Anda di halaman 1dari 4

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan
Landasan Ilmu Pendidikan.

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Konsep dasar, rasional pendidikan.
dipelajari 1. Manusia memiliki kedudukan sebagai
subjek dalam pendidikan.
2. Sebagai subjek pendidikan, manusia
memiliki banyak definisi salah satunya
dijelaskan oleh Notonagoro yang
mendefinisikan manusia sebagai
makhluk monopluralis sekaligus
monodualis (Dwi Siswoyo, 2007: 46-47).
Sebagai makhluk monopluralis berarti
manusia itu mempunyai banyak unsur
kodrat (plural) yaitu jiwa dan raga,
namun merupakan satu kesatuan
(mono). Di sisi lain, manusia juga sebagai
makhluk monodualis yaitu makhluk
yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai
makhluk pribadi dan sosial (dualis),
tetapi juga merupakan kesatuan yang
utuh (mono).
3. Sebagai individu, manusia mempunyai
perbedaan antara satu dengan yang
lainnya. Hal itulah yang menjadikan
manusia bersifat unik. Perbedaan ini
dapat kita lihat dari berbagai aspek
diantaranya berkaitan dengan postur
tubuhnya, kemampuan berpikirnya,
motivasinya, minat dan bakatnya,
dunianya, cita-citanya, pretasinya,
hingga peran sosialnya, dan lain
sebagainya.
4. Adapun hakekat manusia menurut
Sumantri & Yatimah (2015: 34) dapat
dilihat melalui beberapa aspek, yaitu: 1)
berdasarkan asal-usulnya sebagai
makhluk Tuhan, 2) struktur metafisiknya
manusia sebagai kesatuan jasmani dan
rohani, serta 3) karakteristik dan makna
eksistensinya di dunia yang bisa dilihat
sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk berbudaya, makhluk
susila, dan makhluk beragama.
5. Kurniasih (2014: 3) memberikan definisi
pendidikan adalah hidup itu sendiri. Hal
tersebut memiliki makna bahwa manusia
yang hidup pasti akan memperoleh
segala pengalaman (belajar) dari berbagai
lingkungan yang berlangsung sepanjang
hayat dan berpengaruh positif bagi
perkembangannya.
6. Dwi Siswoyo dkk (2007: 37) menjelaskan
bahwa pendidikan itu terselenggara
dalam rangka untuk mengembangkan
segenap potensi kemanusiaan ke arah
yang positif sehingga manusia menjadi
makhluk yang berbudaya. Di sisi lain,
manusia memiliki tanggung jawab untuk
membina masyarakat, memelihara alam
lingkungan, membina kerukunan hidup
bersama, dan memelihara martabat
kemanusiaannya (human dignity).
7. Pendidikan diartikan sebagai bantuan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada
orang yang belum dewasa, agar orang
tersebut mencapai kedewasaan
(Winkel;2012). Dalam bahasa Yunani
pendidikan juga dikenal dengan istilah
“Paedagogiek” (pedagogik) yang artinya
ilmu menuntun anak. Pedagogik juga
berarti teori mendidik yang membahas
apa dan bagaimana mendidik yang
sebaikbaiknya.
8. Carter V. Good (Syam dkk, 2003)
menjelaskan istilah Pedagogy atau
pendidikan dalam dua hal, yang pertama
pendidikan adalah seni, praktek, atau
profesi pengajaran. Kedua, pendidikan
adalah ilmu yang sistematis atau
pengajaran yang berhubungan dengan
prinsip-prinsip dan metode mengajar,
pengawasan dan pembimbingan peserta
didik. Kegiatan mendidik diartikan
sebagai upaya membantu seseorang
untuk menguasai aneka pengetahuan,
ketrampilan, sikap, nilai yang diwarisi
dari keluarga dan masyarakat.
9. Arif Rohman (2011: 13) mendefinisikan
ilmu pendidikan sebagai ilmu yang
mempelajari suasana dan proses
pendidikan yang berusaha memecahkan
masalah yang terjadi di dalamnya
sehingga mampu menawarkan pilihan
tindakan mendidik yang efektif.
10. Ilmu pendidikan juga dapat dikatakan
sebagai seni, karena dalam
penerapannya melibatkan emosi,
kreatifitas, dan dimensi-dimensi
kemanusiaan lainnya selain hal-hal
metodis seperti prinsip dan aturan dalam
mendidik dan mengasuh.
11. Berkaitan dengan kemampuan mendidik
di Indonesia telah diatur dalam UU no 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen
bahwa salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh pendidik adalah kompetensi
pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah
kemampuan pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Landasan Ilmu Pendidikan
1. Berdasarkan sifatnya, landasan
dibedakan menjadi dua jenis yaitu
landasan yang bersifat material dan
konseptual (Robandi, 2005: 1). Landasan
material lebih bersifat fisik atau
berwujud seperti sarana prasarana,
peserta didik, dan lingkungan,
sedangkan landasan konseptual lebih
bersifat asumsi atau teori-teori,
contohnya adalah UUD 1945 dan teori
pendidikan.
2. macam-macam landasan konseptual
ilmu pendidikan yang terdiri dari
landasan filosofis, landasan empiris,
yuridis, dan landasan religi.
a. Landasan filosofis pendidikan
adalah pandangan-pandangan
yang bersumber dari filsafat
pendidikan mengenai hakikat
manusia, hakikat ilmu, nilai serta
perilaku yang dinilai baik dan
dijalankan setiap lembaga
pendidikan.
b. Landasan yuridis pendidikan
adalah aspek-aspek hukum yang
mendasari dan melandasi
penyelenggaraan pendidikan (Arif
Rohman, 2013).
c. Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari gejala kejiwaan yang
ditampakkan dalam bentuk
perilaku baik manusia ataupun
hewan, yang pemanfaatannya
untuk kepentingan individu atau
manusia baik disadari ataupun
tidak, yang diperoleh melalui
langkah-langkah ilmiah tertentu
serta mempelajari penerapan
dasar-dasar atau prinsipprinsip,
metode, teknik, dan pendekatan
psikologis untuk memahami dan
memecahkan masalah-masalah
dalam pendidikan (Santrock,
2017).
d. Landasan religi adalah asumsi-
asumsi yang bersumber dari religi
atau agama yang menjadi titik
tolak dalam rangka praktik
pendidikan dan atau studi
pendidikan (Hasubllah, 2008).
Landasan religius ilmu
pendidikan bertolak dari hakikat
manusia yaitu (1) Manusia
sebagai makhluk Tuhan YME; (2)
Manusia sebagai kesatuan badan
dan rohani; (3) Manusia sebagai
makhluk individu, (4) Manusia
sebagai makhluk sosial. Manusia
adalah mahkluk Tuhan YME.

2 Daftar materi yang sulit Landasan filosofis dan empiris dalam


dipahami di modul ini pendidikan.
3 Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai