Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN TERNAK

UNTUK PENATAAN TERNAK AYAM PEDAGING

KELOMPOK TANI TERNAK

“BANYU BENUE’

Contac Person : USMAN (

DUSUN DASAN LEKONG DESA SELEBUNG KECAMATAN BATUKLIANG KABUPATEN


LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul Usulan Proposal Bantuan Ternak Ayam Pedaging

2 Nama Kelompok Tani Ternak Kelompok Tani Ternak”Banyu Benue”

3 Tanggal, Bulan Dan Tahun 23 Maret 2021


Berdiri
4 Alamat Kelompok Tani Dusun Dasan Lekong Desa Selebung

5 Nama Legkap Ketua Kelompok Usman, S.Pdi

6 Jenis Kelamin Laki-Laki

7 Alamat Dusun Dasan Lekong Desa Selebung

Dasan Lekong, 11 Maret 2022

Mengetahui, Ketua Kelompok Tani Ternak”Banyu


PPL Desa Selebung Benue”

(_______________________________) USMAN, S.Pdi


NIP.

Menyetujui,

Kepala Desa Selebung Kepala UPTPP Kec. Batukliang

AGUS KUSUMAHADI,SH (______________________________)


NIP.

Camat Batukliang Kepala Dinas Peternakan Kab. Lombok


Tengah

(__________________________________) (__________________________________)
NIP. NIP.
KELOMPOK TANI TERNAK
“BANYU BENUE”
DUSUN DASAN LEKONG DESA SELEBUNG KECAMATAN BATUKLIANG KABUPATEN
LOMBOK TENGAH.
Dasan Lekong, 11 Maret 2022

Nomor : 01/KTT-BB/III/2022
Lamp : 1 (SATU) Gabungan
Perihal : Permohonan Batuan Ternak Ayam Pedaging.

Kepada Yth. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat


Cq. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat
di-
Mataram

Dengan Hormat,

Dalam rangka mendukung program pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
untuk mensuseskan Program Swasembada Daging ayam (PSDA/T) 2022 dan untuk
meningkatkan populasi Ayam di Provinsi Nusa Tenggara Barat serta mewujudkan
masyarakat tani ternak yang sejahtera dan mandiri.

Untuk itu kami dari pengurus Kelompok tani ternak”Banyu Benue” ingin mengajukan
permohonan Kepada Bapak agar sekiranya kami diberikan bantuan ternak pada
program bantuan ternak ayam pedaging.

Demikian permohonan ini kami ajukan dan atas bantuannya kami sampaikan
terimakasih.

Kelompok tani Ternak


“Banyu Benue”

USMAN,S.Pdi

Tembusan di sampaikan Kepada Yth.

1. Camat Batukliang.
2. Kadis Pertanian dan Peternakan di Praya.
3. Kepala UPTD Pertanian dan Peternakan Kec. Batukliang.
4. Kepala Desa Selebung.
5. Arsip.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali
calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi
lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran
semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu
sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu
sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu
membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah
dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging karena banyak orang yang
membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam pedaging yang
bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut.

Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada
tiga hal yaitu pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan usaha
peternakan (management). Khusus dalam penyediaan bibit ayam, peternak diusahakan untuk
dapat memilih bibit yang berkuallitas. Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar
hasil panen dapat maksimal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak
terutama mengenai produktifitas, kondisi dan kesehatan.

B. Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah:
1. Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat
yang besar
2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya
4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran

C. Kajian
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging,
namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat
mereka akan mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha,
tidak mengetahui bagaimana membina serta mengembangkan usaha, dan juga mereka kurang
sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap berkewirausahaan yang baik dan tangguh.
Oleh karena itu sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu mengetahui hal-hal/aspek-
aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek
kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman
(threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan
berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

A. Kekuatan :
1. Beternak ayam potong/pedaging tidak begitu sulit
2. Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relative kecil
3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
B. Kelemahan :
1. Bila anak ayam terserang penyakit atau stress sulit untuk dipulihkan
2. Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul
3. Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya
C. Peluang :
1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan
2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat
3. Memberikan keuntungan yang cukup besar
D. Ancaman :
1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing
2. Persaingan dalam pemasaran semakin ketat
BAB II
DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING

A. Sejarah Singkat
Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan pada saat
ini karena memiliki rasa yang has lain dari ayam ras dan memiliki kekenyalan
daging yang lebih alot dibandingkan dengan ayam ras lainnya.
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan
hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas
tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini
baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan
mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu
semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat
Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen.
Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka
banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai
wilayah Indonesia.
B. Jenis
Berbagai macam jenis ras ayam pedaging yang telah beredar dipasaran,
peternak tidak perlu bingung dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis
ras yang beredar memiliki daya produktifitas relative sama. Artinya seandainya
terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam
menentukan pilihan ras apa yang akan dipelihara. Adapun jenis ras ayam
pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim
cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch,
Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma,
Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex,
Bromo, CP 707.
Jenis ras ayam yang dipasarkan pada usaha peternakan ini adalah jenis ayam
pedaging bisa disebut juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan berat
badan mencapai 3kg.
C. Alamat Usaha
Usaha bidang peternakan ayam pedaging/potong ini terletak di Dusun Dasan
Lekong Desa Selebung.
D. Manfaat
Adapun beberapa manfaat berwirausaha peternakan ayam pedaging,
diantaranya:
1. Penyediaan kebutuhan protein hewani
2. Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha
3. Tabungan hari tua
4. Mencukupi kebutuhan keluarga
E. Pedoman Teknis Budidaya
1. Penyiapan sarana dan peralatan
a) Perkandangan

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging,


meliputi:
Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius
Kelembapan berkisar antara 60-70%
Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig
kuat, bersih, dan tahan lama
Tata letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak
melawan arah mata angin kencang
Model kandang ayam disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anak ayam
umur 2 minggu sampai 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam
berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih besar, dan untuk ayam
yang lebih dewasa menggunakan kandang postal
b) Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang
bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter
setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan
sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan
panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
c) Brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m
dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang
menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
d) Tempat makan dan minum
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari
bambu,plastik, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga
tidak berkarat.
e) Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting
operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai
berikut:
Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
Pertumbuhan dan perkembangannya normal
Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya
Tidak ada lekatan tinja di duburnya

2. Pemilihan bibit dan calon induk


Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken)
ayam umur sehari, meliputi:
a) Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
d) Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik
e) Ukuran badan normal
f) Bulu bersih dan kelihatan mengkilat,
g) Hidung bersih
h) Mata tajam dan bersih
i) Lubang kotoran (anus) bersih

3. Perawatan bibit dan calon induk


Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera
diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai dengan
petunjuk
a. Pemberian pakan dan minum
 Pemberian pakan
Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase
starter dimulai umur 0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada
usia 0-4 minggu diberi pakan BR1 dan paada usia 5-6 minggu di beri pakan
BR2, biaya pakan dari bibit sampai panen setiap ekor menghabiskan dana
sebesar Rp 15.000

 Tabel pemberian minum ayam.

Fase Starter

Umur 1-7 hari 1,8 lt/hari/100 ekor


Umur 8-14 hari 3,1 lt/hari/100 ekor
Umur 15-21 hari 4,5 lt/hari/100 ekor
Umur 22-29 hari 7,7 lt/hari/100 ekor
Fase Finisher

Umur 30-36 hari 9,5 lt/hari/ 100 ekor


Umur 37-43 hari 10 lt/hari/100 ekor

Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter
adalah 122,6 liter. Pada fase starter pemberian air minum hendaknya diberi
tambahan gula dan obat stress kedalam air minumnya, pemberian air gula
diberikan 5x dari awal hingga tahap panen.

b. Pemeliharaan kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan
merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya
dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan
memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan
pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna
secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu
kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang
rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya
guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi
ternak yang dipelihara.

c. Hama dan penyakit


 Penyakit:
a) Berak darah (coccidiosis)
Gejala:
Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu
kusam menggigil kedinginan.
Penanganan:
Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering, pemberian
obat Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco
tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium,
cxaldayocox.
b) Tetelo
Gejala:
Ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang
spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak
menentu dan lumpuh.
Penanganan:
Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus,
binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang,
memisahkan ayam yang sakit.

 Hama:
a) Tungau (kutuan)
Gejala:
Ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu
karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Penanganan:
Anitasi lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit
dengan yang sehat, dengan menggunakan karbonat sevin dengan
konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan
menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan
dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau
pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti
Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

4. Panen
Hasil panen dari peternakan ayam pedaging ini dibedakan menjadi dua, yakni
hasil utama dan hasil tambahan. Hasil utama dari ternak ayam pedaging
adalah daging ayam. Sedangkan hasil tambahan dari ternak ayam pedaging
adalah kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

Anda mungkin juga menyukai