Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 1

Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005

Manajemen Linen adalah suatu pengelolaan yang dimulai dari pengumpulan


PENGERTIAN
linen kotor dari masing – masing ruangan, pengangkutan, pencucian,
penyetrikaan, penyiapan dan penggunaan kembali linen yang sudah bersih.

Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman, siap pakai dan
TUJUAN mengantisipasi terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan –
bahan kimia.

Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017tentang kebijakan pelayanan


KEBIJAKAN PPIRS

1. Perawat mengumpulkan linen kotor dari masing-masing ruangan


2. Linen kotor dari ruangan diambil dan dibawa ke ruang linen
Kotor menggunakan troli.
3. Pisahkan linen infeksius dan non infeksiuss
4. Linen infeksius masuk ke ember tutup warna merah dan yang non infeksius
masuk ke dalam ember warna biru
PROSEDUR 5. Menghitung dan mencatat linen kotor dan menyerahkan kepetugas laundry 2
(dua) kali sehari setiap pagi dan siang hari.
6. Linen non infeksius ditimbang lalu direndam dengan rinso.
7. Linen yang infeksius langsung dimasukkan kedalam mesin cuci yang airnya
sudah diberi lisol dan bayclin.
8. Linen sebaiknya dijemur jangan di tempat terbuka.
9. Linen yang sudah rapi dan disetrika dicocokan dengan linen pada waktu
penyerahan linen kotor, jika tidak sesuai harus dicari penyebabnya.
10. Memasukkan linen kelemari sesuai masing- masing ruangan.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD
PENGUMPULAN LINEN KOTOR DARI MASING-MASING RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 2

Ditetapkan Direktur
STANDAR
RSUD Sungai Dareh
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005

PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang dipakai oleh pasien dan terkomtaminasi / tidak
terkomtaminasi dengan darah, cairan tubuh danfaeces yang berasal dari pasien

TUJUAN Untuk mencegah penularan penyakit dari pasien ke pasien lain.

Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang kebijakan pelayanan


KEBIJAKAN
PPIRS

a. Linen dikumpulkan oleh petugas ruangan dan dipisahkan berdasarkan


jenisnya
 Linen OK : dipisahkan antara linen noda darah dan yang tidak terkena
noda darah
 Linen VK : dipisahkan antara linen noda darah dan yang tidak terkena
noda darah
b. Petugas pengambilan mengambil linen kotor yang telah dikumpulkan.
Dengan jadwal pengambilan linen kotor, yaitu :
PROSEDUR
 Bangsal perawatan : 07.00 s/d 09.00 WIB
 Rawat Jalan : 09.00 s/d 11.00 WIB
 Kamar Bersalin dan Kamar Operasi diantar oleh petugasnya sendiri
yaitu dari jam 07.00 s/d 17.00 WIB.
c. Petugas pengambilan melakukan penimbangan linen-linen yang telah
diambil dari unit/bangsal perawatan, dan dicatat pada form yang telah
disediakan.
d. Menyerahkan ke petugas pencucian.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD
PENERIMAAN LINEN KOTOR DAN PENIMBANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 3

DitetapkanDirektur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggalterbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005

PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidakterkomtaminasi


dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


TUJUAN melaksanakan penimbangan untuk menentukan jumlahbahan
pembersih dan anti sptik dalam pencucian.

Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang


KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS

1. Petugas mencuci tangan dengan sabun 10 – 15 detik se belum


dan sesudah melakukan pekerjaan.
2. Gunakan APD
3. Lakukan pemilahan berdasarkan kreteria:
- Linen infeksius berwarna
- Linen tidakinfeksius tidak berwarna
PROSEDUR
- Linen tidakinfeksi
- Linen asal OK
4. Upayakan tidak melakukan penyortiran untuk linen yang
terinfeksi.
5. Penimbangan sesuai kapasitas dan kreteriapoin 4.
6. Keluarkan linen infeksius dari ember merah tanpa membuka
kantong plastik.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD
PENCUCIAN LINEN INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 4

Ditetapkan Direktur
STANDAR RSUD Sungai Dareh
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005

Pencucian Linen Kotor adalah proses untuk menghilangkan noda


PENGERTIAN
dan bebas dari mikroorganisme patogen .

