Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN

PENGOBATAN SENDIRI (self administration) DAN OBAT YANG DIBAWA DARI


LUAR RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA

BANJARMASIN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami pajatkan ke hadirat Tuhan YME dengan telah diselesaikannya
penyusunan buku Panduan Cara Identifikasi dan Penyimpanan Obat Yang Dibawa Oleh Pasien
sebagai Panduan Instalasi Farmasi dalam meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit
Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak.
Panduan Cara Identifikasi dan Penyimpanan Obat Yang Dibawa Oleh Pasien Bhayangkara
Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak ini disusun atas insiatif dan kebijakan dari Direktur
Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak agar tercipta suatu mutu pelayanan farmasi di
rumah sakit sebagai langkah awal penerapan pelayanan kesehatan dalam konteks dan substansi
sumber daya manusia dalam membangun budaya kerja dan meningkatkan mutu pelayanan
medis.
Buku panduan ini disusun dengan memperhatikan berbagai sumber seperti Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Buku Farmasi Rumah Sakit Teori dan Terapan, Buku
Farmasi Klinis, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkini dan akan terus
diperbaiki seiring dengan peningkatan pelayanan farmasi di RS Bhayangkara Tk.III Anton
Soedjarwo Pontianak.
Demikian masih banyaknya kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan panduan ini,
kami tim penyusun mengharapkan segala saran dan masukan yang bersifat membangun sangat
kami perlukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki penyusunan buku panduan ini sehingga
dapat bermanfaat untuk kepentingan pelayanan farmasi di Instalasi Farmasi RS Bhayangkara
Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak.

Banjarmasin, 30 November 2019


Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar belakang 3
B. Tujuan 3
C. Definisi 3
BAB II RUANG LINGKUP 4
BAB III TATA LAKSANA 5
BAB IV DOKUMENTASI 6
BAB V PENUTUP 7

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat pasien masuk ke rumah sakit terkadang pasien sudah menjalani pengobatan atau
perawatan rutin sebelumnya, sehingga pasien sudah mengkonsumsi obat dari pengobatan
sebelumnya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi proses terapi yang akan diberikan
selanjutnya saat pasien masuk rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan proses wawancara
dengan pasien atau keluarga pasien terkait pengobatan sebelum masuk rumah sakit saat
asesmen awal.
Proses selanjutnya biasa disebut dengan rekonsiliasi obat yang merupakan proses
membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi
obat ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat seperti obat tidak diberikan,
duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat.

B. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit mengelola obat-obatan yang pernah digunakan
oleh pasien sebelum masuk rumah sakit dan dibawa oleh pasien ke rumah sakit
2. Terselenggaranya sistem pengelolaan obat yang dibawa pasien ke rumah sakit sesuai
dengan peraturan dam standar yang berlaku
3. Terciptanya sistem pengobatan yang mendukung keselamatan pasien dengan
menghindari terjadinya medication error.

C. DEFINISI
Obat yang dibawa pasien adalah obat-obatan yang telah dimiliki oleh pasien baik yang
dibeli sendiri atau diberikan oleh dokter atau rumah sakit lainnya sebelum pasien masuk
rawat inap. Penggunaan obat-obat yang dibawa pasien dalam rumah sakit sedapat mungkin
harus dihindari. Obat yang dibawa pasien dapat digunakan, jika :
1. Obat dapat diidentifikasi identitasnya
2. Tidak mempengaruhi efektifitas dan keamanan obat yang diberikan dokter
3. Disetujui oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
4. Obat tidak dapat diperoleh di Instalasi Farmasi

4
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup terkait dengan obat milik pasien/obat yang dibawa pasien meliputi :
1. Pasien dan keluarga pasien
2. Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP)
3. Perawat ruang rawat inap
4. Instalasi farmasi rawat jalan dan rawat inap
5. Unit Gawat Darurat

5
BAB III
TATA LAKSANA

Penatalaksanaan obat yang dibawa oleh pasien atau obat milik pasien adalah :
1. Dokter yang berjaga di Unit Gawat Darurat atau dokter yang merujuk pasien masuk
rumah sakit mengisi formulir Rekonsiliasi penggunaan obat
2. Obat per oral dan injeksi yang mendapat persetujuan untuk dilanjutkan disimpan di
Instalasi Farmasi dan didistribusikan ke perawat, sedangkan obat yang tidak digunakan
dikembalikan atau diserahkan pada pasien atau keluarga pasien yang bertanggung jawab
pada saat pasien pulang dari Rumah Sakit disertai pemberian informasi bahwa obat
tersebut tidak digunakan kembali selama dalam proses perawatan di rumah sakit.
3. Perawat bersama petugas farmasi memeriksa obat-obat yang dibawa sendiri dengan
disaksikan oleh pasien atau keluarga pasien yang bertanggung jawab.
4. Untuk obat-obat yang tidak dapat di identifikasi dilakukan penyimpanan sementara di
Instalasi Farmasi, selama pasien dirawat di Rumah Sakit
5. Tuliskan obat yang masih dapat digunakan ke dalam formulir Rekonsiliasi penggunaan
obat di Berkas Rekam Medis Pasien

6
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Formulir Rekonsiliasi Obat


B. SPO Rekonsiliasi Obat

7
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan tentang pengobatan sendiri (self administration) dan obat
yang dibawa dari luar rumah sakit, diharapkan dapat menjawab permasalahan tentang pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa. Dalam pelaksanaannya di lapangan,
panduan ini sudah tentu akan menghadapi berbagai kendala, antara lain sumber daya manusia/
tenaga farmasi di rumah sakit dan kebijakan manajemen rumah sakit.
Untuk keberhasilan pelaksanaan panduan ini di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa
perlu komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara pihak-pihak yang terkait dengan pelayanan
farmasi, sehingga pelayanan rumah sakit pada umumnya dkan semakin optimal, dan khususnya
pelayanan farmasi di rumah sakit akan dirasakan oleh pasien atau masyarakat.

Banjarmasin, 30 November 2019

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa

Tim Penyusun

Anda mungkin juga menyukai