Anda di halaman 1dari 16

SINDIKAT

NILAI-NILAI DASAR PERJUANGAN

Disusun untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta Senior course (SC) Tingkat
Nasional Badan Penglola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Jakarta Selatan

Disusun oleh:

Muhmmad Faris Imananda

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG BANGKALAN
2019
SINDIKAT NDP HMI
Sitem Pendidikan Singkat Nilai-Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa
Islam
A. Keterangan
a. Materi : Nilai Dasar Perjuangan
b. Alokasi waktu : 10 jam / 600 menit
c. Jenjang : Latihan Kader 1

B. Standart kompetensi
Peserta dapat memahami latar belakang kelahiran NDP HMI, urgensinya
dalam organisasi serta dapat mengetahui nilai-nilai pokok yang termaktub di
dalamnya secara umum.

C. Kompetensi dasar
1. Peseta dapat memahami latar belakang kelahiran NDP HMI dan
urgensinya dalam organisasi.
2. Peserta dapat mengetahui kedudukan dan hubungan NDP dengan misi
HMI.
3. Peserta dapat mengetahui nilai nilai pokok yang terkandung dalam NDP
HMI.

D. Indikator
1. Peserta dapat menjelaskan sejarah NDP.
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian NDP.
3. Peserta dapat menjelaskan sejarah perumusan NDP dan lahirnya NDP.
4. Peserta dapat Menjelaskan kedudukan NDP dalam organisasi HMI.
5. Peserta dapat menyebutkan esensi dua kalimat syahadat dan kalimat
lailahaillallah.
6. Peserta dapat menjelaskan hubungan antara iman, ilmu, amal.

E. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Dekontruksi
3. Rekontruksi
4. Brainstorming
5. Focus Group Discusion (FGD)

F. Alat dan Bahan / Media Pembelajaran


1. LCD
2. Papan Tulis
3. Spidol
4. Al Quran Terjemahan
5. Buku panduan

G. Aktivitas pembelajaran
NO Aktivitas Metode waktu
1 Pendahuluan Ceramah, 60 menit (1 jm)
a. Fasilitator mengucapkan salam. Dekontruksi
b. Fasilitator mengajak Peserta Rekontruksi
berdoa bersama mengawali
materi.
c. Faslitator menyipkan peserta
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pemberian
materi.
d. Fasilitator menjelaskan standart
kompetensi dan kompetensi
dasar serta indikator
keberhasilan.
e. Fasilitator mengajak Peserta
untuk menjawab pertanyaan
yang di berikan fasilitator dalam
pendekatan saintifik, seperti
“mengapa harus NPD ?”

2 Aktivitas utama: Dekontruksi 480 menit (8 jam)


a. Fasilitator menggali informasi Rekontruksi
dari Peserta mengenai sejarah Brainstorming
sebab adanya dan perlunya FGD
NDP.
b. Fasilitator menggali informasi
tentang kehidupan, hakikat
kebenaran, hakikat penciptaan
alam semesta, hakikat
penciptaan manusia, hakikat
masyarakat, Hakikat keadilan
sosial, Hakikat ilmu
pengetahuan.
c. Fasilitator melakukan
menajaman terkait dengan
mengkorelasikan hubungan
antara iman,ilmu,amal.
3 Penutup: Ceramah 60 menit (1 jam)
a. Fasilitator mempresentasikan
dan merefleksikan sekilas ulasan
tentang materi NDP (Pengertian,
sejarah NDP, NDP sebagai
kerangka pemikiran keislaman
dan keindonesiaan, kesimpulan
hubungan iman,ilmu,amal).
b. Fasilitator memberikan motivasi
kepada peserta untuk berproses
bersama-sama di HMI.
c. Fasilitator menutup sesi dengan
pembacaan doa agar ilmu yang
di sampaikan bermanfaat.

H. Instrumen penilaian
Indikator penilaian Technik penilaian Bentuk instrumen
Setelah kegiatan Tes dan non tes berupa Lembar penilaian
pembelajaran ini, Di observasi terhadap pelaksanaan tertulis, lembar
harapkan: diskusi serta penugasan saat penilaian diri
1. Peserta dapat materi selesai yaitu mereview
menjelaskan sejarah kembali. Tes terdiri dari tes
NDP. Objektif dan Subjektif. Tes
2. Peserta dapat obektif yaitu tes yang
menjelaskan pengertian dilakukan saat diakhir training
NDP. dan tes subjektif dilakukan saat
3. Peserta dapat selama training berlangsung
menjelaskan sejarah dengan cara diminta
perumusan NDP dan menjelaskan kembali.
kelahiran NDP.
4. Peserta dapat
menjelaskan kedudukan
NDP dalam organisasi
HMI.
5. Peserta dapat
menyebutkan esensi dua
kalimat syahadat dan
kalimat lailahaillallah.
6. Peserta dapat
menjelaskan hubungan
antara iman, ilmu, amal.

I. Pokok Bahasan
1. Sejarah NDP
NDP (Nilai-nilai dasar perjuangan) adalah suatu konsep yang di gagas oleh
nurcholis majid yang bisa di sapa cak nur. NDP bermula ketika cak nur melihat
berbagai ormas yang ada masing-masing mempunyai dasar tersendiri dalam
pergerakannya, dari sini beliau berfikir untuk agar supaya HMI supaya sama
dengan organisasi lainnya. HMI harus punya dasar dan landasan dalam
perjuangannya, maka sejak itu beliau mulai merumuskan apa yang dinamakan
NDP. zPada tahun 1968, ketika sedang menjabat ketua umum PB HMI nuecholis
madjid melakukan perjalanan keberbagai negara. Beliau di undang mengunjungi
Amerika yang kurang lebih satu bulan. Kemudian beliau pergi keliling
mengunjungi timur tengan diantaranya turqy,libanon, syiria dan irak. Mutif can
nur adalah mencari jawaban dari pandangannya tentang masyarakat indonesia
yang mayoritas islam dan banyak di antara mereka mengklaim diri sebagai
pejuang-pejuang islam tetapi tidak sesuai sebenarnya.
Dari pengalaman cak nur mengunjungi negara-negara timur tengah,
muncul dalam hatinya untuk membuat NDP (Nilai dasar perjuangan) atau NIK
(Nilai identitas kader). Selama blan april cak nur berusaha keras untuk dapat
menyelesaikan agar bisa di bawa ke kongres HMI ke-9 dimalang yang akhirnya
dapai di selesaikan.
1.1. Pengertian NDP
Nilai dasar perjuangan atau disingkat NDP adalah sekumpulan nilai nilai
yang menjadi acuan dan landasan bagi kader HMI untuk bergerak dan berjuang
atas nama himpunannya. NDP merupakan intisari dari kandungan kandungan
alqur,an, berisi tentang persoalan yang berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan
manusia. Nilai dasar perjuangan(NDP) memiliki 7 poin inti, yaitu:
a. Dasar dasar kepercayaan
b. Pengertian pengertian dasar tentang kemanusiaan
c. Kemerdekaan manusia (ikhtiar) dan keharusan universal (takdir)
d. Ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan
e. Individu dan masyarakat
f. Keadilan sosial dan keadilan ekonomi
g. Kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan
1.2. Sejarah perumusan dan lahirnya NDP
Memang menjadi sebuah keniscyaan apabila sebuah organisasi harus
memiliki acuan dasar, yaitu nilai nilai yang di gunakan sebagai landasan gerak
perjuangan organisasi tersebut. HMI yang di dirikan di jojakarta pada tanggal 5
februari 1947 M (PASAL 2 AD HMI), ternyata tidak memiliki landasan gerak
perjuangan dalam bentuk rumusan khusus, hingga pada kongres ke IX di malang
tanggal 10 mei 1969 M, seorang Nurcholis Madjid memboyong ide tentang
pencipta nilai dasar perjuangan (NDP) HMI.
Perumusan dan lahirnya NDP itu sendiri dilatar belakangi oleh keadaan
Bangsa Indonesia yang mengalami perbaikan dari segi infra struktur maupun
supra struktur, karena baru dilanda oleh penghianatan PKI dan juga latar belakang
perumusan dan lahirnya NDP ini juga karena bangsa Indonesia selama ini selalu
mengaku muslim dan mengklaim diri sebagai pejuang-pejuang Islam namun ke-
Islaman di Indonesia masih demikian dangkal sehingga masih ada persoalan
bagaimana menghayati nilai-nilai Islam itu sendiri serta Muslim Indonesia itu
adalah termasuk yang palik sedikit ter”Arab”kan daripada Negara Islam lainya..
Pada perumusan dan lahirnya NDP, Nurcholis Madjid dapat kritikan oleh
Ahmad wahib dalam bukunya Pergolakan Pemikiran Islam yang sangat
controversial, Ahmad Wahib meulis di bukunya bahwasanya perumusan NDP
tersebut dipengaruhi oleh perjalanan Nurcholis Madjid ke universitas-universitas
di Amerika atas undangan pemerintah Amerika pada tahun 1968. Hal ini dibantah
Nurcholis Madjid dalam buku HMI Menjawab Tantangan Zaman, bahwa
perjalanan ke Amerika hanya satu bulan sehingga tidak banyak mempengaruhi
Nurcholis Madjid Karena selain perjalanan ke Amerika, Cak Nur juga
melanjutkan ke Timur Tengah dengan menggunakan sisa uang saku yang
dihematnya ketika berada di Amerika.
Nurcholis Madjid memboyong ide tentang pencipta nilai dasar perjuangan
(NDP) pada kongres ke IX di malang agak sulit untuk membicarakan nilai dasar
perjuangan dalam kongres tersebut karena persoalannya demikian luas sehingga
tidak mungkin kongres membahasnya, akhirnya di putuskan untuk dibahas atau
kaji lebih jauh oleh; endang Syaifuddin Anshori, Syakieb Mahmud dan Nurcholis
Madjid sendiri. Hingga tanggal 31 maret 1986 dalam kongres ke 16 di padang,
lahirlah NDP yang namanya di ganti menjadi NIK (nilai identitas kader) dan pada
tanggal 7 desember 1999 dalam kongres 22 di jambi, nama NIK kembali menjadi
NDP.
1.3. Kedudukan NDP dalam organisasi HMI
Semangat keislaman yang menyertai suasana kelahiran HMI,
mengharuskan HMI menjadikan islam sebagai roh dan karakternya. Semangat
kesejarahan ini memberikan pengertian bahwa dalam keadaan bagaimanpun HMI
tidak dapat melepaskan keterkatannya pada ajaran-ajaran Islam. Islam telah
menjadi kodrat dan fitrah HMI sejak awal kelahirannya bagi HMI, Islam di yakini
sebagai kebenaran yang baik dan hak, tidak ada lagi kebenaran selain islam.
Sebagai pengakuam keyakinan akan kebenaran Islam secara yuridis, HMI
meletakkan islam dalam Mukoddimah AD HMI. Mengandung pengertian bahwa
islam akan selalu menjiwai aturan aturan pokok da kebijakan organisasi yang
menjadi pedoman dalam melakukan aktivitas organisasi.

2. Nilai Nilai dasar perjuangan


2.1. Dasar-Dasar Kepercayaan
Dalam kehidupan manusia butuh kepercayaan. Sebagaimana dasar bahwa
manusia adalah daar makhluk percaya. Menganut kepercayaan yang salah bukan
saja tidakdi kehendaki akan tetapi bahkan berbahaya. Kepercayaan mungkin
mengandung unsur unsur kepercayaan unsur unsur kebenaran dan kepalsuan yang
campur baur. Kepercayaan yang sungguh sungguh yang merupakan kebenaran.
Kebenaran yang mutlak adalah yang bersumber dari tuhan allah SWT
perkataan tidak ada tuahn meniadakan segala bentuk kepercayaan. Perkataan
“selain allah” memperkecualikan suatu kepercayaan kepada kebenaran yang di
maksudkan dengan persaksian tersebut; agar manusia hanya tuntuk pada ukuran
kebenaran dalam menetapkan dan memilih nilai nilai, itu berarti tunduk kepad
allah SWT tuhan yang maha esa, pencipta segalayang ada termasuk manusia
tuntuk dan pasrah itu di sebut islam wahyu itu di berikan kepada manusia tertentu
yang memenuhi syarat dan di pilih oleh tuhan sendiri yaitu paranabi dan rosul
atau utusan tuhan. Muhammad adalah rosul penghabisan, jadi tiada rosul lagi
sesudahnya.
Jadi nabi dan para rosul itu adalah manusia biasa dengan kelebihan bahwa
mereka menerima wahyu dari tuhan wahyu tuhan yang di berikan kepada
muhammad saw berkumpul seuruhnya dalam kitab suci Al Qur’an. Jadi untuk
memahami ketuhanan yang maha esa dan ajaran ajarannya, manusia harus
berpegang teguh kepada al qur’an dengan terlebih dahulu mempercayai perasulan
muhammad saw. Hukum dasar alami dari pada segala yang ada inilah’’ perubahan
dan perkembangan”, sebab: segala sesuatu ini adalah ciptaan tuhan dan
pengembangan olehnya dalam suatu proses yang tiada henti hentinya.
Alam di ciptakan dengan wujud yang nyata dan objektive sebagai mana
adanya segala sesuatu ini adalah berasal dari tuhan dan menuju kepada tuhan.
Maka satu satunya yang tak mengenal perubahan hanyalah tuhan sendiri, asal dan
tujuan segala sesuatu manusia adalah puncak ciptaan dan makhluknya yang
tertinggi sebagai makhluk tertinggi manusia di jadikan khalifah atau wakil tuhan
di bumi. Manusia di tumbuhkan dari bumi dan di serahi untuk memakmurkannya,
maka urusan di dunia telah di serahkan tuhan kepada manusia.
Manusia harus selalu berorentasi kepada kebenaran, dan untuk itu harus
meengetahui jalan menuju kebenaran itu (17:72) “Tauhid” dan lawannya di sebut
“syirik” artinya mengadakan tandingan terhadap tuhan, baik seluruhnya atau
sebagian maka jelasnya bahwa syirik menghalangi perkembangan dan kemajuan
peradaban kemanusiaan menuju kebenaran.

