Anda di halaman 1dari 187

LAPORAN TUGAS AKHIR KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY “E” DI PUSKESMAS MAMBORO


KOTA PALU

NURUL ZIKRA
201902034

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2022
LAPORAN TUGAS AKHIR KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA NY “E” DI PUSKESMAS MAMBORO
KOTA PALU

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program


Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara
Palu

NURUL ZIKRA
201902034

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan Komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara

komprehensif atau berkesinambungan dimana asuhan tersebut mencakup lima

kegiatan yaitu asuhan kebidanan kehamilan (Antenatal Care), asuhan

kebidanan persalinan (Intranatal Care), asuhan kebidanan masa nifas

(Postnatal Care), asuhan pada bayi baru lahir (Neonatal Care) dan asuhan

pada akseptor Keluarga Berencana (KB). Asuhan kebidanan komprehensif

merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dan ada hal

apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas,

bayi yang dilahirkannya dan KB (Sugiarto, 2022).

Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI)

didunia mencapai angka 295.000 jiwa. Dimana di bagi dalam beberapa

Kawasan yaitu Asian tenggara 52,980 jiwa,pasifik barat 9,855 jiwa, amerika

8,424 jiwa, afrika 192,337 jiwa, eropa 1.422 jiwa dan mediterania 29.858

jiwa, dari hasil tertinggi faktor penyebab kematian ibu adalah perdarahan dan

preeklamsi. Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 74/1000 kelahiran hidup

dan sering terjadi di negara yang memiliki sumber daya rendah, Adapun

faktor penyebab kematian pada bayi baru lahir yaitu berat badan lahir rendah

(BBLR), asfiksia dan kelainan bawaan (Mardiah et al., 2020)


Berdasarkan data yang di peroleh dari Profil Kesehatan Indonesia jumlah

Angka Kematian Ibu (AKI) pada Tahun 2019 sebesar 4221 kematian,

sedangkan pada Tahun 2020 sebesar 4627 kematian di Indonesia, jumlah ini

menunjukan peningkatan AKI di Indonesia, Penyebab utama kematian ibu

adalah Perdarahan sebanyak 1330 kasus (28,7%), Hipertensi Dalam

Kehamilan sebanyak 1110 kasus (23,9%), dan Gangguan Sistem Peredaran

Darah sebanyak 230 kasus. Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) pada Tahun

2020 sebesar 20.266 kasus kematian di Indonesia. Penyebab utama kematian

bayi adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). (Kesehatan & Indonesia,

2020)

AKI berdasarkan data Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

pada Tahun 2019 adalah 97 kasus kematian, Tahun 2020 sebanyak 81 kasus

kematian, Tahun 2021 sebanyak 109 kasus, Penyebab utama kematian ibu

pada Tahun 2019 yaitu, Perdarahan 24,8%, Hypertensi Dalam Kehamilan

24,8%, Gangguan Sistem Peredaran Darah Dan Jantung 11,3%, Infeksi 7,2%

dan Gangguan Metabolik 1%, sebab lain sebesar 30,9%. Tahun 2020

penyebab utama kematian ibu yaitu, Perdarahan 40,76%, Hypertensi Dalam

Kehamilan 12,69%, Infeksi 6,30% dan Gangguan Sistem Peredaran Darah

Dan Jantung 5.88%, sebab lain 34,37%. Tahun 2021 penyebab utama

kematian ibu yaitu, Perdarahan 26,60%, Hypertensi Dalam Kehamilan

18,35%, Infeksi 6,42%, Gangguan Jantung Sistim Peredaran Darah 2,75%,

penyebab lain (45,88%). Jumlah Angka kematian Bayi ( AKB) pada Tahun

2019 adalah 429 kasus kematian, Tahun 2020 sebanyak 417 kasus kematian
dan Tahun 2021 sebanyak 297 kasus, Penyebab utama kematian bayi di

Sulawesi Tengah adalah asfiksia dan Berat Badan Lahir Rendah BBRL).

(Dinkes Provinsi Sulteng, 2021)

AKI berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palu pada tahun 2019 di

dapatkan sebesar 8 kasus atau 108/100.000 KH dan pada tahun 2020 di

dapatkan 6 kasus. dari kejadian AKI pada tahun 2019 dan tahun 2020

terjadipenurunankasus. Kemudian untuk AKB pada tahun 2019 di dapatkan

sebesar 11 kasus atau 1,48 per 1000 kelahiranhidupdan pada tahun 2020

sebesar 13 kasus atau 1,74 pr 1000 KH (Profil Dinas Kesehatan Kota Palu,

2020).

Berdasarkan hasil data Puskesmas Mamboro tahun 2019 AKI

berjumlah 1 orang diakibatkan oleh Eklamsia, pada AKB terdapat 1 orang

bayi yang di akibatkan oleh asfiksia. Kemudian 2020 AKI terdapat 2 kasus

yang disebabkan oleh Perdarahan dan Preeklampsi Berat, AKB terdapat 1

kasus pada 2 bayi yang diakibatkan Asfiksia. Wilayah kerja UPTD

Puskesmas Mamboro menaungi 3 kelurahan yakni Kelurahan Taipa,

Kelurahan Mamboro, Kelurahan Mamboro barat. Pada tahun 2019 K1

mencapai 402 (120%) dan K4 354 (106,2%) dari sasaran ibu hamil.

Persalinan oleh tenaga kesehatan 333 (104%) dari 320 sasaran ibu bersalin,

KNF1 334 (104%), KNF2 334 (104%) dan KNF3 322 (100%), KN1 336

(112%), KN2 331 (111%), KNL 324 (108,7%) dari 298 sasaran bayi.

Kemudian pada tahun 2020 sasaran ibu hamil di 3 kelurahan berjumlah 337

capaian K1 mencapai 338 atau 97,4%, dan K4 berjumlah 320 atau 92,2%.
Sedangkan persalian yang di lakukan oleh tenaga kesehatan 321 atau 96,9%,

KF1 321 (96,9%), KF2 348 (105,0%), KF3 306 (92,4%), KN1 338 (107,1%),

KNL 306 (97,0%) dari 316 sasaran bayi. Jumlah PUS pada tahun 2019 yaitu

2.616 dan yang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 2.145 (81,9%) PUS. Di

mana jumlah tersebut meliputi MOP 2 (0,07%), MOW 191 (7,3%), IUD 61

(2,3%), Kondom 38 (1,4%), Implan 82 (3,1%), Suntik 968 (37,0%), dan Pil

803 (30,6%). Sedangkan Jumlah PUS pada tahun 2020 yaitu 2.972 dan yang

menggunakan alat kontrasepsi sebesar 2.145 (81,9%) PUS. Di mana jumlah

tersebut meliputi MOP 1(0,01%), MOW 164 (17,8%), IUD 219 (23,4%),

Kondom 2 (0,2%), Implan 286 (30,8%), Suntik 134 (14,3%), dan Pil 126

(13,5%) (Laporan Tahunan AKI Dan AKB Puskesmas Mamboro, 2020).

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenkes RI mengupayakan

percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu

mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti

pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu

dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan

pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan (Kesehatan &

Indonesia, 2020)

Dalam penurunan AKI dan AKB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah mengupayakan peningkatan koordinasilintas program Kesehatan Ibu

Dan Anak (KIA), peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Fasilitas

kesehatan dan sistem proses rujukan (Dinkes Provinsi Sulteng, 2021)


Upaya yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB oleh

Dinas Kesehatan Kota Palu sudah dilaksanakan semaksimal mungkin, salah

satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan pendampingan ibu. Namun

demikian upaya yang sangat penting juga perlu dilakukan adalah perubahan

perilaku sosial budaya masyarakat melalui pemberian edukasi/KIE kepada

ibu hamil dan keluarga dan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh

agama, dan tokoh adat. Selain itu bahwa kemitraan dengan dukun masih perlu

dilakukan khususnya diwilayah dengan cakupan kunjungan ANC dan

cakupan persalinan difasilitas kesehatan belum mencapai seratus persen

(Profil Dinas Kesehatan Kota Palu, 2020).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

studi kasus asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.E sejak masa kehamilan,

bersalin, nifas, BBL, dan KB di Puskesmas Mamboro dengan pendekatan

manajemen 7 langkah Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada studi kasus ini yaitu “Bagaimana penerapan

asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.E sejak masa kehamilan, bersalin,

nifas, BBL, dan KB di Puskesmas Mamboro dengan pendekatan manajemen

7 langkah Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP?”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif

pada Ny.E mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

KB di Puskesmas Mamboro Dengan menggunakan pendekatan

Manajemen 7 langkah Varney dan didokumentasikan dalam bentuk

SOAP.

2. Tujuan khusus

a. Telah dilakukan Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny.E

dengan pendokumentasian 7 langkah varney dan di tuangkan dalam

bentuk SOAP.

b. Telah dilakukan Asuhan Kebidanan intranatal Care pada Ny.E dan

didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

c. Telah dilakukan Asuhan Kebidanan posnatal Care pada Ny.E dan

didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

d. Telah dilakukan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Ny.E dan

didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

e. Telah dilakukan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny.E

dan di dokumentasi dalam bentuk SOAP.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan informasi dalam asuhan kebidanan komprehensif

baik bagi mahasiswa bidan dan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi insitusi pendidikan

Sebagai bahan kajian terhadap pemberian asuhan pelayanan

kebidanan serta referensi bagi peserta didik DIII kebidanan dalam

memahami pelaksanaan asuhan kebidanan secara koprehensif pada ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.

b. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan Standar Operasional

Prosedur (SOP) dalam pelayanan kebidanan untuk mencegah angka

kesakitan dan kematian serta meningkatkan promosi kesehatan pada

masyarakat.

c. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan keterampilan dalam penerapan pelayanan

asuhan kebidanan secara komprehensif.

d. Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan kebidanan komprehensif dari masa

Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan KB sesuai standar

pelayanan yang bermutu dan berkualitas serta meningkatkan

pengetahuan kesehatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir

(BBL) dan Keluarga Berencana (KB)

1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pembentukan dan perkembangan

janin dalam kandungan yang di mulai dari masa konsepsi sampai

lahirnya janin. Lama masa kehamilan yang aterm (cukup bulan)

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang di hitung mulai

dari hari pertama haid terakhir ibu (Munthe, et al., 2019).

b. Perubahan fisiologi dan psikologi trimester III

1) Perubahan Fisiologis

Trimester III sering kali di sebut periode menunggu dan

waspada sebab pada periode ini ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya dan terkadang ibu merasa khawatir bahwa

bayinya akan lahir sewaktu – waktu. Hal ini menyebabkan ibu

meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala

persalinan. Munculnya perasaan bayinya akan lahir tidak normal,

perasaan ini semakin ingin menyelesaikan kehamilannya.

Sering bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, adapula

ibu yang sedih karena akan berpisah dengan bayinya di dalam

kandungan sehingga khawatir kehilangan perhatian khusus yang


di terimanya selama hamil. Pada trimester 3 ini hasrat seksual ibu

menurun lagi, hal ini di sebabkan karena abdomenya yang

semakin membesar dan perasaan tidak nyaman lainnya seperti

mudah lelah, kram, nyeri pada punggung dan keluhan

muskuloskletal lainnya. (Darwin, 2021)

a) Sistem reproduksi

(1) Uterus

Pada kehamilan 20 minggu rahim teraba seperti

berisi cairan ketuban, dinding rahim tipis sehingga

bagian – bagian anak dapat di raba melalui dinding perut,

terbentuk segmen atas rahim dan segmen bawah rahim.

Pembesaran di sebabkan Peningkatan vaskularasi dan

dilates pembuluh darah, Hiperplasia dan Hipertrofi,

Perkembangan desidua. Perubahan Tinggi Fundus Uteri

berdasarkan usia kehamilan yaitu :

2.1 Tinggi Fundus Uteri menurut McDonald


No UsiaKehamilan TFU

1. 22-28 Minggu 24-25 cm di atas symphysis


2. 28 Minggu 26,7 cm di atas Symphysis
3. 30 Minggu 29,5-30 cm diatas symphysis
4. 32 Minggu 29,5-30 cm diatas symphysis
5. 34 Minggu 31 cm diatas symphysis
6. 36 Minggu 32 cm di atas symphysis
7. 38 Minggu 33 cm di atas symphysis
8. 40 Minggu 37,7 cm diatas symphysis

Sumber : (Darwin, 2021)

Teknik Mc.Donald mengikuti pertumbuhan rahim

yang di tentukan dalam ukuran centimeter (cm). Teknik

merupakan modifikasi Spiegerlberg, yaitu mengukur

tinggi fundusuteri dari pinggir atas simphisis ke

fundusuteri dengan menggunakan meteran. Teknik ini

mulai di pakai pada usia kehamilan 24 Minggu.

(a) Tinggi fundu suteri (cm) x2/7 = ( Durasi kehamilan

dalam bulan).

(b) Tinggi Fundus Uteri (cm) x 8/7 = (Durasi kehamilan

dalam minggu).

Tinggi Fundus Uteri dalam centimter (cm) yang normal

harus sama dengan umur kehamilan dalam minggu yang

di tentukan berdasarkan hari pertama haid trakhir.

(2) Vagina dan Vulva


Adanya hipervaskularasi mengakibatkan vagina dan

vulva tampak lebih merah dan agak kebiruan (lividu) di

sebut tanda chadwik. Vagina membiru karena pelebaran

pembuluh darah, Ph 3,5 – 6 merupakan akibat

meningkatnya produksi asam laktat karena kerja

laktobaci acidophilus, keputihan, selaput, lendir vagina

dan mengalami edematus, hypertrophy, lebih sensitive

meningkat seksual terutama triwulan III, warna kebiruan

ini di sebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat

kerja hormone Progesteron.

b) Payudara

Payudara membesar dan memperlihatkan vena- vena

halus di bawah kulit, putting menjadi lebih besar, berwarna

gelap dan areola menjadi besar serta lebih gelap. Bila di

lakukan pijtan lembut pada ptuing sering menyebabkan

keluarnya cairan kental kekuning – kuningan.

c) Sistem Endokrin

Menjelang akhir kehamilan sekresi kelenjar hipofise

menurun dan selanjutnya akan meningkatkan sekresi semua

kelenjar endokrin (Kelenjar thyroid, paratiroid, adrenal).

Sedangkan Prolaktin dalam memicu laktasi sampai plasenta

di lahirkan dan kadar estrogen menurun.


d) Sistem Perkemihan

Keluhan sering BAK pada ibu hamil Trimester III Hal

merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan teori Aprilia,

(2017) yang mengatakan bahwa pada ibu hamil yang

memasuki trimester III mengalami ketidaknyamanan seperti

sering buang air kecil yang di alami. di perkuat oleh

Pantiawati, (2018) bahwa ketidaknyamanan sering buang air

kecil yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III secara

fisiologis disebabkan karena ginjal bekerja lebih berat dari

biasanya, karena organ tersebut harus menyaring volume

darah lebih banyak dibanding sebelum hamil. Proses

penyaringan tersebut kemudian menghasilkan lebih banyak

urin. Kemudian janin dan plasenta yang membesar juga

memberikan tekanan pada kandung kemih, sehingga

menjadikan ibu hamil harus sering ke kamar kecil untuk

buang air kecil (Fitri, 2019).

e) Sistem Kekebalan

Imunisasi sebagai salah satu cara prefentif untuk

mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang

harus di berikan secara terus menerus, meyeluruh, dan di

laksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan

perlindungan kesehatan dan memutuskan mata rantai

penularan.
f) Sistem Pencernaan

Haemoroid cukup sering pada kehamilan, kelainan ini

Sebagian besar di sebabkan oleh konstipasi dan naiknya

tekanan vena di bawah uterus. Refleks asam lambung

(haertbun) di sebabkan oleh regurgitasi isi lambung

eshophagus bagian bawah. Progestron menyebabkan relaksi

sfingter kardik pada lambung dan mengurangi motilitas

lambung sehingga memperhambat pengosongan lambung.

Haertburn biasanya hanya terjadi pada satu atau dua bulan

terkahir kehamilan.

g) Sistem muskuluskuletal

Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sendi pubis

bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di

bagian bawah punggung khususnya pada akhir kehamilan

mengakibatkan rasa pegal, mati rasa, dan lemah di alami pada

anggota badan atas.

h) Sistem Metabolisme

Sistem metabolisme adalah istilah untuk menunjukkan

perubahan – perubahan kimiawi yang terjadi dalam tubuh

untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya Kenaikan BB

selama kehamilan dapat di hitung dengan mengetahui (IMT)

sbelum hamil, yaitu :


IMT = BB

TB2

Keterangan :

BB = Berat Badan (Kg)

TB = Tinggi Badan (m)

Kenaikan BB yang di anjurkan selama hamil berdasarkan

IMT sebelum hamil :

Rendah (IMT<19,8) = 12,5 – 18

Normal (IMT 19,8-26,00) = 11,5 -16

Tinggi (IMT > 26,0 – 29,00) = 7,0 – 11,5

Obesitas (IMT > 29,0) = < 7,00

Kenaikan BB pada trimester I hanya sekitar 0,7-1,4 kg,

sedangkan pada trimester selanjutnya peningkatan berat

badan perminggu 0,35-0,5 kg (Yuliani et al., 2021).

i) Sistem Kardiofaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan

pembuluh- pembuluh darah yang membesar pula.

j) Sistem integument

Perubahan keseimbangan hormone dan perengan

mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam

sistem intgumen selama masa kehamilan. Akibat peningkatan

hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH dan

pengaruh kelenjar suprarenalis.ini terjadi pada stria

gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae,

lineea nigra, cloasma gravidarum, setelah persalinan

hiperpigmentasi, ini akan menghilang.

k) Sistem Pernafasan

Sistem respirasi terjadi perubahan guna dapat memenuhi

kebutuhan O2, karena pembesaran uterus terutama pada

bulan – bulan trakhir kehamilan dan kebutuhan oksigen yang

meningkat ± 20% untuk metabolisme janin. Kebutuhan

oksigen ibu meningkat sebagai respons terhadap percepatan

laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan

uterus dan payudara (Oktarina, 2021).

2) Perubahan Psikologis Trimester III


Pada Trimester III di sebut dengan priode penantian dan

waspada, di karenakan saat ibu merasa tidak sabar menunggu

akan kelahiran bayinya dan waktu untuk mempersiapkan

kelahiran serta kedudukan sebagai orangtua seperti terputusnya

perhatian pada kehadiran bayi. Ibu akan merasa khawatir bahwa

bayinya akan lahir sewaktu–waktu, hal ini yang menyebabkan

meningkatkan kewaspadaan terhadap timbulnya tanda dan gejala

terjadinya perlinan, ibu merasa khawatir atas keselamatannya

dan bayi yang akan di lahirkan tidak normal. Secara umum, ibu

akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang

ataupun benda apa saja yang dianggapnya dapat membahayakan

bayinya, sehingga ibu memerlukan dukungan dari suami,

keluarga dan bidan (Fitriana et al., 2022).

c. Kebutuhan Dasar Trimester III

1) Oksigen

Oksigen ibu hamil meningkat kira – kira 20% sehingga

untuk memenuhi kebutuhannya itu ibu hamil harus bernapas

dalam dan bagian bawah thoraxnya juga melebar kesisi.

2) Nutrisi

Kebutuhan akan zat gizi meningkat. Hal ini di perlukan

untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin,


pemeliharaan kesehatan ibu dan persediaan untuk laktasi, baik

untuk ibu maupun janin.

3) Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks karena

terdapat kcndeerungan peningkatan eksresi dextrose dalam urin.

Hal ini di tunjukan oleh frekuensi glucosuria ibu hamil yang

relative tinggi dan adanya glucosuria pada Wanita hamil stelah

mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya, pada Wanita

hamil tidak terdapat glukpsuria. Kebutuhan karbohidrat lebih

kurang 65% dari total kalori sehingga perlu penambahan.

4) Protein

Protein di butuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus,

payudara, hormone, penambahan cairan darah ibu, persiapan

laktasi, kebutuhan protein untuk fetus adalah 25 gram selama 9

bulan.

5) Lemak

Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan

peningkatan terjadi mulai kehamilan 3 bulan. Lemak sebagai

penghasil energi, menghemat protein untuk di manfaatkan dalam

fungsi pertumbuhan, di gunakan untuk pembentukan membrane

sel dan pembentukan hormone, pembentukan jaringan lemak

serta membantu tumbuh untuk menyerab nutrisi. Namun dalam


kondisi hamil asupan lemak juga harus di batasi karena

kandungan kalorinya yang tinggi.

6) Mineral

a) Tablet FE

(1) Dibutuhkan untuk membentuk HB, terutama hemodelusi.

(2) Pemasukan harus adekuat selama hamil untuk mencegah

terjadinya anemia.

(3) Wanita hamil memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari.

(4) Anjurkan maksimal penambahan mulai awal kehamilan,

karena jika pemberian hanya trimester III tidak dapat

memenuhi kebutuhan ibu dan juga untuk cadangan fetus.

b) Kalsium (Ca)

(1) Di perlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

(2) Vitamin D membantu penyerapan kalsium.

(3) Kebutuhan 30-40 gram/hari untuk kebutuhan janin.

(4) Total kebutuhan ibu selama masa hamil adalah 1200

mg/hari.

c) Natrium (Na)

(1) Natrium bersifat mengikat cairan sehingga akan

mempengaruhi kesesimbangan cairan tubuh.


(2) Ibu hamil normal kadang natrium bertambah 6,6-88

gr/minggu sehingga cenderung akan timbul odem.

(3) Dianjurkan ibu hamil mengurangi makanan yang

mengandung natrium.

d) Vitamin

Vitamin A untuk kesehatan kulit, membran mukosa,

membuat penglihatan pada malam hari dan untuk

menyiapkan vitamin A bagi bayi jika kekurangan Vitamin A

dapat menyebabkan partus premature dan BBRL. Kebutuhan

Vitamin A yang di butuhkan selama hamil kurang lebih 750-

800 mg/hari, vitamin B untuk aborsi dan metabolisme

kalsium dan fosfar, vitamin di butuhkan penambahan ± 10

mg, Vitamin K1 untuk pembentukan protombin, Vitamin B

kompleks untuk pembentukan enzim yang di perlukan dalam

metabolism karbohidrat, vitamin C untuk pembentukan

kolagen dan darah untuk membantu penyebaran fe, asam

folat untuk pembentuk sl-sel darah, untuk sintesa DNA serta

untuk pertumbuhan janin dan plasenta, dan air bertambah 7

liter, untuk volume dan sirkulasi darah bertambah ± 25%

sehingga dengan demikian fungsi jantung dan alat – alat lain

akan meningkatkan. Peningkatan kebutuhan gizi selama

kehamilan kehamilan di perlukan untuk pertumbuhan


plasenta, pertambahan volum darah, mama yang membesar

dan metabolism basal yang meningkat.

