FILOSFI TERAS
Karya: Henry Manampiring
William Irvine memperkenalkan Trikotomi Kemudian kita harus bisa merasa cukup
dimana tugas kita yaitu fokus pada internal dengan apa yang kita miliki karena dengan
goal diri kita yang masih dibawah kendali hal tersebut kita mencegah kekayaan
dan siap menerima hasil yang di luar menjadi majikan yang menjadikan kita
kendali atau ekspektasi kita. Kemudian budak mereka. Formula untuk keagungan
selalu waspada dengan Tirani Opini orang (Greatness) manusia adalah “Amor Fati”
lain tentang kehidupan kita dan juga atau “Love of Fate” atau mencintai takdir
belajar tidak menginginkan suatu hal di apa yang telah terjadi dan sedang terjadi
luar kendali kita. saat ini.
Dalam artikel The Independent disebutkan Filosofi teras sangat menaruh perhatian
bahwa “salah satu kebiasaan orang tua pada hubungan antarmanusia, karena
dari anak-anak sukses adalah menghargai para filsuf Stoa percaya bahwa nature
usaha lebih dari menghindari kegagalan”. manusia adalah makhluk sosial. Dalam
Psikolog Stanford University Carol Dweck kehidupan sosial, kita harus berhadapan
menjelaskan, bahwa anak-anak (dan juga dengan perilaku manusia lain yang
orang dewasa) memiliki dua konsep yang menyebalkan. Jika merasa tersinggung
berbeda mengenai sukses yaitu: pertama, oleh ulah dan perkataan orang lain, itu
Fixed Mindset (Mentalitas sudah tetap). sepenuhnya salahmu sendiri. Karena di
Akibatnya anak dan orang tua yang balik perilaku menyebalkan orang lain,
mempunyai mental ini akan berjuang mati- Kemungkinan besar tidak ada
matian meraih kesuksesan dan motivasi/niatan jahat, tetapi
menghindari kegagalan. Kedua, Growth ketidaktahuan/ignorance. Dan orang yang
Mindset (Mentalitas bertumbuh). Dimana melakukan perbuatan yang menyebalkan
mentalitas ini menyukai tantangan, karena tidak tahu (ignorant), seharusnya
kegagalan tidak dilihat sebagai bukti dikasihani dan diajari bukan dimarahi.
“bodoh” akan tetapi sebagai batu loncatan
yang perlu untuk pertumbuhan mental dan
meningkatkan kemampuan. Bab 12 Penutup
Bab 10 Citizen of the World Stoisisme adalah sebuah liku hidup, cara
hidup, bagaikan para pekerja konstruksi
setiap hari menggunakan ototnya dalam
Kita semua adalah kosmopolites “warga
seluruh aktivitas mereka. Yang menarik,
dunia”. Seorang filsuf Stoa menjelaskan
para filsuf Stoa tidak terlalu suka menyebut
untuk memperlebar lingkup kasih sayang
diri mereka sebagai “seorang Stoa”. Bagi
kita terhadap orang-orang di sekitar
merka, seorang “Stoa” adalah seseorang
dengan tidak membeda bedakan suku, ras
yang sudah meraih kesempurnaan,
dan agama. Dan mengatakan bahwa relasi
mencapai level Sage (Sang Bijak), yang
sosial kita bisa digambarkan sebagai
sudah benar-benar tidak terganggu lagi
beberapa lingkaran dari yang kecil sampai
dengan hal-hal eksternal dan sudah
besar dimana diri kita ada di tengahnya.
sempurna menggunakan rasionalitas.
Dan dalam Filosofi Teras mengakui bahwa
pada akhirnya semua manusia adalah
Filosofi Teras mengenal 3 disiplin yang harus
bagian dari dunia dan semesta yang sama,
terus menerus dilatih oleh prokopton, dan
oleh karenanya tidak semestinya kita
menjadi intisari dari way of life Stoisisme:
membedakan orang, apalagi sampai
Discipline of Desire, Discipline of Action,
mendiskriminasi dan menyakiti orang yang
Discipline of Assent/Judgment.
berbeda.
Kita semua mempunyai kewajiban untuk
turut berpartisipasi mengatasi masalah
dunia. Jika dihadapi sendirian banyak
masalah yang tentu di luar kendali saya.
Namun, jika dihadapi bersama, maka
banyak masalah yang bisa diubah menjadi
di bawah kendali kita. Salsabila Amanda (202010360311350)