2.2. Pengertian-pengertian tentang kemanusiaan.


Fitrah manusia membuatnya berkeinginan suci dan secara kodrati
cendrung kepada kebenaran (hanief). “dlamierr” atau hati nurani adalah pemancar
keinginan pada kebaikan kesucian dan kebenaran. Tujuan hidup manusia ialah
kebenaran yang mutlaq atau kebenaran yang terakhir, yaitu tuhan yang maha esa
kerena secara fitrahmya manusia cendrung kepada kebenaran, kebaikan dan
keindahan, manusia secara dasar/asasi di sebut sebagai makhlukyang mempunyai
cita cita dan cendrung kepada sesuatu yang ideal (makhluk ideal).
Dalam arti tidak mau menerima “apa adanya” dan tetap selalu berusaha
mewujudkan “apa yang semestinya atau apa yang seharusnya”. Hanya manusia
yang dapat membentuk lingkungannya dan bukan lingkungan yang membentuk
dirinya. Dengan kesadaran atau pikirnnya, ia selalu menginginkan sesuatu yang
lebih baik, begitupun seterusnya. Apabila manusia tidak mempunyai nilai
kemanuisaan ini, maka dapat di pastikan, manusia saat ini akan tetap dalam
keadaan yang sama,tidak maju maju da tidak bisa mampu menciptakan sebuah
peradaban.
Manusia yang hidup berarti dan berharga ialah dia yang mrasakan
kebahagiaan dan kenikmatan dalam kegiatan kegiatan yang membaw aperubahan
ke arah keajuan kemajuan keikhlasan adalah kunci kebagiaan hidup manusia,
tidak ada kebagiaan sejati tanpa keikhlasan dan keikhlasan selalu menimbulkan
kebahagiaan.

