FARMAKOTERAPI 1
STUDI KASUS SKENARIO 2
Oleh:
Fiska Anisa V100200043
Rossi Hayyu Anjani K11020R119
Salsabela V100200030
Muhammad Imam R V100200040
Seorang laki-laki, 64 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari
sebelum masuk RS. Setelah anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien
kemudian di diagnosis dengan : CHF NYHA 3, Edema Paru Akut, Atrial Fibrilasi Rapid
Ventrikular Response, DM (GDS 208), LDL 165. Pasien kemudian diberikan tata laksana :
Rawat ICU
O2 3 lpm
Infus RL 14 tpm
Simvastatin 1x80 mg
Drip Nitrogliserin
Xarelto 1x20 mg
KSR 1x600 mg
Metformin 3x500 mg
Amlodipine 1x10 mg
Laxadin 1xC2
Cantumkan sumber pada setiap jawaban (bila perlu disertai algoritme, atau gambar dari
guideline)
Jawab :
Infus RL 14 Tepat Indikasi : Ringer laktat yang merupakan cairan kristaloid diindikasikan pada Menyarankan
tpm pasien jika mengalami masalah volume (Buku Ajar BCLS, 2016) untuk peningkatan
dosis infus sebesar
23 tpm
Tepat Dosis : Perhtiungan dosis pada pemberian cairan didasarkan pada berat badan
pasien. Berdasarkan teori berat badan rata rata pasien lansia adalah 57 kg. Jadi dosis cairan
yang seharusnya diberikan yaitu :
Subyektif Simvastatin Tepat Indikasi : Pemberian simvastatin yang merupakan obat golongan moderate Merekomendasikan
: LDL 1x80 mg intensity statin diindikasikan pada pasien dengan gangguan lipid (LDL 165 mg/dL), pemberian
165 dengan penyakit diabetes dan umur 10-75 tahun (pasien 64 tahun) (ACC, 2018) simvastatin 20-40
mg/dL mg/hari
Tidak tepat Dosis : Dosis daily pemberian simvastatin 20-40 mg. Pemberian simvastatin
80 mg/hari tidak direkomendasikan oleh FDA karena dapat resiko terjadinya miopat dan
rhabdomiolisis (Dipiro Principle, 2008)
Kontraindikasi :Pemberian simvastatin tidakdikontraidikasikanuntukpasien. Simvastatin
dikontraindikasikanpadapasien Hypersensitivity terhadap simvastatin
ataukomponenformulasinya; active liver disease; unexplained persistent elevations of
serum transaminases; pregnancy; breast-feeding (DIH, 2009)
CHF Drip Tepat indikasi : Pemberian drip nitrogliserin dapat dipertimbangkan pada pasien Melanjutkan terapi
NYHA III, Nitrogliserin edema/kongestiv paru dengan tekanan darah sistolik >90mmHg (PERKI Gagal Jantung,
Edema 2020)
paru akut
Tepat dosis : Dosis 1 ampul nitrogliserin 1 mg/mL
Kontraindikasi :Pemberaiannitrogliserintidakdikontraidikasikanuntukpasien.
Pemberiannitrogliserindikontraindikasikanpadapasien Hypersensitivity to organic nitrates;
hypersensitivity to isosorbide, nitroglycerin, or any component of the formulation;
concurrent use with phosphodiesterase-5 (PDE-5) inhibitors (sildenafil, tadalafil, or
vardenafil); angle-closure glaucoma (intraocular pressure may be increased); head trauma
or cerebral hemorrhage (increase intracranial pressure); severe anemia; allergy to adhesive
(transdermal product) (DIH, 2009)
Inj, Tepat indikasi : Pemberian furosemid diindikasikan pada pasien dengan edema/kongestiv Melanjutkan terapi
Furosemid 40 paru akut (PERKI Gagal Jantung, 2020)
mg per 8 jam
Tepat dosis : Dosis IV furosemid 20-40 mg/dose, dapat diulang 1-2 jam jika dibutuhkan
dan dosis dapat ditingkatan 20 mg/dose (DIH, 2009)
Kontraindikasi :Pemberaianfurosemidtidakdikontraidikasikanuntukpasien.
Pemberianfurosemiddikontraindikasikanpadapasien Hypersensitivity to furosemide, any
component, or sulfonylureas; anuria; patients with hepatic coma or in states of severe
electrolyte depletion until the condition improves or is corrected (DIH, 2009)
Atrial Xarelto 1x20 Tepat Indikasi : Pemberian xaretrol 20 mg (rivaroxaban) merupakan golongan Melanjutkan terapi
Fibrilasi mg antikoagulan yang diindikasikan pada pasien dengan atrial fibrilasi (ESC, 2020)
Rapid (Rivaroxaban)
Ventrikula
r Response
Tepat dosis : Dosis rivaroxaban oral yaitu 20 mg / hari (ESC,2020)
Kontraidikasi :Pemberaianrivaroxabantidakdikontraidikasikanuntukpasien.
Pemberianrivaroxabandikontraindikasikanpadapasien Hypersensitivity to rivaroxaban or
any component of the formulation; hepatic disease (including Child-Pugh classes B and C)
associated with coagulopathy and clinically relevant bleeding risk; clinically significant
active bleeding, including hemorrhagic manifestations and bleeding diathesis; lesions at
increased risk of clinically significant bleeding (eg, hemorrhagic or ischemic cerebral
infarction) within previous 6 months; spontaneous hemostasis impairment; concomitant
systemic treatment with strong CYP3A4 and P-glycoprotein (P-gp) inhibitors; pregnancy;
lactation (DIH, 2009)
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis Rekomendasi
Obyektif
CHF NYHA 3 Subyektif : Sesak KSR 1x600 mg Tepat Indikasi : Pemberian suplemen kalium disarankan untuk pasien Menambah
Edema Paru Akut nafas yang yang diberikan golongan loop diuretik seperti furosemid karena dapat frekuensi
memberat sejak 2 menyebabkan hipokalemia (Perki Gagal Jantung, 2015) penggunaan KSR
hari sebelum menjadi 2-3 x
masuk RS sehari
Obyektif :
LDL : 165
Tidak Tepat Dosis : Dosis yang diberikan 1 atau 2 tab, 2-3 x sehari
(mims.com)
Tepat Dosis : Pemakaian pertama insulin rapid acting 4 Unit atau 0,1
unit/kg (ADA, 2018)
Tepat Dosis : 500 mg 2-3 x sehari, tidak lebih dari 2550 mg/hari (DIH,
2009)
CHF NYHA 3 Amlodipine 1x10 Tepat Indikasi : Amlodipin aman digunakan dan hanya dapat Melanjutkan
Atrial Fibrilasi mg digunakan jika ada indikasi yang kuat pada pasien dengan HFrEF terapi
Rapid Ventrikular (Ponikowski et al., 2016) Pada pasien dengan fibrilasi atrium dengan
Response kontrol laju ventrikel yang tidak toleran atau tidak merespons β-blocker
(DiPiro ed 10, 2017)
Efek samping
Monitoring Terapi
Terapi Monitoring
Simvastatin 1x80 mg Kadar LDL, trigliserida, Kolesterol total
Drip Nitrogliserin Sesak, blood pressure, heart rate
Inj, Furosemid 40 mg per 8 jam Kadar kalium dalam darah
Digoxin Kadar digoxin plasma
Xarelto 1x20 mg Kadar trombosit
Novorapid 3x4 unit sc Kadar gula darah secara berkala
Metformin 3x500 mg Kadar gula darah secara berkala
Amlodipine 1x10 mg Cek Tekanan darah secara berkala
Laxadin 1xC2 Frekuensi BAB
Inj. Ranitidine 150 mg per 12 jam AST, ALT, kreatinin serum, serta tanda/gejala
tukak lambung.
Stockleyed 8
Bagaimanakah cara pemberiannya (waktu, jarak dengan obat yang lain, sendiri-
sendiri, ataukah boleh bersamaan?
Pemberian Obat
Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009, Drug Information
Handbook 17th Edition, American PharmacistAssociation
Chisholm-Burns M.A., Schwinghammer T.L., Wells B.G., Malone P.M., Kolesar J.M.and
Dipiro J.T., 2008, Pharmacotherapy Principles and Practice, Mc Graw-Hill
Companies, New York.
ESC, 2020, Guidelines for the diagnosis and management of atrial fibrillationdeveloped in
collaboration with the European Association of Cardio-Thoracic Surgery (EACTS),
European Society of Cardiology, German
IDI & PERKI, 2016, Buku Ajar Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut (ACLS Indonesia),
Ikatan Dokter Indonesia & Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
: Jakarta
Kolesar, Jill. 2016. Top 300 Pharmacy Drug Cards. Mc Graw Hill Education.