7) Personal hygiene

Mandi diperlukan untuk menjaga kebersihan / hygiene

terutama perawatan kulit. Pada masa kehamilan fungsi eksresi

dan keringat biasanya bertambah. Untuk itu, di gunakanlah atau

di perlukanlah sabun yang lembut atau ringan.

8) Pakaian

Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar,

bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Selain

itu di anjrkanmenggenakanbra yang menyokong payudara dan

memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu tinggi karena titik

berat wanita hamil berubah.

9) Eliminasi

Wanita hamil di anjurkan untuk mengomsumsi makanan

yang banyak mengandung serat seperti sayuran. Selain itu

perawatan perineum di lakukan setelah BAK/BAB dengan cara

membersihkan dari arah depan kearah belakang.


10) Seksual

a) Fase gairah seksual

Multipara labia mayora lebih besar dari pada nullipara

dan labia minora akan terjadi pembesaran 2-3 kali.

b) Fase plateu

Merupakan puncak dari respons seksual, pada wanita

hamil terjadi kontraksi 1/3 distal dari vagina dan uterus.

Terjadi perubahan warna kulit labia minora dan warna merah

muda menjadi merah sekali bersamaan dengan orgasme.

c) Fase orgasmus

Merupakan puncak dari respons seksual, pada wanita

hamil terjadi kontraksi 1/3 distal dari vagina dan uterus.

d) Fase Resolusi

Merupakan puncak dari respons seksual, pada wanita

hamil terjadi kontraksi 1/3 distal dari vagina dan uterus.

11) Istirahat dan tidur

Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istrahat atau tidur

yang cukup. Tempat hiburan atau keramaian, sesak dan panas

lebih baik di hindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan.

Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang

lebih 1 jam.
12) Memantau Kesehatan janin

Pemantauan kesejahtraan janin dapat di lakukan dengan :

a) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU)

Tujuan untuk menentukan usia kehamilan, memperkirakan

berat badan janin (TBJ) dan memperkirakan adanya kelainan.

b) Pemantauan Gerakan Janin

Pemantauan Gerakan janin dapat di lakukan dengan

menanyakan pada ibu beberapa dalam satu hari Gerakan

janin yang di rasakan dalam batas normal lebih dari 10 kali

dalam 12 jam dan biasanya Gerakan lebih sering dan mudah

di rasakan pada malam hari. (Simorangkir et al., 2022)

c) Pamantauan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Detak jantung janin normal antara 120-160 kali per menit.

Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan frekuensi

denyut jantung janin per menit, teratur atau tidak, dimana

letak punctum maksimum (Isaharini, 2018).

d. Antenatal Care Terpadu

Pelayanan antenatal sesuai standar yang termasuk dalam fokus

program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu maternal

adalah melalui ANC terpadu. ANC terpadu merupakan pelayanan

antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua

ibu hamil.
Standar asuhan kehamilan 14T (Tarigan, 2018)

a) Ukuran Tinggi Badan dan Berat Badan (T1)

Pada pemeriksaan kehamilan pertama, perhatikan apakah berat

badan ibu sesuai dengan tinggi badan ibu dan usia kehamilan

berat badan ibu hamil bertamba 0,5 kg sampai 16,5 kg selama

kehamilan. Bila peningkatan berat badan kurang dari 0,3 kg

berminggu perhatikan apakah ada malnutrisi, awal adanya

pertuimbuhan janin bertambah berat badan lebih dari 0,5 kg

perminggu, perhatikan adanya diabetes mellitus, kehamilan ganda,

hidramion dan makrosomia.

b) Ukuran Tekanan Darah (T2)

Pengukuran tekanan darah dilakukan pada kali mencatat

riwayat klien sebagai saat dasar. Tekanan darah yang normal

120/80 mmHg sampai 140/90 mmHg. Bila melebihi dari 140/90

mmHg perluh di waspadai adanya preklamsi.

c) Tinggi Fundus Uteri (T3)

Tujuan pengukuran fundus uteri (TFU) adalah menghitung usia

kehamilan dan mengukur pertumbuhan dan perkembagan janin.

Cara mengukur TFU ada beberapa cara yaitu mengunakan teknik

Mc Donald dan palapasi abdomen.


(1) Teknik Mc Donal

Cara mengukur TFU menggunakan Mc Donald adalah

dengan menghitung jarak dari simfisis pubis sehingga ke

fundus uteri menggunakan pita ukur, saat usia kehamilan

mencapai 22 minggu. Berikut rumus Mc Donald :

Rumus Mc Donald : TFU dalam cm = Kehamilan dalam

bulan

(2) Palpasi Abdominal

Cara menukar tinggi fundus uteri menggunakan teknik

palpasi abdomen adalah meraba atau menekan sebagai perut

dan jari tangan. Selain meghitung usia kehamilan, teknik

palpasi berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh, getaran,

pergerakan, betuk dan ukuran. Cara mengukur tinggi fundus

uteri menggunakan teknik palpasi dapat dilakukan bidan

menurut beberapa cara :

(a) Menurut Leopold

Leopold I : Menentukan TFU dan bagian yang teknik

terletak di fundus uteri

Leopold II : Menentukan letak punggung janin

Leopold III : Menentukan bagian yang terletak di bagian

bawah uterus
Leopold IV : Menentukan apakah janin sudah masuk

PAP berapa jauhnya bagian terbawah

dalam PAP

d) Pemberian imunisasi (T4)

Imunisasi Tetanus Toksit adalah proses untuk

membagun kekebalan sebagai pencegahan terhadap infeksi

tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang

dilemahkan dan kemudian dimurnikan.

Tabel 2.2 Interval dan masa perlindungan TT

Pemberian Selang waktu imunisasi


TT Saat kunjugan pertama (sedini mungkin pada
1 saat kehamilan)
TT 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
2
TT 6 bulan TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu
3 terpenuhi)
TT 1 tahun setelah TT3
4
TT 1 tahun setelah TT4
5
Sumber : (Tarigan, 2018)

e) Pemberian Tablet FE (T5)


Dimulai dengan pemberian 1 tablet sehari segera

mungkin setelah rasa mual hilang. Setiap ibu hamil minimal

mendapatkan 90 tablet selama kehamilan.

f) Pengambilan Darah untuk Pemeriksaan VDRL (T6)

Pemeriksaan Venal Disease Research Labolatory

(VDRL) adalah tes laboraterium untuk mendeteksi penyakit

menular sesual dan HIV/AIDS.

g) Temu wicara (T7)

Tujuan konseling adalah untuk membatu ibu hamil

memahami kehamilan dan sebagian upaya preventif terhadap

hal- hal yang diinginkan.

h) Pemeriksaan Hemoglobin (HB) (T8)

Pemeriksaan hemoglobin dilakukan minimal dua kali

selama kehamilan yaitu trimester 1 dan trimester III.

i) Pemeriksaan Protein Urin (T9)

Pemeriksaan protein urine dilakuan mengetahui adanya

protein dalam urine berdasarkan kekeruhan urine, hal ini

terjadi dalam urine atau karasnya kekeruhan menjadi satu

ukuran untuk jumlah protein yang ada.

j) Pemeriksaan Urin Rine (T10)


Dilakukan pada ibu hamil dengan adanya indikasi DM

atau riwayat penyakit DM pada keluarga ibu/suami adanya

gluosa dalam urin disebut glukosuria, glukosa diatur oleh dua

factor kadar globin dalam urine, serta ambang ginjal terhadap

pengeluaran zat glukosa dengan urin.

k) Tekan Pijat Payudara ( Perawatan Payudar ) (T11)

Manfaat perawatan payudara adalah menjaga kebersihan

payudara, memperbaiki putting susu. Merangsang kelenjar

agar produksi ASI dabn mempersiapkan produksi ASI.

l) Pemeliharaan Tingkat Kebugaran (Senam Hamil) (T12)

Senam hamil dapat bermanfaat membantu ibu untuk

mempersiapkan persalinan serta mempercepat pemulihan

setelah melahirkan.

m)Terapi Yodium (T13)

Akibat kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok

yang ditandai dengan gangguan fungsi mental melahirkan

pertumbuhan, dan kadar hormone yang rendah.

n) Terapi Obat Malaria (T14)

Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil

pada daerah endemic malaria ataupun pendatang baru berasal

dari daerah malaria.


e. Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut

1) Bengkak/ Oedema pada muka atau tangan

Beberapa wanita hamil mengalami pembengkakan kaki

yang normal, biasanya muncul pada sore hari dan menghilang

setelah istirahat, atau angkat kaki Anda saat tidur. Biasanya

terlihat bengkak tetapi jika Anda memiliki masalah serius dengan

wajah dan tangan anda jika tidak hilang setelah istirahat, dan

selanjutnya keluhan dapat mencurigai anemia lain dan gejala

fisik ibu preeklamsi.

2) Nyeri abdomen yang hebat

Sakit perut tidak berhubungan dengan persalinan Itu

adalah tanda kelainan. Sakit perut bisa mengancam jiwa Sakit

perut parah yang terus berlanjut dan tidak hilang setelah

beristirahat.

3) Gerakan janin berkurang

Sejak bulan kelima atau lebih, ibu mulai merasakan

gerakan janin kehamilan bulan keenam terkadang lebih awal, saat

bayi sedang tidur olah raga akan melemah dan bayi harus olah

raga minimal 3 kali dalam 3 jam. Saat ibu berbaring atau Istirahat

dan jika ibu makan atau minum dengan baik gerakan bayi akan

mudah terasa.

4) Perdarahan pervaginam
Perdarahan vagina pada akhir kehamilan merupakan salah

satu tandanya banyak kelainan, terkadang disertai rasa sakit, jenis

perdarahan bisa berupa plasenta previa, solusio plasenta atau

gangguan pembekuan darah

5) Sakit kepala hebat

Sakit kepala yang menandakan masalah serius adalah

nyeri kepala besar yang tidak menghilang saat istirahat terkadang

ibu mengalami sakit kepala yang parah, merasa penglihatannya

kabur atau bermasalah. Sakit kepala yang parah pada kehamilan

merupakan gejala preeklamsia

6) Penglihatan kabur

Penglihatan kabur dikarenakan dampak hormonal,

masalah penglihatan yang menunjukan situasi yang mengancam

kehamilan yaitu ada pergantian penglihatan secara mendadak

andaikata pandangan kabur atau berbayang berbinitk-bintik.

Perubahan penglihatan disertai dengan sakit kepala yang hebat

pergantian penglihatan merupakan suatu tanda preeklampsi

f. Persiapan Pada Persalinan

Melahirkan merupakan proses yang membutuhkan banyak

persiapan. Apalagi jika dilakukan di fasilitas kesehatan yang jauh dari

rumah. Persiapan melahirkan setidaknya dilakukan tiga minggu

sebelum HPL (hari perkiraan lahir). Persiapan yang matang akan

membuat ibu menjadi lebih tenang dalam menjalani proses persalinan.


Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan persalinan

1) Membuat rencana persalinan

2) Membuat rencana pengambilan keputusan

3) Memperiapkan transportasi

4) Membuat rencana menabung

5) Mempersiapkan perlengkapan persalinan

2. Konsep Dasar Persalinan

a. Pengertian Persalinan

Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks

sehingga janin dapat turun ke jalan lahir. Persalinan dan kelahiran

normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya kontraksi

rahim pada ibu. Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi dan plasenta dari

rahim melalui proses yang dimulai dengan terdapat kontraksi uterus

yang menimbulkan terjadinya dilatasi serviks atau pelebaran mulut

rahim (Irawati, Muliani, & Arsyad, 2019).

b. Mekanisme Persalinan

Mekanisme persalinan menurut (Yulizawati., Fitria., Yunita.,

2021)
1) Penurunan

Terjadi bersamaan dengan mekanisme lainnya. Penurunan

disebabkan oleh tekanan kontraksi uterus ke bawah, dan pada kala

II di bantu oleh daya mengejan dari pasien dan sedikit oleh gaya

2) Fleksi

Sebelum persalinan mulai sudah terjadi flexi sebagaian oleh

karena ini merupakan sikap alamia janin dan uterus. Tahanan

terhadap penurunan kepala menyebabkan bertambahnya flexi.

Occiput turun mendahului sinciput, UUK Lebih renda dari pada

bregma, dan dagu janin mendekati dadanya. Biasanya ini terjadi

PAP, tetapi mungkin pula baru sempurna setelah bagian terendah

mancapai dasar panggul. Efek dari flexi adalah untuk merubah

diameter terendah dari Occipitofrontalis (11,0 cm) Menjadi

Suboccipito bregmatika (9,5 cm) yang lebih kecil dan lebih bulat.

Oleh karena penyesuaian antara kepala janin dengan panggul ibu

mungkin ketat, pengurangan 1,5 cm dalam diameter terendah

adalah penting.

3) Putar paksi dalam

Sumbu panjang kepala janin harus sesuai dengan sumbu

panjang panggul ibu, karenannya kepala janin yang masuk PAP

pada diameter transfersa atau oblique harus berputar ke diameter

anteroposterior supaya dapat lahir akibat kombinasi elastisitas

digagframa oelvis dan tekanan intrauterine, disebabkan oleh his


yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi yang dinamakan

dengan putar paksi dalam. Umumnya putar paksi dalam terjadi

pada kal II Persalinan.

4) Ekstensi

Ektensi pada dasarnya disebabkan oleh dua kekuatan yaitu

kontraksi uterus yang menimbulkan tekanan ke bawah, dan dasar

panggul yang memberikan tahanan. Perlu diperhatikan bahwa

dinding depan panggul (pubis) panjangnya hanya 4-5 cm

sedangkan dinding belakang (sacrum) 10-15 cm. Dengan

demikian sinciput harus menempuh jarak yang lebih panjang dari

ociput. Dengan demikian turunnya kepala terjadinnya benjolan

perineum diikuti dengan kepala membuka pintu (crowing).

Occiput lewat melalui PAP Perlahan-lahan dan tengkuk menjadi

titik putar diangulus subpubicus. Kemudian dengan proses extensi

yang cepat sinciput menelurus sepanjang sacrum dan berturut-

turut lahirlah bregma, dahi, hidung, mulut dan dagu melalui

perineum (Yulizawati, 2019).

5) Putar paksi luar

Merupakan gerakan memutar ubun-ubun kecil ke arah

punggung janin, bagian belakang kepala akan berhadapan dengan

tuber iskhiadikum kanan dan kiri, sedangkan muka janin

menghadap salah satu paha ibu. Setelah putaran paksi luar maka

suturu sagitalis kembali melintang (Yulizawati, 2019).


6) Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar selesai, bahu depan akan

berfungsi sebagai hypomochlion untuk membantu kelahiran bahu

belakang. Setelah itu akan diikuti kelehiran trochanter depan dan

belakang sampai bayi lahir seluruhnya (Yulizawati, 2019).

c. Tahapan Persalinan

Tahap persalinan menurut Diana, dkk (2019) antara lain :

1) Kala I (Kala Pembukaan)

Kala I persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan

sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang

diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada primigravida

kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida

kira-kira 7 jam. Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu :

a) Fase laten

Merupakan periode waktu dari awal persalinan

pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya

dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan

3-4 cm atau permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam.

Selama fase ini presentasi mengalami penurunan sedikit

hingga tidak sama sekali.

b) Fase Aktif

Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif

pembukaan menjadi komplit dan mencakup fase transisi,


pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4 cm hingga

10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Penurunan bagian

presentasi janin yang progresif terjadi selama akhir fase

aktif dan selama kala dua persalinan. Fase aktif dibagi

dalam 3 fase, antara lain :

a. Fase Akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3

cm menjadi 4 cm.

b. Fase Dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan

sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

c. Fase Deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban

kembali dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi

lengkap.

2) Kala II (Kala Pengeluaran Janin)

Menurut Diana, dkk (2019), beberapa tanda dan gejala

persalinan kala II yaitu :

a) Ibu merasakan ingin mengejan bersamaan terjadinya

kontraksi;

b) Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau

vaginanya;

c) Perineum terlihat menonjol;

d) Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka;

e) Peningkatan pengeluaran lendir darah.

Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira- kira
2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang

panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul

yang secara reflek timbul rasa mengedan. Karena tekanan

pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda

anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva

membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan

yang terpimpin akan lahir kepala dengan diikuti seluruh

badan janin. Kala II pada primi: 1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam.

Pada kala II persalinan, nyeri tambahan disebabkan oleh

regangan dan robekan jaringan misalnya pada perineum dan

tekanan pada otot skelet perineum. Nyeri diakibatkan oleh

rangsangan struktur somatik superfisial dan digambarkan sebagai

nyeri yang tajam dan terlokalisasi, terutama pada daerah yang

disuplai oleh saraf pudendus.

3) Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta)

Menurut Diana, dkk (2019) tanda-tanda lepasnya plasenta

mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini :

a) Perubahan bentuk dan tinggi fundus.

Sebelum bayi lahir dan miometrium mulai berkontraksi,

uterus berbentuk bulat penuh (discoit) dan tinggi fundus

biasanya turun sampai dibawah pusat. Setelah uterus

berkontraksi dan uterus terdorong ke bawah, uterus menjadi

bulat dan fundus berada di atas pusat (sering kali mengarah ke


sisi kanan).

b) Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat keluar memanjang atau terjulur

melalui vulva dan vagina (tanda Ahfeld).

c) Semburan darah tiba-tiba

Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan

membantu mendorong plasenta keluar dan dibantu oleh

gaya gravitasi. Semburan darah yang secara tiba-tiba

menandakan darah yang terkumpul diantara melekatnya

plasenta dan permukaan maternal plasenta (maternal portion)

keluar dari tepi plasenta yang terlepas. Setelah bayi lahir

kontraksi rahim istirahat sebentar.

Uterus teraba keras dengan fundus uterus setinggi

pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x

sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan

dan pengeluaran plasenta. Dalam waktu 5-10 menit

plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina akan lahir

spontan atau sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus

uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit

setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan

pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

4) Kala IV

Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir


untuk mengamati keadaan ibu terutama bahaya perdarahan

postpartum. Perdarahan dianggap masih normal jika

jumlahnya tidak melebihi 400 cc sampai 500 cc. Observasi

yang harus dilakukan pada kala IV antara lain :

a) Intensitas kesadaran penderita

b) Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi dan

pernafasan

c) Kontraksi uterus

d) Terjadinya perdarahan

e) Jenis persalinan yang aman dilakukan Jenis persalinan yang

aman tentu menjadi pertimbangan untuk ibu hamil tua,

apalagi bagi mereka yang menginginkan untuk persalinan

normal (Diana dkk, 2019)

d. Partograf

1) Pengertian

Partograf merupakan alat yang digunakan untuk memantau

kemajuan persalinan dan membantu penolong persalinan dalam

menentukan keputusan klinik, partograf mulai digunakan pada

fase aktif dan di isi secara keseluruhan (Ningrum dan Agustin,

2021).

2) Tujuan Partograf

a. Mencatat hasil observasi dan menilai kemajuan persalinan


b. Mendeteksi apakah persalinan berjalan normal atau terdapat

penyimpangan, dengan demikian dapat melakukan deteksi dini

setiap kemungkinan terjadinya partus lama.

3) Komponen Partograf

a) Informasi Tentang Ibu

Informasi seperti identitas ibu gravida, para abirtus, nomor

catatan medis/nomor puskesmas tanggal dan waktu mulai di

rawat (atau jika dirumah, tanggal dan waktu penolong

persalinan mulai merawat ibu) lengkap bagian awal (atas)

partograf secara teliti pada saat memulai asuhan persalinan.

Waktu kedatangan (tertulis sebagai “jam”) dan perhatikan

kemungkinan ibu datang dalam fase laten persalinan. Tidak

kalah penting, catat waktu terjadinya pecah ketuban.

b) Kondisi Bayi

Kolom pertama adalah di gunakan untuk mengamati

kondisi janin, yang diamati dari kondisi bayi adalah DJJ, Air

ketuban dan penyusupan (kepala janin) menilai dan mencatat

denyut janin (DJJ) Setiap 30 menit (lebih sering jika ada

tanda-tanda gawat janin). Tiap kotak menunjukan waktu 30

menit. Skala angka disebelah kolom paling kiri menunjukan

DJJ. Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang

sesuai dengam angka menunjukan DJJ. Kemudian hubungkan


titik yang satu dengan titik lainnya dengan garis tidak terputus.

Kisaran normal DJJ 110-160x/menit.

c) Warna Dan Adanya Air Ketuban

Menilai air ketuban dilakukan bersamaan dengan periksa

dalam. Warna air ketuban hanya bisa dinilai jika selaput

ketuban telah pecah. Lambang untuk mengambarkan ketuban

atau airnya.

U : Selaput ketuban utuh (belum pecah)

J : Selaput ketuban telah pecah dan air ketuban jernih

M : Selaput ketuban telah pecah dan air ketuban tercampur

mekonium

D : Selaput ketuban telah pecah dan air ketuban tercampur

darah

K : Selaput ketuban telah pecah dan air ketuban kering (tidak

mengalir lagi) mekonium dalam air ketuban tidak selalu

berarti gawat janin. Merupakan indikasi gawat janin jika

juga disertai DJJ di luar rentang nilai normal.

d) Penyusupan (Molase) Tulang Kepala

Penyusupan tulang kepala merupakan indikasi penting

seberapa jauh janin dapat menyesuaikan dengan tulang

panggul ibu. Semakin besar kemungkinan disproposi kepala

panggul. Lambung yang digunakan.

e) Kemajuan Persalinan
Kolom kedua untuk mengawasi kemajuan persalinan yang

meliputi : pembukaan servik, penurunan bagian terbawah

janin, garis waspada dan garis tertindak dan waktu.

f) Kontraksi Uterus

Terdapat lima kotak mendatar untuk kontraksi.

Pemeriksaan dilakukan setiap 30 menit, raba dan catat

jumblah dan durasi kontraksi dalam 10 menit. Misal jika

dalam 10 menit ada 3 kontraksi yang lamanya 20 detik maka

arsirlah angka tiga ke bawah dengan wrna arsiran yang sesuai

untuk mengambarkan kontraksi 20 detik (arsiran paling mudah

warnanya)

g) Obat-Obatan Dan Cairan Yang Diberikan

Catat obat dan cairan yang diberikan di kolom yang sesuai.

Untuk oksitosin dicantumkan jumblah tetesan dan unit yang

diberikan

h) Kondisi ibu

Catat nadi ibu setiap 30 menit dan beri tanda titik pada

kolom yang sesuai. Ukur tekanan darah ibu tiap 10 menit dan

beri tanda ? pada kolom yang sesuai. Temperatur di nilai

setiap dua jam dan catat ditempat yang sesuai

i) Volume urine, protein dan aseton

Lakukan tiap 2 jam jika memungkinkan.

e. Asuhan Persalinan Normal (APN)


1) Pengertian

Definisi persalinan normal menurut World Health

Organitations adalah pesalinan yang di menjadi secara spontan,

beresiko rendah terhadap awal persalinan, dan selalu demikianlah

sepanjang proses persalinan. Bayi di lahirkan secara spontan

dalam presentasi belakang kepala terhadap usia kehamilan pada 37

minggu hingga dengan 24 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu

maupun bayi berada dalam kondisi sehat.