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan


TUJUAN resiko penularan dari pasien ke pasien lain melaksanakan
pencucian Linen sesuai standar.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang


kebijakan pelayanan PPIRS

a. Tahap Pertama
 Menggunakan pakaian kerja, masker, sarung tangan
sebelum melakukan pencucian.
 Melakukan penimbangan sebelum masuk mesin
 Memasukkan linen infeksius kedalam mesin
bersamaan dengan plastik kuning.
 Melakukan proses pencucian tahap satu dengan
menggunakan bahan kimia detergen, Alkali, Cloro
bleach, oxygen bleach dengan suhu 40-500 C selama 5
PROSEDUR menit.
b. Tahap Kedua
 Melakukan proses pencucian tahap 2 dengan
menggunakan kimia, detergen, Alkali, Cloro bleach,
oxygen bleach, comfort/pewangi, demonpine dengan
suhu 80-900 selama 30 menit.
 Mengeluarkan dari mesin cuci untuk diserahkan ke
petugas perhitungan.
 Melakukanperhitungan linen infeksius setelah selesai
dicuci.

Unit RawatInap
UNIT TERKAIT Unit RawatJalan
Unit IGD
PENCUCIAN LINEN NON INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 5

DitetapkanDirektur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggalterbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidakterkomtaminasi
dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
TUJUAN melaksanakan penimbangan untuk menentukan jumlahbahan
pembersih dan anti sptik dalam pencucian.
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
a. Petugas pencucian menggunakan APD lengkap (masker, barak-
schort, sepatu/sandal & sarung tangan) saat akan melakukan
pencucian linen kotor.
b. Petugas pencucian melakukan penimbangan/penghitungan ulang
sesuai dengan kapasitas mesin, yaitu 40, 55 dan 80 kg.
c. Petugas pencucian memasukkan linen non infeksius tersebut ke
dalam mesin cuci.
d. Petugas pencucian melakukan pencucian tahap pertama, dan
melakukan pembilasan sebanyak 3 s/d 5 kali tergantung dari
tingkat kekotorannya, dengan + 3 menit percycle dengan air
penuh, lalu dibuang.
e. Pembilasan pertama dengan menggunakan desinfektan
Demonpine untuk membunuh bakteri/ virus berbahaya seperti
Anthrax, Hepatitis, HIV/AIDS. Dengan ukuran yaitu :
 2,5-3 cc / kg cucian untuk noda ringan atau
PROSEDUR
 3,5-4 cc / kg cucian untuk noda berat
f. Petugas pencucian melakukan pencucian tahap 2 menggunakan
bahan kimia yang terdiri dari :
 Detergen = 6 gram / Kg
 Alkali = 5 gram / Kg
 Chlorine bleach = 4 gram / Kg (linen putih)
 Oxygen bleach = 4 gram / Kg (linen warna)

Dengan suhu 700 C untuk linen berwarna selama 15 menit.


Dengan suhu 900 C untuk linen putih selama 20 menit.
 Comfort/pewangi/pelembut = 5 cc / Kg cucian
 Demonpine/desinfektan = 5 cc (linen OK &
K.Bersalin) lalu dibuang
g. Petugas pencucian menyerahkan linen-linen yang telah dicuci ke
petugas pengeringan.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD
Prosedur Pencucian Linen Ok Dan VK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 6

Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidakterkomtaminasi
dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
TUJUAN melaksanakan penimbangan untuk menentukan jumlahbahan
pembersih dan anti sptik dalam pencucian.
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
a. Petugas pencucian menimbang linen terlebih dahulu sesuai
dengan kapasitas mesin, yaitu 40 dan 80 Kg.
b. Petugas pencucian menggunakan APD lengkap ( masker,
barakschort, sepatu/sandal & sarung tangan).
c. Petugas pencucian memasukkan linen yang berasal dari OK dan
VK tersebut ke dalam mesin cuci dan proses pencuciannya
dilakukan dengan memakai tahapan-tahapan yang telah
ditentukan, yaitu :
1. Pencucian tahap pertama, melakukan pembilasan sebanyak
3-5 kali tergantung dari tingkat kekotorannya, dengan waktu
+ 3 menit percycle dengan air penuh lalu dibuang.
2. Pembilasan yang pertama dengan menggunakan desinfektan
Demonpine untuk membunuh bakteri / virus berbahaya
seperti Anthrax, Hepatitis, HIV/AIDS. Dengan ukuran yaitu :
 2,5-3 cc / kg cucian untuk noda ringan atau
 3,5-4 cc / kg cucian untuk noda berat
3. Petugas pencucian melakukan pencucian tahap 2
PROSEDUR menggunakan bahan kimia yang terdiri dari :
 Detergen = 6 gram / Kg
 Alkali = 5 gram / Kg
 Penetralisir/sour = 4 gram / Kg cucian
 Comfort/pewangi/pelembut/demonpine + 5cc / Kg
cucian
Dengan waktu proses pencucian 10-15 menit, lalu dibuang.
d. Setelah linen-linen tersebut selesai dicuci kemudian diserahkan
ke petugas pengeringan untuk dikeringkan dengan suhu +700C
dengan waktu 45 menit.
e. Linen yang sudah kering di setrika, di roll, di press, dihitung,
dilipat dengan rapi, dan disusun di rak-rak yang telah
ditentukandi ruang penyimpanan atau langsung dikirim ke
Kamar bersalin. Dan untuk linen yang berwarna hijau langsung
dikirim ke Unit CSSD untuk diset sesuai dengan kebutuhan
masing-masing set operasi.
f. Jika masih ada linen yang masih ada nodanya, ditimbang dan
dicuci kembali.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD
Prosedur penyetrikaan dan penyimpanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 7

Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Penyetrikaan dan Pelipatan Linen adalah proses untuk mendapatkan
Linen yang rapi dan bebas dari mikro organism patogen
Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
TUJUAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
PENYETRIKAAN:
Penyerikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat
disetel sampai dengan suhu 120°C. Namun perlu diingat bahwa linen
mempunyai keterbatasan terhadap suhu antara 70-80°C.
PELIPATAN:
Tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada saat penggantian
linen di tempat tidur pasien.
Prosedur pelipatan:
1. Laken
- Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan 2 orang petugas.
-Tiap orang memegang ujung linen posisi memanjang dengan
jahitan terbalik.
-Pertemukan antara ujung linen menjadi ½ bagian.
Lipat kembali pegang pertengahan lipatan,temukan kedua
hitan di dalam
- lipat menjadi ½ bagian arah label diluar lipat menjadi 1/3
PROSEDUR bagian.
4.Sarung guling
-Posisi jahitan didalam.
-Lipat menjadi ½ memanjang, label diluar lipat lagi menjadi1/4.
5.Selimut
- Dilakukan , posisi label dikanan.
- Lipat menjadi ½ bagian arah lebar selimut
- Lipat lagi menjadi ¼ bagian
- Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian
- Lipat menjadi ¼ bagian
- Lipat menjadi 1/8 bagian.
PENYIMPANAN
Penyimpanan linen bertujuan selain melindungi linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikro organism
juga untuk mengontrol linen tetap setabil dan rapi. Linen
dimasukan kedalam map plastic sesuai kamar dan no bed lalu
di masukkan kelemari penyimpanan.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD
Prosedur Pengerinan Linen

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/ /SPO-PPI/RSUD-2017. 1/ 8

Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
Penyetrikaan dan Pelipatan Linen adalah proses untuk
PENGERTIAN
mendapatkan Linen yang rapi dan bebas dari mikro organism
patogen
Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
TUJUAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Linen yang telah dicuci bersih oleh petugas pencucian dan diserahkan ke
bagian pengeringan. Linen yang telah dicuci bersih tidak boleh dijemur di
tempat terbuka karena bisa terkontiminasi oleh virus, sebaiknya dikeringkan
di tempat tertutup atau lebih aman dengan menggunakan lemari oven dengan
PROSEDUR
suhu yang telah ditentukan.

Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan
Unit IGD

Anda mungkin juga menyukai