Tugas Tutorial 3
Tugas Tutorial 3
Skor
No. Tugas Tutorial
Maksimal
Petunjuk: Silakan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan lengkap. Jika
Anda sudah yakin dengan jawaban Anda, silakan upload jawabannya pada tempat yang
telah ditentukan. Batas akhir upload jawaban Tugas Tutorial adalah 2 minggu sejak hari
pertama tugas tutorial ini mulai diakses
1. Dalam penentuan harga faktor produksi dikenal istilah Fungsi Produksi 30
Cobb-Douglas. Fungsi produksi (Cobb-Douglas Production Function)
ini terletak diantara dua ekstrem yaitu Linear Production Function dan
Leontief Production Function disebut Cobb-Douglas production
Function. Dengan rumus Q = F (K,L) = KaLb
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat contoh kasus sebagai
berikut:
Q = F(K,L) = K1/2L1/2
Q = F(K,L) = K1/2L1/2
Referensi : https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/388/jbptunikompp-gdl-imansantos-
19370-6-ekmanba-i.pdf
Sumber : Modul ESPA4111
2. Penjelasan:
a. Kurva kurva permintaan output belerang menurun karena berlakunya hukum nilai
guna marginal yang menurun. Untuk setiap satuan produk yang dikonsumsi
memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Jadi Konsumen akan membeli
lebih banyak bila harga turun
b. Kurva-kurva penawaran output lereng menanjak. Hal ini didasarkan pada hukum
biaya Marginal yang menanjak, karena dalam periode produksi jangka pendek berlaku
hukum penambahan hasil yang semakin berkurang.
C. Kurva permintaan input didasarkan pada hukum produktivitas Marginal fisik yang
semakin berkurang atau hukum pertambahan hasil yang semakin menurun.
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Kurva_permintaan
Sumber : Modul ESPA4111
3. Dari segi komersial didebakan antara energi komersial dan energi non – komersial serta
energi baru. Termasuk dalam kelompok pertama adalah minyak bumi, gas alam, batubara, air,
panas bumi atau uranium. Sedangkan yang termasuk dalam klasifikasi ke dua adalah kayu
bakar dan limbah pertanian : sementara contoh energi baru adalah tenaga surya matahari,
tenaga angin, tenaga gelombang udara, bio massa padat, cair, serta gas, serta gambut.
Berdasarakan kriteria ketersediaan, dibedakan antara sumber daya yang diperbaharui. Contoh
bisa diperbaharui adalah panas bumi, tenaga air, matahari dan tenaga angin. Sementara contoh
tidak bisa diperbaharui adalah minyak bumi, gas alam, batu bara, uranium. Pengelolaannya
membawa konsekuensi secara ekonomis agar bisa diperoleh pemanfaat sumber daya energi
secara optimal efesien. Berdasar kriteria pemakaian dibedakan antara energi primer dan
energi sekunder. Energi primer adalah yang secara langsung dikonsumsi atau digunakan.
Contohnya adalah kayu bakar dan panas bumi. Energi sekunder adalah yang diolah dulu
sebelum digunakan. Contohnya adalah daya listrik, BBM, dan BBG.
4. monopli listrik di negara kita, permasalahan yang dihadapi adalah di satu sisi
monopoli secara nyata telah menjadikan PT PLN tidak mampu beroperasi secara
efisien. Di sisi lain hingga saat ini belum ada best practise liberalisasi listrik dari
negara lain yang berhasil. Tidak ada jaminan bahwa setelah monopoli listrik
dicabut, maka harga listrik akan murah. Beberapa contoh liberalisasi listrik yang
mengalami kegagalan antara lain adalah: Pertama, privatisasi terhadap sektor
ketenagalistrikan di beberapa negara kawasan Eropa. Liberalisasi sektor
ketenagalistrikan merupakan prasyarat bergabung dalam uni Eropa. Kini di kawasan
Eropa ini sektor ketenaga listriknya dikuasai oleh beberapa negara (multinational
corporation dari france, italy, spain, dan lain-lain). Kedua, di Afrika dan Amerika
Selatan, privatisasi ketenagalistrikan juga menjadi prasyarat untuk bantuan hutang.
Akibat privatisasi ketenaga listrikan di uni Eropa, Afrika dan Amerika Selatan ini,
kini terjadi perubahan monopoli ketenagalistrikan dari sebelumnya oleh pemerintah
berpindah ketangan swasta asing. Akibatnya klaim privatisasi akan berdampak pada
harga listrik yang akan lebih murah karena tidak ikut campurnya pemerintah dalam
pengelolaan akan meningkatkan kompetisi, maka hal ini tidak terjadi dalam sektor
ketenagalistrikan. Hal ini sejalan dengan fitrahnya bahwa swasta selalu mengejar
keuntungan, sehingga apabila swasta memonopoli listrik justru akan lebih
berbahaya. Di Inggris yang sudah memprivatisasi sektor ketenagalistrikannya lebih
dari 1 dekade, ternyata dari tahun ke tahun selalu terjadi kenaikan harga listrik.
Sementara itu di Australia yang sektor ketenagalistrikannya juga telah
direstrukturisasi dengan mengikuti model Inggris, rata-rata harga listrik justru
mencapai NSW $38.22 (masih kepemilikan publik). Sedangkan untuk di Australia
Selatan yang sudah diprivatisasis harganya adalah $76.36
Sumber : https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2010/07/01/072847520730390-
dilema-monopoli-listrik