Anda di halaman 1dari 21

PENATALAKSANAAN LINEN

DI RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.01 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menangani linen yang
PENGERTIAN
kotor atau setelah dipakai pasien.
 Untuk menghindari kontaminasi atau penularan penyakit dari linen
TUJUAN
yang kotor.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Linen yang kotor atau linen yang telah dipakai, diperiksa oleh petugas
ruangan atau perawat ruangan, untuk menentukan jenis linen, apakah
infeksius atau non infeksius.
2. Petugas atau perawat menggunakan APD sarung tangan untuk
mengambil linen, terutama linen infeksius.
3. Petugas atau perawat membawa troli linen ke dalam kamar pasien
yang linennya akan diganti. Bila tidak ada troli linen petugas atau
perawat membawanya ke ruangan penampungan linen kotor yang
telah disediakan.
4. Bila pada linen ada kotoran atau gumpalan, maka perawat
PROSEDUR
membersihkannya dengan cara dibuang ke kloset atau ke tempat
sampah infeksius.
5. Petugas membuka tong penampungan linen dan memasukkan linen ke
dalam tong penampungan linen kotor sesuai dengan jenisnya
(infeksius atau non infeksius).
6. Bila ada linen kotor yang dipakai oleh pasien penderita penyakit
menular hepatitis diberikan kode.
7. Petugas membuka menutup tong penampungan linen.
8. Petugas melepaskan APD sarung tangan.
9. Petugas melakukan kebersihan tangan.
1. Instalasi Rawat Inap
2. IGD
3. ICU
4. Laundry
UNIT TERKAIT
5. House Keeping
6. PPIRS
7. Kesling
8. K3RS
PENANGANAN LINEN KOTOR /
INFEKSIUS DI RUANGAN RAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.02 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Linen kotor adalah linen yang sudah dipakai pasien baik infeksius
PENGERTIAN
maupun non infeksius.
1. Menghindari terjadinya kontaminasi dari linen ke petugas.
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya HAIs di RSU Mitra Sejati.
3. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
4. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Sarung tangan harus digunakan ketika menangani linen kotor yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien.
2. Saat mengganti linen tempat tidur pasien harus hati-hati tidak
diperkenankan membuat penyebaran mikroorganisme via aerosol.
3. Masukkan linen kotor ke dalam kantong plastik, setelah berisi ¾
kantong segera diikat dan dimasukkan ke dalam tempat pengumpulan
linen kotor.
4. Benda-benda yang bukan linen (seperti sarung tangan, penutup infuse,
PROSEDUR
tissue, underpad dan lain-lain) terutama benda tajam tidak
diperkenankan dimasukkan ke dalam kantong linen kotor.
5. Linen kotor tidak diperkenankan dihitung di ruang perawatan sebelum
dikirim ke laundry.
6. Linen kotor infeksius (salmonella, disentri, hep. A,B atau C, TB, HIV,
MRSA dan penyakit infeksi lain yang telah didiagnosa oleh dokter
yang merawat) atau linen yang berasal dari ruang isolasi menggunakan
kantong plastik berwarna kuning.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Laundry
UNIT TERKAIT 3. House Keeping
4. PPIRS
5. Kesling
PENGAMBILAN LINEN KOTOR DARI
RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.03 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Merupakan suatu proses kegiatan pengambilan linen-linen yang kotor
PENGERTIAN yang telah tertumpuk di dalam troli linen yang ada di setiap ruangan
untuk dibawa ke Laundry.
1. Untuk memenuhi kebutuhan linen di ruangan agar selalu tersedia.
TUJUAN
2. Mencegah penularan infeksi dari linen.
1. SK Direktur Nomor 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Setiap hari petugas laundry mengambil linen kotor dari ruangan (pagi
pukul 07.00 WIB, siang pukul 12.00 WIB dan sore Pukul 15.30
WIB).
2. Petugas laundry sebelumnya melakukan kebersihan tangan.
3. Petugas laundry menggunakan APD (sarung tangan dan masker).
4. Petugas laundry menuju ke ruangan yang ada linen kotor.
PROSEDUR
5. Petugas laundry tidak diperbolehkan melakukan penyortiran linen
kotor di ruangan khususnya (linen infeksius)
6. Petugas melakukan dokumentasi serah terima linen kotor dengan
petugas atau perawat ruangan.
7. Petugas laundry membawa troli penampungan linen kotor dari
ruangan ke laundry.
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. IGD
6. ICU
7. IBS
8. Kamar Bersalin
9. Neonaty
UNIT TERKAIT
10. Hemodialisa
11. Kamar Jenazah
12. House Keeping
13. Laundry
14. PPIRS
15. Kesling
16. K3RS
PENERIMAAN DAN PENIMBANGAN
LINEN KOTOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.04 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Merupakan proses penerimaan linen kotor dari ruangan yang dibawa
ke Laundry untuk dilakukan pemilahan sesuai dengan jenis dan
PENGERTIAN
tingkat ke kotoran linen, linen infeksius tidak dipilah dan kemudian
linen kotor infeksius dan non infeksius ditimbang.
1. Mencegah terjadinya pencampuran antara linen non infeksius dan
non infeksius.
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya infeksi.
3. Untuk menentukan berat linen dan takaran jumlah pemakaian bahan
pembersih dalam pencucian.
1. SK Direktur Nomor 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas laundry terlebih dahulu menggunakan APD (tutup kepala,
kaca mata, masker, apron, sarung tangan dan sepatu boot)
2. Petugas laundry melakukan pemilahan berdasarkan bahan, warna dan
tingkat infeksi.
3. Khusus linen infeksius (penyakit menular) tidak boleh dibuka dari
kantong untuk dihitung.
PROSEDUR
4. Linen dipilah sesuai dengan warna.
5. Linen dihitung dan dilakukan penimbangan baik yang infeksius dan
non infeksius.
6. Perhitungan linen tidak boleh menimbulkan aerosol (dikibaskan).
7. Petugas laundry mencatat hasil timbangan linen infeksius dan non
