Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN SIAP PAKAI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/3
SPO/ / /2015
RSIA BUNDA SEJAHTERA

Ditetapkan,
Tanggalterbit
Direktur RSIA Bunda Sejahtera
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Susan
SIP: 446.1/0063/I/1407-Dinkes/2014

Untukmemudahkanpenyimpanan, pendistribusian linen


PENGERTIAN siappakaikeseluruhInstalasiRawatInap, RawatJalan, KamarOperasi,
danRuangTindakan.

TUJUAN Meningkatkansuatupelayanandenganmenyediakanlinensiappakai

Keputusan Kepala Rumah Sakit TK. IV Guntur Nomor : KEP/ / /2014


KEBIJAKAN tentang struktur organisasi dan uraian tugas Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Nosokomial (PPIN) di Rumah Sakit TK. IV Guntur.
1. Pengumpulan linen kotor di ruang rawat yang penerangannya
dilakukan secara khusus.
a. Di ruang Rawat, pengumpulan linen infeksius dan non infeksius
dipisahkan dengan menggunakan kantong plastik masing-masing
yang berbeda warna.
b. Linen infeksius di kantong plastik berwarna kuning.
c. Linen yang ternoda darah, feaces, dan muntahan harus
dibersihkan dahulu lalu dimasukkan kekantong plastik berwarna
PROSEDUR
kuning.
d. Linen non infeksius dimasukan kekantong plastik berwarna
hitam.
e. Kumpulkan semua kantong dan masukan ke trolly linen bersih.
f. Bila trolly linen terbatas, setiap habis pakai dicuci menggunakan
detergent.
g. Dianjurkan trolly linen kotor tidak dipakai untuk trolly linen bersih.
h. Kemudian kantong trolly harus diganti setiap setelah trolly dicuci.
PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN SIAP PAKAI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/3
SPO/ / /2015
RSIA BUNDA SEJAHTERA

Ditetapkan,
Tanggalterbit
Direktur RSIA Bunda Sejahtera
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Susan
SIP: 446.1/0063/I/1407-Dinkes/2014

2. Proses pembersihan dilakukan di laundry, dengan tahapan


sebagai berikut dan harus diperhatikan sebelum dan sesudah
kontak dengan linen harus mencuci tangan.
a. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan, dicatat
jumlah dan jenis linennya. Tidak dilakukan pembongkaran
untuk mencegahpenyebaran mikroorganisme.
b. Pemilihandanpenimbangan linen
kotordipilihsesuaikantongplastiknya. Usahakankantong linen
infeksiustidakdibukauntukpenghitunganulang,
penimbanganpentinguntukpenghitunganbahankimia. Linen
infeksiusdirendamdahuludenganlarutan Chlorine 0,5 % selama
10 menit.
c. Pencuciandanpemerasan, diperhatikanwaktu, suhu ± 900 C,
untuk linen tertentusesuaipetunjuk, bahankimia, jumlahmuatan,
level air, dan motor penggerak yang
stabilsehinggadihasilkancucian yang baik.
PROSEDUR d. Pengeringandengansuhu 370C selama 10 menit,
diharapkanMikroorganismeakanmati.
e. Penyetrikaandapatdistelsampai 1200C, sedangkanuntuk linen
tertentuantara 700C – 800C.
f. Melipat linen
mempunyaitujuanselainkerapianjugauntukmemudahkanpengg
unaannya. Padasaatinilahdilakukanpemantauanapakah linen
masihlayakpakaiatautidak.
g. Penyimpananselainuntukmelindungi linen
dariterkontaminasiulangjugauntukmengontrolposisi linen
tetapstabiljumlahnya, sebaiknyadiberi anti
ngengatyaitukapurbarus. Kondisisuhuruangan 22 C – 270C
0

dankelembapan 45 – 75 % RH.
h. Pendistribusiandisiniditerapkan system FIFO.
i. Penggantian linen rusakdankumantermasukdapat
PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN SIAP PAKAI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
3/3
SPO/ / /2015
RSIA BUNDA SEJAHTERA

Ditetapkan,
Tanggalterbit
Direktur RSIA Bunda Sejahtera
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Susan
SIP: 446.1/0063/I/1407-Dinkes/2014

dikategorikankarenaumur linen,
standarsudahtercapaidankumantermasukhilang. Yang masih
PROSEDUR bisadiperbaiki, dikirimkekamarjahit, dan yang tidakbisadiperbaiki /
lapukakandimusnahkandandiganti yang baru.

UNIT TERKAIT 1. InstalasiRawatInap, RawatJalan, KamarOperasi.


2. RuangTindakan.

Anda mungkin juga menyukai