KEGIATAN PERKADERAN
HMI
KEPUTUSAN PENGURUS BESAR
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (PB HMI)
NOMOR :
TENTANG
BUKU KONTROL PERKADERAN HMI
BUKU SAKU INI MILIK
Mengetahui
Pengurus HMI Komisariat
KetuaUmumKomisariat…
LATIHAN KADER I
“Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam
berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa”
A. RINCIAN
JENIS AKTIVITAS TANGGAL PARAF KET
Keagamaan Mengikuti Kelompok Studi Islam, dengan bentuk Ketiga item kegiatan ini wajib
kegiatan : diikuti oleh seluruh kader pasca
a. Belajar Mengaji Al-Qur’an hingga lancar LK I. Metode yang digunakan
membaca (tajwid, makhorijum huruf, dan adalah kelompok, atau melalui
tartil) sistem mentoring yang ditentukan
b. Belajar Bacaan Sholat oleh Bidang P3A komisariat
c. Belajar Menghafal Al-Qur’an 20 surat
2. Aspek kuantitatif
Aspek kuantitatif adalah berkaitan dengan sejumlah aktivitas yang pernah diikuti oleh kader selama masa setelah LK I, yaitu :
a. Aktivitas individu
b. Aktivitas kelompok
c. Aktivitas organisasi
Melalui kedua instrumen tes inilah seorang kader berhak dan dinyatakan untuk dapat mengikuti jenjang training selanjutnya, yang
dibuktikan melalui surat keterangan Cabang dan dibuktikan dengan membawa buku saku ini.
INSTRUMEN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
A. CABANG
Dalam terlaksananya kegiatan ini, cabang memiliki kewajiban dan wewenang dalam hal :
1. Kewajiban
a. Pengurus Cabang berkewajiban untuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan diatas, seperti: buku bacaan,
bulletin, mentor (pembimbing), dan kegiatan-kegitan yang dapat merangsang minat dan bakat kader lainnya.
b. Pengurus Cabang berkewajiban untuk menyelenggarakan temu bidang P3A Komisariat, untuk melakukan pengembangan metode
pembinaan kader.
c. Pengurus Cabang berkewajiban untuk melakukan evaluasi proses pembinaan kader di tingkat komisariat.
d. Membuat buku control kader dalam bentuk fisik, yang soft nya telah ditentukan oleh PB HMI
2. Wewenang
a. Cabang berwenang untuk memberikan peringatan bagi komisariat yang tidak menyelenggarakan kegiatan pembinaan kader
sebagaimana instrument aktivitasnya tertera diatas. Bagi komisariat yang tidak dapat menjalankan aktivitas diatas, tanggung jawab
sepenuhnya diambil oleh Cabang dalam penyelenggaraannya.
b. Cabang berwenang untuk menyelenggarakan uji tes prestasi kader, dengan waktu yang ditentukan oleh pengurus cabang dan
khususnya menyangkut tentang tahapan untuk mengikuti jenjang training formal selanjutnya. Adapun kriteria yang harus dipenuhi
sebagai penguji hal tersebut adalah :
a. Aktif dalam perkaderan HMI
b. Telah dinyatakan lulus LK II
c. Pengurus HMI Cabang
d. Telah mengikuti Training Of Trainer (TOT)
e. Telah menyelesaikan bacaan materi wajib minimal 20 buku
f. Dapat menjadi teladan yang baik.
c. Cabang diberikan wewenang untuk terlibat aktif dalam proses pembinaan kader.
3. KOMISARIAT
1. Kewajiban
a. Pengurus komisariat berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan aktivitas perkaderan sebagaimana dicantumkan diatas,
b. Pengurus Komisariat berkewajiban untuk mengklasifikasi orang-orang yang dipersiapkan menjadi para mentor dalam kegiatan yang
tercantum diatas
c. Pengurus Komisariat berkewajiban menyiapkan fasilitas-fasilitas pengembangan perkaderan, seperti buku, media, dan juga aktivitas
lainnya.
d. Pengurus Komisariat berkewajiban melakukan proses perencanaan dalam pembinaan perkaderan yang dikonsultasikan dengan
pengurus cabang
e. Pengurus Komisariat berkewajiban melakukan pelaporan perkembangan kader.
f. Memberikan buku control kader pada setiap kader yang telah lulus dalam LK I
2. Wewenang
a. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam buku control kader
b. Membuat kegiatan yang menarik, dan memicu minat dan gairah para kader
c. Tidak memberikan ijin pada kader yang tidak memenuhi kriteria untuk mengikuti training selanjuutnya.
d. Membuat metode pengembangan mutu dan kualitas pembinaan kader, seperti: adanya debat intelektual, lomba karya tulis, ataupun
hal-hal lain yang membuat kader termotivasi untuk berkembang
e. Memberikan sanksi bagi pengurus komisariat yang tidak menjalankan fungsi pembinaan
4. INDIVIDU
1. Hak Kader
a. Kader HMI berhak mendapatkan fasilitas pengembangan perkaderan, seperti: Buku Bacaan, Mentor pengembangan diri, dan fasilitas
lainnya yang berhubungan dengan proses perkaderan
b. Kader HMI berhak mendapatkan perlakukan yang sama dalam setiap proses pembinaan perkaderan
c. Kader HMI berhak memberikan usul kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan diri
d. Kader HMI berhak memberikan kritik dan masukan bagi penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh komisariat
e. Kader HMI berhak mendapatkan buku control kader, semenjak dinyatakan lulus LK I.
f. Kader HMI berhak mengikuti setiap jenjang training perkaderan
2. Kewajiban Kader
a. Patuh dan taat pada pedoman dan aturan main organisasi
b. Mengikuti proses perkaderan dengan sungguh-sungguh.
c. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat dalam buku control kader
d. Selalu siap akan dengan tugas yang diberikan kepadanya.
e. Menjaga nama baik organisasi
f. Membayar iuran anggota
LATIHAN KADER II
“Terbinanya kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual untuk memetakan peradaban
dan memformulasikan gagasan dalam lingkup organisasi”
1. Memiliki kesadaran intelektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif dalam memperjuangkan misi HMI
2. Memiliki pengetahuan tentang peta peradaban dunia
3. Memiliki kemampuan manajerial dalam berorganisasi
AKTIVITAS WAJIB PASCA LATIHAN KADER II
C. RINCIAN
JENIS AKTIVITAS TANGGAL PARAF KET
Keagamaan Mengikuti Kelompok Studi Islam, dengan bentuk Ketiga item kegiatan ini wajib
kegiatan : diikuti oleh seluruh kader pasca
a. Belajar tentang metodologi studi Islam LK II. Metode yang digunakan
b. Belajar menjadi Imam sholat dan Khatib adalah kelompok, atau melalui
Jumat sistem mentoring yang ditentukan
c. Belajar Menghafal Al-Qur’an 20 surat oleh Bidang PA Cabang
C. Bacaan
1. Richard Robinson, Soeharto dan
Bangkitnya Kapitalisme Indonesia
2. Mahesti Hasanah, Ekonomi Politik
Kolonialisme
3. Gayatri Spivak, Etika, Sbaltern, dan Kritik
Penalaran Postkolonial
4. Noam Chomsky, How The World Works
5. Anton Timur Djaelani, Gerakan Sarekat
Islam: Kontribusi pada Nasionalisme
Indonesia
6. Hasan Sho’ub, Islam dan Revolusi
Pemikiran; Dialog Kreatif Ketuhanan dan
Kemanusiaan (Al-Islam Wa Tahaddiyatul
‘Ashri). Surabaya; Risalah Gusti, 1997
7. Bagus Aryo, Tenggelam Dalam
Neoliberalisme?; Penetrasi Ideologi Pasar
Dalam Penanganan Kemiskisnan. Depok;
Kepik, 2012
8. James A. Caporaso&David P. Levine,
Teori-teori Ekonomi Politik (Theories Of
Political Economy). Yogjakarta; Pustaka
Pelajar, 2008
D. TEST PRESTASI KADER
Test ini merupakan upaya untuk mengetahui tingkat kemampuan kader pada saat hendak mengikuti jenjang training selanjutnya. Ke giatan
ini diselenggarakan oleh cabang dengan target mengukur indikator kualitatifnya yang memiliki kemampuan dasar dalam memahami
beberapa persoalan yang telah diberikan. Ini terbagi menjadi dua:
1. Aspek kualitatif
Aspek kualitatif adalah berkaitan dengan sejauh mana pemahaman diskursus kader mengenai materi-materi serta tugas yang telah
disampaikan, yang meliputi :
a. Mampu memahami materi wajib LK II
b. Mampu memahami minal 10 buku dari 22 buku yang telah diberikan pada bagian reading
c. Mampu menulis (resensi, review, wawancara, dan menulis di media)
d. Mampu membaca Al-Qur’an serta praktek ibadah sholat, dan mempunyai hafalan minimal 20 surat
e. Mengikuti 2 dari 4 jenis training/pelatihan. Misalnya, mengikuti Training Instruktur NDP dan Training Gender
Melalui kedua instrumen tes inilah seorang kader berhak dan dinyatakan untuk dapat mengikuti jenjang training selanjutnya, yang
dibuktikan melalui surat keterangan Cabang dan dibuktikan dengan membawa buku saku ini.
INSTRUMEN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
A. CABANG
Demi terselenggaranya kegiatan pasca LK II diatas, karena itu Cabang memiliki kewajiban dan wewenang dalam hal :
1. Kewajiban
a. Pengurus Cabang berkewajiban untuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan diatas, seperti: buku bacaan,
bulletin, mentor (pembimbing), dan kegiatan-kegitan yang dapat merangsang minat dan bakat kader lainnya.
b. Peserta yang telah dinyatakan lulus LK II dikoordinir oleh cabang untuk melaksanakan kegiatan diatas
c. Bidang PA Cabang berkewajiban menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam item di atas.
d. Bidang PA Cabang berkewajiban untuk melakukan evaluasi proses pembinaan kader Pasca LK II
e. Menghadirkan narasumber yang dibutuhkan, serta membuat kegiatan-kegiatan yang sebagaimana yang telah ditentukan dalam buku
kontrol. Karena itu, pengembangan kader pasca LK II menjadi tanggung jawab Cabang.
2. Wewenang
a. Cabang berwenang untuk memberikan peringatan bagi kader yang tidak mengikuti proses pasca LK II melalui instrument
aktivitasnya tertera diatas. Bagi peserta yang tidak mengikuti item buku kontrol diatas, tidak diperkenankan mengikuti LK III.
b. Cabang berwenang untuk menyelenggarakan uji tes prestasi kader, dengan waktu yang ditentukan oleh pengurus cabang dan
khususnya menyangkut tentang tahapan untuk mengikuti jenjang training formal selanjutnya. Adapun kriteria yang harus dipenuhi
sebagai penguji hal tersebut adalah :
Aktif dalam perkaderan HMI
Telah dinyatakan lulus LK III
Pengurus HMI Cabang
Telah mengikuti Training Of Trainer (TOT)
Telah menyelesaikan bacaan materi wajib minimal 30 buku
Dapat menjadi teladan yang baik.
c. Cabang diberikan wewenang untuk terlibat aktif dalam proses pembinaan kader.
B. KOMISARIAT
1. Kewajiban
a. Pengurus komisariat berkewajiban untuk mengingatkan para kadernya yang telah mengikuti LK II untuk melaksanakan proses pasca
LK II sebagaimana yang tertera dalam buku kontrol kader.
b. Pengurus Komisariat berkewajiban untuk menyampaikan jumlah kadernya yang telah mengikuti LK II ke Pengurus Cabang
c. Pengurus Komisariat berkewajiban menyiapkan fasilitas-fasilitas pengembangan perkaderan, seperti buku, media, dan juga aktivitas
lainnya.
d. Pengurus Komisariat berkewajiban melakukan pelaporan perkembangan kader.
2. Wewenang
a. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam buku control kader
b. Membuat kegiatan yang menarik, dan memicu minat dan gairah para kader
c. Tidak memberikan ijin pada kader yang tidak memenuhi kriteria untuk mengikuti training selanjuutnya.
d. Membuat metode pengembangan mutu dan kualitas pembinaan kader, seperti: adanya debat intelektual, lomba karya tulis, ataupun
hal-hal lain yang membuat kader termotivasi untuk berkembang
e. Memberikan sanksi bagi pengurus komisariat yang tidak menjalankan fungsi pembinaan
3. INDIVIDU
1. Hak Kader
a. Kader HMI berhak mendapatkan fasilitas pengembangan perkaderan, seperti: Buku Bacaan, Mentor pengembangan diri, dan
fasilitas lainnya yang berhubungan dengan proses perkaderan
b. Kader HMI berhak mendapatkan perlakukan yang sama dalam setiap proses pembinaan perkaderan
c. Kader HMI berhak memberikan usul kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan diri
d. Kader HMI berhak memberikan kritik dan masukan bagi penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh komisariat
e. Kader HMI berhak mengikuti setiap jenjang training perkaderan
2. Kewajiban Kader
a. Patuh dan taat pada pedoman dan aturan main organisasi
b. Mengikuti proses perkaderan dengan sungguh-sungguh.
c. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat dalam buku control kader
d. Selalu siap akan dengan tugas yang diberikan kepadanya.
e. Menjaga nama baik organisasi
f. Membayar iuran anggota