infeksius ke dalam buku catatan atau buku ekspedisi.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT 3. PPIRS
4. Kesling
5. K3RS
PERENDAMAN LINEN KOTOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.05 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Merupakan proses perendaman linen kotor yang telah dibedakan
PENGERTIAN
antara infeksius dan non infeksius sebelum dilakukan pencucian.
1. Agar mempermudah proses pencucian.
TUJUAN
2. Melepaskan kotoran-kotoran menempel di linen kotor.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas laundry terlebih dahulu menggunakan APD (tutup kepala,
kaca mata, masker, apron, sarung tangan dan sepatu boot)
2. Petugas laundry mengisi bak perendaman dengan air bersih
secukupnya.
3. Petugas laundry memberikan cairan chemical (oxygen bleach dan
alkali) secukupnya sesuai dengan MSDS untuk linen berwarna, baik
itu linen infeksius dan non infeksius, sedangkan untuk linen berwarna
PROSEDUR putih diberikan cairan deterjen cair dan alkali.
4. Khusus linen infeksius (penyakit menular, contoh Hepatitis B) tidak
dilakukan perendaman.
5. Petugas laundry mengaduk air dalam perendaman yang telah diberikan
cairan chemical (oxygen bleach dan alkali) secukupnya.
6. Petugas laundry memasukkan linen kotor ke dalam bak perendaman.
7. Perendaman disesuaikan dengan warna linen.
8. Perendaman dilakukan selama 30-45 menit.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT 3. PPIRS
4. Kesling
5. K3RS
PENCUCIAN LINEN KOTOR SECARA
MANUAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.06 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Proses menghilangkan noda dan bebas dari mikrorganisme patogen
PENGERTIAN
dengan cara dicuci secara manual (tenaga manusial).
1. Pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit dan resiko
penularan dari pasien ke pasien yang lain.
TUJUAN
2. Menghilangkan noda yang sulit dihilangkan dari pencucian dengan
mesin cuci atau tidak dengan mesin cuci.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas laundry terlebih dahulu menggunakan APD (tutup kepala,
kaca mata, masker, apron, sarung tangan dan sepatu boot)
2. Petugas laundry mengambil linen kotor yang telah direndam di bak
perendaman.
3. Petugas laundry memisahkan jenis linen yang mudah luntur dengan
PROSEDUR yang tidak mudah luntur.
4. Petugas laundry membasahi linen dan memberikan sabun dan bayclean
secukupnya (khusus linen berwarna putih).
5. Petugas laundry melakukan pencucian dengan cara dibros.
6. Petugas laundry melakukan pembilasan dan kemudian dilakukan
pemeresan linen secara manual.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT 3. PPIRS
4. Kesling
5. K3RS
PENCUCIAN LINEN KOTOR DENGAN
MENGGUNAKAN MESIN CUCI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.07 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Proses menghilangkan noda dan bebas dari mikrorganisme patogen
PENGERTIAN
dengan cara dicuci menggunakan mesin cuci.
 Pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit dan resiko
TUJUAN
penularan dari pasien ke pasien yang lain.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas laundry terlebih dahulu sudah menggunakan APD.
2. Petugas laundry menghidupkan mesin cuci.
3. Petugas laundry memilah linen sesuai dengan tingkat kekotoran linen
agar tidak merusak mesin.
4. Petugas laundry memisahkan jenis linen yang mudah luntur dengan
yang tidak mudah luntur.
5. Pencucian linen menggunakan mesin cuci disesuaikan dengan jenis
PROSEDUR
linen (infeksius dan non infeksius).
6. Petugas laundry memberikan cairan chemical deterjen cair dan molto
secukupnya.
7. Petugas memasukkan linen kotor yang akan dicuci.
8. Petugas laundry mengatur durasi waktu pencucian dengan
menggunakan mesin cuci sesuai dengan jenis dan tingkat kekotoran
linen.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT 3. PPIRS
4. Kesling
5. K3RS
PENGERINGAN LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.08 1 1/2
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Suatu kegiatan memproses linen basah menjadi linen kering dengan
PENGERTIAN
menggunakan mesin pengering dan sinar matahari.
1. Mendapatkan linen kering.
TUJUAN 2. Agar linen tidak berbau.
3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial melalui linen.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
 Proses pengeringan linen di RSU Mitra Sejati terdiri dari 2 langkah :
1. Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari
langsung :
a. Linen setelah selesai diperas dimasukkan ke dalam ember
kemudian dibawa ke area tempat penjemuran dengan
menggunakan trolley,
b. Linen dijemur berdasarkan jenis masing-masing linen.
c. Linen dijemur sampai setengah kering kemudian proses
pengeringan linen dilanjutkan dengan menggunakan mesin
pengering.
2. Proses pengeringan dengan menggunakan mesin pengeringan
a. Handle listrik di-ON-kan, lampu menyala sebagai tanda
mesin siap dioperasikan.
PROSEDUR b. Handle pintu mesin cuci ditarik keluar secara benar, pintu
mesin dibuka.
c. Linen yang sudah setengah kering dilepaskan gumpalan-
gumpalannya dan linen siap dimasukkan ke dalam mesin
pengering satu per satu dengan jenis dan ketebalan linen
yang sama.
d. Masukkan linen sesuai dengan kapasitas mesin.
e. Pintu mesin pengering ditutup rapat, drying
diputar/diarahkan, tombol start ditekan, mesin akan berputar
sampai linen kering selama ± 15 menit.
f. Setelah linen kering, pintu mesin dibuka, msein secara
otomatis akan mati, tunggu beberapa menit agar linen tidak
terlalu panas, kemudian linen dikeluarkan dan linen siap
disetrika.
PENGERINGAN LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.08 1 2/2
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


