius D. Diqyanius

3. Jumlah pemuda yang disebut dalam Al Qur’an sebagai Ashhabul


Kahfi adalah ... orang.
A. enam C. delapan
B. tujuh D. sembilan

4. Kezhaliman raja yang hidup pada zaman Ashhabul Kahfi yaitu....


A. menjadi raja paling kaya C. tidak dapat dikalahkan
B. mengaku dirinya sebagai tuhanD. berbuat semaunya

5. Para Pemuda Ashhabul Kahfi diangkat sebagai penasihat raja


dari golongan....
A. bangsawan C. ahli hukum
B. pengusaha D. cendekiawan

6. Atas kekuasaan Allah SWT., selama di dalam goa, para pemuda


Ashhabul Kahfi tertidur selama….
A. 109 tahun C. 309 tahun
B. 209 tahun D. 390 tahun

7. Pemimpin para pemuda Ashhabul Kahfi yaitu....


A. Miksalmina C. Tamlikha
B. Martelius D. Sidemius

﴾ ﴿
8. Penyebab utama para pemuda pergi menghindari raja adalah....
A. takut ditangkap tentara raja C. melakukan ibadah
B. tidak nyaman tinggal di istana D. mempertahankan aqidah

9. Untuk meyakinkan raja Abdurrahman tentang peristiwa yang


dialaminya, salah satu utusan pemuda Ashhabul Kahfi mengajak
beberapa pengawal raja untuk melihat....
A. rumah tempat tinggalnya C. istana kerajaanya
B. goa tempat persembunyiannya D. uang coin yang dibawanya

10. Meski mempunyai kesempatan untuk hidup kembali, namun pada


akhirnya para pemuda Ashhabul Kahfi tetap berdoa kepada Allah
agar....
A. memasukkan mereka ke dalam surga
B. menutup goa tempat persembunyiannya
C. mematikan mereka kembali
D. mengangkat mereka ke langit

Isilah titik-titik pada soal berikut ini dengan jawaban yang


singkat dan tepat!

1. Kisah Ashhabul Kahfi terdapat dalam Al-Qur’an surat ... ayat....


2. Pemuda Ashhabul Kahfi yang mula-mula memikirkan kekuasaan
dan bukti ciptaan Allah SWT. adalah....
3. Secara letak geografis, posisi goa Ashhabul Kahfi terletak di
Negara....
4. Salah satu sifat terpuji yang dapat dicontoh dari pemuda Ashhabul
Kahfi antara lain....
5. Menurut keyakinan para pemuda Ashhabul Kahfi bahwa yang
berhak menjadi Tuhan adalah....

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Jawablah soal-soal berikut sesuai perintah!

1. Bagaimana cara Allah dengan kekuasaan-Nya tetap


menghidupkan para pemuda Ashhabul Kahfi selama beberapa kurun
waktu lamanya di dalam goa?
2. Mengapa para pemuda Ashhabul Kahfi tidak mempercayai rajanya
yang mengaku sebagai Tuhan?
3. Sebutkan tiga keteladanan penting yang dapat dicontoh dari kisah
para pemuda Ashhabul Kahfi!
4. Apa saja informasi yang disampaikan oleh Tamlikha sepulang dari
keperluannya membeli perbekalan makanan di pasar pusat kota?
5. Jelaskan secara ringkas intisari dari QS. Al Kahfi ayat 21!

﴾ ﴿
Abd. Hadi AR. 2002. Kisah 25 Nabi dan Rasul. Jakarta: Wangsa Merta.

Abdul Kadir Nuhuyanan. et. al., Pedoman dan Tuntunan Solat Lengkap.
Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Abdul Musnir Mulkhan, Masalah-Masalah Teologi dan Fiqih dalam Tarjih


Muhammadiyah. Yogjakarta: Sipress, 1997.

Abuddin Nata. 1998. Aqidah Akhlak I. Departeman Agama RI.

Abdullah Al Qarni, A’idh, Dr. Jangan Melampaui Batas, Bandung Irsyad


baitus Salam, 2005.

_______________, Cambuk Hati, Bandung: Irsyad baitus Salam,


2004.

Abdullah Gymnastiar, KH, Sebuah Nasihat Kecil, Jakarta: Republika, 2004.

Abul Hasan Ali Al Hasani An Nadawi. 2001. Kisah Para Nabi untuk Anak.
Jakarta: Rabbani Press.

Achmad Sunarto at. al. 1992. Terjemah Shahih Bukhari. Semarang: C.V.
Asy Syifa.

_______________, Pelajaran Ilmu Tajwid, Jakarta: Bintang Terang.

Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, Beirut: Darul Fikri, t.th.

A’id Abdullah Al-Qarni, Al-Qur’an Berjalan, Jakarta: Tim Sahara, 2005.

Al Albani, Nasrudin, Sifatu Salatin Nabi, Beirut: Al Maktab Al Islami, t.th.

Ali Audah, Ali bin Abi Thalib, Bogor: Lentera Antarnusa, 2003.

Arifin Djamaris, Zaenal K.H., Menyempurnakan Shalat, Jakarta: Raja


Grafindo Persada, 1997.

Sekolah Dasar Islam Al Azhar ﴾ ﴿


Armando, Ade, dkk. Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, Jakarta: Ikhtiar Baru
Van Hoeve, 2004.

Ash Shalab, Ali Muhammad, Dr. Bangkit dan Runtuhnya Khalifah


Usmaniyah, Jakarta: Pustakan Al Kautsar, 2003.

Baiquni, N.A., dkk., Indek Al-Qur’an, Surabaya: Arloka, 1996.

Bukhari, Sahih Al Bukhari, Kairo: Dar wa matabi, Asyy-Sya’ab, t.th.

Dahlan, Prof. Dr. H.M.D., Hadist Qudsi, Bandung: Diponegoro, 1999.

Departemen Agama RI. 1993. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: CV.


Kathoda.

Hamka. Prof., DR., Tafsir Al Azhar. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1994.

SUMBER GAMBAR

http://upz.mtt.or.id

http://www.hrl-int.co.id

http://pngimg.com

http://prasko17.blogspot.com

http://www.slideshare.net

http://fashions-cloud.com

http://arifnurzaman.wordpress.com

http://www.shutterstock.com

﴾ ﴿

Anda mungkin juga menyukai