Kepolisian Negara Republik Indonesia
Kepolisian Negara Republik Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Bila sesuai, untuk fasilitas dan kegiatan-kegiatan rumah sakit disusunlah rencana
tertulis yang meliputi enam bidang :
a. Keselamatan dan Keamanan
1) Keselamatan.
Sejauh mana bangunan, wilayah dan peralatan rumah sakit tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf atau pengunjung.
2) Keamanan.
Perlindungan dari kerugian, kerusakan, gangguan, atau akses atau
penggunaan oleh pihak yang tidak berwenang.
b. Bahan Berbahaya.
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan lainnya
dikendalikan dan limbah berbahaya ditangani secara aman.
c. Manajemen Emergensi.
Respons terhadap epidemi, bencana dan keadaan darurat direncanakan dan
dijalankan secara efektif.
d. Pengamanan Kebakaran.
Properti dan para penghuni rumah sakit dilindungi dari bahaya kebakaran
dan asap.
e. Peralatan Medis.
Peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan dengan cara sedemikian rupa
agar mengurangi risiko.
f. Sistem Utilitas.
Listrik, air dan system utilitas lainnya dipelihara sehingga risiko kegagalan
dalam kegiatan kerja dapat diminimalkan.
b. Eksternal :
1) Gempa bumi
2) Ledakan
3) KecelakaanLalu lintas
4) Keracunan makanan
5) Kebakaran
6) Wabah penyakit
7) Banjir
2 Penculikan Bayi Rawat inap, Ruang bayi,
Poliklinik,IGD
Poliklinik, IGD, Rawat Inap,
3 Pencurian
pergudangan
4 Kekerasan Fisik Poliklinik, IGD, Rawat Inap
5 Cedera Fisik Semua tempat
6 Terpapar Radiasi Radiologi
7 Pasien hilang/ minggat Ruang rawat Inap
Poliklinik, IGD, ruang rawat Inap,
8 Tertusuk jarum/ benda tajam Laboratorium, OK, petugas
kebersihan sampah.
Koordinasi dan kewenangan dilakukan oleh Kaurdal dan PaurPam, Kasi Tuud
mengkoordinir inspeksi dan pemeliharaan seluruh kemajuan dan pengelolaan
resiko pada aktivitas dan fungsi fasilitas rumah sakit. Kepemimpinan tim ini
memastikan bahwa dilakukan monitoring dan evaluasi dan memastikan sumber-
sumber untuk peningkatan fungsi fasilitas yang mendukung keselamatan bagi
masyarakat rumah sakit, pasien, keluarga pasien, karyawan rumah sakit, dan
pengunjung.
BAB II
PENATALAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO FASILITAS
2.1.1 Tujuan.
1) Meminimalkan risiko dan bahaya yang dapat terjadi dalam lingkungan
fisik rumah sakit.
2) Mengelola aktifitas staf untuk mengurangi cedera pekerjaan dan
lingkungan.
2.1.2 Ruang Lingkup.
1) Pencegahan terjadinya pencurian dan pemaksaan mengambil barang
milik masyarakat rumah sakit.
2) Pencegahan kekerasan oleh petugas maupun pasien lain dan pengunjung
di rumah sakit.
3) Pencegahan bahaya yang diakibatkan oleh adanya bangunan baru
ataupun renovasi gedung.
4) Pencegahan bahaya cedera, keselamatan nyawa, maupun pencurian
yang disebabkan oleh keterbatasan fisik bangunan rumah sakit.
5) Keselamatan dan keamanan lingkungan rumah sakit dan hospital ground,
termasuk parkir.
6) Pencegahan cedera karena jarum atau benda tajam.
7) Pencegahan paparan radiasi pada petugas radiologi.
8) Pencegahan terjadinya penculikan bayi.
9) Mencegah terjadinya pasien minggat/ hilang dari rumah sakit.
Keselamatan dan keamanan rumah sakit ini meliputi semua area rumah sakit yaitu
semua lingkungan pelayanan, lingkungan di luar area pelayanan dan area bisnis
yang ada dalam rumah sakit yang meliputi keselamatan dan keamanan pasien,
keluarganya, pengunjung dan karyawan rumah sakit :
Koordinator penanggung jawab, bertemu setiap bulan dengan Tim K3RS yang
merupakan tim multidisiplin untuk memfasilitasi temuan dan dapat memberikan
masukan berkaitan dengan pelaksanaan program keselamatan dan keamanan.
Informasi dan data diidentifikasi dan dikompilasi yang merupakan bagian dari
kegiatan keselamatan dan keamanan rumah sakit yang selanjutnya
dipresentasikan dan diberikan masukan untuk dilakukan review dan dibuatkan
rekomendasi. Penanggung jawab program membuat laporan triwulan kepada
Karumkit.
AREA PEMAKAIAN
NO JENIS B3
(INSTALASI)
1 2 3
1 Instalasi Rawat Jalan/ 1. Alkohol
Poliklinik 2. Iodine
3. Hydrogen Peroksida
4. Kapur barus
2 Instalasi Rawat Inap 1. Alkohol
2. Iodine
3. Hydrogen Peroksida
4. Kapur barus
3 Instalasi Laboratorium 1. Alkohol
2. Asam Asetat
3. Asam Klorida
4. Asam Sulfat
5. Methanol
4 Instalasi Kamar Bedah 1. Alkohol
Halotan
Nitrogen Dioksida
5 Kamar Jenazah Alkohol
Formalin
6 IGD 1. Alkohol
2. Iodine
3. Hydrogen Peroksida
4. Kapur barus
7 Instalasi Farmasi Cidex
Formalin
8 Instalasi Radiologi Timbal
9 Urusan Dalam Elpiji
Freon
Klorin
Las Karbit
5) Pelabelan
Warna
Kontainer/
No Kategori Lambang Keterangan
Kantong
Plastik
1 Radioaktif Merah Kantong box timbal
dengansymbol radioaktif
2 Sangat Kuning Kantong plastik Double
infeksius dari
ruang menular
3 Limbah Kuning Kantong plastik Double
infeksius,
patologi dan
anatomi
4 Sitotoksis Ungu Kantong plastik Double
5 Limbah kimia Coklat Kantong plstik
dan farmasi
2.3.1 Tujuan.
Memastikan kesiapan rumah sakit dan merespon secara efektif kejadian
bencana yang ada baikbencana internal maupun external.
2.3.2 Ruang Lingkup
1) Menentukan jenis bencana, kemungkinan terjadinya, konsekuensi bahaya/
ancaman/ kejadian.
2) Menentukan peran rumah sakit dalam keadaan bencana tersebut.
3) Menentukan strategi komunikasi saat bencana terjadi.
4) Mengelola sumber daya baik yang dimiliki rumah sakit maupun
mengaktifkan bantuan external (sumber daya alternative).
5) Pengelolaan kegiatan klinik dan penyiapan ruangan perawatan korban.
6) Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab staf selama kejadian.
7) ]Mengalihkan penugasan staf yang tidak sesuai dengan kompetensinya saat
kejadian.
2.4.1 Tujuan.
Pencegahan terjadinya kebakaran di rumah sakit dan memastikan penghuni
rumah sakit selamat dan aman dari resiko adanya cedera maupun kemungkinan
kehilangan nyawa saat terjadinya kebakaran
2.5.1 Tujuan.
Untuk memastikan peralatan yang dipergunakan oleh pasien dalam keadaan
aman, selalu tersedia dan siap pakai, akurat, dan dapat dijangkau.
3.6.1 Tujuan.
Tujuan berikut ini untuk memastikan keselamatan fisik pasien, pengunjung,
dan staf, dan mencegah kehilangan kepemilikan, gangguan kesehatan
mapunKeselamatan mereka :
1) Secara efektif mengelola risiko pada sistim utilitas denganmenggunakan
kemampuan terbaik rumah sakit.
2) Mengoptimalkan sumber-sumber dengan pengelolaan sistem utilitas
secara efisiendan pengelolaan lifecycle dari alat-alat tersebut.
3) Meningkatkan kemampuan staf dengan pendidikan pelatihan mengenai
sistemutilitas yang efektif.
4) Meningkatkan keselamatan pasien dengan menyiapkan lingkungan
rumahsakit yang aman.
Sistem
No Jenis Alat Lokasi Area Suplay
Utilitas
1 Listrik PLN Seluruh area RS
Seluruh area
rumah sakit
Genset central Induk (dekat Seluruh RS
(100 KVA dan 60 ruang K3RS dan
KVA) 2 buah – no INOS)
breaksystem-
otomatis.
2 Air Sumur Bor/ air - Dekat Dapur Untuk seluruh
pump (Artesis) Wattah dan
HD
3 Pendingin AC Seluruh ruangan Seluruh
di rumah sakit ruangan di
rumah sakit
Positeve Exhause fan
presure Air Seluruh kamar Kamar operasi
operasi, dapur. dan dapur
BAB III
PENUTUP
Medan, 2017
Kepala Rumkit Bhayangkara Tk II Medan
dr. A. NYOMAN EDY PURNAMA, DFM, SpF
Kombes Pol NRP 68070471