3. Setelah proses pengeringan selesai, mesin dimatikan dan
PROSEDUR dibersihkan dari serat-serat linen yang menempel di dalam mesin
pengering.
1. Laundry
2. House keeping
UNIT TERKAIT 3. PPIRS
4. Kesling
5. IPSRS
PENYETRIKAAN DAN PELIPATAN
LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.09 1 1/2
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Penyetrikaan dan pelipatan linen adalah proses untuk mendapatkan
PENGERTIAN
linen yang rapi dan bebas dari mikroorganisme patogen.
 untuk pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit dan resiko
TUJUAN penularan dari pasien lain melaksanakan penyetrikaan dan pelipatan
linen.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
A. PENYETRIKAAN
 Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat
disetel sampai dengan suhu 120 derjat celcius. Namun perlu diingat
bahwa linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu antara 70-80
derajat celcius.
B. PELIPATAN
 Tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada saat pergantian
linen di tempat tidur pasien.
 Prosedur pelipatan:
1. Laken
a) Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan 2 orang petugas.
b) Tiap orang memegang ujung linen posisi memajang dengan
jahitan terbalik.
PROSEDUR c) Pertemukan antara ujung linen menjadi ½ bagian.
d) Lipat kembali pegang pertengahan lipatan, temukan kedua
ujung menjadi ¼ bagian.
e) Pinggir jahitan posisinya dibawah.
f) Keempat ujung linen dipertemukan menjadi 2 bagian.
g) Selanjutnya sampai dengan 1/8 bagian, posisi label harus di
atas.
2. Steek laken
a) Dibutuhkan cukup satu orang
b) Posisi jahitan terbalik
c) Pegang ujung linen arah panjang permukaan
d) Lipat ½ bagian
e) Lipat kembali menjadi ¼ bagian perhatikan posisi label.
f) Lipat kembali menjadi dua arah lebar sampai 1/8 bagian.
PENYETRIKAAN DAN PELIPATAN
LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.09 1 2/2
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


3. Sarung bantal
a) Dilakukan satu orang
b) Posisi jahitan di dalam
c) Lipat menjadi ½ bagian arah label di luar lipat menjadi 1/3
bagian.
4. Sarung Guling
a) Posisi jahitan di dalam
b) Lipat menjadi ½ memanjang, label di luar lipat bagi menjadi
¼.
5. Selimut
a) Dilakukan satu orang
b) Posisikan jahitan di luar posisi label di kanan.
PROSEDUR c) Lipat menjadi ½ bagian arah lebar selimut.
d) Lipat lagi menjadi ¼ bagian
e) Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian
f) Lipat menjadi ¼ bagian
g) Lipat menjadi 1/8 bagian
C. PENYIMPANAN
 Penyimpanan linen bertujuan selain melindungi linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme juga
untuk mengontrol linen tetap stabil dan rapi.
 Linen dikrebs/dibungkus plastik untuk menghindari kontaminasi,
kemudian diberikan label ruangan dan tanggal pencucian dan
dimasukkan ke dalam rak/lemari penyimpanan.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT
3. PPIRS
4. IPSRS
DISTRIBUSI LINEN BERSIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.10 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Distribusi linen bersih adalah pelayanan linen bersih untuk
PENGERTIAN
memenuhi kebutuhan semua unit kerja.
 Memenuhi kebutuhan linen untuk semua unit kerja yang
TUJUAN
memerlukan.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas memakai perlengkapan kerja, seperti seragam, masker dan
sarung tangan.
2. Distribusi linen bersih dari laundry ke semua unit kerja dengan
menggunakan trolley tertutup. (trolley linen bersih berbeda dengan
trolly linen kotor).
3. Petugas distribusi mencocokkan tanggal, jenis dan jumlah masing-
masing unit kerja.
4. Linen bersih diatur dan disusun rapi untuk masing-masing unit kerja,
PROSEDUR
linen didistribusikan dengan menggunkan trolley tertutup.
5. Setelah semua linen tersusun rapi untuk masing-masing unit kerja,
linen didistribusikan dengan menggunakan trolley tertutup.
6. Di ruangan, linen bersih disimpan di dalam lemari khusus untuk
linen bersih dan petugas menyusun linen sesuia dengan urutan
(sistem FIFO).
7. Lakukan pendokumentasian penyerahan linen ke unit kerja sebagai
bukti serah terima linen bersih dari house keeping ke unit kerja.
1. Laundry
2. House Keeping
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Rawat Jalan
5. IGD
6. PPIRS
PEMANTAUAN PENGELOLAAN LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.11 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desember 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Memantau kegiatan di unit laundry dalam proses penyediaan linen
PENGERTIAN yang siap pakai baik dalam penerimaan maupun pendistribusian linen
ke seluruh ruangan.
 Memenuhi kebutuhan linen untuk semua unit kerja yang
TUJUAN
memerlukan.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Mengunjungi ruang pengelolaan linen di ruang laundry.
2. Memeriksa penggunaan APD sesuai prosedur.
3. Memeriksa prosedur pengambilan linen kotor ke ruangan terkait di
RSU Mitra Sejati.
4. Mengetahui proses penerimaan linen baik yang kotor dan yang
bersih, linen infeksi maupun non infeksius.
5. Memeriksa cara desinfeksi terhadap linen yang infeksius.
PROSEDUR 6. Memeriksa cara mencuci linen sesuai prosedur.
7. Memeriksa cara memeras linen yang baik.
8. Memeriksa cara pengeringan linen.
9. Memeriksa cara merawat linen, melalui penyetrikaan dan pelipatan.
10. Memeriksa cara penyimpanan linen.
11. Memeriksa cara mensortir linen.
12. Memeriksa alur pengadaan linen RSU Mitra Sejati.
13. Memeriksa proses pendistribusian di ruang laundry.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT
3. PPIRS
4. Administrasi Umum
CARA KEBERSIHAN DI UNIT LAUNDRY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.12 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desemeber 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Suatu proses kegiatan pembersihan yang dilakukan petugas laundry
PENGERTIAN
untuk membersihkan lingkungan sekitar laundry.
1. Agar ruangan kerja laundry bersih dan rapi.
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Penjadwalan untuk kebersihan unit laundry
2. Membuang sampah sesuai dengan jenis sampah (infeksius dan non
infeksius)
3. Petugas laundry membersihkan dengan cara menyapu dan mengepel
PROSEDUR
area ruangan dan tempat pencucian sebelum dan setelah melakukan
pekerjaan.
4. Melaporkan kepada petugas cleaning service jika tong sampah sudah
penuh untuk segera dibuang.
1. Laundry
2. Kesling
UNIT TERKAIT 3. PPIRS
4. Cleaning Service
5. House Keeping
CARA MEMBERSIHKAN DAN
DESINFEKSI MEJA PENYETRIKAAN
DAN PELIPATAN LINEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01.01.13.13 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desemeber 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Suatu proses kegiatan pembersihan yang dilakukan petugas laundry
PENGERTIAN untuk membersihkan dan mendesinfeksi meja yang digunakan untuk
penyetrikaan dan pelipatan linen
1. Agar ruangan kerja laundry bersih dan rapi.
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas laundry atau petugas house keeping membersihkan meja area
penyetrikaan dan pelipatan linen dengan cara dilap.
2. Pengelapan menggunakan lap bersih dan cairan desinfektan agar dapat
PROSEDUR
meminimalisir dan menghilangkan penyebaran mikroorganisme.
3. Pengelapan meja dilakukan setiap hari atau sesuai dengan kondisi saat
akan digunakan.
1. Laundry
UNIT TERKAIT 2. House Keeping
3. PPIRS
PEMELIHARAAN GORDEN ATAU TIRAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.14 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desemeber 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Suatu proses kegiatan pelepasan, pencucian dan pemasangan gorden
PENGERTIAN
di ruangan oleh petugas house keeping.
1. Agar gorden tetap bersih
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya penularan infeksi nosokomial di rumah sakit.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas (house keeping) mengecek gorden ke ruangan pasien
dilengkapi dengan APD yaitu masker.
2. Pergantian gorden dilakukan 2 kali dalam sebulan.
3. Petugas mencatat no kamar yang akan dilakukan pengambilan
gorden untuk dicuci.
4. Petugas menyesuaikan warna gorden yang akan diganti ke kamar
pasien.
5. Petugas menyiapkan gorden bersih yang ada di laundry dan
PROSEDUR menyusunnya di dalam trolley.
6. Petugas menyiapkan tangga dan plastik hitam untuk pergantian
gorden.
7. Petugas mengganti gorden kotor menggunakan tangga.
8. Gorden kotor diletakkan di dalam plastik hitam yang tesedia.
9. Petugas mengisi kartu formulir pemeliharaan gorden yang tersedia.
10. Petugas mengangkat gorden kotor dan menyerahkannya ke ruangan
laundry untuk dilakukan pencucian.
11. Petugas melepaskan APD dan melakukan kebersihan tangan.
1. Laundry
UNIT TERKAIT 2. House Keeping
3. PPIRS
PEMBERIAN CHEMICAL LAUNDRY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.15 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desemeber 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Suatu proses kegiatan pengisian, penyerahan dan penggunaan bahan
PENGERTIAN
untuk pencucian linen.
1. Untuk membersihkan linen dari mikrorganisme.
TUJUAN
2. Menjaga kualitas dan keamanan linen
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas laundry menyerahkan bon permintaan kepada bagian house
keeping yang telah tercantum jenis dan jumlah banyaknya chemical
yang dibutuhkan.
2. Petugas menggunakan APD (masker, sarung tangan, kaca mata)
sebelum pengisian chemical.
3. Petugas mengecek jenis dan jumlah chemical yang dibutuhkan oleh
laundry.
4. Petugas mengisi chemical ke wadah yang telah tersedia dari bagian
PROSEDUR laundry, dengan menggunakan gelas ukur, sesuai dengan jenis dan
jumlah masing-masing chemical.
5. Petugas menyerahkan chemical ke bagian laundry yang telah selesai
dituang ke wadah masing-masing.
6. Petugas melepas APD stetelah selesai menuangkan chemical.
7. Petugas melakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan sabun dan air
mengalir atau handrub.
8. Permintaan atau pengamprahan suatu barang harus diketahui dan
ditandatangani oleh kepala ruangan laundry.
1. Laundry
UNIT TERKAIT 2. House Keeping
3. K3RS
PENGAMBILAN LAKEN DARI KAMAR
JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01.01.13.16 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
21 Desemeber 2016

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)

PENGERTIAN  Suatu proses pengangkutan, pencucian dan penjagaan inventaris.

 Agar menjaga kebersihan ruangan jenazah


TUJUAN  Untuk menjaga inventaris rumah sakit
 Untuk mencegah pencemaran dan penularan infeksi dari linen kotor.
1. SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
KEBIJAKAN
2. SK Direktur Nomor 1601/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati.
1. Petugas house keeping mengecek ke kamar jenazah atau
mengkonfirmasi melalui telepon apakah di kamar jenazah ada laken
kotor atau tidak.
2. Jika ada, petugas datang ke kamar jenazah dan menggunakan APD
masker dan sarung tangan.
3. Petugas kemudian mengambil dan memasukkan laken kotor tersebut
PROSEDUR ke kantong plastik berwarna kuning.
4. Petugas mencatat di buku ekspedisi tentang jumlah dan nomor linen
yang ada.
5. Petugas melakukan serah terima kepada petugas kamar jenazah.
6. Petugas membawa linen kotor tersebut dan menyerahkannya pada
laundry untuk dicuci.
7. Petugas melepaskan APD dan melakukan kebersihan tangan.
1. Laundry
2. House Keeping
UNIT TERKAIT 3. Kamar jenazah
4. PPIRS
5. Kesling
PENANGANAN LINEN INFEKSIUS

No. Dokumentasi No Revisi Halaman


01.01.13.17 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 22 September 2017

