Disusun untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta Senior course (SC) Tingkat
Nasional Badan Penglola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Jakarta Selatan
Disusun oleh:
B. Standart kompetensi
Peserta dapat memahami latar belakang kelahiran NDP HMI, urgensinya
dalam organisasi serta dapat mengetahui nilai-nilai pokok yang termaktub di
dalamnya secara umum.
C. Kompetensi dasar
1. Peseta dapat memahami latar belakang kelahiran NDP HMI dan
urgensinya dalam organisasi.
2. Peserta dapat mengetahui kedudukan dan hubungan NDP dengan misi
HMI.
3. Peserta dapat mengetahui nilai nilai pokok yang terkandung dalam NDP
HMI.
D. Indikator
1. Peserta dapat menjelaskan sejarah NDP.
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian NDP.
3. Peserta dapat menjelaskan sejarah perumusan NDP dan lahirnya NDP.
4. Peserta dapat Menjelaskan kedudukan NDP dalam organisasi HMI.
5. Peserta dapat menyebutkan esensi dua kalimat syahadat dan kalimat
lailahaillallah.
6. Peserta dapat menjelaskan hubungan antara iman, ilmu, amal.
E. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Dekontruksi
3. Rekontruksi
4. Brainstorming
5. Focus Group Discusion (FGD)
G. Aktivitas pembelajaran
NO Aktivitas Metode waktu
1 Pendahuluan Ceramah, 60 menit (1 jm)
a. Fasilitator mengucapkan salam. Dekontruksi
b. Fasilitator mengajak Peserta Rekontruksi
berdoa bersama mengawali
materi.
c. Faslitator menyipkan peserta
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pemberian
materi.
d. Fasilitator menjelaskan standart
kompetensi dan kompetensi
dasar serta indikator
keberhasilan.
e. Fasilitator mengajak Peserta
untuk menjawab pertanyaan
yang di berikan fasilitator dalam
pendekatan saintifik, seperti
“mengapa harus NPD ?”
H. Instrumen penilaian
Indikator penilaian Technik penilaian Bentuk instrumen
Setelah kegiatan Tes dan non tes berupa Lembar penilaian
pembelajaran ini, Di observasi terhadap pelaksanaan tertulis, lembar
harapkan: diskusi serta penugasan saat penilaian diri
1. Peserta dapat materi selesai yaitu mereview
menjelaskan sejarah kembali. Tes terdiri dari tes
NDP. Objektif dan Subjektif. Tes
2. Peserta dapat obektif yaitu tes yang
menjelaskan pengertian dilakukan saat diakhir training
NDP. dan tes subjektif dilakukan saat
3. Peserta dapat selama training berlangsung
menjelaskan sejarah dengan cara diminta
perumusan NDP dan menjelaskan kembali.
kelahiran NDP.
4. Peserta dapat
menjelaskan kedudukan
NDP dalam organisasi
HMI.
5. Peserta dapat
menyebutkan esensi dua
kalimat syahadat dan
kalimat lailahaillallah.
6. Peserta dapat
menjelaskan hubungan
antara iman, ilmu, amal.
I. Pokok Bahasan
1. Sejarah NDP
NDP (Nilai-nilai dasar perjuangan) adalah suatu konsep yang di gagas oleh
nurcholis majid yang bisa di sapa cak nur. NDP bermula ketika cak nur melihat
berbagai ormas yang ada masing-masing mempunyai dasar tersendiri dalam
pergerakannya, dari sini beliau berfikir untuk agar supaya HMI supaya sama
dengan organisasi lainnya. HMI harus punya dasar dan landasan dalam
perjuangannya, maka sejak itu beliau mulai merumuskan apa yang dinamakan
NDP. zPada tahun 1968, ketika sedang menjabat ketua umum PB HMI nuecholis
madjid melakukan perjalanan keberbagai negara. Beliau di undang mengunjungi
Amerika yang kurang lebih satu bulan. Kemudian beliau pergi keliling
mengunjungi timur tengan diantaranya turqy,libanon, syiria dan irak. Mutif can
nur adalah mencari jawaban dari pandangannya tentang masyarakat indonesia
yang mayoritas islam dan banyak di antara mereka mengklaim diri sebagai
pejuang-pejuang islam tetapi tidak sesuai sebenarnya.
Dari pengalaman cak nur mengunjungi negara-negara timur tengah,
muncul dalam hatinya untuk membuat NDP (Nilai dasar perjuangan) atau NIK
(Nilai identitas kader). Selama blan april cak nur berusaha keras untuk dapat
menyelesaikan agar bisa di bawa ke kongres HMI ke-9 dimalang yang akhirnya
dapai di selesaikan.
1.1. Pengertian NDP
Nilai dasar perjuangan atau disingkat NDP adalah sekumpulan nilai nilai
yang menjadi acuan dan landasan bagi kader HMI untuk bergerak dan berjuang
atas nama himpunannya. NDP merupakan intisari dari kandungan kandungan
alqur,an, berisi tentang persoalan yang berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan
manusia. Nilai dasar perjuangan(NDP) memiliki 7 poin inti, yaitu:
a. Dasar dasar kepercayaan
b. Pengertian pengertian dasar tentang kemanusiaan
c. Kemerdekaan manusia (ikhtiar) dan keharusan universal (takdir)
d. Ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan
e. Individu dan masyarakat
f. Keadilan sosial dan keadilan ekonomi
g. Kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan
1.2. Sejarah perumusan dan lahirnya NDP
Memang menjadi sebuah keniscyaan apabila sebuah organisasi harus
memiliki acuan dasar, yaitu nilai nilai yang di gunakan sebagai landasan gerak
perjuangan organisasi tersebut. HMI yang di dirikan di jojakarta pada tanggal 5
februari 1947 M (PASAL 2 AD HMI), ternyata tidak memiliki landasan gerak
perjuangan dalam bentuk rumusan khusus, hingga pada kongres ke IX di malang
tanggal 10 mei 1969 M, seorang Nurcholis Madjid memboyong ide tentang
pencipta nilai dasar perjuangan (NDP) HMI.
Perumusan dan lahirnya NDP itu sendiri dilatar belakangi oleh keadaan
Bangsa Indonesia yang mengalami perbaikan dari segi infra struktur maupun
supra struktur, karena baru dilanda oleh penghianatan PKI dan juga latar belakang
perumusan dan lahirnya NDP ini juga karena bangsa Indonesia selama ini selalu
mengaku muslim dan mengklaim diri sebagai pejuang-pejuang Islam namun ke-
Islaman di Indonesia masih demikian dangkal sehingga masih ada persoalan
bagaimana menghayati nilai-nilai Islam itu sendiri serta Muslim Indonesia itu
adalah termasuk yang palik sedikit ter”Arab”kan daripada Negara Islam lainya..
Pada perumusan dan lahirnya NDP, Nurcholis Madjid dapat kritikan oleh
Ahmad wahib dalam bukunya Pergolakan Pemikiran Islam yang sangat
controversial, Ahmad Wahib meulis di bukunya bahwasanya perumusan NDP
tersebut dipengaruhi oleh perjalanan Nurcholis Madjid ke universitas-universitas
di Amerika atas undangan pemerintah Amerika pada tahun 1968. Hal ini dibantah
Nurcholis Madjid dalam buku HMI Menjawab Tantangan Zaman, bahwa
perjalanan ke Amerika hanya satu bulan sehingga tidak banyak mempengaruhi
Nurcholis Madjid Karena selain perjalanan ke Amerika, Cak Nur juga
melanjutkan ke Timur Tengah dengan menggunakan sisa uang saku yang
dihematnya ketika berada di Amerika.
Nurcholis Madjid memboyong ide tentang pencipta nilai dasar perjuangan
(NDP) pada kongres ke IX di malang agak sulit untuk membicarakan nilai dasar
perjuangan dalam kongres tersebut karena persoalannya demikian luas sehingga
tidak mungkin kongres membahasnya, akhirnya di putuskan untuk dibahas atau
kaji lebih jauh oleh; endang Syaifuddin Anshori, Syakieb Mahmud dan Nurcholis
Madjid sendiri. Hingga tanggal 31 maret 1986 dalam kongres ke 16 di padang,
lahirlah NDP yang namanya di ganti menjadi NIK (nilai identitas kader) dan pada
tanggal 7 desember 1999 dalam kongres 22 di jambi, nama NIK kembali menjadi
NDP.
1.3. Kedudukan NDP dalam organisasi HMI
Semangat keislaman yang menyertai suasana kelahiran HMI,
mengharuskan HMI menjadikan islam sebagai roh dan karakternya. Semangat
kesejarahan ini memberikan pengertian bahwa dalam keadaan bagaimanpun HMI
tidak dapat melepaskan keterkatannya pada ajaran-ajaran Islam. Islam telah
menjadi kodrat dan fitrah HMI sejak awal kelahirannya bagi HMI, Islam di yakini
sebagai kebenaran yang baik dan hak, tidak ada lagi kebenaran selain islam.
Sebagai pengakuam keyakinan akan kebenaran Islam secara yuridis, HMI
meletakkan islam dalam Mukoddimah AD HMI. Mengandung pengertian bahwa
islam akan selalu menjiwai aturan aturan pokok da kebijakan organisasi yang
menjadi pedoman dalam melakukan aktivitas organisasi.
2.8. Metode pemahaman NDP, penjelasan hubungan antara Iman, ilmu dan amal.
NDP menurut Dr, Nor Ahmad Fadhil Lubis MA, kata-kata dan kalimat
dalam NDP syarat akan makna dan bersifat global. Dengan model seperti ini ada
keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan NDP yang dirumuskan lebih dari 30
tahun yang lalu sampai hari ini tetap awet dan tetep terbuka untuk di tafsirkan
oleh siapa saja. Hal ini tidak perlu di risaukan apalagi dihawatirkan seolah kader-
kader HMI mengalami stagnasi intlektual. Kerugiannya, NDP menjadi agak sulit
di pahami, termasuk bagi orang-orang yang mengaku atau di juluki penceramah
NDP.
Akhirnya ini melegenda dan menjadi metos di kalangan HMI. Termasuk
ketika kita menelaah kesimpulan NDP, bahwa tugas manusia di dunia ini adalah
untuk beriman, berilmu, dan beramal. Makna apakah di balik kata iman, ilmu, dan
amal itu? Berbicara mengenai iman,tentu itu urusan personal. Setiap manusia
harus menyadari bahwa tidak bisa tidak harus punya nilai. Iman sifatnya primer,
iman adalah tentang kepercayaan dan manusia tidak boleh untuk tidak memiliki,
karena akan menentukan arah kemanakah ia akan hidup.
Tetapi apabila terlalu mempunyai banyak kepercayaan, akan menjerat
manusia itu sendiri dan tidak akan membuat kemajuan. Seorang di sebut beriman
apabila sudah memenuhi tiga sendi iman: pertama, pengakuan lisan tentang
keberadaan Allah sebagai tuhan yang maha esa, dan pengakuan muhammmad
sebagai rasulullah. Kedua, pembenaran dalam hati dantidak ada keragu-raguan.
Ketiga , pembuktian dengan amal perbuatan. Ketiga ketiganya sudah terintegral
dalam diri seorang muslim, maka barulah ia bisa di sebut beriman. Iman yang
bener adalah iman yang tidak membelenggu kebebasan manusia.
Pada tempatnyalah manusia harus menyadari dengan bener posisinya
sebagai kholifa fil ard’ (wakil tuhan di bumi) yang bertugas untuk memakmurkan
bumi dengan memanfaatkan dan memelihara alam untuk kepentingan seluruh
mahluk. Tugas ini akan terlaksana dengan baik jika manusia memiliki dan
mengusai ilmu pengetahuan dan tehknolgi. Berilmu, perjalanan menuju
kepercayaan tentunya membutuhkan jihad sekalipun bertentangan dengan hati
nurani. Jihad atau mujahadah di sini erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan.
Semua itu tidak akan berarti apa-apa sebelum kita amalkan. Mempersembshksn
karya-karya keilmuan dab hasil tehknologi untuk kemanusiaan adalah merupakan
amal soleh yang sangat dihargai oleh allah swt.
Lebih jauh dari itu, setiap manfaat yang di ambil manusia dari karya
seseorang sehingga benar benar berrmanfaat juag merupan amal soleh. Dan
penting untuk dicatat, bahwa amal soleh mestilah menjadi manivestasi dari amal
dan ilmu. Di dalam NDP kita tidak berbicara mengenai orang solat, zakat dab
sebaginya, tetapi terbatas kepada pembicaraan hal-hal prinsipin dan strategis yang
akan terus mempengaruhi cara berfikir dan pandangan hidup kader himpunan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag. (2007). Islam mazhab HMI tafsir tema besar
nilai dasar perjuangan (NDP). Jakarta: Kultural (GP press Group).
Al qur’an terjemah.
John elster., Karl marx. (2002). Marxisme- Analisis Kritis. Jakarta: PT Prestasi
Pustaka Raya.