Pengantar:
Saya berusaha menuliskan hal ini karena sudah kadung memenuhi janji saya di
status yang saya tulis kemarin, sebagai lanjutan dari tuisan sebelumnya “Personal
Peace Procedure” (P3)
- bisa anda baca di sini
Sedangkan untuk tulisan Personal Peace Procedure itu sendiri hal itu masih
sebagian saja, in sya Allah akan saya teruskan lagi di lain kesempatan – karena
menurut saya P3 – sangat relevan sekali dengan bahasan kita saat ini.
*****
Adalah Richard Wiseman – seorang Profesor Psikologi dari universitas University
of Hertfordshire – yang selama beberapa tahun melakukan penelitian yang “ganjil”
dengan topik, mengapa sebagian orang “lebih beruntung” dibandingkan lainnya. Dari
hasil penelitiannya pada 400 responden yang tersebar di beberapa wilayah Kerajaan
Maksudnya bagaimana?
Ada satu kejadian menarik – yang menjadi bagian dari penelitian tersebut – dimana
Prof Wiseman membuat janji dengan para responden di sebuah Pub dan dia
meletakkan selembar uang kertas sebesar 5 £ di depan pintu masuk dan selalu
diletakkan ditempat yang sama. Para responden yang termasuk “kategori orang
beruntung” selalu melihat lembaran uang tersebut dan memungutnya, sementara
mereka yang masuk “kategori kurang beruntung” bukan hanya tidak memungut uang
tersebut, karena mereka merasa TIDAK MELIHAT ada lembaran uang di sana.
Dari penelitian itu, Wiseman menegaskan bahwa cara kita memandang realitas yang
ada akan mempengaruhi apa yang akan kita dapatkan. Misalkan, jika kita percaya
akan bertemu dengan orang orang yang menarik dan menyenangkan, maka kita
akan mempunyai kesempatan yang lebih banyak dan akhirnya akan menemukan
orang yang seperti kita bayangkan. Hal yang sama juga terjadi bila kita berpikir
bahwa jika dunia ini penuh dengan orang-orang yang licik dan culas.
Pikiran kita bekerja dengan cara yang unik, dimana sang otak akan selalu mencari
“jaminan” atas apa yang sudah kita pikirkan, yaitu dengan cara memberikan
perhatian lebih banyak terhadap apa saja yang telah menjadi visi (cara pandang
kita) terhadap dunia. Sebagai contoh, jika kita berpikiran buruk terhadap seseorang,
maka semua hal-hal yang terkait dengan orang tersebut akan terlihat buruk, begitu
juga sebaliknya. Dunia ini menawarkan begitu banyak hal yang “sesuai” dengan
pikiran kita, bukan karena isi dunia hanya hal tersebut (karena dunia sangat komplek
dan bermacam-macam) tetapi karena “antena pribadi” kita sengaja disetel untuk
“menangkap gelombang” sesuai hal-hal yang kita pikirkan.
Meskipun kita tidak tidak bisa “mengkondisikan” dunia di sekitar kita, tetapi cara kita
memandang hal tersebut adalah hal yang sangat penting. Jika kita percaya bahwa
tidak ada peluang (kesempatan) yang bagus bagi kita di luar sanam maka kita tidak
akan pernah menemukan peluang tersebut meskipun sebenarnya peluang itu benar-
benar ada di depan hidung kita. Begitu juga terjadi sebaliknya.
***
Hal-hal menarik lainnya yang ditemukan dari penelitian Prof. Wiseman:
***
Adapun ada beberapa tambahan kegiatan untuk melatih mental beruntung dari
pelatihan yang saya (Penulis-red) ikuti dan tambahan dari hal-hal yang saya baca
melalui referensi seperti:
Terakhir tantangannya adalah: Apakah ada diantara kita yang mau mencoba tips
yang diterapkan oleh Prof Wiseman pada murid-muridnya di “Sekolah
Keberuntungan” – Luck School – yaitu menuliskan apa segala hal positif setiap
hari dan beberapa hal yang disarankan di atas – dan membagikan pengalamannya
di catatan facebook?