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Penanganan linen infeksius adalah cara yang dilakukan petugas dalam
PENGERTIAN menangani linen yang sudah terpapar cairan infeksius, berupa darah,
muntahan dan cairan tubuh lainnya.
 Sebagai acuan penerapan dalam upaya agar tidak terjadi infeksi
TUJUAN nosokomial.
 SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry di Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
1. Petugas laundry datang ke ruangan untuk mengambil linen infeksius
yang kotor sesuai dengan jadwal pengambilan. (khusus IBS/OK petugas
membawa khusus troli linen infeksius yang dibawa dari Laundry).
2. Petugas terlebih dahulu melakukan cuci tangan.
3. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri.
4. Petugas membawa troli linen infeksius yang kotor menuju ke Laundry.
5. Petugas menimbang linen infeksius dan mencatatnya di buku ekspedisi
pencucian linen infeksius.
6. Linen infeksius tidak dicatat nomor serinya, tapi langsung dihitung dan
diremdam ke dalam bak yang terisi air dengan campuran DTT
(Desinfektan Tingkat Tinggi) dengan takaran sesuai MSDS.
7. Linen infeksius direndam selama 30 menit.
PROSEDUR 8. Kemudian linen infeksius tersebut dicuci dibawah air kran yang
mengalir dan dibilas. Jika ada linen infeksius yang terkena noda lemak
tidak bisa dihilangkan, dilakukanlah pencucian dengan cara
memasukkan ke dalam mesin cuci infeksius dengan suhu 30 derajat.
Dengan menggunakan campuran DTT (Desinfektan Tingkat Tinggi)
dengan takaran sesuai MSDS.
9. Setelah dicuci kemudian dibilas dan dimasukkan ke dalam mesin
pengeringan.
10. Setelah itu linen non infeksius dijemur.
11. Petugas mencuci tangan setelah mencuci pakaian.
12. Kemudian setelah kering baru diangkat dan disetrika dan dilipat
kemudian baru dapat didistribusikan ke ruangan.
1. Laundry
2. Instalasi Rawat Inap
3. IBS
UNIT TERKAIT 4. House Keeping
5. PPIRS
6. Kesling
7. Logistik
PENANGANAN LINEN NON INFEKSIUS

No. Dokumentasi No Revisi Halaman


01.01.13.18 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 22 September 2017

(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)


 Penanganan linen non infeksius adalah cara yang dilakukan petugas
PENGERTIAN laundry dalam menangani linen yang tidak tercemar oleh darah, dan
cairan tubuh yang lain.
 Sebagai acuan penerapan dalam upaya agar tidak terjadi infeksi
TUJUAN nosokomial.
 SK Direktur Nomor: 1602/i/RSUMS/Dir/SK/XII/2016 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pelayanan Linen dan Laundry di Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.
1. Petugas laundry datang ke ruangan untuk mengambil linen yang kotor
sesuai dengan jadwal pengambilan.
2. Petugas terlebih dahulu melakukan cuci tangan.
3. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri.
4. Petugas membawa troli linen kotor dari Ruangan rawat Inap dan IGD
menuju ke Laundry.
5. Petugas memeriksa dan mencatat nomor seri linen sesuai dengan
ruangannya ke dalam buku ekspedisi.
6. Petugas menimbang linen kotor dan mencatatnya.
7. Linen non infeksius (tanpa noda darah dan cairan tubuh lainnya)
dimasukkan ke dalam mesin cuci khusus non infeksius yang dicampur
menggunakan cairan chemical masing-masing jumlah ukurannya sesuai
dengan MSDS.
PROSEDUR 8. Sebagian linen non infeksius yang tidak masuk ke dalam mesin cuci
direndam ke dalam bak yang telah tercampur dengan cairan chemical
dengan ukuran yang sesuai dengan MSDS.
9. Sebelum linen non infeksius dimasukkan ke dalam bak yang sudah diberi
cairan chemical menurut ukuran, diadakan pengadukan terlebih dahulu,
agar air dan dan cairan chemical tercampur dengan rata.
10. Kemudian linen non infeksius baru boleh dimasukkan ke dalam bak
perendaman selama 30 menit.
11. Setelah direndam selama 30 menit, baru dilakukan pencucian.
12. Setelah dicuci kemudian dibilas dan dimasukkan ke dalam mesin
pengeringan.
13. Setelah itu linen non infeksius dijemur.
14. Petugas mencuci tangan setelah mencuci pakaian.
15. Kemudian setelah kering baru diangkat dan disetrika dan dilipat
kemudian baru dapat didistribusikan ke ruangan.
1. Laundry
2. PPIRS
UNIT TERKAIT 3. Kesling
4. House Keeping
5. Instalasi Rawat Inap, Jalan, IGD dan Lainnya

Anda mungkin juga menyukai