Anda di halaman 1dari 19

i

BAB I

A. JUDUL PENELITIAN
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU PRIBADI HEBAT KARYA
BUYA HAMKAH

B. KONTEKS PENELITIAN
Masalah Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di
dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan
pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya
merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
1. Proses pendidikan secara nasional Indonesia memiliki tujuan yaitu: mengembangkan
potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Republik Indonesia
No. 20/2003).
Pendidikan juga merupakan kebutuhan dasar manusia, karena dengan pendidikan manusia
kan menjadi tahu banyak hal yang belum mereka ketahui. Pendidikan mesti dipandang
sebagai sebuah sistem, baik itu dalam pendidikan yang bernuansa umum atau Islami.
Pendidikan Islami sebagai sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen yang
berhubungan secara fungsional satu sama lain. Komponen-komponen itu merupakan
pembentuk sistem pendidikan Islam. Hubungan antar komponen itu sendiri akan memberi
pengaruh bagi lancar tidaknya sistem yang dimaksud. Komponen-komponen tersebut antara
lain: komponen tujuan pendidikan, komponen tenaga pendidik, komponen anak didik.1
Karakter hebat adalah kekuatan pribadi bukan saja tanpa pada individu.
Bahkan,tampak, juga pada satu bangsa. Setiap bangsa mempuyai sisi yang kuat dan sisi yang
lemah dari pribadinya. Pribadi yang berguna adalah pribadi yang percaya kepada kekuatan
diri sendiri. Kekutan, akal, perasaan, dan kemauan sudah tersedia dalam jiwa sejak dalam
kandungan. Semua itu akan muncul dengan Pendidikan, pergaulan, dan lingkugan.

1
https://kamanka. Com/hakikat Pendidikan manusia, diakses pada tanggal, 06 Juni 2022, pukul 13.44 WIB

2
Pendidikan yang baik memunculkan jiwa yang baik orang yang percaya kepada
diri sendirin adalah orang yang merdeka sejati. Bukan orang lain yang menentukan ini salah,
ini benar, ini baik, atau ini buruk, melaikan kemerdekaan dan kepercayaan kepada diri
sendiri yang menentukan peraturan itu. Orang lain tidak perlu cemas atau takut karna jiwa
yang bebasitu senantiasa mengejar kebenaran.pribadi yang membuat sejarah dalam suatu
bangsa ada dua macam, yaitu pribadi pemikir dan pribadi pekerja. Dapat dikatakan orang
yang meneorikan dan mempraktikkan. Karna itu pekerjaan dalam hidup ini ada dua, yaitu
berfikir dalam bekerja.2
Berangkat dari sini, peneliti tertarik untuk meneliti penelitian dengan judul
“Konsep Pendidikan Karakter Dalam Buku Pribadi Hebat Karya Buya

Hamka” dengan alasan agar mengetahui Pendidikan karakter guna sebagai pembelajaran
bagi peneliti dan insyaallah bisa menjadi referensi bagi yang lain.
C. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan pada konteks penelitian tersebut, maka terdapat beberapa pokok
permasalahan yang dapat dikaji sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan pribadi hebat menurut Buya Hamka?


2. Bagaimanakah konsep ‘Pribadi Hebat’ diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?
D. TUJUAN PENELITIAN
Seiring dengan fokus penelitian diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dimaksud dengan pribadi hebat menurut Buya Hamka.


2. Untuk mengetahui bagaimana konsep ‘Pribadi Hebat’ diaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari.
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian antar lain sebagai berikut:
1. Secara teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat memancing lahirnya berbagai macam pemikiran, riset
penyempurnaan pandangan terhadap jiwa dan kepribadiaan manusia.