2.3. Kemerdekaan manusia (ikhtiar) dan keharusan universal (Takdir)


Seperti yang di singgung dalam bab dua, bahwa salah satu dari nilai asasi
manusia adalah sebagai makhluk yang berkehendak bebas/merdeka. Tanpa
kemerdekaan/kebebasan memilih maka tak akan ada keikhlasan. Karena
pekerjaan itu, tidak di pilih sesuai dengan kehendak hati nuraninya. Keikhlasan
yang insani tidak mungkin ada tanpa kemerdekaan, kemerdekaan itu dalam
pengertian kebebasan memilih sehingga pekerjaan itu benar benar sejalandengan
hati nurani.
Sebagai mana yang di katakan muthahhari, bahwa “salah satu nilai
tertinggi manusia adalah cinta kebebasan. Merdeka (bebas) lebih mulai dari pada
segala nilai materil “. Kehidupan sekarang di dunia berarti manusia melakukan
amal perbuatan dengan baik dan buruk yang harus di pikul secara individual, dan
komonal sekaligus sedangkan kehidupan kelak sesudah mati di akhirat manusia
tidak lagi melakukan amal perbuatan, melainkan hanya menerima akibat baik dan
buruk dari amalnya dahulu di dunia secara individual.
Di akhirat tidak terdapat pertanggung jawaban bersama tapi hanya ada
pertanggung jawaban perseorangan yang mutlaq. Manusia tidak dapat berbicara
mengenai takdir suatu kejadian sebelum kejadian itu menjadi kenyataan. Maka
percaya kepada takdir akan membawa keseimbangan jiwa tidak terlalu berputus
asa karena suatu kegagalan dan tidak perlu membagakan diri kerena suatu
kemunduran sebab sgala sesuatu tidak hanya terkandung pada dirinya sendiri,
melainkan juga kepada keharusan yang universal itu (57:27).
Sebagai makhluk sosial, maka manusia harus patuh terhadap batas batas
kebebasannya. Hal ini agar tidak menghilangkan kebebasan satu sama lain. Akan
tetapi bukan pembelengguan, akan tetapi saling menghormati kebebasan satu
sama lain. Ia harus patuh terhadap keharusan universal (Takdir). Namun,
kepatuhan disini bukan kepatuhan tanpa adanya usaha terlebih dahulu karena ini
sama artinya dengan perbudakan.

2.4. Ketuhanan yang Maha Esa dan Kemanusiaan


Tujuan manusia merdeka adalah kebenaran, dan yakin akan adanya
kebenaran mutlaq yakni tuhan sebagai tujuan akhir manusia masti tunduk kepada
kebenaran itu sendiri. Tunduk kepada kebenaranberarti pengabdian kepadanya.
Karena, usaha pencarian kebenaran tanpa ada keyakinan bahwa ada kebenaran
yang terakhir, maka usaha kita akan menjadi sia sia, tak tertuju, dan tak
berketuhanan. Sesorang manusia yang merdeka ialah yang berketuhanan yang
maha esa.
Keihlasan tiada lain adalah kegiatan yang di lakukan semata mata
bertujuan kepada tuhan YME, yaitu kebenaran mutlaq, guna memperoleh
persetujuan atau”Ridho” dari padanya iman “berarti percaya dalam hal ii percaya
kepada tuhan sebagai tujuan hidup yang mutlaq dan tempat mengabdikan diri
kepadanya. Sikap meyerahkan diri dan mengabdi kepada tuhan itu di sebut islam.
Islam menjadi nama segenap ajaran pengabdian kepada tuhan YME
kehidupan sehari hari dalam hubungannya denganalam dam masyarakat, berupa
usah usaha yang nyata guna menciptakan suatu yang membawa kebaikan,
keindahan dan kebenaran bagi sesama manusia “Amal Sholeh” (Harfiah:
pekerjaan yang selaras dengan kemanusiaan) Merupakan pancaran langsung dari
pada iman. Sesuatu yang benar, pasti ada yanglebih benar dan begitupun
seterusnya hingga pada kebenaran terakhir, karena tidak ada kebenaran mutlaq
dalam ukuran manusia. Yang mutlaq hanyalah milik allah swt. Pancaran
kebanaran yangdi peroleh oleh manusia merupakan pancaran dari kebenaran yang
satu, yakni kebenaran tuhan oleh karena itu, antara lain nilai nilai ketuhanan
dengan nilai nilai kemanusiaan akan selalu selaras. Nilai nilai kemanusiaan
merupakan pancaran dari nilai nilai ketuhanan.

2.5. Individu dan Masyarakat


Dalam masyarakat, kemerdekaan asasi di wujudkan karena pusat
kemanusiaan adalah masing masing pribadi sendiri. Kemerdekaan manusia adalah
hak asasi yang pertama. Taka da sesuatu yanglebih berharga dari pada
kebebasan/kemerdekaan. Ia melebihi materi. Sebagaimana yang telah di tegaskan
di dalam bab dua oleh muthahhari, bahwa “salah satu nilai tertinggi manusia
adalah cinta kebebasan. Merdeka (Bebas) lebih mulia dari pada segala nilai
materil “.
Kebebasan manusia melebihi dari sekedar ekonomi. Kebebasan merupaka
nilai nilai ilahiah yang di berikan oleh tuhan kepada manusia. Dengan adanya
kemerdekaan pribadi itu maka timbul perbedaan perbedaan antara suatu pribadi
dengan lainnya. Kemerdekaan tidak hanya saja mengatur hidupnya sendiri tetapi
juga untuk memperbaiki sesama manusia dalam lingkungan masyarakat dalam
realitasnya tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, oleh karena itu, manusia
di namakan sebagai makhluk sosial,yakni makhluk yang saling membutuhkam
dengan sesam yang lain.
Kemerdekaan manusia dalam suatu masyarakat harus saling menghargai
jangan sampai kebebasan individuanya dapat menghilangkan menghilangkan
individu yang lain. Maka persamaan hak antara kesamaan manusia adalah esensi
kemanusiaan yang harus di tegakkan yaitu dengan membatasi kemerdekaan. Jiak
ada kemerdekaan tanpa batas hidup di dalam suatu masyarakat, maka sama halnya
dengan adanya penindasan atau pengekangan terhadap kebeasan individu yang
lain. Dan ini tidak boleh dibiarkan dalam masyarakat. Keadaan demikian harus
segera di lawan dan di hapuskan. Peguasaan manusia terhadap manusia lain, yang
berarti penindasan, tidak sejalan nilai nilai kemanusiaan. Jika masih terdapat
pengekangan kebebasan atau kebebasan tak terbatas individu hidup dalam suatu
masyarakat, maka tak akan bisa manusia mewujudkan masyarakat yang ideal.
2.6. Keadilan sosial dan keadilan ekonomi
Sebagai mana di jelaskan diatas, bahwa hubungan antara individu dan
masyarakat, dimana kemerdekaan danpembatas kemerdekaan salig bergantung
tidak ada kebebasan tak terbatas seorang individu dalam masyarakat. Oleh karena
itu keadilan dalam masyarakat perlu di tegakkan, yakni untuk mengatur
kebebasan individu hubungannya dengan masyarakat. Siapakah yang harus
menegakkan keadilan dalam masyarakat ? sudah barang pasti ialah masyarakat
sediri, negara adalah bentuk masyarakat yang terpenting, dan pemerintah adalah
susunan masyarakat yang terkuat dan berpengaruh. Oleh sebab itu pemerintah
yang pertama berkewajiban menegakkan keadilan. Pemerintah haruslah
merupakan kekuatan pimpinan yang lahir dari masyarakat sendiri.
Pemerintah haruslah demokratis, berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat sendiri, menjalankan kebijaksanaan atas persetujuan rakyat berdasarkan
musyawaroh dan dimana keadilan kejahatan di bidang ekonomi yang menyeluruh
adalah penindasan oleh kapitalisme. Dengan kapitalisme dengan mudah seseorag
dapat memeras orang lain, kejahatan terbesar kepada kemanusiaan adalah
penumpukan harta kekayaan beserta penggunaannya yang tidak benar,
menyimpang dari kepentingan umum, tidak mengikuti jalan tuhan. Pada hakikatya
seluruh harta kekayaan ini adalah milik tuhan. Manusia seluruhnya di beri hak
yang sama atas kekayaan itu dan harus di berikan bagian yang wajar dari padanya.
Pemerintah harus membuka jalan yang mudah dan kesempatan yang sama ke arah
penlatihan kader 1an, kecakapan yang wajar kemerdekaan beribadah sepenuhnya
dan pembagian kekayaan bangsa yang pantas.
2.7. Kemanusiaan dan ilmu pengetahuan
Inti dari pada kemanusiaan yang suci adalah iman dan kerja kemanusiaan
atau amal sholeh. Manusia berikhtiar dan merdeka, ialah yang bergerak
(progresif). Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan
kebenaran kebenaran dalam hidupnya. Ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari
amal sholeh dengan iman dan kebenaran ilmu pengetahuan manusia mencapai
puncak kemanusiaan yang tertinggi.
Manusia harus menguasai alam dan masyarakat gyuna dapat
mengarahkannya kepada yang lebih baik. Penguasaan dan kemudia pengarahan
itu tidak mungkin dilaksanakan tanpa pengetahuan ilmu pegetahuan
adalahpengertian yang di punyai secara benar baik mengenai dunia atau alam
semesta dan juga diri manusia serta tuhan. Dengan ilmu pengetahuan, manusia
dapat menemukan kebenaran. Hubungan antara iman, ilmu dan amal adalah akal
yang dimiliki oleh manusia berfungsi tidak hanya untuk berfikir tentang keilmuan
namun juga untuk membedakan antara hal yang mereka yakini sebagai kebaikan
untuk kemudian di amalkannya dan kejahatan untuk kemudian di hilangkannya
dalam segala bentuk aktivitas manusia.

2.8. Metode pemahaman NDP, penjelasan hubungan antara Iman, ilmu dan amal.
NDP menurut Dr, Nor Ahmad Fadhil Lubis MA, kata-kata dan kalimat
dalam NDP syarat akan makna dan bersifat global. Dengan model seperti ini ada
keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan NDP yang dirumuskan lebih dari 30
tahun yang lalu sampai hari ini tetap awet dan tetep terbuka untuk di tafsirkan
oleh siapa saja. Hal ini tidak perlu di risaukan apalagi dihawatirkan seolah kader-
kader HMI mengalami stagnasi intlektual. Kerugiannya, NDP menjadi agak sulit
di pahami, termasuk bagi orang-orang yang mengaku atau di juluki penceramah
NDP.
Akhirnya ini melegenda dan menjadi metos di kalangan HMI. Termasuk
ketika kita menelaah kesimpulan NDP, bahwa tugas manusia di dunia ini adalah
untuk beriman, berilmu, dan beramal. Makna apakah di balik kata iman, ilmu, dan
amal itu? Berbicara mengenai iman,tentu itu urusan personal. Setiap manusia
harus menyadari bahwa tidak bisa tidak harus punya nilai. Iman sifatnya primer,
iman adalah tentang kepercayaan dan manusia tidak boleh untuk tidak memiliki,
karena akan menentukan arah kemanakah ia akan hidup.
Tetapi apabila terlalu mempunyai banyak kepercayaan, akan menjerat
manusia itu sendiri dan tidak akan membuat kemajuan. Seorang di sebut beriman
apabila sudah memenuhi tiga sendi iman: pertama, pengakuan lisan tentang
keberadaan Allah sebagai tuhan yang maha esa, dan pengakuan muhammmad
sebagai rasulullah. Kedua, pembenaran dalam hati dantidak ada keragu-raguan.
Ketiga , pembuktian dengan amal perbuatan. Ketiga ketiganya sudah terintegral
dalam diri seorang muslim, maka barulah ia bisa di sebut beriman. Iman yang
bener adalah iman yang tidak membelenggu kebebasan manusia.
Pada tempatnyalah manusia harus menyadari dengan bener posisinya
sebagai kholifa fil ard’ (wakil tuhan di bumi) yang bertugas untuk memakmurkan
bumi dengan memanfaatkan dan memelihara alam untuk kepentingan seluruh
mahluk. Tugas ini akan terlaksana dengan baik jika manusia memiliki dan
mengusai ilmu pengetahuan dan tehknolgi. Berilmu, perjalanan menuju
kepercayaan tentunya membutuhkan jihad sekalipun bertentangan dengan hati
nurani. Jihad atau mujahadah di sini erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan.
Semua itu tidak akan berarti apa-apa sebelum kita amalkan. Mempersembshksn
karya-karya keilmuan dab hasil tehknologi untuk kemanusiaan adalah merupakan
amal soleh yang sangat dihargai oleh allah swt.
Lebih jauh dari itu, setiap manfaat yang di ambil manusia dari karya
seseorang sehingga benar benar berrmanfaat juag merupan amal soleh. Dan
penting untuk dicatat, bahwa amal soleh mestilah menjadi manivestasi dari amal
dan ilmu. Di dalam NDP kita tidak berbicara mengenai orang solat, zakat dab
sebaginya, tetapi terbatas kepada pembicaraan hal-hal prinsipin dan strategis yang
akan terus mempengaruhi cara berfikir dan pandangan hidup kader himpunan.
DAFTAR PUSTAKA

Moerdiono., Ranuwihardjo, A. Dahlan., dkk. (1990). HMI Menjawab Tantangan


Zaman. Jakarta: PT. Gunung Kulabu.

Drs. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag. (2007). Islam mazhab HMI tafsir tema besar
nilai dasar perjuangan (NDP). Jakarta: Kultural (GP press Group).

Al qur’an terjemah.

Buku Pedoman Perkaderan.

John elster., Karl marx. (2002). Marxisme- Analisis Kritis. Jakarta: PT Prestasi
Pustaka Raya.

Azra, Azyumardi. (2002). Histografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas,


dan Aktor Sejarah. Jakarta: PT gramedia pustaka.

Anda mungkin juga menyukai