Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman, siap pakai dan
TUJUAN mengantisipasi terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan –
bahan kimia.
Ditetapkan Direktur
STANDAR
RSUD Sungai Dareh
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang dipakai oleh pasien dan terkomtaminasi / tidak
terkomtaminasi dengan darah, cairan tubuh danfaeces yang berasal dari pasien
DitetapkanDirektur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggalterbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
Ditetapkan Direktur
STANDAR RSUD Sungai Dareh
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
a. Tahap Pertama
Menggunakan pakaian kerja, masker, sarung tangan
sebelum melakukan pencucian.
Melakukan penimbangan sebelum masuk mesin
Memasukkan linen infeksius kedalam mesin
bersamaan dengan plastik kuning.
Melakukan proses pencucian tahap satu dengan
menggunakan bahan kimia detergen, Alkali, Cloro
bleach, oxygen bleach dengan suhu 40-500 C selama 5
PROSEDUR menit.
b. Tahap Kedua
Melakukan proses pencucian tahap 2 dengan
menggunakan kimia, detergen, Alkali, Cloro bleach,
oxygen bleach, comfort/pewangi, demonpine dengan
suhu 80-900 selama 30 menit.
Mengeluarkan dari mesin cuci untuk diserahkan ke
petugas perhitungan.
Melakukanperhitungan linen infeksius setelah selesai
dicuci.
Unit RawatInap
UNIT TERKAIT Unit RawatJalan
Unit IGD
PENCUCIAN LINEN NON INFEKSIUS
DitetapkanDirektur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggalterbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidakterkomtaminasi
dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
TUJUAN melaksanakan penimbangan untuk menentukan jumlahbahan
pembersih dan anti sptik dalam pencucian.
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
a. Petugas pencucian menggunakan APD lengkap (masker, barak-
schort, sepatu/sandal & sarung tangan) saat akan melakukan
pencucian linen kotor.
b. Petugas pencucian melakukan penimbangan/penghitungan ulang
sesuai dengan kapasitas mesin, yaitu 40, 55 dan 80 kg.
c. Petugas pencucian memasukkan linen non infeksius tersebut ke
dalam mesin cuci.
d. Petugas pencucian melakukan pencucian tahap pertama, dan
melakukan pembilasan sebanyak 3 s/d 5 kali tergantung dari
tingkat kekotorannya, dengan + 3 menit percycle dengan air
penuh, lalu dibuang.
e. Pembilasan pertama dengan menggunakan desinfektan
Demonpine untuk membunuh bakteri/ virus berbahaya seperti
Anthrax, Hepatitis, HIV/AIDS. Dengan ukuran yaitu :
2,5-3 cc / kg cucian untuk noda ringan atau
PROSEDUR
3,5-4 cc / kg cucian untuk noda berat
f. Petugas pencucian melakukan pencucian tahap 2 menggunakan
bahan kimia yang terdiri dari :
Detergen = 6 gram / Kg
Alkali = 5 gram / Kg
Chlorine bleach = 4 gram / Kg (linen putih)
Oxygen bleach = 4 gram / Kg (linen warna)
Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidakterkomtaminasi
dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
TUJUAN melaksanakan penimbangan untuk menentukan jumlahbahan
pembersih dan anti sptik dalam pencucian.
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
a. Petugas pencucian menimbang linen terlebih dahulu sesuai
dengan kapasitas mesin, yaitu 40 dan 80 Kg.
b. Petugas pencucian menggunakan APD lengkap ( masker,
barakschort, sepatu/sandal & sarung tangan).
c. Petugas pencucian memasukkan linen yang berasal dari OK dan
VK tersebut ke dalam mesin cuci dan proses pencuciannya
dilakukan dengan memakai tahapan-tahapan yang telah
ditentukan, yaitu :
1. Pencucian tahap pertama, melakukan pembilasan sebanyak
3-5 kali tergantung dari tingkat kekotorannya, dengan waktu
+ 3 menit percycle dengan air penuh lalu dibuang.
2. Pembilasan yang pertama dengan menggunakan desinfektan
Demonpine untuk membunuh bakteri / virus berbahaya
seperti Anthrax, Hepatitis, HIV/AIDS. Dengan ukuran yaitu :
2,5-3 cc / kg cucian untuk noda ringan atau
3,5-4 cc / kg cucian untuk noda berat
3. Petugas pencucian melakukan pencucian tahap 2
PROSEDUR menggunakan bahan kimia yang terdiri dari :
Detergen = 6 gram / Kg
Alkali = 5 gram / Kg
Penetralisir/sour = 4 gram / Kg cucian
Comfort/pewangi/pelembut/demonpine + 5cc / Kg
cucian
Dengan waktu proses pencucian 10-15 menit, lalu dibuang.
d. Setelah linen-linen tersebut selesai dicuci kemudian diserahkan
ke petugas pengeringan untuk dikeringkan dengan suhu +700C
dengan waktu 45 menit.
e. Linen yang sudah kering di setrika, di roll, di press, dihitung,
dilipat dengan rapi, dan disusun di rak-rak yang telah
ditentukandi ruang penyimpanan atau langsung dikirim ke
Kamar bersalin. Dan untuk linen yang berwarna hijau langsung
dikirim ke Unit CSSD untuk diset sesuai dengan kebutuhan
masing-masing set operasi.
f. Jika masih ada linen yang masih ada nodanya, ditimbang dan
dicuci kembali.
Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
PENGERTIAN Penyetrikaan dan Pelipatan Linen adalah proses untuk mendapatkan
Linen yang rapi dan bebas dari mikro organism patogen
Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
TUJUAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
PENYETRIKAAN:
Penyerikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat
disetel sampai dengan suhu 120°C. Namun perlu diingat bahwa linen
mempunyai keterbatasan terhadap suhu antara 70-80°C.
PELIPATAN:
Tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada saat penggantian
linen di tempat tidur pasien.
Prosedur pelipatan:
1. Laken
- Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan 2 orang petugas.
-Tiap orang memegang ujung linen posisi memanjang dengan
jahitan terbalik.
-Pertemukan antara ujung linen menjadi ½ bagian.
Lipat kembali pegang pertengahan lipatan,temukan kedua
hitan di dalam
- lipat menjadi ½ bagian arah label diluar lipat menjadi 1/3
PROSEDUR bagian.
4.Sarung guling
-Posisi jahitan didalam.
-Lipat menjadi ½ memanjang, label diluar lipat lagi menjadi1/4.
5.Selimut
- Dilakukan , posisi label dikanan.
- Lipat menjadi ½ bagian arah lebar selimut
- Lipat lagi menjadi ¼ bagian
- Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian
- Lipat menjadi ¼ bagian
- Lipat menjadi 1/8 bagian.
PENYIMPANAN
Penyimpanan linen bertujuan selain melindungi linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikro organism
juga untuk mengontrol linen tetap setabil dan rapi. Linen
dimasukan kedalam map plastic sesuai kamar dan no bed lalu
di masukkan kelemari penyimpanan.
Ditetapkan Direktur
RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Chusnul Chotimah Subekti,MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
Penyetrikaan dan Pelipatan Linen adalah proses untuk
PENGERTIAN
mendapatkan Linen yang rapi dan bebas dari mikro organism
patogen
Keputusan Direktur No.189.1//KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
TUJUAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2017 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Linen yang telah dicuci bersih oleh petugas pencucian dan diserahkan ke
bagian pengeringan. Linen yang telah dicuci bersih tidak boleh dijemur di
tempat terbuka karena bisa terkontiminasi oleh virus, sebaiknya dikeringkan
di tempat tertutup atau lebih aman dengan menggunakan lemari oven dengan
PROSEDUR
suhu yang telah ditentukan.