2) 60 Langkah APN

60 LANGKAH APN sebagai berikut :

(1) Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala dua

Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran, Ibu

merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum

dan vagina, Perineum nampak menonjol, Vulva dan sfinger

ani membuka.

(2) Pastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obat

esensial untuk menolong persalinan termasuk menyiapkan

oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai didalam

partus set.

(3) Menggunakan APD

(4) Melepaskan dan menyiapkan semua perhiasan yang

digunakan, cuci tangan dengan sabun dan air bersih


mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau

handuk pribadi yang bersih dan kering.

(5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan

untuk periksa dalam.

(6) Masukan oksitosinkedalam tabung suntik (gunakan tangan

yang memakai sarung tangan DTT dan steril) dan letakkan

kembali kedalam wadah partus set. Bila ketuban belum

pecah, pinggirkan ½ kocher pada partus set.

(7) Membersihkan vulva dan perineum, membersihkannya

secara hati-hati dengan arah dari depan kebelakang dengan

menggunakan kapas atau kassa yang dibasahi dengan air

DTT.

(8) Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan

sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.

(9) Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan

tangan kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan

dalam keadaan terbalik kedalam larutan klorin 0,5% selama

10 menit.

(10) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setalah kontraksi

uterus, pastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160

x/menit).

(11) Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan

keadaan janin baik dan meminta ibu untuk meneran saat ada
his, bila ia sudah merasa ingin meneran.

(12) Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi (bila rasa

ingin meneran, bantu ibu ke posisi setengah duduk dan

pastikan ibu merasa nyaman).

(13) Melakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada

dorongan kuat untuk meneran.

(14) Menganjurkan ibu untuk berjalan atau mengambil posisi

nyaman, jika ibu merasa ada dorongan untuk meneran.

(15) Letakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi), jika

kepala bayi sudah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

(16) Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah

bokong ibu.

(17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan

alat.

(18) Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

(19) Setelah tampak kepala bayi Saat kepala bayi dengan

diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum

dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan

kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk

menahan posisi kepala dan membantu lahirnya kepala.

Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat

dan dangkal.

(20) Lakukan pemeriksaan tali pusat pada bagian leher bayi


(a) Jikatali pusat terlilit di leher secara longgar lepaskan

lewat bagian atas kepala bayi.

(b) Jika tali pusat telilit di leher secara kuat klem tali pusat

di dua tempat dan potong diantara 2 klem tersebut.

(21) Tunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran

paksi luar secara spontan.

(22) Pegang kepala secara biparental, setelah kepala melakukan

putaran paksi luar. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran

saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah

hingga bahu depan muncul dibawaharkuspubis dan

kemudian gerakan arah atas untuk melahirkan bahu

belakang.

(23) Geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk

menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah, setelah

bahu bayi lahir. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan

memegang tangan dan siku sebelah atas.

(24) Gerakkan tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong

dan tungkai bawah janin lalu memegang tungkai bawah

(selipkan jari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin),

setelah badan dan lengan lahir.

(25) Lakukan penilaian selintas

(a) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa

kesulitan?
(b) Apakah bayi bergerak aktif ? Jika bayi tidak menangis

tidak bernafas, atau megapmegap lakukan Langkah

resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi

baru lahir)

(26) Keringkan tubuh bayi mulai dari bagian muka, kepala dan

bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa

membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan

handuk/kain yang kering.

(27) Melakukan periksa kembali uterus untuk memastikan hanya

satu bayi yang lahir

(28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntikan oksitasin agar

uterus berkontraksi baik.

(29) Suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha

atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum

menyuntikan oksitosin), dalam waktu 1 menit setelah bayi

lahir.

(30) Setelah dua menit bayi lahir, Jepit tali pusat dengan klem

kira-kira 3 cm dari arah pusat bayi. Mendorong isi tali pusat

ke arah ibu dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari

klem pertama. manajemen fisiologis persalinan kala III yaitu

dengan penundaan pemotongan tali pusat atau membiarkan

saja plasenta terlahir tanpa intervensi juga memberikan

keuntungan berupa adanya transfer darah dari plasenta


sekitar 80 – 100 ml pada 3 menit setelah bayi lahir,

meningkatkan kadar hematokrit dan bilirubin dan

meningkatkan oksigen.

(31) Melakukan Potong dan ikat tali pusat memegang tali pusat

diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan

perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di

antara kedua klem. Bila bayi tidak bernafas spontan lihat

penanganan khusus bayi baru lahir.

(32) Letakkan bayi terngkurap di dada ibu, agar ada kontak kulit

ibu ke kulit bayi dan melakukan IMD selama 1 jam.

(33) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm di

depan vulva.

(34) Letakan satu tangan di atas kain perut bawah ibu (di atas

simpisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain

menegangkan tali pusat.

(35) Tegangkan tali pusat dengan tangan kanan kearah bawah,

sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati

kearahdorsokrainal.

(36) Bila pada tekanan pada bagian dinding depan uterus ke arah

dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat ke arah

distal maka lanjutkan dorongan kearahkranial hingga

plasenta lahir.
(37) Lahirkan plasenta dengan kedua tangan, saat plasenta

muncul di introitus vagina. Pegang dan putar plasenta

hingga selaput. ketuban terpilin kemudian lahirkan dan

tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan

(38) Lakukan masase pada fundusuteri segera setelah plasenta

lahir, dengan menggosok fundusuteri secara sirkuler

menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga

kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)

(39) Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.

Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan

perdarahan.

(40) Periksa kedua sisi plasenta, pastika plasenta dilahirkan

lengkap.

(41) Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam.

(42) Pastikan kandung kemih kosong, jikapenuh lakukan

katerisasi.

(43) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan

kedalam larutan clorin 0,5 %.

(44) Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus

dan menilai kontraksi.

(45) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik

(46) Evaluasi dan estimulasi jumlah kehilangan darah.


(47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernafas dengan

baik (40-60 x/menit).

(48) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan

menggunakan air DTT

(49) Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI,

anjurkan keluarga untuk memberikan minum dan makan

(50) Tepatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin

0,5 % untuk dekontaminasi

(51) Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah

yang sesuai

(52) Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.

(53) Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan, balikkan

bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan selama 10

menit.

(54) Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

(55) Menggunakan sarung tangan DTT untuk memberi tetes

mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1

mgintramaskuler di paha kiri

(56) Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan. Pastikan kondosi bati

bayi baik.

(57) Setelah satu jam pemberian suntikan imunisasi Hepatitis B

di paha kanan anterolateral. Setelah satu jam pemberian

vitamin K1.
(58) Lepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam

dalam larutan klorin 0,5% selama 10.

(59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

kemudian keringkan.

(60) Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa

tanda vital dan asuhan kala IV. (Sulastri & Linda, 2020)

f. Faktor-faktor mempengaruhi persalinan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan menurut

(Yuliza wati et.al., 2019) antara lain :

1) Passenger : malpresentasi atau malformasi janin terdapat

mempengaruhi persalinan normal pada faktor passenger,

terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi yakni ukuran

janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta

juga harus melalui jalan lahir, maka ia dianggap sebagai

penumpang yang menyertai janin.

2) Passage away : jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian

tulang yang padat, dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang

luar vagina). Meskipun jaringan lunak khususnya lapisan-

lapisan otot dasar panggul ikut menunjung keluarnya bayi,

tetapipanggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan.

Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir

yang relatif kuku.


3) Power : his adalah Salah satu kekutan pada ibu yang

menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin ke bawah.

Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan

turun dan mulai masuk ke dalam rongga pamggul ibu

melakukan kontraksi involunter dan volunteer secara

bersamaan.

4) Position : posisi ibu memepengaruhi adaptasi anatomi dan

fisiologi persalinan. Posisi tegak memberi sejumblah

keuntungan. Mengubah posisi membuat rasa letih hilang,

memberi rasa nyaman, dan memperbaik sirkulasi. Posisi tegak

meliputi posisi terdiri, berjalan, duduk dan jongkok.

5) Psychologic : respons proses persalinan adalah saat yang

menegangkan dan mencemaskan bagi wanita dan keluarganya.

Rasa takut, tegang dan cemas mungkin mengakibatkan proses

kelahiran berlangsung lambat. Pada kebanyakan wanita,

persalinan dimulai terjadi kontraksi uterus pertama dan di

lanjutkan dengan kerja keras selama jamjam dilatasi dan

melahirkan kemudian berakhir ketika wanita dan keluarganya

memulai proses ikatan dengan bayi. Perawatan ditujukan untuk

mendukung wanita dan keluarganya dalam melalui proses

persalinan supaya di capai hasil yang optimis bagi semua yang

telibat. Wanita yang bersalin biasanya akan mengurakan


berbagai kekhawatiran jika di tanya tetapi mereka jarang dengan

spontan menceritakan.

g. Kebutuhan dasar persalinan

Adapun kebutuhan-kebutuhan dasar ibu bersalin menurut (Yuliza wati

et.al., 2019) adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan nutrisi dan cairan

Kebutuhan energi yang begitu besar pada ibu melahirkan dan

untuk memastikan kesejahteraan ibu dan anak, tenaga kesehatan

tidak boleh menghalangi keinginan ibu yang melahirkan untuk

makan atau minum selama persalinan.

2) Makanan yang dianjurkan selama persalian

Makanan yang disarankan di konsumsi pada kelompok ibu

yang makan saat persalinan adalah roti, biskuit, sayuran dan buah-

buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman, dan hidrasi sangat

penting selama proses persalinan untuk memastikan kecukupan

energi dan mempertahankan keseimbangan normal cairan dan

elektrolit bagi ibu dan bayi.

3) Kebutuhan hygine (kebersihan diri)

Kebutuhan hygine (kebersihan) ibu bersalin perlu di

perhatikan bidan dalam memeberikan asuhan pada ibu bersalin,

karena personal hygine yang baik dapat membantu ibu merasa

aman dan relax, mengurangi kelelahan, mencegah infeksi,

mencegah gangguan sirkulasi darah, mempertahankan intergitas


pada jaringan dan memelihara kesejahteraan fisik dan psikis.

Tindakan personal hygine pada ibu bersalin yang dapat di lakukan

bidan diantaranya : membersikan daerah genetalia (vulva, vagina,

anus).

4) Kebutuhan istirahat

Selama proses persalinan berlangsung, kebutuhan istirahat pada

ibu bersalin tetap harus dipenuhi. Istirahat selama

prosesmpersalinan (Kala I, Kala II, Kala III, Maupun IV) yang

dimaksud adalah bidan memeberikan kesempatan pada ibu untuk

mencoba rilex tanpa adanya tekanan emosional dan fisik. Hal ini

dilakukan selama tidak ada his (di sela-sela his).

5) Kebutuhan pendamping persalinan

Bila orang terdekat menghadiri kelas pernatal bersama dengan

ibu, maka orang tersebut dapat memeberikan informasi yang

membantu dan menemani ibu selama proses persalinan. Bantuan

yang dapat diberikan seperti menggosok punggungnya, mencuci

mukanya, memberikan dorongan padanya untuk istirahat di antara

kontraksi, dan meningkatkan padanya tentang teknik bernafas,

selain itu, juga dapat memberikan perhatian penuh kepada ibu

dengan cara memegang tangannya.

h. Komplikasi persalinan
1) Atonia Uteri

Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi

rahim yang menyebabkan uterus tidak menutupi pendarahan

terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta

lahir.

2) Retensio Plasenta

Retensio plasenta adalah plasenta masi berada di dalam

uterus selama lebih dari setengah jam bayi lahir.

3) Embolit

Cairan ketuban merupakan sindrom dimana setelah

sejumlah cairan ketuban memasuki sirkulasi darah maternal, Tiba-

tiba tejadi gangguan pernafasan yang akut dan shock

4) Robekan jalan lahir

Perdarahan dalam keadaan di mana plasenta telah lahir

lengkap dan kontraksi rahim baik. Dapat di pastikan bahwa

pendarahan tersebut berasal dari pembukaan jalan lahir.

i. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi Menyusui Dini dimulai sedini mungkin. Segera setelah

bayi lahir setelah tali pusat dipotong. Letakkan bayi tengkurap di dada

ibu dengan kulit ke kulit biarkan selama 1 jam/lebih sampai bayi

menyusu sendiri, selimuti dan beri topi. Suami dan keluarga beri

dukungan dan siap membantu selama proses menyusui. Pada jam

pertama si bayi menemukan payudara ibunya dan ini merupakan awal


hubungan menyusui yang berkelanjut yang bisa mendukung

kesuksesan ASI Eklusif selama 6 bulan. Berdasarkan penelitian bayi

baru lahir yang dipisahkan dari ibunya dapat meningkatkan hormon

stres sekitar 50% dan membuat kekebalan tubuh bayi menjadi

menurun (Yuliza wati et a, 2019).

j. 5 Benang Merah

Menurut JNPK-KR (2017) (Sulastri & Linda, 2020) lima

benang merah dalam asuhan persalinan yaitu :

1) Membuat Keputusan Klinik

Membuat keputusan klinik merupakan proses yang

menentukan penyelesesaian masalah dan menentukan asuhan

yang di perlukan oleh pasien. Keputusan haru akurat,

komprehensif, dan aman, baik bagi pasien,keluarga pasien

maupun petugas yang memberikan pertolongan. Langkah –

langkah dalam membuat keputusan klinik merupakan

pengumpulan data, interprestasi untuk mendukung diagnosa

atau identifikasi masalah, menetapkan diagnose, Intervensi

untuk mengahdapi masalah, menyusun rencana asuhan,

melakukan asuhan, dan mengevaluasi efektifitas asuhan yang

di berikan.

2) Asuhan Sayang Ibu


Prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan

mengikutsertakan suami dan keluarga dalam proses persalinan

dan kelahiran bayi, jika ibu di berikan perhatian dan di berikan

dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi, serta

mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan yang akan

di terima maka ibu akan mendapatkan rasa aman dan persalinan

berlansung dengan cepat.

3) Pencegahan infeksi

Tindakan pencegahan infeksi (PI) tidak akan terpisah dari

komponen – komponen dalam asuhan selama persalinan.cuci

tangan merupakan prosedur paling penting dalam pencegahan

penyebaran infeksi,memakai sarung tangan, menggunakan

teknik aseptik, alat pelindung diri (APD) dapat melindungi

petugas dari percikan cairan tubuh pasien.

4) Pencatatan

Pencatatan merupakan bagian penting dimana proses

pembuatan klinik, catat semua data hasil pemeriksaan,

diagnosis,obat – obatan dan asuhan yang di berikan.Patograf

merupakan bagian terpenting dari proses pencatatan selama

persalinan.

5) Rujukan
Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi

atau mengalami masalah selama proses persalinan dan

kelahiran bayi jika ibu membuat rujukan pada saat

kehamilan,penting untuk mendiskusikan rencana tersebut pada

ibu dan keluarganya dari awal persalinan. Sehingga persiapan

sangat di butuhkan dalam rencana rujukan. Rujukan yang tepat

waktu merupakan unggulan sayang ibu dalam mendukung

keselamatan ibu baru lahir.

BAKSOKUDA

a) Bidan

b) Alat

c) Keluarga

d) Surat

e) Obat

f) Kendaraan

g) Uang

h) Darah

3. Konsep Dasar Post Partum

a. Pengertian Post Partum

Post Partum atau masa nifas merupakan periode yang akan dilalui

oleh ibu setelah masa persalinan, yang dimulai dari setelah kelahiran

bayi dan plasenta, yakni setelah berakhirnnya kala IV dalam


persalinan dan berakhir sampai dengan 6 minggu (42 hari) yang

ditandai dengan berhentinnya pendarahaan. Masa nifas berasal dari

bahasa latin dari kata puer yang artinnya bayi, dan paros artinnya

melahirkan yang berarti masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan

sampai organ-organ reproduksi kembali seperti sebelum kehamilan

(Nurul & Hani, 2019).

b. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Post Partum

1) Perubahan Fisiologis

a) Uterus (Involusi Uterus)

Pada uterus setelah proses persalinan akan terjadi proses

involusi. Proses involusi merupakan proses kembalinnya

uterus seperti keadaan sebelum hamil dan persalinan. Proses

ini di mulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi

otot-otot polos uterus. Pada tahap ketiga persalinan uterus

berada digaris tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilicus

dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis.

Pada saat ini,besar uteus kira-kira sama besar uterus sewaktu

Usia kehamilan 16 minggu (kira-kira sebesar jeruk asam) dan

beratnnya kira-kira 100gr.

b) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus.

Perubahan yang terjadi pada serviks pada masa postpartum

adalah dari bentuk serviks yang akan membuka seperti corong.


Bentuk ini disebabkan karena korpus uetri yang sedang

kontraksi, sedaangkan serviks uteri tidak berkontraksi

sehingga seolah-olah pada pembatasan antara korpus dan

serviks ueri berbentuk semacam cincin. Warna seviks sendiri

merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah.

c) Vulva, Vagina dan Perineum

Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan

yang sangat besar selama proses persalinan, akibat dari

penekanan tersebut vulva dan vagina akan mengalami

kekenduran, hingga beberapa hari pasca proses persalinan,

pada masa ini terjadi penipisan mukosa vagina dan hilangnnya

rugae yang diakibatkan karena penurunan estrogen pasca

persalinan. Vagina yang semula sangat teregang akan kembali

secara bertahap pada ukuran sebelum hamil selama 6-8

minggu setelah bayi lahir.

2) Perubahan psikologis

Dalam menjalani adaptasi masa nifas, sebagian ibu dapat

mengalami fase-fase sebaagai berikut :

a) Fase taking in

Fase taking in yaitu periode ketergantungan berlangsung

pada hari pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu

baru umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada

kekhawatiran akan tubuhnya. Pengalaman selama proses


persalinan berulang kali diceritakannya. Hal ini membuat ibu

cenderung menjadi pasif terhadap lingkungnnya. Kemampuan

mendengarnya (listening skills) dan menyediakan waktu yang

cukup merupakan dukungan yang tidak ternilai bagi ibu.

b) Fase taking hold

Fase taking hold adalah fase/periode yang berlangsung

antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu marasa

khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung

jawabnya dalam merawat bayi. Ibu memiliki perasaan yang

sangat sensitif sehingga mudah tersinggung dan gampang

marah sehingga kita perlu berhati-hati dalam berkomunikasi

dengan ibu.

c) Fase letting go

Fase latting go merupakan fase menerima tanggung jawab

akan peran barunya yang bertanggung sepenuh hari setelah

melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri

dan bayinya, setra kepercayaan dirinya sudah meningkat.

Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada fase sebelumnya

akan sangat berguna bagi ibu agar lebih mandiri dalam

memenuhi kebutuhan diri dan bayinya.

c. Kunjungan Ibu Post Partum


Jadwal kunjungan ibu nifas atau kunjungan rumah bagi ibu

postpartum mengacu pada kebijakan teknis pemerintah, yaitu 6 hari, 2

minggu, dan 6 minggu postpartum. Dari pemenuhan target pertemuan

antara bidan dengan pasien sangat bervariasi, dapat dilakukan dengan

mengunjungi rumah pasien atau pasien yang datang ke bidan atau RS

ketika mengontrolkan kesehatan bayi dan dirinya (Rosyidah et

al.,2019).

d. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas

1) Nutrisi dan Cairan

Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang,

terutama kebutuhan proteein dan karbohidrat. Gizi pada ibu

menyusui sangat erat kaitannya dengan reproduksi ASI, dimana

ASI sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Nutris ibu

menyusui tidaklah rumit, yang terpenting adalah makanan yang

dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas, serta menjamin

pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumblah yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

2) Ambulasi Dini (Early Ambulation)

Pada masa lampau, perawatan puerperium sangat konservatif,

di mana puerperium harus tidur terlentang selama 40 hari. Kini

perawatan puerperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk

melakukan mobilisasi dini. Ambulasi dini adalah aktifitas ringan

membimbing ibu untuk segera pulih dari trauma persalinan,


dengan cara membimbing ibu mulai dari miring kanan, miring

kiri, latihan duduk, berdiri bangun dari tempat tidur, kemudian

dilanjutkan latihan berjalan.

3) Eliminasi : buang air kecil dan besar (BAB dan BAK)

Dalam 6 jam post partum, pasien sudah harus dapat buang air

kecil. Semakin lama urine bertahan dalam kandung kemih maka

dapat mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan, misalnya

infeksi. Dan dalam 24 jam pertama, ibu post partum harus dapat

buang air besar, karena semakin lama fases bertahan dalam usus

makan akan mengeras karena cairan yang berkandung dalam feses

akan terserap oleh usus.

4) Personal Hygine dan Perineum

Personal Hygine yang harus dianjurkan kepada ibu post

partum sebagai berikut

a) Puting susu, Harus diperhatikan kebersihannya dalam luka

pecah (rhagade) harus segerh diobati karena kerusakan puting

susu merupakan Port de entre’e dan dapat menimbulkan

mastistis. Air susu yang menjadi kering akan menjadi kerak

dan dapat merangsang kulit sehingga timbul enzema. Oleh

karena itu, sebaiknya puting susu dibersihkan dengan air yang

telah dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan

bayi.
b) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi

dan alergi kulit pada bayi. Kulit ibu yang kotor karena

keringat dan debu dapat menyebabkan kulit bayi mengalami

alergi melalui sentuhan kulit ibu dengan bayi.

c) Ajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin.

d) Dengan sabun dan air pastikan bahwa ibu mngerti untuk

membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu dari depan

ke belakang, baru kemudian dibersihkan daerah sekitar anus.

Nasihatilah kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali

setelah BAB atau BAK.

e) Sarankan ibu untuk menganti pembalut atau kain setidaknya 2

kali sehari, kain dapat digunakan ulang jika telah di cuci

dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau distrika.

f) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air,

sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminya.

g) Jika ibu memiliki luka episiotomi atau laserasi, sarankan

kepada ibu untuk menghindari dan menyentu luka.

5) Istirahat

Umumnya wanita sangat leleh setelah melahirkan, akan

terasa lebih leleh bila proses persalinan berlangsung lama.

Beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang

berlebihan, ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang

berkualitas untuk memulihkan kembali keadaan fisiknya.


Keluarga disarankan untuk memberikan kesempatan kepadaa ibu

untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk energy

menyusui bayinya nanti.

6) Seksual

Banyak budaya yang mempunyai tradisi memulai hubungan

suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 60

hari setelah persalinan. Hubungan seksual dapat dilakukan dengan

aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan lokia telah

berhenti. Sebaiknya hubungan seksual dapat ditunda sedapat

mungkin sampai 40 hari setelah persalinan karena pada saat itu

diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali.