2
Hamka, Pribadi Hebat, (Jakarta: Gema Insani, 2014), hal. 74.

3
b) Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu reverensi untuk membagi
pemahaman terkait kepribadian manusia.
2. Secara Praktis
a) Sebagai media formal bagi peneliti dalam rangka menyelesaikan tugas dan
kewajiban peneliti sebagai santri Niha’ie TMI Al-Amien Prenduan
b) Bagi peneliti, bahwa sesungguhnya menelaah tentang pribadi manusia diperlukan
agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Dilihat dari kehidupan sehari-hari penelitian dapat menjadi sumber motivasi
untuk berusaha menerapkan konsep-konsep berkeluarga yang baik dan benar. Secara
praktis penelitian ini dapat dilaksanakan dari seluruh kalangan.
F. ALASAN MEMILIH JUDUL
1. Alasan Objektif:
a. Pentingnya masalah ini untuk dikaji, mengingat banyaknya orang yang belum
mengetahui tentang cara menjadi pribadi yang hebat.
b. Agar peneliti dan seluruh kalangan dapat menjadi pribadi yang selalu memperbaiki
diri menjadi pribadi hebat yang lebih baik.
2. Alasan Subjektif
a. Karena ketertarikan peneliti terhadap pribadi manusia.
b. Judul ini sesuai dengan minat dan rasa ingin tahu peneliti tentang ragam macam
kepribadian manusia.
G. DEFINISI ISTILAH
Peneliti perlu mencantumkan definisi istilah dalam judul penelitian ini. Dengan maksud
untuk menghindari perbedaan pengertian atau ketidak jelasan makna agar tidak terjadi
kesalahan dalam memahami maksud yang peneliti tetapkan.
1. Pribadi: keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang.
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritik
Kepribadian seseorang tidak bisa dijauhkan pada suatu pendidikan yang mana
pendidikan itu sangat bergantung pada pribadi seseorang. Karena, pendidikan yang baik
memunculkan jiwa yang baik. Orang yang percaya kepada diri sendiri adalah orang yang
merdeka sejati. Orang lain tidak perlu cemas atau takut karena jiwa yang bebas itu

4
senantiasa mengejar kebenaran.3 Disini, peneliti mendapatkan suatu pemahaman
bahwasanya pendidikan suatu karakter sangatlah diperlukan untuk menunjang kehidupan
yang lebih baik di masa depan.
2. Kajian Terdahulu
1. Penelitian yang dikaji oleh peneliti sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Anton
Maulana dengan judul: “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Pemikiran Buya
Hamka” diterbitkan di Surabaya, Universitas Sunan Ampel, fakultas pendidikan.
Dalam penelitiannya, pendidikan Islam merupakan serangkaian upaya yang
dilakukan pendidik untuk membentuk watak, budi, akhlak, dan kepribadian peserta
didik, sehingga ia tahu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Sementara pengajaran Islam adalah upaya untuk mengisi intelektual peserta didik
dengan sejumlah ilmu pengetahuan.4 Sedangkan peneliti, menggunakan judul:
“Konsep Pendidikan Karakter Dalam Buku Pribadi Hebat Karya Buya Hamka” yang
mengkaji lebih dalam pengetahuan-pengetahuan yang terkandung tentang pendidikan
karakter dalam bukunya yang berjudul Pribadi Hebat.
I. METODE PENELITIAN
Metodologi yang penulis gunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini metodologi
penelitian kualitatif dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan jenisnya, karya ilmiah ini merupakan penelitian kepustakaan
(Library Reasearch) yang berisi deskriptif analisis, yaitu berusaha untuk mengumpulkan
dan menyusun data, kemudian diusahakan adanya analisis dan interpretasi atau pengisian
terhadap data tersebut. Pembahasan ini merupakan pembahasan naskah, dimana datanya
diperoleh melalui sumber literature, yaitu memulai riset kepustakaan.5
2. Sumber Data
Sumber yang penulis gunakan dalam penyusunan karya ilmiah dibawah ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Sumber Data Primer

3
Hamka, Pribadi Hebat, (Jakarta: Gema Insani, 2014), hlm. 58
4
Anton Maulana, Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Pemikiran Buya Hamka,(Universitas Sunan Ampel:
Fakultas Pendidikan)
5
Muhtadi Abdul Mun’im, Metode Penelitian untuk Pemula, (Sumenep: Pusdilam, 2014), hlm. 6.

