Makul Pengauditan
Ref. Per Audit Per Klien PARE Per Audit
Keterangan KK 31/12/2011 31/12/2012 Dr Cr 31/12/2012
ASET
Aset Lancar
Kas Dan Serata Kas C 486.945.350 467.920.775
Piutang Usaha E 849.792.298 898.725.250
Piutang Lain Lain E1 29.426.195 14.940.000
Persediaan F 1.136.000.000 1.182.050.000
Beban Dibayar Dimuka G - 23.000.000
Perlengkapan 7.500.000 5.917.500
Total Aset Lancar 2.509.663.843 2.592.553.525
^ ^
Investasi H 257.500.000 343.750.000
Aset Tetap J
Harga Perolehan 1.733.000.000 1.752.000.000
Akumulasi Penyusutan 181.999.900 226.925.300
Nilai Buku 1.551.000.100 1.485.074.700
^ ^
Aset Lancar
Kas dan setara kas 486.945.350 467.920.775 (19.024.575) (0,04)
Piutang usaha 849.792.298 898.725.250 48.932.952 0,06
Piutang lain-lain 29.426.195 14.940.000 14.486.195 (0,49)
Persediaan 1.136.000.000 1.182.050.000 46.050.000 0,04
Beban dibayar dimuka - 23.000.000 23.000.000 0,00
Perlengkapan 7.500.000 5.917.500 (1.582.500) (0,21)
Total Aset Lancar 2.509.663.843 2.592.553.525 82.889.682 0,03
Aset tetap
Harga perolehan 1.733.000.000 1.752.000.000 19.000.000 0,01
Akumulasi penyusutan 181.999.900 266.925.300 84.925.400 0,47
Nilai buku 1.551.000.100 1.485.074.700 (65.925.300) (0,04)
Seandainya usulan kami bisa disetujui, mohon agar salinan surat ini ditandatangani
dan dikembalikan kepada kami. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada
kantor kami dan semoga kita dapat membina kerja sama yang baik.
Hormat kami
Disetujui Kantor Akuntan Publik
Direktur PT. PETA
1. UMUM
PT. PETA didirikan berdasarkan akte notaris James Akta pendirian telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat nomor C2-11-462 tanggal 23-04-
1984 juga telat didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan nomor 1882/ 1984
tanggal 05-05-1984 dan diumumkan dalam tambahan no 32 pada berita negara no 1001
tanggal 18-05-1984
2. SUSUNAN PENGURUS
Presiden Komisaris : Ibu Intan
Komisaris -Komisaris : Ibu Tati
: Bapak Emil
Direktur : Bapak Rantung
3. EKUITAS
Modal dasar perusahaan berjumlah Rp 2.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 lembar
saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000 per saham.
Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlahn 100.000 lembar
saham
@ Rp 10.000 dengan komposisi Ibu Tati 30.000 lembar saham, Bapak Emil 30.000
lembar saham dan PT Surya 40.000 lembar saham.
4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, laporan arus kas
disusun berdasarkan metode langsung.
b. Piutang usaha
Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tak tertagih, tetapi langsung
membebankan ke perkiraan laba rugi, piutang yang benar-benar tak tertagih.
c. Persediaan
Persediaan dibukukan berdasarkan harga perolehannya. Penilaian persediaan akhir
berdasarkan metode Fist In First Out – FIFO
e. Aset tetap
Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan dan penyusutannya dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (staight line method) berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap. Taksiran umur ekonomis aset tetap adalah sebagai
berikut:
Bangunan dan prasarana 20 Tahun
Kendaraan bermotor 10 Tahun
Peralatan kantor dan toko 5 Tahun
f. Pengakuan pendapatan
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang kepada
pembeli.
i. Tahun buku
Tahun buku perusahaan berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
ASET LANCAR
ASET TETAP
1.733.000.000
Harga perolehan 1.752.000.000
Akumulasi penyusutan 266.925.300 181.999.900
Nilai buku 1.485.074.700 1.551.000.100
EKUITAS
8. MASALAH AKUNTANSI
Pembukuan dilakukan secara manual dan komputerisasi.
Perusahaan yang menuju pada komputerisasi akan dapat memberikan laporan yang
akan tetapi dalam praktiknya perusahaan masih mengalami hambatan-hambatan
dalam penggunaan media tersebut yang berakibat pada terlambatnya penerimaan
laporan final. Untuk mengimbangi perkembangan dan masalah-masalah yang timbul,
perusahaan perlu meningkatkan pemakaian komputer, dalam hal ini menerapkan
program yang lebih mantap.
9. MASALAH PERPAJAKAN
Dalam pengelompokan beban masih ditemukan beban-beban yang seharusnya tidak
termasuk pada kelompok beban menurut fiskal, hal ini perlu penegasan lebih lanjut
untuk penyusunan rekonsiliasi laba akuntansi dan laba fiskal.
Tahun sebelumnya semua pajak yang terutang telah diselesaikan, dengan kata lain
tidak ada pajak yang belum dibayarkan.
( ) Pengirirman Kedua :
Jumlah Jumlah Preaentase (%) Preaentase (%)
Konfirmasi ( Rp) Tahun Berjalan Tahun Lalu
Saldo menurut 3 218.650.000 24,33 % 72,32 %
konfirmasi
Selisih yang dilaporkan 14,73 %
Hasil konfirmasi 5 309.505.250 34,44% -1,76 %
Selisih dengan catatan 245.570.000 27,32 % 0%
klien
Kembali melalui pos 0 - 0 14,71 %
Tidak kembali 3 125.000.000 13,91 % 100 %
Total yang dikirim 11 898.725.250 100 %
Total piutang usaha 898.725.250
Persentase konfirmasi yang
dikirim terhadap total piutang
usaha
Catatan pemeriksaan :
Syarat pengirimman barang adalah FOB Detination Point, penjualan dicatat (pendapatan diakui
pada saat barang sampai ke pembeli)
KESIMPULAN:
Setelah memeriksa transaksi penjualan sebelum dan sesudah tanggal neraca, kami tidak
menemukan adanya pergeseran pencatatan penjualan. Oleh karena itu, kami menyimpulkan
bahwa penjualan sudah dicatat pada periode yang benar.
Pendukung
Bukti
Otorisasi
Footing
Pencatatan Ke
Penj.
Buku
Piutang
Kartu
Besar
Buku
No. Jumlah
No. Tanggal No. Tanggal Nama Pelanggan (Rp)
Dari bukit pengeluaran Bank, Anda melakukan pemeriksaan terhadap pembayaran pelunasan utang
usaha untuk saldo 31 Desember 2012 yaitu PT Flora Rp 186.500.000, pada 14 Januari 2013 PT Yuki
sebesar masing-masing Rp 20.000.000 pada tanggal 7dan 21 Januari 2013
( ) Pengirirman Kedua :
Jumlah Jumlah Preaentase (%) Preaentase (%)
Konfirmasi ( Rp) Tahun Berjalan Tahun Lalu
Saldo menurut 1 186.500.000 65% 44,90
konfirmasi
Selisih yang dilaporkan
Hasil konfirmasi 1 138.500.000 48% 65,95
Selisih dengan catatan 0
klien
Kembali melalui pos 0
Tidak kembali 2 287.500.000 100% 100
Total yang dikirim 287.500.000
Total piutang usaha
Persentase konfirmasi yang
dikirim terhadap total piutang
usaha