7) Keluarga berencana

Menurut WHO, jarak kehamilan sebaiknya 24 bulan atau 2

tahun, ibu post partum dan keluarga juga harus memikirkan

tentang mengunakan alat kontrasepsi setelah persalinan untuk

menghindari kehamilan yang tidak direncanakan. Pengunaan alat

kontrasepsi setelah persalinan dapat melindungi ibu dari resiko

kehamilan. Karena menjalani proses kehamilan seorang wanita

membutuhkan fisik dan mental yang sehat serta stamina yang

kuat.

8) Latihan/Senam Nifas

Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal,

sebaiknya latihan senam nifas dilakukan sedini mungkin dengan


catatan ibu menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada

penyulit post partum.

e. Tanda bahaya masa nifas

Beberapa kemungkinan komplikasi masa nifas atau tanda bahaya

terjadinya pada masa nifas menurut (Sumarni., 2019) :

1) Infeksi Nifas

Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua

peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas. Masuknya

kuman-kuman dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan,

dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh

sebab apapun. Morbuditas puerpuralis adalah kenaikan suhu

badan sampai 36C atau lebih selama 2 hari dari dalam 10 hari

postpartum. Kecuali pada hari pertama. Suhu diukur 4 kali secara

oral.

2) Infeksi saluran kemih

Pada masa nifas dini, sensitivitas kandung kemih terhadap

teganggan air kemih di dalam vesika sering menurun akibat

trauma persalinan atau analgesia epidural atau spinal. Sensasi

peredangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa

tidak nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar,

laserasi periuretra, atau hematoma dinding vagina. Setelah

melahirkan, truma saat infus oksitosi dihentikan, terjadi diuresis

yang disertai peningkatan produksi urin dan distensi kandung


kemih. Over distensi yang disertai kateritas untuk mengeluarkan

air kemih sering menyebabkan infeksi saluran kemih.

a. Metritis

Metritis adalah inspeksi uterus setelah persalinan yang 26

merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila

pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi

abses pelvic yang menahun, peritonitis, syok septik,

trombosis yang dalam, embolipulmonal, infeksi felvik yang

menahan dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas

3) Bendungan payudara

Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan

limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk

laktasi. Bendungan terjadi akibat bendungan berlebihan pada

limfatik dan vena sebelum laktasi.Payudara bengkak

disebabkan karena menyusuiyang tidak kontinu, sehingga

sisa ASI terkumpul pada daerah ductus. Hal ini dapat terjadi

pada hari ke tiga setelah melahirkan. Penggunaanbra yang

keras serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat

menyebabkan sumbatan pada ductus.

4) Infeksi payudara

Mastitis termaksud salah satu infeksi payudara. Mastitis

adalah peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi

atau tidak, yang disebabkan oleh kuman terutama


Sraphylococcus aureus melalui luka pada puting susu atau

melalui peredaran darah.

5) Abses payudara

Abses payudara merupakan komplikasi akibat peradangan

payudara/ mastitis yang sering timbul pada minggu ke dua

postpartum (setelah melahirkan), karena adanya

pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan lecet

pada puting susu.

6) Abses pelvic

Penyakit ini merupakan komplikasi yang umum terjadi

pada penyakit- penyakit meluar seksual (sexually transmitted

27 disease/ STDs), utamanya yang disebabkan oleh

chlamydia dan gonorrhea.

7) Peritonitis

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang

merupakan pembungkus visera dalam rongga perut.

Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus

organ perut dan dinding perut sebelah dalam.

8) Infeksi luka perineum dan luka abdominal

Luka perineum adalah luka perineum karena adanya

robekanjalan lahir baik karena rupture maupun karena

episiotomy pada waktu melahirkan janin. Rupture perineum


adalah robekan yang terjadi padaperineum sewaktu

persalinan.

9) Perdarahan pervagina

Perdarangan pervagina atau perdarahan postpartum

adalah kehilangan darah sebanyak 500 cc atau lebih dari

traktus genetalia setelah melahirkan. Hemoragi postpartum

primer mencakup semua kejadian perdarahan dalam 24 jam

setelah kelahiran.

4. Konsep dasar Bayi Baru Lahir

a. Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL)

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur

kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir antara 2500-

4000 gram (Yuliza wati et al.,2019).

b. Kunjungan Neonatus

Kunjungan neonatus menurut (Kemenkes.,2019) :

1) Kunjungan Neonatus Ke satu (KN1)

Kunjungan neonatus pertama (KN1) yaitu pada 6 jam pertama

sampai 48 jam

2) Kunjungan Neonatus Ke dua (KN2)

Kunjungan neonatus yang kedua (KN2) Dilakukan pada hari ke 3

sampai 7 hari.
3) Kunjungan Neonatus Ke tiga (KN3)

Kunjungan neonatus yang ke tiga (KN3) dilakukan pada hari ke 8

sampai 28 hari

c. Proses Adaptasi Bayi Baru Lahir

Menurut syahlan (2019) adaptasi yang terjadi pada bayi baru lahir

yaitu :

1) Metabolisme karbohidrat

Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan gula darah

untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah diambil

dari metabolisme asam lemak.

2) Pernafasan

Selama dalam uterus, janin mendapatkan O2 dari pertukaran gas

melalui plasenta setelah Bayi Lahir pertukaran gas harus melalui

paru-paru Bayi

3) Sirkulasi

Dengan perkembangan paru-paru mengatakan tekanan O2

menigkatkan dan tekana CO2 Menurun, hal ini mengakibatkan

menurunnya refleksi pembuluh darah paru sehinga aliran darah ke

alat tesebut meningkat, hal ini menyebabkan darah dari arteri

pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriolus menutup.

4) Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, dan alat lainnya mulai

berfungsi.
d. Perawatan Bayi Baru Lahir

Perawatan Bayi Baru Lahiir Menurut (Kemenkes.,2019)

1) Pemberian ASI

a) Segera Lakukan IMD

Asi yang keluar pertama kali berwarna kekuningan

(colestrum) mengandung zat kekebalan tubuh langsung

berikan kepada bayi.

2) Menjaga Bayi tetap hangat

a) Memandikan bayi setelah 6 jam dimandikan dengan air hangat

b) Bayi harus tetap berpakaian dan di selimuti setiap saat dan

memakai pakaian yang kering

c) Ganti popok dan handuk jika basa

d) Jangan tidurkan bayi di tempat yang besuhu dingin

e) Jaga bayi agar tetap hangat dengan mengunakan topi, kaos

kaki, kaos tangan, dan pakaian yang hangat pada saat tidak

dalam dekapan

f) Jika bayi lahir kurang dari 2500 gram, lakukan perawatan

metode kanguru (dekap bayi di dada ibu, bapak dan anggota

keluraga lainya.

3) Perawatan tali pusat

a) Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

b) Jangan memberikan apapun pada tali pusat

c) Rawat tali pusat hingga kering


d) Bila tali pusat kotor atau basah, cuci dengan air bersih

kemudian keringkan dengan kasa.

5. Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB)

a. Pengertian KB

Keluarga Berencana merupakan usaha untuk mengukur

kuantitas dan jarak anak yang di inginkan. Untuk mampu

menggapai perihal berikut maka di buatlah sebagian cara atau

alternative untuk mencegah ataupun menunda kehamilan (Rahayu,

2017).

b. Tujuan KB

Adapun tujuan KB

1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian

kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia

yang bermutu

3) Meningkatkan kesejahteraan keluarga

c. Jenis-jenis KB

Jenis-jenis KB sebagai berikut :

1) Kontrasepsi sederhana

a) Kontrasepsi tanpa alat

(1) Metode amenorhea laktasi (MAL)

(2) Senggama terputus


(3) Metode kalender (pantang berkala)

(4) Metode lendir serviks

(5) Metode suhu basal badan

b) Kontrasepsi Sederhana dengan alat

(1) Kondom

(2) Diafragma

(3) Spermisida

2) Kontrasepsi Hormonal

a) Kontrasepsi pil

(1) Monofasik

(2) Bifasik

(3) Trifasik

b) Kontrasepsi suntik

(1) Suntikan 1 bulan (cyclofem)

(2) Suntikan 3 bulan (Depoprovera)

3) Kontrasepsi mantap

a) Kontrasepsi Metode Operatif Wanita (MOW)

b) Kontrasepsi Metode Operatif Pria (MOP)

4) Kontrasepsi modern

a) Implant

(1) Norplant

(2) Implanon

(3) Jendana dan indoplant


b) Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

(1) AKDR Non-Hormonal

(2) AKDR Hormonal

d. Indikasi Kontrasepsi

1) Pengertian

MAL merupakan alat kontrasepsi yang mengunggulkan pemberian

ASI secara ekslusif yang berarti hanya di berikan ASI tampa

tambahan makanan maupun minuman yang lainnya. MAL

memanfaatkan praktik menyusui dalam menghambat ovulasi agar

berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Ketika separang wanita yang

memiliki bayi bayi kurang dari 6 bulan dan amenore serta

menyusui penuh, memjungkinkan kehamilan terjadi hanya sekitar

2% tetapi jika tidak menyusui penuh atau tidaka amenorea maka

resiko kehamilan lebih besar.

2) MAL dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi jika :

a) Menyusui secara penuh, lebih efektif bila pemberin > 8x dalam

sehari

b) Belum haid

c) Bayi berumur kurang dari 6 bulan

3) Cara kerja MAL

Pada ibu menyusui mengatakan bahwa efek dari kontrasepsi

terdapat rangsangan syaraf dari putting susu diteruskan ke

hypothalamus, dan memiliki efek merangsang pelepasan beta


endropin yang akan melakukan penekanan sekresi hormon

gonadotropin oleh hypothalamus. Sehingga mengakibatkan

penurunan skekresi dari hormone Luteinzing Hormon (LH) yang

menyebabkan kegagalan ovulasi.

4) Keuntungan kontrasepsi MAL

a) Tingginya ekvektifitas (keberhasilan 98% pada enam bula

pasca persalinan)

b) Tidak mengganggu senggama

c) Tidak ada efek samping secara sistematik

d) Tidak perlu pengawasan medis

e) Tidak perlu obat atau alat

f) Tanpa biaya

5) Keterbatasan MAL

a) Perlu dipersiapkan perawatan sejak kehamilan sehingga

menyusui dalam 3 menit pasca persalinan

b) Efetifitasnya tinggi namun hanya sampai kembalinya haid atau

6 bulan

6) Yang boleh menggunakan MAL

a) Ibu yang menyusui secara ekslusif

b) Belum mendapat haid setelah melahirkan dan bayinya berumur

kurang dari 6 bulan

7) Yang seharusnya tidak boleh mengguakan MAL

a) Sudah haid setelah bersalin


b) Tidak menyusui secara ekslusif

c) Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan (Li and Mal, 2017)

B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

1. Pengertian asuhan kebidanan

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kesibukan yang

jadi tanggung jawab di dalam menambahkan layanan kepada

klien yang mempunyai kebutuhan/masalah kebidanan kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB, kesehatan reproduksi wanita dan

layanan kesehatan masyarakat.

2. Alur fikir bidan menurut Varney

Bagan 2.1 Alur fikir bidan menurut Varney

Alur Pikir Bidan Pencatatan dari asuhan kebidanan

Proses manajemen
kebidanan Pendokumentasian asuhan
kebidanan

7 Langkah Varney

Data SOAP

Masalah/diagnosis

Antisipasi masalah Subjektif, Objektif


potensial/diagnosis lain

Menetapkan kebutuhan
Assesment diagnosis
segerab untuk konsultasi,
kolaborasi Plan :
Perencanaa (intervensi) Konsul
Uji diagnostik/lab
Pelaksanaan Rujukan
(implementasi) Pendidikan/konseling
Follow up
Evaluasi
Sumber: Megasari, Yanti, Een dan Lusiana, 2019

3. Peran dan fungsi bidan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 pasal 47 dan

48 tahun 2019 tentang Kebidanan didalam menyelenggarakan praktik

Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai berikut :

a) Pemberi Pelayanan Kebidanan

b) Pengelola Pelayanan Kebidanan

c) Penyuluh dan konselor

d) Pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik

e) Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan

f) Peneliti
Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan harus dilaksanakan

sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya (UU Republik Indonesia,

2019).

4. Pendokumentasian 7 langkah varney secara umum

1) Langkah I : Pengumpulan data dasar

Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang

diperlukan untuk megevaluasi keadaan klien secara

lengkap.Mengumpulkan semua in formasi yang akurat dari sumber

yang berkaitan dengan kondisi klien.

2) Langkah II: Interpretasi data dasar

Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah

klien atau kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-

data yang telah dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnose” keduanya

digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti

diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam

rencana asuhan kebidanan terhadap klien. Masalah bisa menyertai

diagnose. Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus

diberikan kepada klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu.

3) Langkah III: mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.

Membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan.

Penting untuk melakukan asuhan yang aman.


4) Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan

segera.

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan

anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

5) Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-

langkah sebelumnya. Rencana asuhan yg menyeluruh meliputi apa

yang sudah diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman

antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan

terjadi berikutnya.

6) Langkah VI: Melaksanakan perencanaan

Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien

dan aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul

tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.

7) Langkah VII: Evaluasi

Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar

telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan diagnosa (Handayani, 2020).

5. Pendokumentasian SOAP secara umum


a) Data Subjektif

Data Subjektif terjalin bersama kasus berasal dari sudut pandang

klien, ekspresi klien mengenai kegalauan dan keluarga dan

keluhan yang di catat secara segera atau ringkasan yang

terjalin bersama diagnosis

b) Data Objektif

Data Objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang

jujur, hasil pengecekan fisik klien,hasil pengecekan

laboratorium dan informasi dari keluarga atau orang lain sebagai

knowledge penunjang secara fakta yang terjalin bersama diagnosis.\

c) Assesment

Merupakan Pendokumentasian hasil analis intreprestasi knowledge

(kesimpulan) berasal dari knowledge subjektif dan objektif,

dikarenakan keadaan klien mampu mengalami perubahan, dan

dapat di temukan Info baru didalam data subjektif maupun data

objektif. Analis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan

data klien dan data yang sudah dikumpulkan jadi diagnosis,

persoalan kebidanan dan keperluan.

d) Planning

Penatalaksanaan yaitu mencatat seluruh perencanaan yang

sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera,

tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi,

evaluasi, dan rujukan. Tujuannya untuk mengusahakan tercapainya


keadaan pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan

kesejahteraan (Mulyati,Pendokumentasi SOAP, 2017)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan/Desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

studi kasus yang menggunakan 7 langkah Varney dan Subjektif Ojektif

Assesment Planning (SOAP) sejak masa Kehamilan,Bersalin,Nifas,Bayi

Baru Lahir (BBL), dan Keluarga Berencana (KB).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Asuhan Kebidanan Komprehensif dilakukan di Puskesmas Mamboro


2. Waktu

Asuhan Kebidanan Komprehensif Di Lakukan Sejak Tanggal 10 Maret

2022 Sampai dengan 9 Mei 2022

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini merupakan seorang ibu hamil Ny. E umur 24

tahun G4P2A1 dengan usia kehamilan 36 minggu yang di observasi mulai

dari masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, dan KB

D. Teknik Pengumpulan data

Dalam Penyusunan Laporan Tugas Akhir (LTA) ini penulis

menggunakan metode pendekatan mencakup pengkajian, perumusan

diagnosa dan masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evalusasi

dan pencatatan asuhan kebidanan dalam mengumpulkan data/informasi

dalam penyusunan laporan tugas akhir ini peneliti menggunakan teknik

sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer merupakan data yang di dapatkan melalui observasi

pengamatan langsung pada klien secara komprehensif.

a. Interview

Wawancara atau tanya jawab dilakukan secara langsung oleh

peneliti dengan pihak-pihak terkait antara lain yaitu klien,

keluarga, dan tim kesehatan lainnya ( dokter, bidan dan petugas

lainnya) untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Data yang di

peroleh dari interview atau wawancara berupa data yang bersifat


subjektif seperti biodata, keluhan-keluhan dan riwayat kehamilan

yang sebelumnya maupun yang sekarang.

b. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap

keaadan umum klien dan perkembangan sejak masa kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai keluarga berencana.

c. Pemeriksaan fisik

Peneliti melakukan pemeriksaan secarah keseluruhan (head to

toe) meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.

d. Data penunjang

Pasien telah dilakukan pemeriksaan Hb oleh peneliti dirumah

pasien langsung pada saat kunjungan pada tanggal 22 Maret 2022

Haemoglobin : 12,3 gr%

Protein urin : Non Reaktif

Sars-Cov 19 : Non Reaktif

2. Data sekunder

Data di peroleh melalui catatan laporan yang ada di Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Kota Palu dan

Puskesmas Mamboro.

E. Etika penelitian

Sebelum penelitian di lakukan penelitian perlu mendapatkan

rekomendasi dari program studi DIII Kebidanan Stikes Widya Nusantara

Palu dan mengajukan permohonan izin kepada kepala Puskesmas


Mamboro setelah mendapatkan persetujuan barulah dapat di lakukan

dengan menekankan masalah etika meliputi :

1. Autonomy

Prinsip autonomy di gunakan saat responden Ny.E di persilahkan

untuk menentukan keterlibatannya dalam kegiatan penelitian, Ny.E di

minta kesediaannya menjadi responden tanpa unsur paksaan yang akan

diteliti. Responden akan di berikan lembaran persetujuan informed

consent di sertai dengan judul dan manfaat penelitian untuk di tanda

tangani apabila subjek tidak bersedia maka peneliti tidak akan

memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek.

2. Anonymity

Peneliti wajib menjaga privacy Ny.E dengan cara tidak

mencantumkan identitas responden, peneliti memberikan inisial nama

pada saat pengumpulan data.

3. Confidientiality

Kerahasiaan informasi data yang di berikan Ny.E dalam informed

consent wajib di jamin oleh peneliti semua informasi yang di berikan

oleh responden tidak dapat di sebarluaskan dan di jamin terahasiakan

oleh peneliti.

4. Veracity
Ny.E mempunyai kewajiban untuk mengatakan tentang terkait

datanya dan tidak ada kebohongan apalagi menipu demikian juga

peneliti membuat laporan dengan data yang di sampaikan Ny. E.

BAB IV

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY “E’’

UMUR 24 TAHUN G4P2A1 UK 36 MINGGU

DI PUSKESMAS MAMBORO

No Registrasi : 109826

Tanggal Kunjungan : 10-Maret-2022, Jam: 14:00 Wita


Tanggal pengkajian : 10-Maret-2022, Jam: 14:02 Wita

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Identitas Istri/Suami

Nama : Ny.E Nama : Tn.H

Umur : 24 thn Umur : 38 thn

Suku : Kaili Suku : Bugis

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Kawin : 3 tahun Kawin : 3 tahun

Alamat : Taipa Watuoge Alamat : Taipa Watuoge

2. Riawayat Kehamilan Sekarang

a. HPHT : 01 – Juli - 2021

b. Ibu mengatakan ini kehamilan keempat dan sudah pernah keguguran

c. Ibu mengatakan pergerakan janinnya lebih sering di rasakan pada satu

tempat yaitu sisi kiri perut

d. Ibu mengatakan sudah di suntik TT

TT 1 tanggal : 05-01-2022 (usia kehamilan 26 minggu 6 hari)

e. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama

hamil.

f. Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat


g. Ibu mengatakan pergerakan janinnya pertama kali di rasakan pada

umur 4 bulan dan dirasakan sampai sekarang

h. Ibu mengatakan umur kehamilan sudah 9 bulan

i. Ibu mengatakan sulit tidur

3. Riwayat Reproduksi

a. Haid

1) Menarche : 11 Tahun

2) Siklus haid : 28 Hari

3) Lamanya haid : 5-6 Hari

4) Dismenore : Tidak ada

b. Riwayat KB

Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB implant sebelum hamil

anak keempat.
c. Riwayat ginekologi

4. Riwayat Kehamilan/Peralinan/Nifas

Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


No Tgl Perlang
Umur Penolong Tempat JK BB Keadaan Laktasi
Lahir sungan
3,300
1 2013 Aterm Bidan Dirumah Normal Perempuan Normal Baik
Gr
Dipuskes 4,200
2 2018 Aterm Bidan Normal Laki-Laki Normal Baik
mas Gr
3 2020 ABORTUS
4 HAMIL SEKARANG
Sumber : Data Primer peneliti, 2022

5. Riwayat Kesehatan Lalu

a. Tidak pernah mengalami penyakit yang serius seperti jantung,dan

hepatitis.

b. Tidak ada riwayat alergi obat ataupun makanan.

c. Pernah mengalami tekanan darah tinggi pada saat hamil

6. Keadaan psikososial, Spritual Dan Ekonomi

a. Ibu dan keluarga senang dengan kehamilannya

b. Pola interaksi antara suami dan keluarga sangat baik

c. Ibu mengatakan beda rumah dengan mertua/orang tua

d. Pandangan pihak keluarga istri dan pihak keluarga suami terhadap

kehamilan/persalinan di sambut dengan bahagia.

7. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi


a. Pola nutrisi

1. Kebiasaan

a) Pola makan : Nasi,ikan,sayurdll

b) Frekuensi : 3x sehari

c) Kebutuhan minum : 5-6 gelas perhari

2. Perubahan selama hamil

Tidak ada perubahan selama hamil

b. Kebutuhan eliminasi

1. Kebiasaan

a) BAB

1) Frekuensi : 1-2 kali sehari

2) Warna : Kekuning-kuningan

3) Konsistensi :Lunak

4) Keluhan : Tidak ada

b) BAK

1) Frekuensi : 4-5 kali sehari

2) Warna : Kuning muda

3) Bau : Amoniak

2. Perubahan selama hamil

Tidak ada perubahan

c. Kebutuhan personal hygine

1. Kebiasaan

a) Mandi : 2 kali sehari dengan menggunakan sabun


b) Keramas : 3kali seminggu dengan menggunakan

………………………sampo

c) Gosok gigi : 3 kali sehari dengan menggunakan pasta

………………………gigi

d) Mengganti pakaian : 2x sehari

2. Perubahan selama hamil

Tidak ada perubahan

d. Kebutuhan istrahat

1. Kebiasaan

a) Tidur siang : + 3 Jam sehari

b) Tidur malam : + 8 Jam

2. Perubahan selama hamil

a) Tidur siang : + 2 Jam

b) Tidur malam : + 5-6 Jam

8. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan umum

1. HTP : 08-04-2022

2. Keadaan umum ibu baik

3. Keadaan composmentis

4. Tanda-tanda vital

a. TD : 123/81 mmHg

b. S : 36,2 ºC

c. P : 22 x/m
d. N : 89 x/m

5. Berat badan sebelum hamil : 73 kg

6. Berat badan sekarang : 81 kg

7. Penambahan berat badan sekarang : 8 kg

8. Lila : 29,8 cm

b. Kepala

1) Keadaan rambut hitam dan bersih

2) Rambut tidak rontok

c. Wajah

1) Tidak ada odema pada wajah

2) Tidak ada cloasmagravidarum

3) Expresi wajah ibu tampaksenang

d. Mata

1) Konjungtiva merah muda

2) Sclera tidak ikterus

e. Hidung

1) Lubang hidung simestris kiri kanan

2) Tidak ada scret

3) Tidak ada polip

f. Gigi dan mulut

1) Gigi putih dan bersih

2) Tidak ada carises

3) Bibir tampak lembab


4) Mulut tidak berbau

g. Leher

1) Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

2) Tidak ada pembesaran kelenjaran limfe dan vena jugularis

h. Payudara

1) Simestris kiri kanan

2) Tidak ada massa/benjolan

3) Aerola hitam

4) Puting susu menonjol

5) Colostrum ada bila di pencet

i. Abdomen

1) Membesar sesuai kehamilan

2) Tidak ada linea nigra dan tidak ada striae

3) Palpasi :

a) Leopold I : TFU 30 cm

b) Leopold II : Puka (punggung kanan)

c) Leopold III : Preskep

d) Leopold IV : Konvergen

e) TBJ : (30-12)x155= 2.790 gram

f) Mc. Donald : (30x8)÷7= 34 minggu (hasil perhitungan

MC Donald tidak sesuai dengan umur

Kehamilan)

4) Tidak ada nyeri tekan pada abdomen saat palpasi


5) Auskultasi DJJ terdengar sangat jelas di sekitar pusat sebelah kanan

atas perut ibu dengan frekuensi 140x/menit (DJJ normal

120x/menit – 160x/menit).

j. Tungkai atas dan bawah

1) Simetris kiri kanan

2) Tidak ada odema

3) Tidak ada varises

4) Refleks patella positif kanan +/kiri +

9. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium Tanggal 22 Maret 2022 Jam 15:00 Wita

1) Darah : Hemoglobin (HB) : 12,3 gram%

2) Urine : Albumin :-

Reduksi :-

LANGKAH II, IDENTIFIKASI MASALAH DIAGNOSA/MASALAH

AKTUAL

Diagnosa aktual : Ny. E umur 24 tahun G4P2A1, UK 36 minggu dengan keadaan

ibu dan janin baik

Masalah aktual : Sulit tidur

1. G4P2A1

DS :

a. Ibu mengatakan ini kehamilanya yang keempat dan sudah pernah

keguguran satu kali.


DO :

Palpasi :

Leopold I : TFU 30 cm

Leopold II : Puka (punggung kanan)

Leopold III : Preskep

Leopold IV : Konvergen

TBJ : (30-12)x155= 2.790 gram

Mc. Donald : (30x8)÷7= 34 minggu (hasil perhitungan

MC Donald tidak sesuai dengan umur Kehamilan

Auskultasi : DJJ terdengar jelas di sekitar pusat sebelah kanan bawah perut

ibu dengan frekuensi 140x/menit (120x/ Menit-160x/Menit)

2. Gestasi 36 minggu

DS : ibu mengatakan kehamilannya sudah 9 bulan

Ibu mengatakan HPHT 01-07-2021

DO :

a. Leopold 1, TFU 30 cm

b. Tanggal pengkajian 10 Maret 2022

c. TFU hasil yang di dapatkan 30 cm

d. Mcdonal = (30x8)÷7= 34 minggu (hasil perhitungan mc donald tidak

sesuai dengan umur kehamilan)

3. Keadaan janin baik

DS : Ibu mengatakan pergerakan janinnya baik yaitu sekitar 10 kali dalam

2 jam
DO : Auskultasi DJJ terdengar jelas di sekitar pusat sebelah kanan bawah

perut ibu dengan frekuensi 140x/menit (120x/menit-160x/menit).

Analisa dan interprestasi data

a. Pada auskultasi DJJ terdengar jelas dengan frekuensi dalam batas

normal yaitu 140x/menit DJJ normal (120x/menit – 160x/menit) yang

menandakan keadaan baik.

LANGKAH III . IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung terjadinya diagnosis dan masalah potensial

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya tindakan segera atau kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 10 Maret 2022/ Jam 14:15 Wita

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin

baik.

Rasional : Agar ibu mengetahui keadaanya.

2. Jelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialaminya merupakan hal

yang fisiologis atau normal

Rasional : Agar ibu mengetahui keadaanya dan tidak merasa cemas.

3. Jelaskan pada ibu tentang bagaimana cara mengatasi kesulitan tidur yang

dialaminya

Rasional : Agar ibu bisa beristirahat dengan baik tanpa ada kesulitan
4. Beri HE kepada ibu tentang

a. Gizi ibu hamil

Rasional : Karna kebutuhan gizi ibu hamil sangat berpengaruh

Terhadap kesehatan ibu dan janin.

b. Istirahat yang cukup

Rasional : Istrahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja

Jantung yang meningkat selama hamil, istrahat juga dapat

menghambat pemakaian energi/kalori.

5. Jelaskan 9 tanda bahaya kehamilan

Rasional : Ibu perlu diingatkan setiap saat tentang bahaya yang

mengancam kehamilan yang sebenarnya dapat dihindari

dengan aktifitas sehari-hari dan positif dan bila salah satu hal

tersebut di alami oleh ibu segera datang ke pelayanan

kesehatan yang terdekat

6. Anjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe, kalsium, VIT C.

Rasional : Tablet Fe yang mengandung zat besi dapat membantu

meningkatkan kadar HB ibu dan mencegah anemia. Cara

minum tablet Fe 1x1 pada malam hari sebelum tidur. Dan

kalsium untuk menjaga pertumbuhan tulang janin dan

kebutuhan kalsium ibu serta VIT C untuk menjaga daya tahan

tubuh ibu.

7. Melakukan kontrak waktu pada untuk melakukan kunjungan ulang

berikutnya pada tanggal 16 Maret 2022 atau jika ada keluhan


Rasional : Untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan janin.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 10 Maret 2022/ Jam : 14:16 wita

1. Jam 14:17 Wita

Memberikan informasi hasil pemeriksaan

Hasil : TTV dalam batas normal

TD : 123/81 mmHg

S : 36,2 ºC

P : 22 x/m

N : 89 x/m

Palpasi

Leopold I : TFU 30 cm (Mcdonald : (30x8)÷7 = 34

minggu)

Leopold II : Puka (punggung kanan)

Leopold III : Preskep

Leopold IV : Konvergen

Auskultasi

BJF : 140 x/m

TBJ : (30-12)x155 =2.790 gram

2. Jam 14:18 Wita

Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialaminya merupakan hal

yang fisiologis atau normal


Hasil : Ibu mengerti dengan kondisi yang di alami sekarang

3. Jam 14:19 Wita

Menjelaskan pada ibu tentang bagaimana mengatasi kesulitan tidur dengan

cara mengatur posisi tidur senyaman mungkin dan menganjurkan ibu

menggunakan bantal hamil atau maternitypillow.

Hasil : ibu mengerti dengan keadaannya

4. Jam 14:20 Wita

Memberi HE kepada ibu tentang

a. Gizi ibu hamil

Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi makan gizi seimbang yaitu

makanan yang mengandung karbohidrat,protein,zat besi dan vitamin.

b. Menganjurkan ibu untuk tidur yang cukup yaitu 7-8 jam

dalamsehariagar dapat mengurangi beban kerja jantung yang

meningkat selama hamil, istirahat juga dapat menghambat pemakaian

energi/kalori.

Hasil : Ibu mengerti dengan HE yang diberikan

5. Jam 14:21 Wita

Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan pada trimester III dan serta

menganjurkan ibu untuk segera datang ketempat pelayanan kesehatan

apabila mengalami salah satu tanda bahaya yang sudahdijelaskan.


a. Keluarnya darah dari kemaluan

b. Sakit kepala yang hebat

c. Terjadi masalah pada penglihatan

d. Bengkak pada muka atau tangan

e. Nyeri pada perut yang hebat

f. Janin kurang bergerak seperti biasa.

g. Demam tinggi

h. Sakit kepala yang hebat

i. Muntah terus

Hasil : Ibu mengerti tentang 9 tanda bahaya kehamilan

6. Jam 14:22 Wita

Menganjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe, kalsium dan VIT C.

Cara minum tablet Fe 1x1 malam sebelum tidur

Hasil : Ibu rajin minum Vit C dan Tablet Fe

7. Jam 14:23 Wita

Melakukan kontrak waktu pada untuk melakukan kunjungan ulang

berikutnya pada tanggal 16 Maret 2022 atau jika ada keluhan

Hasil : Ibu mau dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 16 maret 2022

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 10 Maret 2022/ Jam 14:25 Wita

1. TTV dalam batas normal


2. Ibu mengerti dengan kondisi yang di alami sekarang

3. Ibu mengerti dengan keadaannya

4. Ibu mengerti dengan HE yang diberikan

5. Ibu mengerti tentang 9 tanda bahaya kehamilan

6. Ibu rajin minum Vit C dan Tablet Fe

7. Ibu mau dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 16 maret 2022

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL

CARE
KUNJUNGAN RUMAH KE-II

No.register : 109826

Tanggal kunjungan : 16 Maret 2022, Jam 11:00 Wita

Tanggal pengkajian : 16 Maret 2022, Jam 11:02 Wita

Tempat : Taipa Watuoge

Data Subjektif

1. Ibu mengatakan sulit tidur sudah teratasi

Data objektif

1. Pemeriksaan umum

2. Kesadaran Composmentis

3. Tanda-tanda vital

TD : 125/83 mmhg P : 22x/menit

N : 78 x/menit S : 36,2 C

BB sebelum hamil : 73 kg

BB sekarang : 81,1 Kg

Penambahan BB : 8,1 Kg

4. Palpasi

a. Leopold I : 31 cm

b. Leopold II : Puka

c. Leopold III : Preskep


d. Leopold IV : Konvergen

e. DJJ : 136 x/menit

f. TBJ : (31-12)x155 = 2.945 gram

g. Mc. donald : (31x8):7 = 35 minggu. (hasil

perhitungan TFU tidak sesuai dengan

usia kehamilan).

h. Tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi

ASSESMENT

Ny “E’’ umur 24 tahun G4P2A1 Usia kehamilan 36 minggu 6 hari dengan

keadaan ibu dan janin baik.

PLANNING

Tanggal 16 Maret 2022/ Jam 11:05 Wita

1. Jam 11:05 wita

Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan

1) TD : 125/83 mmhg

2) N : 78x/menit

3) P : 22x/menit

4) S : 36,2 ºC

5) TBJ : (31-12)x155 = 2.945 gram

6) Mcdonald : (31x8):7 = 35 minggu (hasil perhitungan TFU tidak sesuai

dengan usia kehamilan).


7) DJJ : 136x/menit (120x/menit-160x/menit)

Evaluasi : Tanda-tanda vital dalam batas normal

2. Jam 11:07 Wita

Menganjurkan ibu untuk rutin jalan pagi

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya

3. Jam 11:08 Wita

Mengingatkan kembali kepada ibu tentang pemenuhan gizi ibu hamil agar

nutrisi untuk ibu dan janin terpenuhi.

Evaluasi : Penjelasan telah di berikan dan ibu memahami penjelasan yang

di berikan.

4. Jam 11:09 Wita

Menganjurkan ibu tetap menjaga personal hygiene

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

5. Jam 11:10 Wita

Menganjurkan ibu untuk mamakai pakaian yang bersih, longgar dan

menyerap keringat

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan

6. Jam 11:11 Wita

Menganjurkan ibu tetap meminum tablet FE. Cara minum tablet Fe 1x1

malam sebelum tidur.

Evaluasi : Ibu bersedia meminum tablet Fe


8. Jam 11:52 Wita

Melakukan kontrak waktu pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang

berikutnya pada tanggal 22 Maret 2022 atau jika ada keluhan

Evaluasi : Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL

CARE

( SOAP) KUNJUNGAN KE III

No register : 109826

Tanggal Kunjungan : 22 Maret 2022 Jam : 15:00 wita

Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2022 Jam : 15:05 wita

Tempat : Taipa Watuoge

Data Subjektif

1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

Data Objektif

1. Pemeriksaan umum: Kesadaran composmentis

2. Tanda-Tanda Vital

TD : 131/99 mmhg

N : 98 x/menit

P : 20 x/menit

S : 36,2°C

3. Berat badan sekarang : 82 Kg

4. Penambahan berat badan : 9 Kg

5. Palpasi

a. Leopold I : 31 cm

b. Leopold II : Puka
c. Leopold III : Preskep

d. Leopold IV : Konvergen

e. DJJ : 136 x/menit

f. TBJ : (31-12)x155 = 2.945 gram

g. Mcdonald : (31x8):7 = 35 minggu.

h. Tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi

ASSESEMENT

Ny “E’’ umur 24 tahun G4P2A1 Usia kehamilan 37 minggu 5 hari dengan keadaan

ibu dan janin baik.

PLANNING

Tanggal 22 Maret 2022/ Jam 15:10 wita

1. Jam 15:11 Wita

Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan

Tanda-Tanda Vital

TD : 131/99 mmhg

N : 98 x/menit

P : 20 x/menit

S : 36,2°C

Berat badan sekarang : 82 Kg


Penambahan berat badan : 9 Kg

Palpasi

Leopold I : 31 cm

Leopold II : Puka

Leopold III : Preskep

Leopold IV : Konvergen

DJJ : 136 x/menit

TBJ : (31-12)x155 = 2.945 gram

Evaluasi : Keadaan ibu dan janin baik ibu mengerti tentang hasil

pemeriksaan

2. Jam 15:12 wita

Menjelaskan pada ibu keluhan yang di alami merupakan hal normal dalam

kehamilan, hal ini di sebabkan oleh peningkatan ukuran serat (hipertrofi)

dan peregangan ligamentum selama kehamilan serta tekanan dari uterus

pada ligamentum, dan menganjurkan ibu untuk mandi air hangat tekuk

lutut ke arah abdomen serta topang uterus dan lutut dengan bantal pada

saat berbaring. Makin besar ukuran janin makin menekan uterus

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

3. Jam 15:13 Wita

Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang dirasakannya adalah his palsu

dan merupakan hal yang normal. His palsu adalah mulas sebenarnya juga

kontraksi pada otot rahim. Namun, kontraksi ini tidak menyebabkan


pembukaan pada mulut rahim, sehingga janin yang ada di dalam

kandungan belum dapat keluar.

Evaluasi : Ibu mengerti tentang tanda dan gejala pada persalinan

4. Jam 15:18 Wita

Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi saat keluhan

dirasakan seperti :

a) Mengubah posisi tubuh

Cobalah untuk berjalan-jalan. Bisa juga sebaliknya, beristirahat saat

kontraksi palsu mulai terasa ketika sedang beraktivitas. Teknik

relaksasi seperti mengambil napas dalam-dalam dapat dipraktikkan

untuk membantu mengembalikan rasa nyaman.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukan anjurkan yang telah diajarkan

5. Jam 15:19 wita

Menganjurkan ibu untuk tetap meminum tablet FE

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

6. Jam 15:19 Wita

Memberikan dukungan mental dan spiritual pada ibu

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

7. Jam 15:20 Wita

Melakukan kontrak waktu pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang

berikutnya pada tanggal 25 Maret 2022 atau jika ada keluhan

Evaluasi : Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL

CARE

(SOAP) KUNJUNGAN KE IV

No register : 109826

Tanggal kunjungan : 25 Maret 2022 Jam : 16:05 wita

Tanggal pengkajian : 25 Maret 2022 Jam : 16:10 wita

Tempat : TaipaWatuoge

Data subjektif

1. Ibu merasakan gerakan janinnya kuat

2. Ibu mengatakan sakit perut bagian bawah masih sama seperti sebelumnya

yaitu jarang

3. Ibu mengatakan tidak ada pengeluaran lendir campur darah dari jalan lahir

Data Objektif

Pemeriksaan umum

1. Kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110/90 mmhg

P : 22x/menit

N : 85x/menit

S : 36,2 ºC

3. Palpasi :

a. Leopold I : 33 cm

b. Leopold II : Pu-ka

c. Leopold III : Preskep

d. Leopold IV : Divergen

e. TBJ : (33-11)x155 = 3.410 gram

f. DJJ : 137 x/menit (120x/menit-160x/menit)

g. Mcdonald :(33x8):7 = 37 minggu (hasil perhitungan TFU tidak sesuai

dengan usia kehamilan)

h. Tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi

4. Berat badan sekarang : 82 Kg

5. Penambahan berat badan : 9 Kg

ASSESMENT

Ny “E’’ umur 24 tahun G4P2A1 Usia kehamilan 38 minggu 1 hari dengan

keadaan ibu dan janin baik.

PLANNING
Tanggal 25 Maret 2022/ Jam 16:15 wita

8. Jam 16:15 wita

Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu

Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110/90 mmhg

P : 22x/menit

N : 85x/menit

S : 36,2 ºC

Palpasi :

Leopold I : 33 cm

Leopold II : Pu-ka

Leopold III : Preskep

Leopold IV : Divergen

TBJ : (33-11)x155 = 3.410 gram

DJJ : 137 x/menit (120x/menit-160x/menit)

9. Jam 16:17 wita

Menjelaskan pada kembali padaa ibu bahwa keluhan yang dirasakannya

adalah his palsu dan merupakan hal yang normal. His palsu adalah mulas

sebenarnya juga kontraksi pada otot rahim. Namun, kontraksi ini tidak

menyebabkan pembukaan pada mulut rahim, sehingga janin yang ada di

dalam kandungan belum dapat keluar.

Evaluasi : Ibu mengerti tentang tanda dan gejala pada persalinan

10. Jam 16:18 Wita


Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan teknik relaksasi saat keluhan

dirasakan seperti :

a) Mengubah posisi tubuh

Beristirahat saat kontraksi palsu mulai terasa ketika sedang

beraktivitas. Teknik relaksasi seperti mengambil napas dalam-dalam

dapat dipraktikkan untuk membantu mengembalikan rasa nyaman.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukan anjurkan yang telah diajarkan

11. Jam 16:20 wita

Menganjurkan ibu dan keluarga untuk menyiapkan kebutuhan persalinan

antar lain: tempat persalinan, transportasi yang digunakan menuju tempat

persalinan, pendamping persalinan, calon pendonor, biaya persalinan dan

kebutuhan calon bayi

Evaluasi : Ibu dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan

dan akan mempersiapkan persiapan persalinan sesuai anjuran

yang diberikan

12. Jam 16:21 Wita

Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti mules yang sering

tidak hilang saat beraktifitas atau berjalan, keluar lendir bercampur dari

jalan lahir dan anjurkan ibu segera mendatangi tenaga kesehatan apabila

terdapat tanda dan gejala diatas

Evaluasi : Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan dan bersedia

datang ke fasilitas kesehatan apabila mengalami tanda-tanda

persalinan
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PADA NY”E”

UMUR 24 TAHUN G4P2A1 UK 39 MINGGU 4 HARI

DI PUSKESMAS MAMBORO

No Register : 109826

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2022

Pukul : 19:45 WITA

A. SUBJEKTIF

1. Alasan masuk

Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang dan ingin melahirkan di

Puskesmas Mamboro

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang di sertai pelepasan lendir

darah dan gerakan janin baik.

3. Riwayat keluhan
Ibu merasa sakit perut tembus belakang sejak pukul 01:00 WITA

tanggal 4 april 2022, dan pelepasan lendir darah sejak jam 18:00

WITA. Sifat nyeri yang di rasakan hilang timbul dan semakin lama

semakin sering.

4. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT 01 Juli 2022

b. Kehamilan keempat dan pernah keguguran satu kali

B. OBJEKTIF

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Keadaan emosional : Stabil

4. TTV

TD : 120/90 mmhg

N : 84 x/menit

S : 36,8 ºC

R : 24x/menit

5. Palpasi

Leopold 1 : TFU 34 cm

Leopold 2 : Puka (Punggung Kanan)

Leopold 3 : Preskep (PresentasiKepala)

Leopold 4 : Divergen
6. Auskultasi

BJF : (+) Teratur

Frekuensi : 136 x/menit

7. His

Durasi : 20– 30 detik

Interval : 3-4 Menit

Frekuensi : 3 x/10 Menit

8. Pemeriksaan dalam

Tanggal/jam : 04 April 2022 Pukul 19:45 Wita

Vagina : Tidak kelainan

Portio : Tebal lunak

Pembukaan : ø2 cm

Ketuban : (+)

Presentasi : Belakang kepala

Moulage : Tidak ada

Penumbungan : Tidak ada

Kesan panggul : Normal

Penurunan kepala : HI

9. Usia kehamilan : 39 minggu 4 hari

C. ASSESMENT

Ny “E” umur 24 tahun G4P2A1 UK 39 minggu 4 hari, janin tunggal hidup

intra uteri presentase letak belakang kepala dengan inpartu kala 1 fase
laten

D. PLANNING

1. Pukul 19:50 Wita

Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga tentang

kondisinya saat ini.

a. Keadaan Umum : Baik

b. TTV

TD : 120/90 mmhg

N : 84 x/menit

S : 36,8 ºC

R : 24x/menit

c. Palpasi

Leopold 1 : TFU 34 cm

Leopold 2 : Puka (Punggung Kanan)

Leopold 3 : Preskep (Presentasi Kepala)

Leopold 4 : Divergen

d. Auskultasi

BJF : (+) teratur

Frekuensi : 136 x/menit (120x/menit-160x/menit)

e. His

Durasi : 20-30 Detik

Interval : 3 – 4 Menit
Frekuensi : 3x/10 Menit

Evaluasi : Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan ibu.

2. Pukul 19:55 Wita

Menjelaskan kepada ibu bahwa pengeluaran lendir darah yang di alami

ibu merupakan hal yang fisiologis dalam persalinan, dan beritahukan

pada ibu serta keluarga untuk mempersiapkan keperluan persalinan

seperti perlengkapan bayi dan lain-lain.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

3. Pukul 19:54 Wita

Menganjurkan ibu BAB dan BAK jika dirasakan dan minta ibu untuk

menampung urin untuk dilakukan pemeriksaan penunjang.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

4. Pukul 19:57 Wita

Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi senyaman mungkin, miring

kiri atau berjalan.

Evaluasi : Ibu telah melakukannya, dan ibu mau berjalan-jalan sedikit

5. Pukul 19:58 Wita

Mengajarkan ibu untuk melakukan relaksasi saat kontarksi datang

dengan cara menarik nafas panjang melalui hidung dan di keluarkan

melalui mulut.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

6. Pukul 19:59 Wita


Menganjurkan pada suami untuk melakukan massase bagian

perut/pinggang ibu agar ibu merasa nyaman serta dapat mengurangi

rasa sakit saat kontraksi datang.

Evaluasi : Suami/keluarga mengerti dan bersedia melakukannya

7. Pukul 19:59 Wita

Melibatkan suami/keluarga untuk mendampingi ibu serta memberi

dukungan pada ibu.

Evaluasi : Suami dan keluarga bersedia mendampingi dan memberi

dukungan pada ibu

8. Pukul 20:00 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk makan atau minum di antara his agar

menambah tenaga pada saat mengedan.

Evaluasi : Ibu bersedia makan dan minum

9. Jam 20:00 Wita

Melakukan pemeriksaan rapid test anti-body

Evaluasi : Pemeriksaan telah di lakukan dan hasilnya non-reaktif

10. Pukul 20:02 Wita

Mengobservasi kemajuan persalinan

Evaluasi : Auskultasi

BJF : (+) teratur

Frekuensi : 136 x/menit

His
Durasi : 20-30 Detik

Interval : 3 – 4 Menit

Frekuensi : 3x/10 Menit


Tabel 4.2 Pemantauan Persalinan

His
Jam Frekuensi Durasi Interval DJJ Pembukaan Ket
19:45 3-4 3x/10 Kep HI (5/5),
20-30 136 Ø 2 cm
Wita menit menit Ket (+) 
01:00 3-4 5x/10 Kep HII (3/5),
Wita 30-40 menit menit 140 Ø 6 cm Ket (+) 
01:30 3-4 5x/10 Kep HIV(1/5),
40-50 139 Ø10 cm
Wita menit menit Ket (+)
Sumber : Data Primer Peneliti, 2022

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

KALA II

Tanggal Pengkajian : Selasa, 05 April 2022

Jam Pengkajian : 01:30 Wita

A. Data Subjektif

Ibu mengatakan rasa sakit semakin bertambah

Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran


Ibu merasa ingin BAB.

B. Data Objektif

1. Kontraksi uterus 5x dalam 10 menit durasi ≥40 detik

2. Perineum tampak menonjol

3. Vulva dan anus membuka

4. VT jam 01:30 WITA

a. Portio : Tipis

b. Pembukaan : Lengkap

c. Ketuban : (+)

d. Presentase : Kepala

e. Maulage : Tidak ada

f. Penumbungan : Tidak ada

g. Penurunan : HIV (1/5)

h. Kesan panggul : Normal

i. Pelepasan : Lendir dan darah

C. ASSESMENT

Ny “E” Usia 24 Tahun G4P2A1 Gestasi 39 Minggu 4 Hari Dengan

perlangsungan kala II

D. PLANNING

1. Jam 01:30 Wita

Mengamati tanda dan gejala kala II


Evaluasi : Tampak tanda dan gejala kala II adanya dorongan kuat untuk

meneran, tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan

vagina, perineum menonjol, vulva dan spingter ani membuka.

2. Jam 01:30 Wita

Memastikan kelengkapan alat, bahan dan obat-obat esensial siap

digunakan, mematahkan ampul oxitosin dan memasukan alat suntik sekali

pakai kedalam wadah partus set.

Evaluasi : Alat dan bahan siap digunakan.

3. Jam 01:31 Wita

Memakai Alat perlindungan diri

Evaluasi : Topi, kacamata, masker, Celemek, sepatu boot sudahterpasang.

4. Jam : 01:32 Wita

Melepas dan menyimpan semua perhiasan yang tidak di pakai, cuci tangan

dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian keringkan tangan

dengan handuk pribadi yang bersih dan kering.

Evaluasi : Cuci tangan 6 langkah

5. Jam : 01:32 Wita

Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk

pemeriksaan dalam.

Evaluasi : Sarung tangan terpasang

6. Jam : 01:32 Wita


Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, mengisi

dengan oksitosin sebanyak 10 unit dan meletakkan kembali kedalam

partus set.

Evaluasi : Oxitosin sudah siap pakai.

7. Jam 01:33 Wita

Membersihkan vulva dan perenium dengan hati-hati dari depan ke

belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah di basahi air

DTT.

Evaluasi : Sudah dilakukan vulva hygienedan pembukaansudahlengkap

8. Jam 01:33 Wita

Memeriksa hasil DJJ setelah kontraksi terakhir

Evaluasi : DJJ dalam batas normal 139 x/menit

9. Jam : 01:34 Wita

Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan meminta ibu untuk

meneran saat ada his.

Evaluasi : Ibu sudah mengerti

10. Jam 01:34 Wita

Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran (bila ada

rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat), bantu ibu keposisi

setengah duduk atau posisi lain yang di inginkan dan pastikan ibu merasa

nyaman.

Evaluasi : Ibu di dampingi suami

11. Jam 01:34 Wita


Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat

untuk meneran, bimbing ibu meneran saat ibu mempunyai keinginan

meneran, berikan dukungan dan semangat atas usaha ibu untuk meneran

dan beri kesempatan pada ibu untuk istirahat saat tidak ada kontraksi, dan

beri ibu minum.

Evaluasi : Sudah dilakukan pimpinan meneran, ibu beristrahat dan minum

diantara kontraksi

12. Jam 01:35 Wita

Siap-siap menolong dan meletakan handuk ataukainyang bersih di atas

perut ibu Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

Evaluasi : Sarung sudah terpasang.

13. Jam 01:36 Wita

Melakukan pimpinan persalinan, menganjurkan ibu untuk meneran saat

ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran, melakukan

penyokongan dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang

dilapisi kain bersih dan kering, kemudian tangan yang lain menahan

puncak kepala untuk mencegah terjadinya gerakan defleksi maksimal

Evaluasi : Ibu meneran dengan baik dan kepala bayi sudah lahir

14. Jam 01:37 Wita

Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain dan

kasa bersih.
Evaluasi : Wajah bayi sudah dibersihkan.

15. Jam 01:37 Wita

Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan

yang sesuai jika hal itu terjadi, selanjutnya meneruskan segera proses

kelahiran bayi dan jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar

lepaskan lewat bagian atas kepala bayi, jika tali pusat melilit leher bayi

dengan erat mengklemnya di dua tempat dan memotong.

Evaluasi : Tidak ada lilitan tali pusat

16. Jam 01:38 Wita

Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar.

Evaluasi : Kepala sudah melakukan putaran paksi luar secara spontan.

17. Jam 01:38 Wita

Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi pegang kepala bayi

secara biparietal.

Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi dengan lembut gerakan

kepala ke arah bawah dan distal hingga anterior muncul dibawah arcus

pubis dan kemudian gerakkanke arah atas dan distal untuk melahirkan

bahu posterior.

Evaluasi : Ibu mengerti dan bahu bayi sudah lahir

18. Jam 01:39 Wita


Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke

punggung bokong, tungkaidan kaki. Pegang kedua mata kaki ( masukkan

telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkari

jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu

dengan jari telunjuk).

Evaluasi : Sudah dilakukan sanggah susur

19. Jam 01:40 Wita

Melahirkan bokong dan selipkan tangan di antara dua tungkai/lutut bayi

Evaluasi : Bayi lahir spontan

20. Jam 01:40 Wita

Melakukan penilaian selintas, dengan menilai apakah bayi menangis kuat,

bernafas tanpa kesulitan, bayi bergerak aktif dan bagaimana warna

kulitnya. kemudian meletakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala

bayi sedikit lebih rendah dari dada ibu.

Evaluasi : Bayi lahir segera menangis, bernapas tanpa kesulitan, bergerak

aktif dan warna kulit kemerahan.

21. Jam 01:42 Wita

Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, bagian tubuh lainnya kecuali

bagian tangan tanpa membersihkan verniks caseosa ganti handuk yang

basah dengan handuk kering dan biarkan bayi diatas perut ibu.

Evaluasi : Bayi di selimuti.


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

KALA III

Tanggal Kunjungan : 05 April 2022

Waktu Pengkajian : Jam 01:40 Wita

DATA SUJEKTIF

1. Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya

2. Ibu mengatakan nyeri pada daerah perineum

3. Ibu merasa pengeluaran darah dari jalan lahir

DATA OBJEKTIF

1. Bayi lahir jam 01:40 WITA,

2. Kontraksi uterus baik, (fundus teraba keras dan bulat)

3. TFU setinggi pusat

ASSESMENT

Ny.E Usia 24 Tahun P3A1 dengan Perlangsungan Kala III

PLANNING

Tanggal 05 April 2022

22. Jam 01:42 Wita

Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bayi tunggal


Evaluasi : Bayi tunggal

23. Jam 01:42 Wita

Beritahu ibu akan di suntikkan oxytosin agar uterus berkontraksi denganbaik.

Evaluasi : Ibu bersedia disuntikkan oksitosin

24. Jam 01:42 Wita

Melakukan penyuntikan oxytosin 10 unit secara intramuscular. 1/3 paha atas

bagian luar.

Evaluasi : Ibu mengerti dan sudah di suntikan oxytosin.

25. Jam 01:43 Wita

Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pangkal pusat

bayi, melakukan urutan mulai dari klem tali pusat kearah distal (ibu) dan

klem ke dua kira 2 cm dari klem pertama.

Evaluasi : Tali pusat telah di klem.

26. Jam 01:43 Wita

Memegang tali pusat dengan 1 tangan (lindungi perut bayi), kemudian potong

tali pusat diantara ke dua klem tersebut.

Evaluasi : Tali pusat sudah dipotong.

27. Jam 01:43 Wita

Melakukan penjepitan tali pusat dengan umbilical cord clam steril pada tali

pusat yang akan di potong

Evaluasi: Tali pusat telah dijepit dengan umbilical cord clam

28. Jam 01:43 Wita

Menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering dan menutupi bagian kepala
bayi.
Evaluasi : Bayi telah diselimuti

29. Jam 01:44 Wita

Meletakkan bayi secara tengkurap diatas dada ibu agar terjadi kontak kulit

antara ibu dan bayi, memulai melakukan IMD selama 1 jam.

Evaluasi : Telah dilakukan IMD selama 1 jam

30. Jam 01:44 Wita

Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm di depan vulva.

Evaluasi : Klem sudah dipindahkan.

31. Jam 01:44 Wita

Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas

simpisis sementara tangan yang lain meregangkan tali pusat.

Evaluasi : Peregangan tali pusat sudah dilakukan.

32. Jam 01:44 Wita

Melihat adanya tanda pelepasan plasenta yaitu adanya darah keluar dan pada

saat rahim di tekan terasa adanya pelepasan. Setelah plasenta terlepas

meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke arah bawah

kemudian ke arah atas mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan

tekanan berlawanan arah pada uterus.

Evaluasi : Sudah dilakukan.

33. Jam 01:45 Wita

Menjemput plasenta dengan kedua tangan saat plasenta tampak di introitus

vagina dengan hati-hati memutar plasenta searah jarum jam hingga selaput

ketuban terpilin dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.


Evaluasi : Plasenta lahir lengkap.

34. Jam 01:45 Wita

Melakukan masasse uterus segera setelah plasenta lahir dengan meletakkan

telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar

hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

Evaluasi : Telah dilakukan mesasse uterus, kontraksi uterus baik, teraba

bundar dan keras.

35. Jam 01:46 Wita

Memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan

untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir

lengkap, dan masukan kedalam tempat yang tersedia.

Evaluasi : Plasenta lahir lengkap, kotiledon dan selaput ketuban utuh

36. Jam 01:46 Wita

Mengevaluasi adanya laserasi pada perineum dan segera menjahit laserasi

yang mengalami perdarahan aktif, bila ada laserasi.

Evaluasi : Tidak ada robekan


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

KALA IV

Tanggal Pengkajian : 05 April 2022

Waktu Pengkajian : 01:45 Wita

DATA SUBJEKTIF

1. Ibu merasa lelah

2. Ibu senang bayi dan plasenta telah lahir

DATA OBJEKTIF

1. Kontraksi uterus baik, (fundus teraba keras dan bulat)

2. TFU 2 jari dibawah pusat

3. Plasenta lahir lengkap

4. Tidak ada rupture perineum

5. Perdarahan : ±150 ml

6. Keadaan umum : Baik

7. Tanda-Tanda Vital

Tekanan Darah : 130/80 mmhg

Nadi : 74 x/menit
Suhu : 36.5° C

Pernafasan : 24x/menit

ASSESMENT

Ny. “E” P3A1 dengan Perlangsungan Kala IV

PLANNING

37. Jam 01:45 Wita

Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan

pervaginam.

Evaluasi : Kontraksi uterus baik dan tidak terjadi perdarahan

38. Jam 01:46 Wita

Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai

kontraksi.

Evaluasi : Ibu dan keluarga telah mengetahui cara melakukan massase

uterus.

39. Jam 01:46 Wita

Melakukan evaluasi jumlah perdarahan

Evaluasi : Jumlah perdarahan yang terjadi pada ibu ± 150 cc

40. Jam 01:46 Wita

Memeriksa TTV ibu dan pastikan bahwa keadaan umum ibu baik.

Evaluasi : Keadaan umum baik, TTV dalam batas normal. TD:

130/80 mmHg, S: 36.5°C, N: 80x/menit, R: 24x/menit.

41. Jam 01:47 Wita


Memantau situasi bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik

(40-60 kali/menit)

Evaluasi : Bayi bernafas spontan dan tidak ada halangan dijalan nafas,

pernafasan 50 kali/menit.

42. Jam 01:48 Wita

Membereskan semua peralatan bekas pakai dan merendam dalam larutan

klorin 0,5% untuk dekontaminasi selama (10 menit). Mencuci dan membilas

peralatan setelah didekontaminasi.

Evaluasi : Peralatan bekas pakai telah direndam kedalam larutan klorin

43. Jam 01:49 Wita

Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang telah

disediakan.

Evaluasi : Bahan-bahan yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien

telah disimpan ke tempat yang disediakan.

44. Jam 01:50 Wita

Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan

menggunakan air DTT. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah

diranjang atau disekitar ibu berbaring. Membantu ibu memakai pakaian

yang bersih dan kering.

Evaluasi : Ibu sudah dibersihkan dan memakai pakaian yang bersih dan

kering.
45. Jam 01:51 Wita

Memastikan ibu merasa nyaman, membantu ibu memberikan ASI dan

menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum dan makanan yang

diinginkan.

Evaluasi : Ibu sudah merasa nyaman dan bayi diberikan ASI.

46. Jam 01:52 Wita

Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.

Evaluasi : Tempat bersalin telah didekontaminasi.

47. Jam 01:53 Wita

Merendam sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, dan

melepaskan secara terbalik.

Evaluasi : Sarung tangan sudah direndam ke dalam larutan klorin.

48. Jam 01:53 Wita

Mencuci ke dua tangan bersama sabun dan air mengalir sesudah

itu mengeringkan tangan bersama handuk bersih dan kering

Evaluasi : Tangan sudah di bersihkan

49. Jam 01:54Wita

Memakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik

bayi.

Evaluasi: Sarung tangan telah terpakai.

50. Jam 01:54 Wita


Melakukan pemeriksaan fisik bayi

Evaluasi : Pemeriksaan telah dilakukan

51. Jam 01:55 Wita

Beri salep/tetes mata, vitamin K1 mg di paha kiri bayi. Setelah pemberian

vitamin K satu jam berikutnya memberikan suntikan imunisasi Hepatitis B

di paha kanan bayi.

Evaluasi : Bayi sudah diberikan salep mata Gentamisin

52. Jam 01:55 Wita

Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendam didalam

larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

Evaluasi: Sarung tangan telah dilepaskan didalam larutan klorin 0,5%.

53. Jam 01:56 Wita

Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

mengeringkan dengan handuk bersih dan kering.

Evaluasi : Tangan telah dibersihkan dan dikeringkan.

54. Jam 01:57 Wita

Dalam satu jam pertama melakukan pemantauan tekanan darah, nadi, suhu,

kontraksi, TFU, kandung kemih, perdarahan dilakukan setiap 15 menit dan

pada jam kedua 30 menit.

Evaluasi : Pemantauan dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama dan

30 menit pada jam kedua tercatat dilembar observasi. Lembar

Observasi terlampir.
55. Jam 01:57 Wita

Memantauperlansungan kala IV ( 2 jam postpartum )

Evaluasi :

TabeL 4.3 Pemantauan Kala IV

Jam Waktu Nadi Tekanan Suhu TFU Kontraksi Kandung Perdarahaan


Ke darah Uterus Kemih
02.00 74x/m 120/80 36,5o 2 jari Baik Kosong ±25cc
mmHg C dibawah
pusat
02.15 74x/m 120/80 36,5o 2 jari Baik Kosong ±25cc
mmHg C dibawah
1 pusat
02.30 74x/m 120/80 36,5o 2 jari Baik Kosong ±25cc
mmHg C dibawah
pusat
02.45 74x/m 120/780 36,5o 2 jari Baik Kosong ±25cc
mmHg C dibawah
pusat
03.15 74x/m 120/80 36,5o 2 jari Baik Kosong ±25cc
mmHg C dibawah
2 pusat
03.45 74x/m 120/80 36,5o 2 jari Baik Kosong ±25cc
mmHg C dibawah
pusat
Sumber : Data Primer Peneliti, 2022
ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE

PADA NY’’E’’ UMUR 24 TAHUN P3A1

DI PUSKESMAS MAMBORO

Tanggal Pengkajian : 06 April 2022

Waktu Pengkajian : 15:30 Wita

SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan keadaanya sudah membaik

2. Ibu mengatakan bayinya aktif menyusu

3. Ibu mengatakan nyeri perut pada bagian bawah

4. Ibu mengatakansudah BAK dan BAB

OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmhg

Nadi : 74x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Suhu : 36,5° c

ASI : (+), Putting susu menonjol

2. Pemeriksaan fisik

a. Abdomen : TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih

kosong.

b. Uterus : TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi baik

c. Perineum : Tidak ada ruptur

3. Riwayat persalinan

a. Melahirkan hari : Selasa, 05 April 2022

b. Jenis kelamin : Laki-laki

c. Berat badan : 2.500 Gram

d. Panjang badan : 48 Cm

e. Kondisi bayi : Sehat

f. Jenis persalinan :
Persalinan di tolong

Persalinan di tolong oleh peneliti di dampingi bidan tanpa indikasi.

Persalinan ini merupakan persalinan yang ketiga, Tempat bersalin di

Kamar Bersalin Puskesmas Mamboro

g. Penyulit dalam masa persalinan tidak ada penyulit

ASSESMENT

Ny’’E’’ umur 24 tahun P3A1 dengan 2 hari postpartum

PLANNING

1. Jam 15:30 Wita

Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

Tekanan darah : 120/80 mmhg

Nadi : 74x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Suhu : 36,5° c

TFU 3 jari di bawah pusat dan kontraksi baik.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan apa yang di jelaskan

2. Jam 15:32 Wita

Menjelaskan pada ibu bahwa pengeluaran yang berwarna merah gelap itu

adalah lochiarubra itu merupakan pengeluaran yang normal terjadi pada ibu

pasca melahirkan dan cairan tersebut akan berubah warna pada hari ke 4 cairan

tersebut akan berwarna merah kekuningan yang di sebut lochea sanguinolenta

Evaluasi : Ada pengeluaran lochea rubra


3. Jam 15:34 Wita

Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas, seperti

infeksi pueperalis, demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih, sakit kepala,

nyeri epigastric, dan penglihatan kabur, perdarahan vagina, kehilangan nafsu

makan dalam waktu yang lama, kaki bengkak merah dan terasa sakit, perasaan

sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiri.

Evaluasi : Ibu mengerti dan memahami penjelasan yang telah diberikan

4. Jam 15:36 Wita

Memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri perut pada bagian bawah

yaitu involusi uteri karena proses kembalinya uterus kebentuk semula

( sebelum hamil) Kontraksi Rahim karena Rahim, kulit, otot perut pembuluh-

pembuluh darah yang ada diperut mengalami peregangan selama Sembilan

bulan, kondisi tersebut mengakibatkan ibu merasakan sakit atau nyeri pada

perut setelah melahirkan terutama pada perut bagian bawah hal ini merupakan

hal yang normal. dan cara mengatasinya berikan kompres air hangat pada

bagian perut bisa membantu mengatasi nyeri dibagian bawah perut setelah

melahirkan.

Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukannya

5. Jam 15:37 Wta

Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan menyendawakan bayi setiap

selesai menyusui agar bayi tidak gumoh

Evaluasi : Ibu berjanji akan menyusui bayinya secara on demand dan bersedia

menyendawakan bayinya setelah selesai menyusui.


6. Jam 15:37 Wita

Mengajarkan pada ibu dan keluarga untuk lakukan massase fundus uteri saat

uterus berkontraksi.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau lakukan massase yang telah di ajarkan.

7. Jam 15:38 Wita

Observasi pengeluaran darah

Evaluasi : Pengeluaran darah normal yaitu lochea rubra

8. Jam 15:38 Wita

Menganjurkan ibu untuk merawat tali pusat bayi dengan cara setelah selesai

mandi keringkan tali pusat dengan kain bersih dan kering kemudian biarkan

saja tali pusat terbuka jangan dibungkus maupun diberi ramuan dengan alasan

agar cepat kering.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan ibu berjanji akan

Melakukannya

9. Jam 15:39 Wita

Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan payudaranya dan memakai BH

yang menyokong payudara.

Evaluasi : Ibu berjanji akan menjaga kebersihan payudaranya

10. Jam 15:40 Wita

Menganjurkan ibu makan-makanan yang bergizi sebaiknya wortel, sayuran

berdaun hijau seperti bayam, kangkung, sawi, selada, brokoli, dll. juga

mengandung fitoestrogen yang bisa digunakan untuk memperbanyak ASI.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya


11. Jam 15:40 Wita

Membuat kesepakatan dengan ibu bahwa akan melakukan kunjungan ulang

pada tanggal 11 April 2022

Evaluasi : Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang.

KUNJUNGAN NIFAS II (KF II)

Hari Tanggal : 11 April 2022

Waktu Pengkajian : 14:00 Wita

Tempat Pengkajian : Taipa Watuoge

SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan keadaanya sudah membaik

2. Ibu mengatakan bayinya aktif menyusu

3. Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah kering dan sudah lepas

OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik

TTV

TD : 120/80 Mmhg

N : 80x/m

S : 36.5℃

R : 24x/m

b. Muka tidak pucat

c. Konjungtiva tidak pucat

d. ASI (+) banyak putting susu menonjol

e. TFU diatas simpisis/lochea serosa

f. Ekstremitas tidak oodema, reflex (+/+)

ASSESMENT

Ny ”E’’ umur 24 tahun P3A1 dengan 7 hari postpartum normal

PLANNING

1. Jam 14:05 Wita

Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan meliputi pemeriksaan

umum layaknya tanda-tanda penting dan pengecekan fisik dan sepenuhnya di

dalam suasana baik.

Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan yang di berikan

2. Jam 14:07 Wita

Menjelaskan pada ibu bahwa waktu tidur bayi baru lahir memang lama sekitar

14-17 jam per-hari dan itu merupakan hal yang normal.


Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan

3. Jam 14:09 Wita

Melakukan pemeriksaan pengeluaran lochea

Evaluasi : Telah di lakukan pemeriksaan, pengeluaran berwarna kuning

kecoklatan (Lochea serosa).

4. Jam 14:11 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk mengosumsi makanan bergizi untuk

memenuhi nutrisi sepanjang masa nifas. Sebaiknya ibu makan-makanan yang

punya kandungan protein, mineral, dan vitamin layaknya sayur-sayuran dan

buah-buahan serta susu.

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

5. Jam 14:15 Wita

Menganjurkan ibu untuk memberiksan ASI esklusif selama 6 bulan

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

6. Jam 14:16 Wita

Tetap mengajarkan ibu untuk menjaga personal hygine pada payudara dan

vagina dengan cara memakai BH yang meyokong payudara, pada vagina yaitu

dengan cara mengganti pembalut setiap 4-6 jam .

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

7. Membuat kesepakatan bersama ibu untuk dilakukan kunjungan lagi yaitu pada

tanggal 09 Mei 2022

Evaluasi : Ibu sepakat di lakukan kunjungan ulang.


KUNJUNGAN NIFAS III (KF III)

Hari Tanggal : 9 Mei 2022

Jam Pengkajian : 13.00 Wita

Tempat Pengkajian : Taipa Watuoge

SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan pengeluaran cairan vagina sedikit dan berwarna putih

2. Ibu mengatakan bayinya aktif menyusu

OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik

TTV

TD : 120/80 Mmhg

N : 82x/m

S : 36.5℃

R : 22x/m

b. Muka tidak pucat

c. Konjungtiva tidak pucat

d. ASI (+) banyak putting susu menonjol

e. TFU sudah tidak teraba/lochea alba

f. Ekstremitas tidak oodema, reflex (+/+).

ASSESMENT

Ny”E’’ Umur 24 Tahun dengan post partum 34 hari.

PLANNING

1. Jam 13:10 Wita

Memberitahukan ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

TTV

TD : 120/80 Mmhg

N : 82x/m

S : 36.5℃

R : 22x/m

Evaluasi : Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan


2. Jam 13:15 Wita

Melakukan observasi TFU untuk memastikan involusio uterus berlangsung

dengan baik.

Evaluasi : TFU tidak teraba

3. Jam 13:16 Wita

Melakukan pemantauan pengeluaran darah dan menjelaskan bahwa cairan yang

keluar berwarna putih itu ada lochea alba. Lochea alba merupakan lochea

terakhir yang keluar pasca persalinan dan itu merupakan hal yang normal.

Evaluasi : Lochea berwarna putih (lochea alba) dan ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan.

4. Jam 13:17 Wita

Menganjurkan ibu untuk ikut istirahat saat bayinya sudah tertidur karena jika

bayi tidur kemudian ibu beraktifitas tentu akan mengganggu ibu saat

beristirahat.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan berjanji akan

melakukannya.

5. Jam 13:18 Wita

Memberikan HE tentang keluarga merencanakan adalah tindakan yang

menolong indiviu atau pasangan suami istri untuk mengatur jarak kehamilan,

macam-macam KB yaitu ( Kondom, Pil, Suntik,Implan, Iud, MAL).

Evaluasi : Ibu mengerti apa yang di jelaskan, dan ibu menggunakan KB alami,
yaitu KB MAL

6. Jam 13:25 Wita

Menginformasikan kepada ibu bahwa ini adalah kunjungan nifas yang terakhir

karena pada kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan ini adalah

kunjungan yang ke 3

Evaluasi: Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan.

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA BAYI NY. ‘’E’’ UMUR 0 HARI

DI PUSKESMAS MAMBORO

Tanggal Pengkajian : 05 April 2022

Waktu Pengkajian : 01:40 Wita

SUBJEKTIF

1. Identitas/biodata

a. Nama bayi : By. Ny, “E”

b. Umur : 0 Hari

c. Tanggal lahir : Selasa 05 April 2022 Jam 01:40 Wita


d. Jenis kelamin : Laki-Laki

2. Keluhan

Tidak ada keluhan, langsung menangis dan bayi bergerak aktif.

3. Riwayat persalinan

a. Penolong persalinan : Persalinan di tolong oleh peneliti dan di dampingi

oleh bidan

b. Jenis persalinan : Spontan LBK

c. Tempat persalinan : Kamar Bersalin Puskesmas Mamboro

4. Masalah yang terjadi selama persalinan : Tidak ada

5. Keadaan air ketuban : Jernih

6. Komplikasi persalinan

a. Ibu : Tidak ada

b. Bayi : Tidak ada

OBJEKTIF

1. Pemeriksaan khusus Jam 02:33 Wita

a. Antropometri

1) Berat badan : 2.500 Gram (2.500-4000 Gram)

2) Panjang badan : 49 Cm (46-52 cm)

3) Lingkar kepala : 32 Cm (33-35 cm)

4) Lingkar dada : 31 Cm (30-38 cm)

5) Lingkar perut : 32 Cm (30-38 cm)

b. Reflex BBL

1) Moro/Kaget : Baik
2) Rooting/mencari putting : Baik

3) Swallowing/menelan : Baik

4) Sucking/menghisap : Baik

5) Babinsky : Baik

6) Graps : Baik

2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala

1) Simestris : Ya

2) Ubun-ubun kecil : Normal

3) Ubun-ubun besar : Normal

4) Caput succedaeum : Tidak ada

5) Cephalhematoma : Tidak ada

6) Sutura : Normal

7) Maulage : Tidak ada

8) Luka dikepala : Tidak ada

9) Kelainan : Tidak ada

b. Mata

1) Posisi : Simestris kiri kanan

2) Screla : Tidak ikterus

3) Perdarahan : Tidak ada

4) Kotoran : Tidak ada

5) Bulu mata : Ada

c. Hidung
1) Lubang hidung : (+) simestris

2) Cuping hidung : Kembang kempis

d. Mulut

1) Simestris : Ya

2) Palatum molle : Ada

3) Palatum murru : Ada

4) Gusi : Merah muda

5) Bibir : Normal, Tidak ada labioskizis

e. Telinga

1) Daun telinga : Ada, Simestris kiri dan kanan

2) Lubang telinga : Ada, Kiri kanan

3) Pengeluaran : Tidak Ada

f. Leher

1) Pergerakan : Ada

2) Kelainan : Tidak ada

g. Dada

1) Bentuk : Simestris, kiri dan kanan

2) Pernafasan : Baik

3) Denyut jantung : Baik

h. Abdomen

1) Bentuk : Datar

2) Bising usus : Ada

3) Kelainan : Tidak ada


i. Tali pusat

1) Pembuuluh dara : 1 Vena 2 Arteri

2) Perdarahan : Tidak ada

3) Kelainan pada pusat : Tidak ada

j. Kulit

1) Warna : Kemerahan

2) Lanugo : Tidak Ada

3) Elastisitas : Baik

4) Verniks casiosa : Baik

5) Kelainan : Tidak ada

k. Punggung

1) Bentuk : Simestris , kiri kanan

2) Kelainan : Tidak ada

l. Ekstremitas

1) Tangan : Simestris kiri kanan, tidak ada kelainan

2) Kaki : Simestris kiri kanan, tidak ada kelainan

3) gerakan : Aktif

4) Kuku : Melewati Jari-Jari

5) Bentuk kaki : Normal

m. Genitalia

1) Jenis kelamin : Laki-Laki

2) Testis : Sudah turun di skrotum

n. Anus
Sudah buang air besar (Meconium)

ASSESMENT

By. Ny “E’’ umur 0 hari cukup bulan dengan keadaan normal

PLANNING

1. Jam 01:41 Wita

Memberitahu hasil pemeriksaan pemeriksaan bahwa kondisi bayi dalam

keadaan sehat.

Evaluasi : Ibu senang mendengar hasil pemeriksaannya

2. Jam 01:43 Wita

Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) agar ibu dan bayi kontak langsung

agar terjadi bounding attacment serta beritahu ibu bahwa keadaan bayinya baik

dan sehat.

Evaluasi : Telah di lakukan IMD dan ibu merasa senang bayi dalam keadaan

sehat.

3. Jam 02:33 Wita

Mengobservasi TTV bayi dan pengukuran antropometri

a. TTV

1) Suhu : 36,5° c

2) Respirasi : 44x/menit
b. Antropometri

1) Berat badan : 2.500 Gram

2) Panjang badan : 49 Cm

3) Lingkar kepala : 32 Cm

4) Lingkar dada : 31 Cm

5) Lingkar perut : 32 Cm

4. Jam 02:50 Wita

Menyuntikkan vit K dengan dosis 0,5 ml secara IM di paha kiri

Evaluasi : Telah di suntik vit K

5. Jam 07:20 Wita

Memberikan imunisasi HB-0 di paha sebelah kanan

Evaluasi : Telah diberikan HB-0

6. Jam 08:00 Wita

Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan tindakan

Evaluasi : Telah di lakukan pendokumentasian


ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

KUNJUNGAN I

Tanggal Pengkajian : 06 April 2022

Waktu Pengkajian : Jam 15:30 Wita

SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan bayinya sudah BAK dan BAB

2. Ibu mengatakan bayi sehat dan dapat menghisap dengan baik

OBJEKTIF

1. Keadaan umum : Baik

2. Sucking Reflex : Baik


3. TTV

1) Suhu : 36,5℃

2) Pernafasan : 46x/m

3) Eliminasi : BAK (+) BAB (+)

4. Tali pusat : Basah

ASSESMENT

By, Ny”E” Umur 2 hari dengan bayi baru lahir normal

PLANNING

1. Jam 15:30 Wita

Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa mengenai hasil pemeriksaan yang

di lakukan kepada bayinya.

a. Keadaan umum baik

b. Berat badan : 2.500 Gram

c. Panjang badan : 49 Cm

d. Reflex hisap baik

e. TTV

1) Suhu : 36,5℃

2) Pernafasan : 46x/m

3) Eliminasi : BAK (+) BAB (+)

f. Tali pusat : Basah

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

2. Jam 15:35 Wita


Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat bayi supaya terhindar dari

infeksi, dan segera ke tempat kesehatan terdekat apabila berlangsung

infeksi dan perdarahan.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

3. Jam 15:37 Wita

Menjelaskan kepada ibu dan keluarga untuk berhati-hati pada tanda

bahaya bayinya yakni : Tidak mau minum atau memuntahkan semuanya,

Kejang, Bergerak jika hanya dirangsang, Napas cepat (≥60x/i), Napas

lambat (≤30x/i), Tarikan dinding dada kedalam yang terlalu kuat,

Merintih, Teraba demam( suhu ≥37°C), Teraba dingin (suhu ≤ 36°C),

Nanah yang banyak dimata, Pusar kemerahan meluas kedinding perut,

Diare, Tampak kuning pada telapak tangan dan kaki, Perdarahan.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan

4. Jam 15:40 Wita

Mengajarkan cara merawat kebersihan kulit terhadap bayi secara cepat dan

hati-hati, membasahi bagian-bagian tubuh tidak langsung sekaligus,

menjauhi sabun terkena bagian mata bayi, dan sehabis bayi buang air besar

atau air kecil segera bersihkan bersama dengan menggunakan air hangat.

Evaluasi : Ibu mengerti dan dan bersedia melakukannya

5. Jam 15:41 Wita

Memberi informasi kepada ibu untuk memberikan ASI secara on demand

pada bayi yaitu harus disusukan minimal 10-15 kali di dalam 24 jam

didalam 2 minggu pasca persalinan.


Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya

6. Jam 15:42 Wita

Membuat kesepakatan pada ibu akan di lakukan kunjungan ulang pada

tanggal 11 April 2022

Evaluasi : Ibu sepakat di lakukan kunjungan ulang

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

KUNJUNGAN KE II

Tanggal Pengkajian : 11 April 2022

Waktu Pengkajian : Jam 14:00 Wita

SUBJEKTIF

Ibu mengatakan tali pusat bayi nya sudah lepas pada hari ke 7 setelah bayi lahir

OBJEKTIF
1. Keadaan umum baik

2. Reflex hisap baik

3. Antropometri

1) Berat badan : 2.700 gram

2) Panjang badan : 50 Cm

4. TTV

1) Suhu : 36, 5 ℃

2) Pernafasan : 42x/m

5. Tali pusat : Sudah terlepas

6. BAK : 5-6 kali/hari

7. Warna : Jernih, tidak berwarna pekat

8. BAB : 2-3 kali/hari

9. Warna : kekuningan

ASSESMENT

By. Ny “E” umur 7 hari dengan keadaan normal

PLANNING

1. Jam 14:02 Wita

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang di lakukan yaitu reflex baik,

berat badan 2,700 gram, panjang badan 50 cm, Suhu 36, 5 ℃, pernafasan

42x/m, tali pusat sudah terlepas

Evaluasi : Keadaan bayi sehat dan ibu merasa senang karena berat badan

bayi naik
2. Jam 14:03 Wita

Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya tiap-tiap pagi sepanjang ± 30

menit untuk mencegah bayi tidak kuning.

Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia melakukannya

3. Jam 14:04 Wita

Memberitahu ibu untuk tidak memberikan minuman atau makanan

tambahan kepada bayinya selain memberikan ASI saja selama 6 bulan

Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia mengikut anjuran yang di berikan

4. Jam 14:05 Wita

Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan dan keamanan bayi

yaitu dengan cara dibedong atau jauhkan dari ruangan yang be AC atau

jangan memakai kipas angin

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau menerima anjuran yang di berikan

5. Jam 14:06 Wita

Memberitahukan ibu agar tetap memantau gejala bahaya antara lain bayi

tidak mau menyusu,badan bayi panas, bayi kejang, menangis terus

menerus, dan menganjurkanibu untuk segera membawa bayinya ke tempat

pelayanan kesehatan terdekat bila terjadi tanda bahaya.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan

6. Jam 14:07 Wita

Membuat kesepakatan pada ibu untuk kunjunga ulang pada tanggal 20

April 2022

Evaluasi : Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang


ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

KUNJUNGAN KE III

Tanggal Pengkajian : 20 April 2022

Waktu Pengkajian : Jam 13:10 Wita

SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

OBJEKTIF

1. Keadaan umum baik


2. Reflex hisap baik

3. Antropometri

a. Berat badan : 2.900 gram

b. Panjang badan : 51 cm

4. TTV

a. Suhu : 36, 5 ℃

b. Pernafasan : 43x/m

5. BAK : 5-6 kali/hari

6. Warna : Jernih, Tidak berwarnah pekat

7. BAB : 3-4 kali/Hari

8. Warna : Kekuningan

ASSESMENT

Ny. By “E” umur 15 hari dengan keadaan normal

PLANNING

1. Jam 13:15 Wita

Memberitahu tentang hasil pemeriksaan bayinya

Keadaan umum baik, Reflex shucking baik, berat badan 2.900, TTV : Suhu 36

℃ , pernafasan 43x/m.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan keadaannya bayinya

2. Jam 13:20 Wita


Menganjurkan ibu untuk datang ke Puskesmas Mamboro pada tanggal 17 Mei

untuk di berikan imunisasi BCG dan Polio 1 sebab imunisasi dapat mencegah

penyakit tuberkolosis.

Evaluasi : Ibu mengerti dan berjanji akan membawa bayinya imunisai

3. Jam 13:21 Wita

Memberitahu pada ibu bahwa ini kunjungan terakhir pada bayinya dan

mengucapkan terima kasih karena telah bersedia untuk di lakukan kunjungan

awal sampai kunjungan akhir.

Evaluasi : Ibu mengerti informasi yang di berikan.

4. Jam 13:24 Wita

Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi

a. Tidak mau minum atau memuntahkan semua yang diminum

b. Kejang

c. Bergerak jika hanya dirangsang

d. Napas cepat (≥60x/i)

e. Napas lambat (≤30 x/i)

Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tanda bahaya pada bayi


ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E’’ AKSEPTOR

KB METODE AMENOREA LAKTASI (MAL)

DI PUSKESMAS MAMBORO

No Register : 109826

Tanggal Pengkajian : 09 Mei 2022

Waktu Pengkajian : 10:00 Wita

SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan ingin menggunakan KB alamiah tanpa alat Metode Amenore

Laktasi (MAL)

2. Ibu mengatakan bayinya aktif menyusui ≥ 8 kali sehari

OBJEKTIF

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

1. Bayi aktif menyusu

2. TTV

Tekanan Darah : 120/80 mmhg

Nadi : 24x/menit

Respirasi : 36.5° c

ASSESMENT

Ny.”E’’ Umur 24 Tahun P3A1 Calon Akseptor KB MAL

PLANNING

1. Jam 10:05 Wita

Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaannya yaitu keadaan umum baik,

kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 80x/menit,

suhu 36,5° c , pernafasan 22x/menit.

Evaluasi : Ibu mengerti dan senang dengan hasil pemeriksaannya

2. Jam 10:07 Wita


Menjelaskan kepada ibu pengertian KB MAL adalah kontrasepsi yang

mampu di gunakan pasca persalinan untuk penundaan/penekanan ovulasi

yang hanya mengandalkan perlindungan dari pemberian ASI secara

ekslusif, yang artinya hanya di berikan ASI tanpa tambahan minuman atau

makanan apapun sampai bayi umur 6 bulan.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan karena

terhadap masa menstruasi sel telur bakal kembali berkembang

di ovarium dan siap untuk di buahi sehingga sangat mungkin

terjadinya kehamilan kembali

3. Jam 10:10 Wita

Menjelaskan pada ibu KB MAL dapat di gunakan sebagai kontrasepsi jika

bayi menyusui 10-12 kali sehari, dan bayi berusia kurang dari 6 bulan.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan.

4. Jam 10:13 Wita

Memberikan informasi pada ibu tentang efektifitas dari KB MAL yaitu

98% sebelum datangnya menstruasi, jika ibu sudah menstruasi maka ke

efektiftifitas dari KB MAL akan berkurang bahkan sudah tidak efisien .

Evaluasi : Ibu mengerti dan merasa senang bahwa efektifitas KB MAL

98,2%

5. Jam 10:15 Wita

Menjelaskan kepada ibu cara kerja KB MAL. dan juga menyebutkan

keuntungan dan kekurangan dari KB MAL.


Keuntungan MAL antara lain yaitu:

a. Tidak mengganggu senggama

b. Tidak perlu obat-obatan dan tanpa biaya

c. Keberhasilan tinggi yaitu 98,2% pada 6 bulan pasca persalinan

d. Tidak perlu pengawasan medis

Kekurangan dari KB MAL :

a. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B dan

HIV/AIDS

b. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6

bulan.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan

6. Jam 10:19 Wita

Menganjurkan ibu untuk menggunakan kontrasepsi yang lain setelah

menstruasi karena setelah masa menstruasi berakhir sel telur akan

berkembang di ovarium dan siap untuk di buahi maka akan mungkin bisa

terjadinya kehamilan.

Evaluasi : Ibu mengerti dan berjanji akan menggunakan kontrasepsi lain.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penulis akan menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara teori

dengan praktek dilapangan tentang manajemen asuhan kebidanan

komprehensif dengan menggunakan metode pendekatan manajemen asuhan

kebidanan menurut 7 Langkah Varney yang didokumentasikan dalam bentuk

SOAP pada Ny.E dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir dan keluarga berencana yang dilakukan mulai tanggal 10 Maret 2022

sampai dengan 9 Mei 2022


A. HASIL

1. Kehamilan

Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny.E di wilayah kerja

Puskesmas Mamboro didapatkan bahwa Ny.E berumur 24 Tahun sedang

hamil anak keempat dengan usia kehamilan 36 Minggu mengeluh sulit

tidur.

Ny.E melakukan kunjungan ANC 4 kali selama kehamilan yang terdiri

dari satu kali pada Trimester I, satu kali pada Trimester II dua, dan dua

kali pada Trimester ke III.

Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan di Puskesmas Mamboro

Pada Tanggal 22 Maret 2022 Jam 15:00 Wita, kadar Hemoglobin (HB) :

12,3 gram% dan merupakan kadar HB yang normal untuk ibu hamil.

Pemeriksaan kehamilan pada Ny.”E” di Puskesmas Mamboro

menggunakan 10 T yaitu Ukur Tinggi Badan dan Penimbangan Berat

Badan, Ukur Tekanan Darah, Ukur Lingkar Lengan Atas, Ukur Tinggi

Fundus Uteri, pemberian Imunisasi TT, peemberian Tablet Tambah Darah

minimum 90 tablet selama kehamilan, Test pemeriksaan HB, pemeriksaan

protein urin, test terhadap penyakit menular seksual/VDRL, dan temu

wicara/konseling dan pada pelayanan kehamilan pada Ny.”E” telah

dilakukan seluruh prosedur pemeriksaan 10 T.

Selama hamil ibu telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1x

dilakukan 1 kali pada trimester II pada TT 1 tanggal : 05-01-2022 (usia

kehamilan 26 minggu 6 hari). Pemeriksaan Antenatal di lakukan


pemeriksaan palpasi abdomen menurut manuver leopold untuk

mengetahui letak janin. Pengkajian awal Ny.”E” pada usia kehamilan 36

minggu Leopold I : TFU 30 cm, Leopold II Puka (Punggung Kanan),

Leopold III: Preskep (Presentasi Kepala), Leopold IV : Konvergen, TBJ :

2.325 gram, TTV TD : 123/81 Mmhg, P : 22x/menit, N : 89x/menit, S :

36,2 ºC, TTV dalam batas normal, berat badan sebelum hamil : 73 kg,

berat badan sekarang : 81 kg penambahan berat badan sekarang : 8 kg,

Lila : 25,8 cm.

Pada kunjungan II UK 36 Minggu 6 hari yaitu Leopold I : TFU 31 Cm,

Leopold II : Puka (Punggung Kanan), Leopold III: Preskep (Presentasi

Kepala), Leopold IV : konvergen, TBJ 2.945 gram TTV TD : 125/83

Mmhg, P : 22x/menit, N : 78x/menit, S : 36,2 ºC, TTV dalam batas

normal, berat badan sebelum hamil : 73 kg, berat badan sekarang : 81,1

kg, penambahan berat badan sekarang : 8,1 kg Lila : 25,8 cm.

Pada kunjungan III UK 37 minggu 5 hari Leopold I : TFU 33 Cm,

Leopold II : Puka (Punggung Kanan), Leopold III: Preskep (Presentasi

Kepala), Leopold IV : konvergen, TBJ 2.945 gram TTV TD : 131/99

mmhg, N : 98 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,2°C, TTV dalam batas

normal, berat badan sebelum hamil : 73 kg, berat badan sekarang : 82 kg,

penambahan berat badan sekarang : 9 kg, Lila : 25,8 cm.

Pada Kunjungan IV UK 38 Minggu 1 hari, Leopold I : TFU 33 cm,

Leopold : Puka (Punggung kanan), Leopold III : Preskep ( Presentase

kepala), Leopold IV : Divergen, TBJ 3.410 gram, TTV TD : 110/90


mmhg, P : 22x/menit, N : 85x/menit, S : 36,2 ºC ttv dalam batas normal,

berat badan sebelum hamil : 73 kg, berat badan sekarang : 82 kg,

penambahan berat badan sekarang : 9 kg, Lila : 25,8 cm.

