Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahmad Aditya Salim

NIM : 26020119120014
Kelas : Akuakultur B
Tugas Industri Akuakultur Pesisir
1. Analisis Usaha Budidaya Kerang Hijau

A. Biaya Investasi {bagan 6 x 12 m/unit}


No Komponen Biaya
1 Bambu, 110 batang @Rp. 20.000,- Rp 2,200,000
2 Tali Serabut, 500 kg @Rp.15.000,- Rp 7,500,000
3 Tali PE 8 mm, 30 kg @Rp. 50.000,- Rp 1,500,000
4 Dongkrak kayu 250 buah, @Rp.2.000,- Rp 500,000
5 Ongkos pemasangan Rp 1,500,000
6 Waring 5 mm, 2 gulung Rp 600,000
7 Prau/kapal + mesin, 1 unit Rp 9,000,000

Jumlah Rp 22,800,000

Penyusutan ( umur teknis 3 tahun, 2 siklus per tahun ) / siklus Rp 3,800,000

B. Biaya Operasional

No Komponen Kebutuhan Harga Jumlah


Satuan
1 Perawatan (1 org x 180 hr x Rp. 75.000,-) 1 R 13,500,000 R 13,500,000
p p
2 Bibit/spat ( 5 kg/gantungan ) 2,000 R 1,500 R 3,000,000
p p
Jumlah total R 16,500,000
p

C. Analisis Produksi

No Komponen Satuan Hasil

1 Lama pemeliharaan/siklus bulan 5-6


2 Total panen biomass rata-rata/siklus kg 20,000
3 Harga jual/kg Rp/kg R 1,500
p
4 Total pendapatan/siklus Rp R 30,000,000
p
5 Biaya variable /siklus Rp R 16,500,000
p
6 Penyusutan investasi /siklus Rp R 3,800,000
p
7 Biaya total /siklus Rp R 20,300,000
p
8 Keuntungan/siklus Rp R 9,700,000
p
2. Analisis Budidaya Kerang Darah

A. Biaya Investasi

No Nama Jumlah Harga

1. Bambu 300 batang Rp. 1.800.000,-


2. Waring 3 gulungan Rp. 900.000,-
3. Kain perca 5 karung Rp. 500.000,-

4. Senar 5 gulungan Rp. 150.000,-

5. Tali tambang 5 gulungan Rp. 100.000,-


-
6. Lain-lain Rp. 50.000,-

Total Rp. 3.500.000,-

B. Biaya Operasional

No Nama Jumlah Harga


1. Benih kerang 2,5 ton Rp. 10.000.000,-
darah

Total Rp. 10.000.000,-

Total biaya produksi nya adalah 10.000.000 + 3.500.000 = 13.500.000. Diasumsikan jika
bobot awal kerang yang ditebar adalah 2,5 gram/ekor dan bobot kerang saat dipanen adalah
25 gram/ekor. Survival Rate dari kerang yang dipelihara adalah 50%, maka jumlah kerang
saat panen adalah 500.000 ekor atau seberat 12,5 ton dengan asumsi harga perkilo adalah Rp.
8000,- maka dari 1 siklus (4 - 6 bulan) budidaya kerang setidaknya pembudidaya sudah
mendapatkan keuntungan kotor sebesar Rp. 100.000.000,-. Keuntungan bersih nya
100.000.000 dikurangi biaya produksi sehingga jumlah keuntungan bersih nya adalah
86.500.000/tahun atau 1.441.000/bulan.
3. Mengapa Banyak species rumput laut tumbuh subur di Indonesia?
Penyebab banyaknya spesies rumput laut tumbuh subur di Indonesia adalah karena
Indonesia mempunyai garis pantai yang sangat luas. Ekosistem pantai daerah tropis pada
daerah intertidal (pasang surut) mempunyai potensi sumberdaya dan keanekaragaman
hayati yang besar , karena daerah pantai dan pesisir adalah daerah yang relatif subur dengan
limpahan zat-zat hara yang diperoleh dari daratan dan dari dasar laut. Pada wilayah
terjadinya pasang surut akan ditemukan ekosistem produktif diantaranya adalah rumput
laut yang memiliki nilai ekologis yang penting sebagai habitat, tempat mencari makan,
memijah, dan berlindung dari beberapa biota laut. Jadi,dengan garis pantai Indonesia yang
luas dan juga subur karena limpahan zat-zat hara yang diperoleh dari daratan dan dari dasar
laut maka,banyak spesies rumput laut tumbuh subur di Indonesia

4. Mengapa teripang bisa dibudidayakan dengan system IMTA?


Teripang bisa dibudidayakan dengan system IMTA karena dengan keberadaan teripang
dalam system IMTA memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Menghasilkan biomassa (produk)
2. Memakan sisa pakan, feses, sisa pembusukan dan bahan organik lain
3. Menggemburkan dasar perairan
4. Menghasilkan biomassa (produk)

Melalui metode ini, daur nutrisi dalam sistem budidaya menjadi lebih efisien, karena biaya
pakan dan pengelolaan kualitas air dapat ditekan secara optimal yang akhirnya berdampak
pada penurunan biaya produksi.
Daftar Pustaka

Firdaus,M.,L.F.Indriana,S.A.P.Dwiono dan H.Munandar. 2016. Konsep dan Proses Alih


Teknologi Budidaya Terpadu Teripang Pasir, Bandeng dan Rumput Laut. Dalam:
Prosiding Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi.
LIPI,Jakarta,pp. 51-63

Namukosel, M. Msuya, F.E., Ferse, S.C.A., Slater, M.J., Kunzmann, A. 2016. Growth
performance of the sea cucumber Holothuria scabra and the seaweed Eucheuma
denticulatum: integrated mariculture and effects on sediment organic
characteristics. Aquacult Environ Interact 8: 179–189

Rugebregt,M.J.,F.Pattipeilohy, C.Matuanakotta, A.Ainarwowan, M.S.Abdul dan


F.Kainama. 2021. Potensi Rumput Laut di Perairan Seram Timur, Kabupaten
Seram Bagian Timur , Maluku. Jurnal Ilmu Lingkungan. 19(3): 497-510

Setyati,W.A.,A.Rezagama,Sunaryo,T.W.Agustini,T.Hidayat,A.D.Safitri dan R.Amelia.


2019. Budidaya Kerang Darah (Anadara granosa) sebagai Bentuk Usaha
Pemanfaatan Wilayah yang Terkena Abrasi di Desa Bedono, Sayung, Demak.
Dalam : Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-
UNNES. Undip, Semarang, pp. 458-461

Anda mungkin juga menyukai