5
Sumber data yang menjadi sumber utama yang menjadi acuan peneliti untuk
mendapatkan refrensi,6 yaitu buku-buku yang berkaitan kepribadian manusia

b. Sumber Data Sekunder

Dalam penelitian ini yaitu, studi kepustakan yang dilakukan dengan membaca dan
mengutip sumber-sumber tertulis seperti buku, arsip, artikel, jurnal, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penelitian. Di antara sumber data penunjang tersebut adalah jurnal
yang berjudul “ Pribadi Yang Baik” yang ditulis oleh Ahmad Sholeh pada tahun 2015

3. Teknik Pengumpulan Data


Pertama-tama penulis mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku
maupun media-media yang membahas tentang konsep islam terhadap penyandang
disabilitas. Kemudian, penulis menyusun penelitian berdasarkan informasi, baik dari
buku ataupun dari media-media menyangkut masalah yang penulis teliti.
4. Analisis Data

Analisis adalah serangkaian upaya sederhana bagaimana data penelitian pada


gilirannya dikembangkan. Proses metode analisis , yaitu metode yang berdasarkan pada
isi (makna) suatu teks. Metode ini peneliti gunakan dalam penelitian ini yang mengubah
data yang kurang bernilai menjadi bernilai.

J. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti ingin
menyampaikan pemikiran (Sistematika Pembahasan) secara sistematis dan untuk
mempermudah pembaca menyimpulkan pengertian dan pemahaman terhadap unsur-unsur
pokok antar bab.

BAB I : PENDAHULUAN

Yang menerangkan tentang konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan


penelitian, manfaat penelitian, alasan memilih judul, definisi istilah, metode
penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI

6
Ibid, hlm. 52.

6
Pada bab ini, berisi tinjauan pustaka tentang pandangan Buya Hamka
tetang pribadi hebat

BAB III : BIOGRAFI TOKOH

Pada bab ini peneliti akan membahas dan memaparkan tentang riwayat hidup
dan Pendidikan Buya Hamka.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penelitian, analisis data. Peneliti akan menguraikan
paparan data dan temuan data, analisis data serta temuan penelitian yang
merupakan jawaban dari fokus penelitian.

BAB V : PENUTUP

Inilah bab terakhir. Penelitian akan menguraikan kesimpulan secara keseluruhan


serta meminta saran bagi pembaca. Mengingat keterbatasan peneliti sebagai
peneliti pemula.

7
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaannyaan.
Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradapan suatu masyarakat, di dalam nya
terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering sering dinyatakan
pendidikan telah ada sepanjang peradapan umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya
merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.7
Proses pendidikan secara nasional .8 Indonesia memeliki tujuan yaitu:
mengembangkan, potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kereatif, mandiri dan
menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab (undang-undang republik Indonesia
No. 20/2003)
Pendidikan juga merupakan kebutuhan dasar manusia, karena dengan pendidikan
manusia kan menjadi tahu banyak hal yang belum mereka ketahui, pendidikan mesti di
7
M. Fuad, Christin H, Nurela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F, Pengantar Bisnis, (Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2000)
Hal: 12
8
Ibid. Hal 13

8
pandang sebagai sebuah sistem, baik itu dalam pendidikan yang bermuansa umum atau
islami. Pendidikan islam sebagai sebuah sistem terdiri dari kompenen-kompenen yang
berhubungan secara fungsional satu sama lain. Komponen-kompenen merupakan pembentuk
sistem pendidikan islam.hubungan antar kompenen itu sendiri akan memberi pengaruh bagi
lancer tidaknya sistem yang dimaksud . kompenen-kompenen tersebut antara lain.: kompenen
tujuan pendidikan, kompenen tenaga pendidik, kompenen anak didik..
B. PENGERTIAN PRIBADI HEBAT
Pribadi hebat adalah pribadi yang berani dan sanggup menghadapi kesulitan atau bahaya
dengan tidak kehilangan akal. Bukan saja dimedan perang kita harus berani. Bukan saja
pengail dalam perahu kecil menghadapi ombak dan gelombang besar yang harus berani,
melaikan semua manusia harus berani menempuh hidupnya. Sudah nyata bahwa hidup hanya
semata-mata rantai kesulitan yang sambung-menyambung. Kesusahan tidak dapat dielakkan
dan hanya dapat ditempuh dengan hati tabah. Keberanian adalah menunjukkan kesanggupan
manusia menepuh hidup, mudah ata sukar pada waktu bertemu dengan kesulitan, dapat
dilihat dimana yang berani dan mana yang penakut. Mana yang yakin dan mana yang ragu-
ragu. Mana yang besar dan mana yang kecil jiwanya.9
Kesehatan tubuh dan kesehatan jiwa berhubungan dengan keberanian. Terutama lagi
bergantung pada pendidikan. Berani yang benar adalah berani dengan ilmu. Jika kail panjang
sejengkal tentu tidak berupya menduga laut
Selama keberanian masih ada dalam jiwa suatu bangsa, betapa besarnya kesulitan yang
dihadapi, percayalah dia akan bangkit kembali, sebab itu seluruh eropa yakin bahwa bangsa
jerman tidak akan membiarkan negrinya terus-menerus diduduki oleh bangsa asing. Mengapa
begitu? Karena bangsa jerman yakin akan hal itu ketika bangsa-bangsa barat menjajah
bangsa timur yang sangat ditakuti dari bangsa yang dijajah adalah kesadaran nasibnya dan
timbul keberanian untuk menentang kesulitan lalu berjuang nasib, gaya hidup
menggambarkan seluruh pola hidup seseorang dalam beraksi dan berikteraksi di dunia, gaya
hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti oleh
kegiatan-kegiatan undtuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dan
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang dan dua faktor yaitu faktor yang

9
Refinita aditia, Pribadi Hebat Dalam Pandangan Hamka, institut agama islam negeri bengkulu

9
berasal dari dalam individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor
internal yaitu sikap, pengalaman, pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif dan porsepsi
faktor . sedangkan faktor eksternal yaitu kelompok referensi, keluarga, dan kelas sosial.10
Setiap orang .mempunyai cara yang berbeda- beda dalam menghabiskan waktu luang
mereka. Apabila bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja, mengatakan bahwa gaya hidup,
setiap orang dianggap membawa kesadaran atau kepekaan yang lebih tingggi terhadap proses
konsumsi atau sikap konsumsi.hal itu berujuk pada cara orang-orang berusaha menampilkan
individualitas dan cita rasa mereka melalui pribadinya, gaya pribadi hidup kita memberikan
pengaruh posistif atau negatif bagi yang menjalankan. Gaya hidup biasa nya sering
disalahgunakanoleh sebagaian besar mahasiswa mampu memilih pengaruh positifnya, maka
akan baik. Tetapi bila lebih cenderung pada sisi negatifnya,maka dampaknya akan buruk.
Adapun dampak dari gaya hidup masa kini seperti adanya pergaulan bebas, hilangnya aroma
kesopanan dalam berpakaian, dan menurunnya image genarasi muda di mata publik.
Sesungguhnya, mode terbaru itu tak selalu cocok dengan kita.11
Adanya pengaruh dari budaya Barat, banyak mahasiswa di sekitar kampus mengalami
perubahan mulai dari pakaian, pergaulan, hiburan dan lain-lain. Adapun trend yang sedang
berkembang di lingkungan kampus UIN saat ini ialah trend memakai busana muslim dengan
tampilan yang trendy dan modis. Ini terlihat dari sebagian para mahasiswi, walaupun mereka
memakai kerudung namun pakaian yang mereka kenakan sudah mulai mengikuti trend masa
kini, mulai dari mengenakan jeans, shoes, acsecoris dan barang-barang bermerek lainnya,
sedangkan trend dalam hiburan mahasiswa banyak mengisi kegiatan 10 mereka dengan
mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan, menonton bioskop, karokean, nongkrong bersama
teman dan berlibur ketempat-tempat wisata. Gaya hidup dapat mencerminkan sikap dari
individu, mulai dari memilih busana, mencari tempat tongkrongan, menjalani proses belajar,
memperhatikan penampilan, memilih tempat hiburan sampai cara bergaul dan memilih
teman. Pola tindakan ini bisa dilihat di perilaku mahasiswa sosiologi yang sangat berbeda
dengan mahasiswa yang berada diluarnya dilihat dari cara berpakaian. Cara berpakaian yang
sedikit ekslusif dari lainnya mengindikasikan bahwa gaya hidup yang dimiliki oleh
mahasiswa sosiologi tergolong sebagai kelompok atas. Mahasiswa sosiologi berpenampilan
sangat ekslusif, yang mana mereka dapat dengan mudah mengikuti arus nge-trend sehingga
10
Ibid.hlm
11
Ibid.hlm

10
mereka lebih terupdate untuk masalah fashion atau berpakaian yang kemudian ini
menyebabkan mereka lebih menonjol dari mahasiswa jurusan lainnya.12
Maka patutnya kita semua harus bisa mengambil keputusan untuk menjadi pribadi yang
lebih baik dari sebelumnya kita harus yakin bisa melakukan itu, Oleh Karena itu kita harus
mempunyai kepribadian yang baik dan terpujin, sesuai dengan kepribadian menurut BUYA
HAMKA.

BAB III
BIOGRAFI TOKOH
A. KELAHIRAN BUYA HAMKA
Hamka dilahirkan di nagari sungai batang, tanjung raya, kabupaten asam, Sumatra barat
pada tanggal 1908. Hamka adalah ulama’ dan sastrawan besar Indonesia. Hamka dikenal
aktif menjadi pengurus organisasi muhammadiyyah, pernah terjun kedunia politik-melalui

12
Ibid. hlm.

11
partai masyumi-dan menjabat sebagai ketua pertama majelis ulama’ Indonesia (MUI).
Hamka termasuk pahlawan nasional Indonesia hamka berhasil menorehkan beberapa karya
fenomenal dalam sejarah sastra Indonesia, seperti novel di bawah lindingan ka’bah, dan
tenggelamnya kapal van der wijck karya legendaris hamka lainnya adalah buku tafsir al-
azhar. Hamka tutup usia dijakarta pada tanggal 24 juli 1981, pada usia 73 tahun.
DR.HAJI ABDUL MALIK KARIM ABDULLAH (HAMKA)
Beliau dilahirkan di sungai batang manijau (sumatra barat) pada 17 Februari 1908 ayahnya
ulama terkenal DR. Haji Abdul Karim Amrullah alias Haji Rasul, pembawa paham-paham
pembaruan iskam di miangkabau .
Dalam usia 6 tahun (1914) dia dibawa ayahnya kepadang pajang. Sewaktu berusia 7 tahun
dimasukkan ke sekolah desa dan malamnya belajar ngaji Al-Qur’an dengan ayahnya sendiri
sehingga khatam. Dari tahun 1916 sampai tahun 1923 di telah belajar agama pada sekolah-
sekolah “Diniyah School” dan “ Sumatra Thawalib” di pajang pandang dan di parabek. Guru-
gurunya waktu itu ialah Syaikh Ibrahim Musa parabek. Engku Mudo Abdul Hamid , dan
Zainuddin Labay. Padang pajang waktu itu ramai dengan penuntut ilmu agama Islam,
dibawah pimpinan ayahnya sendiri.
Ditahun 1924 ia berangkat ke Yogya ,dan mulai belajar pergerakan –pergerakan Islam yang
mulai bergelora ,Ia dapat kursus pergerakan islam dari H.O.S Tjokroaminato H. Fakhruddin ,
R,M. Suryopranoto dan iparnya sendiri R.St. Mansyur yang pada waktu itu ada di
pekalongan .ditahun 1935 dia pulang kepadang panjang .waktu itu bakatnya ia mulai tumbuh
sebagai pengarang,Buku yang mula-mula ia karang berjudul “Khatibul Ummah”di awal
tahun 1927 dia berangkat atas kemauannya sendiri ke mekkah sambil menjadi koresponden
harian “pelita andalas”pylang dari sana dia menulis di majalah “seruan islam” ditanjung pura
(langkat) dan membantu “Bintsng Islam” dan suara “muhammaddiyah” Yogyakarta
Pada tahun 1928 keluarlah buku romannya yang pertama dalam bahasa minangkabau
berjudul “Si Barriyah” waktu itu pula ia memimpin majalah “kemauan zaman” yang terbit
hanya beberapa nomor. Pada tahun 1929 keluarlah buku-bukunya “ Agama dan Prempuan “
“Pembela Islam” “Adat Minangkabau dan “ Agama Islam” (buku-buku ini disita oleh polisi)
Setelah dia kembali kesumatra barat tahun 1935 , setahun kemudian pergilah dia kemedan,
lalu mengeluarkan mingguan islam yang mencapai puncak kemasyhuran sebelum perang
yaitu “Pedoman Masyarakat” majalah ini dipimpin ssnediri setelah setahun dikeluarkan,

12
mulai tahun 1936 sampai tahun 1943 ,yaitu seketika tentara bala tentara jepang masuk.di
zaman itulah banyak terbit karangan-karangannya dalam bidang agama filsafat ,Tasawuf dan
roman ,setelah pecah Revolusi dia pindah ke sumatra barat. Dikeluarkannya buku-buku
mengguncangkan “ Revolusi pikiran” “revolusi agama” “negara islam” dan lain-lainnya
Kian lama semakin jelas bakatnya sebagai pengarang ,pujangga dan filosof islam, diakui oleh
kawan dan lawannya dengan keahliannya itu, pada tahun 1952 hamka diangkat oleh
pemetintah menjadi anggota “badan pertimbangan kebbudayaan” dari kementrian PP dan K
dan menjadi guru besar pada pergguruan tinggi Islam dan Universitas Islam di makassar dan
menjadi penasehat pada kementerian agama. Disamping keassyikannya mempelajari
kesusasteraan melayu klasik “,Hamka pun bersungguh-sungguh menyelidiki kesusasteraan
Arab ,sebab bahasa asing yang dikuasainya hanyalah bahasa arab.Drs.Slamet Mulyono,ahli
kesusasteraan indonesia menyebut hamka sebagai “Hamzah fanshuri zaman baru”
Tahun 1962 Hamka mulai menafsirkan AL-Qur’an lewat “Tafsir AL-Azhar” dan tafsir ini
sebagian besar dapat diselesaikan selama didalam tahanan selama dua tahun tujuh bulan.
(hari senin tanggal 12 ramadhan 1385,bertepatan dengan ,27 januari 1964 sampai juli 1969)
dan pada sabtu 6 juni 1974 beliau dapat gelar “Dr” dalam kesusasteraan malaysia.
Bulan juli 1975 Musyawarah Alim Ulama seluruh Indonesia dilangsungkan, Hamka
dilantik sebagai ketua majelis Ulama Indonesia pada tanggal 26 juli 1927 bertepatan dengan
17 Rajab 1395.

13
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN KARAKTER PRIBADI HEBAT
Pendidikan menurut Hamka bukan hanya soal materi, karena yang demikian tidaklah
membawa kepuasan batin. Pendidikan harus didasarkan kepada kepercayaan, bahwa di atas
dari kuasa manusia ada lagi kekuasan Maha Besar, yaitu Tuhan. Sebab pendidikan modern
tidak bisa meninggalkan agama begitu saja. Kecerdasan otak tidaklah menjamin keselamatan
kalau nilai rohani keagamaan tidak dijadikan dasarnya. Pendidikan juga menanamkan rasa
bahwa individu ialah bagian anggota masyarakat dan tak dapat melepaskan diri dari
kehidupan masyarakat. Pendidikan yang sejati ialah membentuk anak-anak berkhidmat
kepada akal dan ilmunya. Bukan kepada hawa nafsunya, bukan kepada orang yang
memujinya. Hamka berpandangan melalui akalnya, manusia dapat menciptakan peradaban
yang lebih baik. Potensi akal yang demikian dipengaruhi oleh kebebasan berfikir dinamis,
sehingga akan sampai pada perubahan dan kemajuan pendidikan. Dalam hal ini, potensi akal
adalah sebagai alat untuk mencapai terbentuknya kesempurnaan jiwa. Dengan demikian,
orientasi pendidikan Hamka tidak hanya mencakup pada pengembangan intelektualitas

14
berfikir tetapi pembentukan akhlak al-karimah dan akal budi peserta didik. Dan melalui
pendidikan manusia mampu menciptakan peradaban dan mengenal eksistensi dirinya.
Segala sesuatu yang dapat dijadikan standar, arahan, dan keberhasilan atas apa yang
dilakukan diartikan tujuan. Tujuan mempunyai peran penting dalam pendidikan. Tujuan
pendidikan menurut Hamka memiliki dua dimensi, yaitu bahagia di dunia dan di akhirat.
Untuk mencapai tujuan tersebut manusia harus menjalankan tugas dengan baik, yaitu
beribadah.
Oleh karena itu, segala proses pendidikan pada akhirnya bertujuan agar dapat menjadikan
peserta didik sebagai hamba Allah. Sehingga tujuan pendidikan dalam Islam sama dengan
tujuan penciptaan manusia itu sendiri, yaitu untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah.
Pentingnya manusia mencari ilmu menurut Hamka adalah untuk membantu manusia
memperoleh penghidupan yang layak, tetapi lebih dari itu dengan ilmu manusia akan mampu
mengenal Tuhannya, memperhalus akhlaknya, membangun budi pekerti dan senantiasa
berupaya mencari keridhaan Allah.6 Hanya dengan pendidikan yang demikian, manusia akan
memperoleh kebahagiaan (hikmat) dalam hidupnya.
Dalam pandangan Hamka, tujuan pendidikan adalah mengenal dan mencari keridhaan
Allah, membangun budi pekerti yang luhur agar terciptanya akhlak mulia serta
mempersiapkan peserta didik dalam pengembangan kehidupan secara layak dan berguna di
tengah lingkungan sosialnya.
Tujuan yang hendak dicapai dalam proses pendidikan, tidak terlepas dari ilmu, amal dan
akhlak, serta keadilan. Menurut Hamka ilmu yang dimiliki seseorang memberi pengaruh
keimanan sebab ilmu tanpa didasari iman, maka akan rusak hidupnya dan membahayakan
orang lain, oleh karena itu manusia semakin berilmu semakin bertambah ketakwaannya
kepada Allah.
Ilmu yang dibarengi iman tidaklah cukup, namun harus dibarengi dengan amal, kerja dan
usaha. Hubungan antara iman dan amal sama halnya hubungan antara budi dan perangai,
sehingga berbudi dan bergaul yang baik juga termasuk amal. Persamaan hak dalam hidup
mendefinisikan adanya keadilan yang diantaranya terkandung unsur keadilan dan
kepemilikan. Untuk itu eksistensi pendidikan merupakan hajat hidup manusia
Dengan demikian, tujuan pendidikan menurut Hamka sejalan dengan tujuan hidup
manusia yaitu mengabdi kepada Allah, karena sejatinya pendidikan adalah menciptakan

15
manusia sebagai hamba Allah, sehingga dengan ilmu yang dimiliki dapat menjalankan
tugasnya sebagai khalifah yang utama ialah beribadah kepada Allah. Adapun ilmu yang
diperoleh tidak saja dengan iman, namun harus ada amal, kerja dan usaha sungguh-sungguh
untuk mencapainya.
B. PENDIDIKAN PRIBADI HEBAT
Pendidik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan.
Pendidik menurut Hamka adalah seseorang yang memiliki pengorbanan, kejujuran serta
kelapangan hati untuk mempengaruhi, melatih, membimbing peserta didik agar berguna
untuk kehidupan masyarakat.
Dalam pandangan Hamka tugas pendidik pada umumnya adalah membantu
mempersiapkan dan mengantarkan peserta didik untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas,
berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat yang luas.
Pendidik dituntut terlebih dahulu mengetahui tugas dan tanggung jawabnya yaitu,
berupaya membantu dalam rangka membimbing peserta didik untuk memiliki ilmu
pengetahuan yang luas, berakhlak mulia, dan menguasai keterampilan yang bermanfaat, baik
bagi dirinya maupun masyarakat. Pendidik dalam hal ini guru tidak hanya mencukupkan
ilmu dari sekolah guru, akan tetapi diperluas pergaulan dan bacaannya, menjalin hubungan
baik dengan wali murid, membuka diri dengan kemajuan modern.
Pendidik menurut Hamka berfungsi sebagai lembaga yang berupaya mengembangkan
seluruh potensi yang ada dalam diri peserta didik secara maksimal, sesuai dengan irama
perkembangannya, baik jasmaniah maupun mental spiritual. Sebagaimana pandangan Hamka
terkait pendidik sangatlah besar upayanya dalam mewujudkan peserta didik yang mampu
mengoptimalkan akalnya, meraih cita-citanya, dan mengarahkan cita-cita tersebut pada nilai-
nilai yang dinamis dan religius. Seorang pendidik dikatakan berhasil apabila peserta didik
mencapai kemajuannya.13
Manusia lahir ke dunia tidak membawa apa-apa. Setelah melalui hidup, dengen
sendirinya timbullah tingkat kehidupan, bertiggi rendah, yang,dan yang terkenal dan yang
terkenal, sampai kepada suatu ketentuan hidup menurut ukuran kekuatan dan keseanggupan.
Setiap manusia mempunyai tujuan hidup, sepanjang tubuh sepangjang itulah pula bayang-
bayangannya. Dan bersyukur juga juga Karena setiap orang diberi tuhan perasaan rela
13
Andika Prawijaya, Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Buya Hamka, Jurnal Pendidikan, Volume 01 No.02,
December 2018. Hlm.58

16
menerima perkerjaan. Hidup hanya satu kali. Dalam kepercayaan umum kita , tidak ada
pergaulan hidup! Umur pun hanya sekejap. Hanya mampir sebentar kita datang kesini?
Alangkah murahnya detik yang sedikit itu, jika hanya kita isi dengan keraguan dan dengan
kerja yang tidak tentu arah.14

14
Buya Hamka, Prbadi Hebat. (Gema Insani: Jakarta, 2014), hlm. 83-84

17
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah membahas keseluruha materi dan bahan-bahan yang digunakan untuk
mengkaji dan menganalisis karya ilmiah ini, maka peneliti dapat menyimpilkan penelian
yang berjudul “KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU PRIBADI
HEBAT KARYA BUYA HAMKA” Diantaranya senagai berikut:
1. Pribadi hebat adalah bentuk karakter yang mempengaruhi pola hidup kita sehari-hari
dalam berkomunikasi atau dalam bertingkah laku.
2. Kita harus paham tentang pendidikan karakter untuk bisa menggaplikasikannya
dalam kehidupan kita.
3. Dan kita harus tau pendidikn karakter iyalah sangat penting bagi kehidupan manusia.
B. SARAN-SARAN
Semoga adanya penelitian saya ini bisa bermanfaaat kepada orang lain dan bisa
mengaplikasikannya.
1. Kita harus selalu menjaga adab dan tingkah laku kita dimanapun berada.
2. Dalam melakukan setiap kegiatan kita harus mengutamakan akhlaq
3. Selalulah berusaha menjadi pribadi yang hebat di dalam setiap kesempatan.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://kamanka.com/hakikat Pendidikan manusia.

Hamka, 2014. Pribadi Hebat, (Jakarta: Gema Insani).

Maulana, Anton, Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Pemikiran Buya Hamka, Skripsi:
Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Sunan Ampel.

Mun’im, Muhtadi Abdul, 2014. Metode Penelitian untuk Pemula, (Sumenep: Pusdilam).

19

Anda mungkin juga menyukai