Berat badan Ny. ”E” sebelum hamil yaitu 73 kg dan tinggi badannya

160 cm, berdasarkan hasil pengukuran terakhir berat badan Ny. ”E” adalah

82 kg sehingga kenaikan berat badan Ny. ”E” selama hamil yaitu 9 kg,

2. Persalinan

Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui anamnesa pada

tanggal 04 April 2022 ibu Ibu merasa sakit perut tembus belakang sejak

pukul 01:00 WITA tanggal 4 april 2022, dan pelepasan lendir darah sejak

jam 18:00 WITA. Sifat nyeri yang di rasakan hilang timbul dan semakin

lama semakin sering.

Pada Kala I Ny. “E” berlangsung ± 7 jam 30 menit dimulai sejak

adanya pengeluaran lendir dan darah pada jam 18:00 Wita sampai dengan

pembukaan lengkap (10 cm) pada jam 01:30 Wita.

Kala II pada Ny.E berlangsung selama ± 10 menit dari pembukaan

lengkap pukul 01:30 WITA sampai bayi lahir pukul 01:40 WITA dengan

jenis kelamin Laki-Laki tidak terdapat penumbungan dan lilitan tali pusat,

bayi menangis kuat, bergerak aktif, warna kulit merah muda, dan apgar

score 8/9 pertolongan persalinan pada Ny. E menggunakan standar 60

langkah APN.

Penatalaksanaan kala III yaitu melakukan manajemen aktif kala III

mulai dari pemberian oksitosin 10 UI secara IM disepertiga paha atas


bagian distallateral (lakukan aspirasi sebelum penyuntikan), melakukan

peregangan tali pusat terkendali dan massase uterus. Pada Ny.E plasenta

lahir pukul 01:40 WITA plasenta dan selaput lahir lengkap berlangsung 10

menit setelah bayi lahir. Setelah memeriksa kelengkapan plasenta

selanjutnya memeriksa keadaan jalan lahir, tidak terdapat rupture

perineum.

Observasi kala IV pada Ny.E dilakukan tiap 15 menit pada 1 jam

pertama yaitu tanda-tanda vital dalam batas normal 120/80 mmHg, suhu

36,5˚C, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,

kandung kemih kosong, pengeluaran darah ±100cc, perineum tidak ada

robekan dan 30 menit pada 1 jam kedua yaitu tanda-tanda vital dalam

batas normal 120/80 mmHg, suhu 36,5˚C, tinggi fundus uteri 2 jari

dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, pengeluaran

darah ±50 cc.

3. Nifas

Kunjungan nifas pada Ny.S dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan 1 (48

jam postpartum) dilakukan pada tanggal 06 April 2022, kunjungan ke 2 (3-

28 hari postpartum) dilakukan pada tanggal 12 April 2022 dan kunjungan

3 (29-42 hari postpartum) di lakukan pada tanggal 09 Mei 2022 selama

kunjungan tidak ditemukan penyulit.

Kunjungan pertama di lakukan pada 48 jam post partum di peroleh

hasil TD : 120/80 mmhg, N : 74x/menit, P : 24x/menit, S : 36,5 ° c , TFU 3


jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik ( Teraba bundar dan keras),

kandung kemih kosong, lochea rubra, dan pengeluaran ASI kolostrum.

Kunjungan kedua 8 hari post partum di peroleh hasil TD : 120/80

Mmhg, N : 80x/m, S : 36.5℃ , R : 24x/m, TFU diatas simpisis, kontraksi

uterus baik, kandung kemih kosong, lochea serosa, ASI colostrum.

Kunjungan ketiga 29 hari post partum di peroleh hasil TD: 120/80

Mmhg, N : 82x/m, S : 36.5℃ , R : 22x/m, TFU tidak teraba, kontraksi

uterus baik, kandung kemih kosong, lochea Alba, ASI Matur.

4. Bayi baru lahir

Bayi Ny.E lahir cukup bulan  masa gestasi 39 Minggu 4 Hari, lahir

spontan pukul 01:40 Wita tidak ditemukan adanya masalah, menangis

spontan, tonus otot positif (+) warna kulit kemerahan jenis kelamin laki-

laki, anus (+) palatum (+) dan tidak ada cacat bawaan. Berat badan 2.500

gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 31 cm.

Kunjungan dilakukan pada bayi Ny.E sebanyak 3 kali dan tidak

ditemukan penyulit apapun dan berat badan bayi pada kunjungan terakhir

yaitu 2.900 Gram.

5. KB (Keluarga Berencana)

Ny.”E” menyusui secara eksklusif dan ibu ingin menggunakan KB

alami sehingga KB yang cocok adalah MAL.

B. PEMBAHASAN

1. Kehamilan
Ny.E umur 24 Tahun G4P2A1 usia kehamilan 36 minggu mengeluh

sulit tidur hal dikarenaka kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan

takut tanpa sebab, hingga akhirnya berujung pada kondisi depresi sehingga

kualitas tidurpun terganggu. kondisi stres inilah yang mengakibatkan otot

tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada di jalan lahir akan

menjadi kaku dan keras sehingga mengganggu proses pembukaan jalan

lahir (Mirghaforvand, et al. 2017). Dalam hal ini sesuai dengan keluhan

Ny.”E” tidak tedapat kesenjangan antara teori dan kasus karena hal

tersebut adalah hal yang fisiologis bagi ibu hamil trimester 3.

Ny.E melakukan kunjungan ANC 4 kali selama kehamilan yang terdiri

dari satu kali pada Trimester I, satu kali pada Trimester II dua, dan dua

kali pada Trimester ke III. Menurut Oktavia, (2018) ibu hamil seharusnya

memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama kehamilan yaitu TM 1

sebanyak 1 x, TM 2 sebanyak 1x dan TM 3 sebanyak 2 x, sehingga tidak

terjadi kesenjangan antara teori dengan kasus.

Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada tanggal 22 Maret

2022 di Puskesmas Mamboro kadar Haemoglobin (HB) ibu yaitu 12,3 gr%

dan merupakan kadar HB yang normal untuk ibu hamil. HB normal

Menurut (Hatini, Erina Eka SST, 2018) pada ibu hamil adalah 11 gr%

sedangkan pada Ny.E HB nya adalah 12,3 gr% berarti tidak terjadi

kesenjangan antara teori dengan praktek. Dan menurut (Hidayah &

Anasari, 2018) menyatakan bahwa HB normal pada ibu hamil adalah 11gr
% atau lebih sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan kasus

yang ada.

Menurut teori Tarigan (2018) standar asuhan kehamilan terdiri dari 14

T, pada kasus Ny. “E” pemeriksaan yang tidak dilakukan yaitu tekan pijat

payudara, senam hamil, terapi yodium, terapi obat malaria. Hal tersebut

tidak dilakukan karena tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan.

Dalam hal ini ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus.

Selama kehamilan, peningkatan berat badan Ny. “E” yaitu 9 kg, hal ini

tidak sejalan dengan teori Yuliani et al., 2021 yang mengatakan bahwa

kenaikan berat badan normal selama kehamilan yaitu 11.5 kg – 16 kg,

sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.

2. Persalinan

Pada tanggal 04 April 2022 Ny.”E” mengatakan sakit perut tembus

belakang sejak pukul 01:00 WITA tanggal 4 april 2022, dan pelepasan

lendir darah sejak jam 18:00 WITA. Sifat nyeri yang di rasakan hilang

timbul dan semakin lama semakin sering. Menurut teori (Diana, 2019)

menyatakan bahwa tanda tanda persalinan yaitu his semakin kuat sakit

perut tembus belakang da nada pengeluaran lendir bercampur darah hal

sesuai dengan kasus yang ada sehingga tidak terjadi kesenjangan antara

teori dengan praktek. Begitupun teori menurut (Trisna, 2019) menyatakan

bahwa pada tanda-tanda persalinan yaitu sakit perut tembus belakang

disertai pengeluaran lendir dan darah hal ini sesuai dengan kasus yang ada

sehingga tidak terjadi adanya kesenjangan antara teori dengan praktek.


Pada Kala I Ny. “E” berlangsung ± 7 jam 30 menit dimulai sejak

adanya pengeluaran lendir dan darah pada jam 18:00 Wita sampai dengan

pembukaan lengkap (10 cm) pada jam 01:30 Wita, pada teori Firiayatillah,

(2020) Lama kala I pada multigravida 6-8 jam. Sehingga tidak ditemukan

adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

Kala II pada Ny.E berlangsung selama ± 10 menit dari pembukaan

lengkap pukul 01.30 sampai bayi lahir 01.40. Menurut teori

(Halimatusakkdiah, 2017) menyatakan tanda gejala kala II adalah adanya

dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol vulva

membuka sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang

ada. Begitupun juga pada kasus Ny.E yang sejalan dengan teori

(Kamarudin, 2017) menyatakan bahwa tanda gejala kala II adalah ibu

merasa ingin meneran.

Penatalaksanaan kala III pada Ny.E yaitu pemberian oksitosin 10 UI

IM, melakukan PTT dan melakukan masase. plasenta lahir berlangsung 10

menit setelah bayi lahir. Menurut teori (Mutmainah, 2017) Kala III di

mulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung

tidak lebih dari 30 menit dapat diperkirakan dengan tanda-tanda Uterus

menjadi bundar, Uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke

segmen bawah rahim, Tali pusat bertambah panjang, Terjadi semburan

darah tiba-tiba. Dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit dan

tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. Dan menurut teori

(Indrayanti, 2018) Manajemen aktif kala III yaitu melakukan massase


fundus uteri untuk merangsang kontraksi, pemberian suntikan oksitosin 10

UI secara IM dan peregangan tali pusat terkendali. Plasenta lahir lengkap

pukul 01.46 WITA berlangsung selama 10 menit setelah bayi lahir. Hal ini

sesuai sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada

pada Ny.E begitupun menurut teori (Legawati, 2019) Kala III adalah

periode persalinan yang di mulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya

plasenta. Berlangsung tidak lebih dari 30 menit sehingga tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

Observasi yang harus di lakukan pada kala IV adalah : Tingkat

kesadaran ibu bersalin, Pemeriksaan TTV : TD, Nadi, Suhu, Respiasi,

Kontraksi uterus, Terjadinya perdarahan, pedarahan di anggap masih

normal jika jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc, Isi kandung

kemih menurut teori (Legawati, 2019) sehingga tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan praktek pada kasus yang ada. Dan menurut teori (Trisna,

2019) menyatakan bahwa pemantauan kala IV dilakukan sebanyak enam

kali dan pemantauan kala IV selama 2 jam sehingga tidak terjadi

kesenjengan antara teori dan praktek.

3. Nifas

Pada kunjungan nifas pada Ny.E dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan

1 dilakukan pada 6 jam - 3 hari postpartum kunjungan 2 pada 4-28 hari

postpartum dan kunjungan ke 3 yaitu pada 29-42 hari postpartum. Pada

kunjungan 1 didapatkan hasil pemeriksaan TFU 3 jari bawah pusat

pengeluaran lochea rubra, pada kunjungan ke 2 hasil TFU tidak teraba


pengeluaran lochea serosa sedangkan pada kunjungan ke 3 pengeluaran

lochea yaitu lochea alba hal ini sama dengan teori menurut (Yuliana &

Hakim, 2020) menyatakan bahwa kunjungan dilakukan sebanyak 3 kali

kunjungan 1 dilakukan pada 6-3 hari postpartum kunjungan 2 dilakukan

pada 4-28 hari postpartum dan kunjungan dilakukan pada 29-42 hari

postpartum, serta ada 4 jenis lochea pada ibu nifas. Sehingga tidak ada

kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada

Tabel 5.1 Lochea

Lochea Waktu Warna Ciri-ciri


Rubra 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel desidua,
verniks caseosa, rambut
lanugo, sisa meconium dan
sisa darah
Sanguinulenta 3-7 hari Merah kekuningan Sisa darah bercampur lendir
Serosa 8-14 hari Kekuningan/ Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum, juga
terdiri dari leokosit dan
robekan laserasi plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit,
selaput lender serviks dan
serabut mati

Sumber: (Yuliana & Hakim, 2020)


4. Bayi Baru Lahir

By Ny”E” lahir pada usia kehamilan 39 minggu 4 hari. Menurut teori

(Trisna, 2019) menyatakan bahwa bayi baru lahir normal adalah bayi yang

lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, lahir spontan,

tidak ada kelainan kongenital dan berat badan bayi mulai dari 2.500 gram

sampai 4.000 gram. Sehingga sesuai dengan kasus dan tidak terjadi

kesenjangan.

Kunjungan I pada bayi Ny.E dilakukan pada 48 jam setelah bayi

lahir, bayi cukup bulan gestasi 39 minggu 4 hari lahir spontan pukul

01:40 Wita tidak ditemukan adanya penyulit menurut teori (Ni wayan

dian ekayanti, 2018) Kunjungan pertama masa nifas yaitu dilakukan pada

waktu 6-48 jam setelah persalinan dengan tujuan : Mencegah terjadinya

perdarahan pada masa nifas karena persalinan atonia uteri, mendeteksi

dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberikan rujukan bila

perdarahan berlanjut, memberikan konseling kepada ibu atau salah satu

anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri, pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu, mengajarkan

cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. (dalam hal ini

memberikan supervisi kepada ibu bagaimana teknik melakukan

hubungan antara ibu dan bayi baru lahir), Menjaga agar bayi tetap hangat

dan sehat dengan cara mencegah hipotermia sehingga tidak terdapat

kesenjangan antara teori dengan praktek.


Kunjungan ke II, dilakukan saat bayi berumur 7 hari. Hasil

pemantauan bayi berat badan naik 2,700 gr, PB 49 cm, LK 34 cm, LD

38 cm, LP 37 cm, tali pusat sudah jatuh 1 hari yang lalu, Dari hasil

pemeriksaan pada bayi Ny. “E” dikunjungan ke 2 tidak ditemukan

adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

Kunjungan ke III, dilakukan saat bayi berumur 15 hari. Hasil

pemantauan bayi berat badan naik 2,900 gr, PB 49 cm, LK 34 cm, LD

38 cm, LP 37 cm, tali pusat sudah jatuh 1 hari yang lalu, Dari hasil

pemeriksaan pada bayi Ny. “E” dikunjungan ke 3 tidak ditemukan

adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

5. Keluarga Berencana (KB)

Ny.E menyusui secara eksklusif dan ibu ingin menggunakan KB

alamiah sehingga KB yang cocok adalah MAL menurut teori

(Irmawati ,2020) KB MAL cocok untuk ibu setelah bersalin dan aktif

menyusui tetapi waktu efektifnya bertahan sampai ibu belum menstruasi

karna jika ibu sudah menstruasi berarti sudah siap untuk dibuahi sehingga

KB MAL sudah tidak cocok lagi. Hal ini sesuai dengan kasus yang ada

sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek.


BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif

pada Ny.”E” umur 24 tahun dengan menggunakan pendekatan manajemen

asuhan kebidanan 7 langkah varney dan SOAP sehingga penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Asuhan kebidanan Antenatal Care (ANC) pada Ny.”E” umur 24 tahun

G4P2A1 di Puskesmas Mamboro telah dilakukan dan kehamilan

berlangsung selama 39 minggu 4 hari.


2. Asuhan Kebidanan Intranatal Care (INC) pada Ny.”E” telah dilakukan

dan proses persalinan Ny.”E” berjalan normal, pasien masuk ke ruang

bersalin pada tanggal 05 April 2022 jam 19.45 WITA.

3. Asuhan Kebidanan Postnatal Care (PNC) pada Ny.”E” telah dilakukan.

Kunjungan rumah dilakukan sebanyak 3 kali Pada setiap kunjungan

tidak di temukan penyulit serta tidak di temukan komplikasi, involusi

uteri ibu berlangsung normal dan lochea yang keluar sesuai dengan

waktu pengeluaran lochea pada saat nifas.

4. Asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL) yang dilakukan pada By.

Ny.”E” berjalan normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan

kelainan. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali selama di

lakukan kunjungan tidak terdapat tanda bahaya pada bayi baru lahir.

Pada kunjungan ke 3 berat badan bayi meningkat yaitu menjadi 2.900

gram.

5. Asuhan Keluarga Berencana (KB) pada Ny.”E” sudah di lakukan,

karena ibu menyusui dengan aktif sehingga KB MAL bisa menjadi

salah satu alterntif menunda kehamilan.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Agar pendidikan dapat menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa

dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapat dengan

mempraktekkannya pada pasien/klien secara langsung, serta sebagai

bahan referensi untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan dalam


melakukan penelitian serta dapat memahami dan memberikan Asuhan

Kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi

baru lahir dan KB secara berkesinambungan (contiunity of care).

2. Bagi Puskesmas

Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat

meningkatkan pelayanan dalam memberikan Asuhan Kebidanan yang

menyeluruh serta mendeteksi kelainan secara dini dan mencegah

terjadinya komplikasi dalam masa kehamilan.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta

keterampilan dalam memberikan pelayanan dalam bentuk Asuhan

Kebidanan secara Komprehensif.

4. Bagi Klien

Diharapkan ibu hamil lebih aktif mencari informasi seputar

kehamilannya, untuk menghidarkan kehamilan dari resiko yang

menimbulkan kesakitan dan kematian .


DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Dila Rahmawati. (2020). HASIL LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN

KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N G6P32123 DENGAN USIA ≥

35 TAHUN DAN MULTIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

KARANG REJO KOTA BALIKPAPAN.

Darwin, N. K. (2021). MENGETAHUI TENTANG KURANG ENERGI KRONIS

YANG MEMUNGKINKAN AKAN MENGANCAM KESEHATAN PADA IBU

HAMIL.

Data Dinkes Kota 2019-2020.pdf. (n.d.).

DENA ISAHARINI, N. I. P. (2018). ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU" JP"

UMUR 23 TAHUN PRIMIGRAVIDA DARI UMUR KEHAMILAN 38


MINGGU 2 HARI SAMPAI 42 HARI MASA NIFAS. Jurusan Kebidanan

2018.

Diana, S. (Ed.). (2019). Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.

Dinkes Provinsi Sulteng. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 1–222.

FITRI, R. (2019). Arfiana dan Lusiana. 2016. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan

Anak Pra Sekolah. Jakarta: Trans Medika. Ayu, N. 2016. Patologi dan

Patofisiologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Bahiyatun. 2015. Buku

Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. Depart. STIKES

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN.

Fitriana, Y., Sutanto, A. V., & Andriyani, A. (2022). Advocacy of Midwives

Referring Patients for Sectio Caesarea in Second-Level Health Care Provider

Social Security Management Agency in Bantul. JURNAL KEBIDANAN,

12(1), 26–37.

Fk, K., & Andalas, U. (2017). Prodi S1 Kebidanan FK Universitas Andalas. Imd,

1–9.

Halimatusakkdiah. (2017). LAMANYA PERSALINAN KALA I DAN II PADA IBU

MULTIPARA DENGAN APGAR SCORE BAYI BARU LAHIR ( The first and

the second stage duration of mother multi para ’ s delivery with newborn

Apgar Score ). 2(August 2016), 6–12.

Handayani, T. P. (2020). SELF EFFICACY DAN MOTIVASI TERHADAP


HASIL BELAJAR MAHASISWA KEBIDANAN PADA MATA KULIAH

ASUHAN PERSALINAN. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(1).

https://doi.org/10.33024/jkm.v6i1.2185

Hatini, Erina Eka SST, M. (Ed.). (2018). ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN.

Hidayah, W., & Anasari, T. (2018). Hubungan kepatuhan ibu hamil

mengkonsumsi tablet fe dengan kejadian anemia di Desa Pageraji Kecamatan

Cilongok Kabupaten Banyumas. Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan

Akbid YLPP Purwokerto, 3(02).

Ida Prijatni. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.

Ii, B. A. B. (2009). No Title. 1956.

Ii, B. A. B. (2020). No Title. 7–20.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2019). No Title. 9–33.

Ii, B. A. B., & Teori, A. K. (2019). No Title. 1, 8–47.

Indrayanti, E. (Ed.). (2018). efektivitas Birth Ball SELAMA KEHAMILAN

TERHADAP LAMA PERSALINAN.

Kamarudin, A. (Ed.). (2017). ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI

BARU LAHIR.

Kesehatan, K., & Indonesia, R. (2020). Profil Kesehatan Indonesia.

Laporan Tahunan AKI dan AKB Puskesmas Mamboro. (2019).

Legawati. (2019). Asuhan Persalinan Normal Dan Bayi Baru Lahir. Wineka
medika.

Mardiah, A., Aprina, T., & Putri, dwi khalisa. (2020). Asuhan Kebidanan

Komprehensif pada Ny. H dan by. Ny. H di wilayah kerja Puskesmas Kota

Pontianak. Diploma Thesis, 11(1), 1–7.

Mulyati. (2017). Pendokumendasian SOAP.

Mutmainah, annisa U. (Ed.). (2017). Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru

Lahir.

NANDA RIZKI OKTARINA, N. R. O. (2021). ASUHAN KOMPREHENSIF

KEBIDANAN PADA NY. J DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN NURACHMI

PALEMBANG TAHUN 2021. STIK Bina Husada Palembang.

Ni wayan dian ekayanti. (2018). Asuhan bayi baru lahir. Kedokteran EGC.

Novianti. (2017). Konsep Dasar Kebidanan.

Press, U. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan NIfas dan Menyusui.

Profil Dinas Kesehtan Kota Palu. (2019).

Rahayu. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas.

Resmaniasih, K. (2019). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kehamilan

Trimester III. 16–65.

Simorangkir, R. O., Sitepu, A. B., Stery, G. S. G. N. G., & Gunny, N. (2022).

Gambaran Deteksi Dini Anemia pada Ibu Hamil di Klinik Helen Tarigan

Tahun 2021. Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 36–48.


Sugiarto, B. (2022). Asuhan Kebidanan Komprehensif. Bambang Sugiarto.

Sulastri, E., & Linda, S. (2020). Pengaruh Sikap, Motivasi, dan Keterampilan

Bidan Terhadap Penerapan Metode Asuhan Persalinan Normal (APN) di

Praktik Mandiri Bidan Kota Ternate. Jurnal Medikes (Media Informasi

Kesehatan), 7(1), 161–170.

Tarigan, D. F. P. (2018). Faktor Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Di

Puskesmas Sei Kepayang Kabupaten Asahan Tahun 2017. MMJ (Mahakam

Midwifery Journal), 2(2), 105–121.

Trisna, N. (Ed.). (2019). Asuhan Kebidanan Persalinan dan bayi baru lahir.

Yuliana, W., & Hakim, B. N. (2020). Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa

Nifas. In Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Yuliani, D. R., Saragih, E., Astuti, A., Wahyuni, W., Ani, M., Muyassaroh, Y.,

Nardina, E. A., Dewi, R. K., Sulfianti, S., & Ismawati, I. (2021). Asuhan

Kehamilan. Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai