Endrawanto
Endrawanto
ABSTRAK
KULTIV ASI JAMUR KUPING (Auricularia sp.) DALAM MEDIA TANDAN KOSONG KELAPA
SA WIT DAN SERBUK GERGAJI HASIL IRADIASI. Pada ~nelitian ini telah dilakukan percobaan dalam
laboratorium tentang perturnbuhan jamur kuping Auricularia sp. dalam media s~~_k~~n2, kelapa sawit
(TKS), lumpur limbah kela.p~~~t (LLKS), dan ~~uk~g~i.vang sudah disterilkafidengan cara ~~
' galnma pada~Y clan~manasan dengan otoklafSerat TKS dicampur dengan LLKS pada perbandingan
(1:0), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10) dal1 (1:20). Campuran bahan TKS dan LLKS kemudian dikomposkan
selama 2 Imnggu dengan penambahankapur 2%, dedak 12%, TSP 0,5% dan urea 0,25%. Kompos sebanyak 400
graIn dimasukkan ke dalam kantong plastik wrtuk dipadatkan sebagai kantong media jamur ( bag log ). J<antong
media yang sudah steril kemudian diinokulasi setel~ dingin dengan bibit jamur. Setelah diinokulast kantong
media diinkubasi selama 1,5 bulan sampai miseliurn famur menutupi permukaan kantong .Metode pertumbuhan
jamur Auricularia sp. dalam serbuk gergaji dan LLKS cara pelaksanaan sarna seperti pada ~mbuatan campuran
TKS clan LLKS. Sebagai parameter percobaan dilakukan penetapan berat jamur, efesiensi biologis, rendemen,
dan kadar serat sisa setelah jamur dipanen dari kantong media. Hasil ~rcobaan menW1jukan bahwa penggunaan
LLKS sebagai campuran media TKS cukup baik W1tuk menghasilkan jamur dibandingkan tanpa pemakaian
LLKS. Serbuk gergaji lebih baik digW1aka11 sebagai media perturnbuhan jamur kuping dibandingkan media TKS
yaitu 90 g dan 75 g berbeda nyata (P<0,05). Hasil pallen jamur yang diperoleh antara perlakuan iradiasi dan otok-
laf tidak berbeda nyata (P<0.05) yaitu 74,3 g dat1 76,6 g. Rendemen yang diperoleh antara perlakuan serbuk
gergaji clan serat TKS tidak berbeda (P<0,05) yaitu antara 91-92%.
ABSTRACT
EAR MUSHROOM (Auricularia sp.) CULTIVATION ON IRRADIATED PALM OIL EMPTY
FRUIT BUNCH AND SAWDUST The experimentswere conducted under laboratory condition. Ear
mushroom(Auricularia .~p.)were groWllon palm oil emptyfruit bunch(EFB), sludgeof oil residue,and sawdust
as growth mediumafter (heating)autoclavedand irradiatedby g81nma rays at the dose of 30 kGy. EFB fiber as
well as sawdust weremixed with sludgein compositionof(I:O), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10)and (1:20). The
lnixture \vasthencompostedwithin 2 weeksby the additionof CaO 2%, CaSO4(gypsum)2%, rice bran 12%,P
fertilizer 0,5% 811durea0,25%. A plasticbag volwne 1000ml wasfilled by 400 gramsof compostedmaterial as
musllfooms medium or bag log. Sterilized bag logs were thell inoculated with mushroom spaWl1s.After
inoculation, bag logs were incubateddwing 1.5 months waiting for mycelium growing. Parametersof the
experimentswere following weight of mushroomafter harvesting,biological efficiency, rendement,and total
fiber on bag log after mushroomsharvesting.Resultsof experimentsshowedthat utilization of sludgeas lnixture
with EFB produced weight mushroomyield more than \\'ithout sludgeaddition. Saw dust treatmentproduced
more mushroomweight comparedto EFB treatmentsi.e. 90 g and 75 g. Weights of mushroomsproduced
betweenirradiation and autoclavedheating treatmentfor sterilizationwere not significant at P<0.05i.e. 74.2 g
and 76.6g respectively.Rendementobtained betweensawdust and palm oil emptyfruit bunch treatmentswere
not sigllificant at P<0.05i.e. 91-92%.
169
Risalah Per/emuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Jeknologi Is%p dan Radias~ 20(x)
TKS yang berukuran I cm dapat digunakan untuk c- Faktor campuran antara jells bahan substrnt dengan
diproses menjadi kompos )rang selanjutnya dibuat media LLKS padaperbandingan 1:0,1:1,2:5,1:5,1:10, dan
jamur tetapi hams dicalnpur dengan LLKS yaitu limbah I-')()
minyak kelapc'lsawit. Kegunaan LLKS dapat membantu
memperkecil porosi~'ls yang berguna Imtuk aliran (aerasi) Percobaandisusundalam rancanganacak lengkap
udara di dalam media jalnur. Selain media TKS, serbuk dengan3 kali Illangan.
gergaji kayu sengon (A/bizzia fa/cataria) cllkup
mengandung udara muuk pertmnbuhan miselia jalnur,
tetapi penggunaan LLKS sebagai media jalnur kurang BASIL DAN PEMBABASAN
memuaskan, karena LLKS mengalldmlg bahan yang
padat sehingga mengllaInbat aerasi yang kl1fang baik Pcrtumbuhan jamur Auricularia sp. dalam
untuk pertwnbuhan miselia (2). TKS daD LLKS. Pertumbullan jarnur kuping dalarn
Pacta penelitian ini diujikan beberapa percobaan media TKS menunjukan basi] mencapai ]02.4 g dengan
pertmnbuhan jamur kuping Auricularia !.p. dalaln media efisiensi biologis 40,8%. Semakin tinggi kadar LLKS
serat TKS, LLKS, daD serbuk gergaji yang sudah yang ditarnballkan semakin berat bobot jamur yang
disterilkan dengall card iradiasi dan pemanasan dengan dihasi]kan daD akhimya menurun kemba]i pacta
otoklaf. perbandingan campuran ]:]0 dan ]:20 yaitu 87,8 g daD
64,7 g seperti terlibat pacta Tabel 1 dan Gambar I.
Dengan basil tersebut dimungkinkan bahwa bahwa
BAHAN DAN METODE penamballan LKKS kurang baik untuk pertumbuhan
jamur, tetapi pacta kadar yang sedang yaitu pacta
Pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalam campuran 2:5 daD 1:5 penambahan LLKS cukup
TKS daD LLKS.. Serat TKS mula -mula dirajang daD memberikan bobot jamur yang lebih tinggi yang menca-
dipotong sepanjmlg I.k. 1 cm. TKS berasal dari bahan pai ]02,4 g dan 93,7 g dengan efisiensi biologis 40,8%
yang ll1.:"1sih
segar. LLKS sebagai residu rninyak sawit dan 37,5% dibandingkan hanya media TKS tanpa LLKS.
diambil daTi perkebunan kelapa sawit Malimping. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi aerasi yang
Setelah dikeringkan kemudian dil1aluskan untuk memungkinkan pertumbuhan miselium yang cukup baik
dijadikan sebagai ballan CmnpllTanmedia jamur dengan sesuai untuk cronpuran TKS daD LLKS tersebut. TKS
TKS. Serat TKS dicampur dengan LLKS pada tanpa cronpuran LLKS dengan porositas daD aerasi yang
perbmldingan (1:0), (0:1), (1:1), (2:5), (1:5), (1:10) daD banyak juga tid.:'lk mengbasilkan bobot jamur yang tinggi
(1:20). Cmnpuran bal1aIl TKS daD LKS kemudian (74,8 g), sedangkan pertumbuhan jamur pacta media
dikomposkan selama 2 nunggu dengan penambahan LLKS tanpa campuran IlaDya menghasilkan bobot ] 8,7 g.
.kapur 2%, dedak 12%, TSP 0,5% d."1Uurea 0,25%. Untuk perlakuan iradiasi dan otok]af, ]lasi] bobot jamur
,.Campuran
, bahan dibalik setiap 3 Iwi dalam kelembaban yang dipero]eh tidak berbeda nyata (P<0,05) yaitu 74,3 g
'70% selmna 10 lk'1fi (7,8). Kompos sebanyak 400 graIn dan 76,6 g seperti ter]ibat pactaTabe] ].
dilnasukkan ke dalam kantong plastik untuk dipadatkan Efisiensi biologis substrat yang dipero]eh kurang
sebagai kantong media jamur (bag log). Kantong media daTi 50%. Efisiensi biologis diperoleh dari bobot basah
kemudian disterilkan pacta sllllU 120°C dengan tekanan 1 jamur dibagi berat kering media jarnur. Semakin besar
abu. selama 2 jam, sedangkan dengan iradiasi gamma ni]ai efisiensi biologis semakin be rat basi] bobot jamur
digunakml dosis 30 kGy. Kmltong media diinokulasi yang dipanen. Dilibat dari rendemen yang diperoleh yaitu
setelah dingin dengan bibit jamur. Setelall diinokulasi diatas 90% dengan kadar serat diatas 40% maka proses
kantong media diinkubasi selmua 1,5 bulan smnpai pembusukan TKS masih belum efe.ktip artinya TKS
miselimn jamur menutupi pennukaan kantong. Kantong masih terdapat dalarn keadaan segar. Rendemen yaitu
media kemudian ditusuk dan disiram untuk nilai pembusukan dari serbuk gergaji yang dihitung
mengeluarkan tllbuh buah jamur yang muncul setelah berdasarkan niSball (perbandingan) antara bobot media
disiram selarna 2 minggu. Sebagai parameter percobaan setelah jamur tmnbuh dan selesai pallen dengan bobot
dilakuk."1n penetapan berat jamur, efesiensi biologis, media sebelumjamur tumbuh (] I).
rendemen, d."1nkadar serat sisa setelah pertmnbuhan
jamur. Analisis dilakukan terltadap kadar serat, Pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalam
rendemen, berat jamur, dan efisiensi biologi~ (9,10, II). serbuk gergaji yang dicampur dengan LLKS. Hasil
jamur yang diperoleh menunjukan bobot yang lebih
Pertumbuhan jamur Auricuillria sp. dalam tinggi pactamedia serbuk gergaji yaitu 112,2 g dan 74,8 g
serbuk gergaji daD LLKS. Metode dan cara dibanding hasil jamur yang diperoleh dalam media TKS
pelaksanaan sarna seperti pada pembuatan cmnpuran (Tabel I dan 2). Pengaruh pemberian LLKS bampir
TKS do'!l1
LLKS. sempa dengan perlakuan pactaTKS sebagai mediajamur.
Umumnya hasil jamur yang diperoleh lebih berat
Perlakuan penelitian. Pad.1penelitian ini dialnati dibandingkan dengan basil jamur yang menggunakan
beberapa faktor perlakltan penelitian sebagaiberikut : media TKS karena serbuk gergaji mengandung kadar
a. Faktor jenis bahan substrat untuk mediwll jamur, serat yang lebih sedikit (45,7%) dibanding serat TKS
yang terdiri alas talmp jenis TKS dan serbuk gergaji. yaitu 87,4% .Untuk pertmnbul1an jamur pacta media
b. Faktor sterilisasi yang terdiri alas 2 tallap yaitu dengan kadar serat yang lebih tinggi diperlukan
pemanaSc111 dengall otoklaf dan iradiasi dengan sinar pengomposan yang lebih lmna agar proses pemraian
galmna 6OCOpactadosis 30 kGy. menjadi gula-gula terjadi lebih sempurna. Gula-gula
170
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan r t'knologi Is%p dan RadiaSl; 2(){XJ
yang diuraikan secara mikrobiologis dengan cara 5. LEONG, P.C., Cultivation of Pleurotus Mushroom
pengomposan mempakan ballaD nutrisi untuk jamur. on Cotton Waste Substrat in Singapore. Di
Degradasi dati selulosa menjadi gula-gula sederhana dalam S.T. Chang dan T.H. Quimio. 1982.
disebabkanoleh prosesenzirnatisyang dikeluarkanoleh Tropical Mushroom; Biological Nature and
mikroba (12,13). Cultivation Metods. The Cllinese University,
Hongkong(1982)349.
71
11.
Risalah Perlemuan Ilmiah Peneli/ian dan Pengembangan leiln%gi Iso/OIl dan Radiasi. 2(x)o
Tabell. Pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalam media serat tandan kosong sawit
(TKS) daD lumpur limbah kelapa sawit yang disterilkan dengan otokJaf daD
iradiasi gamma
Otoklaf
TKS 74.8b 29,9b 94,4a 47.6a
LLKS 18,7a 7,5a 93,6a
III 78,4b 31,4bc 88,7a 45,3a
2/5 102,4d 40,8d 89,6a 43,8a
1/5 93,7cd 37,5cd 90,4a 44,5a
1/10 87,8bc 35,lc 95,6a 43,6a
1/20 64,7b 25,9b 96,2a 44,8a
Tabel2. Pertumbuhan jamur Auricularia sp. dalam media serbuk gergaji dan lumpur
limbah kelapa suwit yang disterilkan dengan otoklaf dan iradiasi gamma
Otoklaf
Serbtlkgergaji 112,2c 44, 8bc
LLKS 24,7a 9, 9a
III 102,4c 40, 8bc
2/5 98,6c 39,4
1/5 92,2bc 36,9b
1/10 95,6bc 38,2b
1/20 98,5c 39,4b
40,23
lradiasi
Serbukgergaji I 26.7cd 50,7c 90,8a 43,7a
LLKS 18,6a 7,4a 92,4a
1/1 108,7c 43,5bc 91,3a 37,8a
2/5 98,2bc 36,7b 93,2a 39,7a
1/5 88,6b 35,4b 89,6a 40,4a
1/10 103,5c 41,4bc 90,6a 39,8a
1/20 95,2bc 30,lb 94,2a 40,5a
172
RJ~/ah Pet1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknalogi Isalop dan RadiaSJ: 2()(x)
DISKUSI
1. Apakah yang menyebabkan perbedacul lingkat Untuk skala ckonolru tidak menlllljukkaIl bcda
pertumbuhan jamur antara yang lidak diradiasi nyata antara sterilisasi radiasi d.,w uap.
denganyang di radiasi?
2. Apakall karena kadar baklerinya alau ada unsur lain '7 NANY KARTINI
ROSALINA ENDRAWANTO
Dan basil penelitian Bapak berarti sterilisasi I, Dampak positip penelitian ini dapat memanfaatkan
antara autoklaf dan iradiasi tidak berbeda nyata. limbah agroindustri yang melimpah di sekitar kita,
Bagailuana saran Bapak kalau kita melilmt dari aspek 2, Penggunaan iradiasi dan otoklaf dalam skala yang
ekonomi ? kalni lakukan tidak menunjukkan beda nyata, namun
hal ini perlu dihitung lagi untuk skala yang cukup
besar,
Ke Daftar Isi